hubungan tingkat pengetahuan tentang ...anemia pada ibu hamil dengan kepatuhan dalam mengkonsumsi...

78
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Oleh: Maulida Nur Soraya NIM: 1110103000049 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M

Upload: buingoc

Post on 03-Feb-2018

254 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG

ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN

DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe)

DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA

TAHUN 2013

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Kedokteran

Oleh:

Maulida Nur Soraya

NIM: 1110103000049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013 M

Page 2: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

ii

Page 3: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

iii

Page 4: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

iv

Page 5: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah

melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya serta shalawat dan salam Kepada Nabi

Muhammad SAW., sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian ini

yang berjudul “Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Anemia pada Ibu

Hamil dengan Kepatuhan dalam Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe) Di

Puskesmas Keling II Kabupaten Jepara Tahun 2013” dengan lancar dan tepat

pada waktunya. Laporan penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) di Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan penelitian

ini. Penulis mengucapkan terima kasih khususnya kepada:

1. Prof. Dr (hc). dr. M.K. Tadjudin, SpAnd, selaku Dekan Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. dr. Witri Ardini, M.Gizi, SpGK, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

3. dr. Taufik Zain, SpOG (K), selaku Dosen Pembimbing I yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan, arahan, dan

petunjuk kepada penulis selama penelitian dan penyusunan laporan

penelitian ini.

4. dr. Fika Ekayanti, M.Med.Ed, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

bersedia disibukkan untuk memberikan petunjuk, bimbingan, masukan dan

arahan, serta memotivasi penulis selama penelitian dan penyusunan laporan

penelitian ini.

5. dr. Ayat Rahayu, SpRad, M.Kes dan dr. Ahmad Azwar Habibi, M.Biomed,

selaku Dosen Penguji Sidang Skripsi atas kesediaannya menjadi penguji,

serta masukan dan saran yang telah diberikan agar laporan penelitian ini

menjadi lebih baik.

Page 6: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

vi

6. dr. Anjar Ernaning Karuniawati, MM., selaku Kepala Puskesmas Keling II

Kabupaten Jepara yang telah memberi izin dan memberi kesempatan kepada

penulis untuk melakukan penelitian di wilayah kerja Puskesmas Keling II

Kabupaten Jepara.

7. Astanti Hidayah, S.KM, selaku Petugas Penyuluh Kesehatan Masyarakat

Puskesmas Keling II Kabupaten Jepara yang telah membantu

mengumpulkan responden, serta selalu membantu penulis baik sebelum,

selama dan setelah melakukan penelitian di wilayah kerja Puskesmas Keling

II Kabupaten Jepara.

8. Isni Kurniawati, S.SiT, selaku Bidan Puskesmas Keling II Kabupaten Jepara

Pemegang Program Kesehtan Ibu yang telah bersedia membantu

mengumpulkan responden dan membantu penelitian di wilayah kerja

Puskesmas Keling II Kabupaten Jepara.

9. Seluruh Dosen dan Staff Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, atas segala bantuan yang telah diberikan kepada

penulis.

10. Kementrian Agama RI yang memberikan beasiswa kepada penulis sehingga

penulis dapat menempuh pendidikan di Program Studi Pendidikan Dokter

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

11. Bapak, ibu serta kakak dan adik yang tersayang, atas seluruh bantuan dan

dorongan yang selalu diberikan baik secara moral, material, maupun

spiritual kepada penulis selama melakukan penelitian dan penyusunan

laporan penelitian ini.

12. Teman-teman PSPD angkatan 2010 khususnya teman-teman anggota

kelompok 17, Septia Wahyuni, Novita Vidi Yanty, Syrojuddin Hadi, dan

Mayla Azkiya, yang telah saling mengingatkan dan mendo’akan, memberi

motivasi dan semangat, serta membantu penulis selama penelitian dan

penyusunan laporan penelitian ini.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada

penulis selama penelitian dan penyusunan laporan penelitian ini.

Page 7: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

vii

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan penelitian ini masih jauh

dari sempurna, serta banyak terdapat kesalahan maupun kekurangan. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

laporan penelitian ini.

Penulis juga berharap semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat

bagi para pembaca, dan bagi semua pihak, khususnya bagi dunia pendidikan

kedokteran di Indonesia.

Ciputat, September 2013

Penulis

Page 8: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

viii

ABSTRAK

Maulida Nur Soraya. Program Studi Pendidikan Dokter. Hubungan Tingkat

Pengetahuan tentang Anemia pada Ibu Hamil dengan Kepatuhan dalam

Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe) di Puskesmas Keling II Kabupaten Jepara. 2013. Latar Belakang: Anemia merupakan penyebab utama kematian tidak langsung

pada ibu hamil. Keberhasilan program pemberian tablet besi yang dilakukan oleh

pemerintah untuk menanggulangi anemia sangat dipengaruhi oleh kepatuhan ibu

hamil dalam mengkonsumsi tablet tersebut. Hasil penelitian Vongvichit, dkk.

(2003) di Thailand memperlihatkan bahwa 65,6% ibu hamil memiliki kepatuhan

rendah, dan penelitian Purbadewi & Ulvie (2013) di Sleman didapatkan bahwa

50% ibu hamil memiliki pengetahuan kurang tentang anemia. Tujuan: untuk

mengetahui hubungan pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil dengan

kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet besi. Metode: merupakan penelitian

analitik katagorik tidak berpasangan menggunakan desain studi cross sectional.

Pengambilan sampel menggunakan tehnik total sampling, sebanyak 69 orang.

Penilaian tingkat pengetahuan dan kepatuhan menggunakan kuesioner. Hasil:

didapatkan bahwa 40,6% responden berpengetahuan baik dan terdapat 89,9%

responden memiliki kepatuhan tinggi. Analisis uji statistik menggunakan uji

Fisher didapatkan p-value = 0,247 (p>0,05). Kesimpulan: tidak terdapat

hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil

dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet besi. Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, Anemia, Ibu hamil, Kepatuhan, Tablet Besi

ABSTRACT

Maulida Nur Soraya. Medical Education Study Program. The Association of

Pregnant Women’s Level of Knowledge on Anemia and The Compliance of Iron

Tablets Consumption in Public Health Centers of Keling II of Jepara Regency.

2013. Background: Anemia is one of the indirect causes of death in pregnancy. The

achievement of government program for managing anemia by iron tablets

administration is influenced mostly by the women’s compliance in consuming the

tablets. Research done by Vongvichit, et al. (2003) in Thailand showed that 65,6%

women had low compliance, and the other research done by Purbadewi & Ulvie

(2013) in Sleman found that 50% pregnant mother had lack of knowledge on

anemia. Aim: to identify the association of the pregnant women’s level of

knowledge on anemia and the compliance of iron tablets consumption. Methods:

it was a cross sectional design of analytical study with total sampling of 69

samples. Questionnaires was used for data gathering. The statistic test was an

unpaired categorical analysis. Result: it showed that 40,6% respondents have

good knowledge, and 89,9% respondents have high compliance. Fisher test’s

result showed the p-value was 0.247 (p>0,05). Conclusion: There was no

significant association for level of knowledge on anemia in pregnant mother with

the compliance of consuming iron tablets in women’s pregnancy. Key word: Level of Knowledge, Anemia, Pregnant Women, Compliance, Iron

Tablets

Page 9: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ........................................................................................ i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................. v

ABSTRAK .................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi

DAFTAR BAGAN ....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1 Latar Beelakang .................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 4

1.3 Hipotesis Penelitian .............................................................................. 4

1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................. 4

1.4.1 Tujuan Umum ........................................................................... 4

1.4.2 Tujuan Khusus .......................................................................... 4

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 6

2.1 Landasan Teori ..................................................................................... 6

2.1.1 Anemia dalam Kehamilan ......................................................... 6

2.1.1.1 Prevalensi Anemia Kehamilan ....................................... 7

2.1.1.2 Etiologi dan Klasifikasi Anemia ..................................... 7

2.1.1.3 Gejala Anemia ............................................................... 9

2.1.1.4 Diagnosis Anemia pada Kehamilan ................................ 9

2.1.1.5 Pengaruh Anemia dalam Kehamilan ............................... 10

2.1.2 Tablet Besi ................................................................................ 11

2.1.2.1 Farmakokinetik .............................................................. 11

2.1.2.2 Kebutuhan Besi .............................................................. 12

2.1.2.3 Sumber Besi Alami ........................................................ 12

2.1.2.4 Indikasi .......................................................................... 12

2.1.2.5 Efek Samping ................................................................. 12

2.1.3 Pengetahuan .............................................................................. 13

2.1.3.1 Cara Memperoleh Pengetahuan ...................................... 13

2.1.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ............ 14

2.1.3.3 Pengukuran Pengetahuan ............................................... 16

2.1.4 Kepatuhan ................................................................................. 16

2.1.4.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan ............... 17

2.1.4.2 Pengukuran Kepatuhan .................................................. 19

2.2 Kerangka Konsep .................................................................................. 19

Page 10: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

x

2.3 Definisi Operasional ............................................................................. 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 21

3.1 Desain Penelitian .................................................................................. 21

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 21

3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................. 21

3.3.1 Populasi ..................................................................................... 21

3.3.2 Sampel ...................................................................................... 22

3.3.3 Jumlah Sampel .......................................................................... 22

3.3.4 Cara Pengambilan Sampel ......................................................... 23

3.3.5 Kriteria Sampel ......................................................................... 23

3.3.5.1 Kriteria Inklusi ............................................................... 23

3.3.5.2 Kriteria Eksklusi ............................................................ 23

3.4 Cara Kerja Penelitian ............................................................................ 24

3.5 Managemen Data .................................................................................. 24

3.5.1 Pengumpulan Data .................................................................... 24

3.5.2 Pengolahan Data ........................................................................ 24

3.5.3 Analisa Data .............................................................................. 25

3.5.4 Penyajian Data .......................................................................... 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 27

4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian .................................................... 27

4.2 Hasil Penelitian ..................................................................................... 28

4.2.1 Analisis Univariat ...................................................................... 28

4.2.1.1 Gambaran Karakteristik Responden ............................... 28

4.2.1.2 Gambaran Variabel Penelitian ........................................ 30

4.2.2 Analisis Bivariat ........................................................................ 30

4.3 Pembahasan .......................................................................................... 32

4.3.1 Tingkat Pengetahuan Responden ............................................... 32

4.3.2 Kepatuhan Responden ............................................................... 35

4.3.3 Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Anemia dengan

Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe) ... 38

4.4 Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 42

5.1 Simpulan .............................................................................................. 42

5.2 Saran .................................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 44

LAMPIRAN ................................................................................................. 48

Page 11: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria Anemia Berdasarkan Rata-rata Kadar Hemoglobin Normal

pada Ibu Hamil .............................................................................. 6

Tabel 2.2 Definisi Operasional ....................................................................... 20

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ............................................................................ 21

Tabel 3.2 Contoh Tabel Penyajian Data ......................................................... 26

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ......................................... 28

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan ................................. 28

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................. 29

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Rata-rata Keluarga. . 29

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

tentang Anemia pada Ibu Hamil ..................................................... 30

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepatuhan dalam

Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe) ..................................................... 30

Tabel 4.8 Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Anemia dengan Kepatuhan

Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe) .......................... 31

Tabel 4.9 Hasil Penggabungan Sel Tingkat Pengetahuan ................................ 31

Page 12: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

xii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Konsep .......................................................................... 19

Bagan 3.1 Cara Kerja Penelitian ..................................................................... 24

Page 13: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Analisi Univariat ......................................................................... 48

Lampiran 2 Analisis Bivariat .......................................................................... 53

Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian ...................................................... 55

Lampiran 4 Jadwal Penelitian ........................................................................ 62

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian .................................................................... 63

Lampiran 6 Surat Balasan Penelitian ............................................................... 64

Lampiran 7 Riwayat Penulis .......................................................................... 65

Page 14: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang tersebar luas

yang terkait dengan peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas, terutama pada

wanita hamil1. Baik di negara maju maupun negara berkembang, sebagian besar

perempuan mengalami anemia selama kehamilan. Badan Kesehatan Dunia atau

World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa 35%-75% ibu hamil di

negara berkembang dan 18% ibu hamil di negara maju mengalami anemia2.

Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007, presentase

anemia pada ibu hamil di Indonesia adalah 24,5%3. Sedangkan menurut data

Puskesmas Keling II Kabupaten Jepara, sejak tahun 2010 sampai tahun 2012, tiap

tahunnya terdapat peningkatan jumlah kasus anemia pada ibu hamil di wilayah

kerja puskesmas tersebut. Bahkan dibandingkan dengan tahun 2011, pada tahun

2012 terjadi peningkatan kasus anemia pada ibu hamil hingga 87,5%4.

Sampai saat ini anemia masih merupakan penyebab tidak langsung

kematian obstetri ibu yang utama5. Anemia dalam kehamilan dapat memberi

dampak kurang baik bagi ibu, baik selama masa kehamilan, persalinan maupun

selama masa nifas dan masa selanjutnya. Berbagai penyulit dapat timbul akibat

anemia, seperti Partus lama karena inertia uteri, perdarahan postpartum karena

atonia uteri, syok, infeksi (baik intrapartum maupun postpartum), merupakan

berbagai macam dampak yang dapat ditimbulkan oleh anemia6. Gangguan atau

hambatan pada pertumbuhan sel tubuh maupun sel otak pada janin dapat terjadi

akibat keadaan kekurangan besi (Fe) yang dialami oleh ibu hamil. Pada ibu hamil,

keadaan kekurangan besi (Fe) ini dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir

sebelum waktunya, bayi berat lahir rendah (BBLR), perdarahan sebelum serta

pada waktu melahirkan, dan bahkan kematian ibu dan bayi merupakan resiko

yang dihadapi oleh ibu hamil yang mengalami anemia berat3.

Page 15: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

2

Anemia salah satunya dapat disebabkan kerena defisiensi zat besi.

Anemia defisiensi zat besi inilah yang sering terjadi pada ibu hamil. Apabila ibu

hamil dapat memenuhi kebutuhannya akan zat besi, risiko timbulnya anemia

defisiensi zat besi dapat dicegah. Kebutuhan zat besi ibu hamil mengalami

peningkatan hingga 1070 mg. Peningkatan kebutuhan zat besi ini dapat

menyebabkan ibu hamil berisiko tinggi mengalami defisiensi besi. Suplementasi

besi dilakukan sebagai upaya pemenuhan zat besi dari makanan yang masih

kurang7.

Pemerintah telah mengupayakan kesehatan ibu hamil yang diwujudkan

dalam pemberian palayanan antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama masa

kehamilan (K4). Pelayanan antenatal diupayakan diantaranya agar dapat

memenuhi standar pemberian tablet tambah darah (tablet Besi) minimal 90 tablet

selama kehamilan, serta pelayanan tes laboratorium sederhana minimal tes

hemoglobin darah (Hb). Namun, analisis cakupan K4 dengan pemberian tablet

besi (Fe) sering menunjukkan adanya kesenjangan yang cukup besar8. Pada tahun

2011 khususnya di Kabupaten Jepara, cakupan kunjungan K4 pada ibu hamil

adalah sebesar 97,17%, sedangkan cakupan ibu hamil yang mendapat Besi adalah

sebesar 90,32%9. Padahal salah satu kriteria K4 adalah ibu hamil tersebut

mendapatkan tablet besi (Fe) sebanyak 90 tablet yang diindikasikan dengan

besarnya cakupan Besi. Oleh karena itu seharusnya cakupan Besi lebih besar atau

sama dengan cakupan K4. Namun yang terjadi sebaliknya, cakupan ibu hamil

yang mendapat Besi lebih rendah dibandingkan dengan cakupan K48.

Studi yang dilakukan oleh Muhilal, dkk memperlihatkan bahwa

suplementasi besi dapat menurunkan prevalensi anemia pada wanita hamil sekitar

20% sampai 25%10

. Sedangkan Werner Schultink, dkk., dalam studi diantara

wanita hamil di jakarta yang dilakukan terhadap program suplementasi besi

berpendapat bahwa terdapat rendahnya kepatuhan para ibu hamil dalam program

suplementasi tersebut sehingga menyebabkan kegagalan dalam menurunkan

prevalensi anemia11

. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010,

presentase ibu hamil yang tidak mengkonsumsi tablet besi (Fe) masih 19,3%12

.

Page 16: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

3

Selain penyediaan tablet besi (Fe) dan sistem distribusinya, salah satu

faktor yang dianggap paling berpengaruh dalam keberhasilan program

suplementasi besi adalah kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi

(Fe). Meskipun didapatkan hasil bahwa cakupan ibu hamil yang mendapatkan

tablet besi (Fe) cukup baik, namun jika tidak dikonsumsi oleh ibu hamil maka

efek yang diharapkan pun tidak akan tercapai8. Menurut penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh Vongvichit, dkk. di Thailand pada tahun 2003, didapatkan

hasil bahwa 65,6% ibu hamil memiliki kepatuhan yang rendah dalam

mengkonsumsi tablet besi (Fe)13

.

Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

terbentuknya perilaku kesehatan14

. Apabila ibu hamil mengetahui dan memahami

akibat anemia dan cara mencegah anemia maka akan mempunyai perilaku

kesehatan yang baik sehingga diharapakan dapat terhindar dari berbagai akibat

atau risiko terjadinya anemia kehamilan. Perilaku kesehatan yang demikian dapat

berpengaruh terhadap penurunan kejadian anemia pada ibu hamil15

.

Kepatuhan mengkonsumsi tablet besi merupakan salah satu contoh

perilaku kesehatan yang dilakukan ibu hamil. Penelitian yang dilakukan

sebelumnya oleh Vongvichit, dkk. di Thailand, mengungkapkan bahwa salah satu

faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi

(Fe) adalah pengetahuan ibu hamil tentang anemia13

. Dari hasil penelitian yang

telah dilakukan sebelumnya oleh Fuady & Bangun pada tahun 2013 di daerah

Sumatera Utara, menunjukkan bahwa ibu hamil yang memiliki tingkat

pengetahuan tentang anemia yang baik adalah sebesar 56,6%, terdapat 25,3% ibu

hamil yang memiliki pengetahuan yang cukup, dan 18,1% ibu hamil memiliki

tingkat pengetahuan yang rendah16

.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Budiarni di Semarang,

didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan

dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet besi (Fe)7. Fuady & Bangun dalam

penelitiannya juga menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara

tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan tingkat kepatuhan ibu hamil

dalam mengkonsumsi tablet besi (Fe)16

.

Page 17: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

4

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui bagimana

hubungan antara tingkat pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil dengan

kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Besi (Fe), khususnya di wilayah kerja

Puskesmas Keling II Kabupaten Jepara.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah bagaimana hubungan antara tingkat pengetahuan tentang

anemia pada ibu hamil dengan kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Besi (Fe)?

1.3 Hipotesis Penelitian

Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang anemia pada ibu

hamil dengan kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Besi (Fe)

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang anemia pada

ibu hamil dengan kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Besi (Fe) di wilayah

kerja Puskesmas Keling II Kabupaten Jepara.

1.4.2 Tujuan Khusus

1) Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia

di wilayah kerja Puskesmas Keling II Kabupaten Jepara.

2) Untuk mengetahui gambaran kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi

tablet Besi (Fe) di wilayah kerja Puskesmas Keling II Kabupaten Jepara.

3) Untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan tentang anemia

pada ibu hamil dengan kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Besi (Fe) di

wilayah kerja Puskesmas Keling II Kabupaten Jepara.

Page 18: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

5

1.5 Manfaat Penelitian

1) Bagi Peneliti

Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman nyata dalam menerapkan ilmu

yang diperoleh selama menjalani pendidikan di bangku perkuliahan.

2) Bagi Responden

Dapat menjadi masukan bagi ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan

tentang anemia dan meningkatkan kepatuhan mengkonsumsi tablet besi (Fe).

3) Bagi Instansi Kesehatan

Dapat digunakan sebagai masukan bagi Puskesmas Keling II tentang

gambaran tingkat pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil dan gambaran

kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi (Fe), serta masukan

untuk meningkatkan upaya-upaya promotif tentang pentingnya

mengkonsumsi tablet Besi (Fe) selama kehamilan untuk mencegah terjadinya

anemia.

4) Bagi Institusi Pendidikan

Dapat memperkaya ilmu dan memambah wawasan pembaca mengenai

gambaran tingkat pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil dan gambaran

kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi (Fe).

Page 19: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Anemia dalam Kehamilan

Anemia merupakan suatu kondisi dimana berkurangnya jumlah sel darah

merah, kualitas hemoglobin, dan volume hematokrit dibawah nilai normal per 100

ml darah17

. Ketika seseorang memiliki kadar hemoglobin kurang dari 12 g/100ml

dalam darahnya, maka dia dikatakan menderita anemia. Anemia dalam kehamilan

adalah kondisi dimana kadar hemoglobin ibu hamil kurang dari 11 g/dl pada

trimester I dan III, atau pada trimester II kadar hemoglobinnya kurang dari 10,5

g/dl. Selama masa kehamilan, terjadi perubahan-perubahn dalam darah dan

sumsun tulang serta kebutuhan zat-zat makanan pun bertambah, oleh karena itu

anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan6.

Tabel 2.1 Kriteria Anemia Berdasarkan Rata-rata Kadar Hemoglibin

Normal pada Ibu Hamil

Usia Kehamilan Hb Normal

(g/dl)

Anemia jika Hb

kurang dari: (g/dl)

Trimester I: 0-12 minggu 11,0 – 14,0 11,0 (Ht 33%)

Trimester II: 13-28 minggu 10,5 – 14,0 10,5 (Ht 31%)

Trimester III: 29 minggu-melahirkan 11,0 – 14,0 11,0 (Ht 33%)

Sumber: WHO, Clinical Use of Blood18

Selama masa kehamilan, darah akan bertambah banyak. Bertambahnya

darah sudah dimulai sejak umur kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya

antara 32-36 minggu usia kehamilan. Perbandingan pertambahan komponen

darah yaitu plasma 30%, sel darah 18%, dan Hemoglobin 19%. Namun volume

plasma yang bertambah banyak tidak sebanding dengan pertambahan dari sel-sel

darah, sehingga terjadi pengenceran darah. Pengenceran darah ini merupakan

penyesuaian fisiologis dalam kehamilan yang bermanfaat bagi ibu hamil6.

Page 20: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

7

Pengenceran darah tersebut akan meringankan beban jantung, karena

ketika dalam masa kehamilan jantung harus bekerja lebih berat. Akibat hidremia

(bertambah banyaknya darah dalam kehamilan) ini cardiac output akan

meningkat. Kerja jantung yang lebih ringan karena viskositas darah yang rendah

ini akan menyebabkan resistensi perifer berkurang, sehingga tekanan darah tidak

meningkat. Selain itu, pengenceran darah ini akan meminimalisir banyaknya

unsur besi yang hilang pada perdarahan waktu persalinan jika dibandingkan

dengan ketika darah masih tetap kental6.

2.1.1.1 Prevalensi Anemia Kehamilan

World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa anemia

mempengaruhi kehidupan sekitar 2 miliar orang di dunia, atau sekitar sepertiga

dari total populasi. Dibandingkan dengan daerah lain di dunia, Asia Selatan dan

Tenggara memiliki rata-rata prevalensi anemia yang tertinggi, yaitu masing-

masing 56% dan 44,7%13

. Di Indonesia, berdasarkan hasil survei diperkirakan

bahwa prevalensi anemia gizi pada ibu hamil adalah antara 50% dan 70%11

.

2.1.1.2 Etiologi dan Klasifikasi Anemia

Anemia dapat disebabkan karena hilangnya sel darah merah yang

meningkat, misalnya akibat perdarahan karena trauma atau operasi, infeksi

parasit, penyakit inflamasi. Penurunan produksi normal sel darah merah akibat

defisiensi besi, vitamin B12, folat, malnutrisi, malabsorpsi, infeksi HIV, serta

penyakit kronis juga dapat menyebabkan anemia18

.

Anemia terbagi dalam bermacam-macam jenis. Pembagian anemia dalam

kehamilan yang didasarkan atas penelitian di Jakarta antara lain yaitu anemia

defisiensi besi, anemia megaloblastik, anemia hipoplastik, dan anemia hemolitik6.

1) Anemia defisiensi besi

Anemia defisiensi besi merupakan anemia yang diakibat kekurangan

besi. Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan

besi19

. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya asupan makanan yang

mengadung unsur besi, adanya gangguan resorpsi, gangguan penggunaan,

Page 21: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

8

maupun karena perdarahan sehingga besi banyak yang keluar dari tubuh. Jika

selama kehamilan asupan besi tidak ditambah maka akan mudah terjadi anemia

defisiensi besi, sebab keperluan besi akan bertambah terutama dalam trimester

terakhir. Apalagi didaerah katulistiwa ini besi banyak yang keluar melalui

keringat, oleh karena itu anjuran asupan besi perhari di Indonesia untuk wanita

tidak hami adalah 12 mg, 17 mg untuk wanita hamil dan wanita menyusui. Ciri

khas anemia defisiensi besi yang berat yaitu mikrositosis dan hiprokomasia.

Sedangkan ciri lainya yaitu kadar besi serum yang rendah, daya ikat besi serum

yang tinggi, protoporfirin eritrosit yang tinggi, serta tidak ditemukan homosiderin

dalam sumsum tulang6.

2) Anemia megaloblastik

Anemia megaloblastik dalam kahamilan jarang sekali disebabkan karena

defisiensi vitamin B12, kebanyakan disebabkan oleh defisieni asam folik.

Frekuensi anemia jenis ini terbilang cukup tinggi di daerah Asia dibandingkan

dengan di daerah Eropa maupun Amerika Serikat, karena anemia megaloblastik

ini berhubungan erat dengan defisiensi makanan. Diagnosis anemia megaloblastik

ditegakkan apabila ditemukan megaloblast atau promegaloblast dalam darah atau

sumsum tulang6.

3) Anemia hipoplastik

Anemia hipoplastik dalam kehamilan disebabkan karena kurang

mampunya sumsum tulang dalam membuat sel-sel darah baru. Penyebab pasti

dari kondisi anemia hipoplastik ini sampai sekarang belum diketahui, namun

diperkirakan karena sepsis, sinar roentgen racun atau obat-obatan. Pada kondisi

ini, darah tepi memperlihatkan gambaran normositer dan normokrom, serta tidak

ditemukan ciri-ciri defisiensi besi, asam folik atau vitamin B126.

4) Anemia hemolitik

Proses penghancuran sel darah merah yang berlangsung lebih cepat

daripada pembuatanya dapat menyebabkan anemia hemolitik. Tanda-tanda yang

Page 22: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

9

biasanya ditemukan yaitu hemoglobinemia, hemoglobinuria, hiperbilirubinemia,

hiperurobilinuria, dan sterkobilin lebih banyak dalam feses6.

2.1.1.3 Gejala Anemia

Pucat merupakan salah satu tanda yang paling sering dikaitkan dengan

anemia. Keadaan ini biasanya disebabkan karena berkurangnya volume darah,

berkurangnya hemoglobin serta vasokontriksi, untuk memaksimalkan pasokan O2

ke organ-organ vital. Bantalan kuku, telapak tangan, serta membran mukosa

mulut dan konjungtiva meupakan indikator yang lebih baik untuk menilai pucat

jika dibandingkan dengan warna kulit. Jika lipatan tangan tidak lagi tampak

berwarna merah muda, kadar hemoglobin biasanya kurang dari 8 g/dl17

.

Pada anemia defisiensi besi biasanya dijumpai gejala cepat lelah, nafsu

makan berkurang, berdebar-debar, serta takikardi18

. Keadaan cepat lelah, serta

nafas pendek ketika melakukan aktifitas jasmani merupakan manifestasi dari

berkurangnya distribusi O2. Takikardia mencerminkan beban kerja dan curah

jantung yang meningkat. Pada anemia yang berat dapat terjadi gagal jantung

kongestif akibat otot jantung yang anostik sehingga tidak dapat beradaptasi

terhadap kerja jantung yang meningkat. Selain itu, pada anemia defisiensi besi

yang berat juga dapat timbul gejala-gejala mual, anoreksia, konstipasi atau diare,

dan stomatitis17

.

2.1.1.4 Diagnosis Anemia pada Kehamilan

Untuk menegakkan diagnosis anemia dalam kehamilan dapat dilakukan

anamnesis. Pada anamnesis akan didapatkan keluhan yang dapat mendukung

diagnosis anemia, seperti keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-

kunang, dan keluhan mual-muntah yang lebih hebat pada kehamilan20

.

Pemeriksaan darah selama kehamilan minimal dilakukan dua kali, yaitu

pada trimester I dan trimester III. Pemeriksaan kadar Hb dapat dilakukan dengan

menggunakan alat sahli. Dari hasil pemeriksaan Hb dengan menggunakan alat

sahli tersebut, kadar Hb dapat digolongkan menjadi 4, yaitu tidak anemia (Hb >11

Page 23: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

10

g/dl), anemia ringan (Hb 9-10 g/dl), anemia sedang (Hb 7-8 g/dl), dan anemia

berat (Hb <7 g/dl)20

.

2.1.1.5 Pengaruh Anemia dalam Kehamilan

Anemia dalam kehamilan dapat memberi pengaruh yang kurang baik

bagi ibu, baik selama dalam masa kehamilan, saat persalinan maupun dalam masa

nifas. Dalam masa kehamilan, pengaruh yang ditimbulkan oleh anemia antara lain

yaitu persalinan prematur, abortus, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim,

mudah terjadi infeksi, resiko dekompensasi kordis, mola hidatidosa, hiperemesis

gravidarum, perdarahan antepartum, serta ketuban pecah dini20

.

Dampak-dampak yang ditimbulkan oleh anemia saat persalinan yaitu

gangguan his (kekuatan mengejan), serta kala pertama dapat berlangsung lama

dan terjadi partus terlantar. Pada kala kedua juga dapat berlangsung lama sehingga

dapat melahkan dan sering memerlukan tindakan operasi. Kala ketiga dapat

diikuti retensio plasenta, dan perdarahan postpartum akibat atonia uteri. Kala

empat dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder dan atonia uteri. Pada masa

nifas, dampak yang ditimbulkan oleh anemia antara lain terjadi subinvolusi uteri

yang menimbulkan perdarahan postpartum, anemia kala nifas, mudah terjadi

infeksi mamae dan puerperium, pengeluaran ASI berkurang, serta dekompensasi

kordis mendadak setelah persalinan20

.

Dengan adanya anemia yang dialami oleh ibu, kemampuan metabolisme

tubuh janin akan berkurang sehingga pertumbuhan dan perkembangan janin

dalam rahim akan terganggu. Dampak anemia pada janin antara lain abortus,

kematian intrauteri, persalinan prematuritas tinggi, berat badan lahir rendah,

kelahiran dengan anemia, dapat terjadi cacat bawaan, bayi mudah mengalami

infeksi sampai kematian perinatal, serta intelegensia rendah20

.

Page 24: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

11

2.1.2 Tablet Besi

Penanggulangan masalah anemia gizi besi di Indonesia masih terfokus

pada pemberian tablet tambah darah (tablet besi)8. Pemberian tablet zat besi

merupakan salah satu palayanan/asuhan standar minimal yang diberikan pada

kunjungan antenatal. Tablet besi biasanya diberikan minimal sebanyak 90 tablet

selama kehamilan, yang diberikan pada trimester III. Tiap tablet mengandung fero

sulfat (FeSO4) 300 mg (zat besi 60 mg)21

.

2.1.2.1 Farmakokinetik

Absorpsi Fe melalui saluran cerna terutama berlangsung di duodenum

dan jejunum proksimal. Transportnya melalui sel mukosa usus terjadi secara

transport aktif. Di dalam sel mukosa, setelah diabsorpsi ion ferro akan diubah

menjadi ion ferri. Kemudian ion ferri akan masuk ke dalam plasma dengan

perantara transferin, atau diubah menjadi ferritin dan disimpan dalam mukosa

usus22

. Pada individu normal tanpa defisiensi besi (Fe) jumlah Fe yang diabsorpsi

5-10% atau sekitar 0,5-1 mg/hari. Absorpsi meningkat bila cadangan rendah atau

kebutuhan Fe meningkat. Absorpsi meningkat menjadi 1-2 mg/hari pada wanita

menstruasi, dan pada wanita hamil dapat meningkat menjadi 3-4 mg/hari22

.

Setelah diabsorpsi, Fe dalam darah akan diikat oleh transferin, untuk

kemudian akan diangkut keberbagai jaringan terutama ke sumsum tulang dan

depot Fe. Selain transferin, sel-sel retikulum juga dapat mengangkut Fe untuk

keperluan eritropoesis. Bila tidak digunakan dalam eritropoesis, Fe akan mengikat

protein (apoferitin) dan membentuk feritin. Fe terutama disimpan pada sel

mukosa usus halus dan dalam sel-sel retikuloendotelial (di hati, limpa, dan

sumsum tulang). Setelah pemberian per oral, Fe terutama akan disimpan di limpa

dan sumsum tulang22

.

Jumlah Fe yang diekskresikan tiap hari sedikit sekali., biasanya sekitar

0,5-1 mg sehari. Ekskresi terutama berlangsung melalui sel epitel kulit dan

saluran cerna yang terkelupas, selain itu juga mealui keringat, urin feses, serta

kuku, dan rambut yang dipotong. Pada wanita usia subur dengan siklus haid 28

Page 25: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

12

hari, jumlah Fe yang diekskresikan sehubungan dengan haid diperkirakan

sebanyak 0,5-1 mg sehari22

.

2.1.2.2 Kebutuhan Besi

Jumlah Fe yang dibutuhkan setiap hari dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Faktor umur, jenis kelamin (sehubungan dengan kehamilan dan laktasi pada

wanita) dan jumlah darah dalam badan (dalam hal ini Hb) dapat mempengaruhi

kebutuhan. Dalam keadaan normal, wanita memerlukan 12 mg sehari guna

memenuhi ambilan sebesar 1,2 mg sehari. Sedangkan pada wanita hamil dan

meyusui diperlukan tambahan asupan untuk mengantisipasi peningkatan absorpsi

besi yang bisa mencapai 5 mg sehari22

.

2.1.2.3 Sumber Besi Alami

Besi dalam daging berada dalam bentuk hem, yang mudah diserap,

sedangkan besi non-hem dalam tumbuhan tidak mdah diserap23

. Makanan yang

mengandung besi dalam kadar tinggi (> 5 mg/100 g) adalah hati, jantung, kuning

telur, ragi, kerang, kacang-kacangan dan buah-buahan kering tertentu. Makanan

yang mengandung besi dalam jumlah sedang (1-5 mg/100 g) yaitu daging, ikan,

unggas, sayuran yang berwarna hijau, dan biji-bijian. Sedangkan susu atau

produknya, dan sayuran yang kurang hijau mengandung besi dalam jumlah rendah

(< 1 mg/100 g)22

.

2.1.2.4 Indikasi

Sediaan Fe hanya diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan

anemia defisiensi besi. Penggunaan diluar indikasi, cenderung menyebabkan

penimbunan besi dan keracunan besi. Anemia defisiensi besi paling sering

disebabkan oleh kehilangan darah atau karena kebutuhan yang meningkat seperti

yang terjadi pada ibu hamil22

.

2.1.2.5 Efek Samping

Efek samping yang paling sering timbul berupa intoleransi terhadap

sediaan oral. Gejala yang timbul dapat berupa mual dan nyeri lambung,

Page 26: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

13

konstipasi, diare, dan kolik. Gangguan ini biasanya ringan dan dapat dikurangi

dengan pemberian obat setelah makan. Kemungkinan juga dapat menyebabkan

timbulnya feses yang berwarna hitam22

.

Intoksikasi akut sangat jarang terjadi pada orang dewasa. Intoksikasi akut

dapat terjadi setelah menelan sediaan Fe sebanyak 1 g. Kelainan utama terdapat

pada saluran cerna, mulai dari iritasi, korosi, sampai terjadi nekrosis. Gejala yang

timbul biasanya berupa mual, muntah, diare, hematemesis, serta feses berwarna

hitam karena perdarahan pada saluran cerna, syok dan ahirnya kolaps

kardiovaskular dengan bahaya kematian. Gejala intoksikasi tersebut dapat timbul

dalam waktu 30 menit atau setelah beberapa jam meminum obat22

.

2.1.3 Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu setelah melakukan proses

penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra

manusia yaitu indera pandengaran, penglihatan, penciuman, rasa, dan raba.

Pengetahuan manusia sebagian besar didapatkan melalui indera pendengaran dan

indera penglihatan14

.

2.1.3.1 Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), ada beberapa cara untuk memperoleh

pengetahuan, antara lain yaitu:14

1) Cara coba-salah (Trial and error)

Cara ini digunakan dengan menggunakan kemungkinan dalam

memecahkan masalah, dan ketika kemungkinan tersebut tidak berhasil maka akan

dicoba menggunakan kemungkinan yang lain. Jika kemungkinan kedua gagal,

akan dicoba kemungkinan ketiga, begitu seterusnya sampai tercapai pemecahan

suatu masalah14

.

Page 27: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

14

2) Cara kekuasaan atau otoritas

Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan manusia biasanya diwariskan turun-

temurun, dengan kata lain pengetahuan tersebut didapatkan berdasarkan pada

otoritas atau kekuasaan. Prinsip ini adalah orang lain menerima pendapat yang

dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dulu menguji

atau membuktikan kebenaranya, baik berdasarkan fakta empiris maupun

berdasarkan penalarannya14

.

3) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman merupakan sumber pengetahuan. Pengalaman merupakan

salah satu cara untuk memperoleh pengetahuan14

.

4) Melalui jalan pikiran

Manusia mampu menggunakan penalaranya dalam memperoleh

pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan

manusia telah menggunakan jalan pikirannya14

.

5) Cara modern dalam memperoleh pengetahuan

Cara baru dalam memperoleh pengetahuan pada masa kini labih

sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut “metode penelitian ilmiah”, atau

lebih popular disebut metodologi penelitian14

.

2.1.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan, antara lain yaitu:24

1) Pendidikan

Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga prilaku

sesorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta

dalam pembangunan. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka makin

mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang

Page 28: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

15

dimiliki. Sebaliknya, pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan

seseorang terhadap nilai-nilai baru yang diperkenalkan24

.

2) Pekerjaan dan Pendapatan

Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja

bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga27

. Tingkat

pengetahuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup juga tergantung

dengan hasil pendapatan24

.

3) Umur

Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan

lebih matang dalam berfikir dan bekerja24

. Menurut Saifudin (2009) ada faktor

resiko yang mendukung tinggnya angka kematian ibu yaitu “4 terlalu” terlalu

muda (< 20 tahun), terlalu tua (> 35 tahun), terlalu banyak anak dan terlalu sering

hamil. Untuk faktor risiko terlalu tua dan terlalu muda dapat dijadikan dasar

pengelompokan karakteristik berdasarkan ibu hamil21

.

4) Pengalaman

Pengalaman merupakan salah satu cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan, baik dari pengalaman diri sendiri maupun orang lain. Hal itu

dilakukan dengan cara pengulangan kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi. Bila berhasil maka orang akan

menggunakan cara itu dan bila gagal orang tidak akan menggunakan cara tersebut.

Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan tentang

sesuatu yang bersifat non-formal 24

.

5) Informasi

Sesorang yang mempunyai informasi lebih banyak akan mempunyai

pengetahuan yang lebih banyak pula24

.

Page 29: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

16

6) Sosial-budaya

Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi

kebutuhan yang meliputi sikap, kebiasaan dan kepercayaan dipengaruhi oleh

budaya setempat. Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi sikap dalam menerima informasi24

.

2.1.3.3 Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket

yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subyek penelitian atau

respon. Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui atau diukur disesuaikan

dengan tingkatan-tingkatan pengetahuan24

.

Menurut Arikunto (2003) pengetahuan seseorang dapat diketahui dan

diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu:24

Baik, jika skor yang dicapai 76-100%

Cukup, jika skor yang dicapai 56-75%

Kurang, jika skor yang dicapai < 56%

2.1.4 Kepatuhan

Meskipun kepatuhan sudah dipelajari dari berbagai perspektif yang luas,

sampai sekarang tidak ada kesepakatan mengenai definisinya. Istilah kepatuhan

pertama kali diperkanalkan dalam bidang kedokteran pada tahun 1976. Sackett

dan Haynes kemudian mendefinisikan kepatuhan sebagai “suatu tingkatan

perilaku seseorang (melakukan pengobatan, mengikuti rekomendasi diet atau

melaksanakan perubahan gaya hidup) yang sesuai dengan anjuran medis atau

kesehatan”. Kepatuhan juga berkenaan dengan hasil dari interaksi antara pasien

dengan petugas kesehatan25

.

Perilaku seseorang pada dasarnya merupakan refleksi dari berbagai

gejala kejiwaan, seperti pengetahuan, keinginan, kehendak, minat, motivasi,

persepsi, sikap, dan sebagainya. Gejala kejiwaan tersebut dipengaruhi oleh

Page 30: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

17

berbagai faktor lain, diantaranya faktor pengalaman, keyakinan, sarana fisik,

sosiobudaya masyarakat, dan sebagainya14

.

2.1.4.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan

Beberapa teori telah dicoba untuk mengungkap faktor-faktor yang

mempengaruhi perilaku kesehatan, salah satunya yaitu teori WHO (1984). Tim

kerja dari WHO meganalisis bahwa perilaku kesehatan seseorang antara lain

dipengaruhi oleh:14

1) Pengetahuan dan Sikap

Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain.

Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Sikap

sering diperoleh dari pengelaman sendiri atau dari orang lain yang paling

dekat14

.

2) Kepercayaan

Kepercayaan sering diperoleh dari orang tua, maupun tokoh masyarakat.

Seseorang menerima kepercayaan tersebut berdasarkan keyakinan dan tanpa

adanya pembuktian terlebih dahulu14

.

3) Orang Penting sebagai Referensi

Perilaku seseorang lebih banyak dipengaruhi oleh orang-orang yang dianggap

penting. Apabila seseorang itu penting, maka apa yang dia katakan cenderung

untuk dilaksanakan. Orang-orang yang dianggap penting ini sering disebut

kelompok referensi (reference group), antara lain kepala adat, kepala desa,

alim ulama, tenaga medis, guru, dan sebagainya14

.

4) Sumber Daya

Sumber daya disini mencakup fasilitas, uang, waktu, tenaga, dan

sebagainya14

.

Lawrence Green (1980) menyatakan bahwa perilaku seseorang

ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, dan sebagainya.

Disamping itu, ketersediaan fasilitas, sikap dan perilaku para petugas kesehatan

juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku. Sedangkan

Snehandu B. Kar (1983) mengemukakan bahwa perilaku kesehatan dipengaruhi

Page 31: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

18

oleh niat orang terhadap objek kesehatan, ada atau tidanya dukungan dari

masyarakat sekitar, ada atau tidaknya informasi tentang kesehatan, kebebasan

indivisu untuk mengambil keputusan, dan situasi yang memungkinkan seseorang

berperilaku atau tidak berperilaku14

.

Hasil studi literatur yang dilakukan oleh Galloway & McGuire (1994)

memaparkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan mengkonsumsi

tablet besi (Fe) antara lain, yaitu:26

a) Pengaruh Tubuh

Faktor-faktor tubuh (efek samping, keterlambatan respon obat, demensia, dll)

sering menyebabkan seseorang menjadi tidak patuh26

.

b) Dosis dan Bentuk Sediaan

Kepatuhan mengkonsumsi tablet besi menurun seiring dengan peningkatan

jumlah dosis dan ukuran sediaan26

.

c) Pemanfaatan Layanan Kesehatan dan Keyakinan Pribadi

Jarak ke klinik, kendala ekonomi (biaya perjalanan), dan kesibukan jam buka

klinik dapat mempengaruhi pemanfaatan layanan kesehatan. Keyakinan

mengenai kesehatan dan pengobatan juga dapat mempengaruhi kepatuhan,

misalnya beberapa ibu hamil di Thailand tidak patuh mengkonsumsi tablet

besi karena mereka berpikir tablet besi dapat menyebabkan bayi lebih besar

sehingga susah dilahirkan26

.

d) Hubungan Pasien dengan Tenaga Kesehatan

Kualitas hubungan pasien dengan tenaga kesehatan sangat penting dalam

mempengaruhi kepatuhan, meskipun kualitas bukan berarti bahwa pasien

diberikan informasi yang lebih. Keterlibatan pasien, kejelasan pesan yang

disampaikan, dan bagaimana pesan tersebut disampaikan penting dalam

meningkatkan dinamika antara pasien dengan tenaga kesehatan26

.

e) Ketersediaan

Hubungan yang baik antara pasien dengan petugas kesehatan tidak akan

mempengaruhi kepatuhan jika ketersediaan tablet besi terbatas.

Page 32: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

19

2.1.4.2 Pengukuran Kepatuhan

Pengukuran kepatuhan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara

langsung maupun tidak langsung. Pengukuran secara langsung dapat dilakukan

dengan melihat kadar, hemoglobin, hematokrit, atau ferritin serum. Kekurangan

dari cara pengukuran ini antara lain keakuratan pengukuran langsung dipengaruhi

oleh perubahan gaya hidup, serta dapat diperoleh hasil yang bias karena

ketidaknyamanan pasien26

.

Pengukuran secara tidak langsung dapat dilakukan melaui observasi atau

pengawasan tablet yang dikonsusmai oleh petugas kesehatan, laporan pasien,

perhitungan jumlah tablet yang dikonsumsi, wawancara dengan pasien,

penggunakan kalender untuk mengingatkan dan merekam tablet yang dikonsumsi.

Diantara beberapa cara tersebut, pelaporan pasien merupakan cara yang paling

dapat diandalkan26

.

Dalam suatu studi yang telah dilakukan oleh Vongvichit, dkk (2003),

kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi diklasifikasikan ke dalam 2

kategori, yaitu kepatuhan tinggi dan kepatuhan rendah. Dikatakan kepatuhan

tinggi jika tablet besi dikonsumsi setiap hari atau >3 hari/minggu. Jika ibu hamil

hanya mengkonsumsi tablet besi selama <3 hari dalam seminggu maka ibu hamil

tersebut termasuk dalam kategori kepatuhan rendah13

.

2.2 Kerangka Konsep

Bagan 2.1 Kerangka Konsep

Page 33: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

20

Keterangan:

: Variabel independen yang di teliti

: Variabel dependen yang di teliti

: Variabel yang berhubungan dengan variabel Independen

: Variabel yang berhubungan dengan variabel dependen

: Variabel perancu yang tidak dikontrol

2.3 Definisi Operaional

Tabel 2.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi

Operasional Alat Ukur

Cara

Pengukuran Hasil Ukur

Skala

Ukuran

1. Pengetahuan

Segala

sesuatu yang

diketahui

responden

mengenai

anemia

Kuisioner Wawancara

0. Kurang, jika

skor yang

dicapai < 56%

1. Cukup, jika skor yang

dicapai 56-

75%

2. Baik, jika

skor yang

dicapai 76-

100%

Ordinal

2. Kepatuhan

Suatu

tingkatan

perilaku

seseorang

yang sesuai

dengan

anjuran

medis atau

kesehatan

Kuisioner Wawancara

0. Rendah, jika

konsumsi

tablet besi < 3

hari/minggu

1. Tinggi, jika

konsumsi

tablet besi

setiap hari

atau > 3

hari/minggu

Ordinal

Page 34: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif katagorik tidak

berpasangan dengan rancangan penelitian menggunakan desain studi potong

lintang (cross sectional), yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

tingkat pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil dengan kepatuhan dalam

mengkonsumsi tablet Besi (Fe).

3.2 Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Keling II, yaitu Desa

Gelang, Desa Tunahan, Desa Kunir, Desa Kaligarang, Desa Keling, dan Desa

Bumiharjo, yang dilaksanakan selama Bulan Mei – Juli 2013.

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

Kegiatan Waktu

1. Pengusulan Judul November 2012

2. Penyusunan Proposal Desember 2012 – April 2013

3. Penyusunan Kuesioner April 2013

4. Pengurusan Izin Penelitian April – Mei 2013

5. Pelaksanaan Penelitian Mei – Juli 2013

6. Pengolahan Data Juni – Agustus 2013

7. Penyusunan BAB IV-V Juli – Agustus 2013

8. Penyusunan Skripsi Agustus – September 2013

9. Ujian Skripsi September 2013

10. Revisi Skripsi September 2013

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi target adalah ibu hamil trimester III

Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah ibu hamil trimester III di

wilayah kerja Puskesmas Keling II.

Page 35: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

22

3.3.2 Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil trimester III di wilayah kerja

Puskesmas Keling II pada bulan Mei – Juli 2013.

3.3.3 Jumlah Sampel

Untuk menentukan jumlah sampel yang diperlukan dalam penelitian ini,

berdasarkan jenis penelitian dapat digunakan rumus berikut:27

Keterangan: 28

Zα = 1,64

Zβ = 0,84

P2 = 0,2 (kepustakaan)

P1 – P2 = selisish minimal proporsi kepatuhan yang dianggap bermakna,

ditetapkan 20% = 0,2

Dengan demikian:

Q2 = 1 – P2 = 1 – 0,2 = 0,8

P1 = P2 + 0,2 = 0,2 + 0,2 = 0,4

Q1 = 1 – P1 = 1 – 0,4 = 0,6

P = (P1 + P2)/2 = (0,4+0,2)/2 = 0,6/2 = 0,3

Q = 1 – P = 1 – 0.3 = 0,7

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus, diperoleh:

Page 36: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

23

Maka perolehan jumlah sampel yang diperlukan adalah 62 orang. Untuk

menjaga kemungkinan adanya drop out (DO), maka jumlah subjek ditambah

sebanyak 10%. Jadi total jumlah sampel yang diperlukan adalah 62 + 6,2 = 68

orang.

3.3.4 Cara Pengambilan Sampel

Sampling frame diperoleh dari data Puskesmas Keling II Kabupaten

Jepara, jumlah populasi ibu hamil yang berada di wilayah kerja puskesmas

tersebut adalah 74 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan

total sampling. Dari total 74 orang tersebut, ternyata 5 orang di antaranya masuk

kriteria eksklusi, yaitu 4 orang belum mendapat tablet besi (Fe) dan 1 orang tidak

bersedia jadi responden. Dengan demikian keseluruhan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini berjumlah 69 orang.

3.3.5 Kriteria Sampel

3.3.5.1 Kriteria Inklusi

Ibu hamil trimester III yang memperoleh tablet besi dari petugas

kesehatan, serta bersedia menjadi responden di wilayah kerja Puskesmas Keling II

Kabupaten Jepara.

3.3.5.2 Kriteria Eksklusi

Ibu hamil trimester III yang tidak memperoleh tablet besi dari petugas

kesehatan

Ibu hamil trimester III yang tidak bersedia menjadi responden

Page 37: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

24

3.4 Cara Kerja Penelitian

Bagan 3.1 Cara Kerja Penelitian

3.5 Managemen Data

3.5.1 Pengumpulan Data

Data responden akan diambil ketika telah memperoleh persetujuan

setelah penjelasan (informed concert) dari responden. Pengumpulan data

dilakukan dengan menggunakan media kuisioner.

3.5.2 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut:

a) Menyunting data (data editing)

Editing dilakukan untuk memeriksa kelengkapan dan kebenaran data. Proses

editing dilakukan setiap kali selesai memperoleh data dari kuesioner yang

telah diisi oleh responden. Bila terdapat kesalahan atau data yang tidak

Page 38: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

25

lengkap, peneliti akan menemui responden kembali untuk melakukan

klarifikasi.

b) Mengkode data (data coding)

Proses pemberian kode kepada setiap variabel yang telah dikumpulkan,

dilakukan untuk memudahkan dalam memasukkan data.

c) Memasukkan data (data entry)

Memasukkan data yang telah diberikan kode ke dalam program statistik pada

software komputer

d) Membersihkan data (data cleaning)

Setelah data dimasukkan, dilakukan pengecekan kembali untuk memastikan

data tersebut tidak ada yang salah.

e) Memberikan nilai data (data scoring)

Penilaian data dilakukan dengan cara pemberian skor terhadap jawaban yang

menyangkut variabel dependen dan variabel independen.

3.5.3 Analisa Data

Analisis univariat digunakan untuk menggambarkan karakteristik

responden yang meliputi usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan pendapatan

responden. Selain itu, analisis univariat juga digunakan untuk memperoleh

gambaran tingkat pengetahuan ibu, serta gambaran kepatuhan ibu dalam

mengkonsumsi tablet besi di wilayah kerja Puskesmas Keling II.

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

hubungan yang bermakna secara statistik antara variabel dependen dan variabel

independen dengan uji Chi-Square menggunakan SPSS 18.0 For Windows. Pada

penelitian ini uji Chi-Square dilakukan untuk menganalisis hubungan variabel

dependen (kepatuhan mengkonsumsi tablet besi) dengan variabel independen

(tingkat pengetahuan ibu) yang mana kedua variabel tersebut bersifat kategorik.

Melalui uji statistik Chi-Square akan diperoleh nilai p (p-value) dengan tingkat

Page 39: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

26

kemaknaan 0,005. Jika nilai p < 0,005 maka Ho ditolak dan Ha diterima, dengan

kata lain terdapat hubungan yang bermakna antara dua variabel yang diuji.

Sedangkan jika nilai p > 0,005 maka Ho diterima dan Ha ditolak, dengan kata lain

tidak terdapat hubungan antara dua variabel yang diuji29

.

Jika tidak memenuhi syarat uji Chi-Square, alternatif lain yang dapat

dilakukan untuk tabel 3x2 adalah penggabungan sel. Setelah dilakukan

penggabungan sel, maka akan terbentuk tabel 2x2. Tabel 2x2 yang baru terbentuk

kemudian kembali diuji dengan menggunakan uji Chi-Square. Jika uji Chi-Square

tersebut tidak memenuhi syarat lagi, maka dapat menggunakan uji Fisher sebagai

uji alternatif untuk tabel 2x229

.

3.5.4 Penyajian Data

Pada analisis univariat, data disajikan dalam bentuk teks, serta dalam

bentuk tabel distribusi frekuensi dan presentase.

Pada analisis multivariat, data disajikan dalam bentuk teks, serta dalam

bentuk tabel 3 x 2 sebagai berikut:

Tabel 3.2 Contoh Tabel Penyajian Data

Karakteristik

Kepatuhan mengkonsumsi tablet

besi Total

Tinggi Rendah

n % n % n %

Pengetahuan anemia

Baik

Cukup

Kurang

Total

Page 40: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

27

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

Puskesmas Keling II merupakan salah satu puskesmas dari total

keseluruhan 20 Puskesmas yang ada di Kabupaten Jepara. Puskesmas yang telah

berdiri sejak tahun 1984 ini berlokasi di jalan raya Keling Jepara, Desa Keling

Kecamatan Keling Telp. (0291) 579153. Wilayah kerja Puskesmas Keling II

dengan luas 3.486.343 Ha, terdiri dari 148 RT dan 35 RW4.

Puskesmas ini memiliki 6 desa binaan, yaitu Desa Gelang, Desa

Tunahan, Desa Kunir, Desa Kaligarang, Desa Keling, dan Desa Bumiharjo.

Wilayah Puskesmas Keling II berbatasan dengan:4

Sebelah barat : Puskesmas Kembang

Sebelah timur : Puskesmas Keling I

Sebelah selatan : Gunung Muria Kudus

Sebelah utara : Laut Jawa

Sebanyak 31078 jiwa penduduk menempati wilayah kerja Puskesmas

Keling II yang 100% daerahnya adalah daratan. Lima belas ribu lima ratus tiga

puluh satu jiwa di antaranya adalah penduduk laki-laki, sementara 15547 jiwa

lainya adalah penduduk perempuan4.

Puskesmas Keling II merupakan puskesmas rawat jalan yang buka setiap

hari Senin sampai hari Jum’at, mulai pukul 07.30 WIB. Sebagai Puskesmas rawat

jalan, Puskesmas Keling II mengembangkan 6 (enam) program wajib yaitu:

Klinik umum, Klinik Gigi, Klinik KIA, dan KB, Klinik gizi, P2M, Promkes dan

Kesling4.

Page 41: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

28

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Univariat

4.2.1.1 Gambaran Karakteristik Responden

Hasil pengumpulan data yang berasal dari 69 responden sesuai dengan

jumlah sampel yang dibutuhkan, didapatkan gambaran karakteristik responden

yang meliputi usia, pekerjaan, pendidikan terakhir dan pendapatan rata-rata

keluarga responden.

1) Usia Responden

Tabel 4.1 Distribusi Responden berdasarkan Usia

Kelompok Usia Jumlah (Orang) Persentase (%)

< 20 Tahun 15 21,7

20 – 35 Tahun 44 63,8

> 35 Tahun 10 14,5

Total 69 100,0

Berdasarkan hasil pengumpulan data, didapatkan bahwa rata-rata usia

responden adalah 26 tahun. Usia responden yang termuda adalah 16 tahun,

sedangkan usia responden yang tertua adalah 43 tahun. Kebanyakan responden

(63,8%) merupakan ibu hamil yang termasuk dalam kelompok usia 20-35 tahun.

Sekitar 21,7% responden berusia dibawah 20 tahun, dan 14,5% dari total

keseluruhan responden berusia diatas 35 tahun. Dengan demikian, terdapat sekitar

36,2% responden yang termasuk kelompok usia terlalu muda dan terlalu tua, yang

merupakan faktor risiko tingginya angka kematian ibu.

2) Pekerjaan Responden

Tabel 4.2 Distribusi Responden berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah (Orang) Persentase (%)

Ibu Rumah Tangga 59 85,5

Petani 4 5,8

Pedagang 2 2,9

Guru 1 1,4

Karyawati 1 1,4

Buruh 1 1,4 Pembantu Rumah Tangga 1 1,4

Total 69 100,0

Page 42: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

29

Sebagian besar responden (85,5%) merupakan seorang ibu rumah tangga.

Sebanyak 5,8% responden bekerja sebagai petani, dan 2,9% responden adalah

seorang pedagang. Pekerjaan lainnya seperti guru, karyawati, buruh, serta

pembantu rumah tangga, masing-masing dilakukan oleh 1,4% responden.

3) Pendidikan Terakhir Responden

Tabel 4.3 Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)

Tamat SMP 36 52,2

Tamat SMA 13 18,8

Tamat SD 13 18,8

Tidak Tamat SD 5 7,2

Tamat S1 2 2,9

Total 69 100,0

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, dapat diketahui bahwa sekitar setengah dari

total responden (52,2%) merupakan tamatan SMP. Sedangkan responden yang

menyelesaikan jenjang pendidikan terakhirnya sampai tamat SMA dan tamat SD

masing-masing adalah 18,8%. Terdapat 7,2% responden yang tidak tamat SD, dan

2,9% responden telah menyelesaikan pendidikan terakhirnya sampai tingkat

universitas (S1).

4) Pendapatan Rata-rata Keluarga Responden

Tabel 4.4 Distribusi Responden berdasarkan Pendapatan Rata-rata

Pendapatan Rata-rata Jumlah (Orang) Persentase (%)

< Rp. 1.500.000 56 81,2

Rp. 1.500.000 – Rp. 2.500.000 12 17,4

Rp. 2.500.000 – Rp. 3.500.000 1 1,4

Total 69 100,0

Hampir sebagian besar responden (81,2%) pendapatan rata-rata keluarga

per bulannya adalah kurang dari Rp. 1.500.000. Tujuh belas koma empat persen

responden memiliki pendapatan rata-rata per bulan antara Rp. 1.500.000 sampai

dengan Rp. 2.500.000. Hanya 1,4% responden yang per bulannya memiliki

pendapatan rata-rata Rp. 2.500.000 – Rp. 3.500.000.

Page 43: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

30

4.2.1.2 Gambaran Variabel Penelitian

1) Tingkat Pengetahuan Responden

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Tingkat Pengetahuan

tentang Anemia pada Ibu Hamil

Tingkat Pengetahuan Jumlah (Orang) Persentase (%)

Baik 28 40,6

Cukup 32 46,4

Kurang 9 13,0

Total 69 100,0

Berdasaran tabel 4.6 diketahui bahwa 46,4% responden yang mempunyai

pengetahuan cukup. Sedangkan responden yang pengetahuannya baik ada 40,6%.

Tiga belas persen sisanya merupakan responden dengan pengetahuan kurang.

2) Kepatuhan Responden

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Kepatuhan dalam

Mengkonsumsi Tablet Fe

Kepatuhan Jumlah (Orang) Persentase (%)

Tinggi

(4-7 hari/minggu) 62 89,9

Rendah

(0-3 hari/minggu) 7 10,1

Total 69 100,0

Berdasarkan tabel 4.7 ditemukan bahwa sebagian besar responden

(89,9%) memiliki kepatuhan mengkonsumsi tablet besi yang tinggi.sedangkan

hanya terdapat 7 orang responden (10,1%) yang memiliki kepatuhan yang rendah.

4.2.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang

anemia yang merupakan variabel bebas dengan variabel terikatnya yang berupa

kepatuhan responden dalam mengkonsumsi tablet Fe, dilaukan dengan

menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil uji Chi-Square untuk menganalisis

hubungan di antara dua variabel tersebut adalah sebagai berikut:

Page 44: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

31

Tabel 4.8 Hubungan Pengetahuan tentang Anemia dengan Kepatuhan Ibu

Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Fe

Pengetahuan Responden

Kepatuhan Responden Total

Tinggi Rendah

N % N % N %

Baik 27 43,5 1 14,3 28 40,6

Cukup 28 45,2 4 57,1 32 46,4

Kurang 7 11,3 2 28,6 9 13,0

Jumlah 62 100 7 100 69 100

Berdasarkan tabel 4.8 diatas, dapat diketahui bahwa terdapat 28

responden dengan pengetahuan baik, 27 di antaranya memiliki kepatuhan tinggi

dan 1 kepatuhannya rendah. Dua puluh delapan responden dari 32 responden

dengan pengetahuan cukup memiliki kepatuhan tinggi, empat reponden lainya

memiliki kepatuhan rendah. Sedangkan dari 9 responden dengan pengetahuan

rendah, terdapat 7 responden yang memiliki kepatuhan tinggi dan kepatuhan 2

responden yang lain adalah rendah.

Setelah dianalisa dengan menggunakan uji Chi-Square, ternyata

diperoleh hasil bahwa syarat untuk dapat digunakannya uji Chi-Square pada tabel

3x2 diatas tidak terpenuhi. Hal ini karena terdapat 3 sel (50%) yang memiliki nilai

expected < 5, dimana syarat uji Chi-Square adalah maksimal hanya ada 20% sel

yang memiliki expected count < 5. Untuk tabel 3x2 tersebut, alternatif uji Chi-

Square yang dapat diambil adalah dengan cara penggabungan sel29

.

Tabel 4.9 Hasil Penggabungan Sel Tingkat Pengetahuan Responden

Pengetahuan Responden

Kepatuhan Responden Total

Tinggi Rendah

N % N % N %

Baik 34 54,8 2 28,6 36 52,2

Kurang 28 45,2 5 71,4 33 47,8

Jumlah 62 100 7 100 69 100

Tabel 2x2 baru yang terbentuk akibat penggabungan sel tersebut,

kemudian diuji dengan uji Chi-Square kembali bila syaratnya terpenuhi29

. Uji

Chi-Square untuk yang kedua kalinya ini juga tidak terpenuhi, karena terdapat 2

Page 45: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

32

sel (50,0%) yang memiliki expected count < 5. Sehingga uji alternatifnya yang

dapat digunakan yaitu uji Fisher. Dari uji hipotesis diperoleh hasil X2 = 1,389, p-

value = 0,247 (p<0,05). Oleh karena nilai p > 0,05, maka berarti bahwa tingkat

pengetahuan responden tentang anemia tidak berhubungan secara bermakna

dengan kepatuhan responden dalam mengkonsumsi tablet besi (Fe) di Puskesmas

Keling II.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Tingkat Pengetahuan Responden

Pada hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat 28 orang (40,6%) yang

termasuk dalam kelompok responden yang memiliki pengetahuan yang baik

tentang anemia. Sedangkan 32 orang responden (46,4%) memiliki pengetahuan

yang cukup, dan responden yang masuk dalam kelompok pengetahuan kurang ada

9 orang (13,0%).

Hasil tersebut kurang sesuai jika dibandingkan dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Fuady & Bangun (2013) di daerah Sumatera

Utara. Pada penelitian mereka diperoleh hasil sebanyak 56,6% responden

termasuk kategori pengetahuan tinggi. Sedangkan responden dengan tingkat

pengetahuan cukup hanya terdapat 25,3% saja16

.

Penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Sulistiyowati (2012) di

Suarakarta, membagi tingat pengetahuan ibu hamil tentang anemia menjadi 4

kategori, yaitu baik, cukup, kurang baik, dan tidak baik. Hasil Penelitiannya

didapatkan sebanyak 62,86% pengetahuan responden adalah cukup, 5,71%

responden memiliki pengetahuan yang baik, 17,14% responden yang memiliki

pengetahuan tidak baik, dan 14,29% responden termasuk dalam kategori

pengetahuan kurang baik30

.

Adanya perbedaan hasil penelitian di beberapa daerah yang berbeda

tersebut diatas, menandakan bahwa status sosial-ekonomi, budaya, termasuk

kepercayaan perihal gizi dan gaya hidup secara keseluruhan cukup berpengaruh31

.

Page 46: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

33

Usia, pendidikan, pendapatan, pengalaman serta sumber informasi, dapat

mempengaruhi pengetahuan seseorang. Sistem sosial budaya masyarakat setempat

pun secara tidak langsung akan mengengaruhi pengetahuan seseorang, karena

sistem sosial budaya akan mempengaruhi sikap seseorang dalam menerima

informasi14

.

Banyaknya jumlah responden yang memiliki pengetahuan cukup bahkan

baik, kemungkinan dipengaruhi oleh banyaknya jumlah responden yang termasuk

dalam kelompok umur 20-35 tahun. Dari hasil penelitian berdasarkan karakteristik

umur responden, terdapat 63,8% responden yang termasuk dalam kelompok umur

tersebut. Pada kelompok umur tersebut, penjelasan dan informasi yang

disampaikan oleh tenaga medis dan berbagai media masih memungkinkan

diterima dan dipahami dengan mudah.

Tingkat pengetahuan seseorang dapat ditunjukkan dari tingkat

pendidikan formalnya14

. Dari hasil penelitian terlihat bahwa 52,2% responden

adalah tamatan SMP. Melihat data tersebut, dapat dikatakan bahwa tingkat

pendidikan formal sebagian besar responden yang cukup tersebut sebanding

dengan tingkat pengetahuan responden tentang anemia.

Hasil pendapatan akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya14

. Semakin tinggi pendapatan seseorang,

tingkat pengetahuannya kemungkinan juga semakin tinggi. Melihat bahwa

sebanyak 81,2% responden berpenghasilan kurang dari Rp. 1.500.000,- hal ini

mungkin pula yang mempengaruhi banyaknya jumlah responden dengan

pengetahuan cukup tersebut.

Hasil penelitian diperoleh bahwa 71,6% responden memperloleh

informasi tentang anemia dari tenaga medis, sisanya menyatakan bahwa mereka

memperoleh informasi dari media, maupun dari cerita atau pengalaman saudara

dan tetangga mereka. Pada penelitian yang dilakukan oleh Yekta Z, dkk,

didapatkan kebanyakan ibu hamil menerima informasi tentang anemia dan tablet

fe dari tenaga medis dari pada sumber informasi yg lain seperti media, meskipun

demikian pengetahuan meraka masih rendah31

. Rendahnya kesadaran ibu hamil

Page 47: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

34

dan mungkin adanya anggapan negatif mengenai suplementasi besi di masyarakat

merupakan salah satu hal yang berpengaruh terhadap sulitnya pengelolaan

program penurunan anemia. Oleh karena itu, hendaknya para tenaga medis

merubah pemahaman yang salah tersebut, misalnya dengan melakukan kegiatan

penyuluhan atau memberikan konseling kesehatan saat kunjungan antenatal.

Dengan demikian diharapkan pengetahuan ibu hamil dapat meningkat sehingga

kesadaran mereka juga dapat ditingkatkan. Hal ini sesuai dengan firman Allah

SWT.:

Artinya: “Oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu

bermanfaat,” (Q.S. Al-A’laa [87]: 9)

Ketika dilakukan analisis bivariat, ternyata didapatkan hasil bahwa syarat

menggunakan uji Chi-Square tidak terpenuhi. Peneliti pun mengambil alternatif

berupa menggabungkan sel29

, sehingga diperoleh tingkatan pengetahuan hanya

dikelompokkan menjadi 2 kategori saja, yaitu pengetahuan baik dan kurang.

Setelah dilakukan uji normalitas terhadap hasil skor dari pengetahuan

para responden, diperoleh bahwa data memiliki distribusi yang tidak normal. Oleh

karena itu, digunakanlah titik median sebagai ukuran pemusatan data29

. Dengan

demikian, responden yang memiliki skor kurang dari skor median (22) akan

termasuk dalam kategori kurang. Sedangkan yang termasuk kedalam kategori baik

adalah responden yang dapat menjawab dengan benar minimal 22 pertanyaan atau

lebih, dari total keseluruhan 30 pertanyaan.

Setelah dibuat kategori baru, ternyata didapatkan hasil sebanyak 36 orang

(52,2%) responden memiliki pengetahuan yang baik tentang anemia. Responden

yang termasuk dalam kategori pengetahuan kurang ada 33 0rang (47,8%). Hal ini

menggambarkan tingkat pengetahuan tentang anemia pada responden hampir

berimbang antara yang baik dengan yang kurang.

Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan

responden dipengaruhi oleh usia, pendidikan formal serta pendapatan keluarga.

Page 48: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

35

Semakin matang usia responden dan semakin tinggi pendapatan yang dimilikinya,

maka akan semakin banyak pengetahuan yang diperolehnya. Begitu pula, semakin

tinggi tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan pun akan semakin tinggi.

4.3.2 Kepatuhan Responden

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kepatuhan dari 62 orang

(89.9%) responden adalah tinggi. Sedangkan hanya terdapat 7 orang reponden

(10,1%) responden yang memiliki kepatuhan rendah. Dengan demikian, sebagian

besar responden cukup patuh mengkonsumsi tablet besi (Fe) setiap hari.

Hasil penelitian juga didapatkan bahwa beberapa alasan responden tidak

teratur mengkonsusmsi tablet besi (Fe) setiap hari, antara lain karena malas,

bosan, tidak penting, lupa, dan efek dari tablet tersebut seperti mual, muntah, bau,

dan tidak enak. Sebanyak 57,4% responden menyatakan alasan mereka tidak

teratur mengkonsusmsi tablet besi (Fe) adalah karena tidak tahan dengan efek

sampingnya, seperti mual, muntah, serta rasa dan baunya yang tidak enak.

Sementara itu, 38,3% responden menyatakan bahwa mereka lupa, malas dan

bosan. Sedangkan 4,3% responden berpendapat bahwa tablet besi (Fe) itu tidak

penting, sehingga mereka tidak teratur meminumnya. Dari pernyataan tersebut

dapat disimpulkan bahwa sering tidak terpenuhinya indikator cakupan pemberian

tablet besi (Fe) sebanyak 100% kemungkinan adalah ibu hamil lupa, merasa

malas, bosan, mual, muntah, ketika mengkonsumsi tablet besi (Fe), rasa dan bau

tablet besi (Fe) yang tidak enak, serta adanya anggapan bahwa tablet besi (Fe)

tidak penting, sehingga mereka tidak teratur meminumnya setiap hari.

Nordeng, dkk. Melaporkan bahwa faktor demografi berhubungan dengan

ketidakpatuhan pada program suplementai besi selama kehamilan. Pada penelitian

yang dilakukan oleh Yekta Z, dkk, didapatkan hasil kepatuhan mengkonsumsi

tablet besi (Fe) relatif tinggi (87%), dan sedikit yang melaporkan timbulnya efek

samping (30.3%)33

. Penelitian di Jakarta menyimpulkan bahwa kepatuhan

terhadap program suplementasi besi rendah dan dibutuhkan strategi sistem

monitoring dan evaluasi yg dapat dipercaya32

. Tingginya kepatuhan dan

Page 49: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

36

rendahnya efek samping diperlihatkan pada penelitian Galloway & McGuire

(1994)35

. Studi yang lain menyatakan hanya 1 dari 3 perempuan yg dilaporkan

bahwa mereka mengalami efek samping yg negatif. Berlawanan dgn keyakinan

bahwa ibu hamil berhenti minum tablet besi (Fe) sebagian karena efek samping

negatif, pada penelitian mereka, efek samping negatif yang mengalami oleh

responden tidak memperngaruhi durasi konsumsi tablet besi (Fe)26

. Selama

percobaan suplementasi besi di 5 negara, hanya sekitar 1 dari 10 ibu hamil yg

berhenti mengkonsumsi tablet besi (Fe) karena mengalami efek samping31

.

Galloway & McGuire (1994) menyatakan bahwa hubungan antara ibu

hamil dengan tenaga medis dapat mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam

mengkonsusmsi tablet besi. Perhatian yang diberikan oleh tenaga medis seperti

memberi pelayanan dengan tersenyum, menanyakan keadaan keluarga, serta

memberi umpan-balik atas kunjungan sebelumnya, dapat meningkatkan kepuasan

atas pelayanan yang diberikan sehingga diharapkan kepatuhan ibu hamil dalam

mengkonsumsi tablet besi dapat semakin ditingkatkan26

. Oleh karena itu,

hendaknya para tenaga medis memiliki sifat-sifat berikut:

Santun

Artinya: “Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah

yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima).

Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (Q.S. Al-Baqrah [2]: 263)

Ramah

Artinya: “Maka karena rahmdkklah engkau berlaku lemah lembut kepada

mereka, sekiranya engkau berlaku kasar dan berhati bengis, niscaya mereka

menjauhkan diri dari sekitarmu...” (Q.S. Al-Imran [3]: 159)

Sabar

Page 50: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

37

Artinya: “Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya

(perbuatan) yang demikian termasuk hal-hal yang diutamakan.” (Q.S. Asy-

Syuura [42]: 43)

Tegas

Hadits Rasulullah SAW.: “Abu Sa’ad meriwayatkan bahwa ada seorang laki-

laki mendatangi Nabi SAW. serta berkata: ‘Saudaraku, perutnya sakit’. Nabi

bersabda: ‘Minumlah madu!’. Kemudian dia datang lagi serta berkata:

‘Sudah kukerjakan’. Nabi SAW. Bersabda: ‘Benarlah Allah dan berdustalah

perut saudaramu, Minumkanlah madu!’. Maka minumlah dia dan lantas dia

sembuh. (H.R. Bukhari)

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fuady & Bangun (2013),

membagi tingkat kepatuhan responden menjadi 3, yaitu tinggi, sedang dan rendah.

Hasil yang mereka peroleh adalah 53,5% responden kepatuhannya tinggi, 27,3%

kepatuhan responden sedang, sebanyak 19,2% responden memilki kepatuhan yang

rendah16

.

Berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Vongvichit,

dkk. (2003), hasil penelitian mereka diperoleh sebanyak 65,6% responden

kepatuhanya rendah. Dengan kata lain, responden yang memiliki kepatuhan tinggi

hanya ada 34,4%. Vongvichit, dkk. (2003) memaparkan bahwa alasan para

responden yang tidak patuh tersebut di antaranya adalah lupa, efek samping yang

diperoleh, serta keengganan dalam mengkonsumsinya dalam jangka waktu yang

cukup panjang13

.

Sumber daya, dalam hal ini mencakup fasilitas maupun pelayanan

puskesmas dan tenaga kesehatan seperti bidan-bidan desa berpengaruh terhadap

perilaku seseorang atau kelompok masyarakat14

. Kepatuhan mengkonsumsi tablet

besi merupakan perilaku ibu hamil dalam mendukung program suplementasi besi

yang dilakukan pemerintah. Ketersediaan tablet besi (Fe) di wilayah kerja

Puskesmas Keling II Kabupaten Jepara sudah cukup baik sehingga semua ibu

hamil yang melakukan pemeriksaan di Puskesmas atau bidan-bidan desa dapat

memperoleh tablet besi (Fe) secara gratis. Hal inilah yang mungkin

Page 51: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

38

mempengaruhi tingginya kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi

(Fe) di wilayah tersebut.

Dari penyataan diatas dapat dikatakan bahwa kepatuhan responden dapat

dipengaruhi oleh ketersediaan tablet besi (Fe) yang memadahi. Apabila tablet besi

tersedia dengan cukup, maka kemungkinan ibu hamil untuk dapat mengkonsumsi

tablet besi (Fe) secara teratur pun cukup tinggi.

4.3.3 Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Anemia dengan Kepatuhan

Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Besi Fe

Dari hasil penelitian yang dilakukan, terdapat 36 responden dengan

tingkat pengetahuan baik, dimana 34 orang di antaranya memiliki kepatuhan

tinggi dan kepatuhan dari 2 orang sisanya adalah rendah. Sedangkan dari 33

responden yang memiliki pengetahuan kurang, tingkat kepatuhan 28 responden di

antaranya adalah tinggi, dan 5 orang responsen lainya memiliki kepatuhan yang

rendah.

Yekta Z, dkk. memaparkan bahwa pada penelitian mereka diperoleh hasil

kepatuhan lebih tinggi meskipun pengetahuan responden rendah. Hasil dari

berbagai macam penelitian memperlihatkan bahwa pengetahuan konsumen

tentang anemia rendah31

. Literatur yang didapatkan dari beberapa negara

mengesankan bahwa alasan terpenting dari kegagalan program suplementasi besi

adalah kurangnya ketersediaan tablet besi11

, tetapi ketidakpatuhan sebagian ibu

hamil bisa karena adanya faktor yg signifikan. Rendahnya kepatuhan merupakan

akibat dari keengganan merasakan efek samping ketika mengkonsumsi tablet besi

dan kegagalan banyak sistem pelayanan kesehatan primer untuk memotivasi para

tenaga medis dan ibu hamil mengenai pentingnya mengkonsumsi iron secara

adekuat31

.

Untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara pengetahuan tentang

anemia pada ibu hamil dengan kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet besi, uji

hipotesis dilakukan menggunakan program SPSS 18.0 for Windows 7. Uji Chi-

Page 52: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

39

Square yang digunakan untuk melakukan uji hipotesis ternyata syaratnya tidak

terpenuhi, karena terdapat 2 sel (50,0%) yang memiliki expected count < 5.

Sehingga digunakanlah uji alternatifnya yaitu uji Fisher. Dari uji hipotesis

diperoleh hasil X2 = 0,846, p-value = 0,247 (p<0,05). Oleh karena nilai p > 0,05,

maka Ha ditolah dan Ho diterima. Hal ini berarti bahwa tidak berhubungan yang

bermakna antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kepatuhan

dalam mengkonsumsi tablet Fe.

Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

Fuady & Bangun (2013). Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa terdapat

hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil tentang anemia terhadap

kepatuhan mengkonsumsi tablet besi dengan p = 0,01116

.

Penelitian yang dlakukan oleh Vongvichit, dkk. (2003) juga didapatkan

bahwa pengetahuan tentang anemia berhubungan secara signifikan terhadap

kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi (p-value = 0,001). Mereka

menjelaskan bahwa pengetahuan yang baik tentang anemia merupakan salah satu

faktor yang dapat meningkatkan kesadaran individu dalam mencegah anemia

defisiensi besi serta mengikuti anjuran untuk rutin mengkonsumsi tablet besi13

.

Hasil penelitian yang berbeda bila dibandingkan dengan 2 penelitian lain

sebelumnya ini mungkin bisa disebabkan oleh berbagai macam hal. Galloway &

McGuire menyatakan bahwa beberapa alasan yang melatarbelakangi ketidak-

patuhan mengkonsusmsi tablet besi diantaranya adalah dukungan program yang

tidak mencukupi (kurangnya komitmen politik dan dukungan finansial) serta

pelayanan persalinan yang tidak mencukupi (dinamika penyedia-pengguna

layanan yang rendah; kurangnya penyampaian, akses, pelatihan dan dorongan dari

tenaga medis)26

. Tim kerja dari WHO menganalisis bahwa perilaku kesehatan

seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap, kepercayaan,

adanya orang lain yang dijadikan referensi, dan sumber-sumber atau fasilitas-

fasilitas14

. Melihat keadaan sosial masyarakat setempat, kepercayaan yang tinggi

terhadap orang-orang yang penting seperti para tenaga medis membuat

masyarakat yakin apa yang petugas kesetahan itu benar sehingga mereka patuh

melaksanakan apa yang dikatakan oleh tenaga medis tersebut. Hal tersebut inilah

Page 53: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

40

yang mendasari tingginya kepatuhan responden dalam mengkonsumsi tablet besi

(Fe) meskipun mungkin pengetahuan mereka tentang anemia cukup atau bahkan

kurang.

Dilihat dari ketersediaan tablet besi (Fe) di wilayah kerja Puskesmas

Keling II Kabupaten Jepara yang cukup memadai, hal ini akan memperbesar

kemungkinan para ibu hamil untuk semakin rutin mengkonsumsi tablet besi.

Meskipun mungkin pengetahuan ibu hamil tentang anemia cukup atau bahkan

kurang, apabila tablet besi di wilayah tersebut tersedia dengan cukup, maka

kemungkinan ibu hamil untuk dapat mengkonsumsi tablet besi (Fe) secara teratur

pun cukup tinggi.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini tingkat

pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi. Karena latar

belakang sosial budaya masyarakat setempat, sebagian besar ibu hamil tetap rutin

mengkonsumsi tablet besi tiap hari, meskipun tingkat pengetahuan mereka tentang

anemia hanya termasuk dalam kategori cukup. Meskipun demikian, tingkat

pengetahuan tentang anemia pada ibu-ibu hamil juga tetap harus ditingkatkan agar

mereka selalu waspada terhadap anemia dan segala akibat yang dapat

ditimbulkannya, serta diharapkan para ibu hamil semakin rutin mengkonsumsi

tablet besi setiap hari. Allah SWT. berfirman:

Artinya: “Dan bagaimana kamu dapat bersabar atas sesuatau, yang kamu belum

mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?” (Q.S. Al-Kahfi [18]: 68)

Page 54: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

41

4.4 Keterbatasan Penelitian

Peneliti telah berusaha melakukan penelitian seteliti mungkin, serta

menjabarkan hasil penelitian baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.

Namun demikian, peneliti menyadari bahwa masih terdapat keterbatasan ataupun

kelemahan dalam penelitian ini, di antaranya adalah:

1. Dikarenakan belum ada kuesioner yang baku, untuk mengukur variabel bebas

yakni tingkat pengetahuan, kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner

yang telah dibuat oleh peneliti lain yang telah diuji validitas dan reliabilitas

sebelumnya oleh peneliti tersebut. Peneliti tidak menggunakan kuesioner

yang dibuat oleh peneliti sendiri, karena waktu yang dimiliki oleh peneliti

cukup terbatas.

2. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner dengan pertanyaan tertutup,

responden hanya dapat menjawab benar atau salah, sehingga belum dapat

mengukur pengetahuan responden secara mendalam

3. Peneliti tidak mengobservasi kepatuhan responden dalam mengkonsumsi

tablet besi, melainkan hanya mengajukan pertanyaan dengan kuesioner,

sehingga kemungkinan timbulnya bias dalam penelitian pun dapat terjadi.

4. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini masih terbatas pada wilayah

kerja Puskesmas Keling II Jepara, sehingga hasil dari penelitian ini mungkin

akan berbeda bila dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya di

Indonesia.

Page 55: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

42

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian tentang hubungan

antara pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil dengan kepatuhan dalam

mengkonsumsi tablet besi dimana telah dipaparkan pada bab sebelumnya, dapat

disimpulkan bahwa:

1. Gambaran tingkat pengetahuan tentang anemia menunjukkan 40,6%.

responden memiliki pengetahuan baik, 46,4% responden memiliki

pengetahuan cukup, dan 13,0% responden memiliki pengetahuan kurang.

2. Gambaran kepatuhan responden dalam mengkonsumsi tablet besi

memperlihatkan 89,9% responden memiliki kepatuhan yang tinggi, dan

10,1% responden lainnya memiliki kepatuhan yang rendah.

3. Hasil uji statistik didapatkan p-value = 0,247 yang menunjukkan bahwa tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang anemia pada

ibu hamil dengan kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet besi. Karena latar

belakang sosial budaya masyarakat setempat, sebagian besar ibu hamil tetap

rutin mengkonsumsi tablet besi tiap hari, meskipun tingkat pengetahuan

mereka tentang anemia hanya termasuk dalam kategori cukup.

4.2 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan oleh peneliti dari hasil penelitian

yang telah dilakukan antara lain:

1. Bagi masyarakat khususnya ibu hamil

Mengingat dampak anemia selama masa kehamilan dapat menimbulkan

berbagai macam bahaya baik pada ibu maupun pada janin, maka ibu diharapkan

Page 56: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

43

untuk selalu berusaha meningkatkan dan memperbaruhi pengetahuan tentang

anemia agar kewaspadaan terhadap anemia tidak turun.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti lain yang mungkin berminat untuk melakukan dan

mengembangkan penelitian ini, diharapkan mungkin bisa menggunakan desain

penelitian kohort sehingga kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi

dapat diikuti dan diobservasi dengan baik. Dengan demikian keterbatasan

penggunaan kuesioner dalam pengukuran kepatuhan responden dapat

diminimalisir.

3. Bagi instansi kesehatan.

Diharapkan Laporan penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan

bagi Puskesmas Keling II Kabupaten Jepara untuk memberikan penyuluhan dan

pendidikan kesehatan kepada masyarakat khususnya ibu hamil mengenai anemia

dan pentingnya mengkonsusmsi tablet besi (Fe) secara teratur.

4. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk

penelitian selanjutnya, khusunya tentang kepatuhan ibu hamil dalam

mengkonsumsi tablet besi.

Page 57: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

44

DAFTAR PUSTAKA

1. McLean E, Cogswell M, Egli I, Wojdyla D, de Benoist B. Worldwide

Prevalence of Anemia in Preschool Aged Children, Pregnant Women and

Non-Pregnant Woment of Reproductive Age. In: Badham J, Zimmermann

MB, Kraemer K. The Guidebook: Nutritional Anemia [Internet]. Germany:

Sight and Life; 2007 [cited 2012 Des 22]. Available from:

http://www.sightandlife.org/fileadmin/data/Books/nutritional_anemia_guideb

ook_e.pdf

2. Abdulmuthalib. Kelainan Hematologik. Dalam: Wiknjosastro H, Saifuddin

AB, editor. Ilmu Kebidanan. Edisi Ke-4. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo; 2010.

3. Departemen Kesehatan RI, Pusat Data dan Informasi. Profil Kesehatan 2008

[Internet]. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2009. [Diakses 22 Desember

2012]. Diunduh dari:

http://www.depkes.go.id/downloads/publikasi/Profil%20Kesehatan%20Indon

esia%202008.pdf

4. Pusat Data dan Informasi Puskesmas Keling II. Profil Puskesmas Keling II

tahun 2012. Jepara: Puskesmas Keling II. Forthcoming 2013.

5. Departemen Kesehatan RI. Rencana Strategis Nasional Making Pregnancy

Safer (MPS) di Indonesia 2001-2010 [Internet]. Jakarta: Departemen

Kesehatan RI; 2010. [Diakses 15 Desember 2013]. Diunduh dari:

http://www.who.or.id/download/ind/31_mps.zip

6. Hudono ST. Penyakit Darah. Dalam: Wiknjosastro H, Saifuddin AB, editor.

Ilmu Kebidanan. Edisi Ke-4. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo; 2010.

7. Budiarni W. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Motivasi dengan Kepatuhan

Konsumsi Tablet Besi Folat pada Ibu Hamil [Skripsi on [Internet].

[Semarang (Indonesia)]: Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro: 2012. [Diakses 25 Maret 2013]. Diunduh dari:

http://eprints.undip.ac.id/38398/1/445_WIDYA_BUDIARNI_G2C008077.pd

f

8. Kementrian Kesehatan RI, Pusat data dan Informasi. Profil Kesehatan

Indonesia Tahun 2011 [Internet]. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2012.

[Diakses 15 Desember 2012]. Diunduh dari:

http://www.depkes.go.id/downloads/PROFIL_DATA_KESEHATAN_INDO

NESIA_TAHUN_2011.pdf

Page 58: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

45

9. Kementrian Kesehatan RI, Pusat data dan Informasi. Data/Informasi

Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2011 [Internet]. Jakarta: Kementrian

Kesehatan RI; 2012 [Diakses 25 Maret 2013]. Diunduh dari:

http://www.depkes.go.id/downloads/kunker/13_jateng.pdf

10. Muhilal, Sumarno I, Komari. Review of Surveys and Supplementation Studies

of Anaemia in Indonesia. The United Nations University [Internet] Food and

Nutrition Bulletin. Vol. 17, no. 1. 1996. [cited 2013 Des 15]. Available from:

http://www.idpas.org/pdf/326ReviewOfSurveysAndSupplementation.pdf

11. Schultink W, van der Ree M, Matulessi P, Gross R. Low Compliance with An

Iron-Supplementatation Program: A Study Among Pregnant Woment in

Jakarta, Indonesia. Am J Clin Nutr [Internet] 1992 August 21 [cited 2012

Des 22];57:135-9. Available from:

http://ajcn.nutrition.org/content/57/2/135.full.pdf

12. Kementrian Kesehatan RI, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Riset Kesehatan Dasar 2010 [Internet]. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI;

2010. [Diakses 15 Desember 2012]. Diunduh dari:

http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/buku_laporan/lapnas_riskesd

as2010/Laporan_riskesdas_2010.pdf

13. Vongvichit P, Isaranurug S, Nanthamongkolchai S, Voramongkol N. 2003.

Compliance of Pregnant Women Regarding Iron Supplementation in

Vientiane Municipality, Lao P.D.R. Jurnal of Public Health and Development

[Internet] 2003 [cited 2012 Des 22] Vol. 11 No. 1. Available from:

http://www.aihd.mahidol.ac.th/sites/default/files/images/new/pdf/journal/jana

pr2004/4.pdf

14. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Jakarta: Rineka Cipta;

2007.

15. Purbadewi L, Ulvie YNS. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Anemia

dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil. Jurnal Gizi Universitas Semarang

[Internet] April 2013 [Diakses 31 Juli 2013] Vol. 2, No. 1. Diunduh dari:

http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jgizi/article/view/754/808

16. Fuady M, Bangun D. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia

Defisiensi Besi terhadap Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi. E-

Journal FK USU [Internet] 2013 [Diakses 25 Maret 2013] Vol. 1 No. 1.

Diunduh dari:

http://jurnal.usu.ac.id/index.php/ejurnalfk/article/viewFile/1425/762

17. Baldy CM. Gangguan Sel Darah Merah. Dalam: Price SA, Wilson LM,

editor. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta: EGC;

2006.

Page 59: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

46

18. World Health Organization, Blood Tranfusion Safety. The Clinical Use of

Blood in Medicine, Obstetrics, Paediatrics, Surgery & Anaesthesia, Trauma

& Burns [Internet]. Geneva: World Health Organization; 2002 [cited 2012

Des 15]. Available from: http://whqlibdoc.who.int/hq/2001/a72894.pdf

19. Kementrian Kesehatan RI, Direktorat Jendral Bina Gizi dan Kesehatan Ibu

dan Anak. Kinerja Kegiatan Pembinaan Gizi Tahun 2011: Menuju Perbaikan

Gizi Perseorangan dan Masyarakat yang Bermutu [Internet]. Jakarta:

Direktorat Bina Gizi Kementrian Kesehatan RI; 2012. [Diakses 10 Maret

2013]. Diunduh dari:

http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/Buku-Laptah-2011.pdf

20. Manuaba IBG., Manuaba IAC., Manuaba IBGF. Pengantar Kuliah Obstetri.

Jakarta: EGC; 2007.

21. Saifudin AB, Adriaanzs G, Wiknjosastro GH, Waspodo D. Buku Acuan

Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2009.

22. Dewoto HR, Wardini S. Anemia Defisiensi dan eritropoietin. Dalam:

Sunawan SG, dkk., editor. Farmakologi dan Terapi. Edisi ke-5. Jakarta: Balai

Penerbit FKUI; 2012.

23. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah

Pendekatan Klinis. Jakarta: EGC; 2000.

24. Wawan A, Dewi M. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku

Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika, 2010

25. Hyder SMZ. Anaemia and Iron Deficiency in Women: Impact of Iron

Supplemtation During Pregnancy in Rural bangladesh [Internet]. Umea:

Department of Public Health and Clinical Medicine Umea Univercity

Sweden, 2002 [cited 2013 April 15]. Available from:

http://www.bracresearch.org/publications/thesis_zia.pdf

26. Galloway R, McGuire J. Determinan of Compliance with Iron

Supplementation: Supplies, Side Effects, or Psychology?. Soc. Sci. Med.

[Internet] 1994 [cited 2013 March 09] Vol. 39, No. 3, pp. 381-390, 1994.

Available From:

http://fkilp.iimb.ernet.in/pdf/Healthcare_Anaemia/Diagnosis_and_Treatment

_of_Anaemia/Patient_compliance/Galloway_Determinants_of_compliance_

with_iron_supplementation.pdf

27. Dahlan MS. Seri Evidence Based Medicine 3: Langkah-langkah Membuat

Proposal Penelitian Bidang Kedokteran dan Kesehatan. Edisi Ke-2. Jakarta:

Sagung Seto; 2010

Page 60: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

47

28. Dahlan MS. Seri Evidence Based Medicine 2: Besar Sampel dan Cara

Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Edisi Ke-

2. Jakarta: Salemba Medika; 2009

29. Dahlan MS. Seri Evidence Based Medicine 1: Statistik untuk Kedokteran dan

Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat. Edisi ke-4. Jakarta:

Salemba Medika; 2009.

30. Sulistiyowati FD. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia di

Puskesmas Gambirari Surakarta [Karya Tulis Ilmiah on Internet]. [Surakarta

(Indonesia)]: Program Studi Diploma III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Kusuma Husada Surakarta 2012. [Diakses 15 April 2013].

Diunduh dari: http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-

frdinasuli-66-1-ktifrd-i.pdf

31. Yekta Z, Ayatollahi H, Pourali R, Farzin A. Predicting Factor in Iron

Suplement Intake among Pregnant Women in Urban Care Setting. J Res

Health Sci [Internet] 2007 Dec 22 [cited 2013 March 09] Vol. 8, No. 1, pp.

39-45, 2008. Available from:

http://jrhs.umsha.ac.ir/index.php/JRHS/article/download/275/390

32. Hyder SM, Persson LA, Chowdhury AM, Ekstrom EC. Do side-effects

reduce compliance to iron supplementation? A study of daily- and

weeklydose regimens in pregnancy. J Health Popul Nutr. [Internet] Jun 2002;

[cited 2013 April 15] 20(2):175-79. Available from:

http://www.idpas.org/pdf/4028CompliancePaper.pdf

Page 61: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

48

LAMPIRAN 1

Analisis Univariat

A. Gambaran Karakteristik Responden

1. Usia Responden

Frequencies Statistics

Kelompok Usia Responden

N Valid 69

Missing 0

Kelompok Usia Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid < 20 Tahun 15 21.7 21.7 21.7

20 - 35 Tahun 44 63.8 63.8 85.5

> 35 Tahun 10 14.5 14.5 100.0

Total 69 100.0 100.0

2. Pendidikan Responden

Frequencies Statistics

Pendidikan Terahir Responden

N Valid 69

Missing 0

Pendidikan Terahir Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Tamat SD 5 7.2 7.2 7.2

Tamat SD 13 18.8 18.8 26.1

Tamat SMP 36 52.2 52.2 78.3

Tamat SMA 13 18.8 18.8 97.1

Tamat S1 2 2.9 2.9 100.0

Total 69 100.0 100.0

Page 62: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

49

LAMPIRAN 1

Analisis Univariat

(Lanjutan)

3. Pekerjaan Responden

Frequencies

Statistics

Pekerjaan Responden

N Valid 69

Missing 0

Pekerjaan Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ibu Rumah Tangga 59 85.5 85.5 85.5

Karyawati 1 1.4 1.4 87.0

Pedagang 2 2.9 2.9 89.9

Buruh 1 1.4 1.4 91.3

Petani 4 5.8 5.8 97.1

Guru 1 1.4 1.4 98.6

Pembantu Rumah Tangga 1 1.4 1.4 100.0

Total 69 100.0 100.0

4. Pendapatan Responden

Frequencies Statistics

Rata-rata Pendapatan Keluarga per Bulan

N Valid 69

Missing 0

Rata-rata Pendapatan Keluarga per Bulan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid < Rp. 1.500.000 56 81.2 81.2 81.2

Rp. 1.500.000 - Rp. 2.500.000 12 17.4 17.4 98.6

Rp. 2.500.000 - Rp. 3.500.000 1 1.4 1.4 100.0

Total 69 100.0 100.0

Page 63: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

50

LAMPIRAN 1

Analisis Univariat

(Lanjutan)

B. Gambaran Variabel Penelitian

1. Tingkat Pengetahuan Responden

Frequencies Statistics

Tingkat Pengetahuan Responden

N Valid 69

Missing 0

Tingkat Pengetahuan Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 28 40.6 40.6 40.6

Cukup 32 46.4 46.4 87.0

Kurang 9 13.0 13.0 100.0

Total 69 100.0 100.0

Tingkat Pengetahuan Setelah dilakukan Penggabungan Sel

Frequencies Statistics

Pengetahuan Responden

N Valid 69

Missing 0

Pengetahuan Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Baik 36 52.2 52.2 52.2

Kurang 33 47.8 47.8 100.0

Total 69 100.0 100.0

Page 64: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

51

LAMPIRAN 1

ANALISIS UNIVARIAT

(Lanjutan)

Hasil Uji Normalitas Skor Pengetahuan

Explore

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pengetahuan Responden 69 100.0% 0 .0% 69 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Pengetahuan Responden Mean 21.52 .507

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 20.51

Upper Bound 22.53

5% Trimmed Mean 21.79

Median 22.00

Variance 17.724

Std. Deviation 4.210

Minimum 8

Maximum 28

Range 20

Interquartile Range 4

Skewness -1.000 .289

Kurtosis 1.413 .570

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pengetahuan Responden .170 69 .000 .929 69 .001

a. Lilliefors Significance Correction

Page 65: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

52

LAMPIRAN 1

Analisis Univariat

(Lanjutan)

2. Kepatuhan Responden

Frequencies Statistics

Kepatuhan Responden

N Valid 69

Missing 0

Kepatuhan Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tinggi 62 89.9 89.9 89.9

Rendah 7 10.1 10.1 100.0

Total 69 100.0 100.0

Page 66: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

53

LAMPIRAN 2

Analisis Bivariat

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia dengan

Kepatuhan dalam Mengkonsumsi Tablet Besi

Crosstabs Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Tingkat Pengetahuan Responden * Kepatuhan Responden

69 100.0% 0 .0% 69 100.0%

Tingkat Pengetahuan Responden * Kepatuhan Responden Crosstabulation

Kepatuhan Responden

Total Tinggi Rendah

Tingkat Pengetahuan Responden

Baik Count 27 1 28

Expected Count 25.2 2.8 28.0

Cukup Count 28 4 32

Expected Count 28.8 3.2 32.0

Kurang Count 7 2 9

Expected Count 8.1 .9 9.0

Total Count 62 7 69

Expected Count 62.0 7.0 69.0

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 2.962a 2 .227

Likelihood Ratio 3.023 2 .221

Linear-by-Linear Association 2.917 1 .088

N of Valid Cases 69

a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,91.

Page 67: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

54

LAMPIRAN 2

Analisis Bivariat

(Lanjutan)

Hasil Pengolahan Data Setelah Dilakukan Penggabungan Sel

Crosstabs Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pengetahuan Responden * Kepatuhan Responden

69 100.0% 0 .0% 69 100.0%

Pengetahuan Responden * Kepatuhan Responden Crosstabulation

Kepatuhan Responden

Total Tinggi Rendah

Pengetahuan Responden Baik Count 34 2 36

Expected Count 32.3 3.7 36.0

Kurang Count 28 5 33

Expected Count 29.7 3.3 33.0

Total Count 62 7 69

Expected Count 62.0 7.0 69.0

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 1.739a 1 .187

Continuity Correctionb .846 1 .358

Likelihood Ratio 1.779 1 .182

Fisher's Exact Test .247 .180

Linear-by-Linear Association 1.714 1 .190

N of Valid Casesb 69

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,35.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 68: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

55

LAMPIRAN 3

Lembar Kuesioner Penelitian

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN

DAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat, saya mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, bermaksud melaksanakan penelitian mengenai

“Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Anemia pada Ibu Hamil dengan

Kepatuhan dalam Mengkonsumsi Tablet Besi”. Sehubungan dengan penelitian

tersebut, saya selaku peneliti memohon kesediaan Ibu untuk menjadi responden

dalam kegiatan penelitian saya ini.

Pengumpulan data yang saya lakukan ini murni hanya untuk tujuan

pendidikan dalam menyelesaikan pendidikan S1 Program Studi Pendidikan

Dokter di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun data atau hasil yang

berhubungan dan diperoleh dari peneltian ini akan dijaga kerahasiaannya dan

tidak akan disebarluaskan kepada pihak lain selain pihak yang berkepentingan

dengan penelitian ini. Data yang saya kumpulkan akan digunakan untuk keperluan

pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan akan dimusnahkan. Oleh karena

itu, sangat diharapkan agar Ibu bersedia menjadi responden dalam penelitian ini

dan dapat memberikan informasi yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Demikian informasi yang saya sampaikan, apabila Ibu bersedia menjadi

responden dalam penelitian ini, maka saya mohon untuk menandatangani lembar

surat persetujuan menjadi responden yang telah tersedia (terlampir). Atas

perhatian dan kesediaan Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jepara , Mei 2013

Peneliti

(Maulida Nur Soraya)

Page 69: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

56

LAMPIRAN 3

Lembar Kuesioner Penelitian

(Lanjutan)

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

(INFORMED CONCENT)

Setelah mendapat penjelasan tentang tujuan dari penelitian ini, maka saya

yang betanda tangan di bawah ini:

Nama :

Umur :

Alamat :

Bersedia dan mau berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian yang

akan dilakukan oleh:

Nama : Maulida Nur Soraya

NIM : 1110103000049

Judul :“Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Anemia pada Ibu Hamil

dengan Kepatuhan dalam Mengkonsumsi Tablet Besi”

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya tanpa ada

paksaan dari pihak manapun.

Jepara , Mei 2013

Responden

(..........................................)

Page 70: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

57

LAMPIRAN 3

Lembar Kuesioner Penelitian

(Lanjutan)

KUESIONER PENELITIAN

“HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA PADA

IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI

TABLET BESI”

No. Responden: (diisi oleh peneliti)

Petunjuk Umum Pengisian

1. Isilah identitas Anda dan suami secara lengkap pada tempat yang sudah

disediakan.

2. Baca setiap peranyaan dengan seksama

3. Pilih salah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat

4. Demi kelancaran penelitian ini, dimohon untuk menjawab semua

pertanyaan yang tersedia dan jangan sampai ada yang terlewatkan.

5. Terima kasih atas kedesiaan Anda untuk mengisi kuesioner ini.

Identitas Responden

1. Nama : ......................................................................

2. Tempat dan tanggal lahir : ......................................................................

3. Usia : ......................................................................

4. Alamat : ......................................................................

........................................................................

5. Pendidikan terahir :

1. Tidak sekolah

2. Tidak tamat SD

3. Tamat SD

4. Tamat SMP

5. Tamat SMA

6. Tamat S1

7. Tamat S2

8. Tamat S3

6. Pekerjaan :

1. Ibu rumah tangga

2. Karyawati

3. Pedagang

4. Buruh

5. Petani

6. PNS

7. Lain-lain, sebutkan ...........................

Page 71: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

58

LAMPIRAN 3

Lembar Kuesioner Penelitian

(Lanjutan)

Riwayat Kehamilan

7. Sampai sekarang Ibu sudah mengalami :

Kehamilan : ............ kali

Keguguran : ............ kali

8. Berapa kali Ibu memeriksakan diri ke tenaga kesehatan selama kehamilan?

......... kali

9. Dimana Ibu memeriksakan kehamilan?

1. Dukun

2. Bidan

3. Dokter umum

4. Dokter spesialis kandungan

10. Dari mana Ibu mengetahui tentang anemia? (boleh dipilih lebih dari satu)

1. Petugas kesehatan

2. Media cetak

3. Media elektronik

4. Anggota keluarga

5. Tetangga

6. Lain-lain, sebutkan ........................

Identitas Suami

11. Nama suami : .............................................................

12. Pendidikan terahir :

1. Tidak sekolah

2. Tidak tamat SD

3. Tamat SD

4. Tamat SMP

5. Tamat SMA

6. Tamat S1

7. Tamat S2

8. Tamat S3

13. Pekerjaan :

1. Karyawan

2. Petani

3. Pedagang

4. Buruh

5. PNS

6. Lain-lain, sebutkan ...........................

7. Tidak bekerja

14. Pendapatan rata-rata keluarga (suami & Ibu) per bulan:

1. < Rp. 1.500.000

2. Rp. 1.500.000 – Rp. 2.500.000

3. Rp. 2.500.000 – Rp. 3.500.000

4. > Rp. 3.500.000

Page 72: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

59

LAMPIRAN 3

Lembar Kuesioner Penelitian

(Lanjutan)

Pengetahuan Anemia

Berilah tanda check () pada pada kolom (Benar) jika pernyataan anda anggap

benar, atau pada kolom (Salah) jika pernyataan anda anggap salah!

No. Pertanyaan Jawaban

Benar Salah

1.

Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah atau

penurunan konsentrasi hemoglobin dalam sirkulasi

darah

2. Anemia pada kehamilan tidak membahayakan ibu dan

janin

3. Anemia pada kehamilan kebanyakan adalah anemia

karena kekurangan zat besi

4.

Selama kehamilan, ibu hamil dikatakan anemia adalah

jika konsentrasi hemoglobin kurang dari 10,5 sampai

dengan 11 gr/dl

5. Asupan besi yang cukup pada jenis makanan yang

mengandung zat besi dapat menyebabkan anemia

6.

Muntah berulang pada bayi dan pemberian makanan

tambahan yang tidak sempurna dapat menyebabkan

anemia

7. Perdarahan saluran cerna dalam jangka waktu yang

lama dapat menyebabkan anemia

8. Masa kehamilan kebutuhan tubuh akan zat besi

meningkat

9. Asupan zat besi yang tidak cukup dan penyerapan yang

tidak baik dapat menyebabkan anemia

10. Gejala atau tanda-tanda anemia adalah letih, lesu,

lemah, lunglai

11. Kulit segar, bantalan kuku jari kemerahan atau merah

muda merupakan tanda gejala anemia

12. Kehilangan nafsu makan, mual, dan muntah bukan

tanda gejala anemia atau kurang darah

13. Hb 9 gr/dl merupakan anemia ringan

Page 73: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

60

LAMPIRAN 3

Lembar Kuesioner Penelitian

(Lanjutan)

No. Pertanyaan Jawaban

Benar Salah

14. Hb kurang dari 8 gr/dl merupakan anemia ringan

15. Hb 7 gr/dl merupakan anemia sedang

16. Hb 5 gr/dl merupakan anemia berat

17. Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan

oleh kurangnya mineral kalsium

18. Anemia defisiensi besi terjadi karena asupan zat besi

dalam makanan kurang

19. Anemia megaloblastik adalah anemia yang disebabkan

oleh defisiensi asam folat

20.

Anemia megaloblastik jarang ditemukan pada wanita

yang jarang mengkonsumsi sayuran hijau segar atau

makanan dengan protein hewani tinggi

21.

Anemia hemolitik adalah anemia yang disebabkan

karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih

cepat dari pembuatannya

22.

Anemia hipoplastik dan aplastik adalah anemia yang

disebabkan karena sumsum tulang belakang kurang

mampu membuat sel-sel darah yang baru

23.

Kasus anemia hipoplastik dipicu oleh obat atau zat

kimia lai, infeksi, radiasi, leukemia, dan gangguan

kekebalan tubuh

24. Anemia tidak menyebabkn keguguran

25. Anemia bisa menyebabkan perdarahan saat persalinan

26. Anemia tidak menyebabkan kematian pada janin

27. Anemia bisa menyebabkan cacat bawaan pada janin

28. Anemia berat dapat menyebabkan terjadi payah jantung

29.

Calon pengantin perempuan mengkonsumsi tablet besi

(Fe) 1 tablet tiap minggu selama 16 minggu ditambah 1

tablet tiap hari selama haid dapat meningkatkan kadar

hemoglobin

30. Peningkatan makanan yang banyak mengandung zat

besi dapat mencegah anemia

Page 74: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

61

LAMPIRAN 3

Lembar Kuesioner Penelitian

(Lanjutan)

Kepatuhan dalam Mengkonsumsi Tablet Besi

1. Apakah Ibu pernah mendapatkan tablet besi yang diberikan oleh petugas

kesehatan?

1. Ya (Jumlah tablet besi yang diterima : .......... tablet)

2. Tidak

2. Apakah Ibu mendapatkan penjelasan mengenai aturan minum tablet besi

oleh petugas kesehatan?

1. Ya 2. Tidak

3. Bagaimana aturan minum tablet besi dalam sehari?

a. 1 tablet setiap hari

b. 2 tablet setiap hari

c. 3 tablet setiap hari

d. Lain-lain, sebutkan ........................

4. Apakah petugas kesehatan memberi penjelasan tentang efek samping yang

mungkin dapat timbul ketika mengkonsumsi tablet besi?

1. Ya 2. Tidak

5. Berapa hari dalam seminggu Ibu biasanya mengkonsumsi tablet besi?

1. Setiap hari

2. 4 – 6 hari dalam seminggu

3. 1 – 3 hari dalam seminggu

6. Jelaskan alasan kenapa Anda tidak rutin mengkonsumsi tablet besi yang

telah diberikan oleh petugas kesehatan kepada Anda setiap hari?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

TERIMA KASIH

Page 75: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

62

Page 76: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

63

LAMPIRAN 5

Surat Izin Penelitian

Page 77: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

64

LAMPIRAN 6

Surat Balasan Penelitian

Page 78: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ...ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS KELING II KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26380... ·

65

LAMPIRAN 7

Riwayat Penulis

Nama : Maulida Nur Soraya

Tempat, Tanggal Lahir : Demak, 03 September 1992

Alamat : Jl. Mijen-Welahan no.37, Desa Mijen Rt 01/III,

Kec. Mijen, Kab. Demak, Jawa Tengah

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Email : [email protected]

[email protected]

No Telepon : 085642695790

Riwayat pendidikan :

1996-1998 : TK Al-Islam Mijen Demak

1998-2004 : MI Al-Islam Mijen Demak

2004-2007 : MTs Ma’ahid Kudus

2007-2010 : MA Al-Islam Jamsaren Surakarta

2010-Sekarang : Program Studi Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta