hubungan tingkat kecemasan dengan premenstrual …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/iin husmar...

106
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS) PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 08 KENDARI TAHUN 2018 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Kebidanan OLEH : IIN HUSMAR ANANDARI P00312014022 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEBIDANAN PRODI DIV 2018

Upload: others

Post on 29-Nov-2019

37 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS) PADA

REMAJA PUTRI DI SMAN 08 KENDARI TAHUN 2018

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Kebidanan

OLEH :

IIN HUSMAR ANANDARI P00312014022

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEBIDANAN PRODI DIV

2018

Page 2: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan
Page 3: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan
Page 4: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

BIODATA

A. Identitas Penulis

1. Nama : Iin Husmar Anandari

2. Tempat Tanggal Lahir : Kendari, 29 Juli 1996

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Suku/Bangsa : Tolaki/Indonesia

6. Alamat : BTN Batumarupa Indah Blok G1 No. 21

B. Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri 12 Poasia Tahun 2008

2. SMP Negeri 05 Kendari Tahun 2011

3. SMK Tunas Husada Kendari Tahun 2014

4. Terdaftar sebagai Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari

Jurusan Kebidanan Prodi DIV Tahun 2014 sampai sekarang.

Page 5: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................. iii

BIODATA ......................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ......................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... xiii

ABSTRAK ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................. 7

C. Tujuan Penelitian ................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian .............................................................. 8

E. Keaslian Penelitian .............................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah pustaka ................................................................. 11

B. Landasan Teori ................................................................. 37

C. Kerangka Teori .................................................................. 41

D. Kerangka Konsep .............................................................. 42

E. Hipotesis Penelitian ........................................................... 42

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................. 43

B. Tempat dan waktu penelitian ............................................ 44

C. Populasi dan Sampel ........................................................ 44

D. Variabel Penelitian ............................................................ 46

E. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif .......................... 46

Page 6: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

F. Jenis dan Sumber Data Penelitian .................................... 48

G. Instrumen Data .................................................................. 48

H. Alur Penelitian .................................................................. 49

I. Pengolahan dan Analisis Data .......................................... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................... 54

B. Hasil Penelitian ................................................................... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan...........................................................................66

B. Saran....................................................................................67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 7: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang paling indah dan paling mulia yang patut penulis

panjatkan kepada Allah SWT kecuali rasa syukur atas Rahmat dan

Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian yang

berjudul “Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Premenstrual Syndrome

(PMS) Pada Remaja Putri Di SMAN 08 Kendari Tahun 2018”.

Dalam menyelesaikan penulisan hasil penelitian ini, penulis sadari

amat banyak aral yang melintang, namun berkat Allah SWT yang

senantiasa memberi petunjuk-Nya serta keyakinan pada kemampuan diri

sendiri, sehingga segala hambatan yang penulis hadapi dapat teratasi.

Terima kasih yang tak ternilai serta sembah sujud penulis ucapkan kepada

Kedua Orang tua penulis, Ayahanda dan Ibunda atas segala do’a dan kasih

sayang yang tak henti-hentinya tercurahkan demi keberhasilanku serta

semua pengorbanan materil yang telah dilimpahkan, tanpa Ridho keduanya

penulis tidak ada apa-apanya.

Selanjutnya penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada

kedua pembimbingku Ibu DR.Kartini,S.Si.T,M.Kes selaku pembimbing I dan

ibu Elyasari, SST,M.Keb selaku pembimbing II yang dengan penuh

kesabaran dan keikhlasan membimbing penulis sehingga skripsi penelitian

ini dapat terselesaikan.

Page 8: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

Pada kesempatan ini penulis tidak lupa juga mengucapkan banyak

terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada yang terhormat :

1. Ibu Askrening, SKM, M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes

Kendari;

2. Ibu Sultina Sarita, SKM, M.Kes, selaku Ketua Jurusan Kebidanan

Poltekkes Kemenkes Kendari;

3. Ibu Melania Asi, S.Si.T, M.Kes, selaku Ketua Prodi D-IV Kebidanan

Poltekkes Kemenkes Kendari;

4. Ibu DR.Nurmiaty, S.Si.T, MPH, ibu Melania Asi, S.Si.T, M.Kes, ibu

Heyrani, S.Si.T, M.Kes selaku Dewan Penguji yang telah membantu dan

mengarahkan penulis dalam ujian skripsi sehingga penelitian ini dapat

lebih terarah;

5. Bapak Dr. Tenggaruddin M.Pd selaku kepala Sekolah SMAN 08

Kendari, yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan

penelitian;

6. Teristimewa kepada Ayahanda Husairin SST dan Ibunda Sitti Maryam

dan Saudara-saudaraku tersayang Julfitri Husmar Anandari S.Pd,

Nahfal Husmar S.Pd, Mulia Jaya S.E, Bakri Husmar S.Pd yang selalu

memberikan dukungan dan kasih sayangnya;

7. Teman-teman seperjuanganku seluruh angkatan 014 yang tidak bisa di

sebutkan satu persatu yang telah memberikan masukan dalam

penyusunan skripsi penelitian ini.

Page 9: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

8. Teruntuk sahabat terbaikku Seven She ( Aditia Silvia Fazila, Riski

Wahyuni Haris, Herlina Mp Meronda, Asrifah, Elsa Safitri, Afrelin Sry

Putri Yolision, dan Nurislah Rahmadhani) yang selalu setia dalam suka

dan duka, yang telah memberikan masukan, motivasi, dan dukungan

dan selalu ada selama penulis menyelesaikan skripsi penelitian ini.

9. Teruntuk sahabat tersayangku Arini, Anisa Mutmainah, Ririn Endriani,

Ainun Mardiah dan Sulton Aulia yang selalu memberikan motivasi

selama penulis menyelesaikan skripsi penelitian ini.

10. Dan terakhir teruntuk sahabat kecilku Mustamin Hidayatullah yang

selalu setia memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi

penelitian ini.

Akhir kata, semoga skripsi penelitian ini dapat bermanfaat bagi Kita

semua, khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan peneliti

selanjutnya di Poltekkes Kemenkes Kendari serta kiranya Tuhan selalu

memberi Rahmat kepada Kita semua. Amin.

Kendari, Juli 2018

Penulis

Page 10: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Teori Penelitian .......................................................... 41

2. Kerangka Konsep Penelitian ...................................................... 42

3. Desain Penelitian Cross Sectional ............................................. 43

Page 11: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jumlah siswa di SMAN 8 Kendari Tahun 2018........................... 55

2. Prasarana Belajar, Penunjang dan Kantor di SMAN 8 Kendari .. 55

3. Distribusi Frekuensi Umur Responden Kelas X dan XI di SMAN

8 Kendari Tahun 2018 ................................................................ 57

4. Distribusi Tingkat Kelas Responden kelas X dan XI di SMAN

8 Kendari Tahun 2018 ............................................................... 58

5. Distribusi Tingkat Kecemasan di SMAN 8 Kendari tahun

2018 ........................................................................................... 59

6. Distribusi Premenstrual syndrome (PMS) di SMAN

8 Kendari tahun 2018 ................................................................. 59

7. Hasil Analisis Hubungan Tingkat Kecemasan dengan

8. Premenstrual Syndrome (PMS) pada Remaja Putri di SMAN

8 Kendari Tahun 2018 ................................................................ 61

Page 12: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Permohonan Pengisian Kuesioner

2. Surat Pernyataan Persetujuan Responden

3. Kuesioner Penelitian Tingkat Kecemasan

4. Kuesioner Penelitian Premenstrual Syndrome (PMS)

5. Master Tabel

6. Analisis Chi Square

7. Surat Izin Penelitian

8. Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian

9. Dokumentasi

Page 13: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS) PADA REMAJA PUTRI

DI SMAN 08 KENDARI TAHUN 2018

Iin Husmar Anandari¹, Kartini², Elyasari²

Latar Belakang: Premenstrual Syndrome (PMS) adalah gangguan siklus yang umumnya terjadi pada wanita muda dan pertengahan, ditandai dengan gejala fisik dan emosional yang konsisten. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan premenstrual syndrome (PMS) pada remaja putri di SMAN 08 Kendari Tahun 2018. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan cross sectional study. Sampel penelitian ini sebanyak 56 orang. Pengambilan sampel dengan tehnik pengambilan sampel secara acak sistematis (systematic random sampling) menggunakan kuesioner, data di uji dengan uji Chi-Square. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan 32,1 % remaja putri di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan 71,4 % remaja putri di SMAN 08 Kendari mengalami premenstrual syndrome (PMS). Ada hubungan tingkat kecemasan dengan premenstrual syndrome (PMS), hasil uji statistik Chi-Square p value = 0,000. Kesimpulan : Ada hubungan tingkat kecemasan dengan premenstrual syndrome (PMS) pada remaja putri di SMAN 08 Kendari Tahun 2018.

Kata Kunci : Tingkat Kecemasan, Premenstrual Syndrome (PMS)

1. Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan

2. 2. Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan

Page 14: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

ABSTRACT

RELATIONSHIP OF ANXIETY LEVELS WITH PREMENSTRUAL

SYNDROME (PMS) IN ADOLESCENTS

IN SMAN 08 KENDARI YEAR 2018

Iin Husmar Anandari¹, Kartini², Elyasari²

Background: Premenstrual Syndrome (PMS) is a cycle disorder that

generally occurs in young and middle women, characterized by consistent

physical and emotional symptoms.

Research Objectives: To determine the relationship between the level of

anxiety with premenstrual syndrome (PMS) in girls in SMAN 08 Kendari in

2018.

Research Method: This type of research is an observational cross sectional

study design. The sample of this study was 56 people. Sampling with a

systematic random sampling technique using a questionnaire, the data was

tested by Chi-Square test.

Research Results: The results showed 32.1% of girls in SMAN 08 Kendari

experienced severe anxiety levels and 71.4% of girls in SMAN 08 Kendari

experienced premenstrual syndrome (PMS). There is a correlation between

the level of anxiety with premenstrual syndrome (PMS), the results of the

Chi-Square statistical test p value = 0,000.

Conclusion: There is a relationship between the level of anxiety with

premenstrual syndrome (PMS) in young women in SMAN 08 Kendari in

2018.

Keywords: Anxiety Levels, Premenstrual Syndrome (PMS)

1. Students of the Kendari Health Ministry Polytechnic Department of

Midwifery

2. Lecturer of Kendari Health Ministry Polytechnic Department of Midwifery

Page 15: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang

dinamis dalam kehidupan seorang individu. Masa remaja terjadi lebih

dini pada remaja putri dibanding remaja putra, dan kemungkinan

terjadinya perbedaan ini dikarenakan remaja putri lebih cepat matang

dalam hal psikologikal dan emosionalnya. Pada masa ini remaja putri

akan mengalami perubahan yang sangat penting, yaitu perubahan

fisik dan psikologis.

Perubahan fisik yang dimaksud adalah proses kematangan yang

terjadi pada organ reproduksi remaja putri yang ditandai dengan

peristiwa menstruasi, yaitu peristiwa pengeluaran darah dari dalam

rahim bila sel telur tidak dibuahi. Menstruasi atau pendarahan periodik

normal uterus merupakan proses katabolisme yang terjadi akibat

adanya pengaruh dari hormon hipofisis seperti hormon esterogen dan

progesteron. Umumnya menstruasi akan terjadi secara normal setiap

bulan (Susanti dkk, 2017).

Wanita yang telah mengalami menstruasi menandakan bahwa

fungsi tubuhnya berjalan dengan baik dan normal. Adanya perubahan

fungsi tubuh ini, tidak semua remaja putri menerima perubahannya

Page 16: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

dengan baik. Banyak diantara mereka yang mengalami kecemasan

dengan perubahan tersebut (Lestari, 2015).

Biasanya 7-10 hari sebelum terjadi menstruasi, wanita akan

mengalami beberapa gejala perubahan tertentu dari segi fisik (nyeri

payudara, sakit kepala, jerawat, nyeri pinggul bahkan edema) maupun

emosional (perubahan mood, penurunan fungsi sosial, penurunan

konsentrasi bahkan depresi dan kecemasan) yang akan mereda

ketika siklus menstruasi dimulai. Namun pada beberapa wanita juga

dapat terjadi gejala yang terus berkelanjutan hingga 24 – 48 jam

pertama siklus menstruasi dan akan meredah selama beberapa hari

ke depan. Gejala-gejala tersebut dikenal dengan Premenstrual

Syndrome.

Premenstrual Syndrome (PMS) merupakan kumpulan gejala

fisik, psikologis dan emosi yang terkait dengan siklus menstruasi

wanita dan secara konsisten terjadi selama tahap luteal dari siklus

menstruasi. Penyebab dari adanya PMS ini diperkirakan karena

adanya efek progesterone dalam neurotransmitter seperti pada

seorotonin, opioid, katekolamin dan Gamma Aminobutyric Acid

(GABA), peningkatan sensitifitas akibat peningkatan resistensi insulin

dan defisiensi nutrisi (Kalium, Magnesium dan B6) (Susanti dkk,

2017).

Ada wanita yang menderita depresi dan kecemasan sekitar dua

hari sampai dua minggu sebelum permulaan masa haid, mereka

Page 17: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

menderita berbagai gejala dari depresi dan kekhawatiran.

Kebanyakan wanita yang mengalami PMS yang menderita stress dan

tekanan lain maka PMS itu bisa berlangsung lama (Wahyuni, 2010).

Kecemasan akan mempengaruhi psikis yaitu mempengaruhi

kerja hipotalamus, hipotalamus akan mempengaruhi kerja hormon

yang akhirnya menjadi tidak seimbang yang akan mengakibatkan

kadar serotonin di otak menurun. Kadar serotonin yang rendah akan

menimbulkan banyak keluhan seperti payudara nyeri, pinggang

merasa sakit, nyeri perut, pembengkakan tangan dan kaki, mudah

lelah, pusing, mudah bingung, mudah pingsan dan sebagainya

(Siyamti dkk, 2011).

Kecemasan sebagai salah satu gejala utama dan gangguan tidur

seperti insomnia atau hiperinsomnia merupakan gejala penyerta PMS.

Kecemasan adalah salah satu keadaan yang ditandai dengan

perasaan ketakutan yang disertai dengan tanda somatik yaitu

terjadinya hiperaktivitas sistem saraf otonom. Kecemasan merupakan

gejala yang tidak spesifik yang sering ditemukan dan sering kali

merupakan suatu emosi yang normal. Remaja yang mengalami

pubertas akan lebih cepat murung, khawatir, cemas, marah dan

menangis hanya karena hal yang sangat kecil. Pada awal siklus

menstruasi, remaja akan lebih rentan untuk mengalami PMS. Hal ini

dapat diperkuat dengan adanya penurunan serotonin saat fase luteal

yang dapat menstimulasi gangguan mood. Selain itu, tingkat

Page 18: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

gangguan mood akan cenderung meningkat dengan adanya

perubahan hormon pada remaja (Susanti dkk, 2017).

Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja

mendominasi jumlah penduduk di dunia. Menurut World Health

Organization (WHO) pada tahun 2015 remaja dengan rentang usia 10-

19 tahun. Sekitar Sembilan ratus juta remaja tersebut tinggal di negara

berkembang. Menurut Biro Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2016

jumlah remaja di Indonesia mencapai 36 juta jiwa dan 55%

diantaranya adalah remaja perempuan. Kelompok usia 10-19 tahun

adalah 22%, yang terdiri dari 50,9% remaja laki-laki dan 49,1% remaja

perempuan. Sedangkan jumlah remaja berusia 10 hingga 24 tahun

sudah mencapai sekitar 64 juta atau 27,6% dari total penduduk

Indonesia. Di Sulawesi Tenggara jumlah remaja berusia 15 tahun

keatas yaitu laki-laki sebanyak 9,07 % dan perempuan sebanyak

8,42% (Depkes RI, 2015).

Menurut penelitian dalam survey di Amerika Serikat

menunjukkan sekitar 40% wanita berusia 14-50 tahun, mengalami

Premenstrual Syndrome (PMS) dan 50% Premenstrual Syndrome

(PMS) dialami wanita dengan sosial-ekonomi menengah yang datang

ke Klinik Ginekologi. Data dari Arhcieves of Internal Medicine, 90%

perempuan mengalami PMS sebelum menstruasi dan studi yang

dilakukan terhadap 3.000 wanita, sekitar 90% perempuan mengalami

satu atau lebih tanda dan gejala PMS.

Page 19: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

Menurut Mahin et al (2011) di Iran ditemukan sebanyak 98,2%

mahasiswa yang berusia 18-27 tahun mengalami gejala PMS. Gejala

yang dirasakan berupa gejala fisik dan psikologis yang mempengaruhi

aktivitas sehari-hari, penurunan minat belajar dan fungsi sosial

terganggu. Adapun penelitian yang dilakukan oleh American College

of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) pada tahun 2011 di

Srilanka, diperoleh hasil bahwa remaja yang mengalami sindrom

premenstruasi sekitar 65,7%. Gejala yang sering muncul adalah

perasan sedih dan tidak berpengharapan sebesar 29,6%.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Departemen Kesehatan

tahun 2015 tentang prevalensi PMS di Indonesia, diperoleh sebanyak

40% wanita Indonesia mengalami PMS dan sebanyak 2-10%

mengalami gejala berat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Puspitorini pada Mahasiswi Akademi Kebidanan Pemerintah

Kabupaten Kudus tahun 2012, dari 259 subjek penelitian terdapat 109

mahasiswi tau 42,9% yang mengalami PMS. Hal ini mengakibatkan

penurunan konsentrasi belajar, terganggunya komunikasi dengan

teman di kampus juga terjadi penurunan produktivitas belajar dan

peningkatan absensi (Susanti dkk, 2017).

Angka kejadian kecemasan akibat dari PMS cukup tinggi, yaitu

sekitar 20% dari populasi dunia dan sebanyak 48% dialami oleh

wanita usia subur. Di Indonesia prevalensi gangguan kecemasan

akibat PMS diperkirakan berkisar antara 9%-12%. Presentase tingkat

Page 20: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

kecemasan karena PMS pada wanita yang melakukan konsultasi di

LSM Rifka Annisa Women’s Crisis Center (Rifka Annisa WCC)

Yogyakarta tahun 2013 didapatkan pada wanita yang berusia di

bawah 30 tahun yaitu 33,3% dan wanita di atas 30 tahun yaitu 66,7%

(Lestari, 2015).

Berdasarkan data dari Divisi Immunoendokrinologi Reproduksi

Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia RSCM, PMS merupakan kondisi medis umum yang

memengaruhi hubungan wanita, aktivitas sosial, produktivitas kerja,

dan kualitas hidup. Berbagai gejala emosional yang paling umum

dialami wanita saat pra-haid meliputi perasaan mudah tersinggung

sebanyak 48% dan timbul suatu kecemasan ketika menghadapi PMS,

kurang berenergi atau lemas 45%, dan mudah marah 39%. Gejala

fisik yang paling umum dialami wanita meliputi kram atau nyeri perut

51%, nyeri sendi, otot atau punggung 49%, nyeri pada payudara 46%,

dan perut kembung 43% . Menurut beberapa literatur, di Jawa Tengah

terdapat lebih dari 150 gejala berkaitan dengan PMS sehingga dapat

timbul suatu kecemasan. Hal ini karena pada kondisi PMS, hormon

estrogen dan progesteron tidak seimbang (Wahyuni, 2010).

Hasil studi pendahuluan melalui wawancara langsung terhadap

10 remaja putri di SMAN 08 Kendari, didapatkan 8 remaja putri

menyatakan bahwa dirinya sering mengalami gangguan tidur,

perubahan fisik, emosional dan kecemasan yang tiba-tiba dan tanpa

Page 21: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

sebab saat akan menstruasi. Bahkan, perubahan tersebut

mengakibatkan harus berdiam di Unit Kesehatan Sekolah dan tidak

mengikuti pelajaran. Berdasarkan uraian latar belakang di atas

sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

“Hubungan tingkat kecemasan dengan premenstrual syndrome (PMS)

pada remaja putri di SMAN 08 Kendari Tahun 2018”

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dirumuskan

masalah “Apakah ada hubungan tingkat kecemasan dengan

premenstrual syndrome (PMS) pada remaja putri di SMAN 08 Kendari

Tahun 2018?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan

premenstrual syndrome (PMS) pada remaja putri di SMAN 08

Kendari Tahun 2018.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat kecemasan pada remaja putri di

SMAN 08 Kendari Tahun 2018

b. Mengetahui prevalensi premenstrual syndrome (PMS)

pada remaja putri di SMAN 08 Kendari Tahun 2018

Page 22: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

c. Menganalisis hubungan tingkat kecemasan dengan

premenstrual syndrome (PMS) pada remaja putri di

SMAN 08 Kendari Tahun 2018.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini sebagai pembuktian teori tentang

hubungan tingkat kecemasan dengan premenstrual

syndrome (PMS) pada remaja putri

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk pengembangan

ilmu kesehatan dalam hal ini kebidanan khususnya ilmu

yang terkait sistem reprosuksi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi institusi pendidikan terkait dalam hal ini Politeknik

Kesehatan Kendari, hasil penelitian ini dapat dijadikan

bahan pustaka.

b. Bagi lokasi penelitian, hasil penelitian ini diharapkan

dapat memberikan informasi mengenai pengendalian

tingkat kecemasan dalam menghadapi sindrom

pramenstruasi sehingga dapat meningkatkan efisiensi

dan kreatifitas serta derajat kesehatan pelajar secara

optimal.

c. Bagi peneliti/penulis, penelitian ini menambah

pengetahuan dan memperluas wawasan serta sebagai

Page 23: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

salah satu sarana pengaplikasian ilmu pengetahuan yang

telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan.

d. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat

berguna sebagai referensi.

E. Keaslian Penelitian

Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya adalah

sebagai berikut :

1. Purnawati (2012), Hubungan Umur Menarche, Tingkat Stres dan

Status Gizi dengan Pre-menstrual Syndrom pada Remaja Putri

Di SMA Negeri 2 Kendari Provinsi Sulawesi tenggara Tahun

2011 dengan jumlah sampel 123 orang dengan tehnik Purposive

Sampling.

Perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan adalah judul

penelitian, tahun penelitian, tempat penelitian, dan tehnik

pengambilan sampel dengan judul yang diambil yaitu. “

Hubungan tingkat kecemasan dengan premenstrual syndrome

(PMS) pada remaja putri di SMAN 08 Kendari Tahun 2018”

dengan tehnik pengambilan sampel stratified random sampling.

2. Maulidah (2016), Hubungan Pengetahuan Tentang

Premenstrual Syndrome Dengan Kecemasan Remaja Putri Saat

Menghadapi Premenstrual Syndrome Di Smp Negeri 1 Kasihan

Bantul Yogyakarta dengan jumlah sampel l sebanyak 80

responden dengan teknik Simple Random Sampling.

Page 24: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

Perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan adalah judul

penelitian, tahun penelitian, tempat penelitian, dan tehnik

pengambilan sampel dengan judul yang diambil yaitu. “

Hubungan tingkat kecemasan dengan premenstrual syndrome

(PMS) pada remaja putri di SMAN 08 Kendari Tahun 2018”

dengan tehnik pengambilan sampel stratified random sampling.

Page 25: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Tinjauan Premenstrual Syndrome (PMS)

a. Definisi Premenstrual Syndrome (PMS)

Premenstrual Syndrome (PMS) adalah gangguan siklus yang

umumnya terjadi pada wanita muda dan pertengahan, ditandai

dengan gejala fisik dan emosional yang konsisten. Sindrome

premenstruasi (Premenstrual Syndrome, PMS, atau Premenstrual

Tension, PMT) merupakan kumpulan gejala fisik dan mental yang

khas, yang berhubungan dengan siklus menstruasi (National

Women’s Health Information Center, 2008). PMS adalah kumpulan

gejala yang timbul saat menjelang haid yang menyebabkan gangguan

pada pekerjaan dan gaya hidup seseorang (Maulidah, 2016).

Berbagai keluhan yang muncul sebelum haid, yaitu antara lain

cemas, susah konsenstrasi, susah tidur, hilang energi, sakit kepala,

sakit perut, dan sakit pada payudara. PMS biasanya ditemukan 7-10

hari menjelang haid. Penyebab pasti belum diketahui, tetapi diduga

hormon estrogen, progesteron, prolaktin, dan aldosteron berperan

dalam terjadinya PMS. Gangguan keseimbangan hormon estrogen

dan progesteron akan menyebabkan retensi cairan dan natrium

sehingga berpotensi menyebabkan terjadi keluhan PMS, perempuan

Page 26: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

yang peka terhadap faktor psikologis, perubahan hormon sering

mengalami gangguan PMS (Prawirohardjo, 2011).

PMS adalah sindrom yang terjadi pada perempuan 2-14 hari

sebelum mengalami menstruasi, PMS merupakan salah satu

gangguan umum yang terjadi pada wanita keluhan yang sering terjadi

adalah cemas, lelah, sulit berkonsentrasi, susah tidur, hilang energi,

nyeri kepala, nyeri perut dan nyeri pada payudara. Walaupun PMS

tidak mengancam nyawa namun dapat mempengaruhi produktivitas

dan mental wanita (Safitri, 2016).

PMS adalah kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi yang

terkait dengan siklus menstruasi wanita. Sekitar 80 hingga 95 persen

perempuan pada usia melahirkan mengalami gejala-gejala PMS yang

dapat menggangu beberapa aspek dalam kehidupannya. Gejala

tersebut dapat diperkirakan dan biasanya terjadi secara reguler pada

dua minggu periode sebelum menstruasi. Hal ini dapat hilang begitu

dimulainya perdarahan, namun dapat pula berlanjut setelahnya

(Sibagariang dkk, 2010).

PMS merupakan suatu keadaan dimana sejumlah gejala

terjadi secara rutin dan berhubungan dengan siklus menstruasi.

Gejala biasanya timbul 7-10 hari sebelum menstruasi dan menghilang

ketika menstruasi dimulai. PMS berhubungan dengan naik turunnya

kadar estrogen dan progesteron yang terjadi selama siklus

menstruasi. Estrogen menyebabkan berat badan, pembengkakan

Page 27: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

jaringan, nyeri payudara dan perut kembung (Nugroho dan Utama,

2014).

Selama ini masih ada keengganan untuk menerima PMS

sebagai suatu kondisi yang serius. Hal ini terjadi karena kegagalan

untuk membedakan PMS yang sesungguhnya dari gejala-gejala

pramenstruasi fisiologi yang lebih ringan, yang terjadi pada siklus

menstruasi normal 80-90% wanita dalam usia subur. Keduanya

memiliki beragam gejala yang terjadi pada masa luteal siklus dan

mereda pada akhir menstruasi. Apa yang membedakan PMS adalah

bahwa gejala-gejala yang dialami sedemikian berat sehingga fungsi

normal wanita dan hubungan antar pribadinya terganggu (terutama di

lingkungan kerja dan keluarga). Juga terdapat wanita yang memang

sudah memiliki gangguan psikologis yang terjadi bersama PMS dan

juga mungkin terjadi eksaserbasi gangguan psikologis (yang

sebelumnya sudah ada) pada masa pramenstruasi (Glasier dan

gebbie, 2005).

Mayoritas wanita pada usia reproduktif biasanya mengalami

satu atau lebih gejala PMS pada sebagian besar siklus menstruasi.

Keparahan dan frekuensi gejala yang dialami bisa berbeda di antara

masing-masing siklus (Ramadani, 2013).

PMS merupakan suatu gejala ataupun perubahan fisik,

psikologis dan perilaku yang muncul secara teratur dan berulang

selama fase siklus haid ataupun menghilang setelah haid datang.

Page 28: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

Tidak seluruh wanita akan mengalami kondisi ini sehingga hanya

wanita yang lebih peka terhadap perubahan hormonal dalam siklus

haid (Puspitasari dkk, 2014).

b. Etiologi

Penyebab pasti PMS tidak diketahui, tetapi beberapa teori

menunjukkan adanya kelebihan estrogen atau defisit progesteron

dalam fase luteal dari siklus menstruasi. Selama bertahun-tahun teori

ini mendapat dukungan yang cukup banyak dan terapi progesteron ini

biasanya di gunakan untuk mengatasi PMS. Penelitian lebih lanjut

menunjukkan bahwa terapi progesteron kelihatan tidak efektif bagi

kebanyakan wanita, selain kadar progesteron pada penderita tidak

menurun secara konsisten. Bila kadar progesteron yang menurun

dapat ditemukan hampir pada semua wanita yang menderita PMS,

maka dapat dipahami bahwa kekurangan hormon ini merupakan

sebab utama. Sebagian wanita yang menderita PMS terjadi

penurunan kadar progesteron dan dapat sembuh dengan

penambahan progesteron, akan tetapi banyak juga wanita yang

menderita gangguan PMS hebat tapi kadar progesteronnya normal

(Damayanti, 2013).

Banyak kondisi atau faktor yang berperan dalam terjadinya

PMS pada remaja. Rendahnya kadar progesteron diduga menjadi

penyebab utama terjadinya PMS. Faktor yang terkait dengan PMS

Page 29: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

adalah kenaikan perbandingan estrogen terhadap progesteron, tepat

sebelum fase menstruasi terjadi ( Rodiani & Rusfiana, 2016).

Penyebab dari PMS adalah:

1) Faktor hormonal

PMS terjadi pada sekitar 70-90% wanita usia subur dan lebih

sering ditemukan pada wanita berusia 20-40 tahun. Peran hormon

ovarium tidak begitu jelas, tetapi gejala PMS sering berkembang

ketika ovarium tertekan. Faktor hormonal yaitu terjadi

ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron. Kadar

hormon estrogen sangat berlebihan dan melampaui batas normal

sedangkan kadar progesterone menurun. Hal ini menyebabkan

perbedaan genetik pada sensitivitas reseptor dan system pembawa

pesan yang menyampaikan pengeluaran hormon seks dalam sel.

2) Faktor kimiawi

Faktor kimiawi sangat mempengaruhi munculnya PMS.

Bahan-bahan kimia tertentu di dalam otak seperti serotonin, berubah-

ubah selama siklus menstruasi. Serotonin sangat mempengaruhi

suasana hati yang berhubungan dengan gejala depresi, kecemasan,

ketertarikan, kelelahan, perubahan pola makan, kesulitan untuk tidur,

agresif dan peningkatan selera.

Page 30: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

3) Faktor genetik

Faktor genetik juga memainkan suatu peran yang sangat

penting, yaitu insidensi PMS dua kali lebih tinggi pada kembar satu

telur (monozigot) dibandingkan kembar dua telur.

4) Faktor psikologis

Faktor psikis, yaitu stres sangat besar pengaruhnya terhadap

kejadian PMS. Gejala-gejala PMS akan semakin meningkat jika di

dalam diri seorang wanita mengalami tekanan.

5) Faktor gaya hidup

Faktor gaya hidup didalam diri seseorang terhadap

pengaturan pola makan juga memegang peran yang tidak kalah

penting. Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit, sangat berperan

terhadap gejala-gejala PMS (Maulidah, 2016).

Pada umumnya, PMS terjadi pada wanita di akhir umur 20

tahun sampai awal umur 40 tahun. Beberapa faktor tersebut adalah

faktor keturunan; wanita yang ibunya memiliki riwayat PMS,

kemungkinan besar akan mengalami PMS juga. Faktor psikologis;

wanita yang memiliki gangguan mood, kecemasan, depresi, atau stres

(baik riwayat sekarang maupun dulu) dapat meningkatkan risiko

terjadinya PMS (Finurina dkk, 2016).

c. Gejala Premenstrual Syndrome (PMS)

Gejala yang terjadi dapat tetap sama atau bervariasi dari

bulan ke bulan. Pada umumnya gejala yang datang adalah

Page 31: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

menifestasi dari produksi hormon progesteron pada bagian akhir dari

siklus menstruasi, lebih dekat dengan datangnya masa menstruasi.

Pada dasarnya, gejala PMS berhubungan dengan berbagai

perubahan diantaranya ialah perubahan fisik, perubahan suasana

hati, dan perubahan mental (Mufidah, 2014).

Perubahan fisik, diantaranya; sakit punggung, perut kembung,

payudara terasa penuh dan nyeri, perubahan nafsu makan, sembelit,

pusing, pingsan, sakit kepala, daerah panggul terasa berat atau

tertekan, hot flashes (kulit wajah, leher, dan dada tampak merah serta

terasa hangat saat dirpaba), susah tidur, tidak bertenaga, mual dan

muntah, kelelahan yang luar biasa, kelainan kulit (jerawat),

pembengkakan jaringan atau nyeri persendian, dan penambahan

berat badan.

Perubahan suasana hati, diantaranya; mudah marah, cemas,

depresi, mudah tersinggung, gelisah, merasa sedih dan gembira

secara bergantian. perubahan mental, diantaranya; merasa kalut, sulit

berkonsentrasi, dan pelupa (Mufidah, 2014).

Gejala PMS yang sering terjadi adalah :

1) Berjerawat

2) Payudara bengkak dan nyeri tekan

3) Merasa lelah tanpa sebab

4) Mempunyai masalah tidur

5) Kelainan perut (kram, nyeri, merasa penuh dan kembung)

Page 32: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

6) Badan dan ektremitas membengkak

7) Konstipasi atau diare

8) Nyeri kepala atau punggung

9) Perubahan selera makan atau selelra makan tinggi

10) Nyeri pada sendi atau otot

11) Susah konsentrasi atau susah mengingat

12) Ketegangan; mudah marah, perubahan mood atau ingin

menangis

13) Cemas, gelisah, panik atau depresi.

Gejala-gejala PMS dikelompokkan ke dalam tiga symptoms yaitu :

1) Behavior symptoms

Gejala ini mencakup lelah, insomnia (susah tidur), makan

berlebihan , dan perubahan gairah seksual.

2) Psychologic symptoms

Gejala ini mudah tersinggung, mudah marah, depresi, mudah

sedih, cenggeng, cemas, susah konsentrasi, binggung, sulit

istirahat dan merasa kesepian.

3) Physical symptoms

Secara fisik muncul juga gejala sakit kepala, payudara

bengkak serta teraba keras, nyeri punggung, nyeri perut dan rasa

penuh, bengkak pada kaki dan tangan , mual, nyeri otot dan

persendian (Maulidah, 2016).

Page 33: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

Salah satu gejala psikologis dari PMS adalah timbulnya

kecemasan. Pada gangguan cemas memiliki serotinin transporter

yang tidaknormal. Pengaturan kecemasan berhubungan dengan

aktifias dari neuro transmmiter Gamma Amino Butyric cid (GABA),

yang mengontrol aktifitas neuron di bagian otak yang berfungsi untuk

pengeluaran kecemasan (Fikriya dkk, 2016).

Gejala-gejala lain dari PMS dapat berupa kenaikan berat

badan, nausea, kurang koordinasi, kurang toleransi terhadap suara

dan cahaya, kebinggungan, mudah memusuhi orang atau agresif,

paranoid, mudah merasa bersalah atau takut, keinginan seksual tidak

ada dan kurang percaya diri (Maulidah, 2016).

d. Jenis-jenis Premenstrual Syndrome (PMS)

Tipe dan gejala PMS bermacam-macam, menurut gejalanya

yakni PMS tipe A, H,C, dan D. 80% gangguan PMS termaksud tipe A,

penderita tipe H sekitar 60%, PMS C 40%, dan PMS D 20%. Kadang-

kadang seorang wanita mengalami gejala gabungan, misalnya tipe A

dan D secara bersamaan (Sibagariang dkk, 2010).

a. PMS tipe A (anxiety) ditandai dengan gejala seperti rasa cemas,

sensitif,saraf tegang, perasaan labil. Bahkan beberapa wanita

mengalami depresi ringan sampai sedang saat sebelum mendapat

haid. Gejala ini timbul akibat ketidakseimbangan hormon estrogen

dan progesteron: hormon estrogen terlalu tinggi dibandingkan

dengan hormon progesteron. Pemberian hormon progesteron

Page 34: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

kadang dilakukan untuk mengurangi gejala, tetapi beberapa peniliti

mengatakan, pada penderita PMS bisa jadi kekurangan vitamin B6

dan magnesium. Penderita PMS A sebaiknya banyak

mengkonsumsi makanan berserat dan mengurangi atau

membatasi minum kopi.

b. PMS tipe H (hyperhydration) memiliki gejala edema

(pembengkakan), perut kembung, nyeri pada buah dada,

pembengkakan tangan dan kaki, peningkatan berat badan sebelum

haid. Gejala tipe ini dapat juga dirasakan bersamaan dengan tipe

PMS lain. Pembengkakan itu terjadi akibat berkumpulnya air pada

jaringan diluar sel (ekstasel) karena tingginya asupan garam atau

gula pada diet penderita. Pemberian obat diuretika untuk

mengurangi retensi (penimbunan) air dan natrium pada tubuh

hanya mengurangi gejala yang ada. Untuk mencegah terjadinya

gejala ini penderita di anjurkan menggurangi asupan garam dan

gula pada diet makanan serta membatasi minum sehari-hari.

c. PMS tipe C (craving) ditandai dengan rasa lapar ingin

mengkonsumsi makanan yang manis-manis (biasanya coklat) dan

karbohidrat sederhana (biasanya gula). Pada umumnya sekitar 20

menit setelah menyantap gula dalam jumlah banyak, timbul gejala

hipoglikemia seperti kelelahan, jantung berdebar, pusing kepala

yang terkadang sampai pingsan. Hipoglikemia timbul karena

pengeluaran hormon insulin dalam tubuh meningkat. Rasa ingin

Page 35: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

menyantap makanan manis dapat disebabkan oleh stres, tinggi

garam dalam diet makanan, tidak terpenuhinya asam lemak

esensial (omeha 6), atau kurangnya magnesium.

d. PMS tipe D (depression) ditandai dengan gejala rasa depresi, ingin

menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa, binggung, sulit dalam

mengucapkan kata-kata (verbalisasi), bahkan kadang-kadang

muncul rasa ingin bunuh diri atau mencoba bunuh diri. Biasanya

PMS tipe D berlangsung bersamaan dengan PMS tipe A, hanya

sekitar 3% dari seluruh tipe PMS benar-benar murni tipe D.

e. PMS tipe D murni disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon

progesteron dan estrogen, dimana hormon progesteron dalam

siklus haid terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon estrogennya.

Kombinasi PMS tipe D dan tipe A dapat disebabkan oleh beberapa

faktor yaitu stres, kekurangan asam amino tyrosine, penyerapan

dan penyimpanan timbal di tubuh, atau kekurangan magnesium

dan vitamin B (terutama B6). Meningkatkan konsumsi makanan

yang mengandung vitamin B6 dan magnesium dapat membantu

mengatasi gangguan PMS tipe D yang terjadi bersamaan dengan

PMS tipe A.

Page 36: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

e. Pencegahan

Pencegahan PMS dapat dilakukan dengan cara:

1) Modifikasi Gaya Hidup

Gaya hidup sehari-hari perlu diatur untuk meminimalkan

gejala yang timbul akibat perubahan hormonal. Pola hidup sehat

seperti mengurangi kafein memperbanyak waktu istirahat untuk

menghindari kelelahan dan mengurangi stress berperan dalam

terapi PMS.

2) Pola Diet

Jenis makanan yang direkomendasikan bagi penderita PMS

bervariasi pada setiap wanita, dan karena wanita yang mengalami

PMS dapat memiliki kondisi utama lain seperti hipoglikemia dan

tekanan darah tinggi, pengaturan dan penelitian khusus perlu

dipriritaskan untuk membuat suatu rekomendasi makanan.

Penurunan asupan gula, garam, karbohidrat (nasi,kentang,tori)

dapat mencegah edema (bengkak), serta penurunan konsumsi

kafein (kopi), teh, alkohol, dan soda juga dapat menurunkan

ketegangan, kecemasan dan insomnia (sulit tidur)

3) Olahraga

Membiasakan olahraga dan aktivitas fisik secara teratur.

Dapat berupa jalan sehat, berlari, bersepeda atau berenang.

Beberapa wanita mengatakan bahwa berolahraga ketika mereka

Page 37: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

mengalami PMS dapat membantu relaksasi dan tidur di malam

hari (Maulidah, 2016).

2. Tinjauan Tentang Kecemasan

a. Definisi Kecemasan

Kecemasan adalah suatu keadaan khawatir yang

mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi, keadaan yang

berhubungan dengan ketakutan, kekhawatiran, perasaan-perasaan

bersalah, perasaan tidak aman dan kebutuhan akan kepastian.

Kecemasan pada dasarnya merupakan sebuah respons terhadap apa

yang terjadi atau antisipatif, namun faktor dinamik yang dapat

mempercepat kecemasan tidak di sadari (Prihatanti, 2010).

Kecemasan adalah perasaan tidak nyaman atau ketakutan

yang disertai oleh respon autonom (penyebab sering tidak spesifik

atau tidak diketahui pada setiap individu) perasaan cemas tersebut

timbul akibat dari antisipasi diri terhadap bahaya (Maulida, 2016).

Kecemasan adalah berupa rasa kekhawatiran atau rasa takut yang

tidak dapat dihindari dari sesuatu yang berbahaya dan dapat

menimbulkan gejala atau respon tubuh (Widyanigrum & Sari, 2016).

Kecemasan adalah respon terhadap situasi tertentu yang

mengancam dan merupakan hal yang normal terjadi menyertai

perkembangan, perubahan, pengalaman baru atau yang belum

pernah dilakukan, serta dalam menemukan identitas diri dan arti hidup

(Wahyuni, 2014).

Page 38: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

Kecemasan dapat timbul karena berbagai penyebab, tetapi

secara umum kecemasan timbul oleh bahaya yang terdapat dalam diri

manusia sendiri yaitu suatu keadaan berbahaya dari luar yang

bersangkutan ditafsirkan lain, adanya pandangan persepsi dari

realitas lingkungannya (Wahyuni, 2010).

b. Respon Kecemasan

Kecemasan dapat diekspresikan secara langsung melalui

pembentukan mekanisme koping sebagai pertahanan melawan

kecemasan respon anxietas yaitu:

1) Respon fisiologis

a) Sistem kardiovaskuler: palpasi, tekanan darah meningkat,

berdebar-debar meningkat.

b) Sistem pernapasan: napas cepat, sesak napas, napas dangkal,

terengah-engah.

c) Sistem neuromuskuler; meningkatnya reflek, reaksi terkejut,

insomnia, tremor, gelisah, gugup, wajah tegang, tungkai lemah.

d) Sistem gastrointestinal: hilangnya nafsu makan, perut tidak

nyaman, diare, nausea, anoreksia.

2) Respon perilaku

Respon perilaku yang terjadi adalah gelisah, ketegangan fisik,

reaksi terkejut, bicara cepat, cenderung mengalami cedera,

menarik diri, inhibisi, melarikan diri dari masalah, menghindar,

sangat waspada.

Page 39: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

3) Respon kognitif

Respon kognitif yang terjadi adalah perhatian terganggu, sulit

konsentrasi, pelupa, salah dalam memberikan penilaian, sulit

berpikir, kreativitas menurun, produktivitas menurun, bingung,

sangat waspada, dan takut kehilangan kendali.

4) Respon afektif

Respon afektif yang terjadi adalah mudah terganggu, tidak

sabar, gelisah, tegang, cepat marah, ketakutan, waspada,

khawatir, fokus pada diri sendiri (Maulidah, 2016).

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan

Kecemasan ditimbulkan oleh beberapa faktor antara lain:

1) Usia

Usia merupakan faktor internal yang berkontribusi terhadap

timbulnya kecemasan. Bahkan ada yang berpendapat bahwa

faktor usia muda lebih mudah mengalami kecemasan dari pada

usia tua.

2) Jenis kelamin

Perempuan lebih cenderung mengalami kecemasan

dibandingkan laki-laki. Hal ini dikarenakan perempuan dirasa lebih

sensitif terhadap permasalahan, sehingga mekanisme koping

perempuan kurang baik dibandingkan laki-laki.

Page 40: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

3) Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan yang rendah pada seseorang akan

menyebabkan orang tersebut lebih mudah mengalami kecemasan

dibandingkan dengan mereka yang memiliki status pendidikan

yang tinggi.

4) Status ekonomi

Ekonomi adalah salah satu faktor yang dapat berkontribusi

terhadap timbulnya kecemasan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan adalah :

1) Teori psikoanalitik

Menurut teori psikoanalitik Sigmund Freud, kecemasan timbul

karena konflik antara elemen kepribadian yaitu id (Insting) dan

super ego (nurani). Id mewakili dorongan insting dan impuls

primitif seseorang sedangkan superego mencerminkan hati nurani

seseorang dan dikendalikan norma budayanya. Ego berfungsi

menengahi tuntutan dari dua elemen yang bertentangan.

2) Teori interpesonal

Menurut teori ini kecemasan timbul dari perasaan takut

terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakan interpesonal.

Page 41: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

3) Teori behavior

Kecemasan merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu

yang mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai

tujuan yang diinginkan.

4) Teori perspektif keluarga

Kecemasan dapat timbul karena pola interaksi yang tidak

adaptif dalam keluarga.

5) Teori perspektif biologi

Fungsi biologis menunjukkan bahwa otak mengandung

reseptor khusus untuk meningkatkan Benzodiapine.

d. Tingkat Kecemasan

Tingkat kecemasan terbagi menjadi berbagai tingkatan:

1) Kecemasan ringan

Berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan

menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan

lahan persepsinya. Kecemasan dapat memotivasi belajar dan

menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas. Manifestasi yang

muncul pada tingkat ini adalah kelelahan, iretabel, lapang

persepsi meningkat, kesadaran tinggi, mampu untuk belajar,

motivasi meningkat dan tingkah laku sesuai situasi.

2) Kecemasan sedang

Memungkinkan orang untuk memusatkan pada hal yang

penting dan mengesampingkan yang lain. Sehingga seseorang

Page 42: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

mengalami perhatian selektif namun dapat melakukan sesuatu

yang terarah. Manifestasi yang terjadi pada tingkat ini adalah

kelelahan meningkat, kecepatan denyut jantung dan pernapasan

meningkat, ketegangan otot meningkat, bicara cepat dengan

volume tinggi, lahan persepsi menyempit, mampu untuk belajar

namun tidak optimal, kemampuan konsentrasi menurun, mudah

tersinggung, tidak sabar, mudah lupa, marah dan menangis.

3) Kecemasan berat

Kecemasan sangat mengurangi lahan persepsi seseorang.

Seseorang cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang

terinci, spesifik dan tidak dapat berpikit tentang hal lain. Semua

perilaku ditunjukkan untuk mengurangi ketegangan. Orang

tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat

memusatkan pada suatu area lain. Manifestasi yang muncul pada

tingkat ini adalah mengeluh pusing, sakit kepala, nausea, tidak

dapat tidur (insomnia), sering kencing, diare, palpitasi, lahan

persepsi menyempit, tidak mau belajar secara efektif, berfokus

pada dirinya sendiri dan keinginan untuk menghilangkan

kecemasan tinggi, perasaan tidak berdaya, bingung dan

disorientasi.

4) Panik

Panik berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror

karena mengalami kehilangan kendali. Orang yang sedang panik

Page 43: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

tidak dapat melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan.

Menifestasi yang muncul pada tingkat ini adalah susah bernapas,

dilatasi pupil, palpitasi, pucat, diaphoresis, pembicaraan

inkoheren, tidak dapat berespon terhadap perintah yang

sederhana, berteriak, menjerit, mengalami halusinasi dan delusi

(Maulidah, 2016).

e. Pengukuran Tingkat Kecemasan

Kecemasan dapat diukur dengan pengukuran tingkat

kecemasan menurut alat ukur kecemasan yang disebut HARS

(Hamilton Anxiety Rating Scale). Skala HARS merupakan pengukuran

kecemasan yang didasarkan pada munculnya syptoms pada individu

yang mengalami kecemasan. Menurut skala HARS terdapat 14

syptoms yang nampak pada individu yang mengalami kecemasan.

Setiap iyem yang diobservasi diberi 5 tingkatan skor (skala likert)

antara 0 (Nol Present) sampai dengan 4 (severe) (Tawi, 2012).

Skala HARS Menurut Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS)

penilaian kecemasan terdiri dari 14 item, meliputi :

1. Perasaan cemas firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, mudah

teringgung.

2. Ketegangan merasa tegang, gelisah, gemetar, mudah terganggu

dan lesu.

3. Ketakutan : takut terhadap gelap, terhadap orang asing, bila tinggal

sendiri dan takut pada binatang besar.

Page 44: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

4. Gangguan tidur sukar memulai tidur, terbangun pada malam hari,

tidur tidak pulas dan mimpi buruk.

5. Gangguan kecerdasan : penurunan daya ingat, mudah lupa dan

sulit konsentrasi.

6. Perasaan depresi : hilangnya minat, berkurangnya kesenangan

pada hoby, sedih, perasaan tidak menyenangkan sepanjang hari.

7. Gejala somatik : nyeri pada otot-otot dan kaku, geratakan gigi,

suara tidak stabil dan kedutan otot.

8. Gejala sensorik : perasaan ditusuk-tusuk, penglihatan kabur, muka

merah dan pucat serta merasa lemah.

9. Gejala kardiovaskuler : takikardi, nyeri di dada, denyut nadi

mengeras dan detak jantung hilang sekejab.

10. Gejala pernapasan : rasa tertekan di dada, perasaan tercekik,

sering menarik napas panjang dan merasa napas pendek.

11. Gejala gastointestinal : sulit menelan, obstipasi, berat badan

menurun, mual dan muntah, nyeri lambung sebelum dan sesudah

makan, perasaan panas di perut.

12. Gejala urogenital : sering kencing, tidak dapat menahan kencing,

aminorea, ereksi lemah atau impotensi.

13. Gejala vegetatif : mulut kering, mudah berkeringat, muka merah,

bulu roma berdiri, pusing atau sakit kepala.

Page 45: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

14. Perilaku sewaktu wawancara : gelisah, jari-jari gemetar,

mengkerutkan dahi atau kening, muka tegang, tonus otot

meningkat dan napas pendek dan cepat.

Cara penilaian kecemasan adalah dengan memberikan nilai

dengan kategori :

0 = tidak ada gejala sama sekali

1 = satu dari gejala yang ada

2 = sedang/separuh dari gejala yang ada

3 = berat/lebih dari separuh gejala yang ada

4 = sangat berat/semua gejala ada

Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai

skor dan item 1-14 dengan hasil :

1. Skor kurang dari 6 = tidak ada kecemasan.

2. Skor 7-14 = kecemasan ringan.

3. Skor 15-27 = kecemasan sedang.

4. Skor lebih dari 27 = kecemasan berat.

3. Tinjauan Remaja

a. Definisi Remaja

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-

anak ke masa dewasa, yang meliputi semua perkembangan yang

dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Pertumbuhan

dan perkembangan yang cepat pada masa remaja meliputi aspek fisik,

kognitif dan sosial (Zuhana & Ersila, 2016).

Page 46: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

Pada masa remaja khususnya remaja putri akan mengalami

perubahan fisik yang pesat, sebagai pertanda biologis dari

kematangan seksual. Perubahan ini terjadi pada satu masa disebut

masa pubertas, yang merupakan masa transisi antara masa kanak-

kanak dan masa reproduksi (Prajati, 2014).

Masa remaja merupakan bagian dari fase perkembangan

dalam kehidupan seorang individu. Masa yang merupakan periode

transisi dari masa anak ke dewasa ini di tandai dengan percepatan

perkembangan fisik, mental, emosional, sosial dan berlangsung pada

dekade kedua masa kehidupan. Menurut WHO remaja merupakan

anak usia 10-19 tahun. Undang-Undang perburuhan, remaja adalah

anak yang telah mencapai umur 16-18 tahun atau sudah menikah dan

mempunyai tempat tinggal sendiri. Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan menggangap remaja jika sudah berusia 18 tahun yang

sesuai dengan saat lulus dari sekolah menegah. Menurut Undang-

Undang Perkawinan No.1 tahun 1974, anak di anggap remaja bila

sudah cukup matang untuk menikah yaitu umur 16 tahun untuk anak

perempuan dan 19 tahun untuk anak laki-laki. Remaja adalah anak

dalam rentang usia remaja sangat bervariasi, akan tetapi awal dari

masa emaja relatif sama sedangkan masaberakhirnya masa remaja

lebih bervariasi. Awal usia masa remaja berkisar 10 tahun dan akhir

masa remaja berkisar 21 tahun.

Page 47: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

b. Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja

Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju

dewasa. Remaja pada masa ini mengalami masa pubertas yaitu

terjadinya pertumbuhan yang cepat, timbul ciri-ciri seks sekunder, dan

tercapai fertilitas. Perubahan psikososial yang menyertai pubertas

disebut adolesen, adolesen adalah masa dalam kehidupan seseorang

dimana masyarakat tidak lagi memandang individu sebagai seorang

anak, tetapi juga di akui sebgai seorang yang sudah dewasa dengan

segala hak dan kewajiban mereka.

Tumbuh kembang adalah peristiwa yang terjadi sejak masa

pembuahan sampai masa dewasa. Pertumbuhan merupakan suatu

proses biologis yang menyebabkan perkembangan fisik yang dapat

diukur. Perkembangan merupakan suatu proses seorang individu

dalam aspek keterampilan dan fungsi yang kompleks. Individu

berkembang dalam pengaturan neuromuskuler, keterampilan

menggunakan anggota tubuh, serta perkembangan kepribadian,

mental, serta emosi.

Perkembangan remaja dalam perjalananya dibagi menjadi

tiga fase, yaitu fase remaja awal, fase pertengahan, dan fase akhir.

1) Remaja awal (10-14 tahun)

Remaja pada masa ini mengalami pertumbuhan fisik dan

seksual dengan cepat. Pikiran difokuskan pada keberadaannya

dan pada kelompok sebaya. Identitas terutama difokuskan pada

Page 48: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

perubahan fisik dan perhatian pada keadaan normal. Perilaku

seksual remaja pada masa ini lebih bersifat menyelidiki, dan tidak

membedakan. Sehingga kontak fisik dengan teman sebaya

adalah normal. Remaja pada masa ini berusaha untuk tidak

bergantung pada orang lain. Rasa penasaran yang tinggi atas diri

sendiri menyebabkan remaja membutuhkan privasi.

2) Remaja pertengahan (15-17 tahun)

Remaja pada fase ini mengalami masa sukar baik untuk

dirinya sendiri maupun orang dewasa yang berinteraksi dengan

dirinya. Proses kognitif remaja pada masa ini lebih rumit. Melalui

pemikiran oprasional formal, remaja pertengahan mulai

bereksperimen dengan ide, memikirkan apa yang dapat dibuat

dengan barang-barang yang ada, mengembangkan wawasan,

dan merefleksikan perasaan kepada orang lain. Remaja pada fase

ini berfokus pada masalah identitas yang tidak terbatas pada

aspek fisik tubuh. Remaja pada fase ini mulai bereksperimen

secara seksual, ikut serta dalam perilaku beresiko, dan mulai

mengembangkan pekerjaan diluar rumah. Sebagai akibat dari

ekperimen beresiko, remaja pada fase ini dapat mengalami

kehamilan yang tidak diinginkan, kecanduan obat, dan kecelakaan

kendaraan bermotor. Usaha remaja fase pertengahan untuk tidak

bergantung, menguji batas kemampuan, dan keperluan otonomi

Page 49: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

mencapai maksimal mengakibatkan berbagai permasalah yang

dengan orang tua, guru, maupun figur yang lain.

3) Remaja akhir (18-21 tahun)

Remaja pada fase ini ditandai dengan pemikiran oprasional

formal penuh, termasuk pemikiran mengenai masa depan baik itu

pendidikan, kejuruan, dan seksual. Remaja akhir biasanya lebih

berkomitmen pada pasangan seksualnya dari apda remaha

pertengahan. Kecemasan karena perpisahan yang tidak tuntas

dari fase sebelumnya dapat muncul pada fase ini ketika

mengalami perpisahan fisik dengan keluarganya.

Dalam perjalanan kehidupannya, remaja tidak akan lepas dari

berbagai macam konflik dalam perkembangannya. Setiap

tingkatan memiliki konflik sesuai dengan kondisi perkembangan

remaja pada saat itu. Konflik yang sering dihadapi oleh remaja

semakin kompleks seiring dengan perubahan yang mereka alami

pada berbagai dimensi kehidupan dalam diri mereka yaitu dimensi

biologis, dimensi kognitig, dimensi moral dan dimensi psikologis

(Kusuma, 2014).

4. Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Premenstrual Syndrome

(PMS)

Wanita menderita depresi dan kecemasan sekitar dua hari

sampai dua minggu sebelum permulaan masa haid, mereka

menderita berbagai gejala dari depresi dan kekhawatiran.

Page 50: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

Kebanyakan wanita yang mengalami PMS yang menderita stress

dan tekanan lain maka PMS itu bisa berlangsung lama (Wahyuni

2010).

Kecemasan akan mempengaruhi psikis yaitu mempengaruhi

kerja hipotalamus. Hipotalamus akan mempengaruhi kerja hormon

yang akhirnya menjadi tidak seimbang yang akan mengakibatkan

kadar serotonin di otak menurun. Kadar serotonin yang rendah

akan menimbulkan banyak keluhan seperti payudara nyeri,

pinggang merasa sakit, nyeri perut, pembengkakan tangan dan

kaki, mudah lelah, pusing, mudah bingung, mudah pingsan dan

sebagainya.

Semakin berat tingkat kecemasannya, maka Premenstrual

Syndromenya semakin berat, sebaliknya semakin ringan tingkat

kecemasannya, maka PMS nya juga semakin ringan. Keluhan-

keluhan seperti ini apabila tidak teratasi akan berdampak kepada

responden bahkan orang lain. Responden selain bisa mengalami

kecemasan bisa mengalami stress dan akan berakibat depresi

(Siyamti dkk, 2011).

Penyebab pasti munculnya kecemasan dalam menghadapi

PMS diantaranya adalah faktor hormonal pada tubuh wanita, yaitu

ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron.

Beberapa keluhan yang dirasakan saat PMS yaitu sakit kepala,

sakit punggung, nyeri pada payudara, gangguan tidur, dan lain-lain.

Page 51: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

Dari beberapa keluhan yang dirasakan, akibat tersebut dapat

menimbulkan kecemasan pada wanita yang mengalami PMS.

Apabila kecemasan tidak teratasi dengan baik akan menimbulkan

berbagai respon kecemasan, antara lain gelisah, keringat dingin,

takut, dan berbagai gangguan kesehatan seperti diare, sering

berkemih, mual muntah dan lain-lain (Laili & Dewi, 2014).

B. Landasan Teori

PMS adalah gangguan siklus yang umumnya terjadi pada wanita

muda dan pertengahan, ditandai dengan gejala fisik dan emosional yang

konsisten. PMS secara luas diartikan sebagai gangguan siklik berulang

berkaitan dengan variasi hormonal perempuan dalam siklus menstruasi,

yang berdampak pada emosional dan kesejahteraan fisik dari jutaan

perempuan selama masa reproduksi seorang perempuan. Gejala PMS

pada umumnya ialah rasa cemas, perasaan tidak menentu, mudah marah,

tegang, sakit kepala, suka konsumsi makanan manis atau asin yang

berlebihan, peningkatan nafsu makan, berat badan bertambah, payudara

membengkak dan terasa sakit jika disentuh, puting susu nyeri dan bengkak

dan mudah lupa. Gejala PMS ini jika dibiarkan, dampaknya bisa

mengganggu aktivitas sehari-hari, mengganggu hubungan dengan orang-

orang terdekat dan jika dibiarkan akan menimbulkan gangguan yang lebih

parah, yang disebut dengan disforia pramenstruasi (PMDD) (Husna, 2016).

Bagi beberapa wanita gejala PMS dapat terjadi cukup parah,

sehingga dapat menimbulkan dampak yang merugikan. Umumnya dampak

Page 52: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

dari PMS tersebut adalah gangguan aktivitas harian, seperti penurunan

produktivitas kerja, sekolah, dan hubungan interpersonal penderita. Di

samping itu PMS yang berat juga dapat berhubungan dengan kasus bunuh

diri yang tinggi, tingkat kecelakaan, dan masalah kejiwaan akut. Di samping

itu penderita PMS juga lebih banyak mengalami gangguan hobi,

peningkatan frekuensi kunjungan ke dokter rawat jalan dan peningkatan

hari tidak berkerja dengan alasan kesehatan. Kemudian khusunya untuk

para remaja putri yang bersekolah, PMS dapat menggangu kualitas

kesehatan, konsentrasi, prestasi dan keaktifan kegiatan belajar di

sekolah.siswi dengan gangguan pramenstruasi mengalami beberapa

penurunan, seperti:kondisi mental, vitalitas, peran fisik, fungsi sosial, dan

kesehatan secara keseluruhan (Ratikasari, 2015).

Menurut dewi (2009) Beberapa faktor yang merupakan predisposisi

terjadinya PMS antara lain :

a. Wanita yang pernah melahirkan

PMS makin berat setelah melahirkan beberapa anak, terlebih bila

pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti Preeklamsi.

b. Status perkawinan

Wanita yang telah menikah lebih sering mengalami PMS

dibandingkan yang belum.

c. Usia

PMS semakin sering dan menggangu dengan bertambahnya usia,

terutama pada usia 35-40 tahun.

Page 53: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

d. Stress

Stress memperberat gangguan PMS

e. Diet

Kebiasaan makan seperti gula, garam, kopi, teh, coklat, minuman

bersoda, produk olahan memperberat gejala PMS

f. Defiseinsi zat gizi

Kekurangan zat gizi seperti Vitamin B (terutama B6), Vitamin E,

Vitamin C, magnesium, zat besi, asam lemak linoleat memperberat

gejala PMS

g. Kegiatan fisik

Kurang berolahraga dan kegiaan fisik menyebabkan semakin

beratnya PMS

h. Kebiasaan merokok

Kebiasaan merokok memperberat gejala PMS

Penyebab dari PMS adalah : Faktor hormonal (Ketidak

seimbangan antara hormon estrogen dan progesterone), Faktor

kimiawi (Faktor kimiawi sangat mempengaruhi munculnya PMS.

Bahan-bahan kimia tertentu di dalam otak seperti serotonin, berubah-

ubah selama siklus menstruasi. Serotonin sangat mempengaruhi

suasana hati yang berhubungan dengan gejala depresi, kecemasan,

ketertarikan, kelelahan, perubahan pola makan, kesulitan untuk tidur,

agresif dan peningkatan selera), Faktor Genetik, Faktor Psikologis,

dan Faktor gaya hidup.

Page 54: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

Wanita yang menderita depresi dan kecemasan sekitar dua

hari sampai dua minggu sebelum permulaan masa haid, mereka

menderita berbagai gejala dari depresi dan kekhawatiran.

Kebanyakan wanita yang mengalami PMS yang menderita stress dan

tekanan lain maka PMS itu bisa berlangsung lama (Wahyuni, 2010).

Kecemasan akan mempengaruhi psikis yaitu mempengaruhi

kerja hipotalamus. Hipotalamus akan mempengaruhi kerja hormon

yang akhirnya menjadi tidak seimbang yang akan mengakibatkan

kadar serotonin di otak menurun. Kadar serotonin yang rendah akan

menimbulkan banyak keluhan seperti payudara nyeri, pinggang

merasa sakit, nyeri perut, pembengkakan tangan dan kaki, mudah

lelah, pusing, mudah bingung, mudah pingsan dan sebagainya

(Siyamti dkk, 2011).

Page 55: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

C. Kerangka Teori

Gambar 1. Kerangka Teori dimodifikasi dari Maulidah (2016); Dewi

(2009)

Faktor Penyebab Premenstrual Syndrome (PMS) 1. Faktor Hormonal

2. Faktor Kimiawi 3. Faktor Genetik 4. Faktor Psikologi 5. Faktor Gaya Hidup

Faktor Predisposisi

1. Wanita yang pernah melahirkan

2. Status Perkawinan 3. Usia 4. Stress 5. Diet 6. Defiseinsi zat gizi 7. Kegiatan fisik 8. Kebiasaan merokok

Page 56: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

D. Kerangka Konsep

Keterangan :

Variabel Bebas : Kecemasan

Variabel Terikat : Premenstrual Syndrome (PMS)

Gambar 2. Kerangka Konsep

E. Hipotesis Penelitian

Ada Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Premenstrual Syndrome

(PMS)

Kecemasan Premenstrual Syndrome (PMS)

Page 57: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian adalah observasional dengan rancangan cross

sectional study dimana variabel-variabel yang termaksud faktor risiko dan

variabel-variabel yang termaksud efek diobservasi sekaligus pada waktu

yang sama (Notoatmodjo, 2010).

Gambar 3 Rancangan Penelitian

Remaja Putri

Tidak Cemas Cemas Berat Cemas Sedang Cemas Ringan

PMS Tidak PMS

PMS Tidak PMS

PMS PMS Tidak PMS

Tidak PMS

Page 58: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMAN 08 Kendari

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama Februari – Maret 2018

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri

Kelas X & XI di SMAN 08 Kendari sebanyak 219 Orang.

2. Sampel

Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 56 Orang

remaja putri kelas X & XI di SMAN 08 Kendari.

3. Tehnik Pengambilan Sampel

Tehnik Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

stratified random sampling yaitu teknik pengambilan sampel

berdasarkan kelas (tingkat) (Sastroasmoro, 2010), dengan

rumus besar sampling yaitu :

𝑛 =𝑁𝑍²𝑝𝑞

d2(𝑁 − 1) + 𝑍²𝑝𝑞

Keterangan :

n : besarnya sampel

N : populasi

d : tingkat kepercayaan yang di inginkan (0,05%)

Z : derajat kemaknaan dengan nilai (1,96)

Page 59: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

P : perkiraan populasi yang diteliti (0,05)

q : proporsi populasi yang tidak di hitung (1-p)

(Notoatmodjo, 2010).

𝑛 =219(1,962)0,05.0,95

(0,052). 218 + (1,962). 0,05.0,95

𝑛 =841,3x0,05.0,95

0,545 + 3,8416.0,475

𝑛 =39,97

0,545 + 0,182

𝑛 =39,97

0,72

n = 56

Jadi total jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 56

siswi SMAN 08 Kendari. Dari sampel 56 orang maka untuk

menentukan sampel tiap kelas menggunakan rumus sebagai

berikut :

𝑛ᵢ =Nᵢ

N 𝑥 𝑛

Keterangan :

nᵢ : besar sampel yang di ambil berdasarkan strata

N1 : besar populasi yang diteliti berdasarkan strata

N : besar populasi

n : besar sampel yang di ambil

Dari jumlah populasi sebanyak 219 orang, maka sampel

penelitian tiap kelas sebagai berikut :

Page 60: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

𝑛 1 =116

219 𝑥 56 = 30 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔

𝑛 2 =103

219 𝑥 56 = 26 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔

Jadi sampel untuk kelas X di ambil sebanyak 30 orang

dan untuk kelas XI di ambil sebanyak 26 orang.

Teknik untuk mendapatkan sampel dari populasi dengan

menggunakan simpel random sampling yaitu metode sederhana

karena pengambilan sampel anggota populasi di lakukan secara

acak tanpa memperhatikan strata yang ada di dalam populasi.

D. Variabel Penelitian

1. Variabel Independent

Variabel independen atau variabel bebas adalah kecemasan.

2. Variabel Dependent

Variabel dependen atau variabel terikat adalah Premenstrual

Syndrome (PMS)

E. Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif

1. Kecemasan

Kecemasan adalah perasaan tidak nyaman atau ketakutan

remaja putri kelas X & XI di SMAN 08 Kendari yang disertai oleh

respon autonom (penyebab sering tidak spesifik atau tidak diketahui

pada setiap individu) perasaan cemas tersebut timbul akibat dari

antisipasi diri terhadap bahaya. Skala pengukuran interval.

Page 61: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

Cara penilaian kecemasan dengan skala HARS adalah

dengan memberikan nilai dengan kategori :

0 = tidak ada gejala sama sekali

1 = satu dari gejala yang ada

2 = sedang/separuh dari gejala yang ada

3 = berat/lebih dari separuh gejala yang ada

4 = sangat berat/semua gejala ada

Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai

skor dan item 1-14 dengan hasil :

1. Skor kurang dari 6 = tidak ada kecemasan.

2. Skor 7-14 = kecemasan ringan.

3. Skor 15-27 = kecemasan sedang.

4. Skor lebih dari 27 = kecemasan berat.

2. Premenstrual Syndrome (PMS)

PMS adalah gangguan siklus Menstruasi remaja putri di

SMAN 08 Kendari yang umumnya terjadi pada wanita muda dan

pertengahan, ditandai dengan gejala fisik dan emosional yang

konsisten.

Pada peneltian ini menggunakan kriteria diagnosa SPAF (The

Shortened Premenstrual Assesment Form) yang terdiri dari 10 item

gejala premenstrual syndrome, masing-masing item diberi scroe 1-6,

mulai yang tidak terasa sampai yang ekstrem (sangat berat), sehingga

Page 62: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

total score 60. Dikatakan PMS jika mengalami paling sedikit 5 tanda

PMS atau total score lebih atau sama dengan 30.

Kriteria objektif :

1 = tidak PMS jika score <30

2 = PMS jika score ≥30

F. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini dikumpulkan dengan

metode:

a. Kecemasan dengan observasi dan pengisian kuesioner.

b. PMS secara pengamatan langsung/observasi dengan

pengisian kuesioner

2. Data Sekunder

Data Sekunder dalam penelitian ini diperoleh dengan

studi dokumen, meliputi data profil sekolah dan data jumlah

peserta didik dari SMAN 08 Kendari.

G. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, instrument yang digunakan adalah kuesioner (

daftar pertanyaan) yang terdiri dari 14 item , menggunakan Hamilton

Rating Scale For Anxiety (HRS-A) dengan 5 kategori yaitu, Skor : 0 =

tidak ada , 1 = ringan , 2 = sedang, 3 = Berat, 4 = Berat Sekali.

Page 63: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

H. Alur Penelitian

Gambar 4. alur penelitian

Setelah mendapat Surat Izin

Penelitian melaksanakan studi

pendahuluan dengan tujuan

mencari permasalahan yang

muncul berkaitan tentang PMS Pengumpulan data akan dilakukan

oleh peneliti sendiri

Data diperoleh dengan

membagikan kuesioner kepada

responden dan dilakukan

pengisian kuesioner Peneliti mengecek kembali

kelengkapan kuesioner yang

telah diisi oleh responden dan

apabila ada jawaban yang

belum lengkap maka peneliti

akan meminta responden untuk

melengkapinya

Pengolahan Data

Analisis Data

Penyajian Data

Kesimpulan

Page 64: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

I. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Setelah dilakukan pengumpulan data, maka selanjutnya data

tersebut akan diolah secara komputerisasi dengan tahapan

a. Editing yaitu kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian

formulir atau kuesioner.

b. Coding yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi

data angka atau bilangan.

c. Data entry atau processing yaitu jawaban-jawaban dari masing-

masing responden yang dalam bentuk kode (angka atau huruf)

dimasukkan kedalam program atau software komputer.

d. Data cleaning yaitu pengecekan kembali untuk melihat

kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,

ketidaklengkapan dan sebagainya, kemuidan dilakukan

pembetulan atau koreksi.

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan untuk melihat distribusi frekuensi

variabel-variabel yang diteliti, baik variabel dependen maupun

independen. Analisa data yang dilakukan pada penelitian ini secara

bertahap dari analisa univariat dan bivariat.

Page 65: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

a. Analisis Univariat

Analisis univariat dalam penulisan adalah untuk

mendeskripsikan masing-masing variabel penelitian menggunakan

distribusi frekuensi dan rata-rata . langkah-langkah analisis

univariat adalah dengan mendeskripsikan karakteristik dari masing-

masing variabel bebas kedalam distribusi frekuensi dan presentase

masing-masing variabel dari semua jawaban responden dalam

bentuk tabel distribusi frekuensi dan presentase, dengan rumus

sebagai berikut:

𝑃 = 𝑓

𝑛 𝑥 100%

Keterangan : P = Presentase

f = Jumlah frekuensi

n = Jumlah responden (Chandra B, 2013).

b. Analisis Bivariat

Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis dengan

menentukan hubungan antar variabel independen dan dependen

melalui uji chi-squaer (X²), untuk melihat hasil kemaknaan

perhitungan statistik antara 2 variabel dgunakan batas kemaknaan

0,05% (95%) (p <0,05), karena pada umumnya penelitian-

penelitian dibidang pendidikan menggunakan taraf signifikan 0,05

(Arikunto, 2010)

Rumus 𝑥² =Ʃ[(0−E)2]

2

Keterangan :

Page 66: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

x²= Chi-Squaer

O = Frekuensi observasi

E = Frekuensi harapan

Adapun ketentuan yang dipakai pada uji statistik ini adalah :

1) Ho diterima, jika x2 hitung < x2 (Jika p value > 0,05) tabel artinya

tidak ada hubungan antara variabel yang diteliti dengan tingkat

kecemasan dengan kejadian Premenstrual Syndrome .

2) Ha ditolak, Jika x2 hitung ≥ x2 tabel (jika p value < 0,05) ada

hubungan antara variabel yang diteliti dengan tingkat

kecemasan dengan kejadian Premenstrual Syndrome

J. Etika Penelitian

1. Lembar Persetujuan (Informed concent)

Peneliti akan memberikan lembar persetujuan kepada

responden. Sampel yang akan menjadi responden bersedia

menandatangani lembar persetujuan, dan bagi responden yang

menolak, peneliti tetap menghormati dan menghargai haknya

dan tidak akan dipaksa.

2. Tanpa Nama (Anonymous)

Peneliti akan menjaga kerahasiaan reponden dengan tidak

mencantumkan nama responden tetapi hanya memberi kode

tertentu untuk setiap responden.

Page 67: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan informasi diberikan oleh responden dijamin oleh

peneliti dan hanya sekelompok data yang dilaporkan dalam

penelitian.

Page 68: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

SMA Negeri 8 Kendari terletak di tengah-tengah pusat

pengembangan pemukiman Kota Kendari, tepatnya di Kelurahan Nambo

Kecamatan Abeli. Wilayahnya termasuk daerah pengembangan kota,

sehingga SMA Negeri 8 Kendari berpontensi untuk dijadikan sebagai salah

satu sekolah unggulan. Hal tersebut berdasar pada luas lahan yang cukup

untuk pengembangan sarana dan prasarana sekolah yang berstandar

nasional bahkan internasional. Kelurahan Nambo Kecamatan Abeli

merupakan daerah bagian Timur dan berjarak ± 10 km dari pusat Kota

Kendari.

Gambar 1.

Daerah ini merupakan pusat pengembangan Kawasan

Perekonomian Kota Kendari dan pusat pengembangan pemukiman

Page 69: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

penduduk Kota Kendari. Untuk pengembangan wilayah, transportasi darat

memang sangat strategis dan dibutuhkan, namun sarana ini relatif mahal

dan kurang memadai, hal ini dilihat dari kondisi jalan darat yang sudah

bagus. Kendaraan roda empat dan roda dua merupakan kendaraan yang

banyak dimiliki masyarakat.

Tabel 1

Jumlah siswa di SMAN 8 Kendari Tahun 2018

Keadaan Siswa

Tahun

Pelajaran

Kelas X

Kelas XI

Kelas XII

Jumlah

Jumlah siswa

2017/2018 197 187 203 587

Sumber. DataPrimer

Tabel 2

Prasarana Belajar, Penunjang dan Kantor di SMAN 8 Kendari

No Jenis Ruangan Luas

(m2) Jumlah

Total

Luas

(m2)

Ket.

1. Kelas/Teori 72 15 1.296 3 rusak ringan

2. Laboratorium IPA

a. Lab. Fisika 120 1 120 Rusak Ringan

b. Lab. Kimia 120 1 120 Baik

c. Lab. Biologi 120 1 120 Rusak Ringan

d. Lab. Komputer 120 1 120 Baik

3. Fasilitas Olah Raga

a. Lapangan Basket 1

b.Lapangan Bulu

Tangkis 1

c. Lapangan Volly 1

Page 70: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

4. Perpustakaan 120 1 120 Baik

6. Ruang BK 16 1 12 Sementara

7. Ruang OSIS/UKS 16 1 16 Rusak Ringan

10. Kantin 60 1 60 Darurat

11. WC Siswa 2,25 5 12,5 Rusak Ringan

14. Masjid 140 1 140 Baik

15. Tempat Parkir 28 1 28 Rusak Berat

16. Ruang Kepala

Sekolah 16 1 16 Baik

17. Ruang Wakil Kepala

Sekolah 16 1 16 Baik

18. Ruang Tata Usaha 12 1 12 Baik

19. Kamar Mandi / WC 2,25 2 5 Rusak Ringan

Sumber. SMAN 2018

B. Hasil Penelitian

Penelitian tentang hubungan antara tingkat kecemasan dengan

premenstrual syndrome pada remaja putri di SMAN 08 Kendari pada

bulan Mei tahun 2018. Sampel penelitian ini adalah remaja putri kelas

X dan XI yang berjumlah 56 siswi. Setelah data terkumpul, maka data

diolah dan dianalisis menggunakan stata. Data disajikan dalam bentuk

distribusi frekuensi dan beserta keterangan penjelasan dari isi tabel.

Hasil penelitian terdiri dari analisis univariabel dan bivariabel.

1. Karaterisik Responden

Karakteristik responden pada penelitian ini yang dapat

disajikan terdiri dari umur responden, tingkat kelas responden.

Karakteristik merupakan ciri atau tanda khas yang melekat pada diri

Page 71: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

responden dalam hal ini remaja putri di SMAN 08 Kendari yang

membedakan antara remaja yang satu dengan yang lainnya.

a. Umur

Umur adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan

suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Semisal

umur manusia dikatakan lima belas tahun di ukur sejak dia lahir hingga

waktu umur itu dihitung (Elvan, 2012). Distribusi responden menurut

kelompok umur di sajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3

Distribusi Frekuensi Umur Responden Kelas X dan XI di SMAN 8

Kendari Tahun 2018

Umur (Tahun) Jumlah (n) Persen(%)

15 32 57,1 16 24 42,9

Total 56 100,0

Sumber : Data Primer, diolah juni 2018

Tabel 3. Menunjukkan bahwa distribusi respoden berdasarkan

umur responden yang paling banyak adalah umur 15 tahun sebanyak

32 orang (57,1%), dan responden yang paling sedikit adalah umur 16

tahun sebanyak 24 orang (42,9%).

b. Tingkat Kelas

Tingkat kelas adalah salah satu faktor yang mempengaruhi

responden dalam befikir. Semakin tinggi tingkat kelas maka makin

mudah menerima sesuatu yang sifatnya baru dan lebih terampil serta

lebih dinamis terhadap setiap perubahan.

Page 72: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

Distrisbusi responden menurut tingkatan kelas disajikan dalam

tabel berikut :

Tabel 4

Distribusi Tingkat Kelas Responden kelas X dan XI di SMAN 8 Kendari

Tahun 2018

Tingkat Jumlah (n) Persen(%)

X 30 53,6 XI 26 46,4

Total 56 100,0

Sumber : Data Primer, diolah Juni 2018

Tabel 4. Menunjukkan bahwa jumlah responden masing –masing

kelas yang paling banyak adalah kelas X sebanyak 30 orang (53,6%).

Dan yang paling sedikit kelas XI sebanyak 26 orang (46,4%).

2. Analisis Univariat

a. Tingkat kecemasan

Tingkat kecemasan siswi kelas X dan XI SMAN 8 Kendari dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5

Distribusi tingkat kecemasan di SMAN 08 Kendari

Tingkat kecemasan Jumlah (n) Persen (%)

Tidak ada kecemasan 4 7,1

Kecemasan ringan 11 19,6

Kecemasan sedang 23 41,1

Kecemasan berat 18 32,1

Total 56 100,0

Page 73: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

Hasil analisis univariat pada tingkat kecemasan dari 56 orang

didapatkan hasil sebanyak 4 orang (7,1%) tidak mengalami

kecemasan, sebanyak 11 orang (19,6%) mengalami kecemasan

ringan, dan 23 orang (41,1%) mengalami kecemasan sedang, dan 18

orang (32,1%) mengalami kecemasan berat.

b. Premenstrual Syndrome

Premenstrual Syndrome siswi kelas X dan XI SMAN 8 Kendari

dapat dlihat pada tabel berikut :

Tabel 6

Distribusi Premenstrual syndrome (PMS) di SMAN 8 Kendari

tahun 2018

Premenstrual syndrome

Jumlah (n) Persen (%)

Tidak PMS 16 28,6

PMS 40 71,4

Total 56 100,0

Hasil analisis univariat pada premenstrual syndrome didapatkan

hasil bahwa dari 56 orang sebanyak 16 orang (28,6%) diantaranya

tidak mengalami premenstrual syndrome, dan 40 orang (71,4%)

mengalami premenstrual syndrome.

3. Analisis Bivariat

Hubungan antar variabel penenlitian di analisis dengan

menggunakan tabulasi silang (Crosstab) antara variabel independen

yakni tingkat kecemasan dengan variabel dependen yakni

premenstrual syndrome sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil

Page 74: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

tabulasi silang antara variabel independen dan variabel dependen

akan disajikan pada tabel berikut :

Tabel 7

Hasil Analisis Hubungan Tingkat Kecemasan dengan

Premenstrual Syndrome pada Remaja Putri

di SMAN 8 Kendari Tahun 2018

Tingkat

kecemasan

Premenstrual Syndrome

Jumlah P

value X²

PMS Tidak PMS

n % N % N

Tidak ada

kecemasan 1 25,0 3 75,0 4

0,000 21,703

Kecemasan

ringan 3 27,3 8 72,7 11

Kecemasan

sedang 22 95,7 1 4,3 23

Kecemasan

berat 14 77,8 4 22,2 18

Hasil analisis hubungan antara tingkat kecemasan dengan

Premenstrual Syndrome diperoleh bahwa remaja putri yang tidak pms dan

tidak mengalami kecemasan 3 orang (75,0%) sedangkan yang mengalami

pms tetapi tidak mengalami kecemasan 1 orang (25,0%), yang mengalami

kecemasan ringan terhadap pms sebanyak 3 orang (27,3%) sedangkan

yang mengalami kecemasan ringan yang tidak pms sebanyak 8 orang

(72,7%), kemudian yang mengalami kecemasan sedang terhadap

premenstrual syndrome yang pms 22 orang (95,7%) sedangkan yang tidak

pms sebanyak 1 0rang (4,3%). Dan yang mengalami kecemasan berat

Page 75: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

terhadap pms sebanyak 14 orang (77,8%) sedangan yang tidak pms 4

orang (22,2%).

Hasil uji statistik Chi-Square pada taraf kepercayaan 95% (α ≤ 0.05)

menunjukkan bahwa Value = 0,000, jadi Value< nilai (0,05), sehingga

Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan hubungan Tingkat

Kecemasan dengan Premenstrual Syndrome (PMS)

C. Pembahasan

Setelah dilakukan pengolahan dan analisis data, maka hasil

penelitian tentang hubungan tingkat kecemasan dengan Premenstrual

Syndrome (PMS) pada Remaja putri di SMAN 08 Kendari yaitu sebagian

besar remaja putri mengalami tingkat kecemasan sedang saat

Premenstrual Syndrome.

Hasil uji statistik Chi-Square pada taraf kepercayaan 95% (α ≤ 0.05)

menunjukkan bahwa Value = 0,000, jadi Value< nilai (0,05), sehingga

Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan tingkat kecemasan

dengan premenstrual syndrome (PMS) di SMAN 8 Kendari tahun 2018.

Hasil penelitian ini didukung oleh Nurul Maulidah (2016) dengan hasil

penelitiannya yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara

tingkat pengetahuan tentang premenstrual syndrome dengan kecemasan

remaja putri saat menghadapi premenstrual syndrome di SMP Negeri 1

Kasihan Bantul.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Julian Purnawati yang menunjukkan ada hubungan bermakna antara

Page 76: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

tingkat stres dengan PMS, dimana remaja dengan tingkat stres sedang dan

berat 4,8 dan 6,12 kali lebih beresiko mengalami PMS dibanding stres

ringan.

PMS adalah gangguan siklus yang umumnya terjadi pada wanita

muda dan pertengahan, ditandai dengan gejala fisik dan emosional yang

konsisten. PMS adalah sindrom yang terjadi pada perempuan 2-14 hari

sebelum mengalami menstruasi, PMS merupakan salah satu gangguan

umum yang terjadi pada wanita keluhan yang sering terjadi adalah cemas,

lelah, sulit berkonsentrasi, susah tidur, hilang energi, nyeri kepala, nyeri

perut dan nyeri pada payudara. Walaupun PMS tidak mengancam nyawa

namun dapat mempengaruhi produktivitas dan mental wanita.

Penyebab pasti PMS tidak diketahui, tetapi beberapa teori

menunjukkan adanya kelebihan estrogen atau defisit progesteron dalam

fase luteal dari siklus menstruasi. Gejala yang terjadi dapat tetap sama atau

bervariasi dari bulan ke bulan. Pada umumnya gejala yang datang adalah

menifestasi dari produksi hormon progesteron pada bagian akhir dari siklus

menstruasi, lebih dekat dengan datangnya masa menstruasi. Pada

dasarnya, gejala PMS berhubungan dengan berbagai perubahan.

Diantaranya ialah perubahan fisik, perubahan suasana hati, dan perubahan

mental.

Perubahan fisik, diantaranya: sakit punggung, perut kembung,

payudara terasa penuh dan nyeri, perubahan nafsu makan, sembelit,

pusing, pingsan, sakit kepala, daerah panggul terasa berat atau tertekan,

Page 77: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

hot flashes (kulit wajah, leher, dan dada tampak merah serta terasa hangat

saat dirpaba), susah tidur, tidak bertenaga, mual dan muntah, kelelahan

yang luar biasa, kelainan kulit (jerawat), pembengkakan jaringan atau nyeri

persendian, dan penambahan berat badan.

Perubahan suasana hati, diantaranya; mudah marah, cemas,

depresi, mudah tersinggung, gelisah, merasa sedih dan gembira secara

bergantian. perubahan mental, diantaranya; merasa kalut, sulit

berkonsentrasi, dan pelupa.

Salah satu gejala psikologis dari PMS adalah timbulnya kecemasan.

Pada gangguan cemas memiliki serotinin transporter yang tidak normal.

Pengaturan kecemasan berhubungan dengan aktifias dari neuro

transmmiter Gamma Amino Butyric cid (GABA), yang mengontrol aktifitas

neuron di bagian otak yang berfungsi untuk pengeluaran kecemasan.

Wanita menderita depresi dan kecemasan sekitar dua hari sampai

dua minggu sebelum permulaan masa haid, mereka menderita berbagai

gejala dari depresi dan kekhawatiran. Kebanyakan wanita yang mengalami

PMS yang menderita stress dan tekanan lain maka PMS itu bisa

berlangsung lama.

Kecemasan akan mempengaruhi psikis yaitu mempengaruhi kerja

hipotalamus. Hipotalamus akan mempengaruhi kerja hormon yang akhirnya

menjadi tidak seimbang yang akan mengakibatkan kadar serotonin di otak

menurun. Kadar serotonin yang rendah akan menimbulkan banyak keluhan

seperti payudara nyeri, pinggang merasa sakit, nyeri perut, pembengkakan

Page 78: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

tangan dan kaki, mudah lelah, pusing, mudah bingung, mudah pingsan dan

sebagainya.

Semakin berat tingkat kecemasannya, maka Premenstrual

Syndromenya semakin berat, sebaliknya semakin ringan tingkat

kecemasannya, maka PMS nya juga semakin ringan. Keluhan-keluhan

seperti ini apabila tidak teratasi akan berdampak kepada responden bahkan

orang lain. Responden selain bisa mengalami kecemasan bisa mengalami

stress dan akan berakibat depresi

Penyebab pasti munculnya kecemasan dalam menghadapi PMS

diantaranya adalah faktor hormonal pada tubuh wanita, yaitu

ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron. Beberapa

keluhan yang dirasakan saat PMS yaitu sakit kepala, sakit punggung, nyeri

pada payudara, gangguan tidur, dan lain-lain. Dari beberapa keluhan yang

dirasakan, akibat tersebut dapat menimbulkan kecemasan pada wanita

yang mengalami PMS. Apabila kecemasan tidak teratasi dengan baik akan

menimbulkan berbagai respon kecemasan, antara lain gelisah, keringat

dingin, takut, dan berbagai gangguan kesehatan seperti diare, sering

berkemih, mual muntah dan lain-lain.

Page 79: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hasil analisis univariat pada tingkat kecemasan dari 56 orang

didapatkan hasil sebanyak 4 orang (7,1%) tidak mengalami

kecemasan, sebanyak 11 orang (19,6%) mengalami kecemasan

ringan, dan 23 orang (41,1%) mengalami kecemasan sedang, dan

18 orang (32,1%) mengalami kecemasan berat.

2. Hasil analisis univariat pada premenstrual syndrome didapatkan

hasil bahwa dari 56 orang sebanyak 16 orang (28,6%) diantaranya

tidak mengalami premenstrual syndrome, dan 40 orang (71,4%)

mengalami premenstrual syndrome.

3. Hasil analisis hubungan antara tingkat kecemasan dengan

Premenstrual Syndrome diperoleh bahwa remaja putri yang tidak

pms dan tidak mengalami kecemasan 3 orang (75,0%) sedangkan

yang mengalami pms tetapi tidak mengalami kecemasan 1 orang

(25,0%), yang mengalami kecemasan ringan terhadap pms

sebanyak 3 orang (27,3%) sedangkan yang mengalami kecemasan

ringan yang tidak pms sebanyak 8 orang (72,7%), kemudian yang

mengalami kecemasan sedang terhadap premenstrual syndrom

yang pms 22 orang (95,7%) sedangkan yang tidak pms sebanyak

1 0rang (4,3%). Dan yang mengalami kecemasan berat terhadap

pms sebanyak 14 orang (77,8%) sedangan yang tidak pms 4 orang

(22,2%).

Page 80: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

4. Ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan premenstrual

syndrome pada remaja putri, dengan hasil uji chi square nilai P value

(0,000) > α (0,05).

B. Saran

1. Remaja putri diharapkan terus mencari informasi tentang

premenstrual syndrome

2. Pihak sekolah sebaiknya bekeja sama dengan petugas kesehatan

untuk memberikan pendidikan kesehatan reproduksi khususnya

hal-hal yang berhubungan dengan PMS.

Page 81: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

DAFTAR PUSTAKA

Chandra, Budiman. (2013). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Damayanti, S. (2013) Faktor-Faktor Yang berhubungan Dengan Premenstrual Syndrom Pada Mahasiswa D-IV Kebidanan Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan U’Budiyah Banda Aceh. Skripsi: STIKES U’Budiyah Banda Aceh

Dewi, (2009) Premenstrual Syndrom.

http://the2w.blogspot.co.id/2009/10/premenstrual-syndrome-

pms.html (diaskes pada tanggal 20 Januari 2018)

Depkes RI. (2015). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Depkes RI

Elvan, (2012). Tolak Ukur Umur Remaja dan Dewasa.

(http://elevanamdkep.blogspot.com/2012/09/tolak-ukur-remaja-dan

dewasa.html.Diakses Mei 2018

Fikriya, U., Safitri, Y.A., Wijayanti, T.R.A. (2016) Pemberian Vitamin B6 Sebagai Upaya Mengurangi Kecemasan Pada Remaja Akhir Dengan Premenstruasi Syndrome. Jurnal; Politeknik Kesehatan RS dr.Soepraoen Kesdam Brawijaya Malang

Finurina, I., Susiyadi. (2016) Pengaruh Sindrom Premenstruasi Terhadap Kecemasan Mahasisiwi. Jurnal: Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Glasier, A., Gebbie, A. (2005) Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC.

Husna, M. (2016) Hubungan Asupan Makanan Dengan Kejadian Premenstruasi Sindrom Pada Siswi Kelas XI SMA Negeri 1 Perbaungan. Skripsi: Universitas Sumatera Utara.

Kusuma, T. (2014) Perbedaan Masalah Mental Emosional Pada Remaja Yang Bermain Video Game Aksi Dan Non Aksi. Skripsi: Universitas Diponegoro.

Laili, S. I., Dewi, L.L. (2014) Tingkat Kecemasan Remaja Putri Dalam Menghadapi Premenstrual Syndrome Di SMP 2 SOOKO Mojokerto. Jurnal: STIKES PPNI Bina sehat Mojokerto.

Lestari, C.P. (2015) Hubungan Sindrom Pramenstruasi Dengan Tingkat Kecemasan Pada Siswi Kelas XI Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Bantul Yogyakarta. Jurnal: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan’ Aisyiyah Yogyakarta.

Maulidah, N. (2016) Hubungan Pengetahuan Tentang Premenstrual Syndrome Dengan Kecemasan Remaja Putri Saat Menghadapi Premenstrual SYndrome Di SMP Negeri 1 Kasihan Bantul Yogyakarta. Skripsi: Universitas Muhamadiyah Yogyakarta

Mufidah, N. (2014). Pengaruh Premenstrual Syndrome (PMS) terhadap Motivasi Belajar Mahasiswi FKMS Di UIN Malang. Skripsi: Universitas Islam Negeri (UIN).

Notoatmodjo. S. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Page 82: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

Nugroho, T., Utama, B.I. (2014) Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita.Yogyakarta: Nuha Medika.

Pascariyanti, T. (2016). Hubungan Indeks Massa Tubuh Dan Tingkat Kecemasan Dengan Tingkat Premenstrual Syndrome Pada Mahasiswi Sekolah Vokasi UGM. Skripsi: Universitas Gadjah Mada

Prajati, R.N. (2014) Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Putri Dengan Sikap Menghadapi Premenstrual Syndrome Di SMP Mataram Kasihan Bantul. Jurnal: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan’ Aisyiyah Yogyakarta

Prawirohardjo, S. (2011) Ilmu Kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka. Prihatanti, N.R. (2010). Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan

Kejadian Dismenorea Pada Remaja Putri Di Pondok Pesantren Imam Syuhodo Polokarto Sukoharjo.Skripsi: Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Purnawati, J. (2012). Hubungan Umur menarche, Tingkat Stres Dan Status Gizi Dengan Premenstrual Syndrome Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 2 Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2011. Skripsi:Politeknik Kesehatan Kendari

Puspitasari, R.L.,Elfida, S., Rahayu, K.M. (2014) Pengetahuan Mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia Terhadap Premenstrual Syndrome. Jurnal : Universitas Al Azhar Indonesia.

Rahmiaty, M. (2014). Contoh Kuesioner.

http://rahmiati72.blogspot.co.id/2014/03/contoh-kuesioner.html

(diakses pada tanggal 18 Januari 2018) Ramadani, M. (2013). Premenstual Syndrome. Jurnal Kesehatan

Masyarakat Ratikasari, I. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian

Sindrom Pramenstruasi (PMS) Pada Siswi SMA 112 Jakarta Tahun 2015. Skripsi: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Rodiani., Rusfiana, A. (2016). Hubungan Premenstrual Syndrome Terhadap Faktor Psikologis Pada Remaja. Jurnal: Universitas Lampung

Safitri, R., Herawati., Rachmawati, K. (2016) Faktor-Faktor Risiko Kejadian Premenstrual Syndrome Pada Remaja SMA Darul Hijrah Puteri. Jurnal: Universitas Lambung Magkurat.

Sibagariang, E.E., Pusmaika, R., Rismalinda. (2010). Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Trans Info media.

Siyamti, S., Pertiwi, H.W. (2011). Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Sindrom Premenstruasi Pada MAhasiwwi tingkat II. Jurnal: Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali.

Susanti, H.D.,Ilmiasih, R., Arvianti, A. (2017). Hubungan Tingkat Keparahan PMS Dengan Tingkat Kecemasan Dan Kualitas Tidur Pada Remaja Putri. Jurnal: Universitas Muhammadiyah Malang.

Tawi, M. (2012). Pengukuran Tingkat Kecemasan. https://syehaceh.wordpress.com/2012/08/03/pengukuran-tingkat-kecemasan (Diakses pada tanggal 16 Januari 2018)

Page 83: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

Wahyuni. (2014). Gambaran Sindroma Pramenstruasi Dari Gejala Emosional Dan Fisik Pada Siswi SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. Jurnal: STIKES Aisyiyah Surakarta

Wahyuni, R. (2010). Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Sindroma Pramenstruasi Pada Siswi SMP Negeri 4 Surakarta. Jurnal: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta.

Widyaningrum, D.A., Sari, D.I.P. (2016). Pengaruh Teknik Relaksasi Otot Progresif Terhadap Perubahan Tingkat Kecemasan Menghadapi Premenstrual syndrome. Jurnal: STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.

World Health Organization (WHO). (2015). Adolescent Development: Topicc at Glance.

Zuhana, N., Ersila, W. (2016). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pada Remaja Putri Dalam Menghada[i Sindrom Premenstruasi Di SMP 1 Sragi Kabupaten Pekalongan. Jurnal: Akbid Purworejo.

Page 84: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

Lampiran 1

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada,

Yth, Saudara Responden

Di-

Tempat.

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir di program Studi D IV

Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kendari, maka saya :

Nama : IIN HUSMAR ANANDARI

NIM : P00312014022

Sebagai Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari program Studi D IV

kebidanan, akan melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan Tingkat

Kecemasan Dengan Premenstrual Syndrome (Pms) Pada Remaja Putri

Di SMAN 08 Kendari Tahun 2018

Sehubungan dengan hal itu , saya mohon kesediaan saudari untuk

berkenan menjadi subyek penelitian. Identitas dan informasi yang berkaitan

dengan saudari di rahasiakan oleh peneliti. Atas partisipasinya dan

dukungannya disampaikan terima kasih.

Hormat saya .

IIN HUSMAR ANANDARI

Page 85: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

Lampiran 2

PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Inisial :.................................................

Umur :.................................................

Jenis kelamin :.................................................

Pendidikan :.................................................

Pekerjaan :.................................................

Menyatakan bersedia untuk berpartisipasi sebagai responden

penelitian yang dilaksanakan oleh mahasiswi Program Studi Ilmu

Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kendari yang bernama Iin Husmar

Anandari dengan judul penelitian ”Hubungan Tingkat Kecemasan

Dengan Premenstrual Syndrome Pada Remaja Putri Di SMAN 08

KENDARI TAHUN 2018”

Saya mengetahui dan menyadari bahwa informasi yang akan

saya berikan ini bermanfaat bagi saya sendiri, masyarakat dan

penelitian.

Kendari..............2018

(......................)

Page 86: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

Lampiran 3

KUESIONER KECEMASAN REMAJA PUTRI SAAT

MENGHADAPI PREMENSTRUAL SYNDROME

Pilihlah jawaban sesuai dengan apa yang anda rasakan atau benar-benar

anda alami pada saat Premenstrual Syndrome (PMS) dengan cara

memberi tanda ceklist (√) dikolom yang tersedia.

Hamilton Rating Scale For Anxiety (HRS-A)

0 = tidak ada gejala sama sekali

1 = satu dari gejala yang ada

2 = sedang/separuh dari gejala yang ada

3 = berat/lebih dari separuh gejala yang ada

4 = sangat berat/semua gejala yang ada

No. Gejala kecemasan Nilai angka

0 1 2 3 4

1 Perasaan cemas

a. firasat buruk

b. takut akan pikiran sendiri

c. mudah tersinggung

2 Ketegangan

a. merasa tegang

b. lesuh

c. mudah terkejut

d. tak bisa istirahat dengan tenang

Page 87: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

e. mudah menangis

f. gemetar

g. gelisah

3 Ketakutan

a. pada gelap

b. ditinggal sendiri

c. pada orang asing

d. pada binatang besar

e. pada keramaian lalu lintas

f. pada kerumunan orang banyak

4 Ganguan tidur

a. sukar memulai tidur

b. terbangun malam hari

c. tidak pulas

d. mimpi buruk

e. mimpi yang menakutkan

5 Gangguan kecerdasan

a. daya ingat buruk

b. sukar berkonsentrasi

c. sering binggung

6 Perasaan depresi

a. hilangnya minat

Page 88: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

b. berkurangnya kesenangan pada

hobi

c. sedih

d. bangun dini hari

e. perasaan berubah-ubah sepanjang

hari

7 Gejala somatik (otot-otot)

a. sakit dan nyeri di otot-otot

b. kaku

c. kedutan otot

d. gigi gemeretak

e. suara tidak stabil

8 Gejala somatik (sensorik)

a. muka merah dan pucat

b. merasa lelah

c. telinga berdengung

d. penglihatan kabur

e. perasaan ditusuk-tusuk

9 Gejala kardiovaskuler

a. denyut nadi cepat

b. berdebar-debar

c. nyeri dada

d. denyut nadi mengeras

Page 89: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

e. detak jantung hilang sekejab

f. rasa lemah seperti mau pingsan

10 Gejala pernapasan

a. rasa tertekan di dada

b. perasaan tercekik

c. merasa napas pendek atau sesak

d. sering menarik napas panjang

11 Gejala gastrointestinal

a. mual muntah

b. sulit menelan

c. berat badan menurun

d. kontisipasi/ sulit buang air besar

e. perut melilit

f. nyeri lambung sebelum/sesudah

makan

g. gangguan pencernaan

h. rasa pana diperut

i. perut terasa penuh/kembang

12 Gejala urogenetalia (perkemihan)

a. sering kencing

b. frigiditas

c. amenor/menstruasi yang tidak

teratur

Page 90: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

d. tidak dapat menahan kencing

13 Gejala vegetatif/otonom

a. mulut kering

b. muka kering

c. mudah berkeringat

d. pusing/sakit kepala

bulu roma berdiri

14 Apakah Anda merasakan

a. gelisah

b. tidak tenang

c. mengerutkan dahi muka tegang

d. muka merah

e. ketegangan otot meningkat

f. napas pendek dan cepat

(Maulidah, 2016).

Page 91: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

Lampiran 4

KUESIONER

No. responden :

Nama :

Umur :

Kelas :

Berikut gejala-gejala yang muncul beberapa hari (kurang lebih 5

sampai 7 hari) saat menjelang haid (datang bulan/menstruasi).

Petunjuk: berilah tanda ceklis pada kolom skor, setiap gejala

premensttrual yang Anda rasakan. Skor menunjukkan tingkat

keparahan yang dialami:

1 = tidak ada keluhan

2 = sangat ringan (gejala yang dialami hanya sedikit terasa)

3 = ringan (gejala terasa, namun tidak menganggu aktivtas sehari-hari)

4 = sedang (gejala terasa dan mempengaruhi aktivitas sehari-hari)

5 = berat (gejala terasa sekali dan terjadi penurunan fungsi, beberapa

aktivitas sehari-hari tidak bisa dilakukan)

6 = berat sekali (gejala sangat terasa sekali, terjadi penurunan fungsi fisik

dan psikis sehingga tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari)

No

. Gejala

Score

1 2 3 4 5 6

1 Payudara terasa

tegang/nyeri,

membesar atau

bengkak

2 Merasa tidak berdaya

untuk mengatasi

Page 92: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

masalah yang

ringan/biasa

3 Merasa tertekan/strees

4 Mudah

tersinggung/marah

5 Merasa sedih/depresi

6 Nyeri otot/kaku sendi

7 Berat badan bertambah

8 Rasa sesak, tidak

nyaman ataunyeri

perut

9 Mengalami bengkak

(oedema) pada tangan

atau kaki

10 Merasa kembung

(Purnawati, 2012)

Page 93: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

MASTER TABEL

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL

SYNDROME PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 08 KENDARI

TAHUN 2018

No. NNAMA UMUR KELAS KATEGORI TINGKAT KECEMASAN PMS

1 G 15 X tidak cemas pms

2 M 15 X sedang pms

3 R 15 X berat pms

4 A 15 X berat pms

5 M 15 X Berat pms

6 A 15 X tidak cemas tidak pms

7 R 15 X berat Pms

8 G 15 X sedang pms

9 S 15 X berat Pms

10 E 15 X berat pms

11 A 15 X berat pms

12 S 15 X sedang pms

13 I 15 X berat pms

14 E 16 X ringan tidak pms

15 A 15 X tidak cemas tidak pms

16 S 15 X sedang pms

17 I 15 X berat pms

18 I 15 X sedang pms

19 D 15 X berat pms

20 A 15 X ringan tidak pms

21 S 16 X berat pms

22 S 15 X sedang pms

23 I 15 X sedang pms

24 D 15 X berat tidak pms

25 W 15 X ringan pms

26 M 15 X berat pms

27 C 15 X sedang pms

28 W 15 X berat tidak pms

29 S 16 X ringan tidak pms

30 S 15 X berat pms

31 M 16 XI sedang pms

32 T 16 XI tidak cemas tidak pms

33 M 16 XI sedang pms

34 S 16 XI sedang pms

Page 94: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

35 T 16 XI ringan pms

36 D 15 XI sedang pms

37 D 16 XI sedang pms

38 E 16 XI sedang pms

39 A 15 XI ringan tidak pms

40 N 15 XI sedang pms

41 N 16 XI berat tidak pms

42 R 15 XI sedang pms

43 M 15 XI ringan tidak pms

44 R 16 XI berat pms

45 H 16 XI sedang tidak pms

46 K 16 XI ringan tidak pms

47 P 16 XI berat tidak pms

48 J 16 XI sedang pms

49 A 16 XI sedang pms

50 F 16 XI ringan tidak pms

51 F 16 XI sedang pms

52 Y 16 XI sedang pms

53 A 16 XI sedang pms

54 F 16 XI ringan pms

55 J 16 XI sedang pms

56 S 16 XI ringan tidak pms

Page 95: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

HASIL OUTPUT PENELITIAN

1. Karakteristik responden

Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

15 32 57,1 57,1 57,1

16 24 42,9 42,9 100,0

Total 56 100,0 100,0

tingkat kelas

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

1 30 53,6 53,6 53,6

2 26 46,4 46,4 100,0

Total 56 100,0 100,0

2. Analisis Univariat

tingkat kecemasan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak ada kecemasan 4 7,1 7,1 7,1

kecemasan ringan 11 19,6 19,6 26,8

kecemasan sedang 23 41,1 41,1 67,9

kecemasan berat 18 32,1 32,1 100,0

Total 56 100,0 100,0

premenstrual syndrome

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak pms 16 28,6 28,6 28,6

pms 40 71,4 71,4 100,0

Total 56 100,0 100,0

Page 96: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

3. Analisis Bivariat

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

tingkat kecemasan * premenstrual

syndrome 56 100,0% 0 0,0% 56 100,0%

tingkat kecemasan * premenstrual syndrome Crosstabulation

premenstrual syndrome Total

tidak pms pms

tingkat

kecemasan

tidak ada kecemasan Count 3 1 4

% within tingkat kecemasan 75,0% 25,0% 100,0%

kecemasan ringan Count 8 3 11

% within tingkat kecemasan 72,7% 27,3% 100,0%

kecemasan sedang Count 1 22 23

% within tingkat kecemasan 4,3% 95,7% 100,0%

kecemasan berat Count 4 14 18

% within tingkat kecemasan 22,2% 77,8% 100,0%

Total Count 16 40 56

% within tingkat kecemasan 28,6% 71,4% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 21,703a 3 ,000

Likelihood Rasio 22,320 3 ,000

Linear-by-Linear Association 10,096 1 ,001

N of Valid Cases 56

a. 3 cells (37,5%) have expected count less than 5. The minimum expected

count is 1,14.

Page 97: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan
Page 98: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan
Page 99: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan
Page 100: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan
Page 101: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan
Page 102: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan

DOKUMENTASI

Page 103: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan
Page 104: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan
Page 105: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan
Page 106: HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PREMENSTRUAL …repository.poltekkes-kdi.ac.id/653/1/IIN HUSMAR ANANDARI (Skripsi).pdf · di SMAN 08 Kendari mengalami tingkat kecemasan berat dan