hubungan perilaku nongkrong, pola · pdf filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA KONSUMSI FAST FOOD,
DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GULA DARAH SISWA
KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR DAN SMAN 8 YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
Benedicta Rah Kalbu Aji
NIM : 121434026
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA KONSUMSI FAST FOOD,
DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GULA DARAH SISWA
KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR DAN SMAN 8 YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
Benedicta Rah Kalbu Aji
NIM : 121434026
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN,
dan yang menaruh harapannya pada TUHAN!
( Jeremiah 17 : 7 )
Sebab bagi ALLAH tidak ada yang mustahil. (Lukas 1 : 37)
FIGHTING for your DREAMS ISN’T always EASY,
but IT’S always WORTH IT.
(Anonim)
Kupersembahkan teruntuk:
Ibu-Bapakku,
Ungkapan rasa hormat dan baktiku
Adik-adikku, Keluargaku, Para Sahabat
dan Almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas rahmat-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “HUBUNGAN PERILAKU
NONGKRONG, POLA KONSUMSI FAST FOOD, DAN INDEKS MASSA
TUBUH DENGAN KADAR GULA DARAH SISWA KELAS XI SMA
PANGUDI LUHUR DAN SMAN 8 YOGYAKARTA”. Skripsi ini dipersiapkan
dan disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program
Sarjana Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Pada kesempatan ini, penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ditemukan
kendala dan kesulitan, namun karena doa, dukungan, dan bimbingan dari berbagai
pihak, semua dapat diatasi sehingga penulisan skripsi dapat diselesaikan dengan
baik. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala kemurahan hati-Nya dan penyertaan-Nya,
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
2. Universitas Sanata Dharma sebagai lembaga pendidikan yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar dan mendapatkan
banyak pengalaman berharga dengan dinamika yang dialami oleh penulis.
3. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, khususnya Program Studi Pendidikan
Biologi yang telah banyak memberi kesempatan bagi penulis untuk menimba
ilmu dan pengalaman.
4. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Kepala Program Studi
Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma.
5. Ibu Retno Herrani Setyati, M.Biotech selaku Wakil Kepala Program Studi
Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma
6. Ibu Yoanni Maria Lauda Feroniasanti M.Si. selaku dosen pembimbing yang
tidak henti-hentinya selalu sabar dalam membimbing, memberi solusi dan
dukungan serta semangat ketika penulis mengalami kesulitan.
7. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf di Program Studi Pendidikan Biologi
Uuniversitas Sanata Dharma Yogyakarta.
8. Ibu dan Bapak yang selalu mendoakan, memberi semangat, nasihat, dukungan
tanpa putus, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA KONSUMSI FAST FOOD,
DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GULA DARAH SISWA
KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR DAN SMAN 8 YOGYAKARTA
Benedicta Rah Kalbu Aji
Universitas Sanata Dharma
2016
ABSTRAK
Perkembangnya era globalisasi memberikan dampak terhadap perubahan
gaya hidup di masyarakat perkotaan. Gaya hidup yang berkembang yaitu perilaku
nongkrong dan konsumsi fast food. Kedua hal tersebut umumnya dilakukan oleh
orang dengan usia produktif seperti remaja yang dapat meningkatkan terjadinya gizi
lebih. Berdasarkan riset oleh Departemen Kesehatan (Depkes), World Health
Organization (WHO),dan International Diabetes Federation (IDF) diperoleh gaya
hidup tidak sehat mengakibatkan meningkatnya penyakit metabolik seperti diabetes
melitus (DM) bahkan terjadi pada usia remaja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dari perilaku
nongkrong, pola konsumsi fast food, dan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kadar
gula darah sewaktu pada pelajar SMA di Yogyakarta sebagai indikasi risiko
penyakit diabetes melitus pada usia dini. Jenis penelitian yang digunakan yaitu
kualitatif deskriptif dan kuantitatif (uji korelasi Pearson) dengan desain cross-
sectional.
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya hubungan perilaku
nongkrong (p>0,05; p = 0.686), frekuensi konsumsi fast food (p>0,05; p = 0.394),
dan IMT (p>0,05; p = 0.942) dengan kadar gula darah sewaktu. Berdasarkan dari
hasil analisis, kesimpulan yang diperoleh adalah tidak ada hubungan di semua
variabel.
Kata kunci : gaya hidup, fast food, IMT, gula darah sewaktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
CORRELATION BETWEEN HANGING OUT, FAST FOOD CONSUMPTION,
AND BODY MASS INDEX (BMI) TOWARD BLOOD GLUCOSE LEVELS OF
GRADE XI STUDENTS AT PANGUDI LUHUR SENIOR HIGH SCHOLL AND
STATE SENIOR HIGH SCHOLL 8 YOGYAKARTA
Benedicta Rah Kalbu Aji
Sanata Dharma University
2016
ABSTRACT
Globalization causes the chages of lifestyle in an urban community such as
hanging out and fast food consumption. Those things are usually affect teenager in
productive age that could cause overnutrition. Health Departement, WHO, and IDF
identified that lifestyle can lead to metabolism disease such as diabetes mellitus
moreover for teenager.
This research aims to identify the correlation between hanging out and fast
food consumption, and Body Mass Index (BMI) toward blood glucose levels of High
School student using quantitative (Pearson Correlation) and qualitative descriptive
method with cross sectional design.
The result of this research found out that there was no relation between
hanging out as a lifestyle (p>0,05; p = 0.686), fast food consumption (p>0,05; p =
0.394), and BMI (p>0,05; p = 0.942) with blood glucose levels. Based on the
analysis there is no correlation among all variables.
Keyword : lifestyle, fast food, BMI, blood glucose levels
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ............................... vi
KATA PENGANTAR .............................................................................. vii
ABSTRAK ................................................................................................ ix
ABSTRACT ................................................................................................ x
DAFTAR ISI ............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 4
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 6
1. Remaja .......................................................................................... 6
2. Gaya Hidup dan Pola Konsumsi ................................................... 7
3. Makanan Cepat Saji (Fast Food) .................................................. 8
4. Kadar Gula Darah ......................................................................... 11
B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................ 16
C. Kerangka Berpikir .............................................................................. 17
D. Hipotesis ............................................................................................. 18
BAB III. METODE PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
A. Jenis Penelitian ................................................................................... 20
B. Batasan Penelitian .............................................................................. 20
C. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 21
1. Tempat Penelitian ....................................................................... 21
2. Waktu Penelitian ......................................................................... 22
D. Alat dan Bahan ................................................................................... 22
1. Alat .............................................................................................. 22
2. Bahan ........................................................................................... 22
E. Cara Kerja ........................................................................................... 23
1. Persiapan ...................................................................................... 23
2. Pelaksanaan .................................................................................. 24
F. Metode Analisa Data ........................................................................... 26
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kaitan Hasil Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS) dengan Hasil
Penelitian Pada Responden Perilaku Nongkrong ............................... 29
B. Perilaku Nongkrong ............................................................................ 38
C. Perilaku Konsumsi .............................................................................. 44
D. Keterbatasan Masalah ......................................................................... 47
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................ 49
B. Saran .................................................................................................. 49
C. Aplikasi Penelitian Sebagai Sumber Pembelajaran Biologi .............. 50
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 52
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan IMT ............…......... 10
Tabel 2.2. Gambaran Jumlah Kalori pada Beberapa Fast Food ........ 10
Tabel 2.3. Kriteria Pengendalian Kadar Gula Darah
pada Penderita DM ............................................................. 13
Tabel 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian …………………………… 22
Tabel 3.2. Pedoman Menentukan Tingkat Keeratan Korelasi ............. 27
Tabel 4.1. Hasil Rata-Rata Pengecekan Kadar Gula Darah
Sewaktu (KGDS) .............................................................. 29
Tabel 4.2. Hasil Rata-Rata Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu
(KGDS) antara Jenis Kelamin dengan Keadaan
Sarapan …......................................................................... 30
Tabel 4.3. Hasil Rata-Rata Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu
(KGDS) antara Jenis Kelamin dengan Riwayat Diabetes
Melitus (DM) pada Keluarga Responden.......................... 30
Tabel 4.4. Hasil Rata-Rata Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu
(KGDS) antara Jenis Kelamin, Kegiatan Sarapan, dan
Riwayat Diabetes Melitus pada Keluarga Responden ...... 31
Tabel 4.5. Data Berat Badan Responden ........................................... 34
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Indeks Massa Tubuh dan
Status Gizi Responden ...................................................... 34
Tabel 4.7. Hasil Uji Korelasi Product Moment Pearson antara
IMT dengan KGDS ........................................................... 35
Tabel 4.8. Hasil Uji Korelasi Product Moment Pearson antara
Frekuensi Nongkrong dengan KGDS ................................ 36
Tabel 4.9. Hasil Uji Korelasi Product Moment Pearson antara
Frekuensi Konsumsi Fast Food dengan KGDS ................ 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Mekanisme Kontrol Kadar Gula Darah ……………... 12
Gambar 2.2. Mekanisme Siklus Gula Darah pada Penderita
Diabetes Melitus tipe-2 ………………………………. 14
Gambar 2.3. Kerja Hormon Insulin ………………………............... 15
Gambar 2.4. Bagan Kerangka Berpikir ............................................. 18
Gambar 4.1. Persentase Frekuensi Nongkrong dalam Seminggu … 39
Gambar 4.2. Persentase Orang yang Menemani Responden
Saat Nongkrong ………………………………………. 40
Gambar 4.3. Persentase Tingkat Pengaruh Teman dalam Referensi
Tempat Nongkrong …………………………………… 41
Gambar 4.4. Persentase Tempat Nongkrong yang Sering
Dikunjungi ……………………………………………. 42
Gambar 4.5. Persentase Menu yang Sering Dikonsumsi Saat
Nongkrong …………………………………………….. 43
Gambar 4.6. Persentase Kesukaan Responden dalam
Mengonsumsi Makanan dan Minuman Manis ………. 45
Gambar 4.7. Persentase Frekuensi Konsumsi Makanan dan
Minuman Manis dalam Seminggu …………………….. 46
Gambar 4.8. Persentase Frekuensi Konsumsi Minuman Bersoda … 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ............................................................................... 55
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................. 62
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa ........................................................... 75
Lampiran 4 Instrumen dan Pedoman Penilaian ..................................... 82
Lampiran 5 Data Mentah Hasil Survei Frekuensi Nongkrong,
Frekuensi Konsumsi Fast Food, dan Pengecekan
KGDS ................................................................................. 97
Lampiran 6 Data Mentah Berat Badan, Tinggi Badan, Indeks Massa
Tubuh (IMT), dan Status Gizi Responden ........................ 99
Lampiran 7 Data Mentah Hasil Survei pada SMA N 8 Yogyakarta
dan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ................................ 101
Lampiran 8 Analisis Statistik Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Test Frekuensi Nongkrong, Frekuensi Konsumsi
Fast Food, IMT, dengan KGDS....................................... 106
Lampiran 9 Instrumen Penelitian ........................................................ 108
Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian .................................................... 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh
penurunan fungsi pankreas dalam memproduksi hormon insulin atau kondisi tubuh
yang tidak mampu menggunakan insulin secara efektif. Diabetes ini dikenal dengan
diabetes tipe 2 karena tubuh resisten terhadap hormon insulin. Hormon insulin
merupakan hormon yang dihasilkan oleh sel β pankreas yang berguna tubuh untuk
mengatur glukosa darah dalam tubuh (Manaf, 2006). Hormon ini berperan dalam
proses glycogenesis. Glycogenesis merupakan proses kerja hormon insulin
mengubah glukosa menjadi glikogen. Kadar insulin akan meningkat hingga mampu
menurunkan kadar glukosa darah ke tingkat yang normal. Resistensi insulin adalah
keadaan terjadinya gangguan respons metabolik terhadap kerja insulin, akibatnya
untuk menurunkan kadar glukosa dibutuhkan kadar insulin yang lebih banyak
daripada yang seharusnya (normal) atau yang seharusnya disekresikan sesuai
dengan kadar glukosa darah dalam tubuh (Merentek, 2006).
Sebanyak 90% penderita diabetes di seluruh dunia merupakan penderita
diabetes tipe 2 yang disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat. Sekitar 422
juta orang atau 8,5% dari penduduk dunia yang menderita diabetes melitus berusia
18 tahun (Depkes, 2013). Data tersebut diperkirakan akan meningkat hingga sekitar
366 juta orang pada tahun 2030.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Diabetes menjadi salah satu penyebab kematian terbesar nomor 3 di Indonesia
yaitu dengan persentase 6,7 %. Menurut Infodatin (2014), data dari Riskesdas
terjadi peningkatan prevalensi penderita diabetes melitus dari 5,7 % pada tahun
2007 menjadi 6,9 % pada tahun 2013 yaitu sekitar 9,1 juta penduduk Indonesia
menderita diabetes melitus. Data dari IDF (2016) memperkirakan sebanyak 10 juta
penduduk Indonesia menderita diabetes melitus. Berdasarkan data dari Kemenkes
RI tahun 2014 di D.I. Yogyakarta, penyakit nomor 4 dalam sepuluh besar penyakit
pada puskesmas di Kabupaten/Kota di Provinsi Yogyakarta ialah diabetes melitus
dengan jumlah penderita sebanyak 72.207 orang dan penyebab kematian nomor 6
dengan jumlah kematian sebanyak 214 pada tahun 2014.
Adanya peningkatan prevelensi tersebut diakibatkan perubahan gaya hidup
atau akibat konsumsi makanan tidak sehat. Perkembangan globalisasi telah
mempengaruhi pola makan menjadi buruk yaitu membuat orang-orang
mengonsumsi makanan cepat saji yang memiliki kandungan kalori yang tinggi,
yang populer sebagai fast food ataupun junk food (Ramani, dkk. 2012). Banyak
bermunculannya gerai-gerai makanan cepat saji membuat konsumen mudah
membeli makanan cepat saji akibatnya tingkat konsumsi makanan cepat saji juga
menjadi tinggi.
Gerai-gerai makanan ini selain menyajikan makanan cepat saji yang bervariasi,
juga memberikan fasilitas menarik seperti akses internet gratis dan tempat yang
nyaman, serta harga menu yang ditawarkan terjangkau, sehingga produk dari gerai
tersebut diminati oleh kalangan orang dewasa hingga remaja. Kebiasaan nongkrong
di tempat makan menjadi suatu gaya hidup remaja Indonesia, begitu pula remaja di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Yogyakarta. Pola makan yang tidak sehat pada remaja dapat berdampak pada
masalah gizi. Masalah gizi yang dialami remaja umumnya seperti kelebihan berat
badan/obesitas atau kekurangan zat gizi. Usia remaja memerlukan asupan gizi yang
seimbang untuk masa pertumbuhannya terutama memasuki pubertas dimana
banyak pematangan pada sistem biologis remaja termasuk sistem reproduksi.
Gaya hidup seperti kebiasaan nongkrong menyebabkan remaja mengonsumsi
kalori berlebih yang dapat menyebabkan gizi berlebih atau obesitas. Obesitas
merupakan faktor pemicu munculnya penyakit seperti diabetes melitus. Obesitas
yang dialami oleh remaja dapat diketahui melalui status gizinya yaitu dengan
menghitung indeks massa tubuh (IMT).
+Melihat adanya fakta ditemukannya penderita diabetes melitus pada usia
remaja, tren gaya hidup kekinian seperti perilaku nongkrong yang meningkatkan
pola konsumsi fast food, maka perlu dilakukan surveI di kalangan remaja.
Penelitian yang dilakukan bermaksud untuk melihat kaitan antara perilaku
nongkrong, pola konsumsi fast food, status gizi remaja (IMT) terhadap kadar gula
darah sewaktu pada siswa SMA di Yogyakarta. Hal ini bertujuan agar dapat
dilakukan pencegahan dan penanggulangan dini terhadap risiko penyakit diabetes
melitus.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, permasalahan yang dapat diangkat pada penelitian
ini antara lain adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1. Bagaimana hubungan perilaku nongkrong pada siswa SMA kelas XI di
Yogyakarta terhadap hasil pengecekan kadar gula dalam darah sewaktu?
2. Bagaimana hubungan pola konsumsi fast food pada siswa SMA kelas XI di
Yogyakarta terhadap hasil pengecekan kadar gula dalam darah sewaktu?
3. Bagaimana hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) pada siswa SMA
kelas XI di Yogyakarta dengan hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui hubungan perilaku nongkrong pada siswa SMA kelas XI di
Yogyakarta terhadap hasil pengecekan kadar gula dalam darah sewaktu.
2. Mengetahui hubungan pola konsumsi fast food pada siswa SMA kelas XI di
Yogyakarta terhadap hasil pengecekan kadar gula dalam darah sewaktu.
3. Mengetahui hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada siswa SMA kelas
XI di Yogyakarta dengan hasil pengecekan kadar gula darah.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi atau sumber referensi
bagi peneliti selanjutnya tentang hubungan perilaku nongkrong dan pola
konsumsi fast food terhadap risiko penyakit diabetes melitus di kalangan
siswa SMA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Bagi Lembaga pendidikan
Dapat menjadi masukan dan informasi dalam melaksanakan pola makan
yang sehat pada siswa SMA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Remaja
Masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa disebut remaja.
Remaja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu sudah bukan
anak-anak, mulai dewasa, hampir cukup untuk memiliki pernikahan.
Menurut Batubara (2010) masa remaja merupakan masa yang
mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun secara
psikologis pada seorang individu. Secara fisik, pada usia remaja akan
mengalami pematangan pada fungsi-fungsi reproduksi, dan secara
psikososial mulai memiliki ketertarikan pada lawan jenis.
Menurut Monks (2009), tahap perkembangan masa remaja dibagi
menjadi :
1) Masa remaja awal (12 – 15 tahun)
2) Masa remaja tengah (15 – 18 tahun)
3) Masa remaja akhir (18 – 21 tahun).
Menurut WHO, remaja adalah individu berusia 10 – 19 tahun,
menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja
ialah penduduk dengan usia 10 – 18 tahun, sedangkan remaja ialah
penduduk dengan usia 10 – 24 tahun menurut Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana atau BKKBN (2010) dan belum menikah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Penelitian ini menggunakan sampel pelajar SMA yang berusai
kisaran 17-19 tahun yang tergolong masa remaja tengah hingga akhir.
Masa remaja terjadi perubahan baik secara fisik maupun psikologis.
Perubahan pada wanita ditandai dengan mulainya menstruasi dan
membesarnya buah dada. Pada laki-laki perubahan yang terjadi ialah
perubahan suara, otot yang membesar, dan mengalami mimpi basah. Hal
ini yang menyebabkan remaja dianggap sebagai masa peralihan dari
kanak-kanak menjadi dewasa karena terjadi proses pamatangan
termasuk pada sistem reproduksinya (Istiany dan Rusianti, 2013).
Perkembangan tiap-tiap remaja dalam mengalami pubertas dapat
berbeda antar individu. Hal yang dapat mempengaruhi adalah asupan
gizi. Masa remaja adalah masa dimana individu mulai mencari jati diri
dan mengubah konsep diri, yang apabila mereka tidak dibimbing dan
diarahkan dengan baik dapat muncul masalah. Termasuk didalamnya
adalah kebiasaan makan yang tidak sehat dapat berdampat pada
kesehatan remaja itu sendiri. Kebiasaan makan yang tidak tepat akan
berdampak pada masalah gizi remaja. Masalah gizi yang sering dialami
remaja diantaranya gizi berlebih atau kekurangan gizi.
2. Gaya Hidup dan Pola konsumsi
Gaya hidup seseorang mencerminkan interaksinya dengan
lingkungan sekitarnya (Kotler, 2006). Gaya hidup seseorang dapat
dilihat dari perilaku konsumsi seperti kegiatan untuk mendapatkan dan
memanfaatkan barang atau jasa. Gaya hidup menunjukkan selera,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
minat, dan ketertarikan pada hal-hal tertentu. Salah satu gaya hidup
yang berkembang saat ini dikenal dengan gaya hidup hedonis yaitu
gaya hidup yang merujuk pada mencari kesenangan, seperti kebiasaan
berkumpul di tempat ramai dan menghabiskan waktu luang di luar
rumah (Chaney, 2004).
Salah satu gaya hidup dengan kebiasaan berkumpul dikenal dengan
sebutan nongkrong. Nongkrong merupakan kata resapan dari tongkrong
yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
keadaan bersantai, duduk santai tanpa melakukan kegiatan bekerja.
Nongkrong dapat dilakukan dimana saja, seperti di kafe, tempat makan,
dan tempat berkumpul lainnya.
Gaya hidup yang praktis di perkotaan memungkinkan masyarakat
mendapatkan makanan yang lebih cepat dan instan. Ini mempengaruhi
pola konsumsi yang kurang baik karena tanpa mempertimbangkan
prinsip menu seimbang dan sehat (Kristianti, dkk. 2009).
Pola konsumsi merupakan suatu perilaku konsumsi yang telah
dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi suatu kebiasaan yang
apabila ingin diubah membutuhkan waktu. Pola konsumsi adalah
gambaran mengenai jumlah dan jenis bahan makanan yang dimakan
dalam setiap hari.
3. Makanan Cepat Saji (Fast Food)
Makanan cepat saji atau yang dikenal dengan fast food merupakan
makanan yang memiliki kandungan serat yang rendah tetapi memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
kandungan lemak dan kalori yang tinggi (Virgianto dan Purwaningsih,
2006). Fast food merupakan makanan yang dapat disajikan dengan
cepat setelah pemesanan. Fast food adalah makanan atau minuman
yang mudah atau cepat disajikan, praktis, dan pengolahannya
sederhana. Contoh fast food yaitu Kentucky Fried Chicken, California
fried chicken, burger, Pizza, Dunkin Donuts, pecel, gado-gado, dan
masih banyak lainnya. Fast food berbeda dengan junk food, junk food
merupakan makanan dengan kandungan nutrisi yang terbatas dan
mengutamakan cita rasa (Heryanti, 2009).
Selain jumlah kalori yang tinggi, dalam tiap konsumsi fast food
kandungan lemak, gula, dan garam juga tinggi sedangkan rendah serat,
vitamin, kalsium, dan folat. Konsumsi fast food yang tidak terkendali
akan menyebabkan gizi berlebih yang berujung pada obesitas. Obesitas
adalah kelebihan berat badan dari berat badan normal atau ideal yang
dapat dihitung dengan standar IMT (Indeks Masa Tubuh). Obesitas
muncul akibat dari konsumsi kalori berlebih dari kebutuhan tubuh
sebagai sumber energi yang disimpan dalam bentuk lemak. Obesitas
dapat memicu risiko penyakit lain seperti diabetes melitus, jantung
koroner, hipertensi, stroke, kanker, dan gangguan ginjal (Cahyono,
2012). Rumus IMT:
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑇𝑢𝑏𝑢ℎ = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑘𝑔)
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑚)2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Selanjutnya IMT digunakan untuk menentukan status gizi seseorang
apakah kategori obesitas apa tidak. Klasifikasi status gizi ditunjukkan
pada Tabel 2.1. sebagai berikut:
Tabel 2.1. Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan Indeks Massa Tubuh
Menurut WHO
Indeks Massa Tubuh Kategori
< 18,50 Gizi kurang (kurus)
18,50 – 24,99 Normal
25,00 – 29,99 Overweight (gemuk)
≥ 30 Obesitas
Contoh menentukan status gizi pada responden. Diketahui berat
badan responden sebesar 42 kg dan tinggi badan sebesasr 151 m. Maka
perhitungan dengan rumus IMT sebagai berikut:
𝐼𝑀𝑇 = 42 𝑘𝑔
1,51 𝑚2= 18,81 𝑘𝑔/𝑚2
Berdasarkan hasil perhitungan nilai IMT responden tersebut adalah
18,81 maka responden termasuk kategori normal.
Pada Tabel 2.2. menggambarkan kisaran jumlah kalori pada
beberapa makanan cepat saji (fast food) secara umum:
Tabel 2.2. Gambaran Jumlah Kalori pada Beberapa Fast Food
No. Macam Fast food Jumlah Kalori
1 Pizza 483 Kkal/100 g
2 Hamburger 267 Kkal/100 g
3 Fried Chicken 298 Kkal/100 gr
4 Kentang Goreng 220 kalori
5 Nugget 250 kalori/6 potong
6 Donut 210 kKal/ potong
(Sumber : Muliany, 2005)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
4. Kadar Gula Darah
Kadar gula darah adalah kandungan glukosa dalam darah. Glukosa
merupakan karbohidrat yang dipecah oleh tubuh melalui proses
pencernaan yang disimpan dalam bentuk glikogen dan berfungsi sebagai
sumber energi dalam bentuk ATP (Adenosin trifosfat). Karbohidrat
yang dipecah menjadi glukosa merupakan karbohidrat kompleks (Nix,
2005).
Kadar gula dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin dan
glukagon. Fungsi hormon insulin dan glukagon ialah menjaga kadar
gula darah dalam batas normal, yang menurut WHO berkisar 70 – 120
mg/dL saat puasa dan < 180 mg/dL setelah makan. Hormon insulin
dihasilkan oleh sel beta pada pankreas sedangkan glukagon oleh sel
alpha. Kedua hormon ini bekerja berlawanan (Ganong, 2005).
Glukagon berfungsi menjaga kadar glukosa darah saat berpuasa atau
tidak mengonsumsi makanan dengan cara menaikkan kadar gula yang
distimulasi dari hati melalui proses glikogenolisis dan glukoneogenesis.
Pada saat kadar gula dalam darah tinggi maka pankreas akan
menstimulus sel beta untuk menghasilkan hormon insulin agar glukosa
diubah menjadi glikogen yang sebagian akan disimpan di hati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Gambar 2.1. Mekanisme Kontrol Kadar Gula Darah (Sumber:
Bawono, 2008)
Pada keadaan tertentu yaitu ketika pankreas tidak mampu
menstimulus hormon untuk mengontrol kadar gula dalam darah
terutama hormon insulin disebut resitensi insulin. Resistensi insulin
ialah penurunan sensitivitas reseptor insulin untuk menyerap glukosa
oleh jaringan target seperti otot atau terjadi intoleran glukosa (Wu dan
Garvey, 2010). Hal ini menyebabkan terjadi tumpukan glukosa dalam
aliran darah yang dapat memicu penyakit diabetes melitus.
Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai dengan kadar
glukosa di dalam darah di luar batas normal.Untuk deteksi awal dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
diketahui dari hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu (tanpa puasa)
> 200 mg/dL yang disertai dengan keluhan banyak kencing, perasaan
haus, dan penurunan berat badan. Dapat pula dilakukan pemeriksaan
lanjutan yaitu dengan melakukan pemeriksaan kadar gula darah puasa
(munimal 8 jam) dan 2 jam setelah makan. Apabila hasil kadar gula
darah puasa > 126 mg/dL dan kadar puasa 2 jam setelah makan > 200
mg/dL, maka seseorang tersebut dapat didiagnosa menderita penyakit
DM (Cahyono, 2012).
Tabel 2.3. Kriteria Pengendalian Kadar Gula Darah pada Penderita DM
Pemeriksaan Baik Sedang Buruk
Gula darah puasa
(mg/dL)
80 - 109 110 – 125 >126
Gula darah 2 jam
(mg/dL)
110 - 144 145 - 179 >180
Tabel 2.3. menjelaskan kriteria batas hasil pengecekan kadar gula
darah yang bertujuan untuk pengendalian pada perita DM.
Hipoglikemi merupakan keadaan kadar glukosa darah rendah,
sedangkan hiperglikemi merupakan keadaan kadar glukosa yang tinggi.
Diabetes melitus yang ditandai dengan penurunan fungsi hormon
insulin dikenal dengan diabetes melitus tipe 2.
Insulin sangat diperlukan oleh tubuh dikarenakan insulin
merupakan kunci yang membuka pintu sel agar glukosa dapat masuk,
oleh karena itu resisten insulin membuat insulin tidak peka atau
jumlahnya tidak memadai akibatnya terjadi tumpukan glukosa yang
berada dalam aliran darah. Insulin merupakan hormon anabolisme
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
untuk pembentukan atau sintesis jaringan. Selain menyebabkan
kenaikan kadar gula darah, kurangnya produksi insulin menyebabkan
terjadinya kenaikan kadar lemak (trigliserida, kolesterol LDL). Hal ini
menjelaskan bahwa obesitas dan diabetes melitus saling berkaitan
(Dewi, 2007).
Gambar 2.2. Mekanisme pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2
(Sumber: Dansinger, 2016)
Pada Gambar 2.2. menjelaskan perbedaan antara mekanisme
proses pengikatan glukosa oleh hormon insulin pada orang normal
dengan orang yang menderita DM tipe-2. Pada orang yang sehat atau
normal tiap insulin mengikat satu glukosa, yang kemudian akan dibawa
menuju sel tubuh, sehinnga tidak terjadi penumpukan glukosa dalam
aliran darah. Pada penderita DM tipe 2 terjadi penumpukan glukosa di
dalam aliran darah yang diakibatkan oleh resisten insulin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Gambar 2.3. Kerja Hormon Insulin (Sumber: Emmerman, 2016)
Gambar 2.3. menjelaskan mekanisme kerja hormon insulin dapat
aktif ketika insulin telah menempel pada reseptor insulin, yang
kemudian dapat membuka GLUT4. GLUT4 merupakan protein yang
berperan untuk mentransfer glukosa masuk ke dalam sel, sehingga tidak
terjadi penumpukan glukosa dalam aliran darah.
Beberapa cara agar dapat menjaga kestabilan gula dalam darah
antara lain yaitu:
1. Kontrol makanan, seperti kurangi konsumsi kalori berlebih.
Konsumsi kalori sesuai dengan kebutuhan berat badan ideal.
Hindari makanan yang tinggi lemak dan gula.
2. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah yang kaya serat, buah dan
sayuran memiliki kalori rendah namun dapat mengenyangkan.
3. Melakukan aktivitas fisik, seperti berolahraga. Olahraga dapat
menurunkan kadar gula darah karena terjadi pembakaran glukosa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dan peningkatan kadar insulin. Selain itu, aktivitas fisik dapat
menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan lemak baik
(HDL).
4. Melakukan pengecekan kesehatan di laboratorium guna memantau
kesehatan (Cahyono, 2012).
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian relevan yang sesuai dengan penelitian ini yaitu penelitian
yang dilakukan oleh Kristianti, dkk (2009) tentang hubungan pengetahuan gizi
dan frekuensi konsumsi fast food dengan status gizi siswa SMA Negeri 4
Surakarta. Berdasarkan hasil penelitian didapati tidak ada hubungan antara
pengetahuan gizi dengan satus gizi (p = 0,228, p>0,05) dan tidak ada hubungan
antara konsumsi fast food dengan status gizi (p = 0,116, p>0,05) . Penelitian
yang dilakukan oleh Oktaviani (2012) mengenai hubungan kebiasaan konsumsi
fast food, aktivitas fisik, pola konsumsi, karakteristik remaja dan orang tua
dengan ondeks massa tubuh (IMT) (studi kasus pada siswa SMA N ( Semarang
tahun 2012). Diketahui hasil penelitian yaitu pada subyek laki-laki sebanyak
37,3 % memiliki kadar gula normal dan 9,8 % memiliki kadar gula darah rendah,
sedangkan pada subyek perempuan sebanyak 45,1 % memiliki kadar gula darah
normal dan sebanyak 7,8 % memiliki kadar gula darah rendah.
Persamaan penelitian ini ialah melakukan pengecekan kadar gula darah
sewaktu untuk melihat risiko diabetes melitus pada subyek yang dipengaruhi
oleh perubahan pola hidup yaitu gaya hidup tidak sehat. Perbedaanya yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
lokasi penelitian, usia subyek, dan aspek yang ingin diketahui kaitannya. Untuk
lokasi yang dilakukan oleh penelitian oleh Anshari di Padang dan oleh
Adriansyah di Manado, dan untuk subyek keduanya memilih mahasiswa.
C. Kerangka Berpikir
Akibat perkembangan era modern terjadi pergeseran pola hidup akibat gaya
hidup tidak sehat. Gaya hidup tidak sehat terlihat dari maraknya perilaku
nongkrong yang dilakukan masyarakat perkotaan. Perilaku nongkrong banyak
dilakukan oleh individu dengan usia produktif seperti pelajar dan pekerja.
Nongkrong sering dilakukan di tempat makan atau kafe-kafe yang umumnya
menawarkan makanan cepat saji (fast food).
Kebiasaan konsumsi fast food yang tidak terkontrol dan tidak diimbangi
dengan mempertimbangkan konsumsi menu seimbang akan berakibat pada gizi
berlebih. Gizi berlebih akan berdampak tidak baik bagi kesehatan karena dapat
memicu berbagai penyakit, salah satunya risiko diabetes melitus. Untuk
mengetahui adanya gizi berlebih maka perlu dilakukan pengecekan satus gizi
yang dapat dilihat dari hasil pengecekan indeks massa tubuh. Status gizi adalah
suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari makanan
yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh.
Untuk melihat risiko diabetes melitus yang diakibatkan oleh gaya hidup
tidak sehat maka perlu dilakukan pengecekan lebih awal dengan cara mengukur
kadar gula dalam darah. Pengecekan dilakukan dengan menggunakan glucose
blood test. Dari hasil pengecekan inilah dapat dijadikan dasar untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dilakukannya pencegahan risiko lebih dini (remaja) dari bahaya penyakit, salah
satunya diabetes melitus.
Kerangka berpikir dari penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4. Bagan Kerangka Berpikir
D. Hipotesis
Hipotesa pada penelitian ini adalah :
1. Perilaku nongkrong pada siswa SMA di Yogyakarta memiliki hubungan
dengan hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu.
2. Pola konsumsi fast food oleh siswa SMA di Yogyakarta memiliki
hubungan dengan hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu.
Kebiasaan Konsumsi atau Frekuensi Konsumi Fast Food tidak
mempengaruhi Status Gizi atau IMT pada Pelajar SMA
Ditemukan penderita diabetes
melitus pada usia remaja (15-
19 tahun) prevalensi sebesar
8,5% dari survei oleh Depkes
tahun 2013
Usia remaja memerlukan asupan
gizi yang seimbang untuk masa
pertumbuhannya. Namun, Pola
makan yang tidak sehat
(konsumsi fast food) pada remaja
dapat berdampak pada masalah
gizi.
Mengetahui hubungan pola hidup tidak sehat yaitu kebiasaan konsumsi
fast food, perilaku nongkrong, dan indeks massa tubuh pada pelajar SMA
Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta terhadap kadar gula darah
sewaktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
3. Indeks Massa Tubuh siswa SMA di Yogyakarta memiliki hubungan
dengan hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasi dan penelitian
kualitatif deskriptif dengan metode survei. Penelitian kuantitatif merupakan
penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data berupa angka dari suatu
penelitian yang ingin diketahui hasilnya. Penelitian kuantitatif korelasi adalah salah
satu tipe penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara suatu faktor
terhadap faktor lainnya, yang diacu menurut koefisien korelasi pada variabel yang
ingin diteliti (Sujarweni, 2015).
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan untuk memberikan
gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif yang memusatkan
perhatian kepada aspek-aspek tertentu dan sering menunjukkan hubungan antara
berbagai variabel. Dalam teknik penyajiannya menggunakan pola deskriptif yaitu
dengan menjabarkan fakta-fakta suatu keadaaan (Sujarweni, 2015).
B. Batasan Penelitian
Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu hasil kadar gula dalam darah
dengan rapid test glucose blood kit merk Roche, gaya hidup yang meliputi perilaku
nongkrong dan pola konsumsi fast food, serta Indeks Massa Tubuh (IMT) pada
siswa kelas XI SMA di Yogyakarta. Untuk batasan masalah perilaku nongkrong
ialah kegiatan bersantai yang disertai dengan kegiatan mengonsumsi makanan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
minuman tertentu (fast food). Perilaku nongkrong yang diteliti terdiri dari frekuensi
nongkrong dalam seminggu, orang yang menemani ketika nongkrong, tingkat
pengaruh teman dalam memberikan referensi tempat nongkrong, tempat nongkrong
yang dikunjungi, dan menu yang dikonsumsi saat nongkrong. Pola konsumsi fast
food, batasan masalah meliputi persentase kesukaan responden dalam
mengonsumsi makanan dan minuman manis, frekuensi konsumsi makanan dan
minuman manis dalam seminggu, dan frekuensi konsumsi minuman bersoda.
Adapun makanan dan minuman manis yang diteliti berkaitan untuk mengetahui
hubungan dengan hasil pengecekan kadar gula dalam darah pada responden.
Subyek yang menjadi bahan penelitian adalah siswa kelas XI di SMA Pangudi
Luhur Yogyakarta dan SMA N 8 Yogyakarta. Sampel penelitian adalah 30 siswa/i
kelas XI di sekolah tersebut yang dilakukan dengan menggunakan teknik random
sampling. Variabel dalam penelitian ini yaitu:
1. Variabel bebas : perilaku nongkrong, pola konsumsi fast food, dan IMT
2. Variabel terikat : kadar gula darah sewaktu (KGDS)
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian bertempat di dua sekolah di kota Yogyakarta yaitu SMA Negeri
8 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Sidobali No. 1, Muja Muju,
Umbulharjo, Kota Yogyakarta; dan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
dengan alamat di Jalan Senopati No. 18, Daerah Istimewa Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ditunjukkan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Waktu dan Tempat Pengumpulan Data Penelitian
Hari/Tanggal Lokasi Penelitian
Senin, 15 Desember 2015 SMA Negeri 8 Yogyakarta
Rabu, 17 Desember 2015 SMA Pangudi Luhur
Sampel yang diambil dari kedua sekolah tersebut sebanyak 30 siswa/i untuk
tiap sekolah dengan menggunakan teknik sampel yaitu simpel random
sampling. Teknik ini merupakn teknik pengambilan sampel secara acak
dengan sampel dalam populasi memiliki peluang yang sama dan tidak
bergantung untuk terpilih menjadi sampel. Total sampel yang digunakan
sebanyak 60 orang dengan kisaran usia yaitu 17 – 20 tahun (Istiany, 2013).
D. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner, bolpoin, alat tes
darah, timbangan berat badan digital, pengukur tinggi badan dan lancing
device.
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alcohol swab, jarum
lanset, dan strip pegecekan gula darah merk Roche.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
E. Cara Kerja
1. Persiapan
a. Perizinan
Perizinan diawali dengan pembuatan surat yang ditujukan kepada
sekolah yang akan digunakan untuk tempat penelitian, surat izin dibuat
oleh sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam. Surat izin yang dibuat ditujukan untuk SMA N 8 Yogyakarta dan
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Surat yang telah dibuat kemudian
diantar kepada sekolah yang bersangkutan dan menunggu konfirmasi
izin dan kesediaan untuk pelaksanaan penelitian.
b. Penyediaan alat dan bahan
Setelah peneliti mendapat persetujuan izin pihak sekolah, maka alat dan
bahan yang digunakan dalam penelitian dipersiapkan oleh peneliti.
Dalam penelitian ini diperlukan alat yaitu glucose blood test kit untuk
mengukur kadar gula dalam darah sewaktu.
c. Pembuatan kuesioner
Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Dalam pembuatan
kuesioner ini peneliti beberapa kali melakukan pengecekan uji
kelayakan kuesioner bersama dosen pembimbing. Kuesioner
merupakan instrumen untuk mendapatkan data berisi beberapa
pernyataan dan pertanyaan yang perlu dijawab atau ditanggapi oleh
responden. Untuk penyusunan kuesioner, penelti menggunakn referensi
dari penelitian yang dilakukan oleh Saufika, dkk. (2012) dan beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
contoh yang dikembangkan dari hasil bimbingan bersama dosen
pembimbing. Kuesioner terdiri dari data identitas responden yang
terdiri atas nama, usia, jenis kelamin, uang saku, dan pola konsumsi;
informasi dasar; kebiasaan makan di keluarga; pola makan atau
konsumsi pribadi; dan pengetahuan tentang pola gizi seimbang.
2. Pelaksanaan
a. Pengisian kuesioner
Pelaksanaan penelitian dilakukan yaitu pada Selasa, 15 Desember 2015
dengan responden siswa/i kelas XI di SMA N 8 Yogyakarta dan pada
Kamis, 17 Desember 2015 di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.
kuesioner yang telah disusun dan dibuat oleh peneliti, diisi oleh para
responden.
b. Pengecekan kadar gula responden
Data utama penelitian ialah hasil pengecekan kadar gula dalam darah
sewaktu dengan rapid test blood glucose kit. Sebagai data pendukung
digunakan data penelitian yang berasal dari kuesioner
Dalam pengecekan kadar gula darah sewaktu dilakukan dengan cara:
1) strip cek darah dipasang pada alat test,
2) jarum tusuk (lanset) dipasang pada lancing device,
3) salah satu jari responden diolesi menggunakan alcohol swab¸
4) lancing device ditekan dan ditusuk pada jari responden ,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
5) darah yang keluar dari jari diteteskan pada strip yang telah
dipasang pada alat test,
6) alat test ditunggu beberapa saat hingga hasil pengecekan gula darah
sewaktu muncul,
7) kemudian hasil pembacaan kadar gula darah oleh alat test dicatat.
c. Pengukuran berat badan (BB)
Dalam pengumpulan data diperlukan data berupa berat badan
responden. Data dikumpulkan dengan cara responden diminta untuk
menimbang berat badannya. Alat yang digunakan untuk menimbang
berat badan yaitu timbangan berat badan digital, setelah tiap responden
ditimbang, hasil pembacaan BB oleh timbangan dicatat.
d. Pengukuran tinggi badan
Pengukuran tinggi badan dilakukan dengan menggunakan alat
pengukur tinggi badan. Tiap responden diukur tinggi badannya,
kemudian hasil pengukuran dicatat.
e. Perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT)
Setelah didapati data berat badan dan tinggi badan maka IMT setiap
responden dapat dihitung. Untuk rumus IMT ialah:
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑇𝑢𝑏𝑢ℎ = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑘𝑔)
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑚)2
IMT tiap responden dihitung berdasarkan data berat badan dan tinggi
badan yang dimiliki, kemudian hasil perhitungan IMT dicatat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
F. Metode Analisa Data
Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan desain penelitian
deskriptif survei. Penelitian ini menjabarkan atau mendeskripsikan mengenai
hubungan antara hal umum dengan variabel tertentu. Umumnya penelitian ini
menjawab permasalahan bagaimana hubungan antara variabel yang ingin diteliti
(Sujarweni, 2015).
Analisis data juga dilakukan dengan analisis korelasi. Analisis korelasi
digunakan untuk mencari hubungan atau kaitan antara perilaku nongkrong dan pola
konsumsi fast food dengan hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu pada
responden. Uji korelasi yang digunakan adalah uji korelasi Product Moment
Pearson yang ditentukan berdasarkan uji normalitas terlebih dahulu. Uji dilakukan
untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dari dua variabel yaitu antara variabel
terikat dan variabel bebas. Rumus uji korelasi Product Moment Pearson yaitu:
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N = Banyaknya responden
X = Nilai frekuensi nongkrong, pola konsumsi fast food, dan IMT
Y = Nilai kadar gula darah sewaktu
Keputusan
Jika Sig > 0.05 maka Ho diterima
Jika Sig < 0.05 maka Ho ditolak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Hipotesa yang digunakan dalam uji korelasi Product Moment Pearson
1. Perilaku nongkrong
Ho : Tidak terdapat hubungan antara perilaku nongkrong dengan kadar gula
darah sewaktu
Ha : Terdapat hubungan antara perilaku nongkrong dengan kadar gula darah
sewaktu
2. Pola konsumsi fast food
Ho : Tidak terdapat hubungan antara pola konsumsi fast food dengan kadar
gula darah sewaktu
Ha : Terdapat hubungan antara antara pola konsumsi fast food dengan kadar
gula darah sewaktu
3. Indeks Massa Tubuh (IMT)
Ho : Tidak terdapat hubungan antara IMT dengan kadar gula darah sewaktu
Ha : Terdapat hubungan antara IMT dengan kadar gula darah sewaktu
Nilai koefisien korelasi digunakan untuk menentukan keeratan hubungan
antara variabel yang diuji. Pada Tabel 3.2. menjelaskan pedoman untuk
menentukan keeratan hubungan:
Tabel.3.2 Pedoman Menentukan Tingkat Keeratan Korelasi
Interval koefisien (r) Tingkat hubungan
0,00 sampai dengan 0,20 Keeratan sangat lemah
0,21 sampai dengan 0,40 Keeratan lemah
0,41 sampai dengan 0,70 Keeratan kuat
0,71 sampai dengan 0,90 Keeratan sangat kuat
0,91 sampai dengan 0,00 Keeratan kuat sekali
1 Sempurna
Sumber: Sujarweni, 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Sebelum dilakukan uji korelasi data yang dimiliki terlebih dahulu dilakukan
pengkodingan. Pengkoding bertujuan untuk mengubah data dengan skala ordinal
menjadi rasio agar dapat dilakukan pengolahan uji korelasi (Safar, 2007).
Pengkodingan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengkodingan frekuensi nongkrong dan frekuensi konsumsi fast food
Setiap hari : 3
3x/minggu : 2
>3x/minggu dan lainnya : 1
2. Pengkodingan Indeks Massa Tubuh (IMT)
Gemuk dan obesitas : 3
Normal : 2
Kurus : 1
3. Kadar gula darah sewaktu (KGDS) (Cahyono, 2012)
Tinggi ( > 200 mg/dL) : 3
Normal ( 80 – 200 mg/dL) : 2
Rendah (< 80 mg/dL) : 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan hasil dari penelitian tentang perilaku
nongkrong, konsumsi fast food, dan status gizi terhadap kadar gula darah
responden. Pembahasan hasil akan dikategorikan menjadi 3 bagian utama yaitu
perilaku nongkrong, perilaku konsumsi, dan kaitan hasil pemeriksaan kadar gula
darah sewaktu dengan hasil penelitian pada responden.
A. Kaitan Hasil Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS) dengan Hasil Penelitian
Pada Responden
Para responden dilakukan pengecekan kadar gula darah sewaktu untuk
mengetahui kaitannya dengan pola konsumsi dan kebiasaan nongkrong. Pada Tabel
4.1. ditampilkan hasil pengecekan rata-rata kadar gula darah sewaktu (KGDS)
sebagai berikut:
Tabel 4.1. Hasil Rata-Rata Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS) Pada
Responden
Hasil Pengecekaan KGDS
(mg/dl)
Laki-Laki 90,76
Perempuan 92,63
Rata-rata 91,45
Berdasarkan data Tabel 4.1. diketahui bahwa rata-rata hasil pengecekan KGDS
(Kadar Gula Darah Sewaktu) pada responden laki-laki yaitu sebesar 90,76 mg/dl,
pada responden perempuan yaitu sebesar 92,63 mg/dl, dan rata-rata keseluruhan
hasil pengecekan pada responden yaitu sebesar 91,45 mg/dl. Kemudian berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu untuk hasil pengecekan terendah dan
tertinggi diketahui yaitu sebesar 63 mg/dl dan sebesar 168 mg/dl. Dari hasil
pengecekan ini, KGDS para responden masih tergolong normal. Hal ini
dikarenakan seseorang diketahui ada tidaknya mengidap diabetes melitus apabila
hasil pemeriksaan gula darah sewaktunya > 200 mg/dL, apabila dalam keadaan
puasa (minimal 8 jam) kadar gula darah > 126 mg/dL dan 2 jam setelah makan
kadar gula darah > 200 mg/dL (Cahyono, 2012).
Kadar gula seeorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor
internal maupun faktor eksternal. Faktor internal meliputi karakteristik responden
(jenis kelamin), sedangkan faktor eksternal yaitu adanya riwayat diabetes melitus
dalam keluarga dan kebiasaan sarapan (Saufika, dkk. 2012). Pada Tabel 4.2., 4.3.,
dan 4.4. menunjukkan kaitan antara faktor tersebut dengan hasil pengecekan kadar
gula darah sewaktu.
Tabel 4.2. Hasil Rata-Rata Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS)
antara Jenis Kelamin dengan Keadaan Sarapan
Jenis Kelamin
KGDS
(mg/dl)
Sarapan Tidak Sarapan
Laki-Laki 91,70 88,45
Perempuan 96,35 86,12
Rata-rata total 93,29 87,47
Tabel 4.3. Hasil Rata-Rata Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS)
antara Jenis Kelamin dengan Riwayat Diabetes Melitus (DM) pada Keluarga
Responden
Jenis Kelamin
KGDS
(mg/dl)
Ada Riwayat DM
pada Keluarga
Tidak Ada Riwayat DM
pada Keluarga
Laki-Laki 83,85 92,32
Perempuan 89,2 93,64
Rata-rata total 84,72 92,79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Tabel 4.4. Hasil Rata-Rata Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS)
antara Jenis Kelamin, Kegiatan Sarapan, dan Riwayat Diabetes Melitus pada
Keluarga Responden
Jenis
Kelamin
KGDS
(mg/dl)
Sarapan
dan
Memiliki
Riwaya DM
Keluarga
Sarapan dan
Tidak Ada
Riwayat DM
pada
Keluarga
Tidak
Sarapan
dan Memiliki
Riwaya DM
Keluarga
Tidak Sarapan
dan Tidak Ada
Riwayat DM
pada Keluarga
Laki-laki 84,2 93,40 83 89,67
Perempuan 91,5 98,3 80 87
Rata-rata 87,44 94,93 82 88,5
Data pada tabel tersebut memberikan informasi bahwa jenis kelamin dapat
mempengaruhi hasil kadar gula darah responden. Diketahui rata-rata KGDS
perempuan lebih tinggi daripada laki-laki baik ditunjukkan pada Tabel 4.1. dan
Tabel 4.2. Hal ini dikarenakan pada perempuan memiliki LDL (low-density
lipoprotein) atau kolesterol jahat yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki – laki.
LDL merupakan pengangkut kolesterol tertinggi pada manusia (Botham dan
Mayes, 2009). Menurut Kemenkes (2010) kadar kolesterol yang tinggi
menyebabkan meningkatnya asam lemak bebas sehingga terjadi lipotoksisiti yang
dapat menyebabkan sel beta pankreas menjadi rusak dan mengakibatkan terjadinya
penyakit diabetes melitus tipe-2. Lipotoksisiti merupakan penganggu proses
pengambilan glukosa dan sekresi insulin akibat kelebihan jumlah asam lemak. Hal
ini yang menyebabkan perempuan lebih beririko mengalami diabetes mellitus
(Jelatik dan Haryati, 2014).
Namun, Tabel 4.4. tidak menunjukkan bahwa hasil pengecekan kadar gula
darah sewaktu pada perempuan lebih tinggi dari laki-laki yaitu pada hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
pengecekan responden tidak sarapan dan memiliki riwayat DM dalam keluarga
sebesar 80 mg/dl pada responden perempuan dan 83 mg/dl pada responden laki-
laki. Hasil pengecekan pada responden yang tidak sarapan dan tidak memiliki
riwayat DM dalam keluarga menunjukkan hasil yang sama bahwa KGDS
responden laki-laki lebih tinggi yaitu sebesar 89,67 mg/dl daripada responden
perempuan yaitu sebesar 87 mg/dl.
Hal ini dapat dipengaruhi aktivitas dan gaya hidup sehari–hari para responden.
Diketahui bahwa tidak sedikit remaja perempuan melewatkan waktu makan untuk
mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi dengan alsan khawatir menjadi
gemuk. Pengecekan kadar gula darah sewaktu sangat dipengaruhi oleh jumlah
konsumsi makanan dikarenakan setelah makan terjadi proses pencernaan zat
makanan yaitu pemecahan glukosa yang akan digunakan sebagai energi, sehingga
kandungan glukosa akan meningkat dalam darah (Istiany dan Rusilanti, 2013).
Hal ini juga menjelaskan Tabel 4.2. bahwa hasil pengecekan KDGS pada
responden yang sarapan lebih tinggi yaitu sebesar 93,29 mg/dl dari responden yang
tidak sarapan yaitu 87,47 mg/dl. Begitu pula pada Tabel 4.4. menunjukkan hasil
pengecekan responden yang melakukan kegiatan sarapan lebih tinggi daripada
responden yang tidak sarapan.
Menurut Fatmawati (2010), orang dengan riwayat keluarga diabetes melitus
memiliki risiko 2,97 kali untuk mengidap diabetes melitus tipe 2 dibandingkan
dengan orang yang tidak memiliki riwayat diabetes melitus dalam keluarga.
Apabila salah satu orang tuanya menderita diabetes melitus, maka risiko seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
menderita diabetes melitus adalah sebesar 15%. Jika kedua orang tua memiliki
riwayat diabetes melitus maka risiko untuk menderita diabetes melitus adalah 75%.
Namun, pada Tabel 4.3. menunjukkan responden yang memiliki riwayar keluarga
DM, hasil pengecekan kadar gula darah sewaktunya lebih rendah yaitu sebesar 84,
72 mg/dl dibandingkan dengan responden yang tidak memiliki riwayat DM dalam
keluarga sebesar 92,79 mg/dl.
Cahyono (2010) menjelaskan bahwa seseorang yang di dalam keluarganya
memiliki riwayat DM risiko DM diturunkan dapat dihindari apabila seseorang
dalam kesehariannya melakukan pola makan yang sehat dan aktivitas yang cukup.
Aktivitas fisik dapat menurunkan berat badan dan meningkatkan sensitivitas
hormone insulim, sehingga glukosa dalam darah dapat dikendalikan (Misnadiarly,
2006). Pola makan sehat bertujuan untuk menjaga berat badan dalam batas normal
(Indeks Massa Tubuh 18,50 – 24,99), dikarenakan sesorang yang mengalami
obesitas mempunyai risiko 2,7 kali lebih besar untuk terkena diabetes melitus
dibandingkan dengan individu yang tidak mengalami obesitas (Sujaya, 2009).
Akibat dari obesitas ialah kandungan Asam Lemak Bebas atau Free Fatty Acid
(FFA) dalam sel mengalami peningkatan. Peningkatan FFA ini akan mengganggu
sekresi insulin oleh sel beta pankreas sehingga menyebabkan terjadinya resisten
insulin dan menganggu kerja penyerapan glukosa ke plasma membran (Teixeria-
Lemos dkk, 2011). Obesitas didefinisi sebagai berat badan berlebih. Untuk
mengetahui sesorang mengalami obesitas dengan melihat status gizinya. Status gizi
dapat menunjukkan keadaan tubuh seseorang dari akibat konsumsi makanan dan
gizi (Istianty dan Rusilanti, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Menurut Oktaviani, dkk (2012) klasifikasi obesitas apabila hasil perhitungan
Indeks Massa Tubuh sebesar ≥ 30. Status gizi dapat diketahui berdasarkan hasil
perhitungan Indeks Massa Tubuh. Untuk hasil pengukuran berat badan dan IMT
responden ditunjukkan pada Tabel 4.5 dan 4.6.
Tabel 4.5. Data Berat Badan Responden
Berat Badan
(kg)
Terendah 43,50
Tertinggi 143,30
Rata-rata 61,64
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Indeks Massa Tubuh dan Status Gizi Responden
IMT
Persentase
(%)
Kurus (< 18,50) 23,33
Normal (18,50 – 24,99) 56,67
Gemuk (25,00 – 29,99) 13,33
Obesitas (≥ 30) 6,67
Jumlah 100
Menurut Tabel 4.5. diketahui berat badan tertinggi adalah 143,30 kg dan berat
badan terendah adalah 43,50 kg, dan rata-rata berat badan responden ialah 61,64
kg. Berat badan tertinggi mau terendah belum dapat digunakan sebagai penentu
seseorang mengidap kegemukan atau obesitas. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya bahwa untuk mengetahui seseoramg mengidap obesitas perlu melihat
hasil perhitungan indek massa tubuhnya.
Dari hasil perhitungan indeks massa tubuh pada responden ditunjukkan oleh
Tabel 4.6. didapati sebanyak 6,67% mengalami obesitas dan sebanayak 13,33%
mengalami kegemukan. Kegemukan dan obesitas merupakan akibat dari gizi
berlebih yang dapat berdampak di usia dewasa nantinya berisiko menyebabkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
penyakit degenartif, salah satunya diabetes mellitus (DM) aoabila tidak segera
melakukan pencegahan dengan merubah pola hidup menjadi lebih sehat.
Selanjutnya, hasil dan pembahasan dari uji korelasi antara faktor yang diteliti
yaitu perilaku nongkrong yang diketahui berdasarkan frekuensi nongkrong yang
dilakukan oleh responden, konsumsi fast food oleh responden, dan IMT responden
terhadap hasil pengecekan KGDS responden. Tabel 4.7. menunjukkan uji korelasi
anatara indeks massa tubh dengan kadar gula darah sewaktu.
Tabel 4.7. Hasil Uji Korelasi Product Moment Pearson antara Indeks Massa Tubuh
dengan Hasil Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS)
KGDS IMT
KGDS Pearson Correlation 1 .010
Sig. (2-tailed) .942
N 60 60
IMT Pearson Correlation .010 1
Sig. (2-tailed) .942
N 60 60
Berdasarkan hasil Uji Korelasi Product Moment Pearsonpada Tabel 4.7.
diketahui bahwa IMT para responden tidak berpengaruh nyata terhadap hasil
pengecekan KGDS. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan sebesar 0,942 atau
lebih besar dari nilai alpha yakni sebesar 0,05. Nilai koefisiesn korelasi r IMT
dengan KGDS diperoleh yaitu sebesar 0,010 yang berarti hubungan antar dua
variable tersebut sangat lemah.
Pada Tabel 4.8. menunjukkan hasil uji korelasi antara frekuensi nongkrong
dengan kadar gula darah sewaktu. Berdasarkan hasil uji dengan Uji Korelasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Product Moment Pearson diketahui bahwa frekuensi nongkrong responden tidak
berpengaruh nyata terhadap hasil pengecekan KGDS. Hal ini dapat dilihat dari nilai
signifikan sebesar 0,686 atau lebih besar dari nilai alpha yakni sebesar 0,05. Nilai
koefisiesn korelasi r IMT dengan KGDS diperoleh yaitu sebesar 0,053 yang berarti
hubungan antar dua variable tersebut sangat lemah.
Tabel 4.8. Hasil Uji Korelasi Product Moment Pearson antara Frekuensi
Nongkrong dengan Hasil Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS)
Frekuensi
Nongkrong KGDS
Frekuensi
Nongkrong
Korelasi Pearson 1 .053
Sig. (2-tailed) .686
N 60 60
KGDS Korelasi Pearson .053 1
Sig. (2-tailed) .686
N 60 60
Pada Tabel 4.9. menunjukkan hasil uji korelasi antara frekuensi nongkrong
dengan kadar gula darah sewaktu. Berdasarkan hasil uji dengan Uji Korelasi
Product Moment Pearson diketahui bahwa frekuensi konsumsi fast food responden
tidak berpengaruh nyata terhadap hasil pengecekan KGDS. Hal ini dapat dilihat dari
nilai signifikan sebesar 0,394 atau lebih besar dari nilai alpha yakni sebesar 0,05.
Nilai koefisiesn korelasi r IMT dengan KGDS diperoleh yaitu sebesar 0,112 yang
berarti hubungan antar dua variable tersebut sangat lemah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 4.9. Hasil Uji Korelasi Product Moment Pearson antara Frekuensi Konsumsi
Fast Food dengan Hasil Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS)
KGDS
Frekuensi Konsumsi
Fast Food
KGDS Korelasi Pearson 1 .112
Sig. (2-tailed) .394
N 60 60
Frekuensi
Konsumsi
Fast Food
Korelasi Pearson .112 1
Sig. (2-tailed) .394
N 60 60
Dari hasil penelitian ini didapati tidak ada hubungan antara Indeks Massa
Tubuh, perilaku nongkrong, dan pola konsumsi fast food dengan kadar gula darah
sewaktu. Hal ini dikarenakan dari hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu masih
tergolong dalam batas normal (< 200 mg/dL). Faktor yang dapat mempengaruhi
adalah pengecekan kadar gula darah sewaktu, seperti yang diungkapkan oleh
Khoirul (2013) bahwa kadar gula dalam sehari bersifat fluktuatif atau berubah-
ubah, dimana kadar gula akan menjadi normal kembali 2 jam setelah makan.
Adanya aktivitas fisik dalam mengubah glukosa menjadi energi juga mampu
menurunkan kadar glukosa dalam darah. Glukosa dalam darah dapat dikontrol
dengan cara melakukan olahraga secara teratur (PERKENI, 2015). Olahraga yang
teratur dapat mempertahankan dan menurunkan berat badan sehingga insulin dapat
dikompensasi secara maksimal.
Saat seseorang mengonsumsi makanan dan minuman manis di atas batas
normal maka pankreas akan memerintah sel beta untuk memproduksi hormon
insulin. Insulin akan masuk ke dalam aliran darah untuk memecah gula menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
glukosa. Namun, apabila reseptor pada sel tubuh tidak peka untuk membuka jalan
glukosa agar dapat masuk ke dalam sel maka hal ini yang menyebabkan
menumpuknya glukosa di dalam darah sehingga kadar gula dalam darah menjadi
tinggi. Kadar gula darah tinggi inilah yang menjadi indikasi seseorang didiagnosa
menderita penyakit diabetes melitus (hyperglikemia) apabila disertai dengan
keluhan seperti banyak buang air kecil (BAK), sering merasa haus, dan penuruanan
berat badan secara drastis (Cahyono, 2008).
B. Perilaku Nongkrong
Nongkrong merupakan kegiatan berkumpul yang sering dilakukan para remaja
termasuk para pelajar. Nongkrong dapat dilakukan dimana saja seperti di kafe-kafe
atau tempat berkumpul lainnya. Kegiatan ini biasa dilakukan untuk mengisi waktu
luang.
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi responden dalam
melakukan kegiatan nongkrong yaitu sebanyak < 3x seminggu sebesar 40% dan
terendah yaitu tingkat frekuensi nongkrong setiap hari sebesar 12%. Alasan
nongkrong tentu akan beragam tiap individu, kebanyakan remaja nongkrong karena
alasan untuk berkumpul bersama atau sekedar untuk mendapatkan akses internet
gratis yang disediakan oleh tempat nongkrong yang mereka kunjungi.
Gaya hidup merefleksikan aktivitas dan minat yang melibatkan proses sosial,
modal, dan selera. Nongkrong merupakan salah satu gaya hidup. Kebiasaan
nongkrong ini juga melibatkan kehidupan sosial responden, modal dan selera.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Gambar 4.1. Persentase Frekuensi Nongkrong Responden dalam Seminggu
Responden yang memiliki kehidupan sosial yang baik seperti memilikiteman-
teman yang banyak akan mempengaruhi kebiasaan nongkrong. Teman dapat
berpengaruh dalam memberikan referensi tempat nongkrong. Modal (uang saku)
yang banyak akan memberikan peluang lebih tinggi untuk responden melakukan
kegiatan nongkrong dibandingkan dengan responden yang tidak memiliki uang
saku yang banyak. Selera menurut KBBI, memiliki arti nafsu makan, kesukaan atau
kegemaran, maka selera dapat mempengaruhi perilaku nongkrong seseorang
dikarenakan selera membuat seseorang memiliki kemauan untuk berbuat sesuatu
termasuk kegiatan nongkrong.
Seperti alasan yang telah dijelaskan bahwa kebanyakan responden memilih
nongkrong untuk berkumpul bersama, maka pada Gambar 4.2., orang-orang yang
nongkrong bersama dengan responden yaitu keluarga (orang tua, sanak saudara),
teman atau sahabat, dan pacar, serta beberapa menjawab lainnya (sendiri atau
dengan kenalan). Berdasarkan pada Gambar 4.2., dinyatakan bahwa persentase
23%
40%
12%
25%3x/minggu
< 3x/minggu
Setiap hari
Lainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
terendah responden menjawab lainnya yaitu 5% dan tertinggi yaitu ditemani oleh
sahabat atau teman sebesar 59%.
Pada usia remaja banyak terjadi perubahan sikap dan perbuatan yang
menandakan individu tersebut menjadi mandiri. Kemandirian pada remaja
ditunjukkan dengan perilaku memilih dan memutuskan keinginan yang mereka mau
tanpa bergantung pada orangtua. Selain itu, remaja akan lebih banyak beraktivitas
di luar rumah yang artinya mereka perlu melakukan penyesuaian diri dengan
kelompok termasuk dengan teman sebaya. Salah satu bentuk penyesuaian diri
seorang remaja adalah mencari jati diri dan memiliki kecenderungan dengan
mencari dukungan dari teman sebaya (Steinberg, 2002). Hal inilah yang
menyebabkan para responden lebih banyak melakukan kegiatan nongkrong
bersama sahabat atau temannya.
Gambar 4.2. Persentase Orang yang Menemani Responden Saat Nongkrong
Berdasarkan tingginya persentase responden yang menjawab orang yang
menemani nongkrong adalah teman atau sahabat maka pada Gambar 4.3. di bawah
15%
12%
59%
9%
5%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%
Orang tua
Saudara (kakak/adik/sepupu/dsb)
Sahabat/teman
Pacar
Lainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
ini menunjukkan persentase tingkat pengaruh teman dalam memberikan referensi
tempat nongkrong. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 45% responden
menyatakan bahwa teman sedikit berpengaruh dalam menentukan referensi tempat
nongkrong, sedangkan responden yang menjawab sangat berpengaruh sebanyak
17%. Hal ini dapat menjelaskan bahwa kebiasaan nongkrong responden tidak
begitu dipengaruhi oleh temannya walaupun ketika mereka nongkrong lebih banyak
waktu yang dihabiskan bersama teman maupun sahabat. Hal ini juga didasari pada
saat remaja, mereka telah memiliki kebebasan untuk memilih dan memutuskan apa
yang mereka inginkan.
Gambar 4.3. Persentase Tingkat Pengaruh Teman dalam Referensi Tempat
Nongkrong
Menurut Steinberg (2002), bahwa seorang individu dikatakan mandiri apabila
dalam memutuskan sesuatu menurut diri sendiri dan tidak tergantung pada yang
dipercayai orang lain. Kemandirian remaja ialah kemampuan untuk mengambil
tindakan yang berasal dan diatur diri sendiri guna perkembangan kemampuan sosial
secara bertanggung jawab. Oleh karena itu, dalam perkembangan sosialnya seorang
16%
45%
22%
17%
Sangat berpengaruh
Sedikit berpengaruh
Berpengaruh
Sangat tidak
berpengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
remaja memiliki kemandirian untuk bebas menentukan dengan siapa mereka dan
dimana mereka akan nongkrong.
Gambar 4.4. Persentase Tempat Nongkrong yang Sering Dikunjungi
Tempat nongkrong favorit dan umum dikunjungi responden berdasarkan
penggolongan menurut Heryanti (2009), ditunjukkan pada Gambar 4.4.
Berdasarkan data pada Gambar 4.4. kecenderungan responden dalam memilih
tempat nongkrong ialah 29% ke McD, KFC, AW, Pizza; 28% memilih warung
indomie/burjo; 21% memilih Cha-cha milktea, Starbucks; serta lainnya 16%
menyatakan ke tempat makan seperti warung nasi atau restoran seafood; dan 6%
menyatakan ke JCo, Dunkin' Donuts. Tempat-tempat makan tersebut menyajikan
makanan dan minuman manis. Menu dengan kandungan kalori yang tinggi dapat
menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat, dan apabila dikonsumsi dalam
jumlah yang banyak dengan kurun waktu yang lama maka di dalam tubuh akan
terjadi penumpukan gula.
Macam menu yang disajikan oleh tempat-tempat makan tersebut dapat dilihat
pada Gambar 4.5., dan menu-menu ini merupakan menu yang biasa dikonsumsi
oleh responden.
0%
10%
20%
30%
40%
Cha-cha Milktea,Starbucks
Jco, Dunkin'Donuts
McD, KFC, AW,Pizza
WarungIndomie/Burjo
Lainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Gambar 4.5. Persentase Menu yang Sering Dikonsumsi Saat Nongkrong
Berdasarkan pada Gambar 4.4. di atas walaupun persentase tertinggi tempat
yang dikunjungi oleh responden merupakan tempat yang menyajikan makanan
dengan kandungan lemak yang tinggi seperti McD, KFC, dan AW yaitu sebesar
29%. Namun, persentase tertinggi menu yang dikonsumsi oleh responden yaitu
sebesar 35% merupakan makanan dan minuman manis berkalori tinggi seperti
menu kopi, milkshake, milktea, soft drink, serta 19% menjawab mengonsumsi ice
cream atau cakes, dan makanan berlemak (fast food) dengan persentase sebanyak
16%, serta lainnya yaitu 14% yang menjawab rumah makan seafood. Hal ini
dikarenakan bahwa gerai-gerai tersebut selain menjual makanan cepat saji juga
menjual minuman seperti soft drink, ice cream yang umumnya dijual dengan harga
yang relative lebih murah.
Hal inilah yang dapat mengakibatkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi
apabila tidak diimbangi dengan pola hidup yang sehat seperti pengaturan pola
makan dan aktivitas fisik (olahraga). Kebiasaan konsumsi fast food yang berlebih
dapat berakibat munculnya masalah gizi seperti kelebihan berat badan/obesitas atau
0%5%
10%15%20%25%30%35%40%
Kopi, milkshake,milktea, soft
drink
Ice cream, cakes Fried chicken,burger
French fries,nugget, sossis,
popcorn
Lainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
kekurangan zat gizi. Pola makan fast food yang dilakukan terus menerus dapat
mempengaruhi kesehatan pada usia selanjutnya. Hal-hal tersebut dapat memicu
risiko penyakit salah satunya diabetes melitus.
Apabila melihat data pada Gambar 4.1. bahwa 12% responden dengan
persentase frekuensi nongkrong setiap hari jika tidak diiringi persentase frekuensi
konsumsi makanan dan minuman manis yang tinggi pula maka risiko terkena
diabetes melitus masih dapat dicegah. Begitu pula untuk responden dengan
persentase frekuensi lainnya apabila tidak memiliki kencenderungan frekuensi
konsumsi makanan dan minuman manis yang tinggi maka risiko terkena diabetes
melitus dapat ditekan. Sebaliknya, jika frekuensi konsumsi makanan dan minuman
manis tinggi akan berakibat risiko mengidap diabetes melitus, bahkan pada usia
dini.
C. Perilaku Konsumsi
Kebiasaan nongkrong responden tentu berkaitan dengan perilaku konsumsinya
juga. Oleh karena itu perlu adanya peninjauan mengenai perilaku konsumsi
meliputi kesukaan responden dalam mengonsumsi makanan dan minuman manis,
frekuensi konsumsi minuman bersoda (soft drink), dan frekuensi konsumsi
makanan dan minuman manis.
Sebanyak 82% dari jumlah responden menyatakan bahwa mereka menyukai
makanan dan minuman manis sehingga frekuensi konsumsi tinggi pula, sedangkan
yang menjawab tidak suka untuk mengonsumsi makanan dan minuman manis
sebanyak 18%. Hal ini dapat dipengaruhi oleh kebiasaan dan selera konsumsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
terhadap makanan dan minuman yang hendak dikonsumsi. Kehidupan sosial dan
aktivitas yang dilakukan dapat pula mempengaruhi kebiasaan makan seseorang.
Gambar 4.6. Persentase Kesukaan Responden dalam Mengonsumsi Makanan dan
Minuman Manis
Seseorang yang menyukai makanan dan minuman manis akan cenderung
mengonsumsi makanan atau minuman manis dalam jumlah yang banyak.
Dampaknya bila seseorang memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan atau
minuman manis dalam jumlah besar maka asupan glukosa tinggi. Apabila hal ini
dibiarkan terus menerus maka kandungan gula dalam darah akan meningkat dan
menganggu kerja hormon insulin dalam mengubah glukosa menjadi glikogen. Hal
ini yang menyebabkan terjadinya resistensi insulin yang berakibat pada penyakit
diabetes melitus.
Menurut data pada Gambar 4.7., dapat dinyatakan bahwa jumlah konsumsi
makanan dan minuman manis dengan persentase tertinggi adalah < 3x seminggu
yaitu sebanyak 55%, dan terendah yaitu setiap hari sebanyak 7%. Maksud dari
frekuensi lainnya ialah responden dalam mengonsumsi makanan dan minuman
manis tidak menentu setiap harinya dalam seminggu. Jika melihat data tersebut
Suka
82%
Tidak Suka
18%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
sebanyak 7% responden yang memiliki persentase frekuensi konsumsi makanan
dan minuman manis setiap hari dan apabila memiliki kebiasaan konsumsi gula
lebih dari batas normal asupan gula dikarenakan sisa gula yang tidak dapat dipecah
menjadi glikogen akan menumpuk dalam darah dan menyebabkan tingginya kadar
gula dalam darah. Hal ini apabila dibiarkan dan tidak segera dilakukan tindakan
pencegahan seperti merubah pola hidup sehat dapat berakibat munculnya penyakit
degenaratif pada usia dewasa atau lansia, salah satunya adalah diabetes melitus.
Gambar 4.7. Persentase Frekuensi Konsumsi Makanan dan Minuman Manis dalam
Seminggu
Minuman bersoda merupakan minuman ringan dengan karbonasi (carbonated
soft drink). Minuman ringan dengan karbonasi adalah minuman yang dibuat dengan
mengabsorpsikan karbondioksida ke dalam minuman ringan tersebut (Sari, 2007).
Bahan yang digunakan dalam pembuatan minuman karbonasi adalah air, gula, CO2,
dan konsentrat. Dalam artikel di Radar Bandung yang ditulis oleh Nurlatifah (2011)
menyebutkan bahwa minuman bersoda mengandung gula sebanyak sekitar 9
sendok teh (36 gram) atau sebanding dengan kurang lebih 4 sendok makan (40
gram), sedangkan menurut Permenkes tahun 2013 dalam artikel Utami dan Nodia
3x/minggu15%
< 3x/minggu55%
Setiap hari7%
Lainnya23%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
(2015) menyebutkan batas mengonsumsi gula tidak boleh lebih dari 50 gram atau
sekitar 4 sendok makan sehari.
Gambar 4.8. Persentase Frekuensi Konsumsi Minuman Bersoda
Berdasarkan Gambar 4.8. dapat dilihat bahwa walaupun banyak responden
yang menyukai konsumsi makanan dan minuman manis (Gambar 4.6.) ternyata
tidak mempengaruhi tingginya frekuensi responden untuk mengonsumsi minuman
manis dalam hal ini minuman bersoda (soft drink). Sebanyak 22% menyatakan
bahwa mereka sering mengonsumsi minuman tersebut, sedangkan 78%
menyatakan bahwa tidak sering mengonsumsi minuman bersoda. Hal ini dapat
disebabkan bahwa minuman yang sering dikonsumsi kemungkinan jenis lainnya
seperti susu, kopi, atau teh.
D. Keterbatasan Masalah
Dalam penelitian ditemukan kendala-kendala yang menjadi keterbatasan
penelitian ini, anatara lain:
78%
22%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Tidak Sering Sering
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
1. Jumlah sampel yang terbatas sehingga kurang memberikan hasil penelitian
yang detail.
2. Faktor waktu penelitian yang tidak seragam diantara dua sekolah, sehingga
mempengaruhi hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu. Pengambilan
data perilaku nongkrong tidak dibatasi apakah hanya berupa kegiatan
bersantai atau kegiatan bersantai yang disertai konsumsi fast food.
3. Metode penelitian menggunakan cross sectional atau hanya melihat hasil
penelitian dalam kurun waktu saat itu saja, padahal hasil pengecekan kadar
gula darah sewaktu dapat dipengaruhi oleh konsumsi maupun aktivitas
sebelumnya. Dianjurkan pengecekan gula darah dilakukan saat puasa dan 2
jam setelah makan atau metode penelitian dengan design experiment with
pretest-postest.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian hal-hal yang dapat disimpulkan antara lain adalah:
1. Tidak terdapat hubungan antara perilaku nongkrong pada siswa SMA
kelas XI di Yogyakarta dengan hasil pengecekan kadar gula darah
sewaktu.
2. Tidak terdapat hubungan antara perilaku konsumsi fast food pada siswa
SM kelas XI di Yogyakarta dengan hasil pengecekan kadar gula darah
sewaktu.
3. Tidak terdapat hubungan antara Indeks Massa Tubuh pada siswa SMA
kelas XI di Yogyakarta dengan hasil pengecekan kadar gula darah
sewaktu.
B. Saran
Saran dari peneliti untuk peneliti selanjutnya antara lain :
1. Melakukan penelitian dengan metode lain seperti design experiment with
pretest-postest, sehingga dapat mengontrol faktor serta dapat
mengindikasi ada tidaknya risiko dini terhadap penyakit diabetes melitus.
Dalam hal ini pretest dan postest yang dimaksud adalah pengecekan kadar
gula darah saat puasa dan 2 jam setelah makan.
2. Menggunakan sampel lebih banyak agar dapat meminimalisir bias hasil
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
3. Memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil
penelitian, misalnya waktu pengambilan data, akan lebih baik jika
dilakukan dengan waktu yang sama pada tiap tempat yang digunakan
untuk mengumpulkan data. Hal ini berkaitan dengan hasil pengecekan
kadar gula darah sewaktu yang bersifat fluktuatif. Kegiatan nongkrong
dibuat batasan yang jelas yaitu sekedar kegiatan bersantai atau kegiatan
bersantai yang disertai dengan mengonsumsi fast food.
C. Aplikasi Penelitian Sebagai Sumber Pembelajaran Biologi
Hasil penelitian mengenai pengaruh gaya hidup dan pola konsusmsi fast food
terhadap kadar gula darah sewaktu pada pelajar ini, diharapkan dapat digunakan
atau dikembangkan dalam materi pembelajaran biologi di sekolah. Materi yang
berkenaan dengan pola konsumsi dan gaya hidup ialah “Sistem Pencernaan
Manusia” untuk Sekolah Menengah Atas kelas XI menggunakan kurikulum 2013.
Dalam Kurikulum 2013 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang
digunakan adalah:
Kompetensi Inti
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
tekonologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkrit
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangn dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara
efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
Kompetensi Dasar
3.7. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ
pada system pencernaan dan mengaitkannya dengan nutrisi dan
bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses pencernaan serta
gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem pencernaan
manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan
simulasi.
4.7. Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi
jaringan pada organ-organ pencernaan yang menyebabkan
gangguan sistem pencernaan manusia melalui berbagai bentuk
media presentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
DAFTAR PUSTAKA
Al, Anshari. 2014. Gambaran Kadar Glukosa Darah Sewaktu Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas yang Berisiko Tinggi Diabetes Melitus
Tipe 2. Skripsi. Universitas Andalas. Padang.
Anonim. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia [Online]. Diakses pada
http://kbbi.web.id/
Batubara, Jose R. L. 2010. Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Sari
Pediatri, Vol. 12, No. 1, Juni 2010. 21.
Bawono, Mokhamad Nur. 2008. Kontrol Hormon Insulin dan Glukagon dalam
Perubahan Metabolisme Selama Latihan. Pelangi Ilmu, Vol 2, No 2, 2008.
BKKBN. 2010. Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja. Direktorat
Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi. Jakarta.
Botham, K.M., dan Mayes, P.A. 2009. Sintesis, Transpor, dan Ekskresi Kolesterol,
Dalam: Biokimia Harper, edisi 27. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Cahyono, Suharjo B. 2012. Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Kanisius.
Yogyakarta.
Chaney, David. 2004. Lifestyle, Sebuah Pengantar Komprehensif. Jalasutra.
Yogyakarta
Dansinger, Michael. 2016. Metabolism Mishaps. Diakses pada
http://www.webmd.com/diabetes/type-2-diabetes-guide/type-2-diabetes
tanggal 3 September 2016
Dewi, Mira. 2007. Resistensi Insulin Terkait Obesitas: Mekanisme Endokrin dan
Intrinsik Sel. Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2007 2 (2): 49 – 54.
Depkes. 2013. Diabetes Melitus Penyebab Kematian Nomor 6 di Dunia: Kemenkes
Tawarkan Solusi CERDIK Melalui Posbind. Departemen Keshatan
Republik Indonesia. Jakarta.
Emmerman, Gregg. 2016. Diabetes. Diakses pada
https://www.studyblue.com/#flashcard/view/11932811 tanggal 3
september 2016
Fatmawati, Ari. 2010. Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Pasien Rawat Jalan
(Studi Kasus di Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Demak.
Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Ganong, W.F. 2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC. Jakarta.
Heryanti, Evi. 2009. Kebiasaan Makan Cepat Saji (Fast Food Modern), Aktivitas
Fisik dan Faktor Lainnya Dengan Status Gizi Pada Mahasiswa Penghuni
asrama UI Depok Tahun 2009. Skripsi. Universitas Indonesia. Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Infodatin. 2014. Situasi dan Analisis Diabetes. Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
International Diabetes Federation (IDF). 2016. Diakses pada
http://www.idf.org/about-diabetes/ tanggal 24 Juli 2016
Istiany, Ari., dan Rusilanti. 2013. Gizi Terapan. PT Remaja Rosdakarya. Jakarta.
Jelatik, I. Gusti Made Gerai, dan Haryati, Erna. 2014. Hubungan Faktor Risiko
Umur, Jenis Kelamin, Kegemukan, dan Hipertensi dengan Kejadian
Diabetes Mellitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Mataram., Media
Bina Ilmiah, volume 8, No.1, Februari 2014, 40.
Kemenkes. 2010. Petunjuk Teknis Pengukuran Faktor Risiko Diabetes Melitus.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Kemenkes RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia 2014. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta.
Khoirul, Anisah. 2013. Perbedaan Kadar Gula Darah Sebelum dan Sesudah Senam
Diabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Persadia Rumah Sakit
Sari Asih Ciputat. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Kotler, Philip. 2006. Manajemen Pemasaran Edisi 11. PT. Indeks. Jakarta.
Kristianti, N., Sarbini, D., dan Mutalazimah. 2009. Hubungan Pengetahuan Gizi
dan Frekuensi Konsumsi Fast Food dengan Status Gizi Siswa SMA Negeri
4 Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, VOL 2, No.1, Juni 2009.
Manaf, Asman. 2006. Insulin: Mekanisme Sekresi dan Aspek Metabolisme. Dalam:
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta.
Merentek, E. 2006. Resistensi insulin pada Diabetes Melitus Tipe 2, Majalah
Cermin Dunia Kedokteran, No. 150, Jakarta, hal. 38-39.
Monks. 2009. Tahap Perkembangan Masa Remaja. Medical Journal New Jersey
Muagman, 1980. Defenisi Remaja. Penerbit Grafindo Jakarta. Jakarta.
Muliany, R. 2005. Daftar Kandungan Zat Gizi, Serat dan Indeks Glikemik dalam
Penukaran Berbagai Hidangan Indonesia dan Makanan Siap Santap Barat.
Tesis. Program Studi Ilmu Gizi Universitas Diponegoro. Semarang
Nix S. W. 2005. Basic Nutrition & Diet Therapy, 12th ed. Mosby-Year Book. St.
Louis.
Nurlatifah, A. 2011. Dibalik Nikmatnya Minuman Bersoda. Radar Bandung.
Bandung.
Oktaviani, Wiwied D., Saraswati, Lintang Dian, Rahfiludin, M. Zen. 2012.
Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast Food, aktivitas Fisik, Pola Konsumsi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Karakteristik Remaja dan Orang Tua dengan Indeks Massa Tubuh (IMT)
(Studi Kasus pada Siswa SMA Negeri Semarang Tahun 2012). Jurnal
Kesehatan Masyarakat, Vol 1, No 2, Tahun 2012, Hal 54 – 553.
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI). 2015. Konsensus
Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia, PB.
PERKENI. Jakarta. 2015.
Pusat Data dan Informasi. 2016. Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja.
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin
%20reproduksi%20remaja-ed.pdf diakses tanggal 3 Agustus 2016 jam
19.56 WIB.
Putra, Adriansyah L., Wowor, Pemsi M., dan Wungouw, Herlina I. S. 2015.
Gambaran Kadar Gula darah sewaktu pada Mahasiswa Angkatan 2015
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal e
Biomedik (eBm), Vol. 3, No. 3, September-Desember 2015. 834.
Ramani, Nisha Subhashchabdra, N., Krishnamurthy, N., Raghavendra Prasad B.,
S., Ashakiran, E., Sumathi M., R. Harish. 2012. Role of Adenosine
Deaminase to Predict Glycemic Status in Tupe 2 Diabetes Mellitus. J Clin
Biomed Sci 2012; 2 (3).
Safar, Gempur. 2007. Modul Metode Statistika II. UGM Press. Yogyakarta.
Sari, D. F. 2007. Evaluasi Bahan Minuman Berkarbonasi. Skripsi. Universitas
Sebelas Maret. Surakarta.
Saufika, Anita, Retnaningsih, dan Alfiasari. 2012. Gaya Hidup dan Kebiasaan
Makan Mahasiswa. Jur. Ilm. Kel. & Kons., Agustus 2012, p : 157 – 165,
Vol.5, No. 2.
Steinberg, L. 2002. Adolescence. 6th ed. Mc Graw-Hill. New York.
Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Statistik untuk Kesehatan. Gava Media. Yogyakarta.
Sujaya, I Nyoman. 2009. Pola Konsumsi Makanan Tradisional Bali sebagai Faktor
Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 di Tabanan. Jurnal Skala Husada Vol. 6
No.1 hal: 75-8
Teixeria-Lemos,dkk. 2011. Regular Physical Exercise Training Assists in
Preventing Type 2 Diabetes Development: Focus On Its Antioxidant and
Anti-Inflammantory Properties. Biomed Central Cardiovascular
Diabetology 10: 1-15
Utami, Esti, dan Nodia, Firsta. 2015. Ini Batas Aman Konsumsi Gula Dalam Sehari.
Diakses pada http://www.suara.com/health/2015/05/18/183429/ini-batas
aman-konsumsi-gula-dalam-sehari tanggal 23 Juli 2016
Wu, X., dan Garvey, W. T. 2010. ‘Insulin Action’ in Textbook of Diabetes, 4th
edition. Holt Rcockram A, Flyvbjerg A and Goldstin B, Sussex: Blackwell.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
World Health Organization (WHO). 2016. Diabetes. Diakses pada
http://www.who.int/diabetes/en/.
Virgianto, G., dan Purwaningsih, E. 2006. Konsumsi Fast Food sebagai Faktor
Risiko Terjadinya Obesitas pada Remaja. Diakses pada
http://eprints.undip.ac.id/ tanggal 25 Juni 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56 Lampiran 1
SILABUS
MATA PELAJARAN BIOLOGI
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas : XI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerkjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, tekonologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangn dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER
BELAJAR
Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada sistem pencernaan
1.1. Mengagumi
keteraturan dan
kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang struktur
dan fungsi sel,
jaringan, organ
penyusun sistem dan
bioproses yang terjadi
pada mahluk hidup.
MAKANAN DAN
SISTEM
PENCERNAAN
MAKANAN
Pengertian ilmu
gizi
Makanan dan zat-
zat makanan
Air
Zat Aditif
Makanan
Mengamati
Mengamati gambar
berbagai macam
makanan
Menanya
Apa tujuan makhluk
hidup memerlukan
makanan?
Bagaimana makanan
tersebut dapat
digunakan tubuh?
Tugas
Laporan tertulis
tentang makanan dan
zat makanan serta
menu seimbang
Observasi
Kerja ilmiah, sikap
ilmiah dan
keselamatan kerja
pada saat melalukan
percobaan dan dalam
kegiatan diskusi atau
presentasi
7 JP x 45
menit
Buku siswa
(Erlangga)
Biologi
Campbell
Buku
Pengantar
gizi
Internet
Gambar
Dll.
1.2. Menyadari dan
mengagumi pola pikir
ilmiah dalam
kemampuan
mengamati bioproses.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER
BELAJAR
1.3. Peka dan peduli
terhadap permasalahan
lingkungan hidup,
menjaga dan
menyayangi
lingkungan sebagai
manisfestasi
pengamalan ajaran
agama yang dianutnya.
Kebutuhan dan
keseimbangan
energi
Menyusun menu
makanan seimbang
Sistem pencernaan
manusia
Gangguan sistem
pencernaan
makanan
Teknologi sistem
pencernaan
Sistem pencernaan
pada hewan
ruminansia
Mengumpulkan Data
(Eksperimen/
Eksplorasi)
Melakukan
percobaan uji
kandungan gizi dan
atau zat aditif pada
makanan
Melakukan studi
literatu tentang
organ penyusun
sistem pencernaan
dan fungsinya
Mengasosiasikan
Portofolio
Laporan tertulis hasil
pengamatan
Tes
Tes tertulis
tentang konsep
makanan dan
sitem pencernaan
makanan
2.1. Berperilaku ilmiah:
teliti, tekun, jujur
sesuai data dan fakta,
disiplin, tanggung
jawab,dan peduli
dalam observasi dan
eksperimen, berani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER
BELAJAR
dan santun dalam
mengajukan
pertanyaan dan
berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong
royong, bekerjasama,
cinta damai,
berpendapat secara
ilmiah dan kritis,
responsif dan proaktif
dalam dalam setiap
tindakan dan dalam
melakukan
pengamatan dan
percobaan di dalam
kelas/laboratorium
Membuat hasil
pengamatan dalam
bentuk laporan
kegiatan
pengamatan
Mendiskusikan
fungis organ
penyusun sisten
pencernaan
makanan
Mengkomunikasikan
Mempresentasikan
macam-macam
gangguan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER
BELAJAR
maupun di luar
kelas/laboratorium.
kelaian pada sistem
pencernaan
makanan
Membuat laporan
secara tertulis
mengenai
perbedaan sistem
pencernaan pada
manusia dan hewan
ruminansia
2.2. Peduli terhadap
keselamatan diri dan
lingkungan dengan
menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat
melakukan kegiatan
pengamatan dan
percobaan di
laboratorium dan di
lingkungan sekitar.
3.7. Menganalisis
hubungan antara
struktur jaringan
penyusun organ pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER
BELAJAR
system pencernaan
dan mengaitkannya
dengan nutrisi dan
bioprosesnya sehingga
dapat menjelaskan
proses pencernaan
serta gangguan fungsi
yang mungkin terjadi
pada sistem
pencernaan manusia
melalui studi literatur,
pengamatan,
percobaan, dan
simulasi.
4.7. Menyajikan hasil
analisis tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER
BELAJAR
kelainan pada struktur
dan fungsi jaringan
pada organ-organ
pencernaan yang
menyebabkan
gangguan sistem
pencernaan manusia
melalui berbagai
bentuk media
presentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ semester : XI/2
Materi Pokok : Makanan dan Sistem Pencernaan Makanan
Alokasi Waktu : 7 JP (6 x 45 menit)
A. KOMPETENSI INTI
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerkjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
tekonologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkrit
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangn dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara
efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1.1. Mengagumi keteraturan dan
kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang struktur dan fungsi sel,
jaringan, organ penyusun
sistem dan bioproses yang
terjadi pada mahluk hidup.
1.1.1. Menunjukkan rasa syukur
atas kesehatan sistem
pencernaan
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti,
tekun, jujur sesuai data dan
fakta, disiplin, tanggung
jawab,dan peduli dalam
observasi dan eksperimen,
berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah dan
kritis, responsif dan proaktif
dalam dalam setiap tindakan
dan dalam melakukan
pengamatan dan percobaan di
dalam kelas/laboratorium
maupun di luar
kelas/laboratorium.
2.1.1. Tanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas mandiri
2.1.2. Menunjukkan sikap
kerjasama dalam kelompok
2.1.3. Menunjukkan sikap berani
menyampaikan pendapat
2.1.4. Menunjukkan sikap peduli
terhadap sekitar
3.7. Menganalisis hubungan antara
struktur jaringan penyusun
organ pada system pencernaan
dan mengaitkannya dengan
nutrisi dan bioprosesnya
3.7.1. Menjelaskan zat-zat
makanan
3.7.2. Menyusun menu seimbang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
sehingga dapat menjelaskan
proses pencernaan serta
gangguan fungsi yang mungkin
terjadi pada sistem pencernaan
manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan
simulasi.
3.7.3. Menjelaskan organ
penyusun sistem
pencernaan makanan
3.7.4. Menjelaskan mekanisme
sistem pencernaan makanan
3.7.5. Mengidentifikasi macam-
macam gangguan pada
sistem pencernaan makanan
4.7. Menyajikan hasil analisis
tentang kelainan pada struktur
dan fungsi jaringan pada organ-
organ pencernaan yang
menyebabkan gangguan sistem
pencernaan manusia melalui
berbagai bentuk media
presentasi.
4.7.1. Menyajikan hasil analisis
gangguan pada sistem
pencernaan manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.1.1.1. Siswa mampu menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan atas
kesehatan sistem pencernaan yang dimiliki melalui kegiatan
refleksi
2.1.1.1 Melalaui tugas mandiri, siswa mampu menunjukkan sikap
bertanggung jawab
2.1.2.1. Dengan kegiatan diskusi, siswa mampu menunjukkan sikap
kerjasama di dalam kelompok
2.1.3.1. Siswa mampu menunjukkan sikap berani menyampaikan
pendapat melalui kegiatan diskusi
2.1.4.1. Melalui kegiatan praktikum, siswa mampu menunjukkan sikap
peduli terhadap sekitar
3.7.1.1. Siswa mampu menjelaskan zat-zat makanan dari berbagai
bahan makanan melalui percobaan
3.7.2.1. Siswa dapat menyusun menu seimbang dalam sehari dengan
melihat tumpeng gizi seimbang
3.7.3.1. Siswa dapat menjelaskan fungsi organ penyusun sistem
pencernaan setelah menonton video.
3.7.4.1. Setelah menonton video siswa dapat menjelaskan mekanisme
sistem pencernaan makanan
3.7.5.1. Melalui studi literatur siswa mampu mengidentifikasi macam-
macam gangguan pada sistem pencernaan makanan
4.7.1.1. Dengan kegiatan presentasi siswa mampu menyajikan hasil
analisis kelainan pada sistem pencernaan manusia
D. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Pokok : Makanan Dan Sistem Pencernaan Makanan
Materi Ajar :
1. Pertemuan pertama : Macam zat makanan dan fungsinya, menu
seimbang
2. Pertemuan kedua : Kebutuhan energi dan menu seimbang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
3. Pertemuan ketiga : Sistem pencernaan pada manusia dan
gangguan pada sistem pencernaan
E. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE
Pendekatan pembelajaran : Saintifik
Model pembelajaran : Direct Learning, Picture and picture, dan
video
Metode pembelajaran : diskusi, percobaan, pengamatan, penugasan
dan ceramah.
F. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
1. Media :
a). Laptop
b). LCD (proyektor)
c). Papan tulis dan spidol
d). Lembar Kerja Siswa (LKS)
e). Power point
f). Video
2. Sumber :
a). Buku guru
b). Buku siswa biologi SMA kelas XI
c). Internet
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan
Siswa
Alokasi
Waktu
(menit)
Pertemuan 1 (3 x 45 menit)
Pendahuluan Menyiapkan kondisi
kelas
Berdoa atau
salam,mengecek
presensi.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Melakukan
apersepsi, dan
memotivasi siswa
serta menyampaikan
tujuan pembelajaran
1. Menanyakan “sudah
makankah kalian?
Apa yang kalian
rasakan setelah
makan? Apakah
fungsi kita
memerlukan
makan?”
2. Menyampaikan
tujuan pembelajaran
Inti
Mengamati 3. Guru menampilkan
gambar makanan
yang ditampilakn
dari powerpoint
105
Menanya 4. Guru bertanya
mengenai
kandungan zat
makanan yang
terdapat pada
gambar
Mengumpulkan
informasi/ Mencoba
5. Siswa diminta
membentuk
kelompok
6. Setiap kelompok
diminta untuk
menguji kandungan
zat pada makanan
Mengasosiasi/
Menalar
7. Berdasarkan uji
kandungan zat pada
makanan, siswa
mampu
mengidentifikasi
kandungan zat
makanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Mengkomunikasikan 8. Siswa bersama
kelompok
merangkum hasil uji
kandungan zat
makanan dan
membuat laporan
individu yang
dikumpulkan pada
pertemuan
selanjutnya
Penutup
Merangkum 9. Mengajak siswa
untuk membuat
rangkuman dari
materi yang telah
dipelajari
20
Evaluasi 10. Memberikan
beberapa pertanyaan
kepada siswa terkait
materi yang telah
dipelajari
Refleksi 11. Mengajak siswa
merefleksikan hal
apa saja yang
didapatkan dari
pembelajaraan yang
telah dilakukan
Arahan/ Tindak
Lanjut
12. Siswa diminta untuk
membaca materi
terkait kebutuhan
dan keseimbangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
energi, serta menu
seimbang.
Total 135
menit
Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan
Siswa
Alokasi
Waktu
(menit)
Pertemuan 2 (2 x 45 menit)
Pendahuluan Menyiapkan kondisi
kelas
1. Berdoa atau
salam,mengecek
presensi.
10
Melakukan
apersepsi, dan
memotivasi siswa
serta menyampaikan
tujuan pembelajaran
2. Guru menanyakan
kepada siswa
mengenai makanan
apa yang telah
dikonsumsi
3. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
Inti
Mengamati 4. Guru menampilkan
informasi tabel
kebutuhan energi
dan keseimbangan
energi yang
dibutuhkan oleh
tubuh.
5. Guru menampilkan
tumpeng gizi
seimbang.
60
Menanya 6. Guru meminta siswa
untuk menjelaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
contoh menu gizi
seimbang
Mengumpulkan
informasi/ Mencoba
7. Siswa berdasarkan
kelompok diminta
untuk menghitung
kebutuhan kalori dan
mengidentifikasi
menu yang tergolong
mengandung gizi
seimbang
Mengasosiasi/
Menalar
8. Siswa bersama
kelompok
menganalisis untuk
menjelaskan
kebutuhan kalori tiap
anggota dalam
kelompok dan
menentukan menu
dengan gizi
seimbang
Mengkomunikasikan 9. Siswa
mempresentasikan
hasil diskusi
kelompok
Penutup
Merangkum 10. Mengajak siswa
untuk membuat
rangkuman dari
materi yang telah
dipelajari
20
Evaluasi 11. Memberikan
beberapa pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
kepada siswa terkait
materi yang telah
dipelajari
Refleksi 12. Mengajak siswa
merefleksikan hal
apa saja yang
didapatkan dari
pembelajaraan yang
telah dilakukan
Arahan/ Tindak
Lanjut
13. Siswa diminta
mempelajari materi
selanjutnya yaitu
sistem pencernaan
manusia.
Total 90 menit
Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan
Siswa
Alokasi
Waktu
(menit)
Pertemuan 3 (2 x 45 menit)
Pendahuluan Menyiapkan kondisi
kelas
1. Berdoa atau
salam,mengecek
presensi.
10
Melakukan
apersepsi, dan
memotivasi siswa
serta menyampaikan
tujuan pembelajaran
2. Guru menanyakan
kepada siswa
mengenai proses
makanan dimakan
dan diserap oleh
tubuh
3. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
Inti
Mengamati 4. Guru menampilkan
video dan siswa
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
diminta untuk
melihat video
tersebut terkait
dengan materi organ
saluran pencernaan
Menanya 5. Guru meminta siswa
untuk menjelaskan
saluran pencernaan
pada manusia
Mengumpulkan
informasi/ Mencoba
6. Siswa berdasarkan
kelompok diminta
untuk mencari
gangguan pada
sistem pencernaan
Mengasosiasi/
Menalar
7. Siswa bersama
kelompok
mendiskusikan
gangguan pada
sistem pencernaan
Mengkomunikasikan 8. Siswa
mempresentasikan
hasil diskusi
kelompok
Penutup
Merangkum 9. Mengajak siswa
untuk membuat
rangkuman dari
materi yang telah
dipelajari
20
Evaluasi 10. Memberikan
beberapa pertanyaan
kepada siswa terkait
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
materi yang telah
dipelajari
Refleksi 11. Mengajak siswa
merefleksikan hal
apa saja yang
didapatkan dari
pembelajaraan yang
telah dilakukan
Arahan/ Tindak
Lanjut
12. Siswa diminta
mempelajari materi
selanjutnya yaitu
sistem pernapasan.
Total 90 menit
H. PENILAIAN
1. Jenis/Teknik Penilaian
a. Penilaian Kognitif
b. Penilaian Sikap (Afektif)
c. Penilaian Psikomotorik (Kinerja)
2. Bentuk Instrumen
a. Lembar Kerja Siswa (LKS)
b. Rubrik Penilaian
c. Pedoman Skoring
Yogyakarta,
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
( ) ( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75 Lampiran 3
LEMBAR KERJA SISWA
Uji Kandungan Zat Makanan
A. Tujuan
1. Mengetahui kandungan zat di dalam makanan
2. Menguji kandungan amilum, glukosa, protein, dan lemak pada berbagai
jenis makanan
B. Alat dan Bahan
1. Alat :
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Pipet tetes
- Lampu spiritus
- Penjepit tabung reaksi
- Lumpang dan alu
- Pengaduk
- Cawan petri
- Kertas label
- Ketas HVS/buram
2. Bahan :
- Larutan Benedict
- Larutan Lugol
- Larutan Biuret
- Nasi
- Keju
- Kentang
- Susu kental manis
- Tahu
- Margarin/mentega
- Pisang
- Telur rebus
Kelompok :
1.
2.
3.
4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
C. Cara Kerja
- Gerus atau haluskan masing-masing bahan makanan yang akan diujikan
dengan menggunakan lumpang dan alu
- Pisahkan setengah bagian dari tiap bahan makanan untuk dilarutkan
dengan air (aquades)
- Larutan makanan akan di uji dengan larutan Benedict dan larutan
Biuret, sedangkan bahan makanan yang hanya dihaluskan untuk uji
amilum dan lemak.
a. Uji kandungan amilum
1. Ambil sedikit sample bahan makanan, taruh pada cawan petri
2. Teteskan bahan makanan dengan larutan larutan lugol sebanyak 2-5
tetes
3. Amati dan catat perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah ditetesi
b. Uji kandungan glukosa
1. Ambil 2 mL larutan bahan makanan, tuangkan pada tabung reaksi
2. Tambahkan 5 tetes larutan Benedict
3. Jepit tabung reaksi, kemudian nyalakan lampu spiritus
4. Panaskan di atas lampu spiritus beberapa saat atau hingga terlihat
perubahan warna, diamati jika ada perubahan
5. Catatlah hasil pada tabel hasil pengamatan
c. Uji kandungan protein
1. Ambil 2 mL larutan bahan makanan, tuangkan pada tabung reaksi
2. Tambahkan 5 tetes larutan Biuret
3. Diamkan 5 menit
4. Amati perubahan warna yang terjadi
5. Tulis hasil dalam tabel pengamatan
d. Uji kandungan lemak
1. Ambillah sedikit bahan makanan, oleskan secara rata dan tipis pada
kertas
2. Diamkan beberapa saat hingga kering
3. Amati dengan diterawang ke cahaya lampu
4. Catat hasilnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
D. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Uji Kandungan Zat Makanan
Bahan Makanan Hasil Reaksi/Perubahan warna
Lugol Benedict Biuret Kertas
Tabel 2. Hasil Kandungan Zat Makanan
Bahan
Makanan
Kandungan Zat Makanan
Amilum Glukosa Protein Lemak
E. Kesimpulan
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
F. Bahan Diskusi
1. Apa fungsi masing-masing larutan lugol, biuret, dan Benedict?
2. Apa warna dari makanan jika mengandung amilum, glukosa, dan
protein?
3. Apa fungsi pemanasan pada uji glukosa menggunakan larutan Benedict?
4. Bagaimana mengetahui suatu bahan makanan atau makanan
mengandung lemak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
G. Format Laporan
1. Acara (Judul, Hari/Tanggal, Waktu, dan Tempat)
2. Tujuan
3. Alat dan Bahan, Cara Kerja
4. Hasil dan Pembahasan
5. Kesimpulan
6. Daftar Pustaka
7. Lampiran (dokumentasi)
.. Selamat Belajar ..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Jawaban Bahan Diskusi
1. Fungsi dari:
a. Larutan lugol untuk mendeteksi adanya kandungan amilum pada makanan
b. Larutan biuret untuk mendeteksi adanya kandungan protein pada makanan
c. Larutan Benedict untuk mendeteksi adanya kandungan glukosa pada
makanan
2. Warna dari makanan jika mengandung:
a. Amilum yaitu biru atau ungu
b. Glukosa yaitu merah bata dan terdapat endapan
c. Protein yaitu orange
3. Fungsi pemanasan pada uji glukosa dengan larutan Benedict adalah
mempercepat kecepatn reaksi karena dengan meningkatnya suhu maka gerak
partikel-partikel dalam larutan semakin cepat.
4. Untuk mengetahui bahan makanan dan makanan mengandung lemak apabila
kertas minyak (kertas buram) menjadi transparan pada bagian yang terkena
bahan makanan atau makanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
LEMBAR KERJA SISWA
A. Judul : Berapa Kebutuhan Kalori Anda?
B. Tujuan :
1. Mengetahui BBI (Berat Badan Ideal) dan Indeks Massa Tubuh (IMT)
2. Mengetahui Kebutuhan Kalori Basal ( KKB)
3. Mengetahui Kebutuhan Kalori Total (KKT)
4. Mengetahui menu gizi seimbang
C. Alat dan Bahan
1. Alat tulis
D. Cara Kerja
1. Hitunglah BBI, IMT, KKB, dan KKT dari masing-masing anggota
kelompok!
2. Catat hasil perhitungan pada tabel!
3. Diskusikan menu yang terdapat pada bagian hasil diskusi apakah
tergolong menu dengan gizi seimbang!
4. Catat hasil diskusi pada lembar hasil diskusi!
5. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
E. Hasil Diskusi
a. Hasil perhitungan BBI, IMT, KKB, dan KKT!
No. Nama Jenis
Kelamin
Hasil Perhitungan
BBI IMT KKB KKT
b. Perhatikan gambar di bawah ini!
Kelompok :
Anggota Kelompok :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Jelaskan:
1) Apakah menu tersebut tergolong menu dengan gizi seimbang?
2) Bagaimana pentingnya memperhatikan gizi seimbang?
3) Buatlah menu seimbang untuk satu hari!
Jawaban diskusi:.
1. ............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
..........................................................................................................
2. ............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
3. Tabel menu makanan dalam sehari
Hari/tanggal Waktu Nama
menu/jenis
makanan
Komponen
makanan
Pagi
Siang
Malam
Keterangan: contoh komponen makanan misalnya, menu bakso
terdiri dari mie, sayur sawi, bakso (daging), dan minyak.
F. Kesimpulan
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 4
INSTRUMEN DAN PEDOMAN PENILAIAN
Instrumen Penilaian Kognitif
Kisi-Kisi Soal Evaluasi
Indikator
Soal
Bentuk
Soal
Jumlah
Soal C1
(Ingat
an)
C2
(Pem
aham
an)
C3
(Pen
erap
an)
C4
(Anal
isis
/sin
teti
s)
C5
(Eval
uas
i)
C6
(Pen
cipta
an)
3.7.1.
Menjelaskan
zat-zat makanan
1 Essay 1
3.7.4.
Menjelaskan
organ penyusun
sistem
pencernaan
makanan
2 Essay 1
3.7.5.
Menjelaskan
mekanisme
sistem
pencernaan
makanan
3 Essay 1
3.7.6.
Mengidenti-
fikasi macam-
macam
gangguan pada
4 Essay 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
sistem
pencernaan
makanan
Total Soal 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Soal Evaluasi
Jawablah dengan tepat dan lengkap!
1. Jelaskan macam-macam zat makanan, sumbernya, dan fungsinya!
2. Jelaskan nama organ sistem pencernaan dan fungsi berdasarkan pada gambar
di bawah ini:
3. Jelaskan perbedaan antara pencernaan mekanik dan kimiawi!
4. Diketahui seseorang sering mengalami keluhan antara lain perih pada bagian
lambung, mengalami mual dan muntah, dan biasa disertai perut kembung.
Berdasarkan kasus tersebut, jelaskan:
a. Ganguan pencernaan yang dialami
b. Penyebab
c. Cara pengobatan
Perhitungan Nilai :
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Pedoman Penilaian Kognitif
No. Soal Soal dan Jawaban Skor
1
Jelaskan macam-macam zat
makanan, sumber, dan
fungsinya!
Jawaban:
1. Karbohidrat (beras,
jagung, kentang, ubi,
singkong, gandum, dll)
Fungsi: sumber energi
utama; bahan pembentuk
senyawa kimia misalnya
asam lemak, asam amino;
sebagai komponen
penyusun sel.
2. Lemak (hewani dari keju,
daging, telur, susu, ikan;
nabati dari kacang-
kacangan, buah alpukat)
Fungsi: pelindung tubuh
dari suhu rendah; pelarut
vitamin A, D, E, dan K;
pelindung alat-alat tubuh
vital seperti jantung dan
lambung; dll.
3. Protein (hewani dari susu,
ikan, udang, cumi; nabati
15 10 1 0
Bila benar 3 (semua) Bila benar 2 Bila benar 1 Tidak menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
dari kacang-kacangan,
kelapa, gandum)
2
Jelaskan nama organ sistem
pencernaan dan fungsinya
berdasarkan pada gambar di
bawah ini:
Jawaban:
A = Mulut: terjadinya
pencernaan secara mekanik
dan kimiawi
B = Kerongkongan atau
40 25 15 0
Menjawab 7
(semua) dengan
benar
Menjawab 5 dengan
benar
Menjawab 3 dengan
benar
Tidak menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
esofagus: saluran pencernaan
sebagai jalan lewatnya
makanan dari mulut menuju
lambung, temapt terjadinya
gerak peristaltik.
C = Lambung: terjadi
pencernaan secara kimiawi.
D = Usus besar: mengatur
kadar air sisa makanan dan
terjadi pembusukan sisa-sisa
makanan.
E = Usus halus: terjadi
pencernaan secara kimiawi,
dan penyerapan sari-sari
makanan.
F = Rektum: menyimpan
feses sementara waktu.
G = Anus: tempat keluarnya
feses.
3
Jelaskan perbedaan antara
pencernaan mekanik dan
kimiawi!
Jawaban:
Pencernaan mekanik ialah
proses pencernaan yang
terjadi di dalam mulut karena
adanya perubahan molekul
besar menjadi kecil oleh
bantuan gigi, sedangkan
10 5 1 0
Menjawab 2 dengan
benar
Menjelaskan 1
dengan benar
Menjawab semua
namun salah semua
Tidak menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
pencernaan kimiawi ialah
pencernaan yang melibatkan
adanya peran enzim dalam
mengubah zat makanan yang
masuk ke dalam sistem
pencernaan terjadi pada
mulut, lambung, dan usus
halus.
4
Diketahui seseorang sering
mengalami keluhan antara
lain perih pada bagian
lambung, mengalami mual
dan muntah, dan biasa
disertai perut kembung.
Berdasarkan kasus tersebut,
jelaskan:
d. Ganguan pencernaan
yang dialami
e. Penyebab
f. Cara pengobatan
Jawaban:
a. Maag atau tukak
lambung
35 20 10 0
Menjawab 3 dengan
benar
Menjawab 2 dengan
benar
Menjawab 1 dengan
benar
Tidak menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
b. Dapat disebabkan
infeksi dari Helicobacter
pylori atau akibat
produksi HCl yang
berlebih sehingga
melukai dinding
lambung.
c. Cara penyembuhan
dengan makan teratur
dan jika mengalami
gejala segera konsumsi
obat pereda nyeri
lambung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Instrumen Penilaian Sikap
Materi :
Kelas/semester : XI/2
No. Nama Indikator Jumlah
Skor
Nilai Kriteria
Nilai Tanggung
Jawab
Kerjasama Berani Peduli
Pedoman Penilaian Sikap
Aspek yang diamati Skor Keterangan Indikator
Tanggung jawab 3 Siswa menunjukkan sikap bertanggung
jawab baik dalam mengerjakan tugas,
dalam kegiatan diskusi, juga
mempertahankan jawaban saat kegiatan
tanya jawab
2 Siswa hanya menunjukkan sikap
bertanggung jawab terhadap diri sendiri
dan mengabaikan kelompok
1
Tidak menunjukkan sikap mampu
bertanggung jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Kerjasama
3 Siswa mampu bekerjasama dengan baik
dalam kelompok
2 Siswa terkadang kesulitan bekerja sama
dalam kegiatan kelompok
1
Siswa tidak menunjukkan sikap mampu
bekerja sama
Berani 3 Siswa berani dalam menyampaikan
pendapat di depan kelas
2 Siswa berani menyampaikan pendapat
hanya di dalam kelompok
1
Siswa tidak menunjukkan sikap berani
Peduli
3 Siswa menunjukkan kepedulian terhadap
anggota kelompok juga lingkungan
sekitar
2 Siswa tidak menunjukkan sikap peduli
terhap kelompoknya namun tidak
terhadap sekitar
1
Siswa menunjukkan sikap acuh tak acuh
Nilai = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓
𝟏𝟐× 𝟏𝟎𝟎%
Kriteria nilai : A = 100 – 76 (Sangat baik) C = 50 – 26 (Cukup Baik)
B = 75 – 51 (Baik) D = 25 – 3 (Kurang Baik)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Instrumen Penilaian Kinerja
Kelas :
Kelompok :
No. Aspek Kategori Penilaian Skor
1 2 3 4
1 Persiapan Menyiapkan alat dan bahan praktikum
2 Pelaksanaan Menggunakan alat sesuai fungsinya
Melakukan kegiatan praktikum sesuai prosedur
3 Kegiatan Akhir Membereskan dan mengembalikan alat/bahan
Mengumpulkan laporan
Skor Total
Nilai
Nilai = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
𝟐𝟎× 𝟏𝟎𝟎
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Pedoman Penilaian Kinerja
Aspek Kategori Penilaian
Skor
1 2 3 4
Persiapan Menyiapkan alat
dan bahan
Tidak membawa
alat dan bahan
Alat dan bahan yang
digunakan tidak sesuai
dengan yang
tercantum pada
prosedur
Alat dan bahan yang
digunakn kurang
lengkap
Alat dan bahan
yang digunakan
lengkap dan sesuai
Pelaksanaan Menggunakan alat
sesuai fungsinya
Tidak mengetahui
semua kegunaan
alat
Memahami kegunaan
alat namun tidak
digunakan
Memahami
kegunaan alat namun
tidak digunakan
sesuai fungsinya
Menggunakan alat
sesuai dengan
fungsinya
Melakukan kegiatan
praktikum sesuai
prosedur
Tidak melakukan
pengambilan data
Praktikum kurang
mengikuti prosedur,
data tidak lengkap
Praktikum mengikuti
prosedur, data tidak
lengkap
Sesuai prosedurdan
data lengkap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Kegiatan Akhir Membereskan dan
mengembalikan
alat/bahan
Tidak
membereskan/
mengembalikan
alat/bahan yang
sudah selesai
digunakan
Alat/ bahan hanya
dibereskan dan
dikembalikan namun
hanya sebagian
Alat/ bahan sudah
dibereskan dan
dikembalikan namun
bebrapa alat dalam
keadaan kurang baik
Alat/ bhan yang
sudah digunakan
dibereskan dan
dikembalikan
dalam keadaan baik
Mengumpulkan
laporan
Tidak
mengumpulkan
laporan
Mengumpulkan
laporan proyek dua
hari setelah batas
pengumpulan
Mengumpulkan
laporan proyek satu
hari setelah batas
pengumpulan
Mengumpulkan
laporan proyek/
praktikum tepat
waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Format Laporan Praktikum
8. Acara (5)
1. Judul
2. Hari/Tanggal
3. Waktu
4. Tempat
9. Tujuan (5)
10. Alat dan Bahan, Cara Kerja (15)
11. Hasil dan Pembahasan (25)
12. Kesimpulan (10)
13. Daftar Pustaka (5)
14. Lampiran (dokumentasi) (5)
Nilai Laporan
Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
70 x 100
Pedoman Penilaian Laporan Tertulis
Aspek Format Penilaian Skor Kriteria Penilaian
A. Acara Praktikum 0 Komponen tidak ada
3 Komponen tidak lengkap
5 Komponen lengkap
B. Tujuan 1 Tujuan tidak sesuai dengan kegiatan
3 Tujuan sesuai dengan kegiatan
namun tidak mencakup keseluruhan
5 Tujuan sesuai dan mencakum
kegiatan
C. Alat dan Bahan, Cara Kerja 0 Komponen tidak ada
10 Komponen tidak lengkap
15 Komponen lengkap
D. Hasil dan Pembahasan 0 Hasil tidak ada, pembahasan tidak
jelas
10 Hasil tidak lengkap, pembahasan
tidak jelas
15 Hasil lengkap, pembahasan tidak
jelas
20 Hasil lengkap, pembahasan jelas
namun tidak mendalam
25 Hasil lengkap, pembahasan jelas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
mendalam
E. Kesimpulan (10) 1 Tidak menjawab tujuan
5 Menjawab tujuan namun tidak
lengkap
10 Menjawab tujuan dan lengkap
F. Daftar Pustaka (5)
0 Tidak mencatumkan daftar pustaka
3 Mencantumkan namun tidak lengkap
5 Mencantumkan dan lengkap
G. Lampiran 0 Tidak mencantumkan lampiran
3 Mencantumkan namun tidak
dilengkapi keterangan
5 Lengkap beserta keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97 Lampiran 5
Data Mentah Hasil Survei Frekuensi Nongkrong, Frekuensi Konsumsi Fast
Food, dan Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Responden
No. Frekuensi Nongkrong Frekuensi Konsumsi
Fast food
KGDS
(mg/dl)
1. Setiap hari 3x 90
2 < 3x < 3x 95
3 < 3x Tdk menentu 101
4 Setiap hari Setiap hari 88
5 Setiap hari 3x 98
6 Tdk menentu Tdk menentu 83
7 Hampir setiap hari < 3x 108
8 < 3x < 3x 88
9 < 3x < 3x 86
10 3x < 3x 91
11 3x < 3x 103
12 3x < 3x 101
13 3x < 3x 107
14 Tdk menentu Tdk menentu 88
15 < 3x Setiap hari 108
16 <3x < 3x 168
17 Tdk menentu Tdk menentu 82
18 <3x < 3x 84
19 3x 3x 88
20 < 3x Tdk menentu 84
21 <3x < 3x 104
22 <3x < 3x 84
23 Kadang-kadang Setiap hari 82
24 jarang < 3x 90
25 Tidak menentu Tidak menentu 97
26 Setiap hari < 3x 88
27 2x 2x 88
28 3x 3x 88
29 <3x < 3x 100
30 3x 2x 95
31 3x < 3x 67
32 - - 63
33 < 3x < 3x 98
34 Tidak menentu Tidak menentu 93
35 jarang Tdk tahu 87
36 < 3x < 3x 96
37 3x 3x 77
38 < 3x < 3x 89
39 < 3x < 3x 86
40 Blm tentu Blm tentu 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
41 3x < 3x 82
42 jarang Blm tentu 73
43 3x < 3x 86
44 < 3x < 3x 80
45 < 3x < 3x 76
46 < 3x < 3x 83
47 < 3x < 3x 87
48 1x sebulan 1x sebulan 88
49 < 3x 3x 104
50 3x < 3x 90
51 3x 3x 96
52 Setiap hari 3x 98
53 Setiap hari 3x 103
54 Tdk tentu < 3x 97
55 < 3x <3x 101
56 < 3x < 3x 69
57 Setiap hari Setiap hari 85
58 3x <3x 84
59 < 3x < 3x 116
60 < 3x < 3x 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 6
Data Mentah Berat Badan, Tinggi Badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), dan
Status Gizi Responden
No.
Berat
Badan
(kg)
Tinggi
Badan
(m)
IMT
Status Gizi
1. 84,50 1,70 29,24 Gemuk
2 58,50 1,74 19,32 Normal
3 46,00 1,60 17,97 Kurus
4 55,60 1,72 18,79 Normal
5 55,00 1,70 19,03 Normal
6 77,00 1,71 26,33 Gemuk
7 73,00 1,68 25,86 Gemuk
8 65,00 1,62 24,77 Normal
9 42,90 1,51 18,81 Normal
10 42,00 1,63 15,81 Kurus
11 49,60 1,52 21,47 Normal
12 42,30 1,60 16,52 Kurus
13 63,00 1,53 26,91 Gemuk
14 65,60 1,74 21,67 Normal
15 73,30 1,70 25,36 Gemuk
16 143,30 1,72 48,44 Gemuk
17 65,10 1,73 21,75 Normal
18 81,20 1,80 25,06 Normal
19 42,10 1,65 15,46 Kurus
20 81,50 1,64 30,30 Gemuk
21 46,40 1,54 19,56 Normal
22 57,30 1,66 20,79 Normal
23 58,60 1,67 21,01 Normal
24 44,90 1,62 17,11 Kurus
25 48,60 1,72 16,43 Kurus
26 124,80 1,75 40,75 Gemuk
27 60,30 1,82 18,20 Kurus
28 59,00 1,69 20,66 Normal
29 76,80 1,64 28,55 Gemuk
30 99,90 1,60 39,02 Gemuk
31 75,70 1,73 25,29 Gemuk
32 67,40 1,75 22,01 Normal
33 49,80 1,54 21,00 Normal
34 49,40 1,59 19,54 Normal
35 65,10 1,68 23,07 Normal
36 53,80 1,74 17,77 Kurus
37 47,60 1,58 19,07 Normal
38 65,20 1,65 23,95 Normal
39 46,70 1,62 17,79 Kurus
40 80,60 1,86 23,30 Normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
41 67,00 1,90 18,56 Normal
42 71,60 1,76 23,11 Normal
43 60,90 1,76 19,66 Normal
44 54,60 1,58 21,87 Normal
45 44,40 1,63 16,71 Kurus
46 55,90 1,63 21,04 Normal
47 82,80 1,73 27,67 Gemuk
48 52,20 1,65 19,17 Normal
49 55,50 1,68 19,66 Normal
50 41,50 1,57 16,84 Kurus
51 58,70 1,57 23,81 Normal
52 55,50 1,67 19,90 Normal
53 61,90 1,71 21,17 Normal
54 53,60 1,56 22,02 Normal
55 43,50 1,59 17,21 Kurus
56 51,80 1,65 19,03 Normal
57 47,70 1,63 17,95 Kurus
58 58,00 1,67 20,80 Normal
59 49,10 1,60 19,18 Normal
60 47,90 1,70 16,57 Kurus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 7
Data Mentah Hasil Survei pada SMA N 8 Yogyakarta dan
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Tabel.1. Jumlah Siswa Laki-Laki dan Perempuan
Jenis Kelamin SMA N 8
Yogyakarta
SMA Pangudi
Luhur
Yogyakarta
Total
Laki - Laki 20 18 38
Perempuan 10 12 22
Jumlah 30 30 60
Tabel 2. Jumlah Siswa yang Sarapan dan Tidak Sarapan Saat Pengecekan Gula
Darah Sewaktu
Saat Pengecekan
Darah Sewaktu
SMA N 8
Yogyakarta
SMA Pangudi
Luhur
Yogyakarta
Total
Sarapan 26 15 41
Tidak Sarapan 4 15 19
Jumlah 30 30 60
Tabel 3. Jumlah Siswa yang Memiliki Riwayat DM dalam Keluarga
Memiliki
Riwayat DM
dalam Keluarga
SMA N 8
Yogyakarta
SMA Pangudi
Luhur
Yogyakarta
Total
Ya 22 4 26
Tidak 8 26 32
Jumlah 30 30 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tabel 4. Jumlah Siswa yang Tertarik dalam Mengonsumsi Makanan dan Minuman
Manis
Suka Makan
atau Minuman
Manis
SMA N 8
Yogyakarta
SMA Pangudi
Luhur
Yogyakarta
Total
Suka 24 25 49
Tidak 6 5 11
Jumlah 30 30 60
Tabel 5. Jumlah Siswa yang Sering Mengonsumsi Minuman Bersoda
Sering Meminum
Minuman
Bersoda
SMA N 8
Yogyakarta
SMA Pangudi
Luhur
Yogyakarta
Total
Ya 6 7 13
Tidak 24 23 47
Jumlah 30 30 60
Tabel 6. Frekuensi Siswa Nongkrong per Minggu
Frekuensi SMA N 8
Yogyakarta
SMA Pangudi
Luhur
Yogyakarta
Total
3x/minggu 7 7 14
< 3x/minggu 13 11 24
Setiap hari 3 4 7
Lainnya 7 8 15
Jumlah 30 30 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Tabel 7. Jumlah Konsumsi Makanan dan Minuman Manis dalam Seminggu
Jumlah Konsumsi SMA N 8
Yogyakarta
SMA Pangudi
Luhur
Yogyakarta
Total
3x/minggu 5 4 9
< 3x/minggu 18 15 33
Setiap hari 1 3 4
Lainnya 6 8 14
Jumlah 30 30 60
Tabel 8. Tempat Nongkrong yang Sering Dikunjungi Siswa
Tempat
Nongkrong
SMA N 8
Yogyakarta
SMA Pangudi
Luhur
Yogyakarta
Total
(%)
Cha-cha milktea,
Starbucks
14 5 21
JCo, Dunkin'
Donuts
3 2 6
McD, KFC, AW,
Pizza
12 14 29
Warung indomie,
burjo
11 14 28
Lainnya 7 7 16
Jumlah 47 42 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Tabel 9. Menu yang sering Dikonsumsi Saat Nongkrong oleh Siswa
Tempat
Nongkrong
SMA N 8
Yogyakarta
SMA Pangudi
Luhur
Yogyakarta
Total
(%)
Kopi, milkshake,
milktea, soft drink
20 18 35
Ice cream, cakes 12 8 19
Fried chicken,
burger
10 7 16
French fries,
nugget, sosis,
popcorn
6 11 16
Lainnya 8 7 14
Jumlah 56 51 100
Tabel 10. Orang yang Menemani Saat Nongkrong
Orang Yang Menemani SMA N 8
Yogyakarta
SMA Pangudi
Luhur
Yogyakarta
Total
(%)
Orang tua 10 4 14
Saudara
(kakak/adik/sepupu/dsb)
6 5 11
Sahabat/teman 26 28 54
Pacar 4 4 8
Lainnya 3 1 4
Jumlah 49 42 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Tabel 11. Pengaruh Teman dalam Referensi Makanan yang Dikonsumsi
Tingkat Pengaruh SMA N 8
Yogyakarta
SMA Pangudi
Luhur
Yogyakarta
Total
Sangat berpengaruh 6 4 10
Sedikit berpengaruh 13 14 27
Berpengaruh 9 4 13
Sangat tidak
berpengaruh
2 8 10
Total 30 30 60
Tabel 12. Hasil Rata-Rata Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS) pada
SMA Pangudi Luhur dan SMA N 8 Yogyakarta
Rata-Rata
SMA N 8 Yogyakarta SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta
87.55 95.23
Laki- Laki 87.15 94.77
Perempuan 88.7 95.91
Tabel 13. Hasil Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu Angka Terendah dan
Tertinggi Pada SMA Pangudi Luhur dan SMA N 8 Yogyakarta
KGDS SMA N 8 Yogyakarta SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta
Laki- Laki 63 82
Perempuan 116 168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 8
Analisis Statistik Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test
Frekuensi Nongkrong, Frekuensi Konsumsi Fast Food, Indeks Massa Tubuh
(IMT), dengan Kadar Gula Darah Sewaktu Responden (KGDS)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Frekuensi
Nongkrong KGDS
N 60 60
Normal Parametersa Mean 1.5000 1.0500
Std. Deviation .72486 .21978
Most Extreme Differences Absolute .388 .540
Positive .388 .540
Negative -.245 -.410
Kolmogorov-Smirnov Z 3.007 4.183
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000
a. Test distribution is Normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KGDS
Frekuensi
Konsumsi
Fast Food
N 60 60
Normal Parametersa Mean 1.0500 1.2833
Std. Deviation .21978 .58488
Most Extreme Differences Absolute .540 .469
Positive .540 .469
Negative -.410 -.314
Kolmogorov-Smirnov Z 4.183 3.635
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KGDS IMT
N 60 60
Normal Parametersa Mean 1.0500 1.6333
Std. Deviation .21978 .80183
Most Extreme Differences Absolute .540 .352
Positive .540 .352
Negative -.410 -.215
Kolmogorov-Smirnov Z 4.183 2.726
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 9
No
Kuisioner
IDENTITAS RESPONDEN
1. Jenis kelamin *Perempuan / Laki-laki
2. Tanggal Lahir [ ] [ ] [ ]
3. Berat badan [ ] Kg
4. Tinggi badan [ ] Cm
Instruksi Pengisian :
1. Isilah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan kondisi anda !
2. Berilah tanda O ( lingkaran ) pada jawaban dari pertanyaan di bawah ini !
3. Beberapa pertanyaan dapat dipilih lebih dari satu!
INFORMASI DASAR
Apa keluarga anda memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus?
A. Ya B. Tidak
POLA MAKAN/KONSUMSI PRIBADI
Apakah anda suka dengan makanan atau minuman manis?
A. Ya B. Tidak
Apakah anda sering mengonsumsi minuman bersoda ?
A. Ya B. Tidak
Dengan siapa sajakah anda biasa nongkrong? (jawaban boleh lebih dari satu)
A. Orang tua
B. Saudara (kakak/adik/sepupu/dsb)
C. Sahabat/teman
D. Pacar
E. Lainnya , sebutkan _______________
Seberapa sering anda nongkrong dalam seminggu?
A. < 3x C. 3x
B. Setiap hari D. Lainnya , sebutkan _______________
Tempat nongkrong yang sering anda kunjungi: (jawaban boleh lebih dari satu)
A. Cha-cha Milktea, Starbucks
B. JCo, Dunkin’ Donuts
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
C. McD, KFC, AW, Pizza
D. Warung indomie, burjo
E. Lainnya , sebutkan _______________
Berikut menu yang sering anda konsumsi saat nongkrong: (jawaban boleh lebih
dari satu)
A. Kopi, milkshake, milktea, soft drink
B. Ice cream, cakes
C. Fried chicken, burger
D. French fries, nugget, sosis, popcorn
E. Lainnya , sebutkan _______________
Jumlah anda mengonsumsi menu tersebut dalam seminggu:
A. < 3x C. 3x
B. Setiap hari D. Lainnya , sebutkan _______________
Bagimana pengaruh teman dalam referensi makanan yang anda makan?
A. Sangat berpengaruh C. Berpengaruh
B. Sedikit berpengaruh D. Sangat tidak berpengaruh
(Sebutkan alasannya: __________________________________)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110 Lampiran 10
Dokumentasi Penelitian
Pengecekan kadar kolesterol dan kadar gula darah pada responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI