hubungan perilaku nongkrong, pola · pdf filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah...

127
HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA KONSUMSI FAST FOOD, DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GULA DARAH SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR DAN SMAN 8 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Oleh: Benedicta Rah Kalbu Aji NIM : 121434026 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: donga

Post on 06-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA KONSUMSI FAST FOOD,

DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GULA DARAH SISWA

KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR DAN SMAN 8 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

Benedicta Rah Kalbu Aji

NIM : 121434026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

i

HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA KONSUMSI FAST FOOD,

DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GULA DARAH SISWA

KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR DAN SMAN 8 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

Benedicta Rah Kalbu Aji

NIM : 121434026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

iv

PERSEMBAHAN

Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN,

dan yang menaruh harapannya pada TUHAN!

( Jeremiah 17 : 7 )

Sebab bagi ALLAH tidak ada yang mustahil. (Lukas 1 : 37)

FIGHTING for your DREAMS ISN’T always EASY,

but IT’S always WORTH IT.

(Anonim)

Kupersembahkan teruntuk:

Ibu-Bapakku,

Ungkapan rasa hormat dan baktiku

Adik-adikku, Keluargaku, Para Sahabat

dan Almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas rahmat-Nya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “HUBUNGAN PERILAKU

NONGKRONG, POLA KONSUMSI FAST FOOD, DAN INDEKS MASSA

TUBUH DENGAN KADAR GULA DARAH SISWA KELAS XI SMA

PANGUDI LUHUR DAN SMAN 8 YOGYAKARTA”. Skripsi ini dipersiapkan

dan disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program

Sarjana Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pada kesempatan ini, penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ditemukan

kendala dan kesulitan, namun karena doa, dukungan, dan bimbingan dari berbagai

pihak, semua dapat diatasi sehingga penulisan skripsi dapat diselesaikan dengan

baik. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala kemurahan hati-Nya dan penyertaan-Nya,

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

2. Universitas Sanata Dharma sebagai lembaga pendidikan yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar dan mendapatkan

banyak pengalaman berharga dengan dinamika yang dialami oleh penulis.

3. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, khususnya Program Studi Pendidikan

Biologi yang telah banyak memberi kesempatan bagi penulis untuk menimba

ilmu dan pengalaman.

4. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Kepala Program Studi

Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma.

5. Ibu Retno Herrani Setyati, M.Biotech selaku Wakil Kepala Program Studi

Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma

6. Ibu Yoanni Maria Lauda Feroniasanti M.Si. selaku dosen pembimbing yang

tidak henti-hentinya selalu sabar dalam membimbing, memberi solusi dan

dukungan serta semangat ketika penulis mengalami kesulitan.

7. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf di Program Studi Pendidikan Biologi

Uuniversitas Sanata Dharma Yogyakarta.

8. Ibu dan Bapak yang selalu mendoakan, memberi semangat, nasihat, dukungan

tanpa putus, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

ix

HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA KONSUMSI FAST FOOD,

DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GULA DARAH SISWA

KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR DAN SMAN 8 YOGYAKARTA

Benedicta Rah Kalbu Aji

Universitas Sanata Dharma

2016

ABSTRAK

Perkembangnya era globalisasi memberikan dampak terhadap perubahan

gaya hidup di masyarakat perkotaan. Gaya hidup yang berkembang yaitu perilaku

nongkrong dan konsumsi fast food. Kedua hal tersebut umumnya dilakukan oleh

orang dengan usia produktif seperti remaja yang dapat meningkatkan terjadinya gizi

lebih. Berdasarkan riset oleh Departemen Kesehatan (Depkes), World Health

Organization (WHO),dan International Diabetes Federation (IDF) diperoleh gaya

hidup tidak sehat mengakibatkan meningkatnya penyakit metabolik seperti diabetes

melitus (DM) bahkan terjadi pada usia remaja.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dari perilaku

nongkrong, pola konsumsi fast food, dan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kadar

gula darah sewaktu pada pelajar SMA di Yogyakarta sebagai indikasi risiko

penyakit diabetes melitus pada usia dini. Jenis penelitian yang digunakan yaitu

kualitatif deskriptif dan kuantitatif (uji korelasi Pearson) dengan desain cross-

sectional.

Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya hubungan perilaku

nongkrong (p>0,05; p = 0.686), frekuensi konsumsi fast food (p>0,05; p = 0.394),

dan IMT (p>0,05; p = 0.942) dengan kadar gula darah sewaktu. Berdasarkan dari

hasil analisis, kesimpulan yang diperoleh adalah tidak ada hubungan di semua

variabel.

Kata kunci : gaya hidup, fast food, IMT, gula darah sewaktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

x

CORRELATION BETWEEN HANGING OUT, FAST FOOD CONSUMPTION,

AND BODY MASS INDEX (BMI) TOWARD BLOOD GLUCOSE LEVELS OF

GRADE XI STUDENTS AT PANGUDI LUHUR SENIOR HIGH SCHOLL AND

STATE SENIOR HIGH SCHOLL 8 YOGYAKARTA

Benedicta Rah Kalbu Aji

Sanata Dharma University

2016

ABSTRACT

Globalization causes the chages of lifestyle in an urban community such as

hanging out and fast food consumption. Those things are usually affect teenager in

productive age that could cause overnutrition. Health Departement, WHO, and IDF

identified that lifestyle can lead to metabolism disease such as diabetes mellitus

moreover for teenager.

This research aims to identify the correlation between hanging out and fast

food consumption, and Body Mass Index (BMI) toward blood glucose levels of High

School student using quantitative (Pearson Correlation) and qualitative descriptive

method with cross sectional design.

The result of this research found out that there was no relation between

hanging out as a lifestyle (p>0,05; p = 0.686), fast food consumption (p>0,05; p =

0.394), and BMI (p>0,05; p = 0.942) with blood glucose levels. Based on the

analysis there is no correlation among all variables.

Keyword : lifestyle, fast food, BMI, blood glucose levels

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ............................... vi

KATA PENGANTAR .............................................................................. vii

ABSTRAK ................................................................................................ ix

ABSTRACT ................................................................................................ x

DAFTAR ISI ............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 4

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 6

1. Remaja .......................................................................................... 6

2. Gaya Hidup dan Pola Konsumsi ................................................... 7

3. Makanan Cepat Saji (Fast Food) .................................................. 8

4. Kadar Gula Darah ......................................................................... 11

B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................ 16

C. Kerangka Berpikir .............................................................................. 17

D. Hipotesis ............................................................................................. 18

BAB III. METODE PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

xii

A. Jenis Penelitian ................................................................................... 20

B. Batasan Penelitian .............................................................................. 20

C. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 21

1. Tempat Penelitian ....................................................................... 21

2. Waktu Penelitian ......................................................................... 22

D. Alat dan Bahan ................................................................................... 22

1. Alat .............................................................................................. 22

2. Bahan ........................................................................................... 22

E. Cara Kerja ........................................................................................... 23

1. Persiapan ...................................................................................... 23

2. Pelaksanaan .................................................................................. 24

F. Metode Analisa Data ........................................................................... 26

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kaitan Hasil Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS) dengan Hasil

Penelitian Pada Responden Perilaku Nongkrong ............................... 29

B. Perilaku Nongkrong ............................................................................ 38

C. Perilaku Konsumsi .............................................................................. 44

D. Keterbatasan Masalah ......................................................................... 47

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................................ 49

B. Saran .................................................................................................. 49

C. Aplikasi Penelitian Sebagai Sumber Pembelajaran Biologi .............. 50

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 52

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan IMT ............…......... 10

Tabel 2.2. Gambaran Jumlah Kalori pada Beberapa Fast Food ........ 10

Tabel 2.3. Kriteria Pengendalian Kadar Gula Darah

pada Penderita DM ............................................................. 13

Tabel 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian …………………………… 22

Tabel 3.2. Pedoman Menentukan Tingkat Keeratan Korelasi ............. 27

Tabel 4.1. Hasil Rata-Rata Pengecekan Kadar Gula Darah

Sewaktu (KGDS) .............................................................. 29

Tabel 4.2. Hasil Rata-Rata Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu

(KGDS) antara Jenis Kelamin dengan Keadaan

Sarapan …......................................................................... 30

Tabel 4.3. Hasil Rata-Rata Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu

(KGDS) antara Jenis Kelamin dengan Riwayat Diabetes

Melitus (DM) pada Keluarga Responden.......................... 30

Tabel 4.4. Hasil Rata-Rata Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu

(KGDS) antara Jenis Kelamin, Kegiatan Sarapan, dan

Riwayat Diabetes Melitus pada Keluarga Responden ...... 31

Tabel 4.5. Data Berat Badan Responden ........................................... 34

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Indeks Massa Tubuh dan

Status Gizi Responden ...................................................... 34

Tabel 4.7. Hasil Uji Korelasi Product Moment Pearson antara

IMT dengan KGDS ........................................................... 35

Tabel 4.8. Hasil Uji Korelasi Product Moment Pearson antara

Frekuensi Nongkrong dengan KGDS ................................ 36

Tabel 4.9. Hasil Uji Korelasi Product Moment Pearson antara

Frekuensi Konsumsi Fast Food dengan KGDS ................ 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Mekanisme Kontrol Kadar Gula Darah ……………... 12

Gambar 2.2. Mekanisme Siklus Gula Darah pada Penderita

Diabetes Melitus tipe-2 ………………………………. 14

Gambar 2.3. Kerja Hormon Insulin ………………………............... 15

Gambar 2.4. Bagan Kerangka Berpikir ............................................. 18

Gambar 4.1. Persentase Frekuensi Nongkrong dalam Seminggu … 39

Gambar 4.2. Persentase Orang yang Menemani Responden

Saat Nongkrong ………………………………………. 40

Gambar 4.3. Persentase Tingkat Pengaruh Teman dalam Referensi

Tempat Nongkrong …………………………………… 41

Gambar 4.4. Persentase Tempat Nongkrong yang Sering

Dikunjungi ……………………………………………. 42

Gambar 4.5. Persentase Menu yang Sering Dikonsumsi Saat

Nongkrong …………………………………………….. 43

Gambar 4.6. Persentase Kesukaan Responden dalam

Mengonsumsi Makanan dan Minuman Manis ………. 45

Gambar 4.7. Persentase Frekuensi Konsumsi Makanan dan

Minuman Manis dalam Seminggu …………………….. 46

Gambar 4.8. Persentase Frekuensi Konsumsi Minuman Bersoda … 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ............................................................................... 55

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................. 62

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa ........................................................... 75

Lampiran 4 Instrumen dan Pedoman Penilaian ..................................... 82

Lampiran 5 Data Mentah Hasil Survei Frekuensi Nongkrong,

Frekuensi Konsumsi Fast Food, dan Pengecekan

KGDS ................................................................................. 97

Lampiran 6 Data Mentah Berat Badan, Tinggi Badan, Indeks Massa

Tubuh (IMT), dan Status Gizi Responden ........................ 99

Lampiran 7 Data Mentah Hasil Survei pada SMA N 8 Yogyakarta

dan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ................................ 101

Lampiran 8 Analisis Statistik Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Test Frekuensi Nongkrong, Frekuensi Konsumsi

Fast Food, IMT, dengan KGDS....................................... 106

Lampiran 9 Instrumen Penelitian ........................................................ 108

Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian .................................................... 110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh

penurunan fungsi pankreas dalam memproduksi hormon insulin atau kondisi tubuh

yang tidak mampu menggunakan insulin secara efektif. Diabetes ini dikenal dengan

diabetes tipe 2 karena tubuh resisten terhadap hormon insulin. Hormon insulin

merupakan hormon yang dihasilkan oleh sel β pankreas yang berguna tubuh untuk

mengatur glukosa darah dalam tubuh (Manaf, 2006). Hormon ini berperan dalam

proses glycogenesis. Glycogenesis merupakan proses kerja hormon insulin

mengubah glukosa menjadi glikogen. Kadar insulin akan meningkat hingga mampu

menurunkan kadar glukosa darah ke tingkat yang normal. Resistensi insulin adalah

keadaan terjadinya gangguan respons metabolik terhadap kerja insulin, akibatnya

untuk menurunkan kadar glukosa dibutuhkan kadar insulin yang lebih banyak

daripada yang seharusnya (normal) atau yang seharusnya disekresikan sesuai

dengan kadar glukosa darah dalam tubuh (Merentek, 2006).

Sebanyak 90% penderita diabetes di seluruh dunia merupakan penderita

diabetes tipe 2 yang disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat. Sekitar 422

juta orang atau 8,5% dari penduduk dunia yang menderita diabetes melitus berusia

18 tahun (Depkes, 2013). Data tersebut diperkirakan akan meningkat hingga sekitar

366 juta orang pada tahun 2030.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

2

Diabetes menjadi salah satu penyebab kematian terbesar nomor 3 di Indonesia

yaitu dengan persentase 6,7 %. Menurut Infodatin (2014), data dari Riskesdas

terjadi peningkatan prevalensi penderita diabetes melitus dari 5,7 % pada tahun

2007 menjadi 6,9 % pada tahun 2013 yaitu sekitar 9,1 juta penduduk Indonesia

menderita diabetes melitus. Data dari IDF (2016) memperkirakan sebanyak 10 juta

penduduk Indonesia menderita diabetes melitus. Berdasarkan data dari Kemenkes

RI tahun 2014 di D.I. Yogyakarta, penyakit nomor 4 dalam sepuluh besar penyakit

pada puskesmas di Kabupaten/Kota di Provinsi Yogyakarta ialah diabetes melitus

dengan jumlah penderita sebanyak 72.207 orang dan penyebab kematian nomor 6

dengan jumlah kematian sebanyak 214 pada tahun 2014.

Adanya peningkatan prevelensi tersebut diakibatkan perubahan gaya hidup

atau akibat konsumsi makanan tidak sehat. Perkembangan globalisasi telah

mempengaruhi pola makan menjadi buruk yaitu membuat orang-orang

mengonsumsi makanan cepat saji yang memiliki kandungan kalori yang tinggi,

yang populer sebagai fast food ataupun junk food (Ramani, dkk. 2012). Banyak

bermunculannya gerai-gerai makanan cepat saji membuat konsumen mudah

membeli makanan cepat saji akibatnya tingkat konsumsi makanan cepat saji juga

menjadi tinggi.

Gerai-gerai makanan ini selain menyajikan makanan cepat saji yang bervariasi,

juga memberikan fasilitas menarik seperti akses internet gratis dan tempat yang

nyaman, serta harga menu yang ditawarkan terjangkau, sehingga produk dari gerai

tersebut diminati oleh kalangan orang dewasa hingga remaja. Kebiasaan nongkrong

di tempat makan menjadi suatu gaya hidup remaja Indonesia, begitu pula remaja di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

3

Yogyakarta. Pola makan yang tidak sehat pada remaja dapat berdampak pada

masalah gizi. Masalah gizi yang dialami remaja umumnya seperti kelebihan berat

badan/obesitas atau kekurangan zat gizi. Usia remaja memerlukan asupan gizi yang

seimbang untuk masa pertumbuhannya terutama memasuki pubertas dimana

banyak pematangan pada sistem biologis remaja termasuk sistem reproduksi.

Gaya hidup seperti kebiasaan nongkrong menyebabkan remaja mengonsumsi

kalori berlebih yang dapat menyebabkan gizi berlebih atau obesitas. Obesitas

merupakan faktor pemicu munculnya penyakit seperti diabetes melitus. Obesitas

yang dialami oleh remaja dapat diketahui melalui status gizinya yaitu dengan

menghitung indeks massa tubuh (IMT).

+Melihat adanya fakta ditemukannya penderita diabetes melitus pada usia

remaja, tren gaya hidup kekinian seperti perilaku nongkrong yang meningkatkan

pola konsumsi fast food, maka perlu dilakukan surveI di kalangan remaja.

Penelitian yang dilakukan bermaksud untuk melihat kaitan antara perilaku

nongkrong, pola konsumsi fast food, status gizi remaja (IMT) terhadap kadar gula

darah sewaktu pada siswa SMA di Yogyakarta. Hal ini bertujuan agar dapat

dilakukan pencegahan dan penanggulangan dini terhadap risiko penyakit diabetes

melitus.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, permasalahan yang dapat diangkat pada penelitian

ini antara lain adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

4

1. Bagaimana hubungan perilaku nongkrong pada siswa SMA kelas XI di

Yogyakarta terhadap hasil pengecekan kadar gula dalam darah sewaktu?

2. Bagaimana hubungan pola konsumsi fast food pada siswa SMA kelas XI di

Yogyakarta terhadap hasil pengecekan kadar gula dalam darah sewaktu?

3. Bagaimana hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) pada siswa SMA

kelas XI di Yogyakarta dengan hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Mengetahui hubungan perilaku nongkrong pada siswa SMA kelas XI di

Yogyakarta terhadap hasil pengecekan kadar gula dalam darah sewaktu.

2. Mengetahui hubungan pola konsumsi fast food pada siswa SMA kelas XI di

Yogyakarta terhadap hasil pengecekan kadar gula dalam darah sewaktu.

3. Mengetahui hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada siswa SMA kelas

XI di Yogyakarta dengan hasil pengecekan kadar gula darah.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi atau sumber referensi

bagi peneliti selanjutnya tentang hubungan perilaku nongkrong dan pola

konsumsi fast food terhadap risiko penyakit diabetes melitus di kalangan

siswa SMA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

5

2. Bagi Lembaga pendidikan

Dapat menjadi masukan dan informasi dalam melaksanakan pola makan

yang sehat pada siswa SMA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Remaja

Masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa disebut remaja.

Remaja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu sudah bukan

anak-anak, mulai dewasa, hampir cukup untuk memiliki pernikahan.

Menurut Batubara (2010) masa remaja merupakan masa yang

mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun secara

psikologis pada seorang individu. Secara fisik, pada usia remaja akan

mengalami pematangan pada fungsi-fungsi reproduksi, dan secara

psikososial mulai memiliki ketertarikan pada lawan jenis.

Menurut Monks (2009), tahap perkembangan masa remaja dibagi

menjadi :

1) Masa remaja awal (12 – 15 tahun)

2) Masa remaja tengah (15 – 18 tahun)

3) Masa remaja akhir (18 – 21 tahun).

Menurut WHO, remaja adalah individu berusia 10 – 19 tahun,

menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja

ialah penduduk dengan usia 10 – 18 tahun, sedangkan remaja ialah

penduduk dengan usia 10 – 24 tahun menurut Badan Kependudukan dan

Keluarga Berencana atau BKKBN (2010) dan belum menikah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

7

Penelitian ini menggunakan sampel pelajar SMA yang berusai

kisaran 17-19 tahun yang tergolong masa remaja tengah hingga akhir.

Masa remaja terjadi perubahan baik secara fisik maupun psikologis.

Perubahan pada wanita ditandai dengan mulainya menstruasi dan

membesarnya buah dada. Pada laki-laki perubahan yang terjadi ialah

perubahan suara, otot yang membesar, dan mengalami mimpi basah. Hal

ini yang menyebabkan remaja dianggap sebagai masa peralihan dari

kanak-kanak menjadi dewasa karena terjadi proses pamatangan

termasuk pada sistem reproduksinya (Istiany dan Rusianti, 2013).

Perkembangan tiap-tiap remaja dalam mengalami pubertas dapat

berbeda antar individu. Hal yang dapat mempengaruhi adalah asupan

gizi. Masa remaja adalah masa dimana individu mulai mencari jati diri

dan mengubah konsep diri, yang apabila mereka tidak dibimbing dan

diarahkan dengan baik dapat muncul masalah. Termasuk didalamnya

adalah kebiasaan makan yang tidak sehat dapat berdampat pada

kesehatan remaja itu sendiri. Kebiasaan makan yang tidak tepat akan

berdampak pada masalah gizi remaja. Masalah gizi yang sering dialami

remaja diantaranya gizi berlebih atau kekurangan gizi.

2. Gaya Hidup dan Pola konsumsi

Gaya hidup seseorang mencerminkan interaksinya dengan

lingkungan sekitarnya (Kotler, 2006). Gaya hidup seseorang dapat

dilihat dari perilaku konsumsi seperti kegiatan untuk mendapatkan dan

memanfaatkan barang atau jasa. Gaya hidup menunjukkan selera,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

8

minat, dan ketertarikan pada hal-hal tertentu. Salah satu gaya hidup

yang berkembang saat ini dikenal dengan gaya hidup hedonis yaitu

gaya hidup yang merujuk pada mencari kesenangan, seperti kebiasaan

berkumpul di tempat ramai dan menghabiskan waktu luang di luar

rumah (Chaney, 2004).

Salah satu gaya hidup dengan kebiasaan berkumpul dikenal dengan

sebutan nongkrong. Nongkrong merupakan kata resapan dari tongkrong

yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

keadaan bersantai, duduk santai tanpa melakukan kegiatan bekerja.

Nongkrong dapat dilakukan dimana saja, seperti di kafe, tempat makan,

dan tempat berkumpul lainnya.

Gaya hidup yang praktis di perkotaan memungkinkan masyarakat

mendapatkan makanan yang lebih cepat dan instan. Ini mempengaruhi

pola konsumsi yang kurang baik karena tanpa mempertimbangkan

prinsip menu seimbang dan sehat (Kristianti, dkk. 2009).

Pola konsumsi merupakan suatu perilaku konsumsi yang telah

dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi suatu kebiasaan yang

apabila ingin diubah membutuhkan waktu. Pola konsumsi adalah

gambaran mengenai jumlah dan jenis bahan makanan yang dimakan

dalam setiap hari.

3. Makanan Cepat Saji (Fast Food)

Makanan cepat saji atau yang dikenal dengan fast food merupakan

makanan yang memiliki kandungan serat yang rendah tetapi memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

9

kandungan lemak dan kalori yang tinggi (Virgianto dan Purwaningsih,

2006). Fast food merupakan makanan yang dapat disajikan dengan

cepat setelah pemesanan. Fast food adalah makanan atau minuman

yang mudah atau cepat disajikan, praktis, dan pengolahannya

sederhana. Contoh fast food yaitu Kentucky Fried Chicken, California

fried chicken, burger, Pizza, Dunkin Donuts, pecel, gado-gado, dan

masih banyak lainnya. Fast food berbeda dengan junk food, junk food

merupakan makanan dengan kandungan nutrisi yang terbatas dan

mengutamakan cita rasa (Heryanti, 2009).

Selain jumlah kalori yang tinggi, dalam tiap konsumsi fast food

kandungan lemak, gula, dan garam juga tinggi sedangkan rendah serat,

vitamin, kalsium, dan folat. Konsumsi fast food yang tidak terkendali

akan menyebabkan gizi berlebih yang berujung pada obesitas. Obesitas

adalah kelebihan berat badan dari berat badan normal atau ideal yang

dapat dihitung dengan standar IMT (Indeks Masa Tubuh). Obesitas

muncul akibat dari konsumsi kalori berlebih dari kebutuhan tubuh

sebagai sumber energi yang disimpan dalam bentuk lemak. Obesitas

dapat memicu risiko penyakit lain seperti diabetes melitus, jantung

koroner, hipertensi, stroke, kanker, dan gangguan ginjal (Cahyono,

2012). Rumus IMT:

𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑇𝑢𝑏𝑢ℎ = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑘𝑔)

𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑚)2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

10

Selanjutnya IMT digunakan untuk menentukan status gizi seseorang

apakah kategori obesitas apa tidak. Klasifikasi status gizi ditunjukkan

pada Tabel 2.1. sebagai berikut:

Tabel 2.1. Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan Indeks Massa Tubuh

Menurut WHO

Indeks Massa Tubuh Kategori

< 18,50 Gizi kurang (kurus)

18,50 – 24,99 Normal

25,00 – 29,99 Overweight (gemuk)

≥ 30 Obesitas

Contoh menentukan status gizi pada responden. Diketahui berat

badan responden sebesar 42 kg dan tinggi badan sebesasr 151 m. Maka

perhitungan dengan rumus IMT sebagai berikut:

𝐼𝑀𝑇 = 42 𝑘𝑔

1,51 𝑚2= 18,81 𝑘𝑔/𝑚2

Berdasarkan hasil perhitungan nilai IMT responden tersebut adalah

18,81 maka responden termasuk kategori normal.

Pada Tabel 2.2. menggambarkan kisaran jumlah kalori pada

beberapa makanan cepat saji (fast food) secara umum:

Tabel 2.2. Gambaran Jumlah Kalori pada Beberapa Fast Food

No. Macam Fast food Jumlah Kalori

1 Pizza 483 Kkal/100 g

2 Hamburger 267 Kkal/100 g

3 Fried Chicken 298 Kkal/100 gr

4 Kentang Goreng 220 kalori

5 Nugget 250 kalori/6 potong

6 Donut 210 kKal/ potong

(Sumber : Muliany, 2005)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

11

4. Kadar Gula Darah

Kadar gula darah adalah kandungan glukosa dalam darah. Glukosa

merupakan karbohidrat yang dipecah oleh tubuh melalui proses

pencernaan yang disimpan dalam bentuk glikogen dan berfungsi sebagai

sumber energi dalam bentuk ATP (Adenosin trifosfat). Karbohidrat

yang dipecah menjadi glukosa merupakan karbohidrat kompleks (Nix,

2005).

Kadar gula dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin dan

glukagon. Fungsi hormon insulin dan glukagon ialah menjaga kadar

gula darah dalam batas normal, yang menurut WHO berkisar 70 – 120

mg/dL saat puasa dan < 180 mg/dL setelah makan. Hormon insulin

dihasilkan oleh sel beta pada pankreas sedangkan glukagon oleh sel

alpha. Kedua hormon ini bekerja berlawanan (Ganong, 2005).

Glukagon berfungsi menjaga kadar glukosa darah saat berpuasa atau

tidak mengonsumsi makanan dengan cara menaikkan kadar gula yang

distimulasi dari hati melalui proses glikogenolisis dan glukoneogenesis.

Pada saat kadar gula dalam darah tinggi maka pankreas akan

menstimulus sel beta untuk menghasilkan hormon insulin agar glukosa

diubah menjadi glikogen yang sebagian akan disimpan di hati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

12

Gambar 2.1. Mekanisme Kontrol Kadar Gula Darah (Sumber:

Bawono, 2008)

Pada keadaan tertentu yaitu ketika pankreas tidak mampu

menstimulus hormon untuk mengontrol kadar gula dalam darah

terutama hormon insulin disebut resitensi insulin. Resistensi insulin

ialah penurunan sensitivitas reseptor insulin untuk menyerap glukosa

oleh jaringan target seperti otot atau terjadi intoleran glukosa (Wu dan

Garvey, 2010). Hal ini menyebabkan terjadi tumpukan glukosa dalam

aliran darah yang dapat memicu penyakit diabetes melitus.

Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai dengan kadar

glukosa di dalam darah di luar batas normal.Untuk deteksi awal dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

13

diketahui dari hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu (tanpa puasa)

> 200 mg/dL yang disertai dengan keluhan banyak kencing, perasaan

haus, dan penurunan berat badan. Dapat pula dilakukan pemeriksaan

lanjutan yaitu dengan melakukan pemeriksaan kadar gula darah puasa

(munimal 8 jam) dan 2 jam setelah makan. Apabila hasil kadar gula

darah puasa > 126 mg/dL dan kadar puasa 2 jam setelah makan > 200

mg/dL, maka seseorang tersebut dapat didiagnosa menderita penyakit

DM (Cahyono, 2012).

Tabel 2.3. Kriteria Pengendalian Kadar Gula Darah pada Penderita DM

Pemeriksaan Baik Sedang Buruk

Gula darah puasa

(mg/dL)

80 - 109 110 – 125 >126

Gula darah 2 jam

(mg/dL)

110 - 144 145 - 179 >180

Tabel 2.3. menjelaskan kriteria batas hasil pengecekan kadar gula

darah yang bertujuan untuk pengendalian pada perita DM.

Hipoglikemi merupakan keadaan kadar glukosa darah rendah,

sedangkan hiperglikemi merupakan keadaan kadar glukosa yang tinggi.

Diabetes melitus yang ditandai dengan penurunan fungsi hormon

insulin dikenal dengan diabetes melitus tipe 2.

Insulin sangat diperlukan oleh tubuh dikarenakan insulin

merupakan kunci yang membuka pintu sel agar glukosa dapat masuk,

oleh karena itu resisten insulin membuat insulin tidak peka atau

jumlahnya tidak memadai akibatnya terjadi tumpukan glukosa yang

berada dalam aliran darah. Insulin merupakan hormon anabolisme

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

14

untuk pembentukan atau sintesis jaringan. Selain menyebabkan

kenaikan kadar gula darah, kurangnya produksi insulin menyebabkan

terjadinya kenaikan kadar lemak (trigliserida, kolesterol LDL). Hal ini

menjelaskan bahwa obesitas dan diabetes melitus saling berkaitan

(Dewi, 2007).

Gambar 2.2. Mekanisme pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2

(Sumber: Dansinger, 2016)

Pada Gambar 2.2. menjelaskan perbedaan antara mekanisme

proses pengikatan glukosa oleh hormon insulin pada orang normal

dengan orang yang menderita DM tipe-2. Pada orang yang sehat atau

normal tiap insulin mengikat satu glukosa, yang kemudian akan dibawa

menuju sel tubuh, sehinnga tidak terjadi penumpukan glukosa dalam

aliran darah. Pada penderita DM tipe 2 terjadi penumpukan glukosa di

dalam aliran darah yang diakibatkan oleh resisten insulin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

15

Gambar 2.3. Kerja Hormon Insulin (Sumber: Emmerman, 2016)

Gambar 2.3. menjelaskan mekanisme kerja hormon insulin dapat

aktif ketika insulin telah menempel pada reseptor insulin, yang

kemudian dapat membuka GLUT4. GLUT4 merupakan protein yang

berperan untuk mentransfer glukosa masuk ke dalam sel, sehingga tidak

terjadi penumpukan glukosa dalam aliran darah.

Beberapa cara agar dapat menjaga kestabilan gula dalam darah

antara lain yaitu:

1. Kontrol makanan, seperti kurangi konsumsi kalori berlebih.

Konsumsi kalori sesuai dengan kebutuhan berat badan ideal.

Hindari makanan yang tinggi lemak dan gula.

2. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah yang kaya serat, buah dan

sayuran memiliki kalori rendah namun dapat mengenyangkan.

3. Melakukan aktivitas fisik, seperti berolahraga. Olahraga dapat

menurunkan kadar gula darah karena terjadi pembakaran glukosa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

16

dan peningkatan kadar insulin. Selain itu, aktivitas fisik dapat

menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan lemak baik

(HDL).

4. Melakukan pengecekan kesehatan di laboratorium guna memantau

kesehatan (Cahyono, 2012).

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian relevan yang sesuai dengan penelitian ini yaitu penelitian

yang dilakukan oleh Kristianti, dkk (2009) tentang hubungan pengetahuan gizi

dan frekuensi konsumsi fast food dengan status gizi siswa SMA Negeri 4

Surakarta. Berdasarkan hasil penelitian didapati tidak ada hubungan antara

pengetahuan gizi dengan satus gizi (p = 0,228, p>0,05) dan tidak ada hubungan

antara konsumsi fast food dengan status gizi (p = 0,116, p>0,05) . Penelitian

yang dilakukan oleh Oktaviani (2012) mengenai hubungan kebiasaan konsumsi

fast food, aktivitas fisik, pola konsumsi, karakteristik remaja dan orang tua

dengan ondeks massa tubuh (IMT) (studi kasus pada siswa SMA N ( Semarang

tahun 2012). Diketahui hasil penelitian yaitu pada subyek laki-laki sebanyak

37,3 % memiliki kadar gula normal dan 9,8 % memiliki kadar gula darah rendah,

sedangkan pada subyek perempuan sebanyak 45,1 % memiliki kadar gula darah

normal dan sebanyak 7,8 % memiliki kadar gula darah rendah.

Persamaan penelitian ini ialah melakukan pengecekan kadar gula darah

sewaktu untuk melihat risiko diabetes melitus pada subyek yang dipengaruhi

oleh perubahan pola hidup yaitu gaya hidup tidak sehat. Perbedaanya yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

17

lokasi penelitian, usia subyek, dan aspek yang ingin diketahui kaitannya. Untuk

lokasi yang dilakukan oleh penelitian oleh Anshari di Padang dan oleh

Adriansyah di Manado, dan untuk subyek keduanya memilih mahasiswa.

C. Kerangka Berpikir

Akibat perkembangan era modern terjadi pergeseran pola hidup akibat gaya

hidup tidak sehat. Gaya hidup tidak sehat terlihat dari maraknya perilaku

nongkrong yang dilakukan masyarakat perkotaan. Perilaku nongkrong banyak

dilakukan oleh individu dengan usia produktif seperti pelajar dan pekerja.

Nongkrong sering dilakukan di tempat makan atau kafe-kafe yang umumnya

menawarkan makanan cepat saji (fast food).

Kebiasaan konsumsi fast food yang tidak terkontrol dan tidak diimbangi

dengan mempertimbangkan konsumsi menu seimbang akan berakibat pada gizi

berlebih. Gizi berlebih akan berdampak tidak baik bagi kesehatan karena dapat

memicu berbagai penyakit, salah satunya risiko diabetes melitus. Untuk

mengetahui adanya gizi berlebih maka perlu dilakukan pengecekan satus gizi

yang dapat dilihat dari hasil pengecekan indeks massa tubuh. Status gizi adalah

suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari makanan

yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh.

Untuk melihat risiko diabetes melitus yang diakibatkan oleh gaya hidup

tidak sehat maka perlu dilakukan pengecekan lebih awal dengan cara mengukur

kadar gula dalam darah. Pengecekan dilakukan dengan menggunakan glucose

blood test. Dari hasil pengecekan inilah dapat dijadikan dasar untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

18

dilakukannya pencegahan risiko lebih dini (remaja) dari bahaya penyakit, salah

satunya diabetes melitus.

Kerangka berpikir dari penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4. Bagan Kerangka Berpikir

D. Hipotesis

Hipotesa pada penelitian ini adalah :

1. Perilaku nongkrong pada siswa SMA di Yogyakarta memiliki hubungan

dengan hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu.

2. Pola konsumsi fast food oleh siswa SMA di Yogyakarta memiliki

hubungan dengan hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu.

Kebiasaan Konsumsi atau Frekuensi Konsumi Fast Food tidak

mempengaruhi Status Gizi atau IMT pada Pelajar SMA

Ditemukan penderita diabetes

melitus pada usia remaja (15-

19 tahun) prevalensi sebesar

8,5% dari survei oleh Depkes

tahun 2013

Usia remaja memerlukan asupan

gizi yang seimbang untuk masa

pertumbuhannya. Namun, Pola

makan yang tidak sehat

(konsumsi fast food) pada remaja

dapat berdampak pada masalah

gizi.

Mengetahui hubungan pola hidup tidak sehat yaitu kebiasaan konsumsi

fast food, perilaku nongkrong, dan indeks massa tubuh pada pelajar SMA

Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta terhadap kadar gula darah

sewaktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

19

3. Indeks Massa Tubuh siswa SMA di Yogyakarta memiliki hubungan

dengan hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasi dan penelitian

kualitatif deskriptif dengan metode survei. Penelitian kuantitatif merupakan

penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data berupa angka dari suatu

penelitian yang ingin diketahui hasilnya. Penelitian kuantitatif korelasi adalah salah

satu tipe penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara suatu faktor

terhadap faktor lainnya, yang diacu menurut koefisien korelasi pada variabel yang

ingin diteliti (Sujarweni, 2015).

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan untuk memberikan

gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif yang memusatkan

perhatian kepada aspek-aspek tertentu dan sering menunjukkan hubungan antara

berbagai variabel. Dalam teknik penyajiannya menggunakan pola deskriptif yaitu

dengan menjabarkan fakta-fakta suatu keadaaan (Sujarweni, 2015).

B. Batasan Penelitian

Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu hasil kadar gula dalam darah

dengan rapid test glucose blood kit merk Roche, gaya hidup yang meliputi perilaku

nongkrong dan pola konsumsi fast food, serta Indeks Massa Tubuh (IMT) pada

siswa kelas XI SMA di Yogyakarta. Untuk batasan masalah perilaku nongkrong

ialah kegiatan bersantai yang disertai dengan kegiatan mengonsumsi makanan atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

21

minuman tertentu (fast food). Perilaku nongkrong yang diteliti terdiri dari frekuensi

nongkrong dalam seminggu, orang yang menemani ketika nongkrong, tingkat

pengaruh teman dalam memberikan referensi tempat nongkrong, tempat nongkrong

yang dikunjungi, dan menu yang dikonsumsi saat nongkrong. Pola konsumsi fast

food, batasan masalah meliputi persentase kesukaan responden dalam

mengonsumsi makanan dan minuman manis, frekuensi konsumsi makanan dan

minuman manis dalam seminggu, dan frekuensi konsumsi minuman bersoda.

Adapun makanan dan minuman manis yang diteliti berkaitan untuk mengetahui

hubungan dengan hasil pengecekan kadar gula dalam darah pada responden.

Subyek yang menjadi bahan penelitian adalah siswa kelas XI di SMA Pangudi

Luhur Yogyakarta dan SMA N 8 Yogyakarta. Sampel penelitian adalah 30 siswa/i

kelas XI di sekolah tersebut yang dilakukan dengan menggunakan teknik random

sampling. Variabel dalam penelitian ini yaitu:

1. Variabel bebas : perilaku nongkrong, pola konsumsi fast food, dan IMT

2. Variabel terikat : kadar gula darah sewaktu (KGDS)

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian bertempat di dua sekolah di kota Yogyakarta yaitu SMA Negeri

8 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Sidobali No. 1, Muja Muju,

Umbulharjo, Kota Yogyakarta; dan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

dengan alamat di Jalan Senopati No. 18, Daerah Istimewa Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

22

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ditunjukkan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Waktu dan Tempat Pengumpulan Data Penelitian

Hari/Tanggal Lokasi Penelitian

Senin, 15 Desember 2015 SMA Negeri 8 Yogyakarta

Rabu, 17 Desember 2015 SMA Pangudi Luhur

Sampel yang diambil dari kedua sekolah tersebut sebanyak 30 siswa/i untuk

tiap sekolah dengan menggunakan teknik sampel yaitu simpel random

sampling. Teknik ini merupakn teknik pengambilan sampel secara acak

dengan sampel dalam populasi memiliki peluang yang sama dan tidak

bergantung untuk terpilih menjadi sampel. Total sampel yang digunakan

sebanyak 60 orang dengan kisaran usia yaitu 17 – 20 tahun (Istiany, 2013).

D. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner, bolpoin, alat tes

darah, timbangan berat badan digital, pengukur tinggi badan dan lancing

device.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alcohol swab, jarum

lanset, dan strip pegecekan gula darah merk Roche.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

23

E. Cara Kerja

1. Persiapan

a. Perizinan

Perizinan diawali dengan pembuatan surat yang ditujukan kepada

sekolah yang akan digunakan untuk tempat penelitian, surat izin dibuat

oleh sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam. Surat izin yang dibuat ditujukan untuk SMA N 8 Yogyakarta dan

SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Surat yang telah dibuat kemudian

diantar kepada sekolah yang bersangkutan dan menunggu konfirmasi

izin dan kesediaan untuk pelaksanaan penelitian.

b. Penyediaan alat dan bahan

Setelah peneliti mendapat persetujuan izin pihak sekolah, maka alat dan

bahan yang digunakan dalam penelitian dipersiapkan oleh peneliti.

Dalam penelitian ini diperlukan alat yaitu glucose blood test kit untuk

mengukur kadar gula dalam darah sewaktu.

c. Pembuatan kuesioner

Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Dalam pembuatan

kuesioner ini peneliti beberapa kali melakukan pengecekan uji

kelayakan kuesioner bersama dosen pembimbing. Kuesioner

merupakan instrumen untuk mendapatkan data berisi beberapa

pernyataan dan pertanyaan yang perlu dijawab atau ditanggapi oleh

responden. Untuk penyusunan kuesioner, penelti menggunakn referensi

dari penelitian yang dilakukan oleh Saufika, dkk. (2012) dan beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

24

contoh yang dikembangkan dari hasil bimbingan bersama dosen

pembimbing. Kuesioner terdiri dari data identitas responden yang

terdiri atas nama, usia, jenis kelamin, uang saku, dan pola konsumsi;

informasi dasar; kebiasaan makan di keluarga; pola makan atau

konsumsi pribadi; dan pengetahuan tentang pola gizi seimbang.

2. Pelaksanaan

a. Pengisian kuesioner

Pelaksanaan penelitian dilakukan yaitu pada Selasa, 15 Desember 2015

dengan responden siswa/i kelas XI di SMA N 8 Yogyakarta dan pada

Kamis, 17 Desember 2015 di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

kuesioner yang telah disusun dan dibuat oleh peneliti, diisi oleh para

responden.

b. Pengecekan kadar gula responden

Data utama penelitian ialah hasil pengecekan kadar gula dalam darah

sewaktu dengan rapid test blood glucose kit. Sebagai data pendukung

digunakan data penelitian yang berasal dari kuesioner

Dalam pengecekan kadar gula darah sewaktu dilakukan dengan cara:

1) strip cek darah dipasang pada alat test,

2) jarum tusuk (lanset) dipasang pada lancing device,

3) salah satu jari responden diolesi menggunakan alcohol swab¸

4) lancing device ditekan dan ditusuk pada jari responden ,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

25

5) darah yang keluar dari jari diteteskan pada strip yang telah

dipasang pada alat test,

6) alat test ditunggu beberapa saat hingga hasil pengecekan gula darah

sewaktu muncul,

7) kemudian hasil pembacaan kadar gula darah oleh alat test dicatat.

c. Pengukuran berat badan (BB)

Dalam pengumpulan data diperlukan data berupa berat badan

responden. Data dikumpulkan dengan cara responden diminta untuk

menimbang berat badannya. Alat yang digunakan untuk menimbang

berat badan yaitu timbangan berat badan digital, setelah tiap responden

ditimbang, hasil pembacaan BB oleh timbangan dicatat.

d. Pengukuran tinggi badan

Pengukuran tinggi badan dilakukan dengan menggunakan alat

pengukur tinggi badan. Tiap responden diukur tinggi badannya,

kemudian hasil pengukuran dicatat.

e. Perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT)

Setelah didapati data berat badan dan tinggi badan maka IMT setiap

responden dapat dihitung. Untuk rumus IMT ialah:

𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑇𝑢𝑏𝑢ℎ = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑘𝑔)

𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑚)2

IMT tiap responden dihitung berdasarkan data berat badan dan tinggi

badan yang dimiliki, kemudian hasil perhitungan IMT dicatat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

26

F. Metode Analisa Data

Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan desain penelitian

deskriptif survei. Penelitian ini menjabarkan atau mendeskripsikan mengenai

hubungan antara hal umum dengan variabel tertentu. Umumnya penelitian ini

menjawab permasalahan bagaimana hubungan antara variabel yang ingin diteliti

(Sujarweni, 2015).

Analisis data juga dilakukan dengan analisis korelasi. Analisis korelasi

digunakan untuk mencari hubungan atau kaitan antara perilaku nongkrong dan pola

konsumsi fast food dengan hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu pada

responden. Uji korelasi yang digunakan adalah uji korelasi Product Moment

Pearson yang ditentukan berdasarkan uji normalitas terlebih dahulu. Uji dilakukan

untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dari dua variabel yaitu antara variabel

terikat dan variabel bebas. Rumus uji korelasi Product Moment Pearson yaitu:

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = Banyaknya responden

X = Nilai frekuensi nongkrong, pola konsumsi fast food, dan IMT

Y = Nilai kadar gula darah sewaktu

Keputusan

Jika Sig > 0.05 maka Ho diterima

Jika Sig < 0.05 maka Ho ditolak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

27

Hipotesa yang digunakan dalam uji korelasi Product Moment Pearson

1. Perilaku nongkrong

Ho : Tidak terdapat hubungan antara perilaku nongkrong dengan kadar gula

darah sewaktu

Ha : Terdapat hubungan antara perilaku nongkrong dengan kadar gula darah

sewaktu

2. Pola konsumsi fast food

Ho : Tidak terdapat hubungan antara pola konsumsi fast food dengan kadar

gula darah sewaktu

Ha : Terdapat hubungan antara antara pola konsumsi fast food dengan kadar

gula darah sewaktu

3. Indeks Massa Tubuh (IMT)

Ho : Tidak terdapat hubungan antara IMT dengan kadar gula darah sewaktu

Ha : Terdapat hubungan antara IMT dengan kadar gula darah sewaktu

Nilai koefisien korelasi digunakan untuk menentukan keeratan hubungan

antara variabel yang diuji. Pada Tabel 3.2. menjelaskan pedoman untuk

menentukan keeratan hubungan:

Tabel.3.2 Pedoman Menentukan Tingkat Keeratan Korelasi

Interval koefisien (r) Tingkat hubungan

0,00 sampai dengan 0,20 Keeratan sangat lemah

0,21 sampai dengan 0,40 Keeratan lemah

0,41 sampai dengan 0,70 Keeratan kuat

0,71 sampai dengan 0,90 Keeratan sangat kuat

0,91 sampai dengan 0,00 Keeratan kuat sekali

1 Sempurna

Sumber: Sujarweni, 2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

28

Sebelum dilakukan uji korelasi data yang dimiliki terlebih dahulu dilakukan

pengkodingan. Pengkoding bertujuan untuk mengubah data dengan skala ordinal

menjadi rasio agar dapat dilakukan pengolahan uji korelasi (Safar, 2007).

Pengkodingan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengkodingan frekuensi nongkrong dan frekuensi konsumsi fast food

Setiap hari : 3

3x/minggu : 2

>3x/minggu dan lainnya : 1

2. Pengkodingan Indeks Massa Tubuh (IMT)

Gemuk dan obesitas : 3

Normal : 2

Kurus : 1

3. Kadar gula darah sewaktu (KGDS) (Cahyono, 2012)

Tinggi ( > 200 mg/dL) : 3

Normal ( 80 – 200 mg/dL) : 2

Rendah (< 80 mg/dL) : 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

29

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan hasil dari penelitian tentang perilaku

nongkrong, konsumsi fast food, dan status gizi terhadap kadar gula darah

responden. Pembahasan hasil akan dikategorikan menjadi 3 bagian utama yaitu

perilaku nongkrong, perilaku konsumsi, dan kaitan hasil pemeriksaan kadar gula

darah sewaktu dengan hasil penelitian pada responden.

A. Kaitan Hasil Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS) dengan Hasil Penelitian

Pada Responden

Para responden dilakukan pengecekan kadar gula darah sewaktu untuk

mengetahui kaitannya dengan pola konsumsi dan kebiasaan nongkrong. Pada Tabel

4.1. ditampilkan hasil pengecekan rata-rata kadar gula darah sewaktu (KGDS)

sebagai berikut:

Tabel 4.1. Hasil Rata-Rata Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS) Pada

Responden

Hasil Pengecekaan KGDS

(mg/dl)

Laki-Laki 90,76

Perempuan 92,63

Rata-rata 91,45

Berdasarkan data Tabel 4.1. diketahui bahwa rata-rata hasil pengecekan KGDS

(Kadar Gula Darah Sewaktu) pada responden laki-laki yaitu sebesar 90,76 mg/dl,

pada responden perempuan yaitu sebesar 92,63 mg/dl, dan rata-rata keseluruhan

hasil pengecekan pada responden yaitu sebesar 91,45 mg/dl. Kemudian berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

30

hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu untuk hasil pengecekan terendah dan

tertinggi diketahui yaitu sebesar 63 mg/dl dan sebesar 168 mg/dl. Dari hasil

pengecekan ini, KGDS para responden masih tergolong normal. Hal ini

dikarenakan seseorang diketahui ada tidaknya mengidap diabetes melitus apabila

hasil pemeriksaan gula darah sewaktunya > 200 mg/dL, apabila dalam keadaan

puasa (minimal 8 jam) kadar gula darah > 126 mg/dL dan 2 jam setelah makan

kadar gula darah > 200 mg/dL (Cahyono, 2012).

Kadar gula seeorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor

internal maupun faktor eksternal. Faktor internal meliputi karakteristik responden

(jenis kelamin), sedangkan faktor eksternal yaitu adanya riwayat diabetes melitus

dalam keluarga dan kebiasaan sarapan (Saufika, dkk. 2012). Pada Tabel 4.2., 4.3.,

dan 4.4. menunjukkan kaitan antara faktor tersebut dengan hasil pengecekan kadar

gula darah sewaktu.

Tabel 4.2. Hasil Rata-Rata Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS)

antara Jenis Kelamin dengan Keadaan Sarapan

Jenis Kelamin

KGDS

(mg/dl)

Sarapan Tidak Sarapan

Laki-Laki 91,70 88,45

Perempuan 96,35 86,12

Rata-rata total 93,29 87,47

Tabel 4.3. Hasil Rata-Rata Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS)

antara Jenis Kelamin dengan Riwayat Diabetes Melitus (DM) pada Keluarga

Responden

Jenis Kelamin

KGDS

(mg/dl)

Ada Riwayat DM

pada Keluarga

Tidak Ada Riwayat DM

pada Keluarga

Laki-Laki 83,85 92,32

Perempuan 89,2 93,64

Rata-rata total 84,72 92,79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

31

Tabel 4.4. Hasil Rata-Rata Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS)

antara Jenis Kelamin, Kegiatan Sarapan, dan Riwayat Diabetes Melitus pada

Keluarga Responden

Jenis

Kelamin

KGDS

(mg/dl)

Sarapan

dan

Memiliki

Riwaya DM

Keluarga

Sarapan dan

Tidak Ada

Riwayat DM

pada

Keluarga

Tidak

Sarapan

dan Memiliki

Riwaya DM

Keluarga

Tidak Sarapan

dan Tidak Ada

Riwayat DM

pada Keluarga

Laki-laki 84,2 93,40 83 89,67

Perempuan 91,5 98,3 80 87

Rata-rata 87,44 94,93 82 88,5

Data pada tabel tersebut memberikan informasi bahwa jenis kelamin dapat

mempengaruhi hasil kadar gula darah responden. Diketahui rata-rata KGDS

perempuan lebih tinggi daripada laki-laki baik ditunjukkan pada Tabel 4.1. dan

Tabel 4.2. Hal ini dikarenakan pada perempuan memiliki LDL (low-density

lipoprotein) atau kolesterol jahat yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki – laki.

LDL merupakan pengangkut kolesterol tertinggi pada manusia (Botham dan

Mayes, 2009). Menurut Kemenkes (2010) kadar kolesterol yang tinggi

menyebabkan meningkatnya asam lemak bebas sehingga terjadi lipotoksisiti yang

dapat menyebabkan sel beta pankreas menjadi rusak dan mengakibatkan terjadinya

penyakit diabetes melitus tipe-2. Lipotoksisiti merupakan penganggu proses

pengambilan glukosa dan sekresi insulin akibat kelebihan jumlah asam lemak. Hal

ini yang menyebabkan perempuan lebih beririko mengalami diabetes mellitus

(Jelatik dan Haryati, 2014).

Namun, Tabel 4.4. tidak menunjukkan bahwa hasil pengecekan kadar gula

darah sewaktu pada perempuan lebih tinggi dari laki-laki yaitu pada hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

32

pengecekan responden tidak sarapan dan memiliki riwayat DM dalam keluarga

sebesar 80 mg/dl pada responden perempuan dan 83 mg/dl pada responden laki-

laki. Hasil pengecekan pada responden yang tidak sarapan dan tidak memiliki

riwayat DM dalam keluarga menunjukkan hasil yang sama bahwa KGDS

responden laki-laki lebih tinggi yaitu sebesar 89,67 mg/dl daripada responden

perempuan yaitu sebesar 87 mg/dl.

Hal ini dapat dipengaruhi aktivitas dan gaya hidup sehari–hari para responden.

Diketahui bahwa tidak sedikit remaja perempuan melewatkan waktu makan untuk

mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi dengan alsan khawatir menjadi

gemuk. Pengecekan kadar gula darah sewaktu sangat dipengaruhi oleh jumlah

konsumsi makanan dikarenakan setelah makan terjadi proses pencernaan zat

makanan yaitu pemecahan glukosa yang akan digunakan sebagai energi, sehingga

kandungan glukosa akan meningkat dalam darah (Istiany dan Rusilanti, 2013).

Hal ini juga menjelaskan Tabel 4.2. bahwa hasil pengecekan KDGS pada

responden yang sarapan lebih tinggi yaitu sebesar 93,29 mg/dl dari responden yang

tidak sarapan yaitu 87,47 mg/dl. Begitu pula pada Tabel 4.4. menunjukkan hasil

pengecekan responden yang melakukan kegiatan sarapan lebih tinggi daripada

responden yang tidak sarapan.

Menurut Fatmawati (2010), orang dengan riwayat keluarga diabetes melitus

memiliki risiko 2,97 kali untuk mengidap diabetes melitus tipe 2 dibandingkan

dengan orang yang tidak memiliki riwayat diabetes melitus dalam keluarga.

Apabila salah satu orang tuanya menderita diabetes melitus, maka risiko seseorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

33

menderita diabetes melitus adalah sebesar 15%. Jika kedua orang tua memiliki

riwayat diabetes melitus maka risiko untuk menderita diabetes melitus adalah 75%.

Namun, pada Tabel 4.3. menunjukkan responden yang memiliki riwayar keluarga

DM, hasil pengecekan kadar gula darah sewaktunya lebih rendah yaitu sebesar 84,

72 mg/dl dibandingkan dengan responden yang tidak memiliki riwayat DM dalam

keluarga sebesar 92,79 mg/dl.

Cahyono (2010) menjelaskan bahwa seseorang yang di dalam keluarganya

memiliki riwayat DM risiko DM diturunkan dapat dihindari apabila seseorang

dalam kesehariannya melakukan pola makan yang sehat dan aktivitas yang cukup.

Aktivitas fisik dapat menurunkan berat badan dan meningkatkan sensitivitas

hormone insulim, sehingga glukosa dalam darah dapat dikendalikan (Misnadiarly,

2006). Pola makan sehat bertujuan untuk menjaga berat badan dalam batas normal

(Indeks Massa Tubuh 18,50 – 24,99), dikarenakan sesorang yang mengalami

obesitas mempunyai risiko 2,7 kali lebih besar untuk terkena diabetes melitus

dibandingkan dengan individu yang tidak mengalami obesitas (Sujaya, 2009).

Akibat dari obesitas ialah kandungan Asam Lemak Bebas atau Free Fatty Acid

(FFA) dalam sel mengalami peningkatan. Peningkatan FFA ini akan mengganggu

sekresi insulin oleh sel beta pankreas sehingga menyebabkan terjadinya resisten

insulin dan menganggu kerja penyerapan glukosa ke plasma membran (Teixeria-

Lemos dkk, 2011). Obesitas didefinisi sebagai berat badan berlebih. Untuk

mengetahui sesorang mengalami obesitas dengan melihat status gizinya. Status gizi

dapat menunjukkan keadaan tubuh seseorang dari akibat konsumsi makanan dan

gizi (Istianty dan Rusilanti, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

34

Menurut Oktaviani, dkk (2012) klasifikasi obesitas apabila hasil perhitungan

Indeks Massa Tubuh sebesar ≥ 30. Status gizi dapat diketahui berdasarkan hasil

perhitungan Indeks Massa Tubuh. Untuk hasil pengukuran berat badan dan IMT

responden ditunjukkan pada Tabel 4.5 dan 4.6.

Tabel 4.5. Data Berat Badan Responden

Berat Badan

(kg)

Terendah 43,50

Tertinggi 143,30

Rata-rata 61,64

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Indeks Massa Tubuh dan Status Gizi Responden

IMT

Persentase

(%)

Kurus (< 18,50) 23,33

Normal (18,50 – 24,99) 56,67

Gemuk (25,00 – 29,99) 13,33

Obesitas (≥ 30) 6,67

Jumlah 100

Menurut Tabel 4.5. diketahui berat badan tertinggi adalah 143,30 kg dan berat

badan terendah adalah 43,50 kg, dan rata-rata berat badan responden ialah 61,64

kg. Berat badan tertinggi mau terendah belum dapat digunakan sebagai penentu

seseorang mengidap kegemukan atau obesitas. Seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya bahwa untuk mengetahui seseoramg mengidap obesitas perlu melihat

hasil perhitungan indek massa tubuhnya.

Dari hasil perhitungan indeks massa tubuh pada responden ditunjukkan oleh

Tabel 4.6. didapati sebanyak 6,67% mengalami obesitas dan sebanayak 13,33%

mengalami kegemukan. Kegemukan dan obesitas merupakan akibat dari gizi

berlebih yang dapat berdampak di usia dewasa nantinya berisiko menyebabkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

35

penyakit degenartif, salah satunya diabetes mellitus (DM) aoabila tidak segera

melakukan pencegahan dengan merubah pola hidup menjadi lebih sehat.

Selanjutnya, hasil dan pembahasan dari uji korelasi antara faktor yang diteliti

yaitu perilaku nongkrong yang diketahui berdasarkan frekuensi nongkrong yang

dilakukan oleh responden, konsumsi fast food oleh responden, dan IMT responden

terhadap hasil pengecekan KGDS responden. Tabel 4.7. menunjukkan uji korelasi

anatara indeks massa tubh dengan kadar gula darah sewaktu.

Tabel 4.7. Hasil Uji Korelasi Product Moment Pearson antara Indeks Massa Tubuh

dengan Hasil Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS)

KGDS IMT

KGDS Pearson Correlation 1 .010

Sig. (2-tailed) .942

N 60 60

IMT Pearson Correlation .010 1

Sig. (2-tailed) .942

N 60 60

Berdasarkan hasil Uji Korelasi Product Moment Pearsonpada Tabel 4.7.

diketahui bahwa IMT para responden tidak berpengaruh nyata terhadap hasil

pengecekan KGDS. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan sebesar 0,942 atau

lebih besar dari nilai alpha yakni sebesar 0,05. Nilai koefisiesn korelasi r IMT

dengan KGDS diperoleh yaitu sebesar 0,010 yang berarti hubungan antar dua

variable tersebut sangat lemah.

Pada Tabel 4.8. menunjukkan hasil uji korelasi antara frekuensi nongkrong

dengan kadar gula darah sewaktu. Berdasarkan hasil uji dengan Uji Korelasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

36

Product Moment Pearson diketahui bahwa frekuensi nongkrong responden tidak

berpengaruh nyata terhadap hasil pengecekan KGDS. Hal ini dapat dilihat dari nilai

signifikan sebesar 0,686 atau lebih besar dari nilai alpha yakni sebesar 0,05. Nilai

koefisiesn korelasi r IMT dengan KGDS diperoleh yaitu sebesar 0,053 yang berarti

hubungan antar dua variable tersebut sangat lemah.

Tabel 4.8. Hasil Uji Korelasi Product Moment Pearson antara Frekuensi

Nongkrong dengan Hasil Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS)

Frekuensi

Nongkrong KGDS

Frekuensi

Nongkrong

Korelasi Pearson 1 .053

Sig. (2-tailed) .686

N 60 60

KGDS Korelasi Pearson .053 1

Sig. (2-tailed) .686

N 60 60

Pada Tabel 4.9. menunjukkan hasil uji korelasi antara frekuensi nongkrong

dengan kadar gula darah sewaktu. Berdasarkan hasil uji dengan Uji Korelasi

Product Moment Pearson diketahui bahwa frekuensi konsumsi fast food responden

tidak berpengaruh nyata terhadap hasil pengecekan KGDS. Hal ini dapat dilihat dari

nilai signifikan sebesar 0,394 atau lebih besar dari nilai alpha yakni sebesar 0,05.

Nilai koefisiesn korelasi r IMT dengan KGDS diperoleh yaitu sebesar 0,112 yang

berarti hubungan antar dua variable tersebut sangat lemah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

37

Tabel 4.9. Hasil Uji Korelasi Product Moment Pearson antara Frekuensi Konsumsi

Fast Food dengan Hasil Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS)

KGDS

Frekuensi Konsumsi

Fast Food

KGDS Korelasi Pearson 1 .112

Sig. (2-tailed) .394

N 60 60

Frekuensi

Konsumsi

Fast Food

Korelasi Pearson .112 1

Sig. (2-tailed) .394

N 60 60

Dari hasil penelitian ini didapati tidak ada hubungan antara Indeks Massa

Tubuh, perilaku nongkrong, dan pola konsumsi fast food dengan kadar gula darah

sewaktu. Hal ini dikarenakan dari hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu masih

tergolong dalam batas normal (< 200 mg/dL). Faktor yang dapat mempengaruhi

adalah pengecekan kadar gula darah sewaktu, seperti yang diungkapkan oleh

Khoirul (2013) bahwa kadar gula dalam sehari bersifat fluktuatif atau berubah-

ubah, dimana kadar gula akan menjadi normal kembali 2 jam setelah makan.

Adanya aktivitas fisik dalam mengubah glukosa menjadi energi juga mampu

menurunkan kadar glukosa dalam darah. Glukosa dalam darah dapat dikontrol

dengan cara melakukan olahraga secara teratur (PERKENI, 2015). Olahraga yang

teratur dapat mempertahankan dan menurunkan berat badan sehingga insulin dapat

dikompensasi secara maksimal.

Saat seseorang mengonsumsi makanan dan minuman manis di atas batas

normal maka pankreas akan memerintah sel beta untuk memproduksi hormon

insulin. Insulin akan masuk ke dalam aliran darah untuk memecah gula menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

38

glukosa. Namun, apabila reseptor pada sel tubuh tidak peka untuk membuka jalan

glukosa agar dapat masuk ke dalam sel maka hal ini yang menyebabkan

menumpuknya glukosa di dalam darah sehingga kadar gula dalam darah menjadi

tinggi. Kadar gula darah tinggi inilah yang menjadi indikasi seseorang didiagnosa

menderita penyakit diabetes melitus (hyperglikemia) apabila disertai dengan

keluhan seperti banyak buang air kecil (BAK), sering merasa haus, dan penuruanan

berat badan secara drastis (Cahyono, 2008).

B. Perilaku Nongkrong

Nongkrong merupakan kegiatan berkumpul yang sering dilakukan para remaja

termasuk para pelajar. Nongkrong dapat dilakukan dimana saja seperti di kafe-kafe

atau tempat berkumpul lainnya. Kegiatan ini biasa dilakukan untuk mengisi waktu

luang.

Gambar 4.1 menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi responden dalam

melakukan kegiatan nongkrong yaitu sebanyak < 3x seminggu sebesar 40% dan

terendah yaitu tingkat frekuensi nongkrong setiap hari sebesar 12%. Alasan

nongkrong tentu akan beragam tiap individu, kebanyakan remaja nongkrong karena

alasan untuk berkumpul bersama atau sekedar untuk mendapatkan akses internet

gratis yang disediakan oleh tempat nongkrong yang mereka kunjungi.

Gaya hidup merefleksikan aktivitas dan minat yang melibatkan proses sosial,

modal, dan selera. Nongkrong merupakan salah satu gaya hidup. Kebiasaan

nongkrong ini juga melibatkan kehidupan sosial responden, modal dan selera.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

39

Gambar 4.1. Persentase Frekuensi Nongkrong Responden dalam Seminggu

Responden yang memiliki kehidupan sosial yang baik seperti memilikiteman-

teman yang banyak akan mempengaruhi kebiasaan nongkrong. Teman dapat

berpengaruh dalam memberikan referensi tempat nongkrong. Modal (uang saku)

yang banyak akan memberikan peluang lebih tinggi untuk responden melakukan

kegiatan nongkrong dibandingkan dengan responden yang tidak memiliki uang

saku yang banyak. Selera menurut KBBI, memiliki arti nafsu makan, kesukaan atau

kegemaran, maka selera dapat mempengaruhi perilaku nongkrong seseorang

dikarenakan selera membuat seseorang memiliki kemauan untuk berbuat sesuatu

termasuk kegiatan nongkrong.

Seperti alasan yang telah dijelaskan bahwa kebanyakan responden memilih

nongkrong untuk berkumpul bersama, maka pada Gambar 4.2., orang-orang yang

nongkrong bersama dengan responden yaitu keluarga (orang tua, sanak saudara),

teman atau sahabat, dan pacar, serta beberapa menjawab lainnya (sendiri atau

dengan kenalan). Berdasarkan pada Gambar 4.2., dinyatakan bahwa persentase

23%

40%

12%

25%3x/minggu

< 3x/minggu

Setiap hari

Lainnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

40

terendah responden menjawab lainnya yaitu 5% dan tertinggi yaitu ditemani oleh

sahabat atau teman sebesar 59%.

Pada usia remaja banyak terjadi perubahan sikap dan perbuatan yang

menandakan individu tersebut menjadi mandiri. Kemandirian pada remaja

ditunjukkan dengan perilaku memilih dan memutuskan keinginan yang mereka mau

tanpa bergantung pada orangtua. Selain itu, remaja akan lebih banyak beraktivitas

di luar rumah yang artinya mereka perlu melakukan penyesuaian diri dengan

kelompok termasuk dengan teman sebaya. Salah satu bentuk penyesuaian diri

seorang remaja adalah mencari jati diri dan memiliki kecenderungan dengan

mencari dukungan dari teman sebaya (Steinberg, 2002). Hal inilah yang

menyebabkan para responden lebih banyak melakukan kegiatan nongkrong

bersama sahabat atau temannya.

Gambar 4.2. Persentase Orang yang Menemani Responden Saat Nongkrong

Berdasarkan tingginya persentase responden yang menjawab orang yang

menemani nongkrong adalah teman atau sahabat maka pada Gambar 4.3. di bawah

15%

12%

59%

9%

5%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%

Orang tua

Saudara (kakak/adik/sepupu/dsb)

Sahabat/teman

Pacar

Lainnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

41

ini menunjukkan persentase tingkat pengaruh teman dalam memberikan referensi

tempat nongkrong. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 45% responden

menyatakan bahwa teman sedikit berpengaruh dalam menentukan referensi tempat

nongkrong, sedangkan responden yang menjawab sangat berpengaruh sebanyak

17%. Hal ini dapat menjelaskan bahwa kebiasaan nongkrong responden tidak

begitu dipengaruhi oleh temannya walaupun ketika mereka nongkrong lebih banyak

waktu yang dihabiskan bersama teman maupun sahabat. Hal ini juga didasari pada

saat remaja, mereka telah memiliki kebebasan untuk memilih dan memutuskan apa

yang mereka inginkan.

Gambar 4.3. Persentase Tingkat Pengaruh Teman dalam Referensi Tempat

Nongkrong

Menurut Steinberg (2002), bahwa seorang individu dikatakan mandiri apabila

dalam memutuskan sesuatu menurut diri sendiri dan tidak tergantung pada yang

dipercayai orang lain. Kemandirian remaja ialah kemampuan untuk mengambil

tindakan yang berasal dan diatur diri sendiri guna perkembangan kemampuan sosial

secara bertanggung jawab. Oleh karena itu, dalam perkembangan sosialnya seorang

16%

45%

22%

17%

Sangat berpengaruh

Sedikit berpengaruh

Berpengaruh

Sangat tidak

berpengaruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

42

remaja memiliki kemandirian untuk bebas menentukan dengan siapa mereka dan

dimana mereka akan nongkrong.

Gambar 4.4. Persentase Tempat Nongkrong yang Sering Dikunjungi

Tempat nongkrong favorit dan umum dikunjungi responden berdasarkan

penggolongan menurut Heryanti (2009), ditunjukkan pada Gambar 4.4.

Berdasarkan data pada Gambar 4.4. kecenderungan responden dalam memilih

tempat nongkrong ialah 29% ke McD, KFC, AW, Pizza; 28% memilih warung

indomie/burjo; 21% memilih Cha-cha milktea, Starbucks; serta lainnya 16%

menyatakan ke tempat makan seperti warung nasi atau restoran seafood; dan 6%

menyatakan ke JCo, Dunkin' Donuts. Tempat-tempat makan tersebut menyajikan

makanan dan minuman manis. Menu dengan kandungan kalori yang tinggi dapat

menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat, dan apabila dikonsumsi dalam

jumlah yang banyak dengan kurun waktu yang lama maka di dalam tubuh akan

terjadi penumpukan gula.

Macam menu yang disajikan oleh tempat-tempat makan tersebut dapat dilihat

pada Gambar 4.5., dan menu-menu ini merupakan menu yang biasa dikonsumsi

oleh responden.

0%

10%

20%

30%

40%

Cha-cha Milktea,Starbucks

Jco, Dunkin'Donuts

McD, KFC, AW,Pizza

WarungIndomie/Burjo

Lainnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

43

Gambar 4.5. Persentase Menu yang Sering Dikonsumsi Saat Nongkrong

Berdasarkan pada Gambar 4.4. di atas walaupun persentase tertinggi tempat

yang dikunjungi oleh responden merupakan tempat yang menyajikan makanan

dengan kandungan lemak yang tinggi seperti McD, KFC, dan AW yaitu sebesar

29%. Namun, persentase tertinggi menu yang dikonsumsi oleh responden yaitu

sebesar 35% merupakan makanan dan minuman manis berkalori tinggi seperti

menu kopi, milkshake, milktea, soft drink, serta 19% menjawab mengonsumsi ice

cream atau cakes, dan makanan berlemak (fast food) dengan persentase sebanyak

16%, serta lainnya yaitu 14% yang menjawab rumah makan seafood. Hal ini

dikarenakan bahwa gerai-gerai tersebut selain menjual makanan cepat saji juga

menjual minuman seperti soft drink, ice cream yang umumnya dijual dengan harga

yang relative lebih murah.

Hal inilah yang dapat mengakibatkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi

apabila tidak diimbangi dengan pola hidup yang sehat seperti pengaturan pola

makan dan aktivitas fisik (olahraga). Kebiasaan konsumsi fast food yang berlebih

dapat berakibat munculnya masalah gizi seperti kelebihan berat badan/obesitas atau

0%5%

10%15%20%25%30%35%40%

Kopi, milkshake,milktea, soft

drink

Ice cream, cakes Fried chicken,burger

French fries,nugget, sossis,

popcorn

Lainnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

44

kekurangan zat gizi. Pola makan fast food yang dilakukan terus menerus dapat

mempengaruhi kesehatan pada usia selanjutnya. Hal-hal tersebut dapat memicu

risiko penyakit salah satunya diabetes melitus.

Apabila melihat data pada Gambar 4.1. bahwa 12% responden dengan

persentase frekuensi nongkrong setiap hari jika tidak diiringi persentase frekuensi

konsumsi makanan dan minuman manis yang tinggi pula maka risiko terkena

diabetes melitus masih dapat dicegah. Begitu pula untuk responden dengan

persentase frekuensi lainnya apabila tidak memiliki kencenderungan frekuensi

konsumsi makanan dan minuman manis yang tinggi maka risiko terkena diabetes

melitus dapat ditekan. Sebaliknya, jika frekuensi konsumsi makanan dan minuman

manis tinggi akan berakibat risiko mengidap diabetes melitus, bahkan pada usia

dini.

C. Perilaku Konsumsi

Kebiasaan nongkrong responden tentu berkaitan dengan perilaku konsumsinya

juga. Oleh karena itu perlu adanya peninjauan mengenai perilaku konsumsi

meliputi kesukaan responden dalam mengonsumsi makanan dan minuman manis,

frekuensi konsumsi minuman bersoda (soft drink), dan frekuensi konsumsi

makanan dan minuman manis.

Sebanyak 82% dari jumlah responden menyatakan bahwa mereka menyukai

makanan dan minuman manis sehingga frekuensi konsumsi tinggi pula, sedangkan

yang menjawab tidak suka untuk mengonsumsi makanan dan minuman manis

sebanyak 18%. Hal ini dapat dipengaruhi oleh kebiasaan dan selera konsumsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

45

terhadap makanan dan minuman yang hendak dikonsumsi. Kehidupan sosial dan

aktivitas yang dilakukan dapat pula mempengaruhi kebiasaan makan seseorang.

Gambar 4.6. Persentase Kesukaan Responden dalam Mengonsumsi Makanan dan

Minuman Manis

Seseorang yang menyukai makanan dan minuman manis akan cenderung

mengonsumsi makanan atau minuman manis dalam jumlah yang banyak.

Dampaknya bila seseorang memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan atau

minuman manis dalam jumlah besar maka asupan glukosa tinggi. Apabila hal ini

dibiarkan terus menerus maka kandungan gula dalam darah akan meningkat dan

menganggu kerja hormon insulin dalam mengubah glukosa menjadi glikogen. Hal

ini yang menyebabkan terjadinya resistensi insulin yang berakibat pada penyakit

diabetes melitus.

Menurut data pada Gambar 4.7., dapat dinyatakan bahwa jumlah konsumsi

makanan dan minuman manis dengan persentase tertinggi adalah < 3x seminggu

yaitu sebanyak 55%, dan terendah yaitu setiap hari sebanyak 7%. Maksud dari

frekuensi lainnya ialah responden dalam mengonsumsi makanan dan minuman

manis tidak menentu setiap harinya dalam seminggu. Jika melihat data tersebut

Suka

82%

Tidak Suka

18%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

46

sebanyak 7% responden yang memiliki persentase frekuensi konsumsi makanan

dan minuman manis setiap hari dan apabila memiliki kebiasaan konsumsi gula

lebih dari batas normal asupan gula dikarenakan sisa gula yang tidak dapat dipecah

menjadi glikogen akan menumpuk dalam darah dan menyebabkan tingginya kadar

gula dalam darah. Hal ini apabila dibiarkan dan tidak segera dilakukan tindakan

pencegahan seperti merubah pola hidup sehat dapat berakibat munculnya penyakit

degenaratif pada usia dewasa atau lansia, salah satunya adalah diabetes melitus.

Gambar 4.7. Persentase Frekuensi Konsumsi Makanan dan Minuman Manis dalam

Seminggu

Minuman bersoda merupakan minuman ringan dengan karbonasi (carbonated

soft drink). Minuman ringan dengan karbonasi adalah minuman yang dibuat dengan

mengabsorpsikan karbondioksida ke dalam minuman ringan tersebut (Sari, 2007).

Bahan yang digunakan dalam pembuatan minuman karbonasi adalah air, gula, CO2,

dan konsentrat. Dalam artikel di Radar Bandung yang ditulis oleh Nurlatifah (2011)

menyebutkan bahwa minuman bersoda mengandung gula sebanyak sekitar 9

sendok teh (36 gram) atau sebanding dengan kurang lebih 4 sendok makan (40

gram), sedangkan menurut Permenkes tahun 2013 dalam artikel Utami dan Nodia

3x/minggu15%

< 3x/minggu55%

Setiap hari7%

Lainnya23%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

47

(2015) menyebutkan batas mengonsumsi gula tidak boleh lebih dari 50 gram atau

sekitar 4 sendok makan sehari.

Gambar 4.8. Persentase Frekuensi Konsumsi Minuman Bersoda

Berdasarkan Gambar 4.8. dapat dilihat bahwa walaupun banyak responden

yang menyukai konsumsi makanan dan minuman manis (Gambar 4.6.) ternyata

tidak mempengaruhi tingginya frekuensi responden untuk mengonsumsi minuman

manis dalam hal ini minuman bersoda (soft drink). Sebanyak 22% menyatakan

bahwa mereka sering mengonsumsi minuman tersebut, sedangkan 78%

menyatakan bahwa tidak sering mengonsumsi minuman bersoda. Hal ini dapat

disebabkan bahwa minuman yang sering dikonsumsi kemungkinan jenis lainnya

seperti susu, kopi, atau teh.

D. Keterbatasan Masalah

Dalam penelitian ditemukan kendala-kendala yang menjadi keterbatasan

penelitian ini, anatara lain:

78%

22%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Tidak Sering Sering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

48

1. Jumlah sampel yang terbatas sehingga kurang memberikan hasil penelitian

yang detail.

2. Faktor waktu penelitian yang tidak seragam diantara dua sekolah, sehingga

mempengaruhi hasil pengecekan kadar gula darah sewaktu. Pengambilan

data perilaku nongkrong tidak dibatasi apakah hanya berupa kegiatan

bersantai atau kegiatan bersantai yang disertai konsumsi fast food.

3. Metode penelitian menggunakan cross sectional atau hanya melihat hasil

penelitian dalam kurun waktu saat itu saja, padahal hasil pengecekan kadar

gula darah sewaktu dapat dipengaruhi oleh konsumsi maupun aktivitas

sebelumnya. Dianjurkan pengecekan gula darah dilakukan saat puasa dan 2

jam setelah makan atau metode penelitian dengan design experiment with

pretest-postest.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian hal-hal yang dapat disimpulkan antara lain adalah:

1. Tidak terdapat hubungan antara perilaku nongkrong pada siswa SMA

kelas XI di Yogyakarta dengan hasil pengecekan kadar gula darah

sewaktu.

2. Tidak terdapat hubungan antara perilaku konsumsi fast food pada siswa

SM kelas XI di Yogyakarta dengan hasil pengecekan kadar gula darah

sewaktu.

3. Tidak terdapat hubungan antara Indeks Massa Tubuh pada siswa SMA

kelas XI di Yogyakarta dengan hasil pengecekan kadar gula darah

sewaktu.

B. Saran

Saran dari peneliti untuk peneliti selanjutnya antara lain :

1. Melakukan penelitian dengan metode lain seperti design experiment with

pretest-postest, sehingga dapat mengontrol faktor serta dapat

mengindikasi ada tidaknya risiko dini terhadap penyakit diabetes melitus.

Dalam hal ini pretest dan postest yang dimaksud adalah pengecekan kadar

gula darah saat puasa dan 2 jam setelah makan.

2. Menggunakan sampel lebih banyak agar dapat meminimalisir bias hasil

penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

50

3. Memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian, misalnya waktu pengambilan data, akan lebih baik jika

dilakukan dengan waktu yang sama pada tiap tempat yang digunakan

untuk mengumpulkan data. Hal ini berkaitan dengan hasil pengecekan

kadar gula darah sewaktu yang bersifat fluktuatif. Kegiatan nongkrong

dibuat batasan yang jelas yaitu sekedar kegiatan bersantai atau kegiatan

bersantai yang disertai dengan mengonsumsi fast food.

C. Aplikasi Penelitian Sebagai Sumber Pembelajaran Biologi

Hasil penelitian mengenai pengaruh gaya hidup dan pola konsusmsi fast food

terhadap kadar gula darah sewaktu pada pelajar ini, diharapkan dapat digunakan

atau dikembangkan dalam materi pembelajaran biologi di sekolah. Materi yang

berkenaan dengan pola konsumsi dan gaya hidup ialah “Sistem Pencernaan

Manusia” untuk Sekolah Menengah Atas kelas XI menggunakan kurikulum 2013.

Dalam Kurikulum 2013 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang

digunakan adalah:

Kompetensi Inti

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

tekonologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

51

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat

dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkrit

dan ranah abstrak terkait dengan pengembangn dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara

efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah

keilmuan.

Kompetensi Dasar

3.7. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ

pada system pencernaan dan mengaitkannya dengan nutrisi dan

bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses pencernaan serta

gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem pencernaan

manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan

simulasi.

4.7. Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi

jaringan pada organ-organ pencernaan yang menyebabkan

gangguan sistem pencernaan manusia melalui berbagai bentuk

media presentasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

52

DAFTAR PUSTAKA

Al, Anshari. 2014. Gambaran Kadar Glukosa Darah Sewaktu Mahasiswa Fakultas

Kedokteran Universitas Andalas yang Berisiko Tinggi Diabetes Melitus

Tipe 2. Skripsi. Universitas Andalas. Padang.

Anonim. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia [Online]. Diakses pada

http://kbbi.web.id/

Batubara, Jose R. L. 2010. Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Sari

Pediatri, Vol. 12, No. 1, Juni 2010. 21.

Bawono, Mokhamad Nur. 2008. Kontrol Hormon Insulin dan Glukagon dalam

Perubahan Metabolisme Selama Latihan. Pelangi Ilmu, Vol 2, No 2, 2008.

BKKBN. 2010. Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja. Direktorat

Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi. Jakarta.

Botham, K.M., dan Mayes, P.A. 2009. Sintesis, Transpor, dan Ekskresi Kolesterol,

Dalam: Biokimia Harper, edisi 27. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Cahyono, Suharjo B. 2012. Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Kanisius.

Yogyakarta.

Chaney, David. 2004. Lifestyle, Sebuah Pengantar Komprehensif. Jalasutra.

Yogyakarta

Dansinger, Michael. 2016. Metabolism Mishaps. Diakses pada

http://www.webmd.com/diabetes/type-2-diabetes-guide/type-2-diabetes

tanggal 3 September 2016

Dewi, Mira. 2007. Resistensi Insulin Terkait Obesitas: Mekanisme Endokrin dan

Intrinsik Sel. Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2007 2 (2): 49 – 54.

Depkes. 2013. Diabetes Melitus Penyebab Kematian Nomor 6 di Dunia: Kemenkes

Tawarkan Solusi CERDIK Melalui Posbind. Departemen Keshatan

Republik Indonesia. Jakarta.

Emmerman, Gregg. 2016. Diabetes. Diakses pada

https://www.studyblue.com/#flashcard/view/11932811 tanggal 3

september 2016

Fatmawati, Ari. 2010. Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Pasien Rawat Jalan

(Studi Kasus di Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Demak.

Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Ganong, W.F. 2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC. Jakarta.

Heryanti, Evi. 2009. Kebiasaan Makan Cepat Saji (Fast Food Modern), Aktivitas

Fisik dan Faktor Lainnya Dengan Status Gizi Pada Mahasiswa Penghuni

asrama UI Depok Tahun 2009. Skripsi. Universitas Indonesia. Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

53

Infodatin. 2014. Situasi dan Analisis Diabetes. Pusat Data dan Informasi

Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

International Diabetes Federation (IDF). 2016. Diakses pada

http://www.idf.org/about-diabetes/ tanggal 24 Juli 2016

Istiany, Ari., dan Rusilanti. 2013. Gizi Terapan. PT Remaja Rosdakarya. Jakarta.

Jelatik, I. Gusti Made Gerai, dan Haryati, Erna. 2014. Hubungan Faktor Risiko

Umur, Jenis Kelamin, Kegemukan, dan Hipertensi dengan Kejadian

Diabetes Mellitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Mataram., Media

Bina Ilmiah, volume 8, No.1, Februari 2014, 40.

Kemenkes. 2010. Petunjuk Teknis Pengukuran Faktor Risiko Diabetes Melitus.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Kemenkes RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia 2014. Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia. Jakarta.

Khoirul, Anisah. 2013. Perbedaan Kadar Gula Darah Sebelum dan Sesudah Senam

Diabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Persadia Rumah Sakit

Sari Asih Ciputat. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Kotler, Philip. 2006. Manajemen Pemasaran Edisi 11. PT. Indeks. Jakarta.

Kristianti, N., Sarbini, D., dan Mutalazimah. 2009. Hubungan Pengetahuan Gizi

dan Frekuensi Konsumsi Fast Food dengan Status Gizi Siswa SMA Negeri

4 Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Surakarta. Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, VOL 2, No.1, Juni 2009.

Manaf, Asman. 2006. Insulin: Mekanisme Sekresi dan Aspek Metabolisme. Dalam:

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia. Jakarta.

Merentek, E. 2006. Resistensi insulin pada Diabetes Melitus Tipe 2, Majalah

Cermin Dunia Kedokteran, No. 150, Jakarta, hal. 38-39.

Monks. 2009. Tahap Perkembangan Masa Remaja. Medical Journal New Jersey

Muagman, 1980. Defenisi Remaja. Penerbit Grafindo Jakarta. Jakarta.

Muliany, R. 2005. Daftar Kandungan Zat Gizi, Serat dan Indeks Glikemik dalam

Penukaran Berbagai Hidangan Indonesia dan Makanan Siap Santap Barat.

Tesis. Program Studi Ilmu Gizi Universitas Diponegoro. Semarang

Nix S. W. 2005. Basic Nutrition & Diet Therapy, 12th ed. Mosby-Year Book. St.

Louis.

Nurlatifah, A. 2011. Dibalik Nikmatnya Minuman Bersoda. Radar Bandung.

Bandung.

Oktaviani, Wiwied D., Saraswati, Lintang Dian, Rahfiludin, M. Zen. 2012.

Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast Food, aktivitas Fisik, Pola Konsumsi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

54

Karakteristik Remaja dan Orang Tua dengan Indeks Massa Tubuh (IMT)

(Studi Kasus pada Siswa SMA Negeri Semarang Tahun 2012). Jurnal

Kesehatan Masyarakat, Vol 1, No 2, Tahun 2012, Hal 54 – 553.

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI). 2015. Konsensus

Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia, PB.

PERKENI. Jakarta. 2015.

Pusat Data dan Informasi. 2016. Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja.

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin

%20reproduksi%20remaja-ed.pdf diakses tanggal 3 Agustus 2016 jam

19.56 WIB.

Putra, Adriansyah L., Wowor, Pemsi M., dan Wungouw, Herlina I. S. 2015.

Gambaran Kadar Gula darah sewaktu pada Mahasiswa Angkatan 2015

Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal e

Biomedik (eBm), Vol. 3, No. 3, September-Desember 2015. 834.

Ramani, Nisha Subhashchabdra, N., Krishnamurthy, N., Raghavendra Prasad B.,

S., Ashakiran, E., Sumathi M., R. Harish. 2012. Role of Adenosine

Deaminase to Predict Glycemic Status in Tupe 2 Diabetes Mellitus. J Clin

Biomed Sci 2012; 2 (3).

Safar, Gempur. 2007. Modul Metode Statistika II. UGM Press. Yogyakarta.

Sari, D. F. 2007. Evaluasi Bahan Minuman Berkarbonasi. Skripsi. Universitas

Sebelas Maret. Surakarta.

Saufika, Anita, Retnaningsih, dan Alfiasari. 2012. Gaya Hidup dan Kebiasaan

Makan Mahasiswa. Jur. Ilm. Kel. & Kons., Agustus 2012, p : 157 – 165,

Vol.5, No. 2.

Steinberg, L. 2002. Adolescence. 6th ed. Mc Graw-Hill. New York.

Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Statistik untuk Kesehatan. Gava Media. Yogyakarta.

Sujaya, I Nyoman. 2009. Pola Konsumsi Makanan Tradisional Bali sebagai Faktor

Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 di Tabanan. Jurnal Skala Husada Vol. 6

No.1 hal: 75-8

Teixeria-Lemos,dkk. 2011. Regular Physical Exercise Training Assists in

Preventing Type 2 Diabetes Development: Focus On Its Antioxidant and

Anti-Inflammantory Properties. Biomed Central Cardiovascular

Diabetology 10: 1-15

Utami, Esti, dan Nodia, Firsta. 2015. Ini Batas Aman Konsumsi Gula Dalam Sehari.

Diakses pada http://www.suara.com/health/2015/05/18/183429/ini-batas

aman-konsumsi-gula-dalam-sehari tanggal 23 Juli 2016

Wu, X., dan Garvey, W. T. 2010. ‘Insulin Action’ in Textbook of Diabetes, 4th

edition. Holt Rcockram A, Flyvbjerg A and Goldstin B, Sussex: Blackwell.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

55

World Health Organization (WHO). 2016. Diabetes. Diakses pada

http://www.who.int/diabetes/en/.

Virgianto, G., dan Purwaningsih, E. 2006. Konsumsi Fast Food sebagai Faktor

Risiko Terjadinya Obesitas pada Remaja. Diakses pada

http://eprints.undip.ac.id/ tanggal 25 Juni 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

56 Lampiran 1

SILABUS

MATA PELAJARAN BIOLOGI

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas : XI

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerkjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan

dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, tekonologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangn dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah

keilmuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

57

KOMPETENSI DASAR

MATERI POKOK

PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI

WAKTU

SUMBER

BELAJAR

Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada sistem pencernaan

1.1. Mengagumi

keteraturan dan

kompleksitas ciptaan

Tuhan tentang struktur

dan fungsi sel,

jaringan, organ

penyusun sistem dan

bioproses yang terjadi

pada mahluk hidup.

MAKANAN DAN

SISTEM

PENCERNAAN

MAKANAN

Pengertian ilmu

gizi

Makanan dan zat-

zat makanan

Air

Zat Aditif

Makanan

Mengamati

Mengamati gambar

berbagai macam

makanan

Menanya

Apa tujuan makhluk

hidup memerlukan

makanan?

Bagaimana makanan

tersebut dapat

digunakan tubuh?

Tugas

Laporan tertulis

tentang makanan dan

zat makanan serta

menu seimbang

Observasi

Kerja ilmiah, sikap

ilmiah dan

keselamatan kerja

pada saat melalukan

percobaan dan dalam

kegiatan diskusi atau

presentasi

7 JP x 45

menit

Buku siswa

(Erlangga)

Biologi

Campbell

Buku

Pengantar

gizi

Internet

Gambar

Dll.

1.2. Menyadari dan

mengagumi pola pikir

ilmiah dalam

kemampuan

mengamati bioproses.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

58

KOMPETENSI DASAR

MATERI POKOK

PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI

WAKTU

SUMBER

BELAJAR

1.3. Peka dan peduli

terhadap permasalahan

lingkungan hidup,

menjaga dan

menyayangi

lingkungan sebagai

manisfestasi

pengamalan ajaran

agama yang dianutnya.

Kebutuhan dan

keseimbangan

energi

Menyusun menu

makanan seimbang

Sistem pencernaan

manusia

Gangguan sistem

pencernaan

makanan

Teknologi sistem

pencernaan

Sistem pencernaan

pada hewan

ruminansia

Mengumpulkan Data

(Eksperimen/

Eksplorasi)

Melakukan

percobaan uji

kandungan gizi dan

atau zat aditif pada

makanan

Melakukan studi

literatu tentang

organ penyusun

sistem pencernaan

dan fungsinya

Mengasosiasikan

Portofolio

Laporan tertulis hasil

pengamatan

Tes

Tes tertulis

tentang konsep

makanan dan

sitem pencernaan

makanan

2.1. Berperilaku ilmiah:

teliti, tekun, jujur

sesuai data dan fakta,

disiplin, tanggung

jawab,dan peduli

dalam observasi dan

eksperimen, berani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

59

KOMPETENSI DASAR

MATERI POKOK

PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI

WAKTU

SUMBER

BELAJAR

dan santun dalam

mengajukan

pertanyaan dan

berargumentasi, peduli

lingkungan, gotong

royong, bekerjasama,

cinta damai,

berpendapat secara

ilmiah dan kritis,

responsif dan proaktif

dalam dalam setiap

tindakan dan dalam

melakukan

pengamatan dan

percobaan di dalam

kelas/laboratorium

Membuat hasil

pengamatan dalam

bentuk laporan

kegiatan

pengamatan

Mendiskusikan

fungis organ

penyusun sisten

pencernaan

makanan

Mengkomunikasikan

Mempresentasikan

macam-macam

gangguan atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

60

KOMPETENSI DASAR

MATERI POKOK

PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI

WAKTU

SUMBER

BELAJAR

maupun di luar

kelas/laboratorium.

kelaian pada sistem

pencernaan

makanan

Membuat laporan

secara tertulis

mengenai

perbedaan sistem

pencernaan pada

manusia dan hewan

ruminansia

2.2. Peduli terhadap

keselamatan diri dan

lingkungan dengan

menerapkan prinsip

keselamatan kerja saat

melakukan kegiatan

pengamatan dan

percobaan di

laboratorium dan di

lingkungan sekitar.

3.7. Menganalisis

hubungan antara

struktur jaringan

penyusun organ pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

61

KOMPETENSI DASAR

MATERI POKOK

PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI

WAKTU

SUMBER

BELAJAR

system pencernaan

dan mengaitkannya

dengan nutrisi dan

bioprosesnya sehingga

dapat menjelaskan

proses pencernaan

serta gangguan fungsi

yang mungkin terjadi

pada sistem

pencernaan manusia

melalui studi literatur,

pengamatan,

percobaan, dan

simulasi.

4.7. Menyajikan hasil

analisis tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

62

KOMPETENSI DASAR

MATERI POKOK

PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI

WAKTU

SUMBER

BELAJAR

kelainan pada struktur

dan fungsi jaringan

pada organ-organ

pencernaan yang

menyebabkan

gangguan sistem

pencernaan manusia

melalui berbagai

bentuk media

presentasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

63

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ semester : XI/2

Materi Pokok : Makanan dan Sistem Pencernaan Makanan

Alokasi Waktu : 7 JP (6 x 45 menit)

A. KOMPETENSI INTI

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (gotong royong, kerkjasama, toleran, damai), santun,

responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari

solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

tekonologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat

dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkrit

dan ranah abstrak terkait dengan pengembangn dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara

efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah

keilmuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

64

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

1.1. Mengagumi keteraturan dan

kompleksitas ciptaan Tuhan

tentang struktur dan fungsi sel,

jaringan, organ penyusun

sistem dan bioproses yang

terjadi pada mahluk hidup.

1.1.1. Menunjukkan rasa syukur

atas kesehatan sistem

pencernaan

2.1. Berperilaku ilmiah: teliti,

tekun, jujur sesuai data dan

fakta, disiplin, tanggung

jawab,dan peduli dalam

observasi dan eksperimen,

berani dan santun dalam

mengajukan pertanyaan dan

berargumentasi, peduli

lingkungan, gotong royong,

bekerjasama, cinta damai,

berpendapat secara ilmiah dan

kritis, responsif dan proaktif

dalam dalam setiap tindakan

dan dalam melakukan

pengamatan dan percobaan di

dalam kelas/laboratorium

maupun di luar

kelas/laboratorium.

2.1.1. Tanggung jawab dalam

menyelesaikan tugas mandiri

2.1.2. Menunjukkan sikap

kerjasama dalam kelompok

2.1.3. Menunjukkan sikap berani

menyampaikan pendapat

2.1.4. Menunjukkan sikap peduli

terhadap sekitar

3.7. Menganalisis hubungan antara

struktur jaringan penyusun

organ pada system pencernaan

dan mengaitkannya dengan

nutrisi dan bioprosesnya

3.7.1. Menjelaskan zat-zat

makanan

3.7.2. Menyusun menu seimbang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

65

sehingga dapat menjelaskan

proses pencernaan serta

gangguan fungsi yang mungkin

terjadi pada sistem pencernaan

manusia melalui studi literatur,

pengamatan, percobaan, dan

simulasi.

3.7.3. Menjelaskan organ

penyusun sistem

pencernaan makanan

3.7.4. Menjelaskan mekanisme

sistem pencernaan makanan

3.7.5. Mengidentifikasi macam-

macam gangguan pada

sistem pencernaan makanan

4.7. Menyajikan hasil analisis

tentang kelainan pada struktur

dan fungsi jaringan pada organ-

organ pencernaan yang

menyebabkan gangguan sistem

pencernaan manusia melalui

berbagai bentuk media

presentasi.

4.7.1. Menyajikan hasil analisis

gangguan pada sistem

pencernaan manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

66

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1.1.1.1. Siswa mampu menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan atas

kesehatan sistem pencernaan yang dimiliki melalui kegiatan

refleksi

2.1.1.1 Melalaui tugas mandiri, siswa mampu menunjukkan sikap

bertanggung jawab

2.1.2.1. Dengan kegiatan diskusi, siswa mampu menunjukkan sikap

kerjasama di dalam kelompok

2.1.3.1. Siswa mampu menunjukkan sikap berani menyampaikan

pendapat melalui kegiatan diskusi

2.1.4.1. Melalui kegiatan praktikum, siswa mampu menunjukkan sikap

peduli terhadap sekitar

3.7.1.1. Siswa mampu menjelaskan zat-zat makanan dari berbagai

bahan makanan melalui percobaan

3.7.2.1. Siswa dapat menyusun menu seimbang dalam sehari dengan

melihat tumpeng gizi seimbang

3.7.3.1. Siswa dapat menjelaskan fungsi organ penyusun sistem

pencernaan setelah menonton video.

3.7.4.1. Setelah menonton video siswa dapat menjelaskan mekanisme

sistem pencernaan makanan

3.7.5.1. Melalui studi literatur siswa mampu mengidentifikasi macam-

macam gangguan pada sistem pencernaan makanan

4.7.1.1. Dengan kegiatan presentasi siswa mampu menyajikan hasil

analisis kelainan pada sistem pencernaan manusia

D. MATERI PEMBELAJARAN

Materi Pokok : Makanan Dan Sistem Pencernaan Makanan

Materi Ajar :

1. Pertemuan pertama : Macam zat makanan dan fungsinya, menu

seimbang

2. Pertemuan kedua : Kebutuhan energi dan menu seimbang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

67

3. Pertemuan ketiga : Sistem pencernaan pada manusia dan

gangguan pada sistem pencernaan

E. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE

Pendekatan pembelajaran : Saintifik

Model pembelajaran : Direct Learning, Picture and picture, dan

video

Metode pembelajaran : diskusi, percobaan, pengamatan, penugasan

dan ceramah.

F. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

1. Media :

a). Laptop

b). LCD (proyektor)

c). Papan tulis dan spidol

d). Lembar Kerja Siswa (LKS)

e). Power point

f). Video

2. Sumber :

a). Buku guru

b). Buku siswa biologi SMA kelas XI

c). Internet

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan

Siswa

Alokasi

Waktu

(menit)

Pertemuan 1 (3 x 45 menit)

Pendahuluan Menyiapkan kondisi

kelas

Berdoa atau

salam,mengecek

presensi.

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

68

Melakukan

apersepsi, dan

memotivasi siswa

serta menyampaikan

tujuan pembelajaran

1. Menanyakan “sudah

makankah kalian?

Apa yang kalian

rasakan setelah

makan? Apakah

fungsi kita

memerlukan

makan?”

2. Menyampaikan

tujuan pembelajaran

Inti

Mengamati 3. Guru menampilkan

gambar makanan

yang ditampilakn

dari powerpoint

105

Menanya 4. Guru bertanya

mengenai

kandungan zat

makanan yang

terdapat pada

gambar

Mengumpulkan

informasi/ Mencoba

5. Siswa diminta

membentuk

kelompok

6. Setiap kelompok

diminta untuk

menguji kandungan

zat pada makanan

Mengasosiasi/

Menalar

7. Berdasarkan uji

kandungan zat pada

makanan, siswa

mampu

mengidentifikasi

kandungan zat

makanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

69

Mengkomunikasikan 8. Siswa bersama

kelompok

merangkum hasil uji

kandungan zat

makanan dan

membuat laporan

individu yang

dikumpulkan pada

pertemuan

selanjutnya

Penutup

Merangkum 9. Mengajak siswa

untuk membuat

rangkuman dari

materi yang telah

dipelajari

20

Evaluasi 10. Memberikan

beberapa pertanyaan

kepada siswa terkait

materi yang telah

dipelajari

Refleksi 11. Mengajak siswa

merefleksikan hal

apa saja yang

didapatkan dari

pembelajaraan yang

telah dilakukan

Arahan/ Tindak

Lanjut

12. Siswa diminta untuk

membaca materi

terkait kebutuhan

dan keseimbangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

70

energi, serta menu

seimbang.

Total 135

menit

Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan

Siswa

Alokasi

Waktu

(menit)

Pertemuan 2 (2 x 45 menit)

Pendahuluan Menyiapkan kondisi

kelas

1. Berdoa atau

salam,mengecek

presensi.

10

Melakukan

apersepsi, dan

memotivasi siswa

serta menyampaikan

tujuan pembelajaran

2. Guru menanyakan

kepada siswa

mengenai makanan

apa yang telah

dikonsumsi

3. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

Inti

Mengamati 4. Guru menampilkan

informasi tabel

kebutuhan energi

dan keseimbangan

energi yang

dibutuhkan oleh

tubuh.

5. Guru menampilkan

tumpeng gizi

seimbang.

60

Menanya 6. Guru meminta siswa

untuk menjelaskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

71

contoh menu gizi

seimbang

Mengumpulkan

informasi/ Mencoba

7. Siswa berdasarkan

kelompok diminta

untuk menghitung

kebutuhan kalori dan

mengidentifikasi

menu yang tergolong

mengandung gizi

seimbang

Mengasosiasi/

Menalar

8. Siswa bersama

kelompok

menganalisis untuk

menjelaskan

kebutuhan kalori tiap

anggota dalam

kelompok dan

menentukan menu

dengan gizi

seimbang

Mengkomunikasikan 9. Siswa

mempresentasikan

hasil diskusi

kelompok

Penutup

Merangkum 10. Mengajak siswa

untuk membuat

rangkuman dari

materi yang telah

dipelajari

20

Evaluasi 11. Memberikan

beberapa pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

72

kepada siswa terkait

materi yang telah

dipelajari

Refleksi 12. Mengajak siswa

merefleksikan hal

apa saja yang

didapatkan dari

pembelajaraan yang

telah dilakukan

Arahan/ Tindak

Lanjut

13. Siswa diminta

mempelajari materi

selanjutnya yaitu

sistem pencernaan

manusia.

Total 90 menit

Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan

Siswa

Alokasi

Waktu

(menit)

Pertemuan 3 (2 x 45 menit)

Pendahuluan Menyiapkan kondisi

kelas

1. Berdoa atau

salam,mengecek

presensi.

10

Melakukan

apersepsi, dan

memotivasi siswa

serta menyampaikan

tujuan pembelajaran

2. Guru menanyakan

kepada siswa

mengenai proses

makanan dimakan

dan diserap oleh

tubuh

3. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

Inti

Mengamati 4. Guru menampilkan

video dan siswa

60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

73

diminta untuk

melihat video

tersebut terkait

dengan materi organ

saluran pencernaan

Menanya 5. Guru meminta siswa

untuk menjelaskan

saluran pencernaan

pada manusia

Mengumpulkan

informasi/ Mencoba

6. Siswa berdasarkan

kelompok diminta

untuk mencari

gangguan pada

sistem pencernaan

Mengasosiasi/

Menalar

7. Siswa bersama

kelompok

mendiskusikan

gangguan pada

sistem pencernaan

Mengkomunikasikan 8. Siswa

mempresentasikan

hasil diskusi

kelompok

Penutup

Merangkum 9. Mengajak siswa

untuk membuat

rangkuman dari

materi yang telah

dipelajari

20

Evaluasi 10. Memberikan

beberapa pertanyaan

kepada siswa terkait

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

74

materi yang telah

dipelajari

Refleksi 11. Mengajak siswa

merefleksikan hal

apa saja yang

didapatkan dari

pembelajaraan yang

telah dilakukan

Arahan/ Tindak

Lanjut

12. Siswa diminta

mempelajari materi

selanjutnya yaitu

sistem pernapasan.

Total 90 menit

H. PENILAIAN

1. Jenis/Teknik Penilaian

a. Penilaian Kognitif

b. Penilaian Sikap (Afektif)

c. Penilaian Psikomotorik (Kinerja)

2. Bentuk Instrumen

a. Lembar Kerja Siswa (LKS)

b. Rubrik Penilaian

c. Pedoman Skoring

Yogyakarta,

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

( ) ( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

75 Lampiran 3

LEMBAR KERJA SISWA

Uji Kandungan Zat Makanan

A. Tujuan

1. Mengetahui kandungan zat di dalam makanan

2. Menguji kandungan amilum, glukosa, protein, dan lemak pada berbagai

jenis makanan

B. Alat dan Bahan

1. Alat :

- Tabung reaksi

- Rak tabung reaksi

- Pipet tetes

- Lampu spiritus

- Penjepit tabung reaksi

- Lumpang dan alu

- Pengaduk

- Cawan petri

- Kertas label

- Ketas HVS/buram

2. Bahan :

- Larutan Benedict

- Larutan Lugol

- Larutan Biuret

- Nasi

- Keju

- Kentang

- Susu kental manis

- Tahu

- Margarin/mentega

- Pisang

- Telur rebus

Kelompok :

1.

2.

3.

4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

76

C. Cara Kerja

- Gerus atau haluskan masing-masing bahan makanan yang akan diujikan

dengan menggunakan lumpang dan alu

- Pisahkan setengah bagian dari tiap bahan makanan untuk dilarutkan

dengan air (aquades)

- Larutan makanan akan di uji dengan larutan Benedict dan larutan

Biuret, sedangkan bahan makanan yang hanya dihaluskan untuk uji

amilum dan lemak.

a. Uji kandungan amilum

1. Ambil sedikit sample bahan makanan, taruh pada cawan petri

2. Teteskan bahan makanan dengan larutan larutan lugol sebanyak 2-5

tetes

3. Amati dan catat perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah ditetesi

b. Uji kandungan glukosa

1. Ambil 2 mL larutan bahan makanan, tuangkan pada tabung reaksi

2. Tambahkan 5 tetes larutan Benedict

3. Jepit tabung reaksi, kemudian nyalakan lampu spiritus

4. Panaskan di atas lampu spiritus beberapa saat atau hingga terlihat

perubahan warna, diamati jika ada perubahan

5. Catatlah hasil pada tabel hasil pengamatan

c. Uji kandungan protein

1. Ambil 2 mL larutan bahan makanan, tuangkan pada tabung reaksi

2. Tambahkan 5 tetes larutan Biuret

3. Diamkan 5 menit

4. Amati perubahan warna yang terjadi

5. Tulis hasil dalam tabel pengamatan

d. Uji kandungan lemak

1. Ambillah sedikit bahan makanan, oleskan secara rata dan tipis pada

kertas

2. Diamkan beberapa saat hingga kering

3. Amati dengan diterawang ke cahaya lampu

4. Catat hasilnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

77

D. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil Uji Kandungan Zat Makanan

Bahan Makanan Hasil Reaksi/Perubahan warna

Lugol Benedict Biuret Kertas

Tabel 2. Hasil Kandungan Zat Makanan

Bahan

Makanan

Kandungan Zat Makanan

Amilum Glukosa Protein Lemak

E. Kesimpulan

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

F. Bahan Diskusi

1. Apa fungsi masing-masing larutan lugol, biuret, dan Benedict?

2. Apa warna dari makanan jika mengandung amilum, glukosa, dan

protein?

3. Apa fungsi pemanasan pada uji glukosa menggunakan larutan Benedict?

4. Bagaimana mengetahui suatu bahan makanan atau makanan

mengandung lemak?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

78

G. Format Laporan

1. Acara (Judul, Hari/Tanggal, Waktu, dan Tempat)

2. Tujuan

3. Alat dan Bahan, Cara Kerja

4. Hasil dan Pembahasan

5. Kesimpulan

6. Daftar Pustaka

7. Lampiran (dokumentasi)

.. Selamat Belajar ..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

79

Jawaban Bahan Diskusi

1. Fungsi dari:

a. Larutan lugol untuk mendeteksi adanya kandungan amilum pada makanan

b. Larutan biuret untuk mendeteksi adanya kandungan protein pada makanan

c. Larutan Benedict untuk mendeteksi adanya kandungan glukosa pada

makanan

2. Warna dari makanan jika mengandung:

a. Amilum yaitu biru atau ungu

b. Glukosa yaitu merah bata dan terdapat endapan

c. Protein yaitu orange

3. Fungsi pemanasan pada uji glukosa dengan larutan Benedict adalah

mempercepat kecepatn reaksi karena dengan meningkatnya suhu maka gerak

partikel-partikel dalam larutan semakin cepat.

4. Untuk mengetahui bahan makanan dan makanan mengandung lemak apabila

kertas minyak (kertas buram) menjadi transparan pada bagian yang terkena

bahan makanan atau makanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

80

LEMBAR KERJA SISWA

A. Judul : Berapa Kebutuhan Kalori Anda?

B. Tujuan :

1. Mengetahui BBI (Berat Badan Ideal) dan Indeks Massa Tubuh (IMT)

2. Mengetahui Kebutuhan Kalori Basal ( KKB)

3. Mengetahui Kebutuhan Kalori Total (KKT)

4. Mengetahui menu gizi seimbang

C. Alat dan Bahan

1. Alat tulis

D. Cara Kerja

1. Hitunglah BBI, IMT, KKB, dan KKT dari masing-masing anggota

kelompok!

2. Catat hasil perhitungan pada tabel!

3. Diskusikan menu yang terdapat pada bagian hasil diskusi apakah

tergolong menu dengan gizi seimbang!

4. Catat hasil diskusi pada lembar hasil diskusi!

5. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!

E. Hasil Diskusi

a. Hasil perhitungan BBI, IMT, KKB, dan KKT!

No. Nama Jenis

Kelamin

Hasil Perhitungan

BBI IMT KKB KKT

b. Perhatikan gambar di bawah ini!

Kelompok :

Anggota Kelompok :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

81

Jelaskan:

1) Apakah menu tersebut tergolong menu dengan gizi seimbang?

2) Bagaimana pentingnya memperhatikan gizi seimbang?

3) Buatlah menu seimbang untuk satu hari!

Jawaban diskusi:.

1. ............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

..........................................................................................................

2. ............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

3. Tabel menu makanan dalam sehari

Hari/tanggal Waktu Nama

menu/jenis

makanan

Komponen

makanan

Pagi

Siang

Malam

Keterangan: contoh komponen makanan misalnya, menu bakso

terdiri dari mie, sayur sawi, bakso (daging), dan minyak.

F. Kesimpulan

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

82

Lampiran 4

INSTRUMEN DAN PEDOMAN PENILAIAN

Instrumen Penilaian Kognitif

Kisi-Kisi Soal Evaluasi

Indikator

Soal

Bentuk

Soal

Jumlah

Soal C1

(Ingat

an)

C2

(Pem

aham

an)

C3

(Pen

erap

an)

C4

(Anal

isis

/sin

teti

s)

C5

(Eval

uas

i)

C6

(Pen

cipta

an)

3.7.1.

Menjelaskan

zat-zat makanan

1 Essay 1

3.7.4.

Menjelaskan

organ penyusun

sistem

pencernaan

makanan

2 Essay 1

3.7.5.

Menjelaskan

mekanisme

sistem

pencernaan

makanan

3 Essay 1

3.7.6.

Mengidenti-

fikasi macam-

macam

gangguan pada

4 Essay 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

83

sistem

pencernaan

makanan

Total Soal 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

84

Soal Evaluasi

Jawablah dengan tepat dan lengkap!

1. Jelaskan macam-macam zat makanan, sumbernya, dan fungsinya!

2. Jelaskan nama organ sistem pencernaan dan fungsi berdasarkan pada gambar

di bawah ini:

3. Jelaskan perbedaan antara pencernaan mekanik dan kimiawi!

4. Diketahui seseorang sering mengalami keluhan antara lain perih pada bagian

lambung, mengalami mual dan muntah, dan biasa disertai perut kembung.

Berdasarkan kasus tersebut, jelaskan:

a. Ganguan pencernaan yang dialami

b. Penyebab

c. Cara pengobatan

Perhitungan Nilai :

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

85

Pedoman Penilaian Kognitif

No. Soal Soal dan Jawaban Skor

1

Jelaskan macam-macam zat

makanan, sumber, dan

fungsinya!

Jawaban:

1. Karbohidrat (beras,

jagung, kentang, ubi,

singkong, gandum, dll)

Fungsi: sumber energi

utama; bahan pembentuk

senyawa kimia misalnya

asam lemak, asam amino;

sebagai komponen

penyusun sel.

2. Lemak (hewani dari keju,

daging, telur, susu, ikan;

nabati dari kacang-

kacangan, buah alpukat)

Fungsi: pelindung tubuh

dari suhu rendah; pelarut

vitamin A, D, E, dan K;

pelindung alat-alat tubuh

vital seperti jantung dan

lambung; dll.

3. Protein (hewani dari susu,

ikan, udang, cumi; nabati

15 10 1 0

Bila benar 3 (semua) Bila benar 2 Bila benar 1 Tidak menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

86

dari kacang-kacangan,

kelapa, gandum)

2

Jelaskan nama organ sistem

pencernaan dan fungsinya

berdasarkan pada gambar di

bawah ini:

Jawaban:

A = Mulut: terjadinya

pencernaan secara mekanik

dan kimiawi

B = Kerongkongan atau

40 25 15 0

Menjawab 7

(semua) dengan

benar

Menjawab 5 dengan

benar

Menjawab 3 dengan

benar

Tidak menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

87

esofagus: saluran pencernaan

sebagai jalan lewatnya

makanan dari mulut menuju

lambung, temapt terjadinya

gerak peristaltik.

C = Lambung: terjadi

pencernaan secara kimiawi.

D = Usus besar: mengatur

kadar air sisa makanan dan

terjadi pembusukan sisa-sisa

makanan.

E = Usus halus: terjadi

pencernaan secara kimiawi,

dan penyerapan sari-sari

makanan.

F = Rektum: menyimpan

feses sementara waktu.

G = Anus: tempat keluarnya

feses.

3

Jelaskan perbedaan antara

pencernaan mekanik dan

kimiawi!

Jawaban:

Pencernaan mekanik ialah

proses pencernaan yang

terjadi di dalam mulut karena

adanya perubahan molekul

besar menjadi kecil oleh

bantuan gigi, sedangkan

10 5 1 0

Menjawab 2 dengan

benar

Menjelaskan 1

dengan benar

Menjawab semua

namun salah semua

Tidak menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

88

pencernaan kimiawi ialah

pencernaan yang melibatkan

adanya peran enzim dalam

mengubah zat makanan yang

masuk ke dalam sistem

pencernaan terjadi pada

mulut, lambung, dan usus

halus.

4

Diketahui seseorang sering

mengalami keluhan antara

lain perih pada bagian

lambung, mengalami mual

dan muntah, dan biasa

disertai perut kembung.

Berdasarkan kasus tersebut,

jelaskan:

d. Ganguan pencernaan

yang dialami

e. Penyebab

f. Cara pengobatan

Jawaban:

a. Maag atau tukak

lambung

35 20 10 0

Menjawab 3 dengan

benar

Menjawab 2 dengan

benar

Menjawab 1 dengan

benar

Tidak menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

89

b. Dapat disebabkan

infeksi dari Helicobacter

pylori atau akibat

produksi HCl yang

berlebih sehingga

melukai dinding

lambung.

c. Cara penyembuhan

dengan makan teratur

dan jika mengalami

gejala segera konsumsi

obat pereda nyeri

lambung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

90

Instrumen Penilaian Sikap

Materi :

Kelas/semester : XI/2

No. Nama Indikator Jumlah

Skor

Nilai Kriteria

Nilai Tanggung

Jawab

Kerjasama Berani Peduli

Pedoman Penilaian Sikap

Aspek yang diamati Skor Keterangan Indikator

Tanggung jawab 3 Siswa menunjukkan sikap bertanggung

jawab baik dalam mengerjakan tugas,

dalam kegiatan diskusi, juga

mempertahankan jawaban saat kegiatan

tanya jawab

2 Siswa hanya menunjukkan sikap

bertanggung jawab terhadap diri sendiri

dan mengabaikan kelompok

1

Tidak menunjukkan sikap mampu

bertanggung jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

91

Kerjasama

3 Siswa mampu bekerjasama dengan baik

dalam kelompok

2 Siswa terkadang kesulitan bekerja sama

dalam kegiatan kelompok

1

Siswa tidak menunjukkan sikap mampu

bekerja sama

Berani 3 Siswa berani dalam menyampaikan

pendapat di depan kelas

2 Siswa berani menyampaikan pendapat

hanya di dalam kelompok

1

Siswa tidak menunjukkan sikap berani

Peduli

3 Siswa menunjukkan kepedulian terhadap

anggota kelompok juga lingkungan

sekitar

2 Siswa tidak menunjukkan sikap peduli

terhap kelompoknya namun tidak

terhadap sekitar

1

Siswa menunjukkan sikap acuh tak acuh

Nilai = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓

𝟏𝟐× 𝟏𝟎𝟎%

Kriteria nilai : A = 100 – 76 (Sangat baik) C = 50 – 26 (Cukup Baik)

B = 75 – 51 (Baik) D = 25 – 3 (Kurang Baik)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

92

Instrumen Penilaian Kinerja

Kelas :

Kelompok :

No. Aspek Kategori Penilaian Skor

1 2 3 4

1 Persiapan Menyiapkan alat dan bahan praktikum

2 Pelaksanaan Menggunakan alat sesuai fungsinya

Melakukan kegiatan praktikum sesuai prosedur

3 Kegiatan Akhir Membereskan dan mengembalikan alat/bahan

Mengumpulkan laporan

Skor Total

Nilai

Nilai = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍

𝟐𝟎× 𝟏𝟎𝟎

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

93

Pedoman Penilaian Kinerja

Aspek Kategori Penilaian

Skor

1 2 3 4

Persiapan Menyiapkan alat

dan bahan

Tidak membawa

alat dan bahan

Alat dan bahan yang

digunakan tidak sesuai

dengan yang

tercantum pada

prosedur

Alat dan bahan yang

digunakn kurang

lengkap

Alat dan bahan

yang digunakan

lengkap dan sesuai

Pelaksanaan Menggunakan alat

sesuai fungsinya

Tidak mengetahui

semua kegunaan

alat

Memahami kegunaan

alat namun tidak

digunakan

Memahami

kegunaan alat namun

tidak digunakan

sesuai fungsinya

Menggunakan alat

sesuai dengan

fungsinya

Melakukan kegiatan

praktikum sesuai

prosedur

Tidak melakukan

pengambilan data

Praktikum kurang

mengikuti prosedur,

data tidak lengkap

Praktikum mengikuti

prosedur, data tidak

lengkap

Sesuai prosedurdan

data lengkap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

94

Kegiatan Akhir Membereskan dan

mengembalikan

alat/bahan

Tidak

membereskan/

mengembalikan

alat/bahan yang

sudah selesai

digunakan

Alat/ bahan hanya

dibereskan dan

dikembalikan namun

hanya sebagian

Alat/ bahan sudah

dibereskan dan

dikembalikan namun

bebrapa alat dalam

keadaan kurang baik

Alat/ bhan yang

sudah digunakan

dibereskan dan

dikembalikan

dalam keadaan baik

Mengumpulkan

laporan

Tidak

mengumpulkan

laporan

Mengumpulkan

laporan proyek dua

hari setelah batas

pengumpulan

Mengumpulkan

laporan proyek satu

hari setelah batas

pengumpulan

Mengumpulkan

laporan proyek/

praktikum tepat

waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

95

Format Laporan Praktikum

8. Acara (5)

1. Judul

2. Hari/Tanggal

3. Waktu

4. Tempat

9. Tujuan (5)

10. Alat dan Bahan, Cara Kerja (15)

11. Hasil dan Pembahasan (25)

12. Kesimpulan (10)

13. Daftar Pustaka (5)

14. Lampiran (dokumentasi) (5)

Nilai Laporan

Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

70 x 100

Pedoman Penilaian Laporan Tertulis

Aspek Format Penilaian Skor Kriteria Penilaian

A. Acara Praktikum 0 Komponen tidak ada

3 Komponen tidak lengkap

5 Komponen lengkap

B. Tujuan 1 Tujuan tidak sesuai dengan kegiatan

3 Tujuan sesuai dengan kegiatan

namun tidak mencakup keseluruhan

5 Tujuan sesuai dan mencakum

kegiatan

C. Alat dan Bahan, Cara Kerja 0 Komponen tidak ada

10 Komponen tidak lengkap

15 Komponen lengkap

D. Hasil dan Pembahasan 0 Hasil tidak ada, pembahasan tidak

jelas

10 Hasil tidak lengkap, pembahasan

tidak jelas

15 Hasil lengkap, pembahasan tidak

jelas

20 Hasil lengkap, pembahasan jelas

namun tidak mendalam

25 Hasil lengkap, pembahasan jelas dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

96

mendalam

E. Kesimpulan (10) 1 Tidak menjawab tujuan

5 Menjawab tujuan namun tidak

lengkap

10 Menjawab tujuan dan lengkap

F. Daftar Pustaka (5)

0 Tidak mencatumkan daftar pustaka

3 Mencantumkan namun tidak lengkap

5 Mencantumkan dan lengkap

G. Lampiran 0 Tidak mencantumkan lampiran

3 Mencantumkan namun tidak

dilengkapi keterangan

5 Lengkap beserta keterangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

97 Lampiran 5

Data Mentah Hasil Survei Frekuensi Nongkrong, Frekuensi Konsumsi Fast

Food, dan Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Responden

No. Frekuensi Nongkrong Frekuensi Konsumsi

Fast food

KGDS

(mg/dl)

1. Setiap hari 3x 90

2 < 3x < 3x 95

3 < 3x Tdk menentu 101

4 Setiap hari Setiap hari 88

5 Setiap hari 3x 98

6 Tdk menentu Tdk menentu 83

7 Hampir setiap hari < 3x 108

8 < 3x < 3x 88

9 < 3x < 3x 86

10 3x < 3x 91

11 3x < 3x 103

12 3x < 3x 101

13 3x < 3x 107

14 Tdk menentu Tdk menentu 88

15 < 3x Setiap hari 108

16 <3x < 3x 168

17 Tdk menentu Tdk menentu 82

18 <3x < 3x 84

19 3x 3x 88

20 < 3x Tdk menentu 84

21 <3x < 3x 104

22 <3x < 3x 84

23 Kadang-kadang Setiap hari 82

24 jarang < 3x 90

25 Tidak menentu Tidak menentu 97

26 Setiap hari < 3x 88

27 2x 2x 88

28 3x 3x 88

29 <3x < 3x 100

30 3x 2x 95

31 3x < 3x 67

32 - - 63

33 < 3x < 3x 98

34 Tidak menentu Tidak menentu 93

35 jarang Tdk tahu 87

36 < 3x < 3x 96

37 3x 3x 77

38 < 3x < 3x 89

39 < 3x < 3x 86

40 Blm tentu Blm tentu 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

98

41 3x < 3x 82

42 jarang Blm tentu 73

43 3x < 3x 86

44 < 3x < 3x 80

45 < 3x < 3x 76

46 < 3x < 3x 83

47 < 3x < 3x 87

48 1x sebulan 1x sebulan 88

49 < 3x 3x 104

50 3x < 3x 90

51 3x 3x 96

52 Setiap hari 3x 98

53 Setiap hari 3x 103

54 Tdk tentu < 3x 97

55 < 3x <3x 101

56 < 3x < 3x 69

57 Setiap hari Setiap hari 85

58 3x <3x 84

59 < 3x < 3x 116

60 < 3x < 3x 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

99

Lampiran 6

Data Mentah Berat Badan, Tinggi Badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), dan

Status Gizi Responden

No.

Berat

Badan

(kg)

Tinggi

Badan

(m)

IMT

Status Gizi

1. 84,50 1,70 29,24 Gemuk

2 58,50 1,74 19,32 Normal

3 46,00 1,60 17,97 Kurus

4 55,60 1,72 18,79 Normal

5 55,00 1,70 19,03 Normal

6 77,00 1,71 26,33 Gemuk

7 73,00 1,68 25,86 Gemuk

8 65,00 1,62 24,77 Normal

9 42,90 1,51 18,81 Normal

10 42,00 1,63 15,81 Kurus

11 49,60 1,52 21,47 Normal

12 42,30 1,60 16,52 Kurus

13 63,00 1,53 26,91 Gemuk

14 65,60 1,74 21,67 Normal

15 73,30 1,70 25,36 Gemuk

16 143,30 1,72 48,44 Gemuk

17 65,10 1,73 21,75 Normal

18 81,20 1,80 25,06 Normal

19 42,10 1,65 15,46 Kurus

20 81,50 1,64 30,30 Gemuk

21 46,40 1,54 19,56 Normal

22 57,30 1,66 20,79 Normal

23 58,60 1,67 21,01 Normal

24 44,90 1,62 17,11 Kurus

25 48,60 1,72 16,43 Kurus

26 124,80 1,75 40,75 Gemuk

27 60,30 1,82 18,20 Kurus

28 59,00 1,69 20,66 Normal

29 76,80 1,64 28,55 Gemuk

30 99,90 1,60 39,02 Gemuk

31 75,70 1,73 25,29 Gemuk

32 67,40 1,75 22,01 Normal

33 49,80 1,54 21,00 Normal

34 49,40 1,59 19,54 Normal

35 65,10 1,68 23,07 Normal

36 53,80 1,74 17,77 Kurus

37 47,60 1,58 19,07 Normal

38 65,20 1,65 23,95 Normal

39 46,70 1,62 17,79 Kurus

40 80,60 1,86 23,30 Normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

100

41 67,00 1,90 18,56 Normal

42 71,60 1,76 23,11 Normal

43 60,90 1,76 19,66 Normal

44 54,60 1,58 21,87 Normal

45 44,40 1,63 16,71 Kurus

46 55,90 1,63 21,04 Normal

47 82,80 1,73 27,67 Gemuk

48 52,20 1,65 19,17 Normal

49 55,50 1,68 19,66 Normal

50 41,50 1,57 16,84 Kurus

51 58,70 1,57 23,81 Normal

52 55,50 1,67 19,90 Normal

53 61,90 1,71 21,17 Normal

54 53,60 1,56 22,02 Normal

55 43,50 1,59 17,21 Kurus

56 51,80 1,65 19,03 Normal

57 47,70 1,63 17,95 Kurus

58 58,00 1,67 20,80 Normal

59 49,10 1,60 19,18 Normal

60 47,90 1,70 16,57 Kurus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

101

Lampiran 7

Data Mentah Hasil Survei pada SMA N 8 Yogyakarta dan

SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

Tabel.1. Jumlah Siswa Laki-Laki dan Perempuan

Jenis Kelamin SMA N 8

Yogyakarta

SMA Pangudi

Luhur

Yogyakarta

Total

Laki - Laki 20 18 38

Perempuan 10 12 22

Jumlah 30 30 60

Tabel 2. Jumlah Siswa yang Sarapan dan Tidak Sarapan Saat Pengecekan Gula

Darah Sewaktu

Saat Pengecekan

Darah Sewaktu

SMA N 8

Yogyakarta

SMA Pangudi

Luhur

Yogyakarta

Total

Sarapan 26 15 41

Tidak Sarapan 4 15 19

Jumlah 30 30 60

Tabel 3. Jumlah Siswa yang Memiliki Riwayat DM dalam Keluarga

Memiliki

Riwayat DM

dalam Keluarga

SMA N 8

Yogyakarta

SMA Pangudi

Luhur

Yogyakarta

Total

Ya 22 4 26

Tidak 8 26 32

Jumlah 30 30 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

102

Tabel 4. Jumlah Siswa yang Tertarik dalam Mengonsumsi Makanan dan Minuman

Manis

Suka Makan

atau Minuman

Manis

SMA N 8

Yogyakarta

SMA Pangudi

Luhur

Yogyakarta

Total

Suka 24 25 49

Tidak 6 5 11

Jumlah 30 30 60

Tabel 5. Jumlah Siswa yang Sering Mengonsumsi Minuman Bersoda

Sering Meminum

Minuman

Bersoda

SMA N 8

Yogyakarta

SMA Pangudi

Luhur

Yogyakarta

Total

Ya 6 7 13

Tidak 24 23 47

Jumlah 30 30 60

Tabel 6. Frekuensi Siswa Nongkrong per Minggu

Frekuensi SMA N 8

Yogyakarta

SMA Pangudi

Luhur

Yogyakarta

Total

3x/minggu 7 7 14

< 3x/minggu 13 11 24

Setiap hari 3 4 7

Lainnya 7 8 15

Jumlah 30 30 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

103

Tabel 7. Jumlah Konsumsi Makanan dan Minuman Manis dalam Seminggu

Jumlah Konsumsi SMA N 8

Yogyakarta

SMA Pangudi

Luhur

Yogyakarta

Total

3x/minggu 5 4 9

< 3x/minggu 18 15 33

Setiap hari 1 3 4

Lainnya 6 8 14

Jumlah 30 30 60

Tabel 8. Tempat Nongkrong yang Sering Dikunjungi Siswa

Tempat

Nongkrong

SMA N 8

Yogyakarta

SMA Pangudi

Luhur

Yogyakarta

Total

(%)

Cha-cha milktea,

Starbucks

14 5 21

JCo, Dunkin'

Donuts

3 2 6

McD, KFC, AW,

Pizza

12 14 29

Warung indomie,

burjo

11 14 28

Lainnya 7 7 16

Jumlah 47 42 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

104

Tabel 9. Menu yang sering Dikonsumsi Saat Nongkrong oleh Siswa

Tempat

Nongkrong

SMA N 8

Yogyakarta

SMA Pangudi

Luhur

Yogyakarta

Total

(%)

Kopi, milkshake,

milktea, soft drink

20 18 35

Ice cream, cakes 12 8 19

Fried chicken,

burger

10 7 16

French fries,

nugget, sosis,

popcorn

6 11 16

Lainnya 8 7 14

Jumlah 56 51 100

Tabel 10. Orang yang Menemani Saat Nongkrong

Orang Yang Menemani SMA N 8

Yogyakarta

SMA Pangudi

Luhur

Yogyakarta

Total

(%)

Orang tua 10 4 14

Saudara

(kakak/adik/sepupu/dsb)

6 5 11

Sahabat/teman 26 28 54

Pacar 4 4 8

Lainnya 3 1 4

Jumlah 49 42 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

105

Tabel 11. Pengaruh Teman dalam Referensi Makanan yang Dikonsumsi

Tingkat Pengaruh SMA N 8

Yogyakarta

SMA Pangudi

Luhur

Yogyakarta

Total

Sangat berpengaruh 6 4 10

Sedikit berpengaruh 13 14 27

Berpengaruh 9 4 13

Sangat tidak

berpengaruh

2 8 10

Total 30 30 60

Tabel 12. Hasil Rata-Rata Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS) pada

SMA Pangudi Luhur dan SMA N 8 Yogyakarta

Rata-Rata

SMA N 8 Yogyakarta SMA Pangudi Luhur

Yogyakarta

87.55 95.23

Laki- Laki 87.15 94.77

Perempuan 88.7 95.91

Tabel 13. Hasil Pengecekan Kadar Gula Darah Sewaktu Angka Terendah dan

Tertinggi Pada SMA Pangudi Luhur dan SMA N 8 Yogyakarta

KGDS SMA N 8 Yogyakarta SMA Pangudi Luhur

Yogyakarta

Laki- Laki 63 82

Perempuan 116 168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

106

Lampiran 8

Analisis Statistik Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test

Frekuensi Nongkrong, Frekuensi Konsumsi Fast Food, Indeks Massa Tubuh

(IMT), dengan Kadar Gula Darah Sewaktu Responden (KGDS)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Frekuensi

Nongkrong KGDS

N 60 60

Normal Parametersa Mean 1.5000 1.0500

Std. Deviation .72486 .21978

Most Extreme Differences Absolute .388 .540

Positive .388 .540

Negative -.245 -.410

Kolmogorov-Smirnov Z 3.007 4.183

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000

a. Test distribution is Normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KGDS

Frekuensi

Konsumsi

Fast Food

N 60 60

Normal Parametersa Mean 1.0500 1.2833

Std. Deviation .21978 .58488

Most Extreme Differences Absolute .540 .469

Positive .540 .469

Negative -.410 -.314

Kolmogorov-Smirnov Z 4.183 3.635

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

107

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KGDS IMT

N 60 60

Normal Parametersa Mean 1.0500 1.6333

Std. Deviation .21978 .80183

Most Extreme Differences Absolute .540 .352

Positive .540 .352

Negative -.410 -.215

Kolmogorov-Smirnov Z 4.183 2.726

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

108

Lampiran 9

No

Kuisioner

IDENTITAS RESPONDEN

1. Jenis kelamin *Perempuan / Laki-laki

2. Tanggal Lahir [ ] [ ] [ ]

3. Berat badan [ ] Kg

4. Tinggi badan [ ] Cm

Instruksi Pengisian :

1. Isilah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan kondisi anda !

2. Berilah tanda O ( lingkaran ) pada jawaban dari pertanyaan di bawah ini !

3. Beberapa pertanyaan dapat dipilih lebih dari satu!

INFORMASI DASAR

Apa keluarga anda memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus?

A. Ya B. Tidak

POLA MAKAN/KONSUMSI PRIBADI

Apakah anda suka dengan makanan atau minuman manis?

A. Ya B. Tidak

Apakah anda sering mengonsumsi minuman bersoda ?

A. Ya B. Tidak

Dengan siapa sajakah anda biasa nongkrong? (jawaban boleh lebih dari satu)

A. Orang tua

B. Saudara (kakak/adik/sepupu/dsb)

C. Sahabat/teman

D. Pacar

E. Lainnya , sebutkan _______________

Seberapa sering anda nongkrong dalam seminggu?

A. < 3x C. 3x

B. Setiap hari D. Lainnya , sebutkan _______________

Tempat nongkrong yang sering anda kunjungi: (jawaban boleh lebih dari satu)

A. Cha-cha Milktea, Starbucks

B. JCo, Dunkin’ Donuts

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

109

C. McD, KFC, AW, Pizza

D. Warung indomie, burjo

E. Lainnya , sebutkan _______________

Berikut menu yang sering anda konsumsi saat nongkrong: (jawaban boleh lebih

dari satu)

A. Kopi, milkshake, milktea, soft drink

B. Ice cream, cakes

C. Fried chicken, burger

D. French fries, nugget, sosis, popcorn

E. Lainnya , sebutkan _______________

Jumlah anda mengonsumsi menu tersebut dalam seminggu:

A. < 3x C. 3x

B. Setiap hari D. Lainnya , sebutkan _______________

Bagimana pengaruh teman dalam referensi makanan yang anda makan?

A. Sangat berpengaruh C. Berpengaruh

B. Sedikit berpengaruh D. Sangat tidak berpengaruh

(Sebutkan alasannya: __________________________________)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: HUBUNGAN PERILAKU NONGKRONG, POLA  · PDF filedan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa ... bab ii. kajian pustaka a ... bab iv. hasil dan pembahasan

110 Lampiran 10

Dokumentasi Penelitian

Pengecekan kadar kolesterol dan kadar gula darah pada responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI