hubungan peran keluarga dengan tumbuh kembang anak pra sekolah di paud dan tk harapan bunda panorama...

16
HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TUMBUH KEMBANG ANAK PRA SEKOLAH DI PAUD DAN TK HARAPAN BUNDA PANORAMA BARU BUKITTINGGI TAHUN 2014 Oleh Sisri Wahyuni Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan dan MIPA Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Bukittinggi Tahun 2014 abstract United Nations Education Social Culture Organization (UNESCO) (2005) reported that enrollment in Early Childhood Education (ECD) in Indonesia is the lowest in the world. 20% of the 20 million children aged 0-8 years enjoying early childhood. National Education Ministry stated that early childhood in Indonesia in 2006, there were 28,364,300 people who have followed the early childhood education. While that follows the formal and informal channels as much as 12,223,812 children. The design used in this study was a descriptive correlation with cross sectional approach. This study was conducted in June and July 2014 through the distribution of questionnaires to the independent variables and the dependent variable observation sheet for. The population in this study were families with children in early childhood pre-school and kindergarten Panorama Mother New Hope Bukittinggi City with a sample of 36 people were taken by total sampling and using the chi square test. Results of univariate study showed that 66.7% good mother role and the role of a good father of 66.9%, whereas for the growth and development of pre-school children 63.9% good. Based on the results of chi square test shows that there is a relationship between the role of families with pre-school child development in early childhood and kindergarten Panorama Mother New Hope New York City 2014, with p = 0.000 The conclusion of this study indicate that the role of the family has a significant relationship to the growth and development of pre-school children in early childhood and kindergarten New Hope New York City 2014 Panorama Mother Expected to families with pre-school children to take care of his family with a good role because the role of a good family would produce good child development. Keywords: Role of Family, Children Growth Pre School

Upload: triwidyazn

Post on 08-Jul-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

vb

TRANSCRIPT

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TUMBUH KEMBANG ANAKPRA SEKOLAH DI PAUD DAN TK HARAPAN BUNDA PANORAMA BARU

BUKITTINGGI TAHUN 2014

Oleh

Sisri Wahyuni

Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kesehatan dan MIPA

Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Bukittinggi Tahun 2014

abstract

United Nations Education Social Culture Organization (UNESCO) (2005) reported thatenrollment in Early Childhood Education (ECD) in Indonesia is the lowest in the world.20% of the 20 million children aged 0-8 years enjoying early childhood. NationalEducation Ministry stated that early childhood in Indonesia in 2006, there were28,364,300 people who have followed the early childhood education. While that followsthe formal and informal channels as much as 12,223,812 children.The design used in this study was a descriptive correlation with cross sectionalapproach. This study was conducted in June and July 2014 through the distribution ofquestionnaires to the independent variables and the dependent variable observationsheet for. The population in this study were families with children in early childhoodpre-school and kindergarten Panorama Mother New Hope Bukittinggi City with asample of 36 people were taken by total sampling and using the chi square test.Results of univariate study showed that 66.7% good mother role and the role of a goodfather of 66.9%, whereas for the growth and development of pre-school children 63.9%good. Based on the results of chi square test shows that there is a relationship betweenthe role of families with pre-school child development in early childhood andkindergarten Panorama Mother New Hope New York City 2014, with p = 0.000The conclusion of this study indicate that the role of the family has a significantrelationship to the growth and development of pre-school children in early childhoodand kindergarten New Hope New York City 2014 Panorama Mother Expected tofamilies with pre-school children to take care of his family with a good role because therole of a good family would produce good child development.

Keywords: Role of Family, Children Growth Pre School

Abstrak

United Nation Education Social Culture Organization (UNESCO) (2005) melaporkanbahwa angka partisipasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia terendah didunia. 20% dari 20 juta anak usia 0-8 tahun menikmati PAUD. Depdiknas menyatakanbahwa anak usia dini di Indonesia pada tahun 2006 tercatat sebanyak 28.364.300 orangyang telah mengikuti pendidikan PAUD. Sedangkan yang mengikuti jalur formal daninformal sebanyak 12.223.812 anak.Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi denganmenggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Junisampai dengan Juli tahun 2014 melalui pembagian kuesioner untuk variabel independendan lembar observasi untuk variabel dependen. Adapun populasi dalam penelitian iniadalah keluarga yang memiliki anak pra sekolah di PAUD dan TK Harapan BundaPanorama Baru Bukittinggi dengan sampel 36 orang yang diambil secara total samplingdan di uji dengan menggunakan chi square.Hasil penelitian univariat menunjukkan bahwa peran ibu 66.7% baik dan peran ayah66.9% baik, sedangkan untuk tumbuh kembang anak pra sekolah 63.9% baik.Berdasarkan hasil uji chi square menunjukkan bahwa ada hubungan antara perankeluarga dengan tumbuh kembang anak pra sekolah di PAUD dan TK Harapan BundaPanorama Baru Bukittinggi 2014 dengan p = 0,000Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran keluarga memiliki hubunganyang signifikan terhadap tumbuh kembang anak pra sekolah di PAUD dan TK HarapanBunda Panorama Baru Bukittinggi 2014. Diharapkan kepada keluarga yang memilikianak pra sekolah untuk menjaga peran keluarganya dengan baik karena peran keluargayang baik akan menghasilkan tumbuh kembang anak yang baik.

Kata Kunci : Peran Keluarga, Tumbuh Kembang Anak Pra Sekolah.

1. PENDAHULUANFase terpenting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak adalah ketika masa

bayi dan balita, karena pada masa itu saat yang paling vital bagi orang tua dalammembangun fondasi pertumbuhan dan perkembangan buah hati. Prosespertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi dan balita merupakan proses yangteramat penting dalam menentukan masa depan anak baik secara fisik, mentalmaupun perilaku (Sunartyo, 2007).

Menurut Hidayat (2006), tumbuh kembang anak terdiri dari beberapa tahapandan tiap-tiap tahapan mempunyai ciri-ciri sendiri. Salah satu tahapan tumbuhkembang anak adalah usia prasekolah (3-5 tahun). Keberhasilan penerimaan padatahapan tumbuh kembang anak sebelumnya adalah penting bagi anak usiaprasekolah (3-5 tahun) untuk memperbaiki tugas-tugas pada masa prasekolah. Usiaprasekolah mempunyai karakteristik sendiri masa ini sebagai masa persiapan anakmenuju periode sekolah, kemampuan interaksi dengan orang lain dan orang dewasa

menggunakan bahasa untuk menunjukkan kemampuan mental, bertambahnyaperhatian terhadap waktu dan ingatan.

Tumbuh kembang anak pra sekolah mempunyai dampak yang besar terhadapkualitas dimasa depan karena priode pra sekolah turut menentukan keberhasilantumbuh kembang anak. Menurut Wong (2009) Tumbuh kembang anak dapat dilihatdari perkembangan biologis yaitu perkembangan yang dapat dilihat dari baratbadan, tinggi badan, motorik kasar dan halus. Perkembangan psikososial yaituperkembangan yang dapat dilihat dari rasa ingin tahu anak atau inisiatif.Perkembangan kognitif yaitu anak mengalami proses berpikir dan sudah dapatmempertimbangkan ide-ide dari orang lain. Perkembangan moral yaitu anak sudahdapat menilai baik atau buruknya suatu tindakan.Perkembangan spiritual yaitupengetahuan anak tentang keyakinan dan agamanya.Perkembangan citra tubuh, anakprasekolah sudah dapat mengenali perbedaan warna kulit. Perkembanganseksualitas yaitu anak prasekolah sudah dapat berdandan seperti ibu dan ayah.Perkembangan sosial yaitu anak prasekolah sudah dapat melakukan permainansecara berkelompok tapi tanpa aturan yang kaku dari keluarga

Peran keluarga mempengaruhi tumbuh kembang anak karena keluargacenderung menjadi seorang reaktor terhadap masalah-masalah kesehatan danmenjadi aktor dalam menentukan masalah-masalah kesehatan anggotakeluarga.Peran keluarga dalam pemenuhan tumbuh kembang anak di pengaruhi olehbudaya. Seperti pengetahuan tentang inti dari nilai-nilai, kebiasan makan,berpakaian, dan lain-lain, sangat penting untuk menginterpretasikan apakah perankeluarga telah sesuai atau belum, serta berfungsinya peran keluarga secara adekuatmerupakan hal yang penting untuk keberhasilan fungsi keluarga Widyawati (2012).

Peran adalah kumpulan dari perilaku yang diharapkan dari orang lain terhadapseseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran merujuk kepada beberapaset perilaku yang lebih bersifat homogen, yang didefinisikan dan diharapkan secaranormative dari seseorang okupan peran (role occupan) dalam situasi social tertentu(Harmoko, 2012).

United Nation Education Social Culture Organization (UNESCO) (2005)melaporkan bahwa angka partisipasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diIndonesia terendah di dunia. 20% dari 20juta anakusia 0-8 tahun menikmati PAUD.Depdiknas menyatakan bahwa anak usia dini di Indonesia pada tahun 2006 tercatatsebanyak 28.364.300 orang yang telah mengikuti pendidikan PAUD. Sedangkanyang mengikuti jalur formal dan informal sebanyak 12.223.812 anak.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Fajriananda (2008), dimana penelitianini dilakukan dibeberapa lembaga pendidikan anak prasekolah, bahwa perankeluarga dalam meningkatkan tumbuh kembang anak dikatakan baik yaitu (70%),20% keluarga memenuhi kebutuhan gizi anak untuk perkembangan biologis anakseperti bertambahnya berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan lingkar anak.20% dilihat dari perkembangan kognitif yaitu anak prasekolah dapat berkomunikasidengan teman dan keluarganya, 10% dilihat perkembangan moral dan 20% keluargamensosialisasikan anaknya seperti mengajak anak untuk bermain dengan teman

sebayanya. Data tersebut memperlihatkan bahwa adanya hubungan peran keluargaterhadap tumbuh kembang anak prasekolah

Berdasarkan studi awal dan wawancara dengan guru PAUD dan TK padatanggal 18 Maret 2014 di PAUD dan TK Harapan Bunda Panorama Baru, di PAUDdan TK Harapan Bunda Panorama Baru terdapat 66 orang anak. Yang diketahui 50orang anak berusia 3 – 6 tahun dan 26 orang anak lagi berusia 6 dan 7 tahun.Survey awal yang dilakukan kepada 10 orang tua siswa, diketahui terdapat 6 orangtua tidak melaksanakan peran dengan baik, seperti orang tua tidakmensosialisasikan anaknya, orang tua tidak memberikan penilaian terhadap apayang sudah anak lakukan, orang tua kurang memotivasi anak untuk melakukankegiatan mandiri dan orang tua tidak memperkenalkan bayi yangg baru lahirkepada anak pertama sebagai adiknya.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentanghubungan peran keluarga dengan tumbuh kembang anak prasekolah di PAUD danTK Harapan Bunda Panorama Baru Bukittinggi 2014.A. Rumusan Masalahan

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut di atas dapatdirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :“ Apakah ada hubungan peran keluarga dengan tumbuh kembang anakprasekolah di PAUD dan TK Harapan Bunda Panorama Baru Bukittinggi2014?”

B. Tujuan Penelitiana. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan peran keluarga dengan tumbuh kembang anakprasekolah di PAUD dan TK Harapan Bunda Panorama Baru Bukittinggi2014.

b. Tujuan Khusus1. Mengetahui distribusi frekuensi peran keluarga pada anak pra sekolah di

PAUD dan TK Harapan Bunda Panorama Baru Bukittinggi.2. Mengetahui distribusi frekuensi tumbuh kembang anak pra sekolahdi

PAUD dan TK Harapan Bunda Panorama Baru Bukittinggi.3. Mengetahui hubungan peran keluarga dengan tumbuh kembang anak pra

sekolah di PAUD dan TK Harapan Bunda Panorama Baru Bukittinggi.

DEFENISIA. Landasan Teori

1. Tumbung dan berkembanga. Pengertian Tumbuh Kembang

Pertumbuhan adalah peningkatan jumlah dan ukuran sel pada saatmembelah diri dan mensentesis protein baru, menghasilkan peningkatanpeningkatan ukuran dan berat seluruh atau sebagian sel.

Perkembangan adalah perubahan dan perluasan secara bertahap,perkembangan tahap komplesitas dari yang lebih rendah ke yang lebih

tinggi, peningkatan dan perluasan kapasitas seseorang melaluipertumbuhan, maturasi serta pembelajaran. (Wong, 2009)

b. Fase dan Tugas Perkembangan1. Masa Bayi (0-1 ½ tahun), menurutnya masa ini merupakan masa

dimana kepercayaan harus ditanamkan, masa si anak harus belajarbahwa dunia merupakan tempat yang baik baginya dan masa iabelajar menjadi otimis mengenai kemungkinan-kemungkinanmencapai kepuasan. Masa bayi merupakan masa ketergantungan,masa ketidakberdayaan dan masa membutuhkan pertolongan oranglain, suatu masa yang membutuhkan kesabaran orang tua.

2. Masa Toddler (1 ½-3 tahun), tugas konkret masa toddler meliputimasa aspek penting kehidupan, bukan sekedar berjalan, bercakap danlatihan buang air besar atau kecil, namun juga penjelajahan yangtiada henti. Pada masa ini anak menggunakan kemampuan bergeraksendiri untuk melaksanakan 2 tugas penting yaitu pemisahan diri dariibu dan lainnya, dan mulai menguasai diri, lingkungan danketerampilan dasar untuk hidup.

3. Awal Masa Kanak-kanak (4-7 tahun), pada fase ini sosialisasimerupakan tema pokok. Anak belajar menyesuaikan diri denganteman sepermainannya. Pada tahap ini orang tua diharapkan dapatmemberi contoh yang baik, karena anak akan mencontoh sikap orangtuanya.

4. Akhir masa kanak-kanak (8-11 tahun), masa ini adalah masaberkelompok dan berorganisasi, penerimaan oleh teman-temanseusianya adalah penting. Ini merupakan saat yang tepat untukmemperkenalkan pekerjaan rumah tangga, tema pada masa ini adalahkerajinan. Tugas orang tua pada masa ini adalah mengarahkan anak,tanpa memaksa anak melakukan sesuatu.

5. Masa awal remaja (12-15 tahun), tema awal masa remaja adalahperubahan. Pada masa ini anak mulai berubah-ubah, terpusat padadiri sendiri, seks dan tubuhnya.Ia terus berminat pada tugaspenguasaan yang sudah dimulai pada akhir masa kanak-kanak,sekaligus mulai membuang jauh-jauh kegiatan masa kanak-kanaknya. Tanggapan orang tua yang paling bijaksana pada tahap iniadalah mendukung, ini bukan saatnya menunjukan kesalahan dalampemikiran, sikap dan pakaian mereka. Karena pada akhirnya sikapberubah-ubah dan keterpusatan pada diri sendiri akan hilang dengansendirinya.

6. Masa remaja sejati (16-18 tahun), pada tahap ini remaja sudahmerasa cukup aman dalam identitasnya, dia harus menghadapipilihan-pilihan yang akan membentuk sisa hidupnya. Pemilihantujuan hidup merupakan tema pokok. Tanggapan orang tua yangpaling baik adalah mendorong si anak untuk menjatuhkan pilihan dan

menerima dengan baik apa yang menjadi pilihan si anak sertamenghargai kebebasannya.

7. Awal Masa Dewasa (19-25 tahun), tema tahap ini adalahKemandirian, si anak mungkin kuliah di tempat lain, menikah, hidupsendiri atau bekerja di tempat lain. Sikap orang tua yang bijaksanaadalah memperluas persahabatan dengan anak-anak mereka yangsebelumnya bergantung kepada mereka.

8. Dewasa Tengah (25-45 tahun), masa dewasa merupakan fasegenerativitas (menciptakan) yang selalu dihadapkan pada adanyastagnasi, masa ini ditandai dengan adanya perhatian yang tercurahpada anak-anak, keahlian produktif, keluarga dan pekerjaan.

9. Dewasa Akhir (45-65 tahun)(Novi, 2012)

c. Teori Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Prasekolah1. Perkembangan biologis

Sejalan dengan pertumbuhan anak, dimensi eksternalanakprasekolah juga berubah. Perubahan ini disertai dengan perubahanyang berkaitan dengan struktur dan fungsi organ internal danjaringan yang mencerminkan diperolehnya kompetensi fisiologissecara bertahap. Setiap bagian memiliki laju pertumbuhan masing-masing yang dapat secara langsung berkaitan dengan perubahanukuran anak (missal, frekunensi jantung). Pertumbuhan otot rangkahamper sama dengan pertumbuhanseluruh tubuh, jaringan otak,limfoid, adrenal dan reproduksi tumbuh dalam pola yang berbeda danbersifat individual.

2. Perkembangan psikososialPada tahap ini anak prasekolah akan mengembangkan

kemampuan berinisiatif yaitu perasaan bebas untuk melakukansesuatu atas kehendak sendiri.

3. Perkembangan kognitifPiaget mengelompokkan perkembangan ini menjadi 2 tahap

yaitu :a. Tahap prakonseptual (2-7 tahun)

Pada tahap ini anak melihat dunia hanya dalam hubungandengan dirinya, pola piker egosentris. Pola piker ini ada 2 yaitu :1. Transduktif yaitu anak mendasarkan kesimpulannya pada

suatu peristiwa tertentu.2. Sinkretik yaitu terjadi bila anak mulai selalu mengubah-ubah

criteria klasifikasinya.b. Tahap intuitif (4-7 tahun)

Pola pikir berdasarkan intuitif, penalaran masih kaku,terpusat pada bagian tertentu dari objek semata-mata didasarkanatas penampakan objek.

4. Perkembangan morala. Pra konvensional

Mulanya ditandai dengan besarnya pengaruh wawasankepatuhan dan hukuman terhadap perilaku anak.Penilaianterhadap perilaku didasarkan atas akibat sikap yang ditimbulkanperilaku.Dalam tahap selanjutnya anak mulai menyesuaikan diridengan harapan-harapan lingkungan untuk memperoleh hadiah,yaitu senyuman, pujian atau benda.

b. KonvensionalAnak terpaksa menyesuaikan diri dengan harapan lingkungan

atau ketertiban sosial agar di sebut anak baik atau anak manis.c. Purna konvensional

Anak mulai mengambil keputusan baik dan buruk secaramandiri. Prinsip pribadi mempunyai peranan penting.Penyesuaian diri terhadap segala aturan di sekitarnya lebihdidasarkan atas penghargaannya serta rasa hormatnya terhadaporang lain.

5. Perkembangan spiritualPengetahuan anak tentang keyakinan agama di pelajari dari

orang lain yang bermakna dari lingkungan mereka, biasanya dariorang tua dan praktik keagamaan mereka, tetapi pemahaan merekamengenai makna ritual ini masih terbatas.

6. Perkembangan seksualitasPerkembangan seksual selama masa ini merupakan fase yang

sangat penting untuk identitas dan kepercayaan seksual individusecara menyeluruh. Anak pra sekolah membentuk kelekatan yangkuat dengan orang tua yang berlawanan jenis kelamin sambilmengidentifikasi orang tua yang berjenis kelamin sama.

7. Perkembangan socialAnak prasekolah telah mampu mengatasi banyak ansietas yang

berhubungan dengan orang asing dan ketakutan akan perpisahanpada tahun-tahun sebelumnya. Mereka dapat berhubungan denganorang yang tidak di kenal dengan mudah dan menoleransi perpisahanyang singkat dari orang tua dengan sedikit atau tanpa protes (Wong,2009)

2. Peran Keluargaa. Pengertian Peran Keluarga

Peran adalah perilaku yang berkenaan dengan siapa yang memegangposisi tertentu, posisi mengidentifikasi status atau tempatseseorangdalam suatu sistem sosial. Beberapa peran yang terkait adalahsebagai penjaga rumah, merawat anak, pemimpin kesehatan dalamkeluarga, pendidik, memasak, sahabat atau teman bermain bagi anak.

Orang tua merupakan seorang atau dua orang ayah-bundayangbertanggung jawab pada keturunannya semenjak terbentuknya hasilpembuahan atau zigot baik berupa tubuh maupun sifat-sifat moral danspiritual (Wadnaningsih, 2005).

b. Macam-Macam PeranAda dua macam peran yaitu :1. Peran Formal

Peran formal merupakan peran yang membutuhkan ketrampilandan kemampuan tertentu dalam menjalankan peran tersebut.Peranformal yang standar terdapat dalam keluarga yaitu ayah sebagaipencari nafkah, ibu sebagai pengatur ekonomi keluarga, di sampingitu tugas pokok sebagai pengasuh anak. Jika salah satu anggotakeluarga tidak dapat memenuhi suatu peran, maka anggota keluargayang lainnya mengambil alih kekosongan ini dengan memerankanperannya agar tetap berfungsi dengan baik.

2. Peran InformalPeran informal adalah peran yang mempunyai tuntutan yang

berbeda, tidak terlalu didasarkan pada usia, jenis kelamin dan lebihberdasarkan pada atribut personalitas atau kepribadian individu.Peranformal dapat mempermudah pandangan terhadap sifat masalah yangdihadapi dan mendapatkan solusi yang tepat.Pelaksanaan peraninformal yang efektif dapat mempermudah pelaksanaan peran-peranformal (Hidayat, 2008)

c. Faktor yang Mempengaruhi Peran1. Faktor Kelas Sosial

Kelas sosial ditentukan oleh unsur-unsur seperti pendidikan,pekerjaan, dan penghasilan. Pendapatan seseorang dari segi finansialakan mempengaruhi status ekonomi, dimana dengan pendapatanyanglebih besar memungkinkan lebih bisa terpenuhinya kebutuhan,sehingga yang ada di masyarakat bahwa semakin tinggi statusekonomi seseorang maka akan semakin tinggi pula kelas sosialnya(Notoatmojo, 2003).

2. Faktor Bentuk KeluargaKeluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak

mengingat anak adalah bagian dari keluarga. Kehidupan anak dapatditentukan oleh lingkungan keluarga, untuk itu keperawatan anakharus mengenal keluarga sebagai tempat tinggal atau sebagaikonstanta tetap dalam kehidupan anak. Anak merupakan individuyang unik dan mempunyai kebutuhan sesuai dengan tahapperkembangan, meliputi kebutuhan fisiologis sosial dan spiritual.(Hidayat, 2008)

Keluarga dengan orang tua lengkap yaitu dengan adanya ayahdan ibu akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

anggota keluarga terutama anak, dimana anggota keluarga denganadanya ayah dan ibu akan menimbulkan perasaan aman dan nyamandalam mengembangkan dan memenuhi kebutuhan fisik, mental dansosial dibandingkan dengan keluarga dengan orang tua tunggal yanghanya mengenal salah satu sosok orang tua sehingga anggotakeluarga atau anak mengalami kesulitan mencari identitas diri.

3. Faktor Tahap Perkembangan KeluargaTahap perkembangan keluarga dimulai dari terjadinya

pernikahan yang menyatukan dua pribadi yang berbeda, dilanjutkandengan tahap persiapan menjadi orang tua. Tahap selanjutnya adalahmenjadi orang tua dengan anak usia bayi sampai tahap-tahapberikutnya yang berakhir dengan tahap berduka kembali dimanadalam setiap tahap individu mempunyai peran yang berbeda sesuaidengan keadaan.

4. Faktor Model PeranIndividu merupakan bagian dari masyarakat, informasi yang

diterima individu terkait dengan masalah sehari-hari dalammasyarakat akan menyebabkan masalah peran pada diri individutersebut sehingga akan terjadi transisi peran dan konflik peran.

3. Keluarga Dengan Anak PrasekolahPada tahap ini kehidupan keluarga di mulai pada anak berusia 21 2

tahun sampai anak berusia 5 tahun. Kehidupan keluarga selama tahap inimenjadi sibuk dan menuntut bagi orang tua. Bagi orang tua yang memlikituntutan besar terhadap waktunya, mungkin ibu juga bekerja, baik paruhwaktu maupun penuh waktu. Meskipun demikian, menyadari bahwakeluarga adalah sebagai arsitek yang merancang dan mengarahkanperkembangan keluarga.

Anak prasekolah banyak belajar pada tahap ini, terutama di areakemandirian. Mereka harus mencapai kemandirian dan otonomi yang cukupagar mampu menangani diri mereka sendiri tanpa orang tua di berbagaitempat pengalaman di taman kanak-kanak, atau program serupa lain nyaadalah cara terbaik untuk membantu tipe perkembangan ini. Programprasekolah terstruktur terutama berguna untuk membantu orang tua di pusatkota yang tinggal di komunitas dengan pendapatan yang rendah danmemiliki anak prasekolah.

Tugas perkembangan keluarga anak prasekolah menurut Wong (2009):

1. Memberikan rasa nyaman dan aman bagi anakOrang tua memberikan perlindungan kepada anak guna untuk

memberikan kenyamanan bagi anak.2. Membantu anak untuk bersosialisasi

Anak prasekolah mengembangkan sikap diri yang kritis (konsepdiri) dan dengan cepat belajar untuk mengekspresikan diri mereka

sendiri, sebagaimana terlihat dalam penangkapan bahasa mereka yangcepat.Peran yang lebih dewasa didapat oleh anak prasekolah, yang secarabertahap memikul tanggung jawab lebih dalam perawatan diri merekasendiri, dan membantu ibu atau ayah dengan tugas rumah tangga.

3. Mengintegrasikan anak kecil sebagai anggota keluarga yang barusementara tetap memenuhi kebutuhan anak lainnya.

Pergeseran seorang anak oleh bayi yang baru lahir secarapsikologis adalah peristiwa yang sangat traumatis bagi anak.Persiapananak menghadapi kedatangan bayi baru lahir membantu memperbaikisituasi, terutama jika orang tua sensitive dengan perasaan dan perilakuanak yang lebih tua.Persaingan sibling sering di ekspresikan denganmemukul atau memperlakukan bayi baru lahir secara negatif, berperilakuregresif, dan akivitas yang mencari perhatian.

4. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak.Orang tua meluangkan sejumlah waktu tertentu setiap hari secara

eksklusif untuk berhubungan dengan anak guna memberikan merekakapastian bahwa ia tetap di sayang.

4. Peran Keluarga (ayah dan ibu)a. Peran ayah (suami)

1. Mencari nafkah2. Membantu anak untuk bersosialisasi3. Memberikan rasa aman dan nyaman pada anak4. Rekreasi5. Pionir keluarga6. Sebagai pendamai jika terdapat masalah

b. Peran ibu (istri)1. Sebagai ibu rumah tangga2. Sebagai perawatan anak3. Membantu anak untuk bersosialisasi4. Mendorong anak untuk melakukan suatu tindakan5. Pengharmoni6. Sebagai penghubung keluarga

2. METODOLOGI

A. Rancangan PenelitianDalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif

korelasi, yaitu penelitian yang dilakukan untuk menelaah hubungan antara duavariabel dari sekelompok subjek. Penelitian ini dilakukan di PAUD dan TKHarapan Bunda Panorama Baru Bukittinggi untuk mengetahui hubungan antaraperan keluarga dengan tumbuh kembang anak prasekolah. Penelitian inimenggunakan pendekatan cross sectional yaitu variabel independen dan variabeldependen yang menjadi objek penelitian, diukur atau dikumpulkan secarasimultan atau dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2005).

B. Lokasi dan Waktu penelitian1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PAUD dan TK Harapan Bunda Panorama BaruBukittinggi.

2. Waktu PenelitianPenelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Juli 2014.

C. Alat Pengumpulan DataAlat pengumpulan data pada penelitian ini adalah untuk variabel independen

yaitu peran keluarga adalah kuesioner yang disusun berdasarkan skala likertuntuk mengukur sikap, persepsi dan pendapat (Hidayat, 2012). Scoring jawabanpertanyaan positif bergerak dari skala 1 sampai 4 yaitu skor 4 = SS (sangatsetuju), 3 = S(setuju), 2 = TS (tidak setuju), dan 1 = STS (sangat tidak setuju).,scoring pertanyaan negative 4 sampai 1 yaitu yaitu skor 1 = SS (sangat setuju),2 = S (setuju), 3 = TS (tidak setuju), dan 4 = STS (sangat tidak setuju).Sedangkan untuk variable dependen yaitu, tumbuh kembang anak prasekolahdengan menggunakan lembar observasi yang menggunakan daftar check list dariDepkes (2005), yang terdiri dari Perkembangan biologis perkembanganpsikososial, perkembangan kognitif, perkembangan moral, perkembangansocial.

D. Analisa Data1. Pengolahan data yang dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu :

a. Mengedit Data (Editing)Kegiatan untuk melakukan pengecekan terhadap isian kuesioner yang

telah diserahkan kepada responden.b. Memberi Kode (Coding)

Melakukan pengkodean terhadap data yang sudah diedit, sebagaiusaha untuk menyederhanakan data, yaitu dengan memberi tandaangka1-4 pada kategori jawaban untuk variabel independen sedangkanuntuk variabel dependen diberi tanda angka 0-1 pada kategori jawaban.

c. Proses (Processing)Memproses data yang dilakukan dengan cara mengentry data dari

kuesioner dengan menggunakan perangkat computer SPSS19..d. Membersihkan Data (Cleaning)

Melakukan pengecekan kembali data yang sudah di entry untukmengetahui jika terdapat kesalahan

2. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengujian statistikyaitu :a. Analisa Univariat

Analisa univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik darivariabel independen dan dependen. Keseluruhan data yang ada dalamkuesioner diolah dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua variabelyang diduga berhubungan atau berkorelasi. Dalam analisa bivariat inidilakukan pengujian statistik dengan chi square (X2) dengan derajatkemaknaan 95%. Dinyatakan bermakna jika ρvalue ≤ 0,05 dan tidakbermakna jikaρvalue > 0,05.

3. HASIL dan PEMBAHASANA. Analisa Univariat

1. Peran KeluargaTabel 4.4

Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Peran Keluarga AnakPrasekolah Di Paud Dan Tk Harapan Bunda Panorama

Baru BukittinggiTahun2014

P

Pada tabel 4.4 diatas dapat dilihat dari 36 orang responden, sebagianbesar (63,9%) peran keluarga baik.

Menurut Harmoko (2012) ada beberapa macam peran salah satunyayaitu peran formal yaitu suatu peran yang membutuhakan keterampilan ibusebagai ibu rumah tangga, sebagai pengasuh dan perawat anak. terdapatlandasan literatur yang lebih luas yang menunjukkan bahwa waanita adalahpemelihara hubungan pertemanan di dalam keluarga untuk kedua belahpihak keluarga.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Fajriananda (2008), tentang perankeluarga terhadap tumbuh kembang anak pra sekolah. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa untuk variabel peran orang tua (ayah) secarakeseluruhan, menunjukkan bahwa sebagian besar responden memilikiperan ayah yang baik menunjukkan bahwa sebagian besar respondenmemiliki peran yang baik 49 responden (70%). Sedangkan peran ayahyang tidak baik sebanyak 21 responden (30%).

Menurut analisis peneliti baiknya peran keluarga, Karena perankeluarga berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak seperti pencarinafkah, ayah adalah provider yang baik tetapi tidak memiliki penaruhsecara langsung kepada kehidupan anak. memberikan rasa aman dannyaman pada anak sehingga anak tidak merasa ketakutan, serta menjadipionir di dalam keluarga, serta peran ayah menjadi peran sekunder ataupenyokong peran ibu, membantu anak untuk bersosialisasi untukmengembangkan sikap diri dan belajar untuk mengekspresikan diri mereka

No Peran Keluarga f %1 Tidak Baik 13 36,12 Baik 23 63,9

Total 36 100

sendiri sehingga anak dapat berinteraksi dengan orang lain, sertamengenalkan anak kecil (bayi) sebagai anggota keluarganya yang baru.

2. Tumbuh Kembang AnakTabel 4.6

Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Tumbuh Kembang AnakPrasekolah Di Paud Dan Tk Harapan Bunda Panorama

Baru BukittinggiTahun2014

P

Pada tabel 4.6 diatas dapat dilihat dari 36 orang responden, sebagianbesar (63,9%) tumbuh kembang anak pra sekolah baik.

Menurut Wong (2009) ada beberapa teori pertumbuhan danperkembangan seperti perkembangan biologis, kognitif yaitu tentang polapkir si anak, moral yaitu anak dapat menilai baik dan buruknya suatutindakan, dan social yaitu anak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungandan masyarakat.

Menurut Harmoko (2009) Tumbuh kembang anak yang baik jugadibantu oleh perang anggota keluarga (ayah dan ibu) yang baik, karenadengan peran anggota keluarga yang baik stimulus perkembang anak dapatberjalan dengan baik. Tumbuh kembang ini dapat dipengaruhi olehbeberapa factor salah satunya yaitu dari lingkungan seperti lingkunganeksternal : kebudayaan keluarga, urutan anak dalam keluarga.

Hasil prnelitian ini sejalan dengan Fajriananda (2008) tentanghubungan peran keluarga terhadap tumbuh kembang anak pra sekolah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk variable tumbuh kembang anakitu sendiri, menunjukkan bahwa sebagian besar tumbuh kembang anak baiksebanyak 63 (90%) responde, sedangkan tumbuh kembang yang tidak baikyaitu 7 (10%).

Menurut analisis peneliti, sesuai hasil kuesioner penelitian yangpeneliti dapatkan dari hasil penjumlahan masing-masing jawaban darisetiap pertanyaan bahwa tumbuh kembang anak baik. Tumbuh kembanganak ini dapat kita lihat dari perkembangan social, kognitif, moral, sertaperkembangan psikososialnya. Pertumbuhan dan perkembangan anakberjalan secara teratur, berhubungan dengan petunjuk atau gradient ataureflek dari perkembangan fisik dan maturasi dari fungsi neuromuscular.

No Tumbuh KembangAnak

f %

1 Tidak Baik 13 36,12 Baik 23 63,9

Total 36 100

B. Analisis Bivariat1.Hubungan Peran Keluarga Dengan Tumbuh Kembang Anak Prasekolah

Di Paud Dan Tk Harapan Bunda Panorama Baru Bukittinggi Tahun2014

Tabel 4.7Hubungan Peran Keluarga Dengan Tumbuh Kembang Anak Prasekolah

Di Paud Dan Tk Harapan Bunda Panorama Baru BukittinggiTahun 2014

Pada tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa tumbuh kembang anak yangbaik lebih banyak terjadi pada peran ayah dan ibu yang baik (63.9%)dibandingkan dengan peran ayah dan ibu yang tidak baik (36.1%).

Hasil uji statistik dengan chi square dengan derajat kemaknaan 95%diperoleh nilai ρ value = 0,000 sehingga Ha diterima, berarti ada hubunganperan Ayah dengan tumbuh kembang anak prasekolah di PAUD dan TKHarapan Bunda Panorama Baru Bukittinggi Tahun 2014.

Menurut Marilyn (2010) ada beberapa factor yang mempengaruhi peransalah satunya yaitu bentuk keluarga. Keluarga merupakan unsure terpentingdalam perawatan anak mengingat anak adalah bagian dari keluarga. Keluargadengan orang tua lengkap yaitu adanya ayah dan ibu sehingga akanmempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga khususnyaanak.Hasil penelitian ini sejalan dengan Fajriananda (2008), tentang hubunganperan keluarga terhadap tumbuh kembang anak pra sekolah. Berdasarkanhasil analisis dengan menggunakan uji alternatif chi-square yaitu ujitentang hubungan antara peran keluarga (ayah dan ibu) terhadap tumbuhkembang anak pra sekolah di peroleh hasil bahwa dari 70 responden,sebagian besar responden memiliki peran keluarga yang baik, yaitu sebanyak49 orang (70%). Sedangkan responden yang memilki peran keluarga yangtidak baik sebanyak 21 (30%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p valuesebesar 0.003, nilai P value lebih kecil dari ɑ 5% (0,05), maka dapatdisimpulkan bahwa ada hubungan antara peran keluarga terhadap tumbuhkembang anak.

Menurut analisis peneliti berdasarkan penelitian yang dilakukan olehpeneliti mengatakan adanya hubungan peran keluarga terhadap tumbuh

PeranKeluarga

Tumbuh KembangAnak

Total OR(95%CI)

pValue

Tidak Baik BaikF % f % f % 121,000

(9,861-1484,725)

0,000Tidak Baik 13 100 0 0 13 100Baik 0 0 23 100 23 100Total 13 36,1 23 63,9 36 100

kembang anak. Tumbuh kembang anak didapatkan peran keluarga yang baikakan menghasilkan tumbuh kembang anak yang baik. Keluarga akan dapatmemahami peran keluarga yang baik akan menghasilkan tumbuh kembangpada anak yang baik, dan dan dapat mempercepat perkembangan mereka,sehingga keluarga perlu untuk mempertahankan peran keluarga guna untuktumbuh kembang anak itu sendiri.

4. KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan perankeluarga dengan tumbuh kembang anak pra sekolah di PAUD dan TK HarapanBunda Panorama Baru Bukittinggi, dengan jumlah responden 36 orang makadiperoleh kesimpulan sebagai berikut :1. Lebih dari separoh peran keluarga baik di PAUD dan TK Harapan Bunda

Panorama Baru Bukittinggi 2014 yaitu 63.9% orang responden.2. Lebih dari separoh tumbuh kembang anak pra sekolah baik di PAUD dan TK

Harapan Bunda Panorama Baru Bukittinggi 2014 yaitu 63.9% orang responden3. Adanya hubungan antara peran keluarga dengan tumbuh kembang anak

prasekolah di PAUD dan TK Harapan Bunda Panorama Baru Bukittinggi 2014dngan p value = 0.000

B. Saran1. Bagi Guru PAUD dan TK Harapan Bunda Panorama Baru

Bagi PAUD dan TK Harapan Bunda dapat lebih meningkatkantumbuh kembang anak pra sekolah.

2. Bagi institusi pendidikanPenelitian ini diharapkan sebagai dasar,sumber dan bahan pemikiran

untuk perkembangan penelitian selanjutnya, mengembangkan kurikulumdan peningkatan peran pendidik dalam menyampaikan pengetahuan tentanghubungan peran keluarga dalam peningkatan tumbuh kembang pada anakpra sekolah bagi mahasiswa secara lebih menarik sehingga mampumengaplikasikan sebagai usaha preventif.

3. Bagi PembacaBagi pembaca diharapkan penelitian ini dapat memperluas

pengetahuan dan wawasan mengenai peran keluarga.4. Bagi Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya sebagai bahan perbandingan dan diharapkanuntuk menliti variabel independen yang lebih beragam.

DAFTAR PUSTAKA

Widyawati, N.S. (2012). Konsep dasar keperawatan, Jakarta : Prestasi Pustaka.

Wong (2009). Buku Ajar Krperawatan Pediatrik, Edisi 6. EGC.

Friedman, M.M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori & Praktik,Edisi 5. EGC.

Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.

Dharma, K.K. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan, Jakarta Timur : Trans InfoMedia.

Harmoko. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Dahlan, M.S. (2010). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan, Jakarta : SalembaMedika.

Hidayat, (2012). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah, Jakarta : SalembaMedika.

Nenny, A. (2009). Makalah Tumbuh Kembang ( keperawatan anak ),

Lindawati, (Nopember 2013). Faktor-Faktor yang Berhubungan DenganPerkembangan Motorik Anak Usia Pra Sekolah. Jurnal Health Quality Vol. 4No. 1, Hal. 1–76.

Hervira. (2009). Pusat Tumbuh Kembang Anak, Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa danDesain No. 1.

Izul, (2012). Tumbuh Kembang Anak, Jakarta.Inas Kesehaatan Provinsi Sumatera Barat (2012). Profil Kesehatan Provinsi Sumatera

Barat Tahun 2012. Diakses 16 Maret 2014,Websiitte :: httttp::////www..diinkes..sumbarprov..go..iid

Yusuf, dkk. (2011). Profil Anak Indonesia 2011. Diakses 19 Maret 2014.Aini, S. (2013). Keluarga Dengan Anak Usia Pra-Sekolah. Diakses 15 April 2014,

http://keluarga/Keluarga dengan Anak Usia Pra-Sekolah _ Corat-coret.htm.Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi (2009). Profil Kesehatan Kota Bukittinggi. Diakses

27 Maret 2014, http:// profil_kes_kota_bukittinggi_2009.Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Edisi 2. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.