klaster fashion bukittinggi (oleh roosmiharso)

51
1 1

Upload: kacung-abdullah

Post on 02-Jul-2015

242 views

Category:

Small Business & Entrepreneurship


8 download

DESCRIPTION

Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

TRANSCRIPT

Page 1: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

1 1

Page 2: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

2 2

Membawa Indonesia pada tahun 2025 untuk menjadi negara industri tangguh duniaVisi Industri 2025

a. Menjadi wahana pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat;b. Menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi nasional;c. Menjadi pengganda kegiatan usaha produktif di sektor riil bagi

masyarakat;d. Menjadi wahana (medium) untuk memajukan kemampuan

teknologi nasional;e. Menjadi wahana penggerak bagi upaya modernisasi kehidupan

dan wawasan budaya masyarakat;f. Menjadi salah satu pilar penopang penting bagi pertahanan negara

dan penciptaan rasa aman masyarakat;g. Menjadi andalan pembangunan industri yang berkelanjutan

melalui pengembangan dan pengelolaan sumber bahan baku terbarukan, pengelolaan lingkungan yang baik, serta memiliki rasa tanggung jawab sosial yang tinggi.

Misi

Kebijakan Industri Nasional (Perpres 28/2008)

Membawa Indonesia pada tahun 2020 menjadi Negara Industri Maju Baru

Visi Industri 2020(Antara)

Page 3: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

3 3

BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR

INDUSTRI ANDALAN MASA DEPAN

INDUSTRI ALATANGKUT

SUMBERDAYA SUMBERDAYA MANUSIAMANUSIA

INDUSTRIAGRO

PETRO KIMIASEMENBAJADLL

TPTSEPATUELEKTRONIKDLL

INDUSTRI BARANG MODAL

INDUSTRI KOMPONEN(BASIS U K M)

SDA TERBARUKAN SDA TIDAK TERBARUKAN

INDUSTRITELEMATIKA

KOMPETENSI INTI INDUSTRI DAERAH

RESEARCH & RESEARCH & DEVELOPMENTDEVELOPMENT

DAYAKREATIF

Industri saat ini

Peta Panduan

STRATEGI PEMBANGUNAN INDUSTRI

1.Tujuan, Sasaran dan Maksud KIN

2.Strategi Operasional

i. Lingkungan Bisnis yang Kondusif

ii. 35 Klaster industri Prioritas

iii. Kompetensi Inti Industri di daerah

FASILITAS PEMERINTAH1.Insentif Fiskal2.Insentif Nonfiskal3.Kemudahan-kemudahan

Visi Industri 2025 (Visi antar 2020)

Bangun Industri Nasional 2025

Page 4: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

4 4

Pengembangan 35 Pengembangan 35 Klaster IndustriKlaster Industri PrioritasPrioritas yang dipilih berdasarkan yang dipilih berdasarkan kemampuan nasional kemampuan nasional untukuntuk bersaing bersaing di pasar domestik dan internasional.di pasar domestik dan internasional.

PPengembangan industri pengolahan engembangan industri pengolahan komoditi unggulan daerah menuju komoditi unggulan daerah menuju Kompetensi IntiKompetensi Inti Industri Industri DaerahDaerah ((pemberdayaan produk industri pemberdayaan produk industri unggulan daerahunggulan daerah))

Implementasi pembangunan industri nasional dilakukan Implementasi pembangunan industri nasional dilakukan secara sinergi dan terintegrasi di seluruh daerahsecara sinergi dan terintegrasi di seluruh daerah dengan dengan 2 (dua) pendekatan2 (dua) pendekatan, yaitu :, yaitu :

Pendekatan

Bottom-UpBottom-Up

Top-DownTop-Down

Page 5: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

5 5

IKM Tertentu

Industri Penunjang Industri Kreatif...

Basis Industri Manufaktur Alat Angkut

Agro

Elektronika & Telematika

Pengelompokan Klaster Industri Prioritas

1. Industri Material Dasar (baja, semen, petrokimia, keramik)

2. Industri Permesinan (mesin listrik & peralatan listrik, mesin peralatan umum)

3. Industri Manufaktur Padat Tenaga Kerja (tekstil & produk tekstil, alas kaki)

1.Pengolahan Kelapa sawit2.Karet dan Barang Karet3.Kakao4.Pengolahan Kelapa

1.Kendaraan Bermotor2.Perkapalan3.Kedirgantaraan4.Perkeretaapian

1. Elektronika 2. Telekomunikasi3. Komputer dan

Peralatannya

1.Batu Mulia dan Perhiasan2.Garam3.Gerabah & Keramik Hias 4.Minyak Atsiri5.Makanan Ringan

1. Perangkat Lunak & Konten Multimedia

2. Fashion3. Kerajinan & Barang Seni

9. Furniture10. Pengolahan Ikan11. Kertas12. Pengolahan Susu

Fokus

5. Pengolahan Kopi6. Gula7. Hasil Tembakau8. Pengolahan Buah

Page 6: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

6 6

Definisi Klaster Industri menurut Perpres No 28/2008)

Sekelompok industri inti yg terkonsentrasi secara regional maupun global

yg saling berhubungan atau berinteraksi sosial secara dinamis,

baik dengan industri terkait, industri pendukung maupun jasa penunjang, infrastruktur ekonomi dan lembaga terkait

dalam meningkatkan efisiensi, menciptakan aset secara kolektif dan mendorong terciptanya inovasi sehingga tercipta keunggulan kompetitif.

Page 7: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

7 7

Alasan Utama Perlunya Klaster Industri

1. Adanya pasar lokal yg signifikan; aglomerasi beberapa perusahaan akan menciptakan peluang pasar lebih besar

2. Berkurangnya biaya transportasi dan rantai pasok; 3. Kemudahan akses sumber daya industri; 4. Peluang besar bagi munculnya kegiatan usaha baru; 5. Terdapat spesialisasi yg tinggi pada produk yg dihasilkan; 6. Lingkungan yg lebih kompetitif mendorong motivasi; 7. Kerjasama yg lebih baik diantara anggota klaster; dan kedekatannya dpt

meningkatan kepercayaan diantara perusahaan & kemudahan berkomunikasi;

8. Kumpulan perusahaan dgn kegiatan yg sama akan menciptakan pasar tenaga kerja yg berpengalaman dan spesialisasi pada sektornya ;

9. Kemudahan akses mendapat tenaga kerja yg trampil; 10.Kedekatan beberapa perusahaan pada sektor yg sama dapat menciptakan

pertukaran pengetahuan melalui kontak langsung, kemudahan mobilisasi tenaga kerja, dan “spill-over” yg pada gilirannya terjadi peningkatan inovasi dan produktivitas

Page 8: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

8 8

Spektrum kegiatan kolaborasi

Kerjasama pertukaran informasi (Jointly inform) newsletters, electronic links, cluster directories

Kerjasama pembelajaran (Jointly learn) seminars, conferences, training

Kerjasama pemasaran (Jointly market) strategic plans for exports, cluster brochures

Kerjasama pengadaan/pembelian bahan baku (Jointly purchase)

buyer-supplier linkages

Kerjasama produksi (Jointly produce) bid on projects, joint ventures, federal labs

Kerjasama pembangunan infrastruktur/fasilitas bersama (Jointly build economic foundations)

centers of excellence, telecom, tech transfer,

Page 9: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

9 9

Model Generik Klaster Industri

Page 10: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

1010

Page 11: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

1111

Klaster

Page 12: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

1212

Rantai Nilai (Value chain)

Page 13: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

1313

Rantai Pasok (Supply Chain)

Page 14: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

1414

Siklus Kehidupan Klaster

Page 15: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

1515

Clustering Clustering DevelopmentDevelopment

Knowledge Driven PlatformKnowledge Driven Platform

Emerging

Extending

“Lift-off”

Klaster menciptakan platform untuk kreativitas, difusi, adopsi dan interaksi inovasi

Creation

DiffusionInteraction

Innovation CycleInnovation Cycle

Adoption

Page 16: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

1616

TAHAPAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI (1)

Page 17: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

1717

TAHAPAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI (2)

Page 18: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

1818

Alat untuk Studi Diagnostik

1. Pemetaan Klaster (Cluster Mapping)2. Segmentasi produk & pasar3. SWOT4. GAP Analysis5. Porter’s Five Forces Analysis6. Analisa Rantai Nilai 7. Analisa Tren Pasar8. Analisa Posisi Daya Saing

Page 19: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

1919

Page 20: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

2020

Page 21: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

2121

Page 22: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

2222

Page 23: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

2323

Page 24: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

2424

Page 25: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

2525

Page 26: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

2626

Rincian Tahapan Pengembangan Klaster IndustriTahapan Kegiatan Langkah-Langkah

Tahap IAktivitas awal

inisiatif / prakarsa pengembangan

1. Inisiasi

2. Mengembangkan Tim Prakarsa Klaster

3. Eksplorasi/Analisis

4. Identifikasi Isu-Isu Strategis

5. Identifikasi Klaster Kunci

6. Konsensus Prakarsa

Sosialisasi dan sinkronisasi klaster industri

MengembangkanTim Prakarsa Klasteruntuk melaksanakan tugas awal berkaitan dengan prioritas dan sasaran strategis untukpengembangan/penguatan klaster.Mengidentifikasi potensi pengembangan klaster industri dan mengevaluasi kinerja perekonomian daerahMerumuskan prioritas dan sasaran strategis bagi pengembangan/penguatan klasterMengidentifikasi klaster kunci (utama) yang memiliki keunggulan dan berpotensi besar untuk tumbuh sebagai penggerak perekonomianMencapai suatu konsensus diantara anggota tim berkaitan dengan klaster terpilih

Tahap IIPenyusunan

kerangka dan agenda

pengembangan

1. Kelembagaan Kolaborasi dan Struktur Operasional

2. Perumusan Strategi dan Implikasi Kebijakan

3. Perencanaan Aksi

4. Konsensus Rencana

Membentuk lembaga yang akan menjalankan klaster industri sekaligus menyusun struktur operasional dari lembaga tersebut.Menghasilkan tema klaster industri terpilih dan rumusan Strategi Klaster Industri dalam rangka peningkatan omzet penjualanMenyusun rencana aksi klaster industri yang merupakan rencana tindak kolaboratif seluruh komponen klaster industriMengembangkan proses partisipatif untuk mencapai konsensus dan membangun komitmen bersama, serta implementasi sesuai dengan prioritas dan peran masing-masing.

Page 27: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

2727

Rincian (lanjutan)

27

Tahapan Kegiatan Langkah-Langkah

Tahap IIIImplementasi

Klaster Industri

1. Mobilisasi Sumber Daya dan Pelaksanaan Aktivitas

2. Pencapaian Milestone

3. Pengelolaan Sinergi

Mensosialisasikan rencana aksi klaster industri kepada para pelaku ekonomi/ stakeholders kunci.Membentuk organisasi kemitraan yang akan menjadi wadah pelaksanaan setiap rencana aksi klaster industri.Mendokumentasi sumberdaya (asset SDA, SDM dan lainnya) yang ada untuk mendukung klaster industri dan mempublikasikan informasi berkaitan dengan aktivitas kemitraan klaster industriMendanai kegiatan operasional organisasi kemitraan klaster industriImplementasi rencana aksiMempromosikan produk-produk klaster industriMenggali dan mengimplementasikan gagasan-gagasan baruMengadakan pertemuan rutin kemitraan klaster industri

Tahap IV

Monitoring Dan Evaluasi

1. Pemantauan

2. Evaluasi

3. Perbaikan

Mengidentifikasi kegiatan dan output yang dihasilkan dari setiap kegiatanMelakukan koordinasi dengan setiap penanggung jawab tahapan dan kegiatanMelakukan analisis terhadap hasil pemantauan dan dijadikan pijakan dalam evaluasi secara mendalamMengumpulkan informasi dan komentar dari stakeholders yang terlibat dalam penerapan pendekatan pengembangan /penguatan klaster industri dari klaster industriMenyempurnakan dan memodifikasi pedoman dan adaptasikan sesuai kondisi yang terjadiMenyusun dokumen perbaikan terhadap pelaksanaan kegiatan klaster dan perbaikan (Dokumen Perbaikan Rencana awal)

Page 28: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

2828

Strategi Pengembangan Klaster Industri

Page 29: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

2929

Fokus industri fashion : industri pakaian, industri alas kaki, industri asesoris (tas, dompet, dll)

Page 30: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

3030

Page 31: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

3131

Sasaran Pembangunan Industri Fashion Jangka Menengah (2010 – 2014)

Page 32: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

3232

Program & Rencana Aksi 2010 - 2014

Page 33: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

3333

Page 34: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

3434

Page 35: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

3535

Page 36: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

3636

Page 37: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

3737

Page 38: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

3838

Page 39: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

3939

Page 40: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

4040

Norwegian Fashion

Page 41: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

4141

Norwegian Fashion

Page 42: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

4242

Page 43: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

4343

Page 44: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

4444

Page 45: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

4545

Page 46: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

4646

Page 47: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

4747

Page 48: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

4848

Page 49: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

4949

The fashion business in the ‘80

Communication

Retailing

Design

Manufacturing

CultureSociety

Consumption

The core competence of fashion clusters

Page 50: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

5050

Design

Manufacturing

Communication

Retailing

Multi-competenceMulti-competencecompanycompany

CultureSociety

Consumption

The fashion business in the new decade

Page 51: Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

5151