hubungan pendidikan anak usia dini dengan...

62
i HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN TUGAS PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH SKRIPSI “Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna mencapai Gelar Sarjana Keperawatan” Oleh: Andini Mardiantina NIM S10001 PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2014

Upload: phungkien

Post on 21-May-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

i

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN TUGAS

PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH

SKRIPSI

“Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna mencapai Gelar Sarjana

Keperawatan”

Oleh:

Andini Mardiantina

NIM S10001

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2014

Page 2: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Skripsi Keperawatan yang

berjudul :

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN TUGAS

PERKEMBANGAN PADA USIA PRA SEKOLAH

Oleh :

Andini Mardiantina

NIM S10.001

Telah diujikan pada tanggal 14 Juli 2014 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

untuk mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan.

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Happy Indri Hapsari, S.Kep.,Ns . M.Kep Rahajeng Putri Ningrum,S,ST.,M.Kes

NIK : 201284113 NIK : 201083059

Penguji,

Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep

NIK : 201279102

Surakarta, 21 Agustus 2014

Ketua Program Studi,

Page 3: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Andini Mardiantina

NIM : S10.001

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1) Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar

akademik (sarjana), baik di STIKes Kusuma Husada Surakarta maupun

perguruan tinggi lain.

2) Skripsi ini murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan

pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukan dari Tim Penguji.

3) Dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau

dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan

sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan

dicantumkan dalam daftar pustaka.

4) Pernyataan ini saya buat sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat

penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh

karena karya ini, serta sanki lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di

perguruan tinggi.

Surakarta, 10 Juni 2014

Yang membuat pernyataan,

Andini Mardiantina

Page 4: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan anugrah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Hubungan Pendidikan Anak Usia Dini dengan

Tugas Perkembangan pada Anak Usia Prasekolah”. Dalam penyusunan skripsi ini,

penulis mendapat bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Penulis

menyadari tanpa adanya bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak skripsi ini

tidak dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, Msi. selaku ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta

2. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep.,Ns., M.Kep, selaku kepala Program Studi

S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta danpenguji.

3. Ibu Happy Indri Hapsari S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku Pembimbing Utama yang

telah memberikan banyak masukan dan bimbingan serta arahan dalam

penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Rahajeng Putri Ningrum, S.ST., M.Kes, selaku Pembimbing Pendamping

yang telah memberikan banyak masukan, bimbingan serta arahan dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Para Bunda pengajar PAUD Chinta Ananda Sukoharjo yang telah

memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

Page 5: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

v

6. Responden yang telah berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan oleh

penulis.

7. Seluruh staf pengajar dan akademik Prodi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma

Husada Surakarta yang telah membantu penulis.

8. Bapak Sumarno dan ibu Sartinah tercinta yang tak henti – hentinya

mendoakan penulis dan selalu memberikan motivasi serta dukungan terbesar

kepada penulis.

9. Teman – teman seperjuangan dan seangkatan yang tak pernah berhenti

memberikan semangat, motivasi dan dukungan kepada penulis.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu – persatu dalam penyusunan

skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan,

untuk itu penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan dari berbagai pihak.

Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat.

Surakarta, 10 Juni 2014

Penulis

Page 6: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN............................................................................ iii

KATA PENGANTAR ................................................................................ iv

DAFTAR ISI ............................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian........................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian........................................................................ 6

1.5 Keaslian Penelitian....................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perkembangan Anak Prasekolah ............................................... 11

2.2 Pendidikan Anak Prasekolah..................................................... 13

2.3 Pendidikan Formal di PAUD. ................................................... 14

2.4 Pendidikan Non Formal di Rumah ............................................ 16

2.5 Tugas Perkembangan Anak Prasekolah. ................................... 18

2.6 Denver II .................................................................................... 21

2.6 Kerangka Teori ........................................................................... 27

2.7 Kerangka Konsep ........................................................................ 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................ 29

3.2 Populasi dan Sampel ................................................................. 29

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 30

3.4 Devisi Operasional .................................................................... 30

3.5 Alat penelitian dan Cara Pengumpulan Data ............................ 31

3.6 Uji Coba Instrumen .................................................................. 33

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisa Data ....................................... 33

3.8 Etika Penelitian .......................................................................... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Anslisa Univariat ...................................................................... 36

4.2 Anslisa Bivariat ....................................................................... 39

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Perkembangan ......................................................................... 40

5.2 Lingkungan Keluarga ............................................................... 40

Page 7: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

vii

5.3 Personal sosial ........................................................................... 42

5.4 Motorik Halus .......................................................................... 42

5.5 Motorik Kasar ......................................................................... 43

5.6 Bahasa ........................................................................................ 44

5.7 Hubungan Pendidikan Anak Usia Dini dengan

Tugas Perkembangan ................................................................... 45

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan .............................................................................. 47

6.2 Saran ......................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 8: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.4 Kerangka Teori ............................................................................ ..... 18

Gambar 2.5 Kerangka Konsep .............................................................................. 19

Page 9: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

ix

DAFTARTABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian .............................................................................. 8

Tabel 3.1 Devinisi Operasional............................................................................ 30

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Anak PAUD ................................................................. 36

Tabel 4.2 Lingkungan .......................................................................................... 36

Tabel 4.3 Jumlah Anak PAUD dan tidak PAUD ................................................. 37

Tabel 4.4 Perkembangan Anak PAUD ................................................................ 37

Tabel 4.5 Perkembangan Anak non PAUD ......................................................... 37

Tabel 4.6 Perkembangan Personal sosial Anak PAUD dan tidak PAUD ........... 38

Tabel 4.7 Perkembangan Motorik Halus Anak PAUD dan tidak PAUD ............ 38

Tabel 4.8 Perkembangan Bahassa Anak PAUD dan tidak PAUD ...................... 38

Tabel 4.9 Perkembangan Motorik Kasar Anak PAUD dan tidak PAUD ............ 39

Tabel 4.10 Uji Chisquare ..................................................................................... 39

Page 10: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal penelitian

Lampiran 2 : F-1 Usulan topik penelitian

Lampiran 3 : F-2 Pengajuan persutujuan judul

Lampiran 4 : F-4 Pengajuan ijin studi pendahuluan

Lampiran 5 : F-5 Lembar oponen ujian sidang proposal skripsi

Lampiran 6 : F-6 Lembar audience ujian sidang proposal skripsi

Lampiran 7 : Surat ijin studi pendahuluan

Lampiran 8 : Surat persetujuan studi pendahuluan

Lampiran 9 : F-7 Pengajuan ijin penelitian

Lampiran 10 : Surat ijin penelitian

Lampiran 11 : Surat persetujuan penelitian

Lampiran 12 : Spss

Lampiran 13 : Surat permohonan menjadi responden

Lampiran 14 : Persetujuan menjadi responden

Lampiran 15 : Lembar observasi

Lampiran 16 : Data Demografi Partisipan

Lampiran 17 : Denver II

Lampiran 18 : Lembar Konsultasi

Lampiran 19 : Dokomentasi

Page 11: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

xi

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2014

Andini Mardiantina

Hubungan Pendidikan Anak Usia Dini dengan Tugas Perkembangan pada Anak

Prasekolah

Abstrak

Perkembangan adalah perubahan – perubahan yang dialami individumenuju

tingkat kedewasaan yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan

berkesinambungan, baik fisik maupun psikis.Tugas perkembangan merupakan

suatu tugas yang muncul pada periode tartantu dalam rentang kehidupan individu.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendidikan anak usia dini

dengan tugas perkembangan pada anak usia prasekolah di PAUD Chinta Ananda

Sukoharjo dan RW 06 Desa Gawanan Timur Karanganyar.

Penelitian ini menggunakan metode cross sectionalana PAUD dan tidak

PAUD. Sampel terdiri 48 anak berusia 3-6 tahun, laki-laki 23 dan perempuan 25.

Penelitian dilakukan selama 2 minggu di PAUD Chinta Ananda Sukoharjo dan

Desa Gawanan Timur RW 06 Karanganyar . Penelitian ini menggunakan Denver

II didapatkan hasil anak PAUD normal 66.7% , suspect 33,3% sedangkan anak

tidak PAUD normal 45,8%, suspect 54,2%.

Penelitian ini menggunakan uji chisquarediperoleh nilai p-valeu 0,164 > 0,05

menunjukan tidak ada hubungan pendidikan anak usia dini dengan tugas

perkembangan pada anak prasekolah.

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan mwmberikan

informasi mengenai pendidikan anak usia dini dengan tugas perkembangan pada

anak prasekolah.

Kata Kunci : PAUD, tidak PAUD, Tugas Perkembangan

Daftar pustaka : 21 (2000-2013)

Page 12: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

xii

BACHELOR DEGREE PROGRAM IN NURSING SCIENCE

KUSUMA HUSADA SCHOOL OF HEALTH OF SURAKARTA

2014

Andini Mardiantina

THE CORRELATION BETWEEN EARLY CHILDHOOD EDUCATION

AND DEVELOPMENTAL TASK IN PRE-SCHOOL CHILDREN

ABSTRACT

Development is a set of changes experienced by individual to lead to maturity. It

takes place systematically, progressively, and continuously both in physical and

psychological terms. Developmental task is a task arising in a certain period of

one’s life span. The objective of this research is to investigate the correlation

between early childhood education and developmental task in pre-school children

at Chinta Ananda Early Childhood Education of Sukoharjo and in RW 06,

Gawanan Timur village, Karanganyar.

This research used the quantitative method with the cross-sectional design

in Early Childhood Education and in non-Early Childhood Education. It was

conducted for two weeks at Chinta Ananda Early Childhood Education of

Sukoharjo and in RW 06, Gawanan Timur village, Karanganyar. The samples of

the research consisted of 48 children aged 3-6 years. They were 23 males and 25

females. The data of the research were analyzed by using the Denver II Test.

The result of the research shows that 66.7% of the children of Chinta

Ananda Early Childhood Education are normal, and the rest, 33.3% are suspected.

Meanwhile, 45.8% of the children of non-Early Childhood Education in RW 06,

Gawanan Timur village, Karanganyar are normal and the rest 54.2% are

suspected.

The result of the chi-square test shows that the value of p 0.164, which is

greater than 0.05, meaning that there is not any correlation between early

childhood education and developmental task in pre-school children.

The result of this research is expected to improve the knowledge and to extend

information on the correlation between early childhood education and

developmental task in pre-school children.

Keywords: Early childhood education, non-early childhood education, and

developmental task.

References: 21 (2000-2013)

Page 13: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan saat ini menghadapi tantangan besar sebagai akibat dari arus

globalisasi. Berbagai upaya perlu dilakukan agar kelak mendapat kehidupan

yang layak di negara Indonesia. Lingkungan pendidikan dapat

mengembangkan potensi anak agar menjadi manusia yang berilmu, mandiri,

dan bertanggung jawab. Sebelum memasuki pendidikan dasar anak dapat

mengembangkan potensi yang dimiliki dalam taman kanak-kanak atau PAUD

(Rahman 2009).

PAUD adalah pendidikan yang ditujukan untuk anak usia 3 sampai

dengan 6 tahun (PP No.27/1990 pasal 6), akan tetapi menurut UU No 20

Tahun 2003 pasal 28 menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini

dilaksanakan sebelum jenjang pendidikan dasar. Pendidikan usia dini perlu

dilaksanakan dari lahir sampai usia 6 tahun, sebelum memasuki pendidikan

sekolah dasar (Rahman 2009).

Pertumbuhan anak usia prasekolah berlangsung dengan stabil, terjadi

perkembangan dengan aktivitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya

ketrampilan dan proses berfikir (Narendra 2002).

Anak prasekolah adalah anak yang berusia 3 sampai 6 tahun. Anak usia

prasekolah mengalami perkembangan motorik, verbal, dan ketrampilan sosial

Page 14: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

2

secara progresif. Perkembangan pada masa ini meningkatnya energi untuk

belajar dan menggali banyak hal (Supartini 2004).

Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang unik dan memerlukan

perhatian yang khusus dari orang dewasa untuk tumbuh danberkembang.

PAUD menjadi salah satu pilihan untuk pendidikan awal anak. PAUD juga

sebagai lembaga pendidikan untuk mengembangkan kemampuan yang

dimiliki oleh anak, juga melatih anak mengembangkan motorik halus,

motorik kasar, bahasa, sosialisasi (Hidayat 2008).

Motorik halus adalah gerakan menggunakan otot-otot halus atau

sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh keinginan untuk

belajar dan berlatih. Contohnya kemampuan memindahkan benda dari tangan,

mencoret coret, menyusun balok, menggunting, menulis, dan lain-lain.

Perkembangan gerakan motorik halus anak ditekankan pada koordinasi

gerakan yang berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu

objek dengan menggunakan jari tangan. Pada usia 3-6 tahun koordinasi

gerakan motorik halus anak sangat berkembang bahkan hampir sempurna

(Arikunto 2006).

WHO (World Health Organitation) tahun 2007melaporkan bahwa 5-

25% dari anak-anak usia dini menderita disfungsi otak minor, termasuk

gangguan perkembangan motorik halus (WHO dalam Sidiarto, 2007).

Depkes RI (2006), bahwa 0,4 Juta (16%) balita Indonesia mengalami

gangguan perkembangan, baik perkembangan motorik halus dan kasar,

gangguan pendengaran, kecerdasan kurang dan keterlambatan bicara

Page 15: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

3

sedangkan menurut Dinkes (2006) sebesar 85.779 (62,02%) anak usia

prasekolah mengalami gangguan perkembangan motorik, bahasa, dan

personal sosial.

Banyak kegiatan yang dapat kitaberikan kepada anak untuk

meningkatkanperkembangan motorik halusnya, yaitu bermain warna,

melukis, bermain balok, bermain bola, membaca, menulis, dan menyebut

nama benda. Kegiatan yang bisa di lakukan oleh sebagian anak (Agung

2010).

Motorik kasar adalah aktivitas yang menggunakan otot-otot besar yang

meliputilokomotorik dan non-lokomotorik. Anak usia prasekolah sebagian

belum memiliki kemampan motorik kasar yang baik, untuk menjaga kondisi

gerak yang bagus. Anak harus dilatih dengan permainan yang tertata, terarah,

terpercaya sesuai dengan perkembangan anak dalam pendidikan (Samsudin

2005, dalam Gustiana 2011).

Kemampuan motorik kasar erat hubunganya dengan gerakan dasar

dalam observasi dan evaluasi. Gerakan lari yang mempunyai komponen dasar

tungkai dan lengan, melompat yang mempunyai komponen dasar lengan,

togok, serta tungkai, melempar yang mempunyai komponen dasar lengan,

togok, serta tungkai, menangkap mempunyai komponen dasar kepala, lengan,

tangan, dan menendang mempunyai komponen dasar lengan, togok, tungkai

(Suherman 2008, dalam Gustiana 2011).

Perkembangan bahasa pada anak usia dini sangatlah pesat.

Perkembangan bahasa pada anak dipengaruhi oleh faktor internal dan

Page 16: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

4

eksternal (lingkungan). Perkembangan bahasa pada anak usia dini

dipengaruhi paling banyak adalah di lingkungan. Pergaulan di lingkunan

tanpa diawasi keluarga membuat perkembangan bahasa pada anak menjadi

tidak baik. Pola asuh orang tua juga turut serta dalam pembentukan

perkembangan bahasa pada anak, pola asuh orang tua yang baik dan tepat

akan membuat perkembangan bahasa pada anak semakin baik. Tempat

rehabilitasi medik RSCM tahun 2006 dari1125 anak terdapat 10,13% anak

mengalami gangguan bicara dan bahasa. RS Karyadi Semarang tahun 2007

terdapar 2,98% anak mengalami gangguan bicara (Kumboyono, Kapti, Hayati

2013).

Keterampilan sosial sangat penting bagi setiap manusia. Sehingga

perkembangan sosial perlu dipantau sejak dini. Keberhasilan anak dalam

menjalin interaksi dengan lingkungan sosial khususnya dengan teman sebaya

akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan selanjutnya. Hubungan

dengan teman sebaya sangat efektif dalam perkembangan sosial anak. Bukan

nilai pelajaran sekolahnya, dan bukan perilaku dalam kelasnya, melainkan

kualitas hubungan sosialnya dengan anak-anak lain yang sangat berpengaruh

(Astutu 2013).

PAUD Chinta Ananda Sukoharjo merupakan salah satu tempat

pendidikan usia dini di jawa tengah. PAUD ini menampung anak sebanyak 24

orang. Berdasarkan dari hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan pada

tanggal 16 Desember 2013 di dapatkan hasil 5 anak yang masing – masing

berumur 3 tahun 2 anak, 4 tahun 1 anak, dan 5 tahun 2 anak. Anak

Page 17: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

5

yangberumur 3 tahun rata-rata hanya bisa melakukan kegiatan seperti

mencorat – coret, menirukan kata – kata, sebagian belum bisa bersosialisasi

dengan baik pada teman sebayanya. Anak yang berumur 4 tahun rata – rata

hanya bisa mewarnai gambar, berdiri sendiri, dan untuk yang lain seperti

menggunakan sendok garpu, memakai pakaian sendiri belum bisa. Anak yang

berumur 5 tahun rata – rata hanya bisa melakukan menyusun kubus,

mewarnai, menyebut nama sedangkan yang lainnya seperti memakai kaos,

mengerti 2 kata sifat, menyebut warna belum bisa dilakukan dengan baik.

Studi pendahuluan yang dilakukan di RW 06 Desa Gawanan Timur

Karanganyar di dapatkan hasil 5 dari 24 anak yang berusia 3-6 tahun rata-rata

hanya bisa melakukan sebagian dari tugas perkembangan yang ada di Denver

II, seperti anak seharusnya bisa melakukan tugas perkembangan seperti

personal sosial sebanya 7 kegiatan yaitu menyebutkan nama teman, mencuci

dan mengeringkan tangan tanpa bantuan, gosok gigi dengan bantuan,

memakai baju, memakai kaos, berpakaian tanpa bantuan, bermain ular tangga

tapi hanya bisa melakukan 4 kegiatan saja, motorik halus seharusnya dapat

melakukan 7 kegiatan seperti menara dari kubus, meniru gambar vertikal,

menara dari 4 kubus, menara dari 3 kubus, menara dari 2 kubus,

menggoyangkan ibu jari, menggambar lingkaran tetapi hanya bisa melakukan

5 kegiatan saja, bahasa seharusnya dapat melakukan 8 kegiatan seperti bicara

dengan dimengerti, menyebutkan 4 gambar, mengetahui 2 kegiatan,

menyebut 1 warna, kegunaan benda, menghitung kubus, mengetahui 4

kegiatan, mengerti 2 kata depan tetapi hanya bisa melakukan 7 kegiatan saja,

Page 18: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

6

motorik kasar seharunya dapat melakukan 8 kegiatan seperti menendang bola

ke depan, melompat, melempar bola lengan ke atas, lompat jauh, berdiri 1

kaki 1detik, berdiri 1 kaki 2 detik, melompat dengan 1 kaki, berdiri 1 kaki 3

detik, tetapi hanya bisa melakukan 7 kegiatan saja.

Adanya kenyataan inilah peneliti terdorong untuk melakukan penelitian

tentang hubungan pendidikan anak usia dini dengan tugas perkembangan

pada anak usia prasekolah di Paud Chinta Ananda Sukoharjo dan RW 06

Desa Gawanan Timur Karanganyar.

1.2 Rumusan Masalah

Adakah hubungan pendidikan anak usia dini dengan tugas perkembangan

pada anak usia prasekolah di PAUD Chinta Ananda Sukoharjo dan RW 06

Desa Gawanan Timur Karanganyar?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendidikan anak usia

dini dengan tugas perkembangan pada anak usia prasekolah di PAUD Chinta

Ananda Sukoharjo dan RW 06 Desa Gawanan Timur Karanganyar.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui tugas perkembangan motorik halus pada anak usia

prasekolah di PAUD Chinta Ananda Sukoharjo dan RW 06 Desa

Gawanan Timur Karanganyar .

Page 19: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

7

2. Untuk mengetahui tugas perkembangan motorik kasar pada anak usia

prasekolah di PAUD Chinta Ananda Sukoharjo dan RW 06 Desa

Gawanan Timur Karanganyar.

3. Untuk menetahui tugas perkembangan bahasa pada anak usia prasekolah

di PAUD Chinta Ananda Sukoharjo dan RW 06 Desa Gawanan Timur

Karanganyar.

4. Untuk mengetahui tugas perkembangan sosialisasi pada anak usia

prasekolah di PAUD Chinta Ananda Sukoharjo dan RW 06 Desa

Gawanan Timur Karanganyar.

5. Menganalisa hubungan pendidikan anak usia dini dengan tugas

perkembangan pada anak usia prasekolah di PAUD Chinta Ananda

Sukoharjo dan RW 06 Desa Gawanan Timur Karanganyar.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Masyarakat

Memberikan masukan kepada masyarakat khususnya orang tua

berkenaan dengan pendidikan anak usia dini dengan tugas

perkembangan pada anak usia prasekolah di PAUDChinta Ananda

Sukoharjo dan RW 06 Desa Gawanan Timur Karanganyar.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan

Menambah pengetahuan tentangpendidikan anak usia dini dengan

tugas perkembangan anak prasekolah yang ada di lingkungan

masyarakat dan bahan bacaan di lembaga pendidikan STIKES Kusuma

Husada Surakarta.

Page 20: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

8

1.4.3 Bagi Peneliti Lain

Bahan bacaan atau refrensi untuk menambah wawasan bagi

mahasiswa Prodi S1 Keperawatan STIKES Kusuma Husada Surakarta.

1.4.4 Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan serta memberi masukan

terhadap peneliti tentang pendidikan anak usia dini dengan tugas

perkembangan anak prasekolah di PAUD Chinta Ananda dan

Sukoharjo RW 06 Desa Gawanan Timur Karanganyar.

1.5 Keaslian Penelitian

Berikut beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian yang peneliti

lakukan yaitu :

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Nama Peneliti Judul

Penelitian

Metode Hasil Penelitian

Agung, AA2010 Penerapan

explicit

instruction

melalui

kegiatan

bermain untuk

meningkatkan

perkembangan

motorik halus.

Metode penelitian

yang digunakan

observasi dengan

instrumen berupa

format instrumen.

Hasil penelitian

ini menunjukan

bahwa terjadi

peningkatan

perkembangan

motorik halus

pada anak setelah

diterapkan model

pembelajaran

explicit

instructionmelalui

Page 21: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

9

kegiatan bermain

warna.

Gustiana, DA

2011

Pengaruh

permainan

modifikasi

terhadap

kemampuan

motorik kasar

dan kognitif

anak usia dini.

Metode penelitian

yang digunakan

ialah kuantitatif

yaitu metode

kuasi eksperimen

dengan desain

penelitian yang

digunakan

nonequivalent

control groups

design.

Hasil dari

penelitian ini

menunjukan

bahwa terdapat

perbedaan yang

signifikan

kemampuan

motorik kasar

antara kelompok

kontrol dan

eksperimen pada

saat postes

dengan dengan

skor rata-rata

kelas kontrol

21.4, dan kelas

eksperimen

28.95.

Hayati, N 2013 Hubungan pola

asuh orang tua

dengan

perkembangan

bahasa anak

usia prasekolah

di posyandu

mawar wilayah

kerja

Pukesmas

Penelitian ini

menggunakan

desaindeskriptif

kerelasi dengan

pendekatan cross

sectional.

Hasil dari

penelitian

iniadalah terdapat

hubungan yang

signifikan antara

pola asuh orang

tua dengan

perkembangan

bahasa anak usia

prasekolah (p =

Page 22: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

10

Ampah

Kecamatan

Dusun Tengah

Kabupaten

Barito Timur

2013

0,033).

Astut, M 2013

Implementasi

program

fullday school

sebagai usaha

mendorong

perkembangan

sosial peserta

didik TK

Unggulan Al-

Ya’lu Kota

Magelang

Metode penelitian

yang digunakan

ialah metode

kualitatif.

Hasil dari

penelitian ini

menjelaskan

implementasi

program fullday

school serta

menerapkan

pembelajaran

menggunakan

joyfull

learningfaktor

penghambat

masih ditemui

baik dari orang

tua , sarana, mau

pun anak didik

Page 23: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori

2.1.1 Pengertian Perkembangan

Perkembangan adalah perubahan – perubahan yang dialami

individumenuju tingkat kedewasaan yang berlangsung secara

sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik fisik maupun

psikis. Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang

progresif dan berkesinambungan dalam diri individu dari mulai lahir

sampai mati (Yusuf 2012).

Menurut Nursalam (2005) perkembangan adalah bertambahnya

kemampuan dan struktur atau fungsi tubuh yang lebih kompleks

dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan, dan diramalkan sebagai

hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ, dan

sistemnya yang terorganisasi.

2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak

Faktor yang mempengaruhi perkembangan anakprasekolah (3-6

tahun) menurut Yusuf (2012 )yaitu :

1. Hereditas (Keturunan/Pembawaan)

2. Lingkungan Perkembangan

a. Lingkungan keluarga

b. Lingkungan sekolah

Page 24: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

12

3. Kelompok Teman Sebaya

2.1.3 Ciri Perkembangan Anak

Yusuf (2012) ciri perkembangan anak prasekolah (3-6 tahun) yaitu

1. Terjadinya Perubahan Dalam

a. Aspek fisik : perubahan berat badan, tinggi badan, bentuk

tubuh serta organ – organ lain nya.

b. Aspek psikis : matangnya kemampuan berfikir, mengingat,

serta menggunakan imajinasi kreatifitas.

2. Terjadinya Perubahan Dalam Bentuk Proporsi

a. Aspek fisik : proposi tubuh berubah sesuai dengan fase

perkembanganya.

b. Aspek psikis : perubahan perhatiannya yang semula hanya

tertuju untuk dirinya sendiri perlahan beralik kepada orang

lain (teman sebayanya)

3. Lenyapnya Tanda – Tanda yang Lama

a. Aspek fisik : lenyapnya kelenjar thymus (kelenjar kanak-

kanak), rambut-rambut halus, dan gigi susu.

b. Aspek psikis : lenyapnya masa-masa mengoceh, dan

bentuk gerak gerik kanak-kanak seperti merangkak.

4. Diperoleh Tanda – Tanda yang Baru

a. Tanda fisik : pergantian gigi

b. Tanda psikis : perkembangan rasa ingintahu, nilai – nilai

moral, keyakinan beragama.

Page 25: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

13

2.2 Pendidikan Anak Usia Prasekolah

2.2.1 Pengertian

Pendidikan anak usia prasekolah adalah pendidikan yang

ditujukan untuk anak usia 3 sampai dengan 6 tahun (PP No. 27/ 1990

Pasal 6). Undang – undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 28

menyatakan bahwa pendidikan usia prasekolah adalah pendidikan

sebelum memasuki jenjang sekolah dasar (Rahman 2003).

2.2.2 Undang – Undang tentang Pendidikan Anak Prasekolah

Dalam Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003,

pemerintah memasukkan atau mengkatagorikan pendidikan

prasekolah sebagaipendidikan usia dini dimana pada pasal 28 ini

terdapat 6 item tentangpendidikan usia prasekolah di antaranya :

1. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang

pendidikan dasar.

2. Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur

pendidikan formal, non formal, dan atau informal.

3. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal

berbentuk taman kanak-kanak (TK), raudatul athfal (RA), atau

bentuk lain yang sederajat.

4. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan non formal

berbentuk kelompok bermain (KB), taman penitipan anak

(TPA), atau bentuk lain yang sederajat.

Page 26: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

14

5. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal

berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang

diselenggarakan oleh lingkungan.

6. Ketentuan mengenai Pendidikan anak usia dini sebagaimana

dimaksud ayat (I), ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5) diatur

lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah (Harini 2003).

2.3Pendidikan Formal di PAUD

2.3.1 Pengertian PAUD

PAUD adalah suatu lembaga pendidikan yang ditujukan kepada

anak, sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui

pembarian pemulaan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani supaya anak memiliki kesiapan

dalam memasuki dunia pendidikan yang lebih lanjut (Hidayah 2009).

PAUD merupakan pendidikan yang ditujukan pada anak usia 3 sampai

dengan 6 tahun, akan tetapi menurut UU No 20 tahun 2003 pasal 28

mengatakan bahwa pendidikan anak diselenggarakan sebelum jenjang

pendidikan dasar. Pendidikan anak usia dini perlu dilakukan bagi anak

sejak lahir sampai usia 6 tahun (Rahman 2009).

2.3.2 Tujuan di Bentuknya PAUD

Tujuan utama Pendidikan Anak Usia Dini dalah memfasilitasi

pertumbuhan dan perkembangan anak sejak awal yang mencakup

aspek fisik, psikis, dan sosial secara menyeluruh. Diharapkan anak

Page 27: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

15

lebih siap untuk belajar lebih lanjut. Bukan hanya belajar secara

akademik di sekolah, melainkan juga sosial emosional, serta moral di

semua lingkungan (Hartanti, Sarno 2010).

2.3.3 Kurikulum PAUD

Kurikulum PAUD terdiri dari seperangakt bahan pembelajaran

yang mencakup lingkup perkembagan, yaitu perkembangan moral dan

agama, fisik-motorik, kognitif, bahasa, dan sosial emosional.

Kurikulum PAUD merupakan rencana yang akan dilakukan

selama proses pembelajaran, sehingga mutlak diperlukan oleh seiap

satuan pendidikan.

Untuk menyusun kurikulum PAUD komponen-komponenya

adalah :

1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Yaitu kurikulum nasional yang dikembangkan, disusun dan

dikelola oleh sebuah lembaga sesuai kebutuhan dan kultur

lembaga tersebut.

2. Kalender Pendidikan

Yaitu merupakan pengaturan waktu kegiatan pembelajaran

peserta didik dalam kurun waktu satu tahun.

3. Program Tahunan

4. Program Semester

Yaitu program pembelajaran yang berisi jaringan-jaringan

tema yang ditata secara urut dan sistematis.

Page 28: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

16

5. Rencana Kerja Mingguan

Yaitu berisi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai

indikator yang telah direncanakan dalam minggu sesuail

dengan keluasan pembahasan tema dan sub tema yang teah

direncanakan pada program semester.

6. Rencana Kerja Harian

Yaitu merupakan penjabaran dari kegiatan mingguan, yang

memuat kegiatan-kegiatan pembelajaran, individu maupun,

kelompok.

7. Komponen-komponen Penilaian

2.4 Pendidikan Non Formal di Keluarga

2.4.1 Pengertian Keluarga

Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama dalam

kehidupan anak di dalam keluargalah anak mendapat contoh

pendidikan serta bimbingan awal dari orang tua bagaimana seharusnya

bersikap, berperilaku dan bekerjasama dengan baik. Penanaman dan

pembentukan sikap, kebiasaan maupun pola tingkah laku pada masa

kanak-kanak dapat dikatakan sepenuhnya terletak pada cara orang tua

mengasuh (Yusuf, 2006).

2.4.2 Fungsi Keluarga dalam Pendidikan

a. Keluarga bukan lagi tempat social

Page 29: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

17

b.Adanya perubahan perananan orangtua yangdigantikan oleh

orang lain

c. Wanita telah banyak bekerja diluar negeri

d.Tingkatan pendidikan orangtua sangat rendah

e. Kondisi rumah tidak memadai

f. Mata perekonomian orang tua sangat rendah (Sudjana 2000)

2.4.3 Faktor Mempengaruhi Perkembangan Anak

1. Pendapatan keluarga

2. Pendidikan orang tua

3. Besarnya keluarga

4. Urutan kelahiran

5. Pribadi orang tua

6. Pengasuhan orang tua (Turmadji 2011)

2.4.4Upaya MeningkatkanPartisipasi terhadap Proses Pendidikan

Keluarga

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan proses pendidikan

bisa berasal dari pemerintah maupun dari masyarakat khususnya

keluarga. Upaya- upaya yang dapat dilakukan, yaitu :

a. Masyarakat punya kesadaran terhadap pendidikan keluarga

b. Melibatkan diri dalam aktivitas keluarga

c. Melaksanakan proses kegiatan pendidikan keluarga

d. Membantu keluarga yang kurang mampu

Page 30: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

18

e. Melibatkan diri sebagai pendidik bagi anak

yangmembutuhkan (Sudjana 2000).

2.5 Tugas Perkembangan Anak Usia Prasekolah

2.5.1 Pengertian

Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada

periode tartantu dalam rentang kehidupan individu. Tugas – tugas

perkembangan berhubungan dengan sikap, perilaku, atau ketrampilan

yang dimiliki oleh individu yang sesuai dengan usia dan fase

perkembanganya (Yusuf 2012).

2.5.2 Perkembangan Psikomotorik pada usia 3-6 tahun

Perkembangan psikomotorik pada anak tidak hanya ditemukan

pada motorik kasar tapi juga pada motorik halus.

1. Motorik Halus

Menurut Marliza, 2012 pada usia anak 3-6 tahun (Prasekolah),

anak sudah bisa melakukan kegiatan memegang atau meltakan

suatu objek dengan menggunakan jari – jari tangannya, seperti

menggunting, mewarnai, menganyam, menulis, menggengam, dan

melukis.

2. Motorik kasar

Pada anak usia 3-6 tahun (prasekolah), anak sudah bisa melakukan

aktivitas yang menggunakan otot – otot besar, gerak darsar

lokomotor, non lokomotor, dan manipulatif. Seperti lari,

Page 31: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

19

melompat, menangkap, melempar, dan menendang (Gustiana

2011).

2.5.3 Perkembangan Bahasa pada usia 3-6 tahun

Bahasa merupakan elemen yang sangat penting untuk belajar

bersosialisasi dengan lingkungan. Pada anak usia 3-6 tahun dalam

perkembangan bahasanya suadah bisa mengucapkan satu warna,

mengucapkan kata seperti papa mama, membuwat kalimat sederhana,

kosa kata terus berkembang,dapat berkomunikasi dengan orang lain,

dan bisa menguasai struktur kalimat sederhana seperti kata tanya, kata

perintah, dsb (Adriyani 2006).

Menurut Yusuf (2012) tugas perkembangan anak dibagi

menjadi 4 yaitu :

1. Pemahaman

Kemampuan memahami makna ucapan orang lain

2. Pengembangan perbendaharaan kata

Perbendaharaan kata anak-anak berkembang dimulai sangat

lambat pada usia dua tahun pertama.

3. Penyusunan kata-kata menjadi kalimat

Penyusunan kata-kata menjadi kalimat biasanya berkembang

sebelum umur dua tahun. Bentuk kalimat pertama biasanya

kalimat tunggal (kalimat satu kata).

Page 32: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

20

4. Ucapan

Kemampuan pengucapan kata-kata merupakan hasil belajar

melalui peniruan melalui suara-suara yang di dengar dari orang

lain.

2.5.4 Perkembangan personal sosial pada anak usia 3-6 tahun

Ketrampilan personal sosial dalam hidup sangatlah penting,

sehingga perkembangan personal sosial perlu dipantau sejak usia dini.

Agar dapat bersosialisasi dengan teman sebaya di lingkungan keluarga

ataupun lingkungan sekolah. Anak usia 3-6 tahun biasanya sudah bisa

untuk mengembangangkan sikap percaya terhadap orang lain, belajar

mengenal objek-objek, bahasa, berjalan, berjalan, berpakaian dsb

(Astuti 2013).

Menurut Yusuf (2012) bentuk-bentuk tingkah laku sosial yaitu :

1. Pembangkangan (negativisme)

Suatu bentuk tingkah laku melawan.

2. Agresi (agression)

Suatu bentuk reaksi terhadap frustasi, yaitu perilaku menyerang

balik secara fisik.

3. Berselisih / bertengkar (quarreling)

Apabila seorang anak merasa tersinggung atau terganggu oleh

sikap dan perilaku anak lain.

4. Menggoda (teasing)

Sebagai bentuk lain dari tingkah laku agresif.

Page 33: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

21

5. Persaingan (rivarly)

Keinginan untuk melebihi orang lain.

6. Kerja sama (cooperation)

Sikap mau bekerja sama dengan orang lain atau kelompok.

7. Tingkah laku berkuasa (ascendant behavior)

Sejenis tingkah laku untuk menguasai situasi sosial, yaitu seperti

meminta, menyuruh, menangis, menjerit, dan marah-marah.

8. Simpati (sympaty)

Sikap emosional yang mendorong individu untuk menaruh

perhatian terhadap orang lain.

2.6 Denver II

2.6.1 Pengertian

Denver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari

Denver Development Screening Test(DDST) dan Revisied Denver

Developmental Screening Test(DDST-R) adalah salah satu dari

metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini bukan

tes diagnostik atau tes IQ. Waktu yang dibutuhkan 15-20 menit

(Rusana 2010).

2.6.2 Tujuan dilakukan Denver II

Tujuan dilakukan Denver IIuntuk mengetahui proses

perkembangan anak dan mengatasi secara dini bila ditemukan

kelainan perkembangan pada anak usia prasekolah. Termasuk juga

Page 34: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

22

perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil

interaksi dengan lingkungannya (Rusana 2010).

2.6.3 Manfaat Denver II

Manfaat dilakukan Denver II untuk mengetahui tahap

perkembangan yang telah dicapai anak, menemukan adanya

keterlambatan perkembangan anak sedini mungkin, meningkatkan

kesadaran orang tua atau pengasuh anak agar mengetahui lebih dalam

tentang perkembangan anak. Perkembangan anak dengan tugas

perkembangan supaya tidak terjadi kesalahan atau keterlambatan

dalam perkembangannya (Rohanati 2009).

2.6.4 Aspek yang dinilai dalam Denver II

Ada 125 tugas perkembangan yang dinilai, yang dikelompokkan

menjadi 4 sektor, yaitu :

1. Sektor personal sosial.

Yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri

bersosialisasi danberinteraksi dengan lingkungan (Astuti 2013).

2. Sektor gerakan motorik halus

Yaitu yangberhubungan dengan kemampuan anak untuk

mengamati sesuatu,melakukan gerakan yang melibatkan bagian-

bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi

memerlukan koordinasi yang cermat ( Aryani 2009).

Page 35: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

23

3. Sektor bahasa.

Yaitu kemampuan untuk memberikan reflek terhadap suara,

mengikuti perintah dan berbicara spontan (Salimah 2011).

4. Sektor gerakan motorik kasar.

Yaitu aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh

dan biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan otot-otot besar.

Contohnyaduduk, melompat, berjalan (Saputra 2005).

2.6.5 Prosedur Melakukan Denver II

1. Sapa orang tua / pengasuh anak dengan ramah.

2. Jelaskan maksud dan tujuan test Denver IIpada orang tua.

3. Buat komunikasi yang baik dengan anak.

4. Hitung umur anak dan buat garis umur.

a. Instruksi umum : catat nama anak, tanggal lahir, dan tanggal

pemeriksaan pada formulir.

b. Umur anak dihitung dengan cara tanggal pemeriksaan dikurangi

tanggal lahir.

5. Bila anak lahir prematur, koreksi factor prematuritas. Untuk anak

yang lahir lebih dari 2 minggu sebelum tanggal perkiraan dan

berumur kurang dari 2 tahun, maka harus dilakukan koreksi.

6. Tarik garis umur dari atas ke bawah dan cantumkan tanggal

pemeriksaan pada ujung atas garis umur. Formulir Denver dapat

digunakan untuk beberapa kali, gunakan garis umur dengan warna

yang berbeda.

Page 36: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

24

7. Siapkan alat yang dapat dijangkau anak, beri anak beberapa mainan

dari kita sesuai dengan apa yang ingin ditestkan.

8. Lakukan tugas perkembangan untuk tiap sektor perkembangan

dimulai dari sektor yang paling mudah dan dimulai dengan tugas

perkembangan yang terletak disebelah kiri garis umur, kemudian

dilanjutkan sampai ke kanan garis umur.

a. Pada tiap sektor dilakukan minimal 3 tugas perkembangan yang

paling dekat disebelah kiri garis umur serta tiap tugas

perkembanagan yang ditembus garis umur.

b. Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah satu uji coba

pada langkahi (gagal / menolak / tidak ada kesempatan), lakukan

uji coba tambahan kesebelah kiri garis umur pada sektor yang

sama sampai anak dapat ”lulus”3 tugas perkembangan.

c. Bila anak mampu melakukan salah satu tugas perkambangan

pada langkahi, lakukan tugas perkembangan tambahan

kesebelah kanan garis umur pada sektor yang sama sampai anak

:gagal” pada 3 tugas perkembangan.

9. Beri skor penilaian dan catat pada formulir Denver II(Rosana

2010).

2.6.6 Skor dalam Denver II

1. Passed atau lulus (P/L). Anak melakukan uji coba dengan baik, atau

ibu / pengasuh anak memberi laporan (tepat / dapat dipercaya

bahwa anak dapat melakukannya).

Page 37: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

25

2. Failure atau gagal (F/G). Anak tidak dapat melakukan uji coba

dengan baik atau ibu / pengasuh anak memberi laporan (tepat)

bahwa anak tidak dapat melakukannya dengan baik.

3. Refuse atau menolak (R/M). Anak menolak untuk melakukan uji

coba. Penolakan dapat dikurangi dengan mengatakan kepada anak

“apa yang harus dilakukan”, jika tidak menanyakan kepada anak

apakah dapat melakukannya (uji coba yang dilaporkan oleh ibu /

pengasuh anak tidak diskor sebagai penolakan).

4. By report berarti no opportunity (tidak ada kesempatan). Anak tidak

mempunyai kesempatan untuk melakukan uji coba karena ada

hambatan. Skor ini hanya boleh dipakai pada uji coba dengan tanda

R (Rosana 2010).

2.6.7 Interprestasi dari nilai Denver II

1. Advanced

Melewati pokok secara lengkap ke kanan dari garis usia

kronologis.

2. OK

Melewati, gagal, atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan

garis usia antara ke-25 dan ke-75.

3. Caution

Gagal atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia

kronologis diatas atau diantara ke-75 dan ke-90.

Page 38: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

26

4. Delay

Gagal pada suatu pokok secara menyeluruh ke arah kiri garis

usia kronologis. Dapat dianggap sebagai keterlambatan, karena

ketidak mampuan untuk melakukan tugas tertentu (Rohanati

2009).

2.6.8 Hasil dari Denver II

1. Normal

a. Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu

caution.

b. Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya.

2. Suspect / di duga

a. Bila didapatkan = 2 caution dan / atau = 1 keterlambatan.

b. Lakukan uji ulang dalam 1 – 2 minggu untuk menghilangkan

factor sesaat seperti rasa takut, keadaan sakit atau kelelahan.

3. Untestable / tidak dapat diuji

a. Bila ada skor menolak pada = 1 uji coba tertelak disebelah kiri

garis umur atau menolak pada > 1 uji coba yang ditembus garis

umur pada daerah75–90%.

b. Lakukan uji ulang dalam 1 – 2 minggu (Rosana 2010).

Page 39: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

27

2.4 Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Anak Usia 3-

6 Tahun

(Prasekolah)

PAUD

Tugas Perkembangan

Motorik Halus

Motorik Kasar

Bahasa

Personal sosial

FAKTOR INTERNAL : FAKTOR EKSTERNAL :

1.Keturunan 1. Lingkungan

2. Jenis Kelamin a.Lingkungan Keluarga

3. Umur b.Lingkungan Sekolah

4. Kelompok Teman Sebaya

Page 40: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

28

2.5 Kerangka Konsep

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

2.6 Hipotesis

Ho : Ada hubungan antara Tugas Perkembangan berhubungan dengan

Pendidikan Anak Usia Dini 3-6 tahun (prasekolah).

H1 : Tidak ada hubungan antara Tugas Perkembangan dengan Pendidikan

Anak Usia Dini 3-6 tahun (prasekolah).

FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI :

1. U sia

2. Jenis Kelamin

3. Lingkungan

a. Lingkungan keluarga

b. Lingkungan sekolah

PAUD

Bahasa

Motorik Kasar

Motorik Halus

soaialisasi

Non PAUD

Page 41: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Rancangan

penelitian menggunakan korelasionaladalahuntuk mengungkapkan

hubungan antar variabel. Hubungan yang dimaksud adalah hubungan

fungsional yang berdasarkan teori dan logika berfikir dapat diterima,

sehingga korelasi yang dimaksud bukan hanya menghubungkan dua data

yang tidak memiliki makna. Korelasi mengacu pada kecenderungan bahwa

adanya variasi suatu variabel tertentu, maka akan diikuti oleh variasi

variabel lain. Dengan demikian, dalam rancangan penelitian korelasional

peneliti melibatkan paling tidak dua variabel. Menggunakan metode cross

sectionaladalah penelitian yang merupakan waktu pengukuran/observasi

data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat. Pada

jenis ini, variabel independen dan dependen di nilai secara simultan pada

suatu saat, jadi tidak ada tindak lanjut(Nursalam 2008).

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini menggunakan anak di PAUD Chinta

Ananda Sukoharjosebanyak 24 anak dan anak di RW 6 desa Gawanan

Timur sebanyak 24 anak. Jumlah populasi yang digunakan sebanyak 48

anak dengan usia 3-6 tahun (prasekolah). Teknik pengambilan sampel

menggunakan sampling jenuh.

Page 42: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

30

Sampling jenuh adalah pengambilan sampel dengan mengambil

semua anggota populasi menjadi sampel. Cara ini dilakukan bila

populasinya kecil, seperti bila sampelnya kurang dari 30 maka anggota

populasi tersebut diambil seluruhnya untuk dijadikan sampel penelitian

(Sugiono 2013).

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Chinta Ananda Sukoharjodan

di RW 06 Desa Gawanan Timur. Penelitian ini dilaksanakan selama 1

minggu yaitu pada tanggal 21 Mei 2014 sampai dengan 26 Mei 2014 di

PAUD dan 23-25 Juni 2014, di RW 06 Desa Gawanan Timur Karanganyar

pada tanggal 23 – 25 Juni 2014.

3.4 Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran

Variabel penelitian : Masalah apa yang akan diteliti.

Devinisi operasional : Hal yang membatasi saat melakukan penelitian

Tabel 3.1Definisi Operasional

No Variabel Definisi

operasional

Alat

Ukur

Parameter/I

ndikator

penilaian

Skala

Ukur

1. PendidikanUsia

Dini

(Variabel

Independen)

Pendidikan anak

usia dini yang

menempuh pen-

didikan di PAUD

berkisar umur 1-3

tahun.

Lembar

observasi

1= PAUD

2=non

PAUD

Nominal

Page 43: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

31

2. Tugas

perkembangan

anak prasekolah

(3-6 tahun)

Mengukur tugas

perkembangan

dari aspek

motorik halus,

motorik kasar,

bahasa dan

personal sosial.

Denver

II

1= Normal

2= Suspect

Nominal

Tabel 3.2 Variabel Perancu

No Variabel Definisi

operasional

Alat

Ukur

Parameter/Indi

kator penilaian

Skala

Ukur

1. Jenis kelamin Jenis seks anak

: laki-laki atau

perempuan

Lembar

observasi

1 = perempuan

2 = laki-laki

Nominal

2. Lingkungan Lingkungan yang

terlibat dalam

mengasuh anak

Lembar

observasi

1=orang tua

2=pengasuh

3=orangtua dan

pengasuh

Nominal

3.5 Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan data

3.5.1 Alat penelitian anak usia3-6 tahun (prasekolah)

1. Anak umur 3 tahun alat yang digunakan adalah cangkir, bola, dan kubus

2. Anak umur 3,5 tahun alat yang digunakan adalah Cangkir, bola, kubus,

manik-manik, dan pewarna.

3.Anak umur 4 tahun alat yang digunakan adalah boneka, pakaian, sendok

garpu, kubus, dan manik – manik.

Page 44: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

32

4.Anak umur 5 tahun alat yang digunakan adalah sabun, handuk kecil, sikat

gigi, pakaian, gambar, kubus, dan bola.

5.Anak umur 6 tahun alat yang digunakan adalah gambar, kubus, pakaian,

sikat gigi, kaos, dan bola.

3.5.2 Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan cara mengajukan

surat studi pendahuluan ke bagian STIKES Kusuma Husada Surakarta.

Setelah itu peneliti melakukan studi pendahuluan di PAUD Chinta Ananda

Sukoharjo dan di RW 06 Desa Gawanan Timur. Sebelumnya peneliti

memperkenalkan diri terlebih dahulu, kemudian peneliti memberi tahu

maksud dan tujuan pengumpulan data, serta memberikan informed

consent. Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini dengan

mengobservasi menggunakan Denver IIyang dilakukan selama 1 minggu,

dengan ketentuan apabila hasil yang didapatkan normal maka tidak

terdapat delay dan hanya terdapat satu caution, suspect apabila terdapat

lebih dari satu delay atau lebih dari 2 caution, sedangkan jika hasil yang

didapatkan unstable atau refose maka harus di ulang 2 minggu

lagi.Dikatakan Advancedbila melewati pokok secara lengkap ke kanan dari

garis usia kronologis, OK bila melewati, gagal, atau menolak pokok yang

dipotong berdasarkan garis usia antara ke-25 dan ke-75, Caution bila gagal

atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia kronologis

diatas atau diantara ke-75 dan ke-90, Delay bila gagal pada suatu pokok

secara menyeluruh ke arah kiri garis usia kronologis. Dapat dianggap

Page 45: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

33

sebagai keterlambatan, karena ketidak mampuan untuk melakukan tugas

tertentu (Rohanati 2009).

3.6 Uji Coba Instrumen

3.6.1 Uji validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-

benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo 2003). Mengukur validitas

dalam instrumen pengelolaan perkembangan anak diukur menggunakan

observasi tes Denver II yang telah teruji kebenarannya, dengan kategori

normal, suspect, dan unstable (Ariunto 2010).

3.6.2 Uji Relabilitas

Reliabilitas mengandung pengertian bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data, karena

instrumen tersebut sudah baik. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila tes

tersebut dapat memberikan hasil yang tepat. Reliabilitas tes dalam

penelitian ini menggunakan uji Chi square.

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisa Data

3.7.1 Teknik Pengolahan Data

1. Editing

Data diambil melalui penilaian Denver II lalu dibedakan menjadi 2

data sebelum dan sesudah perlakuan.

Page 46: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

34

2. Coding (kode data)

Data yang sudah melalui proses editing diberikan kode data. Kode

data sebelum diberi perlakuan diberi kode (S1), sedangkan datang

yang sesudah diberi perlakuan diberi kode data (S2).

3. Entri Data

Data yang sudah diberi kode dimasukan dalam program aplikasi

sistem excel untuk mempermudah dalam memasukan sistem

analisa SPSS.

4. Tabulating

Data yang sudah dimasukan keprogram aplikasi sistem excel

dikumpulkan menjadi 1 sehingga ada 2 kelompok yaitu kelompok

PAUD dan non PAUD.

3.7.2 Analisa Data

1. Analisis bivariat

Hubungan antara pendidikan usia dini dengan tugas perkembangan

pada anak diuji dengan Chi square. Chi squaredigunakan untuk

mengetahui hubungan antara 2 variabel nominal dengan nominal atau

nominal dengan ordinal. Kriteria pengujian yang digunakan sebagai

berikut:

a. Jika nilai p value ≥ α maka tidak ada hubungan antara pendidikan

usia dini dengan tugas perkembangan pada anak

b. Jika nilai p value < α maka ada hubungan antara pendidikan usia

dini dengan tugas perkembangan anak (Dahlan 2005).

Page 47: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

35

3.8 Etika Penelitian

1. Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan,

diberikan sebelum penelitian dilakukan.

2. Anonimity (tanpa nama)

Penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan /

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data / hasil penelitian yang

akan disajikan.

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun

masalah – masalah lainya.

Page 48: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Analisis Univariat

Karakter anak-anak yang diamati meliputi umur, jenis kelamin,

lingkungan, dan pengamatan dengan Denver II. Umur anak dilihat rerata,

median, modus, standar deviasi, minimum, dan maksimum. Jenis kelamin,

lingkungan, dan pengamatan dengan Denver II dilihat dengan tabel

distribusi frekuensi

4.1.1. Jenis Kelamin

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Anak PAUD dan tidak PAUD

Jenis kelamin Frekuensi persen(%)

laki-laki 23 47,7

Perempuan 25 52,3

Total 48 100

Tabel 4.1 menyatakan bahwa sebagian besar anak PAUD berjenis kelamin

perempuan.

4.1.2. Lingkungan

Tabel 4.2 Lingkungan Anak PAUD dan tidak PAUD

Lingkungan Frekuensi persen(%)

orang tua 40 83,3

orang tua dan pengasuh 8 16,7

Total 48 100

Tabel 4.2 menyatakan bahwa sebagian besar anak diasuh oleh orang tua.

Page 49: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

37

4.1.3. Jumlah Anak

Tabel 4.3 Jumlah anak berdasarkan sekolah PAUD dan tidak PAUD

PAUD Frekuensi persen(%)

PAUD 24 50,0

nonPAUD 24 50,0

Total 48 100

Tabel 4.3 menyatakan banyaknya data diambil anak PAUD dan tidak PAUD

jumlahnya sama yaitu 24 anak.

4.1.4. Perkembangan Anak PAUD

Tabel 4.4 Perkembangan Anak PAUD

Perkembangan Frekuensi persen(%)

Normal 16 66,7

Suspect 8 33,3

Total 24 100

Tabel 4.4 menyatakan bahwa perkembangan anak PAUD mayoritas dikategorikan

normal.

4.1.5. Perkembangan anak tidak PAUD

Tabel 4.5 Perkembangan Anak tidak PAUD

Perkembangan frekuensi persen(%)

Normal 11 45,8

Suspect 13 54,2

Total 24 100

Tabel 4.5 menyatakan bahwa perkembangan anak non PAUD mayoritas

dikategorikan suspect.

Page 50: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

38

4.1.6. Perkembangan personal sosial anak PAUD dan tidak PAUD

Tabel 4.6 perkembangan personal sosial anak PAUD dan tidak PAUD

personal sosial PAUD Persen (%) tidak PAUD Persen (%)

Advanced 15 62,5 16 66,7

OK 6 25,5 6 25,5

Caution 3 12,5 1 4,2

Delay 0 0 1 4,2

Total 24 100 24 100

Tabel 4.6 menyatakan bahwa perkembangan personal sosial anak PAUD dan tidak

PAUD sebagian besar advanced.

4.1.7. Perkembangan motorik halus anak PAUD dan tidak PAUD

Tabel 4.7 perkembangan motorik halus anak PAUD dan tidak PAUD

motorik halus PAUD Persen(%) tidak PAUD Persen (%)

Advanced 7 29,2 12 50,0

OK 6 25,5 7 29,2

Caution 8 33,34 16,7

Delay 3 12,5 1 4,2

Total 24 100 24 100

Tabel 4.7 menyatakan bahwa perkembangan motorik halus anak PAUD sebagian

besar dikategorikan caution dan anak tidak PAUD sebagian besar dikategorikan

advanced.

4.1.8. Perkembangan bahasa anak PAUD dan tidak PAUD

Tabel 4.8 perkembangan bahasa anak PAUD dan tidak PAUD

Bahasa PAUD Persen(%) tidak PAUD Persen (%)

Advanced 15 62,5 8 33,3

OK 6 25,5 4 16,7

Caution 2 8,3 10 41,7

Delay 1 4,2 2 8,3

Total 24 100 24 100

Page 51: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

39

Tabel 4.8 menyatakan bahwa perkembangan bahasa anak PAUD sebagian besar

dikategorikan advanceddan perkembangan bahasa anak tidak PAUD sebagian

besar dikategorikan caution.

4.1.9. Perkembangan motorik kasar anak PAUD dan tidak PAUD

Tabel 4.9 perkembangan motorik kasar anak PAUD dan

motorik kasar PAUD persen (%) tidak PAUD Persen (%)

Advanced 19 79,2 15 62,5

OK 3 12,5 4 16,7

Caution

Delay 2

0 4 16,7

8,3 1 4,2

Total 24 100 24 100

Tabel 4.9 menyatakan bahwa sebagian besar perkembangan motorik kasar anak

PAUD dan tidak PAUD dikategorikan advanced.

1.2 Analisis Bivariat

1.2.1 Tabulasi silang perkembangan anak PAUD

Tabel 4.10. tabulasi silang antara anak PAUD dengan tugas perkembangan

PAUD

Perkembangan PAUD Persen nonPAUD persen Chi

hitung p-value

Normal 16 66,7% 11 45,8% 2,116 0,146

Suspect 8 33,3% 13 54,2%

Total 24 100,0% 24 100,0%

Hasil uji statistik menggunakan uji chisquare diperoleh nilai sebesar

2,116 dengan nilai p–value sebesar 0,146. Kedua variabel dinyatakan ada

hubungannya jika nilai p-value< 0,05. Diperoleh nilai nilai p-value =

0,146 berdasarkan kriteria tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tidak

ada hubungan antara pendidikan usia dini dengan tugas perkembangan.

Page 52: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

40

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden

5.1.1Perkembangan

Hasil penelitian diperoleh bahwa anak yang sekolah PAUD

cenderung lebih banyak memiliki tugas perkembangan secara normal

(33,3%) dibandingkan tugas perkembangan secara suspect(16,7%).

Sedangkan pada anak yang tidak sekolah PAUD cenderung lebih

banyak anak yang memiliki tugas perkembangan suspect (27,1%)

dibandingkan anak yang memiliki tugas perkembangan normal

(22,9%). Meskipun demikian hasil pengujian secara statistik

diperoleh bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan usia dini

dengan tugas perkembangan pada anak di PAUD Chinta Ananda

Sukoharjo.

Perkembangan normal berarti sebagian besar anak PAUD

memiliki perkembangan motorik halus, motorik kasar, bahasa, dan

personal sosial yang baik. Perkembangan anak dipantau dari metode

denver II. Metode ini melihat perkembangan anak dengan memantau

motorik halus, motorik kasar, bahasan dan personal sosial (Martini

2006).

5.1.1 Lingkungan Keluarga

Hasil penelitian diperoleh bahwa anak-anak PAUD dan tidak

PAUD sebanyak (83.3%) semuanya diasuh oleh orang tua hanya ada

Page 53: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

41

(16,7%) anak yang diasuh oleh orang tua dan pengasuh. Keberadaan

lingkungan keluarga pada anak dapat membantu tumbuh kembang

anak. Anak cenderung lebih dekat dengan orang tuanya karena itu

orang tua sebaiknya terus memantau perkembangan anaknya. Di

lingkungan rumah Orang tua berperan dalam memberikan arahan

dan memberitahu mana yang boleh mana yang tidak.

Keluarga merupakan tempat dan lingkungan pendidikan

pertama dan terutama bagi seorang anak, dan dari sana

perkembangan kepribadian bermula. Orang tua mengajarkan kepada

anak-anaknya penguasaan diri, nilai- nilai dan peran-peran sosial,

sehingga ketika anak sudah cukup umur untk memasuki lingkungan

sekunder di luar lingkungan keluarganya, pondasi kepribadian sudah

lebih terarah dan terbentuk Lingkungan sosial yang pertama kali

dikenal anak adalah lingkungan keluarga yang merupakan

lingkungan primer hampir setiap individu sejak ia lahir(Sukirno

2013).

Lingkungan keluarga terdapat berbagai fungsi yang

mempengaruhi perkembangan kepribadian para anggotanya,

terutama anak. Sebagai lingkungan pendidikan primer, keluarga

terutama orang tua memiliki peran yang penting dalam kehidupan

anak, sebab perkembangan kepribadian mereka dimulai dari proses

sosialisasi yang terjadi antara anak dan orang tua dalam lingkungan

keluarga. (Susetyo2012 ).

Page 54: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

42

5.1.4 Personal Sosial

Hasil penelitian diperoleh bahwa anak yang sekolah PAUD

(62,5%)dan tidak sekolah PAUD (66,7%) dikategorikan advance.

Pada anak PAUD diketahui tidak ada satu anak pun yang

dikategorikan delay, sedangkan pada anak non PAUD ada satu anak

yang dikategorikan delay.

Berdasarkan keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa

perkembangan personal sosial anak PAUD lebih baik dibandingkan

anak yang tidak sekolah PAUD. Anak yang sekolah PAUD pasti

sering bertemu, berinteraksi dengan teman-teman barunya di sekolah

sehingga memacu interaksi sosial antara masing-masing anak dengan

anak lainnya(Astuti 2013).

Dilihat dari personal sosial perkembangan normal berarti

anak sudah mampu berhubungan dengan kemampuan mandiri,

bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya dengan baik.

Anak-anak sudah berhasil dalam menjalin interaksi dengan

lingkungan sosial khususnya dengan teman sebaya. Perkembangan

sosial yang baik ini akan berdampak pada perkembangan selanjutnya

(Chamidah 2009).

5.1.5 Motorik Halus

Hasil penelitian diperoleh bahwa anak yang sekolah PAUD

ternyata lebih banyak anak yang dikategorikan advance dalam

perkembangan motorik halus. Di sisi lain diperoleh juga bahwa anak

Page 55: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

43

PAUD lebih banyak yang dikategorikan delay dibandingkan anak

nonPAUD.

Berdasarkan keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa

anak yang tidak sekolah PAUD lebih baik dalam perkembangan

motorik halus. Kegiatan motorik halus merupakan kemampuan

personal yang jarang berinteraksi dengan anak-anak lainnya.

Kegiatan menggunting, menulis, mencoret-coret lebih banyak

dilakukan sendiri. Anak yang sekolah PAUD cenderung lebih sering

berinteraksi dengan anak-anak lainnya sehingga kegiatan motorik

halus lebih sering ditinggalkan. Di sisi lain anak yang tidak sekolah

PAUD tentunya lebih sering didampingi orang tua anak tersebut.

Orang tua cenderung melatih anaknya dalam menulis, menggambar

dan aktivitas lainnya yang berkaitan dengan motorik halus. Di rumah

anak cenderung dilarang jika berlarian di rumah (Merliza 2012).

Dilihat dari motorik halus berarti anak mampu melakukan

gerakan menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh

tertentu, yang dipengaruhi oleh keinginan belajar dan berlatih. Anak-

anak sudah cukup mampu melakukan gerakan-gerakan yang

menggunakan jari tangan dengan baik seperti menggunting menulis,

corat-coret dan lain-lain (Yuniarni 2009).

5.1.6 Motorik Kasar

Hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar anak PAUD

dikategorikan advance, dan pada anak nonPAUD dikategorikan

Page 56: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

44

advance. Meskipun keduanya sebagian besar dikategorikan advance

tetapi persentase anak yang dikategorikan advance pada anak PAUD

lebih banyak dibandingkan anak nonPAUD.

Berdasarkan keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa

anak yang sekolah PAUD lebih baik dalam perkembangan motorik

kasar.Sama halnya dengan personal sosial, anak-anak akan sering

bertemu dengan temannya di sekolah. Di sekolah tersebut mereka

senang bermain, berkejar-kejaran, menendang-nendang bola dan

kadang-kadang juga bertengkar memperebutkan barang-barang

ternentu. Kegiatan tersebut tentunya memerlukan gerak motorik

kasar sehingga memacu perkembangan motorik kasar anak (Gustiana

2011).

Dilihat dari Motorik kasar berarti anak mampu melakukan

aktivitas yang menggunakan otot-otot besar, gerak dasar lokomotor,

nonlokomotor, dan manipulatif. Anak anak sudah mampu melakukan

motorik kasar dengan baik. Hal ini berarti anak PAUD sebagian

besar sudah mampu melakukan gerakan-gerakan seperti berlari,

menangkap, melampar, maupun menendang dengan baik (Yusuf

2012).

5.1.7 Bahasa

Hasil penelitian diperoleh bahwa perkembangan bahasa anak

PAUD sebagian besar dikategorikan advance sedangkan pada anak

non PAUD perkembangan bahasanya dikategorikan coution.

Page 57: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

45

Berdasarkan keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa anak

yang sekolah PAUD memiliki perkembangan bahasa lebih baik

dibandingkan dengan anak yang tidak sekolah PAUD.

Dilihat dari kemampuan bahasa berarti anak mampu

bersosialisasi dengan lingkuangan. Bahasa merupakan sarana

berkomunikasi dengan teman, keluarga, maupun orang lainnya.

Anak PAUD sudah mampu memahami ucapan orang lain,

mengucapkan kata-kata, memiliki perbendaharaan kata yang terus

berkembang hingga akhirnya mampu menyusun kata menjadi

kalimat (Salimah 2011).

Di sekolah intensitas anak bertemu dengan orang lain akan

lebih sering dibandingkan di rumah saja. Selama bertemu dengan

anak-anak lainnya mereka pasti melakukan komunikasi dengan

temannya. Selain itu juga keberadaan seorang guru juga mendukung

perkembangan bahasa anak-anak PAUD. Guru melatih

memperkenalkan warna, benda tutur kata dan lain-lain sehingga

jumlah kosa kata yang diterima anak akan lebih banyak

dibandingkan anak yang tinggal di rumah saja (Adriyani 2006).

5.1.8 Hubungan Pendidikan Usia Dini dengan Tugas Perkembangan

Hasil uji statistik menggunakan uji chisquare diperoleh

nilai p–value sebesar 0,146 yang artinya bahwa tidak ada hubungan

antara pendidikan usia dini dengan tugas perkembangan. Hasil

penelitian ini tidak ada jurnal pendukung yang mengatakan tidak ada

Page 58: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

46

hubungan pendidikan anak usia dini dengan tugas perkembangan

dikarenakan dalam penelitian ini anak yang mengikuti PAUD atau

tidak mengikuti PAUD sama-sama memiliki tugas perkembangan

yang rata-rata normal. Anak PAUD memperoleh pendidikan yang

cukup baik di sekolah dan dari orang tua, sedangkan anak yang tidak

mengikuti PAUD walaupun tidak mendapatkan pendidikan yang

formal seperti di PAUD tetapi mendapatkan pendidikan yang sama

di keluarga (Apriana2009 ).

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan terdekat

bagi anak,sehingga keluarga juga merupakan sumber bagi timbulnya

sifat agresi anak. Pola asuh orang tua merupakan interaksi antara

orang tua dengan anaknya selama mengadakan pengasuhan, dan

setiap pola asuh memberi kontribusi terhadap perilaku agresif.

Kontribusi yangdiberikan dapat negatif maupun positif.

Tempatpenelitian di Desa Gawanan Timur RW 06 anak-anak yang

tidak mengikuti PAUD sama perkembangannya dengan anak yang

mengikuti PAUD karena mendapat pengasuhan dan pembelajaran

dari keluargakarsehingga dalam penelitian ini tidak ada hubungan

pendidikan anak usia dini dengan tugas perkembangan seperti jurnal

jurnalyangtelahada(Aisyah2010).

Page 59: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

47

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Penelitian tentang hubungan pendidikan usia dini dengan tugas

perkembangan pada anak di PAUD Chinta ananda Sukoharjo diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

6.1.1 Anak non PAUD memiliki perkembangan motorik halus lebih baik

dibandingkan anak PAUD

6.1.2 Anak PAUD memiliki perkembangan motorik kasar bahasa lebih

baik dibandingkan anak non PAUD

6.1.3 Anak PAUD memiliki perkembangan personal sosial lebih baik

dibandingkan anak non PAUD

6.1.4 Anak PAUD memiliki perkembangan bahasa lebik baik

dibandingkan anak non PAUD

6.1.5 Tidak ada hubungan antara pendidikan PAUD dengan tugas

perkembangan anak.

6.2 Saran

6.2.1 Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan khususnya orang tua agar

memberikan pengawasan dan dukungan tentang tugas perkembangan

anak, supaya berkembang sesuai dengan umur anak dan tidak ada

kesalahan.

Page 60: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

48

6.2.2 Bagi institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan bagi institusi dapan menjadi bahas

bacaan dan menambah pengetahuan serta menambah kualitas tentang tugas

perkembangan pada anak.

6.2.3 Bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini bagi peneliti lain yang tertarik melakukan

penelitian tentang topik yang sama, supaya melakukan pelatihan tentang

Denver II terlebih dahulu supaya memahami benar tentang tugas

perkembangan anak.

6.2.4 Bagi Profesi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

sumber referensi tentang tugas perkmbangan bagi kurikulum dan

pengajaran di PAUD Chinta Ananda Sukoharjo dan STIKES Kusuma

Husada Surakarta.

Page 61: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

DAFTAR PUSTAKA

Agung, A. A. Gede. 2010. ‘Metodologi Penelitian’, Suatu pengantar Pendidikan.

Singaraja:FIP Undiksha

Apriana, R. 2009.’Hubungan Pendidikan Usia Dini dengan Perkembangan

Kognitif Anak Usia Prasekolah di Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan

Banyumanik”,

Aisyah, S.T, 2010. ‘ Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Tingkat

Agresivitas anak’, Jurnal Medtek, vol. 2, no. 1.

Arikunto. S, 2006. ‘Penelitian Tindakan Kelas’. Jakarta; Rineke Cipta.

Aryani, D. R. 2009. ‘Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Perkembangan Anak

dengan Perkembangan Motorik Kasar dan Motorik Halus Anak Usia 4-5

Tahun di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 7 Semarang’, Jurnal Penelitian, vol.

2, no. 2, hal 11-20.

Astuti, M 2013, ‘Implementasi Program Fullday School Sebagai Usaha

Mendorong Perkembangan Sosial Peserta Didik TK Unggulan AL-Ya’lu

Kota Malang’, Kebijakan dan Perkembangan Pendidikan,vol 1, no 2, hal

133.

Chamidah, N. A. 2009.’Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan dan

Perkembangan’, Jurnal Pendidikan Khusus, vol. 5, no. 2.

Dahlan, SM 2011,’Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Evidence Based

Medicine 1, Salemba Medika, Jakarta.

Guatiana, DA 2011, ‘Pengaruh Permainan Modifikasi Terhadap Kemampuan

Motorik Kasar dan Kognitif Anak Usia Dini’, Ediai Khusus, no 2, hal 192.

Gustiana, AD 2011, ‘Pengaruh permainan modifikasi terhadap kemampuan

motorik kasar dan kognitif pada anak usia dini, Edisi Khusus, no 2, hal

191-192.

Harini, Firdaus 2003,’ Mendidik Anak Usia Dini’, Kreasi Wacana, Yogyakarta.

Hartanti dan Sarno 2010, ‘Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di

Kota Yogyakarta’, Jurnal Penelitian, vol 5, hal 63-65.

Hidayat, N 2009, ‘Hubungan Tingkat Pemahaman Pendidikan Anak Usia Dini

Dengan Tingkat Kesesuaian Penggunaan Metode Pendidikan Anak Pada

Page 62: HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-andinimard...14 2.4 Pendidikan Non ... Tahap perkembangan ini menunjukan hal yang

Pendidik Wanita di Bantul Yogyakarta’, Jurnal Pusat Studi Wanita, vol

XIII, no 2, hal 53.

Martini, J 2006, ‘Perkembangan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak

Pedoman bagi Orang tua dan Guru, Jakarta: PT Grasindo.

Merliza, 2012, ‘Peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui permainan

melukis dengan kuas taman kanak- kanak pasaman barat’, Jurnal Pesona

PAUD, vol 1, no 1, hal 1-3.

Nursalam, 2008, ‘Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan’. Salemba medika, Jakarta.

Rahman, U 2009, ‘Karakteristik perkembangan anak usia dini’, Lentera

Pendidikan, vol 12, no 1, hal 46-57.

Salimah, 2011,’ Dampak Penerapan Bermain dengan Media Gambar Seri dalam

Mengembangkan Ketrampilan Berbicara dan Peluasan Kosa Kata Anak

Usia Dini’, Edisi Khusus, no 1.

Saputra, Yudha M. 2005. ‘Perkembangan Gerak’. Jakarta: Ditjen Manajemen

Pendidikan Dasar dan Menengah

Sudjana S. H. Djudju. 2000,’ Metode dan TeknikPembelajaran’, Fallah

Production :Bandung.

Sugiono, 2013, ‘Metode penelitiaNkuantitatif dan kualitatif’, Alfabeta, Bandung.

Yusuf, S 2009, Psikologi perkembangan anak dan remaja, PT Remaja

Rosdakarya, Bandung.