hubungan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI MUARA KELINGI
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Oleh: Agus Susanto1, Sukasno2, Dodik Mulyono3
Program Studi Pendidikan Matematika STKIP-PGRI Lubuklinggau
Email : [email protected]
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Hubungan Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar
Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri Muara Kelingi Tahun Pelajaran 2015/2016”.
Rumusan masalahnya adalah “Apakah terdapat hubungan signifikan antara minat
belajar Siswa Terhadap prestasi belajar matematika siswa Kelas X SMA Negeri Muara
Kelingi tahun pelajaran 2015/2016?”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan minat belajar Siswa Terhadap prestasi matematika siswa kelas X SMA
Negeri Muara Kelingi tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini menggunakan metode
eksperimen semu. Populasinya adalah Seluruh siswa kelas X SMA Negeri Muara
Kelingi Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 180 siswa dan sebagai sampel
sebanyak 36 siswa yang diambil secara acak. Pengumpulan data dilakukan teknik
angket dan dokumentasi Data yang terkumpul dianalisis menggunakan korelasi produk
moment. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
signifikan antara minat belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas
X SMA Negeri Muara Kelingi. Besarnya hubungan minat belajar siswa terhadap
prestasi belajar matematika siswa adalah 24,01%, maka diketahui minat belajar
mempengaruhi prestasi belajar matematika sebesar 24,01%, berarti ada faktor lain yang
mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa sebesar 75,99%.
Kata kunci: Minat Belajar, Prestasi belajar, Matematika.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan titik tolak terwujudnya generasi muda untuk siap
bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman (Riyanto,2012). Dalam dunia
pendidikan, terutama pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) mata pelajaran
merupakan hal pokok dalam sebuah proses pendidikan. Disekolah ada beberapa mata
pelajaran utama seperti Bahasa Indonesia, Matematika, Agama, Ilmu Pengetahuan
Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Bahasa Inggris. Salah satu mata pelajaran yang
sangat penting dan sering menjadi pembahasan utama adalah pelajaran Matematika.
Matematika sedari dulu memang menjadi momok yang menakutkan bagi siswa – siswi
disekolah terutama di Indonesia, prestasi belajar matematika di Indonesia pun masih
tergolong sangat rendah dibandingkan negara– negara lainnya. SMA Negeri Muara
1 Alumni Prodi Matematika STKIP PGRI lubuklinggau 2,3 Dosen Prodi Matematika STKIP PGRI Lubuklinggau
Kelingi merupakan salah satu dari beberapa sekolah negeri yang ada di Musi Rawas
dan terletak di Provinsi Sumatera Selatan.
Minat belajar memang sangat berpengaruh pada diri seseorang. Dengan adanya
minat seseorang akan melakukan sesuatu hal yang kiranya akan menghasilkan sesuatu
bagi diri seseorang tersebut. Slameto (2010:180) menyatakan minat adalah suatu rasa
lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu diluar diri. Salah satu faktor intern yang sangat besar pengaruhnya
terhadap proses belajar belajar siswa adalah minat siswa itu sendiri, karena bila bahan
pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan
belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Sebaliknya bila
bahan pelajaran itu sesuai dengan minat siswa maka akan lebih mudah mempelajarinya
karena minat menambah frekuensi kegiatan belajar.
Berdasarkan hasil observasi dengan guru matematika dan pada waktu
pelaksanaan PPL di SMA Negeri Muara kelingi, diperoleh nilai ulangan semester
genap matematika yang tergolong rendah. Rata-rata ulangan hariannya sekitar 65,5.
Sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah 75.
Adapun jumlah siswa yang tuntas sebanyak 75 siswa atau 41,67% dan siswa yang tidak
tuntas sebanyak 105 siswa atau 58,34% dari 180 siswa.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik akan melakukan
penelitian tentang “Hubungan Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar
Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri Muara Kelingi Tahun Pelajaran 2015/2016.”
DESKRIPSI TEORETIK
Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar.
Antara kata prestasi dan belajar mempunyai arti yang berbeda. Oleh karena itu,
sebelum pengertian prestasi belajar, ada baiknya pembahasan ini diarahkan pada
masing-masing permasalahan terlebih dahulu untuk mendapatkan pemahaman lebih
jauh mengenai makna kata prestasi dan belajar. Prestasi belajar merupakan salah satu
indikator penting di dalam menentukan keberhasilan suatu lembaga pendidikan.
Prestasi bealajar peserta didik selalu mendapatkan perhatian dari seluruh elemen
pendidikan, baik kepala sekolah, guru, orang tua, maupun masyarakat luas. Purwanto
(dalam Donni juni priansa, 2014:66) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah
perubahan prilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan
pendidikan. R. M. Gagne (Surya, dalam Donni juni priansa, 2014:66) menyatakan
bahwa prestasi belajar adalah kecakapan manusiawi (human capabilities) yang
meluputi informasi verbal, kecapakan intelektual (diskriminasi, konsep konrit, konsep
abtrak, aturan dan aturan yang lebih tinggi), strategi kognitif, sikap, dan kecakapan
motorik.
Berdasarkan beberapa pendapat mengenai matematika diatas, dapat
disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu dasar dari pengetahuan yang mengenai
bentuk, konsep abstrak yang menggunakan bilangan-bilangan dan simbol-simbol serta
menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian Belajar
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang dari pengalaman
dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan perubahan diri yang
baik. Menurut Slameto (2010: 61) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Dalyono (2009) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar adalah faktor internal (kesehatan, intelegensi dan bakat, minat, motivasi, cara
belajar) dan faktor eksternal (keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan sekitar).
Syah (2010) mengatakan bahwa prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh faktor
internal (keadaan/kondisi jasmani dan rohani peserta didik) dan faktor eksternal
(kondisi lingkungan di sekitar peserta didik) dan faktor pendekatan belajar (approach
to learning) yang dapat digambarkan melalui table berikut ini.
Minat Belajar
Menurut Slameto (dalam Donni juni priansa, 2010:60) “Minat adalah suatu rasa
lebih suka rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan suatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat dengan hubungan tersebut, semakin
besar minat.
Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan
bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula
dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat
terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar
terhadap subjek tertentu. Berdasarkan pengertian minat dan belajar tersebut, dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan minta belajar adalah sesuatu keinginan atas
kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya
melahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap
dan keterampilan.
METODE PENELITIAN
Sugiyono (2011:224) mengemukakan bahwa korelasi adalah angka yang
menunjukan hubungan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih. Arah
dinyatakan dalam bentuk hubungan negatif dan positif, sedangkan kuatnya hubungan
dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Hubungan dua variabel atau lebih
dikatakan hubungan positif, bila nilai suatu variabel ditingkatkan, maka akan
meningkatkan variabel lainnya dan sebaliknya bila suatu variabel diturunkan maka
akan menurunkan nilai variabel lainnya. Sedangkan hubungan dua variabel atau lebih
dikatakan hubungan negatif, bila nilai suatu satu variabel dinaikkan maka akan
menurunkan nilai variable yanglainnya dan sebaliknya jika nilai satu variabel
diturunkan maka akan menaikkan nilai variabel lainnya.
Variabel dalam penelitian ini terjadi dari variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas (X) adalah minat belajar siswa dan variabel terikat (Y) adalah prestasi
belajar matematika.
Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat digambarkan:
Keterangan :
X = Skor minat belajar
Y = Skor prestasi belajar siswa
Populasi dan Sampel
Populasi
Menurut Arikunto (2010:173) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri Muara
X Y
Kelingi tahun pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari 6 kelas dan berjumlah 180
siswa. Secara lengkap populasi penelitian dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1
Populasi penelitian
NO Kelas Jumlah Siswa
Jumlah Laki-laki Perempuan
1 X 1 10 20 30
2 X 2 12 19 31
3 X 3 12 18 30
4 X 4 10 20 30
5 X 5 12 17 29
6 X 6 14 16 30
JUMLAH 70 110 180
Sumber: Tata Usaha SMA Negeri Muara Kelingi Tahun Pelajaran 2015/2016
Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Adapun teknik yang
digunakan dalam pengambilan sampel penelitian ini yaitu dengan menggunakan
random sampling (acak) dimana sampel yang diambil dengan cara diundi. Setiap
kelas memiliki kesempatan yang sama kemudian dari sampel yang diundi maka
akan ada perwakilan dari setiap sampel yang diambil.
Untuk menetapkan jumlah sampel, penulis berpedoman pada pendapat yang
menyatakan apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya
lebih besar dari 100, maka dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau
lebih.” (Arikunto,2010:109).
1. Teknik angket
Arikunto (2010:268) mengemukanakan bahwa teknik angket atau kuesioner
adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi
dari responden dalam arti laporan dalam pribadinya, atau hal hal yang ia ketahui.
Instrumen untuk metode ini adalah angket atau kuesioner. Teknik angket ini
digunakan untuk mengumpulkan data tentang minat belajar matematika.
Tabel 2
Bobot Alternatif Jawaban
No Alternatif jawaban Bobot Penilaian
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
1 Sangat Setuju 4 1
2 Setuju 3 2
3 Tidak Setuju 2 3
4 Sangat Tidak Setuju 1 4
2. Teknik dokumentasi
Arikunto (2010:274) mengemukakan bahwa teknik dokumentasi yaitu mencari
data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, lengger, dan sebagainya. Teknik dokumen ini digunakan
untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa pada pembelajaran. Bentuk
dokumentasi yang digunakan untuk mengumpulkan data prestasi belajar dalam
penelitian ini adalah daftar nilai ulangan matematika semester genap kelas X SMA
Negeri Muara Kelingi tahun pelajaran 2015/2016.
TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisis data dilakukan dalam penelitian ini adalah :
2. Uji Normalitas data
Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui kenormalan data. Rumus
yang digunakan adalah uji kecocokan chi-kuadrat (𝜒2) yaitu sebagai berikut:
𝜒2 = ∑(𝑓0−𝑓ℎ)2
𝑓ℎ (Sugiyono, 2011:107)
Keterangan :
𝜒2 = harga chi-kuadrat yang dicari
𝑓0 = frekuensi yang diobservasi
𝑓ℎ = frekuensi yang diharapkan
Selanjutnya 𝜒 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 2 dibandingkan dengan 𝜒 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
2 dengan derajat kebebasan
(dk) = n-1 dan pada taraf kepercayaan 5 %. Dimana n adalahbanyaknya kelas
interval. Jika 𝜒 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 2 < 𝜒 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
2 maka, dapat dinyatakan bahwa data berdistribusi
normal.
3. Untuk mengetahui korelasi untuk variabel yang ada, digunakan teknik korelasi
product moment, dengan rumus :
2222 )()()()(
))(()(
YYnXXn
YXXYnr
(Arikunto:2010)
Keterangan :
X = Skor minat belajar siswa
Y = Skor hasil belajar siswa
4. Untuk menentukan signifikan dari korelasi menggunakan uji t sebagai berikut:
(Arikunto:2010)
keterangan :
21
2
r
nrthitung
r = Koefisien korelasi
n = banyak subjek
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri Muara Kelingi pada tanggal 20
Agustus 2015 sampai 21 September 2015 yang menjadi populasi adalah seluruh siswa
kelas X yang terdiri dari 6 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 180 siswa, dari 180
siswa ini diambil sampel sebanyak 36 siswa. Variabel yang diteliti terdapat dua
variabel yaitu minat belajar sebagai variabel bebas (X) dan prestasi belajar matematika
sebagai variabel terikat (Y).
Untuk mendapatkan gambaran mengenai karakteristik skor subjek dari masing-
masing variabel penelitian digunakan analisis deskriptif korelasi. Teknik pengumpulan
data yang digunakan teknik angket dan dokumentasi. Deskriptif dari data hasil
pengukuran masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
1. Data Tentang Minat Belajar (X)
Untuk mengetahui tentang minat belajar siswa kelas X terhadap mata
pelajaran matematika di SMA Negeri Muara Kelingi, maka peneliti menggunakan
angket yang terdiri dari 20 item pernyataan dengan kriteria jawaban dimana setiap
soal terdapat 4 item jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju
(TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Apabila pernyataan yang positif mempunyai
bobot setiap alternatif jawaban yang berurut-urut maka diberi skor 4,3,2,1
Sedangkan pernyataan yang negatif mempunyai bobot setiap alternatif jawaban
yang berurut-urut maka diberi skor 1,2,3,4. Rekapitulasi hasil perhitungan
(Lampiran B) rekapitulasi hasil angket dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3
Rekapitulasi Hasil Angket
Kategori Jumlah Persentase (%)
Sangat Berminat 0 Siswa 0 %
Berminat 18 Siswa 50%
Tidak Berminat 17 Siswa 47,2%
Sangat Tidak Berminat 1 Siswa 2,78%
JUMLAH 36 Siswa 100%
Berdasarkan Rekapitulasi hasil perhitungan angket dapat pada tabel 4.1 adalah
Siswa sangat berminat sebanyak 0 siswa atau 0 %, berminat sebanyak 18 siswa
atau 50%, tidak berminat sebanyak 17 siswa atau 47,2%, Siswa sangat tidak
berminat sebanyak 1 siswa atau 2,78 .Nilai rata-rata (�̅�) secara keseluruhan sebesar
61,5dan simpangan baku sebesar 9,85 (lihat pada lampiran B). Jadi secara
deskriptif dapat dikatakan bahwa siswa sangat berminat dengan pelajaran
matematika.
2. Data Tentang Prestasi Belajar (Y)
Untuk mengetahui tentang prestasi belajar matematika siswa kelas X di SMA
Negeri Muara Kelingi, maka data yang diambil dari nilai ujian semester
ganjil.Rekapitulasi hasil dataprestasi belajar siswa tersebut dapat dilihat pada tabel
4 berikut :
Tabel 4
Rekapitulasi Hasil Data Prestasi Belajar Siswa
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa siswa yang mendapat nilai lebih dari
atau sama dengan KKM (75) sebanyak 36 siswa dan nilai yang kurang dari KKM
(belum tuntas) tidak ada. Nilai yang tertinggi adalah 89 sedangkan nilai terendah
adalah 73 Nilai rata-rata (�̅�) secara keseluruhan sebesar 80,05 dan simpangan baku
sebesar 3,28 (lihat pada lampiran B). Jadi secara deskriptif dapat dikatakan bahwa
nilai matematika siswa cukup baik.
3. Pengujian Hipotesis
Untuk menarik kesimpulan dari data penelitian maka dilakukan pengujian
hipotesis secara statistik. Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini
adalah:
𝐻𝑎 = Terdapat hubungan yang signifikan antara minat belaja siswa terhadap
Prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri Muara Kelingi.
𝐻0 = Tidak terdapat hubungan yang signifikan anatar minat belajar siswa dan
Kategori Hasil
Nilai Terendah 73
Nilai Tertinggi 89
Nilai Rata-rata 80,05
Simpangan Baku 3,28
Jumlah yang Tuntas 36
Jumlah Tidak Tuntas 0
prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri Muara Keligi.
4. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data haasil tes siswa berdistribusi
normal atau tidak. Berdasarkan kriteria statistik , bahwa jika 𝜒2hitung<𝜒2
tabelpada taraf
kepercayaannya maka data dinyatakan 𝛼 = 0,05, maka data dinyatakan
berdistribusi normal.
Dari hasil perhitungan (Lampiran B) uji normalitas data angket dan data prestasi
belajar dapat dilihat pada tabel 5:
Tabel 5
Hasil Uji Normalitas Data Angket Dan Data Prestasi Belajar
Data 𝝌𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠𝟐 Dk 𝝌𝐭𝐚𝐛𝐞𝐥
𝟐 Kesimpulan
Angket 3,11 5 11,070 NORMAL
Prestasi Belajar 3,61 5 11,070 NORMAL
Berdasarkan tabel 4.3 di atas maka diperoleh bahwa data pada angket
berdistribusi normal karena 𝜒2hitung( 3,11) <𝜒2
tabel ( 11,070 ), Sedangkan data pada
prestasi belajar berdistribusi normal karena 𝜒2hitung( 3,6139) <𝜒2
tabel( 11,070).
5. Korelasi Product Moment
Untuk mengetahui adanya korelasi minat belajar terhadap prestasi belajar
matematika pada pelajaran matematika di kelas X SMA Negeri Muara Kelingi,
data dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment.
Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui besarnya koefisien korelasi
antara kedua variable yang diuji adalah 0,48. Nilai tersebut menunjukan bahwa
antara variabel minat belajar terhadap prestasi belajar pada pelajaran matematika
memiliki korelasi positif dan pada tingkatan sangat sedang.
Untuk menentukan signifikan dari korelasi maka menggunakan rumus uji t.
Dari perhitungan tersebut 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 adalah 3,18 Selanjutnya mencari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan
taraf 5 % serta dk = n – 2 = 36 – 2 = 34, sehingga diperoleh 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,68. Dengan
demikian, kerena 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (3,18 < 1,68 ) maka 𝐻0 ditolak dan 𝐻𝑎
diterima.
6. Koefisien Determinasi
Untuk menghitung besarnya koefisien penetu antara minat belajar terhadap
prestasi belajar pada pelajaran matematika kelas X SMA Negeri Muara Kelingi
maka penelitian ini menggunakan koefisiensi determinaasi.
Variabel minat belajar konstribusi yang positif terhadap prestasi belajar pada
pelajaran matematika sebesar 24,01%, maka diketahui minat belajar mempeengaruhi
prestasi belajar matematika sebanyak 24,01% berarti ada faktor lain yang ikut
mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa sebesar 75,99%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hunbungan yang signifikan
antara minat belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA
Negeri Muara Kelingi Tahun Pelajaran 2015/2016.
PEMBAHASAN
Daryanto (2010:35-50) menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar yaitu faktor intern dan faktor ekternal. Faktor intern meliputi kesehatan,
intelegensi, perhatian, bakat, minat. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor
keluarga, metode belajar, kurikulum, lingkungan, displin, tugas rumah dan faktor
masyarakat. Berdasarkan faktor-faktor diatas, salah satu faktor intern yang
mempengaruhi hasil belajar adalah minat siswa itu sendiri. Menurut Slameto
(2010:180)minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau
aktivitas tanpa ada yang menyuruh.
Dalam perhitungan hasil minat belajar (X) yang dibuat penulis dalam bentuk
angket sedangkan prestasi belajar (Y) dilihat pada nilai ujian semester diperoleh siswa
yang telah dihitung menggunakan rumus korelai product moment (rxy) adalah 0,48. Hal
ini disebabkan siswa dalam mengisi angket tidak bersungguh-sungguh dikarenakan
adanya rasa takut kalau pengisisan angket anda akan mempengaruhi nilai mereka.
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa siswa yang mendapat nilai lebih
dari atau sama dengan KKM (75) sebanyak 36 siswa dan nilai yang kurang dari KKM
(belum tuntas) tidak ada. Nilai yang tertinggi adalah 89 sedangkan nilai terendah adalah
73 Nilai rata-rata (�̅�) secara keseluruhan sebesar 80,05 dan simpangan baku sebesar
3,61 (lihat pada lampiran B).
Berdasarkan hasil analisis diperoleh r (koefesien korelasi) sebesar 0,48 yang
berarti terdapat korelasi yang positif antara minat belajar siswa terhadap prestasi belajar
matematika. Besarnya konstribusi minat terhadap prestasi belajar matematika sebesar
24,01 %. Setelah dilakukan pengujian hipotesis, Ho diterima. Dengan demikian
hipotesis yang diajukan ditolak kebenarannya. Hal ini berarti terdapat hubungan yang
tidak signifikan antara minat belajar siswa dan prestasi belajar matematika siswa kelas
X SMA Negeri Muara Kelingi tahun pelajaran 2015/2016.
Besarnya hubungan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika
adalah 24,01% yang berarti tinggi rendahnya hasil belajar dipengaruhi minat belajar
dan sisanya 75,99% dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Faktor lain
tersebut biasanya dari lingkungan sekolah atau lingkungan belajar yang kurang nyaman
membuat siswa dalam belajar, siswa merasa takut untuk bertanya jika mengalami
kesulitan, siswa kurang aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, kurangnya
motivasi dari guru untuk minat belajar siswa.
Sedangkan hipotesis penelitian ditolak kebenarannya berdasarkan perhitungan
pada thitung diperoleh 3,18. Selanjutnya mencari ttabel dengan taraf signifikan 5 % serta
𝑑𝑘 = 𝑛 − 2 = 36 − 2 = 34, sehingga diperoleh ttabel = 1,69. Dengan demikian,
karena thitung > ttabel (3,18 > 1,69) maka Hoditolak Ha diterima . dengan demikian maka
dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara minat belajar
siswa dan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri Muara Kelingi.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1. Terdapat hubungan yang positif antara minat belajar siswa terhadap prestasi
belajar matematika kelas X SMA Negeri Muara Kelingi Tahun Pelajaran
2015/2016.
2. Besarnya hubungan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa
adalah 24,01%, maka diketahui minat belajar mempengaruhi prestasi belajar
matematika sebesar 24,01%, berarti ada faktor lain yang ikut mempengaruhi
prestasi belajar matematika siswa sebesar 75,99%.
Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan antara lain :
1. Bagi siswa, dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran
matematika.
2. Bagi guru, dapat dijadikan masukan agar dapat memberikan motivasi terhadap minat
siswa dalam pembelajaran matematika.
3. Bagi sekolah, untuk melihat dan membandingkan mutu sebuah sekolah dengan
sekolah yang lain.
4. Bagi peneliti, untuk sebagai bekal dan pengalaman calon guru dalam meningkatkan
hasil belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta
Baharudin. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogyakarta: Ar-Ruzz Media
Donni Juni Priansa & Ani Setiani, 2015. Manajemen Peserta Didik dan Model
Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya.
Riyanto, Yatim. 2012. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta : Kencana Pendana
Media Group
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta
Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Susanto, Ahmad. 2012. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta:Kencana Prenada Media Group.