hubungan masyarakat

13
Manajemen Hubungan Sekolah Masyarakat A. Pengertian Hubungan Masyarakat Kata “humas” atau hubungan masyarakat merupakan terjemahkan dari kata bahasa Inggris “public relation”. Public Relation merupakan keseluruhan upaya untuk melibatkan orang banyak agar mereka terlibat dalam kegiatan suatu organisasi atau lembaga. Keterlibatan orang banyak atau pihak lain bisa dalam hal penetapan kebijakan, pelayanan serta tindakan-tindakan nyata lainnya. Humas merupakan suatu hubungan timbal balik antara suatu organisasi dan masyarakatnya, agar komunikasi antara lembaga yang menyelenggarakan suatu kegiatan dengan masyarakat berjalan secara optimal. Minarti (2011) menguraikan beberapa pandangan para ahli berkaitan dengan pengertian hubungan masyarakat. Berikut ini akan diuraikan masing-masing pandangan para ahli tersebut: Menurut Siagian: “humas adalah keseluruhan kegiatan yang dijalankan suatu organisasi terhadap pihak-pihak lain dalam rangka pembinaan pengertian dan memperoleh dukungan pihak lain itu demi mencapainya tujuan organisasi dengan sebaik-baiknya”. Menurut Frank Jefkins: “humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-

Upload: kais-anagh-desztroyer

Post on 18-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

fisika

TRANSCRIPT

Manajemen Hubungan Sekolah Masyarakat

A. Pengertian Hubungan MasyarakatKata humas atau hubungan masyarakat merupakan terjemahkan dari kata bahasa Inggris public relation. Public Relation merupakan keseluruhan upaya untuk melibatkan orang banyak agar mereka terlibat dalam kegiatan suatu organisasi atau lembaga. Keterlibatan orang banyak atau pihak lain bisa dalam hal penetapan kebijakan, pelayanan serta tindakan-tindakan nyata lainnya. Humas merupakan suatu hubungan timbal balik antara suatu organisasi dan masyarakatnya, agar komunikasi antara lembaga yang menyelenggarakan suatu kegiatan dengan masyarakat berjalan secara optimal. Minarti (2011) menguraikan beberapa pandangan para ahli berkaitan dengan pengertian hubungan masyarakat. Berikut ini akan diuraikan masing-masing pandangan para ahli tersebut: Menurut Siagian: humas adalah keseluruhan kegiatan yang dijalankan suatu organisasi terhadap pihak-pihak lain dalam rangka pembinaan pengertian dan memperoleh dukungan pihak lain itu demi mencapainya tujuan organisasi dengan sebaik-baiknya. Menurut Frank Jefkins: humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.

Dari beberapa rumusan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa humas adalah (1) suatu proses komunikasi), (2) antara suatu lembaga dan masyarakat, (3) untuk memperoleh kepercayaan dan dukungan, (4) agar tercapainya visi misi suatu lembaga atau organisasi. Humas, dalam konteks pembicaraan tentang manajemen pendidikan atau sekolah, merupakan proses komunikasi timbal balik antara sekolah dan masyarakat guna mendukung proses pembelajaran di sekolah, agar tercapainya tujuan pendidikan. Menurut W. Kindered, humas adalah a processof communication between the school and the community for the purpose of increasing citizen understanding of educational needs and practices and encouraging intelligent citizen in interest and coorperation in the work ofimproving the school . Wahjosumidjo juga menandaskan bahwa humas dalam konteks hubungan masyarakat dengan lembaga pendidikan, merupakan suatu proses pengembangan hubungan antar masyarakat dan lembaga pendidikan yang bertujuan orang tua dan warga wilayah berpartisipasi aktif di dalam kegiatan pendidikan di sekolah (dalam Minarti, 2011)

B. Bentuk Hubungan Sekolah MasyarakatArikunto dan Yuliana (2012) menguraikan bentuk-bentuk hubungan antara sekolah dengan masyarakat sebagai berikut:A. Hubungan sekolah dengan orang tua siswa dan warga masyarakat. Bentuk hubungan ini bisa individual, bisa pula organisatoris.1) Secara Individuala) Orang tua datang ke sekolah untuk berkonsultasi maupun untuk pemecahan masalah anaknya.b) Secara sukarela orang tua datang ke sekolah menyampaikan saran-saran bahkan sumbangan untuk kemajuan sekolah. Contoh: seseorang pensiun Pustakawan secara sukarela datang ke sekolah untuk pembenahanperpustakaan sekolah.2) Secara Organisasi melalui BP3 Organisasi ini akan lebih efektif bila sekolah mampu menggerakan dan memanfaatkan potensi yang ada dikalangan orang tua, misalnya:a) Ada dokteryang dipercayakan untuk duduk pada seksi UKS bahkan untuk mendirikan poliklinik sekolah.b) Ada insinyur memberikan saran-saran dalam pembangunan sekolah.c) Ada tokoh pendidikan dan anggota masyarakat lainnya, berupaya untuk meningkatkan mutu.d) Ada pejabat dalam bidang keamanan, dilibatkan untuk datang memberikan penyuluhan, misalnya penyuluhan tentang narkoba dan miras.e) Para profesional, pejabat dan pengusaha lainnya, dengan sukarela datang membantu sekolah demi kepentingan anak-anaknya.f) Para pemuka agama untuk peningkatan iman dan taqwa.

B. Hubungan Sekolah dengan Alumni. Harus diakui bahwa alumni memiliki peran untuk kemajuan sebuah lembaga pendidikan. Dari para alumni, sekolah memperoleh masukan tentang kekurangan sekolah yang perlu dibenahi, dan upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk perbaikan. Juga melalui alumni dapat dihimpun data bagi peningkatan kesejahteraan guru dan karyawan maupun perbaikan pembangunan sekolah. Bahkan mengundang para alumni sendiri untuk menyampaikan pengalaman keberhasilan mereka guna memotivasi atau menularkan pengetahuan mereka untuk penyegaran dan tambahan wawasan para siswa, bagi para guru dan warga sekolah lainnya.

C. Hubungan dengan Dunia Usaha/Dunia Kerja.Hubungan dengan dunia usaha juga penting bagi sebuah lembaga pendidikan. Biasanya, hubungan sekolah dengan dunia usaha menjadi bidang garapan guru bimbingan dan konseling. Pelaksanaanya: (1) mengundang tokoh yang berhasil untuk datang ke sekolah. Keberhasilan tokoh tersebut akan memotivasi semua pihak untuk berbuat yang serupa; (2) mengirim para anak didik ke dunia usaha. Tentu saja ini menguntungkan kedua belah pihak. Dunia usaha memperoleh tenaga yang murah sedangkan para siswa mendapatkan pengalaman kerja yang berharga.

D. Hubungan dengan Instansi lain. Hubungan sekolah dengan instansi lain, antara lain: (1) hubungan dengan sekolah lain. Hubungan kerjasama ini dapat juga dibina melalui, MGMP, K3S, dan lain-lain; (2) hubungan dengan lembaga/badan pemerintah atau swasta. Sebagai contoh: Kerjasama dengan bank dalam rangka penggalangan dana gemar menabung pelajar. Begitu juga kerjasama dengan pertamanan dalam rangka penghijauan.

Menurutundang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, kegiatan mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat meliputi berapa hal, antara lain: 1. Mengatur hubungan sekolah dengan orang tua murid2. Memelihara hubungan baik dengan dewan pendidikan dan komite sekolah3. Memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga pemerintah, swasta ,dan organisasi social.4. Memberi pengertian kepada masyarakat tentang fungsi sekolah, melalui bermacam-macam teknik komonikasi (majalah, surat kabar, mendatangkan sumber, dan lain-lain.

E. Tujuan Hubungan Sekolah MasyarakatSecara umum hubungan sekolah dan masyarakat memiliki tujuan yang hendak dicapai yakni berupa peningkatan mutu pendidikan, sehingga pada gilirannya masyarakat merasakan dampak langsung dari kemajuan tersebut (Tim AP UPI, 2008). Adapun tujuan yang lebih kongkrit hubungan antara sekolah dan masyarakat antara lain: Guna meningkatkan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan peserta didik. Berperan dalam memahami kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang sekaligus menjadi desakan yang dirasakan saat kini. Berguna dalam mengembangkan program-program sekolah ke arah yang lebih maju dan lebih membumi agar data dirasakan langsung oleh masyarakat sebagai pengguna jasa pendidikan.

Selain itu, Oteng juga mengungkapkan bahwa hubungan sekolah dan masyarakat memiliki tujuan:1. Mengembangkan pemahaman tentang maksud dan saran-saran dari sekolah;2. Mempersatukan orang tua, murid serta guru-guru dalam memenuhi kebutuhan perkembang peserta didik;3. Mengembangkan kesadaran akan pentingnya pendidikan sekolah dalam era pembangunan;4. Membangun dan memelihara kepercayaan terhadap sekolah;5. Memberitahu masyarakat tentang pekerjaan sekolah; 6. Mengerahkan bantuan dan dukungan bagi pemeliharaan dan peningkatan program sekolah.

F. Manfaat Hubungan Sekolah dengan MasyarakatHubungan sekolah dengan masyarakat merupakan hubungan timbal balik. Hubungan tersebut memiliki manfaat baik bagi sekolah maupun bagi masyarakat. Berikut ini Minarti (2011) menguraikan manfaat hubungan sekolah dengan masyarakat.

a. Bagi sekolah:1) Memperbesar dorongan untuk mawas diri2) Memmudahkan memperbaiki pengelolaan sekolah3) Mengurangi miskonsepsi masyarakat tentang sekolah4) Mendapatkan kritik dan saran dari masyarakat5) Memudahkan meminta bantuan dan dukungan dari masyarakat6) Memudahkan penggunaan media pendidikan masyarakat7) Memudahkan pendataan narasumber

b. Bagi Masyarakat1) Mengetahui aktifitas sekolah dan program-programnya2) Kebutuhan masyarakat terhadap keberadaan sekolah lebih mudah terwujudkan3) Mendapatkan nilai tambah dalam hal inovasi dan kreatifitas4) Memberikan harapan yang lebih baik terhadap masa depan anak-anak.5) Menyalurkan dukungan darimasyarakat6) Mendorong terciptanya masyarakat madani

G. Pendekataan Kegiatan Humas Antara Sekolah dan Masyarakat Menurut Bafadal (2006), ada empat pendekatan yang dapat digunakan dalam kegiatan humas antra sekolah dan masyarakat sekitarnya, yaitu komunikasi, peragaan, pelibatan, dan penggunaan fasilitas sekolah oleh masyarakat.

a. KomunikasiKomunikasi dalam tinjauan humas berarti adanya hubungan timbal balik antara pihak sekolah dan masyarakat yang bersifat dialogis, baik secara langsung maupun tidak lansung. Impelementasinya bisa dengan memanggil orang tua ke sekolah, berkunjung ke rumah peserta didik, memberikan informasi kepada masyarakat melalui telepon, buleti-buletin sekolah, madding sekolah, surat dan sebagainya.

b. PeragaanPeragaan di sini maksudnya sekolah mengadakan acara-acara yang menampilkan kreasi kegiatan intrakurikuler. Peragaan yang dimaksud bisa berupa pameran sekolah, acara-acara keagamaan, perlombaan-perlombaan antar peserta didik, pagelaran kesenian sekolah yang dimainkan oleh peserta didik dan lain sebagainya. Dari kegiatan-kegiatan tersebut, diharapkan masyarakat tergugah hatinya untuk ikut serta memerhatikan pendidikan anaknya.

a. PelibatanDalam tataran praktis, sekolah perlu melibatkan masyarakat dalam membantu menyukseskan program-program pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah. Misalnya, melalui kegiatan rapat sekolah untuk meminta pendapat masyarakat, pemberian bantuan dari masyarakat berupa jasa atau pun barang, gotong royong memperbaiki atau membersihkan sekolah, dan lain sebagainya. Melibatkan masyarakat pada suatu kegiatan dalam sekolah berarti masyarakat akan terlibat pada pendidikan di sekolah dan ini akan menanamkan kecintaan dan kesetian pada sekolah, pada hakekatnya, mengikutsertakan masyarakat dalam mendidik anak berarti mendidik masyarakat.

b. Penggunaan fasilitas sekolah oleh masyarakat. Sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah bukanlah milik sekolah yang tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Supaya masyarakat merasa memiliki akan sarana dan prasarana sekolah, masyarakat juga diberikan hak untuk memanfaatkannya. Misalnya , sarana olahraga, ruang kelas, lapangan sekolah, dan lain sebagainya. Sekolah jangan sampai kunci gerbangnya (diluar jam-jam belajar) dengan alasan supaya sarana prasarana yang ada aman dan tidak rusak.

H. Media Komunikasi Hubungan Sekolah MasyarakatAda beberapa media yang digunakan dalam komunikasi hubungan sekolah masyarakat (Arikunto, 2012; UPI AP, 2008; Minart, 2011).Media komunikasi ini bisamedia yang langsung dan juga tidak langsung. Yang tergolong media yang langsung, antara lain: (1) rapat formal yang diselenggarakan sekolah dengan mendundag orang tua siswa dan tokokoh-tokoh; (2) pameran sekolah, misalnya sekolah menmapilkan prestasi dan kreasi para siswa; (3) open house; (4) kunjungan ke sekolah; (5) kunjungan ke rumah siswa; (6) penjelasan gambaran keadaan sekolah oleh staf sekolah; dan lain-lain. Sedangkan yang tergolong media tidak langsung, antara lain: (1) media cetak: (a) buletin sekolah; (b) surat kabar; (c) brosur; (d) booklet; (e) laporan tahunan. (2) Media elektronika: (1) melalui radio dan televisi; (2) video kaset; slide, telepon, dan lain-lain

I. Jalur Komunikasi Hubungan Sekolah MasyarakatAda beberapa jalur komunikasi yang bisa ditempuh dalam hubungan sekolah-masyarakat.

1. Murid Murid merpupakan mata rantai komunikasi yang paling efektif antara masyarakat dengan sekolah. Segala sesauatu yang dilihat, dirasakan, dan dihayati di sekolah dapat dikomunikasikan kepada orang tuanya melalui para murid.

2. Surata-surat selebaran dan bulletin sekolahAgar lebih efektif, komunikasi tertulis melalui media ini harus berisi informasih yang diperlukan oleh orang tua murid, khususnya mengenai hal-hal yang sedang terjadi pada anak mereka. Untuk itu, hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga tepat pada sasaranya. Biasanya orang tua akan membaca dengan cermat selebaran yang langsung diterima dari sekolah.

3. Media maassaMedia massa seperti radio, surat kabar, televisi merupakan media yang sangat tepat untuk menyampaikan informasi kepada orang tua murid.

4. Pertemuan informasi Para guru dan staf sekolah lainnya dapat mengadakan hubungan dengan warga masyarakat secara tidak resmi. Hal ini memberikan kesempatan untuk memperbincangkan persoalan-persoalan yang dapat dicarikan pemecahannya secara langsung dan untuk membina hubungan yang kelak dapat memperlancar pertemuan-pertemuan resmi jika diperlukan.

5. Laporan kemajuan muridLaporan kemajuan murid (rapor) secara resmi disampaikan kepada orang tua juga merupakan alat bagi sekolah untuk berkomunikasi dengan mereka. Jalan ini nampaknya hanya satu arah saja sehingga dapat menimbulkan tujuan yang berbeda-bedaa. Bisa jadi tidak memberikan arti apa-apa. Untuk mengatasi hal tersebut sebaiknya dalam laporan kemajuan murid disertai lembaran-lembaran isian untuk mereka yang berisikan pendapat, tanggapan, dan saran-saran kepada sekolah. dengan demikian, komunikasi dua arah sedikit banyak dapat terpelihara.

6. Kontak formalKontak formal terjadi melalui pertemuan-pertemuan resmi. Masyarakat atau orang tua diundang secara resmi oleh sekolah melalui surat, telepon, dan sebagainya. Layaanan sekolah yang baik dan mengesankan akan membuat kesan yang mendalam bagi masyarakat. Dengan demikian dapat meningkatkan hubungan yang sehat antara sekolah dan masyarakat.

7. BP3: Badan Pembantu Penyelengaraan PendidikanBP3 merupakan organisasi bekerja sama antara masyarakat dengan sekolah. saat ini BP3 diganti dengan sebutan komite sekolah. Organisasi ini merupakan wadah untuk mengembangkan hubungan yang sehat antara sekolah dengan masyarakat, terutama memberikan informasi berkaiatan dengan berbagai persoalan dalam proses pendidikan dan program pengajaran.