hubungan manusia dengan pendidikan

Upload: nizar-varagus

Post on 03-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Hubungan Manusia Dengan Pendidikan

    1/8

    Hubungan Manusia Dengan Pendidikan

    Latar Belakang Pendidikan adalah proses penyesuian diri secara timbal balik antara manusia

    dengan alam, dengansesama manusia atau juga pengembangan dan penyempurnaan secara

    teratur dari semua potensi moral,intelektual, dan jasmaniah manusia oleh dan untuk

    kepentingan pribadi dirinya dan masyarakat yangditujukan untuk kepentingan tersebut dalam

    hubungannya dengan Allah Yang Maha Pencipta sebagai tujuanakhir. Ahmad D. Marimba

    mengatakan bahwa, Pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh si pendidikterhadap si

    terdidik dalam hal perkembangan jasmani dan rohani menuju terbentuknya kepribadian

    yangutama.

    Dalam tujuan Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan ditujukan untuk

    menghasilkanmanusia yang berkualitas yang dideskripsikan dengan jelas dalam UU No. 2

    tentang Sistem PendidikanNasional (Sisdiknas) dan Garis-garis Besar Haluan Negara

    (GBHN) 1993, yaitu manusia yang beriman danbertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

    berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh,cerdas, kreatif, terampil,berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta sehatjasmani

    dan rohani, berjiwa patriotik, cinta tanah air, mempunyai semangat kebangsaan,

    kesetiakawanansosial, kesadaran pada sejarah bangsa, menghargai jasa pahlawan, dan

    berorientasi pada masa depan.Pendidikan tidak hanya untuk kepentingan individu atau

    pribadi, tetapi juga untuk kepentingan masyarakat.Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan

    yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional(UUSPN) dan Peraturan

    Pemerintah (PP) No. 29 Tahun 1990. Selain pendidikan dipusatkan untuk

    membinakepribadian manusia, pendidikan juga diperuntukkan guna pembinaan masyarakat.

    Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah : Sebagai salah satu syarat dalam

    bidang akademik sebagai bahan materi ujian Menambah wawasan bagi mahasiswa dalam halilmu sosial sehingga kita sebagai manusai adalah insal sosial yang tak luput dari bantuan

    orang lain Sebagai bahan referensi mendatang guna untuk keperluan yang lebih lanjut.

    PENGERTIAN MANUSIA SEBAGAI MAHLUK HIDUP

    Pengertian Manusia Sebagai Mahluk Sosial Manusia sebagai makhluk Tuhan adalah makhluk

    pribadi sekaligus makhluk sosial, susila, dan religius.Sifat kodrati manusia sebagai makhluk

    pribadi, sosial, susila, dan religii harus dikembangkan secaraseimbang, selaras, dan serasi.

    Perlu disadari bahwa manusia hanya mempunyai arti dalam kaitannya denganmanusia lain

    dalam masyarakat. Manusia mempunyai arti hidup secara layak jika ada diantara

    manusialainnya. Tanpa ada manusia lain atau tanpa hidup bermasyarakat, seseorang tidakdapat menyelenggarakanhidupnya dengan baik.

    Guna meningkatkan kualitas hidup, manusia memerlukan pendidikan, baik pendidikan yang

    formal,informal maupun nonformal. Dalam kenyataannya, manusia menunjukkan bahwa

    pendidikan merupakanpembimbingan diri sudah berlangsung sejak zaman primitif. Kegiatan

    pendidikan terjadi dalam hubunganorangtua dan anak.

    John A. Laska, mengemukakan pengertian pendidikan sebagai berikut : Education is one of

    the most important activities in which human beings engange. It is by means of theeducative

    process and its role intransmitting the cultural heritage from one generation to the next

    thathuman societies are able to meintein their existence. But education does more than just

    http://yudhi-site.webs.com/apps/blog/show/5140756-hubungan-manusia-dengan-pendidikanhttp://yudhi-site.webs.com/apps/blog/show/5140756-hubungan-manusia-dengan-pendidikanhttp://yudhi-site.webs.com/apps/blog/show/5140756-hubungan-manusia-dengan-pendidikan
  • 7/28/2019 Hubungan Manusia Dengan Pendidikan

    2/8

    help us to keep thekind of society we already have; it is also one of the major ways in which

    people try to change or improvetheir societies..

    Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Individu Sebagai makhluk individu yang menjadi

    satuan terkecil dalam suatu organisasi atau kelompok, manusiaharus memiliki kesadaran diri

    yang dimulai dari kesadaran pribadi di antara segala kesadaran terhadap segalasesuatu.Kesadaran diri tersebut meliputi kesadaran diri di antara realita,sel f -respect,sel f -narci sme,

    egoisme,martabat kepribadian, perbedaan dan persamaan dengan pribadi lain, khususnya

    kesadaran akan potensi-potensi pribadi yang menjadi dasar bagisel f -real i sat i on.

    Sebagai makhluk individu, manusia memerlukan pola tingkah laku yang bukan merupakan

    tindakaninstingtif belaka. Manusia yang biasa dikenal dengan Homo sapiens memiliki akal

    pikiran yang dapatdigunakan untuk berpikir dan berlaku bijaksana. Dengan akal tersebut,

    manusia dapat mengembangkanpotensi-potensi yang ada di dalam dirinya seperti, karya,

    cipta, dan karsa. Dengan pengembangan potensi-potensi yang ada, manusia mampu

    mengembangkan dirinya sebagai manusia seutuhnya yaitu makhlukciptaan Tuhan yang

    paling sempurna.

    Perkembangan manusia secara perorangan pun melalui tahap-tahap yang memakan waktu

    puluhan ataubahakan belasan tahun untuk menjadi dewasa. Upaya pendidikan dalam

    menjadikan manusia semakinberkembang. Perkembangan keindividualan memungkinkan

    seseorang untuk mengmbangkan setiap potensiyang ada pada dirinya secara optimal.

    Sebagai makhluk individu manusia mempunyai suatu potensi yang akan berkembang jika

    disertai dengan pendidikan. Melalui pendidikan, manusia dapat menggali dan

    mengoptimalkan segala potensi yang ada pada dirinya. Melalui pendidikan pula manusia

    dapat mengembangkan ide-ide yang ada dalam pikirannya danmenerapkannya dalam

    kehidupannya sehari-hari yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia itusendiri.

    Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Sosial Di dalam kehidupannya, manusia tidak

    hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan untukbersosialisasi dengan

    sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungandengan

    manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang interdependensi. Di dalam kehidupan

    manusiaselanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat,

    dan warga negara. Hidupdalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung

    konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalamarti positif maupun negatif. Keadaan positif dan

    negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaliguswatak manusia bahkan pertentangan

    yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Tiap-tiap pribadi harusrela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama Dalam rangka ini dikembangkanlahperbuatan yang

    luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

    Padazaman modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat

    sendiri.

    Tidak hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan emosional

    yang ingindiungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional dari orang lain

    pula. Manusiamemerlukan pengertian, kasih saying, harga diri pengakuan, dan berbagai rasa

    emosional lainnya.Tanggapan emosional tersebut hanya dapat diperoleh apabila manusia

    berhubungan dan berinteraksi denganorang lain dalam suatu tatanan kehidupan

    bermasyarakat.

  • 7/28/2019 Hubungan Manusia Dengan Pendidikan

    3/8

    Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat

    menjadikannya lebihbaik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang

    dimiliki oleh manusia. Imanuel Kantmengatakan, "manusia hanya dapat menjadi manusia

    karena pendidikan". Jadi jika manusia tidak dididikmaka ia tidak akan menjadi manusia

    dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkanoleh hasil penelitian

    terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan bahwa pendidikanmemberikankontribusi bagi pembentukan pribadi seseorang.

    Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia hidup

    bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam

    memenuhi kebutuhan rohani. Pengembangan manusia sebagai makhluk Susila Aspek

    kehidupan susila adalah aspek ketiga setelah aspek individu dan sosial. Manusia dapat

    menetapkantingkah laku yang baik dan yang buruk karena hanya manusia yang dapat

    menghayati norma-norma dalamkehidupannya.

    Dalam proses antar hubungan dan antaraksi itu, tiap-tiap pribadi membawa identitas dan

    kepribadian masing-masing. Oleh karena itu, keadaan yang yang cukup bermacam-macamakan terjadi berbagai konsekuensitindakan-tindakan masing-masing pribadi.

    Kehidupan manusia yang tidak dapat lepas dari orang lain, membuat orang harus memiliki

    aturan-aturan norma. Aturan-aturantersebut dibuat untuk menjadikan manusia menjadi lebih

    beradab. Menusia akan lebih menghargai nilai-nilai moral yang akan membawa mereka

    menjadi lebih baik. Selain aturan-aturan norma, manusia juga memerlukan pendidikan yang

    dapat digunakan sebagai saranamencapai kemakmuran dan kenyamanan hidup. Pendidikan

    dapat menjadikan manusia seutuhnya. Denganpendidikan, manusia dapat mengerti dan

    memahami makna hidup dan penerapannya.

    Melalui pendidikan kita harus mampu menciptakan manusia yang bersusila, karena hanya

    dengan pendidikankita dapat memanusiakan manusia. Melalui pendidikan pula manusia dapat

    menjadi lebih baik daripadakeadaan sebelumnya. Dengan pendidikan ini, manusia juga dapat

    melaksanakan dengan baik norma-normayang ada dalam suatu masyarakat. Manusia akan

    mematuhi norma-norma yang ada dalam masyarakat jikadiberikan pendidikan yang tepat.

    Dengan demikian, kelangsungan kehidupan masyarakat tersebut sangat tergantung pada tepat

    tidaknya suatupendidikan mendidik seorang manusia mentaati norma, nilai dan kaidah

    masyarakat. Jika tidak makamanusia akan melakukan penyimpangan terhadap norma-norma

    yang telah disepakati bersama olehmasyarakat.

    D. Pengembangan Manusia Sebagai Mahluk Religius Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha

    Kuasa di muka bumi ini sebagai makhluk yang paling sempurnadibandingkan dengan

    makhluk lain. Melalui kesempurnaannya itu manusia bisa berpikir, bertindak,berusaha, dan

    bisa menentukan mana yang benar dan baik. Di sisi lain, manusia meyakini bahwa

    diamemiliki keterbatasan dan kekurangan. Mereka yakin ada kekuatan lain, yaitu Tuhan Sang

    Pencipta AlamSemesta. Oleh sebab itu, sudah menjadi fitrah manusia jika manusia

    mempercayai adanya Sang MahaPencipta yang mengatur seluruh sistem kehidupan di muka

    bumi.

    Dalam kehidupannya, manusia tidak bisa meninggalkan unsur Ketuhanan. Manusia selalu

    ingin mencarisesuatu yang sempurna. Dan sesuatu yang sempurna tersebut adalah Tuhan. Hal

  • 7/28/2019 Hubungan Manusia Dengan Pendidikan

    4/8

    itu merupakan fitrahmanusia yang diciptakan dengan tujuan untuk beribadah kepada

    Tuhannya.

    Oleh karena fitrah manusia yang diciptakan dengan tujuan beribadah kepada Tuhan Yang

    Maha Esa, untukberibadah kepada Tuhan pun diperlukan suatu ilmu. Ilmu tersebut diperoleh

    melalui pendidikan. Denganpendidikan, manusia dapat mengenal siapa Tuhannya. Denganpendidikan pula manusia dapat mengertibagaimana cara beribadah kepada Tuhan Yang Maha

    Esa.

    Melalui sebuah pendidikan yang tepat, manusia akan menjadi makhluk yang dapat mengerti

    bagaimanaseharusnya yang dilakukan sebagai seorang makhluk Tuhan. Manusia dapat

    mengembangkan pola pikirnyauntuk dapat mempelajari tanda-tanda kebesaran Tuhan baik

    yang tersirat ataupu dengan jelas tersurat dalamlingkungan sehari-hari.

    Maka dari keseluruhan perkembangan itu menjadi lengkap dan utuh dalam setiap sisinya,

    baik dari sisiindividu, sosial, susila, maupun religius. Keutuhan dari setiap sisi tersebut dapat

    menjadikan manusiamenjadi makhluk yang lebih tinggi derajatnya dibandingkan denganmakhluk-makhluk Tuhan yang lain.

    Hubungan Manusia dengan Pendidikan / Masalah Pendidikan.

    Pendidikan dalam arti umum mencakup segala usaha dan perbuatan dari generasi tua untuk

    mengalihkanpengalamannya, pengetahuannya, kecakapannya serta keterampilannya kepada

    generasi muda untukmemungkinkannya melakukan fungsi hidupnya dalam pergaulan

    bersama dengan sebaik-baiknya.

    Filsafat dalam pendidikan (filsafat pendidikan) digunakan untuk memecahkan problem hidup

    dankehidupan manusia sepanjang perkembangannya dan digunakan untuk memecahkan

    problematikapendidikan masa kini.

    Beberapa masalah pendidikan yang memerlukan filsafat, yaitu : Masalah pertama dan yang

    mendasar ialah tentang hakikat pendidikan.Mengapa pendidikan itu harus ada pada manusia.

    Adalah merupakan hakikat hidup dan kehidupan.Apakah hakikat manusia itu dan bagaimana

    hubungan antara pendidikan dengan hidup dan kehidupanmanusia?

    Apakah pendidikan itu berguna untuk membina kepribadian manusia?

    Apakah potensi hereditas yang menentukan kepribadian manusia?

    Apakah ada faktor yang dari luar dan lingkungan, tetapi tidak berkembang dengan baik?

    Apakah sebenarnya tujuan pendidikan itu? Apakah pendidikan itu untuk individu atau untuk

    kepentingan masyarakat?Apakah pembinaan itu untuk dan demi kehidupan riil dan material

    di dunia ataukah untuk kehidupan diakhirat kelak?

    Siapakah hakikatnya yang bertanggung jawab atas pendidikan? Bagaimana hubungan

    tanggung jawab antara keluarga, masyarakat, dan sekolah terhadap pendidikan? Apakah

    hakikat kepribadian manusia itu?

  • 7/28/2019 Hubungan Manusia Dengan Pendidikan

    5/8

    Manakah yang lebih untuk dididik; akal, perasaan, atau kemauannya, pendidikan jasmani

    atau mentalnya,

    pendidikan skill ataukah intelektualnya atau kesemuanya itu?

    Apakah hakikat masyarakat dan bagaimana kedudukan individu dalam masyarakat? Apakahindividu itu independen, ataukah dependen dalam masyarakat? Apakah isi kurikulum yang

    relevan dengan pendidikan yang ideal? Apakah kurikulum itu mengutamakan pembinaan

    kepribadian? Bagaimana metoda pendidikan yang efektif untuk mencapai tujuan pendidikan

    yang ideal? Bagaimana kepemimpinannya dan pengaturan aspek-aspek sosial paedagogis

    lainnya? Bagaimana asas penyelenggaraan pendidikan yang baik, apakah sentralisasi,

    desentralisasi, ataukah otonomi, apakah oleh Negara, ataukah swasta? Permasalahan-

    permasalahan tersebut dapat dijawab dengan analisa filsafat sebagai berikut: Pendidikan

    mutlak harus ada pada manusia, karena pendidikan merupakan hakikat hidup dan

    kehidupan.Manusia pada hakikatnya adalah makhluk Allah yang dibekali dengan berbagai

    kelebihan, di antaranyakemampuan berfikir, kemampuan berperasaan, kemampuan mencari

    kebenaran, dan kemampuanlainnya. Kemampuan-kemampuan tersebut tidak akanberkembang apabila manusia tidak mendapatkan pendidikan. Allah SWT dengan jelas

    memerintahkan kita untuk IQRO dalam surat Al-Alaq yangmerupakan kalamullah pertama

    pada Rosulullah SAW. Iqro di sini tidak bisa diartikan secara sempitsebagai bacalah, tetapi

    dalam arti luas agar manusia menggunakan dan mengembangkankemampuan-kemampuan

    yang telah Allah SWT berikan sebagai khalifah fil ardl. Sehingga pendidikanmerupakan

    sarana untuk melaksanakan dan perwujudan tugas manusia sebagai utusan Allah di bumiini.

    Pendidikan adalah proses penyesuian diri secara timbal balik antara manusia dengan alam,

    dengansesama manusia atau juga pengembangan dan penyempurnaan secara teratur dari

    semua potensi moral,intelektual, dan jasmaniah manusia oleh dan untuk kepentingan pribadi

    dirinya dan masyarakat yangditujukan untuk kepentingan tersebut dalam hubungannya

    dengan Sang Maha Pencipta sebagai tujuanakhir.

    Pendidikan berguna untuk membina kepribadian manusia. Dengan pendidikan maka

    terbentuklah pribadiyang baik sehingga di dalam pergaulan dengan manusia lain, individu

    dapat hidup dengan tenang.Pendidikan membantu agar tiap individu mampu menjadi anggota

    kesatuan sosial manusia tanpakehilangan pribadinya masing-masing. Sejak dahulu, disepakati

    bahwa dalam pribadi individu tumbuhatas dua kekuatan yaitu : kekuatan dari dalam

    (kemampuan-kemampuan dasar), Ki Hajar Dewantaramenyebutnya dengan istilah faktor

    dasar dan kekuatan dari luar (faktor lingkungan), Ki HajarDewantara

    menyebutnya dengan istilah faktor ajar.Teori konvergensi yang berpendapat bahwa

    kemampuan dasar dan faktor dari luar saling memberipengaruh, kedua kekuatan itu

    sebenarnya berpadu menjadi satu. Si pribadi terpengaruh lingkungan, danlingkungan pun

    diubah oleh si pribadi. Faktor-faktor intern (dari dalam) berkembang dan

    hasilperkembangannya digunakan untuk mengembangkan pribadi di lingkungan. Factor dari

    luar danlingkungan kadang tidak berkembang dengan baik, misalnya ketika pribadi

    terpengaruh oleh hal-halnegatif yang timbul dari luar dirinya.

    Pendidikan adalah proses penyesuian diri secara timbal balik antara manusia dengan alam,

    dengan sesamamanusia atau juga pengembangan dan penyempurnaan secara teratur dari

    semua potensi moral,intelektual, dan jasmaniah manusia oleh dan untuk kepentingan pribadi

  • 7/28/2019 Hubungan Manusia Dengan Pendidikan

    6/8

    dirinya dan masyarakat yangditujukan untuk kepentingan tersebut dalam hubungannya

    dengan Sang Maha Pencipta sebagai tujuanakhir.

    Secara sederhana Ahmad D. Marimba mengatakan bahwa, Pendidikan adalah bimbingan

    secara sadaroleh si pendidik terhadap si terdidik dalam hal perkembangan jasmani dan rohani

    menuju terbentuknyakepribadian yang utama.Tujuan Pendidikan Nasional adalahmenghasilkan manusia yang berkualitasyang dideskripsikan dengan jelas dalam UU No 2

    tentang Sistem Pendidikan Nasional dan GBHN1993, yaitu manusia yang beriman dan

    bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,berkepribadian, mandiri,

    maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional,bertanggung

    jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani, berjiwa patriotik, cinta tanah

    air,mempunyai semangat kebangsaan, kesetiakawanan sosial, kesadaran pada sejarah bangsa,

    menghargaijasa pahlawan, dan berorientasi pada masa depan.

    Pendidikan tidak hanya untuk kepentingan individu atau pribadi, tetapi juga untuk

    kepentingan masyarakat. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan yang tercantum dalam

    UUSPN dan PP No 29 Tahun 1990. selain pendidikan dipusatkan untuk membinakepribadian manusia, pendidikan juga diperuntukkan guna pembinaan masyarakat. Berikut

    adalah penjelasannya : Pengembangan kehidupan sebagai pribadi sekurang-kurangnya

    mencakup upaya untuk:

    1) memperkuat dasar keimanan dan ketakwaan,

    2) membiasakan untuk berprilaku yang baik,

    3) memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar,

    4) memelihara kesehatan jasmani dan rohani,

    5) memberikan kemampuan untuk belajar, dan membentuk kepribadian yang mantap dan

    mandiri.

    Pengembangan kehidupan sebagai anggota masyarakat :

    1) memperkuat kesadaran hidup beragama dalam masyarakat,

    2) menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam lingkungan hidup,

    3) memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk berperan serta

    dalam kehidupan bermasyarakat. Pengembangan kehidupan sebagai warga Negara mencakup

    upaya untuk :

    1) mengembangkan perhatian dan pengetahuan hak dan kewajiban sebagai warga Negara RI,

    2) menanamkan rasa ikut bertanggung jawab terhadap kemajuan bangsa dan Negara,

    3) memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk berperan serta

    dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pengembangan kehidupan sebagai umat manusia

    mencakup upaya untuk :

  • 7/28/2019 Hubungan Manusia Dengan Pendidikan

    7/8

    1) meningkatkan harga diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat,

    2) meningkatkan kesadaran tentang HAM,

    3) memberikan pengertian tentang ketertiban dunia,

    4) meningkatkan kesadaran tentang pentingnya persahabatan antar bangsa,

    5)

    mempersiapkan peserta didik untuk menguasai isi kurikulum.Pembinaan tersebut pada

    dasarnya dipersiapkan untuk kehidupan riil dan material di dunia sertakehidupan di akhirat

    kelak.

    Pada hakikatnya pendidikan menjadi tanggung jawab bersama, yakni keluarga, masyarakat,

    dan sekolah/lembaga pendidikan. Keluarga sebagai lembaga pertama dan utama pendidikan,

    masyarakat sebagaitempat berkembangnya pendidikan, dan sekolah sebagai lembaga formaldalam pendidikan.

    Pendidikan keluarga sebagai peletak dasar pembentukan kepribadian anak. Keluarga

    yangmenghadirkan anak ke dunia, secara kodrat bertugas mendidik anak. Kebiasaan-

    kebiasaan yang ada dikeluarga akan sangat membekas dalam diri individu setelah individu

    makin tumbuh berkembang.Selanjutnya pengaruh dari sekolah dan masyarakat yang akan

    tertanam dalam diri anak.

    Kata kepribadian berasal dari kata personality (bahasa Inggris) yang berasal dari kata persona

    (bahasa Latinyang berarti kedok/ topeng) yang maksudnya menggambarkan perilaku, watak/

    pribadi seseorang. Halitu dilakukan oleh karena terdapat ciri-ciri yang khas yang dimiliki

    oleh seseorang tersebut baik dalamarti kepribadian yang baik ataupun yang kurang baik.

    Kepribadian adalah suatu totalitas psikophisis yang kompleks dari individu sehingga nampak

    di dalam tingkah lakunya yang unik. Hal-hal yang ada pada diri individu atau pribadi

    manusia pada dasarnya harus mendapatkan pendidikan, yakni akal, perasaan, kemauan,

    pendidikan jasmani atau mental,kemampuan atau keterampilan, serta intelektualnya. Semua

    hal tersebut dididik guna mencapaikepribadian yang baik.

    Masyarakat merupakan tempat kedua bagi individu dalam berinteraksi. Karena keluarga

    terdapat danberkumpul dalam suatu masyarakat. Secara sadar atau tidak keadaan masyarakatcukup memberipengaruh kepada kepribadian seseorang. Kedudukan individu dalam

    masyarakat merupakan kondisiatau situasi yang tidak dapat dihindari karena individu juga

    merupakan makhluk social yang pastimembutuhkan manusia lain dalam hidupnya. Artinya,

    individu itu dependen dalam masyarakat.

    Kurikulum yang relevan dengan pendidikan yang ideal adalah kurikulum yang sesuai dengan

    perkembangandan tuntutan jaman. Kurikulum menekankan pada aspek kognitif, afektif, dan

    pertumbuhan yangnormal. Pembinaan kepribadian merupakan kajian utama kurikulum.

    Materi program berupa kegiatanyang dirancang untuk meningkatkan self-esteem, motivasi

    berprestasi, kemampuan pemecahan masalahperumusan tujuan, perencanaan, efektifitas,

    hubungan antar pribadi, keterampilan berkomunikasi,keefektifan lintas budaya, dan perilakuyang bertanggung jawab.

  • 7/28/2019 Hubungan Manusia Dengan Pendidikan

    8/8

    Metode pendidikan sangat berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pendidikan yang ideal.

    Metode yangtepat jika mengandung nilai-nilai intrinsik dan ekstrinsik yang sejalan dengan

    mata pelajaran dan secarafungsional dapat dipakai untuk merealisasikan nilai-nilai ideal yang

    terkandung dalam tujuanpendidikan Islam. Guru sebagai pendidik mempunyai tanggung

    jawab untuk memilih, menggunakandan memberikan metode yang efektif dalam mencapai

    tujuan pendidikan yang tercantum dalamkurikulum. Kepemimpinan dan pengaturan aspek-aspek paedagogis harus dilakukan para pelakupendidikan guna memperlancar proses

    tercapainya tujuan pendidikan yang ideal.

    Pengertian-pengertian : a. Sentralisasi, yaitu wewenang mengenai segala hal yang berkaitan

    dengan pemerintahan diatur oleh pemerintah pusat. b. Desentralisasi, yaitu penyerahan

    wewenang pemerintahan dan pemerintah kepada daerah otonom dalam kerangka Negara

    Kesatuan Republik Indonesia. c. Otonomi Daerah, yaitu kewenangan daerah otonom untuk

    mengatur dan mengurus kepentinganmasyarakat setempat menurut prakarsa sendiri

    berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturanperundang-undangan.

    Berdasarkan pengamatan penyusun, asas penyelenggaraan pendidikan yang baik yaitu denganotonomi,yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan terselenggaranya proses pendidikan

    diatur dandilaksanakan oleh daerah otonom berdasarkan kepentingan masyarakat setempat

    menurut prakarsa danaspirasi masyarakat, sehingga kelak para pelaku pendidikan mampu

    mengembangkan segalakompetensi di daerah tempat mereka hidup.

    Pendidikan adalah proses penyesuian diri secara timbal balik antara manusia dengan alam,

    dengansesama manusia atau juga pengembangan dan penyempurnaan secara teratur dari

    semua potensi moral,intelektual, dan jasmaniah manusia oleh dan untuk kepentingan pribadi

    dirinya dan masyarakat yangditujukan untuk kepentingan tersebut dalam hubungannya

    dengan Sang Maha Pencipta sebagai tujuan akhir.

    Pendidikan mutlak harus ada pada manusia, karena pendidikan merupakan hakikat hidup

    dankehidupan. Pendidikan berguna untuk membina kepribadian manusia. Dengan pendidikan

    maka terbentuklahpribadi yang baik sehingga di dalam pergaulan dengan manusia lain,

    individu dapat hidup dengan tenang.Pendidikan membantu agar tiap individu mampu menjadi

    anggota kesatuan sosial manusia tanpa kehilanganpribadinya masing-masing.

    Pada hakikatnya pendidikan menjadi tanggung jawab bersama, yakni keluarga, masyarakat,

    dansekolah/ lembaga pendidikan. Keluarga sebagai lembaga pertama dan utama pendidikan,

    masyarakat sebagaitempat berkembangnya pendidikan, dan sekolah sebagai lembaga formal

    dalam pendidikan. Pendidikan keluarga sebagai peletak dasar pembentukan kepribadian anak.