hubungan manusia dalam sdm
TRANSCRIPT
-
8/6/2019 hubungan manusia dalam sdm
1/13
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hubungan yang baik antara majikan dengan pekerja akan meningkatkan
produktifitas suatu perusahaan. Hal inilah yang disebut hubungan manusia dalam
sumber daya manusia. Suatu perusahaan harus memelihara hubungan yang baik
diantara semua pihak yang berkaitan.
Maka dari itu akan digambarkan tentang materi hubungan manusia pada
makalah ini. Selain itu latar belakang penulisan makalah ini adalah sebagai salah
satu tugas kelompok yang kemudian akan digabungkan dengan berbagai materi
lain yang menjadi makalah besar dari suatu kelompok tadi. Tugas yang di berikan
kepada mahasiswa/i program studi Pendidikan Manajemen Perkantoran dalam
memenuhi kriteria pemberian nilai mata kuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia.
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi
berkenaan dengan konsep hubungan manusia di dalam sudut pandang SDM.
Sehingga dapat diharapkan pembaca dapat memahami teori tentang Hubungan
Manusia dengan jelas.
-
8/6/2019 hubungan manusia dalam sdm
2/13
-
8/6/2019 hubungan manusia dalam sdm
3/13
3
Dapat dipicu hasil temuan Hawthom maka dilakukan riset lanjutan
terhadap faktor sosial dan cara individu bereaksi terhadapnya. Temuan dari kajian
ini menemukan bahwa kebutuhan karyawan harus dipahami dan ditindaklanjuti
oleh manajemen agar mereka merasa senang bekerja, puas dan produktif.
Komunikasi antara para karyawan dan penyelianya dibina karena adanya
kebutuhan iklim kerja yang lebih partisipatif. Cara ini ternyata dapat
meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaan.
B. Pemeliharaan Hubungan Antar Manusia Dalam SDM
Salah satu hubungan antara majikan dengan para karyawan diperusahaan
disebut hubungan kerja atau hubungan manusia, atau biasa juga disebut hubungan
Industrial Peace.
Pemeliharaan hubungan industrial dalam rangka keseluruhan prose
manajemen sumber daya manusia berkisar pada pemikiran bahwa hubungan yang
serasi dan harmonis antara majikan dan pekerja yang terdapat dalam organisasi
usaha itu mutlak harus ditumbuhkan dan dipelihara demi kepentingan semua
pihak petaruh pada organisasi usaha bersangkutan. Kalau kurang berhasil
memelihara hubungan yang harmonis akan berakibat terjadinya kerugian bagi
banyak pihak, terutama bagi pihak majikan dan pekerja-pekerja yang
bersangkutan.
Dalam pembahasan ini istilah hubungan manusia digunakan dalam
pengertian umum sebagai hubungan formal yang terdapat antara majikanatau
kelompok majikan dengan pekerja atau istilah tersebut akan digunakan saling
bergantian tanpa mengurangi makna dan isi yang terkandung didalamnya.
-
8/6/2019 hubungan manusia dalam sdm
4/13
4
Hubungan itu biasanya dilakukan secara tertulis ataupun lisan asalkan kedua belah
pihak secara jujur melaksanakan kewajibandan hak masing-masing selaku mitra
kerja.
Karyawan atau pekerja harus dihormati selaku mitra kerja dan bukan
sebagai budak belian seperti pada zaman penjajahan dengan kerja rodi secara
paksa. Saling menghormati antara majikan dan pekerja untuk melaksanakan tugas,
kewajiban dan hak masing-masing pihak yang berhubungan kerja adalah nilai-
nilai yang harus dijunjung tinggi dan merupakan filosofi Hubungan Industrial
Pancasila.
C. Pihak-Pihak Yang Berhubungan dalam Hubungan Manusia
SDM
Banyak pihak yang berhubungan dalam hubungan manusia dalam SDM,
yaitu pihak-pihak-pihak yang berkepentingan pada organisasi usaha untuk
mencapai tujuan dan berbagai sasarannya masing-masing. Pihak-pihak yang
berkepentingan itu dikenal dengan istilah stake holders. Dikatakan pihakyang
berkepentingan karena setiap pihak itu mempertaruhkan sesuatu pada organisasi
itu, yaitu:
Pertama : Manajemen yang dalam organisasi niaga modern biasanya
merupakan kelompok profesional yang bukanbukan lagi pemilik
organisasi mempertaruhkan waktu, pengetahuan, keahlian,
keterampilan dan reputasi profesionalnya, bukan hanya demi
-
8/6/2019 hubungan manusia dalam sdm
5/13
5
kepentingan organisasi yang dipimpinnya akan tetapi juga demi
kepentingan yang lebih luas.
Kedua : Para anggota organisasi yang dengan pememfaatan waktu,
pengetahuan, keterampilan dan tenaga melakukan tugas-tugas
yang dipercayakan orgaisasi kepedanya dengan harapan bahwa
dengan jalur itulah jenis kebutuhannya dapat terpenuhi dengan
memuaskan.
Ketiga : Para pemilik modal dan pemegam saham bagi organisasi niaga
yang telah menanamkan saham sebagian dari hartanya dalam
organisasi dengan harapan bahwa modal yang ditanam itu secara
kontinu akan memberikan layak baginya.
Keempat : Kelompok tertentu di masyarakat yang menjadi konsumen
barang atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi dan
mengharapkan bahwa penyediaan barang atau jasa tersebut tidak
mengalami gangguan.
Kelima : Para pemasok bahan baku atau bahan penolong yang diperlukan
oleh organisasi dalam menghasilkan barang atau jasa.
Keenam : Para distributor dan agen. Telah dimaklumi bahwa pada
umumnya organisasi niaga tidak menjual barang atau jasa yang
dihasilkan langsung kepada konsumen. Oleh karena itu
distributor atau agen itupumn mempertaruhkan kepentingannya
dalam kepentingan organisasi.
-
8/6/2019 hubungan manusia dalam sdm
6/13
6
Ketujuh : Jajaran pemerintah. Setelah kita ketahui, pemerintah mempunyai
hak, wewenang dan tanggungjawab untuk meningkatkan mutu
hidup dari seluruh warganya. Oleh karena itu pemerintah juga
sangat berkepentingan dalam keberhasilan organisasi yang
terdapat dalam masyarakat.
D. Tahap-Tahap dalam Hubungan Manusia SDM
Hubungan industrial dalam suatu organisasi pada umumnya dapat
digolongkan kepada lima tahap, yaitu:
a. Tahap konflik
Jika sifat hubungan kerja antara pekerja dan manajemen berada pada tahap
ini, yang terjadi ialah bahwa manajemen berusaha sedapat mungkin untuk
mencegah masuknya para pekerja menjadi anggota serikat pekerja. Dalam hal
demikian, tidak mustahil apabila manajemen memberhentikan biasanya dengan
alasan yang dicari-cari atau memasukan dalam daftar hitam siapa saja diantara
para pekerja yang menunjukan minat memasuki suatu organisasi serikat pekerja.
Hal ini tentunya menimbulkan konflik. Dalam tahap ini manajemen
akanmenolakuntuk berhubungan dengan para wakil serikat pekerja yang datang
kepadanya.
Pada tahap ini dalam hal timbulnya pertikaian perburuhan yangserius
antara manajemen dengan para pekerja, manajemen akanmengambil semua
langkah yang dapat diambilnya agar pertrikaian yang tidak terselesaikan dengan
perundingan langsung jangan sampai berakhir dengan pemogokan.
b. Tahap pengakuan eksistensi
-
8/6/2019 hubungan manusia dalam sdm
7/13
7
Pada tahap ini manajemen membiarkan dan mengakui adanya serikat
pekerja dalam organisasiyang dipimpinnya, meskipun sebenarnya disertai oleh
sikap terpaksa. Artinya, manajemen memang mau berhubungan dengan para
wakil serikat pekerja untuk membicarakan hal-hal yang merupakan sumber
pertikaian dalam hubungan industrial, akan tetapi tidak dengan sikap yang ikhlas.
Seandainya ada pilihan lain, manajemen akan tetap memilih untuk tidak
berhubungan dengan serikat pekerja dalam menyelesaikan pertikaian yang timbul.
c. Tahap negoisasi
Tahap ini pun bukanlah tahap yang didambakan dalam menumbuhkan dan
memelihara hubungan industrial yang serasi. Dikatakan demikian karena pada
tahap ini, manajemen tetap memandang serikat pekerja sebagai faktor penghalang
dalam hubungan kerja antara manajemen dan para pekerja.
Jika terjadi pertikaian dengan para pekerja, negoisasi akan cenderung
keras karena masing-masing pihak akan memprtahankan pendirian dan haknya
secara gigih. Dalam situasi demikian, tidak mustahil bahwa manajemen akan
berusaha mencari tenaga kerja sementara untuk menggantikan tenaga kerja yang
ada, tetapi tidak produktif karena, misalnya melakukan pemogokan. Tindakan
yang mungkin ditempuhnya ialah misalnya, menyerahkan kegiatan produksi atau
jasa yang biasanya dihasilkan kepada organisasi lain untuk sementara waktu
selama pemogokan berlangsung.
d. Tahap akomodasi
Dalam hubungan industrial yang sifatnya akomodatif, tidak berarti bahwa
manajemen menyukai kehadiran serikat pkerja dalam organisasi. Oleh karenanya
-
8/6/2019 hubungan manusia dalam sdm
8/13
8
manajemen belum tentu bersedia untuk memberikan kesempatan kepada pimpinan
pekerja untuk memperkuat kedudukannya dikalangan para pekerja. Akan tetapi
pada tahap ini manajemen pada umumnya menyadari bahwa serikat pekerja dapat
memainkan peranan yang positif dalam organisasional para pekerja seperti dalam
rangka penegakan disiplin dan dalam mengarahkan prilaku para karyawan
sedemikian rupa sehingga terjali ubungan kerja yang baik antara pekerja dengan
manajemen.
e. Tahap kerja sama
Tahap kerja sama merupakan tahap yang paling maju dan paling ideal
dalam hubungan industrial. Pada tahap ini serikat pekerja turut serta secara aktif
dalam peningkatan efisiensi, evektifitas, produktivitas dan semangat kerja para
karyawan. Kerja sama didasarkan pada dua asumsi, yaitu:
Pertama : kedua belah pihak sama-sama memperoleh keuntungan bila
organisasi meraih berbagai keberhasilan.
Kedua : para karyawan berada pada posisi yang memungkinkan merka
mengamati dan mengetahui proses produksi yang terjadi serta
dapat mendeteksi berbagai kelemahan dalam proses produksi
itu serta dapat pula memberikan saran-saran tentang cara untuk
mengatasinya
E. Sikap Mental dan Sikap Sosial
Dalam usaha mewujudkan pokok pikiran dan tujuan hubungan manusia
diperlukan adanya pengembangan dari suatu sikap mental dan sikap sosial.
-
8/6/2019 hubungan manusia dalam sdm
9/13
-
8/6/2019 hubungan manusia dalam sdm
10/13
10
perbedaan kepentingan tentang upah ini yang sangat riskan menimbulkan
persilihan, maka tentang pengupahan ini ini harus tetap dikendalikan dengan dasar
upah minimum regional.
2. Masalah permintaan/penawaran tenaga kerja dengan keterbatasan lowongan
kerja
3. Masalah pemogokan
Walaupun pemogokan disebut sebagai hak dari pekerja tetapi pemogokan
itu dapat merusak hubungan pengusaha dan pekerja dan merugikan produktivitas
nasional. Oleh sebab itu pemogokan harus dihindari dan kalau sempat terjadi
perlu dengan segera dituntaskan.
G. Hubungan Kepemimpinan dengan Kepuasan Kerja Karyawan
(oleh Denny,Jurnal Manajemen, Minggu 25 November 2007)
Mengingat perusahaan merupakan organisasi bisnis yang terdiri atas
orang-orang, maka pimpinan seharusnya dapat menyelaraskan antara kebutuhan-
kebutuhan individu dengan kebutuhan organisasi yang dilandasi oleh hubungan
manusiawi. Sejalan dengan itu diharapkan seorang pimpinan mampu memotivasi
dan menciptakan kondisi sosial yang menguntungkan setiap karyawan sehingga
tercapainya kepuasan kerja karyawan yang berimplikasi pada meningkatnya
produktivitas kerja karyawan (Robbins, 2002 : 181).
Mengingat perusahaan merupakan organisasi bisnis yang terdiri atas
orang-orang, maka pimpinan seharusnya dapat menyelaraskan antara kebutuhan-
kebutuhan individu dengan kebutuhan organisasi yang dilandasi oleh hubungan
-
8/6/2019 hubungan manusia dalam sdm
11/13
11
manusiawi. Sejalan dengan itu diharapkan seorang pimpinan mampu memotivasi
dan menciptakan kondisi sosial yang menguntungkan setiap karyawan sehingga
tercapainya kepuasan kerja karyawan yang berimplikasi pada meningkatnya
produktivitas kerja karyawan (Robbins, 2002 : 181).
Perilaku atasan juga merupakan determinan utama dari kepuasan.
Umumnya kepuasan dapat ditingkatkan, bila atasan bersifat ramah dan
memahami, menawarkan pujian untuk kinerja yang baik, mendengarkan pendapat
karyawan, dan menunjukkan suatu minat pribadi pada mereka (Robbins, 2002 :
181).
Partisipasi dalam pengambilan keputusan kepemimpinan khususnya pada
kepemimpinan demokratis akan mempunyai dampak pada peningkatan hubungan
manajer dengan bawahan, menaikkan moral dan kepuasan kerja serta menurunkan
ketergantungan terhadap pemimpin (Supardi, dkk, 2002 : 76).
Dengan demikian dapat dikatakan kepemimpinan sangat erat hubungannya
dengan kepuasan kerja karyawan. Kepemimpinan yang memperoleh respon
positif dari karyawan cenderung akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan,
demikian bila terjadi sebaliknya.
-
8/6/2019 hubungan manusia dalam sdm
12/13
12
BAB III
KESIMPULAN
Salah satu segi hubungan antara organisasi dengan para anggotanya
menyangkut apa yang lazim dikenal dengan istilah hubungan manusia atau
hubungan industrial. Pemeliharaan hubungan yang serasi dan harmonis antara
manajemen dengan para pekerja yang terdapat dalam organisasi mutlak perlu
ditumbuhkan, dijaga dan dipelihara demi kepentingan semua pihak yang telah
mempertaruhkan kepentingannya dalam organisasi. Kekurangberhasilan
memelihara hubungan yang serasi dan harmonis itu akan merugikan banyak pihak
dan tidak terbatas hanya pada pihak manajemen dan para pekerja saja.
Jadi istilah hubungan manusia dalam artian umum, yaitu hubungan formal
yang terdapat antara manajemen dan kelompok pekerja yang terdapat dalam suatu
organisasi. Istilah lain dengan makna yang sama adalah hubungan kerja atau
hubungan industrial.
-
8/6/2019 hubungan manusia dalam sdm
13/13
13
DAFTAR PUSTAKA
P. Siagian, Prof. Dr. Sondang. (2007). MPA: Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: PT Bumi Aksara
S. P. Hasibuan, Drs. H. Malayu. (2006). Manajemen SDM. Jakarta: PT BumiAksara
Teguh, Ambar. dkk. (2003). Manajemen SDM, Konsep dan Pengembangan
Dalam Konteks Organisasi Publik. Yogjakarta: Graha IlmuYogjakarta.
Wahyudi, Drs. Bambang. (1991). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:
Suta
www.google.co.id.Jurnal Manajemen , olehDenny, Minggu 25 November 2007
http://www.google.co.id/http://www.google.co.id/