hubungan kemungkinan kejadian depresi dengan...

87
HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANJUT USIA DENGAN PENDEKATAN: BIOPSIKOSOSIOSPIRITUAL DI PUSKESMAS CIPUTAT, CIPUTAT TIMUR DAN PONDOK RANJI TAHUN 2018 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN Disusun Oleh: Ratu Nadia Cahyaningtias NIM : 11161030000063 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2019 M

Upload: others

Post on 19-Feb-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI

DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANJUT USIA

DENGAN PENDEKATAN: BIOPSIKOSOSIOSPIRITUAL

DI PUSKESMAS CIPUTAT, CIPUTAT TIMUR DAN

PONDOK RANJI

TAHUN 2018

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

Disusun Oleh:

Ratu Nadia Cahyaningtias

NIM : 11161030000063

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2019 M

Page 2: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan
Page 3: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan
Page 4: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan
Page 5: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

karunia-Nya penulis diberi kesehatan dan kemudahan dalam menyelesaikan

penelitian ini sebagai salah satu syarat yang diajukan untuk meraih gelar Sarjana

Kedokteran di Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat

serta salam juga penulis curahkan kepada Baginda Tercinta Nabi Muhammad

SAW beserta keluarganya, cucunya, dan umatnya hingga akhir zaman yang

dapat menjadi tauladan bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa banyak sekali pihak yang turut memberi

bantuan, dukungan, dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena

itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. dr.Hari Hendarto, Ph.D., Sp.PD-KEMD selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. dr.Achmad Zaki,M.Epid, Sp.OT selaku Ketua Program Studi Fakultas

Kedokteran Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. dr.Marita Fadhilah, Dr.Med.Sc dan dr.Femmy Nurul Akbar Sp.PD.,

KGEH selaku Pembimbing yang telah memberi segala pengarahan dan

membantu dalam bentuk apapun sehingga skripsi ini dapat selesai dengan

baik.

4. drg.Laifa Annisa Hendarmin,DDS, Ph.D selaku penanggung jawab riset

untuk FK 2016.

5. dr.Risahmawati, Dr. Med. Sc selaku dosen penguji 1 dan Dr. dr. H.

Syarief Hasan Lutfie, SP. KFR., MARS selaku dosen penguji 2 yang

telah meluangkan waktu untuk penelitian ini.

6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa

dan dukungan kepada penulis.

7. Kedua orangtuaku tercinta, Ayahanda H. Tubagus Abu Naser, SH. dan

Mama Hj. Siti Masitoh S.Pd., M.Pd. yang selalu memberi doa, dukungan,

motivasi, dan semangat dengan penuh kasih sayang dan ketulusan serta

memberi banyak tenaga, nasehat, dan materi kepada peneliti.

Page 6: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

vi

8. Adik-adik tersayang, Tubagus Qidsi Ghifari Nugraha dan Ratu Kamalia

Rahmatika yang selalu memberi hiburan, dukungan, doa, dan semangat

dalam bentuk apapun kepada saya.

9. Kepada teman satu bimbingan, Arini Hikmah, Ananda Chairia, dan Siti

Mutia yang selalu menemani saat bimbingan dan saling menyemangati.

10. Kepada geng Squad (Futihandayani, Ayu Saputri, Ayu Namirah,

Sheila,dan Nursalsabila) yang menemani masa preklinik dengan suka dan

duka.

11. Kepada Maghfiratuliza dan Nursalsabila yang menghibur penulis disela-

sela proses penulisan laporan ini.

12. Kepada Jagad Abimanyu Santosa yang selalu menemani dan

menyemangati dalam proses penulisan laporan ini.

13. Kepada Putri Nurbaeti dan Nursalsabila yang bersedia membantu

mengedit dalam proses penulisan laporan ini.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam proses pengerjaan laporan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari kata

sempurna, baik dari segi penulisan, pembahasan, dan penyusunannya. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun untuk

menyempurnakan laporan penelitian ini di masa yang akan datang. Semoga laporan

penelitian ini bermanfaat untuk penulis dan para pembaca serta dapat menjadi

tambahan ilmu pengetahuan dan inspirasi untuk penelitian selanjutnya.

Ciputat, 10 Desember 2019

Ratu Nadia Cahyaningtias

Page 7: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

vii

ABSTRAK

Ratu Nadia Cahyaningtias. Program Studi Kedokteran. Hubungan

Kemungkinan Kejadian Depresi dengan Kualitas Hidup Pada Lanjut Usia

Dengan Pendekatan: Biopsikososisospiritual di Puskesmas: Ciputat, Ciputat

Timur, Dan Pondok Ranji Tahun 2018. 2019.

Latar Belakang: Depresi merupakan penyakit mental yang sering dijumpai pada

usia lanjut dengan tampilan gejala yang tidak khas. Hal ini dapat mempengaruhi

kualitas hidup pada pasien usia lanjut. Tujuan: Mengetahui hubungan

kemungkinan kejadian depresi dengan kualitas hidup pada pasien lanjut usia

dengan pendekatan biopsikososiospiritual di Puskesmas Ciputat, Ciputat Timur,

dan Pondok Ranji. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional

pada 202 responden yang diambil secara konsekutif. Responden diminta untuk

mengisi modifikasi kuesioner OPQOL-35 serta beberapa pertanyaan mengenai

aspek spiritualitas dari SNQ. Penilaian depresi menggunakan GDS-15. Data

dianalisis dengan SPSS versi 22.0. Hasil: Didapatkan bahwa kualitas hidup lansia

(54%) adalah baik, (46%) adalah buruk. Kemungkinan kejadian depresi pada lansia

menunjukkan mayoritas normal (86,1%), depresi ringan (12,9%), depresi sedang

(0,5%), dan depresi berat (0,5%). Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat

hubungan antara kemungkinan kejadian depresi dengan kualitas hidup pada pasien

lansia di puskesmas Ciputat, Ciputat Timur, dan Pondok Ranji. Simpulan: Terdapat

hubungan antara kemungkinan kejadian depresi dengan kualitas hidup pada pasien

lansia dengan pendekatan: biopsikososiospiritual di Puskesmas Ciputat, Ciputat

Timur, dan Pondok Ranji tahun 2018.

Kata kunci: Kemungkinan kejadian depresi, kualitas hidup, lanjut usia.

Page 8: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

viii

ABSTRACT

Ratu Nadia Cahyaningtias. Medical Faculty. The Relationship Between

Possibility of Depression with Quality of Life in Elderly with

Biopsychosociospiritual Aspect in Public Health Centre of Ciputat, East Ciputat,

and Pondok Ranji at 2018. 2019.

Background: Depression is the most psychiatric disorder in elderly without

specific symptom. This condition can affect quality of life in elderly patient.

Objective: This study aims to determine the relationship between possibility of

depression with quality of life in elderly with biopsychosociospiritual aspect in

public health centre of Ciputat, Ciputat Timur, and Pondok Ranji at 2018. Method:

This study used a cross sectional design on 202 respondents consecutively at 3

Puskesmas. Respondens were asked to fill out modification of OPQOL-35

questionnare and some question of spirituality aspect with SNQ. Assesment of

depression uses GDS-15. Results: The result showed that quality of life was good

and bad (54%) and (46%). Prevalence of normal/not depression, mild depression,

medium depression, and heavy depression were (86,1%), (12,9%), (0,5%), and

(0,5%). The result of bivariate analysis found relationship between possibility of

depression with quality of life (p=0,04). Conclusion: There is relationship between

possibility of depression with quality of life in elderly with biopsychosociospiritual

aspect in public centre of Ciputat, East Ciputat, and Pondok Ranji at 2018.

Keywords: possibility of depression, quality of life, elderly.

Page 9: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN ....................................iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

ABSTRACT ........................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ..........................................................................................................ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR SINGKATAN .....................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv

BAB 1

PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3

1.3 Hipotesis ................................................................................................... 3

1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3

1.4.1 Tujuan Umum ................................................................................... 3

1.4.2 Tujuan Khusus .................................................................................. 3

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 4

1.5.1 Bagi Peneliti ...................................................................................... 4

1.5.2 Bagi Masyarakat................................................................................ 4

1.5.3 Bagi Institusi Akademis .................................................................... 4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 5

2.1 Lansia ....................................................................................................... 5

Page 10: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

x

2.1.1 Definisi .............................................................................................. 5

2.1.2 Proses Penuaan .................................................................................. 5

2.1.3 Perubahan Struktur pada Lansia........................................................ 7

2.2 Depresi ...................................................................................................... 9

2.2.1 Definisi .............................................................................................. 9

2.2.2 Epidemiologi ................................................................................... 10

2.2.3 Etiologi ............................................................................................ 11

2.2.4 Gejala dan Tanda Episode Depresi ................................................. 12

2.2.5 Tatalaksana ...................................................................................... 14

2.3 Kualitas Hidup ........................................................................................ 15

2.3.1 Definisi ............................................................................................ 15

2.3.2 Macam-macam Alat Ukur ............................................................... 15

2.4 Depresi pada Lansia ............................................................................... 20

2.4.1 Epidemiologi ................................................................................... 20

2.4.2 Etiologi dan Patogenesis ................................................................. 20

2.5 Kerangka Teori ....................................................................................... 23

2.6 Kerangka Konsep ................................................................................... 24

2.7 Definisi Operasional ............................................................................... 25

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................... 28

3.1 Desain penelitian .................................................................................... 28

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 28

3.3 Populasi dan Sampel .............................................................................. 28

3.3.1 Populasi Subjek Penelitian .............................................................. 28

3.3.2 Besar Sampel ................................................................................... 28

3.3.3 Cara Pengambilan Sampel .............................................................. 30

3.4 Kriteria Sampel ....................................................................................... 30

3.4.1 Kriteria Inklusi ................................................................................ 30

3.4.2 Kriteria Eksklusi ............................................................................. 30

3.5 Variabel Penelitian ................................................................................. 31

3.5.1 Variabel Independen ....................................................................... 31

3.5.2 Variabel Dependen .......................................................................... 31

3.6 Alur Penelitian ........................................................................................ 32

Page 11: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

xi

3.7 Cara Kerja Penelitian .............................................................................. 33

3.8 Manajemen Data ..................................................................................... 34

3.8.1 Pengumpulan Data .......................................................................... 34

3.8.2 Pengolahan dan Analisis Data ......................................................... 34

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 35

4.1 Uji Validitas ........................................................................................... 35

4.2 Uji Reliabilitas ........................................................................................ 40

4.3 Hasil Analisis Univariat ......................................................................... 41

4.4 Hasil Analisis Bivariat dengan Uji Kruskal-Wallis ............................... 50

4.5 Pembahasan ............................................................................................ 51

4.6 Kelebihan Penelitian ............................................................................... 56

4.7 Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 56

BAB 5

PENUTUP ............................................................................................................. 57

5.1 Simpulan ................................................................................................. 57

5.2 Saran ....................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 59

Page 12: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Episode Depresi Ringan…………………………......................…......13

Tabel 2.2 Episode Depresi Sedang………………………………………………13

Tabel 2.3 Episode Depresi Berat Tanpa Gejala Psikotik………………….…….13

Tabel 2.4 Episode Depresi Berat dengan Gejala Psikotik………………..…...... 14

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas pada Item Kuesioner Kualitas Hidup dan

Spiritualitas …………………………………………………......….…41

Tabel 4.2 Karakteristik Responden…………………………………………….. 41

Tabel 4.3 Kualitas Hidup Secara Umum…………………………………….…. 42

Tabel 4.4 Distribusi Lansia pada Domain Kehidupan Secara Umum, Kesehatan

dan Hubungan Sosial…...................................................................… 42

Tabel 4.5 Distribusi Lansia pada Dimensi Kemerdekaan, Kontrol atas Hidup dan

Kebebasan………………………………………………………….… 44

Tabel 4.6 Distribusi Lansia pada Dimensi Rumah dan Lingkungan Tetangga, dan

Kesejaahteraan Psikologis dan Emosional……………………..….….44

Tabel 4.7 Distribusi Lansia pada Dimensi Kegiatan Waktu Senggang………......45

Tabel 4.8 Distribusi Lansia pada Dimensi Spiritualitas dalam Kesehatan……... 46

Tabel 4.9 Distribusi Lansia pada Dimensi Spiritualitas dalam Kesehatan…........47

Tabel 4.10 Rata-rata Kualitas Hidup pada Lansia…………………………........ 48

Tabel 4.11 Hasil Analisis Kemungkinan Kejadian Depresi pada Lansia………. 50

Tabel 4.12 Hubungan Kemungkinan Kejadian Depresi dengan Kualitas

Hidup...................................................................................................50

Page 13: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Protein otot rangka yang berada dalam keadaan pergantian

konstan………………..……………………………….....8

Page 14: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

xiv

DAFTAR SINGKATAN

AGEs : Advanced Glycation End Product

APA : American Psychiatric Assosciation

CBT : Cognitive Behavioural Therapy

CSF : Cerebro Spinal Fluid

DSM – 5 : Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder – 5

EQ5D : Europian Quality Of Life 5 Dimensional

GDS-15 : Geriatric Depression Scale-15

HRQOL : Health Related Quality of Life

OPQOL-35 : Older People’s Quality of Life-35

PPDGJ – III : Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa – III

ROS : Reactive Oxygen Species

RNS : Reactive Nitrogen Species

SF-36 : Short Form-36

SNQ : Spiritual Need Questionnaire

SSRI : Selective Serotonine Reuptake Inhibitor

UV : Ultra Violet

WHO : World Health Organization

WHOQOL - BREEF : World Health Organization Quality Of Life-BREEF

WHOQOL : World Health Organization Quality Of Life

WMH : World Mental Health

Page 15: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Perizinan Penelitian………………………………………….. 63

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Etik…………………………………………... 65

Lampiran 3 Lembar Persetujuan Responden…………………………………… 66

Lampiran 4 Lembar Kuesioner…………………………………………………. 67

Lampiran 5 Riwayat Penelitian…………………………………………………. 71

Page 16: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut World Health Organization (WHO), populasi lansia di dunia yang

berusia 60 tahun atau lebih diperkirakan akan bertambah, lebih dari 900 juta pada

tahun 2015.1 Pada tahun 2025, populasi lansia di dunia yang berusia 60 tahun atau

lebih akan menjadi 1,2 milyar dan akan meningkat sampai 1,9 milyar pada tahun

2050.2 Berdasarkan data proyeksi penduduk, diperkirakan tahun 2017 terdapat 23,66

juta jiwa penduduk lansia di Indonesia (9,03%). Diprediksi bahwa jumlah penduduk

lansia tahun 2020 (27,08 juta), tahun 2025 (33,69 juta), tahun 2030 (40,95 juta), dan

tahun 2035 (48,19 juta).3

Indonesia termasuk negara berstruktur tua karena populasi lansia di atas 7%.4

Secara biologis, penduduk lansia berkurang fungsi tubuh nya baik dari segi kesehatan

fisik maupun kesehatan mental. Salah satu gangguan kesehatan fisik yang dialami oleh

lansia yang berusia (55-64 tahun) yaitu penyakit degeneratif berupa hipertensi 45,9%.3

Pada lansia terjadi proses penuaan yang didukung oleh tiga teori, yaitu teori radikal

bebas yang meningkat, teori glikosilasi non-enzimatik yang menghasilkan pertautan

glukosa-protein yang disebut sebagai advanced glycation end product (AGEs) yang

menumpuk sehingga menyebabkan disfungsi sel pada manusia yang menua, dan juga

teori DNA repair yang dikemukakan oleh Hart dan Setiow dan menunjukkan bahwa

adanya pola laju ‘repair’ DNA yang diinduksi sinar ultraviolet (UV) pada jaringan

fibroblast.5 Hal ini yang menjadikan proses fisiologi penuaan pada lansia sehingga

terjadi perubahan pada berbagai sistem organ tubuh lansia.

Masalah kesehatan pada lansia begitu rumit. Mulai dari masalah sosial,

ekonomi, psikologi, dan interaksi sosial dengan orang lain.5 Permasalahan ini

berdampak pada kesehatan mental lansia. Salah satunya adalah depresi. Depresi

Page 17: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

2

merupakan penyakit mental yang paling sering pada pasien berusia di atas 60 tahun

dengan tampilan gejala yang tidak khas pada populasi lansia.5

Prevalensi depresi pada lanjut usia di pelayanan kesehatan primer adalah 5-

17%.5 Data prevalensi depresi pada usia lanjut di Indonesia diperoleh dari ruang rawat

inap akut geriatri RS Cipto Mangunkusumo dengan kejadian depresi sebanyak

76,3%.5 Sedangkan prevalensi kejadian depresi ringan pada responden PSTW Budi

Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan adalah 27,9%.6 Terdapat beberapa faktor biologis,

fisik, psikologis, dan sosial yang membuat pasien menjadi rentan depresi. Pada pasien

lansia, faktor psikososial berperan sebagai faktor predisposisi depresi karena pada

orangtua seringkali mengalami periode kehilangan orang-orang yang dikasihinya.

Selain itu, kejadian berupa kehilangan pekerjaan, penurunan penghasilan, dan

berkurangnya dukungan sosial juga menjadi faktor predisposisi pada geriatri.5

Pada tahun 1947, WHO memberikan batasan sehat pada tiga aspek yaitu sehat

fi sik (organobiologi), sehat mental (psikologik/psikiatrik) dan sehat sosial. Batasan

tersebut berubah pada tahun 1984 menjadi empat aspek yaitu dengan penambahan

aspek agama (spiritual).7 Oleh karena itu, American Psychiatric Assosciation (APA)

menyimpulkan empat aspek tersebut dengan istilah “biopsikososiospiritual”.7

Kesehatan pada lansia sangat mempengaruhi kualitas hidupnya. Definsi quality of life

(kualitas hidup) menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu persepsi

individu tentang harkat dan martabatnya di dalam konteks budaya dan sistem nilai

yang berhubungan dengan tujuan hidup dan target individu.8

Pada penelitian sebelumnya, Azzahro FD mengatakan bahwa terdapat hubungan

antara tingkat depresi dengan kualitas hidup lanjut usia di Panti Wredha Darma Bhakti

Pajang Surakarta.9 Studi penelitian tentang kemungkinan kejadian depresi dengan

kualitas hidup lansia. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti hubungan

kejadian depresi dengan kualitas hidup pada lanjut usia dengan pendekatan

biopsikososiospiritual di Jakarta Selatan.

Page 18: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

3

1.2 Rumusan Masalah

Apakah terdapat hubungan antara kemungkinan kejadian depresi dengan

kualitas hidup domain fisik, psikologis, sosial, lingkungan, dan spiritualitas pada

lanjut usia di puskesmas Ciputat, Ciputat Timur, dan Pondok Ranji Tahun 2018?

1.3 Hipotesis

Terdapat hubungan antara kemungkinan kejadian depresi dengan kualitas

hidup domain fisik, psikologis, sosial, lingkungan, dan spiritualitas pada lanjut usia di

puskesmas Ciputat, Ciputat Timur, dan Pondok Ranji Tahun 2018.

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan kemungkinan kejadian depresi dengan kualitas hidup

pada lanjut usia dengan pendekatan biopsikososiospiritual di puskesmas Ciputat,

Ciputat Timur, dan Pondok Ranji Tahun 2018.

1.4.2 Tujuan Khusus

1) Mengetahui gambaran karakteristik responden pada penelitian ini.

2) Mengetahui gambaran kualitas hidup domain biologi, psikologis, sosial,

lingkungan, dan spiritualitas pada lanjut usia di puskesmas Ciputat, Ciputat

Timur, dan Pondok Ranji Tahun 2018.

3) Mengetahui gambaran kemungkinan kejadian depresi pada lanjut usia di

puskesmas Ciputat, Ciputat Timur, dan Pondok Ranji tahun 2018.

4) Mengetahui rerata kualitas hidup pada setiap domain.

Page 19: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

4

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi Peneliti

a) Mengetahui gambaran kualitas hidup domain biologi, psikologis, sosial, dan

spiritualitas pada lanjut usia di puskesmas Ciputat, Ciputat Timur, dan Pondok

Ranji 2018.

b) Mengetahui hubungan kemungkinan kejadian depresi dengan kualitas hidup

dengan pendekatan biopsikososiospiritual lanjut usia di Puskesmas Ciputat,

Ciputat Timur, dan Pondok Ranji tahun 2018.

c) Mendapatkan tambahan pengalaman penelitian.

d) Mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran dari Fakultas Kedokteran Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.5.2 Bagi Masyarakat

Memberi informasi kepada masyarakat tentang hubungan kemungkinan

kejadian depresi terhadap kualitas hidup pada pasien lansia.

1.5.3 Bagi Institusi Akademis

Menambah referensi penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah.

Page 20: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lansia

2.1.1 Definisi

Menurut World Health Organization (WHO), lansia adalah seseorang yang

telah memasuki usia 60 ke atas. World Health Organization (WHO)

mengklasifikasikan lanjut usia menjadi 4, yaitu usia pertengahan (middle age) ialah

45-59 tahun, lanjut usia (elderly) ialah 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) 75-90

tahun, usia sangat tua (very old) ialah 90 tahun ke atas.10

Geriatri adalah seorang

usia lanjut yang memiliki karakteristik tertentu. Pertama, pasien geriatri adalah

multipatologi yaitu pada satu pasien terdapat lebih dari satu pasien yang bersifat

kronik degeneratif. Kedua adalah menurunnya daya cadangan fungsional. Ketiga

yaitu berubahnya gejala dan tanda penyakit dari yang klasik. Keempat adalah

terganggunya status fungsional pasien.10

Menurut Kementrian Kesehatan Republik

Indonesia Tahun 2013 lanjut usia adalah seseorang yang berusia 60 ke atas atau

lebih.3

2.1.2 Proses Penuaan

Terdapat perubahan selular pada lansia berupa atrofi, penurunan fungsi

tubuh, penurunan jumlah sel, dan peningkatan apoptosis. Dengan berkurangnya

fungsi sel, menyisa kan sel-sel yang bisa berubah menjadi metaplasia, displasia,

dan neoplasia. Semua perubahan ini bisa menggantikan letak reseptor dan

fungsinya, nutrient pathway, sekresi protein seluler, dan mekanisme pengendalian

neuroendokrin. DNA, RNA, protein seluler pada lansia lebih rentan untuk

mengalami kerusakan. Meskipun begitu, kerusakan pada DNA dapat memulih

sendiri seiring berjalannya waktu tetapi pada lansia proses pemulihan ini menurun

sehingga memungkinkan untuk terjadinya mutasi DNA yang akan

mengembangkan neoplasia.11

Page 21: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

6

1) Teori Radikal Bebas

Teori ini diperkenalkan oleh Denham zharman pada tahun 1956 yang

menyatakan bahwa proses menua normal merupakan akibat kerusakan jaringan

akibat radikal bebas. Radikal bebas merupakan senyawa kimia yang berisi elektron

tidak berpasangan yang terbentuk sebagai hasil metabolisme normal yang

melibatkan oksigen.5 Salah satu contoh nya adalah reactive oxygen species (ROS)

dan reactive nitrogen species (RNS) yang nanti nya akan bereaksi dengan substansi

lain terutama protein dan lemak jenuh. Melalui proses oksidasi, radikal bebas yang

dihasilkan selama fosforilasi oksidatif dapat membuat perubahan pada struktur

membran sel menjadi lebih permeabel terhadap beberapa substansi dan

memungkinkan substansi tersebut melewati membran secara bebas. Selain itu,

radikal bebas juga bisa bereaksi dengan DNA, menyebabkan mutasi kromosom dan

karenanya merusak mesin genetik normal dari sel.5

2) Teori glikosilasi

Teori ini menyatakan bahwa proses glikosilasi nonenzimatik yang

menghasilkan pertautan glukosa-protein yang disebut sebagai advanced glycation

end product (AGEs) dapat menyebabkan penumpukkan protein dan makromolekul

lain yang termodifikasi sehingga menyebabkan disfungsi pada manusia yang

menua.5 AGEs dapat berakumulasi di berbagai jaringan, termasuk kolagen,

haemoglobin, dan lensa mata. Oleh karenanya, muatan kolagennya tinggi dan

mempengaruhi elastisitas dinding pembuluh darah yang menjadi tidak elastis dan

kaku.

3) Teori DNA repair

Teori ini berkaitan dengan teori radikal bebas, terutama ROS yang

dihasilkan melalui fosforilasi oksidatif yang terjadi di mitokondria. Mutasi DNA

mitokondria (mtDNA) dan pembentukkan ROS di mitokondria saling

mempengaruhi satu sama lain, membentuk “vicious cycle” yang memperbanyak

kerusakan oksidatif dan disfungsi selular yang pada akhirnya akan menyebabkan

Page 22: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

7

kematian sel. Dengan adanya gangguan repair pada kerusakan oksidatif

menyebabkan percepatan proses penuaan. Mutasi mtDNA akibat gangguan repair

ini juga terkait dengan munculnya keganasan, diabetes mellitus, dan penyakit-

penyakit neurodegeneratif.5

2.1.3 Perubahan Struktur pada Lansia

1. Metabolisme Anabolik

Anabolik berarti membentuk jaringan. Anabolisme merupakan

pembentukan makromolekul organik yang lebih besar dari molekul subunit organik

kecil. Reaksi anabolik membutuhkan Adenosin Trifosfat (ATP) sebagai asupan

energi untuk menghasilkan bahan yang dibutuhkan oleh sel tubuh (protein

struktural sel) dan menyimpan nutrien berlebih yang belum dibutuhkan untuk

menghasilkan energi. Penyimpanan ini disimpan dalam bentuk glikogen (bentuk

penyimpanan gula) ataupun disimpan dalam bentuk trigliserida (bentuk simpanan

lemak.12

2. Metabolisme Katabolik

Katabolik berarti mengurai jaringan. Katabolisme merupakan penguraian

molekul organik yang besar dan kaya akan energi di dalam sel. Katabolisme ini

melakukan dua tingkat penguraian yaitu menghidrolisis makromolekul sel menjadi

subunit yang lebih kecil dan mengoksidasi subunit yang lebih kecil. Hidrolisis

intrasel yang memiliki banyak potensial dan berukuran kecil akan dikeluarkan ke

dalam darah untuk memproduksi energi.12

Pada orang dewasa, tingkat anabolisme dan katabolisme umumnya terjadi

ketidakseimbangan sehingga tubuh orang dewasa cenderung stabil dan dinamis

karena molekul organik yang menentukan struktur dan fungsi tubuh diperbaharui

secara terus-menerus. Namun seiring perkembangnya usia tingkat anabolisme akan

mengalami penurunan dan tingkat katabolisme akan mengalami peningkatan

sehingga terjadi ketidaksimbangan metabolisme.12

Page 23: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

8

3. Resistensi Anabolik

Resistensi anabolik merupakan fase tidak berfungsinya reaksi anabolik

yang dapat membentuk atau mensintesis makromolekul yang lebih besar dari

subunit kecil sehingga pembentukan dan penyimpanan nutrien akan semakin

menurun.13

Seiring bertambahnya usia fungsi tubuh juga akan semakin menurun

sehingga terjadi penurunan progresif dalam massa otot rangka. Hal ini disebabkan

oleh hilangnya protein otot yang menyebabkan ketidakseimbangan antara sintesis

protein otot dengan kerusakan yang terjadi (gambar 1).13

Gambar 2.1 Protein otot rangka yang berada dalam keadaan pergantian konstan.

Kolam dan plasma asam amino bebas merupakan prekursor yang biasa digunakan

dalam menghitung laju sintesis protein otot.13

Selain perubahan pada sistem tubuh, lansia juga mengalami perubahan pada

psikososiologis yang memusatkan perhatian pada perubahan sikap dan perilaku.6

1. Teori Kepribadian

Jung mengembangkan suatu teori pengembangan kepribadian. Kepribadian

pada saat dewasa yaitu ekstrovert atau introvert. Dengan menurunnya tanggung

jawab dan tuntutan dari ikatan sosial dan keluarga yang sering terjadi pada lansia

yaitu kepribadian lansia.

Page 24: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

9

2. Teori Disengagement

Teori ini menggambarkan penarikan diri oleh lansia dari peran masyarakat

dan tanggung jawabnya.

3. Teori Kontinuitas

Teori ini menekankan pada kemampuan koping individu sebelumnya dan

kepribadian sebagai dasar untuk proses adaptasi akan adanya perubahan dalam

kehidupan.

4. Perubahan Psikologis

Perubahan psikologis normal yang mengikuti proses penuaan. Biasanya

lansia tidak melakukan aktivitas sebanyak orang muda. Hal ini mungkin

disebabkan karena berkurangnya kesehatan, pendapatan, passion yang kurang atau

berkurangnya dorongan dan ambisi.14

2.2 Depresi

2.2.1 Definisi

Gangguan depresi dalam buku Synopsis of Psychiatry termasuk dalam

gangguan mood. Sebelumnya, perlu dipahami terlebih dahulu tentang emosi dan

mood. Dalam pembahasan emosi tercakup antara lain afek, mood, emosi yang lain,

dan gangguan psikologi yang berhubungan dengan mood.15

Emosi merupakan kompleksitas perasaan yang meliputi psikis, somatik, dan

perilaku yang berhubungan dengan afek dan mood.15

Sedangkan mood merupakan

subjektivitas peresapan emosi yang dialami dan dapat diutarakan oleh pasien dan

terpantau oleh orang lain. Kepustakaan lain, mengemukakan mood, merupakan

perasaan, atau nada “perasaan hati” seseorang khususnya yang dihayati secara

batiniah.

Pasien dalam keadaan mood depresi memperlihatkan kehilangan energi dan

minat, merasa bersalah, sulit berkonsentrasi, mengalami hilangnya nafsu makan,

berpikir mati atau bunuh diri. Tanda gejala lain termasuk perubahan aktivitas,

Page 25: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

10

kemampuan kognitif, bicara dan fungsi vegetatif (termasuk tidur, aktivitas seksual

dan ritme biologik yang lain).

Menurut DSM-5, seseorang harus memiliki 5 gejala atau lebih selama 2

minggu. Kriteria depresi menurut DSM-5 adalah sebagai berikut : 16

1. Mood depresi hampir dirasakan setiap hari.

2. Kehilangan ketertarikan atau kesenangan pada hampir semua kegiatan,

semua aktivitas hampir setiap hari.

3. Adanya penambahan berat badan yang signifikan (tidak sedang diet) atau

penambahan berat badan, dan peningkatan nafsu makan hampir setiap hari.

4. Penurunan konsentrasi dan penurunan aktifitas fisik (harus dapat

diobservasi, bukan perasaan subjektif belaka).

5. Kelelahan atau kehilangan tenaga setiap hari.

6. Merasa bersalah dan tidak berharga secara berlebihan hampir setiap hari.

7. Penurunan daya pikir atau konsentrasi dan sulit untuk mengambil

keputusan.

8. Pikiran tentang kematian berulang, keinginan untuk bunuh diri berulang

baik dengan atau tanpa rencana.

2.2.2 Epidemiologi

Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2016 terdapat

sekitar 35 juta orang mengalami depresi. Sedangkan menurut survey World Mental

Health (WMH) memberi gambaran tentang depresi mayor.16

Prevalensi depresi

mayor seumur hidup dan 12 bulan diperkirakan di 18 negara, dibagi menurut

pendapatan tinggi dan menengah ke bawah. Prevalensi seumur hidup di negara

yang berpenghasilan rendah diperkirakan rata-rata 11,1 dan sekitar 14,6 prevalensi

seumur hidup di negara berpenghasilan tinggi.16

Menurut Riset Kesehatan Dasar 2013 prevalensi gangguan mental yang

menunjukkan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk 15 usia 15 tahun ke atas

sekitar 14 juta orang atau sekitar 6% dari penduduk Indonesia.3

Penderita gangguan depresi menurut jenis kelamin dapat mencapai 25%.

Prevalensi pada anak sekolah didapatkan sekitar 2%, dan usia remaja 5%. Dilihat

Page 26: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

11

dari perbedaan jenis kelamin, perempuan dua kali lipat lebih besar dibanding laki-

laki. Hal ini diduga karena adanya pengaruh perbedaan hormon, pengaruh

melahirkan, dan perbedaan stressor psikosisal antara laki-laki dan perempuan.

2.2.3 Etiologi

1. Faktor organobiologik

Adanya kelainan pada metabolit amin biogenik yaitu asam 5-

hydroxyindoleacetic asam homovanilic, dan 3-methoxy-4-hydroxyphenyl-glycol di

dalam darah, urin, dan cairan serebrospinal (CSF) pasien dengan gangguan mood.

Norepinefrin dan serotonin adalah neurotransmitter yang berperan dalam

patofisiologi gangguan mood. Selain itu, adanya penurunan aktivitas dopamin

karena adanya disfungsi pada depresi dan reseptor dopamin D1 mungkin hipoaktif

pada depresi.15

Pada orang depresi, aktivitas serotonin berkurang di celah sinap. Di

mana serotonin mempunyai peran penting yaitu sebagai kontrol regulasi afek,

agresi, tidur, dan nafsu makan.

2. Faktor Genetik

Jalur penurunan mood depresi sangat kompleks. Kemungkinan masih

faktor non genetik seperti psikosisial yang berperan sebagai penyebab

perkembangan gangguan mood yang terjadi pada beberapa orang.15

3. Faktor Psikosisial

Adanya peristiwa kehidupan dan stres lingkungan yang membuat

seseorang depresi. Data yang paling mendukung sehubungan dengan peristiwa

kehidupan atau stressor lingkungan yang berkaitan dengan depresi adalah

kehilangan orangtua sebelum usia 11 tahun dan kehilangan pasangan. Faktor lain

adalah kehilangan pekerjaan. Selain itu kehilangan sesuatu yang dicintai pada masa

perkembangan walaupun tidak secara langsung dapat mencetuskan gangguan

depresi, berakibat dengan munculnya gangguan kepribadian dan keinginan untuk

bunuh diri.15

Page 27: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

12

2.2.4 Gejala dan Tanda Episode Depresi

Menurut kriteria PPDGJ – III dan DSM-5 gejala utama depresi sebagai

berikut:16

1. Afek depresif, pasien mungkin mengatakan perasaannya sedih, tidak

mempunyai harapan, dicampakkan, atau tidak berharga.

2. Kehilangan minat dan kehilangan kegembiraan.

3. Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya rasa mudah lelah dan

menurunnya aktivitas.

4. Konsentrasi dan perhatian berkurang.

5. Harga diri dan kepercayaan diri berkurang.

6. Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna.

7. Pandangan masa depan yang suram dan psimistik.

8. Gagasan atau perbuatan yang membahayakan diri atau bunuh diri.

9. Tidur terganggu.

Untuk episode depresif dari ketiga tingkat keparahan tersebut diperlukan

masa sekurang-kurangnya 2 minggu untuk penegakkan diagnosis, akan tetapi

periode lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala luar beratnya dan berlangsung

cepat. Kategori diagnosis depresif ringan (F32.0), sedang (F32.1), dan berat (32.2)

hanya digunakan untuk depresif tunggal.

Page 28: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

13

Pedoman Diagnostik menurut PPDGJ III :15

F32.0 : Episode Depresi Ringan

Tabel 2.1 Episode Depresi Ringan

Episode Depresi Ringan

1) Sekurang-kurangnya ada 2 dari 3 gejala utama depresi.

2) Disertai dengan sekurang-kurangnya 2 dari gejala lainnya.

3) Tidak boleh ada gejala berat diantaranya.

4) Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya

2 minggu.

5) Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial

yang biasa dilakukan.

F32.1 Episode Depresi Sedang

Tabel 2.2 Episode Depresi Sedang

Episode Depresi Sedang

1) Sekurang-kurangnya ada 2 dari 3 gejala utama depresi.

2) Ditambah 3 (sebaiknya 4) dari gejala lainnya.

3) Lamanya seluruh episode berlangsung minimal selama 2

minggu.

4) Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan

sosial, pekerjaan, dan rumah tangga.

F32.3 Episode Depresi Berat

Tabel 2.3 Episode Depresi Berat Tanpa Gejala Psikotik

Episode Depresi Berat Tanpa Gejala Psikotik

1) Semua 3 gejala utama harus ada.

Page 29: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

14

2) Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya, dan

beberapa gejala diantaranya harus berintensitas berat.

3) Bila ada gejala penting (seperti agitasi atau retardasi

psikomotor) yang mencolok, pasien tidak mampu atau mau

untuk menjelaskan gejalanya secara detail.

4) Episode depresi sekurang-kurangnya 2 minggu, namun jika

gejalanya muncul dengan intensitas yang berat maka masih

bisa dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam kurun

waktu kurang dari 2 minggu.

5) Sangat tidak mungkin pasien untuk melanjutkan kegiatan

sosial, pekerjaan atau rumah tangga, kecuali pada taraf yang

sangat terbatas.

F32.3 Episode Depresif Berat dengan Psikotik

Tabel 2.4 Episode Depresi Berat dengan Gejala Psikotik

Episode Depresi Berat dengan Gejala Psikotik

1) Episode depresi berat yang memenuhi kriteria tabel 2.3 di

atas.

2) Disertai waham, halusinasi atau stupor depresif. Waham

malapetaka yan mengancam dan pasien merasa bertanggung

jawab akan hal itu. Halusinasi audiotorik dan olfaktori

biasanya berupa suara yang menghina atau menuduh atau

kotoran, atau daging membusuk. Retardasi psikomotor yang

berat dapat menuju stupor. Jika diperlukan, waham atau

halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi atau tidak serasi

dengan afek (mood congruent).

2.2.5 Tatalaksana

Golongan obat antidepresan yang efektif digunakan adalah Selective

Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI), seperti fluoxetine, paroxetine (paxil), dan

Page 30: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

15

Sertraline (Zoloft). Selain itu, golongan antidepresan lainnya misalnya bupropion,

venlafaxine, nefazodone (serzone) dan mirtazapine (Remeron), menunjukkan

secara klinis hasil yang sama efektif dengan obat terdahulu.15

Selain tatalaksana farmako, ada juga terapi nonfarmako dalam bentuk

psikoterapi yaitu Cognitive Behavioural Therapy (CBT). CBT adalah psikoterapi

terstruktur yang mengenali cara manusia berfikir (cognition) dalam bertindak

(behavioural) akan dapat memengaruhi cara manusia merasakan.

2.3 Kualitas Hidup

2.3.1 Definisi

Menurut World Health Organization Quality of Life (WHOQOL), kualitas

hidup adalah persepsi individu mengenai posisi dalam hidup sesuai konteks budaya

dan sistem nilai yang dianutnya, di mana individu hidup dan hubungannya dengan

harapan, tujuan, standar yang ditetapkan dan perhatian dari seseorang.8

2.3.2 Macam-macam Alat Ukur

1. World Health Organization-Quality of Life-BREEF (WHOQOL-BREF)

Suatu instrumen yang dikembangkan oleh WHO untuk nilai kualitas hidup

pasien dewasa (≥ 18 tahun) dalam 2 minggu terakhir pada semua kondisi dan

penyakit. Terdapat 26 pertanyaan yang meliputi faktor biologis, psikologis, sosial

dan lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi quality of life berdasarkan

WHOQOL-BREF antara lain : 17

a. Domain fisik

Bisa dinilai dari aktivitas fisik sehari-hari : menggambarkan kesulitan

dan kemudahan yang dirasakan individu saat melakukan kegiatan

sehari-hari.

Ketergantungan pada obat-obatan dan bantuan medis : menggambarkan

seberapa besar kecenderungan individu terhadap obat dan bantuan

medis lain dalam beraktivitas sehari-hari.

Page 31: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

16

Energi dan kelelahan : menggambarkan tingkat kemampuan pada

individu dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Mobilitas : menggambarkan tingkat gerak/perpindahan yang mampu

dilakukan individu dengan mudah dan cepat.

Sakit dan ketidaknyamanan : menggambarkan sejauh mana perasaan

keresahan yang dirasakan individu terhadap hal-hal yang menyebabkan

individu merasa sakit.

Tidur dan istirahat : menggambarkan kualitas tidur dan istirahat yang

dimiliki oleh individu.

Kapasitas kerja : menggambarkan kemampuan individu untuk

menyelesaikan tugas-tugasnya.

b. Domain kesejahteraan psikologis

Body image dan appearance : menggambarkan kemampuan individu

untuk memandang keadaan tubuh serta penampilannya.

Perasaan negatif : menggambarkan adanya perasaan yang tidak

menyenangkan yang dimiliki individu.

Perasaan positif : menggambarkan adanya perasaan yang

menyenangkan yang dimiliki individu.

Self-esteem : melihat bagaimana individu menilai atau menggambarkan

dirinya sendiri.

Berpikir, belajar, memori dan konsentrasi : menggambarkan keadaan

kognitif individu yang memungkinkan untuk berkonsentrasi.

c. Domain hubungan sosial

Relasi personal : menggambarkan hubungan individu dengan orang

lain.

Dukungan sosial : menggambarkan adanya bantuan yang didapatkan

individu dari lingkungan sekitarnya.

Aktivitas seksual : menggambarkan kegiatan seksual yang dilakukan

individu.

d. Domain hubungan dengan lingkungan

Sumber finansial : menggambarkan keadaan keuangan individu.

Page 32: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

17

Freedom, physical safety, and security : menggambarkan tingkat

keamanan individu yang dapat mempengaruhi kebebasan dirinya.

Perawatan kesehatan dan pelayanan sosial : ketersediaan layanan

kesehatan dan perlindungan sosial.

Lingkungan rumah : menggambarkan keadaan tempat tinggal individu.

5) Kesempatan untuk mendapatkan berbagai informasi baru dan

keterampilan (skills) : menggambarkan ada atau tidaknya kesempatan

bagi individu untuk memperoleh hal-hal baru yang berguna bagi

individu.

6) Partisipasi dan kesempatan untuk reaksi atau kegiatan menyenangkan :

menggambarkan sejauh mana individu memiliki kesempatan untuk

berkreasi dan menikmati waktu luang.

7) Lingkungan fisik : menggambarkan keadaan lingkungan sekitar tempat

tinggal individu (air, udara, iklim, polusi, dll).

e. Domain spiritual yaitu upaya untuk mengatasi kesulitan hidup dan percaya

bahwa dirinya diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Spiritualitas berbeda

dengan agama, spiritualitas merupakan konsep yang lebih luas yang bersifat

universal dan pribadi sedangkan agama merupakan bagian dari spiritualitas

yang terkait dengan budaya dan masyarakat.

2. OPQOL-35 (Older People’s Quality of Life-35)

Kuesioner OPQOL-35 merupakan kuesioner yang menilai quality of life

(QOL) atau kualitas hidup dari pandangan personal pasien terhadap kondisi mereka

sehari-hari. Kuesioner ini menilai kualitas hidup pasien dari beberapa aspek dengan

pendekatan: life overall (hidup secara keseluruhan), health (kesehatan), social

relationship (hubungan sosial), independence, control over life, freedom

(kebebasan dalam mengatur hidup), home and neighbourhood (rumah dan

lingkungan sekitar), psychological and emotional well-being (psikologi dan

emosi), financial circumstances (keuangan), leisure and activities (aktivitas di

waktu luang).18

Page 33: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

18

3. SF-36 (Short Form-36)

Suatu instrumen untuk populasi umum untuk menggambarkan status

kesehatan individu yang menderita kesehatan umum, pasca bedah dan keluhan

muskuloskeletal. Adapun dimensi yang diteliti meliputi : fungsi anggota tubuh,

aktivitas nyeri, kesehatan secara umum, vitalitas/stamina, fungsi sosial, peran

emosional, dan kesehatan mental, 8 dimensi tersebut diringkas dalam dua

komponen, yaitu komponen fisik dan mental.19

4. HRQOL (Health Related Quality of Life)

a. 15-D

Suatu instrumen untuk mengukur HRQOL pada pasien dewasa usia ≥ 16

tahun. Kuesioner ini terdiri dari 15 dimensi, yaitu mobility (mobilitas), vision

(penglihatan), breathing (pernafasan), sleeping (pola tidur), eating (pola makan),

speech (berbicara), excretion (sistem perkemhian), usual activities (kegiatan

sehari-hari seperti: employment, belajar, pekerjaan rumah, dan aktivitas di waktu

senggang), mental function (fungsi mental; berfikir logis dan daya ingat),

discomfort and symptoms (gejala yang tidak nyaman: rasa sakit, gatal, dan mual),

depression (depresi), distress (perasaan stress, cemas, dan gerogi), vitality (merasa

sehat dan berenergi), dan sexual activity (aktivitas sexual). 20

b. 16-D

Suatu instrumen untuk mengukur HRQOL pada pasien remaja usia 12-15

tahun. Dapat juga digunakan hingga usia 18 tahun. Kuesioner ini terdiri dari 16

dimensi, yaitu : mobility (mobilitas), vision (penglihatan), breathing (pernafasan),

sleeping (pola tidur), eating (pola makan), speech (berbicara), excretion (sistem

perkemhian), usual activities (kegiatan sehari-hari seperti: employment, belajar,

pekerjaan rumah, dan aktivitas di waktu senggang), mental function (fungsi mental;

berfikir logis dan daya ingat), discomfort and symptoms (gejala yang tidak nyaman:

rasa sakit, gatal, dan mual), depression (depresi) , distress (perasaan stress, cemas,

Page 34: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

19

dan gerogi), vitality (merasa sehat dan berenergi), dan sexual activity (aktivitas

sexual), appearance (tampilan), friends (pertemanan).21

c. 17-D

Suatu instrumen untuk mengukur HRQOL pada pasien anak-anak usia 8-11

tahun. Kuesioner ini terdiri dari 16 dimensi, yaitu : mobility (mobilitas), vision

(penglihatan), breathing (pernafasan), sleeping (pola tidur), eating (pola makan),

speech (berbicara), excretion (sistem perkemihan), usual activities (kegiatan

sehari-hari seperti: employment, belajar, pekerjaan rumah, dan aktivitas di waktu

senggang), mental function (fungsi mental; berfikir logis dan daya ingat),

discomfort and symptoms (gejala yang tidak nyaman: rasa sakit, gatal, dan mual),

depression (depresi) , distress (perasaan stress, cemas, dan gerogi), vitality (merasa

sehat dan berenergi), dan sexual activity (aktivitas sexual), appearance (tampilan),

friends (pertemanan), dan concentration (durasi konsentrasi). 21

5. EQ5D (European Quality of Life 5 Dimension)

Salah satu metode HRQOL (Health Related Quality of Life) yang paling

umum dan sederhana yang mencakup 5 dimensi kesehatan yaitu mobilitas,

perawatan diri, aktivitas biasa, nyeri atau ketidaknyamanan, dan kecemasan atau

depresi. 21

6. SNQ (Spiritual need Questionnaire)

Suatu instrumen yang digunakan untuk menilai spiritualitas pada pasien

dewasa dengan penyakit kronik. Terdapat 4 dimensi tentang kebutuhan spiritualitas

yaitu hubungan dengan tuhan, kedamaian, arti/tujuan hidup serta transendensi

(psikosisial, emosional, eksistensi) dan religius/ketaatan dalam beribadah.22

Page 35: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

20

7. GDS-15 (Geriatric Depression Scale)

Suatu instrumen yang digunakan untuk menilai gejala depresi serta

screening depresi pada populasi lansia. GDS ini digunakan untuk populasi yang

sehat maupun sakit medis. Instrumen GDS memiliki sensitivitas 92% dan 89%

spesifisitas. Kuesioner ini mempunyai 15 pertanyaan. 23

2.4 Depresi pada Lansia

Depresi pada lansia merupakan sesuatu yang bersifat persisten atau rekuren

dari stress psikososial atau efek psikologi dari penyakit. Masalah psikologi yang

dialami dapat berupa disabilitas, gangguan kognitif, eksaserbasi dari masalah

medis, peningkatan penggunaan pelayanan health-care, peningkatan keinginan

bunuh diri, dan peningkatan resiko terjatuh.

2.4.1 Epidemiologi

Depresi pada lansia di komunitas yang datang ke dokter dan terdiagnosis

hanya 5-10%. Depresi berat ditemukan sekitar 16-50% di rumah perawatan. Lansia

yang berumur 65 tahun atau lebih tercatat sebanyak 25% melakukan upaya bunuh

diri (suicides) dan 75% yang melakukan upaya bunuh diri bertahan dari depresi.

Prevalensi depresi pada lanjut usia di pelayanan kesehatan primer adalah 5-17%.

Prevalensi depresi pada geriatri lebih tinggi di ruang perawatan daripada di

masyarakat.15

2.4.2 Etiologi dan Patogenesis

Biologis : adanya perubahan pada sistem saraf pusat, seperti

ketidakseimbangan neurotransmitter chatecolaminergic.16

Psikologis : Menurut teori Erik Erikson, kepribadian yang mature

mempengaruhi kondisi psikis pada lansia terhadap kejadian depresi.

Menurut erikson, adanya krisis integrity versus despair yaitu individu yang

sukses melampaui tahapan konflik-konflik yang terjadi di lingkungan

terdekatnya dan tekanan di hidupnya akan beradaptasi dengan baik sehingga

rentan terjadi depresi. Faktor resiko yang berhubungan dengan psikis pada

Page 36: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

21

lansia yaitu dependent personality, low self-esteem, dan perasaan tidak

dicintai.15

Biologis : adanya perubahan pada sistem saraf pusat, seperti

ketidakseimbangan neurotransmitter chatecolaminergic.16

Psikologis : Menurut teori Erik Erikson, kepribadian yang mature

mempengaruhi kondisi psikis pada lansia terhadap kejadian depresi.

Menurut erikson, adanya krisis integrity versus despair yaitu individu yang

sukses melampaui tahapan konflik-konflik yang terjadi di lingkungan

terdekatnya dan tekanan di hidupnya akan beradaptasi dengan baik sehingga

rentan terjadi depresi. Faktor resiko yang berhubungan dengan psikis pada

lansia yaitu dependent personality, low self-esteem, dan perasaan tidak

dicintai.15

Sosial : Menurut teori Freud dan Karl Abraham pada proses

berkabung akibat kehilangan objek cinta (orang maupun objek abstrak

seperti status sosial) dapat terintrojeksikan ke dalam individu sehingga

menyatu atau merupakan bagian dari individu tersebut. Selignman

berpendapat bahwa terdapat hubungan antara kehilangan yang tak

terhindarkan akibat proses penuaan dan kondisi multipatologi dengan

passive helplessness.15

Spiritual :25

Pada satu penelitian yang dilakukan terhadap wanita lanjut usia yang

menderita patah tulang pinggul dan memiliki tingkat religiusitasnya dan

pengalaman agamanya, ternyata lebih kuat mentalnya dan kurang mengeluh

cemas dan depresi serta lebih cepat berjalan bila dibandingkan dengan

mereka yang tidak mempunyai komitmen agama. Proses penyembuhan rasa

nyeri pada wanita religious yang mengalami patah tulang pinggul lebih

tahan dan mampu mengatasinya.

Menurut penilitian yang dilakukan oleh Hummer, et. Al terhadap 21.000

orang Amerika dewasa selama 9 tahun kondisi sosial ekonomi, kesehatan umum,

dan gaya hidup serta ketaatan menjalankan ibadah agama berpengaruh pada

Page 37: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

22

terhadap lamanya usia penduduk. Dari semua variabel di atas ternyata variabel

agama besar pengaruhnya terhadap lamanya usia penduduk.25

Berbagai penelitian yang dilakukan terhadap para lansia menyimpulkan

bahwa : 25

a. Lansia yang non religius angka kematiannya dua kali lebih besar daripada

lansia yang religius.

b. Lansia yang religius penyembuhan penyakitnya lebih cepat daripada lansia

yang non religius.

c. Lansia yang religius lebih kebal dan lebih tenang menghadapi operasi

daripada lansia yang non religius.

d. Lansia yang religius lebih tabah, lebih kuat dan lebih mampu mengatasi

(ability to cope), stress daripada lansia yang non religius sehingga gangguan

mental dan emosional lebih kecil.

Lansia yang religius lebih tenang dan tabah menghadapi saat-saat terakhir

(kematian) daripada lansia yang tidak religius.

Page 38: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

23

2.5 Kerangka Teori

Teori penuaan

- Teori radikal bebas

- Teori glikosilasi

- Teori DNA repair

Lansia

Ketidakseimbangan

neurotransmitter

cathecoaminergic

Spiritual Sosial Psikologis Perubahan biologis

Ketidakseimbangan

antara sintesis

protein dan

pembentukan protein

di otot Gangguan

kesehatan mental Resistensi anabolik

Depresi ↓ Massa otot rangka

↓ Aktivitas fisik

Kepribadian Perasaan tidak

dicintai

↓ Hubungan

interpersonal

Dependent

personality

Kehilangan

status

sosial

Terisolasi

Tingkat

religiusitas

Ketaatan

menjalankan

ibadah

Kualitas hidup

Page 39: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

24

2.6 Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Pasien Lansia

Domain Kualitas

Hidup :

- Biologis

- Psikologis

- Sosial

- Lingkungan

- Spiritual

Kemungkinan Kejadian

Depresi

Page 40: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

25

2.7 Definisi Operasional

Tabel 2.5 Definisi Operasional

No Variabel Definisi

Operasional

Alat Ukur Cara

Pengukuran

Skala Pengukuran

1. Jenis Kelamin Jenis

kelamin

yang ditulis

pasien pada

hari

pengambilan

sampel

Kuesioner Data yang

ditulis oleh

pasien

Nominal Kategori

:

1. Perempuan

2. Laki-laki

2. Usia Usia yang

ditulis pasien

pada hari

pengambilan

sampel

Kuesioner Data yang

ditulis oleh

pasien

Ordinal Kategori

:10

1. Lanjut usia

(elderly) :

60-74

tahun

2. Lanjut usia

tua (old) :

75-90

tahun

3. Pekerjaan Pekerjaan

yang ditulis

pasien pada

hari

pengambilan

sampel

Kuesioner Data yang

ditulis oleh

pasien

Ordinal Kategori :

1. Aktif

2. Non-aktif

4. Agama Agama yang

ditulis pasien

pada hari

pengambilan

sampel

Kuesioner Data yang

ditulis oleh

pasien

Nominal Kategori

:

1. Islam

2. Non-islam

Page 41: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

26

5. Faktor biologis Pertanyaan

yang

diadaptasi

dari

OPQOL-

3519

Kuesioner Data yang

ditulis oleh

pasien

Numerik

Kategorik :

Mean < 3 : Buruk

Mean ≥ 3 : Baik

6. Faktor psikologis Pertanyaan

yang

diadaptasi

dari

OPQOL-

3519

Kuesioner Data yang

ditulis oleh

pasien

Numerik

Kategorik :

Mean < 3 : Baik

Mean ≥ 3 : Baik

7. Faktor sosial Pertanyaan

yang

diadaptasi

dari

OPQOL-

3519

Kuesioner Data yang

ditulis oleh

pasien

Numerik

Kategorik :

Mean < 3 : Baik

Mean ≥ 3 : Baik

8. Faktor lingkungan Pertanyaan

yang

diadaptasi

dari

OPQOL-

3519

Kuesioner Data yang

ditulis oleh

pasien

Numerik

Kategorik :

Mean < 3 : Baik

Mean ≥ 3 : Baik

9. Faktor spiritualitas Pertanyaan

yang

diadaptasi

dari

OPQOL-

3519

Kuesioner Data yang

ditulis oleh

pasien

Numerik

Kategorik :

Mean < 3 : Baik

Mean ≥ 3 : Baik

10. Faktor spiritualitas Pertanyaan

yang

diadaptasi

dari SNQ24

Kuesioner Data yang

ditulis oleh

pasien

Numerik

Kategorik :

Mean < 3 : Baik

Mean ≥ 3 : Baik

Page 42: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

27

11. Kemungkinan

kejadian depresi

Pertanyaan

yang

diadaptasi

dari GDS-

1525

Kuesioner Data yang

ditulis oleh

pasien

Ordinal Kategorik

:27

Normal : 1-4

Depresi ringan : 5-

8

Depresi sedang :

9-11

Depresi berat : 12-

15

Page 43: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

28

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian metode potong

lintang (cross sectional).

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Ciputat, Ciputat Timur, dan

Pondok Ranji. Penelitian ini dimulai pada saat bulan Juli 2019. Pengambilan dan

pengolahan data dilakukan pada bulan Oktober hingga November 2018.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi Subjek Penelitian

Populasi target pada penelitian ini adalah pasien dari 3 Puskesmas di

Tangerang Selatan. Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah pasien lanjut

usia (>60 tahun) dari 3 Puskesmas di Ciputat, Ciputat Timur, dan Pondok Ranji.

3.3.2 Besar Sampel

Berdasarkan jenis penelitian yang merupakan penelitian analitik kategorik

tidak berpasangan namun perlu diketahui sampel minimal pada penelitian ini :28

Besar Sampel Penelitian Analitik Kategorik Tidak Berpasangan

n =(Zα√2PQ + 𝑍𝛽√𝑃1𝑄1 + √𝑃2𝑄2)2

(P1 − P2)2

Keterangan :

n = besar sampel

Zα = derivat baku normal untuk α

Zβ = derivat baku normal untuk β

α = kesalahan tipe satu yang nilainya ditetapkan oleh peneliti

β = kesalahan tipe dua yang nilainya ditetapkan oleh peneliti

P = proporsi total = (P1+ P2)/2

P1 = proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgement penelitian

Page 44: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

29

P2 = proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya dari kepustakaan

Q = 1- P

Q1 = 1 – P1

Q2 = 1 – P2

Diketahui :

n = jumlah sampel minimal

Z = derivat baku alfa (1,96; dengan menggunakan =0,05

Z = derivat baku beta (0,84; dengan menggunakan =0,20

P1-P2 = selisih proporsi minimal yang dianggap berharga = 0,2

P2 = proporsi pada kelompok standar, atau kontrol =0,5

P1 = proporsi pada kelompok uji, atau kasus

= P2 + 0,2 = 0,7

P = proporsi total = (𝑃1+𝑃2)

2 =

(0,7+0,5)

2 = 0,6

Q = 1-P = 1-0,6 = 0,4

Q1 = 1-P1 = 1-0,7= 0,3

Q2 = 1-P2 = 1-0,5 = 0,5

Sehingga :

𝑛 = (1,96√(2 × 0,6 × 0,4) + 0,84√(0,7 × 0,3) + (0,5 × 0,5)

0,7 − 0,5)

2

n= (1,35+0,57

0,2)2

n= 92,16 ≈ 92.

Perhitungan untuk perkiraan drop out pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

n′ =𝑛

(1 − 𝑓)

Page 45: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

30

Keterangan:

nʹ = besar sampel setelah antisipasi drop out

n = besar sampel yang dibutuhkan

ƒ = prediksi drop out = 10%

n′ =96

(1 − 0,10)

nʹ = 10,6 = 11

Total sampling : 92+11 = 103

3.3.3 Cara Pengambilan Sampel

Sampel ini diambil di 3 Puskesmas yaitu Puskesmas Ciputat, Puskesmas

Ciputat Timur, dan Puskesmas Pondok Ranji. Teknik pengambilan sampel pada

penelitian ini consecutive sampling yaitu pemilihan sampel dengan menetapkan

subjek yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai

kurun waktu tertentu sehingga jumlah responden dapat terpenuhi.

3.4 Kriteria Sampel

3.4.1 Kriteria Inklusi

a. Pasien baru dan lama.

b. Pasien lanjut usia yang mempunyai kriteria berusia lebih dari sama dengan

60 tahun.

c. Pasien bersedia mengikuti prosedur penelitian selama penelitian

berlangsung.

d. Pasien mengisi biodata dan kuesioner dengan lengkap.

3.4.2 Kriteria Eksklusi

a. Pasien tidak kooperatif.

b. Pasien mempunyai hambatan komunikasi dan mental.

Page 46: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

31

3.5 Variabel Penelitian

Adapun variabel penelitian ini terdiri dari variabel independen dan

dependen.

3.5.1 Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi sesuatu yang

menjadi sebabnya sesuatu atau timbulnya variabel dependen (terikat). Adapun

variabel independen pada penelitian ini adalah kualitas hidup dengan domain

biologis, psikologis, sosial, dan spiritual.

3.5.2 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat

karena adanya variabel independen. Adapun variabel dependen pada penelitian ini

adalah kemungkinan kejadian depresi pada lanjut usia.

Page 47: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

32

3.6 Alur Penelitian

1. Pembuatan proposal penelitian

2. Pengajuan surat kode etik

3. Permohonan izin kepada kepala puskesmas

9. Validasi kuesioner

7. Pengisian data kuesioner dengan lengkap

Memenuhi syarat

6. Informed consent terhadap responden

4. Developing kuesioner

5. Pemilihan sampel

Bersedia Tidak bersedia

Tidak memenuhi syarat

10. Pengolahan data dengan SPSS

Dikeluarkan

Page 48: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

33

3.7 Cara Kerja Penelitian

1. Pembuatan proposal penelitian

Proposal penelitian meliputi 3 bab yaitu latar belakang, tinjauan pustaka

dan metodologi penelitian.

2. Permohonan izin penelitian kepada Kepala Puskesmas

Permohonan izin penelitian ke Dinas Kesehatan Tangerang Selatan untuk

melaksanakan penelitian di Puskesmas Ciputat, Ciputat Timur, dan Pondok

Ranji. Lalu surat izin diberikan kepada kepala Puskesmas masing-masing.

3. Developing kuesioner

Pada penelitian ini menggunakan adaptasi modifikasi kuesioner Older

People’s Quality of Life (OPQOL) dengan format pertanyaannya berjumlah

35 yang dikembangkan oleh Bowling A, et. al dan beberapa pertanyaan

spiritualitas dari kuesioner SNQ (Spiritual Needs Questionnaire) oleh

Arndt Büssing. Kuesioner OPQOL mempunyai validitas dan reliabilitas

tinggi, terdiri dari 35 pertanyaan dengan Likert Scale (sangat tidak setuju

hingga sangat setuju). Kuesioner ini menilai quality of life (QOL) atau

kualitas hidup pasien dari pandangan personal pasien terhadap kondisi

mereka sehari-hari. Kuesioner ini menilai kualitas hidup pasien dari

beberapa aspek yang sinergi dengan pendekatan holistik (biopsychosocial

approach). Lalu Geriatric Depression Scale (GDS-15) untuk menilai ada

atau tidaknya kejadian depresi pada lansia. Kuesioner ini terdiri dari 15

pertanyaan yang akan dijawab YA/TIDAK oleh pasien.

4. Pemilihan sampel.

Sampel penelitian ini diambil dengan konsekutif.

5. Informed consent terhadap responden.

Memberikan penjelasan terkait penelitian lalu memberikan lembaran

informed consent. Jika responden bersedia untuk mengikuti penelitian ini,

maka arahkan untuk pengisian kuesioner. Jika responden ada yang tidak

bersedia maka tidak diikutsertakan dalam penelitian.

6. Pengisian data kuesioner dengan lengkap.

Page 49: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

34

Pengisian kuesioner berupa identitas pasien (nama, umur, alamat posbindu,

jenis kelamin, pekerjaan, penghasilan, pendidikan terakhir) dan pertanyaan

mengenai fisik, psikologis, sosial, lingkungan dan spiritual responden.

7. Sortir data

Pemilihan data dengan memperhatikan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi,

jika memenuhi syarat maka data akan dianalisis dan diolah dengan SPSS.

8. Validasi Kuesioner

Validasi kuesioner dilakukan setelah sampel penelitian terkumpul.

9. Pengolahan data

Pengolahan data dengan menggunakan Software SPSS 22.0

3.8 Manajemen Data

3.8.1 Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data primer karena

kuesioner diisi langsung oleh responden. Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah konsekutif.

3.8.2 Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan analisis data pada penelitian ini menggunakan program SPSS

(Statistic Package for Social Sciences) versi 22.0. Berikut beberapa tahap yang

melakukan dalam pengolahan data, yaitu:

1. Editing

Pemeriksaan ulang kebenaran dan kelengkapan data kuesioner.

2. Coding

Pemberian kode numerik kepada data yang terdiri atas beberapa kategori.

3. Data Entry

Memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam program SPSS.

4. Analisis data

Melakukan analisis univariat untuk melihat frekuensi atau distribusi data

dan analisis bivariat menggunakan uji Kruskall-Wallis.

Page 50: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

35

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui keshahihan dan kecermatan

instrumen yang digunakan sebagai alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu

item dinyatakan memiliki validitas baik jika memiliki nilai pearson correlation (r

hitung) > r tabel. Uji validitas penelitian ini dilakukan pada 202 sampel.

Pada penelitian ini dilakukan uji validitas kuesioner Older Person’s Quality of

Life (OPQOL-35) dan beberapa pertanyaan spiritualitas dari kuesioner SNQ (Spiritual

Needs Questionnaire).

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas pada Item Kuesioner Kualitas Hidup dan Spiritualitas

No Item Kuesioner Pearson

correlation

P value Tabel r Keterangan

validasi

1. Kualitas hidup secara

umum

0,054 0,444 0,1381 Kurang baik

2. Secara umum, saya

menikmati hidup saya

0,637* 0,000 0,1381 Baik

3. Saya senang menunggu

sesuatu

0,585* 0,000 0,1381 Baik

4. Saya kecewa dengan

kehidupan saya

0,233* 0,001 0,1381 Baik

5. Saya memiliki kekuatan

fisik yang baik

0,305* 0,000 0,1381 Baik

6. Rasa sakit mempengaruhi

kesejahteraan saya

0,276* 0.000 0,1381 Baik

7. Masalah kesehatan saya

membatasi saya dalam

merawat diri dan rumah

0,092 0,195 0,1381 Kurang baik

8. Saya merasa cukup sehat

untuk keluar rumah dan

melakukan sesuatu

0,052 0,462 0,1381 Kurang baik

Page 51: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

36

9. Keluarga, teman atau

tetangga saya, mau

membantu saya saat saya

membutuhkannya

0,427* 0,000 0,1381 Baik

10. Saya lebih suka ditemani

atau berinteraksi dengan

orang lain

0,456* 0,000 0,1381 Baik

11. Saya memiliki seseorang

yang memberikan saya

cinta dan kasih sayang

0,538* 0,000 0,1381 Baik

12. Saya ingin bersama lebih

banyak orang untuk

menikmati hidup

0,527* 0,000 0,1381 Baik

13. Keberadaan anak di

sekeliling saya, memiliki

arti penting bagi saya

0,574* 0,000 0,1381 Baik

14. Saya cukup sehat untuk

memiliki kebebasan diri

0,615* 0,000 0,1381 Baik

15. Saya dapat

membahagiakan diri

sendiri dengan apa yang

saya lakukan

0,363* 0,000 0,1381 Baik

16. Saya merasa hidup saya

terbatas saat membeli

barang dengan pendapatan

atau uang pensiun saya

0,500* 0,000 0,1381 Baik

17. Saya dapat mengontrol

penuh hal-hal penting

0,114 0,108 0,1381 Kurang baik

18. Saya merasa aman di

lingkungan tempat saya

0,545* 0,000 0,1381 Baik

19. Toko-toko lokal,

pelayanan jasa dan fasilitas

di sekitar rumah secara

umum baik

0,675* 0.000 0,1381 Baik

Page 52: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

37

20. Saya merasa senang

berada di rumah saya

0,547* 0,000 0,1381 Baik

21. Saya memiliki lingkungan

tetangga yang ramah

0,629* 0,000 0,1381 Baik

22. Saya menjalani hidup

seperti apa adanya dan

berusaha melakukan yang

terbaik

0,596* 0,000 0,1381 Baik

23. Saya merasa beruntung

dibandingkan dengan

orang lain

0,655* 0,000 0,1381 Baik

24. Saya selalu melihat sisi

baik dari sesuatu

0,439* 0,000 0,1381 Baik

25. Jika masalah kesehatan

membatasi aktivitas sosial

dan waktu senggang saya,

maka saya berusaha

mengerjakan hal lain yang

mampu saya lakukan

0,622* 0,000 0,1381 Baik

26. Saya memiliki uang yang

cukup untuk membayar

tagihan-tagihan rumah

tangga

0,313* 0,000 0,1381 Baik

27. Saya memiliki cukup uang

untuk membayar biaya

kerusakan kecil rumah

atau menolong orang yang

membutuhkan

0,506* 0,000 0,1381 Baik

28. Saya mampu membeli

sesuatu yang saya inginkan

0,542* 0,000 0,1318 Baik

29. Saya tidak mampu

melakukan sesuatu yang

saya sukai

0,312* 0,000 0,1318 Baik

30. Saya memiliki aktivitas

sosial dan hobi untuk

mengisi waktu senggang

0,045 0,527 0,1318 Kurang baik

Page 53: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

38

31. Saya berusaha untuk

terlibat dalam suatu

kegiatan untuk mengisi

waktu luang

0,321* 0,000 0,1318 Baik

32. Saya tetap melakukan

pekerjaan sesuai peran

saya baik dibayar ataupun

tidak

0,279* 0,000 0,1318 Baik

33. Tanggungjawab saya

kepada orang lain

membatasi aktivitas sosial

dan waktu senggang saya

0,462* 0,000 0,1318 Baik

34. Bagi saya, agama,

keyakinan atau filosofi

adalah hal penting bagi

kualitas hidup saya

0,045 0,521 0,1318 Kurang baik

35. Bagi saya, budaya/acara-

acara keagamaan/festival

adalah hal penting dalam

kualitas hidup saya

0,636* 0,000 0,1318 Baik

36. Saya senang melakukan

ibadah sebagai cara

mendekatkan diri kepada

Tuhan

0,655* 0,000 0,1318 Baik

37. Saya sering berdoa untuk

kesehatan dan kedamaian

hidup saya

0,626* 0,000 0,1318 Baik

38. Saya jarang berdo'a untuk

kesembuhan penyakit saya

0,571* 0,000 0,1318 Baik

39. Saya senang membaca

buku-buku keagamaan

0,212* 0,002 0,1318 Baik

40. Saya sering

merenung/bermuhasabah

atas sakit yang saya derita

0,333* 0,000 0,1318 Baik

41. Saya meyakini bahwa sakit

yang saya derita sebagai

0,116 0,099 0,1318 Kurang baik

Page 54: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

39

hukuman Tuhan kepada

saya

42. Saya percaya sakit yang

diberikan Tuhan kepada

saya dapat menggugurkan

dosa-dosa saya

0,121 0,086 0,1318 Kurang Baik

43. Saya merasa dengan sakit

ini, sebenarnya Tuhan

menyayangi saya

0,596* 0,000 0,1318 Baik

44. Saya tetap merasa optimis

bisa sembuh dari sakit

yang saya derita

0,692* 0,000 0,1318 Baik

45. Saya menyadari bahwa

kematian hakikatnya

adalah kembali kepada

Tuhan Yang Maha Kuasa

0,705* 0,000 0,1318

Baik

46. Saya ingin meninggal

dunia dalam keadaan baik

dan damai

0,580* 0,000 0,1318 Baik

Berdasarkan hasil validasi pada item kuesioner didapatkan validitas yang baik

pada beberapa pertanyaan kecuali pertanyaan nomor 1, 7, 8, 17, 30, 34, 40, 41, 42.

Kuesioner lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Geriatric Depression Scale.

Geriatric Depression Scale ini telah diadaptasi oleh Kementrian Kesehatan Republik

Indonesia sebagai alat ukur untuk mendeteksi depresi pada lansia. Hasil uji validitas

pada kuesioner ini telah dilakukan oleh Hidayati LN, et al 27

nilai r hitung berkisar

0,406 – 0,826.

Page 55: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

40

4.2 Uji Realiabilitas

Uji realibilitas merupakan suatu uji yang dilakukan untuk mengetahui

ketetapan konsistensi alat/instrumen dalam menilai apa yang dinilainya. Untuk menilai

nilai realibilitas juga dapat dinilai dengan melihat nilai Cronbach’s alpha, dengan

interpretasi sebagai berikut :25

Kurang reliabel : Cronbach’s alpha 0,00 – 0,20

Agak reliabel : Cronbach’s alpha 0,21 – 0,40

Cukup reliabel : Cronbach’s alpha 0,42 – 0,60

Reliabel : Cronbach’s alpha 0,61 – 0,80

Sangat reliabel : Cronbach’s alpha 0,81 – 1,00

Hasil uji realibilitas pada item kuesioner Older People’s Quality of Life

(OPQOL-35) memiliki nilai cronbach alpha sebesar 0,867 yang telah diuji sebelumnya

oleh Chiquita, DD28

sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen ini memiliki nilai

realibilitas yang sangat baik. Untuk hasil uji realibilitas pada item kuesioner Geriatric

Depression Scale (GDS) memiliki nilai 0,895 yang telah diuji sebelumnya oleh

Hidayati LN et al27

sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen ini memiliki nilai

realibilitas yang sangat baik.

Page 56: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

41

4.3 Hasil Analisis Univariat

Tabel 4.2 Karakteristik Responden

Variabel Kategori Hasil

N %

Jenis Kelamin Laki-laki

Perempuan

59

143

29,2 %

70,8%

Usia Lanjut Usia

Lanjut Usia Tua

173

29

85,6%

14,4%

Pekerjaan Bekerja

Tidak

Bekerja/Pensiunan

157

45

77,7%

22,3%

Agama Islam

Non-Islam

196

6

97%

3%

Berdasarkan tabel 4.2 sebaran jenis kelamin responden tidak merata.

Responden perempuan (70,8%) lebih banyak daripada laki-laki (29,2%). Hal ini

dikarenakan mayoritas pasien adalah perempuan dan seringkali pengambilan sampel

dilakukan pada jam kerja sehingga responden laki-laki tidak berada di rumah atau

sedang bekerja.

Sebaran usia pada penelitian ini tidak merata. Responden yang tergolong pada

usia lanjut usia adalah (85,6%) dan yang tergolong pada lanjut usia tua adalah (14,4%).

Sebaran pekerjaan responden pada penelitian ini mayoritas adalah lansia aktif

(77,7%) yang didominasi oleh perempuan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga

(IRT). Sedangkan sisa responden yang lainnya adalah lansia tidak aktif/ pengangguran.

Mayoritas responden pada penelitian ini beragama islam (97%). Sedangkan

sisa nya non-islam (3%). Berikut adalah hasil gambaran kualitas secara umum pada

responden.

Page 57: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

42

Tabel 4.3 Kualitas Hidup Secara Umum

Kategori Hasil

Kualitas hidup secara umum N %

Sangat Baik 2 1%

Baik 36 17,80%

Cukup 71 35,10%

Buruk 80 39,60%

Sangat Buruk 13 6,40%

Kualitas secara umum pada responden tidak merata. Persentase kualitas hidup

responden buruk cukup besar yaitu (46%). Hal ini disebabkan karena faktor biologis,

psikis, sosial, dan spiritual responden buruk yang akan digambarkan tabel di bawah ini

:

Tabel 4.4 Distribusi Lansia pada Domain Kehidupan Secara Umum, Kesehatan

dan Hubungan Sosial

Dimensi

Hasil

Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak

setuju

Kehidupan secara umum

Menikmati hidup

Merasa bahagia

Senang menunggu sesuatu

Kecewa dengan kehidupan

N % n % n % n % n %

0

0

3

26

0

0

1,50

12,90

0

4

38

133

0

2

18,80

65,80

15

25

64

29

7,40

12,40

31,70

14,40

157

143

88

12

77,70

70,80

43,60

5,90

30

30

9

2

14,90

14,90

4,50

1

Page 58: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

43

Kesehatan

Kekuatan fisik yang baik

Sakit mempengaruhi

kesejahteraan

Masalah kesehatan

membatasi dalam merawat

diri dan rumah

Merasa sehat untuk keluar

rumah dan melakukan

sesuatu

0

7

6

1

0

3,50

3

0,50

15

77

76

7

7,40

38,60

37,60

3,50

37

35

31

18

18,30

17,30

15,30

8,90

133

78

76

145

65,80

38,60

37,60

71,80

17

5

6

31

8,40

2,50

3

15,30

Hubungan sosial

Keluarga, teman, atau

tetangga membantu pada

saat dibutuhkan

Lebih suka ditemani atau

berinteraksi dengan orang

lain

Memiliki seseorang yang

memberikan cinta dan kasih

sayang

Ingin bersama lebih banyak

orang untuk menikmati

hidup

Keberadaan anak di

sekeliling memiliki arti

penting di hidup saya

0

0

1

0

0

0

0

0,50

0

0

3

19

0

9

0

1,50

9,40

0

4,50

0

10

15

5

11

7

5

7,40

2,50

5,40

3,50

141

125

139

132

123

69,80

61,90

68,80

65,30

60,90

48

43

52

50

72

23,80

21,30

25,70

24,80

35,60

Page 59: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

44

Tabel 4.5 Distribusi Lansia pada Dimensi Kemerdekaan, Kontrol atas Hidup dan

Kebebasan

Dimensi

Hasil

Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak

setuju

Kemerdekaan, kontrol atas

hidup dan kebebasan

Cukup sehat untuk memiliki

kebebasan diri

Dapat membahagiakan diri

sendiri dengan apa yang

dilakukan

Merasa hidup terbatas saat

membeli barang dengan

pendapatan atau uang

pensiun

Dapat mengontrol penuh

hal-hal yang penting dalam

hidup

n

0

1

1

0

%

0

0,50

0,50

0

n

5

2

67

4

%

2,50

1

33,20

2

n

25

20

47

32

%

12,40

9,90

23,30

15,80

n

148

155

77

147

%

73,30

76,70

38,10

72,80

n

24

24

10

19

%

11,90

11,90

5

9,40

Tabel 4.6 Distribusi Lansia pada Dimensi Rumah dan Lingkungan Tetangga, dan

Kesejaahteraan Psikologis dan Emosional

Dimensi

Hasil

Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak

setuju

Rumah dan lingkungan

tetangga

Merasa aman di lingkungan

tempat tinggal

n % n % n % n % n %

0

0

0

0

3

2

1,50

1

9

9

4,50

4,50

136

149

67,30

73,80

54

42

26,70

20,80

Page 60: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

45

Toko-toko lokal, pelayanan

jasa dan fasilitas di sekitar

rumah secara umum baik

Merasa senang berada di

rumah

Memiliki lingkungan

tetangga yang ramah

0

0

0

0

0

0

0

0

11

21

5,40

10,40

146

125

72,30

61,90

45

56

22,30

27,70

Kesejahteraan psikologis dan

emosional

Menjalani hidup seperti apa

adanya dan berusaha

melakukan yang terbaik

Saya merasa beruntung

dibandingkan orang lain

Saya selalu melihat sisi baik

dari sesuatu

Jika masalah kesehatan

membatasi aktivitas sosial

dan waktu senggang maka

berusaha mengerjakan yang

mampu dilakukan

0

0

0

0

0

0

0

0

0

5

0

10

0

2,50

0

5

8

45

18

17

4

22,30

8,90

8,40

156

127

152

159

77,20

62,90

75,20

78,70

38

25

32

16

18,80

12,40

15,80

7,90

Tabel 4.7 Distribusi Lansia pada Dimensi Kegiatan Waktu Senggang

Dimensi

Hasil

Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak

setuju

Kegiatan waktu senggang

Memiliki aktivitas dan hobi

untuk mengisi waktu

senggang

n % n % n % n % n %

0

1

0

0,50

21

26

10,40

12,90

23

20

11,40

9,90

135

134

66,80

66,30

23

21

11,40

10,40

Page 61: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

46

Berusaha untuk terlibat

dalam suatu kegiatan untuk

mengisi waktu luang

Saya tetap melakukan

pekerjaan sesuasi peran saya

baik dibayar atau tidak

Tanggung jawab kepada

orang lain membatasi

aktivitas sosial dan waktu

senggang

Agama, keyakinan, atau

filosofi adalah hal penting

bagi kualitas hidup

Bagi saya, budaya/acara-

acara keagamaan/festival

adalah hal penting dalam

kualitas hidup

0

2

0

0

0

1

0

0

5

83

3

3

2,50

41,10

1,50

1,50

26

39

5

7

12,90

19,30

2,50

3,50

144

74

123

137

71,30

36,60

60,90

67,80

27

4

71

55

13,40

2

35,10

27,20

Tabel 4.8 Distribusi Lansia pada Dimensi Spiritualitas dalam Kesehatan

Dimensi

Hasil

Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak

setuju

Spiritualitas dalam masalah

kesehatan

Senang melakukan ibadah

sebagai cara mendekatkan

diri kepada tuhan

Sering berdoa untuk

kesehatan dan kedamaian

hidup

Jarang berdoa untuk

kesembuhan penyakit

n % n % n % n % n %

0

1

42

0

0,50

20,80

3

3

126

1,50

1,50

62,40

5

1

8

2,50

0,50

4

118

116

20

58,40

57,40

9,90

76

81

6

37,60

40,10

3

Page 62: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

47

Senang membaca buku-buku

keagamaan

Sering merenung

/bermuhasabah atas sakit

yang diderita

Meyakini bahwa sakit yang

diderita sebagai hukuman

Tuhan

Percaya sakit yang diberikan

Tuhan dapat menggugurkan

dosa-dosa

4

4

12

0

2

2

5,90

0

22

36

69

4

10,90

17,80

34,20

2

44

33

15

6

21,80

16,30

7,40

3

109

107

88

147

54

53

43,60

72,80

23

22

18

45

11,40

10,90

8,90

22,30

Tabel 4.9 Distribusi Lansia pada Dimensi Spiritualitas dalam Kesehatan

Dimensi

Hasil

Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak

setuju

Spiritualitas dalam

Kesehatan

Merasa dengan sakit ini,

sebenarnya Tuhan

menyayangi saya

Tetap merasa optimis bisa

sembuh dari sakit yang

diderita

Menyadari bahwa kematian

hakikatnya adalah kembali

kepada Tuhan Yang Maha

Esa

Ingin meninggal dunia

dalam keadaan baik dan

damai

n % n % n % n % n %

0

0

0

0

0

0

0

0

1

2

0

0

0,50

1

0

0

5

5

3

2

2,50

2,50

1,50

1

141

136

139

118

69,80

67,80

68,80

58,40

55

59

60

82

27,20

29,20

29,70

40,60

Page 63: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

48

Tabel 4.10 Rata-rata Kualitas Hidup pada Lansia

Dimensi Nilai

Mean

Kehidupan secara umum

Menikmati hidup

Merasa bahagia

Senang menunggu sesuatu

Kecewa dengan kehidupan

Total mean

Kesehatan

Kekuatan fisik yang baik

Sakit mempengaruhi kesejahteraan

Masalah kesehatan membatasi dalam merawat diri dan rumah

Merasa sehat untuk keluar rumah dan melakukan sesuatu

Total mean

Hubungan sosial

Keluarga, teman, atau tetangga membantu pada saat dibutuhkan

Lebih suka ditemani atau berinteraksi dengan orang lain

Memiliki seseorang yang memberikan cinta dan kasih sayang

Ingin bersama lebih banyak orang untuk menikmati hidup

Keberadaan anak di sekeliling memiliki arti penting

Total mean

Kemerdekaan, kontrol atas hidup dan kebebasan

Cukup sehat untuk memiliki kebebasan diri

Dapat membahagiakan diri sendiri dengan apa yang dilakukan

Merasa hidup terbatas saat membeli barang dengan pendapatan atau uang pensiun

Dapat mengontrol penuh hal-hal yang penting dalam hidup saya

Total mean

Rumah dan lingkungan tetangga

Merasa aman di lingkungan tempat tinggal

Toko-toko lokal, pelayanan jasa dan fasilitas di sekitar rumah secara umum baik

Merasa senang berada di rumah

Memiliki lingkungan tetangga yang ramah

Total mean

1,93

2,01

2,69

3,84

2,617

2,25

3,01

3,05

2,02

2,58

1,84

2,05

1,83

1,90

1,68

1,86

2,05

2,01

2,86

2,10

2,25

1,81

1,86

1,83

1,83

1,83

Page 64: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

49

Kesejahteraan psikologis dan emosional

Menjalani hidup seperti apa adanya dan berusaha melakukan yang terbaik

Saya merasa beruntung dibandingkan orang lain

Saya selalu melihat sisi baik dari sesuatu

Jika masalah kesehatan membatasi aktivitas sosial dan waktu senggang, maka berusaha

mengerjakan hal lain yang mampu dilakukan

Total mean

Kondisi keuangan

Uang yang cukup untuk membayar tagih-tagihan rumah tangga

Memiliki cukup uang untuk membayar biaya kerusakan kecil rumah atau menolong orang

yang membutuhkan

Saya mampu membeli yang saya inginkan

Saya tidak mampu melakukan sesuatu yang saya tidak saya sukai

Total mean

Kegiatan waktu senggang

Memiliki aktivitas dan hobi untuk mengisi waktu senggang

Berusaha untuk terlibat dalam suatu kegiatan untuk mengisi waktu luang

Saya tetap melakukan pekerjaan sesuai peran saya baik dibayar atau tidak

Tanggung jawab kepada orang lain membatasi aktivitas sosial dan waktu senggang

Agama, kepercayaan atau filosofi adalah hal penting bagi kualitas hidup

Bagi saya, budaya/acara-acara keagamaan/festival adalah hal penting dalam kualitas hidup

Total mean

Spiritualitas dalam masalah kesehatan

Senang melakukan ibadah sebagai cara mendekatkan diri kepada Tuhan

Sering berdoa untuk kesehatan dan kedamaian hidup

Jarang berdoa untuk kesembuhan penyakit

Senang membaca buku-buku keagamaan

Sering merenung/bermuhasabah atas sakit yang diderita

Meyakini bahwa sakit yang diderita sebagai hukuman Tuhan

Percaya sakit yang diberikan Tuhan kepada saya dapat menggugurkan dosa-dosa

Merasa dengan sakit ini, sebenarnya Tuhan menyayangi saya

Tetap merasa optimis bisa sembuh dari sakit yang diderita

Menyadari bahwa kematian hakikatnya adalah kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa

Ingin meninggal dunia dalam keadaan baik dan damai

Total mean

1,85

2,15

1,93

2,10

2,00

2,29

2,35

2,43

3,35

2,60

2,21

2,35

2,04

3,02

1,70

1,79

2,18

1,68

1,65

3,88

2,38

2,47

2,85

1,85

1,76

1,75

1,72

1,60

2,1

Page 65: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

50

Rata-rata kualitas hidup pada responden untuk domain kehidupan secara umum

adalah buruk karena memiliki rata-rata < 3 (2,67). Pada domain kesehatan, rata-rata

kualitas hidup responden adalah buruk (2,58). Pada domain hubungan sosial, rata-rata

kualitas responden adalah buruk (1,86). Lalu, kualitas hidup responden pada domain

kemerdekaan, kontrol hidup, dan kebebasan adalah buruk (2,25). Untuk domain rumah

dan lingkungan tetangga pada responden adalah buruk (1,83). Pada domain

kesejahteraan psikologis dan sosial didapatkan kualitas hidup responden buruk (2,00).

Untuk domain kondisi keuangan, kualitas hidup responden buruk (2,60). Sedangkan

untuk domain kegiatan waktu senggang, kualitas hidup responden buruk (2,18). Dan

spiritualitas dalam masalah kesehatan responden juga buruk (2,1).

Tabel 4.11 Hasil Analisis Kemungkinan Kejadian Depresi pada Lansia.

Kategori N %

Normal 176 86,1%

Depresi ringan 24 12,9%

Depresi sedang 1 0,5%

Depresi berat 1 0,5%

Gambaran kemungkinan kejadian depresi pada lansia adalah normal (86,1%),

depresi ringan (12,9%), depresi sedang (0,5%), dan depresi berat (0,5%).

4.4 Hasil Analisis Bivariat dengan Uji Kruskal-Wallis

Tabel 4.12 Hubungan Kemungkinan Kejadian Depresi dengan Kualitas Hidup

Kualitas Hidup p value

Normal

0.044 Depresi ringan

Depresi sedang

Depresi berat

Page 66: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

51

Dari tabel 4.6 didapatkan p value adalah < 0,05 (0,044), hal ini berarti terdapat

hubungan antara kemungkinan kejadian depresi dengan kualitas hidup pada lansia.

4.5 Pembahasan

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas kualitas hidup secara

umum pada lansia adalah baik (54%), sisanya memiliki kualitas hidup yang buruk

(46%). Lain hal dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni, SA, dkk30

didapatkan kualitas hidup pada lansia di kota Medan yaitu cukup. Pada penelitian ini,

kualitas hidup diukur berdasarkan 8 dimensi yaitu : kehidupan secara umum,

kesehatan, hubungan sosial, kemerdekaan, kontrol atas hidup dan kebebasan, rumah

dan lingkungan tetangga, kesejahteraan psikologis dan emosional, kondisi keuangan,

kegiatan waktu senggang dan spiritualitas.

Pada dimensi kehidupan secara umum, gambaran kualitas hidup responden

buruk (2,67). Rata-rata responden menjawab pertanyaan “menikmati hidup” dengan

tidak setuju. Lalu pada pertanyaan “kecewa dengan hidup” adalah setuju. Hal ini

berarti, rata-rata lansia pada penelitian ini tidak menikmati hidup dan kecewa dengan

hidupnya. Sebagaimana dengan teori perkembangan Erikson dalam Miller 200431

bahwa tugas perkembangan pada tahap lansia adalah mampu mencapai ego yang

terintegritas versus keputusasaan. Ego yang terintergrasi disini maksudnya adalah,

menerima semua yang telah dilalui dalam hidupnya sebagai sesuatu yang harus terjadi.

Responden pada penelitian ini tidak menikmati hdup dan kecewa dengan hidupnya, itu

berarti responden tidak/tidak sepenuhnya menerima semua yang telah dilalui dalam

hidupnya. Hal ini mempengaruhi kualitas hidup lansia.

Pada dimensi kesehatan, gambaran kualitasnya buruk (2,58). Pada item

pertanyaan “kesehatan fisik yang baik” rata-rata responden menjawab “tidak setuju”.

Itu berarti, pada lansia memiliki kesehatan fisik yang tidak baik. Hal ini mempengaruhi

aktivitas sehari-hari. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Chiquita, aktivitas

sehari-hari berdampak pada tingkat kemandirian lansia.29 Aktivitas yang digolongkan

ke dalam aktivitas ssehari-hari yaitu : mandi, berpakaian, toileting, berpindah,

Page 67: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

52

menahan buang besar/kecil, dan makan. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa

tingkat kemandirian lansia yang tidak normal disebabkan karena kondisi fisik lansia

yang sudah menurun sehingga membutuhkan bantuan dari orang lain untuk

menjalankan aktivitas sehari-hari.29 Salah satu kondisi fisik pada lansia yaitu

penurunan elastisitas pembuluh darah dan disfungsi endotel yang akan menyebabkan

peningkatan resistensi perifer sehingga meningkatkan elevasi tekanan darah sistolik.32

Di mana kondisi tersebut akan menyebabkan gangguan aliran darah dan beresiko

terhadap kejadian stroke pada lansia. Pada penderita stroke mengalami kelemahan dan

penurunan daya tahan otot, penurunan range of motion, gangguan sensasi, dan masalah

pada pola berjalan yang menyebabkan penurunan kemampuan penderita stroke dalam

melakukan aktivitas sehari-hari.33 Kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari-hari

juga memiliki hubungan bermakna dengan status penyakit. 34

Pada penelitian Lestari35 didapatkan bahwa 11 responden lansia mengalami

ketergantungan sedang karena kondisi fisik yang menurun, kaki gemetaran saat

berjalan, juga karena penyakit yang diderita lansia seperti katarak, asma, dan

hipertensi. Faktor lain yang mempengaruhi penurunan aktivitas sehari-hari yaitu status

mental.36 Menurut penelitian sebelumnya terdapat hubungan antara tingkat kecemasan

dan tingkat kemandirian ADL pada lansia.35 Semakin lansia cemas, maka lansia

semakin tidak mandiri atau ketergantungan.35 Aktivitas sehari-hari mempengaruhi

kualitas hidup lansia. Hal ini sejalan dengan penelitian Chiquita.29 Hasil dari penelitian

ini juga mengatakan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara aktivitas

sehari-hari dengan kualitas hidup, yang berarti bahwa semakin mandiri lansia maka

kualitas hidupnya akan semakin baik.29

Pada dimensi hubungan sosial, rata-rata responden menjawab buruk. Pada item

pertanyaan “memiliki seseorang yang memberikan cinta dan kasih sayang” rata-rata

responden menjawab “tidak setuju”. Ini menunjukkan bahwa lansia tidak memiliki

seseorang yang memberikan cinta dan kasih sayang. Pada item pertanyaan

“keberadaan anak disekeliling memiliki arti penting” rata-rata responden menjawab

tidak setuju. Hal ini menujukkan bahwa tidak berartinya keberadaan seorang anak di

sekeliling mereka. Hal ini bertolak belakang dengan penelitian Nafa,6 bahwa dari hasil

Page 68: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

53

wawancara pada lansia di panti Tresna Werdha Budi Mulia 4 Margaguna, mengatakan

rindu anak serta cucu dan ingin kembali ke keluarga. Hubungan sosial dan dukungan

keluarga berpengaruh terhadap psikis lansia yang akan mempengaruhi kualitas hidup

pada lansia.

Pada domain rumah dan lingkungan tetangga, kualitas hidup responden buruk

(1,83). Rata-rata responden menjawab pertanyaan “merasa senang di rumah” dan

“memiliki lingkungan tetangga yang ramah” dengan tidak setuju. Hal ini berarti,

responden tidak merasa senang berada di rumah. Juga responden tidak memiliki

tetangga yang ramah, ini mempengaruhi interaksi sosial pada lansia. Menurut

penelitian Andesty, et al.31

yang dilakukan di Unit Pelayanan Terpadu Griya Wredha

Kota Surabaya, lansia yang memiliki status interaksi sosial yang buruk sebagian besar

memiliki kualitas hidup yang rendah. Hasil penelitian lebih lanjut didapatkan hasil

bahwa tempat tinggal mempengaruhi kualitas hidup lansia dari domain hubungan

sosial. Lansia yang tinggal di rumah dipengaruhi oleh dukungan keluarga dan

masyarakat sehingga lansia akan mengalami perubahan yang positif terhadap

kehidupan begitu pula sebaliknya.37

Pada domain spiritualitas dalam kesehatan, didapatkan gambaran spiritualitas

pada responden adalah buruk (2,1). Buchardt dan Nagai-Jacobson mendefinisikan

spiritualitas sebagai esensi dari keberadaan manusia, menanamkan kesadaran tentang

siapa kita, apa tujuan hidup dan sumber batin seorang manusia.38

Menurut Bussing et

al39

kebutuhan spiritual meliputi: kebutuhan religi atau keagamaan, kebutuhan

mendapatkan kedamaian, eksistensi diri, serta kebutuhan untuk memberi. Rata- rata

responden menjawab pada item pertanyaan “ingin mati dengan damai” dengan tidak

setuju (1,60). Hal ini berarti, rata-rata lansia pada penelitian ini tidak ingin mati dalam

keadaan damai. Menurut Thouless, dalam Widiana yang dikutip pada penelitian Nafa6

menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi religiusitas adalah

pendidikan atau pengajaran termasuk pendidikan dari orang tua, tradisi-tradisi sosial,

dan tekanan-tekanan lingkungan sosial. Spiritualitas pada responden penelitian ini

buruk, karena salah satu nya adalah faktor pendidikan. Pada penelitian yang dilakukan

Page 69: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

54

oleh Nuraeni,A. et al40

menyatakan bahwa kebutuhan spiritual dirasakan sebagai

kebutuhan oleh sebagian besar responden (pasien kanker) untuk memberikan dampak

positif bagi kesehatan dan dapat dijadikan sebagai sumber penyembuhan.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Mulia dan kawan kawan didapatkan

bahwa koping religius sangat berpengaruh dalam meningkatkan kualitas pasien

kanker. Koping positif ditunjukkan dengan upaya pasien untuk memperbaiki

hubungan, mencari kasih sayang, kekuatan, ampunan, dan pertolongan serta pasrah

pada takdir Tuhan sehingga tidak merasa cemas karena memfokuskan diri pada

agama.41 Penelitian yang dilakukan oleh Munawarah dan kawan-kawan bahwa

terdapat hubungan antara spiritualitas dengan kualitas hidup lansia, dan memiliki arah

positif yang artinya semakin tinggi spiritualitas maka semakin baik kualitas hidup.42

Bagi umat muslim, salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan yaitu

dengan melakukan ibadah shalat. Pada lansia cara pandang dan berfikirnya sudah

matang untuk menghadapi kematian. Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Anafiati

yaitu semakin tinggi intensitas melakukan shalat fardhu semakin tinggi tingkat

kesiapan menghadapi kematian pada lansia.43 Selain itu, shalat yang dikerjakan secara

rutin akan mendatangkan ketenangan dalam jiwa, menghilangkan stress, dan

kecemasan yang terjadi dalam diri seseorang.43

Menurut Eka, bahwa kesiapan menghadapi kematian terdiri dari psikis dan

spiritual. Secara psikis, lansia yang siap menghadapi kematian maka dia yakin akan

datangnya kematian sehingga dapat mengatasi rasa takut mati dan sering mengingat

kematian. Secara spiritual, kematian akan lebih memfokuskan pada kehidupan

batinnya, dan berusaha untuk terus mendekatkan diri kepada Allah swt.43 Sebagaimana

telah dijelaskan dalam surat Al-Ra’du ayat 28 menjelaskan bahwa orang yang selalu

mengingat Allah maka hati nya akan menjadi tenang dan tentram.4

Kualitas hidup yang buruk berdampak pada psikologis lansia. Salah satunya

adalah depresi. Pada responden penelitian ini, persentase lansia yang mengalami

depresi ringan (12,9%), depresi sedang (0,5%), depresi berat (0,5%). Pada uji bivariat,

terdapat perbedaan yang signifikan antara kualitas hidup dengan depresi (p value =

0,044). Hal ini berarti, terdapat hubungan antara kemungkinan kejadian depresi

Page 70: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

55

dengan kualitas hidup pada lansia. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Azzahro,19

bahwa terdapat hubungan tingkat depresi dengan kualitas hidup lanjut usia

di panti Werdha Darma Bhakti Pajang Surakarta.

Kejadian depresi pada lansia dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kesehatan fisik

menjadi salah satunya. Menurut Kathryn, yang dikutip pada skripsi Sari, K45

, penyakit

fisik bisa mengakibatkan menurunnya kemampuan fungsional sehingga menghambat

seseorang untuk bisa melakukan kegiatan yang menyenangkan dan keterbatasan ini

mendorong terjadinya depresi. Selain itu, hubungan sosial juga mempengaruhi

kejadian depresi pada lansia. Penelitian yang dilakukan oleh Saputri dan kawan-kawan

di panti Wreda Wening Wardoyo46

bahwa kejadian depresi 23,7% ditentukan oleh

dukungan sosial. Sisanya sebesar 76,3% dipengaruhi oleh faktor lain seperti

pengalaman hidup, tingkat religiusitas, faktor kepribadian, dan self-esteem. Dukungan

yang diberikan oleh keluarga, teman, maupun lingkungan sekitar memiliki arti yang

penting bagi beberapa lansia di masa tuanya, hal ini dikarenakan dengan tersedianya

dukungan sosial maka akan membuat lansia merasa dicintai, dihargai, dan diperhatikan

(Desiningrum 2014)29

sehingga dapat menurunkan kejadian depresi pada lansia.

Selain itu, tingkat religiusitas pada lansia juga mempengaruhi tingkat depresi

pada lansia. Sejalan dengan penelitian Nafa6 dalam penelitiannya, peneliti juga

mengamati lansia yang rajin dalam melaksanakan sholat, sholat berjamaah, mengikuti

ceramah agama, mengikuti pengajian lebih tenang dalam menjalani kegiatan sehari-

hari. Hubungan yang kuat antara tingkat religiusitas dengan tingkat depresi sejalan

juga dengan teori (Jalaaludin 2014)14

yaitu salah satu fungsi religiusitas adalah

perdamaian karena melalui agama seseorang dapat mencapai kedamaian bathin

dengan bertaubat melalui tuntunan agama.

Page 71: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

56

4.6 Kelebihan Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti meneliti kualitas hidup lansia dengan

menggunakan modifikasi kuesioner Older’s Person Quality of Life (OPQOL-35) dan

Spiritual Need Quessionare (SNQ). Di mana, di Indonesia sendiri baru 1 peneliti yang

meneliti dengan menggunakan kuesioner OPQOL-35. Penelitian ini dapat digunakan

sebagai referensi pendekatan berbasis spiritualitas untuk meningkatkan kualitas hidup

lansia dengan pendekatan biopsikososisospiritual.

4.7 Keterbatasan Penelitian

Pada saat melengkapi data diri responden, beberapa data diisi dengan tidak

lengkap sehingga tidak dapat dilakukan penelitian sesuai dengan jumlah

pendapatannya. Penelitian ini belum dilakukan secara multisenter, juga pengambilan

data tidak menggunakan metode random sampling.

Page 72: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

57

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

1. Pada karakteristik responden penelitian didapatkan mayoritas responden

perempuan (70,8%), lanjut usia (85,6%), bekerja (77,7%), dan beragama Islam.

2. Persentase kualitas hidup pada lansia secara umum adalah baik (54%) dan

buruk (46%).

3. Pada penelitian ini, rata-rata kualitas hidup lansia pada setiap domain adalah

buruk (<3,00).

4. Pada penelitian ini, mayoritas responden tidak mengalami depresi adalah

(86,1%) dan depresi ringan (12,9%).

5. Terdapat hubungan antara kemungkinan kejadian depresi dengan kualitas

hidup pada lansia.

5.2 Saran

1. Mengembangkan kembali kuesioner Older’s Person Quality of Life (OPQOL-

35), terutama pada item pertanyaan yang nilai validitasnya kurang baik.

2. Menggunakan kuesioner Older’s Person Quality of Life (OPQOL-35) untuk

mengevaluasi pasien lanjut usia setelah melakukan intervensi/perawatan di

rumah sakit.

3. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan menggunakan metode random

sampling agar dapat mewakili populasi.

4. Kepada pihak Puskesmas, membuat program perkumpulan/paguyuban para

lansia yang didalamnya terdapat aktivitas-aktivitas ringan seperti senam lansia

setiap 2 minggu sekali, menjahit/membuat suatu karya bersama, atau aktivitas

lainnya.

5. Mengadakan kajian setiap satu minggu sekali yang memaparkan tentang ilmu

ketuhanan, ibadah, dan tentang kematian.

Page 73: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

58

6. Kepada keluarga yang merawat lansia, memberi perhatian yang lebih berupa

kasih sayang dan mengadakan perkumpulan keluarga minimal satu minggu

sekali.

Page 74: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

59

DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization. Ageing and health. [Artikel]. Tersedia di

https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/ageing-and-health.

2018.

2. McMurdo ME. A healthy old age: realistic or futile goal? BMJ 2000;

321(7269): 1149–1151.

3. Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Riset Kesehatan

Dasar 2013. Jakarta : Kementrian Kesehatan, 2013.

4. Kementrian Kesehatan RI. Infodatin Lansia. Jakarta: Badan Litbangkes, 2017.

5. Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku Ajar Ilmu Penyakit

Dalam Jilid III. VI Jakarta : Interna Publishing; 2014: 3673-3678.

6. Nafa, AR. Hubungan Tingkat Religiusitas dengan Tingkat Depresi Lansia

Beragama Islam di Panti Tresna Werdha Budi Mulia 4 Margaguna Jakarta

Selatan. [skripsi]. Jakarta : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

7. Hawari Dadang. Dimensi Religi dalam Praktek Psikiatri dan Psikologi. Jakarta

: FKUI, 2002.

8. Power MJ, et al. Quality of Life. Positive Psychological Assessmennt : A

Handbook of Models and Measures. Washington DC American Psychological

Assosiation-WHOQOL Group, 2004.

9. Azzahro,DF. Hubungan Antara Tingkat Depresi dengan Kualitas Hidup Lanjut

Usia di Panti Wredha Darma Bhakti Pajang Surakarta. [publikasi ilmiah].

Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta,

2016.

10. Darmojo, Boedhi., Martono,Hadi., Buku Ajar Geriatri Edisi 4. Jakarta: Balai

Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia, 2006.

11. McCance, Kathryn L., Huether, Sue E. 2014. Pathofisiology The Biologic Basis

for Disease in Adults and Children 7th edition. St. Louis Missouri: Elsevier. P.

95-95.

12. Sherwood L. Fisiologi Manusia : Dari Sel Ke Sistem. EGC : Jakarta. Ed : 8,

2014.

Page 75: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

60

13. Burd, et al. Anabolic Resistance of Muscle Protein Synthesis With Aging.

American College of Sports Medicine : American. Exercise And Sport

Sciences Review, Vol. 41 (3): 169-173. Juli 2013.

14. Hibbert, Allison dkk. Rujukan Cepat Psikiatri. Jakarta: EGC, 1995.

15. Elvira, Sylvia, D, Hadisukanto Gitayanti. 2013. Buku Ajar Psikiatri Edisi

Kedua. Jakarta : Badan Penerbit FKUI. hal 228-234.

16. American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic And Statistical

Manual of Mental Disorder Edition “DSM-5”. Washinton DC: American

Psychiatric Publishing. Washinton DC.

17. World Health Organization.WHOQOL-BREF Introduction, Administration,

Scoring and Generic Version of The Assessment, Field Trial Version. Geneva

; 1996. Terseda dari : http://www.who.int/mental_health/media/en/76.pdf

21.

18. World Health Organization Quality of Life Instrument. Tersedia dari :

http://depts.washington.edu/seaqol/WHOQOL-BREF Indonesian. The

World Health Organization Quality of Life (WHOQOL)BREF. Diterjemahkan

oleh Ratna Mardiati, et al.Tersedia dari :

http://www.who.int/substance_abuse/research_tools/en/indonesian_whoq

o l.

19. Bowling A, et al. A short measure of quality of life in older age: the

performance of the brief Older People’s Quality of Life Questionnaire

(OPQOL-brief). Arch Gerontologi Geriatri. 2013; 56(1): 181-187.

20. Mark Stewart. The Medical Outcome Study 36-Item-Short-Form Health Survey

(SF-36). The University of Sydney. Tersedia dari :

https://doi.org/10.1016/S0004-9514(07)70033-18.

21. The Health-Related Quality of Life (HRQoL) Instrument. Tersedia dari :

http://15d-instrument.net/15d/.

22. The Health-Related Quality of Life (HRQoL) Instrument. Tersedia dari :

http://15d-instrument.net/16d-and-17d/.

23. EQ-5D Instruments. Tersedia dari : https://euroqol.org/eq-5d-instruments/.

24. Arndt Bussinng, Xiao-fengZhai, Wen-bo-Peng, Chang-quan Ling.

Psychosocial and Spiritual Needs of Patient with Chronic Dissease : Validation

of the Chinese Version of The Spiritual Needs Questionnaire. 2013. Tersedia

dari DOI : 10.3736//jintegrmed2013020.

Page 76: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

61

25. Geriatric Depression Scale Instrument. Tersedia dari :

http://www.stanford.edu/~yesavage/GDS.htm.

26. Hawari, Dadang. Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa Perspektif Al-

Qur’an dan As-sunnah Edisi Kedua. 2015. Jakarta : Badan Penerbit FKUI. hal

32-35.

27. Shofie, MW. Quality of Life Pasien Hipertensi di Posbindu Puskesmas Ciputat

dan Ciputat Timur pada Tahun 2018 : Pendekatan Biopsikososiospiritual.

[skripsi]. Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.

28. Hidayati NL, Mustikasari, Putri Eka YS. Terapi individu Reminiscence

menurunkan tingkat depresi pada lansia di panti sosial. Jurnal Ners Vol.10 FIK

UI. 2015;p:223.

29. Sopiyudin, D. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 6. Jakarta:

Salemba Medika, 2014.

30. Chiquita, DD. Aktivitas Fisik, Status Kesehatan, Dukungan Sosial, dan

Kualitas Hidup Lansia Laki-laki dan Perempuan[skripsi]. Bogor: Fakultas

Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor; 2017.

31. Wahyuni, SA., Harahap, J., Amelia, R., Hubungan Status Depresi dengan

Kualitas Hidup Lansia di Kota Medan. [journal]. Medan: Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara, 2018.

32. Andesty, Dina, Syahrul, Fariani. Hubungan Interaksi Sosial dengan Kualitas

Hidup Lansia di Unit Terpadu (UPTD) Griya Werdha Kota Surabaya Tahun

2017. [Journal]. Surabaya : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Airlangga; 2018.

33. Nillson, P.M. Reducing The Risk of Stroke in Elderly Patients with

Hypertension : Clinical Review of The Efficacy of Antihypertensive drugs

[Journal]. Drugs Aging; 2005.

34. Fadhlulloh, SA., Upoyo SA., Hartanto DY. Hubungan Tingkat Ketergantungan

dalam Pemenuhan Aktivitas Kehidupan Sehari-hari dengan Harga Diri

Penderita Stroke di Poliklinik Syaraf RSUD Pro. DR. Margono Soekarjo

Purwokerto. [Jurnal]. Purwokerto : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Jendral Soedirman; 2014.

35. Yusuf, HM., Kongoli, EY. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan

Kemandirian Lansia dalam Melakukan Aktivitas Sehari-hari di Panti Sosial

Tresna Wredha Gau Mabaji Kabupaten Gowa. [Jurnal]. Makasar : Fakultas

Ilmu Kesehatan; 2013.

Page 77: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

62

36. Lestari, R., Wihastuti, AT., Rahayu, FB., Hubungan Tingkat Kecemasan

dengan Tingkat Kemandirian Activities of Daily Living (ADL) Pada anjut Usia

di Panti Werdha. [Jurnal]. Malang : Fakultas Kedokteran Universitas

Brawijaya; 2013.

37. Ratnasari, P., Kristiyawati, S. P., Solechan, A. Hubungan Ratnasari, P.,

Kristiyawati, S. P., Solechan, A. Hubungan Antara Tingkat Activity Daily

Living dengan Depresi pada Pasien Stroke di RSUD Tugerejo Semarang.

Semarang : STIKES; 2011.

38. Potter, P. A dan Perry, A. G. Fundamental of Nursing: Consepts, Process, and

Practice (4th

Edition). St Louis, MI: Elsevier Mosby; 2005.

39. Buchardt, M. A., Nagai-Jacobson, M. G. Spirituality and Health. In Holistic

Nursing A Handbook For Practice (4th

Ed). Massachussetts : Jones and Bartlett

Publisher; 2005.

40. Bussing, A., Balzat, H., Heusser, P. Spiritual Needs of Patient with Chronic

Pain Diseases and Cancer-Validation of the Spiritual Need Questionnare. Eur

J Med Res; 2010; 15;266-273.

41. Nuraeni, A., Nurhidayah, I., Hidayati, N., dkk. Kebutuhan Spiritual pada

Pasien Kanker. [journal]. Bandung : Fakultas Keperawatan Universitas

Padjajaran; 2015.

42. Mulia, DV., Gunawan Indra., Suryawati. Perawatan Pasien Kemoterapi :

Strategi Koping Religius Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup. [journal].

Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala; 2018.

43. Munawarah, Siti., Rahmawati, Devi., Setiawan, Herry. Spiritualitas dengan

Kualitas Hidup Lansia. [journal]. Fakultas Kedokteran Universitas Lambung

Mangkurat; 2018.

44. Anafianti, S. Pengaruh Intensitas Melaksanakan Shalat Fardhu Terhadap

Kesiapan Menghadapi Kematian Pada Lansia di Balai Pelayanan Sosial

Lanjut Usia “Bisma Upakara” Pemalang. [skripsi]. Fakultas Dakwah dan

Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang; 2016.

45. Departemen Agama RI. AL-Quran dan Terjemahannya. Bandung : CV

Diponegoro; 2012.

46. Sari, K. Gambaran Tingkat Depresi pada Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna

Wredha Budi Mulia 01 dan 03 Jakarta Timur. [skripsi]. Depok : Fakultas Ilmu

Keperawatan Universitas Indonesia; 2012.

Page 78: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

63

47. Saputri, Widya, AM., Indrawati SE,. Hubungan Antara Dukungan Sosial

dengan Depresi pada Lanjut Usia yang Tinggal di Panti Wreda Wening

Wardoyo Jawa Tengah. [skripsi]. Semarang : Fakultas Psikologi Universitas

Diponegoro; 2011

Page 79: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

64

Lampiran 1

Surat Perizinan Penelitian

Page 80: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

65

Page 81: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

66

Lampiran 2

Lembar Persetujuan Etik

Page 82: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

67

Lampiran 3

Lembar Persetujuan Responden

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Dengan menandatangani lembar ini, saya :

Nama :

…………………………………………………………………………………………

Usia :

………………………………………………………………………………………....

Alamat :

…………………………………………………………………………………….......

Memberikan persetujuan untuk menjadi responden dalam penelitian yang berjudul

“QUALITY OF LIFE AMONG GERIATRI PATIENTS IN DEGENERATIVE

DISEASES: A HOLISTIC APPROACH IN SOUTH TANGERANG PUBLIC

HEALTH CENTRE” yang akan dilakukan oleh tim peneliti dari Fakultas

Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta yang diketuai oleh dr. Femmy Nurul

Akbar, SpPD-KGEH. Saya telah mendapat penjelasan bahwa jawaban kuesioner ini

hanya digunakan untuk keperluan ilmiah dan saya secara suka rela bersedia menjadi

responden penelitian ini.

Tangerang,

……………………………………2018

Tim Peneliti,

Yang Menyatakan

(……………………………………....)

(...................................)

Page 83: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

68

Lampiran 4

Lembar Kuesioner

GERIATRIC DEPRESSION SCALE (GDS) SHORT FORM

Indonesian Translation Translated and Back Translated by: Karel Karsten Himawan, M.Psi.

Pilihlah jawaban yang paling tepat sesuai dengan apa yang telah Anda rasakan selama 1 (satu) minggu terakhir:

1. Pada dasarnya apakah Anda merasa puas dengan hidup Anda? YA TIDAK

2. Apakah Anda mengurangi banyak kegiatan dan minat Anda? YA TIDAK

3. Apakah Anda merasa hidup Anda hampa? YA TIDAK

4. Apakah Anda sering merasa bosan? YA TIDAK

5. Apakah biasanya Anda memiliki semangat yang bagus? YA TIDAK

6. Apakah Anda merasa takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada YA TIDAK

Anda?

7. Apakah biasanya Anda merasa bahagia YA TIDAK

8. Apakah Anda sering merasa tidak berdaya? YA TIDAK

9. Apakah Anda lebih memilih tinggal di rumah (kamar), daripada pergi keluar YA TIDAK

dan melakukan hal-hal yang baru?

10. Apakah Anda merasa mempunyai lebih banyak masalah dengan ingatan YA TIDAK

Anda dibandingkan kebanyakan orang?

11. Apakah menurut Anda sangat menyenangkan bisa hidup hingga sekarang YA TIDAK

ini?

12. Apakah Anda merasa sangat tidak berharga dengan kondisi Anda YA TIDAK

sekarang?

13. Apakah Anda merasa penuh semangat? YA TIDAK

14. Apakah Anda merasa keadaan Anda tidak ada harapan? YA TIDAK

15. Menurut Anda, apakah kebanyakan orang lebih baik daripada Anda? YA TIDAK

TOTAL SKOR: ___ /15

Page 84: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

69

KUESIONER PENILAIAN KUALITAS HIDUP ORANG LANJUT USIA (OPQOL-35)

1

Kualitas hidup secara umum: Sangat Baik Baik Cukup Buruk

Sangat

Buruk

2

KEHIDUPAN SECARA UMUM SS S R TS STS

1

2 Saya merasa bahagia setiap saat

3 Saya senang menunggu sesuatu

4 Saya kecewa dengan kehidupan saya

SS S R TS STS

5 Saya memiliki kekuatan fisik yang baik

6 Rasa sakit mempengaruhi kesejahteraan saya

7

8

SS S R TS STS

9

10

11

12

13

SS S R TS STS

14

15

16

Keberadaan anak di sekeliling saya, memiliki arti

penting bagi saya

KEMERDEKAAN, KONTROL ATAS HIDUP DAN KEBEBASAN

Saya cukup sehat untuk memiliki kebebasan diri

Saya dapat membahagiakan diri sendiri dengan apa

yang saya lakukan

Saya merasa hidup saya terbatas saat membeli barang

dengan pendapatan atau uang pensiun saya

Saya ingin bersama lebih banyak orang untuk

menikmati hidup

Beri tanda centang (?) pada kotak yang tersedia di setiap baris.Keterangan: SS=sangat setuju; S=setuju; R=ragu-ragu; TS=tidak setuju; STS=sangat tidak setuju.

Secara umum, saya menikmati hidup saya

KESEHATAN

Masalah kesehatan saya membatasi saya dalam

merawat diri dan rumah

Saya merasa cukup sehat untuk keluar rumah dan

melakukan sesuatu

HUBUNGAN SOSIAL

Keluarga, teman atau tetangga saya, mau membantu

saya saat saya membutuhkannya

Saya lebih suka ditemani atau berinteraksi dengan

orang lain

Saya memiliki seseorang yang memberikan saya cinta

dan kasih sayang

Berikan indikasi sejauh mana Anda setuju atau tidak setuju dengan pernyataan berikut:

RAHASIA No. Kuesioner:

Kami akan bertanya tentang kualitas hidup Anda:

Beri tanda centang (?) pada kotak yang tersedia. Tidak ada jawaban benar atau salah. Silahkan

memilih respon yang paling menggambarkan diri dan pandangan Anda.

Pikirkan tentang hal-hal baik ataupun buruk yang mempengaruhi kualitas hidup Anda, lalu nilailah kualitas

hidup Anda secara umum

Page 85: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

70

17

SS S R TS STS

18

19

20

21

SS S R TS STS

22

23

24

25

SS S R TS STS

26

27

28 Saya mampu membeli sesuatu yang saya inginkan

29 Saya tidak mampu melakukan sesuatu yang saya sukai

SS S R TS STS

30

31

32

33

34

35

SS S R TS STS

36

37

38

39

Saya jarang berdo'a untuk kesembuhan penyakit saya

Saya senang membaca buku-buku keagamaan

Saya sering berdoa untuk kesehatan dan kedamaian

hidup saya

KEGIATAN WAKTU SENGGANG

Saya memiliki aktivitas sosial dan hobi untuk mengisi

waktu senggang

Saya berusaha untuk terlibat dalam suatu kegiatan

untuk mengisi waktu luang

Saya tetap melakukan pekerjaan sesuai peran saya baik

dibayar ataupun tidak

Tanggungjawab saya kepada orang lain membatasi

aktivitas sosial dan waktu senggang saya

Bagi saya, agama, keyakinan atau filosofi adalah hal

penting bagi kualitas hidup saya

Bagi saya, budaya/acara-acara keagamaan/festival

adalah hal penting dalam kualitas hidup saya

TERIMA KASIH

SPIRITUALITAS DALAM MASALAH KESEHATAN

Saya senang melakukan ibadah sebagai cara

mendekatkan diri kepada Tuhan

Saya memiliki cukup uang untuk membayar biaya

kerusakan kecil rumah atau menolong orang yang

membutuhkan

Saya merasa aman di lingkungan tempat saya tinggal

Toko-toko lokal, pelayanan jasa dan fasilitas di sekitar

rumah secara umum baik

Saya merasa senang berada di rumah saya

Saya memiliki lingkungan tetangga yang ramah

KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS DAN EMOSIONAL

Saya menjalani hidup seperti apa adanya dan berusaha

melakukan yang terbaik

Saya merasa beruntung dibandingkan dengan orang lain

Saya selalu melihat sisi baik dari sesuatu

Jika masalah kesehatan membatasi aktivitas sosial dan

waktu senggang saya, maka saya berusaha mengerjakan

hal lain yang mampu saya lakukan

KONDISI KEUANGAN

Saya memiliki uang yang cukup untuk membayar

tagihan-tagihan rumah tangga

RUMAH DAN LINGKUNGAN TETANGGA

Saya dapat mengontrol penuh hal-hal penting dalam

hidup saya

Page 86: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

71

40

41

42

43

44

45

46

Saya tetap merasa optimis bisa sembuh dari sakit yang

saya derita

Saya menyadari bahwa kematian hakikatnya adalah

kembali kepada Tuhan Yang Maha Kuasa

Saya ingin meninggal dunia dalam keadaan baik dan

damai

Saya sering merenung/bermuhasabah atas sakit yang

saya derita

Saya meyakini bahwa sakit yang saya derita sebagai

hukuman Tuhan kepada saya

Saya percaya sakit yang diberikan Tuhan kepada saya

dapat menggugurkan dosa-dosa saya

Saya merasa dengan sakit ini, sebenarnya Tuhan

menyayangi saya

Page 87: HUBUNGAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DEPRESI DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 6. dr.Muniroh, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang memberi doa dan dukungan

72

Lampiran 5

Riwayat Penulis

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ratu Nadia Cahyaningtias

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Tanggal Lahir : Serang, 18 Januari 1998

Agama : Islam

Alamat : Jl. Bhayangkara Perumahan Grand Serang Asri Blok O

No. 12

Nomor Telepon/HP : 087771030727

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan : 1. RA Al-Amanah : (2004-2005)

2. SDN Cibojong 1 : (2005-2010)

3. SMPN 1 Kota Serang : (2011-2013)

4. SMAN CMBBS : (2013-2016)

5. FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : (2016-sekarang)

Riwayat Organisasi : Anggota Majelis Permusyawarahan Kelas Periode 2013-2014

Anggota Majelis Permusyawarahan Kelas Periode 2014-2015

Wakil Koordinator Acara Semalam Di CMBBS 2013

Wakil Ketua Big Family IPA 3

Anggota Departemen Kasprof DEMA FK UIN 2016

Anggota SCORP CIMSA UIN 2016