hubungan kemampuan, motivasi dan lingkungan...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN KEMAMPUAN, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA
DENGAN KINERJA AGEN DI PT TAKAFUL KELUARGA
(AGENCY BINTARO DAN CILEDUG)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
Pratiwi Primadani
1111046200041
KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015M/1437H
i
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Oktober 2015
Pratiwi Primadani
ii
ABSTRAK
PRATIWI PRIMADANI. NIM 1111046200041. Hubungan Kemampuan, Motivasi dan
Lingkungan Kerja dengan Kinerja Agen di PT Takaful Keluarga (Agency Bintaro dan
Ciledug). Konsentrasi Asuransi Syariah, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam),
Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1437
H/2015 M.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kemampuan, motivasi dan
lingkungan kerja dengan kinerja agen di PT Takaful Keluarga. Objek penelitian yang
diambil adalah agen asuransi yang ada di PT Takaful Keluarga agency Bintaro dan Ciledug.
Data yang digunakan adalah data primer dengan membagikan kuisioner kepada 70
responden. Model yang digunakan adalah uji korelasi spearman.
Hasil dari penelitian ini berdasarkan uji korelasi spearman, variabel kemampuan
memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja agen koefisien korelasi 0.443 dan
signifikansi 0.000, variabel motivasi tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan
kinerja agen dengan koefisien korelasi 0.172 dan signifikansi 0.154, variabel lingkungan
kerja memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja agen koefisien korelasi 0.397 dan
signifikansi 0.001.
Kata Kunci: Kemampuan, Motivasi, Lingkungan Kerja dan Kinerja.
Pembimbing : Drs. Noryamin Aini, M.A
NIP. 196303051991031002
iii
KATA PENGANTAR
حيم حمن الر الر بسم للاه
Alhamdulillah puji bagi Allah SWT, Tuhan Pencipta Alam beserta isinya, yang
selalu mencurahkan segala rahmat dan kekuatan-Nya untuk bergerak, berfikir dan berkarya
dalam menggapai ridho-Nya. Serta syukur yang tiada hentinya disampaikan atas segala
nikmat dan karunia-Nya yang telah memberikan warna dalam kehidupan. Shalawat serta
salam tak lupa dihaturkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW, yang telah
menyebarkan risalah Islam sebagai pegangan dan petunjuk dalam segala dimensi
kehidupan.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi. Berkat
semangat, dorongan dan doa yang diberikan, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini,
terutama kepada:
1. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak AM Hasan Ali, MA dan Bapak Abdurrauf, Lc., MA., sebagai Ketua dan
Sekretaris Prodi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
iv
3. Bapak Drs. Noryamin Aini, M.A,selaku dosen pembimbing skripsi yang senantiasa
mengarahkan dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga apa
yang telah Bapak ajarkan mendapat balasan dari Allah SWT.
4. Kepada seluruh dosen dan staff akademik Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah membagi ilmunya
dengan ikhlas kepada penulis, serta para pengurus perpustakaan yang telah
melayani dan memfasilitasi buku-buku sehingga penulis terbantu dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Khusus teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada kedua orang tua dan
kakak-kakak yang selalu mendukung dan membantu baik secara moril dan materil,
serta doa yang tulus selalu mereka panjatkan disetiap solatnya demi kelancaran
penelitian ini.
6. Bapak Muhammad Hafiluddin Marketing Communication Dep. Head PT Takaful
Keluarga, Bapak Asep Kurniawan KaBag Sales & Marketing Support, Ibu Dian,
Ibu Lasama dan Ibu Yuli Agen di PT Takaful Keluarga yang telah mengizinkan
penulis untuk melakukan penelitian dari awal sampai akhir, semoga bantuan dan
kebaikannya mendapatkan balasan dari Allah SWT.
7. Terimakasih Ilyas Aghnini atas semangat, motivasi, bantuan dan doa yang telah
diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Teman-teman seperjuangan Asuransi Syariah 2011 Khususnya untuk sahabat-
sahabat tercinta Kunnaenih dan Ida Farida yang selalu memberikan semangat, doa
dan dukungannya untuk menyelesaikan penelitian ini. Terimakasih sudah
v
membantu Bagus, Elsa, Devi, Piper dan teman-temen lain yang penulis tidak bisa
sebutkan satu persatu terimakasih atas bantuan dan semangatnya.
9. Terimakasih yang sudah membantu penulis dan bersedia meluangkan waktunya Ka
Agus, Aci, Ega dan Hans dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Seluruh pihak-pihak terkait yang telah membantu penulis, menyemangati dan
menghibur penulis selama proses penyelesaian tugas akhir ini.
Jakarta, Oktober 2015
Penulis
Pratiwi Primadani
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah..............................................................................................5
C. Batasan dan Rumusan Masalah ............................................................................. 6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................. 7
E. Teknik Penulisan ................................................................................................... 7
F. Sistematika Penulisan............................................................................................8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kemampuan
1. Pengertian Kemampuan .................................................................................... 9
2. Jenis-Jenis Kemampuan .................................................................................... 10
3. Teori Hubungan Kemampuan dengan Kinerja.................................................10
B.Motivasi
1. Pengertian Motivasi ........................................................................................... 11
2. Teori Tentang Motivasi ..................................................................................... 13
vii
3. Tujuan Pemberian Motivasi .............................................................................. 16
4. Teori Hubungan Motivasi terhadap Kinerja......................................................16
C. Lingkungan Kerja
1. Pengertian Lingkungan Kerja ............................................................................ 17
2. Jenis-Jenis Lingkungan Kerja...........................................................................18
3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Lingkungan Kerja ..................................... 19
4. Teori Hubungan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja ....................................... 19
D. Kinerja
1. Pengertian Kinerja ............................................................................................. 20
2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kinerja ...................................................... 21
3. Penilaian Kinerja ............................................................................................... 22
4. Tujuan Penilaian Kinerja............................................... ...................................23
5. Mengukur Kinerja Karyawan........................................ ...................................24
E. Definisi Oprasional Variabel.................................................................................25
F. Definisi Indikator Variabel Penelitian...................................................................27
G. Hipotesis ................................................................................................................ 28
H. Riview Terdahulu .................................................................................................. 29
I. Kerangka Berpikir..................................................................................................32
viii
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lingkup Penelitian ................................................................................................ 34
B.Teknik Penentuan sampel......................................................................................34
C. Metode Pengumpulan data....................................................................................35
1. Data Primer........................................................................................................ 35
D. Uji Kualitas Data ................................................................................................... 35
1. Uji Validitas ...................................................................................................... 35
2. Uji Reliabilitas ................................................................................................... 36
E. Metode Analisis Data............................................................................................36
1. Analisis Korelasi...............................................................................................36
F. Pembahasan Hasil Uji Kualitas Data.....................................................................38
1. Uji Validitas dan Reliabilitas.............................................................................38
a. Uji Validitas..................................................................................................38
b. Uji Reliabilitas..............................................................................................40
BAB IV
PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian......................................................................41
1. Sejarah Singkat Perusahaan............................................................................... 41
2. Profil PT AsuransiTakaful Keluarga ................................................................. 43
3. Struktur Organisasi............................................................................................43
4. Profil Agency Takaful ....................................................................................... 44
5. Tingkat Jabatan Agen........................................................................................46
ix
B. Profil Responden...................................................................................................46
1. Responden Menurut Jenis Kelamin ................................................................... 46
2. Responden Menurut Usia .................................................................................. 47
3. Responden Menurut Status Pernikahan ............................................................. 47
4. Responden Menurut Jumlah Anak .................................................................... 48
5. Responden Menurut Tingkat Pendidikan Terakhir ........................................... 49
6. Responden Menurut Masa Kerja ....................................................................... 50
7. Responden Berdasarkan Pengalaman Menjadi Agen ........................................ 50
8. Responden Berdasarkan Pekerjaan Lain Selain Menjadi Agen ........................ 51
9. Responden Berdasarkan Jabatan ....................................................................... 51
10. Responden Berdasarkan Fee Perbulan ............................................................ 52
C. Deskripsi Variabel................................................................................................53
1. Deskripsi Variabel Kemampuan ....................................................................... 53
2. Deskripsi Variabel Motivasi .............................................................................. 54
3. Deskripsi Variabel Lingkungan Kerja ............................................................... 55
4. Deskripsi Variabel Kinerja ................................................................................ 55
D. Hasil Analisis dan Pembahasan............................................................................56
1. Uji Korelasi Spearman ...................................................................................... 56
a. Kemampuan..................................................................................................57
b.Motivasi.........................................................................................................57
c. Lingkungan Kerja.........................................................................................57
x
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan Penelitian........................................................................................... 63
B. Saran ...................................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Definisi Indikator Variabel Penelitian ....................................................... 27
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 30
Tabel 3.1 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi .................................................. 38
Tabel 3.2 Uji Validitas .............................................................................................. 39
Tabel 3.3 Uji Reliabilitas ........................................................................................... 40
Tabel 4.1 Uji Frekuensi (Usia) .................................................................................. 47
Tabel 4.2Uji Frekuensi (Status Pernikahan) .............................................................. 47
Tabel 4.3 Uji Frekuensi (Jumlah Anak) .................................................................... 48
Tabel 4.4 Uji Frekuensi (Pendidikan Terakhir) ......................................................... 49
Tabel 4.5 Uji Frekuensi (Masa Kerja) ....................................................................... 50
Tabel 4.6 Uji Frekuensi (Jabatan).............................................................................. 51
Tabel 4.7 Uji Frekuensi (Fee Perbulan)..................................................................... 52
Tabel 4.8 Tingkat Kemampuan Agen ....................................................................... 53
Tabel 4.9 Tingkat Motivasi Agen .............................................................................. 54
Tabel 4.10 Kondisi Lingkungan Kerja Agen............................................................. 55
Tabel 4.11 Tingkat Kinerja Agen .............................................................................. 55
Tabel 4.12 Uji Korelasi Spearman ............................................................................ 56
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Alur Kerja Variabel.....................................................................29
Gambar 2.2 Alur Kerja Penelitian...................................................................33
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Asuransi di Indonesia saat ini semakin berkembang pesat, baik
asuransi syariah maupun asuransi konvensional. Semakin banyak
perusahaan asuransi yang ada menyebabkan persaingan semakin ketat.
Berdasarkan data yang ada di OJK,perusahaan asuransi yang terdaftar
hingga tahun 2015 yaitu 139 perusahaan asuransikonvensionaldan 50
perusahaanasuransisyariah1. Oleh sebab itu perusahaan asuransi harus
memanfaatkan dan memaksimalkan kinerja dari karyawan agar tetap
kompetitif. Dalam perusahaan asuransi peranan agen sangat penting dalam
menunjang produktivitas perusahaan. Agen menjadi pemasar utama
produk asuransi pada perusahaan asuransi. Kinerja agen harus diperhatikan
perusahaan, agar agen dapat mengarahkan kinerjanya kepada harapan
perusahaan. Perusahaan harus teliti melihat sember daya manusia yang
memiliki kinerja yang baik agar dapat mendukung perusahaan dengan
baik.
Begitu pentingnya, kinerja dalam sebuah perusahaan digunakan
sebagai tolak ukur perusahaan dalam mengetahui hasil kerja, produktivitas
dan informasi mengenai hal-hal tentang karyawan. Kinerja merupakan
hasil kerja yang dibandingkan dengan standar yang ditetapkan perusahaan.
1http://www.ojk.go.id/daftar-perusahaan-asuransi-yang-terdaftar-di-ojk , diakses pada 4
Desember 2015.
2
Kinerja digunakan untuk mengarahkan perusahaan kepada pencapaian
tujuan yang diinginkan. Keberhasilan dan kegagalan individu dalam
melakukan perkerjaan dalam perusahaan ditentukan dengan kinerja yang
dicapai dalam kurun waktu tertentu.
Kinerja dikatakan baik atau buruk berdasarkan dari hasil pekerjaan
yang dicapai. Dalam usaha mencapai kinerja yang baik, harus pula
dipahami faktor yang mempengaruhi kinerja, adapun faktor yang
mempengaruhi kinerja antara lain imbalan yang diberikan, persepsi
terhadap imbalan yang diberikan, dorongan, kemampuan, disiplin ilmu,
persepsi terhadap pekerjaan yang diberikan, kepuasan kerja dan
lingkungan kerja. Kinerja sebagai fungsi interaksi antara motivasi dan
kemampuan. Selain itu kinerja terbaik ditentukan oleh tiga hal yaitu
motivasi kerja, kemampuan kerja dan lingkungan kerja sebagai faktor
pendukung.
Penentu kinerja yang baik salah satunya ialah kemampuan,
kemampuan merupakan kapasitas seseorang dalam melakukan berbagai
tugas dalam pekerjaan atau kegiatannya. Kemampuan mutlak harus
dimiliki setiap individu dalam melakukan pekerjaan. Kemampuan yang
dimiliki oleh karyawan akan menunjang tugas atau pekerjaanyang
dilaksanakan akan mencapai hasil yang maksimal. Dalam hal ini agen
dalam perusahaan asuransi sangat perlu dipupuk dan dipelihara
kemampuan yang baik, karenaapabila agen itu tidak memiliki kemampuan
3
dalampelaksanaan pekerjaannya maka akan menghambat pelaksanaan
tugas yangdiberikan.
Kemampuan dan motivasi sesuatu yang saling berhubungan.
kinerja ialah fungsi interaksi dari kemampuan dan motivasi. Oleh karna itu
motivasi harus menjadi hal yang harus diperhatikan perusahaan atau diri
individu itu sendiri. Motivasi merupakan hasrat dalam diri seseorang yang
menyebabkan orang untuk bertindak. Motivasi mengerakan individu untuk
mencapai tujuan yang dinginkan, baik tujuan pribadi maupun tujuan
perusahaan. Motivasi dapat dipengaruhi oleh diri sendiri dan juga faktor
dari lingkungan. Pemberian motivasi dari luar maupun dari dalam diri
sendiri itu sangat penting dalam hal melakukan pekerjaan sehingga mampu
mencapai kinerja yang maksimal.
Pemberian motivasi dalam perusahaan harus memperhatikan hal
mengenai harapan dan imbalan jasa. Ini merupakan hal yang penting
dalam meingkatkan motivasi seseorang. Pemberian kompensasi yang tidak
adil akan menimbulkan menurunnya motivasi. Sebaliknya, apabila
pemberian kompensasi diberikan secara adil akan meningkatkan motivasi.
Jadi perusahaan harus menetapkan standar atau ukuran dalam pemberian
kompensasi kepada agen sehingga tepat dengan diharapkannya
peningkatan motivasi. Sama halnya dengan harapan, dalam diri setiap
individu pasti memiliki harapan dalam setiap kegiatannya dalam
melakukan kegiatanya. Oleh karna itu, tanpa adanya nilai harapan yang
4
dimilikinya, seseorang tidak akan melakukan usaha atau kegiatan apapun
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Teori Maslow mengenai kebutuhan individu disebutkan bahwa
apabila kebutuhan individu tidak terpenuhi makan akan timbul prilaku
kecewa. Sebaliknya, apabila kebutuhan terpenuhi maka akan timbul
prilaku gembira itu merupakan manifestasi dari rasa puas. Ketika dalam
diri individu sudah memiliki rasa kepuasan maka akan mempengaruhi
pada kinerja yang tinggi dari karyawan/agen.
Dalam mencapai kinerja yang baik selain kemampuan dan motivasi
juga perlu diperhatikan lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang
dimaksud adalah lingkungan kerja yang mendukung individu dalam
beraktivitas menjalankan pekerjaannya. Lingkungan kerja secara tidak
langsung sangat mempengaruhi kinerja karyawan. Jika karyawan
menyukai lingkungan pekerjaan dimana ia bekerja maka karyawan akan
betah dan dapat menjalankan pekerjaan dengan optimal. Lingkungan kerja
juga menyangkut dengan hubungan antara sesama karyawan, hubungan
bawahan dan atasan dan lingkungan fisik tempat karyawan bekerja.
Berdasarkan pada masalah peranan kemampuan kerja, motivasi
dan lingkungan kerja sangat penting dalam meningkatkan kinerja
karyawan maka hal ini menjadi menarik untuk diteliti. Sehingga, penulis
mengambil judul “HUBUNGAN KEMAMPUAN, MOTIVASI DAN
LINGKUNGAN KERJA DENGAN KINERJA AGEN DI PT TAKAFUL
KELUARGA (AGENCY BINTARO DAN CILEDUG)”.
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan kajian latar belakang diatas dalam permasalahan
sebagai berikut yang dapat di identifikasi oleh penulis, diantaranya sebagai
berikut:
1. Bagaimana strategi agen meningkatkan kinerjanya?
2. Faktor apa saja yang dapat meningkatkan kinerja agen?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja agen menjadi menurun?
4. Apa yang membuat agen bersemangat dan giat dalam bekerja?
5. Bagaimana peranan perusahaan dalam meningkatkan kinerja agen?
6. Bagaimana perusahaan mengevaluasi kinerja dan pencapaian agen?
7. Apakah kinerja memiliki peranan yang penting dalam perusahaan?
8. Apa yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kemampuan dan
motivasi agen?
9. Apakah kemampuan, motivasi dan lingkungan kerja memiliki hubungan
dengan kinerja agen?
10. Apakah kemampuan, motivasi dan lingkungan kerja berpengaruh
secara bersama-sama terhadap kinerja agen?
11. Bagaimana tingkat kemampuan agen, motivasi agen, kinerja agen dan
kondisi lingkungan kerja agen?
6
C. Batasan dan Rumusan Masalah
Peneliti tidak meneliti seluruh masalah yang ada, tetapi hanya
membatasi pada masalah kemampuan, motivasi dan lingkungan kerja serta
hubungannya dengan kinerja karyawandi PT Takaful Keluarga agency
Bintaro dan Ciledug.
Penulis membatasi masalah tersebut mengacu pada teori yang ada.
Teori menyatakan kinerja merupakan fungsi interaksi antara kemampuan
(ability) dan motivasi (motivation), serta lingkungan kerja sebagai faktor
pendukung. Dengan demikian disebutkan kinerja pada dasarnya ditentukan
oleh tiga hal, yaitu: kemampuan, motivasi dan lingkungan. Agar
mempunyai kinerja yang baik, sesorang harus mempunyai keinginan yang
tinggi untuk mengerjakan pekerjaan yang akan dilakukan. serta
mengetahui pekerjaanya. Tanpa mengetahui ketiga faktor ini kinerja yang
baik tidak akan tercapai.2
Berdasarkanmasalah yang telahdibatasi di atas,
makapenulisakanmencobamengemukakanbeberaparumusanmasalahyaitu:
1. Bagaimana tingkat kemampuan agen?
2. Bagaimana tingkat motivasi agen?
3. Bagaimana kondisi lingkungan kerja agen?
4. Bagaimana tingkat kinerja agen?
5. Apakah kemampuan, motivasi dan lingkungan kerja berhubungan
signifikan dengan kinerja agen di PT Takaful Keluarga?
2Veithzal Rivai. Performance appraisal(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005). h. 16
7
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tingkat kemampuan, motivasi dan lingkungan kerja
dengan kinerja agen di PT Takaful Keluarga.
2. Mengukur hubungan kemampuan, motivasi dan lingkungan kerja
dengan kinerja agen di PT Takaful Keluarga.
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Manfaat teoritis
Dari segi ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah
ilmu pengetahuan tentang hubungan kemampuan, motivasi dan
lingkungan kerja dengan kinerja agen dan dapat digunakan sebagai
bahan acuan dalam rangka meningkatkan kinerjanya.
b. Manfaat Praktis
Diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti bagi PT Takaful
Keluarga dalam meningkatkan kinerja agen/karyawan, khususnya yang
berkaitan dengan kemampuan kerja, motivasi kerja dan lingkungan
kerja.
E. Teknik Penulisan
Teknik penulisan ini merujuk pada buku “pedoman penulisan skripsi
Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas
Syariah dan Hukum Tahun 2012”.
8
F. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dapat diuraikan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian tentang latar belakang, identifikasi masalah,
pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
konsep kemampuan, motivasi, lingkungan kerja, kinerja, teori,
indikator, hubungan antar variabel, kerangka pemikiran dan review
studi terdahulu.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam
penelitian yaitu: prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, jenis
dan sumber data, teknik pengambilan sampel, dan teknik analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
Dalam bab ini diuraikan mengenai deskripsi objek penelitian serta
analisis data dan pembahasan atas hasil pengolahan data.
BAB V PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan dan saran-saran untuk para pembaca
terutama perusahaan dan peneliti selanjutnya
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kemampuan
1. Pengertian Kemampuan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian “mampu adalah
kesanggupan atau kecakapaan, sedangkan kemampuan berarti seseorang
atau aparat yang memiliki kecakapan atau kesanggupan untuk mengerjakan
sesuatu yang di wujudkan melalui tindakannya untuk meningkatkan
produktivitas kerja”.1
Stephen Robbins mengemukakan bahwa kemampuan (ability) adalah
kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu
pekerjaan.2 Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda, tetapi
bukan berarti kemampuan membedakan seseorang lebih tinggi atau lebih
rendah dari orang lain. Kemampuan dalam diri individu pasti memiliki
kekuatan dan kelemahan tersendiri tetapi bagaimana individu dapat
meningkatkan dan memaksimalkan kemampuan yang dimiliki untuk
menjalankan kegiatan atau pekerjaan sehingga dapat menjalankan kegiatan
atau pekerjaan dengan baik.
1
Tim Penyusun.Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke 3. (Jakarta: Balai Pustaka,
2007). h. 623.
2 Stephen P. Robbins. Perilaku Organisasi, edisi sepuluh.Diterjemahkan: B. Molan dan
A. Fuzi. (Jakarta: PT Indeks Gramedia, 2006). h. 57.
10
2. Jenis-Jenis Kemampuan
Robbins menyatakan bahwa kemampuan-kemampuan keseluruhan dari
seorang individu pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat faktor:
kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. UjiIntellegience Quotient
(IQ), misalnya dirancang untuk memastikan kemampuan-kemampuan
intelektual umum seseorang.
Menurut Robbins, kemampuan terdiri dari dua faktor, yaitu:3
a. Kemampuan Intelektual (Intellectual Ability) merupakan kemampuan
dalam melakukan aktifitas psikis.
b. Kemampuan Fisik (Physical Ability) merupakan kemampuan dalam
melakukan aktifitas fisik.
Kemampuan intelektual didapatkan melalui ilmu pengetahuan dengan
bentuk sebuah pembelajaran. Kemampuan fisik berhubungan dengan
ketangkasan, kekuatan dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
Dengan adanya integritas yang tinggi antara kemampuan fisik dengan
psikis, maka individu memiiliki konsentrasi yang baik. Kedua jenis
kemampuan tersebut apabila dilakukan dengan baik untuk melakukan suatu
pekerjaan maka akan membentuk sebuah pengalaman yang dapat
menunjang kinerja.
3. Teori hubungan kemampuan dengan kinerja
Kepentingan para pemimpin terhadap kemampuan kerja seorang
karyawan cenderung terpusat pada kinerja.Kinerja merupakan fungsi dari
3Stephen P. Robbins. Perilaku Organisasi, edisi sepuluh.Diterjemahkan: B. Molan dan A.
Fuzi. (Jakarta: PT Indeks Gramedia, 2006). h. 57.
11
kemampuan. Fungsi kemampuan yang dimaksud ialah pekerja dapat
mengetahui bidang pekerjaan yang dilakukannya dengan tujuan pekerjaan
yang dilaksanakannya. Kemampuan kerja yang ditujukan melalui proses
atau cara bekerja dan hasil yang dicapai akan bermuara pada hasil kerja
yang dicapai. Kemampuan yang tinggi akan mengahsilkan kinerja yang
tinggi dan sebaliknya.4
B. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Motivasi memiliki peranan yang sangat penting, tanpa adanya motivasi
dalam diri seseorang, maka seseorang tidak akan bergerak untuk melakukan
suatu tindakan atau kegiatan apapun. “Istilah motivasi (motivation) berasal
dari bahasa latin, yakni movere yang berarti menggerakan (to move)”.5
Motivasi atau motif sering diartikan sebagai istilah dorongan. Dorongan
tersebut digunakan sebagai pengerak dalam diri untuk berbuat.
Motivasi merupakan suatu kondisi didalam diri individu yang mendorong
seseorang untuk melakukan suatu perbuatan atau kegiatan yang berlangsung
secara sadar yang mengarahkan perbuatan kearah tujuan yang ingin
dicapai6. Motivasi kerja juga dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan
untuk memengaruhi orang lain agar memiliki upaya yang tinggi dalam
4
Hadari Nawawi. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetetif.
(Yogyakarta: Gajah Mada University Press,2003). h. 62-66.
5Winardi. Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen (Jakarta: Rajawali Pers, 2011).
h. 1. 6
Motivasi adalah salah satu unsur pokok dalam prilaku seseorang. Motivasi adalah suatu
proses psikologi, Miftah Thoha. Prilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya (Jakarta:
Rajawali Pers, 2009, Ed. 1). h. 203, Juliansyah Noor. Penelitian Ilmu Manajemen Tinjauan
Filosofis dan Praktis. (Jakarta: Kencana Prenanda Media Group, 2013). h.226-227, Wilson
Bangun. Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Erlangga, 2012). h. 312.
12
melaksanakan pekerjaan guna tercapainya tujuan organisasi. Motivasi
merupakan tugas bagi manajer untuk memengaruhi orang lain (karyawan)
dalam suatu perusahaan. Dari batasan pengertian motivasi kerja terlihat
bahwa ada tiga hal yang termasuk di dalamnya yaitu upaya, tujuan
organisasi dan kebutuhan.
Unsur upaya merupakan ukuran intensitas. Bila seseorang termotivasi, ia
akan mencoba mengulangi perbuatan sebelumnya. Tetapi kemungkinan
kecil tingkat upaya yang tinggi akan mengantarkan pada kinerja dan
memberikan keuntungan yang maksimal (besar). Oleh sebab itu, harus
dipertimbangkan kualitas dari upaya itu maupun intensitasnya. Upaya yang
diarahkan ke dalam organisasi dan konsisten dengan tujuan-tujuan
organisasi adalah upaya yang seharusnya kita usahakan.
Kebutuhan adalah suatu keadaaan internal seseorang yang menyebabkan
hasil usaha tertentu menjadi lebih menarik baginya. Suatu kebutuhan yang
tak terputuskan menciptakan tegangan yang merangsang seseorang untuk
melakukannya. Rangsangan ini menimbulkan suatu perilaku dalam
pencarian untuk menemukan tujuan-tujuan tertentu, yang jika tercapai, akan
memenuhi kebutuhan itu dan mendorong ke pengurangan tegangan. Jadi
dapat dikatakan bahwa karyawan yang termotivasi berada dalam suatu
keadaan tegang secara psikologis.
Dari uraian-uraian di atas, terlihat bahwa motivasi dapat bersumber dari
dalam diri seseorang (pekerja) yang berupa kesadaran mengenai pentingnya
manfaaat pekerjaan yang dilaksanakannya. Motivasi seperti itu disebut
13
motivasi intrinsik (intrinsic motivation). Akan tetapi ada pula motivasi yang
bersumber dari luar diri orang bersangkutan yang disebut sebagai motivasi
ekstrinsik (extrinsic motivation). Motivasi ekstrinsik adalah dorongan kerja
yang bersumber dari luar diri seseorang (pekerja), yang berupa suatu kondisi
yang mengharuskannya melaksanakan suatu pekerjaan secara maksimal.
Mereka merasa bertanggung jawab atas suatu pekerjaan, jadi tanpa ada
faktor luar yang mempengaruhi mereka terdorong untuk melaksanakan
pekerjaan.
2. Teori tentang Motivasi
Teori motivasi yang ada menggunakan refrensi teori dari para ahli yang
menyatakan sebagai berikut:
Teori tentang motivasi dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu :
a. Teori isi (Content Theory), mencakup teori-teori motivasi dari :
1) Abraham Maslow (Hirarki Kebutuhan)
Manusia memiliki 5 (lima) kebutuhan yang tersusun dalam suatu
hiraki dan berawal dari kebutuhan dasar, yaitu :
a) Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan untuk makan, minum,
perlindungan fisik, bernapas, seksual. Kebutuhan ini merupakan
kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan
yang paling dasar.
b) Kebutuhan keamanan yaitu kebutuhan akan perlindungan diri
dari ancaman, bahaya, pertentangan dan lingkungan hidup.
c) Kebutuhan untuk rasa memiliki (sosial) yaitu kebutuhan untuk
diterima dikelompok, berafiliasi, berinteraksi dan kebutuhan
untuk mencintai serta dicintai.
d) Kebutuhan akan harga diri yaitu kebutuhan untuk dihormati dan
dihargai oleh orang lain.
e) Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri yaitu kebutuhan untuk
menggunakan kemampuan, skill dan potensi. Kebutuhan untuk
14
berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, gagasan dan kritik
terhadap sesuatu.7
2) Herzberg (Teori Dua Faktor)
Ada dua faktor yang menentukan motivasi seseorang dalam
melakukan pekerjaannya, yaitu:8
a) Faktor Motivasional
Faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi
yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri
seseorang. Yang tergolong sebagai faktor motivasional antara
lain ialah pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih,
kesempatan bertumbuh, kemajuan karir dan pengakuan orang
lain.
b) Faktor Hygine
Faktor hygine atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang
sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang
turut menentukan prilaku seseorang dalam kehidupan sesorang.
Faktor-faktor hygine mencakup antara lain status seseorang
dalam organisasi, hubungan seseorang individu dengan
atasannya, hubungan seseorang dengan rekan-rekan kerjanya,
kebijakan organisasi, sistem admisitrasi dalam organisasi,
kondisi kerja dan sistem imbalan yang berlaku.
3) Alderferer (Teori ERG)
Teori Alderfer menekankan bahwa berbagai jenis kebutuhan
manusia itu diusahakan pemuasannya secara serentak. Makin tidak
terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu makin besar pula keinginan
untuk memuaskan, besarnya keinginan untuk memuaskan
keinginan yang lebih maka semakin besar apabila kebutuhan yang
lebih rendah telah terpuaskan dan sebaliknya, semakin sulit
memuaskan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi semakin besar
7Anwar P. Mangkunegara. Evaluasi Kinerja. (Bandung: Refika Aditama, 2005). h. 65.
8Suwatno dan Donni Juni Priansa. Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis
(Bandung: Alfabet, 2013). h. 171.
15
keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang lebih mendasar.
Tampaknya pandangan ini didasarkan kepada sifat pragmatis
manusia. Artinya, menyadari keterbatasannya, seseorang dapat
menyesuaikan diri pada kondisi obyektif yang dihadapinya dengan
antara lain memusatkan perhatiannya kepada hal-hal yang mungkin
dicapainya.
Teori Alderferer mengkelompokan kebutuhan menjadi tiga
bagian yaitu:
a) Existence needs (kebutuhan untuk keberadaan) suatu kebutuhan
akan tetap bisa hidup, kebutuhan ini sama artinya dengan
kebutuhan fisiologis Maslow.
b) Related needs (kebutuhan berhubungan) kebutuhan ini adalah
suatu kebutuhan untuk menjalin hubungan sosial dan bekerja
sama dengan orang lain.
c) Growth needs (kebutuhan untuk berkembang)
kebutuhan ini berkaitan dengan keinginan intrinsik dari
seseorang untuk mengembangkan dirinya.
b. Teori proses(Process Theory), mencakup teori-teori motivasi dari:
1) Victor H. Vroom (Teori Harapan)
Teori pengharapan pertama sekali dikemukakan oleh Victor
Vroom yang mengatakan bahwa motivasi merupakan akibat
suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seseorang dan perkiraan
yang bersangkutan bahwa tindakannya mengarah kepada hasil
yang diinginkan itu. Artinya, apabila seseorang sangat
menginginkan sesuatu dan jalan tampaknya terbuka untuk
memperolehnya, maka yang besangkutan berupaya untuk
mendapatkannya. Dinyatakan dengan cara sederhana, teori
harapan berkata bahwa jika seseorang menginginkan sesuatu
dan harapan untuk memperoleh sesuatu itu cukup besar, yang
bersangkutan akan sangat terdorong untuk memperoleh hal yang
diinginkannya itu. Sebaliknya, jika harapan memperoleh hal
16
yang diinginkannya itu tipis, motivasinya untuk berupaya akan
menjadi rendah.9
2) Lawler & Porter
Teori ini memperlihatkan bahwa upaya bergantung pada nilai
penghargaan yang diperoleh ditambah dengan penghargaan
yang mereka rasakan. Prestasi yang dicapai ditentukan oleh
upaya yang mereka lakukan, tetapi hal itu sangat dipengaruhi
oleh kemampuan dan karakter individu tentang pekerjaan yang
mereka lakukan. Sebagai ciri dari persepsi individu tentang
penghargaan yang layak mereka terima mengarah kepada
kepuasaan.10
3. Tujuan Pemberian Motivasi
Menurut Hasibuan, ada beberapa tujuan pemberian motivasi yaitu:
a. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
b. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
c. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan
d. Meningkatkan kedisiplinan karyawan
e. Mengefektifkan pengadaan karyawan
f. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
g. Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan
h. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan
i. Mempertinggi rasa tanggungjawab karyawan terhadap tugas-tugasnya
j. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.11
4. Teori hubungan motivasi terhadap kinerja
Menurut Nawawi, “suasana batin atau psikologi seseorang pekerja
sebagai individu dalam masyarakat, organisasi atau perusahaan dalam
lingkungan kerjanya, sangat besar pengaruhnya pada pelaksanaan
pekerjaannya”.12
Suasana batin terlihat dalam semangat atau gairah kerja
9
Suwatno dan Donni Juni Priansa. Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis
(Bandung: Alfabet, 2013). h. 172-181.
10Wilson Bangun. Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Erlangga, 2012). h. 326
11
Malayu Hasibuan. Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Bumi Aksara, 2010). h.
146.
12Hadari Nawawi. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetetif.
(Yogyakarta: Gajah Mada University Press,2003). h. 40.
17
yang menghasilkan kegiatan kerja sebagai dorongan bagi pencapaian tujuan
bisnis organisasi perusahaan tempatnya bekerja. Secara psikologis
kenyataannya bahwa gairah atau ketidaksemangatan seorang pekerja dalam
melaksanakan pekerjaannya sangat dipengaruhi oleh motivasi kerja yang
mendorongnya. Dengan kata lain, setiap pekerjaan memerlukan motivasi
yang kuat agar bersedia melaksanakan pekerjaan dan mampu menciptakan
kinerja yang tinggi secara bersemangat, bergairah, dan berdedikasi.
Motivasi mengarahkan seseorang pada perilaku. Perilaku manusia
hakikatnya adalah berorientasi pada tujuan, dengan kata lain bahwa perilaku
seseorang itu pada umumnya dirangsang oleh keinginan untuk mencapai
beberapa tujuan, baik tujuan individual maupun tujuan organisasi. “Motivasi
kerja yang tinggi merupakan penunjang bagi terwujudnya kinerja yang
tinggi. Sebaliknya, motivasi kerja yang rendah akan berdampak pada kinerja
akan menjadi buruk”13
C. Lingkungan Kerja
1. Pengertian Lingkungan Kerja
Setiap seseorang yang bekerja dalam organisasi pasti memiliki kondisi
lingkungan kerja yang berbeda-beda. Kondisi lingkungan kerja yang baik
akan menunjang pekerjaan berjalan dengan lancar, sebaliknya kondisi
lingkungan kerja yang buruk akan menghambat pekerjaan berjalan dengan
lancar.
13
Hadari Nawawi. Evaluasi dan Manajemen Kinerja di Lingkungan Perusahaan dan
Industri (Yogyakarta: Gajah Mada University Perss, 2006). h. 64.
18
Lingkungan kerja adalah kondisi yang ada disekitar pekerja yang dapat
mempengaruhi sesorang dalam menjalankan pekerjaan yang diembankan
kepadanya.14
“Lingkungan eksternal memberikan pengaruh pada penilaian
kinerja dalam organisasi. Adanya hubungan antara organisasi dan
lingkungan yang menjelaskan lingkungan dapat mempengaruhi kinerja”.15
Baik atau buruk kinerja sangat bergantung pada lingkungan kerja.
2. Jenis-Jenis Lingkungan Kerja
Sedarmayanti menyatakan bahwa secara garis besar, jenis lingkungan
kerja terbagi menjadi 2 yakni :
a. Lingkungan kerja Fisik
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang
terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik
secara langsung maupun scara tidak langsung.
Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua kategori, yakni :
1. Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan (Seperti:
pusat kerja, kursi, meja dan sebagainya)
2. Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut
lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia, misalnya
:temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan,
getaran mekanis, bau tidak sedap, warna, dan lain-lain.16
Untuk dapat memperkecil pengaruh lingkungan fisik terhadap
karyawan, maka langkah pertama adalah harus mempelajari manusia,
baik mengenai fisik dan tingkah lakunya atau mengenai fisiknya,
kemudian digunakan sebagai dasar memikirkan lingkungan fisik yang
sesuai.
14Alex Nitisemito. Manajemen Personalia(Jakarta: Ghalia Indonesia, 2000). h. 183,
Sedarmayanti. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja(Bandung: Mandar Maju, 2001).
h.11.
15
Veithzal Rivai. Performance Appraisal (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005). h. 33
16
Sedarmayanti. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja(Bandung: Mandar Maju,
2001). h. 21.
19
b. Lingkungan Kerja Non Fisik
Lingkungan kerja non fisik adalah “semua keadaan yang terjadi yang
berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun
hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan.
Lingkungan non fisik ini juga merupakan kelompok lingkungan kerja
yang tidak bisa diabaikan”.17
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Lingkungan Kerja
Faktor-faktor yang menjadi indikator-indikator lingkungan kerja
menurut Sedarmayanti adalah sebagai berikut :
1. Penerangan
2. Suhu Udara
3. Suara Bising
4. Penggunaan Warna
5. Ruang gerak yang diperlukan
6. Keamanan Kerja
7. Hubungan Karyawan18
4. Teori hubungan lingkungan kerja dengan kinerja
Lingkungan kerja di dalam suatu instansi penting untuk diperhatikan.
Penyusunan suatu sistem produk dalam bekerja yang baik tidak akan
dilaksanakan dengan efektif apabila tidak didukung dengan lingkungan
kerja yang memuaskan di dalam perusahaan/instansi tersebut. Dengan
lingkungan kerja yang memadai tentunya akan membuat karyawan betah
bekerja, sehingga akan timbul semangat kerja dan kegairahan kerja
karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Kinerja karyawan akan
meningkat. Sedangkan lingkungan kerja yang tidak memadai dapat
mengggangu konsentrasi karyawan dalam melaksanakan pekerjaaannya
17Sedarmayanti. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. (Bandung: Mandar
Maju, 2001). h. 31
18 Ibid.,. h. 46
20
sehingga menimbulkan kesalahan dalam bekerja dan kinerja karyawan akan
menurun.19
Keberhasilan peningkatan kinerja menuntut instansi mengetahui sasaran
kinerja. Jika sasaran kinerja ditumbuhkan dari dalam diri karyawan akan
membentuk suatu kekuatan diri dan jika situasi lingkungan kerja turut
menunjang maka pencapaian kinerja akan lebih mudah.20
D. Kinerja
1. Pengertian Kinerja
Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual
Performance. Kinerja penting dalam sebuah perusahaan. Kinerja menjadi
tolak ukur pencapaian karyawan.
Kinerja adalah pelaksanaan suatu pekerjaan dan penyempurnaan
pekerjaan tersebut sesuai dengan tanggungjawabnya sehingga dapat
mencapai hasil sesuai dengan harapan. Kinerja lebih ditekankan pada
proses, dimana selama pelaksanaan pekerjaan tersebut dilakukan
penyempurnaan-penyempurnaan sehingga pencapaiaan hasil pekerjaan atau
kinerja dapat dioptimalkan.21
Pendapat berbeda menyatakan bahwa “Kinerja dapat diartikan sebagai
apa yang dikerjakan atau tidak dikerjakan oleh seseorang karyawan dalam
melaksanakan tugas-tugas pokoknya”.22
Berdasarkan pandangan diatas,
dapat ditegaskan bahwa kinerja berarti kemampuan kerja dan hasil atau
prestasi yang dicapai dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
19Sondang P. Siagian. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. (Jakarta: Asdi Mahasatya,
2002). h. 20.
20Anwar Prabu Mangkunegara. Evaluasi Kinerja. (Bandung : Refika Aditama, 2005). h.
62. 21
Lilian poltak Sinambela. Kinerja PegawaiTeori, Pengukuran dan Implikasi (Yogyakata:
Graha Ilmu, 2012). h. 5.
22
Hadari Nawawi. Evaluasi dan Manajemen Kinerja di Lingkungan Perusahaan dan
Industri (Yogyakarta: Gajah Mada University Perss, 2006). h. 66.
21
Kinerja merujuk kepada tingkat keberhasilan dalam melaksanakan
tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kinerja dinyatakan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat
tercapai dengan baik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil yang dicapai
seseorang menurut ukuran yang berlaku, dalam kurun waktu tertentu,
bekernaan dengan pekerjaan serta perilaku dan tindakannya. Suatu
perusahaan dalam mencapai tujuan ditetapkan harus melalui sarana
organisasi yang terdiri dari sumber daya yang berperan aktif dalam
mencapai tujuan perusahaan yang bersangkutan. Kinerja perorangan
mempunyai hubungan yang erat dengan kinerja lembaga atau perusahaan.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
Kinerja dalam menjalankan fungsinya tidak berdiri sendiri, tapi
berhubungan dengan kepuasan kerja dan tingkat imbalan, seperti
dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan dan sifat individu.
Model Partner-Lawyer, kinerja individu pada dasarnya dipengaruhi oleh
faktor-faktor yaitu:
(a) harapan mengenai imbalan
(b) dorongan
(c) kemampuan
(d) kebutuhan
(e) sifat
(f) persepsi terhadap tugas
(g) imbalan internal dan eksternal
(h) persepsi terhadap tingkat imbalan dan kepuasan kerja
Dengan demikian, kinerja pada dasarnya ditentukan oleh tiga hal, yaitu:
(1) Kemampuan
(2) Keinginan/Motivasi
(3) Lingkungan kerja
22
Agar mempunyai kinerja yang baik, seseorang harus mempunyai
keinginan yang tinggi untuk mengerjakan serta mengetahui pekerjaannya.
Tanpa mengetahui ketiga faktor ini kinerja yang baik tidak akan tercapai.
Dengan demikian, kinerja individu dapat ditingkatkan apabila ada
kesesuaian antra pekerjaan dan kemampuan.23
3. Penilaian kinerja
Penilaian kinerja mengacu pada suatu sistem formal dan terstruktur yang
digunakan untuk mengukur, menilai, dan mempengaruhi sifat-sifat yang
berkaitan dengan pekerjaan, prilaku, dan hasil, termasuk tingkat ke tidak
hadiraan.
Penilaian kerja merupakan suatu proses yang terdiri dari: a) Identifikasi,
yaitu menentukan faktor-faktor kinerja yang berpengaruh terhadap
kesuksesan suatu organisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengacu pada
hasil analisa jabatan; b) Pengukuran, merupakan inti dari proses sistem
penilaian kinerja. Pada proses ini, pihak manajemen menentukan kinerja
karyawan yang bagaimana yang termasuk yang baik dan buruk. Manajemen
dalam suatu organisasi harus melakukan perbandingan dengan nilai-nilai
standar atau membandingkan kinerja antar karyawan yang memiliki
kesamaan tugas; dan c) Manajemen, proses ini merupakan tindak lanjut dari
hasil penilaian kinerja. Pihak manajemen hatus berorientasi ke masa depan
untuk meningkatkan potensi karyawan di organisasi yang bersangkutan. Hal
23VeithzalRivai. Performance appraisal.(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005). h.16
23
ini dapat dilakukan dengan pemberian umpan balik dan pembinaan untuk
meningkatkan kinerja karyawannya.24
4. Tujuan penilaian kinerja
Penilaian kinerja mempunyai beberapa tujuan dan manfaat bagi
perusahaan dan karyawan yang dinilai, yaitu:
a) Performance Improvement. Karyawan dan manajer bisa mengambil
tindakan yang berhubungan dengan peningkatan kinerja.
b) Placement Decision. Menentukan promosi, transfer, dan demotion.
c) Training and Development Needs. Mengevaluasi kebutuhan pelatihan
dan pengembangan bagi karyawan agar kinerja mereka lebih optimal.
d) Carrer Planning and Development. Memandu untuk menentukan jenis
karier dan potensi karier yang dapat dicapai.
e) External Challenges.Terkadang kinerja karyawan dipengaruhi oleh faktor
eksternal seperti keluarga, keuangan prbadi, kesehatan, dan lain-lainnya.
Biasanya faktor ini tidak terlalu kelihatan, namun dengan melakukan
penilaian kinerja, faktor-faktor eksternal ini akan kelihatan sehingga
membantu departmen sumber daya manusia untuk memberikan bantuan
bagi peningkatan kinerja karyawan.
f) Feedback. Memberikan umpan balik bagi urusan kekaryawanan maupun
bagi karyawan itu sendiri.
Tujuan dilaksanakannya penilaian kinerja ialah untuk mengenali
kekuatan dan kelemahan pekerja, sehingga proses umpan balik sebagai
24Suwatno dan Donni Juni Priansa. Manajemen SDM “dalam Organisasi Publik dan
Bisnis (Bandung: Alfabet, 2013). h. 196-197
24
motivator dapat berjalan dengan baik untuk memperbaiki kesalahan pekerja
dalam bekerja dan penentuan alokasi rewards yang tepat sesuai dengan
prestasi kerja masing-masing pekerja. Umpan balik bagi karyawan
merupakan informasi untuk mendapatkan bimbingan dan pembinaan agar
terbentuk tingkat kemampuan kerja dan usaha kerja karyawan.25
5. Mengukur kinerja karyawan
Menurut Wirawan, sebelum menentukan indikator kinerja terlebih dahulu
dikelompokkan masing-masing indikator ke dalam dimensi kerja. “Dimensi
kerja adalah unsur-unsur dalam pekerjaan yang menunjukan kinerja. Untuk
mengukur kinerja dimensi-dimensi kinerja dikembangkan menjadi indikator
kinerja”.26
Indikator kinerja digunakan untuk membuat instrumen
pertanyaan untuk mengukur kinerja karyawan. Secara umum, dimensi
kinerja dapat dikelompokan menjadi tiga jenis yaitu hasil kerja, perilaku
kerja dan sifat pribadi yang berhubungann dengan pekerjaan.
1) Hasil kerja
Hasil kerja merupakan keluaran kerja dalam bentuk barang dan jasa
yang dapat dihitung dan diukur kuantitas dan kualitasnya. Contohnya seperti
kuantitas hasil produksi, kualitas hasil produksi, ketepatan dalam
melaksanakan pekerjaan, kecepatan dalam melaksanakan pekerjaan, jumlah
kecelakaan kerja, jumlah unit yang terjual, jumlah keuntungan, kepuasaan
25.Suwatno dan Donni Juni Priansa. Manajemen SDM “dalam Organisasi Publik dan
Bisnis (Bandung: Alfabet, 2013). h. 197-198
26 Wirawan. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia (Jakarta : Salemba Empat, 2009). h.
53-54
25
pelanggan, efisiensi penggunan sumber, efektivitas pelaksanaan tugas dan
efektivitas melaksanakan tugas.
2) Perilaku Kerja
Perilaku kerja merupakan perilaku karyawan yang ada hubungannya
dengan pekerjaan, misalnya ramah kepada pelanggan, perilaku yang
diisyaratkan oleh prosedur kerja, perilaku yang diisyaratkan oleh kode etik,
perilaku yang diisyaratkan oleh peraturan organisasi, disiplin kerja,
ketelitian dalam bekerja, profesionalisme, kerja sama, kepemimpinan dalam
tim kerja dan memamfaatkan waktu.
3) Sifat pribadi
Sifat pribadi merupakan sifat yang ada hubungannya dengan
pekerjaan, sifat pribadi ini diperlukan karyawan dalam melaksanakan
pekerjaannya. Contohnya adalah pengetahuaan, keterampilan, kejujuran,
kebersihan, keberanian, inisiatif, kemampuan beradaptasi, integritas,
kecerdasan, kerajinan, kesabaran, penampilan, semangat kerja, sikap
terhadap pekerjaan, kecerdasaan emosional, semangat kerja dan kecerdasaan
sosial.
E. Definisi Oprasional Variabel
Variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas (independent
variable) dan variabel terikat (dependent variable). Sesuai dengan judul
penelitian ini, yang menjadi variabel bebas (independent variable) adalah
kemampuan, motivasi dan lingkungan kerja. Sedangkan yang menjadi
variabel terikat (dependent variable) adalah kinerja.
26
1. Kemampuan (ability) adalah kapasitas individu untuk mengerjakan
berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.27
Indikator kemampuan yaitu
pengetahuan, pemahaman, konsentrasi, stamina, ketrampilan, kesesuiaan
dengan pekerjaan.
2. Motivasi adalah suatu kondisi yang menggerakan atau menjadi sebab
seseorang melakukan suatu perbuatan atau kegiatan, yang berlangsung
secara sadar, juga sebagai suatu kekuatan sumber daya yang
menggerakan mengendalikan prilaku manusia.28
Indikator motivasi
berdasarkan teori kebutuhan Maslow yaitu Kebutuhan fisiologis,
keamanan, sosial, harga diri dan mengaktualisasikan diri.29
3. Lingkungan Kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja
yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang
diembankan.30
Indikator lingkungan kerja yaitu penerangan, suhu udara,
suara bising, penggunaan warna, ruang gerak yang diperlukan, keamanan
kerja, hubungan karyawan31
4. Kinerja adalah pelaksanaan suatu pekerjaan dan penyempurnaan
pekerjaan tersebut sesuai dengan tanggungjawabnya sehingga dapat
mencapai hasil sesuai dengan harapan. Kinerja lebih ditekankan pada
proses, dimana selama pelaksanaan pekerjaan tersebut dilakukan
27Stephen P. Robbins. Perilaku Organisasi, edisi sepuluh. Diterjemahkan: B. Molan dan
A. Fuzi.(Jakarta: PT Indeks Gramedia, 2006). h. 57.
28Juliansyah Noor. Penelitian Ilmu Manajemen Tinjauan Filosofis dan Praktis. (Jakarta:
Kencana Prenanda Media Group, 2013). h.226-227.
29
Anwar P. Mangkunegara. Evaluasi Kinerja. (Bandung: Refika Aditama, 2005). h. 65. 30
AlexNitisemito. Manajemen Personalia. (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2000). h. 183
31
Sedarmayanti. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja (Bandung: Mandar
Maju, 2001). h. 46
27
penyempurnaan-penyempurnaan sehingga pencapaiaan hasil pekerjaan
atau kinerja dapat dioptimalkan.32
Indikator Kinerja yaitu hasil kerja,
perilaku kerja dan sifat pribadi.33
F. Definisi Indikator Variabel Penelitian
Berdasarkan teori, penulis dapat mengetahui dan merumuskan indikator
dari setiap variabel penelitian. Indikator dari variabel kemampuan, motivasi,
lingkungan kerja dan kinerja disajikan dalam bentuk tabel, sebagai berikut:
Tabel 2.1
Operasional Variabel Penelitian
No Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran
1. Kemampuan (X1) 1.Kemampuan
Intelektual
2.Kemampuan
Fisik
a. Pengetahuan
b. Pemahaman
c. Konsentrasi
d. Stamina
e. Ketrampilan
f. Kesesuiaan
dengan pekerjaan
Ordinal
2. Motivasi (X2)
1. Kebutuhan
Fisiologis
2.Kebutuhan
Keamanan
3.Kebutuhan Sosial
4.Kebutuhan
Penghargaan
5.Aktualisasi Diri
a. Fee dan Bonus
b. Kondisi Pekerjaan
c. Hubungan Kerja
d. Apresiasi
e. Aktualisasi
Potensi Diri
Ordinal
3. Lingkungan Kerja
(X3)
1. Lingkungan
Kerja Fisik
a. Suasana Tempat
Kerja
b. Fasilitas
Ordinal
32
Lilian Poltak Sinambela.. Kinerja PegawaiTeori, Pengukuran dan Implikasi.
(Yogyakata: Graha Ilmu, 2012). h. 5.
33
Wirawan. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia (Jakarta : Salemba Empat, 2009). h.
54
28
2. Lingkungan Kerja
Non Fisik
Pendukung
Pekerjaan
c.Ketenangan Tempat
Kerja
d. Kenyamanan
Lingkungan
Kantor
a.Hubungan
Komunikasi Sesama
Rekan Kerja
b.Hubungan
Komunikasi Dengan
Pimpinan
c.Keamanan
Dalam Bekerja
4. Kinerja (Y) 1. Hasil Kerja
2. Perilaku Kerja
3. Sifat Pribadi
a.Kuantitas Kerja
b. Kualitas Kerja
c.Wawasan Kerja
d. Disiplin
e. Inisiatif
f. Ketelitian
g. Kejujuran
h. Pengetahuan
Ordinal
G. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Hipotesis 1
H01 = 0 = Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan
dengan kinerja agen di PT Takaful Keluarga.
Ha1≠0=Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan dengan kinerja
agen di PT Takaful Keluarga.
29
Hipotesis 2
H01 = 0 = Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan
kinerja agen di PT Takaful Keluarga.
Ha1≠0=Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kinerja
agen di PT Takaful Keluarga.
Hipotesis 3
H01 = 0 = Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan kerja
dengan kinerja agen di PT Takaful Keluarga.
Ha1≠0=Terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan kerja dengan
kinerja agen di PT Takaful Keluarga.
Kemampuan (X2)
Motivasi (X2) Kinerja (Y)
Lingkungan Kerja (X3)
Gambar 2.1 Alur Kerja Variabel
H. Review Terdahulu
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh:
30
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
1
Nurdin Rohendy
S1 Jurusan
Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis,
UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
2013.
Pengaruh Kepemimpinan
Transformasional,Kecerdas
an Emotional,Komunikasi
Organisasi dan Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus
Pada Perkebunan Teh
Nirmala)
Variabel penelitian
yang digunakan yaitu
lingkungan kerja dan
kinerja
Penelitian dilakukan
di satu perusahaan
Penelitian
terdahulu
menggunakan
metode
analisis yaitu
uji asumsi
klasik, uji
regresi
berganda, uji
hipotesis
Hasil penelitian ini
menyatakan variabel
independen secara
simultan berpengaruh
signifikan terhadap
variabel dependen dan
secara parsial semua
variabel independen
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja
karyawan.
2
Nurul Fitria
S1 Jurusan Akuntansi,
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis,
UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
2013.
Pengaruh Kemampuan
Kerja,
Kepemimpinan,Budaya
Organisasi dan Motivasi
Terhadap Kinerja
Karyawan (studi kasus pada
PT Wijaya Karya)
Variabel penelitian
yang digunakan yaitu
kemampuan, motivasi
dan kinerja
Penelitian dilakukan
di satu perusahaan
Penelitian
terdahulu
menggunakan
metode
analisis yaitu
uji asumsi
klasik, uji
regresi
berganda, uji
hipotesis
Hasil penelitian ini
berdasarkan uji
simultan terbukti
bahwa kemampuan
kerja, kepemimpinan,
budaya organisasi dan
motivasi berpengaruh
secara simultan
terhadap kinerja
karyawan. Secara
parsial, kemapuan
kerja, kepemimpinan
dan budaya organisasi
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja,
sedangkan motivasi
tidak berpengaruh
31
secara signifikan
terhadap kinerja.
3
Dana Cahaya Putra,
Drs. Moch. Mustam,
MS., Dra. Tti
Yuningsih, M.Si
Jurnal, Jurusan
Administrasi Publik,
Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik,
Universitas
Diponegoro
Pengaruh Kemampuan
Kerja dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai
di Kecamatan Gayamsari
Kota Semarang
Variabel penelitian
yang digunakan yaitu
kemampuan,
lingkungan kerja dan
kinerja
Penelitian dilakukan
di satu perusahaan
Peneliti terdahulu
menggunakan uji
korelasi
Peneliti
terdahulu
menggunakan
uji korelasi
Rank Kendal
Peneliti
menggunakan
uji korelasi
Sperman
Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa
kemampuan dan
lingkungan kerja
memiliki hubungan
yang signifikan
terhadap kinerja
karyawan dan
kemampuan dan
lingkungan kerja
memiliki pengaruh
yang signifikan
terhadap kinerja
karyawan.
4
Muhammad Syahrir
Ramadhann
S1 Jurusan Perbankan
Syariah, Fakultas
Syariah dan Hukum,
UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
2014.
Pengaruh Motivasi
Karyawan terhadap
Peningkatan Kinerja
Karyawan di Bank
Muamalat Cabang BSD
Variabel penelitian
yang digunakan yaitu
motivasi
Penelitian dilakukan
di satu perusahaan
Penelitian
terdahulu
menggunakan
metode
analisis yaitu
uji asumsi
klasik, uji
regresi
berganda, uji
hipotesis
Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa
motivasi memiliki
hubungan yang
signifikan terhadap
kinerja karyawan dan
motivasi memiliki
pengaruh yang
signifikan terhadap
kinerja karyawan.
32
I. Kerangka Berpikir
Sumber daya manusia merupakan kegiatan yang memliki peranan ideal
dalam sebuah perusahaan. Sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan
ialah karyawan. Karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan,
karna tanpa keikutsertaan mereka, aktivitas perusahaan tidak terjadi.
Karyawan selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan
organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku dan penentu
terwujudnya tujuan organisasi, tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran
aktif karyawan.
Masalah utama dalam manajemen sumber daya manusia adalah kinerja
karyawan. Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kinerja
karyawan itu sendiri. Kinerja nmerupakan perilaku yang ditampilkan setiap
orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan dengan
peranannya dalam perusahaan.
Untuk menjaga kinerja haruslah memperhatikan beberapa hal yang
berkaitan dengan kinerja. Kinerja individu secara umum ditentukan oleh
tiga hal yaitu kemampuan, motivasi dan lingkungan kerja.134
Kemampuan dan motivasi sesuatu yang saling berhubungan, karna
kinerja ialah fungsi interaksi dari kemampuan dan motivasi. Untuk itu
karyawan harus memiliki kemampuan dalam melaksanakan pekerjaanya.
Karyawan yang mampu mengerjakan pekerjaanya dengan baik akan timbul
rasa puas dan rasa puas tersebut akan mempengaruhi motivasi yang dimiliki.
34 Rickiy Griffin. Manajemen.(Jakarta: Erlangga, 2004). h. 38
33
Serta pemenuhan kebutuhan karyawan seperti pemberian gaji, insentif dan
harapan yang baik dalam perusahaan. Hal tersebut akan menjadikan
motivasi seseorang meningkat. Sama halnya dengan lingkungan kerja yang
harus diperhatikan, mengkondisikan lingkungan yang kondusif bagi
karyawan diperlukan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan karyawan
sehingga kondisi lingkungan kerja yang baik akan menunjang produktivitas
karyawan yang pada akhirnya berdampak pada kenaikan tingkat kinerja
karyawan.
Alur kerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Menentukan Objek Penelitian
Menentukan Sampel Penelitian
Melakukan Teknik Angket
Analisis data
Uji Validitas dan Uji Reabilitas
Uji Korelasi Spearman
Interpretasi
Gambar 2.2 Alur Kerja Penelitian
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kemampuan, motivasi
dan lingkungan kerja dengan kinerja agen. Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif. Dalam penelitian ini subjek penelitiannya adalah Agen di
PT Takaful Keluarga Agency Bintaro yang berlokasi di Ruko Emerald Blok
AA2/Bintaro Jaya 9 Tangerang 15227 dan Agency Ciledug yang berlokasi di
Jl. H. Mencong GA 16 Sudirman, Ciledug, Tangerang Selatan. .
B. Teknik Penentuan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh agen pada PT Takaful Keluarga
yaitu 32 orang agen di agency Bintaro dan 38 orang agen agency Ciledug.1
Berdasarkan teori apabila subjek penelitian kurang dari 100 lebih baik
diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.2
Penelitian ini menggunakan sampel jenuh atau sensus. Alasannya jumlah
agen PT Takaful Keluarga di agency Bintaro hanya 32 orang dan agency
Ciledug hanya 38 orang, jadi jumlah agen adalah 70 orang.
1
Interview dengan Ibu Dian, Jabatan Takaful Agency Director di Kantor Pemasaran PT
Takaful Keluarga cabang Bintaro dan Ibu Laksma Jabatan Takaful Agency Director di Kantor
Pemasaran PT Takaful Keluarga cabang Ciledug.
2Suharsimi Arikunto. Prosedur Peneltian Suatu Pendekatan Praktek, edisi revisi IV
(Jakarta: Rineka Cipta, 2002). h.108
34
35
C. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan
penelitian survai.
1. Data Primer
Data primer dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh langsung dari
agen asuransi berupa jawaban terhadap pertanyaan dalam kuisioner yang
telah dipersiapkan sebelumnya. Jumlah kuisioner yang disebarkan adalah
sejumlah 70 kuisioner. Pengumpulan data dengan cara memberikan daftar
pertanyaan/pernyataan tertulis kepada agen dan langsung dijawab oleh agen
di kantor pemasaran PT Takaful Keluarga dengan harapan seluruh agen dapat
memberi respons atas daftar pertanyaan/pernyataan tersebut. Kuisioner yang
penulis berikan langsung kepada agen adalah 49 kuisoner, 11 kuisioner
dititipkan di kantor pemasaran PT Takaful Keluarga cabang Bintaro dan 10
kuisoner dititipkan di kantor pemasaran PT Takaful Keluarga cabang
Ciledug.
D.Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur validitas (kesahihan) suatu
kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut.3
Untuk mengukur validitas dilakukan dengan cara membandingkan nilai r
hitung dengan r tabel. Dapat dilihat pada kolom Corrected Item – Total
3Imam Ghozali. Aplikasi Analisis Multiovariate dengan program SPSS (Semarang: Badan
Pnerbit Universitas Diponegoro, 2012). h. 52
36
Correlation, jika r hitung lebih besar daripada r tabel dan bernilai positif maka
butir pertanyaan atauu indikator tersebut dinyatakan valid.4
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur
dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran
yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Dengan
kata lain, reliabilitas menunjukan konsistensi suatu alat pengukur di dalam
mengukur suatu gejala.5 Uji Reliabilitas hanya dilakukan untuk item
pertanyaan yang valid. Uji reliabilitas data dalam penelitian ini dilihat dari
Cronbanch’s Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbanch’s
Alpha > 0,6.6
E.Metode Analisis Data
1. Analisis Korelasi
Korelasi merupakan ukuran numerik yang dapat diinterpretasikan sebagai
derajat keeratan linear dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan antara dua variabel atau lebih, bagaimana arah hubungan dan
berapa koefisien korelasi hubungannya.7 Uji korelasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah koefisien korelasi peringkat Spearman. Korelasi
peringkat Spearman digunakan untuk mencari hubungan dan untuk menguji
4Imam Ghozali. Aplikasi Analisis Multiovariate dengan program SPSS (Semarang: Badan
Pnerbit Universitas Diponegoro, 2012). h. 53
5Sofian Efendi. Metode Penelitian Survai, Ed. Rev. (Jakarta: LP3ES, 2012). h. 143
6Uhar Suharsaputra . Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan. (Bandung:
PT Refika Aditama, 2014). h. 114
7Ety Rochaety, dkk. Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS, Edisi Pertama.
(Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007). h. 50.
37
signifikansi hipotesis hubungan jika masing-masing variabel yang
dihubungkan berbentuk ordinal. Rumus dari korelasi spearman adalah:
( )
Keterangan: rs = Ranking Spearman
di = Selisih Pasang Rank
n = Jumlah Pasang Rank
Korelasi dapat menghasilkan angka positif (+) atau negatif (-). Jika
korelasi menghasilkan angka positif maka hubungan kedua variabel bersifat
searah. Artinya jika variabel bebas (independent variabel) besat maka
variabel terikat (dependen variabel) juga besar. Jika korelasi mengahasilkan
angka negatif maka hubungan antara kedua variabel bersifat tidak searah,
artinya jika variabel bebas besar maka variabel terikatnya kecil.
Angka korelasi berkisar antara 0 dengan 1. Jika angka mendekati 1 maka
hubungan kedua variabel semakin kuat. Jika korelasi mendekati 0 hubungan
kedua variabel semakin lemah. Hubungan linier positif sempurna akan
mempunyai koefisien korelasi 1. Nilai korelasi sama dengan nol berarti tidak
ada hubungan. Untuk menentukan keeratan hubungan atau korelasi antar
variabel tersebut, berikut ini diberikan nilai-nilai koefisien korelasi dengan
acuan.8
8
Iqbal Hasan. Analisis Data Penelitian dengan Statistik.(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006).
h. 43-44.
38
Tabel 3.1
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
0 – 0.25 Korelasi sangat lemah (dianggap tidak berkorelasi)
> 0.25 – 0.50 Korelasi cukup/sedang
> 0.50 – 0.75 Korelasi kuat
> 0.75 – 1 Korelasi sangat kuat
Sumber: Ety Rochaety, 20079
Teknik korelasi spearman digunakan untuk menganalisis data penelitian
yang mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. Hipotesis yang diajukan bersifat asosiatif.
b. Skala data ordinal.
c. Data tidak harus berdistribusi normal
F. Pembahasan Hasil Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuisioner. Untuk mengukur validitas dilakukan dengan cara membandingkan
nilai r hitung dengan r tabel. Dapat dilihat pada kolom Corrected Item–Total
Correlation, jika r hitung lebih besar daripada r tabel dan bernilai positif
maka butir pertanyaan atauu indikator tersebut dinyatakan valid. Dalam hal
ini n=30, sehingga menghasilkan r tabel sebesar 0.349.
Sebelum kuisioner diberikan kepada 70 responden, Penulis melakukan try
out terhadap 30 responden dengan memberikan 28 butir pertanyaan seperti
9
Ety Rochaety, dkk. Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS(Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2007), ed. Pertama. h. 151
39
yang disajikan pada Tabel 3.2, untuk menguji validitas dan reliabilitas dari
pertanyaan yang diajukan.
Tabel 3.2
Pengujian Validitas
Sumber: data diolah, 2015
Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation Kriteria
Variabel Kemampuan
X1.1 0.234 Tidak Valid
X1.2 0.510 Valid
X1.3 0.438 Valid
X1.4 0.541 Valid
X1.5 0.531 Valid
X1.6 0.455 Valid
Variabel Motivasi Kerja
X2.1 0.284 Tidak Valid
X2.2 0.135 Tidak Valid
X2.3 0.672 Valid
X2.4 0.652 Valid
X2.5 0.544 Valid
X2.6 0.382 Valid
X2.7 0.676 Valid
Variabel Lingkungan Kerja
X3.1 0.340 Tidak Valid
X3.2 0.581 Valid
X3.3 0.795 Valid
X3.4 0.795 Valid
X3.5 0.795 Valid
X3.6 0.687 Valid
Variabel Kinerja
Y.1 0.608 Valid
Y.2 0.203 Tidak Valid
Y.3 0.413 Valid
Y.4 0.324 Tidak Valid
Y.5 0.567 Valid
Y.6 0.463 Valid
Y.7 0.567 Valid
Y.8 0.430 Valid
40
Berdasarkan data pada Tabel 3.3 di atas dapat diketahui bahwa Corrected
Item Total dari setiap butir pertanyaan yang diberikan kepada responden
hasilanya ada 6 butir pertanyaan yang tidak valid karna Corrected Item
Totaldibawah 0.349 dan 21 butir pertanyaan valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuisioner yang
merupakan indikator dari variabel. Instrumen yang reliabel berarti bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan
menghasilkan data yang sama atau mampu memberikan hasil ukur yang
terpercaya (reliabel). Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika
nilai Cronbach Alpha> 0.60 yang berarti bahwa instrumen tersebut dapat
dikatakan reliabel.
Tabel 3.3
Hasil Pengujian Reliabilitas
Sumber: data diolah, 2015
Berdasarkan data pada Tabel 3.4 diatas dapat diketahui bahwa nilai
Cronbach’s Alpha dari seluruh variabel yang diujikan nilainya diatas 0.60.
Maka dapat simpulkan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini teruji
reliabel.
Variabel Cronbach’s Alpha Kriteria
X1 0.718 Reliabel
X2 0.759 Reliabel
X3 0.861 Reliabel
Y 0.742 Reliabel
41
BAB IV
PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat PT Asuransi Takaful Keluarga.
Takaful Keluarga adalah pelopor perusahaan asuransi jiwa syariah di
Indonesia. Mulai beroperasi sejak tahun 1994, Takaful Keluarga
mengembangkan berbagai produk untuk memenuhi kebutuhan berasuransi
sesuai syariah meliputi perlindungan jiwa, perlindungan kesehatan,
perencanaan pendidikan anak, perencanaan hari tua, serta menjadi rekan
terbaik dalam perencanaan investasi.
Guna meningkatkan kualitas operasional dan pelayanan, Takaful Keluarga
telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 dari Det Norske Veritas (DNV),
Norwegia, pada November 2009 sebagai standar internasional mutakhir untuk
sistem manajemen mutu. Takaful Keluarga terdaftar dan diawasi oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta memiliki tenaga pemasaran yang
terlisensi oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dan Asosiasi
Asuransi Syariah Indonesia (AASI). Kinerja positif Takaful Keluarga dari
tahun ke tahun dibuktikan dengan diraihnya penghargaan-penghargaan
prestisius yang diberikan oleh berbagai institusi.
Takaful Keluarga berkomitmen untuk terus memperkuat dan memperluas
jaringan layanan di seluruh Indonesia. Peningkatan dan pembaharuan sistem
teknologi informasi terus diupayakan demi memberikan pelayanan prima
42
kepada peserta. Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, Takaful Keluarga
menjadi pilihan terpercaya dalam menyediakan solusi perlindungan jiwa dan
perencanaan investasi sesuai syariah bagi masyarakat Indonesia.
Berawal dari sebuah kepedulian yang tulus, beberapa pihak bersepakat
untuk membangun perekonomian syariah di Indonesia. Atas prakarsa Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) melalui Yayasan Abdi Bangsa,
bersama Bank Muamalat Indonesia Tbk., PT. Asuransi Jiwa Tugu Mandiri,
Departemen Keuangan RI, danbeberapa pengusaha Muslim Indonesia, serta
bantuan teknis dari Syarikat Takaful Malaysia, Bhd. (STMB), Tim
Pembentukan Asuransi Takaful Indonesia (TEPATI) mendirikan PT. Syarikat
Takaful Indonesia (Takaful Indonesia) pada 24 Februari 1994, sebagai
perusahaan perintis pengembangan asuransi syariah di Indonesia.
Selanjutnya, pada 5 Mei 1994 Takaful Indonesia mendirikan PT. Asuransi
Takaful Keluarga (Takaful Keluarga) sebagai perusahaan asuransi jiwa
syariah pertama di Indonesia. Takaful Keluarga diresmikan oleh Menteri
Keuangan saat itu, Mar’ie Muhammad dan mulai beroperasi sejak 25 Agustus
1994. Guna melengkapi layanan pada sektor asuransi kerugian, PT. Asuransi
Takaful Umum (Takaful Umum) didirikan sebagai anak perusahaan Takaful
Keluarga yang diresmikan oleh Prof. Dr. B.J. Habibie, selaku ketua sekaligus
pendiri ICMI, dan mulai beroperasi pada 2 Juni 1995.1
1 “Profil PT Asuransi Takaful Keluarga”, Diakses pada 20 September 2015 dari
http://www.takaful.co.id/profil-perusahaan
43
Kini, seiring pertumbuhan industri asuransi syariah di Indonesia, Takaful
Keluarga terus bekerja keras menjalankan amanah segenap stakeholders
dengan menghadirkan kinerja dan pelayanan prima sekaligus melanjutkan
cita-cita founders untuk berperan serta dalam menguatkan simpul-simpul
pembangunan ekonomi syariah di Indonesia.
2. Profil PT Asuransi Takaful Keluarga
Kantor Pusat PT Asuransi Takaful Keluarga: Graha Takaful Indonesia. Jl.
Mampang Prapatan Raya No. 100 Jakarta 12970.
Perusahaan Induk : PT Asuransi Takaful Keluarga
Tanggal Berdiri : 05 Agustus 1994
Ijin Usaha : Keputusan Menteri Keuangan
No: Kep-260/KM.10/2012 pada tanggal 14 Juni
2012
Modal Setor : Rp 25.000.000.000,-
Kantor Pemasaran : 13 kantor pemasaran di Indonesia
3. Struktur Organisasi PT Asuransi Takaful Keluarga Periode 2015
a. Pemegang Saham
PT. Syarikat Takaful Indonesia : 99,94%
Koperasi Karyawan Takaful : 0,06%
b. Dewan Pengawas Syariah
Ketua : Drs. H. Slamet Effendy Yusuf, M.Si
Anggota : KH. Muhyiddin Junaidi, MA
44
c. Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Dato’ Mohamed Hasan Md Kamil
Komisaris Independen : Rianto Ahmadi
Komisaris : Muhammad Harris, SE
Komisaris : Mahadzir Azizan
d. Dewan Direksi
Direktur Utama : Ronny Ahmad Iskandar
Direktur Operasional : Rina Elviroza
Direktur Keuangan : Johanes2
3. Profil Agency Takaful
Asuransi takaful dalam pemasarannya menggunakan sistem agency
(keagenan) untuk mempercepat pertumbuhan jumlah pemasar dan penetrasi
produk syariah di tengah masyarakat. Sistem agency memungkinkan seluruh
masyarakat yang concern dengan sistem syariah untuk terlibat secara aktif
mensosialisasikan produk syariah sekaligus memperoleh penghasilan yang
berkah dan menguntungkan.3
a. Nama Agency : Spirit Agency
Alamat : Ruko Emeralds, Blok AA 2 no 20, Jl.
Jombang Raya Bintaro Jaya Sektor 9,
Tangerang Selatan 15227. Telpon 021-
74868889
2
Struktur Dewan, Diakses pada 20 September 2015 dari
http://www.takaful.co.id/struktur-dewan
3 Http://takafulcilacap.blogspot.com , Diakses pada 07 Desember 2015.
45
SK Pendirian : ATK.DU.PK.RO-017.01.2012
Tanggal 27 Januari 2012
Takaful Agency Director : Dian Achtiana esti W,SE
Sistem Renumerasi : Produk Takafulink Salam
Tahun ke-1 dan Tahun ke-2 sebesar 25%
dari premi, Tahun ke-3 10%, Tahun ke-4
5%.
Produk takafulink Ziarah baitullah
Tahun ke-1 20%.
Produk Takaful Pendidikan
Tahun ke-1 25%, Tahun ke-2 10%.
Produk Non Saving (Al Khairat, Kesehatan
Individu dan Kecelakaan Diri)
15% per tahun
b. Nama Agency : As Siddiq Agency
Alamat : Jl. H. Mencong GA 16 Sudirman, Ciledug,
Tangerang Selatan. Telpon 021-7336745
Takaful Sales Manager : Lasma
Sistem Renumerasi : Produk Takafulink Salam
Tahun ke-1 dan Tahun ke-2 sebesar 25%
dari premi, Tahun ke-3 10%, Tahun ke-4
5%.
Produk takafulink Ziarah baitullah
46
Tahun ke-1 20%.
Produk Takaful Pendidikan
Tahun ke-1 25%, Tahun ke-2 10%.
Produk Non Saving (Al Khairat, Kesehatan
Individu dan Kecelakaan Diri)
15% per tahun
4. Tingkat Jabatan Agen
Tingkatan jabatan agen di Agency Takaful Keluarga yaitu:4
a. Takaful Financial Consultant (TFC)
b. Takaful Sales Manager (TSM)
c. Takaful Agency Director (TAD)
B. Profil Responden
Analisis deskriptif dalam penelitian ini akan mendeskriptifkan data
karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia, status pernikahan,
jumlah anak, pendidikan terakhir, lama bekerja, pernah atau tidak menjadi
agen di perusahaan lain, pekerjaan lain selain menjadi agen, jabatan dan
pendapatan.
1. Responden menurut Jenis Kelamin
Responden penelitian ini berjumlah 70 orang. Dilihat berdasarkan jenis
kelamin diketahui bahwa mayoritas didominasi oleh wanita (78.6%). Dapat
dijelaskan wanita sekarang ini bukan hanya memiliki profesi sebagai ibu
4
Interview dengan Ibu Yuli, Jabatan Takaful Sales Manager (TSM) dan Ibu Dian, Jabatan
Takaful Agency Director (TAD) di Kantor Agency Bintaro, pada tanggal 15 Agustus 2015,
Interview debfab Ibu Lasma, Jabatan Takaful Sales Manager (TSM) di Agency Ciledug.
47
rumah tangga tetapi juga memiliki pekerjaan seperti menjadi agen di PT
Takaful Keluarga.
2. Responden Menurut Usia
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Catatan: Mean= 2.53 , Std. Deviation= 0.88
Sumber: data diolah, 2015
Data pada Tabel 4.1, menujukan usia responden. Dapat diketahui
mayoritas responden berumur 41-50 tahun (40%). Usia tersebut yang relatif
tidak muda memungkinkan hal ini akan mempengaruhi kinerja agen apakah
kinerjanya akan tetap baik atau tidak berjalan baik. Jika umur yang dimiliki
agen relatif lebih muda maka semangat dan energi yang dimiliki agen pun
akan lebih baik.
3. Responden menurut Status Pernikahan
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan
Status Pernikahan
No Kriteria ƒ %
1 Menikah 60 85.7
2 Bercerai 7 10.0
3 Belum Menikah 3 4.3
4 Total 70 100.0
Sumber: data diolah, 2015
Kriteria ƒ %
1 25-30 Tahun 9 12.9
2 31-40 Tahun 24 34.3
3 41-50 Tahun 28 40.0
4 51-59 Tahun 9 12.9
Total 70 100.0
48
Tabel 4.2 menjelaskan mengenai status pernikahan responden. Mayoritas
responden berstatus telah menikah (85.7%). Dengan status menikah yang
dimiliki oleh agen maka tanggung jawab dalam mencari nafkah akan lebih
besar dibanding agen yang belum menikah. Hal ini dapat dikaitkan dengan
kinerja agen yang akan dicapai, ketika agen memiliki tanggung jawab yang
besar maka seharusnya agen menampilkan kinerja yang tinggi dikarnakan
agen memerlukan biaya hidup yang lebih banyak.
4. Responden menurut Jumlah Anak
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anak
Jumlah Anak
No Kriteria ƒ %
1 0 4 5.7
2 1 18 25.7
3 2 17 24.3
4 3 14 20.0
5 4 12 17.1
6 5 4 5.7
7 7 1 1.4 Total 70 100.0
Catatan: Mean= 2.41 , Std. Deviation= 1.45
Sumber: data diolah, 2015
Data pada Tabel 4.3 menujukan jumlah anak responden. Responden yang
tidak memiliki anak berjumlah 4 orang dan responden yang sudah memiliki
anak berjumlah 66 orang. Dapat dilihat bahwa mayoritas responden memiliki
jumlah anak 1 sampai 3 orang (70%). Dari data tersebut dapat dijelaskan agen
yang memiliki keluarga dan memiliki anak akan berusaha mencari nafkah
untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, bahwa tidak hanya pria saja
yang mencari nafkah untuk keluarga bahkan wanita juga mencari nafkah
49
melalui pekerjaan sebagai agen. Ketika agen memiliki anak akan membuat
motivasi untuk memenuhi kebutuhan akan semakin meningkat dan akan
berdampak pada kinerja yang tinggi.
5. Responden menurut Tingkat Pendidikan Terakhir
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir
No Kriteria ƒ %
1 SMA 10 14.3
2 D 1-2 14 20.0
3 D3 29 41.4
4 S1 17 24.3
Total 70 100.0
Sumber: data diolah, 2015
Data pada Tabel 4.4 mengenai tingkat pendidikan terakhir responden,
dengan mayoritas responden memiliki pendidikan terakhir yaitu D3 (41.4%).
Dapat diketahui berdasarkan data tersebut bahwa agen yang ada mayoritas
berpendidikan yang dapat menujuang pekerjaan agen lebih baik dan hal itu
dapat memudahkan agen dalam menerima arahan yang diberikan oleh
perusahaan dan lebih mudah menjalankan pekerjaan sehingga dapat
menghasilkan kinerja yang baik.
50
6. Responden menurut Masa Bekerja
Tabel 4.5
Karakteristik Responden BerdasarkanMasa Kerja
Masa Bekerja
No Kriteria ƒ %
1 < 1 Tahun 8 11.4
2 1-2 Tahun 40 57.1
3 3-4 Tahun 7 10.0
4 > 4 Tahun 15 21.4
Total 70 100.0
Sumber: data diolah, 2015
Tabel 4.5 di atas mengenai masa kerja agen di perusahaan. Mayoritas
responden memiliki masa kerja di PT Takaful Keluarga selama 1-2 Tahun.
Data ini menunjukan bahwa agen yang menjadi responden dalam penelitian
ini mayoritas adalah agen baru. Rata-rata agen baru bekerja selama 1-2
Tahun. Semakin lama masa kerja agen maka agen akan memiliki banyak
pengalaman, dengan pengalaman yang lebih agen diharapkan lebih mudah
dalam mendapatkan nasabah sehingga agen akan tergolong menjadi agen
yang produktif dengan kinerja yang tinggi.
7. Responden Berdasarkan Pengalaman Menjadi Agen
Berdasarkan data yang diperoleh mengenai pengalaman menjadi agen
diketahui bahwa mayoritas responden tidak pernah menjadi agen di
perusahaan lain (71.4%). Jadi mayoritas agen yang menjadi responden dalam
penelitian ini merupakan agen yang memiliki pengalaman pertamanya hanya
di PT Takaful Keluarga.
51
8. Responden Berdasarkan Pekerjaan Lain Selain Menjadi Agen
Berdasarkan data yang didapat mengenai apakah responden memiliki
pekerjaan lain selain menjadi agen. Diketahui bahwa mayoritas responden
tidak memiliki pekerjaan lain selain menjadi agen (78.6%). Dari hasil tersebut
diketahui bahwa responden menjadikan agen sebagai pekerjaan utama dan
tidak memiliki pekerjaan lain sehingga penghasilan yang didapat oleh agen
tergantung usaha mereka dalam mendapatkan nasabah, semakin banyak agen
mendapatkan nasabah maka akan semakin besar penghasilan yang diperoleh..
9. Responden Berdasarkan Jabatan
Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
No Kriteria ƒ %
1 Takaful Financial Consultant (TFC) 48 68.6
2 Takaful Sales Manager (TSM) 10 14.3
3 Takaful Agency Director (TAD) 12 17.1
Total 70 100.0
Sumber: data diolah, 2015
Berdasarkan Tabel 4.6, data diatas mengenai jabatan responden. Mayoritas
responden memiliki jabatan terendah sebagai Takaful Financial Consultant
(TFC). Hal ini memperjelas bahwa agen yang ada mayoritas adalah agen baru
dilihat dari masa kerja, pengalaman dan jabatan dalam perusahaan. Jadi agen
yang baru bergabung di PT Takaful Keluarga akan memiliki jabatan sebagai
Takaful Financial Consultant (TFC). Jika agen memiliki produktivitas yang
52
tinggi dan berkinerja baik maka agen akan naik jabatan, bisa menjadi Takaful
Sales Manager (TSM) ataupun Takaful Agency Director (TAD).
10. Responden Berdasarkan Fee Perbulan
Tabel 4.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Fee Perbulan
Fee Perbulan
No Kriteria ƒ %
1 < 3.000.000 20 28.6
2 3.000.000-5.999.000 32 45.7
3 6.000.0000-8.999.000 5 7.1
4 9.000.000-11.999.000 8 11.4
5 12.000.000-14.999.000 1 1.4
6 > 15.000.0000 4 5.7
Total 70 100.0
Sumber: data diolah, 2015
Dari data pada Tabel 4.7 diatas dapat diketahui bahwa jumlah fee yang
didapat responden sebagai agen yaitu mayoritas mendapatkan fee sebesar
3.000.0000-5.999.000 sebanyak 32 orang (45.7%). Sistem pemeberian fee
dari perusahaan kepada agen diberikan langsung setiap bulan ketika agen
mendapatkan nasabah. Fee yang diberikan perusahaan setiap bulan
memungkinkan agen akan lebih bersemangat dalam bekerja dan berusaha
mendapatkan nasabah sebanyak mungkin agar menjadi agen yang produktif
dan dapat mempengaruhi penilaian kinerjanya menjadi lebih baik.
53
C. Deskripsi Variabel
1.Deskripsi Variabel Kemampuan
Jawaban responden mengenai variabel kemampuan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8
Tingkat Kemampuan Agen
No Kriteria ƒ %
1 Sedang 14 20.0
2 Tinggi 49 70.0
3 Sangat tinggi 7 10.0
Total 70 100.0
Catatan: Mean= 3.9 , Std. Deviation= 0.542 (Dengan Skala 5)
Sumber: data diolah, 2015
Pada tabel 4.8, data mengenai tingkat kemampuan agen. Dapat diketahui
dari tabel diatas bahwa mayoritas agen memiliki tingkat kemampuan yang
tinggi (70%). Kemampuan tinggi yang dimiliki agen membantu agen dalam
melakukan pekerjannya dengan baik yang didukung dengan kemampuan
intelektual, kemampuan komunikasi maupun kemampuan fisik yang dimiliki.
Kemampuan menjadi faktor penentu agen memiliki kinerja baik karna tanpa
kemampuan maka agen tidak akan bisa menjalankan perkerjaan. Agen
diharuskan mengetahui bidang pekerjaan yang dijalankan, terutama
memahami produk yang ada di PT Takaful Keluarga, pemahaman itu
membantu agen untuk menawarkan produk asuransi kepada masyarakat
dengan kemampuan yang baik maka banyak nasabah yang akan tertarik untuk
bergabung. Sehingga kemampuan yang tinggi dapat menghasilkan kinerja
yang tinggi.
54
2. Deskripsi Variabel Motivasi
Tabel 4.9
Tingkat Motivasi Kerja Agen
No Kriteria ƒ %
1 Rendah 3 4.3
2 Sedang 35 50.0
3 Tinggi 29 41.4
4 Sangat tinggi 3 4.3
Total 70 100.0
Catatan: Mean= 3.46 , Std. Deviation= 0.652 (Dengan Skala 5)
Sumber: data diolah, 2015
Data mengenai tingkat motivasi agen pada Tabel 4.9. Data ini
menggambarkan bahwa tingkat motivasi agen sangat baik. Motivasi yang ada
digunakan oleh individu untuk melakukan suatu perbuatan atau kegiatan yang
akan mengarahkan kepada tujuan tertentu. Agen yang memiliki motivasi
tinggi akan melakukan segala upaya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Semakin tinggi tingkat motivasi agen akan mempengaruhi prilaku agen agar
tercapai tujuan individual maupun tujuan organisasi guna memenuhi
kebutuhannya. Hal tersebut akan berdampak pada kinerja agen, tanpa ada
motivasi yang tinggi kinerja yang baik tidak akan tercapai. Sebaliknya jika
motivasi tinggi maka akan berdampak pada pencapaian kinerja yang tinggi.
55
3. Deskripsi Variabel Lingkungan Kerja
Tabel 4.10
Kondisi Lingkungan Kerja Agen
No Kriteria ƒ %
1 Cukup baik 4 5.7
2 Baik 41 58.6
3 Sangat baik 25 35.7
4 Total 70 100.0
Catatan: Mean= 4.3 , Std. Deviation= 0.573 (Dengan Skala 5)
Sumber: data diolah, 2015
Data mengenai kondisi lingkungan kerja agen pada Tabel 4.10. Hasil yang
didapatkan bahwa kondisi lingkungan agen adalah baik (58.6%). Kondisi
lingkungan yang baik akan menunjang pekerjaan agen berjalan dengan
lancar. Pekerjaan yang berjalan dengan lancar akan membantu agen dalam
mendapatkan nasabah sehingga akan meningkatkan produktivitas dan kinerja
pun akan meningkat.
4. Deskripsi Variabel Kinerja
Tabel 4.11
Tingkat Kinerja Agen
No Kriteria ƒ %
1 Sedang 3 4.3
2 Tinggi 41 58.6
3 Sangat tinggi 26 37.1
4 Total 70 100.0
Catatan: Mean= 4.3 , Std. Deviation= 0.557
Sumber: data diolah, 2015
Tabel 4.11 mengenai tingkat kinerja agen. Dapat diketahui bahwa kinerja
agen memiliki tingkat yang tinggi (58.6%). Berdasarkan data tersebut kinerja
yang tinggi seharusnya berhubungan dengan produktivitas yang dihasilkan
oleh agen. Semakin banyak agen mendapatkan nasabah berarti agen memiliki
56
kinerja yang tinggi. Agen yang memiliki keluarga dan memiliki anak akan
memiliki semangat lebih untuk meningkatkan kondisi ekonominya, tingkat
pendidikan akan membantu agen dalam menjalankan pekerjaan, masa kerja
yang semakin lama akan membuat agen menjadi banyak pengalaman dan
agen yang memiliki semangat lebih besar, motivasi lebih tinggi, lingkungan
kerja yang baik akan menujang pekerjaan agen sehingga menghasilkan
kinerja yang tinggi.
D. Hasil Analisis dan Pembahasan
1. Uji Korelasi Spearman
Tabel 4.12
kemampuan motivasi
lingkungan
kerja kinerja
Spearman's rho
kemampuan Correlation
Coefficient
1.000 .425**
.191 .443**
Sig. (2-tailed) . .000 .113 .000
N 70 70 70 70
motivasi Correlation
Coefficient
.425**
1.000 .027 .172
Sig. (2-tailed) .000 . .824 .154
N 70 70 70 70
ling kerja Correlation
Coefficient
.191 .027 1.000 .397**
Sig. (2-tailed) .113 .824 . .001
N 70 70 70 70
kinerja Correlation
Coefficient
.443**
.172 .397**
1.000
Sig. (2-tailed) .000 .154 .001 .
N 70 70 70 70
Sumber: data diolah, 2015
57
a. Kemampuan
Berdasarkan tabel 4.12, diketahui bahwa besarnya hubungan antara
variabel kemampuan (X1) dengan kinerja (Y) yang dihitung dengan koefisien
korelasi sebesar 0.443 Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua
variabel tersebut bersifat sedang.
Koefisien korelasi menghasilkan angka sig. sebesar 0.000 dan lebih kecil
daripada alpha = 0.05 (sig. = 0.000 < 0.05). Maka artinya dapat dijelaskan
bahwa variabel kemampuan (X1) berhubungan secara signifikan dengan
variabel kinerja (Y). Sedangkan arah hubungan kemampuan dan kinerja
adalah positif karena nilai r positif, berarti semakin tinggi kemampuan yang
dimiliki agen maka akan semakin tinggi kinerja agen.
b. Motivasi
Data pada Tabel 4.12, diketahui bahwa besarnya hubungan motivasi (X2)
dengan kinerja (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi sebesar 0.172.
Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat
lemah atau tidak memiliki korelasi yang signifikan.
Koefisien korelasi menghasilkan angka sig. sebesar 0.154 dan lebih besar
daripada alpha = 0,05 (sig. = 0,154 > 0,05). Maka artinya dapat dijelaskan
bahwa variabel motivasi (X2) tidak memiliki hubungan yang signifikan
dengan variabel kinerja (Y).
c. Lingkungan Kerja
Pada Tabel 4.12, dapat diketahui bahwa besarnya hubunganlingkungan
kerja (X3) dengan kinerja (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi
58
sebesar 0.397. Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel
tersebut bersifat sedang.
Koefisien korelasi menghasilkan angka sig. sebesar 0.001 dan lebih kecil
daripada alpha = 0.05 (sig. = 0.001 < 0.05). Maka artinya dapat dijelaskan
bahwa variabel lingkungan kerja (X3) berhubungan secara signifikan dengan
variabel kinerja (Y). Sedangkan arah hubungan lingkungan kerja dan kinerja
adalah positif karena nilai r positif, berarti semakin baik lingkungan kerja
disekitar agen maka akan semakin tinggi kinerja agen.
Hipotesis 1: Hubungan Kemampuan Dengan Kinerja Agen.
Hasil uji korelasi dapat dilihat pada Tabel 4.12. Variabel kemampuan
mempunyai tingkat signifikan sebesar 0.000 dengan koefisien korelasi 0.443.
Hal ini berarti Ha1 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan
memiliki hubungan yang sedang dan signifikan dengan kinerja agen. Angka
signifikan dan positif ini mengindikasikan bahwa semakin baik tingkat
kinerja agen pada suatu perusahaan, maka akan semakin baik tingkat kinerja
agen. Sebaliknya, semakin rendah tingkat kemampuan, maka akan semakin
rendah kinerja agen.
Hasil studi ini disesuai dengan prediksi teori yang mengatakan bahwa
tingkat kemampuan mempengaruhi kinerja. Suatu pencapaian kinerja
dipengaruhi oleh faktor kemampuan (ability) dan juga mendukung penelitian
yang dilakukan oleh Dana Cahaya Putra, dkk, yang hasilnya bahwa
kemampuan memiliki hubungan yang sedang, positif dan signifikan dengan
59
kinerja karyawan. Koefisien korelasi yang dilakukan peneliti sebelumnya
yaitu sebesar 0.525 dan pada taraf signifikansi 5% diperoleh 4.29 > 1.96.
Pelatihan yang diberikan perusahaan kepada agen bertujuan agar
kemampuan agen menjadi meningkat dan mengerti secara baik bidang
pekerjaan yang dilakukannya, sehingga ketika kemampuan agen tinggi akan
berdampak pada kinerja yang tinggi.
Hipotesis 2: Hubungan Motivasi Dengan Kinerja Agen.
Berdasarkan Tabel 4.12, variabel motivasi mempunyai tingkat signifikan
sebesar 0.154 dengan koefisien korelasi 0.172. Diketahui bahwa Ha2 ditolak
dan H02 diterima, sehingga dapat dikatakan motivasi tidak memiliki hubungan
yang signifikan dengan kinerja agen. Motivasi merupakan proses psikologi
yang sifatnya tidak dapat terlihat jelas secara kasat mata. Motivasi dalam diri
individu mudah naik dan turun, dalam hal ini agen asuransi merupakan
pekerja yang tidak terikat dengan perusahaan tetapi memiliki tanggungjawab
dalam menjalankan pekerjaanya, pekerjaan yang tidak memiliki keterikatan
ini dapat dilakukan sesuai keinginan agen. Ketika agen memiliki kebutuhan
atau keinginan yang tinggi maka agen akan melakukan usaha yang tinggi
untuk tercapainya tujuan individual mereka, tetapi ketika kebutuhan dan
keinginan tidak mendesak atau telah terpenuhi maka akan terjadi penurunan
motivasi dalam diri individu.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
motivasi berhubungan dengan kinerja dan tidak mendukung penelitian
Muhammad Syahrir yang menyatakan motivasi memiliki hubungan yang
60
sangat kuat (0.823) dan signifikan dengan kinerja karyawan. Pada penelitian
ini dihasilkan bahwa motivasi tidak memiliki hubungan dengan kinerja agen
secara signifikan dan didukung oleh penelitian Nurul Fitria yang menyatakan
motivasi tidak memiliki pengaruh dan tidak signifikan terhadap kinerja,
dengan nilai signifikan 0.875>0.05.
Penelitian ini tidak sesuai dengan teori. Peneliti menggunakan subjek
penelitian yaitu agen asuransi.Agen asuransi tidak memiliki ketetapan gaji/fee
sedangkan karyawan memiliki ketetapan seperti gaji, ketetapan waktu kerja,
ketetapan tunjangan, agen asuransi tidak memiliki hal tersebut, agen hanya
akan mendapatkan gaji/fee ketika mereka memberikan usaha maksimal agar
mendapat nasabah, agen yang mendapatkan nasabah akan menerima gaji/fee,
jika tidak mendapatkan nasabah maka tidak menerima gaji/fee. Faktor-faktor
eksternal tersebut yang dapat mempengaruhi hasil penelitian ini menjadi
berbeda dengan teori dan penelitian terdahulu. Karna setiap individu yang
bekerja pasti akan mempertimbangkan harapan apa yang bisa didapat dalam
pekerjaanya tersebut, ketika harapan tidak dirasakan oleh individu maka akan
berdampak pada hasil yang didapat oleh agen. Hal yang perlu diketahui
bahwa faktor pemberian motivasi dari perusahaan kepada agen kurang efektif
sehingga berdampak pada kinerja yang rendah, apabila di dalam diri individu
tidak memiliki dorongan yang membuat agen menjadi bersemangat dalam
bekerja maka akan berdampak pada hasil kerja. Motivasi yang berasal dari
dalam diri individu ialah motivasi yang paling kuat mengarahkan kepada
pencapaian tujuan baik tujuan individual maupun tujuan organisasi.
61
Hipotesis 3: HubunganLingkungan KerjaDengan Kinerja Agen.
Pada tabel 4.12, dapat diketahui bahwa variabel lingkungan kerja
mempunyai tingkat signifikan 0.002 dengan koefisien regresi 0.402. Hal ini
berarti Ha3 diterima, sehingga dapat dikatakan lingkungan kerja memiliki
hubungan yang sedang dan signifikan terhadap kinerja agen. Variabel
lingkungan kerja mempunyai tingkat signifikan lebih kecil dari 0.05. Angka
signifikan dan positif ini mengindikasikan bahwa semakin baik lingkungan
kerja agen, maka akan semakin baik tingkat kinerja agen. sebaliknya, semakin
buruk lingkungan agen, maka akan semakin rendah kinerja agen.
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja yang
dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang
diembankan.5 Lingkungan kerja mempunyai hubungan yang sangat erat
dengan kinerja motif berprestasi yang perlu dimiliki oleh karyawan harus
ditumbuhkan dari dalam diri sendiri akan membentuk suatu kekuatan diri dan
jika situasi lingkungan kerja turut menunjang maka pencapaian kinerja akan
lebih mudah.6
Penelitian ini sesuai dengan teori yang ada bahwa lingkungan kerja
memiliki hubungan dengan pencapaian kinerja dan juga mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Dana Cahaya Putra, dkk, yang hasilnya bahwa
lingkungan kerja memiliki hubungan yang sedang, positif dan signifikan
dengan kinerja. Koefisien korelasi yang dilakukan peneliti sebelumnya yaitu
sebesar 0.492 dan pada taraf signifikansi 5% diperoleh 4.30 > 1.96.
5
Alex Nitisemito. Manajemen Personalia. (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2000). h. 183
6Anwar Prabu Mangkunegara. Manajemen Sumber Daya Manusia. (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004). h.68
62
Lingkungan kerja agen yang tidak tetap di satu kondisi karna agen
menjalankan pekerjaanya lebih banyak diluar kantor. Hal ini memiliki
hubungan dengan kinerja agen ketika lingkungan kerja yang didapat agen
tidak memadai maka akan berakibat pada kinerja agen . Oleh karna itu jika
sasaran kerja ditumbuhkan dengan tepat didalam diri karyawan maka akan
membentuk suatu kekuatan diri dan lingkungan kerja turut menunjang akan
memudahkan agen mencapai kinerja yang baik.
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kemampuan, motivasi
dan lingkungan kerja dengan kinerja agen asuransi. Responden dalam
penelitian ini berjumlah 70 agen PT Takaful Keluarga. Data yang telah
dikumpulkan dan pengujian telah dilakukan dengan menggunakan uji korelasi
spearman. Adapun rincian dari kesimpulan hipotesis yang diajukan,
dijelaskan sebagai berikut:
1. Agen memiliki tingkat kemampuan yang tinggi.
2. Agen memiliki tingkat motivasi yang tinggi.
3. Agen memiliki kondisi lingkungan kerja yang baik.
4. Agen memiliki tingkat kinerja yang tinggi.
5. Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan dengan kinerja
agen di PT Takaful Keluarga.
6. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kinerja
agen di PT Takaful Keluarga.
7.Terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan kerja dengan kinerja
agen di PT Takaful Keluarga.
B. Saran
Dalam penenlitian ini terdapat temuan yang dapat dijadikan dasar sebagai
anjuran kepada pihak manajemen PT Takaful Keluarga untuk lebih
64
memberikan perhatian terhadap faktor-faktor dalam meningkatkan kinerja.
Beberapa kebijakan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Saran bagi peneliti selanjutnya agar menggunakan sampel lebih banyak,
menambah variabel independen yang dapat mempengaruhi kinerja,
memilih perusahaan asuransi syariah yang berbeda dari penelitian ini,
agar dapat dilihat secara lebih akurat data penelitian yang diperoleh
sehingga memberikan hasil penelitian yang lebih baik.
2) Dalam penelitian ini, secara umum kemampuan digunakan untuk
menunjang dalam melaksanakan pekerjaan dengan baik dan kemampuan
tersebut masih dapat ditingkatkan. Saran yang dapat dipertimbangkan
untuk meningkatkan kemampuan, salah satunya dengan memberikan
pelatihan dan meningkatkan standar rekrutmen agen agar perusahaan
memiliki agen yang berkualitas dan kompeten dibidangnya.
3) Hasil penelitian menyatakan bahwa motivasi tidak memiliki hubungan
signifikan dengan kinerja agen. dapat diartikan bahwa motivasi yang
diberikan PT Takaful Keluarga kepada agen tidak mempengaruhi kinerja
agen tersebut. Saran yang diberikan yaitu dalam meningkatkan motivasi
dapat dengan cara memberikan penghargaan yang disesuaikan dengan
prestasi kerja agen agar motivasi dapat bersinergi dengan pencapaian
kinerja yang baik..
4) Lingkungan kerja merupakan penunjang bagi agen melaksanakan
pekerjaanya. Lingkungan terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap
65
kinerja agen. Saran yang dapat dipertimbangkan perusahaan yaitu dapat
melakukan evaluasi kinerja dengan mempertimbangkan aspek lingkungan
kerja apakah lingkungan kerja yang dirasakan oleh agen sudah dalam
kondisi baik. Sehingga agen dapat terus meningkatkan kinerjanya dengan
kondisi lingkungan kerja yang baik. Semakin baik lingkungan kerja agen
maka akan semakin baik agen dalam bekerja dan akan berdampak pada
meningkatnya kinerja agen.
66
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Peneltian Suatu Pendekatan Praktek, edisi revisi
IV. Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
Bangun, Wilson. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga, 2012.
Efendi, Sofian. Metode Penelitian Survai, Ed. Rev. Jakarta: LP3ES, 2012.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multiovariate dengan program SPSS.
Semarang: Badan Pnerbit Universitas Diponegoro, 2012.
Graffin, Rickiy. Manajemen. Jakarta: Erlangga, 2004
Hasan, Iqbal. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi Aksara,
2006.
Hasibuan, Malayu. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara,
2010.
Juni Priansa, Doni dan Suwatno. Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan
Bisnis Bandung: Alfabet, 2013.
Mangkunegara, Anwar Prabu. Evaluasi Kinerja. Bandung: Refika Aditama, 2005.
Nawawi, Hadari. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang
Kompetetif. Yogyakarta: Gajah Mada University Press,2003.
.Evaluasi dan Manajemen Kinerja di Lingkungan Perusahaan dan Industri.
Yogyakarta: Gajah Mada University Perss, 2006.
Nitisemito, Alex. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2000.
Noor, Juliansyah. Penelitian Ilmu Manajemen Tinjauan Filosofis dan Praktis.
Jakarta: Kencana Prenanda Media Group, 2013.
Thoha, Miftah. Prilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Edisi 1.
Jakarta: Rajawali Pers, 2009.
Rivai, Veithzal. Performance appraisal. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005.
Robbins P, Stephen. Perilaku Organisasi, edisi sepuluh. Diterjemahkan: B. Molan
dan A. Fuzi. Jakarta: PT Indeks Gramedia, 2006.
Rochaety, Ety dkk. Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS, Edisi
Pertama. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007
Sedarmayanti. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar
Maju, 2001.
67
Siagian, Sondang. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Asdi
Mahasatya, 2002.
Sinambela, Lilian poltak,. Kinerja PegawaiTeori, Pengukuran dan Implikasi.
Yogyakata: Graha Ilmu, 2012.
Suharsaputra, Uhar . Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan.
Bandung: PT Refika Aditama, 2014.
Suharsaputra, Uhar . Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan.
Bandung: PT Refika Aditama, 2014.
Tim Penyusun .Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke 3. Jakarta: Balai Pustaka,
2007.
Wirawan. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta : Salemba Empat,
2009.
Winardi. Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers,
2011.
Interview dengan Ibu Yuli, Jabatan Takaful Sales Manager (TSM) di Kantor
Pemasaran Cabang Bintaro, pada tanggal 15 Agustus 2015.
Http://www.ojk.go.id/daftar-perusahaan-asuransi-yang-terdaftar-di-ojk, diakses
pada 04 Desember 2015.
Http://takafulcilacap.blogspot.com , Diakses pada 07 Desember 2015
Profil PT Asuransi Takaful Keluarga, Diakses pada 20 September 2015 dari
http://www.takaful.co.id/profil-perusahaan
Struktur Dewan, Diakses pada 20 September 2015 dari
http://www.takaful.co.id/struktur-dewan
Wawancara Pribadi dengan Ibu Yuli, Jabatan Takaful Sales Manager (TSM) di
Kantor Pemasaran Cabang Bintaro, pada tanggal 15 Agustus 2015.
68
Lampiran 1
KUISIONER PENELITIAN
Dengan ini saya memohon kesedian Bapak/Ibu/Sdr untuk mengisi kuisioner ini.
Informasi yang anda berikan hanya untuk melengkapi data penelitian dalam
rangka penyusunan skripsi yang berjudul“Hubungan Kemampuan Kerja,
Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja Dengan Kinerja Agen di PT Takaful
Keluarga”.Mohon berikan jawaban sejujur-jujurnya atau sebenar-benarnya.
A. IDENTITAS RESPONDEN
Beri tanda silang (X) sesuai dengan jawaban yang anda pilih, kecuali untuk usia
dan jumlah anak responden.
1. Jenis Kelamin : (1) Pria (b) Wanita
2. Usia Bapak/Ibu/Sdr : ........ Tahun
3. Status pernikahan Bapak/Ibu/Sdr :
(a) Menikah (b) Bercerai (c) Belummenikah (langsungke A
No.5)
4. Jumlah anak Bapak/Ibu/Sdr : .......... Orang
5. Pendidikan Terakhir Bapak/Ibu/Sdr:
(a) ≤SMA (b) D 1-2 (c) D3 (d) S1 (e) S2 (f) Lainnya
6. Lama Bekerja Bapak/Ibu/Sdr :
(a) <1 Tahun (b) 1-2 Tahun (c) 3-4 Tahun (d) 4 Tahun
7. Apakah Bapak/Ibu/Sdr pernah menjadi Agen di perusahaan lain sebelumnya :
(a) Ya (b) Tidak
8. Untuk memenuhi kebutuhan keseharian,apakah Bapak/Ibu/Sdr memiliki
pekerjaan lainnya selain pekerjaan sebagai AGEN yang sekarang dijalani di PT
Takaful Keluarga:
(a) Tidak (b) Ya→sebutkannamapekerjaantersebut…………………
9. Apa jabatan Bapak/Ibu/Sdr sebagai Agen di PT Takaful Keluarga:
69
(a) Takaful Financial Consultant (TFC)
(b) Takaful Sales Manager (TSM)
(c) Takaful Agency Director (TAD)
10. Berapa rata-rata fee yang di terima perbulan Bapak/Ibu/Sdr sebagai agen di PT
Takaful Keluarga :
( a) < 3.000.000 (c) Rp. 6.000.000-8.999.000 (e) 12.000.000-14.999.000
(b ) Rp. 3.000.000-5.999.000 (d) Rp. 9.000.000-11.999.000 (f) > 15.000.000
B. VARIABEL KEMAMPUAN
1. Apakah anda mampu menjelaskan dengan baik apa yang di tanyakan oleh calon
nasabah/nasabah yang anda temui mengenai produk asuransi yang ada?
[1] Sangat tidak mampu [3] Cukup mampu [5] Sangat mampu
[2] Tidak mampu [4] Mampu
2. Menurut anda apakah calon nasabah anda memahami apa yang anda jelaskan
mengenai suatu produk asuransi yang ada di PT Takaful Keluarga?
[1] Sangat tidak memahami [3] Cukup memahami [5] Sangat
memahami
[2] Tidak memahami [4] Memahami
3. Apakah anda mampu meyakinkan orang yang berbeda-beda latar belakang
untuk memahami pesan/penjelasan yang ingin anda sampaikan?
[1] Sangat tidak mampu [3] Cukup mampu [5] Sangat mampu
[2] Tidak mampu [4] Mampu
4. Apakah anda bisa mempengaruhi calon nasabah dengan cara anda
berkomunikasi?
[1] Sangat tidak bisa mempengaruhi [4] Bisa mempengaruhi
[2] Tidak bisa mempengaruhi [5] Sangat bisa mempengaruhi
[3] Cukup bisa mempengaruhi
5. Ketika anda melakukan strategi pemasaran produk asuransi yang ada di Takaful
Keluarga kepada calon nasabah, Apakah hal tersebut berhasil membuat calon
nasabah tertarik untuk bergabung menjadi nasabah di Takaful Keluarga?
[1] Strategi pemasaran sangat tidak mempengaruhi nasabah untuk bergabung
70
[2] Strategi pemasaran tidak mempengaruhi nasabah untuk bergabung
[3] Strategi pemasaran terkadang mempengaruhi nasabah untuk bergabung
[4] Strategi pemasaran mempengaruhi nasabah untuk bergabung
[5] Strategi pemasaran sangat mempengaruhi nasabah untuk bergabung
C. VARIABEL MOTIVASI
1. Seberapa besar pengaruh tawaran fee dari perusahaan yang dapat memotivasi
anda dalam mencari nasabah?
[1] Sangat tidak mempengaruhi [4] mempengaruhi
[2] Tidak mempengaruhi [5] Sangat mempengaruhi
[3] Cukup mempengaruhi
2. Apakah bonus yang ditawarkan perusahaan membuat anda lebih bersemangat
dalam bekerja?
[1] Sangat tidak bersemangat [3] Cukup bersemangat [5]Sangat
bersemangat
[2] Tidak bersemangat [4] Bersemangat
3. Apakah anda memiliki target dalam mendapatkan nasabah yang telah anda
prospek di setiap minggunya?
[1] Tidak penah memiliki target [4] Sering memiliki target
[2] Jarang memiliki target [5] Selalu memiliki target
[3] Terkadang memiliki target
4. Apakah penolakan calon nasabah mengurangi semangat anda untuk
menawarkan produk asuransi?
[1] Sangat mengurangi semangat
[2] Mengurangi semangat
[3] Agak mengurangi semangat
[4] Cukup mengurangi semangat
[5] Tidak mengurangi semangat
71
5. Ketika anda ditolak oleh calon nasabah, Apakah anda merasa putus asa untuk
menawarkan produk asuransi yang ada di PT Takaful Keluarga?
[1] Sangat merasa putus asa [4] Jarang merasa putus asa
[2] Merasa putus asa [5] Tidak merasa putus asa
[3] Terkadang merasa putus asa
D. VARIABEL LINGKUNGAN KERJA
1. Apakah anda nyaman dengan pekerjaan anda saat ini sebagai agen di PT
Takaful Keluarga?
[1] Sangat tidak nyaman [3] Cukup nyaman [5] Sangat nyaman
[2] Tidak nyaman [4] Nyaman
2. Apakah hubungan anda dalam berkomunikasi dengan sesama rekan kerja
terjalin baik?
[1] Sangat tidak baik [3] Cukup baik [5] Sangat baik
[2] Tidak baik [4] Baik
3. Apakah hubungan anda dengan atasan anda terjalin dengan baik?
[1] Sangat tidak baik [3] Cukup baik [5] Sangat baik
[2] Tidak baik [4] Baik
4. Apakah anda pernah merasakan adanya persaingan negatif/tidak sehat yang
terjadi di antara agen?
[1] Selalu merasakan persaingan [4] Jarang merasakan persaingan
[2] Sering merasakan persaingan [5] Tidak penah merasakan
persaingan
[3] Terkadang merasakan persaingan
5. Apakah ada kecenderungan persaingan yang negatif/tidak sehat di antara agen,
yang dapat mempengaruhi hubungan antara agen menjadi putus silaturahmi?
[1] Sangat ada kecenderungan persaingan
[2] Ada kecenderungan persaingan
[3] Terkadang ada kecenderungan persaingan
[4] Jarang ada kecenderungan persaingan
72
[5] Tidak ada kecenderungan persaingan
E. VARIABEL KINERJA
1. Sebelum anda bekerja, Apakah anda terlebih dahulu membuat rencana kerja
yang akan anda lakukan?
[1] Tidak pernah [3] Terkadang [5] Selalu
[2] Jarang [4] Sering
2. Apakah anda disiplin dalam menepati janji yang anda buat kepada calon
nasabah anda?
[1] Sangat tidak disiplin [3] Cukup disiplin [5] Sangat disiplin
[2] Tidak disiplin [4] Disiplin
3. Apakah anda melaporkan hasil kerja ketika mendapatkan nasabah ataupun tidak
mendapatkan nasabah kepada perusahaan?
[1] Tidak pernah [3] Terkadang [5] Selalu
[2] Jarang [4] Sering
4. Apakah anda mampu mengajak orang menjadi agen asuransi di PT Takaful
Keluarga?
[1] Sangat tidak mampu [3] Cukup mampu [5] Sangat mampu
[2] Tidak mampu [4] Mampu
5. Seberapa bersedia anda ketika dimintai pertolongan oleh nasabah, Contohnya
seperti dimintai pertolongan untuk membantu nasabah mengajukan klaim
kepada perusahaan?
[1] Sangat tidak bersedia [3] Terkadang bersedia [5] Sangat besedia
[2] Tidak bersedia [4] Bersedia
6. Apakah dalam menjalankan pekerjaan anda anda pernah melakukan kesalahan
dalam melaporkan hasil pekerjaan kepada perusahaan?
[1] Sering melakukan kesalahan [4] Jarang melakukan kesalahan
[2] Pernah melakuka kesalahan [5] Tidak pernah melakukan kesalahan
[3] Terkadang melakukan kesalahan
73
Lampiran 2: Data Jawaban Profil Responden
No Jenis
Kelamin Usia Status
Pernikahan Jumlah Anak
Pendidikan Terakhir
Masa Bekerja
Pernah/Tidak Menjadi Agen
Diperusahaan Lain
Pekerjaan Lain Selain Menjadi
Agen Jabatan Fee Perbulan
1 2 3 1 2 4 4 1 1 3 6
2 1 3 1 2 4 4 1 1 2 4
3 2 4 1 2 3 2 2 1 1 2
4 2 2 1 0 3 2 2 1 1 2
5 1 3 1 5 3 2 1 1 1 2
6 1 3 1 4 2 2 2 1 1 2
7 2 3 1 7 3 3 2 1 1 2
8 2 3 1 1 1 1 2 1 1 1
9 2 3 1 2 1 2 2 1 1 4
10 2 4 2 1 4 4 2 1 2 4
11 2 3 1 4 3 3 2 2 1 2
12 1 3 1 3 4 2 2 2 1 2
13 1 4 1 4 3 2 1 1 1 2
14 2 3 2 2 3 2 2 1 1 2
15 2 3 1 3 4 4 2 1 3 6
16 2 3 1 2 2 2 2 1 1 2
17 2 2 2 4 2 2 1 1 2 4
18 1 4 1 3 3 2 1 2 1 2
19 1 3 1 2 3 2 2 1 1 2
20 2 3 1 1 3 3 2 1 1 2
21 1 2 1 3 3 2 1 2 1 2
22 1 3 1 3 4 2 2 2 1 2
74
23 2 4 1 3 4 4 1 1 3 5
24 2 3 1 2 1 2 1 1 1 1
25 2 3 1 5 3 3 2 1 1 2
26 2 1 3 0 2 2 2 1 1 1
27 2 2 1 3 2 1 1 1 1 1
28 2 2 1 4 3 2 2 2 1 1
29 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1
30 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2
31 2 2 1 2 1 1 2 1 1 4
32 2 2 1 2 3 2 2 1 1 1
33 1 3 2 1 3 2 1 1 1 2
34 1 2 1 1 3 1 1 1 1 1
35 1 2 1 3 3 3 2 1 2 3
36 2 3 1 4 4 4 2 1 3 6
37 2 2 1 1 2 4 2 1 2 3
38 2 2 1 3 4 4 2 1 2 3
39 2 2 1 1 3 2 2 1 1 2
40 2 2 1 1 2 4 2 1 2 3
41 2 2 1 5 4 4 2 1 2 3
42 2 3 1 3 4 4 2 1 3 6
43 2 3 1 4 4 4 2 1 3 4
44 1 3 2 1 3 2 1 1 1 2
45 2 1 1 2 3 2 1 1 1 1
46 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2
47 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1
48 2 2 2 4 1 1 2 2 1 1
75
49 2 2 1 5 1 4 2 2 1 1
50 2 1 3 0 2 2 2 1 1 1
51 1 2 1 2 3 2 2 2 3 1
52 2 2 1 2 4 2 1 2 3 1
53 2 2 1 3 4 2 2 1 3 2
54 2 2 1 4 2 2 2 1 3 1
55 2 2 1 2 4 3 2 1 3 1
56 2 3 1 1 1 1 2 1 3 1
57 2 4 1 1 4 4 2 1 2 4
58 1 4 1 3 3 2 1 2 1 2
59 2 1 1 1 3 2 2 2 1 2
60 2 3 1 2 2 2 2 1 1 2
61 2 2 1 3 3 2 1 1 1 2
62 2 2 1 4 2 2 2 1 1 2
63 1 4 1 4 3 2 1 1 1 2
64 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1
65 1 3 1 2 4 4 1 1 2 4
66 2 3 1 1 3 2 2 2 1 1
67 2 3 1 4 3 3 2 2 1 2
68 1 4 2 2 3 2 1 1 1 2
69 2 3 1 3 2 2 2 1 1 2
70 2 1 3 0 3 2 2 2 1 2
76
Lampiran 3 : Data Jawaban Kuisioner Responden
No X1.1 X2.2 X3.3 X4.4 X5.5 JML X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 JML X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 JML Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 JML
1 5 4 5 5 5 24 5 5 4 5 5 24 5 5 4 4 5 23 5 4 4 5 4 4 26
2 4 3 4 3 4 18 4 4 3 3 4 18 3 4 3 3 3 16 3 3 3 4 3 3 19
3 4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 24
4 5 5 4 4 4 22 5 5 3 5 4 22 5 4 4 5 3 21 5 5 5 5 5 5 30
5 4 4 4 5 5 22 4 5 4 4 4 21 4 4 5 4 3 20 4 4 4 4 4 4 24
6 4 4 4 4 5 21 4 4 3 3 5 19 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 30
7 5 5 4 5 5 24 5 5 4 5 4 23 5 4 5 4 4 22 5 3 5 5 4 4 26
8 4 4 4 4 5 21 4 4 3 5 5 21 5 5 5 4 5 24 4 3 5 4 5 4 25
9 4 5 4 4 5 22 4 3 4 4 3 18 5 4 4 4 4 21 4 2 5 4 4 4 23
10 5 5 5 5 5 25 3 5 4 4 3 19 5 5 5 4 4 23 4 4 5 4 5 4 26
11 4 4 4 4 5 21 4 4 3 4 4 19 5 5 5 4 5 24 5 5 5 5 5 4 29
12 5 5 5 4 5 24 5 5 4 4 4 22 4 5 5 3 4 21 4 4 4 4 4 4 24
13 4 4 4 4 5 21 5 5 3 4 4 21 4 3 5 3 3 18 4 4 4 4 4 4 24
14 4 5 5 4 5 23 4 4 4 4 4 20 5 4 4 4 5 22 5 4 5 5 5 5 29
15 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 5 3 4 4 5 21 5 5 5 4 4 4 27
16 5 4 4 4 5 22 5 5 3 4 3 20 5 5 5 5 5 25 5 5 5 4 5 4 28
17 4 4 4 4 5 21 4 5 4 4 5 22 4 5 4 4 4 21 4 4 4 4 4 4 24
18 4 4 4 4 4 20 4 5 3 3 3 18 3 5 5 5 5 23 3 4 5 5 5 5 27
19 4 4 5 5 5 23 4 4 4 4 5 21 4 4 4 3 4 19 4 4 4 4 4 4 24
20 4 4 4 5 5 22 4 4 3 4 3 18 5 5 5 5 4 24 5 5 5 5 5 4 29
21 5 4 5 4 5 23 5 5 4 4 5 23 5 5 5 5 4 24 5 4 5 5 5 5 29
22 4 3 3 4 5 19 4 4 3 4 3 18 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 4 4 24
23 4 4 3 3 4 18 4 4 3 4 4 19 5 4 4 5 5 23 4 5 5 4 5 4 27
77
24 4 4 4 4 4 20 4 5 4 4 4 21 5 5 5 5 5 25 5 4 5 5 4 4 27
25 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 3 18 5 5 5 5 5 25 5 5 5 4 5 4 28
26 4 4 4 4 4 20 4 4 3 3 3 17 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 24
27 4 4 4 4 5 21 4 4 3 4 3 18 5 4 4 5 5 23 4 5 5 5 5 4 28
28 5 5 4 4 5 23 5 4 3 4 3 19 5 4 4 5 5 23 5 4 5 3 4 4 25
29 4 4 4 5 5 22 4 5 4 4 4 21 4 4 5 4 4 21 4 4 4 4 4 4 24
30 4 4 4 3 4 19 4 4 2 4 2 16 5 4 5 5 5 24 4 4 5 3 5 5 26
31 4 4 4 4 5 21 5 4 4 4 4 21 5 4 4 5 5 23 3 5 5 3 5 4 25
32 3 3 3 3 4 16 3 2 5 5 5 20 4 3 4 5 5 21 3 5 5 3 4 3 23
33 5 5 4 4 5 23 5 4 4 4 4 21 5 5 5 5 5 25 5 5 5 3 3 4 25
34 4 4 4 5 5 22 5 4 3 4 3 19 5 5 5 5 5 25 3 5 5 3 4 5 25
35 4 4 4 4 5 21 5 4 4 4 4 21 4 5 5 5 5 24 3 4 5 4 3 4 23
36 5 4 4 5 5 23 4 5 1 4 3 17 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 3 5 28
37 4 4 3 3 3 17 3 4 1 4 3 15 4 4 3 5 4 20 3 4 3 3 3 4 20
38 4 3 3 3 4 17 5 4 5 5 5 24 5 5 3 5 5 23 4 4 5 4 4 4 25
39 4 3 3 4 4 18 3 5 1 4 2 15 4 4 4 5 4 21 3 4 5 3 3 4 22
40 4 3 3 3 4 17 3 4 1 4 3 15 4 4 4 5 5 22 3 4 3 3 3 4 20
41 5 3 4 4 4 20 3 3 2 2 2 12 3 4 4 5 5 21 3 4 3 4 4 5 23
42 4 4 4 4 4 20 4 3 3 4 3 17 3 3 4 5 5 20 4 4 4 5 4 4 25
43 5 3 4 5 4 21 2 4 1 4 3 14 5 3 3 5 5 21 4 4 5 5 5 4 27
44 5 5 4 4 5 23 5 5 4 4 4 22 5 5 5 5 5 25 5 5 5 3 3 4 25
45 4 4 4 5 4 21 5 4 4 4 4 21 4 4 4 5 5 22 5 4 4 3 3 5 24
46 4 4 4 3 4 19 4 3 2 4 2 15 4 4 4 5 5 22 4 4 5 3 3 4 23
47 4 4 4 5 4 21 5 4 4 4 4 21 4 4 4 5 5 22 4 4 5 4 4 4 25
48 3 3 3 3 3 15 3 3 2 2 2 12 4 4 5 5 5 23 3 4 5 4 4 4 24
49 4 4 3 3 4 18 3 5 3 5 3 19 4 3 4 5 5 21 5 4 5 4 4 3 25
78
50 4 4 4 4 4 20 4 4 3 5 3 19 4 4 4 5 5 22 4 4 4 4 4 4 24
51 4 4 5 5 4 22 5 4 3 5 3 20 5 5 5 4 5 24 5 4 5 4 4 4 26
52 5 4 5 4 4 22 5 4 4 5 4 22 5 5 5 5 4 24 4 4 4 4 4 4 24
53 4 4 4 5 5 22 5 5 4 5 4 23 4 4 4 5 5 22 5 5 5 3 3 4 25
54 4 4 4 4 4 20 5 4 4 5 4 22 5 5 5 5 5 25 5 4 4 3 3 5 24
55 3 3 4 3 4 17 4 4 5 5 5 23 4 4 4 5 5 22 4 4 4 3 3 4 22
56 4 4 4 4 4 20 5 3 4 4 4 20 4 4 4 5 5 22 5 5 5 2 2 4 23
57 5 5 5 5 5 25 4 5 3 5 3 20 4 4 4 5 4 21 5 5 5 5 5 5 30
58 4 4 4 4 4 20 5 5 3 3 3 19 5 5 5 5 5 25 4 4 5 4 4 4 25
59 4 4 4 4 4 20 5 5 4 4 4 22 4 4 4 5 5 22 5 5 5 4 4 4 27
60 5 4 4 4 4 21 5 3 3 3 3 17 4 5 5 5 5 24 4 4 4 4 3 4 23
61 4 4 4 4 4 20 4 4 3 5 3 19 3 5 5 4 5 22 4 4 4 4 4 4 24
62 4 4 4 4 4 20 4 4 3 3 3 17 4 5 5 5 5 24 4 5 5 3 3 4 24
63 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 3 18 4 4 4 4 5 21 4 5 5 3 3 4 24
64 4 4 4 4 4 20 5 3 3 4 3 18 5 5 5 5 5 25 4 5 5 2 2 4 22
65 5 5 4 5 4 23 5 4 3 4 3 19 4 4 4 5 5 22 4 4 5 5 4 4 26
66 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 3 18 5 5 5 5 5 25 5 5 5 3 3 5 26
67 4 4 4 4 5 21 4 5 3 3 3 18 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 4 4 28
68 5 4 5 5 5 24 5 4 3 4 3 19 5 5 5 5 5 25 5 5 4 4 4 5 27
69 4 4 4 4 5 21 5 4 2 2 2 15 4 5 5 5 5 24 4 4 4 4 4 4 24
70 4 5 5 5 5 24 5 5 5 4 5 24 4 4 4 5 5 22 5 4 4 4 5 3 25
79
Lampiran 3
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pria 15 21.4 21.4 21.4
Wanita 55 78.6 78.6 100.0
Total 70 100.0 100.0
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25-30 Tahun 9 12.9 12.9 12.9
31-40 Tahun 24 34.3 34.3 47.1
41-50 Tahun 28 40.0 40.0 87.1
51-59 Tahun 9 12.9 12.9 100.0
Total 70 100.0 100.0
Status Pernikahan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Menikah 60 85.7 85.7 85.7
Bercerai 7 10.0 10.0 95.7
Belum Menikah 3 4.3 4.3 100.0
Total 70 100.0 100.0
Jumlah Anak
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 0 4 5.7 5.7 5.7
1 18 25.7 25.7 31.4
2 17 24.3 24.3 55.7
3 14 20.0 20.0 75.7
4 12 17.1 17.1 92.9
5 4 5.7 5.7 98.6
7 1 1.4 1.4 100.0
Total 70 100.0 100.0
80
Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SMA 10 14.3 14.3 14.3
D 1-2 14 20.0 20.0 34.3
D3 29 41.4 41.4 75.7
S1 17 24.3 24.3 100.0
Total 70 100.0 100.0
Masa Bekerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 1 Tahun 8 11.4 11.4 11.4
1-2 Tahun 40 57.1 57.1 68.6
3-4 Tahun 7 10.0 10.0 78.6
> 4 Tahun 15 21.4 21.4 100.0
Total 70 100.0 100.0
Pernah/Tidak Menjadi Agen Diperusahaan Lain
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ya 20 28.6 28.6 28.6
Tidak 50 71.4 71.4 100.0
Total 70 100.0 100.0
Pekerjaan Lain Selain Menjadi Agen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak 55 78.6 78.6 78.6
Ya 15 21.4 21.4 100.0
Total 70 100.0 100.0
81
Jabatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Takaful Financial Consultant
(TFC)
48 68.6 68.6 68.6
Takaful Sales Manager
(TSM)
10 14.3 14.3 82.9
Takaful Agency Director
(TAD)
12 17.1 17.1 100.0
Total 70 100.0 100.0
Fee Perbulan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 3.000.000 20 28.6 28.6 28.6
3.000.000-5.999.000 32 45.7 45.7 74.3
6.000.0000-8.999.000 5 7.1 7.1 81.4
9.000.000-11.999.000 8 11.4 11.4 92.9
12.000.000-14.999.000 1 1.4 1.4 94.3
> 15.000.0000 4 5.7 5.7 100.0
Total 70 100.0 100.0
Uji Validitas
Kemampuan
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X1.1 21.3333 3.333 .234 .734
X1.2 21.8333 2.902 .510 .664
X1.3 21.9333 2.823 .438 .683
X1.4 21.9667 2.723 .541 .651
X1.5 21.9667 2.585 .531 .653
X1.6 21.4667 2.740 .455 .678
82
Motivasi
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X2.1 24.8667 6.671 .284 .764
X2.2 24.9333 6.961 .135 .791
X2.3 25.2000 5.269 .672 .684
X2.4 25.2667 5.306 .652 .689
X2.5 24.9000 5.679 .544 .715
X2.6 25.2000 5.890 .382 .753
X2.7 25.2333 5.151 .676 .681
Lingkungan Kerja
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X3.1 23.2000 4.648 .340 .875
X3.2 23.0333 3.757 .581 .858
X3.3 22.8000 3.890 .795 .814
X3.4 22.8000 3.890 .795 .814
X3.5 22.8000 3.890 .795 .814
X3.6 22.8667 3.775 .687 .831
Kinerja
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Y.1 29.2000 4.924 .608 .687
Y.2 29.0000 5.448 .203 .763
Y.3 28.9333 5.030 .413 .720
Y.4 28.8333 5.178 .324 .738
Y.5 29.2333 4.668 .567 .688
Y.6 29.2333 5.289 .463 .714
Y.7 29.2333 4.668 .567 .688
Y.8 29.2000 5.062 .430 .716
83
Uji Reliabilitas
Kemampuan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.718 6
Motivasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.759 7
Lingkungan Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.861 6
Kinerja
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.742 8
Tingkat Kemampuan
Statistics
Ability
N Valid 70
Missing 0
Mean 3.90
Std. Deviation .542
Ability
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sedang 14 20.0 20.0 20.0
Tinggi 49 70.0 70.0 90.0
Sangat tinggi 7 10.0 10.0 100.0
Total 70 100.0 100.0
84
Tingkat Motivasi
Statistics
Motivation
N Valid 70
Missing 0
Mean 3.46
Std. Deviation .652
Motivation
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Rendah 3 4.3 4.3 4.3
Sedang 35 50.0 50.0 54.3
Tinggi 29 41.4 41.4 95.7
Sangat tinggi 3 4.3 4.3 100.0
Total 70 100.0 100.0
Kondisi Lingkungan Kerja
Statistics
WorkEnvironment
N Valid 70
Missing 0
Mean 4.3000
Std. Deviation .57357
WorkEnvironment
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Cukup baik 4 5.7 5.7 5.7
Baik 41 58.6 58.6 64.3
Sangat baik 25 35.7 35.7 100.0
Total 70 100.0 100.0
85
Tingkat Kinerja
Statistics
Performance
N Valid 70
Missing 0
Mean 4.3286
Std. Deviation .55746
Performance
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sedang 3 4.3 4.3 4.3
Tinggi 41 58.6 58.6 62.9
Sangat tinggi 26 37.1 37.1 100.0
Total 70 100.0 100.0
UJI KORELASI SPEARMAN
Correlations
kemampuan motivasi ling kerja kinerja
Spearman's rho kemampuan Correlation Coefficient 1.000 .425** .191 .443
**
Sig. (2-tailed) . .000 .113 .000
N 70 70 70 70
motivasi Correlation Coefficient .425** 1.000 .027 .172
Sig. (2-tailed) .000 . .824 .154
N 70 70 70 70
ling kerja Correlation Coefficient .191 .027 1.000 .397**
Sig. (2-tailed) .113 .824 . .001
N 70 70 70 70
kinerja Correlation Coefficient .443** .172 .397
** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .154 .001 .
N 70 70 70 70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
86
LAMPIRAN 4
Tabel r Product Moment
Pada Sig.0,05 (Two Tail)
N r N r N r N r N r N r
1 0.997 41 0.301 81 0.216 121 0.177 161 0.154 201 0.138
2 0.95 42 0.297 82 0.215 122 0.176 162 0.153 202 0.137
3 0.878 43 0.294 83 0.213 123 0.176 163 0.153 203 0.137
4 0.811 44 0.291 84 0.212 124 0.175 164 0.152 204 0.137
5 0.754 45 0.288 85 0.211 125 0.174 165 0.152 205 0.136
6 0.707 46 0.285 86 0.21 126 0.174 166 0.151 206 0.136
7 0.666 47 0.282 87 0.208 127 0.173 167 0.151 207 0.136
8 0.632 48 0.279 88 0.207 128 0.172 168 0.151 208 0.135
9 0.602 49 0.276 89 0.206 129 0.172 169 0.15 209 0.135
10 0.576 50 0.273 90 0.205 130 0.171 170 0.15 210 0.135
11 0.553 51 0.271 91 0.204 131 0.17 171 0.149 211 0.134
12 0.532 52 0.268 92 0.203 132 0.17 172 0.149 212 0.134
13 0.514 53 0.266 93 0.202 133 0.169 173 0.148 213 0.134
14 0.497 54 0.263 94 0.201 134 0.168 174 0.148 214 0.134
15 0.482 55 0.261 95 0.2 135 0.168 175 0.148 215 0.133
16 0.468 56 0.259 96 0.199 136 0.167 176 0.147 216 0.133
17 0.456 57 0.256 97 0.198 137 0.167 177 0.147 217 0.133
18 0.444 58 0.254 98 0.197 138 0.166 178 0.146 218 0.132
19 0.433 59 0.252 99 0.196 139 0.165 179 0.146 219 0.132
20 0.423 60 0.25 100 0.195 140 0.165 180 0.146 220 0.132
21 0.413 61 0.248 101 0.194 141 0.164 181 0.145 221 0.131
87
22 0.404 62 0.246 102 0.193 142 0.164 182 0.145 222 0.131
23 0.396 63 0.244 103 0.192 143 0.163 183 0.144 223 0.131
24 0.388 64 0.242 104 0.191 144 0.163 184 0.144 224 0.131
25 0.381 65 0.24 105 0.19 145 0.162 185 0.144 225 0.13
26 0.374 66 0.239 106 0.189 146 0.161 186 0.143 226 0.13
27 0.367 67 0.237 107 0.188 147 0.161 187 0.143 227 0.13
28 0.361 68 0.235 108 0.187 148 0.16 188 0.142 228 0.129
29 0.355 69 0.234 109 0.187 149 0.16 189 0.142 229 0.129
30 0.349 70 0.232 110 0.186 150 0.159 190 0.142 230 0.129
31 0.344 71 0.23 111 0.185 151 0.159 191 0.141 231 0.129
32 0.339 72 0.229 112 0.184 152 0.158 192 0.141 232 0.128
33 0.334 73 0.227 113 0.183 153 0.158 193 0.141 233 0.128
34 0.329 74 0.226 114 0.182 154 0.157 194 0.14 234 0.128
35 0.325 75 0.224 115 0.182 155 0.157 195 0.14 235 0.127
36 0.32 76 0.223 116 0.181 156 0.156 196 0.139 236 0.127
37 0.316 77 0.221 117 0.18 157 0.156 197 0.139 237 0.127
38 0.312 78 0.22 118 0.179 158 0.155 198 0.139 238 0.127
39 0.308 79 0.219 119 0.179 159 0.155 199 0.138 239 0.126
40 0.304 80 0.217 120 0.178 160 0.154 200 0.138 240 0.126