hubungan dismenorea terhadap aktivitas mahasiswi

13
1 Hubungan Dismenorea Terhadap Aktivitas Mahasiswi Tri Kurniawati 1* , Efy Afifah 2 1. Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia 2. Departemen Keilmuan Dasar Keperawatan dan Keperawatan Dasar Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia *E-mail: [email protected] Abstrak Dismenorea adalah nyeri yang dirasakan sebelum atau selama menstruasi. Dismenorea dapat mengganggu aktivitas harian dan akademis remaja putri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dismenorea terhadap aktivitas mahasiswi keperawatan yang belum terpapar mata kuliah keperawatan maternitas (mahasiswi tingkat 1 dan 2). Penelitian ini adalah penelitian cross-sectional. Sampel dikumpulkan secara purposive sampling dan dilakukan kepada 159 responden yang mengalami dismenorea, analisis data yang digunakan yaitu uji chi-square. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 33 pertanyaan. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan antara dismenorea dengan aktivitas mahasiswi (p value <0,05). Oleh karena itu, penting bagi perawat untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada remaja putri. Kata kunci : aktivitas harian dan akademis; dismenorea; remaja putri. Abstract Dysmenorrhea is pain that felt before or during menstruation. Dysmenorhea can interfere with daily activities and academics of teenager girls. The purpose of this research was to determine the relationship between dysmenorrhea and nursing students activities that have not been exposed to the maternity nursing (1st and 2nd year students). This researched was cross-sectional study. Samples of this research ware collected by purposive sampling with 159 respondens as samples that have been experienced dysmenorhea. This research used chi- square test as data analysis. This research collected the data by using a questionnaire consisting of 33 questions. The result of this study showed an association between dysmenorrhea with students activity (p value < 0,05). Therefore, it is important for nurses to provide health education to teenager girls. Keyword: daily activities and academics; dysmenorrhea ; teenager girls. Hubungan dismenorea..., Tri Kurniawati, FIK UI, 2015

Upload: others

Post on 23-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan Dismenorea Terhadap Aktivitas Mahasiswi

1

Hubungan Dismenorea Terhadap Aktivitas Mahasiswi

Tri Kurniawati1*

, Efy Afifah2

1. Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia

2. Departemen Keilmuan Dasar Keperawatan dan Keperawatan Dasar Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas

Indonesia, Depok, 16424, Indonesia

*E-mail: [email protected]

Abstrak

Dismenorea adalah nyeri yang dirasakan sebelum atau selama menstruasi. Dismenorea dapat mengganggu

aktivitas harian dan akademis remaja putri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dismenorea

terhadap aktivitas mahasiswi keperawatan yang belum terpapar mata kuliah keperawatan maternitas (mahasiswi

tingkat 1 dan 2). Penelitian ini adalah penelitian cross-sectional. Sampel dikumpulkan secara purposive

sampling dan dilakukan kepada 159 responden yang mengalami dismenorea, analisis data yang digunakan yaitu

uji chi-square. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 33 pertanyaan.

Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan antara dismenorea dengan aktivitas mahasiswi (p value <0,05).

Oleh karena itu, penting bagi perawat untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada remaja putri.

Kata kunci : aktivitas harian dan akademis; dismenorea; remaja putri.

Abstract

Dysmenorrhea is pain that felt before or during menstruation. Dysmenorhea can interfere with daily activities

and academics of teenager girls. The purpose of this research was to determine the relationship between

dysmenorrhea and nursing students activities that have not been exposed to the maternity nursing (1st and 2nd

year students). This researched was cross-sectional study. Samples of this research ware collected by purposive

sampling with 159 respondens as samples that have been experienced dysmenorhea. This research used chi-

square test as data analysis. This research collected the data by using a questionnaire consisting of 33 questions.

The result of this study showed an association between dysmenorrhea with students activity (p value < 0,05).

Therefore, it is important for nurses to provide health education to teenager girls.

Keyword: daily activities and academics; dysmenorrhea ; teenager girls.

Hubungan dismenorea..., Tri Kurniawati, FIK UI, 2015

Page 2: Hubungan Dismenorea Terhadap Aktivitas Mahasiswi

2

Pendahuluan

Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia dengan

jumlah penduduk 252,124 juta jiwa dan 65,7 % diantaranya adalah remaja (BKKBN, 2014).

Masalah yang dialami remaja putri antara lain adalah nyeri saat menstruasi yang biasanya

disebut dengan dismenorea. Dismenorea merupakan masalah yang berarti bagi sebagian besar

wanita yang sedang mengalami menstruasi. Dismenorea biasanya terjadi pada waktu 6-12

bulan setelah menarche, yang ditandai dengan nyeri di panggul dimulai sesaat sebelum atau

pada awal menstruasi dan ini berlangsung selama 1-3 hari (Durain, 2004) dalam Shabnam &

Khyrunnisa (2012). Dismenorea disebabkan oleh pengeluaran prostaglandin yang

menyebabkan uterus berkontraksi, kontraksi ini menyebabkan uterus mengalami hipoksia.

Gejala lain seperti sakit pinggang, mual, muntah, dan diare yang menyertai menstruasi juga

disebbakan karena pengeluaran prostaglandin (Chao, et all. , 2014). Dismenorea dibedakan

menjadi dua yaitu dismenorea primer dan dismenorea sekunder. Dismenorea primer adalah

nyeri di bagian perut bagian bawah yang terjadi sebelum atau selama menstruasi dan tidak

terdapat penyakit lain. Dismenorea sekunder biasanya disebut dengan suatu kondisi patologis

(Adespla & Babatunde, 2010). Dismenorea sekunder disebabkan oleh abnormalitas struktur

atau proses penyakit yang terjadi di luar uterus, di dinding uterus ataupun di rongga uterus

Beckmann , Frank , Barbara, et all. (2010). Dismenorea dipengaruhi oleh beberapa faktor

antara lain umur, pernikahan dan riwayat keluarga, merokok, depresi dan nulipari (Linda,

2005; Novia & Permatasari, 2008) .

Dismenorea dirasakan oleh 50-80 % wanita di dunia Nur , Abdul , Lena, Elya & Sonia

(2013). Prevalensi dismenorea di Indonesia menurut Santoso (2008) dalam Sophia, Sori, &

Jemadi (2013) prevalensi dismenorea di Indonesia sebesar 64,25 %, dengan rincian 54,89 %

dismenorea primer dan 9,36 % dismenorea sekunder. Persentase absen karena sakit karena

dismenorea sebanyak 28-48 % yang umumnya menyebabkan menurunnya kualitas hidup

remaja putri. Aktivitas mahasiswi FIK UI antara lain aktivitas akademis dan aktivitas

keseharian. Aktivitas akademis di FIK UI yaitu perkuliahan, dimana tingkat kehadiran

merupakan pertimbangan untuk mengikuti ujian dan mempengaruhi kelulusan mahasiswanya.

Mahasiswi FIK UI diwajibkan presentase kehadiran di kelas sebanyak 85 %, belum lagi

ditambah dengan praktikum-praktikum pada setiap mata kuliah, dan diwajibkan kehadiran

100 %. Selain itu, mahasisiwi juga mendapatkan tugas-tugas serta diskusi-diskusi yang

dilakukan di luar jam perkuliahan. Aktivitas lainnya yang dilakukan oleh mahasiswi FIK UI

antara lain berorganisasi, mengikuti UKM ataupun aktivitas sosial lainnya. Dismenorea dapat

Hubungan dismenorea..., Tri Kurniawati, FIK UI, 2015

Page 3: Hubungan Dismenorea Terhadap Aktivitas Mahasiswi

3

mengganggu aktivitas akademis maupun aktivitas keseharian pada mahasiswi FIK UI saat

menstruasi. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian terkait dismenorea, peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian mengenai hubungan dismenorea terhdadap aktivitas mahasiswi

FIK UI.

Metode

Penelitian ini merupakan penelitian jenis cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah

mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Pengambilan sampel dilkukan

dengan cara purposive sampling. Kriteria sampel adalah mahasiswi yang belum mendapatkan

materi kuliah tentang keperawatan maternitas dan berusia 18 sampai 20 tahun (tingkat 1 dan

2). Untuk menentukan besar sampel, penelitian ini menggunakan rumus slovin yaitu sebagai

berikut :

Dari perhitungan di atas maka jumlah sampel yang dibutuhkan sebanyak 143 responden.

Peneliti mengantisipasi kemungkinan responden yang tidak valid dengan cara menambahkan

jumlah sampel atau koreksi jumlah sampel sehingga total responden sebanyak 159. Instrumen

pada penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian Lies, Utami, Irawati & Hajjarkasih

(2004) yang telah dimodifikasi serta menggunakan informasi dari Al- Jefout, Moamar., Abu-

Fraijeh Seham. et all. (2014). Sebelum pengambilan data, instrumen ini diuji keterbacaan

terlebih dahulu, setelah itu peneliti membuat surat izin penelitian kepada Fakultas Ilmu

Keperawatan Universitas Indonesia untuk pengambilan data. Peneliti meneliti kembali

kuesioner, setelah memberikan kode untuk setiap kuesioner, setelah kuesioner terisi peneliti

memasukan ke spps dan mengecek semua data apakah sudah terisi. Peneliti melakukan

analisa data dengan metode chi-square dengan analisis univariat dan bivariat. Pada saat

mengambil data peneliti menggunakan prinsip menghormati hak dan martabat calon

Hubungan dismenorea..., Tri Kurniawati, FIK UI, 2015

Page 4: Hubungan Dismenorea Terhadap Aktivitas Mahasiswi

4

responden, menjaga privasi dan kerahasiaan, serta menjunjung tinggi keadilan dan

inklusivitas.

Hasil

Berikut ini merupakan hasil penelitian

Tabel 1. Karakteristik Resonden, Dismenorea, Riwayat Keluarga, Dukungan Keluarga dan Sosial, dan

Pengalaman Nyeri Sebelumnya Mahasiswi FIK UI tahun 2015

Variabel Jumlah Presentase (%)

Suku

Jawa

Sunda

Minang

Batak

Betawi

Lain-lain

93

20

12

7

18

9

58,5

12,6

7,5

4,4

11,3

5,7

Umur menarche

<10 – 11 tahun

12- 13 tahun

>= 14 tahun

43

81

35

27

50,9

22

Dismenorea

Ya

Tidak

54

105

34

66

Bagian Perut Yang Sakit

Atas

Bawah

Samping kanan

Samping kiri

Tidak sakit

8

127

7

12

5

5

79,9

4,4

7,5

3,1

Informasi Dismenorea

Mengetahui

Tidak Mengetahui

114

45

71,7

28,3

Sumber Informasi Dismenorea

Keluarga

Teman

Guru/dosen

Media

Lain-lain

31

54

25

75

14

19,5

34

15,7

47,2

8,8

Keluhan Dismenorea

Sakit Punggung

Ya

Tidak

Muntah

Ya

Tidak

Kelelahan

Ya

Tidak

Sakit Kepala

Ya

68

91

15

144

76

83

35

42,8

57,2

9,4

90,6

47,8

52,2

22

Hubungan dismenorea..., Tri Kurniawati, FIK UI, 2015

Page 5: Hubungan Dismenorea Terhadap Aktivitas Mahasiswi

5

Tidak

Lain-lain

65

50

78

31,4

Cara Mengatasi Dismenorea

Minum Obat

Ya

Tidak

Istirahat

Ya

Tidak

Kompres Air Hangat

Ya

Tidak

Minum Ramuan Herbal

Ya

Tidak

Lain-Lain

22

137

131

28

23

136

15

144

10

13,8

86,2

82,4

17,6

14,5

85,5

9,4

80,6

6,3

Tingkat Nyeri

Nyeri Ringan

Nyeri Sedang

Nyeri Berat

45

99

15

28,3

62,3

9,4

Riwayat Keluarga

Ya

Tidak

84

75

52,8

47,2

Dukungan Keluarga dan Sosial

Ya

Tidak

43

116

27

73

Pengalaman Nyeri Sebelumnya

Ya

Tidak

88

71

55,3

44,7

Tabel 1 menunjukan bahwa suku paling dominan dari responden yaitu suku Jawa sebanyak

58,5 % dengan mean 2,14 dan SD 1,661 (CI 95%). Umur menarche paling banyak terjadi

pada usia 12 -13 tahun sebanyak 50,9 %. Rerata usia menarche 1,22 dan mempunyai standar

deviasei 0,44 (CI 95%). Mahasiswi paling banyak tidak selalu mengalami dismenorea saat

menstruasi, sebanyak 66 %. Bagian perut yang paling banyak dirasakan mahasiswi sakit yaitu

perut bagian bawah sebanyak 79,9%.. Sebagian besar mahasiswi sudah mengetahui informasi

mengenai dismenorea yaitu sebanyak 71,7 %. Mahasiswi mendapatkan informasi mengenai

dismenorea paling banyak berasal dari media sebanyak 47,2 %. Saat mengalami dismenorea

paling banyak mahasiswi mengeluhkan kelelahan yaitu sebanyak 47,8%. Mahasiswi tidak

hanya mengalami keluhyan satu keluhan saja, namun bisa dua atau lebih keluhan. Mahasiswi

sebagian besar mengurangi dismenorea yang dirasakan dengan cara istirahat sebanyak 82,4

%. Selain itu, mahasiswi dapat mengurangi dismenoreanya dengan satu atau lebih alternatif.

Nyeri yang dirasakan saat dismenorea sebagian besar mahasiswi yaitu nyeri sedang sejumlah

62,3 %. Sebagian besar mahasiswi mempunyai riwayat keluarga sebelumnya (saudara

perempuan, ibu, dan nenek) sebanyak 52,8 %. Rerata 0,528 dan standar deviasi 0,500.

Sebagian besar mahasiswi tidak mendapatkan dukungan keluarga dan sosial saat mengalami

Hubungan dismenorea..., Tri Kurniawati, FIK UI, 2015

Page 6: Hubungan Dismenorea Terhadap Aktivitas Mahasiswi

6

menstruasi yaitu 73 % . mean = 0,270 sd 0,445. Mahasiswi yang sudah pernah mempunyai

pengalaman nyeri sebelumnya, yaitu sebanyak 88 mahasiswi (55,3%). Rerata 0,553 dan

standar deviase 0,498.

Tabel 2 Hubungan dismenorea dengan aktivitas mahasiswi keperawatan tahun 2015 (n=159)

Dismenorea Nyeri

Ringan

Nyeri

Sedang

Nyeri

Berat

Total N X2 OR P value

Aktivitas

rendah (n)

5 38 11 54 45 7,79 22 0,0001

Aktivitas

rendah (%)

11,1 38,4 73,3 34 99 4,4

Aktivitas tinggi

(n)

40 61 4 105 15 1

Aktivitas tinggi

(%)

88,9 61,6 26,7 66 159

Berdasarkan tabel 2 didapatkan bahwa terdapat hubungan antara dismenorea dengan aktivitas

mahasiswi FIK UI, ditunjukan dengan p value sebesar 0,0001. Berdasarksn hasil diatas

mahasiswi yang mempunyai nyeri ringan berpeluang 22 kali melakukan aktivitas lebih tinggi

dibandingkan mahasiswi yang nyeri berat. Selain itu, mahasiswi yang mengalami nyeri

sedang berpeluang 4,4 kali melakukan aktivitas yang tinggi dibandingkan mahasiswi yang

mengalami nyeri berat.

Tabel 3 Hubungan usia menarche dengan dismenorea pada mahasiswi keperawatan tahun 2015 (n=159)

Umur menarche Nyeri

Ringan

Nyeri

Sedang

Nyeri Berat N X2 P value

<10-11 tahun

(n)

(%)

7

16,3

32

74,4

4

9,3

43

100

6,219 0,183

12-13 tahun

(n)

(%)

24

29,6

50

61,7

7

8,6

81

100

>=14 tahun

(n)

(%)

14

40

17

48,6

4

11,4

35

100

Total

(n)

45

99

15

159

Hubungan dismenorea..., Tri Kurniawati, FIK UI, 2015

Page 7: Hubungan Dismenorea Terhadap Aktivitas Mahasiswi

7

(%) 28,3 62,3 9,4 100

Berdasarkan tabel 3 diperoleh hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara usia menarche

dengan dismenorea, dibuktikan dengan p value sebesar 0,183.

Tabel 4 Hubungan dismenorea dengan riwayat keluarga pada mahasiswi keperawatan tahun 2015 (n=159)

Dismenorea Ada Riwayat Tidak Ada

Riwayat

N X2 P value OR

Nyeri Ringan

(n)

(%)

16

19

29

38,7

45

57,7

7,792 0,020 1

Nyeri Sedang

(n)

(%)

60

71,5

39

52

99

62,3

2,8

Nyeri Berat

(n)

(%)

8

9,5

7

9,3

15

9,4

2,1

Total

(n)

(%)

84

100

75

100

159

100

Berdasarkan tabel 4, dapat diketahui bahwa riwayat keluarga berhubungan dengan terjadinya

dismenorea p value (0,020). Mahasiswi yang mengalami nyeri sedang beresiko mempunyai

riwayat keluarga 2,8 kali dibandingkan dengan mahasiswi yang mengalami nyeri ringan.

Sedangkan, mahasiswi yang mempunyai nyeri berat beresiko 2,1 memiliki riwayat keluarga

dibandingkan dengan mahasiswi yang mempunyai nyeri ringan.

Tabel 5 Hubungan dismenorea dengan sosial budaya mahasiswi keperawatan tahun 2015 (n=159)

Dismenorea Nyeri

Ringan

Nyeri

Sedang

Nyeri

Berat

Total N X2 P value

n % n % n % n % 45 4,480 0,923

Jawa 2

4

25,8 62 66,7 7 7,5 93 100 28,3

Sunda 6 30 12 60 2 10 20 100 99

Minang 4 33,3 6 50 2 16,7 12 100 62,3

Batak 2 28,6 5 71,4 0 0 7 100 15

Betawi 6 33,3 9 50 3 16,7 18 100 9,4

Hubungan dismenorea..., Tri Kurniawati, FIK UI, 2015

Page 8: Hubungan Dismenorea Terhadap Aktivitas Mahasiswi

8

Berdasarkan tabel 5 diperoleh hasil bahawa tidak terdapat hubungan antara dismenorea

dengan sosial budaya, dibuktikan dengan p value 0,923.

Tabel 6 Hubungan dismenorea dengan pengalaman nyeri sebelumnya pada mahasiswi keperawatan tahun 2015

(n=159)

Pengalaman

Nyeri

Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Berat N X2 P value

Ada

(n)

(%)

31

35,2

48

54,5

9

10,2

71

100

5,537 0,069

Tidak

(n)

(%)

14

19,7

51

71,8

6

8,5

88

100

Total

(n)

(%)

45

28,3

99

62,3

15

9,4

159

100

Berdasarkan tabel 6 didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara dismenorea

dengan pengalaman nyeri sebelumnya, dibuktikan dengan p value 0,069.

Pembahasan

Penelitian ini menunjukan terdapat hubungan antara dismenorea dengan aktivitas mahasiswi

FIK UI. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang sebelumnya sudah dilakukan baik di

dalam maupun di luar negeri. Penelitian yang telah dilakukan di dalam negeri antara lain

dilakukan oleh Saguni, Agnes dan Gresty (2013) di Manado menyebutkan bahwa dismenorea

berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswi putri SMK Kristen 1 Tomohon. Selanjutnya

penelitian yang dilakukan oleh Kadek, Dewa, & Putri (2014) yang dilakukan pada mahasiswi

PSIK FK UNUD bahwa terdapat hubungan yang erat antara dismenorea dengan aktivitas

belajar mahasiswi PSIK FK UNUD. Selain itu penelitian di luar negeri salah satunya

penelitian di Turki oleh Oral, Tulay, Esra, Mustafa, Zeliha, & Nayan(2012) menyatakan

bahwa dismenorea berhubungan erat dengan gejala PMS, dan berpengaruh buruk terhadap

kehadiran di kelas, dibutuhkan strategi penanganan nyeri yang dapat membantu memperbaiki

Lain-lain 3 33,3 5 55,6 1 11,1 9 100 159

Hubungan dismenorea..., Tri Kurniawati, FIK UI, 2015

Page 9: Hubungan Dismenorea Terhadap Aktivitas Mahasiswi

9

angka kehadiran di kelas pada mahasiswi kedokteran di Turki. Selanjutnya, Menurut Potur &

Nuran (2014) dismenorea hal yang berdampak besar bagi mahasiswi yang menyebabkan

ketidakhadiran di kelas, dan berdampak kepada terbatasnya aktivitas sehari-hari dan

menyebabkan fungsi sosialnya terganggu.

Umur menarche mahasiswi FIK UI beragam, dan sebagian besar terjadi pada usia 12-13

tahun. Hubungan antara umur menarche dengan dismenorea masih terdapat dua pendapat

berbeda. Satu sisi ada yang menyatakan terdapat hubungan dan sisi lain menyatakan tidak

terdapat hubungan. Penelitian yang menyebutkan terdapat hubungan (Chiou, and Wang,

2004; Chen, and Chen, 2005; Fujiwara, 2003; Hirata, Kumabe, & Inoue, 2002; Ko, & Kao,

2004; Sundel, et all., 1990; Lee et all., 2006) dalam Lu, Chen-I (2010); Pakaya (2013) ,

sedangkan yang menyatakan tidak terdapat hubungan Sirait, Hiswani, & Jemadi (2014);

Utami,Jumriani & Dian (2013) & Vibba, Kumar, Gangwar, Arya & Banoo (2014).

Penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara usia menarche dengan

kejadian dismenorea. Melihat beberapa penelitian di atas dan penelitian peneliti, saat ini

masih terdapat dua asumsi mengenai hubungan dismenorea dengan usia menarche yaitu di

satu sisi beberapa penelitian menyatakan ada hubungan dan di beberapa penelitian lain

menyatakan tidak ada hubungan antara dismenorea dengan usia menarche.

Mahasiswi FIK UI berasal dari berbagai macam suku antara lain Jawa, Betawi, Bali, Batak,

Minang, dan lain-lain . Suku paling banyak di mahasiswi FIK UI adalah suku adalah suku

Jawa. Pada penelitian ini tidak terdapat hubungan antara dismenorea dengan sosial budaya

(suku). Peneliti tidak menemukan penelitian mengenai dismenorea dengan sosial budaya,

namun peneliti mengaitkan antara nyeri dengan sosial budaya. Persepsi nyeri pada setiap suku

berbeda-beda (Hama & Adric, 2011). Penelitian tersebut salah satunya membandingkan

antara kulit putih dan hitam dengan respon panas atau tekanan. bahwa ras kulit hitam lebih

tahan terhadap tekanan dibandingkan dengan ras putih. Namun, ada juga penelitian yang

menyebutkan bahwa ras suku putih di Amerika utara lebih tahan terhadap tekanan. Perbedaan

persepsi nyeri disebabkan karena faktor genetika pada setiap suku berbeda, faktor genetika

inilah yang membuat respon nyeri dari setiap suku berbeda-beda.

Riwayat keluarga merupakan faktor resiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya

dismenorea. Pada penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

riwayat keluarga dengan dismenorea. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Novia &

Permatasari (2008) menunjukan bahwa riwayat keluarga mempunyai pengaruh terhadap

Hubungan dismenorea..., Tri Kurniawati, FIK UI, 2015

Page 10: Hubungan Dismenorea Terhadap Aktivitas Mahasiswi

10

terjadinya dismenorea primer. Selain itu, Shabnam & Khyrunnisa (2012) menyebutkan bahwa

riwayat keluarga berhubungan erat dengan terjadinya dismenorea primer pada remaja putri.

Hal ini menunjukan bahwa riwayat keluarga sangat berpengaruh terhadap dismenorea yang

dirasakan.

Dismenorea, biasanya bukan nyeri pertama kali dirasakan oleh sebagian besar individu.

Pengalaman nyeri sebelumnya sangat berpengaruh terhadap respon individu ketika nyeri yang

lain. Peneliti tidak menemukan penelitian yang sama antara dismenorea dengan nyeri

sebelumnya.Seseorang yang sudah pernah mengalami nyeri sebelumnya setidaknya sudah

mempunyai pengalaman sebelumnya dan akan berpengaruh kepada koping yang digunakan

untuk mengatasi nyeri selanjutnya (De Laune & Patricia, 2011). Pengalaman nyeri akan

berpengaruh terhadap nyeri yang dihadapi selanjutnya. Hal ini berpengaruh terhadap koping

atau hal-hal yang akan dilakukan saat nyeri sehingga kualitas hidup manusia akan menjadi

lebih baik. Selain itu,dukungan keluarga dan sosial sangat membantu dalam menghadapi

dismenorea. Dukungan sosial berpengaruh terhadap mengatasi dismenorea (Jordan &

Meckler, 2007). Untuk penelitian lebih lanjut hendaknya penelitian mengenai dismenore

dengan sosial budaya.

Kesimpulan

1. Proporsi mahasiswi FIK UI yang selalu dismenorea sebanyak 34% dan yang tidak

selalu dismenorea pada setiap bulannya sebanyak 64%.

2. Suku mahasiswi FIK UI bermacam macam. Suku paling dominan pada yaitu suku

Jawa sebanyak 58,5 %. Pada penelitian ini tidak terdapat hubungan yang bermakna

anatara dismenorea dengan sosial budaya (suku) karena p value 0,963.

3. Usia menarche paling dominan yaitu usia 12-13 tahun sebesar 59%. Pada penelitian

ini tidak terdapat hubungan antara usia menarche dengan dismenorea karena p value

sebesar 0,183.

4. Mahasiswi FIK UI mengeluh paling banyak merasa sakit pada perut bagian bawah

sebesar 79,9%.

5. Sebanyak 71,1% mahasiswi sudah mengetahui informasi mengenai dismenorea,

sebagian besar mahasiswi memperoleh informasi mengenai dismenorea dari media

yaitu sebanyak 47,2%.

Hubungan dismenorea..., Tri Kurniawati, FIK UI, 2015

Page 11: Hubungan Dismenorea Terhadap Aktivitas Mahasiswi

11

6. Mahasiswi paling banyak mengeluh kelelahan saat dismenorea sebanyak 47,8 % dan

sebagian besar mahasiswi mengurangi dismenorea dengan cara istirahat yaitu

sebanyak 82,4%.

7. Nyeri yang dirasakan oleh mahasiswi FIK UI yairu nyeri ringan sebanyak 28,3, nyeri

sedang sebanyak 62,3% dan nyeri berat sebanyak 9,4%.

8. Mahasisiwi FIK UI yang mempunyai riwayat keluarga dismenorea sebanyak 52,8%.

Riwayat keluarga berpengaruh terhadap dismenorea, dibuktikan dengan hubungan

yang signifikan antara dismenorea dengan riwayat keluarga dengan p value sebesar

0,020.

9. Mahasiswi FIK UI yang mendapatkan dukungan keluarga dan sosial saat dismenorea

sebanyak 73%.

10. Mahasiswi yang sudah mempunyai pengalaman nyeri sebelumnya sebanyak 55,3%.

Pada penelitian ini tidak terdapat hubungan antara dismenorea dengan pengalaman

nyeri ,dibuktikan dengan p value 0,069.

11. Terdapat hubungan yang signifikan antara dismenorea dengan aktivitas mahasiswi

dengan p value 0,0001. Maka semakin berat nyeri yang dialami mahasiswi, maka

aktivitas yang dapat dilakukan oleh mahasiswi semakin sedikit.

Ucapan Terima Kasih

Penyusunan skripsi ini dapat terlaksana berkaat bantuan banyak pihak, oleh karena itu saya

ucapkan terima kasih kepada ;

1) Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.

2) Ibu Efy Afifah S.Kp. M.Kes selaku pembimbing.

3) Mahasiswi FIK UI tingkat 1 dan 2.

Referensi

1. Adesola, Ogunfowokan. & Babatunde Oluwayamesi. (2010). Management of primary

dysmenorrhea by school adolescents in ILE-IFE, Nigeria. The Journal of School

Nursing, 26(2) ,131-6.

2. Al- Jefout, Moamar., Abu-Fraijeh Seham. et all. (2014). Dysmenorrhea: prevalence &

impact on quality of life among young adult jordanian females. Journal of Pediatric

and Gynecology, 1-35.doi :10.106/j.jpag.2014.07.005.

3. Beckmann, B.C.R , Frank, L.W., Barbara, B.M.. et all. (2010). Obstetrics and

ginecology. Philadhelphia : Lippincont William & Wilkins.

Hubungan dismenorea..., Tri Kurniawati, FIK UI, 2015

Page 12: Hubungan Dismenorea Terhadap Aktivitas Mahasiswi

12

4. Chao, et all. (2014). An innovative accupunture treatment for primary dysmenorrhea:

arandomized, crossover pilot study. Altenative Therapies in Health Medicine, 20(1),

49-56.

5. DeLaune,S.C., & Patricia, K.L. (2011). Fundamentals of nursing standards & practice

2nd

edition. New York : Delmar Thomshon Learning.

6. French, Linda.(2005). Dysmenorrhea. American Family Physician. 71(2). 225

7. Gangwar, Ritsh Sighn et all. (2014). Prevalence of primary dysmenorrhea among the

undergraduate medical student and its impact on their performance in study.

International Journal of Physiology, 2(1), 14-18.

8. Hama & Adric. (2001). Ethnic difeerences in pain perception: A biological basis.

Mandkind Quartely. 42(2). 201-218.

9. Hong-Gui, Zhou & Yang, Zheng-Wei, (2010). Prevalence of dysmenorrhea in female

students in a Chinese university: a prospective study. Health, (2,4), 311-314.

10. Jordan, Jean., &Meckler Janet. R. (2007). The relationship between life change events,

social support, and dysmenorrhea. Research and Nursing health. 5(2), 73- 78.

11. Kadek, D.P.I., I Dewa Ayu, K. S., & Putri Mastini.(2014). Hubungan dismenorea

dengan aktivitas belajar mahasiswi PSIK FK UNUD.Skripsi Fakultas Kedokteran

Universitas Udayana.

12. Kumbhar, Suresh.K. et all. (2011). Prevalence of dysmenorrhea among adolescent girl

(14-19 yrs) of Kadapa district and its impact on quality of life : a cross sectional study.

Department of Community Medicine,RIMS Medical College, Kadapa, Andhra

Pradesh, 2(2), 265-268.

13. Lu, I-Chen. (2010). Dysmenorhea and related factor in taiwanese adolescent girl

(Disertasi Doktor). Diperoleh dari Proquest Dissertation and Theses. (UMI No

3417470).

14. Novia dan Puspitasari. (2008). Faktor yang mempengaruhi kejadian dismenore primer.

The Indonesian Journal of Public Health, (4,2), 96-104.

15. Nur Azurah, Abdul Ghani., Lena Sanci, Elya Moore, & Sonia Grover. (2013). The

quality of life of adolescent with menstrual problems. North American Society for

Pediatric and Adolescent Gynecology, 26, 102-108.

16. Oral, Elif., Tulay, S.K., Esra, Y., Mustafa, G., Zeliha, C., & Nayan, A.(2012).

Premenstrual symptom severity, dysmenorrhea, and school performance in medidal

students. Journal of Mood Disorder. 2(4),143-52.

17. Pakaya, Desriani. (2013). Hubungan faktor resiko dengan kejadian dismenorea primer

pada siswi kelas VIII SMP N 6 Gorontalo. Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Universitas Gorontalo.

18. Potur, D.C., Nevin, C.B., & Nuran Komurcu. (2014). Prevalence of dysmenorrhea in

university students in turkey: effect on daily activities and evaluation of different pain

management methods. Departement of Obstetric & Gynecology Nursing. 15(4). 768-

777.

19. Rakshaae, Z. ( 2014). A-cross sectional study of primary dysmenorrhea among student

at a university prevalence, impact and of associated symptoms. Annual Research &

Review in Biology, 4(18) , 2815-2822.

20. Saguni, F.C.A., Agnes Madianung, & Gresty Masi. (2013). Hubungan dismenorea

dengan aktivitas belajar remaja putri di SMA Kristen 1 Tomohon. e-jurnal

keperawatan. 1(1). 1-6.

Hubungan dismenorea..., Tri Kurniawati, FIK UI, 2015

Page 13: Hubungan Dismenorea Terhadap Aktivitas Mahasiswi

13

21. Shabnam, Omdivar ., & Khyrunnisa, Begum. (2012) . Prevalence and effect of

dysmenorhhea on quality of life of medical student. International Journal of

Colaborative Research on Internal Medicine & Public Health, 4(4). 276-294.

22. Sirait, D.S.O., Hiswani, & Jemadi. (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan

kejadian dismenorea pada siswi SMA N 2 Medan tahun 2014. Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara .

23. Sophia, Frenita., Sori Muda & Jemadi (2013). Faktor-faktor yang berhubungan dengan

dismenore pada siswi SMK Negeri 10 Medan. Departemen Epidemiologi USU, 1-10.

24. Utami, A.N.R., Jumriani Ansar, & Dian Sidik. (2013). Faktor yang berhubungan

dengan kejadian dismenorea pada remaja putri di SMAN 1 Kahu Kabupaten Bone.

Badan Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat.UNHAS.

25. Vibba, Gangwar., Kumar, Durges., Gangwar, Ritesh Singh., Arya Manjulata., &

Banoo, Hajra. (2014). Prevalence of dysmenorrhea among the undergraduate medical

students & its impact on their performance in study. International Journal of

Physiology. 2(1).14-15.

26. Wahyuni, Lies., Reni Sulung Utami, Yeni Ana Irawati, & Yustika Hajjarkasih.(2004).

Perubahan aktivitas di sekolah pada remaja usia 12-14 tahun saat mengalami

dysmenorrhea. Fakultas Ilmu Keperawatan : Depok.

Hubungan dismenorea..., Tri Kurniawati, FIK UI, 2015