hubungan dengan auditor eksternal
DESCRIPTION
Audit InternalTRANSCRIPT
Hubungan Dengan Auditor Eksternal
1.1 Pendahuluan
Auditor eksternal dan auditor internal memiliki sasaran, pertanggungjawaban,
dan kualifikasi yang berbeda serta bertugas dalam aktivitas yang berbeda pula. Tetapi
mereka memiliki kepentingan bersama yang menuntut adanya koordinasi untuk
kepentingan perusahaan. Kualifikasi auditor internal adalah mereka yang dianggap
tepat oleh manajemen dan menjalankan pekerjaan mulai dari sertifikasi hingga
pelatihan di tempat kerja (on the job training) walaupun departemen audit internal
sendiri mungkin meminta latar belakang profesi yang lebih bagi seluruh auditor
internalnya. Kualifikasi auditor eksternal umumnya ditentukan oleh peraturan dan
biasanya mensyaratkan keanggotaan dalam suatu lembaga profesi.
Auditor internal memperhatikan seluruh aspek aktivitas perusahaan baik
keuangan maupun non keuangan. Auditor eksternal berkepentingan dengan aspek
keuangan organisasi. Profesionalisme audit internal memberikan kepercayaan diri
yang lebih besar bagi auditor eksternal dalam suatu kemitraan audit. Komite audit
mengambil posisi yang lebih luas luas, yaitu memiliki hak untuk menelaah dan
menyetujui biaya jasa audit yang diminta oleh auditor eksternal untuk mengawasi
jumlah jam yang ditambah oleh auditor eksternal dan untuk menelaah cangkupan
audit.
Komite audit melakukan negosiasi bagi audit internalnya untuk mengambil
alih audit terhadap bidang-bidang tambahan yang tidak perlu diaudit secara khusus
oleh auditor eksternal. Beberapa komite audit tertentu telah menyatakan bahwa
beberapa KAP sekarang berhadapan dengan kemungkinan kehilangan klien jika
mereka tidak mau bekerja sama guna mencapai total cakupan audit dengan biaya
yang efektif (murah) yang membutuhkan koordinasi antara auditor internal dan
eksternal.
1.2 Pentingnya Dan Manfaat Koordinasi
Koordinasi antara auditor internal dengan eksternal merupakan hal penting
karena berpotensi untuk meningkatkan nilai ekonomi, efisien, dan efektivitas dari
keseluruhan aktivitas audit bagi perusahaan. Dalam banyak hal, auditor internal dan
eksternal saling berbenturan. Jika kedua audit tidak terkoodinasi, maka akan terjadi
tumpang tindih dan duplikasi yang tidak perlu, sehingga akan mempertinggi biaya
audit dan membuat rumit pertanggungjawaban audit.
Terdapat tingkat kepentingan yang tinggi untuk meyakinkan adanya kontrol
internal yang baik. Khususnya pada tingkat CEO (Chief Executive Officer) dan CAC
(Chairman Of Audit Committes), terdapat keinginan yang kuat untuk melihat auditor
internal berkoordinasi dengan auditor eksternal. Auditor internal dapat mempengaruhi
lingkup pekerjaan auditor eksternal dengan cara menurunkan batas dan kebutuhan
untuk melaksanakan pengujian yang rinci.
Dengan meningkatkan kompetensi auditor internal, setiap kelompok dapat
saling mengandalkan lebih banyak hal dari pada sekedar analisis akun, yaitu :
Bagi Auditor Eksternal
1. Auditor Eksternal mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang
operasi kliennya pada bidang-bidang tertentu di dalam organisasi melalui
pengalaman auditor internal pada bidang-bidang tersebut.
2. Hubungan dengan klien menjadi lebih baik karena adanya rasa
keterlibatan melalui upaya kerja sama dan koordinasi
3. Auditor eksternal diperbolehkan untuk berkonsentrasi pada bidang-bidang
yang lebih penting untuk merotasi penekanan audit
4. Auditor eksternal menerima pelatihan yang bermanfaat dari bekerja sama
dan pengelolaan suatu tim audit yang meliputi auditor internal
Bagi Auditor Internal
1. Pelatihan untuk auditor internal ditingkatkan melalui suatu pertukaran
teknik-teknik audit, prosedur, ide-ide, dan informasi yang baru dan
berbeda
2. Bidang-bidang untuk kerja audit internal lebih lanjut dan prosedur-
prosedur untuk memenuhi pekerjaan yang diindentifikasikan tersebut.
3. Auditor internal mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang
independensi, standar audit, dan tujuan audit, serta terpacu untuk menjadi
lebih professional
4. Penilaian audit eksternal tentang efektivitas fungsi audit internal dapat
bermanfaat
1.3 Hambatan-Hambatan Historis Untuk Koordinasi
Hubungan antara auditor internal dengan eksternal harus didasarkan atas
koordinasi dan kerja sama. Auditor eksternal dapat menerima banyak bantuan dari
pekerjaan auditor internal. Namun ada beberapa hal yang menghambat koordinasi
yang sempurna. Hal ini disebutkan dalam Statement On Auditing Standards No. 9
(SAS No. 9) yang diterbitkan oleh AICPA. SAS No. 9 menggantikan Statement On
Auditing Standards No. 1 AICPA, Seksi 320.74. SAS No. 9 telah ditambahkan (tahun
1991) dengan SAS No. 65
SAS No. 9 Menyatakan bahwa pekerjaan auditor internal tidak dapat
digantikan oleh pekerjaan auditor independen. Kritik mengenai SAS No. 9, antara
lain :
SAS No. 9 tidak mengakui kontribusi audit internal sebagai suatu profesi
SAS No. 9 tidak mengakui perkembangan signifikan dari audit internal
sebagai suatu disiplin yang kompeten
SAS No. 9 Mengasumsikan bahwa auditor eksternal menanggalkan
independensi mereka dan meningkatkan resiko audit apabila mereka
mengandalkan pekerjaan auditor internal
Karena ketidakpastiannya, auditor eksternal menerapkan pernyataan-
pernyataan dalam SAS No. 9 secara tidak konsisten dalam audit mereka.
Walaupun ada pernyataan bahwa pekerjaan auditor internal tidak dapat
digantikan dengan pekerjaan auditor independen
SAS No. 9 tidak menunjukkan subjek koordinasi dengan suatu cara yang
sistematis dan hanya berdasarkan pada pandangan auditor eksternal.
1.4 Penerbitan SAS No. 65 - Sebuah Kontrak Baru
Petunjuk yang rinci saat ini diberikan melalui SAS No. 65 The Auditor’s
Consideration Of The Internal Audit Function In The Audit Of Financial Statements
(Pertimbangan auditor mengenai fungsi audit internal dalam audit laporan keuangan).
SAS, sesuai dengan namanya berhubungan dengan audit laporan keuangan dan
menjelaskan dengan istilah yang lebih khusus evaluasi yang harus dibuat oleh fungsi
audit internal untuk mendefinisikan batasan pengaruh pekerjaan audit internal
terhadap prosedur audit eksternal. Untuk Mengakomodasi pernyataan SAS No. 65,
auditor eksternal haruslah :
Menentukan relevansi fungsi audit internal
Mengevaluasi tujuan dan kompetensi auditor internal
Mempertimbangkan akibat dari pekerjaan auditor internal terhadap audit
keuangan yang dilaksanakan oleh auditor eksternal termasuk prosedur audit
yang diperlukan
Mengevaluasi dan menguji efektivitas pekerjaan yang dilaksanakan oleh
auditor internal
Kandungan SAS No. 65 memberikan instruksi dalam tujuh bidang yang sama
dengan yang ada dalam SAS No. 9 Bidang-bidang tersebut adalah :
Peranan auditor dan auditor internal
Fungsi audit internal
Kompetensi dan tujuan auditor internal
Luas dampak pekerjaan audit internal
Koordinasi auditor/auditor internal
Evaluasi auditor terhadap pekerjaan audit internal
Bantuan langsung oleh auditor internal
SAS No. 65 telah memperluas konsep dengan menyatakan bahwa auditor
eksternal harus menjaga independensi dari klien dan auditor internal harus menjaga
objektivitas terhadap unit-unit dari klien. Pernyataan Dalam SAS No. 65 dapat
diambil pula dari standar itu sendiri. Pernyataan SAS No. 65 dapat disebutkan
sebagai kepatuhan terhadap standar IIA. Diharapkan bahwa SAS No. 65 akan
mendukung suatu hubungan yang lebih erat antara auditor internal dengan eksternal,
khusunya dalam hal penjadwalan audit dan segmen audit yang terkoordinasi.
1.5 Ikhtisar Tentang Filosofi Auditor Eksternal
Banyak upaya audit internal tidak relevan dengan pekerjaan auditor eksternal.
Perbedaan utama dalam tujuan audit antara kedua kelompok dapat mengorbankan
banyak pekerjaan audit internal yang ditunjukkan untuk menentukan kepatuhan,
efisiensi, dan efektifitas sehingga memiliki sedikit aplikasi pada penetapan kewajaran
penyajian laporan keuangan.
Jika auditor eksternal yakin bahwa sebagian dari pekerjaaan audit internal
dapat bermanfaat atau jika mereka berharap untuk mendapatkan bantuan dari staf
audit internal, mereka harus berencana untuk menentukan kompetensi dan objektifitas
dari staf audit internal.
1.6 Evaluasi Audit Eksternal-Suatu Substitusi Untuk Penelahaan Auditir
Eksternal
Standar audit IIA No. 1311 dan 1312 memberikan penelaahan quality
assurance dari aktivitas audit internal. Penelahaan dapat berupa :
Penilian Internal
Penilian Eksternal
Auditor eksternal dapat dengan baik mengurangi jumlah waktu yang
dihabiskan untuk mengevaluasi fungsi audit internal dan menganggap bahwa kedua
kelompok akan dievaluasi berdasarkan badan standar yang umum dan hasilnya tidak
akan sama persis secara material.
1.7 Persiapan Penelaahan Auditor Eksternal
Direktur audit seharusnya dalam persiapan penelaahan oleh auditor eksternal
menyediakan dalam bentuk dokumentasi bahan-bahan sebagai berikut :
A. Pemahaman Fungsi Audit Internal
Persyaratan SAS No. 65
1. Status organisasi dalam entitas
2. Penerapan standar professional
3. Rencana audit
4. Akses pada catatan ; pembatasan lingkup
B. Penilaian Kompetensi dan Objektivitas
Persyaratan SAS No. 65
1. Tingkat pendidikan dan pengalaman profesi
2. Sertifikasi profesi dan pendidikan yang berkelanjutan
3. Kebijakan, program, dan prosedur audit
4. Praktik yang berhubungan dengan penunjukkan auditor internal
5. Pengawasan dan penelaahan aktivitas audit internal
6. Kualitas dokumentasi kertas kerja, laporan, dan rekomendasi
7. Evaluasi kinerja auditor internal menurut persyaratan SAS No. 65
1.8 Evolusi Posisi Ikatan Auditor Internal
Direktur audit internal harus mengoordinasikan upaya-upaya audit internal
dan eksternal, antara lain :
Pekerjaaan audit internal dan eksternal harus di koordinasikan untuk
memastikan cakupan audit yang memadai dan untuk meminimalkan duplikasi
upaya audit
Koordinasi upaya audit meliputi :
1. Pertemuan periodik untuk membahas masalah-masalah kepentingan
bersama
2. Akses pada program audit dan kertas kerja satu sama lain
3. Pertukaran laporan audit dan surat manajemen
4. Pemahaman umum tentang teknik, metode dan istilah audit
1.9 Perolehan Jasa Audit Eksternal
IIA meyakini bahwa adalah hal yang tepat untuk lebih memperluas standar
2050 yang berkenaan dengan koordinasi antara operasi audit internal dengan
eksternal agar dapat memastikan cakupan yang tepat dan meminimalkan duplikasi
upaya audit. Maka IIA menerbitkan practice advisory 2050-2 yang meliputi hal
sebagai berikut :
Permintaan untuk proposal periodik secara berkala untuk jasa auditor
eksternal tanpa mempertimbangkan ada atau tidaknya kepuasan terhadap
kinerja auditor eksternal saat ini
Pengembangan kebijakan yang tepat untuk mengurangi atau membatasi jasa
audit eksternal
Jenis jasa selain audit keuangan yang dapat ditawarkan
Dokumentasi yang memadai untuk permohonan dan penyimpanan
Pengembangan rencana pemilihan
Penggunaan permintaan dua tahap untuk tujuan penyaringan dan isi dari
metodologi untuk tiap tahap (kinerja dan keuangan)
Pengembangan metode analitis
Dokumentasi perjanjian jasa
Prosedur penggantian apabila penyedia jasa baru ditugaskan
Metode pengawasan yang berkelanjutan terhadap penyedia jasa audit
termasuk independensi dan kepatuhan mereka terhadap persyaratan kontrak
1.10 Persyaratan Independensi Auditor Eksternal untuk Menyediakan Jasa
Audit Internal
IIA telah menerbitkan Practice advisory 2030-2, “SEC, External Auditor
Independence Requirements” (SEC, Persyaratan Independensi Auditor Eksternal)
untuk menyediakan jasa audit internal. Amandemen SEC berhubungan dengan :
Investasi oleh auditor atau anggota keluarga mereka dalam klien audit
Hubungan ketenagakerjaan antara auditor dan anggota keluarganya dengan
klien audit
Lingkup jasa yang disediakan oleh perusahaan audit kepada klien audit
mereka
Amandemen SEC tersebut, berlaku efektif tanggal 5 Februari 2001 yang
memberikan pernyataan yang lebih terbatas yang digambarkan secara sangat rinci
dalam advisory tersebut yang juga mengharuskan pengungkapan untuk pengaturan
tersebut.
Practice Advisory merinci peraturan SEC yang berhubungan yang salah
satunya menyatakan bahwa independensi akan menurun jika auditor eksternal
menyediakan jasa audit internal dalam jumlah yang lebih besar dari 40 persen total
jam jasa audit internal di klien.
1.11 Konsep “Audit Sebagai Satu Kesatuan “ (Unified Audit)
Penggunaan istilah single audit digunakan oleh pemerintah federal yang
menunjukkan suatu audit yang dilaksanakan oleh satu organisasi audit untuk
keseluruhan agen federal lainnya. Konsep seperti itu diistilahkan dengan audit
sebagai satu kesatuan (Unified Audit)
Auditor eksternal harus bekerja sama dengan auditor internal untuk melihat
apakah pekerjaan auditor eksternal harus dilakukan meskipun tidak terlalu banyak
menurunkan biaya namun karena keahlian khusus kelompok audit tertentu yang bias
diberikan dalam audit. Berikut ini beberapa keputusan dan tindakan kunci yang harus
diambil pada saat rapat untuk membuat perencaaan, antara lain :
Menetapkan batasan aktivitas audit eksternal dalam audit internal yang
direncanakan sejak audit internal sebelumnya
Membahas kondisi kontrol internal, catatan akuntansi, prosedur dan
personel
Mengindentifikasi bidang atau lokasi yang direncanakan akan diaudit
oleh auditor eksternal
Membandingkan dengan bidang/lokasi yang akan diaudit oleh auditor
internal
Mengidentifikasi bidang/lokasi yang hanya akan diaudit oleh auditor
eksternal
Menyetujui bidang audit eksternal dimana auditor internal dapat
mengasumsikan pertanggung jawaban untuk mengaudit
Memutuskan bidang audit internal yang membutuhkan bantuan auditor
eksternal, termasuk perkiraan jumlah auditor eksternal dan jumlah hari
kerja yang dibutuhkan
Memutuskan bidang audit ekstenal yang membutuhkan bantuan
auditor internal, termasuk perkiraan jumlah auditor internal dan
jumlah hari kerja yang dibutuhkan
Menyetujui tanggal dan waktu untuk semua rencana audit gabungan
Menyusun anggaran biaya jasa auditor eksternal
Menyetujui pendekatan untuk menyusun program audit gabungan
Menyetujui format kertas kerja untuk pekerjaan audit gabungan
Menyetujui pelatihan gabungan
Melengkapi rencana audit untuk ditelaah dan disetujui oleh
manajemen senior dan komite audit
1.12 Outsourcing dan Cosoursing
Dalam audit internal outsourcing muncul dengan pola sebagai berikut :
Perusahaan outsourcing mengambil alih keseluruhan fungsi audit internal.
Direktur auditnya adalah pejabat di luar organisasi akuntansi dan melapor
kepada manajemen senior organisasi
Perusahaan outsourcing menyediakan seluruh fungsi audit internal. Namun,
ada struktur yang mengelola audit organisasi di antara operasi outsourcing
dan manajemen senior organisasi
Organisasi menugaskan staf dari kantor akuntan eksternal untuk
melaksanakan audit internal pada suatu basis penugasan tertentu. Basis
tertentu bisa merupakan basis fungsional, program, geografis atau basis yang
lain. Laporan auditor internal perusahaan mengikuti distribusi normal dari
aktivitas audit internal organisasi. Metode ini disebut cosourcing.
1.13 Jembatan Kerja Sama
Berikut ini adalah komponen utama yang dapat membantu jembatan kerja
sama menjadi lebih kuat, antara lain :
Kepedulian tentang rencana pihak lainnya membutuhkan koordinasi yang erat
sejak awal, tetapi audit internal harus menerima kenyataan adanya beberapa
hal yang mengejutkan
Auditor eksternal harus diberi informasi tentang kondisi apa pun yang dapat
memengaruhi kualifikasi, independensi dan kompetensi dari staf audit internal
Sistem kontrol internal klien merupakan dasar dimana semua audit
independen tersebut dibangun
Kedua kelompok dapat memanfaatkan teknik sampling yang sama atau serupa
dan juga peranti lunak yang dirancang untuk menghasilkan sampel-sampel
statistik dan menghitung hasil
Auditor internal dan eksternal harus memadukan pengetahuan mereka tentang
pembuatan dan penerapan sistem
Auditor eksternal dapat secara khusus membantu auditor internal dengan
menyediakan suatu pandangan dari orang luar yang tidak dihalangi oleh
hubungan deket yang dimiliki auditor internal
Yang paling penting adalah komunikasi yang erat dan terus-menerus antara
kedua kelompok