hubungan antara tipe kepribadian introvert...

103
PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila Anda mengutip dari Dokumen ini 3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah 4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah Selamat membaca !!! Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh UPT PERPUSTAKAAN UNISBA

Upload: vuongthuan

Post on 20-Jun-2019

251 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi

2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila Anda mengutip dari Dokumen ini

3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah

4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah

Selamat membaca !!!

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

UPT PERPUSTAKAAN UNISBA

Page 2: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT

EKSTRAVERT DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU PROSOSIAL

PADA SANTRI KELAS 3 MU’ALIMIEN PESANTREN PERSATUAN

ISLAM 1 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menempuh

Ujian Sarjana Pada Fakultas Psikologi

Universitas Islam Bandung

Oleh

Lia Dinnia

11050003185

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

2006

Page 3: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

LEMBAR PEGESAHAN

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT EKSTRAVERT

DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA SANTRI

KELAS 3 MU’ALIMIEN PESANTREN PERSATUAN ISLAM 1 BANDUNG

Nama : Lia Dinnia

NPM : 11050003185

Bandung, Agustus 2006

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

FAKULTAS PSIKOLOGI

Menyetujui,

Agus Sofyandi Kahfi, Drs., M.Si.Pembimbing I

Mengetahui,

Dr. Umar Yusuf. Dekan

Sobari, Drs.Pembimbing II

Page 4: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

Motto:

Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa

dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,

sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya (QS. Al Maa-idah: 2)

Page 5: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

ABSTRAK

LIA DINNIA. Hubungan Antara Tipe Kepribadian Introvert Ekstravert Dengan Kecenderungan Perilaku Prososial Pada Santri Kelas 3 Mu’alimien Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung. Diri manusia tidak lepas dari yang dinamakan kepribadian. Kepribadian seseorang dapat berbentuk introvert atau ekstravert. Seorang yang introvert sifatnya tenang, lebih suka menarik diri, dan kurang ramah. Dia cenderung merencanakan terlebih dulu sebelum melakukan sesuatu, menjaga perasaan-perasaannya di bawah kontrol yang tetap. Sangat peka terhadap hukuman daripada hadiah. Seorang yang ekstravert mudah menjalin sosialisasi, banyak memiliki teman, mengambil atau mempergunakan kesempatan, sering memperhatikan apa yang terjadi di luar dirinya, tindakan–tindakannya tidak dipikirkan terlebih dahulu, umumnya menyukai perubahan. Lebih suka untuk bergerak serta melakukan sesuatu, tidak berada dalam kontrol yang ketat. Tidak peka terhadap hukuman, sehingga tidak mudah merasa takut. Adapun perilaku prososial adalah perilaku yang mengarah kepada tindakan-tindakan untuk menolong orang lain, tanpa mempedulikan motif-motif si penolong. Prediksi perilaku prososial diukur melalui personal goal yang meliputi unsur orientasi perasaan positif terhadap orang lain; perhatian terhadap kesejahteraan orang lain; merasa tanggung jawab terhadap kesejahteraan orang lain. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada hubungan antara tipe kepribadian introvert dan ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial pada santri kelas 3 Mu’alimien Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi kontingensi. Teknik sampling yang digunakan adalah aksidental sampling. Karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah santri kelas 3 Mu’alimien Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur Eysenck Personality Infentory (EPI - A) dari Eysenck yang telah dimodifikasi oleh Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan angket perilaku prososial yang diturunkan dari teori prososial STAUB. Berdasarkan hasil penelitian terdapat korelasi kontingensi antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan perilaku prososial pada siswa kelas 3 Mu’alimien dimana hubungan ini dapat diberlakukan pada seluruh siswa kelas 3 Mu’alimien Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung serta dapat dipercaya sebesar 95% benar. Berdasarkan P=0,004 < = 0,05 sehingga diberlakukan Ho ditolak dan Ha diterima.

Page 6: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Sang Maha Pencipta, Allah

SWT atas segala petunjuk dan bimbingan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi berjudul Hubungan Antara Tipe Kepribadian Introvert Ekstravert

Dengan Kecenderungan Perilaku Prososial Pada Santri Kelas 3 Mu’alimien

Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung. Sesungguhnya tak ada suatu pekerjaan

apapun yang dapat diselesaikan tanpa adanya hidayah dan kuasa-Nya.

Skripsi ini merupakan sebuah karya ilmiah sebagai syarat menempuh ujian

sidang di Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung.

Sebuah proses panjang yang tidak mudah dilalui dalam penulisan karya ilmiah

ini akhirnya terjawab sudah, dengan penulisan skripsi ini. Allah SWT, Sang Maha

Penggerak, telah berkenan menggerakkan hati seluruh pihak yang terlibat dalam

penulisan skripsi ini untuk mengulurkan dukungan serta bantuannya kepada penulis.

Oleh karena itu, dalam kesempatan yang membahagiakan ini penulis ingin

menyampaikan Jazakumullahu Khaeran Katsiran. Rasa terima kasih yang sedalam-

dalamnya penulis persembahkan untuk:

1. Suamiku tercinta, Kolonel Firman Hakim, Drs. Psi. yang telah memberikan

dukungan moril, materil, dan spiritual bagi penulis. Terima kasih telah menjadi

tempat yang paling menyenangkan untuk penulis berkeluh kesah dan berbagi rasa.

Page 7: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

vi

2. Anak-anakku tersayang, M. Fahmi Hakim, Rafi Faisal Hakim, dan Farah Nadia

Hakim yang menjadi pelangi bagi kehidupan Ibu. Terima kasih, Ibu belajar

banyak dari kalian. Sesungguhnya kalian adalah sumber kebahagiaan bagi Ibu.

3. Drs. Agus Sofyandi Kahfi, M.Si. selaku pembimbing 1, yang telah memberikan

arahan, bimbingan, waktu, dan kerjasama yang baik selama proses bimbingan.

4. Drs. Psi. Sobari selaku pembimbing 2, yang telah memberikan saran dan masukan

selama penyelesaian karya ini.

5. Keluarga Besar Ijtimaul Aulad yang telah medorong penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Keluarga Besar Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung yang telah penulis repotkan

dengan penelitian yang penulis lakukan, sehingga terwujudnya karya ini.

7. Kang Anjar yang telah membatu penulis mewujudkan skripsi ini. Terima kasih

telah menunjukkan anak tangga pertama, sehingga penulis berhasil melewati anak

tangga kedua, dan akhirnya penulis menemukan jalan itu.

8. Rekan-rekan di Play Group Family Fest (sahabat Ellya, S.Psi., Dr. Prihariadi, Dr.

Gigi Gina, Bu Heni, Bu Hani, Bu Imat, Pa Hari, Bu Romlah, Bu Pipit) yang telah

penulis sibukan selama pembuatan skripsi ini. Kerja kita belum selesai, jaring itu

belum sepenuhnya kita rajut. Mari teruskan perjalanan ini, meski rimba yang

harus kita sibak.

9. Kagouw, yang telah menularkan ilmunya, memberikan saran, dan masukan

kepada penulis selama proses pembuatan skripsi ini.

Page 8: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

vii

10. Drs. Irfannul Kamal, yang telah memotifasi dan mendorong penulis sehingga

terwujudnya skripsi ini.

Tiada yang pantas dibanggakan dihadapan-Nya, karena hasil karya manusia

jauh dari sempurna dan banyak kekurangannya. Demikian pula dengan skripsi ini

yang masih membutuhkan berbagai perbaikan.

Akhirnya, mudah-mudahan karya ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan pembaca umumnya. Amin.

Bandung, Agustus 2006

Penulis

Lia Dinnia

Page 9: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

D A F T A R I S I

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR MOTTO

ABSTRAK ………………………………………………………………………………iv

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….v

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah………………………………………...……1

1.2. Identifikasi Masalah…………………………………………………..5

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian………………………………………..7

1.4. Kegunaan Penelitian……………………………………………...…..7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Kepribadian…………………………………………………9

2.2. Perilaku Prososial ………………………………………………...…18

2.2.1. Definisi dan Pengertian…………………………………....18

2.2.2. Bentuk-bentuk Perilaku Prososial………………………....24

2.2.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Prososial…...29

2.2.4. Tahap-tahap Dalam Perkembangan Perilaku Prososial…...37

2.2.5. Pengukuran Tingkah Laku Melalui Personal Goals……....39

viii

Page 10: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

2.2.6. Keterkaitan Antara Kepribadian Dengan Kecenderungan

Perilaku Prososial………………………………………...40

2.3. Santri Sekolah Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung……………...42

2.4. Kerangka Berpikir………………………………………………..…43

2.5. Hipotesis Penelitian……………………………………………........48

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Identifikasi Variabel Penelitian………………………………….…..50

3.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian……………………….…...50

3.3. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel Penelitian………….…..51

3.4. Metode Pengumpulan Data……………………………………….....54

3.5. Pengujian Alat Ukur…………………………………………....…...59

3.6. Hasil Uji Coba Alat Ukur …………………………………………..63

3.6. Teknik Analisis Data…………………………………………….….64

3.7. Prosedur Penelitian……………………………………………...…..67

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Umum Subjek Penelitian ………………………………….…..70

4.2. Hasil dan Pengolahan Data………………………………………….71

4.3. Pembahasan………………………………………………………….73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan………………………………………………………….79

5.2. Saran………………………………………………………………...80

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ix

Page 11: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

D A F T A R B A G A N D A N T A B E L

Bagan 2.1 Skema Personals Goals..............................................................................39

Bagan 2.2 Skema Kerangka Berpikir..........................................................................48

Table 3.1 Blue Print (kisi-kisi) Skala Kecenderungan Perilaku Prososial .................56

Tabel 3.2 Ketentuan Penilaian EPI – A .....................................................................57

Tabel 3.3 Kaidah Reliabilitas .....................................................................................62

Tabel 3.4 Tabel Harga Cmaks …………………………………………….…………..64

Tabel 4.1 Data Umum Subjek Penelitian…………………………………………....68

Tabel 4.2.1 Chi-Square Tes.........................................................................................69

Tabel 4.2.2 Korelasi Antara Tipe Kepribadian Introvert dan

Ekstravert dengan Kecenderungan Perilaku Prososial

Pada Santri Kelas 3 Mu’alimien Pesantren Persatuan

Islam 1 Bandung.......................................................................................70

Tabel 4.2.3 Frekuensi dan Prosentase tipe kepribadian introvert

ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

pada siswa kelas tiga Mu’alimien Pesantren

Persatuan Islam 1 Bandung.......................................................................71

Page 12: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Alat Ukur Kepribadian (Eysenck Personality Inventory) …………..i

Lampiran 2 Alat Ukur Perilaku Prososial………………………………………..v

Lampiran 3 Hasil Skor Kepribadian (Eysenck Personality Inventory)………….ix

Lampiran 4 Tabel Hasil Pengujian Validitas Item………………………………xi

Lampiran 5 Hasil Skor Perilaku Prososial……………………………………….xii

Lampiran 6 Tabel Hasil Tabulasi Korelasi 2 Variabel ………………………….xiii

Page 13: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memasuki era globalisasi, persaingan hidup masyarakat Indonesia semakin

ketat dan meruncing. Setiap orang berlomba untuk dapat memenuhi segala

kebutuhan, dari kebutuhan primer sampai kebutuhan tersier. Ini merupakan suatu hal

yang positif bagi kemajuan dan perkembangan bangsa Indonesia. Akan tetapi, hal-hal

yang negatif pun terjadi. Misalnya, munculnya masalah-masalah sosial seperti

individualistis, materialistis, kesenjangan, dan kecemburuan sosial.

Pendidikan merupakan upaya untuk membentuk dan melahirkan sumber daya

manusia yang memiliki pemahaman, sikap, keterampilan, serta memiliki karakter

budaya yang baik.

Menurut Kuntjoro, pendidikaan terbagi menjadi dua, yaitu pendidikan formal

(sekolah) dan nonformal (luar sekolah). Pendidikan formal (sekolah) adalah

pendidikan yang penanganannya lebih sistematis dan memiliki standar yang telah

ditetapkan oleh dinas pendidikan nasional/lembaga yang berwenang. Adapun

pendidikan nonformal (luar sekolah) adalah pendidikan yang dibentuk secara sengaja,

seperti kursus-kursus baik yang bersifat akademik maupun keterampilan dan juga

kemasyarakatan. Dalam lingkungan keluarga pendidikan lebih bersifat informal,

biasanya selalu dirancang atau disengaja oleh anggota keluarga tersebut.

1

Page 14: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

2

Dalam masyarakat yang lebih luas, dunia informasi pun bisa menjadi media

pendidikan. Dinas Pendidikan Nasional selalu berusaha proaktif dalam meningkatkan

mutu kurikulum pendidikan. Dengan harapan bahwa dunia pendidikan formal juga

bisa mengakomodir pendidikan luar sekolah. Sehingga SDM yang dihasilkan

memiliki life skill dan mampu hidup di masyarakat dengan memiliki sikap sosial

kemasyarakatan yang baik.

Sekolah Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung, sebagai salah satu lembaga

pendidikan telah melaksanakan sistem pendidikan yang bersifat lebih luas dari

sekolah-sekolah umum biasa. Selain mengajarkan ilmu pengetahuan yang bersifat

akademik, Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung mengajarkan pendidikan aqidah,

syariah, dan akhlak juga mengajarkan ilmu eksakta maupun ilmu sosial. Dengan kata

lain, sekolah Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung, sejak berdirinya tetap teguh

dengan visi dan misinya, yaitu membentuk santri yang tafaqquh fid-din berwawasan

iptek dan berakhlakul karimah. Adapun program pengajaran Pesantren Persatuan

Islam 1 Bandung mengarah kepada bagaimana santri dapat hidup di masyarakat

dengan akhlak yang baik dan dapat mengamalkan segala ilmu yang didapat, baik

yang bersifat keduniaan maupun yang bersifat akhirat demi kemaslahatan dan

rahmatan lil alamin (GBPP Sekolah Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung).

Akhlak adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada siswa, yang di

dalamnya mencakup pula sikap prososial. Sikap prososial yang dimaksud adalah

segala bentuk tindakan yang dilakukan atau direncanakan untuk menolong orang lain

dan membawa konsekuensi positif bagi orang lain atau orang yang dikenakan

Page 15: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

3

pertolongan (Watson, 1984). Dari pembelajaran akhlak yang diberikan oleh pihak

sekolah, tentunya diharapkan akan muncul perilaku prososial, karena perilaku

prososial merupakan salah satu bentuk manifestasi dari perilaku akhlakul karimah.

Akan tetapi, berdasarkan pemantauan yang dilakukan BP/kesantrian terdapat

permasalahan pada perilaku tolong menolong di antara santri, yaitu adanya perbedaan

kecenderungan perilaku dalam hal menolong orang lain. Misalnya, ketika ada teman

atau guru yang mengalami musibah atau ketika ada seseorang yang mengalami

kesulitan atau membutuhkan pertolongan, masih ada santri yang mengambil sikap

acuh tak acuh atau tidak melakukan tindakan apapun. Selain itu ada juga yang

memberikan pertolongan karena ada dorongan dari teman atau berdasarkan

permintaan (tidak spontan).

Untuk mengetahui lebih lanjut fenomena tersebut, maka dilakukan

pembicaraan dengan guru BP dan santri yang aktif dalam organisasi RG (Rijalul

Ghad) dan UG (Ummahatul Ghad). Dari pengamatan tersebut didapatkan informasi

bahwa santri-santri yang spontan menolong adalah mayoritas santri yang banyak

mengikuti kegiatan intrakulikuler maupun ekstrakulikuler di sekolah dan terlihat

keaktifannya. Sedangkan santri yang acuh tak acuh dan santri yang menolong karena

dorongan dari luar adalah santri yang kurang aktif di kelasnya ataupun di kegiatan

sekolah.

Permasalahan yang muncul adalah hal apa yang menyebabkan perilaku

prososial pada santri berbeda padahal mereka mendapatkan pembelajaran yang sama

di bidang akhlak. Melihat perbedaan yang muncul pada perilaku santri tentu banyak

Page 16: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

4

faktor yang mempengaruhinya. Hal tersebut terkait dengan faktor internal, yaitu

perbedaan kepribadian pada setiap santri. Sesuai dengan pendapat Eysenck (Eysenck,

1980), yang menyatakan bahwa perbedaan tipe kepribadian akan menyebabkan

perbedaan perilaku dalam merespon lingkungan sosialnya. Masih menurut Eysenck

(Eysenck, 1980) bahwa tipe kepribadian dibagi menjadi dua, yaitu tipe kepribadian

ekstravert dan introvert.

Tipe kepribadian ekstravert memiliki ciri, yaitu: mudah menjalin sosialisasi,

mengarah ke luar diri menuju orang lain atau benda, mencari variasi dan ingin

melakukan sesuatu dengan orang lain. Ciri yang menonjol lainnya adalah bahwa

orang berkeperibadian ini cukup ramah, periang, serta pandai bergaul.

Tipe kepribadian introvert mempunyai ciri, yaitu: berpikir sebelum bertindak,

minatnya lebih mengarah ke dalam pikiran-pikiran dan pengalamannya sendiri,

kurang berminat dalam bergaul.

Dari uraian di atas, maka penulis mencoba meneliti hubungan tipe kepribadian

introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial pada santri kelas 3

Mu’alimien Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diukur. Pertama adalah

tipe kepribadian introvert ekstravert santri kelas 3 Mu’alimien Pesantren Persatuan

Islam 1 Bandung sebagai variabel satu. Kedua adalah sikap prososial santri kelas 3

Mu’alimien Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung sebagai variabel dua.

Page 17: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

5

Santri kelas 3 Mu’alimien adalah seseorang yang dididik dan belajar di

sekolah Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung. Mereka diharapkan dapat hidup di

masyarakat dengan akhlak yang baik (sikap prososial yang tinggi) dan mengamalkan

ilmu yang didapat, baik yang bersifat keduniaan maupun yang bersifat akhirat demi

kemaslahatan dan rahmatan lil alamin. Setiap santri pasti memiliki kepribadian yang

menurut Eysenck terbagi dua, yaitu Introvert dan ekstravert. Menurut Eysenck tipe

kepribadian introvert adalah apabila orientasi kesadaran seseorang lebih sering

digunakan untuk mengamati kondisi-kondisi eksternal, namun dalam menyeleksi dan

mengambil keputusan tidak terlepas dari nilai-nilai subjektifnya. Dengan kata lain,

orang introvert minatnya lebih mengarah ke dalam pikiran-pikiran dan

pengalamannya sendiri. Dalam hal ini orang introvert memiliki beberapa

kecenderungan sifat dan tingkah laku seperti: pasif, hati-hati, bijaksana, damai, dapat

menguasai diri, bisa dipercaya, dapat bekerja sendiri, tenang, dan tidak mudah marah.

Berbeda dengan tipe kepribadian introvert, kepribadian ekstravert, yaitu apabila

orientasi seseorang terhadap objek dan fakta sedemikian kuatnya sehingga keputusan

dan tindakannya tidak ditetapkan oleh nilai-nilai subjektif. Dengan kata lain, orang

dengan kepribadian seperti ini lebih banyak berbuat daripada berkontemplasi

(berpikir dan merenung). Mereka lebih cenderung mudah bergaul, ramah, aktif

berbicara dan bertindak, responsif, gampangan, dan tidak banyak berpikir.

Perilaku prososial adalah segala bentuk tindakan yang dilakukan atau

direncanakan untuk menolong orang lain, tanpa mempedulikan motif-motif penolong.

Maksudnya adalah semua tindakan untuk menolong orang lain baik itu karena

Page 18: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

6

imbalan ataupun ikhlas ataupun juga spontanitas adalah termasuk sikap prososial.

Dalam penelitian ini akan dilihat bagaimana hubungan tipe kepribadian introvert

ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial pada santri kelas 3 Mu’alimien

Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung.

Berdasarkan hal di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian

ini adalah: Seberapa erat hubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert

dengan kecenderungan perilaku prososial pada santi kelas 3 Mu’alimien Pesantren

Persatuan Islam 1 Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud diadakannya penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai

tipe kepribadian santri maupun tingkat prososialnya.

Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa erat

hubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku

prososial pada santri kelas 3 Mu’alimien Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung

dengan menggunakan studi korelasi.

Page 19: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

7

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah:

1. Memperkaya informasi dan data khususnya dalam bidang psikologi sosial dalam

kaitannya dengan tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan

perilaku prososial.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut, sehubungan

dengan masalah tipe kepribadian dengan kecenderungan perilaku prososial.

3. Untuk memberikan masukan wawasan kepada para guru/asatidz dalam hal

kepribadian sehingga akan lebih efektif bila menangani para santri dalam proses

belajar mengajar.

Page 20: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan ditelaah beberapa pokok bahasan utama. Pertama, telaah

mengenai tipe kepribadian secara umum terutama tipe kepribadian ekstravert dan

introvert yang dikemukakan oleh Eysenck. Kedua, telaah mengenai

kecenderungan perilaku prososial yang meliputi: definisi dan pengertian perilaku

prososial, bentuk perilaku prososial, faktor yang mempengaruhi perilaku

prososial, dan tahap dalam perkembangan perilaku prososial. Pokok bahasan

selanjutnya menelaah mengenai perilaku santri kelas 3 Mu’alimien Sekolah

Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung yang dihubungkan dengan sistem

pendidikan yang diterapkan di sekolah tersebut. Sedangkan uraian mengenai

hipotesis akan ditempatkan pada bagian akhir bab ini.

2.1 Tinjauan Kepribadian

Kepribadian adalah keseluruhan pola (bentuk) tingkah laku, sifat-sifat,

kebiasaan, kecakapan bentuk tubuh, serta unsur-unsur psikofisik lainnya yang

selalu tampak dalam kehidupan seseorang. Kepribadian dimaksudkan sebagai pola

berpikir, emosi, dan perilaku yang berbeda dan karakteristik yang menentukan

gaya pribadi seseorang dan mempengaruhi ineraksinya dengan lingkungan.

Menurut Allport (Allport, 1951: 48) Kepribadian adalah organisasi

dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisik yang menentukan caranya yang

khas dalam menyesuaikan diri dalam lingkungan. Masih banyak lagi pengertian

8

Page 21: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

9

kepribadian yang dikemukakan oleh para ahli. Akan tetapi, dari semuanya dapat

ditarik benang merah tentang kepribadian, yaitu keseluruhan pola bentuk tingkah

laku individu yang khas yang ditampilkan oleh seseorang dalam menyesuaikan

diri di lingkungannya.

Kepribadian merupakan salah satu topik utama dari psikologi sebagai

suatu ilmu pengetahuan. Berbagai macam bahasan dan titik pandangan

dikemukakan oleh para ahli psikologi, namun hingga kini belum tercapai

kesepakatan. Tetapi ada suatu hal yang disepakati bahwa kepribadian merupakan

dasar dan disposisi dari seseorang yang membedakannya dalam bertingkah laku.

Beberapa pendekatan dalam teori kepribadian antara lain yaitu:

1. Pendekatan Trait

Teori trait menyatakan bahwa individu dapat dikategorikan menjadi tipe

yang tersendiri yang secara kualitatif berbeda satu sama lain. Teori trait

berpendapat bahwa kepribadian individual dapat dideskripsikan oleh posisinya

disejumlah dimensi yang kontinyu, atau skala yang masing-masing mewakili

suatu trait. Tugas utama ahli trait adalah mendapatkan sejumlah kecil descriptor

trait yang mudah ditangani yang dapat mencakup keanekaragaman kepribadian

manusia.

Ahli psikologi trait mencoba membuat pengakuan terhadap trait

kepribadian yang lebih teliti untuk mencari hubungan antara trait dengan perilaku

spesifik. Asumsi para ahli trait adalah orang mempunyai perbedaan dalam

beberapa dimensi atau skala kepribadian yang masing-masing menunjukkan suatu

Page 22: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

10

trait (sifat) mempengaruhi seseorang dalam memberikan respon secara konsisten

pada situasi yang berbeda.

Allport membedakan antara trait umum dan trait individu:

a. Trait umum

Dimiliki oleh banyak orang, sekolompok orang yang mempunyai trait yang

sama.

b. Trait individu

Manifestasi dari trait umum tetapi spesifik dan unik bagi orang tersebut yang

akan memberikan gambaran yang tepat dan struktur kepribadiannya.

2. Pendekatan Psikoanalitik

Teori psikoanalitik Freud menyatakan bahwa banyak perilaku termasuk

mimpi dan kepeleset lidah, disebabkan oleh motivasi bawah sadar. Kepribadian

ditentukan terutama oleh dorongan biologis seks, agresi, dan oleh pengalaman

yang terjadi selama 5 tahun pertama. Teori struktur kepribadian Freud

memandang kepribadian terdiri dari Id, ego, dan superego, yang seringkali

bertentangan. Id bekerja menggunakan prinsip kesenangan, mencari pemuasan

segera impuls biologis. Ego memenuhi prinsip realita, menunda pemuasan sampai

dapat diterima dicapai dengan cara yang diterima masyarakat. Superego (hati

nurani, suara hati) memiliki standar moral individu. Teori Freud tentang dinamika

kepribadian menyatakan bahwa terdapat sejumlah energi psikis (libido) yang

konstan untuk tiap individu.

Page 23: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

11

3. Pendekatan Behavioristik

Teori belajar sosial berpendapat bahwa perbedaan kepribadian terjadi

akibat variasi pengalaman belajar. Respon mungkin dipelajari melalui observasi,

tanpa penguatan tetapi penguatan adalah penting dalam menentukan respon yang

dipelajari akan terbentuk atau tidak. Perilaku seseorang tergantung pada

karakteristik spesifik situasi dalam interaksi dengan penilaian individu terhadap

situasi dan pengalaman kekuatan. Orang bertindak secara konsisten hanya sejauh

situasi yang mereka temukan dan peran yang mereka harapkan tetap relatif stabil.

4. Pendekatan Humanistik atau Fenomenologis

Teori fenomenologis mengurusi pengalaman subjektif individu. Psikologi

humanistik ditemukan sebagai “kekuatan ketiga” suatu alternatif ekspliosit?

terhadap pendekatan psikoanalitik dan behavioristik. Ahli psikologi humanistik

menekankan konsep diri seseorang dan perjuangan untuk tumbuh dan aktualisasi

diri.

Tinjauan teoritis dalam membahas aspek kepribadian ini, penulis ambil

dari teori yang dikemukakan oleh Eysenck. Teori tersebut berkenaan dengan tipe

kepribadian introvert dan extravert yang banyak dipengaruhi oleh tipologi

kepribadian dari Jung dan segi-segi konstitusional dari Kretschmer. Termasuk

pada pendekatan behavioristik.

Menurut Eysenck (1980), pola-pola tingkah laku manusia pada umumnya

meliputi:

- the cognitive (intelligence),

- the conative (character),

Page 24: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

12

- the affective (temperament), dan

- the somatic (constitution)

Selanjutnya Eysenck mendefinisikan kepribadian dalam bukunya yang

berjudul Known Your Own Personality (1980), sebagai berikut:

The sum total of actual or potential behavior patterns of organism as determined by heredity and environtment; it originates and develops through the functional interaction of forming sector into which these behavior patterns an organized.

Artinya, bahwa kepribadian merupakan keseluruhan dari pola-pola tingkah

laku aktual atau potensi dari organisme yang ditentukan oleh faktor keturunan dan

lingkungan. Hal ini timbul dan berkembang melalui interaksi fungsional dari

sektor-sektor pembentukannya ke dalam pola-pola tingkah laku yang terorganisir.

Pada dasarnya seluruh tingkah laku manusia baik itu bersifat pola pikir, pola ucap,

dan pola tindak akan sangat dipengaruhi oleh tipe kepribadian seseorang yang

sudah terbentuk sebelumnya.

Dalam membahas teorinya Eysenck mendasarkan pada empat prinsip

dasar, yaitu:

1. Prinsip Biologis

Studinya mengenai prinsip-prinsip biologis ini, banyak berhubungan

dengan susunan sistem syaraf manusia.

Dalam The Biological Bases of Personality, (1980) Eysenck berpendapat

bahwa tingkah laku mempunyai dasar biologis yang lengkap, di mana ada dua

dimensi yang terlibat di dalamnya, yaitu:

a. Meliputi emosionality, neurotism, dan instability.

Page 25: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

13

b. Introvert-Extravert yang juga dipengaruhi oleh faktor keturunan yang bersifat

biologis pada manusia.

2. Prinsip Metodologis

Dalam mempelajari kepribadian manusia, berbagai metode digunakan oleh

Eysenck. Salah satu metode utamanya adalah Hypothetic Deductive Method, yaitu

dengan cara membentuk suatu hipotesa dan mengujinya secara deduktif. Selain itu

juga digunakannya faktor analisa yang dalam pengolahan datanya menggunakan

Multivariate Statistical Method. Oleh karena itu, dalam mengukur kepribadian

baik yang introvert-extravert dan neurotism, diperkenalkan Eysenck Personality

Inventory (EPI) yang dikonstruksikan pada tahun 1963.

3. Prinsip Learning/Empiris

Menurutnya, walaupun manusia memiliki faktor predisposisi tertentu, ada

faktor belajar yang sangat berpengaruh dan sangat kuat pada kepribadian manusia.

Faktor ini berpengaruh terhadap terjadinya kepribadian tertentu yang dapat

direstrukturisasi berdasarkan hukum-hukum teori belajar.

4. Prinsip Strukturil/Dinamis

Tipe kepribadian menurut Eysenck dibagi menjadi tiga dimensi dasar

yaitu:

a. Extraversion – introversion

b. Neuroticism – nonneuroticism

c. Psychotism – nonpsychotism

Jadi, menurutnya kepribadian seseorang dapat bergerak dari normal

sampai neurotic, dari normal sampai psychotic, dan dari normal sampai tingkah

Page 26: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

14

laku campuran neurotic–psychotic, kemudian kepada tingkah laku psychotic.

Begitu pula pada hal introvert – extravert, Eysenck (1980) berpendapat bahwa:

Seseorang tidak ada yang murni extravert atau introvert, hanya lebih dominan pada diri seseorang itu apakah sifat introvert atau extravertsehingga orang tersebut dapat digolongkan ke dalam tipe introvert ataukah extravert.

Selanjutnya akan dijelaskan apa yang dimaksud dengan introvert,

extravert, dan neuroticism.

Introvert

Seorang yang introvert adalah seorang yang tenang, lebih suka menarik

diri atau mengucilkan diri, introspeksi, gemar membaca buku-buku, menjaga

jarak, dan kurang ramah kecuali kepada teman-teman karibnya. Dia cenderung

untuk merencanakan terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu (dengan

semboyan ‘melihat sebelum melompat’), memiliki syak wasangka terhadap

sesuatu yang muncul pada saat itu. Dia tidak menyukai kegembiraan yang

berlebihan, menghadapi kehidupaan setiap hari dengan keseriusan, dan menyukai

cara hidup yang teratur. Dia menjaga perasaan-perasaannya di bawah kontrol yang

tetap, jarang bertindak agresif, dan tidak mudah menjadi marah. Dia dapat

dipercaya, agak pesimis, dan umumnya menempatkan nilai-nilai yang tinggi atas

standar etis.

Page 27: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

15

Extravert

Tipe extravert yang khas adalah mudah menjalin sosialisasi, menyukai

pesta-pesta, banyak memiliki teman, membutuhkan orang-orang untuk diajak

bicara, dan tidak menyukai membaca atau belajar sendiri. Dia sangat

membutuhkan kegembiraan, mengambil atau mempergunakan kesempatan, sering

memperhatikan apa yang terjadi di luar dirinya. Tindakan-tindakannya tidak

dipikirkan terlebih dahulu, dan umumnya mirip seorang individu yang impulsif.

Gemar memperolok orang lain, selalu memiliki kesiapan dalam menjawab,

umumnya menyukai perubahan, ia kurang peduli, santai, optimis, menyukai gelak

tawa dan rasa gembira. Lebih suka untuk tetap bergerak serta melakukan sesuatu,

cenderung agresif dan cepat marah. Secara menyeluruh perasaan-perasaannya

tidak berada dalam kontrol yang ketat., dan tidak selalu merupakan seorang yang

dapat dipercaya.

Neuroticism

Pada suatu sisi kita menemukan orang-orang yang kondisi emosinya labil,

kuat, dan mudah dibangkitkan. Mereka sangat tergantung pada suasana hati,

mudah tersinggung, anxious (cemas), tidak tenang, dan sebagainya. Pada sisi yang

lain kita menemukan orang-orang yang kondisi emosinya stabil, tidak mudah

dibangkitkan, orang-orang yang tenang, penuh humor, kurang peduli, dan dapat

dipercaya.

Page 28: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

16

Tidak perlu dikatakan lagi bahwa neurotic diharapkan memiliki

karakteristik-karakteristik yang khas ke arah tipe yang tidak stabil sedangkan

orang normal khasnya ke arah tipe stabil.

Penelitian ini hanya memfokuskan pada salah satu dimensi yang

dikemukakan oleh Eysenck, yaitu tipe kepribadian introvert-extravert. Hal ini

dimaksudkan untuk membatasi dan menyederhanakan area permasalahan yang

akan diteliti.

Tipe introvert-extravert banyak ditentukan atas dasar sistem syaraf pusat,

sedangkan neuroticism oleh perangsangan yang bersifat otonom. Pada orang

introvert, ia lebih peka terhadap rangsang-rangsang yang bersifat hukuman.

Sistem ini berhubungan dengan neuron-neuron dari lobus frontalis. Mekanisme

ini peka terhadap rangsang yang bersifat mengancam dan menimbulkan tingkah

laku pernyataan pasif. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dalam kondisi-

kondisi tertentu, makin introvert seseorang makin peka pula ia terhadap hukuman

daripada reward (hadiah). Dengan kata lain, introvert termasuk suatu superior

conditionability yang lemah.

Berbeda dengan Jung, J. Gray berpendapat bahwa extravert tidak selalu

memiliki conditionability yang lemah. Umumnya extravert tidak peka terhadap

punishment (hukuman) sehingga tidak mudah merasa takut.

Mengenai struktur kepribadian, Eysenck berpendapat bahwa kepribadian

tersusun atas tindakan-tindakan yang terorganisir dalam bentuk hirarki. Disusun

dari yang paling rendah dan paling khusus ke yang paling tinggi dan umum, yaitu:

a. Specific response

Page 29: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

17

Merupakan tingkatan yang paling rendah di mana tingkah laku individu

belum memberikan karakteristik, responnya khusus sekali terjadi pada suatu

keadaan tertentu. Contoh: seseorang pekerja tertidur saat ia menyelesaikan

pekerjaannya.

b. Habitual response

Adalah specific response yang dilakukan berulang-ulang dalam kondisi

atau situasi yang sama. Contoh: pekerja tadi sering tidur pada saat sedang

melakukan kerja.

c. Traits

Adalah habitual response yang saling berhubungan satu sama lain dan

cenderung ada pada individu tertentu, disebut pula sebagai “important semi

permanent personality disposition”. Contoh: jika pekerja terbiasa tidur saat

bekerja maka bekerjanya sangat lamban, cara bicara dan berjalannya lamban, dan

melakukan penghindaran dari tugas-tugas.

d. Type

Menggambarkan saling hubungan antartrait. Sebagai contoh,

ketidakaktifan dihubungkan dengan submissiveness, social shyness, reflectiveness,

dan beberapa trait lainnya sehingga sifat-sifat ini secara keseluruhan membentuk

tipe introvert.

2.2 Perilaku Prososial

2.2.1 Definisi dan Pengertian

Page 30: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

18

Sejumlah definisi perilaku prososial yang dikemukakan para ahli psikologi

mengungkapkan berbagai pengertian yang beragam dan saling melengkapi satu

dengan yang lainnya. Misalnya, Hollander (1981) mendefinisikan Prosocial

behavior refers to action design other peoples. Definisi perilaku prososial tersebut

mengandung arti yang luas, yaitu mengarah kepada tindakan-tindakan untuk

menolong orang lain. Dari definisi ini tersirat bahwa perilaku prososial mencakup

semua tindakan yang ditujukan untuk memberi pertolongan.

Watson dkk. (1984) mendefinisikan perilaku prososial sebagai Prosocial

behavior is behavior that has positive consequences for other people. Definisi

tersebut membatasi perilaku prososial sebagai perilaku yang membawa

konsekuensi positif bagi orang lain atau orang yang dikenakan pertolongan.

Berbeda dengan definisi Hollander, Watson dkk. telah memberikan batasan lebih

sepesifik, yaitu perilaku prososial yang dilakukan sang penolong harus memberi

akibat yang bersifat positif terhadap orang yang dikenakan pertolongan.

Berikut pendapat para ahli yang semakin memperkaya definisi perilaku

prososial, yaitu:

1. Menurut Wispe (Wrightsman dan Deaux, 1981), Prosocial behavior as

behavior that has positive social consequences -that contributes to the

physical or psychological well-being of another persons.

2. Menurut Pilavin dkk (Schroeder dkk., 1995), Prosocial behavior is the label

for abroad category of action that are defined bay society as generally

beneficial to other people ….

Page 31: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

19

3. Menurut Staub (Pulungan, 1993). Prosocial behavior is simply defined as

behavior that benefits to other peoples.

Pengertian yang terkandung dalam ketiga definisi tersebut di atas pada

dasarnya menekankan bahwa perilaku prososial merupakan perilaku yang

membawa konsekuensi atau akibat positif berupa kesejahteraan, baik fisik

maupun psikologis terhadap orang yang dikenai pertolongan. Bila diamati,

definisi-definisi di atas lebih rinci dibandingkan definisi yang dikemukakan

Watson dkk. sebelumnya, yaitu bahwa perilaku prososial yang dilakukan harus

membawa konsekuensi positif dalam bentuk kesejahteraan fisik dan psikologis

bagi orang yang ditolong.

Selanjutnya, sejumlah definisi berikut menambahkan aspek penting lain

dalam perilaku prososial, yaitu:

1. Prosocial behavior is an action intended to benefit another that has no

apparent selfish motivation (Tedhesi dkk., 1985).

2. Prosocial behavior implies that the beneficial act must be carried out

voluntarily, not as a result of external threat or enforcement (Bar-Tal, 1976).

3. Prosocial behavior is defined as voluntarilly behavior performed with

intention of benefiting another person or group person (Raven dan Rubin,

1983).

Sejumlah definisi tersebut mengandung pengertian yang lebih lengkap

dibandingkan pengertian sebelumnya karena menekankan beberapa aspek, yaitu:

di samping perilaku menolong memberikan konsekuensi positif berupa

kesejahteraan bagi orang atau kelompok orang lain yang dikenai tindakan

Page 32: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

20

tersebut, juga menekankan latar belakang timbulnya tindakan tersebut, yaitu

perilaku tersebut dilakukan secara sukarela dan tidak mementingkan diri sendiri,

yang muncul dari diri sang penolong.

Sedangkan aspek lain yang menjadi penekanan Sears dkk. (1991) adalah

bahwa perilaku prososial merupakan bentuk tindakan yang dilakukan atau

direncanakan untuk menolong orang lain tanpa mempedulikan motif-motif si

penolong. Maksudnya adalah tindakan atau rencana menolong, baik itu karena

suatu pamrih ataupun tanpa pamrih (ikhlas) merupakan perilaku prososial.

Pada umumnya perilaku setiap individu selalu dilatarbelakangi oleh motif.

Motif adalah faktor atau daya yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu, dalam pengertian sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam diri

subjek untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai tujuan. Selain itu, motif

senantiasa mendahului keputusan seseorang yang melakukan tindakan prososial

(Netty Hartati, 1997). Secara lebih spesifik Staub (Netty Hartati, 1997)

mengemukakan bahwa motif self-gain, belief, dan empathy adalah unsur-unsur

yang mendorong seseorang mempraktekan perilaku prososial. Motif self-gain

merupakan keinginan untuk mendapatkan penghargaan sosial dan menghindari

kritik serta celaan karena tidak melakukan suatu tindakan. Seseorang akan

melakukan apa yang dianggap oleh orang lain baik untuk memberikan kesan baik

di mata orang lain, karena dorongan rasa takut untuk dinilai. Sehubungan dengan

itu, pendapat Freud seperti dikutip Baron dan Byrne (dalam Netty Hartati, 1997)

mengemukakan bahwa dorongan superego yang sedemikian kuat dapat

menimbulkan perasaan bersalah dan cemas apabila melihat orang lain dalam

Page 33: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

21

kondisi yang perlu ditolong. Karena itu individu cenderung akan melakukan

perilaku prososial untuk menciptakan kondisi yang seimbang dalam dirinya.

Motif belief merupakan nilai-nilai, keyakinan, dan norma-norma yang

telah terinternalisasi dalam diri dan berkembang seiring dengan berjalannya

waktu. Internalisasi ini akan menjadikan individu self-reward (mendapat ganjaran/

keuntungan bagi diri sendiri), positive reward (memperoleh ganjaran positif) dan

enchanced-esteem (merasa berharga). Orientasi terhadap nilai-nilai, keyakinan,

dan norma-norma yang telah terinternalisasi dalam diri individu tersebut

mendorong seseorang melakukan perilaku prososial sehingga mendapatkan rasa

puas dan keseimbangan dalam kehidupan interpersonalnya.

Motif empathy merupakan kemampuan merasakan apa yang dialami

orang lain. Menurut Fesbach (Netty Hartati, 1997), empati adalah sejenis

pemahaman perspektif yang mengacu pada respon emosi yang dianut bersama dan

dialami seseorang saat mempersepsikan emosi orang lain.

Fesbach mengemukakan bahwa komponen-komponen empati adalah

kognitif dan afektif (emosi). Komponen afektif merupakan kapasitas untuk

meresponsifkan emosi. Sedangkan komponen kognitif merupakan kemampuan

indentifikasi dan melabelkan keadaan perasaan orang lain (Netty Hartati, 1997).

Dari beberapa penelitian ditemukan bahwa ada korelasi yang erat antara reaksi

efek empati dengan timbulnya perilaku prososial Eusenberg dan Miller (Netty

Hartati, 1997). Hal senada dikemukakan dalam teori perkembangan kognitif

bahwa salah satu dasar untuk menolong orang lain adalah empati. Oleh karena itu,

Page 34: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

22

dapat diasumsikan bahwa empati menduduki peran yang kuat dalam mendorong

timbulnya perilaku prososial.

Jadi, menurut motif prososial segala bentuk perilaku menolong tidak lepas

dari peran motif-motif yang ada dalam diri individu. Sebelum individu

memutuskan apakah akan memberikan pertolongan atau tidak, sangat ditentukan

oleh motif apa yang dominan dimilikinya. Apakah sekadar motif self-gain yang

sangat dipengaruhi lingkungan eksternalnya, atau motif belief yang merupakan

keyakinan internal, dan motif empati yang merupakan kemampuan individu

merasakan apa yang dirasakan orang lain.

Selanjutnya Staub (Vaander Zanden, 1984) mengemukakan bahwa

pengertian perilaku prososial sebagai perilaku yang hanya tidak sekadar memberi

manfaat kepada orang yang menerima bantuan, tetapi juga kepada individu yang

memberi bantuan, berupa memperoleh berbagi perasaan positif, yaitu perasaan

berharga karena telah berguna bagi orang lain, perasaan kompeten, dan dapat

terhindar dari perasaan bersalah apabila tidak menolong. Pada dasarnya perilaku

prososial membawa manfaat bagi kedua belah pihak baik yang ditolong maupun

bagi yang menolong.

Melengkapi semua definisi yang telah dikemukakan di atas, (Baron dan

Byrne, 1987) menyebutkan bahwa perilaku prososial harus sesuai dengan norma

yang berlaku di masyarakat.

Berdasarkan uraian pengertian yang telah dikemukakan di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa perilaku prososial adalah segala bentuk tindakan yang

ditujukan baik terhadap seseorang maupun kelompok orang tanpa memperdulikan

Page 35: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

23

motif si penolong dan bertujuan untuk mensejahterakan. Tindakan tersebut tidak

melanggar norma atau kaidah yang berlaku di masyarakat.

Ada beberapa aspek yang penting dalam definisi tersebut, yaitu pertama,

tindakan tersebut dilakukan tanpa mempedulikan motif si penolong, bisa karena

pamrih ataupun keikhlasan. Aspek penting yang kedua adalah perilaku prososial

bisa hanya ditujukan kepada seseorang saja atau ditujukan kepada banyak orang.

Aspek yang ketiga adalah tindakan tersebut membawa kesejahteraan bagi orang

yang dikenai pertolongan. Aspek yang terakhir adalah tindakan tersebut tidak

bertentangan dengan norma atau kaidah yang berlaku di masyarakat. Maksudnya,

ketika individu tersebut melakukan tindakan prososial, dia harus

memperhitungkan norma yang berlaku di masyarakat. Hal itu berarti bahwa tidak

semua tindakan menolong termasuk perilaku prososial, seperti misalnya

menolong penjahat untuk melarikan diri.

2.2.2 Bentuk-Bentuk Perilaku Prososial

Wujud dan bentuk perilaku prososial yang dikemukakan para ahli psikolog

cukup beragam, namun dapat dipandang saling melengkapi satu dengan yang

lainnya, bila ditinjau dari segi pengorbanan yang diberikan oleh sang penolong.

Wiggin dkk., (1994) mengemukakan beberapa bentuk perilaku prososial

sebagai berikut:

1. Had a talk with a friend or relative about personal problem he or she was

experiencing, yaitu berbicara dengan teman atau famili mengenai masalah

pribadi atau pengalamannya.

Page 36: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

24

2. Looked after a person’s plants, mail, or pets while the person was a way,

yaitu memelihara tanaman, melihat kiriman pos, atau binatang kesayangan

yang dimiliki seseorang.

3. Look after sick friend or relative, yaitu menjenguk keluarga atau teman yang

sakit.

4. Give directions to a stranger, yaitu memberi petunjuk kepada orang asing.

5. Helped some one pick up item that he or she had dropped, yaitu menolong

seseorang mengambil sesuatu yang terjatuh.

6. Donated money to a charity organization that gives assistance to needy

people, yaitu mendermakan uang kepada organisasi amal yang memberikan

bantuan kepada orang lain yang membutuhkan.

7. Donated blood or any other medical item, yang berarti menyumbangkan darah

atau bantuan medis lainnya.

Dari sejumlah contoh perilaku prososial yang dikemukakan Wiggin dkk.di

atas, terlihat bentuk perilaku prososial meliputi tindakan yang sangat sederhana

dan tidak memerlukan pengorbanan besar, sampai dengan tindakan yang

membutuhkan pengorbanan yang lebih besar lagi. Mulai dari sekadar bercakap-

cakap mengenai masalah yang dihadapi teman atau tindakan menjenguk teman

yang sakit, sampai menyumbangkan darah untuk kebutuhan medis.

Secara berturut-turut Staub dan Tedeshi dkk (1985) mengemukakan bahwa

perilaku prososial mencakup:

1. (Vander Zanden, 1984). That are sympathetic, coorperative, helpful, rescuing,

comforting, and giving, yaitu perilaku prososial meliputi perasaan simpatik,

Page 37: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

25

kerjasama, suka menolong, menyelamatkan, menyenangkan atau menghibur,

dan memberi.

2. Helping, giving, caring, and other socially desirable responses an actor

renders without apparent selfish motivation (Tedeshi dkk., 1985), yaitu

melakukan tindakan menolong, memberi, perhatian, respon yang dikehendaki

secara sosial tanpa motivasi untuk kepentingan diri sendiri.

Dari pendapat Staub dan Tedeshi dkk. tersebut di atas, tampak bahwa

wujud dari perilaku prososial dapat meningkat. Antara lain dari hanya sekadar

menaruh rasa simpati saja, memberi perhatian, sampai melakukan tindakan

penyelamatan yang mementingkan pihak yang dikenai pertolongan. Dari uraian

tersebut terlihat bahwa perilaku prososial diawali dari tingkat pengorbanan kecil

sampai memerlukan pengorbanan yang besar.

Wrightsman dan Deaux (1981) mengemukakan tiga jenis contoh perilaku

prososial yang dibedakan dari tingkat pengorbanan, mulai dari hanya pengorbanan

yang kecil sampai yang besar dan beresiko. Pertama, perilaku membukakan pintu

untuk orang lain. Perilaku ini hanya memerlukan pengorbanan waktu dan tenaga

yang sedikit, namun menguntungkan orang yang mendapat pertolongan. Kedua,

perilaku memberikan sumbangan kepada pihak yang membutuhkan. Bentuk

perilaku ini sudah lebih membutuhkan pengorbanan waktu, tenaga, dan materi.

Ketiga, perilaku prososial dalam bentuk turut campur tangan pada situasi darurat.

Berbeda dengan kedua bentuk perilaku sebelumnya. Pada bentuk ketiga ini

penolong dihadapkan pada pengorbanan yang lebih besar dari segi materi, waktu,

dan tenaga, bahkan mengandung resiko besar terhadap keselamatan dirinya.

Page 38: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

26

Selain itu, bentuk perilaku ketiga ini mempunyai resiko yang tinggi terjadinya

kerugian dan hanya sedikit mendapatkan keuntungan bagi si penolong. Perilaku

prososial ini dikategorikan sebagai perilaku altruisme.

Penjelasan lebih rinci mengenai altruisme dikemukakan para ahli psikologi

berikut ini :

1. Altruisme more generally as behavior carried out benefit another without

anticipation of reward from external sources (Macaulay dan Berkowitz,

1970).

2. Altruism means behavior which is motivated by a regard for another person

(Worchel dan Cooper, 1983).

Kedua definisi altruisme di atas mengandung pengertian bahwa perilaku

altruisme dimaksudkan untuk memberikan keuntungan atau kesejahteraan kepada

orang lain tanpa mengharapkan balasan.

Sedangkan Bar-Tal dan Raviv (Pulungan, 1993), yang mengutip Eisenberg

berpendapat bahwa altruisme adalah bentuk perilaku menolong pada tingkat

tertinggi, yang dilakukan dengan sukarela atau tanpa pamrih dan disengaja demi

kepentingan orang lain. Hal tersebut dilakukan berdasarkan keyakinan moral

individu tersebut.

Bentuk-bentuk perilaku prososial juga dikemukakan oleh Macaulay dan

Berkowitz yang dikutip oleh Vander Zanden (1984: 273-274) di bawah ini,

meliputi:

Sympathy commonly makes references to concern with, or a sharing of, the pain or sadness of another. Cooperation implies that individuals are able and willing to work of another, usually but not always for a common benefit. Helping involves rendering asistence to another party so that this

Page 39: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

27

other party can attain some object or end. Aid has to do with providing another party with what is needed to achieve some object or end. Donating refers to the act of making of gift or giving a contribution, usually to a charity. And altruism concern behavior carried out to benefit another person without expectation of an external reward.

Sedikitnya ada enam bentuk perilaku prososial nampak dalam uraian

tersebut di atas, yaitu: Pertama, sympathy yang mengertikan kepada bentuk

perhatian atau berbagi rasa sakit (kesakitan) atau kesedihan orang lain. Kedua,

Cooperation, kerjasama yang menggambarkan kesediaan individu untuk bekerja

dengan orang lain yang biasanya, walaupun tidak selalu mendatangkan

keuntungan bersama. Ketiga adalah helping, yaitu memberi bantuan yang

berhubungan dengan urusan orang lain agar dapat mencapai tujuannya. Keempat,

aid merupakan pertolongan dalam bentuk tindakan memberikan apa yang

dibutuhkan orang lain untuk mencapai tujuan atau objek tertentu. Kelima,

donating yang mengacu kepada tindakan memberikan suatu kontribusi, biasanya

berupa amal. Terakhir altruisme atau altruism, yaitu bentuk perilaku prososial

yang dilakukan untuk memberi keuntungan/ kesejahteraan pada orang lain tanpa

mengharapkan imbalan.

Bentuk-bentuk perilaku prososial yang dikemukakan oleh Macaulay dan

Berkowitz di atas mencakup tindakan-tindakan yang bersifat sederhana dan hanya

memerlukan pengorbanan yang kecil seperti dalam perilaku simpati dan

kerjasama. Sedangkan pada tindakan helping, aid, dan donating tingkat

pengorbanan sudah meningkat lagi. Sebab selain menuntut adanya perhatian, juga

tenaga dan materi. Namun pengorbanan terbesar ada pada bentuk altruisme,

Page 40: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

28

karena individu tidak mengharapkan apa-apa, selain individu itu berhadapan

dengan resiko yang besar yang dapat mengancam keselamatannya.

Akhirnya (Myers, 1988) dan (Sears dkk., 1991) melengkapi uraian di atas

dengan menambahkan bahwa perilaku prososial ditujukan juga pada pihak-pihak

yang membutuhkan dan pantas menerima bantuan dan yang memiliki hubungan

dekat dengan sang penolong).

Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat ditarik benang merah di mana

secara spesifik disebutkan bahwa tindakan prososial tersebut ditujukan kepada

beberapa pihak, yaitu: teman, famili atau keluarga (orang dekat), orang lain (orang

asing).

2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Prososial

Muncul tidaknya perilaku prososial dipengaruhi banyak faktor. Menurut

sistematika yang dibuat oleh (Sears dkk., 1991), sedikitnya ada tiga faktor yang

menentukan muncul tidaknya perilaku prososial, yaitu karakteristik penolong,

karakteristik orang yang ditolong, dan karakteristik situasional. Akan tetapi,

penulis menambahkan unsur norma sosial menurut (Tedeshi dkk., 1985) sebagai

faktor keempat, karena sedikit banyaknya menentukan muncul tidaknya perilaku

prososial.

1. Karakteristik penolong. Dalam kenyataan setiap hari, seseorang melakukan

atau tidak melakukan suatu tindakan menolong dipengaruhi hal-hal berikut ini:

faktor suasana hati, faktor kepribadian, faktor distress diri dan empatik, serta

faktor rasa bersalah.

Page 41: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

29

a. Suasana hati (mood)

Freud dan Berkowitz & Isen dan Levin (Baron dan Byrne 1997)

mengemukakan bahwa individu yang memiliki suasana perasaan positif yang

hangat cenderung akan bersedia melakukan suatu tindakan menolong Sebaliknya

menurut penelitian yang dilakukan Thompson, Cowan, dan Rosenham (Baron dan

Byrne, 1997) individu cenderung tidak akan melakukan tindakan menolong jika

suasana hatinya buruk, karena dalam keadaan demikian individu tersebut

cenderung mengarahkan perhatiaannya kepada dirinya sendiri.

b. Faktor kepribadian

Ciri kepribadian seseorang mendorong orang untuk memberikan

pertolongan dalam situasi-situasi tertentu dan tidak dalam situasi yang berbeda.

Merujuk pada pengamatan yang pernah dilakukan Satow (Sears dkk, 1991) bahwa

individu dengan taraf kebutuhan tinggi untuk diterima di lingkungan sosialnya,

terdapat kecenderungan individu jenis kepribadian ini dimotivasi oleh keinginan

mendapatkan pujian dari orang lain sehingga individu akan melakukan tindakan

prososial sepanjang ada orang yang memperhatikannya. Sebaliknya, individu

yang mempunyai taraf kebutuhan rendah diterima di lingkungan sosialnya

cenderung lebih rendah memberi sumbangan.

c. Faktor distress diri dan rasa empatik

Distres diri (personal distress) merupakan reaksi pribadi orang-orang

terhadap penderitaan yang dialami sesama. Misalnya, perasaan terkejut, cemas,

prihatin, takut, dan tidak berdaya. Sedangkan rasa atau sikap empatik (empatic

concern) merupakan perasaan simpati dan perhatian terhadap orang lain, yang

Page 42: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

30

secara tidak langsung merasakan apa yang diderita orang lain. Jika distress diri

lebih tertuju pada diri sendiri, maka rasa empatik tertuju pada si korban (Sears

dkk.,1991).

d. Rasa bersalah

Perasaan bersalah, berupa perasaan gelisah yang disebabkan karena telah

melakukan hal yang dianggap salah, merupakan salah satu keadaan psikologis

yang sangat relevan dengan perilaku prososial. Orang yang ingin mereduksi atau

menghilangkan rasa bersalahnya, cenderung akan menolong orang yang

dirugikannya.

Dari penelitian yang dilakukan Cunningham (Calsmith dkk. dalam Sears,

1991) rasa bersalah akan mendorong peningkatan kesediaan untuk menolong.

Sebaliknya, penelitian yang dilakukan oleh Calsmith dkk. bahwa ada hubungan

antara rasa bersalah dengan pemberian bantuan yang menyangkut efek

pengakuan. Pengakuan ternyata akan mengurangi perasaan bersalah yang

menyebabkan pengurangan perilaku menolong, sebab pengakuan tampaknya

ditafsirkan sebagai penebusan dosa

Melalui faktor-faktor internal tersebut maka bisa dipahami mengapa pada

suatu waktu seseorang melakukan tindakan menolong, namun pada kesempatan

yang berbeda orang yang sama tidak memberikan pertolongan. Dengan demikian

dalam memahami perilaku prososial seseorang berdasarkan faktor-faktor di atas,

akan menjadi bahan pertimbangan dan kajian yang penting dalam penelitian ini.

Page 43: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

31

2. Karakteristik orang yang ditolong. Pemberian pertolongan juga sangat

ditentukan oleh faktor karakteristik calon individu yang akan ditolong, baik

dari segi kepantasan maupun dari segi individu yang disukai.

a. Orang yang pantas ditolong

Individu akan mendapatkan bantuan atau tidak sedikit banyak tergantung

dari segi “manfaat” kasus tersebut. Contohnya, seseorang akan menolong orang

yang terjatuh karena sakit dibandingkan bila orang tersebut dalam keadaan

mabuk.

Individu akan menolong seseorang apabila yakin bahwa penyebab

munculnya masalah yang dialami seseorang tersebut karena berada di luar

jangkauan atau kendali orang tersebut. Hal ini nyata dalam penelitian yang

dilakukan Meyer dan Mulherim (Sears, 1991) bahwa mahasiswa akan lebih suka

meminjamkan uang kepada seseorang kenalan bila kebutuhannya timbul karena

sakit, sebab hal tersebut di luar kendalinya, kepada mahasiswa yang malas.

b. Menolong orang yang disukai

Penelitian mengenai perilaku prososial menyimpulkan bahwa munculnya

tindakan menolong turut ditentukan oleh rasa suka awal individu terhadap orang

yang dikenai pertolongan. Misalnya karena faktor daya tarik fisik dan adanya

kesamaan. Orang yang menarik secara fisik, baik pria maupun wanita,

kemungkinan besar akan memperoleh pertolongan dari pihak lain.

Tingkat kesamaan orang yang ditolong dengan si penolong turut

menentukan sejauhmana individu akan memberikan pertolongan. Melalui

penelitian terlihat bahwa individu cenderung lebih menolong orang yang

Page 44: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

32

mempunyai penampilan serupa juga berasal dari daerah yang sama daripada orang

asing atau orang yang mempunyai sikap yang beda (Sears dkk., 1991).

Sejauh ini telah dibahas mengenai karakteristik penolong dan orang yang

akan diberi pertolongan ternyata cukup memberikan andil terhadap keputusan

untuk memberikan pertolongan. Individu cenderung akan memberi pertolongan

apabila dalam penilaian dan persepsinya terhadap keadaan dan kondisi orang

memang pantas untuk ditolong. Akan tetapi, tidak untuk hal yang sebaliknya.

Demikian halnya terhadap orang yang disukai, individu cenderung akan

melakukan perilaku prososial. Namun sebaliknya, tidak pada orang yang tidak

disukainya.

3. Karakteristik situasional. Hal berikut yang turut menentukan apakah individu

memutuskan untuk melakukan pertolongan atau tidak adalah karakteristik

situasional, yang mencakup kondisi lingkungan, tekanan waktu, dan kehadiran

orang lain.

a. Kondisi lingkungan

Keadaan fisik adalah faktor yang mempengaruhi bersedia atau tidaknya

seseorang untuk melakukan tindakan menolong. Misalnya penelitian yang

dilakukan Akhmed (Sears dkk., 1991) bahwa individu cenderung akan

memberikan pertolongan kepada pengendara sepeda motor yang mogok pada saat

cuaca sedang cerah dibandingkan dalam cuaca mendung. Skolnick (Sears dkk.,

1991) juga menyatakan bahwa individu lebih suka menolong di siang hari

dibandingkan di malam hari.

Page 45: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

33

Sedangkan dalam penelitian Cunningham (Sears dkk., 1991) terlihat

bahwa individu lebih sering memberi tips bila hari cukup cerah. Dari beberapa

penelitian tersebut terlihat bahwa cuaca akan turut menentukan sejauh mana

seseorang akan memberikan bantuan, walaupun hal ini masih menjadi perdebatan

para ahli.

Faktor kebisingan juga merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi

perilaku prososial. Eksperimen yang dilakukan Sherrod dan Downs (Sears dkk.,

1991) di laboratorium ditemukan bahwa kebisingan mengurangi seorang pelajar

menolong orang yang beberapa lembar kertasnya jatuh di lantai.

b. Faktor tekanan waktu

Individu yang dalam keadaan tenang atau tidak tergesa-gesa cenderung

akan memberikan pertolongan dibandingkan jika individu tersebut dalam keadaan

tergesa-gesa. Faktor tekanan waktu ini menimbulkan pengaruh yang cukup besar

terhadap perilaku prososial (Sears dkk., 1991).

c. Faktor kehadiran orang lain

Meyers mengemukakan ada beberapa pengaruh kehadiran orang lain yang

pada satu sisi dapat menghambat dan pada sisi lain justru akan mendorong

munculnya perilaku prososial. Bila terjadi peningkatan jumlah penonton yang

menyaksikan suatu musibah, maka akan terjadi pada setiap penonton. Pertama,

semakin kecil kemungkinannya peristiwa yang muncul. Kedua, semakin kecil

kemungkinan untuk menafsirkan peristiwa tersebut sebagai suatu musibah.

Ketiga, semakin kecil kemungkinan untuk memikul tanggung jawab. Terutama

Page 46: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

34

jika situasinya tidak jelas, di mana para penonton tidak dapat dengan mudah

saling menemukan kecemasan masing-masing (Meyers, 1988).

Sears dkk., (1991) menambahkan bahwa terjadinya penyebaran tanggung

jawab, takut dinilai, dan adanya ambiguitas dalam menginterpretasi situasi, adalah

hal-hal yang menyebabkan mengapa kehadiran orang lain terkadang menghambat

usaha untuk menolong.

Bertolak dari karakteristik situasional di atas dapat dijelaskan mengapa

pada saat tertentu individu paling suka menolong sekalipun cenderung akan

menangguhkan perilaku menolongnya. Hal tersebut bukan karena dia tidak mau

menolong tetapi lebih disebabkan oleh pertimbangan berbagai hal, seperti: faktor

lingkungan yang tidak memungkinkan, waktu yang mendesak, dan faktor

kehadiran orang lain.

Untuk melengkapi uraian di atas, maka pada pembahasan berikut ini

penulis menambahkan suatu unsur penting yang turut memberi andil muncul

tidaknya perilaku prososial dalam diri individu atau sekolompok individu, yaitu

yang berhubungan dengan kaidah atau norma sosial yang berlaku dalam

lingkungan masyarakat.

4. Norma sosial. Menurut teori norma sosial, perilaku prososial muncul karena

secara umum dipandang bermanfaat bagi masyarakat sehingga menjadi bagian

dari aturan atau norma sosial. (Tedeshi dkk., 1985) mengemukakan bahwa

norma sosial terdiri atas norma tanggung jawab sosial, norma timbal balik,

dan norma keadilan sosial.

a. Norma tanggung jawab sosial

Page 47: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

35

Norma tanggung jawab sosial adalah norma moral. Menurut norma ini

sudah seharusnya individu menolong orang lain yang memang menjadi tanggung

jawabnya. Misalnya orang tua sudah sewajarnya memelihara anak-anaknya atau

jawatan sosial bisa mengambil alih memelihara anak-anak yang diterlantarkan

karena orang tuanya tidak sanggup memelihara. Demikian pula guru seharusnya

menolong murid-muridnya dan teman sekerja seharusnya saling menolong.

Ada tiga hal yang akan menentukan apakah norma tanggung jawab sosial

itu akan dipatuhi atau tidak (Baron dan Byrne, 1997) dan (Schroeder, 1995), yaitu:

1. Adanya model prososial, yaitu pada dasarnya baik anak-anak maupun orang

dewasa cenderung akan meniru orang yang memberikan contoh atau akan

mengikuti perilaku prososial yang dilakukan oleh model yang dilihatnya.

2. Derajat ketergantungan individu, yaitu individu cenderung memperlihatkan

perilaku prososial apabila orang yang akan dikenakan pertolongan tersebut

sangat tergantung kepada individu.

3. Mengingatkan akan adanya tanggung jawab sosial, dalam hal ini individu

diingatkan pada norma tanggung jawab sehingga memacunya mempraktekkan

perilaku prososial.

b. Norma timbal balik

Norma ini menekankan bahwa individu harus tolong menolong dengan

orang yang pernah menolong kita. Penelitian yang ada mengungkapkan bahwa

orang lebih cenderung menolong individu yang pernah menolong mereka.

c. Norma keadilan sosial

Page 48: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

36

Norma keadilan sosial menekankan pada aturan mengenai keadilan dan

pembagian sumber daya secara adil. Prinsip keadilan, antara lain kesamaan. Jadi,

bila dua orang memberi andil yang sama dalam suatu tugas, sewajarnya keduanya

menerima ganjaran yang sama. Karena itu, jika salah seorang menerima lebih

banyak dari yang lain maka orang tersebut akan mengalami tekanan untuk

mencoba memulihkan keadilan dengan mengurangi pembagian ganjaran tersebut.

Jadi, menurut norma sosial, pada dasarnya perilaku prososial merupakan

perilaku yang dikehendaki secara umum oleh masyarakat, sebab membawa

manfaat yang besar dalam interaksi kehidupan masyarakat. Itulah sebabnya,

misalnya jika ada anggota masyarakat yang sedang dilanda kesulitan dan

membutuhkan pertolongan, ada saja kemungkinan anggota masyarakat lain

memberikan pertolongan untuk meringankan kesulitannya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik penolong,

karakteristik orang yang ditolong, dan karakteristik situasional, serta norma sosial

adalah empat faktor yang sangat berperan terhadap individu dalam mengambil

keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan prososial.

2.2.4 Tahap-Tahap dalam Perkembangan Perilaku Prososial

Uraian di bawah ini membahas mengenai lima tahapan perkembangan

perilaku prososial menurut Latane dan Darley (Wiggins dkk., 1994), yaitu:

1. Tahap Notice that something is happening. Individu yang berada pada tahap

ini akan memperhatikan sesuatu yang sedang terjadi. Jika hal tersebut tidak

menarik perhatiannya maka proses akan berhenti, sehingga tidak terjadi

Page 49: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

37

perilaku prososial. Sebaliknya bila hal tersebut menarik perhatiannya maka

proses akan meningkat pada tahap berikutnya.

2. Tahap the situation interpreted correctly. Pada tahap ini individu akan

melakukan analisis terhadap peristiwa atau situasi yang ada setepat mungkin

menurut persepsinya. Jika individu memutuskan bahwa peristiwa atau situasi

tidak memerlukan pertolongannya, maka proses akan berhenti. Sehingga

perilaku prososial tidak mungkin muncul. Sebaliknya jika individu

memutuskan untuk menolong karena dalam situasi tersebut diperlukan

bantuannya, maka akan beranjak naik ke tahap selanjutnya.

3. Tahap assume responsibility. Pada tahap ini individu akan menganalisis sejauh

mana individu mampu memikul tanggung jawab dalam memberikan

pertolongan pada situasi atau kejadian tersebut. Bila individu memutuskan

sanggup, maka akan meningkat lagi ke proses selanjutnya. Sebaliknya bila

individu memutuskan tidak sanggup bertanggung jawab maka proses akan

berhenti dan tidak terjadi perilaku prososial.

4. Tahap decided what to do. Individu yang berada pada tahap ini akan

merencanakan dan melakukan hal yang dianggapnya paling baik. Jika individu

dapat membuat suatu keputusan mengenai apa yang harus dilakukan dan mana

yang terbaik, maka individu akan masuk ke proses berikutnya. Namun, jika

individu tidak sanggup mengambil keputusan maka proses akan berhenti dan

tingkah laku prososial tidak akan muncul.

5. Tahap engage in the behavior. Pada tahap ini individu merencanakan

bagaimana bentuk perilaku nyata yang akan dilakukannya. Jika individu tidak

Page 50: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

38

dapat memutuskan bagaimana bentuk tingkah laku nyata yang akan

dilakukannya, maka proses akan berhenti dan perilaku prososial tidak akan

muncul. Sebaliknya, perilaku prososial akan muncul apabila individu telah

menemukan dan memutuskan bentuk tingkah laku konkret yang akan

dilakukan.

Perhatian utama Latante dan Darley adalah bahwa proses kognisi, dalam

arti bagaimana individu mempersepsi dan menafsirkan suatu peristiwa/ kejadian

atau keadaan yang berlangsung saat itu, merupakan faktor penentu muncul

tidaknya perilaku prososial. Hal ini dimulai dari tahap yang sederhana (tahap

notice that something is happening), yaitu dari sekadar memperhatikan terjadinya

sesuatu sampai pada tahap individu memutuskan bentuk perilaku yang nyata

(tahap engage in the behavior)

2.2.5 Pengukuran Tingkah Laku Melalui Personal Goals

Staub (1978) mengemukakan suatu model untuk memprediksi tingkah

laku prososial, antara lain melalui pengukuran personal goals. Salah satu

pendekatan untuk mengukur personal goals adalah melalui pengukuran jaringan

kognisi yang berhubungan dengan personals goals yang mempunyai tiga unsur.

Pertama, orientasi perasaan positif terhadap orang lain. Kedua, perhatian terhadap

kesejahteraan orang lain. Ketiga, rasa tanggung jawab terhadap kesejahteraan

orang lain.

Pendapat Staub (Pulungan, 1993) tersebut di atas akan menjadi sumber

utama penelitian dalam variabel kecenderungan perilaku prososial, termasuk

Page 51: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

39

dalam penyusunan blue print. Secara rinci pandangan Staub tersebut dapat

digambarkan dalam skema untuk memprediksi tingkah laku prososial melalui

personal goals berikut ini.

JARINGAN

KOGNISI

PrososialGoals

PERSONALS

GOALS

TINGKAH

LAKU

Orientasi perasaan postif terhadap orang lain

Perhatian terhadap kesejahteraan orang lain

Tingkah laku Prososial

Rasa tanggung jawab terhadap kesejahteraan orang lain

Bagan 2.1 Skema Personals Goals

Menurut skema di atas tingkah laku dapat diprediksi melalui personal

goals sedangkan personal goals diprediksi melalui jaringan kognisi. Dalam hal ini

tingkah laku merupakan suatu usaha individu untuk meredakan ketegangan yang

ditimbulkan oleh personal goals. Jadi, tingkah laku prososial merupakan

manifestasi dari prososial goals yang mendominasi personal goals. Intensitas

prososial goals dalam personal goals dapat diprediksi melalui tiga dimensi

jaringan kognisi. Pertama, orientasi perasaan positif terhadap keberadaan orang

lain di lingkungannya. Hal ini berarti tidak hanya menyangkut bagaimana

perasaan individu terhadap orang lain tetapi juga bagaimana perasaan orang lain

terhadap individu menurut individu tersebut. Kedua, perhatian terhadap

Page 52: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

40

kesejahteraan orang lain. Artinya, sejauh mana individu tersebut merasa bahwa

kesejahteraan orang lain itu penting. Ketiga, rasa tanggung jawab terhadap

kesejahteraan orang lain. Maksud dari rasa tanggung jawab dalam konteks ini

adalah seberapa jauh individu merasa bertanggung jawab terhadap kesejahteraan

orang lain kendati hal tersebut bukanlah menjadi tanggung jawabnya. Tingkah

laku prososial jangan dipandang sebagai alat untuk mencapai goals melainkan

harus dilihat sebagai manifestasi dari prososial goals.

2.2.6 Keterkaitan Antara Kepribadian Ekstravert Introvert Dengan

Kecenderungan Perilaku Prososial

Eysenck dalam teori dimensi kepribadian introvert ekstravert

mengemukakan bahwa yang dimaksud trait adalah beberapa habitual respon yang

saling berhubungan satu sama lain dan cenderung ada pada diri individu yang

kemudian membentuk suatu tipe kepribadian tertentu yang dia anggap

menentukan perbedaan individu dalam tigkah lakunya bila dihadapkan dengan

stimulus-stimulus di dalam lingkungannya (Eysenk, 1980). Tipe kepribadian

tersebut adalah introvert dan ekstravert yang mempunyai beberapa karakteristik

tersendiri. Tipe kepribadian introvert memiliki sifat-sifat seperti hati-hati, tenang,

dapat bekerja sendiri, cenderung berpikir dahulu sebelum bertindak, dan kurang

bergaul. Sedangkan untuk orang ekstravert memiliki ciri kecenderungan untuk

cepar bertindak, santai, optimis, membutuhkan orang lain untuk diajak bicara, dan

tidak menyukai bekerja sendiri.

Page 53: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

41

Dengan adanya perbedaan karakteristik seperti di atas tentunya

mempengaruhi tindakan individu dalam menyikapi perilaku prososial. Individu

yang memiliki sifat introvert cenderung lambat dalam merespon lingkungan yang

membutuhkan pertolongannya karena dia cenderung berhati-hati dan berpikir

dahulu sebelum bertindak. Selain itu, orang introvert sudah terbiasa dengan

melakukan kegiatan yang bersifat perorangan karena mereka tidak begitu suka

bergaul. Mereka membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menolong orang

lain. Lain halnya dengan individu yang berkepribadian ekstravert. Mereka

membutuhkan orang lain untuk diajak berdiskusi dan memecahkan masalah,

senang bergaul, memiliki aktivitas yang tinggi, dan menuruti dorongan hati yang

tinggi sehingga mereka dengan cepat akan merespon lingkungan yang

membutuhkan.

Bila dihubungkan dengan teori personals goals dari Staub (Staub, 1978)

bahwa tingkah laku prososial bisa diprediksi melalui tiga dimensi jaringan

kognisi, yaitu orientasi perasaan positif terhadap orang lain, perhatian terhadap

kesejahteraan orang lain, dan rasa tanggung jawab terhadap kesejahteraan orang

lain. Maka individu yang memiliki kecenderungan perilaku prososial akan selalu

mempunyai minat untuk berhubungan dengan orang lain. Karakteristik tipe

kepribadian ekstravert berkaitan dengan perilaku prososial karena tipe ekstravert

yang khas adalah mudah menjalin sosialisasi, banyak memiliki teman,

membutuhkan orang-orang dan cenderung mempunyai minat yang tinggi terhadap

pergaulan.

Page 54: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

42

Dari uraian tersebut di atas terlihat bahwa muncul tidaknya kecenderungan

perilaku prososial individu, antara lain terkait degan faktor kepribadian yang

dimiliki individu tersebut.

2.3 Santri Sekolah Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung

Pesantren Persatuan Islam adalah suatu lembaga pendidikan yang bergerak

dalam bidang pendidikan keagamaan dengan kurikulum yang disusun terdiri atas

70% pelajaran agama dan 30% pelajaran ilmu pengetahuan umum. Pesantren

Persatuan Islam no 1 didirikan pada tgl 4 Maret 1936, atau tepatnya 1 Dzulhijjah

1354. Tujuan dari pesantren ini adalah untuk membentuk kader-kader yang

mempunyai keinginan menyebarkan agama Islam berdasarkan Al Quran dan As

Sunnah. Selain itu, juga untuk mencetak mubalig yang mampu mendakwahkan,

mengajarkan, membela, serta memelihara agama Islam di manapun mereka

berada.

Santri adalah kata lain dari siswa atau orang yang belajar di lingkungan

pesantren. Khusus dalam hal ini adalah siswa yang belajar atau sekolah di Sekolah

Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung. Santri memiliki hak untuk mendapatkan

pengajaran dan pendidikan, baik yang bersifat akademik maupun nonakademik.

Kewajiban mereka adalah mematuhi segala tata tertib ataupun program yang

diberlakukan di sekolah, dalam hal ini Sekolah Pesantren Persatuan Islam 1

Bandung. Selain pengetahuan akademik, pengetahuan agama, dan keterampilan

IPTEK, santri pun mendapatkan pendidikan sosial kemasyarakatan.

Page 55: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

43

Di Pesantren ini ada beberapa jenjang/tingkat pendidikan yang diterapkan.

Pertama, tingkat tajhiziyah (masa persiapan), yaitu bagi mereka yang baru masuk

ke pesantren setelah mereka lulus SD. Kedua, tingkat tsanawiyah (setara dengan

SLTP). Ketiga, tingkat mu’alimien (tingkat pengajar) atau setingkat Sekolah

Lanjutan Tingkat Atas.

2.4 Kerangka Berpikir

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu berinteraksi sosial dengan

manusia lainnya. Para santri pun melakukan interaksi sosial. Hal tersebut akan

terbagi dalam dua bentuk. Pertama, interaksi sosial hanya menghasilkan

komunikasi formal yang sifatnya tidak mendalam. Artinya, hal ini tidak memberi

pengaruh pada objek interaksi sosial tersebut. Kedua, interaksi sosial yang tidak

saja formal bahkan meluas secara emosional. Artinya, banyak memberi pengaruh

pada objek interaksi sosial tersebut. Pengaruh tersebut adalah berhasilnya santri

untuk memenuhi kebutuhan yang diminta atau memang diperlukan oleh objek dari

interaksi sosialnya. Mengapa seorang santri dapat segera menanggapi seseorang

yang membutuhkan bantuan dan mengapa santri lainnya tidak menanggapi

kebutuhan bantuan dari orang lain, adalah hal yang terjadi dalam dunia realitas.

Perilaku santri diharapkan tidak terlepas dari berbagai faktor yang

mempengaruhiya. Dalam posisi mereka sebagai santri, mereka paling tidak

dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Yang dimaksud

faktor internal adalah bagaimana pola kepribadian santri tersebut. Adapun yang

Page 56: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

44

dimaksud faktor eksternal adalah proses pembelajaran yang diterima santri selama

mengikuti pendidikan tingkat Mu’alimien di PPI 1 Persis.

Menurut Eysenck, kepribadian merupakan keseluruhan dari pola-pola

tingkah laku aktual sebagai potensi dari organisme yang ditentukan oleh faktor

keturunan dan lingkungan. Eysenck mendasarkan teorinya pada 4 prinsip dasar,

yaitu: prinsip biologi, prinsip metodologi, prinsip learning, dan prinsip struktural

dinamis. Pada prinsip struktural dinamis dijelaskan Eysenck bahwa ada dimensi

Extravert Introvert. Dalam kenyataannya, para santri juga ada yang berpola

kepribadian introvert dan yang berpola kepribadian extravert.

1. Santri yang extravert akan lebih mudah menjalin hubungan sosial, penuh

kegembiraan, responsive pada hal di luar dirinya, tanggap dalam menjawab,

santai, optimis, dan secara menyeluruh perasaan-perasaannya tidak

berdasarkan pada kontrol-kontrol yang ketat. Sebagian dari mereka juga aktif

di kegiatan eskstrakulikuler setingkat OSIS yang dinamakan RG (Rijalul

Ghad) untuk santri pria dan UG (Ummahatul Ghad) untuk santri wanita.

2. Santri yang introvert akan lebih mudah menarik diri atau mengucilkan diri

dari lingkungan sosial. Interaksi sosial mereka dapat dikatakan amat terbatas,

misalnya gemar mengintrospeksi, menjaga jarak, dan kurang ramah.

Cenderung serius, menyukai cara hidup yang teratur, dan secara menyeluruh

menjaga perasaan-perasaannya di bawah kontrol yang tetap. Sebagian besar

dari mereka tidak terlampau aktif baik di RG maupun UG.

Page 57: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

45

Dengan dua pola kepribadian yang berbeda dari para santri tersebut, maka

akan ditimbulkan perilaku yang berbeda pula ketika menanggapi permasalahan

yang mereka hadapi.

Sebagai faktor eksternal, seluruh santri akan mendapatkan proses

pembelajaran yang sama, baik yang bersifat spesifik keagamaan, seperti materi

pembelajaran aqidah (Tauhid), syariah (Fiqih), Waris (Faroid), toharoh, dan

akhlak. Maupun pelajaran yang bersipat umum, seperti matematika, biologi,

psikologi, bahasa Inggris, dan komputer. Pelajaran yang spesifik, khususnya

akhlak adalah suatu pelajaran yang berhubungan dengan kaidah-kaidah moral

yang meliputi:

1. Hubungan manusia dengan Tuhan.

2. Hubungan manusia dengan manusia.

3. Hubungan manusia dengan fauna.

4. Hubungan manusia dengan flora.

5. Hubungan manusia dengan alam gaib.

Dalam kaitannya dengan penelitian ini, diharapkan lebih ditekankan pada

akhlak yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan manusia. Hubungan

pelajaran tentang akhlak ini pun sangat luas seperti:

1. Hubungan anak dengan orang tua.

2. Hubungan seorang muslim dengan seorang muslim.

3. Hubungan seorang muslim dengan tetangga.

4. Hubungan pemimpin dengan rakyat.

5. Hubungan murid dengan guru.

Page 58: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

46

6. Hubungan pria dengan wanita.

Watson mendevinisikan perilaku prososial sebagai perilaku yang

membawa konsekuensi positif bagi orang lain atau orang yang dikenakan

pertolongan. Artinya, perilaku prososial yang dilakukan sang penolong harus

memberi akibat yang bersifat positif terhadap orang yang dikenai pertolongan.

Maka dikaitkan dengan proses pembelajaran tingkat mu’alimien di PPI 1,

diharapkan sikap prososial ini akan muncul sebagai sebuah perilaku yang

dilandasi ajaran akhlak tersebut di atas. Namun, dalam kenyataannya mungkin

saja ada santri yang menonjol sikap prososialnya dan ada santri yang kurang

menonjol sikap prososialnya, sehingga faktor eksternal ini tampaknya tidak

memberikan pengaruh yang sama terhadap para santri .

Kenapa seseorang mau menolong sedangkan yang lainnya tidak. Sears

menjelaskan bahwa ternyata ada faktor–faktor yang mempengaruhi prososial,

yaitu: karakteristik penolong, seseorang melakukan pertolongan karena

dipengaruhi hal–hal seperti suasana hati, faktor kepribadian, faktor distress diri,

rasa empati, dan rasa bersalah karakteristik orang yang ditolong .Yang sangat

ditekankan oleh faktor–faktor karakteristik calon individu yang akan ditolong

berupa orang–orang yang pantas untuk ditolong, menolong orang yang disukai,

dan karakteristik situasional. Karakteristik situasional yang dimaksud adalah

kondisi lingkungan, tekanan waktu, dan kehadiran orang lain.

Norma sosial. Perilaku prososial muncul karena secara umum dipandang

bermanfaat bagi masyarakat sehingga menjadi bagian dari aturan sosial atau

Page 59: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

47

norma sosial. Norma sosial tersebut mencakup rasa tanggung jawab sosial, norma

timbal balik, dan norma keadilan sosial.

Mencermati hal di atas, ternyata prilaku prososial juga dilandasi oleh

karakteristik penolong, di antaranya kepribadian penolong. Eysenck mengatakan

bahwa pola tingkah laku individu dengan tipe kepribadian tertentu akan tercermin

dalam tindakan yang berbeda ketika menghadapi suatu masalah. Begitu pula

halnya jika individu tersebut dihadapkan pada masalah yang dapat menimbulkan

respon prososial. Bagaimana seorang santri dengan pola kepribadian introvert

menanggapi kondisi prososial tertentu dan bagaimana seorang santri dengan pola

kepribadian ekstravert menanggapi kondisi prososial tertentu merupakan hal yang

ingin diketahui . Untuk lebih jelasnya, penulis ingin mengetahui apakah terdapat

hubungan tipe kepribadian introvert dan ekstravert terhadap sikap prososial. Oleh

karena itu, dapat dilihat melalui bagan kerangka pikir.

Dari uraian di atas, maka peneliti mencoba meneliti hubungan tipe

kepribadian introvert ekstravert dengan perilaku prososial pada siswa mu’alimien

Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung. Berikut bagan kerangka berpikir sekaligus

sebagai asumsi penelitian.

Page 60: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

48

TIPE KEPRIBADIAN

Tipe KepribadianINTROVERTInaktivitasKurang kemampuan bergaulKehati-hatian KontrolHambatan Kedalaman berpikir Tanggung jawab

Tipe KepribadianEKSTRAVERTAktivitasMinat bergaul Pengambilan resiko Menuruti dorongan hati Pernyataan perasaan Kepraktisan Tidak bertanggung jawab

Orientasi perasaan postif terhadap orang lain rendah

Perhatian terhadap kesejahteraan orang lain rendah

Rasa tanggung jawab terhadap kesejahteraan orang lain rendah

PROSOSIALRENDAH

Orientasi perasaan positif terhadap orang lain tinggi

Perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tinggi

Rasa tanggung jawab terhadap kesejahteraan orang lain tinggi

PROSOSIALTINGGI

Bagan 2.2 Skema Kerangka Berpikir

Page 61: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

49

2.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah kesimpulan yang bersifat sementara. Diterima atau

ditolaknya hipotesis sangat tergantung dari hasil penelitian yang didasarkan

definisi operasional (Sutrisno Hadi, 1989: 63). Hipotesis dalam penelitian ini

adalah:

Hipotesis Kerja (Ha) : Ada hubungan antara tipe kepribadian Introvert ekstravert

dengan kecenderungan perilaku prososial siswa

Mu’alimien Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung.

Hipotesis Nihil (Ho) : Tidak ada hubungan antara tipe kepribadian Introvert

ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

siswa Mu’alimien Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung.

Page 62: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

BAB III

METODE PENELITIAN

Pembahasan dalam bagian ini meliputi beberapa unsur metode penelitian,

yaitu identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi

dan metode pengambilan sampel penelitian, metode pengumpulan data, pengujian

alat ukur, dan metode analisis data.

3.1 Identifikasi Variabel Penelitian

Penelitian ini meliputi dua variabel penelitian, yaitu:

a. Variabel 1: Tipe Kepribadian Introvert Extravert

b. Variabel 2: Perilaku Prososial

3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional melekatkan arti pada suatu konstruk atau variabel dengan

cara menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan yang perlu untuk

mengukur konstruk atau variabel tersebut. Dengan kata lain, definisi operasional

berfungsi memberikan batasan atau arti suatu variabel dengan merinci hal yang harus

dikerjakan oleh peneliti untuk mengukur variabel tersebut (Kerlinger, 1998: 51). Pada

dasarnya ada dua jenis definisi operasional, yaitu definisi operasional terukur dan

eksperimental. Definisi operasional terukur memaparkan cara pengukuran suatu

variabel (Kerlinger, 1998 : 52), yang menjadi dasar penelitian ini.

50

Page 63: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

51

Definisi operasional merupakan operasionalisasi dari variabel-variabel yang

akan dikenakan dalam penelitian, yaitu:

a. Tipe kepribadian dalam hal ini tipe kepribadian yang dikemukakan Eysenck

dikonsepkan sebagai interkorelasi antara trait-trait dalam dimensi kepribadian

introver extravert yang dapat diobservasi dari seorang individu.

1. Introvert

Seorang yang introvert adalah seorang yang tenang, lebih suka menarik diri

atau mengucilkan diri, introspeksi, gemar membaca buku-buku daripada bergaul

dengan orang lain, menjaga jarak, dan kurang ramah kecuali kepada teman-teman

karibnya. Dia cenderung untuk merencanakan terlebih dahulu sebelum melakukan

sesuatu (dengan semboyan melihat sebelum melompat), memiliki syakwasangka

terhadap sesuatu yang muncul pada saat itu. Dia tidak menyukai kegembiraan yang

berlebihan, menghadapi kehidupan setiap hari dengan keseriusan, dan menyukai cara

hidup yang teratur. Dia menjaga perasaan-perasaannya di bawah kontrol yang tetap,

jarang bertindak agresif, dan tidak mudah menjadi marah. Dia dapat dipercaya, agak

pesimis, dan umumnya menempatkan nilai-nilai yang standar etisnya tinggi.

2. Ekstravert

Tipe ekstravert yang khas adalah mudah menjalin sosialisasi, menyukai pesta-

pesta, banyak memiliki teman, membutuhkan orang-orang untuk diajak bicara, dan

tidak menyukai membaca atau belajar sendiri. Dia sangat membutuhkan

kegembiraan, mengambil atau mempergunakan kesempatan, sering memperhatikan

apa yang terjadi di luar dirinya, tindakan-tindakannya tidak dipikirkan terlebih

Page 64: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

52

dahulu, dan umumnya mirip seorang individu yang impulsif. Gemar memperolok

orang lain, selalu memiliki kesiapan dalam menjawab, umumnya menyukai

perubahan, ia kurang perduli, santai, optimis, menyukai gelak tawa, dan rasa gembira.

Lebih suka untuk tetap bergerak serta melakukan sesuatu, cenderung agresif dan

cepat marah, secara menyeluruh perasaan-perasaannya tidak berada dalam kontrol

yang ketat. Dia tidak selalu merupakan seseorang yang dapat dipercaya. Untuk

mengukur kecenderungan introvert ekstravert dalam penelitian ini digunakan EPI –

A. (Eysenk’s Personality Inventory – A).

Kecenderungan perilaku prososial adalah segala kesiapan untuk bertindak

yang ditujukan kepada orang tua, tetangga, lingkungan sekolah (teman, guru, dan

seluruh civitas akademika beserta pendukungnya), dan orang lain (yang tidak

dikenalnya). Maksudnya adalah untuk mensejahterakan dan tindakan tersebut tidak

bertentangan dengan norma yang berlaku di lingkungan masyarakat, yang meliputi

orientasi perasaan positif, perhatian terhadap kesejahteraan, dan rasa tanggung jawab,

serta kewajiban. Diukur dengan skala kecenderungan perilaku prososial. Staub (1978)

mengemukakan suatu model untuk memprediksi tingkah laku prososial, antara lain

melalui pengukuran personal goals. Salah satu pendekatan untuk mengukur personal

goals adalah melalui pengukuran jaringan kognisi yang berhubungan dengan

personals goals yang mempunyai tiga unsur, yaitu: pertama orientasi perasaan positif

terhadap orang lain, kedua perhatian terhadap kesejahteraan orang lain, dan ketiga

rasa tanggung jawab terhadap kesejahteraan orang lain.

Page 65: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

53

Pendapat Staub tersebut di atas akan menjadi sumber utama penelitian dalam

variabel kecenderungan perilaku prososial, termasuk dalam penyusunan blue print.

3.3 Populasi dan Metode Pengambilan Sampel Penelitian

a. Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang diperoleh

berdasarkan ciri-ciri yang diduga dari sampel atau sebagian dari individu yang

mewakili dan hendak digeneralisasikan atau dianalisa secara umum (Sutrisno Hadi,

1995: 70).

Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh santri kelas tiga

Mu’alimien Sekolah Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung yang berjumlah 135

santri.

b. Sampel

Sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi

(Sutrisno Hadi, 1996: 221). Sebagaimana telah disebutkan di atas, penelitian ini akan

menggunakan santri yang sedikitnya sudah melakukan proses belajar selama dua

tahun atau yang duduk di kelas tiga A, B, dan C di Sekolah Pesantren Persatuan

Islam 1 Bandung.

Cara memperoleh sampel dalam penelitian ini digunakan teknik sampling

aksidental. Sampling Aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat

digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok

Page 66: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

54

sebagai sumber data (Sugiyono, 2006). Dalam penelitian ini, kebetulan yang menjadi

sampel adalah kelas tiga Mu’alimien A, B, dan C jumlahnya 75 orang Sekolah

Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini berupa

skala Likert yang dirancang berdasarkan definisi operasional yang bertolak dari teori

yang ada. Ada dua model Likert yang telah dimodifikasi dalam penelitian ini, yaitu:

skala kepribadian introvert-ekstravert dan skala kecenderungan perilaku prososial

yang terdiri atas sejumlah pernyataan dengan respon berjenjang empat (Sangat

Setuju, Setuju, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju). Tujuan dari perskalaan ini

adalah untuk memperoleh pengetahuan atau data yang dalam hal ini untuk

mengetahui sejauh mana hubungan kepribadian introvert-ekstravert dengan

kecenderungan perilaku prososial dari sampel.

Skala Likert merupakan skala yang memiliki lima tingkat jawaban mengenai

kesetujuan responden terhadap pernyataan yang dikemukakan melalui pilihan

jawaban yang disediakan (Sevilla, 1993 dan Ray & Ravizza, 1984). Skala ini dalam

bentuk yang semula subjek diminta menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuan

terhadap isi pernyataan dalam lima kategori respon, yaitu sangat tidak setuju (STS),

tidak setuju (TS), ragu-ragu (R), setuju (S), dan sangat setuju (SS).

Dalam penelitian ini modifikasi Skala Likert dilakukan dengan

menghilangkan kategori respon ragu-ragu atau entahlah (E) dengan tiga alasan:

Page 67: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

55

pertama, kategori (E) mempunyai arti ganda, atau dapat diartikan netral, bisa saja

setuju atau tidak setuju bahkan ragu-ragu. Kategori dalam pengertian ganda tersebut

(multiple interpretable) tidak diharapkan dalam satu instrument. Kedua, adanya

jawaban di tengah menimbulkan kecenderungan menjawab ke tengah (central

tendency effect), khususnya terhadap subjek yang ragu-ragu. Ketiga, kategorisasi

jawaban SS-S-TS-STS adalah untuk melihat kecenderungan pendapat responden ke

arah setuju atau tidak setuju (Sutrisno Hadi, 1991: 20).

Alasan mengapa Skala Likert dipakai dalam penelitian ini adalah karena skala

ini memiliki nilai reliabilitas (rrt) yang tinggi, sederhana, dan mampu

mengungkapkan perasaan responden dengan baik (Chisnell, 1975: 225) serta sangat

bermanfaat dalam pengukuran tingkah laku karena lebih mudah dilakukan (Kerlinger,

1973 Sevilla Etal., 1993 dan Moh. Nasir, 1988: 398).

Penskoran pada setiap respon atas pernyataan favorable (pernyataan yang

mendukung) dan pernyataan unfavorable (pernyataan yang tidak mendukung)

dilakukan secara berbeda. Pernyataan favorable dengan pilihan respon SS (sangat

setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju) secara berturut-

turut diberi skor 4, 3, 2, dan 1. Sebaliknya untuk pernyataan unfavorable dengan

pilihan respon SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak

setuju) secara berturut-turut diskor 1, 2, 3, dan 4. Contoh penrnyataan favorable

adalah “Saya mempertimbangkan sudut pandang orang lain dalam memandang suatu

masalah”. Sedangkan contoh pernyataan yang unfavorable adalah “Keputusan yang

saya ambil atas suatu hal tidak berdasarkan pertimbangan yang matang dengan hal-

Page 68: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

56

hal yang terkait dengannya”. Jadi, pernyataan favorable adalah pernyataan yang

bersifat positif dan mendukung indikator/ faktor, sedangkan pernyataan unfavorable

sebaliknya.

Pada penelitian ini subjek secara berturut-turut diberikan skala kepribadian

dan skala kecenderungan perilaku prososial untuk diisi.

Adapun indikator penelitian sikap prososial yang akan menjadi dasar

penilaian tinggi rendahnya sikap prososial adalah sebagai berikut:

1. Memiliki orientasi perasaan positif kepada keluarga, tetangga, guru dan orang lain

atau masyarakat sekitar.

2. Mampu berkorban untuk melakukan tindakan yang berhubungan dengan

kesejahteraan baik di keluarga, Tetangga, Teman, Guru dan orang yang tidak

dikenal sekalipun.

3. Memiliki rasa tanggung jawab dan kesadaran akan kewajibannya sebagai mahluk

sosial sesuai dengan perannya masing-masing baik di keluarga, tetangga, teman,

guru atau orang lain sekalipun.

Secara lengkap blue print (kisi-kisi) skala kecenderungan perilaku prososial

dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini:

Page 69: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

57

Table 3.1

Blue Print (kisi-kisi) Skala Kecenderungan Perilaku Prososial

FAKTOR

Orientasi Perasaan Positif

PerhatianTerhadap

Kesejahteraan

Rasa Tanggung Jawab

NoSituasi Tempat Munculnya KecenderunganPerilaku Prososial

ItemFav

Item UF

Item Fav

ItemUF

ItemFav

Item UF

1 Keluarga 67 13, 17, 61

41 1, 5, 9, 21, 33, 49

29, 45, 37, 53, 57

16

2 Tetangga/Masyarakat sekitar tempat tinggalnya

54, 58, 62

38, 50 2, 6, 10,11, 18

22,26,42, 51

14, 69 30, 34, 64

19

3 Civitas Akademika (Guru, Teman, dan Staf)

20, 24, 65

36, 40, 44, 46, 56

4, 52, 66

68 8, 12, 16, 60

28, 47, 32, 48

20

4 Orang lain yang tidak dikenal (masyarakat sekitar sekolah)

27 3, 19, 31,35,39,55, 63

15,23,43, 59

25 7 14

Keterangan:

Item FAV adalah item yang favorable (pernyataan positif) Item UF adalah item yang unfavorable (pernyataan negatif)

Untuk mengukur atau mendapatkan data kepribadian introvert maupun

ekstravert santri, maka digunakan alat ukur yaitu: Eysenck Personal Inventory (EPI)

– A yang dimodifikasi oleh Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. EPI – A terdiri

dari 57 pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan yang disediakan memiliki dua alternatif

jawaban, yaitu jawaban ‘YA’ dan jawaban ‘TIDAK’. Untuk jawaban yang sesuai

dengan kriteria yang telah ditentukan akan mendapat skor 1 (satu) dan untuk jawaban

Page 70: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

58

yang tidak sesuai dengan kriteria yang ada akan mendapat skor 0 (nol). Subjek

diminta untuk memilih salah satu alternatif jawaban tersebut. Adapun caranya adalah

dengan mencantumkan tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan keadaan

dirinya. Dalam tes ini ditekankan bahwa reaksi pertama setelah membaca pertanyaan

merupakan jawaban yang seharusnya dituliskan dan bahwa semua jawaban yang

ditulis adalah benar.

Di depan setiap pertanyaan terdapat indikasi sebagai berikut:

- a.e. : affiliative extraversion

- a.l. : affiliative lie

- an : affiliative neoriticism

- n.e. : non-affiliative extraversion

- n.l. : non- affiliative lie

- nn : non affiliative neoriticism

Ketentuan untuk penilaiannya dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.2

Ketentuan Penilaian EPI – A

Jawaban a.e. a.n. a.l.

Ya 1 1 1

Tidak 0 0 0

Page 71: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

59

Jawaban n.e. n.n. n.l.

Ya 0 0 0

Tidak 1 1 1

Seluruh jawaban subjek diberi skor sesuai dengan ketentuan di atas, dengan

memperhatikan indikasi yang ada di depan setiap pertanyaan. Untuk menentukan

kecenderungan kepribadian dilakukan dengan menjumlahkan hasil skor pada

pertanyaan yang di depannya ada indikasi a.e. dan n.e.

Kriteria penentuannya adalah:

Extraversion : M = 13-15

> 14 = Extraversion

< 12 = Introversion

3.5 Pengujian Alat Ukur

Alat ukur atau instrumen berupa skala harus melalui tahap uji coba (try out)

pada sejumlah subjek atau sampel tertentu sebelum dipakai dalam penelitian yang

sesungguhnya. Pada setiap penelitian ilmiah harus menggunakan alat ukur yang valid

dan relialabel. Alat ukur dikatakan valid apabila mengukur dengan tepat gejala-gejala

yang akan diukur dan seberapa jauh alat ukur tersebut memberikan sifat ketelitian

sehingga dapat menunjukkan sebenarnya gejala yang diukur. Alat ukur yang

relialabel berarti sejauhmana alat tersebut mampu memberikan keajegan atau

Page 72: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

60

konsistensi pengukuran sesuai dengan apa yang telah diukur. Pada bagian ini akan

dibahas mengenai validitas item, korelasi antarfaktor, dan reliabilitas.

a. Uji Validitas

1. Validitas Alat Ukur

Saifudin Azwar (1997: 5) mengemukakan bahwa secara etimologis istilah

validitas berasal dari validity yang berarti sejauhmana ketepatan dan kecermatan

suatu alat dalam melakukan fungsi ukurnya. Instrumen pengukur dikategorikan

memiliki validitas tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau

memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran

tersebut. Alat tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan

pengukuran dikategorikan sebagai tes yang mempunyai validitas rendah.

Analisis alat ukur variabel tipe keperibadian introvert ekstravert dengan

kecenderungan perilaku prososial ini memakai teknik korelasi Rank Spearman karena

merupakan teknik korelasi untuk data ordinal atau berjenjang. Setelah diketahui

berapa item yang valid, maka dilakukan uji reliabilitas. Yang dimaksud uji reliabilitas

adalah kehandalan suatu tes seperti yang dicerminkan dalam kemantapan/keajegan

dari skor-skor dalam melakukan pengukuran yang berulang-ulang terhadap kelompok

yang sama.

b. Uji Reliabilitas

Alat ukur atau skala dituntut juga harus memenuhi persyaratan reliable.

Pengukuran reliabilitas ini didasarkan pada item-item yang telah dinyatakan valid.

Istilah reliabilitas secara etimologis berasal dari kata reliability yang mempunyai akar

Page 73: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

61

kata rely dan ability. Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi disebut sebagai

pengukuran yang reliabel. Dalam prakteknya istilah reliabilitas disebut dengan

berbagai nama, sperti: keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, dan

konsistensi. Jadi, pada dasarnya konsep reliabilitas mengandung pengertian

sejauhmana suatu pengukuran dapat dipercaya (Saifuddin Azwar, 1997: 4).

Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya jika dalam beberapa kali pelaksanaan

pengukuran terhadap kelompok subjek yang diukur belum berubah. Hasil yang

relatif sama tetap dimungkinkan suatu toleransi atas perbedaan-perbedaan kecil di

antara hasil beberapa kali pengukuran. Jika ditemukan perbedaan yang besar dari

waktu ke waktu, maka hasil pengukuran dikatakan tidak bisa dipercaya dan tidak

reliabel (Saifudin Azwar, 1997: 4).

Untuk mencari reliabilitas skala dalam penelitian ini, penulis akan memakai

teknik belah dua (split-half reliability technique).

Langkah-langkah yang digunakan dalam menggunakan teknik ini, yaitu:

1. Mengumpulkan item-item yang valid (berdasarkan uji validitas) menjadi satu,

sedangkan item yang tidak valid dibuang.

2. Membagi item-item yang valid tersebut menjadi dua belahan, yaitu item yang

ganjil dan genap. Belahan pertama berisikan item bernomor ganjil, sedangkan

item yang kedua berisikan item bernomor genap.

3. Skor untuk masing-masing item pada belahan dijumlahkan, langkah ini akan

menghasilkan dua skor total, yakni skor total untuk belahan pertama dan skor

total untuk belahan kedua.

Page 74: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

62

4. Mengkorelasikan skor total belahan pertama dengan yang kedua menggunakan

teknik korelasi Formula Spearman-Brown.

Formula ini hanya dapat dikenakan pada data suatu skala sikap yang berisi

jumlah item dalam jumlah yang seimbang. Pembelahan ini dapat dilakukan dengan

mengelompokan item-item bernomor genap menjadi satu pula. (Azwar, 1995: 181-

182).

Rumus yang digunakan dalam mencari reliabilitas dengan menggunakan

Formula Spearman-Brown adalah sebagai berikut:

r xx’ = 2 (r y1y2) 1+(r y1y2)

Keterangan:

r xx’ = Angka reliabilitas keseluruhan item

r y1y2 = Angka korelasi belahan pertama dan belahan kedua

Setelah melakukan uji reliabilitas, maka dihitung harga korelasinya, kemudian

harga korelasi tersebut disesuaikan dengan klasifikasi yang dikemukakan oleh

Guilford (Subino, 1987: 155), adalah:

Page 75: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

63

Tabel 3.3

Kaidah Reliabilitas

Angka Koesfisien Korelasi Derajat Reliabilitas dan Korelasi < 0,20 Derajat reliabilitas hampir tidak ada,

hubungan lemah sekali 0,21-0,40 Derajat reliabilitas rendah, hubungan

rendah0,40-0,70 Derajat reliabilitas sedang, hubungan yang

cukup berarti. 0,71-0,90 Derajat reliabilitas tinggi, hubungan tinggi 0,91-1,00 Derajat reliabilitas tinggi sekali, hubungan

tinggi sekali

3.6 Hasil Uji Coba Alat Ukur

Dari hasil uji coba alat ukur kuesioner mengenai perilaku prososial dilakukan

pengujian validitas setiap pertanyaan, dengan mencari korelasi antara skor setiap item

dengan skor total melalui korelasi Spearmen dengan hasil perolehan sebagai berikut:

Hasil pengujian pada tabel (lihat lampiran) menunjukkan dari 69 item pertanyaan

untuk varibel perilaku prososial, terdapat 63 item dengan P. Value < 0,05, sehingga

bisa dinyatakan valid dan terdapat 6 item pertanyaan tidak valid dengan P.Value >

0,05.

Selanjutnya berdasarkan hasil jawaban responden untuk item yang memiliki

criteria valid dihitung skor total genap dan skor total ganjil. Melalui bantuan

perangkat lunak SPSS, diperoleh korelasi untuk skor total genap dengan skor total

ganjil, sebagai berikut:

Page 76: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

64

GANJIL

Spearman’s rho GANJIL. Correlation Coefficient

Sig. (1-tailed)

N

.752

.000

70

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi pada tabel di atas dihitung reliabilitas

untuk kuesioner yang berkaitan dengan perilaku prososial sebagai berikut:

2(Korelasi Ganjil Genap) 2(0,752) Reliabilitas = = = 0,8585 1+Korelasi Ganjil Genap 1+0,752

Artinya adalah bahwa alat ukur ini tergolong reliabel, dimana didapatkan hasil

reliabilitas sebesar 0.85. Dalam angka koefisien korelasi angka 0,85 tergolong antara

0,71 – 0,91 yang berarti derajat reliabilitas tinggi dan korelasi tinggi. Sehingga alat

ukur Perilaku Prososial dalam penelitian ini mempunyai tingkat keterandalan yang

tinggi.

3.7 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari alat ukur, diolah dan diskor. Setelah skor mentah

diperoleh dari hasil pengukuran, hasil tersebut kemudian diolah dengan menggunakan

metode statistik. Pada penelitian ini, statistik uji yang digunakan berupa analisis

koefisien kontingensi (Chi kuadrat) untuk menguji hipotesis penelitian dan korelasi

antar variabel.

Page 77: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

65

Alasan penggunaan teknik analisis kontingensi adalah :

1. Data penelitian ini berpasangan

2. Data berskala nominal

3. Data statistik berbentuk nonparametrik

Analisa ini digunakan untuk menguji hipotesis dengan rumus:

B

i

K

j jj

ijij

EEO

hitX1 1

2 )(

Keterangan:

B : jumlah taraf atau tingkatan dari faktor (variabel) pertama

K : jumlah taraf atau tingkatan dari faktor (variabel) kedua

I : urutan taraf dari faktor pertama

J : urutan taraf dari faktor kedua

Oij = Jumlah observasi untuk kasus-kasus yang dikatagorikan dalam baris

ke-i pada kolom ke-j

Eij = Banyak kasus yang diharapkan di bawah H0 untuk dikategorikan

dalam baris ke-i pada kolom ke-j

Rumus mencari :ijE

totalskorkolomskorbaris

Eij

Page 78: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

66

Setelah mengetahui apakah H0 ditolak atau diterima, maka perlu diketahui

derajat hubungan kedua variabel, dengan rumus:

nhitXhitXC maks 2

2

Agar harga C yang diperoleh dapat dipakai untuk menilai derajat asosiasi

antara variabel, maka harga C perlu dibandingkan dengan koefisien kontingensi

maksimum. Harga Cmaks ini dihitung dengan rumus:

1mmC maks

Keterangan:

M = harga minimum antara B dan K (minimum antara banyak B dan K).

Tabel Harga Cmaks untuk berbagai m

Tabel 3.4 Tabel Harga Cmaks

M Cmaks

2 0,707

3 0,816

4 0,866

5 0,894

6 0,913

7 0,926

8 0,935

9 0,943

10 0,949

Page 79: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

67

Semakin dekat harga C kepada Cmaks maka makin besar derajat asosiasi antara

variabel. Dengan kata lain, faktor yang satu makin berkaitan dengan faktor yang lain.

Kriteria nilai C adalah sebagai berikut:

C = 0 : Tidak ada korelasi

)1414,0(2,00 CmaksC : Korelasi rendah sekali

)2828,0(4,0)1414,0(2,0 CC maksmaks C : Korelasi rendah

: Korelasi rendah )4242,0(6,0)2828,0(4,0 CC maksmaks C

5656,0(8,0)4242,0(6,0 CC maksmaks C ) : Korelasi sedang

: Korelasi tinggi 707,0)5656,0(8,0 CCmaks

707,0CmaksC : Korelasi sempurna

3.8 Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

Melakukan penelaahan kepustakaan dan menetapkan permasalahan yang akan

diteliti.

Menghubungi sekolah yang akan dijadikan tempat pengambilan data untuk

membicarakan masalah perijinan dan melakukan observasi awal, serta mendapat

gambaran tentang sekolah tersebut.

Mempersiapkan surat ijin yang diperlukan untuk melakukan penelitian dari pihak

Fakultas Psikologi UNISBA.

Page 80: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

68

Menyusun usulan rancangan penelitian sesuai dengan permasalahan yang akan

diteliti.

Menetapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian.

Menentukan jadwal pengambilan data.

2. Tahap Pelaksanaan

Peneliti memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian kepada guru dan santri

di sekolah.

Mengadakan observasi dan wawancara untuk mendapatkan data kualitatif yang

sesuai dengan lingkup permasalahan, maksud, dan tujuan penelitian.

Menetapkan populasi penelitian yang akan digunakan. Melakukan pengambilan

data dengan cara meminta subjek untuk mengisi alat ukur dan menjelaskan cara

pengerjaannya kemudian mengumpulkannya setelah selesai.

3. Tahap Pengolahan Data

Melakukan penilaian terhadap data yang diperoleh.

Melakukan skoring dan tabulasi data, berdasarkan kelompok data kemudian

melakukan perhitungan statistik menggunakan bantuan softwer SPSS 10.

Menganalisa data yang telah diperoleh dengan menggunakan metode statistik

untuk menguji hipotesis penelitian dan korelasi antara variabel penelitian.

Page 81: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

69

4. Tahap Akhir

Menginterpretasikan hasil analisa statistik yang dibahas berdasarkan teori dan

kerangka pikir yang digunakan.

Merumuskan kesimpulan hasil penelitian dengan mengajukan saran-saran yang

ditujukan untuk perbaikan atau kesempurnaan penelitian.

Menuliskannya dalam bentuk laporan ilmiah, sekaligus sebagai

pertanggungjawaban.

Menyusun, memperbaiki, dan menyempurnakan laporan hasil penelitian.

Page 82: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk melihat “Hubungan Antara Tipe Kepribadian

Introvert Ekstravert dengan Kecenderungan Perilaku Prososial pada siswa kelas tiga

Mu’alimien Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung”. Pada bab ini akan dibahas

mengenai hasil-hasil pengolahan dilengkapi dengan pembahasan yang didasarkan pada

hasil perhitungan statistik. Pengujian hipotesis serta penjelasan-penjelasan teoritis.

Perhitungan statistik hasil penelitian tersebut dihitung dengan menggunakan koefisien

korelasi kontingensi.

4.1 Data Umum Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini yang diperoleh adalah sebanyak 70 orang santri

kelas 3 Pesantren Islam 1 tingkat Mu’alimien dengan keterangan sebagai berikut:

Tabel 4.1 Data Umum Subjek Penelitian

Laki-laki Perempuan Jumlah

Subjek 28 (40%) 42 (60%) 70

Setelah dilakukan scoring dalam alat ukur Eysenck Personality Inventory (EPI)

maka dapat ditentukan kategori introvert ekstravert sebagai berikut:

Tipe Kepribadian

Introvert Ekstravert Jumlah

Subjek 40 30 70

70

Page 83: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

71

Selanjutnya apabila dihubungkan antara tipe prososial dengan jenis kelamin

subjek, maka tergambar sebagai berikut:

Tipe Prososial Jumlah

Tinggi Rendah

Subjek laki-laki 12 (42,85 %) 16 (57, 14 %) 28 (100 %)

Subjek perempuan 23 (54,76 %) 19 (45, 23 %) 42 (100 %)

35 (50 %) 35 (50 %) 70 (100 %)

Maka terjaring sebanyak 40 subjek atau 57,1 % dinyatakan tergolong tipe

kepribadian introvert dan 30 orang atau 42,9 % dinyatakan tergolong tipe kepribadian

ekstravert. Pengkategorisasian di atas didapat dari hasil perhitungan median sebesar 14

(me = 13 – 15), mana yang termasuk tipe introvert adalah subjek yang memiliki nilai

X1 < me, sedangkan untuk X1 > me termasuk dalam tipe ekstravert.

4.2 Hasil dan Pengolahan Data

Hasil Korelasi Antara Tipe Kepribadian Introvert dan Ekstravert dengan

Kecenderungan Perilaku Prososial Pada Siswa Mu’alimien Pesantren Persatuan Islam 1

Bandung.

Tabel 4.2.1

Chi-Square Tes

Value Df Asymp. Sig

(2-Sided)

Person Chi-Square 8,400 1 0,004

Tabel 4.2.2

Page 84: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

72

Korelasi Antara Tipe Kepribadian Introvert dan Ekstravert dengan Kecenderungan

Perilaku Prososial Pada Santri kelas 3 Mu’alimien Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung

Value Appox. Sign

Nominal by nominal contingency

coefficient N of Valid Casses

0,32770 0,004

Tolak ho jika p< , karena p=0,004 < 0,05 maka ho ditolak dan disimpulkan

bahwa terdapat korelasi kontingency antara tipe kepribadian introvert ektravert dengan

perilaku prososial pada siswa kelas tiga Mu’alimien Pesantren Persatuan Islam 1

Bandung dan hubungan ini dapat diberlakukan pada seluruh siswa kelas tiga

Mu’alimien Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung serta dapat dipercaya sebesar 95%

benar.

Tabel 4.2.3

Frekuensi dan Prosentase tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan

perilaku prososial pada santri kelas 3 Mu’alimien

Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung

Prososial

Rendah Tinggi Jlh

f % f % f %

Ekstravert 9 30.00% 21 70.00% 30 42.86%

Introvert 26 65.00% 14 35.00% 40 57.14%

Jlh 35 50.00% 35 50.00% 70 100.00%

Berdasarkan tabel 4.3 diperoleh data bahwa dari 70 orang siswa Mu’alimien di

Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung, kebanyakan mempunyai kepribadian introvert

sebanyak 40 orang (57%) sedangkan sisanya 30 orang (42%) memiliki kepribadian

ekstravert.

Page 85: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

73

Dari tabel di atas dapat dikatakan banyak siswa yang memiliki kepribadian

introvert cenderung memiliki perilaku prososial yang rendah 26 orang (65%)

dibandingkan dengan siswa introvert yang memiliki perilaku prososial tinggi 14 (35%).

Sedangkan siswa yang memiliki kepribadian ekstravert cenderung memiliki perilaku

prososial yang tinggi dari 30 orang yang memiliki kepribadian ekstravert 21 orang

memiliki perilaku prososial yang tinggi pula (70%)

4.3 Pembahasan

Hasil yang diperoleh dari pengujian hipotesa dengan menggunakan statistik uji

koefisien kontengensi (Chi kuadrat), selanjutnya melihat derajat hubungan kedua

variabel, dengan rumus Cmaksimum. Seperti telah dijelaskan pada laporan hasil

pengolahan data didapat t = 0.004 < 0.05 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak; artinya

terdapat korelasi kontingensi antara tipe kepribadian introvert ekstrovert dengan

perilaku prososial pada santri kelas 3 Mu’alimien Pesantren Persatuan Islam I Bandung,

dan hubungan ini dapat diberlakukan pada seluruh siswa kelas 3 Mu’alimien Pesantren

Persatuan Islam I Bandung serta dapat dipercaya pada 95 % benar. Akan tetapi, untuk

melihat hubungan kontingensi antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan

perilaku prososial adalah lemah sebesar 0.3277 perbandingan antara nilai C dengan

Cmaksimum.

Santri kelas 3 Mu’alimien adalah mereka yang telah mengikuti kegiatan belajar

selama dua tahun di Pesantren. Dengan demikian mereka telah mendapatkan pelajaran

yang berhubungan dengan ilmu akidah, muamalah serta akhlak (kewajiban

melaksanakan ajaran Islam yang terutama berhubungan dengan sesama manusia). Maka

dapat dikatakan secara kognitif mereka telah mendapat bekal pelajaran yang berkaitan

Page 86: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

74

dengan kewajiban/tanggung jawab sosial sesama manusia. Untuk sampai pada perilaku

atau tindakan, suatu pengetahuan pada tingkat kognitif harus melalui proses afektif

(menyenangi-tidak menyenangi, menyukai-tidak menyukai) dan akhirnya akan menjadi

kecenderungan perilaku. Sistem ajaran Islam yang berkaitan dengan perilaku prososial

sebenarnya cukup banyak, seperti menolong fakir miskin, mengurus anak yatim,

membantu orang tua, menolong orang yang ditimpa musibah, memberikan sebagian

rizki dan hartanya untuk orang tua-saudara-dan orang-orang yang membutuhkan,

membantu musafir dan lain-lain. Sehingga sebagian pemikir Islam menyatakan tidak

hanya tauhid uluhiyah saja namun tauhid sosial pun penting. Perilaku prososial

tampaknya memasuki ranah tauhid sosial.

Bila dihubungkan dengan teori kepribadian dari Eysenck, dimana ia mengatakan

bahwa kepribadian merupakan suatu keseluruhan jumlah dari pola-pola tingkah laku

aktual atau potensial dari organisme yang ditentukan dari faktor keturunan dan

lingkungan. Hal itu timbul dan berkembang melalui interaksi fungsional serta sektor-

sektor pembentukannya ke dalam tingkah laku terorganisir. Dengan adanya

pengkondisian lingkungan oleh sekolah pesantren di mana ada beberapa pelajaran dan

kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan perilaku prososial (misal: pelajaran adab).

Tentunya semua siswa mendapat perlakuan yang sama. Akan tetapi, tentu saja

Psikodinamikanya akan berbeda; terutama ketika memasuki ranah perasaan (hati) serta

memasuki ranah tindakan (perilaku).

Eysenck sendiri menjelaskan, keperibadian itu tersusun atas tindakan yang

terorganisir dalam bentuk hirarki. Disusun dari yang paling rendah dan paling khusus

ke yang paling tinggi dan umum, yaitu bergerak dari spesifik respon (respon yang

terjadi pada suatu keadaan tertentu), habitual respon (spesifik respon yang dilakukan

Page 87: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

75

berulang-ulang dalam kondisi atau situasi yang sama), trait (habitual respon yang saling

berhubungan satu sama lain yang cenderung ada pada individu tersebut) sampai kepada

tipe (menggambarkan saling hubungan trait-trait yang membentuk menjadi sebuah tipe

kepribadian). Maka siswa dengan tipe kepribadian ekstrovert memulai perilaku

prososialnya bisa saja dimulai dari spesifik respon dan selanjutnya menjadi habitual

respon.

Selanjutnya Eysenck mendefinisikan seseorang dengan tipe kepribadian ekstrovert

adalah sebagai berikut : mengarah keluar diri menuju orang lain atau benda; mencari

variasi dan ingin melakukan sesuatu dengan orang lain sehingga tidak aneh bila mereka

cukup ramah, periang, serta pandai bergaul; suka berada ditengah-tengah orang dan

pada umumnya menampakan dirinya kedalam peristiwa-peristiwa sosial; ingin

mengubah dunia karena lebih menyukai sesuatu yang lebih luas dan mempunyai sikap

yang rileks serta percaya diri; ia juga mudah dipahami dan mudah untuk diakses

(dihubugi oleh orang lain), serta menempatkan berfikir dibelakang bertindak. Sehingga

siswa yang mempunyai kepribadian ekstrovert ketika menghadiri kegiatan yang

dilaksanakan oleh pesantren akan menghayati keterlibatannya dengan orang lain

dibandingkan dengan isi materi yang diajarkan, oleh karena itu jika ada guru yang

membutuhkan pertolongan atau teman yang butuh bantuan maka orang yang memiliki

kepribadian ekstrovert akan cenderung mudah tergugah untuk menolong. Ia akan

bertindak terlebih dahulu daripada berfikir dampak dari tindakannya. Dari 30 orang

siswa yang memiliki kepribadian ekstrovert lebih banyak memilki perilaku prososial

yang tinggi sebanyak 21 orang (70 %) dibandingkan dengan yang memiliki perilaku

prososial yang rendah hanya 9 (30%).

Page 88: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

76

Adapun siswa yang memiliki kepribadian introvert (seperti dijelaskan Eysenck) :

lebih mengarahkan ke dalam menuju konsep dan ide, sehingga merekapun mempunyai

kontrol pemikiran yang tinggi. Mereka tidak spontan, kurang hangat, karena mereka

cenderung berfikir terlebih dahulu mengenai dampak yang akan terjadi baru bertindak,

dengan kata lain mereka tidak mudah tergugah oleh stimulus dari lingkungannya.

Artinya sebelum bertindak mereka akan terlebih dahulu mempelajari situasi yang terjadi

sampai detail. Sikapnya amat waspada (tegang) dan banyak keraguan. Ia cenderung

mengisi waktunya untuk diri sendiri dengan melakukan perenungan terhadap dunia,

melakukan introspeksi dan mencari ketenangan untuk konsentrasi. Sehingga orang yang

introvert cenderung untuk tidak bereaksi secara reaktif dengan lingkungan di sekitarnya,

mereka sangat pandai mengontrol perasaannya, tidak mudah untuk mengungkapkan

perasaanya ke dalam lingkungan. Sebelum bertindak ia akan terlebih dahulu

memikirkan resiko yang akan mereka hadapi bahkan lebih senang untuk menyendiri dan

menjauhi situasi sosial. Oleh karena itu ketika ada seseorang yang memerlukan

pertolongan orang introvert lebih lamban merespon atau lebih lama bereaksi untuk

menolong orang lain, jadi bukan berarti orang introvert tidak dapat menolong orang

yang memerlukan bantuan, hanya saja reaksinya akan lebih lama jika dibandingkan

dengan orang yang ekstravert.

Perilaku prososial adalah perilaku yang membawa konsekuensi positif bagi

orang lain atau orang yang dikenakan pertolongan (Watson : 1984) dan merupakan

perilaku yang membawa akibat positif berupa kesejahteraan baik pisik maupun

psikologis (White :1981), dengan latar belakang dilakukan secara sukarela dan tidak

mementingkan diri sendiri yang muncul dari dalam diri sang penolong (Raven :1983).

Perilaku prososial ini juga memberi manfaat kepada individu yang memberi bantuan

Page 89: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

77

berupa memperoleh berbagai perasaan positif yaitu perasaan berharga karena telah

berguna bagi orang lain, perasaan kompeten dan dapat terhindar dari perasaan bersalah

apabila tidak menolong (Staub :1984).

Selanjutnya dapat dianalisis mengapa siswa yang mempunyai kepribadian

ekstrovert lebih banyak yang melakukan perilaku prososial (21 orang = 70 %). Bila

ditinjau dari segi motif perilaku prososial : orang ekstrovert adalah dapat dipercaya dan

mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, dengan demikian manakala dihubungkan

dengan motif belief mereka akan mendapatkan : Self Reward (mendapatkan keuntungan

bagi diri sendiri), positif reward (memperoleh ganjaran positif) dan Enchaced esteem

(merasa berharga) seperti dijelaskan Nety Hartatati (1997). Dan dihubungkan dengan

motif empati orang ekstrovert memang lebih mudah melakukan sesuatu dengan orang

lain dan mereka juga dengan mudah untuk diakses. Seperti kita ketahui kondisi empati

sangat membutuhkan pemahaman dan penghayatan mengenai kondisi seseorang yang

mempunyai suatu permasalahan. Dijelaskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi

prilaku prososial disebutkan adanya suasana hati yang positif dan kehangatan, seperti

dijelaskan di atas bahwa pribadi yang ekstrovert orangnya mudah dipahami, ramah serta

mempunyai antusiasme yang tinggi. Bila ditinjau dari karakteristik situasional perilaku

prososial : individu yang dalam keadaan tenang atau tidak tergesa-gesa cenderung akan

memberikan pertolongan dibandingkan jika individu tersebut dalam keadaan tergesa-

gesa atau tegang. Maka faktor tekanan waktu ini memberikan pengaruh yang cukup

besar terhadap perilaku prososial. Orang ekstrovert adalah orang yang rileks,

selanjutnya orang ekstrovert juga berani mengambil konsekuensi karena tingkah

lakunya ditentukan oleh reward yang terdapat dalam lingkugannya dan tidak

mempedulikan adanya punishment. Tertarik pada masyarakat disebabkan karena

Page 90: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

78

masyarakat merupakan sumber reward dan punishment. Kita sudah megetahui orang

ekstrovert tidak peka pada punishment (ia berani mengambil resiko), maka ia cenderung

optimis.

Ternyata hubungan kontingensi antara kepribadian introvert ekstrovert dengan

sikap prososial adalah lemah sebesar 0.3277 perbandingan antara nilai C dengan

Cmaksimum artinya siswa yang mepunyai kepribadian introvert memang lebih banyak

yang memiliki sikap prososial yang rendah sedangkan siswa yang memiliki kepribadian

ekstrovert lebih banyak memiliki prilaku prososial yang tinggi, akan tetapi hal ini terjadi

hanya karena perbedaan dari reaksi individu untuk merespon lingkungan. Keduanya

sebenarnya mempunyai peluang yang sama untuk memiliki prososial yang tinggi.

Page 91: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data empiris

mengenai sejauh mana hubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert

dengan kecenderungan perilaku prososial pada santri kelas 3 Mu’alimien Sekolah

Pesantren Persatuan Islam I Bandung.

Mengacu pada hasil pengolahan data dan pembahasan pada penelitian ini,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Santri kelas 3 Mu’alimien yang memiliki kepribadian ekstravert lebih banyak

yang memiliki perilaku prososial yang tinggi.

Siswa kelas 3 Mu’alimien yang memiliki kepribadian introvert lebih banyak

yang memiliki perilaku prososial yang rendah.

Adanya keeratan hubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan

perilaku prososial pada siswa kelas 3 Mu’alimien Pesantren Persatuan Islam 1

Bandung.

Baik santri yang memiliki kepribadian introvert maupun ekstravert

sebenarnya memiliki sikap prososial, yang menurut kerangka berpikir dari

penelitian ini adalah bahwa santri yang memiliki tipe kepribadian ekstravert

memiliki sikap prososial lebih tinggi dari pada santri yang memiliki tipe

kepribadian introvert.

79

Page 92: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

80

Akan tetapi, dengan adanya sistem pendidikan dan metode pendidikan di

Sekolah Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung, ternyata memiliki pengaruh yang

positif dalam membentuk kebiasaan santri dalam hal sikap prososialnya, hanya

saja pembiasaan-pembiasaan tersebut harus lebih ditingkatkan bukan hanya di

lingkungan sekolah saja namun di rumah ataupun di masyarakat luas sekalipun.

5.2 Saran

Dengan mengacu pada kesimpulan penelitian ini maka saran yang dapat

diberikan baik bagi sekolah maupun bagi penelitian terhadap variabel-variabel

yang relevan adalah sebagai berikut:

1. Pelajaran akhlak sebaiknya tidak hanya diberikan dalam teori pembelajaran

saja, tetapi dengan praktek langsung dalam kegiatan.

2. Untuk kegiatan yang bersifat ekstrakulikuler, ada baiknya guru/sekolah juga

mendorong santri kelas 3 Mu’alimien Pesantren Persatuan Islam I Bandung

melakukan kegiatan yang mengarah pada perilaku prososial. Karena selama

ini tampaknya ekstrakulikuler berkisar pada beladiri, kesenian, komputer,

organisasi, bahasa dan belum memasuki wilayah yang berkaitan dengan

perilaku prososial seperti: mengunjungi rumah yatim piatu, meolong orang tua

siswa yang mengalami kesulitan/musibah, dan menjenguk guru/ustad yang

sakit atau tertimpa musibah.

3. Untuk kegiatan yang bersifat intrakurikuler ada baiknya guru/sekolah juga

menyusun program bagi siswa kelas satu, dua, dan tiga Mu’alimien Pesantren

Persatuan Islam I Bandung dalam bentuk kegiatan prilaku prososial. Misalnya,

Page 93: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

81

dalam bentuk kegiatan imtihan. Imtihah adalah bentuk kegiatan prososial

seperti program pemberdayaan orang-orang miskin, program pelatihan untuk

anak yatim, dan program pemecahan masalah bagi orang-orang yang

mendapat musibah atau mengalami persoalan yang berat dalam hidupnya.

Page 94: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

D A F T A R P U S T A K A

Arikunto, Suharsimi, 1995, Manajemen Penelitian, Cetakan ketiga, Jakarta Rineka

Cipta.

Dwi Cahyo Nugroho, 2002, Perbedaan Derajat Kecemasan Antara Tipe Kepribadian Introvert dengan Extravert Siswa Calon Penerbang Militer pada Saat akan melakukan Praktek Terbang Solo Perdana, Skripsi UNISBA, Bandung,

Eysenck, H.J. and Wilson Glenn, 1975, Know Your Own Personality, First Edition,

England, Penguin Books Ltd., Hormodsworth, Middlase.

, 1953,The Structure of Human Personality, Second Esition, New

York, John Wiley&son Inc.

, 1972, Psychologi is About People, First Edition, London, Allen Lane

The Penguin Press.

, 1972, Fact and Fiction, England, Penguin Books Ltd.,

Hormodsworth, Middlase.

Myers, D.G., 1988, Social Phsycology (2nded), New York, McGraw-Hill Companies,

Inc.

Netty Hartati, 1997, Perilaku Dan Motif Prososial Anak Berbakat Inteletual Umum di Kelas Reguler. Thesis, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Pulungan, W, 1993, Kecenderungan Tingkah Laku Prososial REmaja Dihubungkan Dengan Golongan Pekerjaan Ayah Dan Pola Asuh Dalam Keluarga.Disertasi, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Schroeder, D.A, 1995, The psychology Of Helping And Altruism: Problem and

Puzzles, NewYork, McGraw-Hill.

Page 95: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

Sears, D.O. Fredman, L.J. and Peplau, 1991, Social Psycology 2 (5thed), Alih Bahasa

Michael Adriyanto, Jakarta, Erlangga,.

Staub,E., 1978, Positive Social Behaviour And Morality Social And Personal

Influences. New York, Volume 1, Academic Press.

Sugiyono, 2006, Statistik Untuk Penelitian, CV Alfabeta, Bandung – Indonesia.

Sutrisno Hadi, 1989, Metodologi Research. Yogyakarta, Andi Ofset.

Spielberger, Charles D, 1966, Anxiety and Behavior, Third Edition, New York –

London, Academic Press.

Page 96: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

FORMAT PERTANYAAN PENELITIAN

Skala Kecenderungan Perilaku Prososial

No Urut :

Nama :

Usia :

Kelas :

Jenis kelamin :

Penelitian berupa Skala Psikologi ini dilakukan sehubungan dengan skripsi

saya (Lia Dinnia Hakim) di Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung.

PETUNJUK PENGISIAN

Tugas saudara/i hanya memberi tanda Silang (X) pada salah satu dari empat

pilihan jawaban yang disediakan di sebelah kanan pernyataan, yang sesuai dengan

pendapat atau keyakinan saudara/i. Tidak ada jawaban yang salah. Jadi isilah dengan

kemauan saudara/i. sebagai contoh:

Pilihan Jawaban

Pernyataan : SS S TS STS

1. Saya keberatan Bila orang lain minta tolong X

2. Saya menghibur teman yang sedang bersedih X

Keterangan : SS = Sangat Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

Pastikan Semua Pernyataan Telah diisi Sebelum Diserahkan

Terimakasih Atas Kerjasama Saudara/i

SELAMAT BEKERJA

Page 97: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

SKALA KECENDERUNGAN PERILAKU PROSOSIAL

SS = Sangat Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

No DAFTAR PERTANYAAN SS S TS STS1. Saya akan mendengar keluhan orang tua, bila mereka

dalam kesulitan 2. Saya akan menolong bila teman saya terancam. 3. Saya bersedia mendengar keluhan orang lain di dekat saya. 4. Saya mau membantu bila guru meminta bantuan 5. Saya akan mengingatkan orang tua yang berbuat salah,

walaupun ia akan marah kepada saya. 6. Saya menghibur teman yang sedang bersedih. 7. Saya keberatan bila orang lain minta tolong. 8. Sekalipun sedang beraktivitas, saya akan bersedia

memberikan pertolongan bila guru memintanya. 9. Saya selalu berusaha untuk membahagiakan orang tua 10. Saya membawa oleh-oleh kepada teman bila telah

berpergian.11. Saya akan memberikan pertolongan bila teman saya

memintanya. 12. Saya selalu berusaha untuk berbuat yang terbaik pada guru 13. Saya meragukan orang tua akan memenuhi permintaan

saya.14. Saya akan selalu respek terhadap teman yang mengalami

masalah 15. Saya akan membiarkan orang lain melakukan kesalahan,

sebab itu bukan urusan saya. 16. Saya menyukai tanggung jawab yang diberikan oleh guru

di sekolah kepada saya. 17. Saya tidak percaya orang tua akan melindungi saya. 18. Saya akan meminjamkan sesuatu kepada teman walaupun

saya masih membutuhkannya 19. Saya selalu berusaha untuk dapat memahami penderitaan

orang lain 20. Saya tidak merasa canggung untuk bekerja sama dengan

guru21. Saya tetap membantu orang tua seperti biasa, walaupun

banyak kegiatan 22. Saya enggan memberikan kado ulang tahun kepada teman

saya.23. Bila sedang sibuk, saya akan menolak menolong orang lain

yang meminta pertolongan kepada saya. 24. Saya menghargai guru yang rajin 25. Saya tidak akan membenci orang tua, walaupun mereka

mengecewakan saya

Page 98: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

No. DAFTAR PERNYATAAN SS S TS STS26. Saya menolak meminjamkan buku kepada teman, bila

masih membutuhkannya. 27. Saya percaya orang lain akan menolong saya bila tersesat

dalam perjalanan. 28. Saya akan menjauhkan diri dari perintah guru-guru. 29. Saya membiarkan orang tua berlarut-larut dengan masalah

yang menimpa mereka. 30. Saya membiarkan teman sekelas yang membuat keributan,

karena saya merasa tidak terganggu. 31. Saya akan membantu orang lain bila mereka mengalami

kesukaran di dalam perjalanan 32. Saya akan membiarkan guru yang mengalami kesulitan 33. Saya membantu orang tua yang sedang lelah 34. Saya akan menjauhkan diri dari teman yang sering megeluh 35. saya akan menolong orang lain yang mengalami kesukaran,

walaupun saya akan terlambat tiba di sekolah. 36. Saya rasa guru keberatan memberikan tambahan pelajaran

apabila saya memerlukannya. 37. Saya masa bodoh dengan segala aktifitas orang tua saya. 38. Saya percaya teman sekelas saya tidak mau bekerja sama

dengan saya. 39. Saya akan menolong orang lain yang dalam kesukaran,

walaupun dalam keadaan lelah. 40. Saya kesal kepada guru yang seenaknya menyuruh saya

untuk melakukan sesuatu. 41. Saya memberikan hadiah ulang tahun kepada orang tua

saya.42. Saya kesal kepada teman yang selalu minta bantuan kepada

saya.43. Saya menunda-nunda menolong orang lain yang sedang

mengalami kesulitan. 44. Saya bosan mendengar nasehat guru yang berulang-ulang. 45. Saya mengulur-ngulur waktu membantu orang tua yang

sedang kesusahan. 46. Saya suka kesal jika pegawai sekolah yang menegur saya. 47. Saya suka tidak ambil perduli dengan apa yang terjadi

disekitar sekolah saya, karena bukan urusan saya. 48. Saya membiarkan saja guru yang berbuat salah, karena

tidak merugikan saya. 49. Saya akan memberikan tabungan bila orang tua

membutuhkannya 50. Saya merasa teman sekelas saya cenderung menyusahkan

saya.51. Saya menolak membantu orang lain yang sangat

membutuhkan pertolongan, apabila keselamatan saya terancam.

52. Saya senang mengikuti kegiatan sosial yang diadakan pihak sekolah

Page 99: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

No. DAFTAR PERNYATAAN SS S TS STS53. Saya enggan menuruti masukan dari orang tua. 54. Saya selalu berusaha untuk menyenangi kehadiran teman

sekelas55. Saya bersedia menolong orang lain, sekalipun keselamatan

saya terancam. 56. Saya selalu menjauh apabila guru mendekati saya. 57. Saya akan menghindar dari orang tua saya bila sedang

terlibat keributan , agar tidak terkena dampaknya. 58. Saya merasa sedih bila melihat penderitaan teman. 59. Bila saya masih kekurangan saya menolak memberikan

pinjaman kepada orang lain 60. Saya merasa lega bila telah menyelesaikan tugas dari guru61. Saya senang apabila orang tua saya memberikan suatu

tanggung jawab kepada saya. 62. Saya percaya bahwa teman sekelas senang bila saya

membantu kesulitannya. 63. Saya akan mengantarkan orang lain ke alamat yang

ditujunya bila ia kelihatan kebingungan. 64. Saya membiarkan saja teman yang berbuat salah, karena

tidak merugikan saya. 65. Saya senang kalau diminta bantuan oleh guru yang saya

sukai.66. Saya akan berusaha meminjam kepada orang lain jika ada

teman yang membutuhkan sesuatu. 67. Saya suka sedih jika melihat orang tua saya kelelahan. 68. Saya suka menolak memberikan pertolongan kepada guru

apabila sedang sibuk. 69. Saya suka menjauh dari teman yang sedang kesulitan

karena takut terkena dampaknya.

Page 100: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

SKOR EYSEENCK’S PERSONALITY INVENTORY A

Tipe Kepribadian* NoResponden

Skor a.E + n.E (M) Ekstravet Intravet

1. 20 Ekstravet2. 12 Intravet 3. 9 Intravet 4. 14 Ekstravet5. 11 Intravet 6. 15 Ekstravet7. 14 Ekstravet8. 10 Intravet 9. 15 Ekstravet10. 1111. 10 Intravet 12. 11 Intravet 13. 9 Intravet 14. 17 Ekstravet15. 11 Intravet 16. 917. 17 Ekstravet18. 9 Intravet 19. 14 Ekstravet20. 9 Intravet 21. 14 Ekstravet22. 14 Ekstravet23. 12 Intravet 24. 15 Ekstravet25. 15 Ekstravet26. 10 Intravet 27. 12 Intravet 28. 12 Intravet 29. 14 Ekstravet30. 931. 16 Ekstravet32. 12 Intravet 33. 12 Intravet 34. 14 Ekstravet35. 18 Ekstravet36. 11 Intravet 37. 12 Intravet 38. 12 Intravet 39. 15 Ekstravet40. 14 Ekstravet41. 5 Intravet

Page 101: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

42. 11 Intravet 43. 12 Intravet 44. 11 Intravet 45. 15 Ekstravet46. 1547. 17 Ekstravet48. 12 Intravet 49. 1150. 17 Ekstravet

* M = 13-15 > 14 = Ekstravet < 12 = Intravet

Page 102: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

NO

RES

PON

DEN

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

2122

2324

2526

2728

2930

3132

3334

351

43

33

34

33

32

43

23

32

12

23

32

24

42

33

42

44

43

32

44

34

33

33

33

44

13

33

42

43

24

34

41

43

42

33

11

43

34

43

33

43

42

43

33

22

43

32

43

24

42

43

33

33

33

34

44

34

33

34

44

34

44

43

42

34

44

34

42

33

43

33

43

35

34

32

34

33

43

34

32

43

42

43

33

32

33

24

44

34

33

36

44

34

33

23

44

33

33

33

42

33

22

24

31

34

34

33

42

37

34

43

44

33

43

43

43

44

43

44

44

23

42

33

44

33

34

48

34

43

34

33

43

34

33

43

43

33

32

34

43

33

43

43

43

39

43

44

44

43

43

44

33

33

32

33

23

34

22

43

32

43

30

310

43

33

44

13

33

33

24

33

33

33

33

23

32

32

21

31

31

311

44

44

33

43

43

44

43

33

42

33

32

33

33

33

33

33

43

312

44

34

34

43

43

34

33

44

33

33

33

33

32

22

24

33

43

313

43

33

13

33

43

33

33

23

42

33

32

33

42

34

43

33

43

214

44

34

33

33

43

33

23

23

40

33

31

34

32

33

43

33

43

215

34

33

44

43

03

44

33

13

43

33

42

34

43

33

43

44

33

316

33

33

23

33

33

32

22

23

23

33

22

32

32

33

32

32

32

217

44

44

33

44

43

44

13

23

43

44

42

34

33

44

44

33

43

318

33

33

23

33

33

33

13

23

33

42

33

34

22

33

32

33

42

219

43

33

32

43

42

33

33

22

42

33

44

33

32

33

42

43

33

320

44

44

44

44

43

33

33

13

43

33

33

34

32

33

44

34

33

321

43

34

33

33

43

33

34

33

42

33

33

24

33

33

42

43

42

322

34

44

34

33

43

44

23

24

42

43

32

24

42

44

42

43

34

223

43

44

43

44

34

33

13

21

42

33

41

44

31

44

31

33

44

324

33

23

33

33

43

33

33

23

42

22

33

34

32

24

43

33

33

225

44

43

34

33

43

33

33

33

43

33

24

23

23

43

32

43

43

426

34

34

34

33

42

34

43

23

43

43

43

34

41

44

42

32

41

427

44

40

00

02

03

03

23

11

42

33

24

34

42

43

44

34

43

228

44

34

43

44

43

34

33

23

42

44

42

34

42

34

43

44

43

329

44

44

33

33

43

44

33

23

43

33

32

34

43

34

43

33

43

330

44

44

34

23

44

44

23

34

42

33

42

23

42

34

43

34

43

231

13

44

44

43

42

33

33

12

42

33

42

43

41

43

43

34

33

332

44

44

34

43

43

44

33

13

42

33

33

34

43

34

43

33

33

333

33

33

44

23

33

33

13

23

32

33

32

33

42

33

33

33

33

334

34

33

34

43

43

44

24

34

32

44

33

24

44

44

44

44

44

435

44

44

43

42

43

44

33

13

42

43

42

34

43

33

44

44

43

336

34

33

32

22

42

33

23

23

23

33

44

24

33

33

43

33

43

337

43

33

33

22

43

33

33

23

42

33

32

23

32

33

43

33

32

238

43

33

43

33

43

33

23

23

33

32

23

33

33

33

33

33

23

339

43

32

34

44

43

23

12

13

43

33

43

23

43

34

43

33

34

440

33

33

23

33

43

33

33

13

43

33

32

34

32

33

33

33

23

341

44

44

33

34

43

44

43

33

44

31

23

21

13

33

43

34

43

442

33

33

43

33

43

34

33

13

43

33

33

34

13

33

33

33

33

343

44

44

44

34

42

33

22

24

23

32

34

24

42

24

43

44

41

444

43

44

34

33

33

43

23

22

32

32

23

23

32

32

22

33

33

345

44

44

44

14

33

44

13

14

44

34

44

34

43

43

33

43

43

346

44

33

43

43

43

43

34

23

43

33

32

34

43

34

43

33

43

347

44

33

44

33

43

33

24

12

44

41

34

33

32

22

42

33

42

348

44

43

34

33

43

34

34

23

43

33

32

34

32

33

43

33

43

349

44

44

33

43

43

33

33

23

43

32

43

33

43

33

12

33

44

350

43

33

43

23

43

33

33

33

42

23

43

34

42

33

43

33

43

2

TAB

EL P

RO

SOSI

AL

ITEM

Page 103: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT …elibrary.unisba.ac.id/files/08-5097_Fulltext.pdfhubungan antara tipe kepribadian introvert ekstravert dengan kecenderungan perilaku prososial

NO

RES

PON

DEN

3637

3839

4041

4243

4445

4647

4849

5051

5253

5455

5657

5859

6061

6263

6465

6667

6869

13

44

31

42

42

43

34

33

14

44

13

33

24

14

44

42

44

120

72

13

33

24

33

43

43

34

23

33

23

32

44

41

44

44

44

41

207

34

44

22

33

32

32

33

42

23

43

33

23

24

33

32

32

33

220

64

34

43

21

34

34

34

44

34

43

33

44

32

31

33

44

23

32

227

53

33

33

23

34

43

34

33

33

42

24

43

34

13

34

22

23

221

26

34

43

22

23

34

33

33

42

43

32

33

31

43

33

33

34

32

162

74

44

32

14

32

44

33

44

43

44

34

43

34

14

32

33

43

122

68

33

33

34

33

34

34

34

33

33

33

44

33

42

43

42

34

41

225

93

33

33

22

33

33

33

33

32

33

43

24

34

23

33

43

33

220

410

13

12

13

12

13

11

21

12

43

34

22

41

41

34

24

34

24

171

113

43

33

33

33

33

33

33

33

43

23

33

33

23

33

33

33

222

012

33

33

22

34

33

43

44

43

33

33

42

32

44

43

43

34

31

222

133

43

32

34

33

33

44

33

32

33

33

33

24

23

33

23

43

220

714

34

33

32

33

43

33

34

32

43

32

32

43

32

34

33

34

31

178

153

43

33

33

33

30

33

43

33

33

33

34

33

23

33

33

33

221

216

23

33

33

33

23

33

33

32

33

33

32

32

32

33

23

33

32

128

174

44

41

33

34

32

32

43

34

34

32

34

34

24

33

44

43

222

918

23

33

33

22

33

32

23

33

33

42

22

42

41

33

23

34

32

192

193

44

33

13

33

33

32

33

32

43

33

43

24

23

33

33

43

120

620

34

44

22

33

33

23

43

33

24

33

13

42

42

34

34

34

34

221

213

43

33

33

33

43

33

33

33

33

33

23

23

24

33

43

43

220

522

23

33

12

33

33

23

32

32

32

32

32

43

41

43

34

44

21

212

234

44

14

14

44

44

44

44

33

44

24

14

14

31

24

43

44

121

824

24

32

33

32

24

22

33

32

23

32

33

33

41

33

33

24

32

196

253

33

33

43

32

23

23

43

44

33

43

34

34

23

33

33

33

121

526

32

33

12

12

13

11

14

23

23

33

22

31

23

42

14

43

31

196

274

33

13

33

41

33

44

42

24

43

33

24

24

33

34

33

43

419

528

34

43

43

33

44

33

34

32

33

32

42

44

42

43

24

24

32

228

293

43

33

33

33

33

33

43

33

43

33

44

34

43

33

43

34

122

630

23

43

33

33

33

22

24

32

24

32

43

31

41

33

24

14

42

177

312

43

31

43

43

41

24

41

24

41

23

20

14

34

43

33

32

423

232

34

33

33

33

33

34

13

33

34

33

33

33

41

43

43

31

32

217

332

33

33

32

32

23

33

33

33

23

33

23

23

23

33

33

33

223

434

43

44

33

23

33

34

33

33

44

43

34

43

42

44

44

44

41

239

353

44

33

34

32

33

44

33

43

33

33

34

34

14

44

33

33

122

736

31

33

11

34

24

14

33

32

22

42

22

33

41

33

34

34

23

195

372

43

22

33

32

33

33

43

23

43

22

23

23

23

33

33

42

319

438

33

33

32

33

32

33

33

33

33

32

32

33

41

32

33

24

33

197

392

34

23

33

43

33

23

33

23

34

22

23

24

23

34

33

34

120

640

33

33

33

33

34

33

33

34

33

33

32

32

33

33

33

34

32

204

412

43

32

12

33

44

34

44

34

33

32

44

34

13

44

44

44

122

642

34

33

12

23

33

33

33

23

34

33

33

33

43

33

34

33

32

206

432

42

21

23

33

31

22

23

34

23

44

43

33

14

44

33

34

125

944

33

32

22

23

23

32

23

33

22

33

32

32

33

33

23

33

32

221

453

43

23

33

33

24

33

43

13

44

44

44

42

13

44

44

44

222

946

34

33

34

33

23

33

44

33

33

33

33

43

32

33

43

34

41

228

474

43

31

13

43

41

12

41

41

32

43

44

34

34

43

33

43

120

248

24

23

34

33

33

32

34

33

34

33

42

43

42

44

33

34

32

229

492

34

34

24

32

32

22

44

33

33

32

23

23

23

33

33

43

121

450

34

33

34

33

31

22

34

21

33

32

32

32

32

23

32

34

32

200

TOTA

L

TAB

EL P

RO

SOSI

AL

ITEM