hubungan antara motivasi belajar dan aktivitas …digilib.unila.ac.id/29005/2/skripsi tanpa bab...

70
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 4BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 (Skripsi) Oleh Ardini Tyaswari FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: others

Post on 27-Jan-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJARDENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)NEGERI 4BANDAR LAMPUNG

TAHUN PELAJARAN2015/2016(Skripsi)

Oleh

Ardini Tyaswari

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJARDENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)NEGERI 4BANDAR LAMPUNG

TAHUN PELAJARAN2015/2016

Oleh

Ardini Tyaswari

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dan

aktivitas belajar dengan hasil belajar akuntansi siswadi SMK Negeri 4 Bandar

Lampung. Penelitian ini menggunakan desain penelitian asosiatif dengan

pendekatan survey dan angket. Populasi dalam penelitian ini yaitu keseluruhan

siswa kelas X akuntansi SMK Negeri 4 Bandar Lampung dan sampel 124

responden yang ditentukan dengan teknik sample penuh. Pengumpulan data

dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul melalui angket

diolah dengan program SPSS.Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada

hubungan antara motivasi belajar dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar

akuntansi kelas X SMK Negeri 4 Bandar Lampung.

Kata kunci: motivasi, aktivitas, hasil belajar, akuntansi.

Page 3: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJARDENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)NEGERI 4BANDAR LAMPUNG

TAHUN PELAJARAN2015/2016

Oleh

Ardini Tyaswari

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan IPSProgram Studi Pendidikan Ekonomi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 4: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995
Page 5: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995
Page 6: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995
Page 7: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

RIWAYAT HIDUP

Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21

November 1995 sebagai anak tertua dari tiga bersaudara, putri

dari pasangan ayahanda Nurdin Hasboena, SE dan Ibunda

Hasriati, S.Sos.

Jenjang Pendidikan yang telah dilalui peneliti yaitu :

1. TK Mutiara Persit Kartika II-5 Tanjungkarang diselesaikan Tahun 2000

2. SD Negeri 2 Susunan Baru selesai Tahun 2006

3. SMP Negeri 25 Tanjung Karang selesai Tahun 2009

4. SMK Negeri 4 Bandar Lampung selesai Tahun 2012

Pada tahun 2012, peneliti memasuki Universitas Lampung sebagai mahasiswa

program studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan.Selama menjadi Mahasiswa, penulis cukup

banyak mengalami suka duka dan bimbingan dari para sahabat, dosen dan orang

tua terutama saat-saat menjelang akhir menyelesaiakan tugas perkuliahan.

Peneliti juga sempat mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dan Studi Banding

di Jakarta – Bali –Yogyakarta pada tahun 2015, dan Kuliah Kerja Nyata di SMP

Negeri 1 Biha Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat pada Tahun 2016.

Semoga setamat menyelesaikan pendidikan Strata I pada Program Pendidikan

Ekonomi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ini, peneliti dapat

melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi serta dapat mengabdikan diri pada

masyarakat demi kebaikan dan derajat yang lebih mulia, amin.

Page 8: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

MOTTO

Tidak ada kebaikan, kecuali balasannya kebaikan pula(QS. Ar-Rahmaan : 6)

Bolehjadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukaisesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

(QS. Al- Baqarah : 216)

Persiapkanlah sejak awal atas segala yang belum engkau ketahui di masa depanmu, karena itu lebih baikdan menjadikanmu lebih siap dibandingkan engkau tiba-tiba (hari itu) sudah dihadapanmu.

(Someone)

Setiap hari itu berharga (setiap detik, setiap menit dan setiap jam).(Dinnie)

Tidak perlu terburu-buru, tidak perlu cemas apalagi takut. Hadapi dengan semangat dan optimis.(Dinnie)

Page 9: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

PERSEMBAHAN

Assalammualaikum wr wb.

Alhamdulillah, hanya puji syukur yang layak kupersembahkan kehadapan Illahi Robbi, yangsenantiasa memberikan rahmat dan maghfirohnya kepadaku serta kekuatan iman, sehingga hingga hariini begitu banyak kenikmatan dan perlindungan bahkan engkau senantiasa kurasakan “Allahu ma’ana”kebersamaan bersamamu pada setiap helaan nafasku. Amin ya rabbana.

Untukmu :

Papa dan mama tercinta,

Kutahu, mama begitu ingin kuselesaikan pendidikan ini secepat harapanmu, walau sering kurasakankebimbangan dari mana tuk memulainya, begitu pula engkau Papaku terkasih, kurasakan engkaubegitu luas pandanganmu tentang masa depan dan kerangka cita-cita yang hendak engkau wujudkanuntuk anak-anakmu agar kami tak mengalami masa-masa pahit dalam hidupmu saat seusia kami; tapisejujurnya akupun terus berusaha untuk mewujudkan harapan itu.

Kami sangat merasakan pengorbanan papa, mama, among serta do’a- do’a yang sering kalian ucapkandengan lantunan merdu, yang kadang sengaja engkau perdengarkan di waktu selesai sholat lima waktubil khusus bad’da magrib kita berjamaah, semoga Allah berkenan mewujudkannya agar kami anak-anakmu tiada pernah mengecewakan kalian.

Papa…., mama…..; kutanamkan tekadku untuk senantiasa mengawal adik-adikku tersayang…Billy dan Chayara; mereka bagian terpenting dalam tubuhku, kaliah adalah hentakan denyut nadi dansemuanya menyatu dalam diriku…….. Semoga kita selalu dibahagiakan dan dalam kasih sayangnyaAllah SWT, dicukupkan dan kelak mendapat “Nasrullah” pertolonganNya.

Pama, mama, dan adik-adikku, Billy,.. Chayara, kudambakan terus doa kalian agar kelak hidupkusemakin baik untuk kepentingan dunia dan akhirat, kudapatkan pendamping dan teman hidup yangmembahagiakan keluarga, mengangkat derajat dihadapanNya serta menjadi panutan dan teladankeluarga besar.

Maafku untuk kalian, dan terima kasih.

Page 10: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

SANWACANA

Hanya puji syukur yang pantas peneliti persembahkan kehadirat Allah SWT, sang

pemilik jiwa dan alam semesta yang dengan kesempurnaanNya, peneliti telah

dapat menyelesaikan skripsi ini di dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan demi

kebahagiaan keluarga dan orang-orang terkasih. Sholawat serta salam juga

semoga senantiasa tercurah kepada Sang Baginda, teladan kehidupan serta

panutan ummat, Rasullullah SAW, Nabi akhirul zaman.

Skripsi yang diberi judul “Hubungan Motivasi Belajar dan Aktivitas Belajar

dengan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) Negeri 4 Bandar Lampung Tahun 2015/2016” akhirnya dapat peneliti

selesaikan sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan dan meraih gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan

Sosial pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Pada kesempatan terbaik ini, peneliti mengucapkan terima kasih kepada seluruh

rekan, sahabat, orang tua, para dosen, pembimbing, pendamping yang selama ini

terlibat dengan ilmu yang peneliti peroleh, khususnya disampaikan kepada :

1. Bapak DR.Muhammad Fuad, M.Hum selaku Dekan Fakultan Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

2. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahua

Sosial yang banyak memberikan bimbingan daan arahan kepada peneliti dan

terus memberikan semangat untuk penyelesaian penulisan ini;

3. Bapak Drs. Tedi Rusman, M.Si.,selaku dosen PA dan Pembimbing I yang

dengan sabar selalu mendengar keluhan dan memberi petunjuk kepada

peneliti dengan tehnik dan arahan yang membangkitkan semangat untuk terus

menyelesaikan penulisan ini;

Page 11: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

4. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si., selaku Wakil Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial dan Pembimbing II yang selalu sabar dan membimbing

hingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini;

5. Ibu DR. Erlina Rupaidah,M.Si., selaku Penguji yang dengan tiada bosan

mengingatkan peneliti dengan waktu agar penulisan ini cepat selesai;

6. Ibu Dra. Helmiyati, M.M., selaku Kepala SMK Negeri 4 Bandar Lampung

yang sudah mengizinkan dan membantu penulis untuk penelitian;

7. Rekan-rekan seangkatan 2012 yang turut membantu dan mendampingi

peneliti dalam pembahasan dan analisis penulisan ini dari my best friend Dina

Firmasari(Nona), my friend Putri Afri Yani(Ciput) yang nemenin ku keliling

beli snack sampe nyasar bareng dan adek angkatku Marisya Wulandari

angkatan 13 yang keceh badai, juga ladies-ladies(grup CANTIK):

Merlin(Ijah), Laras(Yayas), Dayang(yang), Ermi(Noni), dan Endah(Mbok).

Aku tanpa team HORE seperti kalian mungkin akan terasa hampa. Tak lupa

ku ucapkan terima kasih untuk teman-teman cowok KECE: Gusmi, Ikhsan,

Catur, Rocky, dan Imam;

8. Papa, mama dan adik-adikku, Billy dan Qyara yang seringkali sering

mengejar penulis dengan berbagai cara untuk menyelesaikan penulisan ini;

9. Among, Kakak sepupu, Ayuk sepupu dan semua saudara-saudaraku yang

selalu menyemangatiku;

10. Untuk kucing-kucing kesayangan yang menemaniku dikala stress, terlebih

kucing pertamaku Marie yang karakternya selalu dikata mirip dengan

ownernya, cantik-cantik tapi galak;

11. Untuk Calon Masa Depan ku yang jauh disana , makasih selalu menemani ku

dikala sedih dan selalu menyemangati, dan makasih sudah hadir dalam

hidupku disaat yang tepat ;

12. Adik-adik tingkat angkatan 13 yang tidak dapat disebutkan satu-satu di

Pendidikan Ekonomi;

13. Terima kasih kepada semua pihak yang membantu terselesaikannya skripsi

ini yang tak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Page 12: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

Semoga Allah SWT menerima segala amal kebaikan yang telah diberikan kepada

peneliti sejak peneliti mengikuti pendidikan hingga penyelesaian tugas akhir ini

dan dengan sabar, telaten, istiqomah penuh pengertian dan memahami segala

kekurang sempurnaan yang ada pada diri peneliti.Semoga Allah SWT berkenan

mengabulkan do’a dan pengharapan peneliti kiranya segala amal kebaikan yang

diterima peneliti selama ini, dicatat sebagai amal kebaikan dan diberikan balasan

kebaikan dan pahala oleh Allah Sang pemilik kebaikan.

Selanjutnya, dengan segala kerendahan hati peneliti mempersembahkan hasil

penelitian ini kepada Almamater tercinta, semoga dapat menjadi referensi bagi

peneliti dan penelitian lebih lanjut guna melengkapi referensi dan upaya-upaya

membangun dunia pendidikan pada umumnya dan dasar pertimbangan dalam

pegambilan keputusan dan kebijakan lebih lanjut khususnya terkait dengan topik

dan permasalah terkait penulisan ini.

Akhir kata, tiada gading yang tak retak, peneliti mengharapkan setiap masukan,

saran dan tanggapan guna perbaikan dan kesempurnaan peneliti di masa

mendatang sangat dinantikan dan pada akhirnya semoga skripsi ini mendapat

tempatbagi berbagai pihak dan bermanfaat bagi kita semua, dan peneliti akhiri.

Wassalammualaikum wr wb.

Bandar Lampung, 25 Oktober 2017

Peneliti,

Ardini Tyaswari

Page 13: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ………………………………………………………… xDAFTAR TABEL …………………………………………………. xiiDAFTAR GAMBAR …………………………………………….... xiiiDAFTAR RUMUS …………………………………………………. xivDAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………. xv

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang …………………………………………………… 1

1.2. Identifikasi Masalah ……………………………………………... 10

1.3. Pembatasan Masalah …………………………………………….. 10

1.4. Perumusan Masalah ……………………………………………… 11

1.5. Tujuan Penelitian ………………………………………………… 11

1.6. Kegunaan Penelitian ……………………………………………... 12

1.7. Ruang Lingkup Penelitian ……………………………………….. 13

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka ………………………………………………… 14

2.1.1. Pengertian Belajar …………………………………………. 14

2.1.2. Motivasi Belajar ………………………………………….. 15

2.1.3. Aktivitas Belajar ………………………………………….. 18

2.1.4. Kemandirian Belajar ………………………………………. 21

2.1.5. Lengkungan Belajar Sekolah ……………………………… 23

2.1.6. Hasil Belajar ……………………………………………… 26

2.2. Penelitian yang Relevan ………………………………………… 28

2.3. Kerangka Pikir …………………………………………………... 29

2.4. Hipotesis ………………………………………………………… 31

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian ………………………………………………….. 32

Page 14: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

3.2. Populasi dan Sampel ……………………………………………. 33

3.2.1. Populasi ………………………………………………….. 33

3.2.2. Sampel …………………………………………………… 33

3.2.3. Variabel Penelitian ………………………………………. 33

3.3. Definisi …………………………………………………….......... 34

3.3.1. Motivasi Belajar …………………………………………. 34

3.3.2. Aktivitas Belajar ………………………………………… 35

3.3.3. Hasil Belajar …………………………………………….. 35

3.4. Definisi Operasional Variabel ………………………………….. 36

3.5. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………... 38

3.5.1. Dokumentasi …………………………………………….. 38

3.5.2. Angket …………………………………………………… 38

3.6. Uji Persyaratan Instrumen ………………………………………. 38

3.6.1. Uji Validitas ……………………………………………... 39

3.6.2. Uji Realibilitas …………………………………………… 41

3.7. Uji Persyaratan Analisa Data …………….................................... 43

3.7.1. Pengujian Korelasi ………………………………………. 43

3.7.2. Pengujian Hipotesis ……………………………………….. 44

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………….. 47

4.1. Hasil Penelitian ………………………………………………….. 47

4.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ……………………... 47

4.1.1.1. Sejarah Singkat SMKN 4 Bandar Lampung …… 47

4.1.1.2. Visi dan Misi SMKN 4 Bandar Lampung ……… 49

4.1.1.3. Upaya dan Tujuan Peningkatan Mutu SMKN 4 Bandar

Lampung ………………………………………… 50

4.1.1.4. Gambaran Kondisi Sekolah SMKN 4

Bandar Lampung ……………………………….. 54

4.1.1.5. Analisis SWOT ………………………………….. 55

4.1.1.6. Aktivitas Belajar Sekolah ………………….…… 62

4.1.2. Gambaran Umum Responden ……………………….…… 63

Page 15: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

4.1.2.1. Penetapan dan Klasifikasi Responden …….….... 63

4.1.2.2. Waktu Penelitian Responden ………………….. 64

4.2. Data Penelitian ………………………………………………….. 64

4.2.1. Data Motivasi Belajar …………………………………… 65

4.2.2. Data Aktivitas Belajar ………………………………….... 67

4.2.3. Data Hasil Belajar ……………………………………….. 70

4.3. Analisa Data ………………………………………………….….. 73

4.4. Pembahasan …………………………………………….………... 81

4.4.1. Hubungan antara variabel motivasi belajar dengan

Hasil belajar akuntansi ………………………….……….. 81

4.4.2. Hubungan antara variabel aktivitas belajar dengan

Hasil Belajar akuntansi ………………………………….. 83

4.4.3. Hubungan antara variabel motivasi belajar dan aktivitas

Belajar dengan Hasil Belajar Akuntansi …………………. 85

V. KESIMPULAN DAN SARAN………………………………….. 87

5.1. Kesimpulan ……………………………………………………… 87

5.2. Saran-Saran ……………………………………………………… 88

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

Page 16: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Daftar Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa

Kelas X Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016 …………… 7

2. Penelitian yang Relevan ……………………………………….. 28

3. Devinisi Operasional Variabel ………………………………… 36

4. Tingkatan besarnya Realibilitas ………………………………. 41

5. Nilai Rata-Rata Ujian Nasional Siswa SMKN 4

Bandar Lampung ………………………………………………. 52

6. Penerimaan Siswa berdasarkan Jurusan Tahun 2013/2014

Hingga 2015/2016 ……………………………………………… 53

7. Fasilitas dan Sarana Prasarana SMKN 4 Bandar Lampung …… 54

8. Analisis Kekuatan (Strength) SMKN 4 Bandar Lampung ……. 56

9. Analisis Kelemahan (Weakness) SMKN 4 Bandar Lampung … 58

10. Analisis Peluang (Opportunity) SMKN 4 Bandar Lampung ….. 59

11. Analisis Ancaman (Threat) SMKN 4 Bandar Lampung ………. 61

12. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar ………………. 65

13. Kategori Variabel Motivasi Belajar …………………………… 66

14. Distribusi Frekuensi Variabel Aktivitas Belajar …….…………. 68

15. Kategori Variabel Aktivitas Belajar ……………….…………… 69

16. Distribusi Frekuensi Variabel Aktivitas Belajar ….……………. 71

17. Kategori Variabel Hasil Belajar ……..…………….……………. 71

18. Kategori Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ………….……………. 72

19. Hasil Perhitungan Korelasi ……………………….……………… 73

20. Interprestasi hasil nilai r ………………………….……………… 74

21. Hasil Perhitungan Hipotesis …………………….……………….. 75

22. Hasil Perhitungan SPSS ….…………………….………………… 76

23. Interprestasi Hasil Nilai r …………………..….………………… 76

24. Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Hasil Belajar ..…………………. 77

25. Hasil Perhitungan Korelasi Var X1 dan X2 dengan Y …….……… 78

Page 17: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

26. Interprestasi Hasil Nilai r ……………………….……………….. 79

27. Hasil Pengujian Hipotesis X1 dan X2 dengan Y ..………………... 80

Page 18: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Paradigma hubungan antara Motivasi Belajar dan Aktivitas Belajar

Dengan Hasil Belajar …………………………………………… 30

2. Rentang layanan SMKN 4 Bandar Lampung ………..…………. 49

Page 19: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

DAFTAR RUMUS

Rumus Halaman

1. Korelasi Product Moment ………………………………………… 39

2. Alpha Cronbach …………………………………………………… 41

3. Reliability Statistics Motivasi Belajar ..…………………………… 42

4. Reliability Statistics Aktivitas Belajar ..…………………………… 43

5. Product Moment Carl Pearson ……………………………………. 45

6. Multiple Correlations ……………………………………………... 45

Page 20: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Kisi-kisi Angket

2. Angket

3. Hasil Uji Coba Angket

4. Uji Validitas Motivasi Belajar

5. Uji Realibilitas Motivasi Belajar (X1)

6. Hasil Uji coba Angket Aktivitas Belajar

7. Uji Validitas Aktivasi Belajar (X2)

8. Uji Realibilitas Aktivitas Belajar

9. Data Hasil Penelitian Motivasi Belajar

10. Data Hasil Penelitian Aktivitas Belajar

11. Data Interval Motivasi Belajar

12. Data Interval Aktivitas Belajar

13. Tabulasi Data Interval X1, X2 dan Y

14. Uji Normalitas Variabel

15. Uji Homogenitas

16. Uji Heterogenitas

17. Analisis Hubungan X1 dengan Y

18. Analisis Hubungan X2 dengan Y

19. Analisis Hubungan Variabel X1 dan X2 dengan Y

20. Tabel r Product Moment

21. Tabel Chi Kuadrat

22. Struktur Organisasi SMKN 4 Bandar Lampung

23. Data-data Statistik SMKN 4 Bandar Lampung

24. Surat Penelitian Pendahuluan

25. Surat Izin Penelitian

Page 21: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

I. PENDAHULUAN

Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian

dan ruang lingkup penelitian.

1.1. Latar belakang Masalah

Dinyatakan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 “Kemudiandaripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yangmelindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesiadan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaankebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negaraIndonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesiayang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada … ”.

Bahwa pemerintah wajib menyediakan pendidikan untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka dibutuhkan

sebuah sistem pendidikan yang mampu meningkatkan keimanan dan

ketakwaan kepada Allah SWT serta akhlak mulia dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa. Sistem tersebut adalah sistem pendidikan

nasional. Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan unsur komponen

pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan

pendidikan nasional. Pendidikan nasional merupakan pendidikan yang

Page 22: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

2

didasarkan pada Pancasila & UUD 1945 yang besumber pada nilai-nilai

agama, kebudayaan nasional Indonesia & tanggap terhadap tuntutan

perubahan zaman.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

pada Bab III Pasal 4 ayat (1) dan (2) disebutkan bahwa penyelenggaraan

pendidikan wajib memegang beberapa prinsip, yakni pendidikan

diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif

dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural,

dan kemajemukan bangsa dengan satu kesatuan yang sistemik dengan sistem

terbuka dan multi makna. Selain itu penyelenggaraannya juga harus dalam

suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung

sepanjang hayat dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan

mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran

melalui mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi

segenap warga masyarakat memberdayakan semua komponen masyarakat

melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan

pendidikan.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Pasal 5 (1) dan Pasal 6 (1) dan (2) menuntut peran serta dari seluruh elemen,

mulai dari Pemerintah, pemerintah daerah dan seluruh masyarakat, hal ini

ditegaskan juga bahwa setiap warga Negara yang berusia tujuh sampai

Page 23: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

3

dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, dan setiap warga

Negara bertanggung jawab terhadap keberlangsungan penyelenggaraan

pendidikan bahkan setiap warga Negara mempunyai hak yang sama untuk

memperoleh pendidikan yang baik.

Kondisi ini juga sejalan dengan pendapat Ahmadi dan Uhbiyati (2003 : 73-

74) yang menyatakan anak adalah makhluk yang sedang tumbuh, oleh karena

itu pendidikan penting sekali karena manusia sejak bayi belum dapat berbuat

sesuatu untuk kepentingan dirinya, baik untuk mempertahankan hidup

maupun merawat diri, semua kebutuhan tergantung orang tua.

Pendidikan dibutuhkan oleh setiap warga Negara dalam rangka membentuk

pola pikir yang semakin baik dari setiap jenjang pendidikan, jenjang

pendidikan baik pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun pendidikan

tinggi dengan beraneka ragam jenis pendidikan seperti pendidikan umum,

kejuruan, akademik, profesi, keagamaan dan khusus, dimana jalur, jenjang

dan jenis pendidikan dapat diwujudkan dalam bentuk satuan pendidikan yang

diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat.

Khusus mengenai pendidikan menengah sebagai kelanjutan dari pendidikan

dasar, dalam system pendidikan nasional dibagi atas pendidikan umum dan

pendidikan kejuruan, pendidikan kejuruan di Indonesia berbentuk Madrasah

Aliyah Kejuruan, Sekolah Menengah Kejuruan, atau bentuk kejuruan atau

bentuk lain yang sederajat.

Page 24: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

4

Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

harus dipenuhi sepanjang hayat manusia sebagai suatu hasil peradaban bangsa

yang dikembangkan atas dasar pandangan hidup bangsa itu sendiri yang

membawa manusia dari keterbelakangan menuju kemajuan dengan memiliki

berbagai ilmu pengetahuan melalui proses pengajaran, pelatihan ataupun

penelitian. Pendidikan biasanya terjadi dengan bantuan orang lain atau biasa

disebut pembimbing, namun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi tanpa

direncanakan atau disebut dengan otodidak.

Definisi pendidikan menurut Depdiknas (2008 : 353), yaitu :“Pendidikan

merupakan proses pengubahan sikap atau tata laku seseorang atau kelompok

orang melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pengajaran dan atau pelatihan

adalah proses, cara, perbuatan mengajar atau melatih”.

Pendidikan sangat penting peranannya bagi setiap orang. Dengan

mengenyam pendidikan, seseorang dapat mengetahui segala sesuatu yang

belum diketahui sebelumnya. Hal inipun sesuai dengan definisi Undang-

Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Tujuan

Pendidikan Nasional, yang berbunyi:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensipeserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab.”

Page 25: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

5

Sebagai upaya untuk mewujudkan keberhasilan tujuan pendidikan nasional

tersebut, Pemerintah juga menaruh perhatian yang sangat besar pada bidang

pendidikan, khususnya dibidang pendidikan sekolah. Sekolah merupakan

suatu lembaga pendidikan yang bertugas membentuk manusia yang

berkualitas dalam pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Usaha yang

dilakukan Pemerintah dalam memajukan pendidikan dengan melakukan

perubahan atau perbaikan kurikulum, strategi belajar mengajar, menetapkan

undang-undang pendidikan nasional, meningkatkan kualitas guru melalui

pendidikan penyertaan atau penataran serta mengupayakan penambahan

fasilitas berupa penyediaan sarana dan prasana belajar mengajar.

Sekolah memberikan pelayanan pendidikan, pengajaran dan pelatihan yang

bersifat pengetahuan atau teknologi dan membentuk sikap mental yang baik

bagi siswa-siswinya. Keberhasilan sekolah dalam tugasnya tersebut dapat

diukur dari tinggi rendahnya hasil belajar siswa-siswinya. Tinggi atau

rendahnya hasil belajar siswa sering dijadikan sebagai tolak ukur untuk

melihat baik buruknya mutu pendidikan. Karena itu sekolah akan melakukan

berbagai hal demi meningkatkan hasil belajar siswa yang secara sekaligus

juga akan bisa mengangkat derajat sekolah tersebut dalam dunia pendidikan

dan dimata masyarakat.

Page 26: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

6

Sesungguhnya, sekolah tidak boleh hanya terfokus pada peningkatan hasil

belajar siswa-siswinya yang digunakan untuk mendapatkan pamor dan tingkat

keberhasilan sekolah tersebut. Tetapi, masalah utama yang harus dipecahkan

adalah apakah penyebab atau latar belakang yang mempengaruhi tinggi

rendahnya hasil belajar siswa. Jika sekolah sudah bisa menemukan dan

mengatasi penyebab tinggi rendahnya hasil belajar siswanya, maka sekolah

tersebut bisa dikatakan berhasil. Karena hasil belajar siswa yang tinggi akan

menunjukan keberhasilan kegiatan belajar mengajar, dan sebaliknya hasil

belajar yang rendah akan menunjukan bahwa tujuan yang ingin dicapai dalam

proses belajar mengajar belum terlaksana dengan baik.

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor intern (faktor

yang berasal dari dalam siswa) antara lain motivasi belajar dan faktor ekstern

(faktor yang berasal dari luar siswa) antara lain aktivitas belajar disekolah

maupun aktivitas diluar sekolah atau rumah. Faktor-faktor ini sangat

mempengaruhi dalam setiap proses belajar siswa disekolah maupun dirumah.

Sehingga, untuk mendapatkan hasil belajar yang memuaskan maka seorang

siswa harus bisa mengelola faktor-faktor ini dengan baik, terutama faktor

yang berasal dari dalam dirinya sendiri. Bukan hanya murid, tetapi para guru

pun juga harus mampu mengkondisikan faktor-faktor tersebut. Apabila

faktor-faktor yang berpengaruh baik dalam proses belajar maupun yang

mempengaruhi tingkat prestasi siswa dapat dikondisikan dengan baik, maka

Page 27: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

7

hasilnya juga akan menjadi baik. Sehingga pada akhirnya menjamin

keberhasilan proses belajar.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilaksanakan pada siswa kelas X

jurusan Akutansi SMK Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran

2015/2016, diketahui bahwa dari empat kelas yang tersedia diperoleh data

tentang hasil belajar dalam mata pelajaran akuntasi sebagai berikut:

Tabel 1. Daftar hasil belajar mata pelajaran akuntansisiswa kelas X semester genap tahun ajaran 2015/2016.

No Kelas N i l a i Jumlah Siswa< 75 ≥ 75

1 X AK.1 18 14 322 X AK.2 19 11 303 X AK.3 15 17 324 X AK.4 20 10 30

Jumlah Siswa 72 52 124Sumber : Data Guru Mata Pelajaran Akuntansi SMKN 4.

Berdasarkan Tabel 1 di atas diperoleh informasi, siswa SMK Negeri 4 Bandar

Lampung pada ujian mid semester masih belum optimal. Hal ini dikarenakan

hanya 52 siswa atau sebesar 41,94% siswa yang memperoleh nilai ≥75, dan

72 siswa sebesar 58,06% siswa memperoleh nilai <75 dari jumlah

keseluruhan 124 siswa kelas X jurusan akuntansi.

Pada data diatas, ada hal menarik yang perlu dikaji lebih mendalam,

khususnya data hasil belajar siswa/siswi di kelas X.AK.3, dimana jumlah

siswa yang memperoleh nilai > 75 jauh lebih besar bila dibandingkan dengan

kelas X lainnya, yaitu sebanyak 17 siswa atau sebesar 53,13% sementara

murid yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 15 siswa atau sebesar 46,87%;

Page 28: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

8

kondisi ini berbeda dengan ketiga kelas lainnya, sehingga makin menarik

untuk dilakukan penelitian lebih lanjut. Standar penilaian ketuntasan belajar

siswa yang dipakai di SMK Negeri 4 Bandar Lampung untuk pelajaran

akuntansi adalah nilai 75. Nilai standar ketuntasan ini didapatkan adalah

informasi yang diberikan oleh guru pembimbing mata pelajaran akuntansi di

sekolah yang bersangkutan. Hal ini berarti sebagian besar siswa memiliki

hasil belajar yang masih tergolong rendah atau belum tuntas.

Untuk menentukan ketuntasan belajar siswa (individual) dapat dihitung

dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

KB= x 100%dimana :KB= Ketuntasan BelajarT = jumlah skor yang diperoleh siswaJumlah skor total setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasanindividu), jika proporsi jawaban benar siswa ≥ 65%, dan suatu kelasdinyatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebutterdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya (Depdikbud dalam Trianto,2010:241).

Sedangkan menurut Trianto (2010: 241) berdasarkan ketentuan KTSPpenentuan ketuntasan belajar ditentukan sendiri oleh masing-masing sekolahyang dikenal dengan istilah kriteria ketuntasan minimal, dengan berpedomanpada tiga pertimbangan, yaitu: kemampan setiap peserta didik berbeda-beda;fasilitas (sarana) setiap sekolah berbeda; dan daya dukung setiap sekolahberbeda. Maka dalam penelitian ini, sesuai dengan KKM mata pelajaranakuntansi disekolah tempat peneliti melakukan penelitian, maka ketuntasanindividual adalah 65 dan ketuntasan secara klasikal adalah 85%.

Hasil belajar yang relatif rendah ini secara umum sebagaimana pernyataan

guru mata pelajaran akuntansi yang bersangkutan umumnya disebabkan oleh

masih banyak siswa yang tidak memperhatikan saat guru menerangkan

dikelas, siswa yang lambat dalam mengerjakan tugas serta enggan bertanya

Page 29: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

9

tetang materi yang kurang jelas. Selain itu, aktivitas belajar dikelas berkurang

oleh aktivitas lain seperti mengikuti kegiatan ekstrakulikuler (kegiatan diluar

sekolah). Jadi pada saat mereka kembali ke dalam aktivitas belajar di kelas,

mengakibatkan konsentrasi dalam aktivitas belajar terganggu.

Dugaan lain penyebab rendahnya hasil belajar siswa yang mencapai 58,06%

adalah kurangnya motivasi belajar siswa yang dapat dilihat dari sikap pada

saat proses belajar dikelas. Motivasi yang kurang ini dikarenakan siswa

kurang menyukai pelajaran akuntansi. Beberapa siswa berpendapat bahwa

pelajaran akuntansi adalah pelajaran yang sulit. Padahal, untuk bisa

mendapatkan hasil yang baik dalam suatu mata pelajaran yang pertama harus

dimiliki seorang siswa adalah rasa suka terhadap mata pelajaran tersebut. Dan

sebagian yang lain juga menyatakan bahwa dirumah jarang sekali mencoba

untuk memperdalam dan melakukan latihan-latihan belajar dan kontrol dari

keluarga dan orang tua karena ketidak pahaman mereka untuk turut

membantu dan mengarahkan siswa, sehingga terkesan siswa/siswi mencoba

memahami secara mandiri tanpa pendampingan orangtua dan keluarga.

Tentunya hal ini sangat mempengaruhi hasil belajar siswa/siswi.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini

mengambil judul “Hubungan Antara Motivasi Belajar, dan Aktivitas

Belajar dengan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X SMK Negeri 4

Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2015/2016”.

Page 30: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

10

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, identifikasi masalah dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Hasil belajar Akuntansi siswa yang masih tergolong rendah, dan tidak

tercapainya kriteria ketuntasan belajar.

2. Siswa kurang berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran sehingga tidak

dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya.

3. Sistembelajar yang masih terpusat terhadap guru (Teacher center).

Sehingga peranan guru dalam kegiatan belajar mengajar masih sangat

dominan.

4. Masih banyak siswa yang kurang antusias mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru.

5. Lingkungan keluarga tidak menciptakan suasana yang mendorong

partisipasi belajar siswa yang disebabkan kurangnya pengawasan dan

pemahaman keluarga tentang pelajaran akuntansi.

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka batasan masalah pada penelitian

ini adalah apakah faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar,

aktivitas belajar terhadap hasil pelajaran Akuntansi kelas X di SMK Negeri 4

Bandar Lampung tahun pelajaran 2015/2016”, sehingga permasalahan dalam

Page 31: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

11

penelitian akan difokuskan pada variabel-variabel motivasi belajar dan

aktivitas belajar dan hasil belajar.

1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut.

1. Adakah hubungan signifiikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar

Akuntansi kelas X SMK Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran

2015/2016 ?

2. Adakah hubungan signifiikan antara aktivitas belajar dengan hasil belajar

Akuntansi kelas X SMK Negeri 4 Bandar Lampung ?

3. Adakah hubungan signifiikan antara motivasi belajar dan aktivitas belajar

dengan hasil belajar Akuntansi kelas X SMK Negeri 4 Bandar Lampung ?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini diharapkan dapat.

1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif dan signifiikan antara

motivasi belajar dengan hasil belajar akuntansi kelas X SMK Negeri 4

Bandar Lampung tahun pelajaran 2015/2016.

Page 32: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

12

2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif dan signifiikan antara

aktivitas belajar dengan hasil belajar Akuntansi kelas X SMK Negeri 4

Bandar Lampung.

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif dan signifiikan antara

motivasi belajar dan aktivitas belajar dengan hasil belajar Akuntansi kelas

X SMK Negeri 4 Bandar Lampung.

1.6. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini meliputi.

1. Secara teoritis

Menyajikan suatu wawasan khusus tentang penelitian yang menenkankan

pada hasil belajar pada mata pelajaran Akuntansi.

2. Secara praktis

a. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan

rujukan yang bermanfaat bagi perbaikan mutu pembelajaran.

b. Bagi guru, sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran tentang

alternatif untuk dapat meningkatkan motivasi, aktivitas, dan hasil

belajar Akuntansi.

c. Bagi siswa, sebagai tambahan wawasan untuk meningkatkan hasil

optimalisasi.

Page 33: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

13

d. Bagi almamater, sebagai masukan bagi upaya untuk hasanah edukasi

bagi kejuruan.

1.7. Ruang Lingkup Penelitian

Lingkup Penelitian ini mencakup beberapa hal berikut.

1. Ruang Lingkup Objek Penelitian

Ruang lingkup objek penelitian ini adalah motivasi belajar, aktivitas

belajar dan hasil belajar Akuntansi.

2. Ruang Lingkup Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X Semester Genap.

3. Ruang Lingkup Tempat Penelitian

Tempat dalam penelitian ini adalah SMK Negeri 4 Bandar Lampung.

4. Ruang Lingkup Waktu

Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahun pelajaran

2015/2016.

5. Ruang Lingkup Ilmu Penelitian

Lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu pendidikan dalam Pelajaran

Akuntansi.

Page 34: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

Bagian ini akan membahas tinjauan pustaka {motivasi belajar, aktivitas belajar

dan hasil belajar}, kerangka berpikir dan hipotesis.

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1.Pengertian Belajar

Belajar merupakan sebuah proses yang berjalan sebagai sebuah sistem

yang terjadi pada setiap diri manusia yang merupakan suatu kegiatan

merasa, berpikir dan suatu oleh gerak dalam memahami dari setiap

pelajar pada suatu proses pendidikan guna mendorong sikap prilaku dan

pengetahuannya.

Menurut Hamalik (2004: 27) “Belajar adalah modifikasi atau

memperteguh kelakuan melalui pengalaman”. Belajar juga merupakan

suatu bentuk pertumbuhan dan perubahan dalam diri seseorang yang

dinyatakan dengan cara-cara tingkah laku yang baru sebagai hasil dari

pengalaman. Belajar memerlukan usaha yang sungguh-sungguh yang

dicirikan sebagai suatu upaya dalam diri dengan mengerahkan semua

potensi yang dimiliki secara fisik, mental, panca indra, mengandalkan

otak dan olah pikir maupun bagian tubuh lainnya.

Prinsip belajar menurut Slameto (2010: 27) didasarkan kepada beberapa

prasyarat yang diperlukan untuk belajar yaitu.

1. Harus diupayakan secara aktif.

Page 35: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

15

2. Menumbuhkembangkan reinforcement dan motivasi

3. Adanya lingkungan yang menantang

4. Terjadi interaksi antara siswa dengan lingkungannya.

Definisi belajar menurut Burton dalam Siregar dkk (2014: 4) “bahwa

belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena

adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan

lingkungannya”. Menurut Mayer dalam Karwono (2012) “menyebutkan

bahwa belajar adalah menyangkut adanya perubahan perilaku yang

relatif permanen pada pengetahuan atau perilaku seseorang karena

pengalaman”. Artinya belajar adalah suatu proses untuk mendapatkan

kemampuan berpikir, ketrampilan dan sikap yang baik.

Menurut Sudjana dalam Rusman (2013: 1) “belajar merupakan kegiatan

dalam proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu”. Kegiatan

dalam pembelajaran dilakukan oleh dua pelaku yaitu guru dan siswa.

Hubungan antara guru dengan siswa saling berinteraksi satu sama lain.

Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai

komponen yang saling berhubungan satu sama lain, meliputi : tujuan

pendidikan atau pembelajaran , materi, metode dan evaluasi.

Agar tercipta proses belajar yang baik, sehingga tujuan pendidikan dan

pembelajaran berlangsung dua arah antara guru dan murid dibutuhkan

suatu motivasi belajar.

Page 36: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

16

2.1.2.Motivasi Belajar

Motivasi sangat penting dalam proses pembelajaran siswa. Motivasi

merupakan faktor yang penting untuk menentukan keberhasilan dalam

belajar. Seseorang yang memiliki motivasi tinggi akan lebih giat,

melakukan sesuatu dengan baik, dari pada yang pernah dilakukan

sebelumnya serta bekerja lebih efisien dan lebih cepat. Motivasi sebagai

suatu proses pembangkitan gerak sehingga kemudian orang itu

melakukan suatu tindakan, dalam arti dengan motivasi seseorang dapat

melakukan perubahan dalam bersikap dan bertingkah laku.

Fungsi motivasi menurut Jamaluddin (2005: 71) setidaknya ada 3,yaitu: 1. Memberi tenaga dan menopang tingkah laku; 2. Memberi arahdan mengatur tingkah laku; dan 3. Menentukan tingkah laku.

motivasi berarti memberdaya atau kekuatan guna mencapai tujuan yang

diinginkan kemudian memberi arah yang jelas terhadap kegiatan yang

akan dilakukan. Hal tersebut berarti seluruh kegiatan yang timbul oleh

motivasi terjadi secara tidak kebetulan akan tetapi kegiatan yang

sifatnya selektif, terarah dan memiliki tujuan yang jelas. “Motivasi

adalah suatu daya penggerak yang memberikan dorongan pada diri

siswa, sehingga berkeinginan dan berkehendak untuk belajar”

(Jamaluddin, 2005: 72). “Motivasi dapat diartikan sebagai penggerak

dalam diri siswa yang menimbulkan energi yang menjamin

kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar sehingga

diharapkan tujuan segera tercapai” (Sardiman, 2001: 81). Sedangkan

menurut Dimayanti dan Mudjiono (2006: 80), “Siswa belajar karena

Page 37: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

17

didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa

keinginan, kemauan dan cita-citanya. Motivasi dipandang sebagai

kekuatan mental yang mengarahkan dan menggerakkan manusia,

termasuk prilaku belajar”.

Sardiman (2000: 89-90) membedakan motivasi menjadi dua, yaitu :

a. Motivasi intrinsik, adalah motif-motif yang menjadi aktif atauberfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karna dalam setiapindivindu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu, dan

b. Motivasi ekstrinsik, adalah motif-motif yang aktif yang berfungsinyakarena adanya rangsangan dari luar.

Sementara Jamaluddin, (2005: 72) mengemukakan lebih lanjut

mengenai motif sebagaimana maksud diatas yaitu :

“motif instrinsik dan ekstrinsik yang ada pada siswa ini sama-sama

memiliki peranan yang besar dalam setiap kegiatan belajar. Namun,

motivasi yang paling kuat adalah motivasi instrinsik, yaitu motivasi

yang berasal dari dalam diri siswa, tetapi tidak menutup kemungkinan

bagi motivasi ekstrinsik untuk juga menjadi yang terkuat. Hal ini akan

berbeda-beda pada setiap individunya”.

Uraian di atas memberikan gambaran bahwa, motivasi adalah keadaan

dalam diri individu atau seseorang baik yang berasal dari dalam

individu sendiri maupun dari luar, yang mendorong orang untuk

melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Dengan

adanya motivasi, maka seseorang akan lebih giat, disiplin, dan

bersemangat untuk melakukan suatu kegiatan sehingga hasil yang

dicapai akan lebih maksimal. Motivasi diperlukan oleh para siswa.

Page 38: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

18

Dengan adanya motivasi, siswa akan lebih giat dalam melakukan

kegiatan belajar, sehingga prestasi belajarnya pun diharapkan akan

lebih baik. Motivasi merupakan motor penggerak dalam melaksanakan

kegiatan dan merupakan filter atau saringan untuk menyisihkan

perbuatan-perbuatan yang menghambat tercapainya tujuan yang

diinginkan. Dalam proses belajar motivasi mempunyai peranan besar

sebagai pendorong yang membuat siswa melakukan kegiatan belajar.

Apabila siswa mempunyai motivasi yang tinggi ia akan menunjukan

minatnya, aktivitas dan partisipasinya dalam mengikuti kegiatan

belajar. Sering dijumpai siswa yang keliatan pandai tetapi memperoleh

prestasi belajar yang rendah karena aktivitas belajarnya pun rendah,

atau sebaliknya siswa yang kelihatan kurang pandai tetapi aktivitas

belajarnya tinggi dan membuat prestasi belajarnya juga tinggi. Ini

dikarenakan motivasi yang dimiliki oleh setiap siswa berbeda-beda.

2.1.3.Aktivitas Belajar

Aktivitas adalah kegiatan yang dilakukan individu agar selalu

berorientasi pada tujuan. Aktivitas berfungsi sebagai penggerak

seseorang untuk mengarahkan segala kemampuan untuk mencapai

tujuan yang diinginkan.

Oemar Hamalik (2001:170) mengemukakan pendapatnya sebagai

berikut:

“siswa adalah suatu organisme yang hidup. Di dalam dirinya beranekaragam kemungkinan dan potensi yang hidup dan sedang berkembang.Di dalam dirinya terdapat prinsip aktif, keinginan untuk berbuat dan

Page 39: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

19

bekerja sendiri. Prinsip aktif inilah yang mengendalikan tingkah lakusiswa. Pendidikan perlu mengarahkan tingkah laku dan perbuatan itumenuju ketingkat perkembangan yang diharapkan”.

Belajar pada dasarnya adalah sebuah aktivitas. Belajar merupakan

tindakan dan perilaku yang kompleks. Belajar merupakan aktivitas yang

dilakukan untuk mempelajari hal-hal yang belum diketahui, yang

hasilnya adalah perubahan tingkah laku. Seperti yang dikatakan

Sardiman (2001: 95) bahwa “Dalam belajar sangat diperlukan aktivitas,

tanpa aktivitas belajar itu tidak mungkin berlangsung dengan baik.

Orang yang belajar harus aktif sendiri, tanpa ada aktivitas maka proses

belajar tidak mungkin terjadi”. Dalam belajar siswa dituntut melakukan

aktivitas. Karena tanpa aktivitas berarti tidak ada belajar.

Dimyati dan Mujiono (2006: 44) mengemukakan bahwa “ belajar hanya

mungkin terjadi apabila anak aktif mengalaminya sendiri”. Disamping

itu, Oemar Hamalik (2001: 9) juga mengemukakan bahwa “belajar

adalah satu proses dimana peserta didik harus aktif”. Keaktifan siswa

yang ditunjukan dalam setiap aktivitas atau kegiatan belajar beragam

bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai

kegiatan psikis yang susah diamati. Kegiatan fisik berupa membaca,

mendengar, berlatih keterampilan dan sebagainya. Sedangkan contoh

kegiatan psikis misalnya menggunakan khazanah pengetahuan yang

dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan

satu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil percobaan.

Page 40: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

20

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, jelaslah bahwa aktivitas

belajar merupakan unsur yang sangat penting dalam sebuah proses

pembelajaran. Semakin aktif anak didik dalam proses belajar mengajar

maka tujuan pembelajaran akan lebih optimal.

Belajar adalah mengalami belajar menunjukan adanya perubahan

kelakuan dan sikap. Belajar adalah berbuat dan sekaligus proses yang

membuat anak didik harus aktif. Dalam setiap kegiatan atau aktivitas

yang dilakukan seorang anak disekolah, semuanya adalah mengacu

pada suatu proses pembelajaran. Seperti yang dikatakan Hamalik (2001:

171) “pengajaran yang efisien adalah pengajaran yang menyediakan

kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitasnya sendiri”.

Aktivitas belajar erat kaitannya dengan hasil belajar seseorang. Makin

banyak aktivitas belajar yang dilakukan maka akan meningkat pula

hasil belajarnya. Seperti yang dikemukakan oleh Slameto (2003: 36)

“Bila siswa menjadi partisipasi yang aktif, maka ia memiliki ilmu atau

pengetahuan dengan baik”. Dengan cukup ilmu atau pengetahuan yang

didapat siswa dari setiap aktivitas belajarnya, maka mereka dengan

mudah mendapatkan hasil belajar yang baik pada saat dilakukan tes.

Satu lagi alasan kuat seorang siswa aktif dalam kegiatan belajar adalah

untuk mendapatkan hasil belajar yang memuaskan. “Belajar adalah

berbuat dan sekaligus proses yang membuat anak didik harus aktif.

Pengertian ini sebenarnya memiliki makna yang cukup penting dalam

kegiatan belajar mengajar. Sebab harus aktif sendiri termasuk

Page 41: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

21

bagaimana strategi yang harus ditempuh untuk mendapatkan suatu

pengetahuan atau nilai” (Sardiman, 2001: 97).

Beberapa pengertian aktivitas belajar, diketahui bahwa berbagai

aktivitas belajar yang dilakukan siswa tidak lain adalah untuk

mendapatkan pengetahuan dan nilai, dimana nilai yang didapat inilah

yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar. Dan secara singkat

bahwa aktivitas belajar adalah kegiatan yang dilakukan didalam kelas

maupun diluar kelas (termasuk dalam kegiatan ekstrakulikuler).

Aktivitas belajar yang dilakukan di sekolah dapat juga dilakukan di

rumah (termasuk dalam mengulang pelajaran/ menghafal dan

mengerjakan PR).

2.1.4.Kemandirian Belajar

Siswa dituntut mampu mandiri dalam belajar. Kemampuan untuk

mandiri merupakan tanggung jawab pribadi setiap siswa yang harus

ditumbuhkembangkan. Disamping kemandirian siswa ini merupakan

tujuan pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah, kemandirian juga

harus dikembangkan oleh para pemangku kepentingan pendidikan.

Siswa yang memiliki motivasi kemandirian biasanya lebih mampu

berkembang dan mampu mengikuti proses belajar mengajar lebih baik

dibandingkan siswa yang tidak atau belum memiliki motivasi

kemandirian. Siswa yang mandiri lebih memiliki sikap dan sifat yang

Page 42: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

22

baik dalam memecahkan persoalan yang dihadapinya sekalipun tanpa

bantuan dari orang lain.

Menurut Mujiman (2011: 10-15) “Kemandirian belajar umunya

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal yakni keadaan

atau kondisi jasmani dan rohani siswa, sedangkan faktor eksternal yakni

kondisi lingkungan di sekitar siswa, faktor pendekatan belajar yakni

jenis upaya belajar siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran

materi-materi pelajaran”. Seseorang peserta didik yang mandiri biasa-

nya lebih aktif, kreatif, kompeten, tidak bergantung pada orang lain dan

tampak spontan. Anak yang mandiri mempunyai kecendrungan mampu

memecahkan masalah dan tidak takut untuk mengambil risiko karena

memiliki kemampuan mempertimbangkan baik dan buruknya, percaya

pada diri sendiri dan menguasai situasi yang dihadapinya.

Menurut Sumahamijaya dalam Reny (2001: 26) “kemandirian belajar

adalah perubahan dalam diri seseorang yang merupakan hasil dari

pengalaman dan latihan diri sendiri tanpa bergantung pada orang lain.

Mandiri dalam menentukan nasibnya sendiri sampai pada batas

kemampuan dan bertanggung jawab atas segala tindakan dan perasaan.

Kemandirian belajar yang dimiliki siswa mendorong siswa untuk

belajar sebagai motivasi dan dorongan untuk mencapai tujuan belajar

yaitu hasil belajar yang baik. Menurut Mujiman (2011: 1) “belajar

mandiri merupakan kegiatan belajar aktif yang di dorong oleh motif

Page 43: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

23

untuk menguasai suatu kompetensi dan dibangun dengan bekal

pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki”.

Menurut Familia (2006: 45) “kemandirian belajar dapat pula diartikan

sebagai kemampuan untuk memikirkan, merasakan, serta melakukan

sesuatu sendiri atau tidak tergantung pada orang lain”.

Kemandirian akan timbul jika seseorang merasa puas dan percaya diri-

nya mampu melakukan sesuatu sendiri, Kemandirian meliputi

kemampuan berinteraksi sosial dengan orang lain. Kemampuan

menolong atau memikirkan dirinya sendiri dalam kegiatan sehari-hari,

dan kemandirian dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya baik

masalah pribadi maupun masalah dalam kegiatan belajar di sekolah.

2.1.5.Lingkungan Belajar Sekolah

Lingkungan sekolah akan sangat memberikan warna kepada proses

belajar-mengajar. Lingkungan sekolah yang nyaman, sejuk, bersih, guru

yang bersahabat, siswa yang memiliki semangat yang baik akan

menciptakan lingkungan belajar di sekolah yang kondusif, sebaliknya

jika lingkungan sekolah kotor dan berantakan, guru yang menakutkan

dan berperangai kasar, suasana kelas berantakan, akan memberikan rasa

malas dalam belajar, suasana membosankan, dan pada akhirnya dapat

menjadi penyebab kegagalan belajar para siswa dan sekolah tidak akan

Page 44: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

24

berhasil menciptakan peserta didik yang membanggakan dan memiliki

prestasi yang baik.

Menurut Slameto (2003: 65-69) beberapa aspek-aspek lingkungan

sekolah meliputi.

1. Relasi guru dengan siswaGuru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara baik,menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancar dan juga siswamerasa jauh dari guru, sehingga segan untuk berpartisipasi aktifdalam belajar.

2. Relasi siswa dengan siswaBila di dalam kelas ada grup yang saling bersaing secara tidak sehat,maka jiwa kelas tidak terbina, bahkan hubungan masing-masingsiswa tidak tampak. Untuk itu menciptakan relasi yang baik antarsiswa adalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh yang positifterhadap belajar siswa.

3. Disiplin sekolahPeraturan sekolah yang tegas dan tata tertib membantu kedisiplinansiswa dalam menjalankan kegiatan belajar.

4. Sarana belajarSarana belajar yang lengkap dan tepat akan memperlancarpenerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa, danmembuat siswa lebih semangat dalam belajar.

Menurut Majid (2007: 165) “dinyatakan bahwa lingkungan belajar yang

kondusif merupakan tulang punggung dan faktor pendorong yang dapat

memberikan daya tarik tersendiri bagi proses pembelajaran, sebaliknya

lingkungan belajar yang kurang menyenangkan akan menimbulkan

kejenuhan dan rasa bosan”. Lingkungan belajar kondusif dapat

dikembangkan melalui berbagai layanan dan kegiatan sebagai berikut.

1. Memberikan pilihan bagi peserta didik yang lambat maupun yangcepat dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

2. Memberikan pelajaran remidial bagi peserta didik yang kurangberprestasi, atau berprestasi rendah.

Page 45: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

25

3. Mengembangkan organisasi kelas yang efektif, menarik, nyaman danaman bagi perkembangan potensi seluruh peserta didik secaraoptimal.

4. Mencipatakan suasana kerjasama saling menghargai, baik antarapeserta didik maupun antara peserta didik dengan guru danpengelolaan pembelajaran lain.

5. Melibatkan peserta didik dalam proses perencanaan belajar danpembelajaran.

6. Mengembangkan proses pembelajaran sebagai tanggung jawabbersama antara peserta didik dan guru.

7. Mengembangkan evaluasi pembelajaran yang menekankan sistemevaluasi belajar dan pembelajaran yang menekankan pada evaluasidiri (Majid, 2007: 165-166)

Menurut Sidi (2005: 148) “Lingkungan belajar sangat berperan dalam

menciptakan suasana belajar menyenangkan”. Lingkungan dapat

meningkatkan keaktifan belajar, sehingga lingkungan perlu ditata

sedemikian rupa sehingga mencipatakan suasana kondusif. Sekolah

merupakan lembaga pendidikan yang sangat penting dalam menentukan

keberhasilan belajar siswa, sehingga lingkungan sekolah yang baik

dapat mendorong siswa untuk belajar lebih giat. Keadaan sekolah ini

meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-

alat pelajaran dan kurikulum.

Menurut Saroni (2006: 82-84) “lingkungan belajar adalah segala

sesuatu yang berhubungan dengan tempat proses pembelajaran

dilaksanakan”. Lingkungan ini mencakup dua hal yang utama yaitu

lingkungan fisik dan lingkungan sosial, kedua aspek tersebut saling

mendukung dalam berlangsungnya proses pembelajaran, sehingga

siswa merasa nyaman dalam belajar di sekolah dan mau mengikuti

Page 46: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

26

proses pembelajaran dengan semangat, tenang, sadar dan bukan karena

tekanan dan paksaan tapi atas kemauan sendiri. Lingkungan fisik di

sekolah terdiri dari sarana dan prasarana sekolah berupa ruang kelas,

kebersihan ruang kelas, meja, kursi, suasana dan lain-lain. Sedangkan

lingkungan belajar sosial di sekolah berupa interaksi antara siswa

dengan siswa, interaksi antara siswa dengan guru, interaksi antara siswa

dengan staf tata usaha, interaksi siswa dengan warga sekolah.

Menurut Hakim (2000: 18) “melalui kondisi lingkungan belajar yang

baik maka akan menimbulkan lingkungan belajar yang efektif, dapat

membuat siswa kan menjadi lebih produktif, adanya guru yang baik

dalam jumlah yang sesuai dengan jumlah bidang studi yang ditentukan,

peralatan belajar yang baik, gedung sekolah yang memenuhi

persyaratan, adanya teman dan keharmonisan diantara semua warga

sekolah”. Hal ini digambarkan dengan kemudahan para siswa dalam

berfikir, berkreasi, juga mampu belajar secara aktif karena lingkungan

belajar yang sangat mendukung, sehingga timbul ketertarikan dan

kenyamanan pada saat proses belajar mengajar berlangsung.

2.1.6.Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kegiatan terpenting dalam pembelajaran. Nana

Sudjana (2009: 3) mendefinisikan “Hasil belajar siswa pada hakikatnya

adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian

yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik”.

Page 47: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

27

Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan, “hasil belajar

merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.

Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil

belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran

dari puncak proses belajar”.

Benjamin S. Bloom (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 26-27)

menyebutkan enam jenis perilaku ranah kognitif, sebagai berikut :

a. Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telahdipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaandengan fakta, peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, ataumetode.

b. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan maknatentang hal yang dipelajari.

c. Penerapan, mencangkup kemampuan menerapkan metode dankaidah untuk mengahadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnyamenggunakan prinsip.

d. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalambagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami denganbaik. Misalnya mengurangi masalah menjadi bagian yang telahkecil.

e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.Misalnya kemampuan menyusun suatu program.

f. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentangbeberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya kemampuanmenilai hasil ulangan.

Berdasarkan pengertian hasil belajar, diketahui bahwa hasil belajar

adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima

pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup

aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat

melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data

Page 48: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

28

pembuktian yang akan menunjukan tingkat kemampuan siswa dalam

mencapai tujuan pembelajaran.

Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar

kognitif IPS yang mencakup tiga tingkatan yaitu pengetahuan (C1),

pemahaman (C2), penerapan (C3), dan analisis (C4). Instrumen yang

digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek kognitif

adalah tes.

2.2. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang mengambil pokok permasalahan yang hampir sama dengan

penelitian ini dirujuk guna kelengkapan penelitian ini. Beberapa judul dan

hasil penelitian yang pernah dilakukan antara lain.

Tabel 2. Penelitian yang Relevan

N

o

Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian

1 Andriyani (2005) Hubungan antaraMotivasi Belajar danAktivitas belajardengan PrestasiBelajar IPS Ekonomisiswa Kelas XI diSMA Al-KautsarBandar LampungTahun Ajaran2004/2005

Ada hubungan antaramotivasi belajar dan aktivitasbelajar dengan prestasibelajar Ekonomi kelas XISMA Al-Kautsar BandarLampung denganperhitungan Fhitung> Ftabel

yaitu 60,865 > 3,073 dengankoefisien korelasi (R) 0,17dan diterminasi (R2) 0,508atau 50,85%.

2 Metra Agustiani(2012)

Pengaruh MotivasiPrestasi danPengguanaan SaranaBelajar DisekolahTerhadap Hasil BelajarEkonomi Kelas XI IPSSMA Negeri 1 LiwaLampung Barat Tahun

Ada pengaruh MotivasiPrestasi dan PenggunaanSarana Belajar DisekolahTerhadap Hasil BelajarEkonomi Kelas XI IPS SMANegeri 1 Liwa LampungBarat Tahun Ajaran2011/2012 yang ditunjukan

Page 49: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

29

Ajaran 2011/2012 dengan Fhitung> Ftabel =33,779 >3,110 dengankoefisien diterminasi (R2)0,677 atau 67,7 %

3 Yeyen Susanti(2007)

Hubungan antaramotivasi Belajar danAktivitas Belajardengan PrestasiBelajar Ekonomi siswakelas XI di SMANegeri 8 BandarLampung TahunAjaran 2006/ 2007

Menyatakan bahwa ada

hubungan yang signifikan

antara ketiga variabel yang

ditunjukan dengan Fhitung>

Ftabel = 38,527 > 3,93 dengan

koefisien korelasi (R) 0,714

dan koefisien diterminasi

(R2) 0,510 atau 51 %.

2.3. Kerangka Pikir

Setiap siswa mendambakan mendapatkan nilai yang baik dan dapat diukur

mutu pendidikannya. Mutu pendidikan dapat dicapai dengan meningkatkan

prestasi belajar siswa dalam setiap mata pelajaran yang diikutinya. Hasil

belajar siswa merupakan tolak ukur yang menggambarkan keberhasilan dari

proses pembelajaran yang dilakukan oleh sekolah, guru dan peserta didik dan

keluarga. Tingkat keberhasilan dalam pencapaian tujuan suatu kegiatan

bergantung kepada motivasi para pihak dan proses pembelajaran berlangsung.

Keberhasilan siswa dalam belajar dapat dilihat dari hasil belajar siswa

tersebut, yaitu diperoleh siswa setelah mengikuti evaluasi. Faktor yang

menyebebkan hasil yang diperoleh siswa tinggi atau rendah tersebut dapat

berupa faktor dari dalam diri dan luar diri siswa.

Motivasi belajar yang tinggi akan mendorong siswa untuk belajar secara

efektif dan penuh rasa tanggung jawab, sehingga akan mendapatkan hasil

yang memuaskan. Motivasi mempengaruhi siswa dalam kegiatan akademik

Page 50: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

30

untuk mencapai hasil terbaiknya. Implikasinya, motivasi belajar yang ada

pada diri siswa harus dibangkitkan dan dikembangkan terus menerus. Tinggi

rendahnya motivasi belajar siswa akan sangat mempengaruhi performa siswa

dalam mengerjakan tugas-tugas belajar. Lemahnya motivasi belajar siswa

akan melemahkan kegiatan belajar, selanjutnya hasil belajar akan menjadi

rendah. Peranan motivasi dalam belajar sangat besar untuk menentukan arah

belajar dan tujuan belajar. Untuk mencapai tujuan belajar dibutuhkan

rangkaian aktivitas belajar. Aktivitas belajar disekolah bisa diartikan sebagai

kegiatan yang dilakukan individu yang selalu berorientasi pada setiap tujuan

atau kegiatan di sekolahnya. Aktivitas ini berfungsi sebagai penggerak

seseorang untuk mengarahkan segala kemampuan untuk mencapai tujuan

yang diinginkan dalam pendidikan sekolah. Belajar merupakan tindakan dan

prilaku yang kompleks.

Belajar merupakan yang dilakukan untuk mempelajari hal-hal yang belum

diketahui, yang hasilnya adalah sebuah perubahan tingkah laku. Seperti yang

dikatakan Sardiman (2001: 95) bahwa “dalam belajar sangat diperlukan

aktivitas, tanpa aktivitas, belajar itu tidak mungkin berlangsung dengan baik.

Orang yang belajar harus aktif sendiri, tanpa ada aktivitas maka proses belajar

tidak mungkin terjadi”. Aktivitas bisa dilakukan dimana saja seperti di rumah

maupun di sekolah. Diharapkan dari berbagai motivasi dan rangkaian

aktivitas belajar baik di sekolah maupun di rumah yang dilakukan dengan

baikakan memberikan imbal hasil dari belajar berupa nilai yang baik dari

Page 51: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

31

serangkaian tes yang dilakukan oleh guru dan atau sekolah sebagai puncak

proses belajar.

r1

R

r2

Gambar 1. Paradigma hubungan antara motivasi belajar danaktivitas belajardengan hasil belajar

2.4. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1. Ada hubungan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar

Akuntansi kelas X SMK Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran

2015/2016.

2. Ada hubungan signifikan antara aktivitas belajar dengan hasil belajar

Akuntansi kelas X SMK Negeri 4 Bandar Lampung.

3. Ada hubungan interaksi motivasi belajar dan aktivitas belajar dengan hasil

belajar Akutansi kelas X SMK Negeri 4 Bandar Lampung.

Motivasi Belajar (X1)

Aktivitas Belajar (X2)

Hasil Belajar (Y)

Page 52: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

III. METODE PENELITIAN

Bagian ini membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian,

definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data, uji persyaratan

instrument, uji persyaratan analisis data dan pengujian hipotesis.

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. “Penelitian asosiatif yaitu

merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua

variabel atau lebih”, Sugiyono (2005: 10).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dan angket.

“Survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,

tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi

tersebut sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi dan

hubungan-hubungan antar variabel sosiologis dan psikologis”, Sugiyono

(2005:7). Sedangkan “angket atau Kuisoner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan kepada

responden untuk dijawabnya”, Sugiyono (2005:135).

Page 53: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

33

3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1.Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian Arikunto (2002: 108).

Menurut Sugiyono (2005: 72) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas X jurusan Akuntansi di SMK Negeri 4 Bandar

Lampung tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah keseluruhan

sebanyak 124 orang siswa.

3.2.2.Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi Sugiyono, (2011:118). Pengambilan sampel dalam penelitian

ini dilakukan dengan teknik mengambil seluruh populasi. Data

penelitian ini diambil dari populasi sebanyak empat kelas dengan tehnik

sampel penuh, yaitu X AK 1, X AK 2, X AK 3, dan X AK 4. Hal ini

dilakukan dengan pertimbangan jumlahnya relative sedikit dan tingkat

kemungkinan diperolehnya data masih sangat terbuka, disamping tujuan

untuk memperoleh gambaran secara utuh dari tujuan penelitian.

3.2.3.Variabel Penelitian

Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah.

Page 54: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

34

1. Variabel Bebas yaitu Motivasi Belajar (X1), dan Aktivitas Belajar di

Sekolah (X2) .

2. Variabel Terikat yaitu Hasil Belajar (Y).

3.3. Definisi konseptual variabel dan operasional variabel

Definisi konseptual variabel adalah definisi yang diberikan kepada suatu

variabel dan kontak dengan cara melihat pada dimensi tingkah laku atau

properti yang ditujukan oleh konsep dan mengkategorikan hal tersebut

menjadi elemen yang dapat diamati dan diukur (Sujarwo, 2009: 174).

3.3.1.Motivasi Belajar

“Motivasi adalah suatu daya penggerak yang memberikan dorongan

pada diri siswa, sehingga berkeinginan dan berkehendak untuk belajar”

(Jamaluddin, 2005: 72). “Motivasi dapat diartikan sebagai penggerak

dalam diri siswa yang menimbulkan energi yang menjamin

kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar sehingga

diharapkan tujuan segera tercapai” (Sardiman, 2001:81). Sedangkan

menurut Dimayanti dan Mudjiono (2006: 80), “Siswa belajar karena

didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa

keinginan, kemauan dan cita-citanya. Motivasi dipandang sebagai

kekuatan mental yang mengarahkan dan menggerakkan manusia,

termasuk prilaku belajar”.

Page 55: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

35

3.3.2.Aktivitas Belajar

Aktivitas adalah kegiatan yang dilakukan individu agar selalu

berorientasi pada tujuan. Aktivitas berfungsi sebagai penggerak

seseorang untuk mengarahkan segala kemampuan untuk mencapai

tujuan yang diinginkan.

Belajar adalah sebuah aktivitas. Seperti yang dikatakan Sardiman

(2001: 95) bahwa “Dalam belajar sangat diperlukan aktivitas, tanpa

aktivitas belajar itu tidak mungkin berlangsung dengan baik. Orang

yang belajar harus aktif sendiri, tanpa ada aktivitas maka proses belajar

tidak mungkin terjadi”. Dimyati dan Mujiono (2006: 44)

mengemukakan bahwa “ belajar hanya mungkin terjadi apabila anak

aktif mengalaminya sendiri”. Disamping itu, Oemar Hamalik (2001: 9)

juga mengemukakan bahwa “belajar adalah satu proses dimana peserta

didik harus aktif”.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, jelaslah bahwa aktivitas

belajar merupakan unsur yang sangat penting dalam sebuah proses

pembelajaran. Semakin aktif anak didik dalam proses belajar mengajar

maka tujuan pembelajaran akan lebih cepat tercapai.

3.3.3.Hasil Belajar

Nana Sudjana (2009: 3) mendefinisikan “Hasil belajar siswa pada

hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam

Page 56: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

36

pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan

psikomotorik”. Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan,

“hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan

tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses

evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan

berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar”.

Berdasarkan pengertian hasil belajar diatas, dapat diketahui bahwa hasil

belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut

mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat

dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan

data pembuktian yang akan menunjukan tingkat kemampuan siswa

dalam mencapai tujuan pembelajaran.

3.4. Definisi operasional variabel

Berikut disajikan berbentuk tabel berbagai definisi operasional terhadap

variabel-variabel penelitian sebagai berikut.

Tabel 3. Definisi Operasional VariabelNo Variabel Konsep

VariabelIndikator Sub Indikator Skala

1 MotivasiBelajar(X1)

Motivasibelajaradalahdoronganyangdimilikioleh setiap

1. Intrinsik/dorongandalam diriindividusiswa

a. Perasaansenang

b. Kemauanc. Kecerdasand. Kemandirian

IntervalDengancaraSemanticdifferensial

Page 57: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

37

individusiswa untukbelajar, baikyangberasal daridalam dirisiswaataupun dariluarindividusiswatersebut.

2. Extrinsikdorongandari luarindividusiswa

a. Dorongandariorang tuasiswa

b. Dorongandaripihakluaruntukber-prestasi

2 AktivitasBelajar(X2)

Aktivitasadalahkegiatanyangdilakukansiswa dalamprosesbelajar baikyangdilakukandidalamkelasataupundirumah

a. KegiatanVisual

b. KegiatanOral

c. Kegiatanmendengar /memperhatikan

d. Kegiatanmenulis

e. Kegiatanmotorik

f. Kegiatanmeng-gambar

g. Kegiatanmental

h. Kegiatanemosional

1. Perhatianterhadappenjelasanguru

2. Kebiasaanbertanyabilamengalami kesulitan

3. Kebiasaanberdiskusikelompokatauperorangdidalamkelas

4. Kebiasaanbelajardirumah

IntervaldengancaraSemanticdiffrensial

3. HasilBelajar(Y)

Hasilbelajarmerupakanbagianterpentingdalampembelajaran yangditunjukandengan nilai

Teskemapuansiswa

Test Sumatif Interval

Page 58: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

38

Berdasarkan Tabel 3 di atas, konsep motivasi belajar akan diukur oleh peneliti

melalui indikator intrinsik dan ekstrinsik yang muncul dari perasaan senang,

kemauan, kemandirian dan kecerdasan siswa yang menjadi objek penelitian,

begitu pula dengan aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa baik di rumah

ataupun disekolah, akan diamati kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam

memperhatikan penjelasan guru, menulis, bertanya berdiskusi, termasuk kegiatan

belajar dirumah seperti mengerjakan pekerjaan rumah maupun kegiatan visual

lainnya. Sementara pemantauan penelitian terhadap hasil belajar akan diperoleh

peneliti dari pelaksanaan tes-tes : ulangan, mid maupun ujian akhir sekolah yang

diselenggarakan oleh guru akuntansi yang bersangkutan.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

3.5.1.Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang

menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah,

dan bukan berdasarkan perkiraan. Metode ini hanya mengambil data

yang sudah ada. Metode ini dilakukan untuk memperoleh data yang

berkenaan dengan jumlah siswa dan gambaran umum mengenai

sejarah berdirinya sekolah.

Page 59: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

39

3.5.2.Angket

Angket atau kusioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2005:135). Dalam penelitian

ini angket digunakan pada saat pengumpulan data tentang motivasi

dan aktivitas siswa disekolah maupun dirumah yang akan diolah

menjadi hasil penelitian. Untuk memperoleh data interval dengan

memakai simantic defferensial.

3.6. Uji Persyratan Instrumen

Alat ukur atau instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk

mendapatkan data penelitian. Sedangkan pengumpulan data yang baik akan

dapat dipergunakan untuk pengumpulan data yang objektif dan mampu

menguji hipotesis penelitian. Ada dua syarat pokok untuk dapat dikatakan

sebagai alat pengumpulan data yang baik, yaitu uji validitas dan reliabilitas.

3.6.1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sejauh mana alat ukur yang

digunakan dapat mengukur apa yang diinginkan. Seperti yang

dikemukakan oleh paerson dalam Arikunto (2010: 213), digunakan

rumus korelasi Product Moment sebagai berikut:

= -( )( ){ ( ) }{ ( ) } ………………… 1

Page 60: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

40

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel YN = Jumlah sampelX = Skor butir soalY = Skor total

Kriteria pengujian apabila rhitung > rtabel dengan dk = N maka alat ukur

tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila rhitung < rtabel maka

alat ukur tersebut dinyatakan tidak valid (Arikunto, 2009: 72).

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil uji coba angket pada

variabel X1 dan X2 kepada 25 orang responden, kemudian dihitung

menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil perhitungan kemudian

dicocokan dengan tabel r Product Moment dengan α= 0,05 dan n = 25

adalah 0,396 maka diketahui hasil perhitungan sebagai berikut. (Lihat

Lampiran).

Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil sebagai berikut.

1. Motivasi Belajar (X1)

Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika rhitung>rtabel, maka

alat pengukuran atau butir angket tersebut adalah valid dan

sebaliknya jika rhitung < rtabel maka alat pengukuran atau butir angket

tersebut tidak valid. Berdasarkan hasil pengolahan data, dari 20

butir pertanyaan untuk variabel X1 semuanya valid karena semua

r hitung unuk 20 butir pertanyaan/pernyataan > 0,396.Sehingga

Page 61: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

41

angket yang digunakan untuk variabel X1 dalam penelitian ini

berjumlah 20 butir pertanyaan/pernyataan.

2. Aktivitas Belajar (X2)

Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika rhitung > rtabel, maka

alat pengukuran atau butir angket tersebut adalah valid dan

sebaliknya jika rhitung < rtabel maka alat pengukuran atau butir angket

tersebut tidak valid. Berdasarkan hasil pengolahan data, dari 20

butir pertanyaan/pernyataan untuk variabel X1 terdapat 1 item soal

yang tidak valid yaitu butir pertanyaan/pernyataan nomor 20

karena r hitung < r tabel atau -0,343 < 0,396. Butir

pertanyaan/pernyataan yang tidak valid dalam penelitian ini didrop.

Sehingga angket yang digunakan untuk variabel X1 dalam

penelitian ini berjumlah 19 butir pertanyaan/pernyataan.

3.6.2. Uji Realibilitas

Realibilitas adalah alat untuk mengukur sejauh mana alat ukur

yangdigunakan dapat dipercaya dalam penelitian ini.Menguji tingkat

realibilitas angket digunakan rumus Alpha Cronbach, sebagai berikut.

r11= 1 − ∑Keterangan:r11 = Reliabilitas instrumenn = Banyaknya butir soal∑ = Jumlah varians butir pertanyaan

= Varians total(Sudjana, 2002: 312).

……………… 2

Page 62: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

42

Langkah berikutnya dari hasil perhitungan dengan Alfa Cronbach

dibandingkan dengan r dari tabel korelasi Product Moment,

kriterianya apabila r Alpha > r tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 dan

n = 25 maka instrumen adalah reliabel dan sebaliknya tidak.Untuk

mengetahui tingkat reliabilitas instrumen tersebut. Besarnya

realibilitas dikategorikan seperti pada tabel berikut :

Tabel 4. Tingkatan Besarnya ReliabilitasAntara 0,800 sampai 1,000

Antara 0,600 sampai 0,799

Antara 0,400 sampai 0,599

Antara 0,200 sampai 0,399

Antara 0,000 sampai 0,199

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

Sumber : Suharsimi Arikunto (2006 : 276)

Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan SPSS, tingkat reliabel

masing-masing variabel setelah diuji coba sebagai berikut (lihat

lampiran). Berikut disajikan hasil analisis deskriptif dari perhitungan

tersebut.

1. Motivasi Belajar (X1)

Reliability Statistics

,861 20

Cronbach'sAlpha N of Items …………………. 3

Page 63: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

43

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui rhitung > rtabel yaitu 0,861

> 0,396. Hal ini berarti, alat instrumen yang digunakan adalah

reliabel. Jika dilihat dari kriteria penafsiran mengenai indeks

korelasinya r = 0,861, maka tergolong memiliki tingkat

reliabilitas sangat tinggi.

2. Aktivitas Belajar (X2)

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui r Alpha > r tabel yaitu

0,915 > 0,396. Hal ini berarti, alat instrumen yang digunakan

adalah reliabel. Jika dilihat dari kriteria penafsiran mengenai

indeks korelasinya r = 0,915, maka tergolong memiliki tingkat

reliabilitas sangat tinggi.

3.7. Uji Persyaratan Analisis Data

Analisis data yang digunakan merupakan statistik inferensial dengan teknik

statistik parametrik. Penggunaan statistik parametrik memerlukan

terpenuhinya asumsi data harus normal dan homogen, sehingga perlu diuji

persyaratan yang berupa uji normalitas dan homogenitas. Karena dalam

penelitian ini menggunakan teknik populasi, sehingga tidak diperlukan lagi

pengujian Normalitas dan Homogenitas, karena sudah dianggap normal dan

homogen.

Reliability Statistics

,915 19

Cronbach'sAlpha N of Items ………………. 4

Page 64: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

44

3.7.1.Pengujian Korelasi

Analisis korelasi sederhana digunakan untuk mengetahui keeratan

hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan

yang terjadi. Koefisien korelasi sederhana menunjukkan seberapa

besar hubungan yang terjadi antara dua variabel dengan menggunakan

metode SPSS. Pada bagian ini akan dibahas analisis korelasi

sederhana dengan metode Pearson atau sering disebut Product

Moment Pearson. Nilai korelasi (r) berkisar antara 1 sampai -1, nilai

semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua variabel

semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan antara

dua variabel semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan

searah (X naik maka Y naik) dan nilai negatif menunjukkan hubungan

terbalik (X naik maka Y turun).

Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi

koefisien korelasi sebagai berikut.

a. 0,00 - 0,199 = sangat rendah

b. 0,20 - 0,399 = rendah

c. 0,40 - 0,599 = sedang

d. 0,60 - 0,799 = kuat

e. 0,80 - 1,000 = sangat kuat

Dari hasil analisis korelasi sederhana (r) didapat korelasi yang akan

mengukur korelasi antara motivasi belajar, aktivitas belajar secara

Page 65: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

45

parsial terhadap hasil belajar maupun hubungan antara motivasi

belajar dengan aktivitas belajar secara bersama-sama terhadap hasil

belajar akuntansi siswa kelas X SMK Negeri 4 Bandar Lampung.

3.7.2.Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis pertama dan kedua digunakan uji statistik korelasi

Product Moment dari Carl Pearson dengan rumus:

= -( )( ){ ( ) }{ ( ) }Dimana:rxy = koefisien korelasi X dan YΣXi = jumlah itemΣYi = jumlah skor totaln = jumlah responden(Riduwan, 2004: 136)

Kriteria pengujian, apabila rhitung > rtabel dengan dk = n dan α = 0,05

maka H0 ditolak dan menyatakan adanya hubungan, dan sebaliknya

jika rhitung < rtabel maka H0 diterima dan menyatakan tidak adanya

hubungan.

Sedangkan pengujian hipotesis ke tiga menggunakan model korelasi

ganda (Multiple Corelations) dengan rumus:

= ( )

………………. 5

…………. 6

Page 66: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

46

Keterangan:Rx1x2y= korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-samadengan variabel Yrx1y = korelasi product moment antara variabel X1 dengan Yrx2y = korelasi product moment antara variabel X2 dengan Yrx1x2 = korelasi product moment antara variabel X1 dengan X2(Riduwan, 2004: 139)

Kriteria pengujian, apabila rhitung > rtabel dengan dk = n = 124 dan α =

0,05 maka H0 ditolak, H1 diterima dan menyatakan adanya hubungan,

dan sebaliknya jika rhitung < rtabel maka H0 diterima, H1 ditolak dan

menyatakan tidak adanya hubungan.

Page 67: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

87

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan data penelitian dan hasil analisa sebagaimana tertuang pada bab

terdahulu, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan signifikan dan positif antara motivasi belajar dengan

hasil belajar siswa jurusan Akuntansi kelas X SMKN4 Bandar Lampung

Tahun pelajaran 2015/2016, dengan kata lain jika motivasi belajar siswa

tinggi maka hasil belajar Akuntansi siswa akan tinggi pula. Motivasi

belajar yang sedang menghasilkan tingkat hasil belajar yang sedang dan

tingkat ketuntasan belajar 62,10% atau dibawah angka ketuntasan 65%.

2. Terdapat hubungan signifikan dan positif antara aktivitas belajar dengan

hasil belajar siswa jurusan Akuntansi kelas X SMKN4 Bandar Lampung

Tahun pelajaran 2015/2016, hal ini berarti jika seorang siswa mempunyai

aktivitas belajar tinggi, maka hasil belajar Akuntansi siswa akan tinggi

pula. Aktivitas belajar yang sedang menghasilkan tingkat hasil belajar

dengan tingkat ketidaktuntasan cukup tinggi mencapai 37,90% atau diatas

angka 35%.

3. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dan

aktivitas belajar siswa dengan hasil belajar siswa jurusan Akuntansi kelas

Page 68: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

88

X SMKN4 Bandar Lampung Tahun pelajaran 2015/2016, ini berarti jika

siswa mempunyai motivasi dan aktivitas belajar tinggi maka hasil belajar

Akuntansi akan tinggi juga. Hal ini dicerminkan dengan tingkat motivasi

dan aktivitas belajar yang sedang memberikan hasil belajar sedang dan

rendah masing-masing 34,68% dan 25%.

5.2. Saran-Saran

Berdasarkan hasil analisa data dari hasil belajar siswa kelas X SMKN 4

Bandar Lampung, disampaikan saran-saran pembenahan sebagai berikut :

1. Pentingnya bagi siswa, untuk meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar

agar hasil belajar lebih Optimal untuk bersaing secara profesional dalam

dunia usaha.

2. Pentingnya bagi sekolah, untuk melakukan peningkatan berstandar

internasional karena SMK Negeri 4 Bandar Lampung sudah memiliki

akreditasi A yang termasuk dalam sekolah unggulan di Bandar Lampung

yang berarti sudah tercapainya Good School.

3. Adanya interaksi antara guru dengan siswa agar tujuan pembelajaran

tersampaikan dengan baik, supaya tercapainya Good character.

Page 69: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

1

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1998. Pendidikan dan Perubahan Sosial Ekonomi, Yogyakarta:Aditya Media.

Andriyani.2005. Hubungan Antara Motivasi Belajar dan Aktivitas Belajardengan Prestasi Belajar IPS Ekonomi Siswa Kelas XI Semester Ganjil diSMP Al-Kausar Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2004/2005, Unila.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek.Jakarta : Rineka Cipta.

Dimyati, Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta : Balai Pustaka.

Familia, Pustaka. 2006. Membuat Prioritas Melatih Anak Mandiri. Yogyakarta:Kanisius.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Idris, Jamaluddin. 2005. Analisis Kritis Mutu Pendidikan. Yoygakarta : SuluhPress.

Koestoro, Budi dan Basrowi. 2006. Strategi Penelitian Sosial dan Pendidikan.Surabaya : Yayasan Kampusiana.

Majid, Abdul. 2007. Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan StandarKompetensi Guru). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mega Puri, Lilian. 2009. Hubungan antara Motivasi Belajar dan Aktivitas Belajardengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjildi SMA Negeri 1 Metro Tahun Pelajaran 2007/2008. Unila.

Muchtar, AM. Tabel Matematika Lengkap. Surabaya : Apollo.

Mudjiono dan Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Page 70: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/29005/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peneliti dilahirkan di Tanjungkarang pada tanggal 21 November 1995

2

Nazir. M. 2004. Meodologi Penelitian. Ghalia Indonesia: Jakarta.

Pramuditha, Restu D.A. 2007. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi OrangTua dan Motivasi Berprestasi Siswa dengan Prestasi Belajar EkonomiSiswa Kelas XI IPS Semester 1 di SMA Negeri 1 Kota Gajah TahunPelajaran 2006/2007.Unila.

Purwanto, Ngalim. 1991. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Rahmat, Jalaludin. 1997. Metode Penelitian Komunikasi. Jakarta : Bina Aksara.

Riduan. 2004. Metode dan Tehnik Me nyusun Tesis. Bandung : Alfabeta.

Rusman, Tedi. 2011. Modul Aplikasi Statistik Penilaian dengan SPSS. BandarLampung : Unila.

Mega Puri, Lilian. 2009. Hubungan antara Motivasi Belajar dan Aktivitas Belajardengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjildi SMA Negeri 1 Metro Tahun Pelajaran 2007/2008. Unila.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Suryabrata., Sumadi. 2001. Psikologi Penelitian. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Susanti, Yeyen. 2007. Hubungan Antara Motivasi Belajar dan Aktivitas Belajardengan Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi Siswa Kelas XI SemesterGanjil di SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2006/2007.Unila.

Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta :Gramedia.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Wandira, Irene. 2017. Pengaruh Kemandirian Belajar, Pemanfaatan Media ICT,Aktivitas Belajar, Lingkungan Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajarterhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1Seputih Raman Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017. Unila.

Winkel, WS. 1996. Psikologi Belajar Mengajar. Jakarta : Gramedia Pustaka.