hubungan antara kualitas pelayanan gojek …eprints.ums.ac.id/73071/1/naskah publikasi.pdfdi jaman...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN GOJEK
DENGAN KEPUASAN KONSUMEN PADA MAHASISWA
PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi
Oleh :
NUR TASLIMAH
F 100 150 033
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
1
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN GOJEK DENGAN
KEPUASAN KONSUMEN PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Abstrak
Penelitian betujuan untuk (1.) mengetahui hubungan antara kualitas pelayanan
gojek dengan kepuasan konsumen pada mahasiswa psikologi UMS. (2.)
mengetahui peranan kualitas pelayanan driver dengan konsumen gojek. (3.)
mengetahui tingkat kepuasan konsumen gojek pada mahasiswa psikologi. (4.)
mengetahui tingkat kualitas pelyanan gojek. Subjek dari penelitian ini adalah
konsumen gojek pada mahasiswa fakultas psikologi UMS. Penentuan subjek
tersebut dilakukan dengan purposive sampling, yang terdiri dari 101 orang
mahasiswa fakultas psikologi UMS, memiliki aplikasi gojek dan pernah/sering
menggunakan gojek. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
menggunakan skala kualitas pelayanan, dan skala kepuasan konsumen.
Berdasarkan hasil analisis menggunakan non-parametric didapatkan hasil
koefesien korelasi (r) sebesar 0.653 dan signifikansi (p) sebesar 0,000 (p < 0,01).
Menunjukkan bahwa ada hubungan antara kualitas pelayanan gojek dengan
kepuasan konsumen pada mahasiswa psikologi UMS. Melalui perhitungan
determinasi r² diketahui kualitas pelayanan memberikan pengaruh terhadap
kepuasan konsumen sebesar 42,6%.dari kategorisasi diketahui tingkat kualitas
pelayanan masuk pada kategorisasi sedang dan tingkat kepuasan konsumen masuk
pada kategorisasi tinggi.
Kata kunci : kepuasan konsumen, kualitas pelayanan, Gojek
Abstract
The research aims to (1.) find out the relationship between gojek service quality
and customer satisfaction in UMS psychology students. (2.) knowing the role of
driver service quality with gojek consumers. (3.) knowing the level of satisfaction
of gojek consumers in psychology students. (4.) knowing the quality level of
gojek services. The subjects of this study were gojek consumers on UMS
psychology faculty students. Determination of the subject was carried out by
purposive sampling, which consisted of 101 students of the UMS psychology
faculty, had a motorcycle taxi application and had / often used motorcycle taxi.
The data collection technique in this study is using the scale of service quality,
and the scale of customer satisfaction. Based on the results of the analysis using
non-parametric results obtained correlation coefficient (r) of 0.653 and
significance (p) of 0.000 (p <0.01). Shows that there is a relationship between the
quality of gojek service and customer satisfaction in UMS psychology students.
Through the calculation of r² determination it is known that service quality has an
effect on consumer satisfaction by 42.6%. From the categorization it is known that
the level of service quality is included in the medium categorization and the level
of customer satisfaction is in high categorization.
Keywords : customer satisfaction, service quality, Gojek
2
1. PENDAHULUAN
Di era globalisasi ini, ketatnya persaingan bisnis antar perusahaan menuntut
manajer-manajer perusahaan untuk membentuk strategi bersaing dengan lebih
cermat agar tetap unggul dalam bersaing dengan perusahaan lainnya. Manajer
perusahaan juga dituntut untuk dapat men-design dan menerapkan strategi
pemasaran yang mampu mempertahankan, meningkatkan, dan menciptakan
kepuasan dari para konsumen. Bisnis jasa saat ini telah memiliki berbagai cara
untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Pentingnya sektor jasa ini
ditanggapi dengan pertumbuhan bisnis jasa yang semakin maju, salah satunya
adalah jasa transportasi.
Bidang teknologi informasi berkembang dengan pesat, hal ini berpengaruh
besar pada berbagai aspek kehidupan manusia, yang paling nyata dapat dilihat
dari cara individu melakukan transaksi dalam dunia bisnis. Internet juga
merupakan hasil dari adanya kemajuan teknologi informasi yang sangat
berpengaruh terhadap perubahan. Internet merupakan sebuah jaringan yang
berhubung dengan alat komunikasi, oleh karena itu kita dapat melakukan interaksi
dengan siapapun, kapanpun dan dimanapun. Internet juga telah mampu mengubah
cara transaksi yang dilakukan oleh perusahaan menjadi proses yang lebih singkat
waktu dan tidak memakan biaya yang besar seperti cara lama. Internet sangat
diperlukan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat karena internet berkembang
ditengah pertumbuhan penduduk yang pesat pula. Adanya jasa transportasi
berbasis aplikasi online yang menggunakan internet juga membawa banyak
perubahan bagi masyarakat dalam menjalani berbagai aktivitas secara cepat dan
efisien. Di jaman modern ini masyarakat memiliki berbagai macam aktivitas dan
untuk memenuhi aktivitas tersebut masyarakat membutuhkan transportasi untuk
membantu/menunjang dalam melakukan aktivitasnya. Oleh karena itu para
pengusaha jasa transportasi bersaing dalam memikat konsumennya dengan
meningkatkan pelayanan, memudahkan pemesanan, kenyamanan armada,
ketepatan waktu dan sebagainya.
Di negara Indonesia sendiri, banyak dijumpai sepeda motor yang digunakan
sebagai kendaraan untuk mengangkut orang ataupun barang dengan jumlah biaya
3
yang telah disepakati, moda transportasi jenis ini dikenal dengan nama ojek.
Istilah ojek ini sudah terkenal, terutama di Jakarta dan berbagai kota besar sejak
beberapa tahun yang lalu, dan saat ini sudah mulai berkembang di kota besar
lainnya dan juga di pinggiran kota. Saat ini sudah banyak penyedia jasa ojek
online yang dikenal dengan nama Go-Jek, Grab Bike, dan masih banyak lagi.
Semua memberikan pelayanan yang serupa mulai dari mengantarkan orang
dengan biaya yang berbeda-beda dan dengan cara yang sama yaitu melalui
aplikasi handphone. Adapun persaingan harga yang terjadi karena banyaknya
persaingan yang ada, hal ini membuat konsumen harus lebih selektif untuk
memilih salah satu diantara pilihan alternatif yang sesuai dengan harapannya.
Dengan adanya hal tersebut menuntu perusahaan ojek online untuk mampu
memberikan kualitas pelayanan yang terbaik dengan harga yang terjangkau agar
bisa memperoleh kepuasan konsumen.
Dalam (Rifaldi, 2016), perusahaan ojek online yang sedang meningkat pesat
adalah perusahaan yang didirikan tahun 2014 oleh Nadiem Makarim dan
Michaelangelo Moran yaitu Gojek. Gojek bertujuanuntuk mengurangi masalah
pengangguran di Indonesia serta menjadi solusi kemacetan di ibu kota. Cara
penggunaan Gojek yaitu menggunakan aplikasi yang terhubung dengan internet.
Gojek siap untuk melayani konsumen yang berada dimana saja jadi para
konsumen tidak perlu mendatangi ke pangkalan ojek. Perusahaan ini menyediakan
pelayanan yang berupa GO-Ride untuk melayani pengantaran penumpang, GO-
Food untuk melayani pemesanan makanan,GO-Send untuk melayani pengiriman
barang, GO-Box untuk melayani pengiriman barang dengan skala yang besar,
GO-Mart untuk melayani pemesanan belanja di swalayan atau sejenisnya, GO-Tix
untuk melayani pemesanan tiket nonton dan sejenisnya, GO-Clean untuk
melayani pembersihan rumah, dan GO-Massage untuk melayani pemijatan. Setiap
pengemudi gojek masing-masing akan mendapatkan jaket, helm, masker serta
tutup kepala untuk penumpang selama menggunakan jasa tersebut. Konsumen
dapat menentukan titik penjemputan dan titik pengantaran, kemudian akan
muncul biaya yang perlu dibayar untuk layanan ini. biaya yang telah ditentukan
juga hampir sama dengan biaya ojek pada umumnya. Dengan dimunculkannya
4
biaya langsung saat pemesanan, maka konsumen akan lebih mudah untuk
mengetahui biaya yang harus disiapkan. Berbeda halnya dengan ojek pangkalan
yang kerap memasang biaya sendiri, bahkan tidak jarang mereka memasang
dengan biaya yang tinggi sehingga konsumen biasanya perlu menawar beberapa
lama agar tarifnya menurun, yang akan memakan waktu.
Setiap perusahaan dalam memasarkan produk pasti memiliki tujuan
bagaimana konsumen merasa puas atas pelayanan yang diterima. Namun setiap
konsumen memiliki nilai puas yang berbeda pada setiap pelayanan yang telah
diberikan. Menurut Rajan dalam (Clifford, 2016) untuk mendapatkan kepuasan
konsumen, perusahaan perlu memenuhi harapan konsumen. (lupiyoadi, 2013)
mendefinisikan kepuasan sebagai ungkapan perasaan dimana seseorang yang
menunjukkan hasil perbandingan atas kinerja produk jasa yang diterima dengan
yang diharapkan. Kotlet dan Keller (2009) menyampaikan kepuasan adalah
perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul karena perbandingkan
kinerja yang dipersepsikan produk terhadap ekspektasi mereka. Jika kinerja gagal
memenuhi ekspektasi, maka konsumen akan tidak puas. Jika kinerja sesuai
dengan ekspektasi, maka konsumen puas. Jika kinerja melebihi ekspektasi,
konsumen akan sangat puas atau senang.
Faktor utama penentu kepuasan konsumen adalah persepsi konsumen
terhadap kualitas jasa (Zeithaml dan Bitner dalam Lupiyoadi, 2013). Persepsi
timbul karena adanya respon terhadap stimulus. Stimulus yang diterima seseorang
kemudian diartikan, ditafsirkan serta diberi makna melalui proses yang rumit
kemudian menghasilkan persepsi. Persepsi dari para konsumen pasti berbeda-beda
karena setiap konsumen dapat mempersepsikan setelah mereka merasakan atau
mendapatkan jasa kualitas pelayanan.Kualitas pelayanan ini dipengaruhi oleh dua
hal yaitu jasa yang dirasakan dan pelayanan yang diharapkan.Apabila pelayanan
yang diterima atau dirasakan sesuai dengan harapan, maka kualitas pelayanan
dipersepsikan baik dan memuaskan, tapi apabila melampaui harapan konsumen
maka menjadi kualitas pelayanan yang ideal. Sebaliknya apabila layanan yang
diterima lebih rendah dari yang diharapkan, maka kualitas layanan dipersepsikan
buruk. Implikasi baik buruknya kualitas suatu pelayanan tergantung kepada
5
kemampuan penyedia pelayanan memenuhi harapan konsumennya secara
konsisten (Sugiarto, D. D., & Yuniati, T, 2015)
Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukan kualitas pelayanan
dapat mempengaruhi kepuasan konsumen. Liat, Manosori & Huei (2014)
melakukan penelitian mengenai hubungan kualitas pelayanan, kepuasan
konsumen, citra perusahaan, dan loyalitas konsumen di hotel Malaysia,
menunjukan bahwa kualitas layanan memiliki efek positif pada kepuasan
konsumen. Chou, Lu, & Chang (2014) meneliti mengenai pengaruh kualitas
layanan dan kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen pada layanan High-
Speed Rail (HSR) di Taiwan, hasilnya menunjukan kepuasan konsumen
dipengaruhi oleh kulaitas pelayanan sehingga meningkatkan tingkat loyalitas
konsumen. Atribut kualitas layanan dalam layanan HSR yang paling penting
untuk kepuasan konsumen adalah kebersihan mobil, penampilan karyawan, sikap
layanan karyawan, kenyamanan AC, kinerja tepat waktu, keamanan mengemudi,
keahlian mengemudi, kesopanan karyawan, dan kelengkapan HSR.Sehingga
apabila kualitas dari atribut pelayan lebih ditingkatkan, maka kepuasan konsumen
juga akan meningkat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam
(Mar’ati, 2015) diketahui bahwa kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan konsumen dan harga juga mempunyai pengaruh
terhadap kepuasan konsumen jasa transportasi ojek online Gojek. Penelitian lain
yang dilakukan dalam (Rifaldi, 2016) Pengaruh kualitas pelayanan terhadap
kepuasan konsumen menunjukkan nilai positif yaitu semakin baiknya kualitas
pelayanan yang diberikan maka akan menaikkan kepuasan konsumen.
Fenomena kepuasan konsumen karena adanya faktor kualitas layanan,
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mencatat, ada lebih dari 41%
konsumen transportasi online pernah dikecewakan oleh operasional tranportasi
online. Hal ini diketahui dari hasil survei yang dilakukan oleh YLKI terhadap
4.668 pengguna transportasi online, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.
Dari survei tersebut diketahui Aplikasi Gojek menduduki rating penggunaan
tertinggi dipilih konsumen, sebanyak 72,6%. Hal yang paling banyak
mengecewakan konsumen adalah pengemudi yang meminta pesanannya
6
dibatalkan. Hal lainnya yang mengecewakan konsumen adalah sulitnya
mendapatkan pengemudi, pengemudi yang membatalkan secara sepihak, aplikasi
map error, plat nomor yang tidak sama dengan yang tertera di aplikasi, hingga
kondisi kendaraan yang kurang baik. Sedangkan sisanya tertuju kepada perilaku
pengemudi. Di antaranya pengemudi yang tak kunjung datang, perilaku
pengemudi yang tidak jujur ke konsumen, pengemudi yang memulai perjalanan
lebih dulu sebelum bertemu dengan konsumen, pengemudi yang ugal-ugalan,
kendaraan yang berbau asap rokok, pengemudi yang tak mau diberi tahu dan
pengemudi yang merokok saat berkendara. (Simorangkir, 2017)
Berdasarkan dari wawancara dengan pengguna layanan gojek di Fakultas
Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta didapati beberapa fenomena.Dari
beberapa konsumen menyatakan driver gojek sering mengalami beberapa
kenadala saat melakukan tugas. Driver sering mengalami kendala ketika keadaan
jalan yang padat, sehingga dalam mengantarkan pesanan dan menjemput
konsumen terkesan lama, bahkan beberapa konsumen yang tidak sabar
membatalkan pesanan. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa jalanan memiliki
jam-jam padat seperti jam berangkat kerja dan jam pulang kerja, walaupun jarak
yang dituju dekat namun dengan kondisi yang padat akan mempengaruhi waktu
untuk sampai ke tujuan. Selain itu beberapa konsumen terkadang melakukan
pembatalan pesanan go-food ketika jam makan siang karena antrian yang panjang.
Di restoran atau warung makan pada saat jam makan siang kadangkala terjadi
membludaknya konsumen, sehingga banyak harus rela antri menunggu konsumen
lain yang sudah selesai dilayani. Namun, bagi konsumen lain yang tidak sabar
menunggu, mereka lebih memilih membatalkan order. Hal ini tentu saja dapat
mengurangi kepuasan konsumen.
Hasil penelitian terdahulu, fenomena-fenomena yang terjadi, dan hasil
wawancara dengan driver dan konsumen layanan gojek di atas menunjukkan
kualitas layanan memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan konsumen.
Perusahaan perlu mencari cara untuk mempertahankan dan terus meningkatkan
kualitas pelayanan. Sedangkan kualitas layanan yang buruk akan membuat
7
konsumen tidak puas dan memberikan persuasi kepada orang lain untuk pergi
kepada penyedia layanan yang lain.
Dengan terpilihnya aplikasi Gojek sebagai aplikasi terbaik di tahun 2015
membuktikan bahwa masyarakat yang mengunduh dan memberikan rating yang
tinggi terhadap aplikasi Gojek. Gojek juga mendapat penghargaan pada Indonesia
Cellular Show (ICS) Award 2015 dengan kategori Best Mobile Apps. Hal ini
membuktikan bahwa Gojek mulai diminati dan mendapat perhatian di Indonesia.
(Mohammad Rizan, 2015).
Melihat dari fenomena mengenai banyaknya penyedia jasa ojek online saat
ini menuntut perusahaan untuk meningkatkan strategi bersaingnya dengan cara
menaikkan kualitas pelayanan, maka selanjutnya peneliti ingin mengetahui
apakah pelayanan gojek mempengaruhi kepuasan konsumen pada mahasiswa
psikologi UMS.
Dari paparan diatas, maka rumusan masalahnya adalah “Apakah ada
hubungan antara kualitas pelayanan gojek dengan kepuasan konsumen pada
mahasiswa psikologi UMS?” dengan demikian peneliti tertarik dalam penelitian
yang berjudul “Hubungan antara kualitas pelayanan gojek dengan kepuasan
konsumen pada mahasiswa psikologi UMS”.
2. METODE
Didalam penelitian ini penulis akan menggunakan penelitian kuantitatif, yaitu
dengan menguji sebuah teori dengan hipotesa berupa analisis data yang berupa
angka kemudian diolah dengan metode statistika. Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif korelasional, yaitu untuk membandingkan hasil pengukuran
dua variabel yang berbeda agar mampu menentukan tingkat hubungan antara
variabel-variabel tersebut.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Variabel bebas (X) : Kualitas Pelayanan Gojek
Kualitas pelayanan adalah bentuk pelayanan/kinerja yang diberikan oleh suatu
perusahaan terhadap konsumen guna menciptakan kepuasan konsumen. Alat ukur
yang digunakan untuk mengetahui tingkat kualitas pelayanan yaitu dengan
8
menggunakan skala kualitas pelayanan yang disusun oleh (Mar’ati, 2015)yang
meliputi aspek kualitas pelayanan yaitu berwujud, keandalan, ketanggapan,
jaminan dan empati.
Variabel tergantung (Y) : Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen adalah suatu perasaan yang muncul akibat adanya
kesesuaian antara harapan dengan produk atau jasa yang didapatkan. Alat ukur
yang digunakan untuk mengungkap kepuasan konsumen yaitu skala kepuasan
konsumen yang disusun oleh (Mar’ati, 2015) yang menganut aspek dari
Mardikawati dan Farida (2013) yang meliputi aspek kesesuaian layanan dengan
jasa yang diharapkan, kesesuaian layanan dengan biaya yang dikeluarkan, dan
kepuasan konsumen tentang pelayanan yang diberikan.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta yang menggunakan aplikasi GoJek. Jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive Quota Sampling.
Pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan metode kuosioner yang
akan diberikan dan di isi oleh responden penelitian. Alat ukur yang digunakan
dalam penelitian ini adalah skala. Digunakan 2 skala dalam penelitian ini yaitu :
skala kepuasan konsumen dan skala kualitas pelayanan gojek. Tahap
pengumpulan data adalah proses pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti.
Pada tahap ini dilakukan penyebaran angket menggunakan link google form yang
disebarkan ke mahasiswa fakultas psikologi Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil perhitungan teknik analisis nonparametic dari Spearman’s rho
diketahui bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara kualitas pelayanan
dengan kepuasan konsumen yang ditunjukkan oleh nikai koefisien korelasi (r)
sebesar 0,653 dengan nilai sig. 0,000 (p < 0,01) maka dapat dikatakan ada
hubungan positif yang signifikan antara kualitas pelayanan gojek dengan
kepuasan konsumen pada mahasiswa fakultas psikologi universitas
9
Muhammadiyah Surakarta. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan oleh
peneliti yaitu ada hubungan posiitif antara kualitas pelayanan dengan kepuasan
konsumen. Semakin tinggi kualitas pelayanan maka akan semakin tinggi kepuasan
konsumen dan begitu pula sebaliknya semakin rendah kualitas pelayanan maka
akan semakin rendah kepuasan konsumen. Dengan demikian hipotesis peneliti
ajukan diterima.
Penelitian (Mar’ati, 2015) yang membuktikan bahwa kualitas pelayanan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas pelayanan, semakin baik
kualitas pelayanan yang diberikan maka akan akan semakin tinggi kepuasan
konsumen terhadap layanan tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa kualitas
pelayanan mempengaruhi kepuasan konsumen jasa transportasi gojek di
Surabaya. Penelitian serupa oleh (Rifaldi, 2016)ditemukan hubungan yang positif
antara kualitas pelayanan gojek dengan kepuasan konsumen di Administrasi
Niaga Politeknik Negeri Jakarta. Penelitan Aljasser dan Sasidhar (2016) yang
membuktikan bahwa presepsi kepuasan konsumen signifikan terhadap enam
dimensi kualitas pelyanan dan kepuasan konsumen. Hasil penelitian juga
membuktikan kepuasan konsumen dalam pelayanan bank di Saudi berpengaruh
positif dan signifikan dengan dimensi kualitas pelayanan yaitu akses, komunikasi,
kompeteni, tangible, dan reliabilitas. Hal tersebut menunjukan bahwa semua
dimensi pelayanan berpengaruh dan signifkan terhadap kepuasan konsumen, dan
hasil ini menunjukan konsistensi dengan teori Parasuraman dkk (dalam
Lupiyoadi, 2013).
Penelitian serupa oleh Bhatta dan Durgapal (2016) ditemukan hubungan yang
kuat antara dimensi kualitas pelayanan, kendalan, jaminan, bukti fisik, empati,
dan responsif terhadap kepuasan konsumen. Dengan demikian dapat dikatn bahwa
dimensi pelayanan dan kepuasan konsumen adalah susunan yang terkait,dan
kualitas layanan adalah perantar untuk mencapaikepuasan konsumen.
Penelitian Phartiban (2014) meneliti tentang persepsi dan kepuasan konsumen
pada perusahaan asuransi jiwa di India. Hasil penelitian menunjukan dimensi
kualitas pelayanan yaitu tangible, responsiveness, kehandlan dan jaminan secara
positif dan signifikan mempengaruhi kepuasan konsumen, dan empati secara
10
negatif dan signifikan mempengaruhi kepuasan konsumen di perusahaan asuransi
di kota Chennai.
Pepelitian temang pesepsi terhadap kualtas layanan di dunia pernah dilakukan
oleh Masarrat dan Jha (2014). Temuan penelitian ini konsisten dengan penelitian
sebelumnya yaitu di tengah persaingan yang ketat terhadap kualitas pelayanan
yang dirasalkan memainkan peran penting. Dalam penelitian ini, persepsi
konsumen terhadap berbagai macam kualitas layanan juga mempengaruhi tingkat
kepuasan konsumen.Sebenarnya Air Arabia telah memiliki skor yang sangat baik
untuk semua parameter layanan, tanggung jawabnya pada perusahaan peningkatan
untuk mempertahankan tingkat persepsi dalam pikiran konsumen dan layanan
yang diperlukan untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan kepuasan yang
diharapkan secara penuh.
Variabel kualitas pelayanan mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 133,85
dan rerata hipotetik (RH) sebesar 110. Berdasarkan hasil perhitungan frekuensi
dan prosentase dari 110 subjek terdapat 0% atau tidak ada orang yang memiliki
kualitas pelayanan dalam kategori rendah, 52,5% atau 53 orang kualitas pelayanan
dalam kategori sedang dan 47,5% atau 48 orang kualitas pelayanan dalam
kategori tinggi. Prosentase terbanyak berada pada kategori sedang. Hal ini
menunjukkan bahwa driver memiliki kemampuan dalam memberikan pelayanan
dengan cukup baik. Hal tersebut dapat diartikan bahwa driver Gojek kota
Surakarta cukup memenuhi aspek aspek kualitas pelayanan yang dikemukakan
oleh (Mar’ati & Sudarwanto, 2015) yaitu berwujud yang berfokus pada hal yang
menunjukkan pelayanan secara fisik meliputi fasilitas, lokasi, teknologi dan
penamilan pegawai. Keandalan yang berupa kesesuaian kinerja dengan yang
diharapkan konsumen yang meliputi kelengkapan, waktu, perlakuan yang sama
pada semua konsumen. Ketanggapan yang menekankan pada perilaku personel
dalam melayani permintaan, pertanyaan dan keakraban dengan konsumen yang
meliputi pelayanan yang cepat dan tepat seperti harapan konsumen. Jaminan yang
berarti memiliki kemampuan untuk memberikan rasa saling percaya terhadap
konsumen yang meliputi kesopanan dan kemampuan pegawai perusahaan. Dan
11
empati yang menekankan pada perlakuan konsumen yang meliputi memahami
yang dibutuhkan konsumen secara spesifik dan operasional yang nyaman.
Variabel kepuasan konsumen memiliki rerata empirik (RE) sebesar 67,2 dan
rerata hipotetik (RH) sebesar 55. Berdasarkan hasil perhitungan frekuensi dan
prosentase dari 110 subjek terdapat 0% atau tidak ada orang yang memiliki
kepuasan konsumen dalam kategori rendah, 43,6% atau 44 orang memiliki
kepuasan konsumen dalam kategori sedang dan 56,4% atau 57 orang memiliki
kepuasan konsumen dalam kategori tinggi. Prosentasi terbanyak berada pada
kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen memiliki tingkat kepuasan
yang tinggi terhadap pelayanan gojek. Hal tersebut dapat diartikan bahwa
kepuasan konsumen gojek di fakultas psikologi Universitas Muhammadiyah
Surakarta sesuai dengan aspek aspek kepuasan konsumen yang dikemukakan oleh
(Mar’ati & Sudarwanto, 2015) yaitu kesesuaian layanan dengan jasa yang
diharapkan, hal ini berkesinambungan dengan persepsi dari konsumen terhadap
kualitas jasa yang didapatkan, apakah sesuai dengan hal yang dijanjikan oleh
penyedia jasa. kesesuaian layanan dengan biaya yang dikeluarkan, hal ini uga
didasari oleh persepsi konsumen atas hal yang dirasakan tentang pelayanan yang
diterima, sesuai atau tidaknya dengan biaya yang telah dikeluarkan. Dan kepuasan
konsumen tentang pelayanan yang diberikan, dapat diketahui dari persepsi
konsumen akan kepuasannya atas layanan yang diterima dan perbandingan
dengan penyedia jasa lainnya.
Kualitas pelayanan dalam penelitian ini memiliki hubungan efektif (SE)
sebesar 0,425, sehingga kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen sebesar 42,6% dan masih ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi
kepuasan konsumen sebsar 57,4% yaitu faktor kualitas produk, faktor harga, dan
faktor emosi menurut Tjiptono dalam (Mohammad Rizan, 2015). Dapat
disimpulkan bahwa kualitas pelayanan dengan segala aspek yang ada didalamnya
memberikan konstribusi terhadap kepuasan konsumen sebesar 42,6%.
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah pada populasi tempat
penelitian dilakukan sehingga penerapan pada ruang lingkup yang lebih luas
dengan karakteristik yang berbeda sekiranya perlu dilakukan penelitian lagi
12
dengan menggunakan atau menambhakan variabel-variabel lain yang belum
disertakan dalam penelitianini ataupun denganmenambah dan memperluas ruang
lingkup penelitian. Alat ukur yang digunakan hanya berupa skala sehingga kurang
memadai karena tidak didukung data observasi dan interview.
4. PENUTUP
Ada hubungan positif yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan
konsumen. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kualitas pelayanan yang diterima
seseorang, maka semakin tinggi kepuasan konsumen terhadap layanan jasa
tersebut. Begitupula sebaliknya, semakin rendah kualitas pelayanan seseorang,
maka semakin rendah tingkat kepuasan konsumen terhadap layanan tersebut.
Tingkat variabel kepuasan konsumen masuk dalam kategori tinggi Tingkat
variabel kualitas pelayanan masuk dalam kategori sedang atau cukup. Sumbangan
efektif variabel kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen sebesar 42,6%.
Hal ini menunjukan masih terdapat 57,4% faktor lin yang mempengaruhi
kepuasan konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, A. (2016). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan
di perusahaan Galangan Kapal (Studi Kasus Pada PT. Janata Marina Indah
Semarang) . Manajemen.
Aljasser I & Sasidhar B. (2016). Bank Customers Perception Of Service Quality
and Customer Satisfaction Iin Saudi Arabia. European Journal of Business
and Social Sciences , Vol. 4, No. 11, 130-141.
Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Azwar, S. (2015). Reliabilitas dan Validitas Isi Edisi 4. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Bhatta K R & Durgapal B P. (2016). Service Quality Perceptions and Customer
Satisfaction In Nepalese Banking sector. Indian Journal of Commerce &
Management Studies, Vol 7, No. , 17-23.
13
Cheng, J. C. (2017). Building Customer Satisfaction With Tour Leaders: the
Rules of Customer Trust, Justice Perception, and Cooperation in Group
Package Tour. Journal of Tourism Research.
Chou, P.-F., Lu, C.-S., & Chang, Y.-H. (2014). Effects of Service Quality and
customer Satisfaction On Customer Loyalty in Highspeed Rail Services in
Taiwan. Transportmetrica A: transport science Vol.10 No. 10, 917-945.
Clifford, P. O. (2016). Users’ Perception for Quality Service Delivery in Albert
Ilesanmi Ilemobode Library, Federal University Of Technology Akure
(FUTA). Library Philosophy and Practice.
Erpidawati, S. (2017). Pengaruh Motivasi Kerja dan Insentif terhdap Kinerj
Profesionalisme Guru SD Muhammadiyah Kota Padang . Jurnal Menara
Ilmu.
Febriana, E. K. (2017). Pengaruh Keragaman Produk, Kualitas Produk dan Lokasi
Penjualan Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Kasus Pada Warung
Makan Bu Sur). Manajemen.
Felix, R. (2017). Service Quality and Customer Satisfaction in Selected Banks in
Rwanda. Business & Financial Affairs, 5.
Hapsari, R. (2016). The Mediating Role of Perceived Value on the Relationship
between Service Quality and Customer Satisfaction: Evidence from
Indonesian Airline Passengers . Procedia Economics and Finance .
Jyoti, J. (2017). Impact of Total Quality Services on Fnancial Performance: Role
of Service Profit Chain. Management.
Lau, M., Cheung, R., Lam A., & hu, Y. (2013). Measuring Service Quality in the
Banking Industry: A Hongkong Based Study. Contemporary Magement
Research, Vol 9 No. 3, 263-282.
Liat, C. B., Mansori, S., & Huei, C. T. (2014). The Associations Between Service
Quality, Corporate Image, Customer Satisfaction, and loyalty : Evidence
From the Malaysian Hotel Industry. Journal of Hospitality Marketing &
Management Vol.23 No.3, 314-326.
lupiyoadi, R. (2013). Manajamen Pemasaran jasa Berbasis Kompetensi. Jakarta:
Salemba Empat.
Mar’ati, N. C. (2015). Pengaruh Kualitas Layanan dan Harga Terhadap Kepuasan
Pelanggan Jasa Transportasi Ojek Online (Studi Pada Konsumen Gojek di
Surabaya).
Martin, M. J. (2016). Customer Determination Of Service Quality and Satisfaction
IN a Return/Repair Process: A Quantitative Study. International Academy
of Marketing Studies Journal Vol. 20, No. 1, 36-52.
14
Massarat G & Jha S. (2014). Assessing Customer Perception of Service Quality:
Comparative Study of airlines in UAE. World Review of Business
Research, Vol. 4, No. 2, 291-303.
Mohammad Rizan, D. Y. (2015). THE INFLUENCE OF PRICE AND SERVICE
QUALITY OF BRAND IMAGE AND ITS IMPACT ON CUSTOMER
SATISFACTION GOJEK (STUDENTS STUDY ON A STATE
UNIVERSITY OF JAKARTA). jurnal riset manajemen sains Indonesia.
Omar M, Ariffin H, & Ahmad R. (2016). Service Quality, Customers Satisfaction
and The Moderating Effects of Gender: A Study of Arabic Restaurants.
rocedia - social and Behavioral Sciences, Vol. 224, 384-392.
Phartiban. (2014). A Study On Service Quality Perceptions and Customer
satisfaction in Private sector Life Insurance ompanies: A Study with
Special Reference to Chennai City. International Journal On Recent And
Innovation Trends in Computing and Communication, Vol. 2, No.2, 3130-
3133.
Putri, M. (2013). Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan
terhdapat Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Makanan dan Mnuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Jurnal Manajamen.
Ragavan & Mageh. (2013). A Study on Service Quality Perspectives and
Customer satisfaction in New Private Sector Banks. Journal of Business
and Management, 26-33.
Rasyid, A. h. (2017). Pengaruh Kualitas Layanan Dan Pemanfaatan Teknologi
Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan Go-Jek. Ecodemica.
Rifaldi, K. S. (2016). Pengaruh Kualitas Pelayanan Transport Online Gojek
Terhadap kepuasan pelanggan Pada Mahasiwa/i Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Jakarta. Administrasi Bisnis Terapan , 2.
Sadiq M, Rehman s, & Anjum K. (2013). Customers Perception of Service
Quality in Banking and The Level of Customers satisfaction: A Study of
Maybank Berhad. Actual Problems of Economics, Vol. 11, No.149. 494-
504.
Saidani, B. (2012). Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan terhdap
Kepuasan Konsumen dan Minat Beli pada Ranch Market. Jurnal Riset
Manajemen.
Simorangkir, E. (2017, 02 10). YLKI: 40% Pelanggan Kecewa dengan Layanan
Taksi Online. Retrieved from detikFinance:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3667454/ylki-40-
pelanggan-kecewa-dengan-layanan-taksi-online
15
Sugiarto, D. D., & Yuniati, T. (2015). Analisis Harapan dan Persepsi Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Alfamidi Wisma Tropodo.
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Vol. 4 No. 6, 1-19.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Yola, M. (2013). Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan dan
Harga Produk Pada Supermarket dengan Menggunakan Metode
Importance Performance Analysis (IPA). Jurnal Optimasi Sistem Indutsri.