hubungan antara ketergantungan media sosial...

111
HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM UIN JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) oleh Rosiana Pratama Efendi NIM. 11140510000221 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2018

Upload: lamnhu

Post on 31-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN

MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA MAHASISWA

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

UIN JAKARTA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk

Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

(S.Sos)

oleh

Rosiana Pratama Efendi

NIM. 11140510000221

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H/2018

Page 2: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA
Page 3: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA
Page 4: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA
Page 5: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

ABSTRAK

Rosiana P.E. Hubungan Antara Ketergantungan Media

Sosial Dengan Empati Pada Mahasiswa Komunikasi

Penyiaran Islam UIN Jakarta, 2018

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan

ketergantungan media sosial dengan empati mahasiswa

Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.Minimnya perasaan empati pada lingkungan

sekitar membuat interaksi sosial di masyarakat berubah karena

cenderung lebih suka berhubungan melalui media sosial.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif

korelasional yang dilakukan terhadap 68 subjek.Subjek

merupakan mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

Angkatan 2017.Sampel yang digunakan adalah purposive

samplingdan skala Likert.Teori yang digunakan Dependency dan

Teori Empati.

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan teknik uji

korelasi Spearman Rho.Koefisien korelasi (r) yang diperoleh

dalam penelitian ini sebesar 0,305 dengan sig. 0,012 (p<0,05).dan

koefisien determinasi sebesar (R2) 90,7%. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara

ketergantungan media sosial dengan empati mahasiswa

KPI.Artinya, semakin tinggi tingkat ketergantungan media sosial,

maka akan makin tinggi pula nilai empati mahasiswa KPI dengan

tingkat hubungan yang rendah. Ketergantungan media sosial

memberikan sumbangan 9,3% terhadap empati mahasiswa KPI.

Kata kunci: Ketergantungan media, empati

Page 6: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

i

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat, nikmat,

hidayah dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Selawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada

Nabi Muhammad SAW. Skripsi ini penulis persembahkan kepada

orangtua tercinta yang tak pernah lelah selalu memberikan kasih

sayang, bimbingan, dan doa bahkan tanpa di minta. Semoga

Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan kasih sayangNya

kepada mereka.

.Dalam persiapan dan pelaksanaan penelitian sampai

dengan penulisan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan berbagai

pihak, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya

ilmiah ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana

Sosial. Karena itu penulis menghaturkan ucapan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Dr. Arief Subhan, MA sebagai Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Suparto, M. Ed. Ph. D

sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Roudhonah,

M.Ag sebagai Wakil Bidang Administrasi Umum, Dr.

Suhaimi, M. Si selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan.

2. Masran, M.Ag sebagai Ketua Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan arahan, nasihat dan bimbingaan kepada

penulis.

Page 7: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

ii

3. Fita Faturrokhmah, M.Si sebagai Sekertaris Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan nasihat dan

membantu secara administratif.

4. Zakaria, M.Agsebagai dosen penasehat akademik yang

telah memberikan arahan dan kepada penulis dimasa

perkuliahan

5. Nurul Hidayati, S.Ag, M.Pd sebagai dosen pembimbing

yang telah memberikan arahan dan nasihat kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

6. Seluruh dosen Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan ilmu pengetahunan dan pengalamannya

selama ini.

7. Pimpinan dan karyawan perpustakaan utama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan perpustakaan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan

fasilitas untuk mendaparkan referensi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

8. Untuk keluarga terkasih Kanjeng Ratu Syafrina dan

Baginda Raja Zul Efendi yang telah berdoa untuk

kesuksesan anaknya dan selalu memberikan kasih sayang

tanpa henti. .

9. Teman-teman seperjuangan di KPI E angkatan 2014,

khususnya E-friends: Dita Dwi Astuti, Siti Aisyah, Devi

Agustiana S.Sos, Hikmawati S.Sos, Neisya Ghassani

Page 8: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

iii

S.Sos, Bening Matasari, dan Sri Nurbaiti, yang telah

berjuang bersama dan mewarnai kehidupan selama kuliah.

10. Teman-teman Wijen48: Dwi Rahmah S.Sos, Mawar

Diana Putri S.H, dan Nabilah Sumayyah, yang telah

berbagi rasa senang dan susah bersama.

11. Keluarga Besar DNK TV khususnya teman-teman

angkatan 5.0, tempat dimana penulis ditempa, berproses,

dan berkarya.

12. Teman-teman komunitas IOC UIN Jakarta, khususnya

untuk adik-adik tingkat Fiki Hermanto, M. Yunus

Firmansyah, dan Nurul Hikmah, yang telah membantu

penulis menjadi penghubung dengan KPI angkatan 2017.

Kakak Isna Mutmainah, S.Sos. yang telah menjadi tutor

statistik dalam mengerjakan SPSS.

13. Teman-teman KKN Gravity 167: Safira, Hajar, Neilla,

Desti, Lingga, Nanda, Irna , Dewi, Wahyu, Wahyu Adi,

Bang Ihsan, Muja, Amir, Acep, dan Irfan. Jangan terlalu

lama jadi mahasiswa, guys.

14. Terakhir kepada semua pihak yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam

penulisan skripsi ini.

Semoga Allah memberikan imbalan terbaik untuk semua

orang yang telah membantu, penulis sadar sebagai mahasiswi

yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan skripsi ini

masih banyak kekurangan.Namun semoga skripsi ini berguna

bagi setiap insan yang membacanya.

Penulis

Page 9: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................... iv

DAFTAR TABEL .................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR .............................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................. 1

B. Batasan Masalah ........................................................... 5

C. Rumusan Masalah ........................................................ 5

D. Tujuan Penelitian ......................................................... 6

E. Manfaat Penelitian ....................................................... 6

F. Tinjauan Kajian Terdahulu .......................................... 7

G. Sistematika Penulisan .................................................. 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori ............................................................. 11

1. Teori Penggunaan dan Ketergantungan ................. 11

2. Media Sosial ........................................................... 14

3. Empati .................................................................... 17

4. Empati dalam Perspektif Islam .............................. 20

B. Kerangka Pemikiran ..................................................... 21

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Pendekatan, Jenis, dan Pradigma Penelitian ................ 23

1. Pendekatan Penelitian ............................................ 23

2. Jenis Penelitian ....................................................... 24

3. Paradigma Penelitian .............................................. 25

B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................... 25

Page 10: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

v

C. Profil Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam ......... 26

D. Populasi dan Sampel .................................................... 27

1. Populasi .................................................................. 27

2. Sampel .................................................................... 28

E. Variabel Penelitian ....................................................... 30

1. Variabel Independen (X) ........................................ 30

2. Variabel Dependen (Y) .......................................... 30

F. Definisi Operasional ..................................................... 31

1. Penggunaan dan Ketergantungan Media ................ 31

2. Empati .................................................................... 32

G. Hipotesis ....................................................................... 32

H. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 33

I. Instrumen Penelitian ..................................................... 34

J. Uji Instrumen ............................................................... 35

1. Uji Validitas ........................................................... 35

2. Uji Reliabilitas ....................................................... 36

K. Uji Asumsi ................................................................... 36

1. Uji Normalitas ........................................................ 36

2. Uji Linearitas .......................................................... 37

3. Uji Hipotesis .......................................................... 37

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Uji Instrumen ................................................................ 39

1. Uji Reliabilitas ........................................................ 39

2. Uji Validitas ............................................................ 40

B. Hasil dan Analisa Data .................................................. 42

1. Karakteristik Responden ......................................... 42

2. Deskripsi Data Penelitian ........................................ 45

Page 11: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

vi

3. Hasil Uji Asumsi ..................................................... 45

C. Pembahasan .................................................................. 48

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................... 56

B. Saran .............................................................................. 56

DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 58

LAMPIRAN ............................................................................. 60

Page 12: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kerangka Pemikiran .................................................. 22

Tabel 3.1 Gambaran Populasi Mahasiswa KPI 2017/2018 ....... 28

Tabel 3.2 Skala Likert ............................................................... 35

Table 3.3 Interval Tingkat Korelasi .......................................... 38

Tabel 4.1 Uji Reliabilitas .......................................................... 39

Tabel 4.2 Analisis Butir Indikator Ketergantungan .................. 40

Tabel 4.3 Analisis Butir Indikator Empati ................................ 41

Tabel 4.4 Karakteristik Responden ........................................... 42

Tabel 4.5 Deskripsi Data Statistik ............................................. 43

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas ................................................. 45

Tabel 4.7 Hasil Uji Korelasi...................................................... 46

Tabel 4.8 Hasil Uji Linearitas ................................................... 48

Page 13: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Layanan Internet yang Paling Banyak Diakses ..... 2

Gambar 1.2 Mayoritas Pengguna Internet Berdasarkan Usia ... 2

Gambar 4.1 Data Histogram Karakteristik Responden ............ 43

Gambar 4.2 Media Sosial yang Mempopulerkan Bencana ...... 51

Page 14: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagaimana kita ketahui manusia merupakan

makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.Oleh

karena itu, manusia harus selalu berhubungan dengan

manusia lainnya.Perkembangan teknologi saat ini,

khususnya dalam hal komunikasi sangat membantu

manusia untuk selalu berhubungan dengan manusia

lainnya.Kegiatan komunikasi saat ini sudah banyak

berubah semenjak adanya internet dan media sosial.

Media sosial adalah medium di internet yang

memungkinkan para pengguna mempresentasikan dirinya

maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi,

berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk

ikatan sosial secara virtual.1

Berdasarkan hasil survey Asosiasi Penyelenggara

Jasa Internet Indonesia (APJII), dari 143,26 juta jiwa atau

sekitar 54,68% penetrasi pengguna internet yang ada di

Indonesia, sebanyak 89,35% dan 87,13% layanan yang

paling banyak diakses menggunakan internet adalah

aplikasi chatting dan media sosial. Sebesar 79,23%

pengguna internet berdasarkan tingkat pendidikan terakhir

1 Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan

Sosioteknologi, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015), ha.11

Page 15: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

2

berasal dari S1/Diploma yang bisa dikategorikan sebagai

mahasiswa.2

Sumber: Hasil Survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet

Indonesia (APJII)

Gambar 1.2

Mayoritas Pengguna Internet Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Sumber: Hasil Survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet

Indonesia (APJII)

2 APJII: ―Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia 2017‖

https://apjii.or.id/survei2017 diakses tanggal 4 Mei 2018

Gambar 1.1

Layanan Internet yang Paling Banyak Diakses

Page 16: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

3

Sebelum adanya internet dan media sosial, orang-

orang saling menyapa dan berinteraksi pada saat bertemu

dan berkumpul.Pada saat ini orang-orang lebih asyik

dengan gawai yang dimilikinya untuk tetap aktif di dunia

maya dan cenderung lupa dengan adanya teman yang

sesungguhnya atau di sampingnya.Fenomena ini sudah

sering terjadi di kalangan mahasiswa.Mahasiswa

cenderung tak acuh bahkan tidak sadar dengan

penggunaan media sosial yang berlebihan.

Dari observasi yang peneliti lakukan di lapangan,

khususnya di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Jakarta, kebanyakan mahasiswa yang

sedang duduk bergerombol dengan teman-temannya

cenderung sibuk dengan gawai mereka untuk membuka

media sosial yang bahkan tidak ada notifikasi penting

didalamnya. Saat dikelas mahasiswa cenderung asyik

chatting atau memperbarui status dan kurang memiliki

perhatian pada teman yang sedang presentasi atau dosen

yang sedang menjelaskan.

Sebagian besar mahasiswa telah menggantungkan

hidup mereka pada gawai untuk menggunakan media

sosial dengan berbagai alasan seperti membunuh waktu,

mencari teman, mengikuti perkembangan.

Namun ketergantungan pada media sosial yang

mereka anggap sebagai pengikut perkembangan zaman

malah memberi efek samping yang dapat menyebabkan

mahasiswa menjadi tidak peduli dengan orang lain, egois,

Page 17: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

4

sombong, dan obsesif. Hal ini membuat peneliti khawatir

akan minimnya empati pada mahasiswa.

Pada 2011, Darla Kuss dan Mark Griffths dari

Universitas Notthingham Trent di Inggris menganalisis 43

studi sebelumnya yang mengkaji masalah kecanduan

media sosial, mereka menemukan bahwa penggunaan

berlebihan berkaitan dengan adanya masalah dalam

hubungan, pencapaian akademik yang buruk dan kurang

berpartisipasi dalam komunitas yang tidak terkait dengan

internet.3Minimnya perasaan empati pada lingkungan

sekitar mereka membuat interaksi sosial di masyarakat

berubah karena cenderung lebih suka berhubungan

melalui media sosial.

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti tertarik

untuk meneliti hubungan antara ketergantungan media

sosial dengan empati pada mahasiswa Komunikasi dan

Penyiaran Islam UIN Jakarta. Peneliti tertarik melakukan

penelitian ini pada mahasiswa jurusan KPI angkatan 2017

Mahasiswa KPI Angkatan 2017 dipilih untuk

memudahkan peneliti untuk tetap fokus dalam objek

penelitian yang dilakukan dari sekian banyaknya

mahasiswa KPI.

3BBC: ―What the science suggest so far about the impact of platform such as

Facebook, Twitter or Instagram on your mental being‖.

https://www.bbc.com/future/story/20180104-is-social-media-bad-for-you-the-

evidence-and-the-unknowns Diakses tanggal 4 Mei 2018

Page 18: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

5

B. Batasan Masalah

Banyak hal yang dapat diteliti dari media sosial,

namun agar penelitian ini lebih fokus dan terarah serta

tidak terjebak pada pembahasan yang begitu luas, maka

batasan penelitian ini mencakup,

1. Aplikasi media sosial yang beragam, maka penulis

membatasi masalah penulisan pada beberapa aplikasi

yang banyak digunakan oleh mahasiswa KPI sebagai

konsumen media seperti Facebook, Twitter,

Instagram, Whatsapp, dan Line.

2. Faktor ketergantungan media sosial dari teori Melvin

DeFluer dan Sandra Ball Rokeach (1975) yaitu tingkat

ketergantungan media dan stabilitas sosial, dan aspek

empati dari Baron & Byrne (1972) yang membagi

empati dalam 2 pendekatan yaitu empati afektif dan

empati kognitif.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang dan batasan

masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penulisan

ini, yaitu:

1. Seberapa besar hubungan antara ketergantungan

media sosial dengan empati mahasiswa Komunikasi

Penyiaran Islam UIN Jakarta?

2. Seberapa besar tingkat ketergantungan media sosial

mempengaruhi empati pada mahasiswa Komunikasi

Penyiaran Islam?

Page 19: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

6

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang disebutkan maka

tujuan penulisan ini yaitu.

1. Menganalisis hubungan antara ketergantungan

media sosial dengan empati mahasiswa

Komunikasi Penyiaran Islam.

2. Mengetahui tingkat ketergantungan media sosial

pada empati pada mahasiswa Komunikasi

Penyiaran Islam.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Dalam bidang akademik, penelitian ini diharapkan

menambah wawasan dan pengetahuan lebih dalam,

terutama yang berhubungan dengan ilmu komunikasi,

dengan mengaplikasikan teori ketergantungan

(Dependency Theory) terutama dalam penulisan

kuantitatif.Penulis juga berharap penulisan ini bisa

menjadi sumber bacaan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penulisan ini dapat memberi

referensi bacaan untuk publik mengenai keterkaitan

ketergantungan dalam menggunakan media sosial

dengan empati sosial.Penelitian ini diharapkan dapat

memberi masukan serta tambahan referensi dalam

membingkai kasus dan peristiwa mengenai

Page 20: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

7

ketergantungan media, bagi para peneliti maupun

masyarakat umum.

F. Tinjauan Kajian Terdahulu

Sebelumnya terdapat penulisan yang berhubungan

dengan ketergantungan media sosial dan empati yang

menjadi inspirasi bagi penulis, yaitu;

1. Silvia Fardila Soliha membuktikan, bahwa

Dependency Theory sejalan dengan judul penelitian

Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial dan

Kecemasan Sosial, artinya ada hubungan kuat antara

kecemasan sosial dan ketergantungan media sosial.

Kecemasan sosial dalam penelitian diposisikan

sebagai motif individu untuk memenuhi kebutuhannya

yang berkaitan dengan interpersonal relationship

karena tidak dipenuhinya dalam lingkungan sehari-

hari.Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat

hubungan positif dan signifikan antara kecemasan

sosial dan tingkat ketergnatungan pada media sosial

dengan tingkat hubungan yang cukup kuat yakni

sebesar 31,4% meskipun memiliki pengaruh yang

sangat kecil.4

2. Dwi Indah Pustiko Ningrum dalam penelitiannya yang

berjudul Dampak Pengunaan Facebook Terhadap

4 SilviaFaradila Soliha, ―Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial dan

Kecemasan Sosial‖ Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Negeri Diponegoro

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/interaksi/article/viewFile/9730/7798,

Diakses tanggal 5 Mei 2018

Page 21: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

8

Kepekaan Sosial Peserta Didik di SMP Negeri 1

Demak membuktikan, bahwa keberadaan Facebook

membawa dampak positif dan dampak negatif. Salah

satu dampak negatifnya adalah saling melakukan

pencemaran nama baik atau saling ejek antarteman di

Facebook, hal ini juga menunjukkan betapa rendahnya

kepekaan sosial peserta didik. Dampak postif dari

Facebook adalah ketika ada salah satu teman yang

sedang sakit atau memenangkan perlombaan dan

diberitakan di Facebook, maka antarteman yang saling

mengenal langsung memberikan ucapan dan selamat

sebagi bentuk kepedulian antar sesama. Sedangkan

faktor dalam diri peserta didik dalam membuat status

Facebook adalah, 1) menyalurkan perasaan emosional,

2) ingin mendapat penilaian public, 3) mengisi waktu

luang, sedangkan faktor luar adalah dorongan teman-

teman dan lingkungan sekitar.5

3. Melisa Setyawan dengan penelitiannya yang berjudul

Hubungan Antara Durasi Pengguna Media Sosial

Dengan Kestabilan Emosi Pada Pengguna Media

Sosial Usia Awal. Hasil dari penelitian ini

menyimpulkan, bahwa terdapat hubungan negatif dan

signifikan antara durasi pengguna media sosial dan

dengan kestabilan emosi pada pengguna media sosial

5Dwi Indah Pustiko Ningrum, ―Dampak Penggunaan Facebook Terhadap

Kepekaan Sosial Peserta Didik di SMP Negeri 1 Demak‖ Skripsi Fakultas

Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.https://lib.unnes.ac.id/22718/

Diakses tanggal 4 Mei 2018

Page 22: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

9

usia awal. Durasi penggunaan media sosial

memberikan sumbangan efektif sebesar 9,8% terhadap

penurunan atau kenaikan kestabilan emosi pengguna

media sosial usia dewasa awal (Setyawan, 2016: 65).6

G. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran dan penjelasan yang

runut, maka skripsi ini terbagi ke dalam 4bab

pembahasan. Adapun sistematika penulisan skripsi ini

adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN.

Berisi latar belakang masalah, batasan dan rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penulisan, tinjauan pustaka

dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI.

Penulis menjelaskan mengenai pengertian teori

ketergantungan, media sosial, teori empati sosial, empati

dalam perspektif islam, dan kerangka pemikiran.

BAB III METODELOGI PENELITIAN.

Berisi paradigma penulisan, pendekatan penulisan, tempat

dan waktu penulisan, profil lembaga, teknik

pengumpulan data, populasi dan sampel, variabel

penulisan, definisi operasional, instrumen penulisan,

teknik analisis data, hipotesis penulisan.

6 Melisa Setyawan, ―Hubungan Antara Durasi Pengguna Media Sosial Dengan

Kestabilan Emosi Pada Pengguna Media Sosial Usia Awal‖, Skripsi Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

https://repository.usd.ac.id/5958/ Diakses tanggal 4 Mei 2018

Page 23: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

10

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

PENULISAN.

Berupa hasil temuan dan analisis data penulisan. Dan

kemudian akan dipaparkan secara deskriptif mengenai

hasil analisis dalam penulisan ini.

BAB V PENUTUP.

Pada bab terakhir skripsi ini penulis memberikan

kesimpulan dan saran.

Page 24: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Teori Pengunaan dan Ketergantungan

Melvin DeFleur dan Sandra Ball-Rokeach

mengemukakan gagasan mereka mengenai teori

Ketergantungan (Dependecy Theory) yang membahas

mengenai sifat ketergantungan audien terhadap isi

media massa.

Teori ketergantungan memiliki dasar asumsi

bahwa pengaruh media ditentukan oleh hubungan

antara sistem sosial yang lebih luas, peran media

dalam sistem tersebut dan hubungan khalayak dengan

media. Dengan demikian, menurut Defleur dan

Rokeach, ketergantungan audien terhadap media

bersifat integral yang mencakup 3 pihak, yaitu media,

audien, dan sistem sosial yang melingkupinya. Dalam

hal ini, Rokeach dan Defleur dalam mengemukakan

gagasannya mengenai ‗teori ketergantungan‘

menekaankan pada pendekatan sistem secara luas.1

Melvin DeFleur dan Sandra Ball Rokeach

memberikan penjelasan yang lebih utuh dalam

beberapa pernyataan, Pertama, dasar pengaruh media

terletak pada hubungan antara sistem sosial yang

1Defleur, M.L., dan S. Ball Roekach, Theories of Mass Communication, 3

th ed.

(New York: David McKay, 1975) ha. 3-21

Page 25: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

12

lebih besar, perananan media di dalam sistem tersebut

dan hubungan khalayak dengan media. Efek terjadi

bukan karena semua media berkuasa atau sumber

yang kuat mendorong kejadian tersebut, tetapi karena

media berkerja dengan cara tertentu untuk memenuhi

keinginan tertentu dan kebutuhan khalayak.

Kedua, derajat ketergantungan khalayak terhadap

informasi media adalah variabel kunci dalam

memahami kapan dan bagaimana peran media

mengubah keyakinan, perasaan, atau perilaku

khalayak.Kejadian dan bentuk efek media akhirnya

bergantung pada khalayak serta berhubungan dengan

seberapa penting orang-orang menentukan pengaruh

media.Jika kita bergantung pada banyak sumber

selain media untuk mendapatkan informasi mengenai

suatu peristiwa, maka peranan media lebih sedikit

dari pada jika kita bergantung pada sumber media

yang sedikit.

Ketiga, dalam masyarakat industri, kita menjadi

semakin bergantung pada media (a) untuk memahami

dunia sosial (b) untuk bertindak dengan benar dan

efektif di dalam masyarakat, serta (c) untuk fantasi

dan pelarian. Ketika dunia semakin rumit dan berubah

semakin cepat, maka kita tidak hanya semakin besar

membutuhkan media untuk menbantu kita memahami

dan mengerti respon terbaik yang bisa kita berikan

serta membantu kita untuk santai dan

Page 26: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

13

bertahan.Teman-teman dan keluarga barangkali tidak

tahu banyak mengenai apa yang terjadi di dunia sosial

yang lebih besar kecuali dari apa yang mereka

pelajari di media.

Terakhir yang keempat, ―semakin besar kebutuhan

sehingga semakin besar ketergantungan…semakin

besar kemungkinan‖ bahwa media dan pesan yang

mereka produksi akan memiliki efek. Tidak semua

orang akan dipengaruhi secara sama oleh media.

Mereka yang memiliki kebutuhan yang lebih, yang

lebih bergantung pada media, akan paling

terpengaruh.2

Menurut DeFleur dan Rokeach, derajat

ketergantungan terhadap media merupakan kunci

dalam memahami kapan dan mengapa pesan media

massa dapat mengubah kepercayaan, perasaan, dan

perilaku audiens. Ia menjelaskan bahwa semakin

seseorang menggantungkan kebutuhannya untuk

dipenuhi oleh penggunaan media, semakin penting

peran media dalam hidup orang tersebut sehingga

media akan semakin memiliki pengaruh kepada orang

tersebut.3

Dalam masyarakat industry modern, orang

semakin tergantung pada media untuk: (a) memahami

2Defleur, M.L., dan S. Ball Roekach, Theories of Mass Communication, 3

th

ed., ha. 261-263 3Mohd Rafiq,“Dependecy Theory”, http://repo.iain-

padangsidimpuan.ac.id/199/1/135-408 diakses tanggal 5 Mei 2018

Page 27: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

14

dunia sosial mereka; (b) bertindak secara bermakna

dan efektif dalam masyarakat; dan (c) untuk

menemukan fantasi dan untuk pelarian. Derajat

ketergantungan khalayak terhadap media ditentukan

oleh: (a) tingkat kepentingan informasi yang

disampaikan media, anda akan menjadi lebih

bergantung pada media yang menyediakan sebagian

besar kebutuhan anda; dan (b) stabilitas sosial, ketika

perubahan sosial dan konflik lembaga tinggi,

memaksa anda untuk mengevaluasi kembali dan

membuat pilihan baru. Pada saat seperti ini

ketergantungan anda pada media untuk informasi

akan meningkat.4

2. Media Sosial

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein

mendefinisikan media sosial sebagai ―sebuah

kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun

di atas dasar ideology dan teknologi Web 2.0, dan

yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-

generated content‖.5

Media sosial adalah medium di internet yang

memungkinkan pengguna mempresentasikan dirinya

maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi,

4 Morissan, Teori Komunikasi Individu hingga Massa, (Jakarta: Prenada Media

Group, 2013), ha. 516 5 Michael Haenlein, User of the world, unite! The challenge and opportunities

of Social Media, (Bussines Horizons, 2010), hal. 59-68

Page 28: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

15

berkomunikasi dengan pengguna lain, dan

membentuk ikatan sosial seara virtual.6

Menurut Shirky media sosial dan perangkat lunak

sosial merupakan alat untuk meningkatkan

kemampuan pengguna untuk berbagi (to share),

bekerja sama (to cooperate) diantara pengguna dan

melakukan tindakan secara kolektif yang semuanya

berada diluar institusional maupun organisasi. Media

sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa.

Manusia biasa yang saling berbagi ide, bekerjasama,

dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berpikir,

berdebat, menemukan orang yang bias menjadi teman

baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah

komunitas. Intinya menggunakan media sosial

menjadikan kita sebagai diri sendiri.7

Beberapa pengertian diatas tentang media sosial

maka dapat disimpulkan media sosial adalah sebuah

media yang dapat digunakan untuk berbagi informasi,

berbagi ide, berkreasi, berfikir, berdebat, menemukan

teman baru dengan sebuah aplikasi online yang dapat

digunakan melalui smartphone (telepon genggam).

6Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan

Sosioteknologi, ha. 11 7Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan

Sosioteknologi, ha. 11

Page 29: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

16

Media sosial memiliki karakteristik khusus yang

tidak dimiliki oleh beberapa jenis media lainnya.

Karakteristik media sosial yakni:

a. Jaringan (network), media sosial memberikan

medium bagi pengguna untuk terhubung

secara mekanisme teknologi. Jaringan yang

terbentuk antarpengguna ini pada akhirnya

membentuk komunitas atau masyarakat yang

secara sadar atau tidak akan memunculkan

nilai-nilai yang ada di masyarakat

sebagaimana ciri masyarakat dalam teori-teori

sosial.

b. Informasi (information), pengguna media

sosial mengkreasikan representative

indentitasnya, memproduksi konten, dan

melakukan ineraksi berdasarkan informasi.

c. Arsip (archive), menjelaskan bahwa informasi

telah tersimpan dan bisa diakses kapan pun

dan melalui perangkat apa pun.

d. Interaksi (interactivity), memperluas

hubungan pertemanan atau pengikut

(followers) di internet.

e. Simulasi sosial (simulation of society),

pengguna media sosial bisa dikatakan sebagai

warga negara digital (digital netizenship) yang

berlandaskan keterbukaan tanpa adanya

batasan-batasan.

Page 30: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

17

f. Konten oleh pengguna (user generated

content), di media sosial konten sepenuhnya

milik berdasarkan kontribusi pengguna atau

pemilik akun.8

3. Empati

Empati berasal dari kata empatheia yang berarti

ikut merasakan. Istilah ini pada awalnya digunakan

para teoritikus estetika untuk kemampuan

pengalaman subyektif orang lain. Kemudian pada

tahun 1920-an, seorang ahli psikologi Amarika E.B.

Tiechener, untuk pertama kalinya menngunakan

istilah ―mimikri motor‖ untuk istilah empati. Istilah

Tiechener yang dikutip dalam Golleman menyatakan

bahwa empati berasal dari peniruan secara fisik atas

beban orang lain, yang kemudian menimbulkan

perasaan serupa dalam diri seseorang.9

Dalam psikologi dewasa ini, kata ―empati‖

digunakan dalam tiga arti yang berbeda: mengetahui

perasaan orang lain, merasakan apa yang dirasakan

orang lain, dan memberikan respon belas kasih

terhadap kesusahan orang lain. Ketiganya

menggambarkan rangkaian berurutan 1-2-3: saya

8Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan

Sosioteknologi, ha. 11 9Danielle Golleman, Emotional Intelligence, (Jakarta: Gramedia Pustaka,

1997) ha. 139

Page 31: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

18

memperhatikan anda, saya bersama anda, dan karena

itu saya bertindak untuk anda.10

Dalam bahasa sehari-hari, sering diketemukan

istilah simpati dan empati, perbedaan diantara

keduanya terletak pada intensitasnya.

Jika kita sekedar mencoba mengetahui perasaan

orang lain, maka kita tengah bersimpati, tetapi jika

memahaminya lebih jauh menurut cara pandang dia,

maka kita dapat dikatakan sedang berempati.

Baron dan Bryne menulis: ―when you are simply

aware of another persons problem, you may

sympathy; when you attempt to understand that

persons subjective experience, empathy occurs‖

(ketika anda hanya menyodori masalah orang lain,

anda mungkin merasakan simpati, ketika anda

mencoba memahami pengalam subjektif orang itu,

maka disitulah timbul empati).11

Maka dapat

dikatakan bahwa jika memahami seseorang secara

objektif berarti simpati, sedangkan jika memahami

seseorang secara subjektif berarti timbul empati.

Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat

disimpulkan bahwa empati adalah suatu kemampuan

yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat memahami

10

Danielle Golleman, Social Intelligence, (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2007)

ha. 77 11

R. A. Baron dan Byrne. D, Psikologi Sosial.Edisi Kesepuluh, (Jakarta:

Erlangga, 2005) ha. 277

Page 32: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

19

perasaan dan pikiran orang lain tanpa harus

melibatkan secara nyata dalam perasaan dan pikiran

orang tersebut. Artinya, situasi tersebut lebih jelas

dirasakan sebagai situasi orang lain daripada situasi

diri sendiri. Seseorang tidak mengalami suatu

peristiwa yang saat itu dialami dan dirasakan oleh

orang lain, tapi diharapkan mampu untuk memahami

peristiwa tersebut jika dilihat dari sudut pandang

orang lain.

Baron & Byrne (2005: 111) menyatakan bahwa

dalam empati juga terdapat aspek-aspek, yaitu:

a. Afektif

Individu yang berempati merasakan apa yang

orang lain rasakan.Aspek afektif dari empati

juga termasuk merasa simpatik, tidak hanya

merasakan penderitaan orang lain tetapi juga

mengekspresikan kepedulian dan mencoba

melakukan sesuatu untuk meringankan

penderitaan mereka.

b. Kognitif

Individu yang memiliki kemampuan empati

dapat memahami apa yang orang lain rasakan

dan mengapa hal tersebut dapat terjadi pada

orang tersebut. Aspek kognitif dari empati

termasuk mengambil perspektif (perspective

taking) artinya mampu untuk menempatkan

diri dalam posisi orang lain.

Page 33: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

20

Setiap orang mempunyai kemampuan berbeda

dalam berempati. Reaksi empati terhadap orang lain

seringkali berdasarkan pengalaman masa lalu.

Seseorang biasanya akan merespon pengalaman

orang lain secara lebih empatik apabila ia memiliki

pengalaman yang serupa, sehingga seseorang akan

memiliki kemiripan pengalaman kualitas emosi.

4. Empati dalam Perspektif Islam

Empati dapat diartikan sebagai kemampuan untuk

menyadari diri sendiri atas perasaan seseorang, lalu

bertindak untuk membantunya.Hal ini merupakan sifat

terpuji dan Islam menganjurkan untuk memiliki sikap

empati, sebagaimana firman Allah SWT, dalam

QS.an-Nisa (4:8),

“Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir beberapa

kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin,

maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan

ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.”

(QS. an-Nisa/4:8)

Ayat tersebut menjelaskan apabila ada kerabat,

anak yatim, dan orang miskin yang ikut menyaksikan

pembagian warisan, maka mereka diberi bagian

sekadarnya sebagai bentuk kepedulian dan membantu

antar sesama yang membutuhkan.

Page 34: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

21

B. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran menggambarkan hubungan

antara konsep-konsep atau variabel-variabel yang akan

diteliti. Berdasarkan hasil survey Asosiasi Penyelenggara

Jasa Internet Indonesia (APJII) layanan yang paling

banyak diakses menggunakan internet adalah aplikasi

chatting dan media sosial sebesar 89,35% dan 87,13%.

Dan sebesar 79,23% pengguna internet berdasarkan

tingkat pendidikan terakhir berasal dari S1/Diploma yang

bisa dikategorikan sebagai mahasiswa.12

Pada 2011, Darla Kuss dan Mark Griffths dari

Universitas Notthingham Trent di Inggris menganalisa 43

studi sebelumnya yang mengkaji masalah kecanduan

media sosial, mereka menemukan bahwa penggunaan

berlebihan berkaitan dengan adanya masalah dalam

hubungan, pencapaian akademik yang buruk dan kurang

berpartisipasi dalam komunitas yang tidak terkait dengan

internet.13

Sehingga peneliti menyimpulkan ketergantungan

media sosial dapat menjadi stimulus berubahnya interaksi

dan perasaan seseorang kepada lingkungan sekitar

12

APJII: ―Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia 2017‖

https://apjii.or.id/survei2017 diakses tanggal 4 Mei 2018 13

BBC: ―What the science suggest so far about the impact of platform such as

Facebook, Twitter or Instagram on your mental being‖.

https://www.bbc.com/future/story/20180104-is-social-media-bad-for-you-the-

evidence-and-the-unknowns Diakses tanggal 4 Mei 2018

Page 35: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

22

sehingga dapat diduga semakin sering ketergantungan

seseorang terhadap media sosial, semakin rendah perasaan

empati mereka pada lingkungan sekitar.Sebaliknya,

semakin sedikit ketergantungan seseorang terhadap media

sosial, maka semakin tinggi perasaan empati mereka.Oleh

karena itu, dapat ditarik asumsi bahwa ada tidak ada

hubungan positif antara ketergantungan media sosial

dengan empati mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran

Islam.

Tingkat ketergantungan

media sosial

Ketergantungan tingkat

tinggi

Ketergantungan tingkat

rendah

Yang dialami oleh pengguna

media sosial;

1. Terlalu fokus pada media

sosial

2. Mengabaikan perhatian

orang lain

3. Tidak peduli/ acuh

dengan lingkungan

sekitar

Yang dialami oleh pengguna

media sosial;

1. Jarang/tidak fokus pada

media sosial

2. Selalu memberi perhatian

pada orang lain

3. Peduli dengan lingkungan

sekitar

Perasaan empati rendah Perasaan empati tinggi

Tabel 2.2

Kerangka pemikiran Hubungan Ketergantungan Media Sosial dengan Empati Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam

Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelti

Page 36: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

23

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Pendekatan, Jenis, dan Paradigma Penelitian

1. Pendekatan Peneltian

Penelitian ilmiah digunakan untuk kebutuhan ilmu

pengetahuan. Sebaliknya ilmu pengetahuan tidak akan

berkembang apabila meninggalkan tradisi penelitian

ilmiah.1Dalam penelitian, dikenal adanya dua

metodologi (proses, prinsip, dan prosedur yang

ditempuh seorang peneliti dala mendekati

permasalahan dan mencari jawabannya) yang dikenal

dengan istilah kualitatif dan kuantitatif.2

Dalam penelitian ini menggunakan metode

kuantitatif, karena pendekatan kuantitatif dapat

menghasilkan data yang akurat setelah perhitungan

yang tepat.Pendekatan kuantitatif merupakan salah

satu pendekatan dalam penelitian yang lebih

ditekankan pada data yang dapat dihitung untuk

menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh.3

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif

karena sifatnya objektif dan analisa data dalam

kuantitatif bertujuan untuk menguji hipotesis yang

1 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2010), ha. 3 2 Monasse Mallo, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Karunika, 1986), ha.31

3 Syamsil Salam dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta:

UIN Jakarta Press, 2006), ha. 36

Page 37: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

24

ditetapkan4, sehingga peneliti bisa mengetahui

hubungan ketergantungan pengguna media sosial

dengan empati mahasiswa di jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini

adalah studi korelasional, studi ini mempelajari

hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana

variasi dalam satu variabel berhubungan dengan

variasi dalam variabel lain. Derajat hubungan variabel

dinyatakan dalam satu indeks yang dinamakan

kofisien korelasi.5Koefisien korelasi dapat digunakan

untuk menguji hipotesis tentang hubungan antar

variabel atau untuk menyatakan besar kecilnya

hubungan antar variabel. Studi korelasi yang bertujuan

untuk menguji hipotesis, dilakukan dengan cara

mengukur sejumlah variabel dan menghitung

koefisien korelasi antara variabel tersebut, agar dapat

ditentukan variabel mana yang berkorelasi. Penelitian

ini dipusatkan untuk mengetahui hubungan

ketergantungan media sosial dengan empati

mahasiswa.

4 Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,dan R

& D, (Bandung: Alfabeta, 2008), ha. 14 5Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi

Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, ha. 251

Page 38: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

25

3. Paradigma Penelitian

Paradigma yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah paradigma positivisme. Pandangan dunia

empirisme yang objektif dalam memandang

pengetahuan tersebut mengalami puncaknya pada

aliran filsafat yang dikenal dengan nama positivisme.

August Comte (1798-1857) adalah filsafat yang

mempelopori kemunculan aliran filsafat ini.6

Paradigma positivisme menganggap realitas itu

betul-betul ada secara nyata, dan dapat diselediki

secara terpisah (ontologi).Peneliti dan objek diteliti

independen dan peneliti mampu meneliti objek tanpa

mempengaruhi objek atau dipengaruhi oleh

keadaannya (epistimologi).Cara menelitinya bisa

dengan percobaan atau manipulasi, sehingga dapat

dikontrol objektivitasnnya (metodelogi penelitian

kuantitatif).7

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni

2018 sampai dengan Oktober 2018 pada Mahasiswa

Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatulah Jakarta. Penelitian ini dilakukan di

6Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group,2008), h.10 7Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif, (Malang: UIN

Maliki Press, 2010)h.172

Page 39: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

26

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakartayang

terletak di Jalan Ir. H. Juanda No.95, Ciputat 15412, Telp

(62-21) 740152, Fax (62-21) 7402982.

C. Profil Program Studi Komunikasi dan Penyiaran

Islam

Awal mulanya jurusan Komunikasi Penyiaran

Islam yang biasa dikenal KPI ini bernama jurusan

Penerangan dan Penyiaran Agama (PPA) dan pertama kali

dibuka pada tahun akademik 1990-1991. Pada tahun

akademik 1996-1997 kembali terjadi pergantian nama

jurusan PPA berubah menjadi jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam. (KPI).

Program studi ini bertujuan untuk menghasilkan

output sarjana yang memiliki keahlian dalam bidang

komunikasi dan penyiaran islam, cakap dalam bidang

ilmu dakwah dan ilmu komunikasi, mampu

mengkomunikasikan nilai-nilai/ajaran islam dalam

konteks perkembangan dunia modern.

Lulusan KPI memiliki gelar akademik Sarjana

Ilmu Sosial (S.Sos).Program Studi KPI terakreditasi oleh

Badan Akreditas Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT),

dengan nilai A.

Visi:

Menjadikan Jurusan atau Program Studi Komunikasi

Penyiaran Islam (KPI0 unggul dan berdaya saing

tinggi dan terdepan dalam keilmuan, keislaman, dan

Page 40: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

27

keterampilan di bidang ilmu komunikasi dan

penyiaran Islam melalui lisan, tulisan maupun media

massa dan mampu melahirkan penelitian dibidang

ilmu komunikasi dalam menjawab fenomena-

fenomena sosial dari tahun ke tahun.

Misi:

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran

dalam bidang ilmu komunikasi dan penyiaran

Islam dari segi basic science dan apply science.

2. Melaksanakan penelitian dalam bidang ilmu

komunikasi dan penyiaran Islam.

3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat

dalam rangka mengamalkan ilmu komunikasi dan

penyiaran Islam.

4. Menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga

yang terkait dengan aktifitas komunikasi dan

penyiaran Islam, baik lembaga negeri ataupun

swasta.

5. Mengintegrasikan keilmuan agama dan keilmuan

komunikasi.8

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian merupakan keseluruhan dari

objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan,

8Pedoman Akademik Program Strata 1 Univeristas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: UIN Press, 2014-2015) h. 220

Page 41: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

28

tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa,

sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini

dapat menjadi sumber penelitian.9

Populasi dalam penelitian ini adalah 208

mahasiswa Jurusan KPI UIN Jakarta angkatan 2017,

dimana mahasiswadinilai aktif menggunakan media

sosial dan secara sadar mengetahui kebutuhan mereka

dan bertanggung jawab terhadap pilihan media yang

dapat memenuhi kebutuhan mereka tersebut.

Tabel 3.1

Gambaran populasi mahasiswa KPI angkatan 2017/2018

Rekapitulasi Data Mahasiswa KPI Angkatan 2017/2018

Registrasi Tidak

Aktif

Lulus DO Aktif

219 11 0 0 208

Sumber: Tata Usaha Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila

populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya

karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka

peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari

9Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, ha. 109

Page 42: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

29

populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil dari

populasi harus betul-betul representative (mewakili).10

Penelitian ini menggunakan teknik nonprobability

sampling.Pengambilan sampel dari penelitian ini

diperoleh dengan metode purposive sampling, metode

penetapan responden untuk dijadikan sampel

berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu.11

Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan

dengan menggunakan rumus Slovin dengan tingkat

kesalahan pengambilan sampel sebesar 10% atau 0,1.

Rumus:

N

n= 1+Ne2

Keterangan: n = sampel

N = populasi

e = perkiraan tingkat kesalahan

n =

n=

n=

n=

10

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,dan R

& D, ha. 168 11

Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi

Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, ha. 148

Page 43: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

30

n=

dibulatkan menjadi 68 orang

responden.

Berdasarkan teknik tersebut maka disebarkan

kuesioner sebanyak 68 untuk disebar ke mahasiswa

Komunikasi Penyiaran Islam angkatan 2017.

E. Variabel Penelitian

Variabel adalah konsep dalam bentuk konkret atau

konsep operasional.12

Dalam penelitian ini terdapat

variabel independen sebagai variabel X dan variabel

dependen sebagai variabel Y.

1. Variabel independen (X)

Variabel independen atau juga disebut variabel

bebas merupakan variabel yang memengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen.13

Dalam penelitian ini sebagai

variabel independen atau variabel bebas adalah

ketergantungan pengguna media sosial.

2. Variabel dependen (Y)

Variabel dependen atau sering juga disebut

variabelterikat adalah merupakan variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas.14

Dengan demikian dapat diketahui

12

Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, ha. 60 13

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,dan R

& D, ha. 39 14

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,dan R

& D, ha. 39

Page 44: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

31

bahwa Empati Mahasiswa merupakan variabel

dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini.

F. Definisi Operasional

1. Pengunaan dan Ketergantungan Media

a. Definisi Operasional

Menurut Defleur, Dependency Theory

mengusulkan hubungan yang integral antara

penonton, media, dan sistem sosial yang lebih

luas. Ketergantungan pada media disebabkan oleh

penggunaan media sebagai sumber informasi bagi

pengetahuan tentang, dan orientasi kepada siapa,

apa yang terjadi dalam masyarakatnya sehingga

ketergantungan pengguna pada media akan

meningkat.15

b. Indikator

Dua faktor yang memengaruhi tingkat

ketergantungan media, pertama, anda akan

menjadi lebih tergantung pada media yang lebih

banyak memenuhi kebutuhan anda dari pada

media yang hanya menyediakan sebagian kecil

kebutuhan anda. Sumber kedua dari

ketergantungan adalah stabilitas sosial.Ketika

perubahan sosial dan konflik lembaga tinggi,

15

Mohd Rafiq,“Dependecy Theory”, http://repo.iain-

padangsidimpuan.ac.id/199/1/135-408ha. 5 diakses tanggal 5 Mei 2018

Page 45: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

32

bencana alam, maka ketergantungan terhadap

media semakin tinggi.16

2. Empati

a. Definisi Operasional

Empati kemampuan untuk merasakan

keadaan emosional orang lain, merasa simpatik

dan mencoba menyelesaikan masalah dan

mengambil perspektif orang lain.17

b. Indikator

Aspek afektif dari empati merespons

dengan stres pada stres yang dialami oleh orang

lain dan mengindikasikan kepedulian, merasa

simpatik dan mencoba menyelesaikan masalah.

Aspek kognitif dari empati termasuk mengambil

perspektif (perspective taking) artinya mampu

untuk menempatkan diri dalam posisi orang lain.18

G. Hipotesis

Hipotesis adalah teori, proposisi yang terbukti, jawaban

atau dugaan sementara yang harus diuji

kebenarannya.19

Dalam melakukan hipotesis, terdapat

16

Mohd Rafiq,“Dependecy Theory”, http://repo.iain-

padangsidimpuan.ac.id/199/1/135-408ha. 5 diakses tanggal 5 Mei 2018 17

R. A. Baron dan Byrne. D, Psikologi Sosial Jilid 2. Alih Bahasa: Ratna

Djuwita Edisi Kesepuluh, (Jakarta: Erlangga, 2005) , ha. 110-111 18

R. A. Baron dan Byrne. D, Psikologi Sosial Jilid 2. Alih Bahasa: Ratna

Djuwita Edisi Kesepuluh, ha. 110-111 19

Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi

Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, (Bandung: PT Rajagrafindo

Persada, 2010), ha. 38

Page 46: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

33

beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan, yaitu rumus

hipotesis alternative H1 dan harus disertai pula hipotesisi

nol H0. Hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:

Ho: Tidak ada hubungan positif antara ketergantungan

media sosial dengan empati mahasiswa KPI UIN

Jakarta.

H1: Ada hubungan positif antara ketergantungan media

sosial dengan empati mahasiswa KPI UIN Jakarta.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah observasi, angket dan dokumentasi:

1. Metode observasi adalah metodepengumpulan data

yang dikumpulkan secara sistematis dan

sengajamelalui pengamatan dan pencatatan terhadap

gejala objek yangditeliti langsung di lapangan, karena

metode observasi merupakansalah satu teknik

penelitian yang sangat penting bagi seorangpeneliti

yang meneliti secara langsung di lapangan.

Pengamatandilakukan secara langsung karena

merupakan alat ampuh untukmenguji suatu

kebenaran. Dalam hal ini pengamatan

diartikansebagai proses mengenal dunia luar dengan

menggunakan indera.20

Observasi atau pengamatan

20

Agus Sujanto, Psikologi Umum, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000, cet. ke 2,

ha. 21.

Page 47: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

34

merupakan susunan proses pengamatan dan ingatan

baik biologis maupun psikologis.21

Adapun observasi

dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

mengamati kegiatan mahasiswa angkatan 2017

jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

2. Angket ialah alat pengumpulan data dalam bentuk

pertanyaan, dengan cara menyerahkan atau mengirim

daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden.22

Angket ini diajukan dengan pernyataan mengenai

hubungan ketergantungan media sosial terhadap

empati mahasiswa KPI.

3. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh

keterangan/data untuk tujuan penelitian dengan cara

tanya jawab, sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan responden dengan

menggunakan alat yang dinamakan panduan

wawancara23

. Dalam penulisan ini, penulis

mewawancarai 4 mahasiswa KPI sebagai responden

yang aktif dalam menggunakan media sosial.

4. Dokumentasi hal ini dilakukan dengan cara

mengumpulkan catatan-catatan tertulis yang dapat

menunjang pembahasan yang diperoleh dari sumber

21

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,dan R

& D, ha. 145 22

Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, ha. 133 23

Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi

Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, ha. 18

Page 48: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

35

utama mulai dari literatur-literatur yang berupa buku

bacaan serta dokumen lain yang menjelaskan

kerangka teoritis dan sumber lain yang berkaitan

dengan judul skripsi.24

I. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan Skala

Likert.Skala Likert adalah skala yang dapat digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang

tentang suatu objek atau fenomena tertentu.25

Dengan menggunakan skala likert, maka variabel

yang akan diukur dijabarkan dari variabel menjadi

dimensi dari dimensi dijabarkan menjadi indikator dan

dari indikator dijabarkan menjadi sub indikator yang

dapat diukur, artinya sub indikator dapat dijadikan tolak

ukur untuk membuat suatu pertanyaan/pernyataan yang

perlu dijawab oleh responden.

24

Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, ha. 133 25

Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi

Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, ha. 25

Tabel 3.2

Pertanyaan untuk jawaban positif dan negatif menurut skala Likert

Karakter Jawaban Positif Negatif

Sangat Setuju 5 1

Setuju 4 2

Kurang Setuju 3 3

Tidak Setuju 2 4

Page 49: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

36

Sumber: Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi

Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17

J.Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

instrument.26

uji validitas dilakukan setiap butir soal.

Hasilnya dibandingkan dengan r tabel | df = n – k

dengan tingkat kesalahan 5%. Jika r tabel < r hitung,

maka butir soal disebut valid.27

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah untuk sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan

pengukura dua kali atau lebih terhadap gejala yang

sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama

pula.28

Sedangkan reliabilitas instrumen menunjuk

pada suatu pengertian bahwa adanya konsistensi

danstabilitas nilai hasil skala pengukuran

tertentu.29

Jika nilai alpha >0.60, disebut reliable.30

26

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, edisi revisi IV), ha 211 27

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Disertasi & Karya Ilmiah,

edisi pertama, (Jakarta; Kencana Prenada Media Group, 2011), ha. 169. 28

Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi

Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, ha. 55 29

Jonathan Sarwono, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS,

Yogyakarta: Andi, 2006, ha.219 30

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Disertasi & Karya Ilmiah,

ha. 165

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

Page 50: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

37

K. Uji Asumsi

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui

apakah sebaran dari jawaban subjek tergolong normal

atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan rumus One Sample-

Kolomogorov-Sminov Test dalam program SPSS versi

20.0. Data yang dikatakan normal adalah data yang

mengikuti atau tersebar di sekitar garis normal.

Kaidah uji normalitas ini adalah apabila nilai

signifikansi leboh besar dari 0,05 (p>0,05) maka

distribusi data dikatakan normal. Apabila nilai

signikansi lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) maka

distribusi data dikatakan tidak normal.31

2. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah

ada hubungan yang linier antara variabel bebas

dengan variabel tergantung. Uji linearitas dalam

penelitian ini dilakukan dengan Test for Linearity

dalam program SPSS. Hubungan yang linier adalah

hubungan yang memiliki nilai signifikansi lebih kecil

dari 0,05 (p<0,05). Hubungan yang tidak linier adalah

hubungan yang memiliki signifikansi lebih besar dari

0,05 (p>0,05). Hubungan yang linear memiliki arti

bahwa kuantitas data variabel tergantung

31

Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Sosial,

(Jakarta: Salemba Humanika, 2009), ha. 93

Page 51: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

38

akanmeningkat atau menurun seiring dengan

perubahan yang terjadi pada variabel bebas secara

linier.32

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang positif

antara ketergantungan media sosial dengan empati

mahasiswa.Uji hipotesis dalam penelitian ini

dilakukan dengan dengan menggunakan teknik

korelasi Spearman yang disediakan oleh SPSS.Teknik

ini dilakukan apabila data penelitian ordinal.33

Tabel 3.3

Interval Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan

No Interval Nilai Kekuatan Hubungan

1

2

3

4

5

6

7

KK = 0,00

0,00 < KK < 0,19

0,20 < KK < 0,39

0,40 < KK < 0,59

0,60< KK < 0,79

0,80< KK < 1,00

KK = 1,00

Tidak ada

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat tinggi

Sempurna

Sumber: Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu

Sosial

32

Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Sosial,

ha. 103 33

Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Sosial,

ha. 147

Page 52: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

39

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Uji Instrumen

1. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ini dilakukan terhadap 30 orang

responden diluar responden inti yaitu mahasiswa KPI

angkatan 2017.Uji reliabilitas ini dilakukan untuk

mengetahui apakah data tetap konsisten ketika dilakukan

dua kali pengujian. Instrumen dinyatakan reliable dengan

menggunakan teknik Alpha Cronbach jika koefisien

reliablitas (r11) > 0,60, berikut adalah instrument yang

telah diuji:

A

Dari hasil output di atas diperoleh nilai Crobach‘s

Alpha variabel ketergantungan media sosial sebesar 0,658

(ɑ>0,60) dan variabel empati sebesar 0,785 (ɑ>0,60)

dengan ini dapat diartikan bahwa kuesioner reliabel atau

jika dilakukan pernyataan kembali kepada mahasiswa KPI

angkatan 2017 akan menghasilkan ukuran yang sama.

Tabel 5.1

Uji Realibilitas

Ketergantungan Media

Sosial Empati

Cronbach's

Alpha N of Items

Cronbach's

Alpha N of Items

.658 24 .785 14

Sumber: Pengolahan Data IBM SPSS Statistic Ver. 22

Page 53: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

40

2. Uji Validitas

Uji validitas terdapat 24 butir pernyataan untuk

ketergantungan media sosial dan 14 butir untuk

pernyataan empati, butir dinyatakan valid jika nilai r-hitung

> r-tabel. Jumlah sampel 30, nilai df=n - 2 sehingga df=

30-2= 28 maka R tabel pada DF 28sebesar 0,361 tingkat

signifikasi 5% setelah melakukan uji validitas didapatkan

hasil sebagai berikut:

Tabel 5.2

Analisis Butir pada Indikator Ketergantungan Media Sosial

Dimensi Indikator Butir Valid Invalid Status

Tingkat

kepentingan

informasi

yang

disampaikan

media sosial

a. Perhatian

yang

diberikan

terhadap

media

sosial

9, 6, 1, 4 4, 6 9, 1 Tidak

perlu

diganti

b. Keteratura

n dalam

mengguna

kan media

sosial

11, 8, 5, 2 11, 8, 2 5 Tidak

perlu

diganti

c. Tingkat

keluasan

pesan di

media

sosial

3, 10, 7,

12

10, 12 3, 7 Tidak

perlu

diganti

Stabilitas a. Konflik 19, 16, 19, 17, 16 Tidak

Page 54: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

41

Sosial

lembaga

tinggi/polit

ik

17, 14 14 perlu

diganti

b. Bencana

alam

21, 24,

13, 18

21, 13,

18

24 Tidak

perlu

diganti

c. Kehidupan

yang

mapan

15, 22,

23, 20

15 22, 23,

20

Tidak

perlu

diganti

Sumber: Pengolahan Data IBM SPSS Statistic Ver. 22

Tabel 5.3

Analisis Butir pada Indikator Empati

Dimensi Indikator Butir Valid Invalid Status

Afektif a. Tekanan/D

istres

3, 6, 1,

10

3, 6 1, 10 Tidak

perlu

diganti

b. Simpati 7, 2, 11,

14

11, 14 7, 2 Tidak

perlu

diganti

Kognitif a. Pengambil

an

Perspektif

5, 8, 13,

4, 9, 12

5, 8, 13,

4, 9, 12

Tidak

perlu

diganti

Sumber: Pengolahan Data IBM SPSS Statistic Ver. 22

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa

butir untuk pernyataan ketergantungan media sosial dan

empati tidak perlu diganti karena tiap indikator sudah

mempunyai minimal satu butir valid.

Page 55: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

42

B. Hasil dan Analisa Data

1. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah

mahasiswa KPI angkatan 2017 dengan rentang usia 18-

20 tahun. Objek dari penelitian adalah hubungan

ketergantungan media sosial terhadap empati mahasiswa

sebanyak 68 responden yang dipilih secara random. Dari

hasil analisis mengenai profil responden yang telah diisi

responden dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Frekuensi Relatif

Laki-laki 29 43%

Perempuan 39 57%

Jumlah 68 100%

Sumber: Pengolahan Data IBM SPSS Statistic Ver. 22

Berdasarkan tabel di atas frekuensi relatif dari

responden lakilaki sebesar 43% dan frekuensi dari

responden perempuan sebesar 57%, hal ini menunjukkan

bahwa responden perempuan lebih banyak daripada

responden laki-laki.

2. Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data dilakukan untuk mengetahui tinggi

rendahnya nilai ketergantungan media sosial dan empati

subjek secara keseluruhan. Berikut tabel deskripsi dan

histogram secara empiris dari data perhitungan SPSS:

Page 56: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

43

Berdasarkan hasil analisis mean penggunaan dan

ketergantungan media sosial (M=53,18) dan tampak

dalam bentuk grafik data penggunaan dan ketergantungan

media sosial dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Ketergantungan 68 36 70 53.18 6.820

Empati 68 24 50 38.19 6.035

Valid N

(listwise) 68

Tabel 5.5

Deskripsi Data Statistik Ketergantungan Media dan Empati

Sumber: Pengolahan Data IBM SPSS Statistic Ver. 22

Sumber: Pengolahan Data IBM SPSS Statistic Ver. 22

Gambar 5.1

Data Histogram Ketergatungan Media Sosial dan Empati

Page 57: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

44

subjek memiliki penggunaan dan ketergantungan media

sosial yang tergolong tinggi.

Berdasarkan hasil analisis mean ketergantungan

media sosial (M=53,18) dan mean empati mahasiswa

(M=38,19). Tampak dalam bentuk grafik data

ketergantungan media sosial dan empati mahasiswa KPI

dapat disimpulkan bahwa sebagian besar subjek memiliki

ketergantungan media sosial dan empati yang tergolong

tinggi.

3. Hasil Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan

untuk melihat normalatau tidaknya persebaran data

hasil penelitian.Dalam penelitian ini adalah data dari

angket ketergantungan media sosial dan angket

empati mahasiswa.Uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan rumus Kolmogorov-Sminov Test. Data

yang dikatakan normal adalah data yang mengikuti

atau tersebar di sekitar garis normal. Kaidah uji

normalitas ini adalah apabila nilai signifikansi lebih

besar dari 0,05 (p>0,05) maka distribusi data

dikatakan normal. Apabila nilai signifikansi kecil dari

0,05 (p<0,05) maka distribusi data dikatakan tidak

normal.

Dari hasil perhitungan SPSS didapatkan

nilai p angket ketergantungan media sosial sebesar

0,50 dan nilai p angket empati mahasiswa sebesar

Page 58: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

45

0,200. Maka dapat disimpulkan bahwa distribusi

sebaran data angket pengunaan dan ketergantungan

media sosial dan empati mahasiswa tergolong

normal. Rincian mengenai hasil uji normalitas adalah

sebagai berikut:

Tabel 5.6

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Variabel_X Variabel_Y

N 68 68

Normal Parametersa,b

Mean 53.18 38.19

Std. Deviation 6.820 6.035

Most Extreme

Differences

Absolute .107 .088

Positive .107 .088

Negative -.107 -.079

Test Statistic .107 .088

Asymp. Sig. (2-tailed) .050c .200

c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: Pengolahan Data IBM SPSS Statistic Ver. 22

b. Uji Korelasi Spearman Rho

Uji korelasi dilakukan untuk mengukur keeratan

hubungan antara dua variabel X dan Y. Uji korelasi

dilakukan setelah uji normalitas.Hasil uji normalitas

menunjukkan bahwa kedua variabel terdistribusi

secara normal.Hasil uji linearitas menunjukkan

Page 59: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

46

bahwa ada hubungan yang linear diantara dua

variabel.Dan data yang digunakan oleh peneliti

adalah ordinal.Oleh karena itu, uji korelasi dilakukan

dengan analisis Spearman.Hipotesis penelitian

diterima apabila taraf signifikansi yang dihasilkan

lebih besar dari 0,05 (>0,05).

Tabel 5. 7

Hasil Uji Korelasi

Correlations

Variabel_K

etergantung

an

Variabel_E

mpati

Spearman's rho Variabel_X Correlation

Coefficient 1.000 .305

*

Sig. (2-tailed) . .012

N 68 68

Variabel_Y Correlation

Coefficient .305

* 1.000

Sig. (2-tailed) .012 .

N 68 68

Hasilanalisis data korelasi antara kedua variabel

menghasilkan koefisien korelasi (r) sebesar 0,305 dan

nilai signifikansi (p) sebesar 0,012 (p<0,05). Maka

Ho: ditolak dan H1; diterima. Hasil tersebut

menunjukkan adanya hubungan positif yang cukup

rendah dan signifikan antara ketergantungan media

Sumber: Pengolahan Data IBM SPSS Statistic ver. 22

Page 60: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

47

sosial dan empati mahasiswa KPI. Artinya, semakin

tinggi tingkat ketergantungan media sosial, maka

akan makin tinggi pula nilai empati mahasiswa KPI

dengan tingkat hubungan yang rendah.

Dan koefisien determinasi (KD), angka yang

digunakan untuk mengetahui kontribusi atau

sumbangan yang diberikan oleh sebuah variabel X

terhadap variabel Y sebesar, KD= (r)2 x 100% =

(0,305)2 x 100% = 0,093 hal ini mengandung

pengertian bahwa 9,3% sumbangan ketergantungan

tmedia terhadap empati, sedangkan sisanya sebesar

90,7% dipengaruhi oleh faktor lain.

c. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan dengan tujuan

mengetahui kelinearan hubungan antara variabel

ketergantungan media sosial dengan empati

mahasiwa KPI.Uji linearitas ini dilakukan dengan

Test for Linearity. Hubungan yang linear adalah

hubungan yang memiliki nilai signifikansi lebih kecil

dari 0,05 (p<0,05). Hubungan yang tidak linear

adalah hubungan yang memiliki nilai signifikansi

lebih besar dari 0,05 (p>0,05).

Hubungan yang linear memiliki arti bahwa

kuantitas data variabel tergantung akan meningkat

atau menurun seiring dengan perubahan yang terjadi

pada variabel bebas secara linear. Hasil perhitungan

menggunakan SPSS menghasilkan nilai F sebesar

Page 61: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

48

8.858 dan nilai signifikansi sebesar 0,005 (p<0,05).

Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan yang linear antara ketergantungan

media sosial dengan empati mahasiswa KPI. Berikut

adalah rincian hasi uji linearitas:

Tabel 5. 8

Hasil Uji Linearitas

F Sig

Ketergantungan

media sosial *

empati

mahasiswa KPI

Combined 1.353 .190

Linearity 8.858 .005

Deviation

from Linearity

1.027 456

Sumber: Pengolahan Data IBM SPSS Statistic Ver. 22

C. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan

antara ketergantungan pengguna media sosial dengan

empati mahasiswa KPI.Hasil analisis data kedua

variabel tersebut dilakukan dengan uji korelasi

Spearman Rho. Hipotesis penelitian diterima apabila

nilai koefisien korelasi (r) antara variabel

ketergantungan media sosial dengan empati

mahasiswa bernilai negatif dan taraf signifikansi yang

dihasilkan adalah lebih besar dari 0,05 (>0,05).

Dengan hipotesis yang telah dirumuskan, maka

analisis korelasi Spearman Rho dipilih untuk

menentukan arah hubungan karena data bersifat

ordinal. Nilai korelasi yang didapatkan adalah sebesar

Page 62: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

49

0,305 dengan nilai signifikansi sebesar 0,012

(p<0,05). Hasil analisis ini menunjukkan, bahwa

hipotesis penelitian ditolak, dengan hasil terdapat

hubungan positif dan signifikan antara

ketergantungan media sosial dan empati mahasiswa

dengan tingkat hubungan rendah.

Hasil penelitian ini membuktikan teori DeFleur

dan Ball Rokeach tentang penggunaan dan

ketergantungan media (Dependency Theory) yang

menjelaskan bahwa pertama, media bekerja dengan

cara tertentu untuk memenuhi keinginan tertentu dan

kebutuhan khalayak. Hal ini digambarkan dengan

berbagai macam aplikasi media sosial dengan fungsi

yang beragam untuk memenuhi kebutuhan informasi

mahasiswa dan khalayak lainnya.Seperti halnya

Instagram yang merupakan platform visual yang

memberikan informasi berupa gambar dan foro, atau

Youtube yang memberikan informasi berupa video.

Kedua, derajat ketergantungan khalayak. Adanya

berbagai macam mediamassa membuat mahasiswa

tidak hanya menggantungkan kebutuhan informasi

pada satu media massa saja. Hal ini terbukti dari

pernyataan mahasiswa yang lebih memilih media

sosial sebagai sumber informasi mereka.

Page 63: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

50

―Iya, karena udah jarang nonton tv jadi cari

informasinya di media sosial. Soalnya lebih cepat di

media sosial daripada tv.”1

Ketiga, media membantu khalayak untuk dapat

mengambil respon yang terbaik.Informasi yang

singkat dan cepat menjadikan media sosial pilihan

mahasiswa untuk mendapatkan informasi

dibandingkan dengan media massa lainnya.

“Iya, karena banyak yang memposting peristiwa

tersebut melalui sosmed, jadi sosmed sumber

informasi kita untuk mengetahui keadaan.”2

Keempat, semakin besar kebutuhan, semakin besar

ketergantungan dan kemungkinan. Mahasiswa yang

memiliki kebutuhan yang lebihakan informasi yang

akan bergantung pada media sosial. Hal ini diukur

berdasarkan hasil uji deskripsi tingkat ketergantungan

sosial media dengan (M=53,18) grafik

menggambarkan bahwa tingkat ketergantungan media

sosial tergolong tinggi.

Tingkat ketergantungan individu atau masyarakat

dipengaruhi oleh tingkat kepentingan informasi yang

disampaikan oleh media dan stabilitas sosial.Hal ini

digambarkan dengan penggunaan media sosial

selama masa krisis,seperti konflik politik atau

bencana alam.3

1Wawancara Pribadi dengan Ainun Mahasiswa KPI 3-B, Fidikom, 9 Januari

2019 2Wawancara Pribadi dengan Nurul Hikmah Mahasiswa KPI 3-E, Fidikom, 9

Januari 2019 3Morissan, Teori Komunikasi Individu hingga Massa, ha. 516

Page 64: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

51

Data penelitian menunjukkan bahwa

ketergantungan penggunaan media sosial oleh

mahasiswa tergolong tinggi, hal ini dikarenakan,

pengambilan kuesioner dilakukan tepat 2 hari (30

September 2018) setelah berita bencana Palu dan

Donggala terjadi.

Media sosial dengan begitu cepat memberikan

informasi mengenai bencana tersebut, mahasiswa

membutuhkan informasi guna mengambil sikap yang

tepat tentang apa yang harus mereka kerjakan dan

juga mencari rasa aman dalam situasi kacau

tersebut.Pada saat itu ketergantungan individu pada

media sosial akan meningkat. Pada dasarnya,

kebutuhan informasi seseorang tidak selalu bersifat

pribadi tetapi mungkin dibentuk oleh budaya atau

kondisi sosial.

Gambar 4.1

Berita Mengenai Media Sosial yang Mempopulerkan Peristiwa Bencana Alam.

Sumber: Kumparan.com

Page 65: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

52

Sehingga hal ini sejalan dengan teori dikemukakan

oleh Baron dan Bryne mengenai empati yang

merupakan kemampuan individu untuk merasakan

keadaan emosional orang lain, merasa simpati,

mencoba menyelesaikan masalah, dan mengambil

perspektif orang lain.4 Psikolog Jane Strayer (dikutip

dalam Baron dan Bryne, 2005) menyatakan bahwa,

kita semua dilahirkan dengan kapasitas biologis dan

kognitif untuk merasakan empati, tetapi pengalaman

spesifik kita yang menentukan apakah potensi

bawaan tersebut dihambat atau menjadi bagian yang

penting dari diri.

Berdasarkan hasil uji deskripsi tingkat empati

mahasiswa dengan nilai (M=38,19) grafik

menggambarkan bahwa tingkat empati mahasiswa

tergolong tinggi.

Tingkat empati mahasiswa tergolong tinggi karena

respons dan rasa kepedulian mahasiswa pada kejadian

bencana alam yang terjadi di Palu dan Donggala

sehingga mereka mencoba turut andil dan ikut

membantu untuk menolong korban bencana alam.

―Gak bisa melakukan apa-apa, barangkali ikut

donasi kalau ada yang keliling.”5

4R. A. Baron dan Byrne. D, Psikologi Sosial Jilid 2, ha. 110-111

5Wawancara Pribadi dengan Nurul Hikmah Mahasiswa KPI 3-E, Fidikom, 9

Januari 2019

Page 66: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

53

“Pengennya sih jadi relawan, turun langsung ke

lapangan. Karena gak bisa, paling ikut donasi-donasi

yang suka menggalang dana.”6

“Maunya ikut jadi relawan ikut bantu juga, tapi

gak bisa apa-apa.Jadi berdoa aja deh buat yang kena

musibah.”7

“Ingin menolong langsung ke tempat

kejadian.Maunya sih gitu.Tapi belum bisa.”8

Berdasarkan hasil wawancara dengan mahasiswa,

3 dari 4 mahasiswa berniat menjadi relawan, namun

urung karena tidak mempunyai skill atau waktu, dan

yang bisa mereka lakukan adalah berdonasi jika ada

yang menggalang dana untuk korban bencana alam

dan turut berdoa.

Walaupun terdapat hubungan positif dan

signifikan antara ketergantungan media sosial dan

empati mahasiswa KPI, tidak dapat dipungkiri bahwa

kontribusi ketergantungan media sosial yang

berpengaruh terhadap empati mahasiswa sangat kecil

sebesar 0,093 artinya 9,3% ketergantungan media

sosial mempengaruhi empati mahasiswa, sedangkan

sisanya 90,7% dipengaruhi faktor lain yang tidak

diteliti dalam penelitian ini. Menurut Sendjaja,

6Wawancara Pribadi dengan Ainun Mahasiswa KPI 3-B, Fidikom, 9 Januari

2019 7Wawancara Pribadi dengan Siti Nurlaela Mahasiswa KPI 3-B, Fidikom, 9

Januari 2019 8Wawancara Pribadi dengan Fiki Hermanto Mahasiswa KPI 3-E, Fidikom, 9

Januari 2019

Page 67: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

54

ketergantungan media tidak hanya ditujukan pada

efek afektif saja di mana khalayak diharapkan dapat

turut merasakan perasaan iba, teharu gembira, dan

sedih, tetapi terdapat efek kognitif dan behavioral

pula.9

“Itu bisa dikatakan sebagai momen tertentu

menurut saya, bukan berarti ketika kita sudah

ketergantungan media sosial dan keseluruhan

empatinya menjadi tinggi.Jadi itu terpisah dengan

momen-momen tertentu.Jadi empati tinggi kalau untuk

sekedar di media sosial mungkin iya, karena kita lebih

mudah untuk menunjukkan rasa keprihatinan dengan

hanya menuliskan pesan, tapi apakah betul

keprihatinan ini juga ditunjukkan ke dunia yang

nyata.”10

Velda Ardia, Dosen Psikologi Komunikasi

Universitas Muhammadiyah Jakarta berpendapat

bahwa empati tidak hanya bisa ditujukan melalui

media sosial saja, tapi juga harus dilakukan dalam

tindakan di dunia nyata.

Menarik kesimpulan dari penjelasan mengenai

hasil analisa diatas, penelitian ini telah mencapai

tujuan penelitian dan tidak membuktikan hipotesis

penelitian yang diajukan yaitu tidak ada hubungan

positif yang signifikan antara ketergantungan

pegguna media sosial dengan empati mahasiswa KPI.

9Sendjaja, Djuarsa, Teori Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1994),

ha. 201 10

Wawancara Pribadi dengan Velda Ardia, Dosen Psikologi Komunikasi UMJ,

Jakarta, 22 Januari 2019

Page 68: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

55

Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan

positif dan signifikan antara ketergantungan media

sosial dan empati mahasiswa KPI, artinya semakin

tinggi tingkat ketergantungan media sosial, semakin

tinggi empati mahasiswa KPI, demikian pula

sebaliknya dengan tingkat korelasi yang rendah.

Meski kontribusi ketergantungan media sosial

terhadap empati mahasiswa relatif kecil,

pengurangan penggunaan terhadap media sosial tetap

dapat menjadi salah satu solusi untuk

mempertahankan sifat empati individu.

Page 69: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

56

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ditolak. Ketergantungan media

sosial berkorelasi secara positif dengan empati mahasiswa

KPI dengan korelasi sebesar 0,305 dengan taraf signifikansi

sebesar 0,012 (p<0,05). Maka, disimpulkan bahwa ada

hubungan yang positif antara ketergantungan media sosial

dengan empati mahasiswa KPI.Semakin tinggi

ketergantungannya, semakin tinggi empati yang dimiliki oleh

mahasiswa, begitu pula sebaliknya.

Walaupun terdapat hubungan positif dan signifikan antara

ketergantungan media sosial dan empati mahasiswa KPI,

tidak dapat dipungkiri bahwa kontribusi ketergantungan

media sosial yang berpengaruh terhadap empati mahasiswa

sangat kecil sebesar 0,093 artinya 9,3% ketergantungan

media sosial mempengaruhi empati mahasiswa, sedangkan

sisanya 90,7% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti

dalam penelitian ini.

B. Saran

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah

dilakukan, beberapa saran yang dapat diajukan oleh peneliti:

1. Bagi Mahasiswa KPI Pengguna Media Sosial

Page 70: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

57

Media sosial merupakan perkembangan teknologi

yang digemari saat ini.Berdasarkan hasil penelitian,

didapatkan bahwa ketergantungan media sosial terhadap

empati memiliki hubungan positif.Mahasiswa KPI

sebagai pengguna media sosial diharapkan dapat bijak

menggunakan media sosial sebagai sumber informasi

tidak hanya untuk pribadi tetapi juga lingkungan sosial

sekitar.Sehingga kita tidak terjebak dalam lingkup

keegosian yang mementingkan diri sendiri dan tidak peka

terhadap suasana disekitar kita, agar empati yang telah

ditanamkan semenjak kecil tidak terkikis dengan adanya

media sosial.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan bahwa

penelitian tentang adanya hubungan ketergantungan

media sosial dengan empati mahasiswa KPI dapat

dijadikan referensi untuk penelitian berikutnya.

Berdasarkan proses penelitian, didapati bahwa ada

keterbatasan kemampuan peneliti dalam membuat

pernyataan dalam angket yang menimbulkan pernyataan

hampir mirip dengan pernyataan yang lainnya, sehingga

terjadi biyas, dan tidak mengkur banyaknya pengguna

media sosial berdasarkan aplikasi yang mereka

pakai.Diharapkan, peneliti selanjutnya dapat

mengembangkan penelitian ini dengan lebih baik lagi.

Page 71: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

58

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Prakte. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Baron, R. A. dan Byrne. D. 2005. Psikologi Sosial Jilid 2. Alih

Bahasa: Ratna Djuwita Edisi Kesepuluh. Jakarta:

Erlangga.

Bungin, Burhan. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Ghozali, Imam. 2003. Aplikasi Analisis Multivarians dengan

Program SPSS. Semarang: UNDIP.

Golleman, Danielle. 1997. Emotional Intelligence. Jakarta:

Gramedia Pustaka.

————————. 2007. Social Intelligence. Jakarta:

Gramedia Pustaka.

Haenlein, Michael. 2010. User of the world, unite! The challenge

and opportunities of Social Media.Bussines Horizons.

Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik,

Jakarta: Bumi Aksara.

Kasiram.Moh. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif-

Kuantitatif. Malang: UIN Maliki Press.

M.L, Defleur dan S. Ball Roekach. 1975. Theories of Mass

Communication, 3th

ed. New York: David McKay

Mallo, Monasse. 1986. Metode Penelitian Sosial, Jakarta:

Karunika.

Morissan. 2013. Teori Komunikasi Individu hingga Massa,

Jakarta: Prenada Media Group.

Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial Perspektif Komunikasi,

Budaya, dan Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa

Rekatama Media

Nisfiannoor, Muhammad. 2009. Pendekatan Statistika Modern

Untuk Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian: Skripsi,

Disertasi & Karya Ilmiah, edisi pertama. Jakarta;

Kencana Prenada Media Group.

Salam, Syamsir dan Jaenal Aripin. 2006. Metodologi Penelitian

Sosial, Jakarta: UIN Jakarta Press.

Sarwono, Jonathan. 2006. Analisis Data Penelitian Menggunakan

SPSS, Yogyakarta: Andi.

Page 72: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

59

Siregar, Syofian. 2010. Statistika Deskriptif untuk Penelitian

Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi

17. Bandung: PT Rajagrafindo Persada, ha. 148

Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif,dan R & D, Bandung: Alfabeta.

Sujanto, Agus. 2002. Psikologi Umum. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Tim Penyusun. Pedoman Akademik Program Strata 1 Univeristas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2014-

2015. Jakarta: UIN Press.

Watson. 1984. Psychology Science and Application. Illionis:

Scoot Foresmar and Company.

Jurnal

Ningrum, Dwi Indah Pustiko. 2015. Dampak Penggunaan

Facebook Terhadap Kepekaan Sosial Peserta Didik di

SMP Negeri 1 Demak.Skripsi Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Semarang. Diakses dari

https://lib.unnes.ac.id/22718/

Rafiq,Mohd.2012.“Dependecy Theory”, diakses dari

http://repo.iain-padangsidimpuan.ac.id/199/1/135-408

Setyawan, Melisa. 2016. Hubungan Antara Durasi Pengguna

Media Sosial Dengan Kestabilan Emosi Pada Pengguna

Media Sosial Usia Awal. Skripsi Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Diakses dari

https://repository.usd.ac.id/5958/

Soliha, Silvia Faradila. 2015. Tingkat Ketergantungan Pengguna

Media Sosial dan Kecemasan Sosial. Skripsi Fakultas

Psikologi Universitas Negeri Diponegoro. Diakses dari

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/interaksi/article/vie

wFile/9730/7798

Internet

APJII. 2017. Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet

Indonesia 2017. Diakses dari https://apjii.or.id/survei2017

BBC. 2018. What the science suggest so far about the impact of

platform such as Facebbok, Twitter or Instagram on your

mental being. Diakses dari

https://www.bbc.com/future/story/20180104-is-social-

media-bad-for-you-the-evidence-and-the-unknowns

Page 73: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

60

LAMPIRAN

SURAT PENGISIAN KUESIONER

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Saya Rosiana Pratama dari Jurusan Komunikasi Penyiaran

Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.Saat ini saya sedang melakukan penelitian

untuk menyelesaikan tugas skripsi saya mengenai efek media

sosial, maka dari itu saya memohon kesediaan anda untuk

mengisi kuesioner.Tidak ada jawaban benar atau salah untuk

setiap pernyataan, yang diharapkan adalah jawaban yang benar-

benar sesuai kondisi dan menggambarkan keadaan responden saat

ini. Semua jawaban akan terjaga kerahasiaannya dan digunakan

untuk penelitian. Sehingga hasilnya saya dapat diterapkan untuk

meningkatkan keahlian penyuluh dalam menyampaikan

Penyuluhan Islam.Atas kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

KUESIONER

No. R : .......

A. Data Responden

Nama/ Inisial :

Jenis Kelamin : P / L

Umur :

Jurusan/ Kelas :

No Telpon :

B. Petunjuk

Silahkan diisi dengan memberi tanda ceklis ( √ ) pada salah

satu pilihan jawaban sesuai dengan keadaan yang

sesungguhnya. Pedoman pilihan jawaban adalah:

Page 74: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

SS = Sangat Setuju TS = Tidak

Setuju

S = Setuju STS = Sangat

Tidak Setuju

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1. Saya tidak sanggup mengakses

media sosial selama 3 jam sehari.

2. Saya tidak peduli menggunakan

media sosial.

3. Saya jarang membuka media sosial

walaupun muncul informasi

terbaru.

4. Saya tidak membuka media sosial

setiap harinya.

5. Tidak ada informasi yang penting

di media sosial.

6. Setiap hari saya wajib mengakses

media sosial.

7. Informasi yang diberikan media

sosial tidak memenuhi kebutuhan

saya.

8. Media sosial selalu update

mengenai informasi bencana alam

terbaru.

9. Media sosial tidak memberi

informasi mengenai konflik/politik

yang sedang terjadi

10 Saya selalu ingin berbagi semua

aktifitas yang saya lakukan ke

media sosial

11. Media sosial selalu memberi

informasi mengenai konflik/politik

yang sedang terjadi.

12. Media sosial tidak selalu update

mengenai informasi bencana alam.

13. Disaat situasi konflik/politik media

sosial menjadi penting untuk saya.

Page 75: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

14. Disaat situasi bencana alam media

sosial menjadi penting untuk saya.

Indikator Empati

1. Saya peduli dengan suasana atau

perasaan orang-orang disekitar

saya.

2. Saya egois dengan perasaan orang

lain dan tidak ingin

membayangkan jika saya menjadi

dia.

3, Saya mengerti perasaan seseorang

yang mengalami kesulitan dan

berusaha memberi saran cara

menghadapinya.

4, Saya acuh dengan suasana atau

perasaan orang-orang disekitar

saya.

5. Saya hanya peduli kesulitan saya

sendiri dan tidak ambil pusing

masalah kesulitan orang lain.

6. Saya mudah larut/

mengekspresikan emosi saya pada

adegan, buku, atau film yang

penuh perasaan.

7. Saya berusaha menghibur

seseorang ketika dia menghadapi

masalah.

8. Saya merasa biasa saja melihat

adegan, buku, atau film yang

melibatkan emosi.

9. Saya mengerti perasaan seseorang

yang mengalami kesulitan dan

sering membayangkan jika saya

berada di posisi dia

10.. Saya membiarkan orang-orang

menghadapi masalahnya sendiri.

Page 76: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

Lampiran wawancara akademisi

1. Nama: Velda Ardia, S.Ikom, M.Si

Profesi: Dosen Komunikasi Psikologi UMJ

Waktu Wawancara: 22 Januari 2019

Tempat Wawancara: Fakultas Ilmu Sosial Politik UMJ

Pertanyaan:

a. Apa pendapat Ibu jika mahasiswa mulai

ketergantungan pada media sosial? Apakah lebih

banyak efek negative atau positif yang ditimbulkan?

Saya melihat memang ada pengaruh positif dan juga

negative. Kalau untuk pengaruh positifnya, untuk

remaja khususnya generasi millineal ini menggubakan

media sosial untuk berbagai kegiatan positif.

Contohnya, membuat konten kreatif, atau kegiatan

pengumpulan dana untuk disumbangkan kepada

orang yang membutuhkan, mengadakan event-event

yang menggunakan media sosial sebagai

perantaranya. Banyak poin sisi positifnya, tapi

sebenernya juga ada sisi negative dimana ketika

perkuliahan atau sedang ada dikampus kalau saya

perhatikan seperti tidak bisa lepas dari gadget mereka

untuk mengakses internet atau update status dan

lainnya.Saya rasa hal seperti itu sudah masuk level

ketergantungan, sehingga mereka tidak focus dalam

belajar mengajar, terus apalagi banyak juga

mahasiswa yang mudah termakan hoax.

b. Apakah informasi dalam media sosial bias mengubah

cara pandang atau sikap seseorang?

Betul, bisa saja.Lebih tergantung pribadinya masing-

masing. Bangaimana pribadi ini mampu memfilter

tidak informasi yang mereka terima, tapi jika pribadi

Page 77: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

ini cenderung sangat sangat terbuka atau tidak

memfilter informasi terlebih dahulu yang baik atau

tidak akhirnya cara pikir atau pandang, dari segi

pergaulan, atau gaya hidup bisa dipengaruhi. Sudah

banyak contoh-contoh, mereka banyak melihat

influencer, tapi influfencer ada nilai positif tapi juga

lebih banyak mengangkat nilai negatifnya, akhirnya

remaja ini bisa juga terpengaruh dengan adanya

media sosial.

c. Apakah banyaknya kebutuhan informasi mengenai

bencana alam bisa berpengaruh terhadap empati

seseorang? Dan apakah rasa empati tersebut hanya

berlangsung sem

Itu bisa dikatakan sebagai momen tertentu menurut

saya, bukan berarti ketika kita sudah ketergantungan

media sosial dan keseluruhan empatinya menjadi

tinggi.Jadi itu terpisah dengan momen-momen

tertentu, contohnya tadi pada saat terjadi bencana.

Kenapa bisa dikatakan seperti itu karena memang di

media sekarang khususnya media sosial banyak yang

mengangkat pemberitaan tersebut, contohnya ketika

ada berita tsunami Banten, ada sosok Band yang

menjadi korban bencanadan kebetulan memang artis

akhirnya hal tersebut diberitakan terus menerus, hal

itu yang membuat orang-orang menjadi empati.

Karena terus menerus informasi tersebut

disampaikan di media sosial.

d. Jika ketergantungan media sosial memiliki hubungan

positif karena adanya bencana alam, apakah hal ini

akan berlangsung sementara selama kejadian bencana

itu saja?

Tadi sudah disinggung, karena menurut saya empati

itu tidak hanya bisa ditunjukkan di media sosial,

Page 78: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

ketika kita berhadapan langsung dengan orang yang

realita sebenarnya, contohnya ada orang yang focus

menggunakan media sosial dikendaraan umum,

apakah mereka bisa memikirkan orang lain yang ada

disekitar yang tidak duduk, ketika mereka sudah sibuk

dengan handphonenya masing-masing, mereka

mengabaikan orangorang yang lebih membutuhkan

kursi karena terlalu focus dan gak menyadari adanya

orang yang butuh. Jadi empati tinggi kalau untuk

sekedar di media sosial mungkin iya, karena kita lebih

mudah untuk menunjukkan rasa keprihatinan dengan

hanya menuliskan pesan, tapi apakah betul

keprihatinan ini juga ditunjukkan ke dunia yang

nyata.

Dokumentasi Wawancara

Page 79: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

Lampiran wawancara mahasiswa

1. Nama: Nuruh Hikmah

Umur: 19 tahun

Kelas: KPI 3-E

Gender: Perempuan

Waktu Wawancara: 9 Januari 2019

Tempat Wawancara: Kontak Pribadi Whatsapp

Pertanyaan:

a. Seberapa lama anda biasanya membuka media sosial

dalam sehari?

Bisa sampai 2 atau 3 jam sehari

b. Apakah pada saat bencana alam terjadi di Indonesia

intensitas menggunakan media sosial anda meningkat?

Kenapa alasannya?

Iya, karena banyak yang memposting peristiwa

tersebut melalui sosmed, jadi sosmed sumber

informasi kita untuk mengetahui keadaan.

c. Apa yang akan kamu lakukan di media sosial ketika

melihat penderitaan korban bencana alam?

Jika postingan memberitahu soal donasi, biasanya

aku repost ulang supaya banyak yang membacanya.

d. Apa yang akan kamu lakukan secara nyata untuk ikut

andil membantu korban bencana alam?

Gak bisa melakukan apa-apa, barangkali ikut donasi

kalau ada yang keliling.

Page 80: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

2. Nama: Ainun

Umur; 19 tahun

Kelas: KPI 3-B

Gender: Perempuan

Waktu Wawancara: 9 Januari 2019

Tempat Wawancara: Kontak Pribadi Whatsapp

Pertanyaan:

a. Seberapa lama anda biasanya membuka media sosial

dalam sehari?

Lama banget, tergantung waktu luang juga. Kalau

lagi luang bisa samapai 1 atau 2 jam gak kerasa. Tapi

kalau lagi sibuk, kalau buka hp pasti buka sosial

media.

b. Apakah pada saat bencana alam terjadi di Indonesia

intensitas menggunakan media sosial anda meningkat?

Kenapa alasannya?

Iya, karena udah jarang nonton tv jadi mencari

informasinya di media sosial. Soalnya lebih cepat di

media sosial daripada tv.

c. Apa yang akan kamu lakukan di media sosial ketika

melihat penderitaan korban bencana alam?

Biasanya suka ada postingan donasi, paling share

ulang supaya yang lain juga ikut peduli.

d. Apa yang akan kamu lakukan secara nyata untuk ikut

andil membantu korban bencana alam?

Pengennya sih jadi relawan, turun langsung ke

lapangan. Karena gak bisa, paling ikut donasi-donasi

yang suka menggalang dana.

Page 81: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

3. Nama: Siti Nurlaela

Umur: 20 tahun

Kelas: KPI 3 B

Gender: Perempuan

Waktu Wawancara: 9 Januari 2019

Tempat Wawancara: Kontak Pribadi Whatsapp

Pertanyaan:

a. Seberapa lama anda biasanya membuka media sosial

dalam sehari?

Bisa sampai 8 jam

b. Apakah pada saat bencana alam terjadi di Indonesia

intensitas menggunakan media sosial anda meningkat?

Kenapa alasannya?

Biasa aja, engga meningkat juga. Karena nonton tv

juga.

c. Apa yang akan kamu lakukan di media sosial ketika

melihat penderitaan korban bencana alam?

Saya gak ikut update tentang bencana alam sih, tapi

turut simpati aja kalau liat yang begituan.

d. Apa yang akan kamu lakukan secara nyata untuk ikut

andil membantu korban bencana alam?

Maunya ikut jadi relawan ikut bantu juga, tapi gak

bisa apa-apa. Jadi berdoa aja deh buat yang kena

musibah.

Page 82: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

4. Nama: Fiki Hermanto

Umur: 18 tahun

Kelas: KPI 3 E

Gender: Laki-laki

Waktu Wawancara: 9 Januari 2019

Tempat Wawancara: Kontak Pribadi Whatsapp

Pertanyaan:

a. Seberapa lama anda biasanya membuka media sosial

dalam sehari?

Kira kira 8 jam lah.

b. Apakah pada saat bencana alam terjadi di Indonesia

intensitas menggunakan media sosial anda meningkat?

Kenapa alasannya?

Ya, karena saya jarang lihat tv, jadi menemukan suatu

berita bencana alam di media sosial. Saya sangat

ingin tahu penyebab musibahnya dari berbagai

media.

c. Apa yang akan kamu lakukan di media sosial ketika

melihat penderitaan korban bencana alam?

Bantuin doa aja mungkin

d. Apa yang akan kamu lakukan secara nyata untuk ikut

andil membantu korban bencana alam?

Ingin menolong langsung ke tempat kejadian.Maunya

sih gitu.Tapi belum bisa.

Page 83: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

Lampiran data konten media sosial saat bencana alam terjadi

Page 84: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

Lampiran Kosntruksi Instrumen variabel penggunaan dan ketergantungan

Page 85: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA
Page 86: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA
Page 87: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

Lampiran Konstruksi Insturmen Empati

Page 88: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA
Page 89: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

Lampiran Uji Instrumen Indikator Ketergantungan

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23 24

JUMLAH

1 5 5 4 5 5 5 4 5 2 5 5 4 5 5 2 2 5 5 5 1 4 2 2 4 96

2 4 4 5 4 2 4 5 2 2 5 2 5 5 4 5 4 4 4 5 1 5 2 5 2 90

3 4 4 4 5 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 2 2 4 86

4 2 2 4 4 4 4 2 4 2 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 1 4 2 1 4 74

5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 2 2 4 84

6 4 2 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 1 4 2 4 2 4 1 4 4 1 5 79

7 2 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 1 5 1 5 1 1 1 88

8 1 2 4 5 2 4 1 5 4 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 1 5 92

9 1 5 5 4 4 4 4 2 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 1 4 4 1 4 90

10 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 2 2 4 4 2 4 81

11 2 2 4 4 4 4 5 1 4 4 2 2 2 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 4 74

12 1 2 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 2 4 4 4 2 4 4 2 2 90

13 4 4 5 4 5 4 5 1 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 1 5 4 2 5 100

14 2 1 5 5 2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 2 4 86

15 4 4 2 4 2 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 2 4 78

16 4 2 2 5 4 5 4 5 4 5 4 2 4 5 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 89

17 2 2 4 2 4 2 4 2 5 3 4 2 2 2 2 4 2 2 5 2 4 2 4 1 68

Page 90: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

18 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 5 108

19 2 4 4 4 5 4 2 1 5 5 2 2 4 5 4 4 2 2 4 1 2 4 2 4 78

20 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 2 4 5 4 4 2 4 2 2 4 95

21 1 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 89

22 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 88

23 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 85

24 2 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 2 2 5 4 4 2 4 4 1 2 87

25 4 2 4 4 4 2 2 2 2 5 4 2 5 4 4 4 4 4 2 2 4 4 1 4 79

26 2 2 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 2 2 85

27 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4 2 4 84

28 2 4 4 4 4 4 2 2 2 5 2 5 4 5 5 5 4 5 4 2 4 2 1 5 86

29 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 2 4 86

30 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 2 4 4 4 2 2 4 78

Page 91: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

Lampiran Uji Instrumen Indikator Empati

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 JUMLAH

1 4 2 4 4 1 2 4 2 4 5 2 2 1 2 39

2 2 4 4 2 5 4 4 4 2 4 4 2 4 4 49

3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 53

4 1 5 5 2 4 5 4 5 2 4 2 2 4 2 47

5 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 48

6 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 52

7 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 66

8 2 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 64

9 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 2 4 5 59

10 2 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 59

11 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 62

12 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 2 5 4 49

13 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 66

14 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 48

15 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 52

16 2 4 4 4 5 5 4 4 4 2 5 4 4 4 55

17 4 4 4 2 4 2 5 2 4 2 4 2 2 2 43

Page 92: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

18 5 1 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 62

19 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 65

20 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 50

21 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 50

22 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 50

23 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 50

24 2 2 4 4 1 4 2 4 2 2 5 2 5 5 44

25 4 4 5 4 5 5 2 4 4 2 5 4 5 4 57

26 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 54

27 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 55

28 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 59

29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 54

30 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 50

Page 93: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

Lampiran Uji Asumsi Indikator Ketergantungan

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 JUMLAH

1 5 5 5 5 5 5 4 5 5 2 5 5 5 4 65

2 4 4 4 2 5 2 5 5 4 5 4 4 5 5 58

3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 56

4 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 50

5 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 52

6 2 4 4 2 4 4 4 2 1 4 4 2 4 4 45

7 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 1 5 5 58

8 2 5 4 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 62

9 5 4 4 2 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 58

10 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 52

11 2 4 4 1 4 2 2 2 4 2 4 4 2 4 41

12 2 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 59

13 4 4 4 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 63

14 1 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 53

15 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 52

16 2 5 5 5 5 4 2 4 5 4 4 4 4 4 57

17 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 5 4 36

Page 94: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70

19 4 4 4 1 5 2 2 4 5 4 2 2 4 2 45

20 4 5 4 5 5 4 5 4 5 2 5 4 4 4 60

21 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58

22 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 54

23 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 52

24 4 5 4 4 5 4 4 4 4 2 5 4 4 4 57

25 2 4 2 2 5 4 2 5 4 4 4 4 2 4 48

26 2 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 2 2 4 53

27 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 50

28 4 4 4 2 5 2 5 4 5 5 4 5 4 4 57

29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 54

30 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 46

31 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 48

32 2 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 66

33 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 62

34 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 2 5 54

35 2 4 4 1 4 1 4 5 1 5 5 4 5 4 49

36 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 5 4 5 5 58

37 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 54

Page 95: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

38 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 54

39 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 54

40 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 2 4 4 48

41 2 4 4 2 4 4 4 5 2 2 4 4 4 2 47

42 4 5 4 5 4 2 5 5 5 2 5 4 4 4 58

43 2 2 2 1 2 4 1 4 1 5 4 2 4 4 38

44 4 5 4 4 4 4 5 4 4 2 2 4 2 2 50

45 2 4 4 5 5 4 4 4 4 2 4 4 5 5 56

46 2 2 2 2 4 2 2 5 2 4 4 2 4 5 42

47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56

48 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 2 4 56

49 4 2 2 2 4 4 1 4 4 5 4 4 5 4 49

50 4 5 5 4 2 4 2 4 4 2 2 2 5 2 47

51 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 54

52 5 4 2 2 4 1 4 4 4 4 4 5 4 4 51

53 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 54

54 4 4 4 4 5 2 5 4 4 4 4 5 4 5 58

55 2 2 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 46

56 2 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 5 4 4 54

57 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 2 4 50

Page 96: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

58 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 50

59 2 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 58

60 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 65

61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 58

62 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4 5 4 56

63 4 5 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 54

64 2 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 2 4 4 58

65 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 4 4 2 2 36

66 4 4 2 4 2 5 2 4 4 2 4 1 4 4 46

67 2 1 2 2 4 5 2 5 4 4 4 2 2 5 44

68 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 1 2 4 57

Page 97: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

Lampiran Uji Asumsi Indikator Empati

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JUMLAH

1 4 4 1 2 2 4 2 2 1 2 24

2 4 2 5 4 4 2 4 2 4 4 35

3 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4 39

4 5 2 4 5 5 2 2 2 4 2 33

5 4 2 4 4 2 4 4 4 4 2 34

6 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 38

7 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 48

8 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 48

9 5 4 5 4 4 5 4 2 4 5 42

10 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 45

11 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 45

12 4 4 4 4 2 4 4 2 5 4 37

13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

14 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 36

15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

16 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 43

17 4 2 4 2 2 4 4 2 2 2 28

Page 98: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

19 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 46

20 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 36

21 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 36

22 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 36

23 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 36

24 4 4 1 4 4 2 5 2 5 5 36

25 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 45

26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

28 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 42

29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

30 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 36

31 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 36

32 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 48

33 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 38

34 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 46

35 5 1 5 2 4 2 5 2 2 4 32

36 5 1 5 4 4 4 5 4 2 4 38

37 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 39

Page 99: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

38 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41

39 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 36

40 4 2 4 4 2 2 2 2 4 4 30

41 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 39

42 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 42

43 5 2 4 1 1 4 5 1 5 2 30

44 5 5 4 5 4 2 1 4 4 5 39

45 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 48

46 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 34

47 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 38

48 4 2 2 2 2 2 4 4 2 2 26

49 4 4 5 2 4 5 4 1 4 2 35

50 5 5 5 2 5 1 5 1 5 5 39

51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

52 4 4 4 5 5 2 2 2 4 2 34

53 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 38

54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

55 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 34

56 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

Page 100: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

58 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41

59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41

60 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 43

61 2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 26

62 4 2 4 5 4 4 4 4 4 4 39

63 1 5 4 5 4 5 4 4 4 4 40

64 4 4 4 4 2 4 4 2 2 2 32

65 4 4 4 4 2 2 2 2 2 4 30

66 2 4 4 2 4 2 4 4 2 4 32

67 4 2 4 2 2 4 2 4 4 2 30

68 2 2 1 2 2 2 4 4 5 5 29

Page 101: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

Lampiran Uji Validitas Ketergantungan

Page 102: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA
Page 103: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA
Page 104: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

Lampiran Uji Validitas Empati

Correlations

emt1 emt2 emt3 emt4 emt5 emt6 emt7 emt8 emt9

emt1

0

emt1

1

emt1

2

emt1

3 emt14

emt1 Pears

on

Corre

lation

1 -.281 .185 .294 .053 -.241 -.276 .041 .368* -.127 .134 -.067 -.076 .153

Sig.

(2-

tailed

)

.132 .328 .114 .781 .199 .140 .830 .046 .504 .480 .726 .691 .421

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

emt2 Pears

on

Corre

lation

-.281 1 .136 -.052 .468** .258 .513

** .182 .065 .012 -.046 .118 .197 .000

Page 105: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

Sig.

(2-

tailed

)

.132 .473 .786 .009 .169 .004 .337 .733 .949 .810 .533 .296 1.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

emt3 Pears

on

Corre

lation

.185 .136 1 .307 .423* .501

** .203 .471

** .399

* .338 .247 .325 .359 .244

Sig.

(2-

tailed

)

.328 .473 .099 .020 .005 .282 .009 .029 .067 .188 .080 .051 .194

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

emt4 Pears

on

Corre

lation

.294 -.052 .307 1 .090 .342 -.066 .415* .493

** .230 .396

* .447

* .432

* .698

**

Page 106: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

Sig.

(2-

tailed

)

.114 .786 .099 .637 .064 .730 .022 .006 .221 .030 .013 .017 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

emt5 Pears

on

Corre

lation

.053 .468** .423

* .090 1 .459

* .154 .334 .334 .056 .403

* .375

* .467

** .241

Sig.

(2-

tailed

)

.781 .009 .020 .637 .011 .415 .071 .071 .770 .027 .041 .009 .200

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

emt6 Pears

on

Corre

lation

-.241 .258 .501** .342 .459

* 1 .186 .549

** .155 .056 .358 .586

** .683

** .441

*

Page 107: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

Sig.

(2-

tailed

)

.199 .169 .005 .064 .011 .326 .002 .413 .770 .052 .001 .000 .015

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

emt7 Pears

on

Corre

lation

-.276 .513** .203 -.066 .154 .186 1 .106 .077 .225 -.129 .176 -.231 -.162

Sig.

(2-

tailed

)

.140 .004 .282 .730 .415 .326 .576 .685 .231 .496 .352 .220 .391

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

emt8 Pears

on

Corre

lation

.041 .182 .471** .415

* .334 .549

** .106 1 .072 .227 .216 .322 .500

** .557

**

Page 108: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

Sig.

(2-

tailed

)

.830 .337 .009 .022 .071 .002 .576 .706 .228 .252 .083 .005 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

emt9 Pears

on

Corre

lation

.368* .065 .399

* .493

** .334 .155 .077 .072 1 .289 .425

* .518

** .100 .260

Sig.

(2-

tailed

)

.046 .733 .029 .006 .071 .413 .685 .706 .122 .019 .003 .599 .165

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

emt10 Pears

on

Corre

lation

-.127 .012 .338 .230 .056 .056 .225 .227 .289 1 -.221 .235 -.075 .139

Page 109: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

Sig.

(2-

tailed

)

.504 .949 .067 .221 .770 .770 .231 .228 .122 .241 .211 .695 .465

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

emt11 Pears

on

Corre

lation

.134 -.046 .247 .396* .403

* .358 -.129 .216 .425

* -.221 1 .342 .601

** .516

**

Sig.

(2-

tailed

)

.480 .810 .188 .030 .027 .052 .496 .252 .019 .241 .064 .000 .004

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

emt12 Pears

on

Corre

lation

-.067 .118 .325 .447* .375

* .586

** .176 .322 .518

** .235 .342 1 .375

* .345

Page 110: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

Sig.

(2-

tailed

)

.726 .533 .080 .013 .041 .001 .352 .083 .003 .211 .064 .041 .062

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

emt13 Pears

on

Corre

lation

-.076 .197 .359 .432* .467

** .683

** -.231 .500

** .100 -.075 .601

** .375

* 1 .628

**

Sig.

(2-

tailed

)

.691 .296 .051 .017 .009 .000 .220 .005 .599 .695 .000 .041 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

emt14 Pears

on

Corre

lation

.153 .000 .244 .698** .241 .441

* -.162 .557

** .260 .139 .516

** .345 .628

** 1

Page 111: HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43875/1/ROSIANA...HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN . MEDIA SOSIAL DENGAN EMPATI PADA

Sig.

(2-

tailed

)

.421 1.000 .194 .000 .200 .015 .391 .001 .165 .465 .004 .062 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Empat

i

Pears

on

Corre

lation

.174 .336 .651** .670

** .633

** .685

** .260 .653

** .624

** .337 .537

** .699

** .616

** .659

**

Sig.

(2-

tailed

)

.358 .069 .000 .000 .000 .000 .164 .000 .000 .068 .002 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).