hubungan antara kemandirian belajar · pdf filepersamaan regresi kedua variabel adalah ......

88
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA MTsN PARUNG-BOGOR Oleh: ROSYIDAH 103017027209 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M

Upload: vuongkhue

Post on 06-Mar-2018

237 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN

HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA MTsN

PARUNG-BOGOR

Oleh:

ROSYIDAH 103017027209

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1431 H / 2010 M

Page 2: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

ii

Page 3: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

iii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul “HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN

BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA

MTsN PARUNG BOGOR”, yang disusun oleh Rosyidah, Nomor Induk

Mahasiswa: 103017027209, Jurusan Pendidikan Matematika telah melalui

bimbingan dan dinyatakan syah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan

pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan fakultas.

Jakarta, Juni 2010

Yang Mengesahkan,

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Rachmat Mulyono, M.Si Otong Suhyanto, M.Si

NIP. 196502201999031003 NIP. 196811041999031001

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGER SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 4: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

iv

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN HASIL

BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA MTsN PARUNG-BOGOR

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Rosyidah NIM: 103017027209

Di Bawah Bimbingan:

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Rachmat Mulyono, M.Si Otong Suhyanto, M.Si NIP. 196502201999031003 NIP. 196811041999031001

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/ 2010 M

Page 5: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

v

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : ROSYIDAH NIM : 103017027209 Jurusan : Pendidikan Matematika Angkatan : 2003 Alamat : Jl. Lestari II No. 102 RT.03/05 Kel. Curug Kec. Bojongsari Depok

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa MTsN Parung Bogor” adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen: 1. Nama : Drs. Rachmat Mulyono, M.Si. NIP : 19650220 199903 1 003 Dosen : Fakultas Psikologi UIN Jakarta 2. Nama : Otong Suhyanto, M.Pd. NIP : 19681104 199901 1 001 Dosen : Jurusan Pendidikan Matematika FITK UIN Jakarta Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya siap menerima segala konsekuensinya apabila skripsi ini bukan karya saya.

Jakarta, 20 Agustus 2010 Yang menyatakan, Rosyidah

Page 6: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

vi

ABSTRAK

ROSYIDAH. Hubungan Antara Kemandirian Belajar Dengan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa MTs Negeri Parung-Bogor. Skripsi Strata 1 (S-1) Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemandirian

belajar dengan hasil belajar matematika pada siswa MTsN Parung-Bogor. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan terhitung sejak bulan Maret sampai Mei 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan pendekatan korelasional. Populasi terjangkaunya adalah siswa kelas VIII-7 dan VIII-9 yang berjumlah 95 orang.

Data variabel X (Kemandirian Belajar), dijaring dengan menggunakan instrumen skala kemandirian berbentuk kuesioner, sedangkan untuk variabel Y (Hasil Belajar) digunakan tes hasil belajar matematika. Hasil perhitungan reliabilitas variabel X sebesar 0,95 sedangkan variabel Y sebesar 0,92. Uji persyaratan analisis menunjukkan bahwa variabel X dan Y berdistribusi normal.

Persamaan regresi kedua variabel adalah Ŷ= 21,98+0,335X. Hasil perhitungan koefisien korelasi product moment menghasilkan rxy sebesar 0,755. Hasil pengujian signifikansi koefisien dengan menggunakan uji t menunjukkan kedua variabel adalah signifikan. Perhitungan koefisien determinasi menghasilkan rxy

2 = (0,755)2 = 0,5700, ini berarti bahwa 57% variansi hasil belajar ditentukan oleh kemandirian belajar. Kata kunci: kemandirian belajar, hasil belajar, survey, regresi dan korelasi.

Page 7: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

vii

ABSTRACT ROSYIDAH. Relationship Between Independence Learning With Academic Math Achievement. The thesis of Mathematic Education Department, Faculty of Education and Teaching Science, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta. 2010.

This research aims to know the relationship between student independence in learning and the academic achievement of students MTsN Parung-Bogor. This research was conducted over three months from March to May 2010. The method used is survey method with the correlational approach. The population is 95 students.

To gather data variable X (Independence Students In Learning), used questionnaires of independence learning scale, while variable Y obtained test of math achievement. Normality analysis results that both variables have normal distribution.

Regression equation obtained was Ŷ=21.985+0.335X. Test of correlation product moment result coefficient of rxy= 0.755. the correlation is significant. The calculation of the coefficient of determination resulted rxy

2 = (0,755)2 = 0,5700. This indicates that 57% variance of academic achievement determined by the independence learning.

Key words: independence learning, academic achievement, survey, regression,

correlation

Page 8: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

viii

KATA PENGANTAR

Bismilahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. berkat

rahmat-Nya yang telah memberikan kemudahan dan ketabahan kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk mengikuti sidang

munaqasah dan wisuda. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan

kita bersama Nabi Muhammad SAW. sebagai panutan dan pimpinan Umat

manusia beserta keluarganya, para sahabatnya dan penggikutnya yang setia

meneruskan perjuangan Islam hingga akhir zaman.

Alhamdulillah atas pertolongan rahmat-Nya penyusun dapat menyusun

skripsi ini sampai selesai. Tak lupa penulis ucapkan banyak terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai

dengan selesai. Semoga kebaikan semuanya menjadi amal ibadah dan mendapat

pahala yang berlipat ganda dari Alloh SWT. Amin.

Dalam penulisan Skripsi ini penulis menyadari banyak kendala-kendala

dan kesulitan yang didapat, namun berkat adanya dorongan, bantuan, nasehat dan

bimbingan dari semua pihak, akhirnya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.

Untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

penyelesaian skripsi ini, diantaranya:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Maifalinda Fatra, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Matematika, dan

Bapak Otong Suhyanto, M.Si., Sekretaris Jurusan yang telah memberikan

bimbingan dan arahan.

3. Bapak Drs. Rachmat Mulyono, M.Si., Pembimbing I dan Bapak Otong

Suhyanto, M.Si., Pembimbing II, yang telah meluangkan waktu, tenaga dan

fikirannya untuk memberikan bimbingan, arahan dan nasehat kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

ix

4. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Matematika untuk semua ilmu yang

telah diberikan. Pimpinan dan staf akademik yang membantu proses

administrasi.

5. Pimpinan dan staf Perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, dan Staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, terima kasih atas buku-

bukunya yang telah menjadikan skripsi ini penuh makna.

6. Ibu Hj. Eti Munyati, S.Ag., Kepala Sekolah MTs Negeri Parung yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian

disekolah yang Ibu pimpin.

7. Orang Tuaku Bapak Suhadi dan Ibu Elis, suami tercinta (Roni Faslah, S.Pd.,

MM), putra dan putriku (Azka dan Gifar) yang terkasih, kakakku dan adik-

adikku serta keponakanku yang tak pernah lelah memberikan Doa dan

dukungan baik moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan

kuliah.

8. Sahabat-sahabatku Keluarga Besar Pendidikan Matematika angkatan 2003,

kelas A dan B, terutama sahabat-sahabat terbaikku yang selalu memberikan

saran dan motivasi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Serta pihak-pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu.

Tiada dapat penulis membalas jasa baik mereka selain untaian doa,

semoga Allah SWT berkenan membalas kebaikan mereka dengan pahala dan

kebaikan yang berlipat ganda serta keberkahan hidup di Dunia maupun di Akhirat,

Amin.

Jakarta, Juni 2010

Page 10: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

x

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQASAH ............... i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ............................. ii SURAT PERNYATAAN PENULIS ......................................................... iii ABSTRAK ................................................................................................. iv ABSTRACT ................................................................................................. v KATA PENGANTAR ............................................................................... vi DAFTAR ISI ............................................................................................. viii DAFTAR TABEL ...................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................ 8 C. Pembatasan Masalah ........................................................... 9 D. Perumusan Masalah ............................................................. 9 E. Tujuan Penelitian ................................................................ 10 F. Manfaat Penelitian ............................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Hasil Belajar .................................................................. 11 2. Kemandirian Belajar ..................................................... 23

B. Kerangka Berfikir ................................................................ 37 C. Hipotesis Penelitian.............................................................. 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 40 B. Metode Penelitian ............................................................... 40 C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ........................ 41 D. Teknik Pengumpulan Data

1. Hasil Belajar a. Definisi Konseptual ................................................ 41 b. Definisi Operasional ............................................... 42 c. Kisi-kisi Instrumen .................................................. 42

Page 11: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

xi

d. Validasi Instrumen .................................................. 44 2. Kemandirian Belajar

a. Definisi Konseptual ................................................ 46 b. Definisi Operasional ............................................... 46 c. Kisi-kisi Instrumen .................................................. 47 d. Validasi Instrumen .................................................. 48

E. Teknik Analisis Data 1. Mencari Persamaan Regresi ......................................... 50 2. Uji Persyaratan Analisis Uji Normalitas .............................................................. 51 3. Uji Hipotesis

a. Uji Keberartian (Signifikansi) Regresi ................... 51 b. Uji Linieritas Regresi ............................................... 52 c. Uji Koefisien Korelasi ............................................ 53 d. Uji Keberartian (Signifikansi) Koefisien Korelasi . 53 e. Uji Koefisien Determinasi ...................................... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data

1. Hasil Belajar Matematika ............................................ 55 2. Kemandirian Belajar .................................................... 56

B. Pengujian Persyaratan Analisis ......................................... 58 C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

1. Uji Persamaan Regresi ................................................. 59 2. Uji Signifikansi Persamaan Regresi ............................ 61 3. Uji Liniearitas Regresi ................................................. 62 4. Uji Koefisien Korelasi ................................................. 62 5. Uji Keberartian (Signifikansi) Koefisien Korelasi (Uji -t) .......................................................................... 64 6. Uji Koefisien Determinasi ........................................... 64

D. Interpretasi Hasil Penelitian .............................................. 64 E. Keterbatasan Penelitian ..................................................... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ........................................................................ 66 B. Saran ................................................................................. 66 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 68

Page 12: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel III.1. Instrumen Hasil Belajar Matematika .................................. 42 Tabel III.2. Instrumen Kemandirian Belajar ......................................... 47 Tabel III.3. Skala Penilaian untuk Kemandirian belajar ....................... 48 Tabel III.4. Daftar Analisi Varians Untuk Uji Kelinearan dan Keberartian Regresi ............................................................ 53 Tabel IV.1. Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika (Variabel Y)......................................................................... 55 Tabel IV.2. Tabel Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar (Variabel X) ........................................................................................ 57 Tabel IV.3. Hasil Uji Normalitas ........................................................... 59 Tabel IV.4. Tabel Anava Untuk Pengujian Signifikansi dan Liniearitas Persamaan Regresi ............................................................. 61 Tabel IV.5. Pengujian Signifikansi Koefisien Korelasi Sederhana Variabel Antara X dengan Y ............................................. 63 Tabel IV.6 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Keofisien Kore lasi ...................................................................................... 63

Page 13: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar II.1. Bagan Kerangka Berfikir .................................................. 37 Gambar IV.1. Grafik Histogram Hasil Belajar Matematika .................... 56 Gambar IV.2. Grafik Histogram Kemandirian Belajar ........................... 58 Gambar IV.3. Grafik Persamaan Regresi ................................................ 60

Page 14: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Instrumen Uji Coba Variabel X ..................................... 71 Lampiran 2 Data Hasil Uji Coba Variabel X .................................... 75 Lampiran 3 Data Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel X ......... 77 Lampiran 4 Langkah-Langkah Perhitungan Uji Validitas ................ 79 Lampiran 5 Data Hasil Uji Coba Validitas Variabel X Setelah di- hilangkan Yang Drop .................................................... 80 Lampiran 6 Data Hasil Perhitungan Kembali Uji Validitas Variabel X .................................................................................... 82 Lampiran 7 Analisis Reliabilitas Variabel X .................................... 83 Lampiran 8 Instrumen Final Variabel X ........................................... 84 Lampiran 9 Instrumen Uji Coba Variabel Y .................................... 87 Lampiran 10 Kunci Jawaban Uji Coba Tes Hasil Belajar Matematika 92 Lampiran 11 Data Hasil Uji Coba dan Analisis Validitas Variabel Y 93 Lampiran 12 Tabel Bantu Uji Validitas Instrumen Variabel Y .......... 95 Lampiran 13 Perhitungan Standar Deviasi ........................................ 97 Lampiran 14 Perhitungan Validitas Butir Variabel Y ........................ 98 Lampiran 15 Langkah-Langkah Perhitungan Uji Validitas Variabel Y .................................................................................... 99 Lampiran 16 Perhitungan Ulang Uji Validitas Instrumen Variabel Y .................................................................................... 100 Lampiran 17 Tabel Bantu Perhitungan Ulang Uji Validitas Instrumen Variabel Y ..................................................................... 102 Lampiran 18 Perhitungan Ulang Validitas Butir Variabel Y .............. 104 Lampiran 19 Uji Reliabilitas Variabel Y ............................................ 105 Lampiran 20 Instrumen Final Variabel Y ........................................... 106 Lampiran 21 Data Penelitian Variabel X ............................................ 110 Lampiran 22 Data Penelitian Variabel Y............................................. 116 Lampiran 23 Data Penelitian Variabel Y (Konversi) ......................... 120 Lampiran 24 Data Mentah Berpasangan Variabel X dan Y ............... 123 Lampiran 25 Perhitungan Rata-Rata, Varians dan Simpangan Baku . 126 Lampiran 26 Tabel Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Simpangan Baku Variabel X dan Y ................................................. 127 Lampiran 27 Proses Perhitungan Menggambar Grafik Histogram Variabel Y ..................................................................... 130 Lampiran 28 Grafik Histogram Variabel Y ........................................ 131 Lampiran 29 Proses Perhitungan Menggambar Grafik Histogram Variabel X ..................................................................... 132 Lampiran 30 Grafik Histogram Variabel X ........................................ 133 Lampiran 31 Data Berpasangan Variabel X dan Y Sebagai Dasar Analisis Persamaan Regresi .......................................... 134 Lampiran 32 Perhitungan Uji Linearitas Dengan Persamaan Regresi

Page 15: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

xv

Liniear ........................................................................... 137 Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana ...... 138 Lampiran 34 Tabel Perhitungan Rata-rata, Varians dan Simpangan Baku Ŷ = 13,05 + 0,402X ............................................. 139 Lampiran 35 Perhitungan Rata-rata, Varians dan Simpangan Baku Ŷ = 13,05 + 0,402X........................................................ 142 Lampiran 36 Tabel Untuk Menghitung Ŷ=13,05 + 0,402X ................ 143 Lampiran 37 Grafik Persamaan Regresi ............................................. 146 Lampiran 38 Perhitungan Normalitas Variabel X .............................. 147 Lampiran 39 Langkah Perhitungan Normalitas Variabel X ............... 150 Lampiran 40 Perhitungan Normalitas Variabel Y .............................. 151 Lampiran 41 Langkah Perhitungan Normalitas Variabel X ............... 154 Lampiran 42 Perhitungan JK (G) ........................................................ 155 Lampiran 43 Perhitungan Uji Keberartian Regresi ............................ 157 Lampiran 44 Perhitungan Uji Keliniearan Regresi ............................ 159 Lampiran 45 Tabel Anava Untuk Uji Keberartian dan Uji Keliniear- an Regresi ...................................................................... 160 Lampiran 46 Perhitungan Koefisien Korelasi Product Moment ......... 161 Lampiran 47 Perhitungan Uji Signifikansi ......................................... 162 Lampiran 48 Perhitungan Uji Koefisien Determinasi ........................ 163 Lampiran 49 Tabel Normal Standar .................................................. 164 Lampiran 50 Tabel Distribusi F .......................................................... 165 Lampiran 51 Tabel Distribusi t ........................................................... 167 Lampiran 52 Nilai Kritis L Untuk Uji Lilliefors ................................ 169 Lampiran 53 Nilai r Product Moment ................................................. 170 Lampiran 54 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................. 171 Lampiran 55 Surat Izin Penelitian ...................................................... 172 Lampiran 56 Daftar Riwayat Hidup ................................................... 173

Page 16: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu elemen penting dalam kemajuan suatu

bangsa. Bangsa yang ingin maju haruslah memajukan pendidikannya terlebih

dahulu. Karena melalui pendidikan seseorang dapat memperoleh ilmu,

pengetahuan dan keterampilan guna meningkatkan kemampuan berfikir, berusaha,

dan penguasaan teknologi. Sehingga diharapkan ia dapat memenuhi segala

kebutuhan dengan segala keterampilan yang dimilikinya.

Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan.

Rendahnya kualitas pendidikan Indonesia ditunjukkan oleh data Balitbang (2003)

bahwa dari 146.052 SD di Indonesia ternyata hanya delapan sekolah saja yang

mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Program (PYP).

Dari 20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan sekolah yang

mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years Program (MYP)

dan dari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh sekolah saja yang mendapat pengakuan

dunia dalam kategori The Diploma Program (DP).1

Secara khusus, penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia,

menurut Kasim diantaranya adalah: 1) rendahnya sarana fisik, 2) rendahnya

kualitas guru, 3) rendahnya kesejahteraan guru, dan 4) rendahnya prestasi belajar

siswa.2

1 Meilani Kasim, Masalah Pendidikan Di Indonesia (http://meilanikasim.wordpress.com/

2009/03/08/makalah-masalah-pendidikan-di-indonesia/ (Diakses tanggal: 2 Mei) 2 2010Meilani Kasim, Masalah Pendidikan Di Indonesia ... (Diakses tanggal: 2 Mei

2010)

Page 17: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

2

Rendahnya prestasi siswa merupakan akumulasi dari rendahnya sarana

fisik, kualitas guru, dan kesejahteraan guru, sehingga pencapaian prestasi siswa

pun menjadi tidak memuaskan. Sebagai contoh pencapaian prestasi fisika dan

matematika siswa Indonesia di dunia internasional sangat rendah.

Menurut Trends in Mathematic and Science Study (TIMSS) 2003 (2004),

siswa Indonesia hanya berada di ranking ke-35 dari 44 negara dalam hal prestasi

matematika dan di ranking ke-37 dari 44 negara dalam hal prestasi sains. Dalam

hal ini prestasi siswa kita jauh di bawah siswa Malaysia dan Singapura sebagai

negara tetangga yang terdekat. Dalam skala internasional, menurut Laporan Bank

Dunia (Greaney,1992), studi IEA (Internasional Association for the Evaluation of

Educational Achievement) di Asia Timur menunjukan bahwa keterampilan

membaca siswa kelas IV SD berada pada peringkat terendah. Rata-rata skor tes

membaca untuk siswa SD: 75,5 (Hongkong), 74,0 (Singapura), 65,1 (Thailand),

52,6 (Filipina), dan 51,7 (Indonesia). Selain itu, hasil studi The Third

International Mathematic and Science Study-Repeat-TIMSS-R, 1999 (IEA, 1999)

memperlihatkan bahwa, diantara 38 negara peserta, prestasi siswa SLTP kelas 2

Indonesia berada pada urutan ke-32 untuk IPA, ke-34 untuk Matematika3.

Pendidikan merupakan suatu hal yang urgent dalam kehidupan manusia

dewasa ini. Terlebih pada masa kini pendidikan merupakan sebuah kebutuhan

utama bagi manusia. Dunia pendidikan dituntut untuk lebih memberikan

kontribusi yang nyata dalam upaya meningkatkan kemajuan bangsa. Untuk

mewujudkannya perlu adanya suatu kerja sama antara pihak sekolah, orang tua,

dan siswa itu sendiri.

Pada kenyataannya masih banyak siswa yang belum memahami makna

pendidikan, dalam hal ini arti belajar dengan segala aspek, bentuk dan

manifestasinya yang mutlak diperlakukan oleh siswa agar proses belajar dapat

3 2010Meilani Kasim, Masalah Pendidikan Di Indonesia ... (Diakses tanggal: 2 Mei

2010)

Page 18: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

3

berjalan sebagaimana mestinya. Persepsi yang salah ini perlu diluruskan agar

siswa dapat memaknai hakekat belajar yang sesungguhnya. Dalam hal ini guru

memiliki peran yang sentral untuk mengubah kekeliruan persepsi dalam proses

belajar tersebut.

Tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar dinyatakan dengan hasil

belajarnya. Hasil belajar dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan belajar yang

dinyatakan dalam bentuk skor, setelah melakukan proses belajar. Hasil belajar

yang dicapai siswa memberikan gambaran tentang posisi tingkat dirinya

dibandingkan siswa lain. Untuk mengetahui seseorang telah mengalami proses

belajar dan telah mengalami perubahan-perubahan, baik perubahan dalam

pengetahuan, ketrampilan ataupun sikap maka dapat dilihat dari hasil belajarnya.

Banyak hal yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas belajar siswa yang

pada akhirnya akan mempengaruhi hasil belajarnya. Adapun faktor-faktor yang

mempengaruhi siswa dalam belajar adalah faktor eksternal dan faktor internal.

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa

diantaranya, lingkungan sekolah, misalnya interaksi guru dan murid. Guru yang

kurang berinteraksi secara dekat dengan murid menyebabkan proses belajar

mengajar kurang lancar karena siswa merasa malu untuk bertanya pada guru.

Siswa tidak dapat mengeksplorasi lebih banyak materi yang sedang dibahas

sehingga akan berdampak pada tingkat pengetahuannya.

Faktor eksternal lain yang mempengaruhi hasil belajar adalah status sosial

keluarga. Secara ideal orang tua memiliki tanggung jawab yang besar terhadap

pendidikan seorang anak. Pada kenyataannya pendidikan di Indonesia cukup

mahal sehingga hanya orang tua yang berada pada posisi menengah ke atas yang

dapat memberikan pendidikan yang layak kepada anaknya. Padahal di Indonesia

kebanyakan anak usia sekolah yang seharusnya berada di sekolah untuk belajar

Page 19: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

4

tetapi berada di jalanan untuk mencari uang. Hal ini disebabkan orang tua mereka

tidak mampu membiayai pendidikan mereka.

Faktor lain yang berasal dari luar diri siswa yang berpengaruh pada hasil

belajar ialah peralatan belajar sebagai sarana belajar. Kelengkapan peralatan

belajar di dalam proses belajar akan memberikan kontribusi kepada siswa dalam

mencapai hasil belajar. Kurang lengkapnya peralatan belajar akan mempengaruhi

proses belajar mengajar. Siswa yang dirumahnya memiliki peralatan belajar yang

lengkap akan belajar dengan semangat karena semua kebutuhan belajar sudah

terpenuhi.

Sedangkan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa antara lain

adalah motivasi, sikap, minat dan perhatian, dan kemandirian belajar siswa.

Motivasi merupakan salah satu aspek penting dan sangat menentukan berhasil

tidaknya studi seseorang. Motivasi adalah suatu dorongan seseorang untuk

melakukan sesuatu, baik itu yang datang dari dalam diri maupun dari luar diri.

Motivasi membuat seseorang melakukan sebaik mungkin semua pekerjaan yang

dilakukan, jika seorang siswa belajar dengan motivasi yang baik maka hasil

belajarnya pun akan baik sebaliknya apabila motivasi kurang maka hasil belajar

pun kurang memuaskan. Motivasi ini dapat diberikan oleh orang tua sebagai

pendidik di rumah, guru sebagai pendidik yang berada di sekolah, dan teman yang

ada di lingkungan sekitarnya dimana biasanya ia berinteraksi.

Sikap belajar siswa juga menjadi salah satu faktor internal yang dianggap

dapat mempengaruhi hasil belajar. Hal ini berhubungan dengan keteladanan

seorang guru, karena akan mempengaruhi bagaimana siswa itu akan bersikap.

Perhatian pada aspek afektif dalam jiwa pendidik sering kurang diperhatikan

sehingga akan berdampak pada sikap siswa yang bersangkutan dalam kegiatan

belajar mengajar. Sikap belajar siswa yang kurang baik akan membuat psikologis

siswa yang bersangkutan merasa tidak nyaman dalam kegiatan belajar mengajar

Page 20: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

5

akibatnya konsentrasi siswa terhadap materi pembelajaran tidak akan optimal.

Maka guru pun harus dapat memahami bahwa perasaan dan sikap siswa akan

berdampak dan berpengaruh kuat pada proses dan hasil belajar.

Minat dan perhatian juga menjadi salah satu faktor internal yang dianggap

dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Minat dan perhatian dalam belajar

mempunyai hubungan erat sekali. Kalau seorang siswa mempunyai minat dalam

mata pelajaran tertentu maka ia akan memperhatikannya. Namun sebaliknya bila

siswa memiliki minat yang rendah terhadap suatu mata pelajaran biasanya ia

malas untuk mempelajarinya. Demikian juga dengan siswa yang tidak memiliki

perhatian yang serius pada mata pelajaran yang sedang diajarkan, maka siswa

tersebut akan sulit menyerap materi pelajaran tersebut. Hal ini tentu

mempengaruhi hasil belajarnya.

Kemandirian siswa dalam belajar salah satu faktor penting yang harus

diperhatikan untuk mencapai hasil belajar yang baik. Kemandirian merupakan

salah satu segi dari sifat seseorang. Pembentukan kemandirian dibentuk secara

bertahap dari diri sendiri, orang tua dan guru. Pola pendidikan orang tua sangat

berperan dalam pembinaan kemandirian pada anak. Orang tua hendaknya tidak

bersikap otoriter dalam mendidik anak. Anak diberikan kebebasan yang

bertanggung jawab dalam bertindak agar kemandirian terbentuk dalam diri anak.

Guru di sekolah berperan dalam pembentukan kemandirian dengan menciptakan

situasi demokratis. Demokratis maksudnya adalah suasana pelajaran yang

memberikan keleluasan bagi siswa dalam mengeluarkan pendapat, berpikir secara

mandiri, dan guru tidak memaksakan secara mutlak.

Hendaklah anak belajar atas dasar keinginan sendiri bukan paksaan dari

orang lain. Dalam hal ini orang tua, guru, bahkan lingkungan sekitar. Orang tua

yang bersikap otoriter terhadap pendidikan anak akan membuat anak tidak

sungguh-sungguh dalam belajar. Seperti yang dikatakan Ruswan (2004) “apabila

Page 21: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

6

seorang pelajar mengalami tekanan dalam hidupnya kecerdasan mereka sedikit

demi sedikit menjadi berkurang”4. Pendapat lain juga diungkapkan oleh Condro

(2003) “Seorang anak yang dibesarkan dengan tekanan akan tumbuh menjadi

murung dan tertutup (Introvert)” 5.

Kemandirian siswa dalam belajar merupakan suatu hal yang sangat

penting dan perlu ditumbuhkembangkan pada siswa sebagai individu yang

diposisikan sebagai peserta didik. Dengan ditumbuhkembangkannya kemandirian

pada siswa, membuat siswa dapat mengerjakan segala sesuatu sesuai dengan

kemampuan yang dimilikinya. Siswa yang memiliki kemandirian belajar yang

tinggi akan berusaha menyelesaikan latihan atau tugas yang diberikan oleh guru

dengan kemampuan yang dimilikinya, sebaliknya siswa yang memiliki

kemandirian belajar yang rendah akan tergantung pada orang lain.

“Mendorong anak untuk belajar harus dimulai sejak dini. Bukan dengan

cara menyuruh tetapi lebih efektif dan produktif dengan contoh atau respon

positif yang tepat guna atas perilaku anak. Hal ini akan membentuk internalisasi

budaya belajar”6. Namun terbentuknya internasilasi budaya belajar tersebut

diperlukan kemampuan responsif setiap rangsangan belajar pada diri anak.

Apabila perilaku belajar mandiri yang pernah dilakukan oleh lingkungan

(termasuk orang tua dan guru) tidak dapat dikembangkan oleh anak, maka anak

tidak dapat mengembangkan dorongan belajar secara mandiri dan pada akhirnya

tidak akan menghasilkan output belajar seperti yang diharapkan. Sebab, semua

aktivitas anak dilakukan karena disuruh atau diperintah orang lain. Anak hanya

akan belajar jika disuruh dan diawasi.

4 Ahmad Muchlis Amrin, Cara Belajar Cerdas Dan Efektif, Bukan Keras Dan

Melelahkan, (Jogjakarta: Garailmu, 2009). h. 88. 5 Ahmad Muchlis Amrin, Cara Belajar…, h.88 6 George Prasetya Tembang, Smart Parenting, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo,

2006). h.93

Page 22: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

7

“Semua orang tua mengharapkan anaknya bisa belajar secara mandiri,

artinya tidak usah disuruh anak akan belajar sendiri secara bertanggung jawab”7.

Pada kenyataannya, seperti fenomena yang terjadi pada siswa MTsN Parung-

Bogor kecenderungan memiliki tingkat kemandirian belajar yang rendah. Hal ini

diketahui berdasarkan survei awal terhadap beberapa kelas yang menunjukkan

bahwa tingkat kemandirian siswa dalam belajar pada saat ini masih tergolong

rendah. Hal ini terlihat pada masih tingginya fenomena mencontek tugas dan

ulangan, belajar sistem kebut semalam, rendahnya minat baca, rendahnya usaha

menambah wawasan dari berbagai sumber, rendahya penggunaan sumber

perpustakaan dan masih tingginya ketergantungan belajar pada kehadiran guru di

kelas serta ketidaksiapan menghadapi ulangan.

Salah satu mata pelajaran yang penting dikembangkan adalah matematika.

Dalam setiap jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan

tinggi matematika dipelajari karena dianggap mata pelajaran penting yang

diharapkan sekolah agar peserta didik memiliki kemampuan dan cara-cara berfikir

secara matematis. “Matematika dipandang sebagi ilmu pengetahuan dengan pola

berpikir yang sistematis, kritis, logis, cermat, dan konsisten, serta menuntut daya

kreatif dan inovatif”8.

Matematika memiliki peranan besar dalam kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi karena memiliki keunggulan dan kemampuannya dalam

memecahkan berbagai masalah yang terdapat dalam bidang ilmu lain. “Tetapi

disisi lain fakta menunjukkan bahwa pembelajaran matematika senantiasa menjadi

masalah pada setiap jenjang pendidikan”9. Sebagai contoh, pada pembelajaran

matematika di kelas VIII MTsN Parung-Bogor, siswa kurang menunjukkan

7 George Prasetya Tembang, Smart Parenting…, h.92 8 Koko Martono dan R. Eryanto, Firmansyah Noor, Matematika Dan Kecakapan Hidup,

(Bandung: Ganesa Exsaet, 2007), h. vii 9 Koko Martono dan R. Eryanto, Noor, Matematika…, h. viii

Page 23: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

8

adanya kesungguhan dan kegembiraan belajar sehingga penyerapan materi ajar

kurang efisien dan efektif.

Pada era teknologi informasi ini guru bukan lagi merupakan satu-satunya

sumber informasi bagi siswa. Guru dan siswa juga diharapkan dapat mengelola

informasi secara bersama-sama dengan tingkat kemandirian yang tinggi. Proses

belajar yang baik akan menanam informasi dalam benak siswa. Seorang pakar

fisika Jerman, George Christoph Litschenberg (1742-1799) menganjurkan untuk

belajar dengan menemukannya sendiri atau dengan cara merekonstruksi suatu

penemuan. Pentingnya kemandirian belajar dinyatakan oleh Litschenberg dalam

ungkapan “when you have been obliged to discover by yourself, leaves a path in

your mind wich you can use again when need arises” 10. Jika siswa belajar dengan

menemukan sendiri, maka akan tertinggal suatu lorong di benak siswa yang dapat

dimasuki lagi bilama diperlukan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian tentang hubungan antara

kemandirian belajar dengan hasil belajar Matematika siswa MTsN Parung-Bogor

menjadi penting untuk dilaksanakan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada maka dapat dikemukakan

identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Kurangnya interaksi guru dengan siswa.

2. Kurangnya motivasi belajar pada siswa.

3. Penerapan sikap belajar yang positif dalam belajar yang masih kurang.

4. Rendahnya minat belajar siswa.

5. Rendahnya tingkat kemandirian siswa dalam belajar matematika

10 Koko Martono dan R. Eryanto, Noor, Matematika…, h. ix

Page 24: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

9

C. Pembatasan Masalah

Untuk memfokuskan permasalahan dalam proposal ini serta kompleksnya

permasalahan di atas berkaitan dengan upaya peningkatan hasil belajar siswa dan

kaitannya dengan upaya pembinaan kemandirian siswa dalam belajar, maka

masalah yang akan dibahas dibatasi. Batasan-batasan tersebut adalah:

1. Kemandirian siswa

Kemandirian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemandirian siswa

dalam belajar. Sedangkan kemandirian belajar yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah kemandirian siswa dalam belajar baik belajar di sekolah,

di rumah, individual atau kelompok.

2. Hasil belajar

Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar

matematika yang diperoleh siswa setelah mengikuti sejumlah materi atau

pokok bahasan yang dipersyaratkan dalam satuan kurikulum pendidikan

MTsN di Parung-Bogor pada semester genap kemudian dilakukan tes.

3. Siswa

Siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa MTsN Parung-Bogor

yang menjadi objek penelitian yaitu siswa kelas VIII. Dipilihnya kelas VIII

diharapkan akan dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya

meningkatkan dan mengembangkan kemandirian belajar siswa.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah terdapat Hubungan Antara

Kemandirian Belajar Dengan Hasil Belajar Matematika?

Page 25: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

10

Page 26: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

11

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah–masalah yang telah dirumuskan, peneliti merasa perlu

mengadakan penelitian ini guna mendapatkan data yang empiris dan fakta yang

sahih, benar, dan tepat (valid) serta dapat dipercaya (reliable) untuk mengetahui

hubungan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar matematika siswa

MTsN Parung-Bogor.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan dalam menambah pengetahuan,

wawasan, dan kemampuan berfikir khususnya mengenai kemandirian siswa

dalam belajar.

2. Bagi MTsN Parung-Bogor, untuk mendapatkan pemecahan masalah yang

dialami MTsN Parung-Bogor yang berhubungan dengan kemandirian siswa

dalam belajar dengan hasil belajar siswa.

3. Bagi Jurusan Matematika Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri, sebagai

tambahan referensi bagi mahasiswa yang akan mengadakan penelitian atau

penulisan ilmiah yang berkaitan dengan hasil belajar.

4. Bagi perpustakaan, sebagai referensi kelengkapan perpustakaan mengenai

penelitian pendidikan khususnya yang berkaitan dengan hasil belajar.

Page 27: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

12

BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN

PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Hasil Belajar

UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I,

Pasal 1, ayat 4, disebutkan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang

berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia

pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Hasil dari pengembangan

potensi tersebut dapat tercermin dari hasil belajar siswa setelah mengikuti proses

pembelajaran.

Hasil belajar adalah sasaran yang diharapkan oleh semua pihak.

Setidaknya, semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan menghasilkan lulusan yang

dapat membaca dan menulis (literacy), berhitung (numeracy), dan kecakapan

hidup (life skills). Selain itu, peserta didik harus memiliki kecerdasan emosional

dan sosial (emotional dan social intelligences), nilai-nilai lain yang diperlukan

masyarakat. Terkait dengan berbagai macam kecerdasan, yang merupakan

sumbangan penting untuk perkembangan anak adalah membantunya untuk

menemukan bidang yang paling cocok dengan bakatnya.

Hasil belajar yang akan dicapai sesungguhnya yang sesuai dengan

potensinya, sesuai dengan bakat dan kemampuannya, serta sesuai dengan tipe

kecerdasannya, di samping juga nilai-nilai kehidupan (values) yang diperlukan

untuk memeliharan dan menstransformasikan budaya dan kepribadian bangsa.

Semua itu pada dasarnya untuk mencapai tujuan pendidikan nasional “….

11

Page 28: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

13

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab” (Pasal 3 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional)

Belajar merupakan sebuah proses yang berakhir pada output dan outcome.

Output merujuk pada hasil yang diperoleh selama siswa mengikuti aktivitas

belajar, sedangkan outcome merujuk pada perubahan perilaku dari hasil belajar.

Hasil belajar merupakan ketercapaian atas indikator-indikator yang direncanakan

pada saat pendidik menyusun rencana pembelajaran, biasa berupa kemampuan,

keterampilan dan sikap yang akan dikuasai siswa. Kemampuan yang telah

dikuasai siswa atas pelajaran tertentu ditandai dengan adanya perubahan perilaku

sesuai dengan indikator yang ingin dicapai, karena tanpa adanya perubahan maka

dianggap tidak ada belajar. Menurut Sujana, hasil belajar adalah “kemampuan-

kemampuan yang telah dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar” 11.

Dipertegas oleh Oemar Hamalik yang menyatakan bahwa hasil belajar adalah

“bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang

tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi

mengerti”12.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk

dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini

dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh

perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.

Di sisi lain, hasil belajar adalah tingkat kemampuan siswa setelah mengikuti

pelajaran selama kurun waktu tertentu. Hasil belajar merupakan hasil akhir tentang

11 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 22

12 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar. (Bandung: Bumi Aksara, 2006), hlm. 30

Page 29: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

14

tinggi rendahnya nilai siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Pembelajaran

dikatan berhasil jika tingkat pengetahuan mahasiswa bertambah dari sebelumnya.

Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan

kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Sedangkan

Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a) informasi verbal, (b)

keterampilan intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap, dan (e) keterampilan

motoris. Sedangkan dalam sistem pendidikan nasional, secara umum rumusan

tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional,

menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis

besar membaginya menjagi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan

ranah psikomotorik13.

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis, dan evaluasi.

Uraian ranah-ranah tersebut kemudian dideskripsikan oleh Bloom sebagai

berikut:

a. Pengetahuan, merupakan kemampuan untuk mengetahui apa yang sedang

dipelajari dan juga kemampuan untuk mengingat kembali terhadap hal-hal

yang pernah dipelajari dan disimpan dalam memori berupa fakta, kaidah,

prinsip dan metode. Pada waktu menyelesaikan masalah, si pembelajar

menggali ingatan dari memorinya terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

permasalahan yang dihadapinya. Orang yang memiliki daya ingatan kuat,

dengan cepat dapat mengingat kembali apa yang diketahui dan dialaminya.

Tetapi orang yang daya ingatannya lemah, akan mudah lupa apa yang

diketahui dan dialaminya, karena apa yang tersimpan dalam memori

tertimbun oleh fakta, kaidah, prinsip dan metode.

13 Nana Sudjana, Penilaian Hasil …, h. 22

Page 30: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

15

b. Pemahaman, merupakan kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari

bahan atau materi yang dipelajari. Kemampuan ini dapat dinyatakan dengan

menguraikan isi pokok dari materi yang dipelajari, mengubah data yang

disajikan dalam bentuk lain, atau membuat perkiraan tentang kecenderungan

dari suatu peristiwa atau keadaan berdasarkan trend data yang terjadi.

c. Penerapan, merupakan kemampuan menerapkan suatu kaidah atau metode

untuk memecahkan suatu permasalahan atau persoalan baru. Kemampuan ini

dapat dinyatakan dalam aplikasi suatu rumus dalam memecahkan persoalan

yang belum pernah dihadapi atau aplikasi metode dalam memecahkan

permasalahan baru.

d. Analisis, merupakan kemampuan untuk merinci suatu kesatuan dalam bagian-

bagian yang lebih kecil sehingga seluruh struktur berserta bagian-bagiannya

dapat dipahami dengan baik. Kemampuan ini dinyatakan dalam

penganalisisan bagian-bagian pokok atau komponen-komponen dasar dari

suatu struktur dan mencari dari keterkaitan antara komponen-komponen dasar

sehingga membentuk struktur tersebut.

e. Sintesis, merupakan kemampuan untuk mensintesiskan bahan-bahan atau

materi yang dipelajari serta membentuk suatu kesatuan atau struktur dan pola

baru dari bahan-bahan atau materi yang dipelajari. Dalam hal ini dituntut

kriteria untuk menemukan pola dan struktur baru sehingga kemampuan ini

setingkat lebih tinggi dari kemampuan analisis.

f. Evaluasi, merupakan kemampuan untuk membentuk suatu pendapat

mengenai sesuatu atau beberapa hal sebagai pengembangan dari bahan-bahan

atau materi yang dipelajari. Dalam menguraikan pendapat tersebut, sebagai

pertanggungjawabannya perlu disertai dengan argumentasi-argumentasi yang

mengacu atau berdasarkan kepada kriteria tertentu yang telah dipelajari atau

merupakan pengembangan dari bahan-bahan atau meteri yang telah dipelajari

Page 31: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

16

Ranah kognitif dari Bloom ini sangat komprehensif dan menyajikan unsur-

unsur secara detail terhadap aspek-aspek pemahaman. Menurut Bloom, untuk

dapat mempelajari suatu materi atau pelajaran baru dengan baik diperlukan dua

hal yaitu perilaku kognitif awal dan karakteristik afektif awal. Perilaku kognitif

awal merupakan jenis pengetahuan, keterampilan dan kompetensi; sedangkan

karakteristik afektif awal merupakan motivasi dari diri si pembelajar. Perilaku

kognitif awal tersebut bersifat kumulatif, artinya suatu materi atau pelajaran yang

baru hanya dapat dipelajari dengan baik jika si pembelajar sudah memiliki atau

memahami materi sebelumnya.

Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha. Dalam hal ini

usaha dalam perwujudan prestasi belajar siswa yang didapat pada nilai setiap tes.

Keberhasilan proses belajar dapat dilihat dari hasil yang diperoleh siswa dalam

belajar, seperti pengalaman, cara berpikir dan perubahan tingkah laku.

Keberhasilan proses belajar juga ditentukan dengan tercapai atau tidaknya tujuan

pembelajaran. Jika tujuan pembelajaran tercapai atau terpenuhi, proses belajar

tersebut dapat dikatakan berhasil. Hal ini sejalan dengan pendapat Dimyati dan

Mudjiono ”bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi belajar dan

tindak mengajar”14.

Di dalam kegiatan belajar mengajar tentu akan dihasilkan suatu produk

yang disebut prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan gambaran tentang

seberapa jauh penguasaan siswa terhadap pelajaran. Pernyataan ini didukung oleh

Yohana yang berpendapat bahwa prestasi belajar adalah ”gambaran penguasaan

siswa atas materi pelajaran dan atau perilaku yang relatif menetap sebagai akibat

dari proses belajar yang dialaminya dalam jangka waktu tertentu”15.

14 Dimyati dan Mujiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Penerbit PT Rineka Cipta.

Jakarta, hlm. 3 15 Corry Yohana, “Pengaruh Antara SQ, EQ dan IQ Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa

Fakultas Ekonomi UNJ”, Jurnal Econosains Volume VI, Nomor 1, Maret 2008, h. 12.

Page 32: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

17

Hasil belajar atau prestasi belajar yang diraih siswa merupakan hasil-hasil

yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Proses

tersebut dimulai dari tahap perencanaan yang ditandai dengan penetapan indikator

keberhasilan yang akan diraih peserta didik setelah mengikuti tahapan berikutnya

yaitu proses pembelajaran yang kemudian diakhiri dengan tahap penilaian. Pada

tahap penilaian inilah akan diketahui tingkat ketercapaian dari indikator-indikator

yang telah ditetapkan pada tahap perencanaan.

Wiryawan dalam Hajat mengemukakan bahwa:

Prestasi belajar yang diperoleh siswa sebagai akibat dari proses belajar yang dilaksanakan siswa selama ini. Adanya perubahan itu tampak dalam prestasi yang dihasilkan oleh anak didik terhadap pertanyaan atau persoalan atau tugas yang diberikan oleh guru, tergantung dari pengetahuan atau pemahaman.16

Pendapat yang sama dikemukakan oleh Winkle menyatakan prestasi

belajar adalah “bukti usaha yang dapat dicapai siswa setelah melakukan proses

belajar”17. Juga oleh Azwar dalam Legowo yang menyatakan bahwa prestasi

belajar adalah “keberhasilan seseorang dalam belajar. Untuk mengetahui prestasi

belajar seorang siswa dilakukan suatu penilaian. Penilaian tersebut dapat

dilaksanakan baik melalui teknik tes maupun teknis non-tes”18.

Sedangkan Harimurti dalam Legowo menyatakan bahwa prestasi belajar

merupakan “penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh

16 Nurahma Hajat & I Ketut R, Sudiarditha. “Hubungan Antara Motivasi dengan Prestasi

Belajar Mahasiswa Program D-III Jurusan Ekonomi dan Adminsitrasi FE UNJ”, Jurnal Econosains Volume VI, Nomor 1, Maret 2008, h. 37.

17 Tri Rahayu, “Pelayanan BK Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Semarang”, Jurnal Pendidikan Iswara Manggala Volume I No.1, Februari 2005, h. 8.

18 Sapto Legowo, “Pengaruh Penyesuaian Diri Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Unggulan Di SD Sompok Semarang”, Jurnal Pendidikan Iswara Manggala Volume I No. 3, Juni 2005, h. 7-8.

Page 33: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

18

suatu mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau mata pelajaran

yang ditunjukkan dengan angka nilai yang diberikan oleh guru”19.

Pendapat ini menekankan pada tingkat pencapaian prestasi siswa pada

ranah pengetahuan atau keterampilan dari suatu mata pelajaran. Indikator-

indikator pencapaian prestasi siswa kemudian dikembangkan melalaui proses

pembelajaran dan diakhiri dengan evaluasi hasil atau prestasi belajar melalui tes.

Proses penilaian ini akan menghasilkan skor atau angka yang dapat menunjukkan

tingkat keberhasilan siswa.

Menurut Thantawy dalam Rahayu menyatakan bahwa prestasi belajar

adalah “tanda atau simbol keberhasilan yang telah dicapai dari usaha belajar,

tanda atau simbol itu biasanya dinyatakan dengan nilai, angka, atau huruf. Tanda

itu melambangkan kemampuan aktual dalam bidang pengetahuan dan

keterampilan”20.

Secara spesifik Kadir mengemukakan bahwa prestasi belajar matematika

merupakan “salah satu ukuran tingkat keberhasilan siswa setelah menjalani proses

belajar. Keberhasilan ini biasanya diukur dalam jangka waktu tertentu, misalnya

beberapa kali pertemuan, satu caturwulan atau semester bahkan setelah lulus pada

tingkat akhir”21.

Setiap siswa perlu memiliki penguasaan matematika pada tingkat tertentu,

yang merupakan penguasaan kecakapan matematika untuk dapat memahami dunia

dan berhasil dalam kariernya. Kecakapan matematika yang ditumbuhkan pada

siswa merupakan sumbangan mata pelajaran matematika kepada pencapaian

kecakapan hidup yang ingin dicapai melalui kurikulum ini.

19 Sapto Legowo, “Pengaruh Penyesuaian Diri …, h. 7. 20 Tri Rahayu, “Pelayanan BK Dalam …, h. 8 21 Kadir, “Pengaruh Pendekatan Problem Posing Terhadap Prestasi Belajar Matematika

Jenjang Pengetahuan, Pemahaman, Aplikasi dan Evaluasi ditinjau dari Metakognisi Siswa SMU di DKI Jakarta”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 053, Tahun Ke-11, Maret 2005, h.233

Page 34: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

19

Kurikulum Matematika SMP 2003, dinyatakan bahwa Matematika

berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan

menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari

melalui materi pengukuran dan geometri, aljabar, dan trigonometri. Matematika

juga berfungsi mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan

dengan bahasa melalui model matematika yang dapat berupa kalimat dan

persamaan matematika, diagram, grafik atau tabel. Tujuan pembelajaran

matematika adalah:

1. Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya

melalui kegiatan penyelidikian, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan

kesamaan, perbedaan, konsisten dan inkonsistensi.

2. Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan

penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin

tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.

3. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.

4. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau

mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, catatan,

grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan.

Standar Kompetensi Matematika merupakan seperangkat kompetensi

matematika yang dibakukan dan harus ditunjukkan oleh siswa pada hasil

belajarnya dalam mata pelajaran matematika. Standar ini dirinci dalam komponen

kompetensi dasar beserta hasil belajarnya, indikator, dan materi pokok, untuk

setiap aspeknya.

Pengorganisasian dan pengelompokan materi pada aspek tersebut

didasarkan menurut disiplin ilmunya atau didasarkan menurut kemahiran atau

kecakapan yang hendak ingin dicapai. Ruang lingkup materi pada standar

Page 35: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

20

kompetensi mataematika ini adalah bilangan, pengukuran dan geometri, aljabar

serta peluang dan statistik.

Kemampuan matematika yang dipilih dalam Standar Kompetensi ini

dirancang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa agar dapat berkembang

secara optimal, serta memperhatikan pula perkembangan pendidikan matematika

di dunia sekarang ini. Untuk mencapai kompetensi tersebut dipilih materi-materi

matematika dengan memperhatikan struktur keilmuan, tingkat kedalaman materi,

serta sifat esensial materi dan keterpakaiannya dalam kehidupan seharihari.

Semua aspek yang dijabarkan dalam Kompetensi Dasar dan Indinkator,

terangkum dalam Kemahiran Matematika yang disajikan pada setiap awal kelas.

Secara rinci matematika SMP dan MTs dikelompokkan kedalam 13

Standar Kompetensi yang tercakup pada 4 (empat) aspek matematika (Bilangan,

Geometri dan pengukuran, Peluang dan Statistika, Aljabar). Tiga belas standar

kompetensi tersebut diatur menurut urutan sebagai berikut:

1. Melakukan operasi hitung bilangan serta dapat menggunakannya dalam

pemecahan masalah

2. Memahami dan dapat melakukan operasi bentuk aljabar, persamaan dan

pertidaksamaan linear satu variabel, himpunan serta dapat menggunakan

dalam pemecahan masalah

3. Mengidentifikasi garis, sudut, dan bangun datar serta dapat menentukan

besaran-besaran yang ada di dalamnya

4. Memahami dan melakukan operasi aljabar, fungsi, persamaan garis, dan

sistem persamaan, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah

5. Menentukan panjang suatu garis dalam segitiga serta dapat menggunakannya

dalam pemecahan masalah

6. Mengidentifikasi lingkaran serta menentukan besaran-besaran yang terkait di

dalamnya

Page 36: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

21

7. Mengidentifikasi bangun ruang sisi lengkung (BRSL) serta menentukan

besaran-besarannya

8. Memahami kesebangunan bangun datar

9. Mengidentifikasi bangun ruang sisi datar serta dapat menentukan besara-

besaran di dalamnya

10. Melakukan kegiatan statistika

11. Melakukan operasi pangkat tak sebenarnya dan logaritma

12. Menentukan pola, deret bilangan dan menggunakannya dalam pemecahan

masalah

13. Memahami dan menggunakan persamaan kuadrat dalam pemecahan masalah

Hasil belajar seseorang baru dapat diketahui setelah dilakukan evaluasi

hasil belajar. Evaluasi akan menghasilkan skor atau angka yang dapat

menunjukkan tingkat keberhasilan atau prestasi.

Hamalik menyatakan bahwa evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil belajar menunjuk pada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya dan derajat perubahan tingkah laku siswa.22

Beberapa pendapat yang sama menyebutkan bahwa evaluasi dapat

diartikan “sebagai proses menilai sesuatu berdasarkan kriteria atau tujuan yang

telah ditetapkan, yang selanjutnya diikuti dengan pengambilan keputusan atau

objek yang dievaluasi”23. Anas Sudjiono dalam Djaali mengemukakan bahwa

22 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009),

h.159 23 Djaali, Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta: Program Pascasarjana

Universitas Negeri Jakarta, 2000), h. 2

Page 37: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

22

evaluasi pada dasarnya merupakan “penafsiran atau interpretasi yang bersumber

pada data kuantitatif, sedangkan penilaian merupakan hasil dari pengukuran”24.

Penilaian dapat dilakukan berdasarkan hasil pengukuran atau dapat pula

dipengaruhi oleh hasil pengukuran. Hasil penilaian dapat menentukan tingkat

keberhasilan seorang siswa. Sedangkan tingkat keberhasilan biasanya dinyatakan

dalam bentuk angka yang diperoleh dari hasil pengukuran.

Menurut Djaali, pengukuran adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dalam arti memberi angka terhadap sesuatu yang disebut obyek pengukuran atau obyek ukur. Di sekolah, pengukuran dilakukan guru untuk menaksir prestasi siswa. Alat yang digunakan untuk mengukur prestasi siswa adalah pada umumnya adalah tes yang disebut tes hasil belajar25.

Evaluasi dapat dilakukan dengan mengadakan ujian lisan atau tulisan;

hasil pengujian belajar dapat diketahui setelah disesuaikan dengan hasilnya.

Bentuk penilaian dapat berupa angka atau huruf dan nilai berdasarkan hasil

penilaian dinamakan prestasi belajar26.

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa

dibuktikan dengan ditunjukkan melalui angka dari hasil evaluasi yang dilakukan

guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya

setelah mengikuti tahapan-tahapan dalam proses pembelajaran.

Djaali menyatakan bahwa tes dapat berfungsi sebagai ”alat untuk

mengukur prestasi belajar siswa. Sebagai alat untuk mengukur prestasi belajar

siswa tes dimaksudkan untuk mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan

yang telah dicapai siswa setelah menempuh proses belajar mengajar dalam jangka

24 Djaali, Pengukuran Dalam ..., h. 2 25 Djaali, Pengukuran Dalam …, h. 8 26 Nurahma Hajat & I Ketut R. Sudiarditha, “Hubungan Antara Motivasi ..., h. 37

Page 38: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

23

waktu tertentu”27. Sedangkan Sudijono menyatakan bahwa terdapat dua macam

fungsi tes yaitu:

a. Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hubungan ini tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu

b. Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab melalui tes tersebut akan dapat diketahui sudah seberapa jauh program pengajaran yang telah ditentukan, telah dapat dicapai28.

Dalam kaitannya mengukur hasil belajar siswa sebagai efek atau pengaruh

dari kegiatan pembelajaran, tes dibedakan menjadi beberapa golongan. Djaali

menggolongkan menjadi dua yaitu ”tes awal yang dikenal dengan istilah pre-test

dan tes akhir yang dikenal dengan post-test”29.

Tes awal atau yang dikenal dengan pre-test dilaksanakan dengan tujuan

untuk mengetahui kemampuan awal atau penguasaan dasar atas pengetahuan atau

materi pelajaran yang akan diberikan pendidik. Materinya meliputi pokok bahasan

penting yang akan diajarkan pada kegiatan pembelajaran.

Tes akhir atau yang dikenal dengan istilah post-test diberikan setelah siswa

mengikuti sejumlah materi pelajaran yang diberikan guru. Tes ini bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi-materi yang penting

telah diajarkan. Umumnya, materi tes disesuaikan dengan indikator yang akan

dicapai yang telah ditetapkan pada tahap perencanaan pengajaran yaitu pada

penyusunan indikator keberhasilan.

Disamping tes awal dan tes akhir, dalam pembelajaran dikenal juga tes

formatif dan tes sumatif. Tes formatif digunakan untuk mengukur setiap satuan

bahasan tertentu dan bertujuan hanya untuk memperoleh gambaran tentang daya

27 Djaali, Pengukuran Dalam …, h. 11 28 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2009), h.67 29 Djaali, Pengukuran Dalam…, h. 16

Page 39: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

24

serap siswa terhadap satuan bahasan tertentu. Hasil tes ini dipergunakan untuk

memperbaiki proses belajar mengajar tertentu dalam waktu tertentu pula, atau

sebagai umpan balik dalam memperbaiki proses belajar mengajar.

Tes sumatif diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap pokok-

pokok bahasan yang telah diajarkan siswa selama satu semester. Tujuannya adalah

untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam suatu

periode belajar tertentu. Hasil tes ini digunakan untuk kenaikan kelas sebagai

ukuran kualitas sekolah. Jika hasil keseluruhan dari tes sumatif ini baik maka

dapat dikatakan bahwa sekolah tersebut mempunyai kualitas yang baik.

Dalam penelitian ini, tes yang digunakan adalah tes sumatif terhadap mata

pelajaran Matematika pada siswa kelas VIII semester genap. Tes tersebut

diberikan setelah siswa mengikuti program pembelajaran matematika selama satu

semester dengan pokok bahasan atau materi sesuai dengan kurikulum yang

berlaku.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dalam proses

belajar yang hasilnya dinyatakan dengan skor yang diperoleh melalui tes.

2. Kemandirian Belajar

Kemandirian termasuk ke dalam lingkup sifat seseorang. Sifat merupakan

“struktur mental” seseorang yang menunjukkan adanya suatu konsistensi karena

kemandirian merupakan salah satu segi dari sifat seseorang, maka dalam

mempelajari konsep kemandirian harus dilihat sebagai bagian dari kepribadian

individu yang bersangkutan.

Menurut Jacob Utomo, “kemandirian adalah mempunyai kecenderungan

bebas berpendapat. Kemandirian merupakan suatu kecederungan menggunakan

Page 40: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

25

kemampuan diri sendiri untuk menyelesaikan suatu masalah secara bebas,

progresif, dan penuh dengan inisiatif” 30. Pendapat ini dapat diartikan bahwa

seseorang yang mempunyai kemandirian akan bertanggung jawab dan tidak

tergantung kepada orang lain.

Pendapat lain menurut Steinberg (dalam Aspin, 2007) “remaja yang

memperoleh kemandirian adalah remaja yang dapat memiliki kemampuan untuk

mengatur diri sendiri secara bertangung jawab, meskipun tidak ada pengawasan

dari orang tua ataupun guru ”31.

Siswa dengan kemandirian yang tinggi, akan berusaha untuk bertanggung jawab terhadap kemajuan prestasinya, mengatur diri sendiri, memiliki inisiatif yang tinggi dan memiliki dorongan yang kuat untuk terus menerus mengukir prestasi. Mereka juga berusaha mendapatkan dan menggunakan segala fasilitas dan sumber belajar dengan sebaik-baiknya. Sikap mandiri siswa dalam mengerjakan tugas harus dipupuk sedini mungkin, karena dengan sikap mandiri dapat menunjukkan inisiatif, berusaha untuk mengejar prestasi, mempunyai rasa percaya diri.32

Hal ini berarti dalam kemandirian terdapat sifat tanggung jawab.

Tanggung jawab adalah sikap utama yang harus dimiliki oleh siswa dalam belajar.

“Siswa yang bertanggung jawab biasanya tahu akan hak dan kewajibannya

sebagai pelajar, memiliki kesadaran diri tinggi akan tugasnya sebagai pelajar,

berusaha dengan tekun dan keras dalam memperjuangkan prestasinya dan mereka

juga berani dalam mengambil tindakan atau keputusan”33.

Siswa akan menganggap belajar merupakan tugas pokok yang harus

dilakukan dengan sebaik mungkin dengan cara mengerjakan semua tugas yang

30 La Ode Basir, Kemandirian Belajar Atau Belajar Mandiri. www.smadwiwarna.net

(Diakses tanggal 2 Mei 2010) 31 Aspin, Hubungan Gaya Mengasuh Orang Tua Authoritarian Dengan Kemandirian

Emosian Remaja, (Tesis Publikasi Jurnal Damandiri, www.damandiri.or.id), h. 25 (Diakses tanggal 6 Juni 2009)

32 Dede Suryadi, Memupuk Kemandirian Siswa. http://bataviase.co.id/node/160617. Diakses Tangga 6 Juni 2009.

33 Dede Suryadi, Memupuk Kemandirian..

Page 41: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

26

diberikan oleh guru atas dorongan dalam diri sendiri tanpa dorongan dari orang

lain untuk mengejar prestasi yang diinginkan. Siswa yang mandiri dengan

tanggung jawabnya akan belajar walaupun guru tidak hadir di kelas. Guru hanya

sebagai fasilitator, motivator, sehingga kalau guru tidak hadir waktunya akan

dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk memperdalam materi pelajaran yang

telah diajarkan. Siswa yang bertanggung jawab adalah siswa yang memiliki

kesadaran diri, memiliki ketekunan dalam mengerjakan tugas, dan berani

mengambil keputusan.

Kemandirian belajar siswa merupakan salah satu prinsip terpenting dalam

psikologi pendidikan hal ini dapat dilihat dari Slavin dalam bukunya Psikologi

Pendidikan yang menyatakan bahwa:

Salah satu prinsip terpenting dalam psikologi pendidikan ialah bahwa guru tidak dapat hanya memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun pengetahuan dalam pikiran mereka sendiri. Guru dapat memfasilitasi proses ini dengan mengajar dengan cara-cara yang menjadikan informasi bermakna dan relevan bagi siswa, dengan memberi kesempatan kepada siswa menemukan atau menerapkan sendiri gagasan-gagasan, dan dengan mengajari siswa untuk mengetahui dan dengan sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberikan tangga untuk menuju pemahan yang lebih tinggi, namun siswa sendiri harus memanjat tangga itu. 34

Pernyataan ini menunjukkan bahwa untuk berhasil mencapai prestasi

belajar yang tinggi, sangat tergantung dari usaha siswa itu sendiri, siswa harus

memiliki kemampuan belajar mandiri dengan cara membangun pengetahuan

dalam pikiran, memanfaatkan kesempatan untuk menemukan atau menerapkan

sendiri gagasan-gagasan dan menggunakan strategi belajar yang dimiliki. Dengan

kata lain, kesadaran untuk belajar secara mandiri menjadi hal penting dalam

pengembangan potensi akademik yang dimiliki siswa.

34 Robert E. Slavin, Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktek Jilid 2 (Jakarta: PT Indeks,

2009), h. 6

Page 42: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

27

Jika dikaitkan dengan teori pembelajaran konstruktivis (contructivist teori

of learning), maka prinsip-prinsip pembelajaran mandiri memiliki relevansi yang

tinggi. Slavin (mengutip dari beberapa literatur) menyatakan bahwa “Inti teori

konstruktivis ialah gagasan bahwa pelajar masing-masing harus menemukan dan

mengubah informasi yang rumit kalau mereka ingin menjadikannya milik

sendiri”35. Pandangan ini, menurut Salvin memiliki implikasi yang sangat besar

bagi pengajaran, karena hal itu menyarankan peran yang jauh lebih aktif bagi

siswa dalam pembelajaran mereka sendiri daripada biasanya ditemukan dalam

ruang kelas.

Beberapa pendapat lain yang menunjukkan bahwa kemandirian belajar

erat kaitannya dengan prestasi belajar siswa diantaranya adalah menurut pendapat

Parnell (2001), membuktikan bahwa “pembelajaran mandiri dapat menjadikan

siswa berhasil”36. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Silberman yang

menyatakan bahwa “ketika para peserta didik belajar atas kemamuan sendiri,

mereka mengembangkan kemampuan memfokuskan dan merefleksikan. Bekerja

atas kemauan sendiri juga memberi mereka kesempatan untuk bertanggung jawab

secara pribadi terhadap belajarnya”37. Dalam buku yang sama Silberman

mempertegas bahwa “belajar dengan pengarahan sendiri sering lebih mendalam

dan lebih permanent daripada dengan pengarahan pengajar (guru)”38.

Pendapat-pendapat tersebut menunjukkan bahwa keterlibatan siswa yang

dominan dalam proses pembelajaran menjadi salah satu faktor penentu

keberhasilnya meraih prestasi yang tinggi. Secara teori, ini membuktikan bahwa

kemandirian siswa yang ditandai dengan aktivitas individu baik di dalam kelas

35 Robert E. Slavin, Psikologi Pendidikan..., h. 6 36 Elaine B. Johnson, Contextual Teaching & Learning (Bandung: Mizan Learning

Center, 2009), h. 178 37 Mel Silberman, Active Learning, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2007), h. 182 38 Mel Silberman, ActiveLearning …, h. 197

Page 43: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

28

maupun diluar kelas menjadi penting untuk terus ditumbuhkembangkan sehingga

melekat dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam prilaku kesehariannya.

Badura (1991), Dembo & Eaton (2000) Schunk & Zimmerman, 1997 serta

Winne (1997). dalam Slavin menyatakan bahwa:

Pelajar yang mandiri (Self-regulated learner) adalah siswa yang mempunyai pengetahuan tentang strategi pembelajaran yang efektif dan bagaimana serta kapan menggunakkannya. Lebih jauh, pelajar yang mandiri termotivasi oleh pembelajaran itu sendiri, bukan hanya oleh nilai atau persetujuan orang lain (Bockaerts, 1995), dan mereka mampu bertahan pada tugas jangka panjang hingga tugas tersebut terselesaikan. dan “program yang mengajarkan strategi pembelajaran mandiri kepada anak-anak telah ditemukan meningkatkan pencapaian siswa (Fichs et.al 2003; Mason 2004)39.

Kemandirian belajar juga erat kaitannya dengan teori atribusi. Menurut

Slavin, teori atribusi merupakan teori motivasi yang terfokus pada bagaimana

orang menjelaskan penyebab keberhasilan dan kegagalan mereka sendiri. Salah

satu konsep yang merupakan inti teori atribusi adalah lokasi kendali (locus of

control). Slavin menyatakan bahwa “seseorang yang memiliki lokasi kendali

internal adalah orang yang percaya bahwa keberhasilan atau kegagalan terjadi

karena upaya atau kemampuannya sendiri”40.

Menurut Steinberg (dalam Aspin) Secara psikososial kemandirian tersusun dari tiga bagian pokok yaitu : 1). Otonomi emosi (emotional autonomy) – aspek kemandirian yang berhubungan dengan perubahan kedekatan/keterikatan hubungan emosional individu, terutama sekali dengan orang tua, 2). Otonomi bertindak (behavioral autonomy) – aspek kemampuan untuk membuat keputusan secara bebas dan menindaklanjutinya dan 3). Otonomi nilai (value autonomy) – aspek kebebasan untuk memaknai seperangkat prinsip tentang benar dan salah, yang wajib dan yang hak, apa yang penting dan apa yang tidak penting41.

39 Robert E. Slavin, Psikologi Pendidikan..., h. 13 40 Robert E. Slavin, Psikologi Pendidikan..., h. 111 41 Aspin, Hubungan Gaya Mengasuh Orang ..., h. 21

Page 44: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

29

Siswa yang telah memiliki kemandirian menjadikan orang tua sebagai

mitra dan bahkan sahabat yang ketergantungannya tidak tinggi dan baru muncul

ketika diperlukan. Siswa seperti ini tidak banyak memiliki tuntutan terhadap orang

tuanya dan memahami kondisi orang tuanya, termasuk kemampuan secara

finansial. Di samping itu, siswa yang mandiri, mampu mengambil keputusan

secara cepat, dan menjalankannya dengan penuh konsekuensi. Siswa yang mandiri

juga terbiasa dengan nilai-nilai, norma dan etika terhadap baik-buruknya, pantas-

tidaknya suatu perbuatan. Siswa yang mandiri terbiasa mendahulukan kegiatan

yang menjadi prioritas, karena mereka tidak banyak bergantung kepada

lingkungan, sehingga berusaha menyelesaikan kegiatan yang mereka anggap lebih

penting daripada hal-hal yang kurang manfaat.

Kemandirian belajar juga erat kaitannya dengan pendekatan pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL). Salah satu prinsip dalam CTL adalah

pengaturan diri sendiri.

Prinsip ini meminta para pendidik untuk mendorong setiap siswa untuk mengeluarkan seluruh potensinya. Ketika siswa menghubungkan materi dengan konteks keadaan pribadi mereka, mereka terlibat dalam kegiatan yang mengandung prinsip pengaturan diri. Mereka menerima tanggung jawab atas keputusan dan perilaku sendiri, menilai alternative, membuat pilihan, mengembangkan rencana, menganalisis informasi, menciptakan solusi, dan dengan kritis menilai bukti.42

Sesuai dengan prinsip tersebut, maka salah satu komponen CTL adalah

para siswa akan menjadi siswa yang dapat mengatur diri sendiri dan aktif

sehingga dapat mengembangkan minat individu, mampu bekerja sendiri atau

dalam kelompok.

Siswa mandiri berdasarkan pendekatan CTL berarti para pelajar yang

memiliki kemampuan untuk mengatur diri sendiri semua aktivitas belajarnya baik

42 Elaine B. Johnson, Contextual Teaching …, h.82

Page 45: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

30

di dalam kelas maupun di luar kelas. Mereka mengambil keputusan sendiri dan

menerima tanggung jawab atas apa yang telah diperbuat. Pembelajaran CTL,

mengharuskan siswa untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam hal:

“mengambil tindakan, bertanya, membuat keputusan mandiri, berpikir kreatif dan

kritis, memiliki kesadaran-diri, dan biasa bekerja sama”43.

Kemampuan dan keterampilan tersebut menjadi ciri atau karakter dari

siswa yang memiliki kemandirian dalam belajar. Kemampuan dalam mengambil

tindakan tanpa diminta dan membuat keputusan secara mandiri dengan

mempertimbangkan segala resiko sebagai bagaian dari tanggung jawab menjadi

ciri pembelajar yang telah memiliki kemandirian. Kemampuan dan keterampilan

bertanya, berpikir kritis dan kreatif dalam upaya siswa mengekplorasi

pengetahuannya baik di kelas maupun di luar kelas menjadi kebiasaan bagi siswa

yang mandiri.

Menurut Steinberg, (dalam Aspin) Kemandirian perilaku pada remaja ditandai dengan beberapa indikator yakni 1). kemampuan untuk membuat keputusan sendiri dan mengetahui dengan pasti kapan seharusnya meminta/mempertimbangkan nasehat orang lain selama hal itu sesuai, 2). mampu mempertimbangkan bagian-bagian alternatif dari tindakan yang dilakukan berdasarkan penilaian sendiri dan saran-saran orang lain, 3) mencapai suatu keputusan yang bebas tentang bagaimana harus bertindak/melaksanakan keputusan dengan penuh percaya diri44.

Knowless mengemukakan bahwa belajar secara mandiri merupakan “A

process in which individuals take the initiative in: 1) designing learning

experiences, 2) diagnosing needs, 3) locating resources and 4) evaluating

learning”45.

43 Eaine B. Johnson, Contextual Teaching …, h.153-154 44 Aspin, Hubungan Gaya Mengasuh …, h. 22 45 Brian Warnick dan Gary Starquadine, Andargogy: Application for Higer Education

(http://teach-usda.ahnrit.vt.edu/best_practice/presentations/pdfs/Andragogy.pdf) (Diakses tanggal 6 Juni 2009)

Page 46: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

31

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam kemandirian juga

ditandai dengan adanya inisiatif. Inisiatif ini dilakukan dalam berbagai hal. Dalam

belajar aspek inisiatif sangat diperlukan. Siswa yang memiliki sikap inisiatif akan

berusaha bagaimanapun caranya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan,

memanfaatkan waktu luang untuk kegiatan yang menunjang proses belajarnya dan

memanfaatkan semua sumber-sumber belajar semaksimal mungkin. Dengan

inisiatif siswa akan mampu melaksanakan aktivitasnya sesuai dengan

keinginannya sendiri, mampu mengatasi masalah yang ada pada dirinya tanpa

bantuan orang lain. Inisiatif ditandai dengan bersikap kreatif dan mengembangkan

sikap kritis.

siswa yang memiliki inisiatif mereka akan sangat kreatif misalnya dalam hal pengumpulan tugas, mereka akan berusaha mendapatkan nilai tambah melalui tampilan tugas, isi tugas, membuat catatan kecil, meletakan rumus-rumus di kamar tidur, di pintu masuk dan tempat-tempat lainnya yang mudah dilihat olehnya. Disamping itu, siswa yang mempunyai inisiatif juga akan mengembangkan sikap kritis, mereka akan langsung bertanya kepada guru jika ada materi yang tidak dipahami, mereka akan mengkritisi makna dan tujuan setelah mempelajari suatu materi.46

Kemandirian dalam belajar merupakan aktivitas yang dilakukan secara

sadar dan sengaja untuk memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan serta

aspirasi tanpa adanya paksaan dari siapapun. Siswa yang mandiri dalam belajar

ditunjukkan dengan belajar sendiri, yaitu seorang siswa yang mempunyai sikap

positif terhadap kegiatan belajarnya, berpegang teguh pada tanggung jawab

belajar, dan merencanakan kegiatan belajarnya untuk mendapatkan prestasi

belajar yang lebih baik serta menganggap belajar sebagai tugas yang diterima

secara sukarela. Seorang yang memiliki kemandirian akan berkeinginan untuk

mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain.

46 Dede Suryadi, Memupuk Kemandirian...

Page 47: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

32

Durkheim, dalam Muhammad Ali, “berpendapat bahwa: kemandirian

tumbuh dan berkembang karena 2 (dua) faktor yang menjadi prasyarat, yaitu 1)

disiplin, yaitu adanya aturan bertindak dan otoritas, dan 2) komitmen terhadap

kelompok”47.

Kemandirian belajar akan tumbuh dan bekembang jika peserta didik

memiliki tingkat disiplin yang tinggi. Disiplin dalam mengatur waktu,

melaksanakan aktivitas belajar sesuai dengan rencana, tidak mudah dipengaruhi

oleh aktivitas lain diluar aktivitas belajar yang telah ditetapkan serta disiplin yang

tinggi pun dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam meletakkan kegiatan belajar

sebagai kebutuhan yang harus dipenuhi. Sedangkan komitmen terhadap kelompok

diarahkan untuk mentaati aturan belajar kelompok yang telah ditetapkan,

menjalankan hak dan kewajiban sebagai anggota kelompok sesuai dengan tugas

dan tanggungjawab yang telah dibebankan kepadanya.

Pao-Nan Chou dan Wei-Fan Chen dari beberapa literatur mengemukakan

bahwa karakteristik siswa yang memiliki kemandirian belajar meliputi:

1. Independence. Self-directed learners are fully responsible people who can independently analyze, plan, execute, and evaluate their own learning activities.

2. Self-management. Self-directed learners can identify what they need during the learning process, set individualized learning goals, control their own time and effort for learning, and arrange feedbacks for their work.

3. Desire for learning. For the purpose of knowledge acquisition, self-directed learners’ motivations for learning are extremely strong.

4. Problem-solving. In order to achieve the best learning outcomes, self-directed learners make use of existing learning resources and feasible learning strategies to overcome the difficulties which occur in the learning process48.

47 Brian Warnick dan Gary Starquadine, Andargogy: Application … 48 Pao-Nan Chou dan Wei-Fan Chen. Exploratory Study of the Relationship between Self-

Directed Learning and Academic Performance in a Web-Based Learning Environment (http://www.westga.edu/~distance/ojdla/spring111/chou111.pdf) (Diakses tanggal 6 Juni 2009)

Page 48: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

33

Dalam terjemahan bebas dapat diartikan sebagai berikut:

1. Kemandirian. Siswa yang memiliki kemandirian belajar bertanggung jawab

penuh serta dapat menganalisis, merencanakan, melaksanakan, dan

mengevaluasi kegiatan belajar mereka sendiri.

2. Manajemen diri. Siswa yang memiliki kemandirian belajar didik dapat

mengidentifikasi apa yang mereka butuhkan selama proses belajar,

menetapkan tujuan pembelajaran sendiri, mengontrol waktu mereka sendiri

dan berusaha untuk belajar dengan tekun, dan mengelola umpan balik atas apa

yang mereka telah usahakan.

3. Keinginan untuk belajar. Siswa yang memiliki kemandirian belajar memiliki

motivasi yang kuat untuk mengarahkan diri sendiri dalam belajar.

4. Memecahkan masalah. Dalam rangka mencapai hasil pembelajaran yang

terbaik, siswa dapat mengarahkan diri dalam memanfaatkan sumber belajar

yang ada dan menggunakan strategi belajar untuk mengatasi kesulitan-

kesulitan yang terjadi dalam proses belajar.

Dari pernyataan di atas terlihat bahwa siswa yang memiliki kemandirian

dalam belajar akan melaksanakan kegiatan belajarnya dengan kemampuannya

sendiri dengan penuh tanggung jawab tanpa tergantung kepada orang lain. Siswa

yang mandiri akan berusaha sekuat tenaga untuk memahami materi pelajaran yang

diberikan oleh guru dan tidak mengenal putus asa.

Pengertian kemandirian siswa dalam belajar dapat dianggap sebagai cara

belajar yang didasari oleh aktivitas diri dan bukan aktivitas yang dikendalikan,

misalnya suatu aktivitas yang disebabkan oleh guru. Konsep belajar mandiri

bukan berarti siswa tidak membutuhkan seseorang untuk membantu belajar

mereka. Sebaliknya siswa yang mandiri akan lebih berinisiatif untuk belajar

walaupun ada pertolongan atau tidak. Tampaknya bahwa siswa yang belajar

mandirinya tinggi dapat memanfaatkan sumber-sumber belajar seperti: para tutor,

Page 49: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

34

teman, keluarga, dan media (buku, koran, radio, televisi, dan komputer) dengan

baik.

Konsep pokok yang mengacu pada kemandirian belajar dapat

diidentifikasi bahwa siswa belajar dengan pengendalian diri sendiri, belajar dari

pengalaman, menetapkan batas materi sesuai dengan kemampuannya dan belajar

atas keinginan sendiri tanpa ada unsur paksaan. Semua konsep pokok ditujukan

dalam usaha mendapatkan prestasi yang diinginkan.

Kemandirian belajar telah digunakan dalam hubungannya dengan prestasi

akademik dan bahkan sebagai indikator yang sempurna dalam memprediksi

keberhasilan akademis dalam proses pembelajaran tradisional atau pembelajaran

jarak jauh. Seperti yang dikemukakan oleh Long (dalam Pao-Nan Chou dan Wei-

Fan Chen), “self-directed learning had been used as a correlation for students’

academic performance and even as a perfect indicator of predicting academic

success in traditional learning settings or non-webbased distance learn”49.

La Ode Basir, mengemukakan bahwa ciri-ciri anak yang memliki

kemandirian adalah:

1) dapat menemukan identitas dirinya, 2) memiliki inisiatif dalam setiap langkahnya, 3) membuat pertimbangan-pertimbangan dalam tindakannya, 4) bertanggung jawab atas tindakannya, dan 5) dapat mencukupi kebutuhan-kebutuhanya sendiri.50

Siswa yang telah memiliki kemandirian belajar, tentunya dapat

mengetahui hak dan kewajibannya sebagai pelajar dimanapun ia berada. Selain

itu, siswa yang memiliki kemandirian belajar juga memiliki inisiatif dalam proses

pembelajarannya.

49 Pao-Nan Chou dan Wei-Fan Chen, Exploratory Study … 50 La Ode Basir, Kemandirian Belajar ...

Page 50: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

35

Menurut Ubaydillah, inisiatif adalah kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan. Termasuk dalam pengertian inisiatif adalah kemampuan seseorang dalam melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah lebih dahulu dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil pekerjaan, menciptakan peluang baru atau untuk menghindari timbulnya masalah51.

Dengan demikian siswa yang mandiri berusaha mengerjakan tugas-tugas

atau pekerjaan rumah dengan sebaik-baiknya dan berusaha melebihi dari standar

minimal yang telah ditetapkan guru, mengulang materi tanpa menunggu

diperintah guru atau jika ada ujian, berusaha menemukan gagasan dan jawaban

atas masalah pada saat diskusi serta mampu memanfaatkan setiap kesempatan dan

peluang pada saat proses belajar mengajar berlangsung untuk memperkaya

khasanah keilmuannya, misalnya dengan mengajukan pertanyaan sebelum diminta

guru.

”Belajar mandiri memposisikan pebelajar sebagai subyek, pemegang

kendali, pengambil keputusan atau pengambil inisiatif atas belajarnya sendiri.

Dengan demikian, kemampuan dalam mengendalikan atau mengarahkan

belajarnya sendiri merupakan sarat utama bagi pebelajar”52. Pembelajar mandiri

mampu memanfaatkan lingkungan sekitarnya untuk meningkatkan ilmu

pengetahuan dalam mencapai tujuan belajarnya. Sumber-sumber belajar seperti

perpustakaan telah menjadi bagian dari proses belajarnya, sehingga ia akan

memanfaatkan dengan sebaik-baiknya, pembelajar mandiri juga akan menjadikan

internet sebagai media untuk mencari berbagai referensi yang dibutuhkan secara

bertanggung jawab. Terlebih dari itu, pembelajar mandiri juga menjadikan guru

sebagai sumber ilmu tidak hanya di dalam kelas, tetapi sebagai teman berdiskusi

51 Ubaydillah N. Evaluasi dan Motivasi http://www.e-psikologi.com/epsi/artikel_

detail.asp? id=486 Diakses tangga 02 Mei 2010. 52 Admin. Belajar Mandiri. http://www.ictjabar.org/2009/02/04/belajar-mandiri. ictjabar.

html (Diakses tanggal 6 Juni 2009)

Page 51: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

36

di luar kelas. “Pembelajar mandiri bukanlah berarti anak hanya belajar sendiri

tanpa membutuhkan guru atau orang lain. Tetapi, pembelajar mandiri selalu

memiliki dorongan internal untuk belajar dan bertanggung jawab atas proses

belajar yang dijalaninya”53.

Seorang pembelajar mandiri mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya.

Dia tahu, dengan metode atau strategi belajar seperti apa yang paling efektif untuk

dirinya. Dia pun bisa mengatur jadwal yang paling sesuai untuk dirinya.

Termasuk di dalam pengelolaan diri adalah kemampuan melakukan evaluasi atas

proses yang dilakukannya dan bersikukuh untuk terus menyelesaikan proses

belajar yang dijalaninya hingga tuntas.

Pembelajaran mandiri adalah sebuah proses. Proses belajar mandiri adalah

suatu metode yang melibatkan siswa dalam tindakan-tindakan yang meliputi

beberapa langkah. Proses yang harus diikuti siswa yang mandiri mengikuti siklus

“Rencana, Kerjakan, Pelajari, Lakukan Tindakan” (Plan, Do, Study, Act [PDSA])

yang dikembangkan oleh Edward Deming (1994)54. Untuk merealisasikan proses

tersebut, maka siswa yang mandiri, baik mereka bekerja dalam kelompok maupun

bekerja sendiri, melakukan langkah-langkah:

1. Siswa mandiri menetapkan tujuan 2. Siswa mandiri membuat rencana 3. Siswa mandiri mengikuti rencana dan mengukur kemajuan diri 4. Siswa mandiri membuahkan hasil akhir 5. Siswa yang mandiri menunjukkan kecakapan melalui penilaian

autentik55.

“Belajar mandiri sebagaimana yang direkayasa melalui kelas diharapkan

tumbuh terus meskipun siswa sudah tidak berada di kelas lagi. Kesadaran akan

53 Admin. Ciri Pembelajar Mandiri. http://www.sekolahrumah.com/index.php? option

=com_content&task=view&id=1273&Itemid=25 (Diakses tanggal 6 Juni 2009) 54 Elaine B. Johnson, Contextual Teaching …, h. 171 55 Elaine B. Johnson, Contextual Teaching …, h. 172-174

Page 52: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

37

pentingnya belajar tersebut diharapkan dapat “mempribadi” pada diri siswa,

sehingga akhirnya siswa terus belajar sepanjang hayat”56. Kebiasaan belajar

secara mandiri jika terus ditanamkan pada diri peserta didik, akan menjadi

kebiasaan positif yang akan terus menerus dilakukan meskipun siswa tersebut

berada di luar kelas atau bahkan sudah selesai menyelesaikan studinya. Kebiasaan

positif ini akan terus tertanam dan menjadikan belajar sebagai sebuah kebutuhan

yang terus menerus dipenuhi dimanapun siswa tersebut berada.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kemandirian

siswa dalam belajar adalah perilaku siswa dalam belajar yang dilakukan atas dasar

keinginan sendiri yang ditandai dengan kemampuan bertanggung jawab,

mengelola diri, inisiatif dan dorongan internal. Kemampuan bertanggung jawab

ditandai dengan memiliki kesadaran diri, ketekunan, dan berani mengambil

keputusan; kemampuan mengelola diri ditandai dengan mengatur diri sendiri,

membuat rencana, dan menetapkan tujuan; inisiatif ditandai dengan berpikir

kreatif dan mengembangkan sikap kritis; dan dorongan internal ditandai dengan

belajar atas kemauan sendiri dan belajar sebagai kebutuhan.

56 Isjoni, Membangun Visi Bersama: Aspe-Aspek Penting Dalam Reformasi Pendidikan,

(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006), h. 89

Page 53: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

38

B. Kerangka Berpikir

Gambar II.1

Bagan Kerangka Berpikir

Keterangan:

Variabel yang diteliti

Hasil belajar merupakan sesuatu yang ditunggu, tidak saja oleh siswa

sebagai pelaku pembelajaran, tetapi juga oleh orang tua, guru dan juga

pemerintah. Hasil belajar akan terus menjadi variabel penting untuk dibicarakan,

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil

Belajar Siswa

Faktor Eksternal Guru Fasilitas Manajemen Kurikulum Anggaran Lingkungan sekolah Status Sosial Keluarga dll

Faktor Internal Motivasi Kreativitas Sikap Minat Perhatian dll Kemandirian Belajar

Rendahnya Hasil Belajar

Hasil Belajar

Page 54: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

39

dianalisis, dikembangkan dan disempurnakan, karena banyak faktor yang

mempengaruhinya.

Secara umum terdapat dua faktor yaitu faktor internal yang diantaranya

meliputi motivasi, kreativitas, sikap, minat, perhatian dan kemandirian belajar

siswa. Kedua adalah faktor eksternal yang meliputi guru, fasilitas, manajemen,

kurikulum, anggaran, lingkungan sekolah dan status sosial keluarga.

Kemandirian siswa merupakan suatu hal yang sangat penting dan perlu

ditumbuhkembangkan pada siswa sebagai individu yang diposisikan sebagai

peserta didik. Karena dengan adanya kemandirian akan terbentuk usaha-usaha

belajar yang giat, penuh kesungguhan, tanpa merasa harus terpaksa dan tidak

didasarkan pada rangsangan dari luar.

Kemandirian siswa khususnya dalam belajar akan membawa siswa untuk

terus menerus mencari ilmu tanpa harus menunggu pemberian dari guru di

sekolah. Oleh karena itu kemandirian belajar menjadi salah satu faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar. Kemampuan siswa menyelesaikan berbagai tugas

dan latihan, merupakan salah satu gambaran bahwa siswa tersebut memiliki

kemandirian belajar. Kemauan belajar yang sungguh-sungguh, tekun dan pantang

menyerah akan berdampak pada prestasi yang dicapai oleh siswa tersebut.

Setiap siswa memiliki perbedaan karateristik dilihat dari tingkatan

kemandiriannya. Siswa yang memiliki tingkat kemandirian belajar yang tinggi

akan lebih berpeluang untuk mencapai prestasi belajar yang lebih baik serta dapat

menyelesaikan setiap tugas atau latihan yang diberikan oleh guru sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki siswa tersebut.

Jadi siswa yang memiliki kemandirian akan mampu mengantisipasi setiap

tantangan yang muncul terhadap dirinya dan berusaha untuk mencari beberapa

alternatif jawaban yang lebih baik. Prestasi belajar siswa muncul dari diri mereka

sangat ditentukan oleh kemandirian yang dimilikinya. Oleh karena itu

Page 55: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

40

kemandirian dapat mendorong seseorang untuk berprestasi. Selain itu kemandirian

merupakan salah satu segi kedewasaan seseorang. Kemandirian dalam belajar

merupakan unsur yang mendasari proses pembentukan pribadi siswa sehingga

akan menerima pelajaran yang diberikan oleh guru tidak merasa mendapatkan

beban.

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskripsi teoretis dan kerangka berpikir yang telah diuraikan

di atas maka diduga “Terdapat hubungan postif dan signifikan antara kemandirian

belajar dengan hasil belajar matematika”.

Page 56: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTsN Parung-Bogor yang beralamat di Jl.

Raya Parung-Bogor. Waktu penelitian berlangsung selama 3 bulan terhitung sejak

proposal ini disetujui.

B. Metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

survey dengan teknik korelasional, yaitu untuk mengetahui hubungan antara dua

variabel, yaitu variabel bebas (kemandirian belajar) dengan variabel terikat (hasil

belajar). Alasan peneliti menggunakan metode survey seperti yang dikemukakan

oleh Kerlinger (1973) bahwa metode survei adalah “penelitian yang dilakukan

pada populasi besar atau kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel

yang diambil dari populasi tersebut sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif,

distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun

psikologis”57.

Adapun alasan peneliti menggunakan metode survey dengan pendekatan

korelasional karena penelitian korelasi adalah “penelitian yang mencoba melihat

hubungan antara beberapa variabel. Apakah mungkin perubahan satu variabel

berhubungan dengan perubahan variabel lainnya”58.

57 Admin. Penelitian Menurut Metode. http://www.pascasarjana-stiami.ac.id /2009/04/

penelitian-menurut-metode. diakses tanggal 10 Januari 2010. 58 Ronny Kountur. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis,(.Jakarta: Penerbit

PPM, 2004), h.54

Page 57: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

42

Dengan menggunakan metode survei dengan pendekatan korelasional, akan

memberikan suatu gambaran hubungan antara variabel bebas (kemandirian

belajar) yang ditandai dengan simbol X dengan variabel terikat yang ditandai

dengan simbol Y. Selain itu akan menghasilkan data yang representatif sesuai

dengan tujuan penelitian.

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas:obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tetentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”59. Sedangkan sampel adalah

“bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”60.

Populasi keseluruhan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTsN Parung-

Bogor. Populasi terjangkaunya adalah siswa kelas VIII-7 dan VIII-9 yang

berjumlah 95 orang. Kelas tersebut dipilih karena peneliti melakukan kegiatan

PPKT sehingga mengetahui masalah yang menjadi obyek penelitian. Karena

peneliti menentukan sampel dengan alasan tertentu, maka teknik pengambilan

sampel yang tepat adalah teknik purvosive sampling.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini meneliti dua variabel yaitu kemandirian belajar (Variabel X)

dengan hasil belajar matematika (Variabel Y). Adapun instrumen tersebut akan

dijelaskan sebagai berikut :

1. Hasil Belajar Matematika (Variabel Y)

a. Definisi Konseptual

59 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2008), h. 117 60 Sugiyono, Metode Penelitian …, h. 118.

40

Page 58: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

43

Hasil belajar matematika adalah tingkat penguasaan siswa terhadap materi

pelajaran matematika setelah mengikuti proses pembelajaran yang

hasilnya dinyatakan dengan skor yang diperoleh melalui tes.

b. Definisi Operasional

Hasil belajar siswa yaitu skor hasil belajar matematika yang diperolah dari

hasil tes belajar matematika setelah mengikuti kegiatan pembelajaran

matematika selama satu semester sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

Dalam penelitian ini, kurikulum yang berlaku adalah kuriklum 2004

dengan pendekatan KTSP pada semester genap. Sesuai kurikulum yang

berlaku, tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran

matematika pada satuan pendidikan SMP Kelas VIII semester genap

meliputi kompetensi dasar dan indikator sebagaimana terdapat pada Tabel

III.1.

c. Kisi-kisi Instrumen Hasil belajar Matematika

Kisi-kisi instrumen yang disajikan pada bagian ini merupakan kisi-kisi

instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel hasil belajar

matematika. Kisi-kisi ini disajikan dengan maksud untuk memberikan

informasi mengenai butir- butir yang drop setelah dilakukan uji validitas

dan uji realibilitas serta analisis butir soal, dan juga untuk memberikan

gambaran sejauh mana instrumen final masih mencerminkan indikator

variabel hasil belajar matematika yang terdapat pada tabel III.1.

Tabel III.1

Instrumen Hasil Belajar Matematika

Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal Menentukan unsur dan bagian-bagian lingkaran.

Membedakan lingkaran dan bidang lingkaran serta dapat menyebutkan unsurunsur dan bagian-bagian lingkaran: pusat lingkaran, jari-jari, diameter,

1,2,3, 4, 5, 6, 7, 14,

Page 59: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

44

Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal busur, tali busur, juring, dan tembereng.

Menghitung keliling dan luas lingkaran.

• Menentukan nilai π (phi). • Menghitung keliling dan luas bidang

lingkaran. • Menghitung besarnya perubahan luas jika

jari-jari berubah. • Menghitung panjang busur, luas juring,

dan luas tembereng.

8, 9, 10, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 31, 39

Menggunakan hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring dalam penyelesaian masalah.

• Mengenal hubungan sudut pusat dan sudut keliling jika menghadap busur yang sama.

• Menentukan besar sudut-sudut keliling jika menghadap diameter dan busur yang sama.

12, 13, 18

Menghitung panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran.

• Menemukan sifat sudut yang dibentuk oleh garis yang melalui titik pusat dan garis singgung lingkaran.

• Mengenali bahwa melalui satu titik pada lingkaran hanya dibuat satu garis singgung pada lingkaran tersebut.

• Membuat dan menggambar dua garis singgung lingkaran yang melalui satu titik di luar lingkaran.

• Menyebutkan syarat kedudukan dua lingkaran: perpotongan, persinggungan, dan saling lepas.

• Melukis dan menghitung panjang garis singgung yang ditarik dari sebuah titik di luar lingkaran.

• Melukis dan menghitung garis singgung persekutuan dalam dan garis singgung persekutuan luar dua lingkaran.

• Menghitung panjang sabuk lilitan minimal yang menghubungkan dua lingkaran dengan rumus.

22, 23, 24, 32, 36, 37, 38, 40

Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok serta bagianbagiannya.

Mengenal dan menyebutkan bidang, rusuk, diagonal bidang, bidang diagonal, serta diagonal ruang kubus dan balok.

27

Membuat jaring-jaring kubus dan balok.

Membuat jaring-jaring kubus dan balok.

26

Menghitung luas permukaan dan volume kubus dan balok.

• Menentukan rumus luas permukaan kubus dan balok.

• Menentukan rumus volume dan menghitung volume kubus dan balok.

• Merancang kubus dan balok untuk volume tertentu.

• Menghitung besar perubahan bangun kubus dan balok jika ukuran rusuknya berubah.

28, 35

Page 60: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

45

Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal • Menyelesaikan soal yang melibatkan

kubus dan balok. Mengidentifikasi sifat-sifat limas dan prisma serta bagianbagiannya.

Mengenal dan menyebutkan bidang rusuk, diagonal bidang, bidang diagonal, dan diagonal ruang pada limas dan prisma tegak.

29, 30, 33

Untuk menguji instrumen tes hasil belajar matematika dengan

menggunakan model tes pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban dan

hanya satu jawaban yang benar. Kunci jawaban dapat dilihat pada

lampiran.

d. Validasi Instrumen Hasil belajar Matematika

Proses pengembangan instrumen hasil belajar matematika dimulai dengan

penyusunan instrumen yang menggunakan tes pilihan berganda sebanyak

40 butir soal yang mengacu pada indikator-indikator variabel hasil belajar

matematika seperti terlihat pada tabel III.2 yang disebut sebagai konsep

instrumen untuk mengukur variabel hasil belajar matematika.

Tahap berikutnya, konsep instrumen dikonsultasikan kepada dosen

pembimbing berkaitan dengan validitas konstruk yaitu seberapa jauh butir-

butir instrumen telah mengukur indikator dari variabel hasil belajar

matematika. Setelah disetujui selanjutnya instrumen itu diujicobakan

kepada 30 orang siswa kelas VIII MTs Sirajul Falah Parung-Bogor.

Proses validasi dilakukan dengan menganalisis data hasil uji coba

instrumen yaitu validitas butir dengan menggunakan koefisien korelasi

antara skor butir dengan skor tabel instrumen. Rumus yang digunakan

untuk menghitung uji coba instrumen digunakan koefisien korelasi biserial

(rbis) yang menggunakan rumus :

Page 61: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

46

rbis = qi

pi

St

XtXi− 61

Dimana:

rbis : Koefisien korelasi biserial antara skor butir soal nomor i dengan skor total

iX = Rata-rata skor total responden yang menjawab benar butir soal nomor i

tX = Rata-rata skor total semua responden

St = Standar Deviasi skor total semua responden

pi = Proporsi jawaban yang benar untuk butir soal nomor i

qi = Proporsi jawaban yang salah untuk butir soal nomor i

Kriteria batas minimal butir pernyataan yang diterima adalah rtabel = 0,361.

Jika rhitung > rtabel, maka butir pernyataan dianggap valid dan sebaliknya.

Jika rhitung < rtabel, maka butir pernyataan dianggap tidak valid dan

sebaliknya didrop atau tidak digunakan.

Hasil analisis validitas menunjukkan bahwa dari 40 butir soal, terdapat 31

butir yang valid, dimana rhitung > dari rtabel, sedangkan sisanya yaitu 9 butir

soal dinyatakan tidak valid atau drop karena rhitung < rtabel. Proses dan hasil

perhitungan dapat dilihat pada lampiran 10, 11, 12, 14, 15, 16 dan 17).

Selanjutnya dihitung reliabilitasnya terhadap butir-butir soal yang telah

dinyatakan valid dengan menggunakan rumus uji reliabilitas yakni Alpha

Cronbach sebagai berikut :

rii =

−∑

2t

2b1

1k

k

σσ

62

Dimana:

rii = Reliabilitas

61 Djaali, Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta: PPs UNJ, 2000), hal.77 62 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian ... h.196

Page 62: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

47

k = Banyaknya butir yang valid

∑ 2bσ = Jumlah Varians butir

2tσ = Varians Total

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai reliabilitasnya sebesar 0,92.

Angka ini menunjukkan bahwa tingkat reliabilitasnya sangat tinggi karena

nilai rii lebih besar dari 0,7063. Dengan demikian dari 31 butir yang valid

tersebut juga reliabel dapat dijadikan instrumen untuk mengukur hasil

belajar matematika siswa. (proses perhitungan dapat dilihat pada lampiran

18).

2. Kemandirian Belajar (Variabel X)

a. Definisi Konseptual

Kemandirian belajar adalah perilaku siswa dalam belajar yang dilakukan

atas dasar keinginan sendiri yang ditandai dengan kemampuan

bertanggung jawab, mengelola diri, insiatif, dan dorongan internal.

b. Definisi Operasional

Kemandirian siswa dalam belajar yang diukur dari skor skala kemandirian

siswa dengan model skala likert sebanyak 60 butir pernyataan. Adapun

tolok ukur yang digunakan adalah indikator dari kemandirian siswa, yaitu:

1) tanggung jawab yang ditandai dengan memiliki kesadaran diri,

ketekunan, dan berani mengambil keputusan; 2) kemampuan mengelola

diri yang ditandai dengan mengatur diri sendiri, membuat rencana, dan

63 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2009), h. 209

Page 63: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

48

menetapkan tujuan; 3) inisiatif ditandai dengan berpikir kreatif dan

mengembangkan sikap kritis; dan 4) dorongan internal yang ditandai

dengan belajar atas kemauan sendiri dan belajar sebagai sebuah

kebutuhan.

c. Kisi-kisi Instrumen Kemandirian Siswa Dalam Belajar

Kisi-kisi instrumen yang disajikan pada bagian ini merupakan kisi-kisi

instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel kemandirian siswa

dalam belajar dan juga untuk memberikan gambaran seberapa jauh

instrumen ini mencerminkan indikator variabel kemandirian siswa dalam

belajar. Kisi-kisi ini disajikan dengan maksud untuk memberikan

informasi mengenai butir- butir yang drop setelah dilakukan uji validitas

dan uji realibilitas serta analisis butir soal, dan juga untuk memberikan

gambaran sejauh mana instrumen final masih mencerminkan indikator

variabel kemandirian siswa dalam belajar yang terdapat pada tabel III.2.

Tabel III.2

Instrumen Kemandirian Belajar

Nomor Butir Uji Coba No. Aspek Indikator

(+) (-) a. Memiliki kesadaran

diri 1,2,4,,6, 3,5

b. Ketekunan 7,8,10 9,11,12 1. Tanggung

Jawab c. Berani Mengambil

keputusan 13,14,16, 17,18 15,19

a. Mengatur diri sendiri 20,21,24,25 22,23,26 b. Membuat rencana 27 28,29,30,31 2.

Mengelola diri

c. Menetapkan tujuan 32,33,35,37 34,36,38 a. Kreatif 39,40,41,42,43,

44

3. Inisiatif b. Mengembangkan

sikap kritis 45,46,47,48,50 49

4 Dorongan a. belajar atas kemauan 51,52, 53,54,55

Page 64: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

49

sendiri internal

b. Kebutuhan belajar 57,58,60 56,59

Untuk menguji instrumen dengan menggunakan skala kemandirian belajar

telah disediakan alternatif jawaban dari setiap butir pernyataan dan

responden dapat memilih satu jawaban yang sesuai. Setiap item jawaban

bernilai 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) sesuai dengan tingkat

jawabannya. Alternatif jawaban yang digunakan sebagai berikut :

Tabel III.3

Skala Penilaian untuk Kemandirian belajar

Pilihan Jawaban Bobot Skor

Pernyataan Positif Bobot Skor

Pernyataan Negatif ST : Sangat Setuju 5 1 S : Setuju 4 2 R : Ragu-Ragu 3 3 TS : Tidak Setuju 2 4 STS : Sangat Tidak Setuju 1 5

d. Validasi Instrumen Kemandirian Belajar

Proses pengembangan instrumen kemandirian belajar dimulai dengan

penyusunan instrumen yang menggunakan skala kemandirian belajar

sebanyak 60 butir pernyataan yang mengacu pada indikator-indikator

variabel kemandirian siswa dalam belajar seperti terlihat pada tabel III.3

yang disebut sebagai konsep instrumen untuk mengukur variabel

kemandirian siswa dalam belajar.

Tahap berikutnya, konsep instrumen dikonsultasikan kepada dosen

pembimbing berkaitan dengan validitas konstruk yaitu seberapa jauh butir-

butir instrumen tersebut telah mengukur indikator dari variabel

kemandirian siswa dalam belajar. Setelah disetujui selanjutnya instrumen

Page 65: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

50

itu diujicobakan kepada 30 orang siswa kelas VIII MTs Sirajul Falah

Parung-Bogor.

Proses validasi dilakukan dengan menganalisis data hasil uji coba

instrumen yaitu validitas butir dengan menggunakan koefisien korelasi

antara skor butir dengan skor tabel instrumen. Rumus yang digunakan

untuk menghitung uji coba validitas yaitu :

rit = ∑∑

∑)y( )x(

xx2t

2i

ti 64

Dimana:

rit = Koefisien korelasi antara skor butir soal dengan skor total

xi = Jumlah kuadrat deviasi skor dari Xi

xt = Jumlah kuadrat deviasi skor dari Xt

Kriteria batas minimal butir pernyataan yang diterima adalah rtabel = 0,361.

Jika rhitung > rtabel, maka butir pernyataan dianggap valid dan sebaliknya.

Jika rhitung < rtabel, maka butir pernyataan dianggap tidak valid dan

sebaliknya didrop atau tidak digunakan.

Hasil analisis validitas menunjukkan bahwa dari 60 butir pernyataan,

terdapat 38 butir yang valid, dimana rhitung > dari rtabel, sedangkan sisanya

yaitu 22 butir pernyatan dinyatakan tidak valid atau drop karena rhitung <

rtabel. (Proses dan hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 3, 4, 5 dan

6).

Selanjutnya dihitung reliabilitasnya terhadap butir-butir pernyataan yang

telah dinyatakan valid dengan menggunakan rumus uji reliabilitas yakni

Alpha Cronbach sebagai berikut :

64 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian ..., h.170

Page 66: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

51

rii =

−∑

2t

2b1

1k

k

σσ

65

Dimana:

rii = Reliabilitas

k = Banyaknya butir yang valid

∑ 2bσ = Jumlah Varians butir

2tσ = Varians Total

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai reliabilitasnya sebesar 0,95.

Angka ini menunjukkan bahwa tingkat relibailitasnya sangat tinggi karena

nilai rii lebih besar dari 0,7066. Dengan demikian dari 38 butir yang valid

tersebut juga reliabel dapat dijadikan instrument untuk mengukur

kemandirian belajar siswa (proses perhitungan dapat dilihat pada lampiran

7).

E. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini sesuai dengan metodologi dan tujuan penelitian untuk

mengetahui seberapa besar hubungan antara kemandirian siswa dalam belajar

dengan hasil belajar. Dilakukan dengan analisis korelasi dan regresi. “Analisis

korelasi adalah sekumpulan teknik statistika yang digunakan untuk mengukur

keeratan hubungan (korelasi) antara dua variabel. Fungsi utama analisis korelasi

adalah untuk menentukan seberapa erat hubungan antara dua variabel“67.

Sedangkan regresi adalah bentuk hubungan fungsional antar variabel-variabel.

Analisis regresi adalah mempelajari bagaimana antar variabel saling berhubungan.

65 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian ..., h.196 66 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi …, h. 209 67 Muhammad Idrus. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Edisi Kedua (Jakarta: Penerbit

Erlangga, 2009). h.168

Page 67: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

52

Hubungan antara variabel biasanya dinyatakan dalam bentuk persamaan

matematika yang dikenal dengan hubungan fungsional antara variabel68. Langkah-

langkah analisis regresi dan korelasi adalah sebagai berikut:

1. Mencari Persamaan Regresi Y

Didapat dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Ŷ = a + bX69

dimana koefisien a dan b dapat dicari dengan rumus berikut70:

b = ∑∑

2x

xy a = Y - b X

2. Uji Persyaratan Analisis

Uji Normalitas dengan uji liliefors pada taraf signifikansi (α) = 0,05

Rumus yang digunakan adalah:

Lo = ( ) ( )ZiSZiF − 71

Keterangan :

F (Zi) : Merupakan peluang angka baku

S (Zi) : Merupakan proporsi angka baku

Lo : L observasi (harga mutlak terbesar)

Hipotesis statistik :

Ho : Data berdistribusi normal

Hi : Data berdistribusi tak normal

68 Darwyan Syah, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), h.

84 69 Darwyan Syah, Pengantar Statistik ..., h. 85 70 Darwyan Syah, Pengantar Statistik ..., h. 85 71 Darwyan Syah, Pengantar Statistik ..., h. 68

Page 68: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

53

Kriteria Pengujian:

Jika Ltabel > Lhitung, maka Ho diterima, berarti data berdistribusi normal.

3. Uji Hipotesis

a. Uji Keberartian (Signifikansi) Regresi

Digunakan untuk mengetahui apakah persamaan regresi diperoleh berarti

atau tidak.

Dengan hipotesis statistik :

Ho : β = 0

Hi : β > 0

)(

)/(

SRJK

abRJKFh= 72

Kriteria pengujian keberartian regresi adalah :

Terima Ho jika Fhitung < Ftabel dan tolak jika Fhitung > Ftabel

Regresi dinyatakan sangat berarti jika berhasil menolak Ho

b. Uji Linearitas Regresi

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah persamaan regresi

tersebut berbentuk linear (garis lurus) atau tidak.

Hipotesis statistik :

Ho : Y = α + β x

Hi : Y ≠ α + β x

)(

)(

GRJK

TCRJKFh= 73

Kriteria pengujian linearitas regresi adalah:

72 Muhammad Idrus, Metode Peneitian ..., h. 183 73 Muhammad Idrus, Metode Peneitian ..., h. 184

Page 69: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

54

Terima Ho jika Fhitung < Ftabel dan tolak jika Fhitung > Ftabel, berarti regresi

dinyatakan Linear jika Ho diterima.

Hi = Regresi tidak linear

Ho = Regresi linear

Untuk mengetahui keberartian dan linearitas persamaan regresi di atas

digunakan tabel anava berikut ini:

Page 70: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

55

Tabel III.4

Daftar Analisi Varians Untuk Uji Kelinearan dan Keberartian Regresi74

Sumber Varians

Derajat Bebas (db)

Jumlah Kuadrat (JK)

Rata-rata Jumlah Kuadrat (RJK)

Fhitung (Fo)

Ket

Total N ∑ 2Y

Regresi (a) 1 ( )n

Y2

Regresi (a/b) 1 b.∑ XY JK(b/ a )

db(b / a )

Sisa (s) n-2 JK(T)-JK(a)-JK(b) JK(s) db(s)

RJK(b / a) RJK (s)

Fo>Ft maka regresi berarti

Tuna Cocok (TC)

k-2

JK(s)-JK(G) JK(TC) Db(TC)

Galat n-k

∑ 2Y - ( )

nk

Y2

JK(G) Db(G)

RJK(TC) RJK(G)

Fo<Ft Maka regresi

berbentuk linier

c. Uji Koefisien Korelasi

Menghitung rxy menggunakan rumus “r” (Product Moment) dari Pearson

dengan rumus sebagai berikut75 :

Keterangan :

r xy = Koefisien korelasi Product Moment

∑ x = Jumlah skor dalam sebaran x

∑ y = Jumlah skor dalam sebaran y

d. Uji Keberartian Koefisien Korelasi (uji-t)

Menggunakan uji – t untuk mengetahui keberartian hubungan 2 variabel,

rumus:

74 Muhammad Idrus, Metode Peneitian ..., h. 185 75 Muhammad Idrus, Metode Peneitian ..., h. 170

( )( )∑∑∑=

22 yx

xyrxy

Page 71: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

56

thitung = 2(r)1

2Nr

− 76

Keterangan :

t hitung = Skor signifikansi kofisien korelasi

r = koefisien korelasi Product Moment

n = banyaknya sampel atau data

Hipotesis Statistik :

Ho : ρ = 0

Hi : ρ # 0

Kriteria pengujian:

Ho diterima jika thitung < ttabel dan ditolak jika thitung > ttabel berarti koefisien

korelasi signifikan jika Hi diterima.

e. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah tingkat pengaruh variabel X terhadap

variabel Y yang dinyatakan dalam presentase (%).77:

KD = rxy 2 X 100%

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi

rxy2 = Koefisien korelasi Product Moment

76 Muhammad Idrus, Metode Peneitian ..., h. 173 77 Darwyan Syah, Pengantar Statistik ..., h. 94

Page 72: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Hasil Belajar Matematika

Data hasil belajar matematika (variabel Y) diperoleh melalui tes hasil

belajar matematika oleh 95 responden dengan banyaknya butir soal 31. Data yang

dikumpulkan menghasilkan skor terendah 50 dan skor tertinggi 90; skor rata-rata

( X ) sebesar 68,82; dan simpangan baku (S) sebesar 8,826 (proses perhitungan

lihat lampiran 25).

Distribusi frekuensi data hasil belajar matematika dapat dilihat pada Tabel

IV.1, dimana rentang skor adalah 40 banyak kelas interval 7 dan panjang kelas

adalah 6 (proses penghitungan lihat lampiran 26)

Tabel IV.1

Tabel Distribusi Frekuensi Hasil belajar Matematika

(Variabel Y)

Kelas Interval Batas

Bawah Batas Atas Frek. Absolut Frek. Relatif

50 - 55 49,5 55,5 6 6,3%

56 - 61 55,5 61,5 13 13,7%

62 - 67 61,5 67,5 18 18,9%

68 - 73 67,5 73,5 32 33,7%

74 - 79 73,5 79,5 15 15,8%

80 - 85 79,5 85,5 8 8,4%

86 - 91 85,5 91,5 3 3,2%

Jumlah 95 100%

55

Page 73: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

58

Untuk mempermudah penafsiran data hasil belajar matematika maka data

digambarkan dalam grafik histogram. Berdasarkan gambar IV.1 dapat dilihat

bahwa frekuensi kelas tertinggi variabel hasil belajar matematika yaitu 32

terletak pada interval kelas ke-4 yakni antara 68 – 73 dengan frekuensi relatif

sebesar 33,7%. Sedangkan frekuensi terendahnya adalah 3 yaitu terletak pada

interval kelas ke-7 dengan frekuensi relatif 3,2%.

0

5

10

15

20

25

30

35

1 2 3 4 5 6 7 8

Freku

ensi

Gambar IV.1

Grafik Histogram Hasil belajar Matematika (Y)

2. Kemandirian Belajar

44,5 51,5 58,5 65,5 72,5 79,5 86,5 93,5 Batas Nyata Y

Page 74: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

59

Data kemandirian belajar (variabel X) diperoleh melalui pengisian

instrumen penelitian berupa skala kemandirian belajar oleh 95 responden dengan

banyaknya butir pernyataan 38. Data yang dikumpulkan menghasilkan skor

terendah 104 dan skor tertinggi 185, skor rata-rata (X ) yang diperoleh dari skor

total jawaban seluruh responden yang telah memberikan penilaian terhadap

kuesioner skala kemandirian belajar sebanyak 38 butir pernyatan dengan total

skor 13.277 kemudian dibagi dengan jumlah responden 95 orang, maka diperoleh

skor rata-rata sebesar 138,17 dan simpangan baku (S) sebesar 18,46 (proses

perhitungan lihat lampiran 25).

Distribusi frekuensi data kemandirian belajar dapat dilihat pada Tabel

IV.2, dimana rentang skor adalah 81, banyak kelas interval 7 dan panjang kelas

adalah 12 (proses penghitungan lihat lampiran 28).

Tabel IV.2

Tabel Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar (Variabel X)

Kelas Interval Batas Bawah

Batas Atas

Frek. Absolut Frek. Relatif

104 - 115 103,5 115,5 10 10,5%

116 - 127 115,5 127,5 16 16,8%

128 - 139 127,5 139,5 20 21,1%

140 - 151 139,5 151,5 24 25,3%

152 - 163 151,5 163,5 11 11,6%

164 - 175 163,5 175,5 8 8,4%

176 - 187 175,5 187,5 6 6,3%

Jumlah 95 100%

Page 75: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

60

Untuk mempermudah penafsiran data kemandirian belajar maka data

digambarkan dalam grafik histogram. Berdasarkan gambar IV.2 dapat dilihat

bahwa frekuensi kelas tertinggi variabel kemandirian belajar yaitu 24 terletak

pada interval kelas ke-4 yakni antara 140 – 151 dengan frekuensi relatif

sebesar 25,3%. Sedangkan frekuensi terendahnya adalah 6 yaitu terletak pada

interval kelas ke-7 dengan frekuensi relatif 6,3%.

0

5

10

15

20

25

30

1 2 3 4 5 6 7 8

Freku

ensi

Gambar IV.2

Grafik Histogram Kemandirian Belajar (X)

B. Uji Persyaratan Analisis

Uji Normalitas

103,5 115,5 127,5 139,5 151,5 163,5 175,5 187,5 Batas Nyata X

Page 76: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

61

Dilakukan untuk menguji apakah data dari sampel yang diambil

berdistribusi normal atau tidak. Pengujian distribusi normal bertujuan untuk

melihat apakah sampel yang diambil mewakili distribusi populasi. Jika distribusi

sampel adalah normal, maka dapat dikatakan bahwa sampel yang diambil

mewakili populasi. Pengujian normalitas dilakukan dengan Uji Liliefors pada

taraf signifikan (α = 0,05) dengan tingkat kepercayaan 95% dengan sample

sebanyak 95. Pengujian ini dilakukan dengan melihat Lhitung atau data |Fzi-Szi|

terbesar, dengan kriteria pengujian berdistribusi normal apabila Lhitung (Lo) < Ltabel

(Lt), dan sebaliknya maka data tidak berdistribusi normal.

Hasil perhitungan Uji Liliefors menyimpulkan bahwa data variabel X dan

Y berdistribusi normal. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil perhitungan Lo

untuk variabel X sebesar 0,073 sedangkan Lt = 0,091 Ini berarti Lo < Lt. Dan Lo

untuk variabel Y sebesar 0,067 sedangkan Lt = 0,091 Ini berarti Lo < Lt. (proses

perhitungan lihat lampiran 37 dan 38).

Untuk lebih jelasnya hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada Tabel

IV.3.

Tabel IV.3

Hasil Uji Normalitas

Variabel n α Lhitung Ltabel Keterangan

X 95 0,05 0,073 0, 091 Data Berdistribusi Normal

Y 95 0,05 0,067 0, 091 Data Berdistribusi Normal

C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

Hipotesis yang diajukan adalah apakah terdapat hubungan positif

antara kemandirian belajar (variabel X) dengan hasil belajar matematika

Page 77: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

62

(variabel Y). Untuk membuktikan hipotesis tersebut, berikut ini dilakukan

berbapa analisis.

1. Uji Persamaan Regresi

Persamaan regresi yang dilakukan adalah regresi linear sederhana.

Bersamaan regresi ini bertujuan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel

kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika dan memprediksi hasil

belajar matematika dengan menggunakan kemandirian belajar.

Analisis regresi linier sederhana tehadap pasangan data penelitian antara

Kemandirian Belajar dengan Hasil belajar Matematika menghasilkan koefisien

arah regresi sebesar 0,402 dan konstanta sebesar 13,05. Dengan demikian bentuk

hubungan antara Kemandirian Belajar dengan Hasil belajar Matematika memiliki

persamaan regresi Ŷ = 21,98 + 0,335 X (proses perhitungan pada lampiran 31

dan 32).

Persamaan regresi ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu skor

Kemandirian Belajar dapat menyebabkan kenaikan hasil belajar matematika

sebesar 0,335 pada konstanta 21,98.

Persamaan garis liniear regresi Ŷ = 21,98 + 0,335X dapat

dilukiskan pada gambar IV.3.

Page 78: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

63

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 105 110 115 120 125 130 135 140 145 150 155 160 165 170 175 180 185 190 195

KEMANDIRIAN BELAJAR (X)

HA

SIL

BE

LA

JAR

MA

TE

MA

TIK

A (Y

)

Gambar IV.3

E. Grafik Persamaan Regresi Ŷ = 13,05 + 0,402X

Dalam grafik di atas dapat dilihat bahwa sumbu X yaitu kemandirian

belajar berada pada kisaran angka 100 lebih sedikit hingga angka 185. Hal ini

berarti bahwa untuk melakukan prediksi nilai Y atau hasil belajar matematik

untuk nilai X atau kemandirian belajar hanya diijinkan yang berada dalam rentang

tersebut. Sebab, tidak ada dasar yang kuat untuk mengatakan bahwa hubungan

variabel X dan Y tetap linier untuk titik-titik data yang mendekati angka nol.

Kondisi seperti ini berdampak terhadap interpretasi intersep. Dalam kasus ini,

karena data untuk variabel X tidak memuat angka nol atau mendekati nol, intersep

dikatakan tidak memiliki makna yang berarti, sehingga tidak perlu

diinterpretasikan.

2. Uji Signifikansi Persamaan Regresi

Ŷ = 21,98 + 0,335 X

Page 79: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

64

Berikut dilakukan uji keberartian (signifikan) dan linearitas model regresi

Kemandirian Belajar dengan Hasil belajar Matematika yang hasil perhitungannya

disajikan dalam tabel IV.4.

F. Tabel IV.4

Tabel Anava Untuk Pengujian Signifikansi dan Linearitas Persamaan Regresi

Kemandirian Belajar (X) dengan Hasil belajar Matematika (Y)

G. Ŷ = 13,05 + 0,402X

Sumber

Varians

dk

Jumlah

Kuadrat (JK)

Rata-rata Jumlah

Kuadrat (RJK) Fhitung Ftabel

Total 95 457206,25

Regresi (a) 1 449883,22

Regresi (b/a) 1 4174,69 4174,69

Sisa 93 3148,34 33,85 123,32 3,94

Tuna Cocok 42 1792,09 42,67

Galat Kekeliruan 51 1356,25 26,59 1,60 1,62

Keterangan :

JK : Jumlah Kuadrat

Dk : Derajat Kebebasan

RJK : Rata-rata Jumlah Kuadrat

*) Persamaan Regresi Signifikan = Fhitung (123,32) > Ftabel (3,94)

**) Persamaan Regresi Linear = Fhitung (1,60) < Ftabel (1,624)

(proses lihat lampiran 39, 40, 41 dan 42)

Page 80: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

65

Diketahui bahwa Ftabel diperoleh dari (0,05;1/93) dimana 0,05 adalah taraf

signifikansi (α) dan 1/93 adalah dk penyebut/dk pembilang (k), hasilnya dapat

diketahui dari tabel distribusi F. Berdasarkan hasil perhitungan Fhitung (123,32) >

Ftabel (3,94). Sehingga Fhitung (123,32) > Ftabel (3,94) maka dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak artinya model persamaan regresi adalah signifikan (proses lihat

lampiran 40).

3. Uji Linieritas Regresi

Diketahui bahwa Ftabel diperoleh dari (0,05; 42/51) dimana 0,05 adalah taraf

signifikansi (α) dan 42/51 adalah dk penyebut/dk pembilang (k), hasilnya dapat

diketahui dari tabel distribusi F. Berdasarkan hasil perhitungan Fhitung (1,60) <

Ftabel (1,62) Sehingga Fhitung (1,60) < Ftabel (1,62) maka dapat disimpulkan bahwa

Ho diterima artinya model persamaan regresi adalah linier (proses lihat lampiran

41).

Hasil pengujian seperti yang ditunjukkan pada tabel IV.4 di atas

menyimpulkan bahwa bentuk hubungan Kemandirian Belajar dengan Hasil

belajar Matematika adalah signifikan dan liniear.

4. Uji Koefisien Korelasi

Selanjutnya, dilakukan pengujian koefisien korelasi. Pengujian ini bertujuan

untuk membuktikan apakah terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y

dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi Product Moment dari Pearson.

Hasil uji koefisien korelasi, koefisien determinasi dan uji keberartian

(signifikansi) koefisien korelasi dapat disajikan pada tabel IV.5.

Tabel IV.5

Pengujian Signifikansi Koefisien Korelasi Sederhana Antara X Dengan Y

Page 81: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

66

Korelasi

Antara

Koefisien

Korelasi

Koefisien

Determinasi

thitung ttabel

( αααα = 0,05)

X dan Y 0,755 0,5700 11,10 1,98

Hasil penghitungan koefisien korelasi antara Kemandirian Belajar dengan

Hasil belajar Matematika diperoleh koefisien korelasi sederhana (rhitung) 0,755.

(Proses perhitungan lihat lampiran 43). Nilai koefisien korelasi sebesar 0,755

menunjukkan tingkat keeratan hubungan atau korelasi yang tinggi atau kuat antara

kemandirian belajar dengan hasil belajar matematika. Hal ini dapat dilihat dari

tabel interpretasi koefisien korelasi yang disajikan dalam tabel IV.6

Tabel IV.6

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangar rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (2008), h. 257

Nilai koefisien korelasi sebesar 0,739 bertanda positif, hal ini

menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara kemandirian belajar dengan

hasil belajar matematika.

5. Uji Keberartian Koefisien Korelasi (uji-t)

Berdasarkan pengujian keberartian atau signifikansi koefisien korelasi

antara pasangan skor Kemandirian Belajar dengan Hasil belajar Matematika

Page 82: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

67

sebagaimana terlihat pada tabel IV.5 di atas, diperoleh thitung = 11,10> ttabel = 1,98

(proses perhitungan lihat lampiran 44). Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa koefisien korelasi rxy = 0,755 signifikan, artinya dapat dikatakan bahwa

terdapat hubungan positif dan signifikan antara kemandirian belajar dengan hasil

belajar matematika.

6. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah tingkat pengaruh variabel X terhadap

variabel Y yang dinyatakan dalam presentase (%). Berdasarkan hasil perhitungan

diperoleh koefisien determinasi sebesar rxy2 = (0,755)2 = 0,5700. Hal ini berarti

57% variasi hasil belajar matematika ditentukan oleh kemandirian belajar atau

hasil belajar matematika dipengaruhi oleh kemandirian belajar sebesar 57%.

(Proses perhitungan lihat lampiran 45).

D. Interpretasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dikemukakan di atas, diketahui

adanya hubungan yang positif dan signifikan antara kemandirian belajar dengan

hasil belajar matematika pada siswa MTs Negeri Parung Bogor.

Dari perhitungan itu pula maka hasil penelitian diinterpretasikan bahwa

kemandirian belajar mempengaruhi hasil belajar matematika siswa. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kemandirian belajar yang baik, akan

memiliki tingkat hasil belajar matematika yang tinggi. Sebaliknya siswa yang

memiliki kemandirian belajar yang kurang baik menyebabkan rendahnya hasil

belajar matematika.

Namun demikian, kemandirian belajar bukan satu-satunya variabel atau

faktor yang menyebabkan meningkatnya hasil belajar siswa. Tetapi terdapat

faktor-faktor lain yang mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar siswa baik

Page 83: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

68

faktor internal maupun eksternal seperti motivasi, sarana dan prasarana, disiplin,

lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, guru dan

lainnya.

F. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak sepenuhnya sampai pada

tingkat kebenaran mutlak. Dari hasil uji hipotesis tersebut peneliti juga menyadari

bahwa penelitian ini memiliki beberapa kelemahan antara lain :

1. Peneliti hanya meneliti 2 variabel, yaitu kemandirian belajar dengan hasil

belajar matematika sedangkan masih banyak faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar seperti motivasi, sarana dan prasarana, disiplin,

lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, guru dan

lainnya.

2. Hasil dari penelitian hanya berlaku pada kelas VIII.7 dan VIII.9 MTs Negeri

Parung-Bogor dan tidak dapat digeneralisasikan pada sekolah lainnya, karena

setiap respondennya memiliki karakteristik yang berbeda.

Page 84: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian teoritis, pengolahan data statistik dan interpretasi data

yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka hasil penelitian ini dapat

disimpulkan sebagai berikut:

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan

signifikan antara kemandirian belajar (Variabel X) dengan hasil belajar

matematika (Variabel Y). Semakin tinggi tingkat kemandirian belajar, maka akan

semakin tinggi hasil belajar matematika siswa.

Hasil penghitungan koefisien korelasi antara kemandirian belajar dengan

hasil belajar matematika diperoleh koefisien korelasi sederhana (rhitung) 0,755.

Berdasarkan pengujian signifikansi koefisien korelasi antara pasangan skor

kemandirian belajar dengan hasil belajar matematika rxy = 0,755 adalah

signifikan, artinya dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan positif dan

signifikan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar matematika.

Besarnya sumbangan atau kontribusi yang diberikan oleh variabel

kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika adaah 57%. Sedangkan

sisanya sebesar 57% ditentukan oleh faktor lain seperti motivasi, sarana dan

prasarana, disiplin, lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, lingkungan

masyarakat, guru dan lainnya.

B. Saran

1. Siswa, guru dan orangtua hendaknya selalu memperhatikan dan meningkatkan

kemandirian belajar guna memperoleh hasil belajar yang baik. Upaya tersebut

66

Page 85: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

70

dapat dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek dan indikator-indikator

kemandirian belajar yang mempengaruhi hasil belajar.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih mendalam yang berkaitan dengan

kemandirian belajar dengan hasil belajar siswa. Karena pada penelitian ini

hanya mengetahui hubungan kedua variabel tersebut. Tetapi penelitian ini

belum menghasilkan upaya atau perlakukan kemandiran belajar yang perlu

diberikan kepada siswa dalam bentuk konkret dan menganalisis hasil-hasil

perlakukan tersebut.

3. Perlu juga dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai variabel-variabel yang

mempengaruhi hasil belajar siswa. Karena dalam penelitian ini hanya meneliti

satu variabel yang mempengaruhi hasil belajar matematika yaitu kemandirian

belajar. Sedangkan hasil belajar dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya

seperti motivasi, lingkungan sekolah, lingkungan belajar, status sosial

keluarga, guru,sarana prasarana dan variabel lainnya.

Page 86: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

71

DAFTAR PUSTAKA Admin. Belajar Mandiri. http://www.ictjabar.org/2009/02/04/belajar-mandiri.

ictjabar. html (Diakses tanggal 6 Juni 2009) -----------. Ciri Pembelajar Mandiri. http://www.sekolahrumah.com/index.php?

option =com_content&task=view&id=1273&Itemid=25 (Diakses tanggal 6 Juni 2009)

-----------. Penelitian Menurut Metode. http://www.pascasarjana-stiami.ac.id

/2009/04/ penelitian-menurut-metode. diakses tanggal 10 Januari 2010. Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: Penerbit PT

Rineka Cipta, 2006) Aspin, Hubungan Gaya Mengasuh Orang Tua Authoritarian Dengan

Kemandirian Emosian Remaja, (Tesis Publikasi Jurnal Damandiri, www.damandiri.or.id), Diakses tanggal 2 Mei 2010.

Basir, L.O, Kemandirian Belajar Atau Belajar Mandiri. (www.smadwiwarna.net)

Diakses tanggal 2 Mei 2010. Djaali, Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta: Program Pascasarjana

Universitas Negeri Jakarta, 2000) Hajat, N. & I Ketut R, “Sudiarditha. Hubungan Antara Motivasi dengan Prestasi

Belajar Mahasiswa Program D-III Jurusan Ekonomi dan Adminsitrasi FE UNJ”, Jurnal Econosains Volume VI, Nomor 1, Maret 2008,

Hakim, T, Belajar Secara Efektif, (Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya

Nusantara) Hamalik, O, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009) Idrus, M. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Edisi Kedua (Jakarta: Penerbit Erlangga,

2009). Isjoni, Membangun Visi Bersama: Aspe-Aspek Penting Dalam Reformasi

Pendidikan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006) Johnson, E.B., Contextual Teaching & Learning (Bandung: Mizan Learning

Center, 2009)

68

Page 87: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

72

Kadir, “Pengaruh Pendekatan Problem Posing Terhadap Prestasi Belajar

Matematika Jenjang Pengetahuan, Pemahaman, Aplikasi dan Evaluasi ditinjau dari Metakognisi Siswa SMU di DKI Jakarta”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 053, Tahun Ke-11, Maret 2005

Kasim, M, Masalah Pendidikan Di Indonesia (http://meilanikasim.

wordpress.com/2009/03/08/makalah-masalah-pendidikan-di-indonesia/) Diakses tanggal: 2 Mei 2010.

Kountur, R. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis,(.Jakarta:

Penerbit PPM, 2004) Legowo, S, “Pengaruh Penyesuaian Diri Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas

Unggulan Di SD Sompok Semarang”, Jurnal Pendidikan Iswara Manggala Volume I No. 3, Juni 2005

Martono, K. dan R. Eryanto, Firmansyah Noor, Matematika Dan Kecakapan

Hidup, (Bandung: Ganesa Exsaet, 2007) Muchlis, A.A., Cara Belajar Cerdas Dan Efektif, Bukan Keras Dan Melelahkan,

(Jogjakarta: Garailmu, 2009). Pao-Nan Chou dan Wei-Fan Chen. Exploratory Study of the Relationship

between Self-Directed Learning and Academic Performance in a Web-Based Learning Environment (http://www.westga.edu/~distance/ojdla/ spring111/chou111.pdf) (Diakses tanggal 6 Juni 2009)

Prasetya, T.G, Smart Parenting, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2006) Rahayu, T, “Pelayanan BK Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI

SMA Negeri 5 Semarang”, Jurnal Pendidikan Iswara Manggala Volume I No.1, Februari 2005

Silberman, M, Active Learning, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2007) Slavin, R.E., Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktek Jilid 2 (Jakarta: PT Indeks,

2009) Sudijono, A, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2009) Sudjana, N, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,.( Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009) Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2008)

Page 88: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR · PDF filePersamaan regresi kedua variabel adalah ... Lampiran 28 Grafik Histogram ... Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana

73

Suryadi, D, Memupuk Kemandirian Siswa. (http://bataviase.co.id/node/160617)

Diakses Tangga 6 Juni 2009. Syah, D, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010) Ubaydillah. Evaluasi dan Motivasi. (http://www.e-psikologi.com/epsi/artikel_

detail.asp?id=486) Diakes Tanggal 2 Mei 2010. Warnick, B dan Gary, S, Andargogy: Application for Higer Education

(http://teach-usda.ahnrit.vt.edu/best_practice/presentations/pdfs /Andragogy.pdf) Diakses tanggal 6 Juni 2009.

Yohana, C, “Pengaruh Antara SQ, EQ dan IQ Terhadap Prestasi Belajar

Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNJ”, Jurnal Econosains Volume VI, Nomor 1, Maret 2008