hubungan antara keaktifan beribadah dengan …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5224/1/skripsi...

143
i HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN BERIBADAH DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam Oleh: NUR FAIZAH NIM: 111 10 068 JURUSAN TARBIYAH PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014

Upload: trankiet

Post on 17-Jun-2019

248 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN BERIBADAH

DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMK

NEGERI 1 PABELAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Agama Islam

Oleh:

NUR FAIZAH

NIM: 111 10 068

JURUSAN TARBIYAH

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2014

ii

iii

iv

v

vi

MOTTO

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan

dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-

perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah

lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui

apa yang kamu kerjakan.

(QS. Al-Ankabut:45)

vii

Persembahan

Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

& Kedua orang tuaku (Bapak M. Tri Joko & Ibu

Yamtini terkasih & tersayang yang senantiasa

membesarkanku dengan penuh cinta,

kesabaran, dan do’a restunya serta yang

memberikan dukungan secara moral,

material maupun spiritual dan yang selalu

memanjatkan do’a untuk putri tercinta dalam

setiap sujudnya.

& Orang yang selalu ngusilin, nyebelin,

nggemesin adik-adikku tercinta Muhamad

Nurul Arif & Ahmad Fajar Fauzi

& Simbah-simbahku yang selalu memanjatkan

do’a untuk cucunya dan memberikan

semangat dan do’a restunya agar menjadi

anak yang sholikhah dan berguna bagi nusa,

bangsa dan negara Mbah Buyut (Alm.

Kamsilah), Mbah Kakung (Gumardi & Alm.

Saeroji) dan Eyang Putri (Tunsiyah &

Sunirah)

& Keluarga besarku, paklek, bulek, dan

keponakan-keponakanku calon penerus came

(Aribatul, Ganjul, Endol, Rahma, Pinul, Kulin,

viii

Giyarto, Azam, dan semua keponakanku yang

tidak bisa kusebutkan satu persatu)

& Para guru- dan Kyai-kyaiku yang telah

memberi nasihat serta bekal ilmu yang

bermanfaat di dunia maupun di akhirat

& Sang motivator yang mampu mengisi setiap

relung jiwa, memberikan semangat dan

penggerak dalam hidupku, mendo’akan setiap

waktu serta selalu berusaha mewujudkan

setiap harapan dan impianku yakni sahabat-

sahabatku tercinta Bobi-bobi (minus, Gori,

Budi, Sentot, kaplon) Bulus Gank (Pandil,

Toya, Kenjir, Umplik) Kamso (Mb. Ro’if, Dek

Lela, Dek Nana).

& Kepada seluruh sahabat-sahabatku yang

selalu memberikan dukungan dan semangat

untuk segera menyelesaikan skripsi ini

(wulean, Nopiul, Datul).

& Teman-teman seperjuangan angkatan 2010

khususnya PAI B kebersamaan kita akan

selalu tersimpan dan terkenang dalam

memori dan akan tertoreh dalam sejarah

perjalanan hidupku.

& Teman-teman PPL di SMK Saraswati (Beb can,

Janoko, Anisa, Tiwul, Mur baut, Beb Inay, Miss

Muna, Fakiyah & Anik)

ix

& Teman-teman KKN posko 27 keluarga dongong

& cemongku di Guling Pakunden Ngluwar

Magelang (Imam, Manan, Umam, Eka, Eva,

Vita, Dina) dan posoko 37 KBB (Keluarga

Besar Blongkeng) Pak Aswad, Pa’e Syifa’, Ndoro

Endri, Bunda Khurin, Ma’e Syarifah & Nyah

Pandil.

& Seseorang yang telah mengisi hatiku yang

selalu memotivasi & menyemangati

terimakasih sudah mewarnai hari-hariku

dengan penuh senyuman

& Semua pihak yang telah membantu

terselesainya skripsi ini yang tidak bisa

disebutkan satu persatu

& Pembaca yang budiman

x

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala

limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan

dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada

junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan

syafa‟atnya min hadza ilaa yaumil qiyaamah Amiin Allahumma Amiin.

Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk

memperoleh gelar kesarjanaan S1 pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

(STAIN) Salatiga Jurusan Tarbiyah (PAI), maka penulis membuat karya ilmiah

dalam bentuk skripsi dengan judul “Hubungan Antara Keaktifan Beribadah

dengan Kemandirian Belajar Siswa SMK Negeri 1 Pabelan Kabupaten

Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015”. Terselesainya skripsi ini tidak semata-

mata hasil dari jerih payah penulis sendiri melainkan banyak pihak yang terkait

yang telah membantu baik moril maupun spiritual, oleh karena itu penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd Selaku ketua Sekolah Tinggi Agama

Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

2. Bapak Suwardi, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Jurusan Tarbiyah.

3. Bapak Rasimin, S.PdI., M.Pd. Selaku Ketua Program Studi PAI

xi

4. Ibu Dra. Sri Suparwi, M. A selaku dosen pembimbing skripsi yang

dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta mengorbankan

waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas

skripsi ini.

5. Ibu Dra. Siti Farikhah, M. Pd selaku dosen pembimbing akademik yang

telah sabar dan banyak memberikan bimbingan dan pengarahan untuk

menjadi yang terbaik.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan perpustakaan dan bagian

administrasi yang telah membantu proses penyusunan skripsi.

7. Ayahanda terkasih dan ibunda tercinta (Bpk Muhammad Tri Joko dan Ibu

Yamtini) yang telah tulus dan ikhlas mencurahkan segalanya demi penulis

serta adik-adikku tersayang M.Nurul Arif & Ahmad Fajar Fauzi yang

telah memberiku semangat.

8. Seluruh keluargaku di rumah yang telah membantu baik materiil maupun

spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan Studi di STAIN Salatiga.

9. Keluarga besar SMK Negeri 1 Pabelan yang telah memberikan ijin serta

membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 terlebih PAI B yang telah

banyak membantu serta mengisi hari-hari dengan canda, duka, dan tawa.

11. Keluarga besar PPL SMK Saraswati Salatiga dan keluarga besar KKN

Guling Pakunden Ngluwar Magelang.

xii

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-satu yang telah

memberikan bantuan dan dorongan hingga selesainya penyusunan skripsi

ini.

Tiada balasan yang dapat penulis berikan kecuali do‟a kepada

Allah SWT, semoga amal sholeh Bapak, Ibu, teman-teman dan semua

pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini diterima disisi Allah

SWT dan mendapatkan balasan yang mulia disisi-Nya Amin.

Dengan segenap kesadaran penulis mengakui bahwa masih banyak

kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Besar harapan penulis atas

segala respon, saran dan kritik dari pembaca yang budiman. Akhirnya

hanya kepada Allah SWT penulis berserah diri dan semoga apa yang

tertulis dalam Skripsi ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri

dan para pembaca pada umumnya. Amin ya robbal „Alamin.

Salatiga, 4 November 2014

Penulis

Nur Faizah

Nim 11110068

xiii

ABSTRAK

Faizah, Nur. 2014. Hubungan Antara Keaktifan Beribadah dengan Kemandirian

Belajar Siswa SMK N 1 Pabelan Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi

Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

Salatiga. Pembimbing:Dra. Sri Suparwi, M. A

Kata Kunci: Keaktifan Beribadah dan Kemandirian Belajar

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui hubungan Antara

Keaktifan Beribadah dengan Kemandirian Belajar Siswa SMK N 1 Pabelan

Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015 . Pertanyaan utama yang ingin

dijawab melalui penelitian ini adalah: (1) Bagaimana keaktifan beribadah siswa

SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015?, (2) Bagaimana Kemandirian

Belajar SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015? (3) Adakah hubungan

antara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan

Tahun Pelajaran 2014/2015?.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini merupakan

penelitian populasi yang menggunakan 76 responden. Pengumpulan

menggunakan instrument kuesioner untuk menjaring data X dan data Y.

Hasil penelitian menunjukan: 1) keaktifan beribadah siswa SMK N 1

Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015 tergolong sedang dengan prosentase

(65,78%). 2) Kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran

2014/2015 tergolong sedang dengan prosentase (61,84%). 3) ada pengaruh yang

signifikan antara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa SMK N 1

Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015. Setelah data dianalisis menggunakan teknik

korelasi product moment diperoleh nilai rxy =0,365 yang lebih besar dari nilai r

dengan taraf signifikan 1% (0,296) dengan jumlah N=76. Maka dapat disimpulkan

bahwa hipotesis yang menyatakan “Ada hubungan antara keaktifan beribadah

dengan kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015”

dinyatakan diterima berdasarkan uji analisis.

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN BERLOGO ............................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv

DEKLARASI .................................................................................................. v

MOTTO .......................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

ABSTRAK ...................................................................................................... xiii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL........................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 7

D. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 7

E. Kegunaan Penelitian..................................................................... 8

F. Definisi Operasional..................................................................... 8

G. Metode Penelitian......................................................................... 11

H. Sistematika Penulisan................................................................... 19

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Keaktifan Beribadah .................................................................... 21

1. Pengertian Keaktifan Beribadah ............................................ 21

2. Macam-macam Ibadah. .......................................................... 24

3. Pengertian Shalat .................................................................... 27

xv

4. Membaca Al-Qur‟an .............................................................. 36

B. Kemandirian Belajar .................................................................... 42

1. Pengertian Kemandirian ......................................................... 42

2. Ciri-ciri Kemandirian ............................................................. 44

3. Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian ............................. 44

4. Pengertian Belajar.................................................................... 45

5. Jenis-jenis Belajar..................................................................... 46

6. Ciri-ciri Belajar......................................................................... 49

7. Prinsip-prinsip Belajar.............................................................. 50

8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar............................... 52

C. Hubungan antara Keaktifan Beribadah dengan Kemandirian Belajar

Siswa....... ................................................................................. .... 52

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.......................................... 57

1. Gambaran Umum Sekolah................................................... 57

2. Visi dan Misi Sekolah.......................................................... 57

3. Keadaan Fisik Sekolah ........................................................ 58

4. Kondisi Lingkungan Sekolah .............................................. 59

5. Fasilitas Sekolah .................................................................. 60

6. Kondisi Lingkungan Non Fisik Sekolah ............................. 71

B. Penyajian data ............................................................................ 77

1. Data responden .................................................................... 77

2. Hasil Jawaban Angket.......................................................... 79

3. Data Hasil Angket ............................................................... 84

BAB IV ANALISIS DATA

A. Analisis Deskriptif .................................................................... 90

B. Pengujian Hipotesis .................................................................. 94

C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis .............................................. 100

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 102

xvi

B. Saran ............................................................................................ 103

C. Penutup......................................................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rancangan Angket Keaktifan Beribadah Siswa ...................... 16

Tabel 1.2 Rancangan Angket Kemandirian Belajar Siswa ...................... 16

Tabel 3.1 Data Guru dan Karyawan PNS SMK N 1 Pabelan .................. 72

Tabel 3.2 Data GTT SMK N 1 Pabelan ................................................... 73

Tabel 3.3 Data Karyawan SMK N 1 Pabelan ........................................... 74

Tabel 3.4 Jadwal Ekstrakulikuler SMK N 1 Pabelan ............................... 75

Tabel 3.5 Daftar Statistika Siswa (Per Tingkat) SMK N 1 Pabelan......... 75

Tabel 3.6 Data Responden Siswa SMK N 1 Pabelan ............................... 78

Tabel 3.7 Jawaban Angket Keaktifan Beribadah siswa SMK N 1 Pabelan 80

Tabel 3.8 Jawaban Angket Kemandirian Belajar siswa SMK N 1 Pabelan 82

Tabel 3.9 Nilai hasil Angket Keaktifan Beribadah siswa SMK N 1 Pabelan 84

Tabel 3.10 Nilai Hasil Angket Kemandirian Belajar siswa SMK N 1 Pabelan 87

Tabel 4.1 Rekapitulasi Keaktifan Beribadah siswa SMK N 1 Pabelan.... 92

Tabel 4.2 Rekapitulasi Kemandirian Belajar siswa SMK N 1 Pabelan ... 93

Tabel 4.3 Tabel Kerja Untuk Mencari Korelasi Antara Variabel Keaktifan

Beribadah (x) dan Variabel Kemandirian Belajar siswa SMK N 1

Pabelan .................................................................................... 95

xviii

DAFTAR GAMBAR

Tabel 3.1 Struktur Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMK N 1 Pabelan

Tahun Pelajaran 2014/2015...................................................... 76

Tabel 3.2 Denah SMK N 1 Pabelan ......................................................... 77

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket Soal

Lampiran 2. Surat Izin Penelitian

Lampiran 3. Surat Dari SMK N 1 Pabelan

Lampiran 4. Nota Pembimbing

Lampiran 5. Keterangan SKK

Lampiran 6. Lembar Konsultasi

Lampiran 7. Daftar Riwayat Hidup

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ibadah adalah segala hukum yang dikerjakan untuk mengharap

pahala diakhirat, dikerjakan sebagai tanda pengabdian kita kepada Allah

SWT (Shiddieqy, 1994: 7). Manusia diciptakan Allah bukan sekedar untuk

hidup di dunia ini kemudian mati tanpa pertanggungjawaban, tetapi

manusia diciptakan oleh Allah untuk beribadah. Karena Allah maha

mengetahui tentang kejadian manusia, maka agar manusia terjaga

hidupnya, bertaqwa, diberi kewajiban ibadah. Tegasnya manusia diberi

kewajiban ibadah agar menusia itu mencapai taqwa. Ibadah merupakan

suatu pengertian yang mengumpulkan kesempurnaan cinta, tunduk, takut

dan mensyukuri atas nikmat yang telah diberikan sang Pencipta.

Menurut Sadali, dkk (1987: 89-90) mengatakan:

Beribadah yaitu dengan menjalankan segala ketentuan perbuatan

yang harus dilakukan oleh manusia di dalam rangka berhubungan

dengan Allah SWT (syahadat, shalat, puasa, zakat dan naik haji)

dan perbuatan yang harus dilakukan oleh manusia didalam rangka

berhubungan dengan manusia yang lain dan alam semesta yang

tujuan akhirnya dilakukan dalam rangka ibadah dengan niat yang

ikhlas.

Beribadah merupakan aspek terpenting dalam kehidupan manusia,

terutama ibadah shalat lima waktu dimana ibadah tersebut merupakan

rukun Islam yang kedua yang merupakan tiang dari agama. Dengan

seseorang aktif beribadah dapat meningkatkan disiplin waktu seseorang

2

dan akan menjadi kebiasaan disiplin. Dengan begitu seseorang tersebut

akan mandiri dalam segala hal termasuk kemandirian belajar. Sehingga

dapat melahirkan seseorang yang berpotensi, berkualitas, bertanggung

jawab dan mempunyai derajad. Sebagaimana Allah SWT berfrman dalam

QS Al-Mujadilah: 11

.....

11. ..........”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat,

dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Ilmu agama sebagai dasar umat manusia yang memiliki peran

sangat penting dalam proses kehidupan manusia. Ilmu agama telah

mengatur pola kehidupan manusia, baik dalam hubungannya dengan Allah

SWT maupun berinteraksi dengan umat sesama. Ilmu agama selalu

mengajarakan yang terbaik dan tidak pernah menyesatkan bagi semua

umat pengikutnya dibuktikan dengan adanya mu‟jizat yang diberikan

kepada Nabi Muhammad SAW yakni Al-Qur‟anul Karim sebagai

pedoman umat manusia yang didalamnya berisi tuntunan, kisah, larangan,

perintah dan sebagainya. Dengan mempelajari dan memperdalam ilmu

agama diharapkan siswa mampu mengontrol diri dari keinginan manusia

3

yang tidak ada batasnya dan bertujuan untuk mempersiapkan mental

dalam menghadapi tantangan masa yang akan datang.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Pabelan adalah salah

satu SMK di wilayah Kabupaten Semarang. Sekolah ini menjadi pilihan

para siswa dan orang tua siswa sebagai tempat menimba ilmu, karena

SMK N 1 Pabelan merupakan lembaga pendidikan yang mana

bertanggung jawab dan mempersiapkan siswa-siswinya sehingga siap

untuk menjadi tulang punggung bagi kemajuan bangsa Indonesia.

Keberhasilan SMK Negeri 1 Pabelan tersebut, tidak terlepas dari jerih

upaya guru membentuk generasi yang mampu mengimplemasikan nilai-

nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, berakhlak mulia, memiliki

keahlian dalam ilmu pngetahuan dan mampu menjawab tantangan zaman.

Menurut pengamatan di SMK N 1 Pabelan para siswanya sangat

aktif dalam kegiatan yang ada di sekolah. Salah satunya adalah beribadah,

hal itu dilihat dari kebiasaan mereka melaksanakan shalat dhuhur

berjama‟ah dan membaca al-Qur‟an sebulan sekali dalam kegiatan

pembiasaan kerohanian. Pendidikan agama yang diberikan di sekolah ini

tidak hanya diberikan oleh guru agama saja melainkan mencakup seluruh

isi pendidikan yang diberikan oleh setiap guru, agar ilmu yang diperoleh

siswa seimbang yaitu antara ilmu agama dan umum. Dengan pendidikan

yang bersifat keagamaan, akan memperkuat keimanan, ketaqwaan, dan

memiliki kesopan santunan sehingga dapat mempergunakan ilmu yang

didapat dengan sebaik-baiknya.

4

Kemandirian dalam belajar merupakan syarat mutlak bagi siswa

dan perlu ditumbuhkembangkan guna mencapai hasil yang memuaskan,

hal ini dapat dimengerti karena kegiatan belajar merupakan tanggung

jawab dari siswa itu sendiri. Dengan ditumbuhkembangkannya

kemandirian pada siswa membuat siswa dapat mengerjakan segala sesuatu

sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Siswa yang memiliki

kemandirian belajar yang tinggi akan berusaha menyelesaikan latihan atau

tugas yang diberikan oleh guru dengan kemampuan yang dimilikinya.

Sebaliknya, jika siswa memiliki kemandirian belajar yang rendah akan

memiliki ketergantungan pada orang lain. Belajar adalah suatu proses

perubahan tingkah laku melalui interaksi antara individu dan lingkungan

(Hamalik, 1991:4). Belajar bukanlah proses menyerap pengetahuan yang

sudah jadi bentukan guru. Namun belajar adalah sebuah proses dimana

siswa diharuskan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah, kegiatan belajar

merupakan kegiatan yang paling pokok. Berhasil tidaknya pencapaian

tujuan pendidikan banyak tergantung pada bagaimana proses belajar yang

dialami siswa sebagai anak didik. Karena belajar merupakan suatu proses,

ia membutuhkan waktu serta usaha dan usaha itu memerlukan waktu, cara

dan metode (Salam, 2004: 3).

Kemandirian belajar merupakan salah satu faktor yang menentukan

keberhasilan siswa dalam belajar, sehingga sikap mandiri ini penting

dimiliki oleh siapa saja yang ingin mencapai kesuksesan dalam hidupnya.

5

Hubungan yang positif antara sekolah dan rumah merupakan salah satu

kontribusi penting bagi prestasi murid di sekolah (Wlodkowski dan Judith

H. Jaynes 2004: 95). Oleh karena itu, perlu adanya tanggung jawab

bersama antara orang tua dan masyarakat dalam pendidikan anaknya,

karena keluarga, sekolah, dan masyarakat di lingkungan tempat tinggal

anak sangat berpengaruh pada perkembangan pendidikan anak.

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan tidak dapat

dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat,

dan bangsa. Kemajuan dan kemunduran suatu negara tergantung dari para

pemuda yang merupakan ujung tombak dan tulang punggung negara. Oleh

karena itu, pemuda harus senantiasa melakukan hak dan kewajibannya

sebagai warna negara, dan rela berkorban demi tercapainya kemajuan

suatu negara. Begitu pula siswa SMK N 1 Pabelan merupakan bagian dari

tulang punggung negara.

Untuk mendapatkan hasil pendidikan yang optimal, perlu adanya

kerja sama yang baik atau hubungan yang erat dan sehat antara sekolah

dan keluarga (orang tua). Guru disekolah dan orang tua dirumah

berkedudukan sama yaitu sebagai pembimbing, pendidik dan pemimpin

anak baik dari segi jasmani maupun rohani. Inti kekurang berhasilan

dalam belajar adalah menyatukan semua usaha murid, guru dan orang tua

sekolah (Wlodkowski dan Judith H. Jaynes 2004: 127).

Kehidupan agama orang tua dirumah yang baik dan disertai dengan

pendidikan agama terhadap anak dengan baik, akan memberikan

6

ketenangan hidup bagi anak-anak, sehingga mereka dapat berfikir secara

maksimal. Demikian pula pendidikan agama yang intensif di rumah, akan

menyebabkan anak memiliki sikap yang positif terhadap agamanya. Ini

tentu akan mempengaruhi kepribadian anak secara keseluruhan yang pada

gilirannya akan membentuk meningkatkan prestasi belajarnya (Thoha,

1996: 127).

Berdasarkan uraian di atas, maka untuk menciptakan pemuda yang

berpotensi dan berkualitas selain melalui keaktifannya dalam beribadah

juga dilihat dari sikap kemandirian belajar siswa, untuk itu penulis

terdorong untuk meneliti seberapa jauh hubungan antara keaktifan

beribadah dengan kemandirian belajar siswa dengan melakukan penelitian

di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Pabelan, dengan judul:

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN BERIBADAH DENGAN

KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 PABELAN

KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan

penelitian dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana keaktifan beribadah pada siswa SMK N 1 Pabelan Tahun

Pelajaran 2014/2015?

2. Bagaimana kemandirian belajar pada siswa SMK N 1 Pabelan Tahun

Pelajaran 2014/2015?

7

3. Apakah ada hubungan antara keaktifan beribadah dengan kemandirian

belajar siswa SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015?

C. Tujuan Penelitian

Melihat dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui keaktifan beribadah pada siswa SMK N 1 Pabelan

Tahun Pelajaran 2014/2015.

2. Untuk mengetahui kemandirian belajar pada siswa SMK N 1 Pabelan

Tahun Pelajaran 2014/2015.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara keaktifan beribadah

dengan kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran

2014/2015.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan

penelitian (Azwar, 2007: 49). Sedangkan menurut Arikunto (2006: 71)

hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

Berdasarkan telaah kepustakaan di atas, maka hipotesis pada penelitian ini

adalah ada hubungan yang positif dan signifikan antara keaktifan

beribadah dengan kemandirian belajar siswa. Artinya, semakin tinggi

8

keaktifan beribadah, maka semakin tinggi pula kemandirian belajar pada

siswa SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015.

E. Kegunaan Penelitian

1. Teoretis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah khazanah

keilmuan tentang hubungan antara keaktifan beribadah dengan

kemandirian belajar dan bisa dijadikan tambahan referensi untuk

penelitian lain yang terkait.

2. Praktik

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menjadi

sumbangan bagi SMK Negeri 1 Pabelan untuk mengetahui hubungan

antara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa, sehingga

dalam pelaksanaan pendidikan dapat memberikan hasil yang sesuai

dengan harapan semua pihak.

F. Definisi Operasional

Untuk memudahkan pembaca dalam memahami judul penelitian di

atas agar jangan salah tafsir dalam memahami masalah ini terlebih dahulu

akan diberikan batasan pengertian yang berfungsi sebagai variabel

penelitian, antara lain:

9

1. Keaktifan beribadah

Menurut Poerwadarminta (2006: 430) kata beribadah berati

menunaikan segala kewajiban yang diperintahkan Allah SWT.

Adapun keaktifan beribadah yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah ibadah shalat lima waktu dan membaca Al-Qur‟an. Hal ini

dikarenakan shalat merupakan salah satu kewajiban agama Islam

dan membaca Al-Qur‟an merupakan pedoman bagi umat Islam.

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW

tentang pentingnya shalat

Artinya: Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al

kitab (Al-Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu

mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. dan

Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar

(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui

apa yang kamu kerjakan. (Departemen Agama RI, 2004: 566)

10

Adapun indikator-indikator dalam variabel

keaktifan beribadah adalah sebagai berikut:

a. Rajin sholat lima waktu

b. Sholat tepat pada waktunya

c. Rajin mengikuti sholat berjama‟ah

d. Rajin membaca Al-Qur‟an

e. Rajin berdo‟a

f. Selalu beribadah tanpa diperintah

2. Kemandirian belajar

Kemandirian merupakan kata dasar dari mandiri yang

berarti keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantung kepada

orang lain. Kemandirian adalah hal mandiri (Poerwadarminta,

2006: 744). Kemandirian yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah kemandirian siswa dalam belajar. Sedangkan kemandirian

belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemandirian

siswa dalam belajar baik belajar disekolah, dirumah, individual

maupun dalam kelompok. Adapun indikator-indikator dalam

variabel kemandirian belajar adalah sebagai berikut:

a. Belajar dengan teratur

b. Disiplin dan bersemangat

c. Selalu mencatat pelajaran

d. Konsentrasi dalam mengikuti pelajaran

11

e. Mengerjakan tugas

f. Memanfaatkan perpustakaan

g. Ketidaktergantungan terhadap orang lain

G. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2010: 203). Adapun

langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Sumber data

Sumber data pada penelitian ini meliputi data primer

(primary) dan data sekunder (secondary). Data primer merupakan

data yang diambil dari lapangan yang diperoleh melalui

pengamatan, wawancara, dan angket (kuesioner) perantara

(Supriyanto, dan Masyhuri Machfudz 2010: 191). Adapun data

primer dalam penelitian ini adalah data dari responden yang berupa

jawaban-jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan peneliti

dengan instrumennya. Sedangkan data sekunder merupakan data

penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui

media perantara (Supriyanto, dan Masyhuri Machfudz 2010: 194).

12

2. Pendekatan dan rancangan penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif yang bersifat

korelasional. Dalam penelitian ini, penulis bermaksud untuk

mencari keterkaitan antara variabel x dalam hal ini keaktifan

beribadah dengan variabel y, yaitu kemandirian belajar siswa.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di SMK N 1 Pabelan yang

beralamat kelurahan Sumberejo Kec. Pabelan Kab. Semarang.

Penelitian ini akan diagendakan memakan waktu 1 (satu) bulan,

dimulai tanggal 29 September sampai 25 Oktober 2014 yang

terbagi menjadi beberapa teknis dari proses pengumpulan data

hingga proses penulisan laporan.

4. Populasi

Populasi adalah keseluruhan sobyek penelitian. (Arikunto,

2010: 173). Sedangkan menurut Sugiyono (2001: 57), populasi

adalah wilayah generalisai yang terdiri atas subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun

yang penulis jadikan populasi adalah siswa SMK N 1 Pabelan

Tahun 2014 yang berjumlah 378 siswa.

13

5. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti

(Prasetyo & Lina Miftahul Jannah, 2011: 119). Penulis akan

melakukan penelitian dilapangan, dalam menentukan sampel

sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto, bahwa apabila

subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua dan apabila

subyeknya lebih dari 100 dapat diambil 10%-15% atau 20%-25%

(Arikunto, 2006: 112). Berdasarkan pendapat tersebut, dalam

penelitian ini peneliti mengambil sampel sejumlah 20% dari

jumlah populasi. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 76 siswa.

6. Teknik pengumpulan data

Untuk memperoleh data secara terperinci dan baik, maka

peneliti menggunakan beberapa metode berupa angket, wawancara,

dan observasi.

a. Metode Angket

Metode Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis

yang digunakan untuk mendapatkan data atau informasi

dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau

hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006: 128). Metode ini

digunakan untuk memperoleh data tentang hubungan antara

keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa

SMK N 1 Pabelan.

14

Berdasarkan dengan hal tersebut, Singarimbun dan

Sofian Effendi (1989: 220-222) menyatakan cara

menjawabnya metode angket ini terbagi menjadi tiga

macam, yaitu:pertanyaan tertutup (pertanyaan yang variasi

jawabannya sudah ditentukan dan disusun terlebih dahulu,

sehingga responden tidak mempunyai kebebasan untuk

memilih jawaban kecuali yang sudah diberikan, pertanyaan

terbuka (pertanyaan yang variasi jawabannya belum

ditentukan terlebih dahulu, sehingga responden mempunyai

kebebasan untuk menjawab dari pertanyaan yang diajukan,

dan pertanyaan semi terbuka. Adapun metode yang penulis

gunakan adalah metode pertanyaan tertutup.

b. Metode Wawancara

Arikunto (2006: 155) wawancara atau interview

lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh

pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informsi

dari terwawancara (interviewer). Metode ini digunakan

sebagai metode bantu dalam mengumpulkan data yang

dibutuhkan dalam penelitian ini, sehingga data yang

diperoleh benar-benar valid.

15

c. Metode Observasi

Metode observasi adalah pengamatan yang meliputi

kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan

menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 2010: 199-200).

Observasi dilakukan peneliti untuk memperoleh

data awal tentang situasi umum serta mengamati keaktifan

beribadah dan kemandirian belajar siswa SMK N 1

Pabelan.

7. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data (Arikunto,

2010: 203). Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai

variabel yang akan diteliti. Instrumen yang diperlukan dalam

penelitian ini adalah lembar angket yang digunakan untuk

mengetahui seberapa besar hubungan antara keaktifan beribadah

dengan kemandirian belajar siswa.

a. Angket Keaktifan Beribadah Siswa

Rancangan angket keaktifan beribadah siswa yang akan

disebarkan adalah sebagai berikut:

16

Tabel 1.1

Rancangan Angket Keaktifan Beribadah Siswa

No. Indikator Item Angket

Jumlah

Angket

1.

Rajin shalat lima

waktu

1, 2, 3 3

2.

Shalat tepat pada

waktunya

4, 5, 6, 7, 8 5

3.

Rajin mengikuti

shalat berjama‟ah

9, 10, 11, 12 4

4.

Rajin membaca Al-

Qur‟an

13, 14 2

5. Rajin berdo‟a 15, 16, 17, 18 4

6.

Selalu beribadah

tanpa diperintah

19, 20 2

Jumlah 20

b. Angket Kemandirian Belajar Siswa

Rancangan angket kemandirian belajar siswa yang akan

disebarkan adalah sebagai berikut:

Tabel 1.2

Rancangan Angket Kemandirian Belajar Siswa

No. Indikator Item Angket

Jumlah

Angket

1. Belajar dengan teratur 1, 2, 3 3

17

2.

Disiplin dan

bersemangat

4, 5, 6, 7, 8, 5

3.

Selalu mencatat

pelajaran

9, 10, 11 3

4.

Konsentrasi dalam

mengikuti pelajaran

12 1

5.

Memanfaatkan

perpustakaan

13, 14, 15 3

6. Mengerjakan tugas 16, 17, 18 3

7.

Ketidaktergantungan

terhadap orang lain

19, 20 2

Jumlah 20

8. Teknik Analisis Data

a. Analisis Awal

Untuk memperoleh hasil dari penelitian agar bisa di

generalisasikan, maka setiap data yang masuk penulis analisis

untuk menjawab permasalahan. Untuk menganalisis data

tersebut, peneliti menggunakan teknik analisis dengan

persentase rumus sebagai berikut:

100

Keterangan :

P : presentase perolehan

F : Frekuensi mentah

N : Jumplah total responden

18

b. Analisis Uji Hipotesis

Sebagai analisis lanjutan adalah dengan menggunakan

teknik statistik untuk mencari ada tidaknya hubungan yang

signifikan antara variabel keaktifan beribadah dengan

kemandirian belajar siswa. Teknik analisisnya penulis

menggunakan rumus product moment sebagai berikut:

Keterangan :

: Koefisien korelasi antara X dan Y

: Jumlah perkalian untuk skor X dan Y

: Variabel keaktifan beribadah

Y : Variabel kemandirian belajar

: Jumlah Kuadrat dari skor X

: Jumlah Kuadrat dari skor Y

N : Jumlah responden (Arikunto, 2010: 318)

N

YY

N

XX

N

YXXY

rxy2

22

2 )()(

))((

19

H. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam pembahasan skripsi ini dibatasi melalui

penyusunan sistematika skripsi sebagai berikut:

1. Bagian awal

Bagian awal meliputi:halaman judul, persetujuan

pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan,

motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, dan

daftar tabel.

2. Bagian inti

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan

tentang:latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian,

hipotesis penelitian, kegunaan

penelitian, definisi operasioanal,

metode penelitian dan sistematika

penulisan skripsi.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Bagian ini berisi deskripsi

variabel-variabel dan teori mengenai

hubungan antar variabel yaitu

mengenai hubungan keaktifan

20

beribadah dengan kemandirian

belajar

BAB III : HASIL PENELITIAN

Meliputi data keadaan

sekolah dan penyajian data

penelitian yang sudah diteliti oleh

peneliti.

BAB IV : ANALISIS DATA

Meliputi analisis terhadap

tiap-tiap variabel, pengujian

hipotesis, dan pembahasan hasil uji

hipotesis.

BAB V : PENUTUP

Meliputi kesimpulan, saran,

dan penutup

3. Bagian akhir

Bagian akhir ini terdiri dari daftar pustaka, lampiran-

lampiran dan riwayat hidup penulis.

21

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Keaktifan Beribadah

1. Pengertian Keaktifan Beribadah

Keaktifan beribadah merupakan dua kata yang berasal dari dua

kata dasar, yaitu aktif dan ibadah. Menurut Poerwadarminta dalam

kamus umum Bahasa Indonesia kata aktif memiliki arti giat (2006: 20)

dan ibadah memiliki makna kebaktian kepada Tuhan (2006: 430). Jika

dikaitkan dengan penelitian ini maka kedua kata dasar tersebut

diartikan sebagai frekuensi (jumlah kekerapan) menjalankan ibadah

dalam kehidupan sehari-hari dalam menunaikan segala kewajiban yang

diperintahkan oleh Allah SWT dan menjauhi segala sesuatu yang

dilarang oleh Allah SWT.

Dari segi bahasa, kata ibadah berarti taat, tunduk, merendah

diri dan menghambakan diri. Ibnu Taimiyah memberikan pengertian

ibadah menurut istilah syara‟ dengan tunduk dan cinta, yaitu tunduk

mutlak kepada Allah disertai cinta sepenuhnya kepada-Nya (Basyir,

2001: 11-12).

Menurut Hasbi Ash Shiddieqy (1994: 9-10) Ibadah itu

mensyukuri nikmat Allah. Atas dasar inilah tidak diharuskan kita baik

oleh syara‟ maupun oleh akal mengibadahi yang selain Allah, karena

Allah sendiri yang berhak menerimanya, lantaran Allah sendiri yang

22

memberikan nikmat yang paling besar kepada kita, yaitu: hidup, wujud

dan segala yang berhubungan dengan-Nya.

Ibadah merupakan penyembahan seseorang hamba terhadap

Tuhannya yang dilakukan dengan merendahkan diri serendah-

rendahnya dengan hati yang ikhlas menurut cara- cara yang ditentukan

oleh agama (Abidin dan Moh Suyono, 1998: 11).

Menurut Soenarjo dkk dalam (Thoha, 2004: 170) ibadah adalah

kepatuhan dan ketundukan yang ditimbulkan oleh perasaan tentang

kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah karena berkeyakinan

bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.

Menurut Ahmad Azhar Basyir (2001: 11-12) Unsur pertama

ibadah adalah taat dan tunduk kepada Allah, yaitu merasa

berkewajiban melaksanakan peraturan Allah yang dibawakan oleh para

rosul-Nya, baik yang berupa perintah maupun larangan, ketentuan

halal maupu haram. Manusia belum termasuk beribadah apabila tidak

mau tunduk kepada perinyah-Nya, enggan mengikuti jalan yang

digariskan-Nya, dan tidak mau taat kepada aturan-Nya, meskipun ia

mengakui bahwa Allah adalah Pencipta dan yang memberikan rezeki

kepadanya.

Unsur kedua adalah cinta kepada Allah, rasa wajib taat dan

tunduk itu harus timbul dari hati yang cinta kepada Allah. Tidak ada

diantara yang wujud yang lebih dicintai daripada Allah. Dia yang

memberikan anugerah dan kebaikan kepada para makhluk. Dia yang

23

menciptakan manusia dari tidak ada dan segala sesuatu yang ada di

bumi dijadikan Allah untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dia

menjadikan manusia sebagai makhluk yang mulia dan diberinya

kelebihan atas segala makhluk-Nya. Dia memberikan nikmat yang

tidak pernah terputus. Dia memberikan kedudukan kepada manusia

sebagai kholifah (penguasa) di bumi. Demikianlah dua unsur taat dan

cinta dalam ibadah yang tidak dapat dipisahkan yang satu dari yang

lain, sebagaimana disebutkan dalam QS Ali Imran: 31

31. Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah,

ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-

dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Kita yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa Allahlah yang

memberikan nikmat kepada kita. Maka mensyukuri orang yang

memberikan nikmat itu wajib. Dan kita yakin pula bahwa Tuhan

menimbulkan bencana atas hamba-Nya yang enggan mengibadati-

Nya di dalam dunia ini dan akan memberi balasan yang setimpal di

akhirat kelak kepada segala mereka yang taat dan yang maksiat,

masing-masing menurut yang layak mereka peroleh. Ibadah itulah

ghayah (tujuan) dijadikannya jin, manusia, dan makhluk yang

24

lainnya. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Surat Adz-

Dzariat: 56

56. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan

supaya mereka mengabdi kepada-Ku (Shiddieqy, 1994: 10).

2. Macam-macam Ibadah

Menurut Thoha dkk (2004: 171-173) secara garis besar, ibadah

dibagi menjadi dua macam, yaitu:

a. Ibadah Mahdah (ibadah yang ketentuannya pasti)/ibadah khassah

(ibadah murni, ibadah khusus), yakni ibadah yang ketentuan dan

pelaksanaannya telah ditetapkan oleh nas dan merupakan sari

ibadah kepada Allah, seperti: salaat, zakat,puasa dan haji.

b. Ibadah Ghoiru Mahdah: sosial, politik, budaya, ekonomi,

pendidikan, lingkungan hidup, kemiskinan dan sebagainya.

Ibadah ditinjau dari segi pelaksanaan dibagi menjadi tiga bentuk,

yaitu:

a. Ibadah jasmaniah rohiah (rohaniah), yaitu perpaduan ibadah

jasmani dan rohani, seperti shalat salat dan puasa.

b. Ibadah rohiah dan maliah, yaitu perpaduan antara ibadah rohani

dan harta, seperti zakat.

25

c. Ibadah jasmaniah, rohiah dan maliah sekaligus, seperti

melaksanakan ibadah haji.

Ibadah ditinjau dari segi kepentingan dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Kepentingan fardi (perorangan), seperti salat dan puasa.

b. Kepentingan ijtima‟i (masyarakat), seperti zakat dan haji.

Ibadah ditinjau dari segi bentuk dan sifatnya ada lima macam,

yaitu:

a. Ibadah dalam bentuk perkataan atau lisan (ucapan ibadah), seperti

berdzikir, berdo‟a, tahmid, dan membaca al-Qur‟an.

b. Ibadah dalam bentuk perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya,

seperti menolong orang lain, jihad, dan mengurus jenazah.

c. Ibadah dalam bentuk pekerjaan yang telah ditentukan wujud

perbuatannya, seperti salat, Zakat dan haji.

d. Ibadah yang tata cara dan pelaksanaannya berbentuk menahan diri,

seperti puasa, i‟tikaf dan ihram.

e. Ibadah yang berbentuk menggugurkan hak, seperti memaafkan

orang yang telah melakukan kesalahan terhadap dirinya dan

membebaskan seseorang yang berhutang kepadanya.

Menurut Sidik Tono dkk Ruang lingkup ibadah pada dasarnya

digolongkan menjadi dua, yaitu:

a. Ibadah Umum, artinya ibadah yang mencakup segala aspek

kehidupan dalam rangka mencari keridaan Allah. Unsur terpenting

agar dalam melaksanakan segala aktivitas kehidupan di dunia ini

26

agar benar-benar bernilai ibadah adalah niat yang ikhlas untuk

memenuhi tuntutan agama dengan menempuh jalan yang halal dan

menjauhi jalan yang haram.

b. Ibadah Khusus, artinya ibadah yang macam dan cara

pelaksanaannya ditentukan dalam syara‟ (ditentukan oleh Allah

SWT dan Nabi Muhammad SAW). Ibadah khusus ini bersifat tetap

dan mutlak, manusia tinggal melaksanakan sesuai dengan

peraturan dan tuntunan yang ada, tidak boleh mengubah,

menambah, mengurangi, seperti tuntunan bersuci (wudlu), shalat,

puasa ramadhan, ketentuan nisab zakat (Tono dkk, 1998: 7).

Untuk memberikan prinsip ibadah yang bersifat final, Islam

memberikan prinsip ibadah sebagai berikut:

a. Yang berhak disembah hanya Allah SWT

b. Ibadah tanpa perantara

c. Ikhlas sendi ibadah yang akan diterima

d. Ibadah sesuai dengan tuntunan

e. Memelihara keseimbangan antara unsur rohani dan jasmani

f. Mudah dan meringankan (Basyir, 2001: 16).

Adapun yang dimaksud ibadah dalam penelitian ini adalah

ibadah shalat dan membaca Al-Qur‟an.

27

3. Pengertian Shalat

Shalat menurut arti bahasa adalah berdo‟a. Sedangkan menurut

istilah syara‟ adalah sistem ibadah yang tersusun dari beberapa

perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbirotul ihram dan

diakhiri dengan salam, berdasar atas syarat-syarat dan rukun-rukun

tertentu.

a. Dasar Hukum Disyariatkannya Shalat

Shalat merupakan ibadah pertama yang diwajibkan

dalam Islam. Kewajiban itu diterima Nabi Muhammad SAW

langsung dari “sidrat al muntaha” sewaktu peristiwa Isra’ dan

Mi’raj. Shalat adalah ibadah pertama yang akan ditanyakan di

hari kiamat. Karena itu, tidak mengherankan kalau ibadah

shalat itu merupakan salah satu dari dua hal yang diwasiatkan

sebelum rasul meninggal dunia.

Ayat-ayat yang memerintahkan untuk menegakkan

shalat berarti suatu bentuk ibadah khusus yang menjadi salah

satu sendi ajaran agama Islam. Karena itu, ibadah yang paling

utama bagi setiap manusia adalah shalat. Dasar kewajiban

shalat diantaranya adalah firman Allah SWT QS Al-

Baqarah:43

28

43. dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah

beserta orang-orang yang ruku'[44].

[44] Yang dimaksud Ialah: shalat berjama'ah dan dapat

pula diartikan: tunduklah kepada perintah-perintah Allah

bersama-sama orang-orang yang tunduk (Departemen Agama

RI, 2004: 8).

Shalat diwajibkan kepada orang-orang yang beriman

dengan ditentukan waktu-waktunya. Allah berfirman dalam

surat An Nisa‟: 103 yang berbunyi:

103. Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu),

ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di

waktu berbaring. kemudian apabila kamu telah merasa

aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa).

Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan

waktunya atas orang-orang yang beriman (Departemen

Agama RI, 2004: 124-125).

29

b. Syarat-syarat Shalat

1) Beragama islam

2) Sudah baligh dan berakal

3) Suci dari hadast

4) Suci seluruh anggota badan, pakaian dan tempat

5) Menutup aurat, laki-laki auratnya antara pusat dan lutut,

sedang wanita seluruh anggota badannya kecuali muka dan

dua belah tapak tangan

6) Masuk waktu yang telah ditentukan untuk masing-masing

shalat

7) Menghadap kiblat

8) Mengetahui mana yang rukun dan mana yang sunah

c. Rukun Shalat

1) Niat

2) Takbiratul ihram

3) Berdiri tegak bagi yang berkuasa ketika shalat fardhu.

Boleh sambil duduk atau berbaring bagi yang sedang sakit

4) Membaca surat Al-Fatihah pada tiap-tiap raka‟at

5) Rukuk dengan tumakninah

6) I‟tidal dengan tumakninah

7) Sujud dua kali dengan tumakninah

8) Duduk antara dua sujud dengan tumakninah

9) Duduk tasyahud akhir dengan tumakninah

30

10) Membaca tasyahud akhir

11) Membaca shalawat nabi pada tasyahud akhir

12) Membaca salam yang pertama

13) Tertib:berurutan mengerjakan rukun-rukun tersebut

d. Yang Membatalkan Shalat

Shalat itu batal (tidak sah) apabila salah satu syarat

rukunnya tidak dilaksanakan atau ditinggalkan dengan sengaja.

Dan shalat itu batal dengan hal-hal yang seperti tersebut di

bawah ini:

1) Berhadast

2) Terkena najis yang tidak dimaafkan

3) Berkata-kata dengan sengaja walaupun dengan satu huruf

yang memberikan pengertian

4) Terbuka auratnya

5) Mengubah niat, misalnya ingin memutuskan shalat

6) Makan atau minum meskipun sedikit

7) Bergerak berturut-turut tiga kali seperti melangkah atau

berjalan sekali yang bersangatan

8) Membelakangi kiblat

9) Menambah rukun yang berupa perbuatan, seperti rukuk dan

sujud

10) Tertawa berbahak-bahak

11) Mendahului imamnya dua rukun

31

12) Murtad, artinya keluar dari Islam (Rifa‟i, 2007: 33-34)

Shalat adalah tiang agama, barang siapa

menegakkan shalat, berarti ia menegakkan agama, dan

barang siapa meninggalkan shalat, berarti merobohkan

agama. Shalat merupakan amalan yang pertama kali dihisab

kelak di akhirat. Jika baik shalatnya, maka baik pula amal

ibadahnya yang lain. Sebaliknya, jika buruk shalatnya,

maka buruk pula amal ibadah lainnya. Shalat merupakan

ibadah yang paling dicintai, paling utama dan paling dekat

dengan Allah SWT. Urgensi shalat ditunjukkan oleh posisi

shalat yang menempati urutan kedua dalam rukun islam

setelah mengucapkan syahadat.

Selain itu, ayat-ayat al-Qur‟an menjelaskan secara

khusus tentang sujud sebanyak 15 kali. Kata shalat

disebutkan di dalam al-Qur‟an sebanyak 99 kali.

Penyebutan yang berulang dan banyak itu tentunya

memiliki tujuan, yaitu menunjukkan pentingnya menjaga

shalat wajib, lima kali dalam sehari, sesuai dengan waktu

yang telah ditentukan.

Landasan yang paling kuat tentang urgensi shalat

adalah bahwa shalat diwajibkan dilangit yang ketujuh.

Kewajiban shalat disampaikan langsung oleh Allah SWT

kepada Rasulullah SAW pada malam Isro‟ dan Mi‟roj.

32

Karena itu, shalat merupakan kewajiban yang harus

dilaksanakan oleh seluruh umat Islam, tanpa terkecuali.

Shalat adalah amalan pertama yang akan dihisab pada hari

Kiamat (Salim, 2009: 17-18). Ketika shalat ditunaikan

dengan baik, maka seorang hamba akan dekat dengan

Rabbnya, lalu Allah SWT menerima shalatnya itu,

keterikatan seorang muslim dengan Rabbnya akan semakin

bertambah dalam bentuk yang sangat spesifik ketika ia

bersujud.

Shalat dinamakan dengan nama as-Sujud karena

shalat merupakan keterikatan langsung antara seorang

hamba dan Rabbnya, dengan maksud mengagungkan dan

bersyukur kepada Allah, memohon rahmat, dan beristighfar

sehingga seorang muslim dapat memetik buah amal

sholehnya, yang mana ia akan mendapat banyak faidah,

baik di dunia maupun di akhirat (Salim, 2009: 22).

Shalat adalah hubungan antara seorang hamba dan

Tuhannya yang dilakukan manusia dengan seluruh

eksistensi jasad, akal, dan jiwanya. Jasad melakukan

berbagai gerakan yang mengungkapkan kekhusyu‟an dan

ketaatan. Akal memahami berbagai makna shalat dan

merasakan pesan dari langit, yakni Al-Qur‟an. Sementara

jiwa dipenuhi ketenangan. Karena pertemuan suci antara

33

manusia dan Penciptanya, yakni shalat sebagai perbuatan

yang diulang-ulang setiap hari dan berlangsung secara

terus-menerus, ia menjadi perbuatan yang berakar kuat

dalam kehidupan seorang Muslim, dan sifatnya pun

berkorelasi, ini adalah bagian formal dari shalat. Perbuatan

yang diulang-ulang tersebut menguasai kesadaran orang

yang selalu melaksanakan shalat, sehingga apabila dia

terlambat dari salah satu kewajiban hingga tidak dapat

melaksanakannya, dia merasa ada sesuatu yang

merugikannya dan bersikap gelisah.

Setiap orang yang menjadikan shalat sebagai bagian

dari hidupnya, melaksanakannya secara spontan dengan

mudah dan gampang, maka dia akan memiliki ketekunan

dalam shalat. Di sana akan ada kaitan antara shalat dan

kebiasaan. Sementara kebiasaan dalam hidup kita bukanlah

sesuatu yang mudah. Lebih dari sembilan persepuluh

perbuatan kita adalah ungkapan berbagai kebiasaan yang

kita peroleh. Lalu ia menentukan seluruh perbuatan dan

tindakan kita. Dengan ini, kebiasaan memberikan kita

kemampuan, kecepatan, kecermatan, dan ketekunan dalam

melaksanakan sesuatu. Pengaruh kebiasaan akan

menentukan sebagian besar perbuatan kita, sehingga

dikatakan bahwa kebiasaan merupakan watak kedua dalam

34

diri manusia. Kebiasaan bisa berkaitan dengan gerakan,

mentalitas ataupun etika seperti kebiasaan berenang,

mengontrol diri, berkonsentrasi, berpikir secara ilmiah, dan

berbagai kebiasaan lainnya.

e. Fungsi shalat dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu jasmani dan

rohani:

a) Aspek Jasmani

Dari aspek jasmani, shalat berfungsi untuk

menimbulkan sifat suka kepada kebersihan, kerapian dan

kerajinan. Shalat yang mensyaratkan harus suci badan,

pakaian, dan tempat dari najis, demikian pula mensyaratkan

bersuci dengan mandi dan wudlu berfungsi mengajarkan

kebersihan. Islam mengajarkan bahwa bersih merupakan

cabang dari iman. Selain mendidik kebersihan dan

kerapian, shalat juga berfungsi mendidik orang rajin dan

mempunyai ketangkasan. Gerakan badan dalam shalat,

berdiri, ruku‟, sujud, dan sebagainya mempunyai peranan

dalam segi kejasmanian.

b) Aspek Rohani

Dari aspek rohani, shalat berfungsi untuk

mengingatkan manusia kepada Tuhannya yang Mahatinggi,

yang telah menciptakan manusia dan alam semesta.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Thaahaa: 14

35

14. Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan

(yang hak) selain Aku, Maka sembahlah aku dan dirikanlah

shalat untuk mengingat aku (Departemen Agama RI, 2004:

432).

Selalu ingat kepada Allah akan mendatangkan

ketenangan hidup, mengajarkan bahwa hanya dengan

mengingat Allah, hati menjadi tenteram sebagaimana

firman Allah SWT dalam QS. Ar Ra‟d: 28

28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka

manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya

dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

Dengan hati yang selalu ingat kepada Allah, akan

lahirlah kekuatan rohaniah pada manusia yang amat besar

artinya dalam menghadapi masalah hidup yang penuh

dengan berbagai macam problema yang seringkali

dirasakan amat berat oleh yang mengalaminya. Dengan

kekuatan rohaniah itu, berbagai macam ujian hidup akan

36

dihadapi dengan kesabaran, pergolakan hidup akan dapat

ditanggapi dengan sikap tenang, rela dan hati yang tenteram

(Basyir, 2001: 50-56).

f. Hikmah-hikmah Shalat menurut Ibnu Rif‟ah Ash-Shilawy

diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar.

b) Sebagai sarana memohon pertolongan.

c) Menjadikan manusia tangguh.

d) Dapat membersihkan dosa.

e) Ditempatkan pada jaminan atau naungan Allah SWT.

f) Membuat hati tenang.

g) Dijauhkan dari neraka Saqar.

h) Hikmah kesehatan melalui gerakan shalat (Ash-Shilawy,

2010: 31-34)

4. Membaca Al-Qur’an

a. Pengertian Al-Qur‟an

Menurut Subhi Shalih dalam (Hakim dan Jaih Mubarok,

2010: 69) Al-Qur‟an berarti bacaan. Ia merupakan kata turunan

(mashdar) dari kata qara’a (fi’il madli) dengan arti ism al-maf’ul,

yaitu maqru‟ yang artinya dibaca. Kata Al-Qur‟an selanjutnya

dipergunakan untuk menunjukkan kalam Allah yang diwahyukan

37

kepada Nabi Muhammad SAW (kalam Allah al-munazzal ila Nabi

Muhammad SAW) (Hakim dan Jaih Mubarok, 2010: 69).

Al-Qur‟an adalah kitab yang sangat mengagumkan bagi

orang-orang yang mau menggunakan akal dan bashirah (mata hati)

untuk memikirkan dan merenungkannya. Tidak ada kitab suci yang

sedemikian besar mendapat perhatian dari penganutnya dibanding

kitab suci al-Qur‟an. Tidak dapat dibantah bahwa sejak

kehadirannya al-Qur‟an telah diapresiasi dan direspon sedemikian

rupa, mulai dari bagaimana cara dan ragam membaca, menulis,

melagukan dan memahaminya Mustaqim (dalam Munjahid, 2007:

ix). Tidak dapat dipungkiri bahwa bagi umat islam, al-Qur‟an

adalah satu-satunya Kitab yang sangat menarik untuk dibaca dan

dihafal, baik untuk tujuan ibadah saja maupun untuk tujuan

memahami lebih lanjut kandungan yang ada didalamnya

(Munjahid, 2007: xii).

Salah satu ibadah lisan kepada Allah SWT yaitu membaca

Al-Qur‟an. Membaca Al-Qur‟an merupakan kewajiban bagi setiap

muslim, sebab Al-Qur‟an adalah pedoman hidup dan bagi yang

membaca adalah ibadah. Adapun perintah membaca Al-Qur‟an

disebutkan dalam firman Allah SWT dalam surat Al „Alaq : 1-5

38

1.Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang

Menciptakan,

2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah,

3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,

4. yang mengajar (manusia) dengan pena,

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Yang paling prinsip dan mutlak tentang pengertian

Al-Qur‟an ini adalah bahwa Al-Qur‟an itu wahyu atau firman

Allah SWT untuk menjadi petunjuk dan pedoman bagi

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.

Di bawah ini akan dikemukakan beberapa pendapat

ulama‟ tentang pengertian Al-Qur‟an, baik ulama‟ Indonesia

maupun ulama‟ luar Indonesia. Di antara mereka itu adalah:

a) K. H. Munawar Khalil, dia menyatakan Al-Qur‟an adalah

firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

SAW, yang bersifat mu‟jizat dengan sebuah surat dari

padanya yang beribadat bagi yang membacanya.

b) Drs. H. M. Khudhari Umar, dia mengemukakan

pendapatnya Al-Qur‟an adalah kalam Allah yang tiada

tandingannya (mu‟jizat) yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW sebagai penutup para nabi dan rasul,

dengan perantara Malaikat Jibril, ditulis dalam mushaf-

mushaf yang disampaikan kepada kita secara mutawatir,

39

serta mempelajarinya merupakan suatu ibadah, dimulai dari

surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Naas.

c) Prof. Dr. T. M. Hasbi Ash-Shiddieqy, dia memberikan

pengertiannya Al-Qur‟an adalah kalam Allah yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad yang ditilawatkan

dengan lisan lagi mutawatir penulisannya.

d) Fazlur Rahman, yang mengartikan Al-Qur‟an adalah

sumber yang mampu menjawab semua persoalan.

e) Imam Fakhrur Razie dan Syekh Mahmud Syaltut, yang

menyatakan Al-Qur‟an adalah lafadz arab yang diturunkan

kepada Nabi Muhammad SAW yang dinukilkan kepada

kita secara mutawatir.

f) Ali Al Shabuni, memberikan pengertian Al-Qur‟an adalah

kalam Allah yang mengandung mu‟jizat yang diturunkan

kepada Nabi atau Rasul-Nya yang penghabisan dengan

perantaraan Malaikat Jibril yang ditulis pada mushaf-

mushaf, dinukilkan kepada kita secara mutawatir,

membacanya adalah ibadah, dimulai dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Naas.

g) Dr. Abdul Wahab Khallaf, dia menyatakan pendapatnya

mengenai Al-Qur‟an adalah kalam Allah yang diturunkan

melalui perantaraan Malaikat Jibril (al-Ruh al-Amin) ke

dalam hati Rasulullah SAW dengan menggunakan bahasa

40

Arab serta makna-makna yang benar untuk dijadikan hujjah

(argumentasi) dalam pengakuannya sebagai Rasul dan

untuk dijadikan sebagai dustur (Undang-undang) bagi

seluruh umat manusia, di mana mereka mendapatkan

petunjuk dari padanya, di samping merupakan amal ibadah

bagi kaum muslimin yang membacanya.

h) Ustadz Farid Wajdi, dia mengemukakan tentang pengertian

Al-Qur‟an adalah wahyu Ilahi yang diturunkan dengan

perantaraan al-Ruh al-Amin (Jibril) atas hati Rasulullah

Muhammad SAW agar menjadi peringatan bagi manusia

seluruh alam (Thoha dkk, 2004: 26).

Dengan memperhatikan apa yang sudah disampaikan

dan dijelaskan oleh para pakar dan ulama‟ mengenai pengertian

Al-Qur‟an di atas, maka pengertian tersebut dapat dirangkum

sebagai berikut:

a) Wahyu atau firman Allah SWT

b) Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW

c) Dengan perantaraan Malaikat Jibril, atau dengan cara

lain

d) Menggunakan Bahasa Arab

e) Untuk pedoman dan petunjuk bagi manusia

f) Merupakan mu‟jizat Nabi Muhammad SAW yang

terbesar

41

g) Diterima oleh umat islam secara mutawatir (Thoha dkk,

2004: 27-28).

Dengan membaca Al-Qur‟an bertujuan memberikan

pengetahuan kepada siswa yang mampu mengarah kepada:

a) Kemantapan membaca susuai dengan syarat-syarat

yang telah ditetapkan dan menghafal ayat-ayat atau

surat-surat yang mudah bagi mereka.

b) Kemampuan memahami kitab Allah secara sempurna,

memuaskan akal dan mampu menenangkan jiwanya.

c) Kesanggupan menerapkan ajaran Islam dalam

menyelesaikan problema hidup sehari-hari.

d) Kemampuan memperbaiki tingkah laku siswa melalui

metode pengajaran yang tepat.

e) Kemampuan memanifestasikan keindahan retorika dan

uslub Al-Qur‟an.

f) Penumbuhan rasa cinta dan keagungan Al-Qur‟an

dalam jiwanya.

g) Pembinaan pendidikan Islam berdasarkan sumber-

sumbernya yang utama dari al-Qur‟an al-Karim (Thoha

dkk, 2004: 33)

b. Fungsi-fungsi Al-Qur‟an

Dari sudut isi atau substansinya, fungsi Al-Qur‟an sebagai

tersurat dalam nama-namanya adalah sebagai berikut:

42

a) Al-huda (petunjuk). Dalam Al-Qur‟an terdapat tiga katagori

tentang posisi Al-Qur‟an sebagai petunjuk. Pertama, petunjuk

bagi manusia secara umum. Kedua, Al-Qur‟an adalah petunjuk

bagi orang-orang yang bertaqwa. Ketiga, petunjuk bagi orang-

orang yang beriman.

b) Al-furqan (pemisah). Dalam Al-Qur‟an dikatakan bahwa untuk

membedakan dan bahkan memisahkan antara yang hak dan

batil, atau antara yang benar dengan yang salah.

c) Al-syifa (obat). Dalam Al-Qur‟an dikatakan bahwa ia berfungsi

sebagai obat bagi penyakit-penyakit yang ada dalam dada

(psikologis).

d) Al-mau‟izhah (nasihat). Dalam Al-Qur‟an dikatakan bahwa ia

berfungsi sebagai nasihat bagi orang-orang yang bertaqwa

(Hakim dan Jaih Mubarok, 2010: 70-71).

B. Kemandirian Belajar

1. Pengertian Kemandirian

Menurut Chabib Thoha Kemandirian merupakan sifat dari

perilaku mandiri yang merupakan salah satu unsur sikap. Kemandirian

adalah bentuk sikap terhadap objek di mana individu memiliki

independensi yang tidak terpengaruh terhadap orang lain . Para ahli

mendefisinikan (dalam Thoha: 121-122) Brawer mengartikan

kemandirian suatu perasaan otonom, sehingga pengertian perilaku

43

mandiri adalah suatu kepercayaan pada diri sendiri, dan perasaan

otonomi diartikan sebagai perilaku yang terdapat dalam diri seseorang

yang timbul karena kekuatan dorongan dari dalam tidak karena

terpengaruh oleh orang lain. Newcomb menggambarkan hubungan

antara dorongan motif dan sikap serta nilai. Keduanya memiliki

hubungan yang bersifat herarkhis, dorongan melahirkan motif, motif

mendorong munculnya sikap, dan sikap yang relatif konstan akan

membentuk sistem nilai. Sikap kemandirian menunjukkan adanya

konsistensi organisasi tingkah laku pada seseorang sehingga tidak

goyah, memiliki self reliance atau kepercayaan kepada diri sendiri.

Bathia berpendapat bahwa perilaku mandiri merupakan perilaku yang

aktivitasnya diarahkan pada diri sendiri, tidak mengharapkan

pengarahan dari orang lain dalam melakukan pemecahan masalah yang

dihadapi. Perilaku mandiri akan membuat seseorang memiliki identitas

diri yang jelas, mempunyai otonomi yang lebih besar sehingga orang

tersebut menunjukkan adanya perkembangan pribadi yang terintegrasi

dan lebih terkontrol dorongan-dorongannya. Perilaku mandiri dapat

diartikan sebagai kebebasan seseorang dari pengaruh orang lain. Ini

berarti bahwa orang yang berperilaku mandiri mempunyai kemampuan

untuk menemukan sendiri apa yang harus dilakukan, menentukan

dalam memilih kemungkinan-kemungkinan dari hasil perbuatannya

dan akan memecahkan sendiri masalah-masalah yang dihadapi tanpa

harus mengaharapkan bantuan orang lain (dalam Thoha: 121-122).

44

2. Ciri-ciri Kemandirian

a. Mengetahui secara tepat cita-cita yang hendak dicapainya

b. Percaya pada nasib dari Allah SWT, tetapi memahami bahwa

semua manusia diberikan kesempatan yang sama dalam berusaha

untuk memperoleh nasib bagi yang membacanya adalah

ibadahterbaik, sesuai cita-citanya.

c. Percaya diri, dapat dipercaya dan percaya pada orang lain.

d. Mengetahui bahwa sukses adalah kesempatan bukan hadiah.

e. Membekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang berguna

untuk mencari nafkah dalam masyarakat modern.

f. Mensyukuri nikmat Allah SWT.

Kemandirian perwujudannya perlu dilaksanakan dan perlu pula

terus dibina dan dikembangkan sepanjang kehidupan masing- masing.

Pribadi mandiri merupakan juga kemampuan mengendalikan atau

pengelolaan diri. Dengan kata lain, sukses tergantung pada bagaimana

seseorang mengendalikan atau mengelola (memanage) dirinya sendiri

di tengah-tengah kehidupan masyarakat modern yang kondisinya

ternyata semakin berat (Nawawi, 1993: 341-377).

3. Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian dapat

dibedakan dari dua arah, yakni faktor dari dalam dan luar. Faktor dari

dalam diri anak adalah antara lain faktor kematangan usia dan jenis

kelamin. Anak semakin tua usia cenderung semakin mandiri, dan ada

45

kecenderungan anak laiki-laki lebih mandiri daripada anak perempuan

Conger (dalam Thoha, 1996: 124). Di samping itu intelegensia anak

juga berpengaruh terhadap kemandirian anak.

Adapun faktor dari luar yang mempengaruhi kemandirian anak

adalah sebagai berikut:

a. Faktor kebudayaan, sebagaimana dikemukakan oleh Muser (dalam

Thoha, 1996: 125) bahwa kemandirian dipengaruhi oleh

kebudayaan. Masyarakat yang maju dan kompleks tuntutan

hidupnya cenderung mendorong tumbuhnya kemandirian

dibanding dengan masyarakat yang sederhana.

b. Pengaruh keluarga terhadap kemandirian anak adalah meliputi

aktivitas pendidikan dalam keluarga, kecenderungan cara mendidik

anak, cara memberikan penilaian kepada anak, bahkan sampai

kepada cara hidup orang tua berpengaruh terhadap kemandirian

anak (Thoha, 1996: 121

4. Pengertian Belajar

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur

yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan

jenjang pendidikan (Syah, 2003: 89).

Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk

mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan

atau pengalaman-pengalaman (Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, 2008:

12).

46

Belajar adalah proses perubahan di dalam diri manusia

(Ahmadi, 1991: 15).

Menurut Slameto, “Belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (Slameto, 1987: 2).

Belajar merupakan suatu proses psikologi yang menghasilkan

perubahan-perubahan ke arah kesempurnaan. Sumadi Suryabrata

(dalam Thoha, 1996: 126) mengartikan belajar sebagai:

a. Aktivitas yang menghasilkan perubahan pada individu yang belajar

(dalam arti behavioral changes) baik aktual maupun potensial

b. Perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kemampuan

baru dalam waktu yang relatif lama

c. Perubahan itu terjadi karena usaha

5. Jenis-jenis Belajar

a. Belajar bagian (part learning, fractioned learning)

Dalam hal ini individu memecah seluruh materi pelajaran

menjadi bagian-bagian yang satu sama lain berdiri sendiri. Sebagai

lawan dari cara belajar bagian adalah cara belajar keseluruhan atau

belajar global.

b. Belajar dengan wawasan (learning by insight)

Konsep ini diperkenalkan oleh W. Kohler yang

mengartikan wawasan ini merupakan pokok utama dalam

47

pembicaraan psikologi belajar dan proses berfikir. C. E. Osgood

menganggap wawasan sebagai salah satu bentuk atau wujud dari

asosiasi stimulus-respons (S-R). Dan G. A. Miller berpendapat

bahwa wawasan barangkali merupakan kreasi dari rencana

penyelesaian (meta program) yang mengontrol rencana-rencana

pola tingkah laku yang telah terbentuk.

c. Belajar diskriminatif (discriminatif learning)

Belajar diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk

memilih beberapa sifat situasi stimulus dan kemudian

menjadikannya sebagai pedoman dalam bertingkah laku, dengan

pengertian ini maka dalam eksperimen subyek diminta untuk

berespon secara berbeda-beda terhadap stimulus yang berlainan.

d. Belajar global/keseluruhan (global whole learning)

Di sini bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhan

berulang sampai individu menguasainya. Lawan dari belajar

bagian, metode belajar ini sering juga disebut metode Gestalt.

e. Belajar insidental (incidental learning)

Belajar disebut insidental bila tidak ada instruksi atau

petunjuk yang diberikan pada individu mengenai materi belajar

yang akan diujikan kelak. Dalam kehidupan sehari-hari, belajar ini

merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu di antara para

ahli belajar insidental ini merupakan bahan pembicaraan yang

sangat menarik, khususnya sebagai bentuk belajar.

48

f. Belajar instrumental (instrumental learning)

Dalam hal ini maka salah satu bentuk belajar instrumental

yang khusus adalah pembentukan tingkah laku. Di sini individu

diberi hadiah bila ia bertingkah laku sesuai dengan tingkah laku

yang dikehendaki, dan sebaliknya ia dihukum bila memperlihatkan

tingkah laku yang tidak sesuai dengan yang dikehendaki. Sehingga

akhirnya akan terbentuk tingkah laku tertentu.

g. Belajar intensional (intentional learning)

Belajar dengan arah tujuan, merupakan lawan dari belajar

insidental.

h. Belajar laten (latent learning)

Dalam beajar laten, perubahan-perubahan tingkah laku

yang terlihat tidak terjadi segera, dan oleh karena itu disebut laten.

Dalam penelitian mengenai ingatan, belajar ini diakui memang ada

yaitu dalam bentuk belajar insidental.

i. Belajar mental (mental learning)

Perubahan kemungkinan tingkah laku yang terjadi di sini

tidak nyata terlihat, melainkan hanya berupa perubahan proses

kognitif dari bahan yang dipelajari. Ada tidaknya belajar mental ini

sangat jelas terlihat pada tugas-tugas yang sifatnya motoris,

sehingga atas dasar ini perumusan operasional juga menjadi sangat

berbeda. Ada yang mengartikan belajar mental sebagai belajar

49

dengan cara melakukan observasi dari tingkah laku orang lain,

membayangkan gerakan orang lain dan lain-lain.

j. Belajar produktif (productive learning)

R. Berguis (1964) memberikan arti belajar produktif

sebagai belajar dengan transfer yang maksimum. Kemungkinan

untuk melakukan transfer tingkah laku dari satu situasi ke situasi

lain. Belajar disebut produktif bila individu mampu mentransfer

prinsip menyelesaikan satu persoalan dalam satu situasi ke situasi

lain.

k. Belajar verbal (verbal learning)

Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal

dengan melalui latihan dan ingatan (Slameto, 1987: 5-8).

6. Ciri-ciri Belajar

Dari beberapa definisi para ahli, dapat disimpulkan adanya

beberapa ciri belajar, yaitu:

a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change

behavior). Ini berarti bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati

dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku dari tidak

tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa

mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat

mengetahui ada tidaknya hasil belajar.

b. Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti bahwa

perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu

50

tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi, perubahan

tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup.

c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat

proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut

bersifat potensial.

d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.

e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu

yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan

untuk mengubah tingkah laku (Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni,

2008: 15-16).

7. Prinsip-prinsip belajar

Dari beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli bisa

dirangkum prinsip-prinsip belajar antara lain sebagai berikut:

a. Belajar akan berhasil jika disertai kemauan dan tujuan tertentu.

b. Belajar akan lebih berhasil jika disertai berbuat, latihan dan

ulangan.

c. Belajar lebih berhasil jika memberi sukses yang menyenangkan.

d. Belajar lebih berhasil jika tujuan belajar berhubungan dengan

aktivitas belajar itu sendiri atau berhubungan dengan kebutuhan

hidupnya.

e. Belajar lebih berhasil jika bahan yang sedang dipelajari dipahami,

bukan sekedar menghafal fakta.

51

f. Dalam proses belajar memerlukan bantuan dan bimbingan orang

lain.

g. Hasil belajar dibuktikan dengan adanya perubahan dalam diri si

pelajar.

h. Ulangan dan latihan perlu akan tetapi harus didahului oleh

pemahaman. (Mustaqim, 2010: 69).

Menurut Baharudin dan Esa Nur Wahyuni Proses belajar

adalah serangkaian aktivitas yang terjadi pada pusat saraf individu

yang belajar. Proses belajar terjadi secara abstrak, karena terjadi secara

mental dan tidak dapat diamati. Oleh karena itu, proses belajar hanya

dapat diamati jika ada perubahan perilaku dari seseorang yang berbeda

dengan sebelumnya. Proses Belajar dapat diartikan sebagai tahapan

perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi

dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti

berorientasi ke arah yang lebih maju daripada keadaan sebelumnya

(Syah, 2003: 113).

Belajar Mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong

oleh motif untuk menguasai sesuatu kompetensi, dan dibangun dengan

bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki. Penetapan

kompetensi sebagai tujuan belajar, dan cara pencapaiannya baik

penetapan waktu belajar, tempat belajar, irama belajar, tempo belajar,

cara belajar, sunber belajar, maupun evaluasi hasil belajar (Mujiman,

2007: 1-2).

52

8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Menurut uraian H.C Witherington dan Lee J. Cronbach

Bapemsi (dalam Mustaqim, 2010: 69-70) faktor-faktor serta kondisi-

kondisi yang mendorong perbuatan belajar bisa diringkas sebagai

berikut:

a. Situasi belajar (kesehatan jasmani, keadaan psikis, pengalaman

dasar)

b. Penguasaan alat-alat intelektual

c. Latihan-latihan yang terpencar

d. Penggunaan unit-unit yang berarti

e. Latihan yang aktif

f. Kebaikan bentuk dan sistem

g. Efek penghargaan (reward) dan hukuman

h. Tindakan-tindakan pedagogis

i. Kapasitas dasar

C. Hubungan antara Keaktifan Beribadah dengan Kemandirian Belajar

Siswa

Dalam beribadah harus senantiasa menjaga kesucian baik secara

jasmani maupun rohani. Dalam artian jasmani (badan, pakaian, dan

tempat) dan rohani (hati, pikiran dan perasaan). Jika dua hal tersebut dapat

terjaga dengan sempurna maka akan berpengaruh terhadap kepribadian

seseorang, khususnya berkaitan dengan sikap kemandiriannya mengenai

53

rutinitas dalam kehidupan sehari-hari. Kemandirian merupakan salah satu

aspek kepribadian yang sangat penting bagi setiap insan manusia.

Seseorang dalam menjalani kehidupan tidak akan terlepas dari cobaan,

tantangan maupun rintangan. Seseorang yang memiliki kemandirian tinggi

mampu menghadapi segala permasalahan yang dihadapi.

Faktor dari dalam yang sangat menentukan perilaku mandiri adalah

kekuatan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Bagi anak yang

memiliki kepercayaan dan keyakinan yang kuat terhadap agama, mereka

cenderung untuk memiliki sifat mandiri yang kuat. Hal ini dapat dilihat

dalam beberapa ayat sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-

Mudatsir: 38)

38. tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,

18. dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain[1252].

dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk

54

memikul dosanya itu Tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikitpun

meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. Sesungguhnya yang

dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada azab

Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihatNya[1253] dan mereka

mendirikan sembahyang. dan Barangsiapa yang mensucikan dirinya,

Sesungguhnya ia mensucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. dan

kepada Allahlah kembali(mu).

[1252] Maksudnya: masing-masing orang memikul dosanya sendiri-

sendiri.

[1253] Sebagian ahli tafsir menafsirkan bil ghaib dalam ayat ini ialah

ketika orang-orang itu sendirian tanpa melihat orang lain.

Dari ayat tersebut, jika seseorang meyakini bahwa dirinya tidak

akan dikenai beban atas perbuatan yang dilakukan orang lain, ia akan

bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya sendiri, akan

menimbulkan kesadaran dalam diri seseorang tersebut sikap jujur dan

kesatria, serta tidak akan melemparkan tanggung jawab kepada orang lain.

Hal itu disebutkan dalam QS Ali Imran: 139

139. janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu

bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi

(derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.

55

Jika orang itu benar-benar beriman kepada Allah SWT tidak ada

tempat untuk khawatir, sedih dan putus asa, seseorang akan bangkit rasa

percaya kepada diri sendiri, mereka merasa mampu untuk menghadapi

semua masalah yang dijumpainya (Thoha, 1996: 124-125).

Ibadah mempunyai makna sebagai ketaatan yang dapat diartikan

bahwa pada dasarnya manusia mempunyai kewajiban untuk bertaqwa,

yakni menjalankan semua perintah Allah SWT dan menjauhi semua

larangan-Nya. Ketaatan beribadah dapat dihubungkan dengan belajar

dapat diartikan bahwa setiap siswa harus memenuhi kewajibannya sebagai

seorang siswa, yakni dengan belajar. Seseorang yang menjalankan ibadah

secara rutin dan tekun baik shalat maupun membaca al-Qur‟an dapat

diartikan bahwa seseorang tersebut mempunyai ketaatan yang tinggi dalam

menunaikan kewajibannya. Pada umumnya aktivitas yang dilakukan

secara teratur akan membentuk perilaku yang konsisten terhadap

kewajiban setiap orang. Ketika seseorang memahami makna sebenarnya

akan makna dan arti beribadah, maka apa yang dilakukan akan sesuai

dengan ketentuan.

Berkaitan dengan hal tersebut, keterkaitan keaktifan beribadah

dengan kemandirian belajar dapat diartikan bahwa dengan ibadah yang

aktif dalam arti rutin dan tekun, maka akan terbentuk pola hidup yang

teratur dan tertanamnya rasa tanggung jawab yang penuh. Hal tersebut

tentunya akan berhubungan dalam menjalankan kewajibannya sebagai

seorang siswa yakni dapat meningkatkan kemandirian siswa. Dalam hal

56

belajar seorang anak yang ibadahnya dilakukan secara mandiri dengan

kata dasar atas kemauan sendiri tanpa adanya tekanan dari orang maka

anak tersebut dengan sendirinya sadar akan pentingnya belajar.

Mencermati paparan diatas, penulis dapat memberikan kesimpulan

bahwa hubungan antara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar

sangatlah bernilai tinggi dikarenakan banyak berpengaruh positif dalam

pembentukan kemandirian siswa. Dengan aktif beribadah seseorang akan

lebih terlatih dalam kemandiriannya, karena seseorang yang mandiri tidak

bergantung pada orang lain, selalu berusaha menghadapi dan memecahkan

masalah yang ada. Seperti halnya dalam belajar, seseorang yang mandiri

dalam belajarnya cenderung akan lebih berhasil dibandingkan siswa yang

tingkat kemandirian belajarnya rendah.

57

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Gambaran Umum Sekolah

a. Nama sekolah : SMK N 1 PABELAN

b. Status : Negeri

c. PBM : Pagi pukul 07.00-13.45wib

d. Alamat Sekolah : Jl. Salatiga-Dadapayam Km. 08, Pabelan,

kab. Semarang

e. RT/RW : 05/03

f. Desa : Sumberejo

g. Kecamatan : Pabelan

h. Kabupaten : Semarang

i. Telp./fax : -

j. Email : [email protected]

k. Nomor statistik : 32103220502

2. Visi dan Misi Sekolah

a. Visi

Menyelenggarakan sekolah unggul, dengan maksud mencetak

tenaga siap kerja di perusahaan, siap berwirausaha dan/atau studi

lanjut.

58

b. Misi

1) Menyiapkan tamatan yang mempunyai keseimbangan antara soft

kompetensi dan hard kompetensi.

2) Menyiapkan tamatan yang siap bersaing di pasar global.

3) Menyiapkan tamatan yang mampu menerapkan sikap wirausaha.

4) Menyelenggarakan sekolah dengan suasana aman,indah,bersih dan

teratur.

5) Menyelenggarakan sekolah sebagai pusat kegiatan masyarakat

kecil yang indah, sebagai sumbangan sebagai masyarakat madani.

6) Menyiapkan tamatan yang berkeinginan meneruskan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi.

3. Keadaan Fisik Sekolah

a. Luas tanah : 11194 m2

b. Jumlah Ruang Kelas : 18 lokal, 12 yang aktif

c. Ukuran Ruang Kelas : 63m2

d. Bangunan yang lain yang ada :

1) Ruang kepala sekolah : 42m2

2) Ruang tata usaha : 63m2

3) Ruang guru : 8x12

4) Kamar mandi 10 : 4,5m2

5) Dapur : 24m2

6) Ruang tamu : 42m2

59

7) Ruang arsip : 13,5m2

8) Perpustakaan : 96m2

9) 3 ruang gudang : 15m2,30m

2,24m

2

10) Lab IPA : 63m2

11) Lab. Komputer : 120m2

12) Bengkel TSM : 120m2

13) Bengkel Tata busana : 3( 9m x 8m)

14) Kantin : 4 kantin ukuran 4m2

15) Tempat parkir : 9m x 35m2

16) Ruang ibadah : 11m x 11m

17) Lapangan olah raga : 90m x 60m

4. Kondisi Lingkungan Sekolah

SMK N 1 Pabelan adalah salah satu SMK Negeri yang berada di

wilayah kabupaten Semarang. SMK Negeri 1 Pabelan merupakan sekolah

baru yang berdiri pada tahun 2010. Situasi dan kondisi lingkungan sekolah

SMK N 1 Pabelan sudah cukup memadai untuk menunjang proses

pembelajaran. Lokasi sekolah yang terletak di daerah pedesaan dan

persawahan dengan perumahan penduduk menjadikan aktivitas belajar

mengajar menjadi nyaman dan tenang. Sehingga siswa dapat belajar

dengan baik dan lebih konsentrasi pada pelajaran.

60

5. Fasilitas Sekolah

a. Ruang Kelas

Secara umum SMK Negeri 1 Pabelan memiliki 18 ruang kelas,

dan berdasarkan pengamatan terdapat 15 ruang yang terpakai secara

aktif. Enam ruang kelas untuk kelas X yang terdiri dari satu ruang

kelas TKR dan TB, dua kelas TSM dan RPL. 5 kelas untuk kelas XI,

yaitu satu ruang kelas TB, dua ruang kelas untuk TSM, dan dua untuk

ruang kelas RPL. Ruang kelas XII terdiri dari 4 ruang, yaitu dua untuk

ruang kelas TSM, satu untuk ruang kelas RPL, dan satu untuk ruang

kelas TB.

Secara umum fasilitas yang ada di masing-masing kelas adalah

black board, penghapus, meja, kursi, gambar presiden dan wakilnya,

buku absen, alat kebersihan, atribut lain karya siswa.

b. Ruang Perpustakaan

SMK N I Pabelan memiliki satu buah perpustakaan yang

dikelola oleh petugas khusus, dikepalai oleh seorang koordinator yang

ada dalam kegiatan operasionalnya dibantu oleh pengelola

administrasi, pembina koleksi-koleksi, seksi katalogisasi, dan seksi

pelayanan. Buku-buku yang ada diperpustakaan SMK N I Pabelan

meliputi buku tunjangan, buku pegangan guru dan buku teks siswa.

Selain buku-buku tersebut perpustakaan juga menyediakan majalah

dan koran-koran. Fasilitas yang bisa diamati diperpustakaan adalah

tempat duduk yang disediakan untuk siswa , 1 set komputer, meja

61

petugas, papan struktur organisasi, 3 buah meja baca. buah rak buku

penunjang, almari buku, almari majalah, 19 buah kursi duduk, 2 buah

meja kerja, buah televisi, 1 buah meja informasi, 1 buah kotak kartu

peminjaman, 1 buah rak buku referensi, dan tata tertib siswa.

Perpustakaan yang dimiliki oleh sekolah ini kurang menunjang

dalam proses pembelajaran, karena buku-buku yang terdapat

diperpustakaan kurang memadai dan kurang lengkap yang digunakan

sebagai acuan dalam kegiatan proses pembelajaran. Di samping itu

juga berbagai buku yang ada di perpustakaan yang dapat digunakan

sebagai penunjang untuk memperlancar kegiatan yang bersifat non

pembelajaran juga kurang.

Namun dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan

yang sangat pesat sehingga diperlukan berbagai buku yang relevan

dengan tuntutan pembelajaran. Adapun upaya yang dilakukan oleh

sekolah untuk menambah buku-buku perpustakaan antara lain

sumbangan pusat untuk buku-buku penunjang seperti buku-buku

tekhnik, dan buku pedoman, sumbangan daerah untuk buku agama,

dan RAPBS untuk membeli kamus, ensiklopedia, dan kadang juga

digunakan untuk membeli beberapa buku penunjang yang dirasa masih

kurang.

Ketika saat memasuki perpustakaan untuk membaca baik

siswa ataupun tamu yang berkunjung mendapatkan pelayanan yang

ramah dari petugas perpustakaan, pengunjung perpustakaan wajib

62

mengisi buku tamu dan mengisi daftar peminjam buku untuk

memudahkan petugas perpustakaan mencatatnya. Di dalam

menjalankan tugas-tugasnya, para petugas perpustakaan harus

berpedoman pada aturan yang ada serta harus selalu melaporkan segala

sesuatu yang berkaitan dengan perpustakaan kepada koordinator

perpustakaan. Untuk memudahkan berlangsungnya kegiatan dalam

perpustakaan sistem peminjaman buku oleh siswa yaitu siswa wajib

membawa kartu perpustakaan untuk diisi oleh petugas sebagai tanda

peminjaman dan pengembalian buku. Apabila siswa terlambat

mengembalikan buku sesuai waktu yang tertera maka siswa dapat

dikenakan denda sesuai dengan tata tertib yang terdapat pada

perpustakaan (tata tertib perpustakaan terlampir). Melihat persediaan

buku dan fasilitas penunjang yang sudah ada seperti yang terpapar

diatas, kemudian ditambah lagi kedisiplinan dalam pengaturan yang

berkaitan dengan perpustakaan, maka suatu proses pengembangan

ilmu akan dapat berjalan lancar sehingga dapat menarik siswa untuk

selalu membaca keperpustakaan. Untuk lebih jelasnya mengenai

proses peminjaman buku terdapat dalam lampiran.

c. Bengkel-Bengkel

SMK N I Pabelan merupakan sekolah kejuruan yang sistem

belajarnya tidak hanya memfokuskan pada belajar teori saja tetapi juga

pada praktek langsung di bengkel-bengkel yang telah disediakan oleh

jurusan masing-masing sehingga nantinya siswa memilki skill yang

63

cukup untuk langsung terjun ke masyarakat. Bengkel-bengkel yang

dimiliki oleh SMK N I Pabelan diantaranya adalah:

1) Bengkel rekayasa perangkat lunak (RPL)

Pada bengkel rekayasa perangkat lunak ini memiliki

satu laboratorium yaitu bengkel RPL, Fasilitas yang ada dalam

ruangan ini adalah komputer 20 unit, 1 tripod screen dan lcd

proyektor, obeng tool set, meja dan kursi kerja, komponen-

komponen komputer, papan tulis, lcd proyektor, audio sound

sistem, almari alat, pemadam kebakaran, kotak pppk dan 1 set

printer.

2) Bengkel teknik sepeda motor

Fasilitas yang ada pada ruangan ini adalah meja dan

kursi kerja guru, 1 tripod screen dan lcd proyektor, kotak pppk,

oli, bensin, kompresor, sepeda motor 10 unit, alat pemadam

kebakaran, tanggem, peralatan las listrik dan karbit, kunci tool

sett, stand kelistrikan, back lift, stand enginer, rak alat, almari

alat, troli.

3) Bengkel tata busana

Fasilitas yang ada pada ruangan ini adalah mesin jahit

manual 18, mesin obras kecil 1, obras hight speed 2, mesin

jahit hight speed 3, mesin wool soom 1, paspop 21, meja

potong besar 2, meja kursi, peralatan jahit, alat kebersihan,

almari display 1, setrika 5, mesin doble needly, mesin single

64

needly, peralatan dan bahan, kotak pppk, pemadam kebakaran

dan 1 lcd proyektor.

Fasilitas tersebut diatas merupakan penunjang proses

belajar mengajar, sehingga siswa tidak hanya menerima

pelajaran teori saja melainkan siswa juga praktek pada

bengkel-bengkel sesuai dengan jurusan yang dipilih atau

ditentukan berdasarkan nilai. Pada tiap bengkel juga

terdapat struktur organisasi kepengurusan bengkel.

d. Ruang BK

Secara umum setiap sekolah-sekolah memiliki ruangan BK.

Fungsi daripada ruang BK sangatlah penting terutama bagi siswa yang

memiliki permasalahan di sekolah yang tidak dapat untuk

memecahkannya sehingga diperlukannya ruang BK. Keterkaitan

antara ruang BK yang khusus dengan tenaga ahli (konselor) seolah

tidak mudah untuk dipisahkan dalam organisasi sekoiah, yang

didalamnya terdapat berbagai individu yang unik dan beragam.

Peranan yang sangat utama dalam BK yaitu menangani

permasalahan ataupun kasus para siswa secara face to face yang

membutuhkan asas kerahasiaan. Dalam ruangan BK, siswa sebagai

klien tidak akan merasa canggung untuk berkonsultasi dan

mengungkapkan permasalahannya baik yang menyangkut pribadi

maupun masalah prestasi di sekolah kepada guru BK.

65

Di dalam penanganannya terhadap siswa bermasalah,

disediakan beberapa layanan oleh BK, antara lain:

1) Layanan Orientasi

Layanan ini diberikan khususnya terhadap para siswa

baru yang akan memasuki dunia sekolah lanjutannya. Para

siswa lebih ditekankan untuk dapat menyesuikan lingkungan

sekolah yang baru mereka masuki. Dengan adanya

penyesaaian diri dan lingkungan secara mendalam, maka

akan dapat dengan mudahnya mendukung keberhasilan siswa

tersebut.

2) Layanan Informasi

Layanan ini diberikan kepada siswa sebagai modal

pengetahuan serta berbagai macam pemahaman tentang hal-

hal yang berguna untuk mengenal ciri, sehingga nantinya dapat

mengembangkan diri pribadinya sebagai seorang pelajar.

3) Layanan Penempatan

Layanan Penempatan ini merupakan salah satu

layanan yang sangat penting sekali fungsinya karena dengan

layanan inilah para siswa dapat diketahui bagaimana bakat,

minat serta kemampuannya secara optimal, sehingga siswa

dapat memahami jati dirinya untuk dapat berkembang dengan

baik. Salah satunya jika siswa memiliki permasalahan

66

mengenai penjurusan kelas karena belum dapat memahami diri

pribadinya.

4) Layanan Pembelajaran

Layanan ini dimaksudkan untuk membantu siswa agar

dapat secara optimal meningkatkan kemampuan yang

dimilikinya, seperti dalam kegiatan belajar di sekolah mereka

harus dapat menentukan strategi yang digunakan dalam

materi pelajaran yang susah untuk dikuasai serta dapat

menentukan mata pelajaran yang benar-benar sesuai dengan

ketepatan otak, sehingga memudahkan siswa lebih terampil

dalam belajar.

5) Layanan Konseling Perorangan

Layanan konseling perorangan yamg memungkinkan

bagi siswa SMK N I Pabelan yang memiliki pribadi/yang

memerlukan asas kerahasiaan sehingga perlu mendapat

layanan konseling perorangan (tatap muka).

6) Layanan Konseling Kelompok

Layanan konseling kelompok memungkinkan siswa

mendapatkan kesempatan untuk pengentasan masalah yang

dialami melalui dinamika kelompok.

7) Layanan Bimbingan Kelompok

Dengan Layanan Bimbingan Kelompok dimaksudkan

agar siswa dapat diajak untuk bersama-sama mengemukaan

67

pendapat tentang sesuatu dan membicarakan topik-topik

penting, mengembangkan nilai-nilai tentang hal tersebut, dan

mengembangkan langkah-langkah bersama untuk membahas

permasalahan dalam kelompok. Berbagai layanan tersebut

diberikan berdasarkan mekanisme kerja yang terarah.

Di dalam memberikan layanan bimbingan konseling,

tidak terlepas dari kegiatan pendukung BK yang meliputi

kegiatan pokok aplikasi instruman BK, himpunan data,

konvensi kasus, kunjungan rumah, dan alih tangan kasus. Semua

jenis kegiatan pendukung itu dilaksanakan di SMK N I Pabelan

dan secara langsung dikaitkan pula pada empat bidang

bimbingan yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial,

bimbingan belajar, dan karir serta disesuaikan dengan

kebutuhan siswa melalui fungsi dalam bimbingan konseling.

e. Ruang Tata Usaha

Setiap sekolah tentunya memiliki ruang tata usaha yang

merupakan ruangan bagi pegawai atau petugas yang mengurus semua

kegiatan yang berhubungan dengan administrasi sekolah. Ruang tata

usaha SMK N I Pabelan dipimpin oleh seorang Kepala Tata Usaha dan

ruang tata usaha ini digunakan sebagai tempat kerja para pegawai tata

usaha (TU), sebagai tempat pembayaran SPP oleh siswa, sebagai

tempat administrasi siswa, pegawai, guru, sarana prasarana dan

68

infentarisasi sarana prasarana sekolah, penanganan, pengelolaan, dan

pengolahan administrasi sekolah dan administrasi keuangan sekolah.

Fasilitas-fasilitas yang terdapat di ruang tata usaha SMK N I

Pabelan adalah perlengkapan kegiatatan administrasi, yaitu komputer 4

buah, printer, mesin Stensil, filing Cabinet/almari, meja 6 buah, kursi 6

buah.

f. Ruang Osis dan pramuka

SMK N I Pabelan memiliki organisasi siswa yang dikenal

dengan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah). Pengurus organisasi

ini adalah siswa-siswa SMK N I Pabelan dan anggotanya adalah

seluruh siswa. OSIS dibina oleh beberapa pembina selaku pimpinan

yang mengawasi segala kegiatan yang dilakukan. Adapun kegiatan

yang menjadi tanggung jawab OSIS, seperti misalnya: pelaksanaan

upacara bendera setiap senin, penerimaan mahasiswa baru, lomba-

lomba tiap bulan atau tahun, dan OSIS juga selalu dilibatkan dalam

membantu guru dalam melaksanakan program sekolah. Ruang OSIS

juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas penunjang, meliputi Bendera

Merah Putih, gambar Presiden dan Wakil Presiden, bendera/logo SMK

N I Pabelan, bendera OSIS, papan tulis, meja dan kursi, peralatan

upacara, struktur pengurus OSIS dan lambang Negara. Ruangan OSIS

ini berfungsi sebagai ruangan tempat menyimpan pakaian perangkat

upacara, serta tempat bertukar pikiran para pengurus OSIS baik

sebelum maupun sesudah melakukan kegiatan sekolah.

69

g. Ruang Guru Dan Pegawai

Fasilitas yang terdapat diruang guru adalah meja kerja guru 26

buah, kursi kayu 26 buah, komputer dan print, papan nama-nama guru,

papan jadwal guru mengajar, presiden dan wapres, gambar burung

garuda, 2 buah almari, papan pengumuman, papan kalender

pendidikan, kode etik guru. Dalam menjalankan tugas-tugasnya, guru

dan para pegawai selalu menjalankan tugas secara konsekuen

dimana para pegawai menjalankan tugas operasional dan

administratif sekolah agar proses perkembangan di sekolah berjalan

dengan baik. Sedangkan guru menjalankan tugas mengajar.

h. Ruang Kepala Sekolah

Ruang kepala sekolah merupakan ruang kerja dari kepala SMK

N I Pabelan serta tempat menerima tamu yang berkepentingan dengan

kepala sekolah. Ruang kepala sekolah terletak bersebelahan dengan

ruang guru. Dalam ruangan tersebut terdapat beberapa fasilitas antara

lain meja kerja, kursi, almari, brankas, telepon, kursi tamu, beberapa

arsip sekolah dan berbagai pernghargaan yang diterima oleh SMK N I

Pabelan.

i. Bangunan Lain Yang Ada Di SMK N 1 Pabelan

1). Kantin

Di SMK N I Pabelan terdapat 4 buah kantin yang

masing-masing terletak di tempat yang berbeda-beda. Dangan

letak kantin yang strategis maka memungkinkan siswa untuk

70

menjajakan uang sakunya dangan mudah dan tidak membuang

energi wntuk mencapai kantin. Kantin pertama, dekat dangan

ruang kelas sehingga memudahkan siswa untuk belanja dangan

mudah, penjaga kantin ini terdiri dari satu orang. Kantin kedua

terletak di sebelah utara katin pertama, dimana kantin ini sangat

banyak menjual beraneka ragam jenis makanan seperti nasi

soto, aneka jenis makanan ringan dan beberapa jenis minuman

segar. Letak kantin ini sangat dekat dangan bengkel, sehingga

memudahkan para siswa belanja untuk mengisi kekosongan

perut setelah praktek di bengkel masing-masing.

2). Musola

SMK N I Pabelan mempunyai satu mushola sementara

yang terletak di area dekat dengan ruang kelas siswa.

3). Gudang

SMK N I Pabelan mempunyai satu gudang serba guna

untuk menaruh barang-barang seperti peralatan olah raga dan

peralatan kebersihan gedung.

4). Pos Jaga

Pos jaga terletak di bagian depan sekolah di sebelah kiri

pintu gerbang. Pos ini dijaga oleh seorang satpam yang

melakukan tugasnya dalam menangani siswa yang bolos dalam

sekolah serta menangani siswa yang terlambat datang ke sekolah.

71

Dalam pos ini terdapat meja dan kursi.

5). Parkir Sekolah

Untuk memudahkan siswa menaruh kendaraan yang dibawa

pada saat sekolah, maka disediakanlah sarana yang sangat penting

demi kenyamanan siswa yaitu dangan adanya tempat parkir

sekolah. hal ini dikarenakan hampir semua siswa dan juga guru

pengajar di sekolah ini memiliki kendaraan masing-masing.

Adapun lahan parkir yang dimiliki oleh SMK N I Pabelan yaitu di

kelas-kelas (parker buat siswa) sedangkan parkir buat guru berada

dibelang ruangan guru dan administrasi sekolah.

6). WC/Toilet

SMK N I Pabelan memiliki beberapa toilet yang letaknya

terpisah diantaranya sebelah selatan ruang bengkel, sebelah utara

ruang guru, dan sebagainya. Keadaan toilet masih layak pakai.

6. Kondisi lingkungan non fisik Sekolah

Selain unsur fisik sekolah unsur non fisik merupakan unsur yang

mendukung pelaksanaan proses pembelajaran di SMK N I Pabelan.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Tata Usaha, SMK N I Pabelan

memiliki guru sebanyak 26 guru. Pembagian tugas mengajar dirancang

oleh Wakasek (WKS) Kurikulum. Jam mengajar guru pada masing-

masing kelas sudah diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi tumpang

tindih jam pelajaran karena selain mempunyai tugas mengajar guru juga

memiliki tugas yang lain yang harus dikerjakan antara lain menjadi wali

72

kelas, pembina OSIS, guru piket dan wasbimbri, pembina ekstrakurikuler,

kaprog (kepala program), kabeng (kepala bengkel), serta hal-hal lainnya

yang berkaitan dengan proses pembelajaran tiap hari. Guru bertanggung

jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melakukan kegiatan

pembelajaran secara efektif dan efisien. Sedangkan kepala sekolah

mempunyai fungsi dan tugas sebagai edukator, motivator, manajer,

administrator, supervisor, pemimpin/leader serta inovator. Kepala sekolah

dalam mengelola sekolah dibantu oleh wakil kepada sekolah bagian

kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, humas, laboran, guru, wali

kelas, layanan teknis di bidang pertamanan/perkebunan (tukang kebun),

layanan di bidang keamanan (penjaga sekolah dan satpam) serta teknisi

media dan pustakawan sekolah. Adapun unsur non-fisik di SMK N I

Pabelan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Data Guru dan Karyawan PNS SMK N 1 Pabelan

N

o Nama/ NIP NUPTK

Pangkat Jabatan

GOL/

Ruang

TMT Nama TMT

1 2 3 4 5 6 7

1.

MUKIMIN.S.Pd

5635 7446

4620 0012

Pembina,I

V A

01-

Apr-

04

Kepala

Sekolah 17-

Jan-

13 19660303 199303 1

003

Guru Mapel

Matematika

2.

IMELDA WIKAN

KRISTIAN.S.

2042 7616

6220 0043 Penata

Muda

1 Jan

2011 Guru Madya 01-

Jan-

73

Kom /III/a

11

19830710 201101 1

008

3.

SITI

WIDYASTUTI 0562 7406

4130 0013

Penata

Muda

Tk.I,IIIb

01-

Apr-

06

Kepala Tata

Usaha

26-

Apr-

13 19621230 198603 2

011

4.

FITRI RANGGA

P.S.Pd 0562 7406

4130 0013

Penata

Muda

Tk.I,IIIb

01-

Apr-

06

Guru Madya

Tk.I

1977091820090210

00

Tabel 3.2

Data GTT SMK N 1 Pabelan

No NAMA

TEMPAT &

TANGGAL LAHIR Pendi

dikan

Terak

hir

Jenis

Tugas

kerja

TMT

Tempat Tanggal

Lahir

1 2 3 4 5 6 7

1 Bernadeta Helen

Siscalia.S.Pd

Kab.

Semaran

g,

09-Okt-82 S.1 GTT 01-Jul-10

2 Imam Mubarok.M.Pdi Semaran

g 03-Jun-81 S.2 GTT 01-Jul-10

3 Suwondo.S.Pd.i Kab.Sem

arang 08-Jul-79 S.1 GTT 01-Jul-10

4 Mulkani.S.ag Sampit 29-Okt-69 S.1 GTT 01-Jul-10

5 Teguh Basuki.S.Pd Klaten 27-Jun-67 S.1

01-Jul-10

6 Subagyo.S.Pd Kab.Sem

arang 09-Jun-67 S.1

01-Jul-10

7 Abu Naim.S.Pd Kab.Sem 14-Apr-

S.1 GTT 01-Jul-10

74

arang 88

8 Laela Musdalifah.S.Pd Kab.Sem

arang

25-Des-

77 S.1

01-Jul-11

9 Dewi Fajarwati.S.Pd Kab.Sem

arang 08-Jul-88 S.1 GTT 09-Jul-12

10 Taufik Effendi.S.Pd Semaran

g 15-Sep-88 S.1 GTT 01-Jul-11

11 Anida Rahmawati.S.Psi Kab.Sem

arang 25-Jun-82 S.1 GTT 01-Jul-12

12 Rosyidah Himawati.s.Pd Kab.Sem

arang 05-Jul-71 S.1 GTT 01-Jul-11

13 DwiAryati.S.Pd Semaran

g 04-Sep-86 S.1 GTT 01-Jul-12

14 Ahmad Muntaha.S.T Kab,Sem

arang 04-Okt-83 S.1 GTT 20-Sep-12

15 Setyowanti.S.Psi Kab.Sem

arang 30-Okt-85 S.1 GTT 01-Jul-12

16 Tri Sumartini.S.Pd Kab.Sem

arang 01-Jun-90 S.1 GTT 01-Jul-12

17 Dwi Ernawati.s.Pd Semaran

g

23-Mar-

78 S.1 GTT 01-Jul-12

18 Fuad Muchlisin.S.Pd Kab.Sem

arang - S.1 GTT 12-Apr-13

19 Hananto Hidayat.s.Pd Semaran

g

26-Mar-

86 S.1 GTT 01-Jul-12

20 Desi Eka Suslistyowati.S.Pd Kab.Sem

arang

31-Des-

88 S.1 GTT 01-Jul-12

21 Dewi Kusriniati.S.Pd Salatiga 05-Mei-

83 S.1 GTT 24-Jun-13

22 Nurdiyah.S.Pd Kab.Sem

arang

07-Des-

89 S.1 GTT 24-Jun-13

23 Umi Khoiriyah.S.Pd Kab.Sem

arang 17-Okt-79 S.1 GTT 24-Jun-13

75

Tabel 3.3

Data Karyawan SMK N 1 Pabelan

NO NAMA

TEMPAT & TANGGAL

LAHIR Pendi

dikan

Terakhi

r

Jenis Tugas kerja

Tempat Tanggal

Lahir

1 2 4 5 6 7

1 Endang Wijiati Semarang

27-Jun-

74 D.III Staf Tata Usaha

Keuangan

2 Daryati

Kabupaten

Semarang, 20-Apr-

82 D.I

Staf Tata Usaha

Persuratan/Kurikulum

3 Hariyanti

Kab.Semarang 23-Nop-

87 D.I Staf Tata Usaha

Adm.Kesiswaan

4 Mahmudi Kabupaten

Semarang,

11-Jan-

85 SLTA

Staf Tata Usaha

Sarpras

5 Sri

widyaningsih.S.Pd

Kab.Magelang 19-Sep-

82 S.1 Staf Tata Usaha

Perpustakaan

6 Ngatinem Kab.Semarang 05-Jul-

63 SLTP Pesuruh

7 Herman Semarang 05-Jul-

58

Tidak

Tamat

SD

Tukang kebun

8 Suparli Kab.Semarang 18-Sep-

82

Tidak

Tamat

SD

Jaga Malam

76

Tabel 3.4

Jadwal Ekstrakurikuler SMK N 1 Pabelan

No Hari Waktu

Kegiatan

Ekstrakurikuler

Pembina

1. Senin 14.00

Bahasa Inggris Desy Eka Sulistyani, S.Pd

Produktif TSM Fuat Muchlisin, S.Pd

2. Selasa 14.00

Baca Tulis Alquran (BTQ) Imam Mubarok, M.Pd.I

Produktif RPL Imelda Wilkan, S.kom

3. Rabu 14.00

Bola Volly Taufik Afendi, S.Pd

Produktif TB Dewi Kusriniati, S.Pd

4. Kamis 14.00 Karya Ilmiah Remaja (KIR) Umi khoiriyah, S.Pd

5. Sabtu 14.00 Pramuka Abu Naim, S.Pd

Tabel 3.5

Daftar Statistika Siswa (Per Tingkat) SMK N 1 Pabelan

No Tingkat Kelas Putra Putri Jumlah Total

1. X

X TKR 34 1 35

151

X TSM 1 23 1 24

X TSM 2 24 0 24

X RPL 1 7 15 22

X RPL 2 8 15 23

X TB 0 23 23

Jumlah 96 55 151

2. XI XI TSM 1 33 0 33 131

77

XI TSM 2 33 0 33

XI RPL 1 9 12 21

XI RPL 2 12 8 20

XI TB 0 24 24

Jumlah 87 44 131

3. XII

XII TSM 1 23 0 23

96

XII TSM 2 23 0 23

XII RPL 12 24 36

XII TB 0 14 14

Jumlah 58 38 96

Total Keseluruhan 241 137 378 378

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)

SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015

78

Gambar 3.2

Denah SMK N 1 Pabelan

B. Penyajian Data

1. Data Responden

Dalam mengumpulkan data penulis menggunakan angket yang

dijawab oleh siswa. Adapun yang penulis teliti adalah siswa SMK N

Pabelan Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015 sebagai informannya

dengan jumlah keseluruhan 378 siswa. Penulis mengambil sampel 76

responden yang terdiri dari 36 siswa laki-laki dan 40 siswi perempuan.

Dalam daftar responden berikut berisi nama-nama orang yang

dijadikan objek penelitian. Untuk itu lebih jelasnya penulis sajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut:

79

Tabel 3.6

Data Responden Siswa SMK N 1 Pabelan

No. Nama Kelas Jenis Kelamin

1 Susi Susanti X TKR P

2. Muhammad Krisna Bayu Aji X TKR L

3. Muhammad Nur Alim X TKR L

4. Wahyu Eko Budi Saputro X TKR L

5. Ahmad Ihwanudin X TKR L

6. Deri Kurniawan X TKR L

7. Sugiyarto X TKR L

8. Hamid Taqiyyuddin X TKR L

9. Alex Prabowo X TKR L

10. Kholisom B. X TKR L

11. Siti Widaningsih X RPL 2 P

12. Ayu Fitri Nurkholifah X RPL 2 P

13. Andi Wijayanto X RPL 2 L

14. Tofix Fajar Bahari X RPL 2 L

15. Siti Rahmawati X RPL 2 P

16. Nur Indayani Robin X RPL 2 P

17. Hikmah Mulya Utam X RPL 2 P

18. Ridho Imam Fauzi X RPL 2 L

19. Fajar Prasetyo X RPL 2 L

20. Tedi Budiman X RPL 2 L

21. Isma X RPL 2 P

22. Siti Suryani X RPL 2 P

23. Jaka Setrawan X1 RPL 1 L

24. Anni Sri Rahayu X1 RPL 1 P

25. Bagus Prabowo X1 RPL 1 L

26. Nita Rahmawati X1 RPL 1 P

27. Nuryanto X1 RPL 1 L

28. Nurul Awliya X1 RPL 1 P

29. Ainun Tajib X1 RPL 1 L

30. Ulfa Listiana X1 RPL 1 P

31. Etika Novitasari X1 RPL 1 P

32. Siti Nur Afifah X1 RPL 1 P

33. Tesa Adha Inayah XI RPL 2 P

34. Nia Widya XI RPL 2 P

35. Destrani XI RPL 2 P

36. Nurul Annisa XI RPL 2 P

37. Tyas Kumala Sari XI RPL 2 P

38. Indah Kamila XI RPL 2 P

39. Miftakhul Muttaqiin XI RPL 2 L

40. Hariyanto XI RPL 2 L

80

41. Edi Hariyanto XI RPL 2 L

42. Eko Saputra XI RPL 2 L

43. Muhamad Bahrudin XI RPL 2 L

44. Nur Khakim XI RPL 2 L

45. Didik Priyanto XI RPL 2 L

46. Nia Rani XI RPL 2 P

47. Alif Melinda XI RPL 2 P

48. Kartini XI TB P

49. Sukorini XI TB P

50. Suryani XI TB P

51. Fajar Dwi Fatmawati XI TB P

52. Endang Prihati XI TB P

53. Luluk Sri Anisah XI TB P

54. Wiwik Dwi Kusrini XI TB P

55. Sinta Fitriana XI TB P

56. Ulyana Wulan Sari XI TB P

57. Yuni Rismawati XI TB P

58. Indah Sulistyaningsih XI TB P

59. Taqwa Indah Nurani XI TB P

60. Dani Bagus S. XII TSM 2 L

61. Nur Solikhin XII TSM 2 L

62. Ahmad Syaifudin XII TSM 2 L

63. Nur Hayadi XII TSM 2 L

64. Budi Pamuji XII TSM 2 L

65. Rizki Farid XII TSM 2 L

66. Bambang Irawan XII TSM 2 L

67. Khoirul Mustaqim XII TSM 2 L

68. Adhy Wuryanto Putra XII TSM 2 L

69. Naili Sa‟adah X11 RPL P

70. Millatifatul Ulfa X11 RPL P

71. Diyah Septiani X11 RPL P

72. Salma Fidia X11 RPL P

73. Wahyu Setyani X11 RPL P

74. Mudrikah X11 RPL P

75. Efendi Saputro X11 RPL L

76. Adi Purwoko X11 RPL L

81

2. Hasil Jawaban Angket

a. Hasil jawaban angket keaktifan beribadah

Untuk mendapatkan data tentang keaktifan beribadah, penulis

menggunakan angket yang terdiri dari 20 soal. Data tentang jawaban

angket intensitas bimbingan guru dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.7

Jawaban Angket Keaktifan Beribadah Siswa SMK N 1 Pabelan

No.

Jumlah Item Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1. 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 1 42

2. 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 3 2 2 1 42

3. 2 2 2 2 2 3 1 1 1 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 41

4. 2 3 2 2 2 3 1 1 1 2 2 2 1 3 1 1 3 2 1 1 36

5. 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 1 46

6. 2 1 2 3 2 2 2 2 1 1 1 1 1 3 2 1 3 3 1 3 37

7. 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 47

8. 3 2 2 1 2 1 3 2 1 2 2 2 2 3 1 2 2 2 3 1 39

9. 2 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 46

10. 3 3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 3 3 1 45

11. 2 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 42

12. 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 3 3 3 1 2 3 2 3 2 45

13. 2 2 1 3 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 3 2 2 2 2 3 36

14. 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 47

15. 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 1 43

16. 2 2 3 2 2 1 2 1 1 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 1 41

17. 2 2 2 1 2 2 2 3 1 2 2 3 3 3 1 2 3 2 3 2 43

18. 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 3 2 3 2 45

19. 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 3 2 3 1 47

20. 2 3 2 2 2 1 3 1 3 2 1 2 2 2 2 1 3 3 2 1 40

21. 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 39

22. 3 2 2 2 2 2 1 1 1 3 3 2 3 3 1 2 3 2 3 1 42

23. 3 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 1 40

24. 2 3 2 1 1 2 2 2 1 3 2 2 3 3 3 1 3 3 3 1 43

25. 2 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 44

26. 2 2 2 2 2 2 1 3 1 2 3 2 3 3 1 2 3 3 2 2 43

27. 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 1 42

28. 2 2 2 2 1 1 2 3 1 2 2 1 2 2 3 2 3 3 3 2 41

29. 2 3 1 2 3 1 2 3 2 1 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 47

82

30. 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 3 2 2 2 3 2 3 2 37

31. 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 41

32. 2 1 1 3 2 2 1 3 1 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 42

33. 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 3 3 1 2 3 2 3 2 43

34. 2 3 2 2 2 2 2 3 1 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 1 45

35. 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 1 42

36. 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 3 3 1 3 3 2 3 2 42

37. 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 3 2 2 3 2 3 2 44

38. 2 3 2 2 2 1 2 3 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 40

39. 2 3 2 2 2 3 1 1 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 40

40. 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 40

41. 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 3 2 1 1 2 2 2 1 35

42. 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 41

43. 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 41

44. 2 2 2 2 2 1 2 3 1 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 39

45. 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 48

46. 2 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 1 45

47. 3 3 2 1 2 2 3 3 1 2 3 3 3 2 1 2 3 3 3 1 46

48. 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 38

49. 2 2 2 2 2 1 3 2 1 2 3 2 3 3 1 2 3 2 3 2 43

50. 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 1 38

51. 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 1 40

52. 2 3 2 2 2 2 3 3 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 1 44

53. 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 43

54. 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 40

55. 2 3 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 1 41

56. 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 1 44

57. 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 1 42

58. 2 2 2 1 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 1 2 3 2 3 2 45

59. 3 2 2 1 2 1 3 3 1 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 1 44

60. 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 1 44

61. 2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 3 3 1 2 3 2 3 1 43

62. 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 1 2 3 2 3 2 45

63. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 1 42

64. 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 41

65. 3 2 2 1 2 1 3 1 1 2 2 1 2 2 3 2 2 2 1 1 36

66. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 3 3 1 43

67. 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 1 46

68. 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 42

69. 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 3 2 2 2 3 2 3 2 40

70. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 43

71. 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 44

72. 3 3 2 2 2 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 52

73. 3 2 2 2 1 1 3 2 1 2 2 2 3 3 1 2 3 2 3 1 41

74. 3 2 2 2 2 1 3 3 1 1 3 2 3 2 1 2 3 2 2 1 41

75. 3 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 3 1 41

83

76. 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 39

b. Hasil Jawaban Angket Kemandirian Belajar Siswa

Untuk mendapatkan data tentang kemandirian belajar siswa,

penulis menyebar angket yang terdiri dari 20 soal. Data tentang

jawaban angket kemandirian belajar siswa dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 3.8

Jawaban Angket Kemandirian Belajar Siswa SMK N 1 Pabelan

No. Jumlah Item

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1. 2 1 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 3 3 2 45

2. 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 1 1 2 2 3 2 2 44

3. 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 3 3 40

4. 3 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 2 1 1 1 3 2 3 3 3 44

5. 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 41

6. 2 2 2 2 3 3 1 2 3 3 2 3 1 1 1 2 2 2 2 2 41

7. 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 1 3 2 2 1 3 2 3 3 3 50

8. 2 2 1 1 2 2 2 1 3 2 2 3 1 1 1 3 2 2 3 3 39

9. 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 1 3 1 1 1 3 3 3 3 3 47

10. 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 1 3 1 1 1 3 2 3 3 3 47

11. 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 39

12. 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 1 3 1 1 1 2 2 3 2 3 45

13. 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 1 1 1 2 2 2 2 2 42

14. 2 2 2 1 3 3 2 2 3 3 1 3 1 2 2 2 2 3 3 2 44

15. 2 2 2 1 3 2 3 3 3 2 1 2 1 1 1 3 2 3 3 3 43

16. 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 1 2 1 1 1 2 2 3 2 3 41

17. 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 44

18. 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 39

19. 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 1 2 1 1 1 2 2 3 2 1 40

20. 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 1 1 1 2 2 3 2 1 41

21. 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 1 1 1 2 2 3 2 2 41

22. 2 3 3 1 3 2 2 2 3 3 2 3 1 1 1 2 2 3 2 2 43

23. 2 1 2 1 3 3 1 2 2 3 2 2 1 1 1 2 3 2 2 2 38

24. 1 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 1 1 1 3 2 3 3 3 46

25. 3 1 2 1 3 3 2 2 3 2 2 3 1 1 1 2 3 3 3 3 44

26. 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 44

84

27. 3 2 1 1 3 3 2 2 3 3 2 2 1 1 1 2 2 3 3 3 43

28. 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 35

29. 2 1 2 2 1 2 1 1 3 3 2 2 1 1 1 3 2 3 3 3 39

30. 1 1 2 2 3 3 2 1 3 2 3 3 1 1 2 3 2 3 3 2 43

31. 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 1 2 1 1 1 3 2 3 2 3 44

32. 1 1 1 3 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 3 2 3 2 2 33

33. 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 1 1 1 3 2 3 2 3 44

34. 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 1 1 1 3 2 2 3 2 41

35. 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 1 1 1 3 2 2 3 2 41

36. 3 2 2 1 3 3 3 1 3 2 2 3 1 1 1 3 3 3 2 3 45

37. 2 2 1 2 3 2 1 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 39

38. 2 1 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 39

39. 2 1 1 2 3 3 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 3 37

40. 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 41

41. 1 1 2 1 3 3 2 2 3 3 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 38

42. 2 1 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 1 1 1 2 2 2 3 3 41

43. 2 1 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 1 1 2 2 2 3 3 40

44. 2 2 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 38

45. 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 1 2 2 3 2 1 46

46. 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 48

47. 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 48

48. 2 1 1 2 3 2 2 1 2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 2 3 37

49. 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 1 1 1 2 2 3 2 3 46

50. 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 40

51. 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 1 1 1 2 2 2 3 3 43

52. 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 1 1 1 2 2 3 3 2 46

53. 2 2 2 1 3 2 2 2 3 3 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 38

54. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 38

55. 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 1 1 3 2 2 2 2 41

56. 1 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 1 1 1 2 2 2 2 3 37

57. 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 1 1 1 3 2 2 2 2 44

58. 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 1 1 1 3 2 3 3 2 46

59. 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 1 1 1 3 2 3 3 3 47

60. 2 2 2 1 3 3 3 2 2 2 2 3 1 1 1 3 3 3 3 3 45

61. 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 1 2 2 1 3 3 3 2 2 1 48

62. 2 2 2 1 3 3 2 2 3 3 2 2 1 1 1 2 2 2 3 3 42

63. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 41

64. 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 43

65. 3 3 2 1 3 3 2 3 2 3 1 3 1 1 1 3 3 3 2 3 46

66. 2 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2 3 1 1 1 2 2 2 2 2 40

67. 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 1 1 1 3 2 3 3 3 47

68. 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 47

69. 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 1 2 2 3 2 3 39

70. 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 1 1 1 3 2 3 3 2 43

71. 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 1 1 1 2 2 2 2 2 40

72. 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 1 1 1 3 2 2 2 2 43

85

73. 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 1 1 1 2 2 2 2 2 40

74. 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 2 2 2 2 1 39

75. 2 1 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 3 3 39

76. 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 1 1 1 3 2 2 2 2 41

3. Data hasil angket

Untuk memperoleh data tentang hubungan antara keaktifan

beribadah dengan kemandirian belajar siswa tahun pelajaran 2014/2015

menggunakan angket yang berisi indikator keaktifan beribadah sebanyak

20 item dan indikator kemandirian belajar siswa sebanyak 20 item yang

setiap item pertanyaan terdapat 3 alternatif jawaban yaitu A, B, dan C

dengan bobot penilaian sebagai berikut:

a. Alternatif jawaban A dengan bobot nilai 3

b. Alternatif jawaban B dengan bobot nilai 2

c. Alternatif jawaban C dengan bobot nilai 1

Adapun hasil angket yang diberikan kepada responden dapat dilihat

pada tabel berikut dibawah ini:

Tabel 3.9

Nilai Hasil Angket Keaktifan Beribadah Siswa SMK N 1 Pabelan

No.

Res

Jawaban Nilai Jumlah Nominasi

A B C 3 2 1

1. 5 12 3 15 24 3 42 B

2. 5 12 3 15 24 3 42 B

3. 4 13 3 12 26 3 41 B

4. 4 8 8 12 16 8 36 C

5. 7 12 1 21 24 1 46 B

6. 5 7 8 15 14 8 37 C

7. 8 11 1 24 22 1 47 A

8. 4 11 5 12 22 5 39 C

9. 7 12 1 21 24 1 46 B

86

10. 8 9 3 24 18 3 45 B

11. 4 14 2 12 28 2 42 B

12. 7 11 2 21 22 2 45 B

13. 3 10 7 9 20 7 36 C

14. 7 13 0 21 26 0 47 A

15. 6 11 3 18 22 3 43 B

16. 5 11 4 15 22 4 41 B

17. 6 11 3 18 22 3 43 B

18. 7 11 2 21 22 2 45 B

19. 9 9 2 27 18 2 47 A

20. 5 10 5 15 20 5 40 C

21. 2 15 3 6 30 3 39 C

22. 7 8 5 21 16 5 42 B

23. 4 12 4 12 24 4 40 C

24. 8 7 5 24 14 5 43 B

25. 5 14 1 15 28 1 44 B

26. 6 11 3 18 22 3 43 B

27. 4 14 2 12 28 2 42 B

28. 5 11 4 15 22 4 41 B

29. 10 7 3 30 14 3 47 A

30. 3 11 6 9 22 6 37 C

31. 4 13 3 12 26 3 41 B

32. 6 10 4 18 20 4 42 B

33. 5 13 2 15 26 2 43 B

34. 7 11 2 21 22 2 45 B

35. 5 12 3 15 24 3 42 B

36. 6 10 4 18 20 4 42 B

37. 5 14 1 15 28 1 44 B

38. 3 14 3 9 28 3 40 C

39. 4 12 4 12 24 4 40 C

40. 3 14 3 9 28 3 40 C

41. 2 11 7 6 22 7 35 C

42. 3 15 2 9 30 2 41 B

43. 2 17 1 6 34 1 41 B

44. 2 15 3 6 30 3 39 C

45. 8 12 0 24 24 0 48 A

46. 7 11 2 21 22 2 45 B

47. 10 6 4 30 12 4 46 B

48. 2 14 4 6 28 4 38 C

49. 6 11 3 18 22 3 43 B

50. 2 14 4 6 28 4 38 C

51. 4 12 4 12 24 4 40 C

52. 6 12 2 18 24 2 44 B

53. 4 15 1 12 30 1 43 B

54. 1 18 1 3 36 1 40 C

55. 4 13 3 12 26 3 41 B

87

56. 6 12 2 18 24 2 44 B

57. 4 14 2 12 28 2 42 B

58. 7 11 2 21 22 2 45 B

59. 8 8 4 24 16 4 44 B

60. 5 14 1 15 28 1 44 B

61. 6 11 3 18 22 3 43 B

62. 6 13 1 18 26 1 45 B

63. 3 16 1 9 32 1 42 B

64. 1 19 0 3 38 0 41 B

65. 3 10 7 9 20 7 36 C

66. 5 13 2 15 26 2 43 B

67. 7 12 1 21 24 1 46 B

68. 3 16 1 9 32 1 42 B

69. 3 14 3 9 28 3 40 C

70. 3 17 0 9 34 0 43 B

71. 7 10 3 21 20 3 44 B

72. 14 4 2 42 8 2 52 A

73. 6 9 5 18 18 5 41 B

74. 6 9 5 18 18 5 41 B

75. 4 13 3 12 26 3 41 B

76. 1 17 2 3 34 2 39 C

Nominasi tersebut didasarkan pada jumlah nilai yang didapat dari

masing-masing responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada

kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun untuk menentukan kategori

tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut:

( )

Keterangan:

i = Interval ideal

Xt = Nilai tertinggi ideal

Xr = Nilai terendah ideal

Ki = Kelas interval

88

Sesuai dengan rumus interval di atas maka intervalnya sebagai

berikut:

( )

( )

= 6

1) Nominasi A adalah nilai 47-52 intensitas tinggi

2) Nominasi B adalah nilai 41-46 intensitas sedang

3) Nominasi C adalah nilai 35-40 intensitas rendah

Tabel 3.10

Nilai Hasil Angket Kemandirian Belajar Siswa SMK N 1 Pabelan

No.

Res

Jawaban Nilai Jumlah Nominasi

A B C 3 2 1

1. 7 11 2 21 22 2 45 A

2. 6 12 2 18 24 2 44 B

3. 3 14 3 9 28 3 40 B

4. 8 8 4 24 16 4 44 B

5. 5 11 4 15 22 4 41 B

6. 5 11 4 15 22 4 41 B

7. 12 6 2 36 12 2 50 A

8. 5 9 6 15 18 6 39 B

9. 11 5 4 33 10 4 47 A

10. 11 5 4 33 10 4 47 A

11. 2 15 3 6 30 3 39 B

12. 9 7 4 27 14 4 45 A

13. 5 12 3 15 24 3 42 B

89

14. 7 10 3 21 20 3 44 B

15. 8 7 5 24 14 5 43 B

16. 5 11 4 15 22 4 41 B

17. 5 14 1 15 28 1 44 B

18. 2 15 3 6 30 3 39 B

19. 5 10 5 15 20 5 40 B

20. 5 11 4 15 22 4 41 B

21. 4 13 3 12 26 3 41 B

22. 7 9 4 21 18 4 43 B

23. 4 10 6 12 20 6 38 C

24. 10 6 4 30 12 4 46 A

25. 9 6 5 27 12 5 44 B

26. 5 14 1 15 28 1 44 B

27. 8 7 5 24 14 5 43 B

28. 0 15 5 0 30 5 35 C

29. 6 7 7 18 14 7 39 B

30. 8 7 5 24 14 5 43 B

31. 8 8 4 24 16 4 44 B

32. 3 7 10 9 14 10 33 C

33. 7 10 3 21 20 3 44 B

34. 5 11 4 15 22 4 41 B

35. 5 11 4 15 22 4 41 B

36. 10 5 5 30 10 5 45 A

37. 3 13 4 9 26 4 39 B

38. 3 13 4 9 26 4 39 B

39. 3 11 6 9 22 6 37 C

40. 4 13 3 12 26 3 41 B

41. 4 10 6 12 20 6 38 C

42. 5 11 4 15 22 4 41 B

43. 4 12 4 12 24 4 40 B

44. 2 14 4 6 28 4 38 C

45. 9 8 3 27 16 3 46 A

46. 8 12 0 24 24 0 48 A

47. 8 12 0 24 24 0 48 A

48. 3 11 6 9 22 6 37 C

49. 9 8 3 27 16 3 46 A

50. 3 14 3 9 28 3 40 B

51. 6 11 3 18 22 3 43 B

52. 9 8 3 27 16 3 46 A

53. 3 12 5 9 24 5 38 C

54. 0 18 2 0 36 2 38 C

55. 4 13 3 12 26 3 41 B

56. 3 11 6 9 22 6 37 C

57. 7 10 3 21 20 3 44 B

58. 9 8 3 27 16 3 46 A

59. 10 7 3 30 14 3 47 A

90

60. 9 7 4 27 14 4 45 A

61. 11 6 3 33 12 3 48 A

62. 6 10 4 18 20 4 42 B

63. 2 17 1 6 34 1 41 B

64. 3 17 0 9 34 0 43 B

65. 11 4 5 33 8 5 46 A

66. 4 12 4 12 24 4 40 B

67. 10 7 3 30 14 3 47 A

68. 7 13 0 21 26 0 47 A

69. 3 13 4 9 26 4 39 B

70. 6 11 3 18 22 3 43 B

71. 3 14 3 9 28 3 40 B

72. 6 11 3 18 22 3 43 B

73. 3 14 3 9 28 3 40 B

74. 3 13 4 9 26 4 39 B

75. 4 11 5 12 22 5 39 B

76. 4 13 3 12 26 3 41 B

Nominasi tersebut didasarkan pada jumlah nilai yang didapat dari

masing-masing responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada

kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun untuk menentukan kategori

tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut:

( )

Keterangan:

i = Interval ideal

Xt = Nilai tertinggi ideal

Xr = Nilai terendah ideal

Ki = Kelas interval

91

Sesuai dengan rumus interval di atas maka intervalnya sebagai

berikut:

( )

( )

= 6

4) Nominasi A adalah nilai 45-50 intensitas tinggi

5) Nominasi B adalah nilai 39-44 intensitas sedang

6) Nominasi C adalah nilai 33-38 intensits rendah

92

BAB IV

ANALISIS DATA

Pada bab ini penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul

sehingga diketahui ada tidaknya hubungan antara keaktifan beribadah dengan

kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2014/2015. Analisis ini diperlukan untuk mengetahui tujuan

penelitian.

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara keaktifan beribadah

dengan kemandirian belajar siswa, maka data yang diperoleh akan dianalisis

statistik dan analisa kuantitatif. Dalam menganalisis data tersebut penulis

menggunakan teknik product moment sebagai berikut:

A. Analisis Deskriptif

Analisis pendahuluan dimaksudkan untuk mengetahui keaktifan

beribadah dan kemandirian belajar siswa dengan menggunakan rumus

prosentase yaitu:

P

Keterangan:

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah responden

93

1. Keaktifan Beribadah

Berdasarkan data dari hasil penelitian pada bab III tentang

hubungan antara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar

siswa SMK N 1 Pabelan Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015

diketahui rekapitulasi adalah sebagai berikut:

a. Untuk kategori tinggi tentang keaktifan beribadah siswa antara

skor 47-52 ada 6 responden.

b. Untuk kategori sedang tentang keaktifan beribadah siswa antara

skor 41-46 ada 50 responden:

c. Untuk kategori rendah tentang keaktifan beribadah siswa antara

skor 35-40 ada 20 responden:

94

Tabel 4.1

Rekapitulasi Keaktifan Beribadah Siswa

SMK Negeri 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015

Perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa

keaktifan beribadah siswa SMK N 1 Pabelan Semarang Tahun

Pelajaran 2014/2015 yang tinggi sebesar 7,9%, yang sedang sebesar

65,79% dan yang rendah sebesar 26,31%. Sehingga dengan

demikian, keaktifan beribadah siswa SMK N 1 Pabelan Semarang

Tahun Pelajaran 2014/2015 tergolong dalam kategori sedang yaitu

sebesar 65,79%.

2. Kemandirian Belajar

Berdasarkan data dari hasil penelitian pada bab III tentang

hubungan antara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar

siswa SMKN 1 Pabelan Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015

diketahui rekapitulasi sebagai berikut:

a. Untuk kategori tinggi tentang kemandirian belajar siswa antara

skor 45-50 ada 19 responden.

No Kategori Interval Frekuensi Prosentase

1. Tinggi 47-53 6 7,9%

2. Sedang 41-46 50 65,79%

3. Rendah 35-40 20 26,31%

95

b. Untuk kategori sedang tentang kemandirian belajar siswa antara

skor 39-44 ada 47 responden.

c. Untuk kategori rendah tentang kemandirian belajar siswa antara

skor 33-38 ada 10 responden:

Tabel 4.2

Rekapitulasi Kemandirian Belajar Siswa

SMK Negeri 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015

No Kategori Interval Frekuensi Prosentase

1. Tinggi 45-50 19 25%

2. Sedang 39-44 47 61,84%

3 Rendah 33-38 10 13,16%

96

Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan

bahwa kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan Semarang

Tahun Pelajaran 2014/2015 yang tinggi sebesar 25%, yang sedang

sebesar 61,84% dan yang rendah sebesar 13,16%. Sehingga

dengan demikian, kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan

Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015 tergolong dalam kategori

sedang yaitu sebesar 61,84%.

B. Pengujian Hipotesis

Analisis hipotesis dilakukan dengan mengolah data yang

terkumpul dari nilai variabel keaktifan beribadah dan kemandirian

belajar siswa lalu mencari korelasi dengan menggunakan product

moment. Hasil perhitungan menghasilkan nilai korelasi r yang

menunjukkan kuat lemahnya pengaruh antar variabel.

Nilai koefisien korelasi (r) hasil perhitungan kemudian

dikonsultasikan dengan r tabel . Nilai r tabel untuk sampel 76 dengan

taraf signifikansi 5% yaitu 0,296 dan pada taraf signifikasi 1% yaitu

0,296. Jika r hitung >r tabel, maka ada pengaruh yang positif antara

variabel x dan y. Jika r hitung = 0, maka tidak ada pengaruh sama

sekali antara variabel x dan y. Jika r hitung <r tabel maka terdapat

pengaruh negatif antara variabel x dan y.

Analisis ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara

keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa. Untuk variabel

97

keaktifan beribadah (X) dan kemandirian belajar (Y). Selanjutnya

kedua variabel tersebut didistribusikan ke dalam koefisien dan

perkalian antara nilai-nilai variabel X dan nilai-nilai variabel Y agar

memudahkan dalam memasukkan ke rumus korelasi product moment

dengan skor angka kasar. Maka sebelum melakukan perhitungan,

penulis terlebih dahulu melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membuat tabel untuk mencari hubungan antara keaktifan

beribadah dengan kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan

Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015.

2. Mencari x, y, dan xy dengan cara mengalikannya.

3. Memasukkan nilai x dan y yang sudah ada ke dalam rumus

korelasi product moment

Tabel 4.3

Tabel Kerja Untuk Mencari Korelasi Antara Variabel

Keaktifan Beribadah (X) Dan Variabel Kemandirian Belajar (Y) Siswa

SMK Negeri 1 Pabelan

No. X Y X .Y

1. 42 45 1764 2025 1890

2. 42 44 1764 1936 1848

3. 41 40 1681 1600 1640

4. 36 44 1296 1936 1584

5. 46 41 2116 1681 1886

98

6. 37 41 1369 1681 1517

7. 47 50 2209 2500 2350

8. 39 39 1521 1521 1521

9. 46 47 2116 2209 2162

10. 45 47 2025 2209 2115

11. 42 39 1764 1521 1638

12. 45 45 2025 2025 2025

13. 36 42 1296 1764 1512

14. 47 44 2209 1936 2068

15. 43 43 1849 1849 1849

16. 41 41 1681 1681 1681

17. 43 44 1849 1936 1892

18. 45 39 2025 1521 1755

19. 47 40 2209 1600 1880

20. 40 41 1600 1681 1640

21. 39 41 1521 1681 1599

22. 42 43 1764 1849 1806

23. 40 38 1600 1444 1520

24. 43 46 1849 2116 1978

25. 44 44 1936 1936 1936

26. 43 44 1849 1936 1892

27. 42 43 1764 1849 1806

99

28. 41 35 1681 1225 1435

29. 47 39 2209 1521 1833

30. 37 43 1369 1849 1591

31. 41 44 1681 1936 1804

32. 42 33 1764 1089 1386

33. 43 44 1849 1936 1892

34. 45 41 2025 1681 1845

35. 42 41 1764 1681 1722

36. 42 45 1764 2025 1890

37. 44 39 1936 1521 1716

38. 40 39 1600 1521 1560

39. 40 37 1600 1369 1480

40. 40 41 1600 1681 1640

41. 35 38 1225 1444 1330

42. 41 41 1681 1681 1681

43. 41 40 1681 1600 1640

44. 39 38 1521 1444 1482

45. 48 46 2304 2116 2208

46. 45 48 2025 2304 2160

47. 46 48 2116 2304 2208

48. 38 37 1444 1369 1406

49. 43 46 1849 2116 1978

100

50. 38 40 1444 1600 1520

51. 40 43 1600 1849 1720

52. 44 46 1936 2116 2024

53. 43 38 1849 1444 1634

54. 40 38 1600 1444 1520

55. 41 41 1681 1681 1681

56. 44 37 1936 1369 1628

57. 42 44 1764 1936 1848

58. 45 46 2025 2116 2070

59. 44 47 1936 2209 2068

60. 44 45 1936 2025 1980

61. 43 48 1849 2304 2064

62. 45 42 2025 1764 1890

63. 42 41 1764 1681 1722

64. 41 43 1681 1849 1763

65. 36 46 1296 2116 1656

66. 43 40 1849 1600 1720

67. 46 47 2116 2209 2162

68. 42 47 1764 2209 1974

69. 40 39 1600 1521 1560

70. 43 43 1849 1849 1849

71. 44 40 1936 1600 1760

101

72. 52 43 2704 1849 2236

73. 41 40 1681 1600 1640

74. 41 39 1681 1521 1599

75. 41 39 1681 1521 1599

76. 39 41 1521 1681 1599

∑ 3207 3201 136043 135699 135363

Setelah diketahui masing-masing jumlah indikatornya, maka

dapat dimasukan rumus product moment, yang meliputi:

Σx : 3207

Σy : 3201

Σx² : 136043

Σy² : 135699

Σxy : 135363

N : 76

( )( )

√* ( )

+*

( )

+

N

YY

N

XX

N

YXXY

rxy2

22

2 )()(

))((

102

( )

√* ( )

+*

( )

+

√* +* +

√* +* +

C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis

Setelah data berhasil diuji dengan menggunakan product moment.

Jadi r = 0,365 selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel. Dengan

N=76, pada taraf signifikansi 5% (0,227) dan 1% (0.296), sedangkan

untuk r hitung adalah 0365. Ketentuan bila r hitung lebih kecil dari r

tabel, maka Ho diterima, dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya bila r

hitung lebih besar dari r tabel (rh > rt ) maka Ha diterima. Dari hasil

tampak bahwa r hitung lebih besar dari r tabel maka Ho diterima dan Ha

ditolak, dengan demikian hasil dari 0,365 tersebut adalah signifikan.

103

Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keaktifan

beribadah dengan kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan

Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

yang positif dan signifikan antara keaktifan beribadah dengan

kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan Semarang Tahun Pelajaran

2014/2015. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan dapat

diterima.

104

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ada

hubungan yang positif dan signifikan antara keaktifan beribadah dengan

kemandirian belajar siswa SMK Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan responden 76 dan nilai r 0,365.

Tergolong dalam katagori sedang dengan rekapitulasi variabel keaktifan

beribadah interval 41-46, frekuensi 50 dan prosentase 65,79% sedangkan

variabel kemandirian belajar dengan interval 39-44, frekuensi 47 dan

prosentase 61,84%. Berdasarkan analisis data tersebut, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Bahwa keaktifan beribadah dalam kategori tinggi, sedang dan rendah

dari responden 76 dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a) Tergolong kategori tinggi ada 6 siswa atau 7,9%

b) Tergolong kategori sedang ada 50 siswa atau 65,79

c) Tergolong kategori rendah ada 20 siswa atau 26,31

2. Bahwa kemandirian belajar dalam kategori tinggi, sedang dan rendah

dari 76 responden adalah:

a) Tergolong kategori tinggi ada 19 siswa atau 25%

b) Tergolong kategori sedang ada 47 siswa atau 61,84%

c) Tergolong kategori rendah ada 10 siswa atau 13,16%

105

3. Dari hasil olah data secara statistik menyatakan bahwa ada hubungan

yang positif dan signifikan antara keaktifan beribadah dengan

kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran

2014/2015.

B. Saran-Saran

Setelah penulis mengadakan penelitian terhadap keaktifan beribadah

dengan kemandirian belajar siswa, sesuai dengan tujuan penulisan skripsi ini,

penulis menaruh harapan terhadap semua pihak agar dapat mengambil manfaat

dari pikiran-pikiran yang tertuang dalam skripsi ini. Terlebih bagi guru dan siswa

di SMK N 1 Pabelan pada khususnya dan di sekolah-sekolah lainnya. Adapun

saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagi pihak sekolah

Melalui penelitian ini diharapkan pihak sekolah dapat

mengetahui tingkat keaktifan beribadah dan kemandirian belajar

siswa sehingga dapat meningkatkan pengawasan dan pengontrolan

kepada siswanya selama di lingkungan sekolah.

2. Bagi guru

Melalui penelitian ini diharapkan membantu guru dalam

menerapkan sikap keberagaman dan kemandirian belajar siswa

agar dapat memberikan kesan bahwa untuk menanamkan sikap

mandiri dalam belajar adalah penting bagi dirinya sendiri sehingga

sikap mandiri itu akan merasa dibutuhkan bagi siswa tersebut.

106

3. Bagi siswa

Melalui penelitian ini diharapkan siswa dapat

meningkatkan keaktifan dalam beribadah dan kemandirian belajar

sehingga teratasinya sifat ketergantungan dan dapat meningkatkan

prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik.

C. Penutup

Dengan mengucapkan puji syukur alhamdulillah, dengan rahmat

dan hidayah Allah SWT, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan dan pembahasan

skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan

yang penulis miliki. Dengan kerendahan hati penulis sangat mengharap

kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membimbing, mengarahkan dan membantu terselesainya

penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis

khususnya dan siapa saja yang berkesempatan membaca serta dapat

memberikan sumbangan yang positif bagi kemajuan pendidikan. Amin.

107

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Slamet. Moh Suyono. 1998. Fiqih Ibadah. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Ahmadi, Abu. 1991. Teknik Belajar Yang Efektif. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ash-Shilawy, Ibnu Rif‟ah. 2010. Panduan Lengkap Ibadah Shalat: Tuntunan

Praktis Shalat Fardhu dan Sunnah. Yogyakarta: Citra Risalah.

Azwar, Saifuddin. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baharuddin & Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar & Pembelajaran.

Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.

Bahnasi, Muhammad. 2008. Shalat sebagai Terapi Psikologi. Bandung: PT.

Mizan Pustaka.

Basyir, Ahmad Azhar. 2001. Falsafah Ibadah dalam Islam. Yogyakarta: UII

Press.

Departemen Agama R1. 2004. Al Qur’an dan Terjemahnya. Surabaya: CV.

Mekar.

Hakim, Atang Abd & Jaih Mubarok. 2010. Metodologi Studi Islam. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Hamalik, Oemar. 1991. Pendekatan Baru Strategi Belajar-Mengajar Berdasarkan

CBSA. Bandung: CV. Sinar Baru.

Mujiman, Haris. 2007. Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Munjahid. 2007. Strategi Menghafal Al-Qur’an 10 Bulan Khatam: Kiat-kiat

Sukses Menghafal Al-Qur’an. Yogyakarta: IDEA Press.

108

Mustaqim. 2001. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Nawawi, Hadari. 1993. Pendidikan Dalam Islam. Surabaya: Al- Ikhlas.

Poerwadarminta, W. J. S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Praseyto, Bambang & Lina Miftahul Jannah. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif.

Jakarta: Rajawali Pers.

Raymond J. Wlodkowski dan Judith H. Jaynes. 2004. Hasrat Untuk Belajar.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rifa‟i, Moh. 2007. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. Semarang: PT. Karya Toha

Putra.

Salam, Burhanuddin. 2004. Cara Belajar Yang Sukses di Perguruan Tinggi.

Jakarta: Rineka Cipta.

Salim, Mukhtar. 2009. Sehat Jiwa Raga Dengan Shalat. Klaten: Wafa Press.

Sadali, A, dkk. 1987. Islam Untuk Disiplin Ilmu Pendidikan: Buku Daras

Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum. Jakarta: Bulan Bintang.

Sardiman. 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar: Pedoman Bagi Guru

dan Calon Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Shiddieqy, Hasbi Ash. 1994. Kuliah Ibadah: Ibadah ditinjau dari segi Hukum dan

Hikmah. Jakarta: Bulan Bintang.

Singarimbun, Masri & Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta:

LP3ES.

Slameto. 1987. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sugiyono, 2001. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: ALFABETA.

Supriyanto, Achmad Sani & masyhuri machfudz. 2010. Metodologi Riset

Manajemen Sumberdaya Manusia. Malang: UIN-Maliki Press.

109

Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Thoha, Chabib. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Thoha, Chabib, dkk. 2004. Metodologi Pengajaran Agama. Semarang: Pustaka

Pelajar.

Tono, Sidik, dkk. 1998. Ibadah dan Akhlak dalam Islam. Yogyakarta: UII Press.

A. Identitas responden

Nama :

Kelas :

B. Petunjuk teknis

1. Sebelum mengerjakan tulislah identitas anda secara lengkap.

2. Bacalahdengantelitipertanyaan-pertanyaan berikut ini kemudian

pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang

(X) pada huruf a, b, atau c!

3. Jawablah secara jujur karena tidak berpengaruh terhadap nilai apapun.

4. Sebelum dikumpulkan, dimohon untuk meneliti kembali jawaban

anda.

5. Setelah selesai mengerjakan silahkan kumpulkan kembali.

6. Terimakasih atas kerjasamanya, semoga bermanfaat bagi kita semua.

C. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda (X) sesuai

dengan pengalaman anda!

ANGKET TENTANG KEAKTIFAN BERIBADAH SISWA

1. Apakah saudara selalu menjalankan shalat lima waktu?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

2. Apakah saudara menjalankan sholat lima waktu dengan khusyu‟?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

3. Apakah pernah saudara meninggalkan shalat wajib dengan sengaja?

a. tidak pernah b. kadang-kadang c. selalu

4. Apakah saudara selalu menjalankan shalat lima waktu dengan tepat

waktu?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

5. Apakah saudara selalu menunda-nunda waktu untuk mengerjakan

shalat lima waktu?

a. tidak pernah b. kadang-kadang c. selalu

6. Apakah saudara langsung melaksanakan shalat ketika jam istirahat

sekolah bersamaan dengan shalat dhuhur?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

7. Apakah saudara langsung mengumandangkan adzan ketika sudah

waktu masuk shalat?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

8. Ketika mendengar adzan padahal saudara sedang beraktivitas apakah

saudara bergegas melaksanakan shalat?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

9. Apakah saudara rajin mengikuti shalat berjama‟ah?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

10. Apakah saudara selalu melakukan shalat berjama‟ah meski tidak

dilakukan di masjid?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

11. Apakah saudara selalu meluangkan waktu untuk shalat berjama‟ah?

b. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

12. Apakah saudara selalu memakai wangi-wangian ketika hendak pergi

ke masjid?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

13. Apakah saudara terbiasa membaca Al-Qur‟an?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

14. Apakah saudara selalu membaca Al-Qur‟an setiap habis maghrib?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

15. Apakah saudara berdo‟a setelah mengerjakan shalat?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

16. Apakah saudara selalu berdo‟a bila akan memulai dan mengakhiri

suatu kegiatan?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

17. Apakah saudara hanya berdo‟a ketika dalam kesulitan?

a. tidak pernah b. kadang-kadang c. selalu

18. Apakah saudara bisa menitihkan air mata ketika sedang berdo‟a?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

19. Ketika di sekolah apakah saudara menjalankan shalat harus menunggu

perintah dari Bapak/Ibu guru?

a. tidak pernah b. kadang-kadang c. selalu

20. Apakah saudara pernah merasa terpaksa beribadah hanya karena takut

dengan Bapak/Ibu guru?

a. tidak pernah b. kadang-kadang c. selalu

ANGKET TENTANG KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

1. Apakah saudara selalu belajar sesuai dengan jadwal yang saudara

buat?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

2. Apakah saudara setiap hari belajar satu jam meskipun hari libur?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

3. Apakah saudara rajin membaca buku atau referensi lain yang berkaitan

dengan materi pelajaran?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

4. Apakah saudara mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dengan bantuan

orang lain?

a. tidak pernah b. kadang-kadang c. selalu

5. Apakah saudara dating kesekolah sebelum bel masuk berbunyi?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

6. Apakahsaudara

langsungmenujukelasketikamendengarbelmasukberbunyi?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

7. Apakah saudara tetap belajar meskipun banyak acara TV yang

menarik?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

8. Apakah saudara tetap memilih untuk belajar ketika teman saudara

mengajak jalan-jalan?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

9. Apakah saudara selalu mencatat materi pelajaran yang disampaikan

oleh Bapak/Ibu guru?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

10. Apakah saudara mencatat hal-hal penting dari penjelasan Bapak/Ibu

guru?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

11. Apakah saudara suka meminjam buku catatan milik teman untuk

disalin di rumah?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

12. Apakah saudara memperhatikan Bapak/Ibu guru yang sedang

mengajar di kelas?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

13. Apakah saudara menggunakan jam istirahat sekolah untuk

mengunjungi perpustakaan?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

14. Apakah ketika jam pelajaran kosong saudara menggunakan waktu

tersebut untuk pergi ke perpustakaan?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

15. Apakah saudara berusaha mencari buku ke perpustakaan jika ada

materi yang belum anda pahami?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

16. Apakah saudara bertanya apabila anda kurang jelas dengan materi

pelajaran yang disampaikan oleh Bapak/Ibu guru?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

17. Apakah saudara menyelesaikan tugas dengan cara saudara sendiri?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

18. Apakah saudara yakin dengan jawaban saudara sendiri saat

mengerjakan ulangan atau ujian?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

19. Apakah saudara menghadapi ulangan atau ujian dengan tenang?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

20. Apakah saudara merasa puas dengan hasil ulangan atau ujian yang

saudara kerjakan sendiri?

a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Nur Faizah Program Studi : Pendidikan AgamaIslam

Nim : 111 10 068 Dosen PA : Dra. Siti Farikhah, M.Pd

No Nama Kegiatan Pelaksanaan Status Point

1. ORIENTASI PENGENALAN

AKADEMIK DAN

KEMAHASISWAAN (OPAK)

STAIN SALATIGA TAHUN

2010 “ Optimalisasi Nalar Kritis

Mahasiswa : Upaya Mengawal

Perubahan Bangsa ke Arah yang

Lebih Baik “

25 – 27 Agustus

2010 Peserta 3

2. UPT PERPUSTAKAAN STAIN

Salatiga “ USER EDUCATION “

20 – 25 September

2010

Peserta

3

3. Seminar Nasional Pendidikan

“Membudayakan sebuah

Pendidikan Berkarakter Ke-

Indonesia-an dalam Pendidikan

Formal (Potret Sekolah

Alternatif)”

6 November 2010 Peserta 6

4. Penerimaan Anggota Baru

Jam‟iyyatul Qurro‟ walhiffadz

“CERDAS DAN MULIA

DENGAN AL-QUR‟AN”

13 November

2010 Peserta 3

5. TAFSIR TEMATIK surat Al-

A‟rof 96 – 100 dan Ar – Rum 41 –

42 “INDONESIA MENANGIS

DARAH”

29 November

2010 Peserta 3

6. NATIONAL WORKSHOP OF

ENTREPRENEURSHIP AND

BASIC COOPERATION 2010

19 Desember 2010 Peserta 6

7. Javanese Public Speaking

Training (JPST) “Nguri – Uri boso

Jawi”

7 Januari 2011 Peserta 3

8. Seminar Politik “Pilwakot yang

ideal untuk masa depan Salatiga

yang lebih baik”

27 Januari 2011 Peserta 3

9. SEMINAR NASIONAL

PENDIDIKAN “REALISASI

PENDIDIKAN KARAKTER

BANGSA DALAM

KURIKULUM PENDIDIKAN

NASIONAL”

20 Juni 2011 Peserta 6

10. Praktikum Mata Kuliah Baca Tulis

Al-Qur‟an (BTQ) STAIN Salatiga 22 Juni 2011 Peserta 2

11. PUBLIC HEARNING

“Meningkatkan Tatanan Birokrasi

KampusYang Berbabis Pada

Prinsip – Prinsip Integritas”

25 Juni 2011 Peserta 2

12. SK PAUD Anggrek 9 Juli 2011 Guru 3

13. PRAKTIKUM KEPRAMUKAAN

Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga 22 – 27 Juli 2011 Peserta 3

14. Training & Workshop

“PARTICIPANT CARE FOR

THE NATION”

1 – 2 Oktober

2011 Peserta 6

15. Seminar Regional “Meningkatkan

Nasionalisme Ditengah

Goncangan Disintegrasi dan

26 Oktober Peserta 4

Pengikisan Ideologi Nasional”

16. SEMINAR PENDIDIKAN

HIMPUNAN MAHASISWA

ISLAM (HMI) “Menuju

Pendidikan yang Ideal”

28 Desember 2011 Peserta 3

17. Praktikum Mata Kuliah ETIKA

PROFESI KEGURUAN STAIN

Salatiga

10 Februari 2012 Peserta 2

18. Praktikum Mata Kuliah

KOMPUTER MULTIMEDIA

STAIN Salatiga

14 – 15 Februari

2012 Peserta 2

19. PELATIHAN

PENGEMBANGAN

KURIKULUM PAUD & POS

PAUD SE KECAMATAN

PABELAN

30 – 31 Maret

2012 Peserta 3

20. Seminar Muslimah “Ibu, Pondasi

Utama Membangun Generasi

Robbani”

15 April 2012 Peserta 3

21. Seminar Nasional

Entrepreneurship 2012 “Tren

Bisnis Berbasis Multimedia dan

Teknologi Informatika sebagai

Wujud Pasar Modern”

21 April 2012 Peserta 6

22. SEMINAR REGIONAL “Peran

Mahasiswa Dalam Mengawal

BLSM (BLT) Tepat Sasaran

3 Mei 2012 Peserta 4

23. Seminar Nasional Pendidikan

“Pendidikan Multikultural Sebagai

Pilar Karakter Bangsa”

6 Juni 2012 Peserta 6

24. Praktikum Mata Kuliah FIQH

“PERAWATAN JENAZAH”

STAIN Salatiga

17 September

2012 Peserta 3

25. DIALOG PUBLIK DAN

SILATURAHIM NASIONAL

“Kemanakah Arah Kebijakan

BBM? Mendorong Subsidi BBM

Untuk Rakyat”

10 November

2012 Peserta 3

26. Seminar Nasional “Perjuangan

Kaum Perempuan dalam

Kesetaraan Hukum Islam di

Indonesia”

30 April 2013 Peserta 6

27. SOSIALISASI &

SILATURAHIM NASIONAL

“SOSIALISASI UU NO. 1 TH

2003, PERAN SERTA FUNGSU

OJK” & “PERAN PEMERINTAH

DALAM PENGAWASAN LKM

(LEMBAGA KEUANGAN

MIKRO”

30 September

2013 Peserta 6

28. Musabaqah Tilawatil Qur‟an

(MTQ) Mahasiswa V “MTQ

Wahana Apresiasi untuk

Mencetak Insan Qur‟ani”

23 Oktober 2013 Peserta 3

29. SARASEHAN AKBAR

“Komitmen Politik Islam dalam

Menata MasaDepanBangsa

Indonesia”

15 Maret 2014 Peserta 3