hubungan antara kadar hemoglobin ibu hamil pada …

60
HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA TRIMESTER KETIGA DENGAN ANTROPOMETRI BAYI BARU LAHIR DI RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD Laporan penelitian ini ditulis sebagai satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH Ulfa Rosliana Putri 1111103000080 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M

Upload: others

Post on 25-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA TRIMESTER KETIGA DENGAN

ANTROPOMETRI BAYI BARU LAHIR DI RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD

Laporan penelitian ini ditulis sebagai satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN

OLEH Ulfa Rosliana Putri

1111103000080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1435 H/2014 M

Page 2: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …
Page 3: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …
Page 4: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …
Page 5: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan

ridho-Nya, peneliti diberikan kesehatan, ilmu, kesabaran, dan kekuatan untuk

belajar dan menyelesaikan penelitian berjudul Hubungan antara Kadar

Hemoglobin Ibu Hamil pada Trimester Ketiga dengan Pengukuran Antropometri

Bayi Baru Lahir di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad.

Penelitian ini dibuat untuk memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran (S. Ked) di Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD)

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Tidak lupa bahwa penelitian ini dapat diselesaikan dengan bimbingan,

dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr (hc). dr. M.K Tadjudin, Sp.And selaku Dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta beserta wakil dan staf.

2. dr. Witri Ardini, M.Gizi, Sp.GK selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. dr. Yanti Susianti, Sp.A dan dr. Jono Ulomo, Sp.PK selaku pembimbing yang

telah memberikan masukan dan nasihat serta meluangkan banyak waktu, pikiran,

dan tenaga untuk penyelesaian penelitian ini.

4. dr. Riva Auda, Sp.A, M.Kes dan Mery Nitalia, Sp.PK selaku penguji yang telah

memberikan kritik dan saran yang membangun untuk penyelesaian penelitian ini.

5. dr. Flori Ratna Sari, Ph.D selaku penanggung jawab modul Riset yang tidak

berhenti memotivasi peneliti untuk menyelesaikan penelitian.

6. Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad dan wakil yang telah memberikan izin

untuk penelitian ini.

Page 6: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

vi

7. Ibu Romlah dan rekan-rekannya di bagian kesekretariatan RSPAD Gatot

Soebroto Ditkesad yang telah membantu dalam pengurusan pengambilan data.

8. Ibu Satria Gobel yang telah membantu dalam proses perizinan pengambilan

data di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad.

9. Ibu Rini selaku Kepala Bagian Administrasi dan Informasi Medis RSPAD

Gatot Soebroto Ditkesad dan staf yang telah membantu dalam proses pengambilan

data.

10. Ayahanda tercinta Drs. H. Nabrih, MM dan ibunda terkasih Lia Maimunah,

S.Hi atas dukungan moral, materi, curahan kasih sayang yang tiada henti, dan

semua doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT yang ditujukan untuk peneliti

agar peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini dengan sempurna, menyelesaikan

studi tepat waktu dan senantiasa menjadi orang yang berguna bagi masyarakat.

11. Sahabat “KANVAS”, Syifa Maulida, Puspita, Getha, Diba, Nikken, Nissa,

Johan, dan Rasyad yang senantiasa memberikan semangat dan doa yang tulus

untuk penyelesaian penelitian ini.

12. Teman-teman mahasiswa PSPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

angkatan 2011 yang saling membantu, menyemangati, dan terus berjuang untuk

kesejawatan.

13. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas bantuannya dalam

menyelesaikan penelitian ini.

Peneliti menyadari bahwa laporan penelitian ini masih terdapat banyak

kekurangan. Oleh karena itu, dibutuhkan kritik dan saran yang bersifat

membangun. Akhir kata, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca

dan khususnya rekan-rekan mahasiswa/i.

Ciputat, September 2014

Peneliti

Page 7: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

vii

ABSTRAK

Ulfa Rosliana Putri. Program Studi Pendidikan Dokter. Hubungan antara Kadar Hemoglobin Ibu Hamil pada Trimester Ketiga dengan Antropometri Bayi Baru Lahir di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad. 2014.

Anemia merupakan masalah masyarakat global. Di Indonesia, anemia pada kehamilan mencapai 44,3%. Sedangkan pada DKI Jakarta, angka anemia mencapai 27,6%. Dampak anemia pada kehamilan antara lain adalah intrauterine growth restriction (IUGR) yang dapat diukur secara objektif dengan pengukuran antropometri. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada 30 orang ibu hamil dan 30 orang bayi baru lahir. Pengumpulan data diperoleh dari rekam medis yang telah diseleksi dengan kriteria inklusi dan eksklusi di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad. Data kemudian diuji normalitasnya, lalu dianalisa menggunakan uji Pearson bila data normal atau Spearman bila data tidak normal. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan bermakna antara kadar hemoglobin ibu hamil trimester ketiga dengan berat badan bayi lahir dengan arah hubungan negatif (p=0,025), dan tidak memiliki hubungan yang bermakna antara kadar hemoglobin ibu pada trimester ketiga dengan panjang badan lahir (p=0,248) dan lingkar kepala lahir (p=0,123).

Kata kunci : kadar hemoglobin, ibu hamil, bayi baru lahir, antropometri

ABSTRACT

Ulfa Rosliana Putri. Medical Education Study Programme. Correlation between Maternal Hemoglobin Concentration on Third Trimester and Anthropometry on Newborn Babies at RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad. 2014.

Anemia is a global community problem. In Indonesia, anemia in pregnancy reach into 44,3%. Meanwhile in Jakarta, anemia reach into 27,6%. One of anemia effect is intrauterine growth restriction (IUGR) that could be measured objectively by anthropometry. This analytical and cross sectional study use 30 pregnant womans and 30 newborn babies. Data was collected from medical record from RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad that have been selected by inclusion and exclusion criterias. The data were tested for normality, then analyzed using Pearson test when data were normal, or Spearman test when data weren’t normal. This study shows there’s a significant negative correlation between maternal hemoglobin concentration on the third trimester and newborn birthweight (p=0,025). There are no significant correlations between maternal hemoglobin concentration on the third trimester to newborn birthlength (p=0,248) and newborn head circumference (p=0,123).

Keyword: hemoglobin concentration, pregnant woman, newborn babies, anthropometry

Page 8: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN ....................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iv

KATA PENGANTAR ................................................................................ v

ABSTRAK ................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .............................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 2

1.3 Hipotesis ................................................................................ 2

1.4 Tujuan Penelitian .................................................................. 3

1.4.1 Tujuan Umum ............................................................ 3

1.4.2 Tujuan Khusus ........................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................ 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 4

2.1 Landasan Teori ..................................................................... 4

2.1.1 Perubahan Hematologis pada Ibu Hamil ..................... 4

2.1.2 Eritropoiesis ............................................................... 7

2.1.3 Eritrosit ...................................................................... 8

2.1.4 Anemia pada Kehamilan ............................................. 8

2.1.5 Pertumbuhan Janin...................................................... 15

2.1.6 Restriksi Pertumbuhan Janin ....................................... 15

2.2 Kerangka Teori ...................................................................... 21

2.3 Kerangka Konsep .................................................................. 22

Page 9: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

ix

BAB 3 METODE PENELITIAN ............................................................. 23

3.1 Desain Penelitian .................................................................. 23

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................ 23

3.3 Populasi dan Sampel .............................................................. 23

3.3.1 Populasi Penelitian ..................................................... 23

3.3.2 Sampel Penelitian ...................................................... 24

3.4 Cara Kerja Penelitian ............................................................ 25

3.5 Variabel Penelitian ................................................................ 25

3.6 Manajemen Data .................................................................... 26

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data .......................................... 26

3.6.2 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ......................... 26

3.7 Definisi Operasional............................................................... 26

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 28

4.1 Hasil Penelitian ...................................................................... 28

4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian ....................................... 28

4.1.2 Analisa Univariat ....................................................... 29

4.1.3 Uji Normalitas Data ................................................... 31

4.1.4 Analisis Bivariat ........................................................ 32

4.2 Pembahasan ........................................................................... 35

4.2.1 Deskripsi Subjek Penelitian ........................................ 35

4.2.2 Hubungan antara Kadar Hemoglobin Ibu Hamil

Trimester Ketiga dengan Berat Badan Bayi Lahir ....... 36

4.2.3 Hubungan antara Kadar Hemoglobin Ibu Hamil

Trimester Ketiga dengan Panjang Badan Bayi Lahir .. 37

4.2.4 Hubungan antara Kadar Hemoglobin Ibu Hamil

Trimester Ketiga dengan Lingkar Kepala Bayi Lahir . 37

4.3 Keterbatasan Penelitian ......................................................... 38

Page 10: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

x

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 39

5.1 Kesimpulan ........................................................................... 39

5.2 Saran ..................................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 41

LAMPIRAN ............................................................................................... 44

Page 11: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kategori Anemia Ibu Hamil Menurut WHO ............................. 9

Tabel 2.2 Nilai Batas Anemia pada Perempuan ........................................ 9

Tabel 2.3 Penyebab Anemia pada Kehamilan .......................................... 11

Tabel 2.4 Klasifikasi Berat Lahir .............................................................. 16

Tabel 3.1 Definisi Operasional ................................................................. 26

Tabel 4.1 Karakteristik Dasar Subjek Penelitian ....................................... 28

Tabel 4.2 Karakteristik Variabel Penelitian .............................................. 29

Tabel 4.3 Uji Shapiro-Wilk ...................................................................... 31

Tabel 4.4 Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil pada Trimester

Ketiga dengan Berat Badan Bayi Lahir ..................................... 32

Tabel 4.5 Analisis Bivariat Kategorik antara Kadar Hemoglobin dengan

Berat Badan Bayi Lahir ........................................................... 33

Tabel 4.6 Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester Ketiga

dengan Panjang Badan Bayi Lahir ............................................ 33

Tabel 4.7 Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil pada Trimester

Ketiga dengan Lingkar Kepala Bayi Lahir ............................... 34

Tabel 4.8 Analisis Bivariat Kategorik antara Kadar Hemoglobin dengan

Lingkar Kepala Lahir .............................................................. 35

Page 12: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Perubahan total volume darah dan komponennya (sel darah

merah dan plasma) selama kehamilan dan setelah melahirkan .. 5

Gambar 2.2 Anemia sebagai permasalahan kesehatan publik berdasarkan

negara, kategori wanita hamil .................................................. 10

Page 13: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Formulir Data Pasien ............................................................... 44

Lampiran 2 Surat Permohonan Penelitian ................................................... 45

Lampiran 3 Surat Pemberian Izin Penelitian ................................................. 46

Lampiran 4 Daftar Riwayat Hidup .............................................................. 47

Page 14: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anemia adalah penurunan konsentrasi eritrosit atau hemoglobin dalam darah

yang merupakan masalah masyarakat global baik di negara maju atau negara

berkembang.1 Anemia juga memiliki dampak yang besar pada kesehatan

masyarakat, maupun perkembangan sosial dan ekonomi. Menurut data publikasi

World Health Organization (WHO) tahun 2008, secara global anemia

mengenai 1,62 milyar orang, dengan insidensi tertinggi pada anak usia

prasekolah (0-4,99 tahun) sebanyak 76,1% dan wanita hamil sebanyak 69,0%.2

Dalam publikasi WHO tersebut juga disebutkan, bahwa wanita hamil

dikatakan anemia bila hemoglobin < 11,0 g/dL. Prevalensi anemia pada

kehamilan tahun 1993-2005 di Asia Tenggara mencakup 48,2% populasi atau

rata-rata 18,1 juta jiwa. Di Indonesia, anemia pada kehamilan mencapai 44,3%

atau sebanyak 1.950.000 jiwa dengan kategori masalah kesehatan adalah berat.2

DKI Jakarta adalah salah satu dari 20 provinsi di Indonesia dengan prevalensi

anemia pada perempuan tertinggi, yaitu sebesar 27,6% menurut SK Menkes

dan 13,6% menurut Riskesdas.3

Anemia pada wanita hamil sendiri akan meningkatkan risiko mortalitas dan

morbiditas perinatal. Selain itu, anemia pada wanita hamil juga mempengaruhi

keadaan bayi baru lahir. Menurut studi yang dilakukan oleh Reeta Bora, dkk4,

anemia pada wanita hamil terkait dengan usia gestasi yang rendah, berat badan

lahir rendah, serta meningkatnya risiko lahir kecil untuk usia gestasinya. Studi lain

oleh Telatar B, dkk5, menyatakan bahwa anemia maternal juga berpengaruh

terhadap pengukuran antropometri (panjang lahir, berat lahir, lingkar kepala, dan

lingkar dada). Terjadi perbedaan pada pengukuran antropometri dari ibu dengan

anemia ringan dan ibu dengan anemia berat, pada ibu dengan anemia berat

pengukuran antropometri bayi baru lahirnya lebih rendah daripada ibu dengan

anemia ringan.

Page 15: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

2

Pada pengukuran antropometri, menurut Gareth Hynes, dkk6, yang dinilai

adalah berat badan lahir, panjang lahir, lingkar abdomen, lingkar dada, indeks

ponderal, dan ketebalan lipatan kulit. Pengukuran antropometri merupakan suatu

penilaian yang objektif untuk menentukan bayi tersebut termasuk kecil untuk usia

gestasi, yang bias diakibatkan oleh intrauterine growth restriction (IUGR) atau

prematur. IUGR dan prematur sendiri dapat disebabkan oleh berbagai hal, dan

salah satunya anemia.6

Komplikasi yang dikemukakan oleh Palotto dan Kilbride7

dari IUGR pada masa anak-anak nanti adalah perawakan pendek, keterlambatan

kognitif dengan pencapaian akademik yang berkurang, dan meningkatnya risiko

untuk gangguan neurologis.

Nilai hemoglobin (Hb) yang digunakan adalah Hb pada trimester ketiga.

Menurut studi yang dilakukan oleh Madaan G, dkk8, bahwa nilai Hb trimester

ketiga berpengaruh kepada nilai antropometri bayi baru lahir. Anemia pada

kehamilan trimester ketiga dapat mengurangi nilai rata-rata berat bayi lahir,

panjang badan lahir, lingkar kepala, dan lingkar dada.8

Selain itu, nilai Hb pada

trimester ketiga adalah nilai yang paling sering diukur di Indonesia.

Oleh karena uraian di atas, peneliti ingin mengetahui hubungan kadar

hemoglobin ibu hamil pada trimester ketiga dengan pengukuran antropometri bayi

baru lahir.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah terdapat hubungan antara kadar hemoglobin ibu hamil dengan

antropometri pada bayi baru lahir?

1.3 Hipotesis

Ada hubungan antara kadar hemoglobin ibu hamil trimester ketiga dengan

antropometri pada bayi baru lahir.

Page 16: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

3

1.4 Tujuan

1.4.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan kadar hemoglobin ibu hamil trimester

ketiga dengan antropometri pada bayi baru lahir.

1.4.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik kadar hemoglobin ibu hamil

trimester ketiga di RS Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.

b. Untuk mengetahui karakteristik antropometri bayi baru lahir di

RS Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.

c. Untuk mengetahui hubungan antara kadar hemoglobin ibu

hamil trimester ketiga dengan berat badan bayi lahir di RS

Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.

d. Untuk mengetahui hubungan antara kadar hemoglobin ibu

hamil trimester ketiga dengan panjang badan bayi lahir di RS

Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.

e. Untuk mengetahui hubungan antara kadar hemoglobin ibu

hamil trimester ketiga dengan lingkar kepala bayi lahir di RS

Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Sebagai masukan terhadap RS Pusat Angkatan Darat Gatot

Soebroto untuk meningkatkan pelayanan pencegahan dan

penatalaksanaan anemia pada ibu hamil.

1.5.2 Sebagai informasi untuk masyarakat, institusi, dan penelitian

selanjutnya mengenai hubungan kadar hemoglobin ibu hamil

terhadap pengukuran antropometri bayi baru lahir.

Page 17: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Perubahan Hematologis pada Ibu Hamil

Ketika hamil, maka akan terjadi banyak perubahan secara anatomi,

fisiologis, maupun biokimia. Perubahan ini terjadi segera setelah fertilisasi.

Perubahan pada kehamilan ini adalah sebagai respons terhadap rangsangan yang

berasal dari janin dan plasenta. Salah satu perubahan yang terjadi adalah

perubahan hematologis, meliputi perubahan pada volume darah, perubahan

konsentrasi hemoglobin dan hematokrit, perubahan metabolisme zat besi,

perubahan fungsi imunologis, perubahan proses koagulasi dan fibrinolisis, dan

perubahan pada limpa.9

a. Volume Darah

Pada saat hamil, akan terjadi peningkatan volume darah yang dimulai

sejak trimester pertama. Peningkatan volume darah ini merupakan hasil dari

peningkatan plasma dan eritrosit. Peningkatan volume darah ini memiliki

beberapa fungsi, diantaranya adalah memenuhi kebutuhan metabolik yang

meningkat akibat uterus yang membesar, menyediakan gizi untuk janin dan

plasenta yang tumbuh dengan cepat, melindungi ibu dan janin dari efek buruk

gangguan aliran balik vena pada posisi tegak atau terlentang, dan melindungi

ibu dari efek merugikan saat kehilangan darah pada saat melahirkan.9

Menurut Cunningham, dkk9, volume darah ibu meningkat pesat

pada trimester kedua. Seperti yang terlihat pada grafik yang tersaji di bawah

ini.

Page 18: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

5

Gambar 2.1 Perubahan total volume darah dan komponennya (sel darah

merah dan plasma) selama kehamilan dan setelah melahirkan

Sumber : Cunningham FG, dkk, 2010.

Di dalam volume darah, termasuk diantaranya adalah konsentrasi

hemoglobin dan hematokrit, yang sedikit berkurang pada saat kehamilan

sebagai efek peningkatan volume darah atau hipervolemia.9 Penurunan

konsentrasi hemoglobin tersebut disebut anemia dilusional. Anemia

dilusional terjadi puncaknya yaitu pada trimester kedua kehamilan.

Penurunan kadar hemoglobin yang terjadi sebesar 1-2 g/dL pada akhir

trimester kedua dan mulai stabil ketika trimester ketiga saat volume plasma

maternal mulai berkurang.9

b. Metabolisme Zat Besi

Saat hamil, kebutuhan akan zat besi makin bertambah. Pada

setiap 1000 mg zat besi yang dibutuhkan saat kehamilan,sekitar 300 mg zat

besi akan dikirim secara aktif ke janin dan plasenta.9 Kebutuhan zat besi yang

bertambah diakibatkan oleh eritropoiesis atau pembentukan eritrosit yang

meningkat.9

Page 19: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

6

c. Fungsi Imunologis

Jumlah leukosit pada ibu hamil dapat meningkat

sampai 5000-12000/L pada trimester akhir.10

Namun, menurut Krause9,

fungsi kemotaksis dan perlekatan dari leukosit akan berkurang mulai dari

trimester kedua. Tidak semua fungsi imunologis akan ditekan saat kehamilan.

Sekresi interleukin (IL) 4, IL-6, dan IL-13 akan meningkat selama kehamilan.

Selain itu, terjadi juga peningkatan jumlah immunoglobulin (Ig) A dan G

pada mukus serviks. Menurut Kutteh dan Franklin9, perubahan pada mukus

serviks tersebut merupakan akibat dari perubahan estrogen dan progesteron

saat hamil sebagai proteksi terhadap janin.

d. Koagulasi dan Fibrinolisis

Pada kehamilan, fungsi koagulasi dan fibrinolisis meningkat. Terdapat

peningkatan konsentrasi pada semua faktor pembekuan, kecuali faktor XI

dan XIII, dan juga peningkatan kompleks fibrinogen berat-molekul-tinggi.

Selain itu, terdapat penurunan sedikit pada jumlah trombosit

(trombositopenia), yang terjadi akibat hemodilusi.9

e. Perubahan pada Limpa

Pada akhir kehamilan, limpa akan membesar sampai 50% bila

dibandingkan pada trimester pertama.9

Page 20: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

7

2.1.2 Eritropoiesis

Eritropoiesis adalah proses pembentukan sel darah merah baru di sumsum

tulang. Eritropoiesis merupakan proses yang penting karena sel darah merah tidak

dapat membelah.11

Pada anak-anak terdapat medulla ossium rubra yang dapat memproduksi

sel darah. Ketika dewasa, medulla ossium rubra digantikan oleh medulla ossium

flava yang mengandung lemak yang tidak mampu memproduksi sel darah. Tidak

seluruh medulla ossium rubra digantikan oleh medulla ossium flava. Medulla

ossium rubra masih dapat ditemukan pada tulang sternum, tulang rusuk, pelvis,

dan bagian atas dari tulang panjang ekstremitas.12

Eritropoiesis diatur oleh hormon yang dihasilkan oleh ginjal dan hepar,

yaitu eritropoietin yang terinduksi pada kondisi hipoksia. Sel darah merah berasal

dari pluripotent stem cell pada sumsum tulang. Eritropoietin akan menginduksi

pembentukan sel induk prekursor eritrosit, pronormoblas, atau proeritroblas dari

pluripotent stem cell. Eritropoietin juga akan mengatur kecepatan mitosis

pluripotent stem cell menjadi proeritroblas.13

Proeritroblas memiliki struktur

nuklear yang padat dengan lapisan sitoplasma yang tipis.14

Proeritroblas yang terbentuk akan mengalami mengalami mitosis menjadi

normoblas atau eritroblas basofilik. Normoblas memiliki karakteristik yang sama

dengan proeritroblas, kecuali mereka memiliki nuklei yang lebih kecil.14

Setelah

itu, normoblas akan mengalami proses maturasi menjadi eritrosit. Proses tersebut

terdiri dari reduksi progresif pada ukuran sel, akumulasi gradual hemoglobin, dan

kehilangan inti sel.13

Page 21: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

8

2.1.3 Eritrosit

2.1.3.1 Struktur Eritrosit

Eritrosit adalah sel berbentuk diskus dengan bagian tengah yang rata dan

tak berinti. Bentuk eritrosit yang unik ini membuat permukaan yang lebih luas

untuk difusi oksigen dari plasma ke eritrosit. Selain itu, eritrosit juga bersifat

lentur sehingga dapat melewati kapiler yang sempit dan oksigen dapat

tersalurkan di tingkat jaringan.12

2.1.3.2 Hemoglobin

Hemoglobin adalah struktur yang hanya ditemukan pada eritrosit.

Hemoglobin memiliki dua bagian, yaitu globin dan heme. Globin merupakan

protein yang dibuat dari rantai polipeptida, sedangkan heme mengandung

empat buah zat besi. Setiap zat besi pada heme akan berikatan dengan oksigen.

Oleh karena hemoglobin mengandung zat besi, maka warna eritrosit akan

menjadi kemerahan dan akan menjadi kebiru-biruan ketika mengalami

deoksigenasi.12

2.1.4 Anemia pada Kehamilan

2.1.4.1 Definisi Anemia

Menurut Means dan Glader15

, bahwa anemia secara fungsional adalah

ketidakmampuan sel darah merah dalam mengangkut oksigen ke jaringan

perifer. Penentuan anemia atau tidak dapat dinilai melalui tiga konsentrasi,

yaitu hemoglobin (Hb) dengan satuan gram Hb per desiliter (g/dL) atau gram

Hb per liter (g/L), hematokrit (Ht) dengan satuan persen atau desimal, dan

konsentrasi sel darah merah dengan satuan sel per mikroliter (106 /L) atau sel

per liter (1012

/L). Pada umumnya, penentuan anemia paling sering dilakukan

dengan pengukuran Hb karena mudah dan murah.2

Page 22: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

9

2.1.4.2 Kriteria Anemia pada Kehamilan

Penentuan anemia pada kehamilan berpatokan pada nilai Hb. Menurut

WHO, ibu hamil dinyatakan anemia bila kadar Hb di bawah 11 g/dL atau

hematokrit di bawah 33%.16

Tabel 2.1 Kategori anemia ibu hamil menurut WHO

Kadar Hb pada ibu hamil Kategori

10-10,9 g/dL Anemia ringan

7,0-9,9 g/dL Anemia sedang

di bawah 7,0 g/dL Anemia berat

Sumber : Abdulmuthalib, 2010.

Selain WHO, terdapat kategori anemia ibu hamil lain dari Centers for

Disease Control (CDC). CDC membuat kriteria anemia pada ibu hamil

berdasarkan kadar Hb pada tiap trimester.

Tabel 2.2 Nilai batas anemia pada perempuan

Status Kehamilan Hb (g/dL) Ht (%)

Tidak Hamil 12 36

Kehamilan Trimester 1 11 33

Kehamilan Trimester 2 10,5 32

Kehamilan Trimester3 11 33

Sumber : Abdulmuthalib, 2010.

Page 23: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

10

2.1.4.3 Epidemiologi Anemia pada Kehamilan

Menurut WHO2, anemia mengenai 1,62 milyar orang. Prevalensi anemia

global tertinggi adalah pada anak usia prasekolah (47,4%) dan wanita hamil

pada urutan kedua (41,8%). Kejadian anemia pada wanita hamil di Asia

Tenggara tahun 1993 sampai 2005 adalah tertinggi kedua setelah Afrika, yaitu

dengan prevalensi 48,2% atau sebanyak 18,1 juta jiwa. Berdasarkan figur yang

dibuat oleh WHO2, wanita hamil dengan anemia di Indonesia termasuk

masalah kesehatan yang berat yaitu dengan proporsi sebesar 44,3% atau

sebanyak 1.950.000 jiwa.

Gambar 2.2 Anemia sebagai permasalahan kesehatan publik berdasarkan

negara, kategori wanita hamil

Sumber : de Benoist B, 2008.

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 20073, rerata kadar Hb

pada perempuan dewasa di DKI Jakarta adalah 12,6 g/dL. Tidak didapatkan

rerata kadar Hb pada wanita hamil di DKI Jakarta. Namun, dari 278 responden

wanita hamil yang diambil darahnya secara nasional, 68 orang (24,5%)

Page 24: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

11

menderita anemia menurut acuan SK Menkes, berbeda dengan acuan Riskesdas

yaitu 39 orang (14,0%) yang mengalami anemia.

2.1.4.4 Etiologi Anemia pada Kehamilan

Penyebab anemia selama kehamilan dapat terjadi akibat herediter atau

didapat.9

Tabel 2.3 Penyebab Anemia pada Kehamilan

Didapat

Anemia defisiensi zat besi

Anemia akibat kehilangan darah akut

Anemia akibat inflamasi atau

keganasan

Anemia megaloblastik

Anemia hemolitik didapat

Anemia aplastik atau hipoplastik

Herediter

Talasemia

Hemoglobinopati sel sabit

Hemoglobinopati lain

Anemia hemolitik herediter

Sumber : Cunningham FG, dkk, 2010.

Namun, menurut Abdulmuthalib16

, penyebab anemia tersering adalah

defisiensi zat-zat nutrisi, yaitu anemia defisiensi besi sebanyak 75%. Penyebab

anemia pada kehamilan kedua yang tersering adalah anemia megaloblastik

yang diakibatkan oleh defisiensi asam folat dan defisiensi vitamin B 12.

Berikut penyebab anemia pada kehamilan16

:

Page 25: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

12

a. Anemia defisiensi besi

Anemia defisiensi besi sering ditemukan di negara maju dan

negara berkembang. Tanda-tanda dari anemia defisiensi besi adalah

penurunan cadangan besi, penurunan konsentrasi besi serum, saturasi

transferin yang rendah, dan penurunan kadar Hb dan Ht.16

Kebutuhan zat besi wanita hamil meningkat karena adanya

proses eritropoiesis untuk memenuhi kebutuhan zat besi janin.9

Menurut Lee dan Okam17

, faktor risiko terjadinya anemia defisiensi

besi adalah asupan nutrisi yang kurang dan diperberat dengan adanya

faktor pengganggu absorpsi zat besi di sel epitel intestinal pada

duodenum dan jejunum, seperti penggunaan antasida atau defisiensi

mikronutrien lain, contohnya vitamin A, vitamin C, seng, dan tembaga.

Manifestasi klinisnya adalah lelah, pucat, pusing, takikardia, dispnea,

toleransi gerak badan yang rendah, dan hasil kerja di bawah optimal.

b. Anemia defisiensi asam folat

Defisiensi asam folat dan vitamin B12 dapat menyebabkan

anemia tipe megaloblastik. Anemia megaloblastik adalah kelainan yang

disebabkan oleh gangguan sintesis DNA dan ditandai dengan adanya

sel-sel megaloblastik.16

Bila terjadi defisiensi asam folat dan vitamin

B12, maka sintesis DNA akan terhambat dan siklus sel juga

diperlambat saat proses eritropoiesis. Sementara itu, pembentukan

hemoglobin di sitoplasma akan terus berlangsung sehingga ukuran

eritroblast akan membesar (megaloblast).

c. Anemia aplastik

Anemia aplastik adalah kelainan di mana sel punca multipoten

mieloid ditekan menyebabkan kegagalan pada sumsum tulang dan

Page 26: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

13

penurunan jumlah eritrosit, leukosit, dan trombosit (pansitopenia).17

Penyebab anemia aplastik umumnya idiopatik. Bila terjadi anemia

aplastik pada wanita hamil, maka anemia aplastik akan terus terjadi

berulang pada kehamilan berikutnya. Anemia aplastik akan membaik

apabila setelah terminasi kehamilan.16

d. Anemia sel sabit

Anemia sel sabit disebabkan oleh adanya mutasi rantai gen -

globin sehingga membentuk hemoglobin sabit (HbS).18

Pada wanita

hamil dengan anemia sel sabit, disertai dengan peningkatan insidens

pielonefritis, infark pulmonal, pneumonia, perdarahan ante partum,

prematuritas, dan kematian janin.16

2.1.4.5 Dampak Anemia pada Kehamilan

Anemia pada wanita hamil memiliki dampak tersendiri terutama pada

saat kelahiran. Contoh dampaknya adalah infeksi maternal, prematuritas, berat

bayi lahir rendah, mortalitas, dan skor APGAR rendah.

a. Infeksi maternal

Menurut Hooton TM, dkk19

, anemia pada wanita hamil dapat

mengganggu proliferasi limfosit T dan B. Terganggunya proliferasi

limfosit T dan B dapat menyebabkan penurunan aktivitas pada fagosit,

neutrofil, dan sel natural killer. Selain itu, menurut Amici D, dkk19

,

infeksi maternal dapat meningkatkan risiko prematuritas. Pada

pemeriksaan membran plasenta atau cairan amnion, terdapat banyak

bakteri maupun sitokin inflamasi.

Page 27: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

14

b. Prematuritas

Kurki T, dkk,19

dalam penelitiannya menjelaskan bahwa

prematuritas adalah salah satu efek infeksi maternal. Mekanismenya

adalah peningkatan sintesis corticotrophin-releasing hormone (CRH)

akibat adanya infeksi. Peningkatan CRH akan mengakibatkan hipoksia

jaringan yang dapat menginduksi stress maternal dan janin. Maka dari

itu, prematuritas dapat menjadi efek langsung atau tidak langsung dari

infeksi maternal. Menurut Lone, dkk,19

pada wanita hamil yang

mengalami anemia berisiko 4 kali lebih tinggi mengalami kelahiran

prematur daripada wanita hamil yang tidak anemia.

c. Berat bayi lahir rendah

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Lone, dkk,19

bahwa

wanita hamil dengan anemia risiko berat bayi lahir rendah 2,2 kali lebih

tinggi dibanding dengan wanita hamil tanpa anemia. Selain itu,

peningkatan produksi CRH juga dapat menghambat pertumbuhan janin.

Pada wanita dengan anemia berat (<8 g/dL), berat bayi lahir lebih

rendah 200-400 g dibanding dengan wanita dengan kadar hemoglobin

yang lebih tinggi (<10 g/dL).19

d. Mortalitas

Anemia pada wanita hamil dapat meningkatkan risiko mortalitas

perinatal. Kematian ini dapat diakibatkan oleh prematuritas dan sepsis.

Risiko mortalitas perinatal pada wanita hamil dengan anemia 3,2 kali

lebih besar risikonya daripada wanita hamil tanpa anemia. Di samping

itu, pada wanita hamil dengan anemia juga meningkatkan risiko

kematian janin intrauterin sebesar 2,5 kali lebih banyak daripada wanita

hamil tanpa anemia.19

Page 28: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

15

e. Skor Apgar rendah

Risiko skor Apgar < 5 pada menit pertama dan < 7 pada menit

ke lima pada wanita hamil dengan anemia lebih besar 2,1 kali daripada

wanita hamil tanpa anemia.19

2.1.5 Pertumbuhan Janin

Pertumbuhan janin manusia ditandai dengan pola pertumbuhan jaringan

dan organ yang berurutan, diferensiasi, dan maturasi. Menurut Lin dan Santolaya-

Forgas,9 pertumbuhan sel dibagi dalam tiga fase berurutan yaitu fase hiperplasia,

hiperplasia dan hipertrofi, dan hipertrofi. Fase hiperplasia terjadi pada 16 minggu

pertama gestasi. Setelah fase hiperplasia, akan terjadi proses hiperplasia dan

hipertrofi hingga minggu ke 32 gestasi. Setelah minggu ke 32 gestasi, akan

dilanjutkan dengan proses hipertrofi selular. Dari fase yang telah disebutkan,

Williams, dkk9, menyatakan bahwa kecepatan pertumbuhan janin juga berbeda.

Pada 15 minggu pertama kecepatannya adalah 5 g/hari, lalu 15- 20 g/hari pada

minggu ke-24, dan 30-35 g/hari pada minggu ke-34.9

Pada awal kehidupan janin, yang paling berpengaruh terhadap

pertumbuhannya adalah genom janin. Namun pada akhir kehidupan janin, faktor

lain seperti nutrisi, lingkungan, dan hormon akan berpengaruh. Contohnya adalah

pengaruh banyak atau sedikitnya glukosa pada wanita hamil. Bila hiperglikemia

maka akan menghasilkan bayi makrosomia, sedangkan kadar glukosa yang rendah

sering terkait dengan restriksi pertumbuhan janin.9

2.1.6 Restriksi Pertumbuhan Janin

Intrauterine growth restriction (IUGR) didefinisikan sebagai pertumbuhan

janin di bawah normal.20

Pada bayi dengan berat bayi lahir rendah dan small-for-

gestational age (SGA) dianggap mengalami restriksi pertumbuhan janin.

Lubchenco dan Battaglia9 mengatakan bahwa bayi dengan SGA adalah yang

Page 29: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

16

memiliki berat lahir di bawah persentil 10 pada tiap usia gestasional. Namun, bayi

dengan berat lahir di bawah persentil 10 tidak semuanya adalah proses patologis.

Hal tersebut dapat terjadi akibat faktor biologis. Seeds9 mengusulkan bahwa SGA

adalah bayi dengan berat lahir di bawah persentil 5, sedangkan McIntire, dkk9,

pada tahun 1999 menyatakan bahwa hasil yang merugikan banyak terdapat pada

bayi dengan berat lahir di bawah persentil 3.

Banyak standar yang digunakan untuk menilai pertumbuhan janin. Namun

pada umumnya adalah menggunakan berat lahir. Berat lahir diklasifikasikan

sebagai berikut.

Tabel 2.4 Klasifikasi berat lahir

Kategori Berat lahir

Berat lahir normal >2500 g

Berat lahir rendah < 2500 g

Berat lahir sangat rendah < 1500 g

Berat lahir rendah ekstrim < 1000 g

Sumber : MacDonald MG, dkk, 2005.

Namun, penilaian hanya menggunakan berat lahir hanya menggambarkan

sedikit tentang kecepatan pertumbuhan janin, contohnya pada bayi dengan

prematuritas yang berat lahirnya di bawah normal karena usia gestasi yang

pendek.20

Pada restriksi pertumbuhan janin, dikenal istilah simetris dan asimetris.

Restriksi pertumbuhan simetris adalah pertumbuhan badan dan otak yang yang

terbatas, sedangkan asimetris adalah pertumbuhan badan yang terbatas lebih besar

dibandingkan dengan pertumbuhan kepala atau otak.20

Mekanisme restriksi

pertumbuhan asimetris belum diketahui pasti, namun salah satu faktor yang

berkontribusi adalah peningkatan aliran darah serebral relatif terhadap sirkulasi

sistemik dan umbilikal.20

Terjadinya restriksi pertumbuhan janin ini disebabkan

oleh beberapa faktor risiko menurut Cunningham, dkk9, yaitu:

Page 30: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

17

a. Ibu yang lebih kecil

Ibu yang lebih kecil akan memiliki bayi yang kecil juga. Jika berat ibu

di bawah 100 pon atau sekitar 45 kg, risiko melahirkan bayi dengan SGA

adalah dua kali lipat.9

b. Nutrisi maternal yang kurang

Menurut Rode, dkk9, bahwa wanita dengan indeks massa tubuh rata-

rata atau rendah dengan kenaikan berat badan yang kurang saat hamil, dapat

dikaitkan dngan kejadian restriksi pertumbuhan janin. Selain itu, Abrams dan

Selvin9 juga mengatakan bahwa kenaikan berat badan yang kurang pada

trimester kedua memiliki korelasi dengan berat lahir yang rendah. Nutrisi

maternal yang kurang ini disebabkan suplementasi mikronutrien yang kurang.

c. Deprivasi sosial

Gaya hidup seperti merokok dan konsumsi alkohol juga dapat

menghasilkan bayi yang kecil.9

d. Infeksi maternal dan fetal

Infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa, dan spirokaeta

terlibat pada 5% kasus restriksi pertumbuhan janin. Infeksi yang paling

banyak terlibat adalah rubela dan sitomegalovirus. Mekanisme infeksi

menyebabkan restriksi pertumbuhan janin berbeda-beda, tergantung pada

agen infeksinya.9

Page 31: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

18

e. Malformasi kongenital

Semakin berat malformasi yang dialami, maka kecenderungan janin

mengalami SGA menjadi lebih besar.9 Malformasi kongenital dapat

dipengaruhi oleh faktor diabetes maternal, hipertiroidisme maternal, faktor

sosioekonomi, genetik, infeksi seperti sifilis atau rubela, nutrisi maternal, dan

faktor lingkungan.21

f. Obat-obatan dengan efek teratogenik dan berefek pada janin

Contoh obat dengan efek restriksi pertumbuhan janin adalah agen

antikonvulsan, agen antineoplastik, dan agen imunosupresan.9

g. Penyakit vaskular

Contoh penyakit vaskular yang sering berkaitan dengan restriksi

pertumbuhan janin adalah superimposed preeclampsia dan penyakit vaskular

kronik. Menurut Gainer9, preeklampsia dapat menyebabkan kegagalan

pertumbuhan janin terutama bila onsetnya terjadi sebelum minggu ke 37

gestasi.

h. Penyakit ginjal

Penyakit ginjal yang dapat menyebabkan restriksi pertumbuhan janin

adalah gagal ginjal kronik dan neuropati kronik. Gagal ginjal kronik biasanya

berhubungan dengan hipertensi dan penyakit vaskular.9

i. Diabetes pregestasional

Restriksi pertumbuhan janin pada wanita dengan diabetes dapat

berkaitan dengan malformasi atau penyakit vaskular.9

Page 32: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

19

j. Hipoksia kronik

Kondisi yang berkaitan dengan hipoksia uteroplasental kronik adalah

preeklampsia, hipertensi kronik, asma, merokok, dan ketinggian daratan yang

tinggi. Ketika terpapar dengan lingkungan hipoksia secara kronik, janin

cenderung memiliki berat lahir yang kurang.9

k. Anemia

Anemia yang paling banyak pada wanita hamil adalah disebabkan

oleh anemia defisiensi besi. Menurut Kidanto, dkk9, menyatakan risiko

kelahiran prematur dan berat lahir rendah meningkat seiring dengan

meningkatnya anemia pada kehamilan. Menurutnya, anemia maternal akan

mempengaruhi vaskularisasi plasenta. Namun, pada kebayakan kasus, anemia

maternal tidak menyebabkan restriksi pertumbuhan janin, kecuali anemia sel

sabit dan anemia yang diturunkan lainnya.9

l. Abnormalitas plasenta dan korda

Abnormalitas plasenta dan korda yang dapat mempengaruhi restriksi

pertumbuhan janin adalah solusio plasenta, infark ekstensif, korioangioma,

plasenta previa, dan trombosis arteri umbilikal.9

Abnormalitas plasenta dan

korda mengurangi aliran darah uteroplasenta, sehingga dikaitkan dengan

restriksi pertumbuhan janin.9

m. Infertilitas

Menurut Zhu, dkk9, tahun 2007 mengatakan bahwa wanita hamil

dengan riwayat infertilitas, maka risiko bayi dengan SGA akan meningkat.

Studi lain oleh Vikstroem J, dkk22

, menyebutkan bahwa wanita dengan

infertilitas 2,7 kali lebih berisiko untuk melahirkan bayi dengan SGA.

Page 33: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

20

n. Kehamilan ekstrauterin

Bila plasenta terimplantasi di luar uterus, maka janin akan mengalami

restriksi pertumbuhan.9

o. Sindrom antibodi antifosfolipid

Mekanisme bahwa sindrom antibodi antifosfolipid dapat

menyebabkan restriksi pertumbuhan janin adalah melalui agregasi trombosit

maternal dan trombosis plasenta. Menurut Levine, dkk9, bahwa wanita hamil

dengan sindrom ini akan mengalami onset awal preeklampsia dan kematian

janin.

p. Genetik

Beberapa studi telah mempelajari bagaimana hubungan polimorfisme

genetik janin atau maternal dengan bayi yang mengalami restriksi

pertumbuhan. Engel, dkk9, menyatakan bahwa terdapat peran

SHMT1(1420)T dalam mempengaruhi level homosistein, sehingga

menghasilkan bayi dengan SGA. Stonek, dkk9, juga mengidentifikasi

MTHFR C677T sebagai penanda restriksi pertumbuhan.

q. Janin multipel

Kehamilan dengan dua janin atau lebih memiliki kemungkinan

kurangnya pertumbuhan pada satu atau lebih janin yang lain dibanding

kehamilan tunggal.9

Page 34: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

21

2.2 Kerangka Teori

Ibu hamil trimester 3

Pasokan oksigen untuk

pertumbuhan janin

Suplai oksigen ke jaringan

(vaskularisasi plasenta )

anemia

Konsentrasi

hemoglobin dan

hematokrit berkurang

Volume darah ↑

hipervolemia

Plasma darah

Perubahan hematologis

Lingkar kepala Berat badan Panjang badan

Restriksi pertumbuhan janin

Faktor internal

(herediter)

Faktor eksternal

(didapat)

Page 35: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

22

2.3 Kerangka Konsep

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui gambaran bagaimana

hubungan antara kadar hemoglobin ibu hamil pada trimester tiga dengan

pengukuran antropometri bayi baru lahir.

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2.3 Kerangka konsep penelitian hubungan kadar hemoglobin ibu hamil

pada trimester ketiga dengan pengukuran antropometri bayi baru lahir.

Kadar hemoglobin ibu hamil pada trimester ketiga

Pengukuran antropometri bayi baru lahir

- Berat badan lahir

- Panjang badan lahir

- Lingkar kepala lahir

Page 36: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

23

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan studi analitik dengan pendekatan cross sectional

berdasarkan hasil rekam medis ibu yang melahirkan di RS Pusat Angkatan Darat

Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, dengan pertimbangan kriteria inklusi dan eksklusi.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2014 sampai Maret 2014 di

Bagian Administrasi Pasien dan Informasi Medis RSPAD Gatot Soebroto

Ditkesad, Jakarta Pusat.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah semua ibu hamil yang melahirkan bayi di

Bagian Obstetri dan Ginekologi di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad, Jakarta

Pusat. Kriteria inklusi populasi penelitian adalah:

1. Wanita dengan usia 20-40 tahun,

2. Kehamilan trimester tiga (minggu ke 28 sampai minggu ke 40),

3. Melahirkan bayi aterm (minggu ke 37 sampai minggu ke 40 kehamilan),

4. Memiliki data kadar Hb saat trimester ketiga kehamilan, dan

5. Terdapat data pengukuran antropometri bayi baru lahir berupa berat lahir,

panjang lahir, dan lingkar kepala.

Page 37: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

24

Sedangkan kriteria eksklusi adalah:

1. Mengandung janin multipel,

2. Ibu perokok dan peminum alkohol,

3. Terdapat riwayat kelahiran preterm, dan

4. Terdapat komplikasi obstetri atau penyakit medis selain anemia seperti

hipertensi, diabetes melitus, riwayat TORCH (Toxoplasma gondii, virus

rubela, sitomegalovirus, dan virus herpes simpleks), penyakit ginjal dan

jantung.

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah anggota dari populasi yang memenuhi kriteria

inklusi dan kriteria eksklusi. Teknik pengambilan sampel adalah dengan cara

consecutive sampling, yaitu dengan mengambil data yang memenuhi kriteria

inklusi dan kriteria eksklusi yang berurutan dalam kurun waktu tertentu hingga

memenuhi jumlah sampel yang dibutuhkan.23

Rumus yang digunakan adalah rumus penghitungan besar sampel

analitik korelatif yaitu:

Keterangan:

n = besar sampel

Zα = deviat baku normal untuk α; karena α=0,05, maka Zα=1,96

Z = deviat baku normal untuk ; power yang sering digunakan=

80%, maka Z=0,842

r = perkiraan koefisien korelasi, dari kepustakaan

Page 38: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

25

Nilai perkiraan koefisien korelasi yang berbeda pada tiap variabel terikat

(pengukuran antropometri), menghasilkan jumlah sampel yang berbeda juga,

yaitu:

a. Korelasi kadar Hb ibu hamil dengan berat bayi baru lahir dengan r=0,1124

.

Maka jumlah sampel berdasarkan rumus adalah 30 sampel.

b. Korelasi kadar Hb ibu hamil dengan panjang bayi baru lahir, r=0,1324

. Maka

jumlah sampel berdasarkan rumus adalah 26 sampel.

c. Korelasi kadar Hb ibu hamil dengan lingkar kepala bayi baru lahir, r=0,1424

.

Maka jumlah sampel berdasarkan rumus adalah 24 sampel.

Dengan demikian, jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 30

orang.

3.4 Cara Kerja Penelitian

1. Melakukan persiapan penelitian di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Mengurus perizinan untuk pengambilan data di Rumah Sakit Pusat Angkatan

Darat Gatot Soebroto Ditkesad, Jakarta Pusat.

3. Mengambil data di Bagian Administrasi Pasien dan Informasi Medis di

Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Ditkesad, Jakarta Pusat.

Data yang telah diambil kemudian dipilih kembali yang memenuhi kriteria

inklusi.

4. Data yang telah didapatkan kemudian dianalisis secara univariat, bivariat

numerik, dan bivariat kategorik.

5. Menarik kesimpulan dan pelaporan terhadap penelitian yang telah dilakukan.

3.5 Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : kadar hemoglobin ibu hamil pada trimester ketiga.

2. Variabel terikat : pengukuran antropometri bayi baru lahir.

Page 39: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

26

3.6 Manajemen Data

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, data kadar hemoglobin ibu hamil dan data pengukuran

antropometri diambil dari rekam medis periode November 2013 sampai dengan

Februari 2014 di Bagian Administrasi Pasien dan Informasi Medis RSPAD Gatot

Soebroto Ditkesad, Jakarta Pusat.

3.6.2 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program Statistical

Program for Social Science (SPSS) for Windows versi 16,0. Karakteristik subjek

penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Analisis bivariat numerik

menggunakan uji normalitas data terlebih dahulu. Bila uji normalitas data

menunjukkan distribusi data normal, maka digunakan uji Pearson. Bila uji

normalitas data menunjukkan distribusi data tidak normal, maka digunakan uji

Spearman. Kedua uji tersebut dilakukan untuk mengetahui korelasi antara kadar

hemoglobin ibu hamil pada trimester ketiga dengan pengukuran antropometri bayi

baru lahir. Selain itu, dilakukan analisis bivariat kategorik menggunakan uji

Kolgomorov-Smirnov.

3.7 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi operasional

No Variabel Definisi Skala

1 Hemoglobin

(Hb)

Hemoglobin adalah protein

yang mengandung zat besi,

berfungsi mengangkut oksigen

dalam eritrosit. Kadarnya diukur

berdasarkan jumlah hemoglobin

dalam gram per 100 ml darah.

Numerik

Page 40: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

27

Menurut WHO, ibu hamil

dikatakan anemia bila kadar

Hb ≤ 11,0 g/dL. Kategori

anemia dibagi kembali

menjadi 3 yaitu anemia

ringan (10-10,9 g/dL), anemia

sedang (7,0-9,9 g/dL), dan

anemia berat ( di bawah 7,0

g/dL).

2 Antropometri

bayi baru

lahir

Pengukuran dimensi tubuh bayi

baru lahir. Pengukuran yang

sering dilakukan adalah berat

badan, lingkar kepala, dan

panjang badan.

Numerik

3 Berat bayi

lahir

Berat bayi lahir adalah berat

bayi yang ditimbang dalam 1

jam pertama setelah bayi lahir.

Berat bayi lahir diukur dalam

satuan gram. Berat bayi lahir

dikatakan rendah apabila < 2500

g.25

Numerik

4 Lingkar

kepala

Lingkar kepala lahir normal

adalah antara 33 cm sampai 38

cm.25

Numerik

5 Panjang

badan

Panjang badan adalah panjang

badan bayi yang diukur ketika

keadaan ekstensi. Rata-rata

panjang badan lahir normal

adalah 48 cm – 53 cm.26

Numerik

Page 41: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

28

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian

Data penelitian diambil dari data sekunder pasien yang melahirkan di

Bagian Obstetri dan Ginekologi RSPAD Gatot Soebroto yang tercatat dari bulan

November 2013 sampai dengan Februari 2014. Pasien yang diikutsertakan dalam

penelitian ini berjumlah 30 orang. Karakteristik dasar pasien dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 4.1 Karakteristik Dasar Subjek Penelitian

Karakteristik Kategori Mean Standar Deviasi Median(Min-

Max)

Jumlah Persentase (%)

Usia (tahun) 20-25 29.035.02 9 30.0

26-30 10 33.3

31-35 6 20.0

36-40 5 16.7

Paritas Nulipara 9 30.0

Primipara 13 43.3

Nulipara 8 26.7

Jenis Persalinan SC 21 70.0

Spontan 9 30.0

Kadar Hb

Trimester 3

(g/dL)

< 7,0 (Anemia

berat)

11.391.65 0 0.00

7,0-9,9 (Anemia

sedang)

5 16.7

10-10,9 (anemia

ringan)

7 23.3

≥ 11,0 (normal) 18 60.0

Jenis kelamin

bayi lahir

Laki-Laki 17 56.7

Perempuan 13 43.3

Berat Badan

Bayi Lahir (g)

<2500 g (Berat

bayi lahir rendah)

3210359.4 1 3.3

≥2500 g (Normal) 29 96.7

Page 42: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

29

Lanjutan Tabel 4.1 Karakteristik Dasar Subjek Penelitian

Karakteristik Kategori Mean Standar Deviasi Median (Min-

Max)

Jumlah Persentase (%)

Panjang Badan

Bayi Lahir (cm)

< 48 cm 50(48-53) 0 0.0

≥ 48 cm

30 100.0

Lingkar Kepala

Bayi Lahir

< 33 cm 34.331.6 3 10.0

≥ 33 cm 27 90.0

Pada karakteristik dasar subjek penelitian, deskripsi variabel bergantung

pada distribusi data. Bila distribusi data normal, maka disajikan dalam nilai rerata

dan simpang baku. Bila distribusi data tidak normal, maka disajikan dalam nilai

median, disertai nilai minimum dan maksimum.27

4.1.2 Analisis Univariat

Analisis univariat adalah bentuk analisis terhadap tiap variabel yang

diteliti, baik variabel independen maupun variabel dependen dalam bentuk

distribusi dan persentase dari tiap variabel. Hasil analisis univariat dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 4.2 Karakteristik Variabel Penelitian

Variabel Kategori Mean

Standar

Deviasi

Median(Min-

Max)

Jumlah Persentase (%)

Kadar Hb

Trimester 3

< 7,0 (Anemia

berat)

11.39

1.65

0 0.00

7,0-9,9 (Anemia

sedang)

5 16.7

10-10,9 (Anemia

ringan)

7 23.3

≥ 11,0 (normal) 18 60.0

Page 43: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

30

Lanjutan Tabel 4.2 Karakteristik Variabel Penelitian

Variabel Kategori Mean

Standar

Deviasi

Median(Min-

Max)

Jumlah Persentase (%)

Berat Badan

Bayi Lahir

<2500 g (Berat

bayi lahir rendah)

3210

359.4

1 3.3

≥2500 g (Normal) 29 96.7

Panjang Badan

Bayi Lahir

< 48 cm 50(48-53) 0 0.00

≥ 48 cm 30 100.00

Lingkar Kepala

Bayi Lahir

< 33 cm 34.331.6 3 10.0

≥ 33cm 27 90.0

Dalam penelitian ini, kadar hemoglobin ibu pada trimester ketiga sebagai

variabel independen, dibagi menjadi empat kategori, yaitu Hb kurang dari 7,0

g/dL (anemia berat) sebanyak 0 orang (0,0 %), Hb 7,0 sampai 9,9 g/dL (anemia

sedang) sebanyak 5 orang (16,7 %), Hb 10 sampai 9,9 g/dL (anemia ringan)

sebanyak 7 orang (23,3 %), dan Hb ≥ 11 g/dL (normal) sebanyak 18

orang (60,0 %). Sebaran kadar hemoglobin ibu pada trimester ketiga didominasi

oleh kelompok dengan Hb normal berjumlah 18 orang (60,0 %).

Berat badan bayi lahir dibagi menjadi dua kategori, yaitu berat kurang

dari 2500 g (berat bayi lahir rendah) sebanyak 1 orang, dan berat ≥ 2500 g (berat

bayi lahir normal) sebanyak 29 orang. Sebaran berat badan bayi lahir didominasi

oleh kelompok dengan berat bayi lahir normal, yang berjumlah 29 orang (96,7%).

Panjang badan bayi lahir dibagi menjadi dua kategori, yaitu panjang

badan < 48 cm dan panjang badan ≥ 48 cm (normal). Tidak ada sebaran data pada

bayi dengan panjang badan < 48 cm. Semua data yang diperoleh adalah kelompok

dengan panjang badan ≥ 48 cm sebanyak 30 orang (100%).

Lingkar kepala bayi lahir dibagi menjadi dua kategori, yaitu lingkar kepala

bayi < 33 cm (mikrosefali) sebanyak 3 orang (10,0%), dan lingkar kepala

bayi ≥ 33 cm (normal) sebanyak 27 orang (90,0%). Sebaran data lingkar kepala

Page 44: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

31

bayi lahir didominasi oleh kelompok dengan lingkar kepala bayi ≥ 33cm (normal)

sebanyak 27 orang (90,0%).

4.1.3 Uji Normalitas Data

Sebelum data numerik dimasukkan ke dalam uji statistik korelatif, maka

terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data.27

Uji normalias data yang digunakan

adalah uji normalitas data metode analitis Shapiro-Wilk. Metode analitis

digunakan dengan alasan lebih sensitif, dan uji Shapiro-Wilk digunakan karena

sampel pada penelitian ini ≤ 50 sampel.27

Hasil uji Shapiro-Wilk dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 4.3 Uji Shapiro-Wilk

Variabel Nilai p uji Shapiro-Wilk

Kadar Hemoglobin Ibu

Hamil trimester ketiga

0.99

Berat badan bayi lahir 0.61

Panjang badan bayi

lahir

0.01

Lingkar kepala lahir 0.26

Ketentuan uji Shapiro-Wilk adalah bila nilai p > 0,05, maka distribusi data

dikatakan normal. Pada hasil uji Shapiro-Wilk didapatkan bahwa kadar

hemoglobin (nilai p = 0,99), berat bayi lahir (nilai p = 0,61), dan lingkar kepala

lahir (nilai p = 0,26) memiliki distribusi data yang normal. Bila distribusi data

normal, maka untuk uji statistik korelatif dapat menggunakan uji parametrik

Pearson. Pada variabel panjang badan bayi lahir (nilai p = 0,01) didapatkan nilai

p < 0,05, maka uji statistik korelatif yang digunakan adalah uji nonparametrik

Spearman.

Page 45: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

32

4.1.4 Analisis Bivariat

4.1.4.1 Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester Ketiga

dengan Berat Badan Bayi Lahir

Tabel 4.4 Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester

Ketiga dengan Berat Badan Bayi Lahir

Berat badan bayi lahir

Kadar Hb r -0.408

p 0.025

n 30

*Uji Pearson

Uji yang digunakan adalah uji Pearson. Nilai korelasi (r)

menunjukkan adanya korelasi sedang antara kadar hemoglobin ibu

hamil trimester ketiga dan berat badan bayi lahir, dengan arah

korelasi negatif. Hasil uji statistik didapatkan nilai p < 0,05

menunjukkan terdapat korelasi yang bermakna antara kadar

hemoglobin ibu hamil trimester ketiga dan berat badan bayi lahir.

Selain dilakukan uji Pearson, dilakukan uji statistik bivariat

kategorik dengan uji kemaknaan statistik Kolgomorov-Smirnov.

Kategori kadar hemoglobin yang digunakan adalah berdasarkan

kategori WHO. Pada kategori anemia berat tidak dilakukan analisis

bivariat kategorik karena frekuensinya 0,0 %. Hasil analisis bivariat

kategorik dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 46: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

33

Tabel 4.5 Analisis Bivariat Kategorik antara Kadar Hemoglobin

dan Berat Badan Bayi Lahir

Berat Badan Bayi Lahir

Normal Rendah p

n % N %

Kadar

Hb

Anemia

Sedang (7,0-

9,9 g/dL)

5 100 0 0 1.00

Anemia

Ringan (10-

10,9 g/dL)

7 100 0 0

Normal ( ≥ 11

g/dL)

17 94.4 1 5.6

Total 29 96.7 1 3.3

Pada uji kemaknaan statistik Kolmogorov-Smirnov untuk

hubungan antara kadar Hb ibu hamil pada trimester ketiga dengan

berat badan bayi lahir didapatkan nilai p > 0,05. Maka, secara

statistik dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang tidak

bermakna antara kadar hemoglobin dengan berat badan bayi lahir.

4.1.4.2 Hubungan antara Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester Ketiga

dan Panjang Badan Bayi Lahir

Tabel 4.7 Hubungan antara Kadar Hemoglobin Ibu Hamil

Trimester Ketiga dan Panjang Badan Bayi Lahir

Panjang badan bayi lahir

Kadar Hb R -0.218

P 0.248

N 30

*Uji Spearman (Nonparametrik)

Page 47: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

34

Uji yang digunakan adalah uji Spearman karena distribusi

data yang tidak normal. Nilai korelasi (r) menunjukkan adanya

korelasi lemah antara kadar hemoglobin ibu hamil trimester ketiga

dan panjang badan bayi lahir, dengan arah korelasi negatif. Hasil

uji statistik didapatkan nilai p > 0,05 menunjukkan terdapat

korelasi yang tidak bermakna antara kadar hemoglobin ibu hamil

trimester ketiga dan panjang badan bayi lahir.

Pada panjang badan lahir, tidak dilakukan analisis bivariat

kategorik karena jumlah sel kurang dari 2 x 2 karena tidak

didapatkan data panjang badan lahir yang rendah. Persyaratan

analisis bivariat kategorik adalah jumlah sel minimal 2 x 2 atau

lebih.27

4.1.4.3 Hubungan antara Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester Ketiga

dan Lingkar Kepala Bayi Lahir

Tabel 4.7 Hubungan antara Kadar Hemoglobin Ibu Hamil

Trimester Ketiga dan Lingkar Kepala Bayi Lahir

Lingkar kepala bayi lahir

Kadar Hb r -0.288

p 0.123

n 30

*Uji Pearson

Uji yang digunakan adalah uji Pearson. Nilai korelasi (r)

menunjukkan adanya korelasi lemah antara kadar hemoglobin ibu

hamil trimester ketiga dan lingkar kepala bayi lahir, dengan arah

korelasi negatif. Hasil uji statistik didapatkan nilai p > 0,05

menunjukkan terdapat korelasi yang tidak bermakna antara kadar

hemoglobin ibu hamil trimester ketiga dan lingkar kepala bayi

lahir.

Page 48: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

35

Tabel 4.8 Analisis Bivariat Kategorik antara Kadar Hemoglobin

dengan Lingkar Kepala Lahir

Lingkar Kepala Bayi Lahir

Normal Rendah p

n % N %

Kadar

Hb

Anemia

Sedang

(7,0-9,9

g/dL)

5 100 0 0 1.00

Anemia

Ringan (10-

10,9 g/dL)

6 85.7 1 14.3

Normal ( ≥

11 g/dL)

16 88.9 2 11.1

Total 27 90.0 3 10.0

Pada analisis bivariat kategorik, didapatkan bahwa nilai p >

0,05. Maka, secara statistik kesimpulannya adalah ada hubungan

yang tidak bermakna antara kadar hemoglobin ibu hamil pada

trimester ketiga dengan lingkar kepala bayi lahir.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Deskripsi Subjek Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross

sectional pada 30 pasien yang melahirkan di Bagian Obstetri dan Ginekologi

RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad dalam kurun waktu dari bulan November 2013

sampai bulan Februari 2014. Pasien-pasien tersebut telah memenuhi kriteria

inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Sebagian besar pasien berusia

antara 26 sampai 30 tahun sebanyak 10 orang (33,3%) dan primipara 13

orang (43,3%). Jenis persalinan yang digunakan oleh pasien sebagian besar adalah

Page 49: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

36

sectio caesaria sebanyak 21 orang (70%). Kadar hemoglobin ibu hamil trimester

ketiga didominasi oleh kelompok dengan Hb normal sebanyak 18 orang (60%).

Jenis kelamin bayi lahir paling banyak adalah laki-laki sejumlah 17

orang (56,7%). Berat badan bayi lahir yang didapatkan ≥ 2500 g (normal)

sebanyak 29 orang (96,7%). Panjang badan bayi lahir seluruhnya yang didapat

adalah > 48 cm (100%). Lingkar kepala bayi lahir didapatkan paling banyak

dengan lingkar kepala normal sebanyak 27 orang (90,0 %).

4.2.2 Hubungan antara Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester Ketiga

dengan Berat Badan Bayi Lahir

Pada penelitian ini menunjukkan adanya korelasi negatif yang bermakna

antara kadar hemoglobin ibu hamilpada trimester ketiga dengan berat badan bayi

lahir. Korelasi negatif dapat diartikan bahwa semakin besar hemoglobin, maka

semakin kecil berat badan bayi lahir yang didapatkan. Hasil penelitian ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan Hassan NE, dkk24

, yang juga menunjukkan

adanya korelasi negatif antara hemoglobin ibu hamil dan berat badan bayi lahir.

Bila dilihat dari hasil analisis bivariat kategorik, tidak ada hubungan yang

bermakna antara kadar hemoglobin ibu hamil pada trimester ketiga dengan berat

badan bayi lahir. Hasil ini berbeda dengan studi yang dilakukan oleh Telatar B,

dkk5 yang menyatakan adanya perbedaan efek antara anemia ringan, sedang, dan

berat dengan berat badan bayi lahir. Namun, hal ini semakin menguatkan hasil uji

Pearson yang didapatkan bahwa keadaan anemia tidak berhubungan dengan

kejadian berat bayi lahir rendah. Sebaliknya, bila kadar hemoglobin semakin

tinggi, maka berat badan bayi lahir yang didapatkan semakin kecil.

Adanya perubahan fisiologis berupa peningkatan ekspansi plasma darah

yang menyebabkan peningkatan volume darah, menjadi sangat penting untuk

penyediaan gizi untuk janin dan plasenta yang tumbuh.9

Gizi yang diterima oleh

janin dapat disimpan berupa lemak, yang bisa dinilai melalui berat badan lahir.

Kegagalan ekspansi plasma darah yang ditunjukkan melalui tingginya hemoglobin

Page 50: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

37

dan hematokrit menunjukkan hasil yang buruk pada pertumbuhan janin, terutama

pada nilai Hb 13,3-17,0 g/dL.28

4.2.3 Hubungan antara Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester Ketiga

dengan Panjang Badan Bayi Lahir

Pada penelitian ini didapatkan adanya korelasi negatif yang tidak

bermakna antara kadar hemoglobin ibu hamil pada trimester ketiga dengan

panjang badan bayi lahir. Hasil analisis bivariat kategorik tidak bisa didapatkan

karena tidak memenuhi persyaratan yang sebelumnya telah dibahas. Hasil

penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hassan NE,

dkk24

, yang didapatkan adanya korelasi negatif yang bermakna antara kadar

hemoglobin ibu hamil dengan panjang badan bayi lahir. Namun, hasil yang sama

dengan penelitian ini didapatkan pada penelitian yang dilakukan oleh Laflamme

EM.29

Pada penelitiannya didapatkan bahwa hubungan antara kadar hemoglobin

ibu hamil dengan panjang badan bayi lahir memiliki p value > 0,05, yang berarti

tidak ada korelasi yang bermakna antara kedua variabel tersebut.29

Penelitian lain yang dilakukan oleh Yokoyama Y, dkk30

, bahwa panjang

badan bayi lahir paling dipengaruhi oleh usia kehamilan dan indeks massa tubuh

maternal. Wanita yang memiliki indeks massa tubuh < 26,0 kg/m2 akan memiliki

bayi dengan panjang badan 1,5 cm lebih panjang daripada wanita yang memiliki

indeks massa tubuh < 19,8 kg/m2.

Tidak adanya data panjang badan lahir < 48 cm berpengaruh pada hasil uji

stastistik yang menunjukkan tidak adanya korelasi bermakna antara hemoglobin

ibu hamil pada trimester ketiga dengan panjang badan bayi lahir.

4.2.4 Hubungan antara Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester Ketiga

dengan Lingkar Kepala Bayi Lahir

Pada penelitian ini didapatkan korelasi negatif yang tidak bermakna antara

kadar hemoglobin ibu hamil trimester ketiga dengan lingkar kepala bayi lahir.

Hasil yang sama juga didapatkan dari analisis bivariat kategorik, bahwa tidak ada

hubungan bermakna antara kadar hemoglobin ibu hamil trimester ketiga dengan

Page 51: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

38

lingkar kepala bayi lahir. Hasil yang sama juga didapatkan oleh Hutabarat MR31

melalui penelitiannya di RSUP Adam Malik Medan bahwa tidak ada hubungan

antara kadar hemoglobin ibu hamil dengan lingkar kepala bayi lahir.

Studi oleh Telatar, dkk5, bahwa lingkar kepala bayi lahir dipengaruhi

secara negatif oleh anemia maternal, yang berarti bahwa anemia berat memiliki

hubungan yang lebih signifikan. Adanya perbedaan jumlah sampel dan

karakteristik sampel maka didapatkan juga hasil penelitian yang bervariasi.

4.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan, antara lain sebagai berikut:

1. Desain penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan

cross sectional. Data yang digunakan adalah data sekunder pasien, sehingga

tidak dapat melihat kriteria inklusi atau eksklusi dengan tepat, hanya

mengandalkan kelengkapan data sekunder. Kemungkinan bias akan sangat

mungkin dimiliki. Selain itu, etiologi anemia pada kehamilan juga tidak

diketahui pasti karena hanya mengandalkan kelengkapan data sekunder.

2. Asal Populasi

Sampel yang diambil hanya dari satu rumah sakit sehingga tidak bisa

membandingkan dengan populasi lain pada rumah sakit lainnya.

3. Jumlah Sampel

Jumlah sampel yang sedikit berpengaruh pada hasil yang didapatkan,

sehingga terdapat keterbatasan dalam menggambarkan hubungan kadar

hemoglobin ibu hamil trimester ketiga dengan pengukuran antropometri bayi

baru lahir.

Page 52: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

39

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Pada distribusi frekuensi sampel, diperoleh usia sampel paling banyak

adalah 26-30 tahun sebanyak 10 orang (33,3%), dan karakteristik

hemoglobin paling banyak adalah normal sebanyak 18 orang (60,0%).

2. Pada pengukuran antropometri bayi baru lahir, dari 30 sampel didapatkan

berat badan bayi lahir normal sebanyak 29 orang (96,7%), panjang badan

bayi lahir normal sebanyak 30 orang (100%), dan lingkar kepala bayi lahir

normal sebanyak 27 orang (90 %). Untuk berat bayi lahir rendah

didapatkan sebanyak 1 orang (3%) dan lingkar kepala lahir rendah

didapatkan sebanyak 3 orang (10%).

3. Terdapat korelasi negatif yang bermakna antara kadar hemoglobin ibu

hamil trimester ketiga dengan berat badan bayi lahir, dengan nilai

p = 0,025 (p < 0,05).

4. Terdapat korelasi yang tidak bermakna antara kadar hemoglobin ibu hamil

trimester ketiga dengan panjang badan bayi lahir, dengan nilai p = 0,248

(p > 0,05).

5. Terdapat korelasi yang tidak bermakna antara kadar hemoglobin ibu hamil

trimester ketiga dengan lingkar kepala bayi lahir, dengan nilai p = 0,123

(p > 0,05).

6. Pada analisis bivariat kategorik, didapatkan hubungan yang tidak

bermakna antara kadar hemoglobin ibu hamil pada trimester ketiga dengan

berat badan bayi lahir, panjang badan bayi lahir, dan lingkar kepala bayi

lahir (p > 0,05).

Page 53: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

40

5.2 Saran

1. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan kadar hemoglobin

ibu trimester ketiga dengan pengukuran antropometri bayi baru lahir,

dengan karakteristik subjek penelitian dan jumlah sampel yang lebih

banyak sehingga memungkinkan terlihatnya hubungan secara signifikan.

2. Untuk pihak rumah sakit agar dapat meningkatkan pelayanan kesehatan

bagi ibu hamil berupa asuhan prenatal dan penyuluhan pentingnya

menjaga kadar hemoglobin dalam upaya mencegah terjadinya bayi dengan

ukuran lahir kecil.

3. Untuk tenaga medis dan pelayanan kesehatan agar mensosialisasikan

pentingnya asuhan prenatal, agar lebih memahami pentingnya asuhan

prenatal dan timbul inisiatif dari ibu hamil untuk melakukan asuhan

prenatal.

4. Bagi masyarakat terutama ibu hamil, agar melakukan asuhan prenatal

secara rutin untuk pemantauan kesehatan ibu dan janin selama masa

kehamilan dan mencegah dampak-dampak buruk bagi ibu dan janin yang

sewaktu-waktu dapat terjadi.

Page 54: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

41

DAFTAR PUSTAKA

1. Dorland N. Kamus kedokteran Dorland edisi 31. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 2007.

2. de Benoist, McLean E, Egli I, Cogswell M, editor. Worldwide prevalence

of anaemia 1993-2005 : WHO global database on anemia. Switzerland:

WHO Press; 2008.

3. Kementrian Kesehatan. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar,

RISKESDAS Indonesia Tahun 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan RI;

2008.

4. Bora R, Sable C, Wolfson J, et al. Prevalence of anemia in pregnant

women and its effect on neonatal outcomes in Northeast India. Journal of

Maternal-Fetal and Neonatal Medicine. 2013; 27(9): 887-91.

5. Telatar B, Comert S, Vitrinel A, Erginoz E, Akin Y. The effect of maternal

anemia on anthropometric measurements of newborns. Saudi Med J.

2009;30(3):409-12.

6. Hynes G, Cooper C, Dennison E. Parental determinants of neonatal

anthropometry. In: Preedy VR. , editor. Handbook of anthropometry:

physical measures of human form in health and disease. New York:

Springer; 2012. p.1033-43.

7. Palotto EK, Kilbride HW. Perinatal outcome and later implications of

intrauterine growth restriction. Clin Obstet Gynecol. 2006; 49(2): 257-69.

8. Madaan G, Bhardwaj AK, Narang S, Sharma PD. Effects of third trimester

maternal hemoglobin upon newborn anthropometry. J Nepal Paediatr Soc.

2013; 33(3): 186-9.

9. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Spong CY, editor.

William Obstetrics, 23rd

Edition. USA: The Mc-Graw Hill Companies;

2010.

10. Chandra S, Tripathi AK, Mishra S, Amzarul M, Vaish AK. Psychological

changes in hematological parameters during pregnancy. Indian J Hematol

Blood Transfus. 2012 Sep; 28(3): 144-6.

Page 55: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

42

11. Flick AA, Kahn DA. Maternal physiology during pregnancy:

introduction. In: DeCherney AH, editor. Current diagnosis and treatment

obstetrics and gynecology, 10th

edition. USA: The Mc-Graw Hill

Companies; 2007.

12. Sherwood L. Human physiology: from cells to systems, 7th

edition. USA:

Cengage Learning; 2010. p. 393-7.

13. Hattangadi SM, Wong Piu, Zhang L, Flygare J, Lodish HF. From stem cell

to red cell: regulation of erythropoiesis at multiple levels by multiple

proteins, RNAs and chromatin modifications. Blood Journal. 2011;

118(24): 6258-68.

14. Theml H, Diem H, Haferlach T. Color atlas of hematology: practical

microscopic and clinical diagnosis. Germany: Thieme; 2004. p.30-2.

15. Greer JP, Foerster J, Lukens JN, editor. Wintrobe’s clinical hematology,

11th

edition. USA: Lippincott Williams & Wilkins Publisher;2003.

16. Abdulmuthalib. Kelainan hematologik. Dalam: Saifuddin AB, editor. Ilmu

Kebidanan Sarwono Prawirohardjo Edisi Keempat. Jakarta: PT Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2010. p.775-80.

17. Lee AI, Okam MM. Anemia in pregnancy. Hematol Oncol Clin Am. 2011;

25: 241-59.

18. Aster J. Sistem hematopoietik dan limfoid. Dalam: Kumar V, Cotran RS,

Robbins SL, editor. Buku ajar patologi Robbins edisi 7 volume 2. Alih

bahasa: dr. Brahm U Pendit. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;

2007. p.443-66.

19. Lone FW, Qureshi RN, Emmanuel F. Maternal anemia and its impact on

perinatal outcome in a tertiary care hospital in Pakistan. Eastern

Mediterranean Health Journal. 2004; 10(6): 801-7.

20. MacDonald MG, SeshiaMM, Mullett MD, editor. Avery’s neonatology

6th edition. USA: Lippincott Williams & Wilkins; 2005.

21. Chung CS, Myrianthopoulus NC. Factor affecting risks of congenital

malformations. Birth Defect Orig Artic Ser. 1975; 11(10): 1-22.

Page 56: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

43

22. Vikstroem J, et al. Birth characteristics in a clinical sample of women

seeking infertility treatment: a case-control study. BMJ Open. 2014; 4(3):

1-8.

23. Sastroasmoro S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis edisi keempat.

Jakarta: CV Sagung Seto; 2011. p.88-100, 372.

24. Hassan NE, Shalaan AH, El-Masry SA. Relationship between maternal

characteristics and neonatal birth size in Egypt. Eastern Mediterranean

Health Journal.2011; 17(4): 281-9.

25. Sinclair C. Buku saku kebidanan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC; 2003. p. 331-50.

26. Wong DL. Buku ajar keperawatan pediatrik Wong edisi 6 volume 1.

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2002. p. 232-3.

27. Dahlan MS. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan: deskriptif, bivariat,

dan multivariat dilengkapi aplikasi dengan menggunakan SPSS edisi 5.

Jakarta: Salemba Medika; 2013. p.168-79.

28. Amburgey OA, Ing E, Badger GJ, Bernstein IM. Maternal hemoglobin

and its association with birth weight in newborns of mothers with

preeclampsia. J Matern Fetal Neonatal Med. 2009; 22(9): 740-4.

29. Laflamme EM. Maternal hemoglobin concentration and pregnancy

outcome: a study of the effects of elevation in El Alto, Bolivia. MJM. 2010;

13(1): 47-55.

30. Yokoyama Y, Sugimoto M, Ooki S. Analysis of factors affecting

birthweight, birth length and head circumference : study of Japanese

triplets. Twin Res Hum Genet. 2005; 8(6): 657-63.

31. Hutabarat MR. Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil dengan Lingkar

Kepala Bayi Baru Lahir di RSUP H. Adam Malik Medan. Medan:

Universitas Sumatera Utara, 2008.

Page 57: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

44

LAMPIRAN

Lampiran 1

Formulir Data Pasien

Data Ibu

Nama

No. RM Usia gestasi Minggu

Tanggal Lahir Riwayat

Kehamilan

G P A

Usia Jenis

Persalinan

SC Spontan

Alamat Kadar Hb g/dL

Data Bayi Baru Lahir

No. RM

Jenis Kelamin Perempuan Laki-Laki

Tanggal Lahir

Antropometri Berat badan lahir g

Panjang badan lahir cm

Lingkar kepala

lahir

cm

Page 58: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

45

Lampiran 2

Surat Permohonan Penelitian

Page 59: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

46

Lampiran 3

Surat Pemberian Izin Penelitian di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad

Page 60: HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA …

47

Lampiran 4

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ulfa Rosliana Putri

Tempat, tanggal lahir : Bogor, 21April 1994

Alamat : Jl. Margonda Raya Gg. Beringin no. 7 RT 02 RW 08

Pondok Cina, Beji, Depok 16424

No. HP : +62 878 558 1796

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. SD Muhammadiyah 3 Depok (1999-2005)

2. Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Jakarta (2005-2008)

3. SMA Negeri 109 Jakarta (2008-2011)

4. PSPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2011-sekarang)