hubungan kadar hemoglobin dengan keteraturan …

12
HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI PRODI D III KEBIDANAN TINGKAT III STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN Astuti Wahyuningsih 1) , Sari Puji Astuti 2) Abstrak : Latar belakang penelitian. Anemia defisiensi zat besi merupakan masalah gizi yang paling lazim didunia dan menjangkiti lebih dari 600 juta manusia. Yang mennyengsarakan sekitar 44% wanita diseluruh negara berkembang (kisaran angka 13,4-87,5%). Dari semua golongan umur, wanita terutama remaja mempunyai resiko paling tinggi menderita anemia, karena pada masa ini terjadi peningkatan kebutuhan sertanya adanya menstruasi. Selama masa haid kehilangan zat besi rata-rata 24 mg. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar hemoglobin dengan keteraturan siklus menstuasi pada mahasiswi prodi D III Kebidanan tingkat III STIKES Muhammadiyah Klaten. Metode penelitian ini adalah observasional analitik, dengan pendekatan waktu cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua mahasiswi prodi D III Kebidanan tingkat III STIKES Muhammadiyah Klaten pada bulan Mei 2011. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan total sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar dokumentasi, angket dan analisa data menggunakan kendal tau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kadar hemoglobin mahasiswi adalah rendah sebanyak 34 orang (44,2% ) sedangkan keteraturan siklus menstruasi sebagian besar adalah 25-35 hari sebanyak 55 orang (71,4%) Dari hasil uji analisis kendal tau didapatkan nilai p 0,001 (p<0,05), berarti ada hubungan kadar hemoglobin dengan keteraturan siklus menstruasi. Simpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan kadar hemoglobin dengan keteraturan siklus menstruasi pada mahasiswi prodi D III Kebidanan tingkat III STIKES Muhammadiyah Klaten. Saran dari penelitian ini adalah bagi mahasiswi perlu mempertahankan kadar hemoglobin yang baik dengan cara mengkonsumsi makanan bergizi karena sangat dibutuhkan pada saat menstruasi. Kata Kunci : Kadar hemoglobin, Keteraturan siklus Menstruasi

Upload: others

Post on 26-Nov-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KETERATURAN …

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI PRODI D III KEBIDANAN

TINGKAT III STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

Astuti Wahyuningsih 1), Sari Puji Astuti 2)

Abstrak : Latar belakang penelitian. Anemia defisiensi zat besi merupakan masalah gizi yang paling lazim didunia dan menjangkiti lebih dari 600 juta manusia. Yang mennyengsarakan sekitar 44% wanita diseluruh negara berkembang (kisaran angka 13,4-87,5%). Dari semua golongan umur, wanita terutama remaja mempunyai resiko paling tinggi menderita anemia, karena pada masa ini terjadi peningkatan kebutuhan sertanya adanya menstruasi. Selama masa haid kehilangan zat besi rata-rata 24 mg.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar hemoglobin dengan keteraturan siklus menstuasi pada mahasiswi prodi D III Kebidanan tingkat III STIKES Muhammadiyah Klaten.

Metode penelitian ini adalah observasional analitik, dengan pendekatan waktu cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua mahasiswi prodi D III Kebidanan tingkat III STIKES Muhammadiyah Klaten pada bulan Mei 2011. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan total sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar dokumentasi, angket dan analisa data menggunakan kendal tau.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kadar hemoglobin mahasiswi adalah rendah sebanyak 34 orang (44,2% ) sedangkan keteraturan siklus menstruasi sebagian besar adalah 25-35 hari sebanyak 55 orang (71,4%) Dari hasil uji analisis kendal tau didapatkan nilai p 0,001 (p<0,05), berarti ada hubungan kadar hemoglobin dengan keteraturan siklus menstruasi.

Simpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan kadar hemoglobin dengan keteraturan siklus menstruasi pada mahasiswi prodi D III Kebidanan tingkat III STIKES Muhammadiyah Klaten. Saran dari penelitian ini adalah bagi mahasiswi perlu mempertahankan kadar hemoglobin yang baik dengan cara mengkonsumsi makanan bergizi karena sangat dibutuhkan pada saat menstruasi. Kata Kunci : Kadar hemoglobin, Keteraturan siklus Menstruasi

Page 2: HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KETERATURAN …

A. PENDAHULUAN

Anemia defisiensi zat besi

merupakan masalah gizi yang paling

lazim didunia dan menjangkiti lebih

dari 600 juta manusia. Perkiraan

pravalensi anemia secara global

sekitar 51%. Bandingkan dengan

pravalensi untuk anak balita sekitar

43%, anak usia sekolah 37%, lelaki

dewasa hanya 18%, dan wanita tidak

hamil 35%. Yang menyengsarakan

sekitar 44% wanita diseluruh negara

sedang berkembang (kisaran angka

13,4-87,5%). Angka tersebut terus

membengkak hingga 74% (1997) yang

bergerak dari 13,4% (Thailand) ke

85,5% (India) (Arisman,2002;h144).

Masalah-masalah kesehatan yang

dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini

masih tingginya angka kematian ibu

dan bayi, penyakit infeksi, penyakit

degenerative dan masalah gizi.

Masalah gizi dan pangan merupakan

masalah yang mendasar karena secara

langsung menentukan kualitas sumber

daya manusia serta dapat

meningkatkan derajat kesehatan.

Empat masalah gizi utama di Indonesia

yang belum teratasi, salah satunya

adalah anemia. Anemia masih

merupakan masalah pada wanita

Indonesia sebagai akibat kekurangan

zat besi dan asam folat dalam tubuh

serta faktor lain seperti penyakit

infeksi,cacingan dan penyakit-penyakit

kronis. Dari semua golongan umur,

wanita terutama remaja mempunyai

resiko paling tinggi menderita anemia,

karena pada masa ini terjadi

peningkatan kebutuhan sertanya

adanya menstruasi. Selama masa haid

kehilangan zat besi rata-rata 24 mg

(Tarwoto,2007; h 1-2)

Sedangkan data Organisasi

Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan

dua miliar penduduk dunia terkena

anemia. Tanda-tanda anemia antara

lain kulit pucat, rasa lelah, napas

pendek, kuku mudah pecah, kurang

selera makan, dan sakit kepala

sebelah depan. Namun, terkadang tidak

ada keluhan bila pasien mengalami

anemia ringan (DepKes,2007).

Dampak yang ditimbulkan pada

remaja putri yang mengalami anemia

yaitu menurunnya daya tahan tubuh

sehingga mudah terserang penyakit,

menurunnya kebugaran sehingga

menghambat prestasi belajar, aktifitas

dan produktifis dan akhirnya berkaitan

dengan kualitas sumber daya manusia.

Anemia pada remaja putri juga

Astuti Wahyuningsih, Sari Puji Astuti, Hubungan Kadar Hemoglobin… 35

Page 3: HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KETERATURAN …

mempengaruhi kondisi fisiknya

sebagai calon ibu. Bila dibiarkan

berkelanjutan dapat menimbulkan

anemia kronis pada waktu mereka

hamil dengan segala resikonya seperti

bayi yang dilahirkan dengan berat

badan rendah, perdarahan pasca

persalinan dan infeksi pada masa nifas

(Dep.Kes RI, 2003).

Hasil dari penelitian Arey

(1939), yang menganalisis temuan dari

12 studi berbeda yang meneliti sekitar

20.000 catatan kalender dari 1500

wanita, menyimpulkan bahwa tidak

terbukti adanya keteraturan siklus

menstruasi yang sempurna

(Cunningham et. al, 2006). Gunn et. al

(1937), dalam suatu studi terhadap 479

wanita normal Inggris, mendapatkan

bahwa perbedaan tipikal antara siklus

terpendek dan terpanjang adalah 8 atau

9 hari. Pada 30%wanita perbedaan

tersebut dapat mencapai lebih dari 13

hari, tetapi tidak pernah kurang dari 2

hari pada wanita manapun

(Cunningham et. al, 2006;h 78).

Jumlah darah yang keluar selama

periode menstruasi normal telah

dipelajari oleh beberapa kelompok

peneliti yang menemukan bahwa

jumlah berkisar antara 25 ml sampai 60

ml. Pada konsentrasi hemoglobin (Hb)

normal yaitu 14 gr/dl dan konsentrasi

besi Hb 3,4 mg/gr, volume darah ini

mengandung besi sekitar 12 sampai 29

mg dan mencerminkan pengeluar darah

ekuivalen dengan 0,4 sampai 1,0 mg

besi setiap hari selama siklus, atau dari

150 sampai 400 mg per tahun. Karena

jumlah besi yang diserap dari makanan

biasanya cukup terbatas, maka

pengeluaran besi yang tampaknya tidak

berarti ini menjadi penting karena ikut

menurunkan cadangan besi yang pada

sebagian besar wanita sudah rendah

(Cunningham et al, 2006;h 80).

Panjang siklus haid yang normal

atau yang dianggap siklus haid yang

klasik ialah 28 hari, tetapi variasinya

cukup luas, bukan saja antara beberapa

wanita tetapi juga pada wanita yang

sama. Siklus haid pada kakak beradik

bahkan saudara kembar siklusnya tidak

terlalu sama, jadi sebenarnya panjang

siklus haid 28 hari itu tidak sering

dijumpai. Hanya sekitar 10-15 persen

wanita yang memiliki siklus 28 hari

(Wiknjosastro,2006; h 103).

Untuk mengantisipasi anemia zat

besi adalah dengan cara pemberian

tablet zat besi, pendidikan dan upaya

yang ada kaitannya dengan

36 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 2, No. 3, Januari 2012, 34-45

Page 4: HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KETERATURAN …

peningkatan asupan zat besi melalui

makanan, pengawasan penyakit infeksi

dan fortifikasi makanan pokok dengan

zat besi (Arisman, 2002;h 151).

Hemoglobin adalah protein

berpigmen merah yang terdapat dalam

sel darah merah. Normalnya dalam

darah pada laki-laki 15,5g/dl dan pada

wanita 14.0 g/dl. Fungsi hemoglobin

adalah mengangkut oksigen dari paru-

paru dan dalam peredaran darah untuk

dibawah jaringan,selain itu juga

membawa karbondioksida membentuk

karbonmonoksia membentuk ikatan

karbon monoksi hemoglobin (HbCO),

juga berperan dalam keseimbangan pH

darah.

Kekurangan hemoglobin dapat

menyebabkan metabolisme tubuh dan

sel-sel saraf tidak bekerja secara

optimal, menyebabkan pula penurunan

percepatan inpuls saraf, mengacaukan

system reseptor dopamine.

B. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini bersifat

observasional analitik yaitu penelitian

dengan melakukan pengamatan

ataupun pengukuran terhadap berbagai

variabel subyek penelitian menurut

keadaan alamiah tanpa melakukan

manipulasi atau intervensi

(Sastroasmoro,2002 h; 47). Pendekatan

yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah cross sectional yaitu penelitian

dengan pengumpulan data variabel-

variabelnya dilakukan hanya satu kali

pada satu saat dalam waktu yang

bersamaan, jadi pada studi cross

sectional peneliti tidak melakukan

tindak lanjut (Notoatmojo,2002;h.26).

Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono,2007,h:61). Populasi dalam

penelitian ini adalah semua mahasiswi

prodi DIII Kebidanan tingkat III

STIKES Muhammadiyah Klate,

populasi dalam penelitian sebanyak 77

orang.

Sampel adalah sebagian yang

diambil dari keseluruhan obyek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi (Notoatmodjo, 2002;h.79).

Sampel dalam penelitian ini berjumlah

77 mahasiswi.

Tehnik sampling adalah tehnik

pengambilan sampel. Dalam penelitian

ini teknik yang digunakan dalam

Astuti Wahyuningsih, Sari Puji Astuti, Hubungan Kadar Hemoglobin… 37

Page 5: HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KETERATURAN …

pengambilan sampel adalah total

sampel. Total sampel adalah tehnik

penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel,

hal ini sering dilakukan bila jumlah

populasi relatif kecil istilah lain sampel

jenuh adalah sensus dimana semua

anggota populasi dijadikan sampel

(Sugiyono,2006; h.60).

a. Analisis data

1) Analisis univariat : Analisis

yang berfungsi untuk meringkas,

mengklasifikasikan dan menyajikan

data yang merupakan langkah awal

dari analisis lebih lanjut dalam

penggunaan distribusi frekuensi

(Sugiyono,2006 h; 205).

Rumus :

%100xnxP

Keterangan ;

P = persentase

x = jumlah skor

n = jumlah nilai seluruh

item

2) Analisis bivariat : analisis yang

dilakukan terhadap dua variabel yang

diduga berhubungan atau berkolerasi

(Notoatmoddjo, 2002;h.188). Teknik

analisis yang dipakai dalam penelitian

ini dengan uji statistik Kendal tau

dimana korelasi Kendal Tau ()

digunakan untuk mencari hubungan

dan menguji hipotesis antara dua

variabel atau lebih, bila datanya

berbentuk ordinal atau rangking.

Kelebihan tehnik ini bila digunakan

menganalisis sampel yang jumlah

anggotanya lebih dari 10, dengan taraf

signifikasi 0,05 (Sugiyono,2006 h:

253).

Data diolah secara komputerisasi

dengan menggunakan program SPSS

for window release 16.0 dengan

rumusan :

2)1(

NNBA

Keterangan

= koefisien korelasi Kendal tau

yang besarnya (-1<0<1)

H= jumlah rangking atas

L= jumlah rangking bawah

N= jumlah anggota sampel

C. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

1. Hasil penelitian

a. Kadar Hemoglobin

Data kadar Hemoglobin Mahasiswi

Program Studi D III Kebidanan dapat

didiskripsikan dalam tabel sebagai

berikut :

38 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 2, No. 3, Januari 2012, 34-45

Page 6: HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KETERATURAN …

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kadar Hemoglobin Responden di STIKES Muhammmadiyah Klaten. No Kadar Hemoglobin Frekuensi %

1 Berat 14 18,2

2 Sedang 29 37.7

3 Rendah 34 44.2

Jumlah 77 100

Sumber :Data Primer 2011

Berdasarkan data tabel 4.1 diketahui bahwa sebagian besar kadar Hb

responden adalah rendah sebanyak 34 responden (44.2%).

b. Keteraturan Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi adalah antara tanggal mulainya menstruasi yang lalu dan mulai

haid berikutnya. Data keteraturan siklus menstruasi mahasiswi Progran Studi D

III kebidanan Tingkat III STIKES Muhammadiyah Klaten didiskripsikan dalam

tabel 4.4 sebagai berikut :

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Keteraturan Siklus Menstruasi di STIKES Muhammadiyah Klaten

No Keteraturan Siklus Menstruasi Frekuensi %

1 <25 hari 7 9.1

2 25-35 hari 55 71.4

3 >35 hari 15 19.5

Jumlah 77 100

Sumber : Data Primer 2011

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa sebagian besar (71.4%) dengan

Keteraturan siklus menstruasi 25-35 hari.

c. Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan

variabel terikat yaitu hubungan kadar Hemoglobin dengan keteraturan siklus

Astuti Wahyuningsih, Sari Puji Astuti, Hubungan Kadar Hemoglobin… 39

Page 7: HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KETERATURAN …

menstruasi mahasiswi STIKES Muhammadiyah Klaten dapat dilihat dalam tabel

berikut ini :

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hubungan Kadar Hemoglobin dengan Keteraturan Siklus Menstruasi Mahasiswi Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Klaten. Keteraturan

Siklus Menstruasi

Kadar

Hemoglobin

< 25

hari

>25-35

hari

> 35 hari Total

n % N % N % n % P

Berat 2 2.6 1 1.3 11 14.3 14 18.2 0.358 0.001

Sedang 2 2.6 25 32.5 2 2.6 29 37.7

Rendah 3 3.9 29 37.7 2 2.6 34 44.2

Jumlah 7 9.1 55 71.4 15 19.5 77 100

Sumber : Data Primer 2011

Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui

bahwa responden yang mempunyai

kadar Hemoglobin berat sebanyak 14

responden yang mengalami

keteraturan siklus menstruasi <25 hari

sebanyak 2 responnden (2.6%), 25-35

hari sebanyak 1 responden (1.3%) dan

> 35 hari sebanyak 11 responden

(14.3%). Sedangkan responden dengan

kadar Hemoglobin rendah sebanyak 34

responden yang keteraturan siklus < 25

hari sebanyak 3 responden (3.9%), 25-

35 hari sebanyak 29 responden

(37,7%) dan > 35 hari sebanyak 2

responden (2,6%). Kadar Hb sedang

sebanyak 29 orang yang mengalami

keteraturan siklus menstruasi <25 hari

sebanyak 2 orang (2,5%), 25-35 hari

sebanyak 25 orang (32,5%) dan > 35

hari sebanyak 2 orang (2,6%).

Berdasarkan uji statistik dengan

Kendall Tau didapatkan hasil bahwa

ada hubungan kadar hemoglobin

dengan keteraturan siklus menstruasi

pada mahasiswi Program Studi D III

Kebidanan Tingkat III STIKES

Muhammadiyah Klaten dengan nilai=

0,358 dan nilai p = 0,001 (p,0,05).

40 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 2, No. 3, Januari 2012, 34-45

Page 8: HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KETERATURAN …

2. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa sebagian besar responden

mempunyai kekeraturan siklus

menstruasi 25-35 hari sebanyak 55

orang (71.4%). Berdasarkan hasil uji

statistik didapatkan hasil = 0,358 dan

p = 0,001 sehingga dapat diartikan

bahwa ada hubungan antara kadar

hemoglobin dengan keteraturan siklus

menstruasi. Hasil penelitian ini sesuai

dengan penelitian Ningrum (2009),

bahwa ada hubungan antara status gizi

dengan keteraturan siklus menstruasi p

= 0,006 (p < 0,05). Hasil ini didukung

juga dengan penelitian Sartono (2007),

bahwa ada hubungan konsumsi

makanan dan kadar Hb dengan prestasi

belajar siswa SLTP di kota Palembang

dengan p = 0,003 (p < 0,05).

Nilai = 0,358 hal ini berarti kadar

Hemoglobin mempengaruhi

keteraturan siklus menstruasi 35,8%.

Sedangkan 64,2% dipengaruhi faktor

lain seperti umur, pola makan dan

faktor genetik (Widjnarka,2007). Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa

responden yang mengalami anemia

berat, sedang, rendah yang mempunyai

keteraturan <25 hari sebanyak 7 orang

(9,1%), hal ini dikarenakan keteraturan

siklus menstruasi tidak hanya

dipengaruhi oleh kadar Hemoglobin,

namun masih dipengaruhi oleh faktor-

faktor lain . Siklus menstruasi juga

dipengaruhi oleh keadaan psikis dan

fisik remaja putri. Didukung oleh

pernyataan yang dikemukakan oleh

Iskandar (2004), perempuan yang

mengalami gangguan psikis berat

seperti stress hebat atau depresi,

biasanya akan mengalami gangguan

hormonal siklus menstruasi jadi kacau

dan tidak mengalami ovulasi, sehingga

akan menpengaruhi kesuburan.

Masa remaja biasanya memiliki

siklus menstruasi yang belum teratur

bisa maju atau mundur, hal ini

dipengaruhi oleh kondisi fisik dan

psikis. Apalagi pada masa remaja

hormon-hormon seksual belum stabil,

namun semakin dewasa, biasanya

siklus akan lebih baik walaupun bisa

maju atau mundur karena beberapa hal

seperti stress dan kelelahan. Dan juga

dipengaruhi oleh faktor genetik makin

teratur siklus menstruasi ibu maka

menstruasi anaknya semakin teratur

(Iskandar, 2004). Seperti yang

dikatakan (Manuaba,2002) menstruasi

dikatakan teratur apabila terjadi 6

bulan berturut-turut.

Astuti Wahyuningsih, Sari Puji Astuti, Hubungan Kadar Hemoglobin… 41

Page 9: HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KETERATURAN …

Sebagian besar kadar Hemoglobin

mahasiswi program studi D III

Kebidanan tingkat III STIKES

Muhammadiyah Klaten adalah

termasuk dalam anemia rendah

sebanyak 34 orang dari 77 mahasiswi.

Menurut Prawiroharjo (2005), anemia

merupakan suatu keadaan dimana

kadar hemoglobin (Hb) dalam tubuh

lebih rendah dari normal. Seseorang

menderita anemia apabila kadar

hemoglobin dalam darahnya kurang

dari 12g/100ml.

Menurut Widjanarka (2007),

faktor-faktor yang mempengaruhi

kadar Hemoglobin remaja putri adalah

kehilangan darah akibat menstruasi,

kurangnya zat besi dalam makanan

yang dikonsumsi, penyakit yang

kronis, pola hidup remaja putri yang

berubah, ketidakseimbangan antara

asupan gizi dan aktifitas yang

dilakukan.

Kurangnya hemoglobin dapat

menyebabkan metabolisme tubuh dan

sel-sel saraf tidak bekerja secara

optimal, menyebabkan pula penurunan

percepatan inpuls saraf, mengacaukan

system reseptor dopamine

(Widjanarka,2007)

Anemia disebabkan karena

penurunan kuantitas atau kualitas sel-

sel darah merah dalam sirkulasi.

Anemia disebabkan gangguan

pembekuan sel darah merah,

peningkatan sel darah merah melalui

perdarahan kronik atau mendadak atau

lisis (destruksi) sel darah merah yang

berlebihan (Elizabeth, 2001; h 119).

Anemia dapat menurunkan

kemampuan konsetrasi belajar,

menggangu pertumbuhan sehingga

tinggi badan tidak optimal, tubuh pada

masa pertumbuhan mengalami infeksi,

menurunkan kemampuan fisik,

kesegaran tubuh berkurang, muka

pucat, calon ibu dalam keadaan

beresiko tinggi dan nyeri haid

berlebihan (Wahyuni, 2003). Anemia

dapat menganggu pertumbuhan yaitu

tinggi dan berat badan tidak sempurna.

Selain itu daya tahan tubuh akan

menurun sehingga mudah terserang

penyakit. Bagi mereka yang memiliki

aktivitas tinggi, karena gangguan

anemia sering merasa pusing, lelah,

letih dan lesu, akibatnya

produktivitasnya menurun.

Berdasarkan hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa kadar hemoglobin

mempengaruhi keteraturan siklus

42 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 2, No. 3, Januari 2012, 34-45

Page 10: HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KETERATURAN …

menstruasi. Apabila mahasiswi

mempunyai keteraturan siklus maka

mempengaruhi kadar hemoglobin

menurun atau kurang dari normal.

D. Kesimpulan Dan Saran

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian

”Hubungan Kadar Hemoglobin

dengan Keteraturan Siklus Menstruasi

pada Mahasiswi Program Studi D III

Kebidanan Tingkat III STIKES

Muhammadiyah Klaten ” dapat ditarik

kesimpulan bahwa :

a. Sebagian besar responden

(44,2%) menderita anemia ringan

b. Keteraturan siklus menstruasi

mahasiswa sebagian besar

(71,43%) adalah 25-35 hari.

c. Ada hubungan antara kadar

hemoglobin dengan keteraturan

siklus menstruasi pada

mahasiswi program studi D III

Kebidanan STIKES

Muhammadiyah Klaten dengan

nilai p = 0,001 (p< 0,05)

2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang

telah dilakukan, ada beberapa saran

yang dapat diberikan, yaitu :

a. Bagi Para Pendidik

Penelitian tentang hubungan kadar

hemoglobin dengan keteraturan siklus

menstruasi memerlukan jumlah subyek

yang lebih besar karena proporsi hasil

penelitian terjadi menstruasi yang

tidak teratur kurang dari proporsi

kejadian menstruasi teratur.

b. Bagi Peneliti

Pada penelitian yang lebih lanjut

instrument pengukuran kadar

hemoglobin menggunakan alat yang

sudah berstandar ISO atau lebih

baiknya menggunakan metode

cyanmenthemoglobin untuk

mendapatkan hasil yang lebih akurat

c. Bagi remaja

Remaja putri perlu mempertahankan

kadar Hemoglobin yang baik, dengan

cara mengkonsumsi makanan bergizi

karena sangat dibutuhkan pada saat

menstruasi

d. Bagi Institusi Pendidikan

Institusi pendidikan agar selalu

melakukan pengecekan kadar

Hemoglobin agar dapat melakukan

pencegahan anemia sejak dini.

Astuti Wahyuningsih, Sari Puji Astuti, Hubungan Kadar Hemoglobin… 43

Page 11: HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KETERATURAN …

DAFTAR PUSTAKA

Annisa Shinta Wijayanti, dengan judul

Hubungan Antara Kadar

Hemoglobin dengan Prestasi

Belajar Siswi SMP Negeri 25

Semarang. Semarang : KTI

Universitas Negeri Semarang ;

2005

Arisman, MB . Gizi Dalam Daur

Kehidupan. Jakarta : EGC ; 2004

Badruawe, Darah Portable

Haemoglobin (Hb) Digital.

Diakses tanggal 19 Agustus

2011. Didapat dari :

http://www.blogspot.com

Cunningham, FG, et , al Obstetri

William, edisi 21. Jakarta : EGC ;

2006

Elizabeth. Buku Saku Fisiologi .

Jakarta : EGC ; 2001

Hidayat, A. Metode Penelitian

Keperawatan dan Tehnik

Analisis Data, Jakarta : Salemba

Medika ;2008

Iskandar. Ilmu Psikologi

Remaja.Jakarta: EGC; 2004

Liemachmad, Profesi Analis

Kesehatan. Diakses tanggal 19

Agustus 2011. Didapat dari:

http//www.wordpress.com

Llewellyn, Jones, Derek. Dasar-dasar

Obstetri dan Ginekologi. Ahli

bahasa dr. Hadiyanto.

Hipokrates. Jakarta : 2001

Manuaba, IGB ,Ilmu Kebidanan

Penyakit Kandungan Dalam

keluarga berencana Untuk

Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC

: 2002

__________Ilmu Kebidanan Penyakit

Kandungan Dalam keluarga

berencana Untuk Pendidikan

Bidan. Jakarta : EGC : 2002

Rahman Nadiana. Siklus menstruasi

pada wanita remaja. Diakses

tanggal 12 Februari 2011.

Didapat dari :

http://www.blogsehat.com

R. Gandasoebrata. Penuntun

Loboratorium klinik. Jakarta :

Diyan Rakyat ; 2001

44 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 2, No. 3, Januari 2012, 34-45

Page 12: HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KETERATURAN …

Sartono, Hubungan Konsumsi

Makanan dan Kadar Hemoglobin

(Hb ) dengan Prestasi Belajar

Siswa SLTP Kota Palembang.

Palembang : KTI Politeknik

Kesehatan Palembang ; 2007

Saryono . Metodelogi Penelitian

Kesehatan. Jogjakarta : Mitra

Medika ; 2008

Satroasmoro, Sudigdo & Ismael

Sofyan, Dasar – Dasar

Metodologi Penelitian Klinis.

Edisi Ke-2 Jakarta : Sagung Seto

: 2002

Soekidjo Notoadmojo. Metodologi

Penelitian Kesehatan. Jakarta :

Rineka Cipta ; 2002

Sherly. Siklus menstruasi dan masa

subur wanita. Diakses tanggal 12

Februari 2011. Didapat dari :

http://bidansherly.wordpress.com

Sri Setyo Ningrum, Hubungan Status

Gizi dengan keteraturan Siklus

Menstruasi pada siswi SMP N 6

Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo.

Klaten: KTI STIKES

Muhammadiyah Klaten ; 2009

Sugiyono. Statistik Untuk Penelitian.

Bandung : Alfabeta ; 2007

________. Statistik Untuk Penelitian.

Bandung : Alfabeta ; 2006

Syaifuddin. Buku Acuan Pelayanan

Antenatal dan Neonatal, Jakarta :

YBPSP; 2002

Tarwoto, NS. Buku Saku Anemia pada

Ibu Hamil, kosep dan

penatalaksanaan. Jakarta :Trans

Info Media: 2007

Wahyurini, Peranan Pola makan

Terhadap Anemia Gizi pada

Remaja Putri Pondok Pesantren

,Surabaya :Faculty of Public

Healt Airlangga University :

2003

Wiknjosastro, H. Imu Kandungan .

Jakarta : Yayasan Bina Pustaka ,

Sarwono Prawiroraharjo ; 2005

Wiyana Erwin. Siklus datang bulan.

Diakses tanggal 12 Februari

2011. Didapat dari :

http://erwinwinaya.blogspot.com

Astuti Wahyuningsih, Sari Puji Astuti, Hubungan Kadar Hemoglobin… 45