hubungan antara jenis trauma bola mata …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. skripsi full teks tanpa bab...

54
HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA TERHADAP TAJAM PENGLIHATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEK LAMPUNG PERIODE TAHUN 2016-2017 (Skripsi) Oleh RAISAH ALMIRA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 09-Feb-2020

84 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA TERHADAP

TAJAM PENGLIHATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEK LAMPUNG

PERIODE TAHUN 2016-2017

(Skripsi)

Oleh

RAISAH ALMIRA

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA TERHADAP

TAJAM PENGLIHATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEK LAMPUNG

PERIODE TAHUN 2016-2017

Oleh

Raisah Almira

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

SARJANA KEDOKTERAN

Pada

Program Studi Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 3: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

ABSTRACT

RELATIONSHIP BETWEEN THE TYPES OF EYE GLOBE INJURY AND

VISUAL ACUITY IN THE REGIONAL GENERAL HOSPITAL

H. ABDUL MOELOEK LAMPUNG

PERIOD OF 2016-2017

By

RAISAH ALMIRA

Background: Eyeball trauma is a case that requires appropriate action. Eye trauma

is divided into open globe injury and closed globe injury which can affect one's

vision. Complications caused by eyeball trauma can be mild complications to eye

loss / blindness.

Method: The study design used in this study was descriptive retrospective using

secondary data, namely medical record data of 39 patients who analyzed types of

eyeball trauma and visual aquity.

Result: In this study there were 26 male subjects (66.7%), and most of them were

farmer (38.5%), the majority of subjects education was elementary school 53.84%.

The types of trauma were open globe injury in 26 subjects (66.66%), and closed

globe injury in 13 subjects (33.33%). At initial presentetion poor visual acuity in

open globe injury was 38.4% while in closed globe injury was 2.5%, p value 0,008.

After treatment, the visual acuity improved 12.8% in open globe injury and 15.3%

in close globe injury, p value 0,436.

Conclusion: There was a relationship between the type of globe injury and visual

acuity and there was no relationship between the type of globe injury and visual

acuity after treatment.

Keywords: Eye Globe Injury, Vision

Page 4: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA TERHADAP

TAJAM PENGLIHATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEK LAMPUNG

PERIODE TAHUN 2016-2017

Oleh

RAISAH ALMIRA

Latar Belakang: Trauma bola mata merupakan kasus yang membutuhkan tindakan

secara tepat. Trauma bola mata dibagi menjadi trauma bola mata terbuka dan

trauma bola mata tertutup yang dapat mempengaruhi visus seseorang. Komplikasi

yang ditimbulkan pada trauma bola mata dapat berupa komplikasi ringan sampai

bisa kehilangan mata/kebutaan.

Metode: Desain penelitian yang digunakan penelitian ini adalah deskriptif

retrospektif yang menggunakan data sekunder yaitu data rekam medis sebanyak 39

pasien yang dianalisis jenis trauma bola mata dan tajam penglihatan.

Hasil: Pada penelitian ini didapatkan responden terbanyak berjenis kelamin laki-

laki 26 responden (66,7%), pekerjaan terbanyak 15 responden (38,5%) sebagai

petani atau buruh, tingkat pendidikan terbanyak 21 responden (53,84%) hanya

dengan sekolah dasar (SD), sedangkan untuk jenis tipe trauma yang paling banyak

adalah trauma terbuka 26 responden (66,66%), dan trauma tertutup 13 responden

(33,33%). Ditemukan dengan visus yang buruk saat datang pada trauma terbuka

(38,4%) dan trauma tertutup (2,5%), dengan p value 0,008. Saat pemeriksaan visus

pasca tatalaksana didapatkan yang membaik pada trauma terbuka (12,8%) dan

trauma tertutup sebesar (15,3%) dengan p value 0,436.

Simpulan: Terdapat hubungan antara jenis trauma bola mata dengan tajam

penglihatan pada saat datang dan tidak terdapat hubungan antara jenis trauma bola

mata dengan tajam penglihatan pasca tatalaksana trauma bola mata.

Kata Kunci: Trauma bola mata, Visus

Page 5: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

Judul Skripsi : HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA

BOLA MATA TERHADAP TAJAM

PENGLIHATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

UMUM DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEK

LAMPUNG PERIODE TAHUN 2016-2017

Nama Mahasiswa : Raisah Almira

NPM : 1518011015

Program Studi : Pendidikan Dokter

Fakultas : Kedokteran

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Dr. Muhammad Yusran, M.Sc., Sp.M. dr. Syahrul Hamidi Nasution

NIP.198001102005011004

2. Dekan Fakultas Kedokteran

Dr. Dyah Wulan Sumekar R. W., SKM., M.Kes

NIP 197206281997022001

Page 6: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Muhammad Yusran, M.Sc., Sp.M.

_____________

Sekretaris : dr. Syahrul Hamidi Nasution

_____________

Penguji

Bukan Pembimbing

: Dr. Rani Himayani, S.Ked, Sp.M

_____________

2. Dekan Fakultas Kedokteran

Dr. Dyah Wulan Sumekar R. W., SKM., M.Kes

NIP 197206281997022001

Tanggal Lulus Ujian Skripsi: 1 Agustus 2019

Page 7: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Skripsi dengan judul “HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA

MATA TERHADAP TAJAM PENGLIHATAN PASIEN DI RUMAH

SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEK LAMPUNG

PERIODE TAHUN 2016-2017”

2. ” adalah hasil karya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan

atas karya penulis lain dengan cara tidak sesuai tata etika ilmiah yang berlaku

dalam masyarakat akademik atau yang disebut plagiarisme.

3. Hak intelektual dan karya ilmiah ini diserahkan sepenuhnya kepada Universitas

Lampung

Atas pernyataan ini, apabila dikemudian hari ditemukan adanya ketidakbenaran,

saya bersedia menangggung akibat dan sanksi yang diberikan kepada saya.

Bandar Lampung, September 2019

Pembuat pernyataan,

Raisah Almira

NPM 1518011015

Page 8: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Yogyakarta, Jawa Tengah pada tanggal 20 September 1998,

sebagai anak pertama dari dua bersaudara, dari Bapak Kolonel Drs. Abdul Kholik

Harahap Apt, MSi. Dan Ibu dr. Nila Sandrawati Tanjung, M, Kes.

Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) diselesaikan pada TK Diniyyah Putri

Lampung pada tahun 2002, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SDN 1

GiriKlopomulyo Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur pada tahun

2009, Sekolah Menengah Pertama diselesaikan di SMPN 4 Metro pada tahun 2012

dan Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan di SMAN 1 Metro pada tahun

2015. Pada tahun 2015, penulis terdaftar sebagai mahasiswi Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN.

Page 9: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

Dan bersabarlah kamu, sesungguhnya janji

Allah adalah benar. – (Q.S Ar-Rum: 60)

Page 10: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan berkat

serta karunianya, mencurahkan segala kasih sayangnya dan segala keajaibannya

yang masih bisa membawa saya sampai pada titik ini sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.

Skripsi berjudul “HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA

TERHADAP TAJAM PENGLIHATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEK LAMPUNG PERIODE TAHUN 2016-

2017” ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

kedokteran di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Allah SWT yang selalu menuntun saya ke jalan yang mungkin terasa sulit

namun memberikan hasil yang teramat indah atas semuanya, terimakasih atas

iman yang masih Engkau berikan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi

ini;

2. Prof. DR. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., Selaku rektor Universitas Lampung;

3. Dr. Dyah Wulan Sumekar R. W., SKM., M.Kes selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung;

Page 11: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

4. dr. Muhammad Yusran, M.Sc., Sp.M selaku Pembimbing Utama, yang telah

membimbing saya dengan sebaik-baiknya, menuntun dan mengajari saya dalam

banyak hal yang saya belum mengerti, yang disegala kesibukannya beliau masih

mau menyempatkan diri untuk membimbing kami untuk menyelesaikan

penulisan skripsi ini;

5. dr. Syahrul Hamidi Nasution, S. Ked., selaku Pembimbing Kedua, terimaksih

saya ucapkan atas kesediaan beliau memberikan bimbingan dan saran serta

masukan dan nasihat saat penulisan skripsi, terimakasih banyak atas waktu dan

ilmu yang diberikan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik;

6. dr. Rani Himayani Sp. M., selaku Penguji Utama dan Pembahas dalam skripsi

ini. Terimakasih telah mengajarkan banyak hal yang tidak saya ketahui,

terimakasih untuk meluangkan waktunya memberikan bimbingan ditengah-

tengah kesibukan, terimakasih sudah menjadi pembahas yang juga selalu

memberikan bimbingan, memberikan ilmu dan arahan pada setiap hal yang

belum saya ketahui, terimakasih atas dukungan secara psikis sehingga saya

dapat menjalani skripsi ini dengan lancar;

7. dr. Khairun Nisa, M. Kes, AIFO Pembimbing Akademik atas bimbingan, nasihat,

dan kesediaan waktunya selama ini;

8. Kepada Papa, Mama serta Adik Farid yang selalu memberi dukungan baik

moral maupun materi pada setiap langkah saya terimakasih Mama atas doa pada

malam hari yang menjadi pelancar Almira dalam segala urusan Almira di dunia,

terimakasih telah menguatkan Almira saat Almira membutuhkan mama.

Terimakasih Papa telah bekerja keras untuk memenuhi segala kebutuhan dalam

perkuliahan ini, terimakasih setiap hari mengingatkan Almira jangan tinggal

Page 12: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

untuk shalat 5 waktu. Terimakasih Adik Farid atas semangat dan motivasi yang

diberikan, semangat juga ya dik untuk perkuliahannya. Karya ini untuk kalian!;

9. Kepada Nenek Odang, Nenek Puan dan Nenek Pasarmatanggor, terimakasih

atas doa tak hentinya yang selalu Almira bisa rasakan, segala kemudahan dan

kelancaran yang saya dapatkan sejauh ini adalah doa dari kalian yang tak henti-

hentinya kalian panjatkan;

10. Kepada Ocik Noni, Ocik Rahmi, Uwak Adek dan Uwak Duma serta seluruh

keluarga besar, terimakasih banyak untuk rasa percaya dan harapan yang begitu

tinggi yang kalian letakan pada pundak Almira, terimakasih atas segala doa dan

dukungannya;

11. Kepada Anggita Dwi, Semadela Solichin, Hendro Sihaloho, Zhafran Ramadhan

terimakasih sudah menjadi bagian dari perjalanan saya di Fakultas Kedokteran

ini, terimakasih untuk semangat, dorongan, dukungan dan kenangan yang selalu

kalian berikan kepada saya dan semoga kita bisa sukses bersama!;

12. Kepada Fina Fatmawati, Dwi Siti Sholeha, Nadia Gustria, Natasya Aurum,

Vina Amelia, Ferdinan Agung, Wina Ghazlina dan terimakasih sudah selalu

memberikan semangat dan menemani saya dalam setiap langkah dan membantu

segala urusan dalam pengerjaan skripsi ini;

13. Para pegawai Rekam Medik RSAM yang telah bersukarela membantu saya

untuk mengumpulkan data – data rekam medik pada penelitian ini, yang dengan

sabar mau didatangi setiap harinya dan mengikuti seluruh alur proses penelitian,

tanpa kalian skripsi ini tidak akan bisa selesai tepat pada waktunya;

14. Seluruh Civitas Akademika FK Unila, atas pelajaran dan pengalaman yang

diberikan selama perkuliahan, yang sangat membantu dalam melaksanakan

penelitian ini;

Page 13: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

15. Kepada teman-teman satu bimbingan, Shafa, Asy, Geri, Bagas. Terimakasih

karena sudah sering menunggu kehadiran dokter bersama-sama,dan saling

menyemangati untuk menyelesaikan skripsi kita masing-masing;

16. Terimakasih kepada Nadhia Khairunnisa, untuk menyempatkan waktu berbagi

ilmunya ditengah-tengah kesibukan koas, terimakasih Nad!;

17. Terimakasih kepada Mas Dan sudah membantu saya saat pengerjaan skripsi

ini!;

18. Teman-teman seperjuangan Endomisium 2015 yang kebaikannya tidak dapat

saya ucapkan satu-persatu yang sudah banyak mendukung saya, semoga kita

bisa sama-sama berhasil dalam perjuangan ini;

19. Kakak-kakak dan adik-adik tingkat di Fakultas Kedokteran Unila yang sudah

memberikan semangat kebersamaan dalam satu kedokteran.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

akan tetapi semoga skripsi yang sederhana ini berguna dan bermanfaat bagi setiap

orang yang membacanya

Bandar Lampung, September 2019

Penulis,

Raisah Almira

Page 14: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i

DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Bola Mata ................................................................................... 6

2.1.1 Konjungtiva ..................................................................................... 6

2.1.2 Sklera ............................................................................................... 6

2.1.3 Kornea ............................................................................................. 7

2.1.4 Uvea ................................................................................................. 7

2.1.5 Lensa................................................................................................ 8

2.1.6 Aqueous Humor............................................................................... 8

2.1.7 Vitreous Humor ............................................................................... 8

2.1.8 Retina ............................................................................................... 9

2.2 Pengertian Trauma Bola Mata ................................................................ 10

2.3 Klasifikasi Trauma Bola Mata ................................................................ 11

2.4 Penyebab Trauma Bola Mata .................................................................. 12

2.4.1 Jenis-jenis Trauma Mata................................................................ 13

2.4.2 Trauma Tumpul ............................................................................. 13

2.4.3 Trauma Tajam ............................................................................... 14

2.4.4 Trauma Kimia ................................................................................ 14

2.4.5 Trauma Termal .............................................................................. 15

2.5 Penatalaksanaan Trauma Bola Mata ....................................................... 16

Page 15: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

ii

2.5.1 Konjungtiva ................................................................................... 16

2.5.2 Kornea ........................................................................................... 17

2.5.3 Uvea ............................................................................................... 18

2.5.4 Lensa.............................................................................................. 19

2.5.5 Benda Asing Intraokular................................................................ 20

2.5.6 Trauma Kimia ................................................................................ 20

2.5.7 Trauma Radiasi .............................................................................. 21

2.6 Kerangka Teori ....................................................................................... 22

2.7 Kerangka Konsep .................................................................................... 23

2.8 Hipotesis ................................................................................................. 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian .................................................................................... 24

3.2 Waktu dan Tempat .................................................................................. 24

3.3 Subyek Penelitian.................................................................................... 24

3.3.1 Populasi ......................................................................................... 24

3.3.2 Sampel Penelitian .......................................................................... 24

3.4 Teknik Pengambilan Sampel .................................................................. 25

3.5 Kriteria Inklusi & Eksklusi ..................................................................... 25

3.5.1 Inklusi ............................................................................................ 25

3.5.2 Eksklusi ......................................................................................... 25

3.6 Identifikasi Variabel Penelitian............................................................... 25

3.6.1 Variabel Bebas............................................................................... 25

3.6.2 Variabel Terikat ............................................................................. 25

3.7 Alat dan Bahan Penelitian ....................................................................... 26

3.7.1 Alat Penelitian ............................................................................... 26

3.7.2 Cara pengambilan data .................................................................. 26

3.8 Alur Penelitian ........................................................................................ 27

3.9 Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................................ 28

3.10 Pengelolaan dan Analisis Data ............................................................. 29

3.10.1 Pengolahan Data ....................................................................... 29

3.10.2 Analisis Data ............................................................................. 29

3.11 Etika Penelitian ..................................................................................... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 31

4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................... 31

4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................. 32

4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .......... 32

4.1.4 Karakteristik Responden Penderita Berdasarkan Jenis

Pekerjaan ....................................................................................... 33

4.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis dan Tipe Trauma ..... 33

Page 16: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

iii

4.1.6 Analisis Bivariat Hubungan Jenis Trauma dengan Tajam

Penglihatan Saat Datang ................................................................ 35

4.1.7 Analisis Bivariat Hubungan Jenis Trauma dengan Tajam

Penglihatan Pasca Tatalaksana Trauma Bola Mata ....................... 36

4.2 Pembahasan............................................................................................. 36

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................... 36

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................. 38

4.2.3 Karakteristik Responden ata Berdasarkan Tingkat Pendidikan .... 39

4.2.4 Karakteristik Responden Penderita Berdasarkan Jenis

Pekerjaan ....................................................................................... 40

4.2.5 Pembahasan Analisis Bivariat ....................................................... 42

4.3 Kelemahan Penelitian ............................................................................. 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 46

5.2 Saran ....................................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Definisi Operasional Variabel Penelitian ........................................................ 28

2. Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ................... 31

3. Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan Usia ................................... 32

4. Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........... 32

5. Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan Jenis Pekerjaan ................. 33

6. Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan Jenis Trauma pada Mata ... 33

7. Karakteristik Tipe Trauma pada Mata ............................................................ 34

8. Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan Visus Saat Datang ............. 34

9. Hubungan Jenis Trauma dengan Tajam Pengelihatan Saat Datang ................ 35

10. Hubungan Jenis Trauma dengan Tajam Penglihatan Pasca Tatalaksana

Trauma Bola Mata ........................................................................................... 36

Page 18: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Klasifikasi BETT ............................................................................................ 11

2. Edema konjungtiva.......................................................................................... 17

3. Hematoma subkonjungtiva.............................................................................. 17

4. Edema kornea .................................................................................................. 18

5. Erosi kornea .................................................................................................... 18

6. Hifema ............................................................................................................. 19

7. Infeksi Benda Asing ........................................................................................ 20

8. Kerangka Teori................................................................................................ 22

9. Kerangka Konsep ............................................................................................ 23

10. Alur Penelitian ................................................................................................ 27

Page 19: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Trauma bola mata adalah perilaku sengaja maupun tidak sengaja yang

menyebabkan luka pada mata dan jaringan sekitarnya. Trauma bola mata

merupakan kasus yang membutuhkan tindakan secara tepat. Komplikasi yang

ditimbulkan dari ringan sampai bisa kehilangan mata/kebutaan.

Menurut Birmingham Eye Trauma Terminology (BETT), klasifikasi trauma

bola mata dibagi menjadi 2 yaitu Open globe injury dan Closed globe injury.

Open globe injury dalah trauma okuli dengan luka yang mengenai keseluruhan

tebal dinding bola mata. Closed globe injury adalah trauma okuli yang tidak

mengenai keseluruhan tebal dinding bola mata. Penyebab trauma bola mata

dibagi menjadi Mekanis (tumpul dan tajam), Bahan kimia (asam dan basa),

Termal (uap panas dan luka bakar kontak langsung) (Kuhn F, 2002).

Trauma bola mata merupakan salah satu penyebab tersering kebutaan

monokular pada anak-anak dan dewasa muda. Trauma mata memiliki dampak

terhadap sosial ekonomi karena mereka yang terkena trauma mata dan

mengalami komplikasi seperti kebutaan unilateral maupun bilateral, dan harus

menghadapi kehilangan peluang dalam pekerjaan, perubahan gaya hidup dan

Page 20: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

2

gangguan fisik yang kadang-kadang permanen sehingga bisa menyebabkan

penurunan pendapatan dan tingginya biaya pengobatan (Jahangir, 2011).

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa prevalensi trauma bola mata lebih

tinggi pada laki-laki dibanding perempuan. Sekitar 2,4 juta kasus trauma bola

mata terjadi setiap tahun, dengan 90.000 dari trauma mengakibatkan berbagai

derajat gangguan penglihatan (Mukherjee, et al., 1984).

Penelitian Jahangir menyebutkan bahwa trauma tembus lebih sering ditemukan

pada laki-laki daripada perempuan, dengan perbandingan 3:1. (Jahangir, et al.,

2011; Otoibhi, et al., 2003; dan Omoti, et al., 2004). Penelitian Ali Tabatabaei

pada tahun 2013 yang memperoleh dominasi dari jenis kelamin laki-laki pada

lebih dari tiga perempat populasi yang diteliti. Temuan ini diperkuat dengan

adanya keterlibatan yang lebih tinggi pada trauma ini diantaranya karena laki-

laki lebih aktif terlibat aktifitas diluar ruangan dan lebih berisiko daripada

perempuan (Jahangir, et al., 2011; Otoibhi, et al., 2003; dan Omoti, et al.,

2004).

Dalam suatu penelitian di Addis Ababa Ethiopia didapatkan hiperemia pada

konjungtiva menjadikan trauma bola mata terbanyak dari 254 pasien. Segmen

anterior bola mata dikenai trauma terbanyak yaitu sebesar 80%, segmen

anterior ditambah posterior sebanyak 25%, dan hanya 5% yang mengenai

segmen posterior saja (Alemayehu dan Shahin., 2014).

Di Amerika Serikat sekitar 13,2% per 100.000 penduduk tiap tahunnya

mengalami kejadian trauma bola mata. Angka ini bervariasi di setiap wilayah

Page 21: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

3

seperti 8.1% di Skotlandia, 12.6% di Singapura, 15.2% di Swedia dan

kebanyakan mengenai laki-laki (Ajite, 2017).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Emergency Department of The

Pusan National University Hospital (PNUH) Korea, selama Januari 1994

hingga Desember 2000, didapatkan jumlah kasus trauma mata terbuka lebih

banyak dari trauma mata tertutup dengan penatalaksanaan operatif penjahitan

kornea-sklera, diikuti tindakan operatif pengeluaran benda asing intraokular

dan paling sedikit berupa tindakan eviserasi (Oum, 2004).

Penelitian yang dilakukan di Eye Clinic of Ekiti State University Teaching

Hospital Nigeria selama Januari 2012 hingga Desember 2014 menunjukkan

bahwa kasus trauma mata tertutup lebih banyak dibandingkan trauma mata

terbuka dengan penatalaksanaan medikamentosa lebih banyak dibandingkan

tindakan operatif (Ajite, 2017).

Data prevalensi kejadian trauma mata di Indonesia masih sangat terbatas. Pada

penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung selama

tahun 2011, didapatkan angka kejadian trauma mata pada 188 anak usia 0-14

tahun paling banyak terjadi dengan jenis kelamin laki-laki (69.1%) dan

perempuan (30.9 %). Selain itu, ditemukan 22 mata dengan luka terbuka dan

170 mata dengan luka tertutup (Laila Wahyuni, 2015).

Data mengenai penatalaksanaan trauma mata di Indonesia, masih sangat

terbatas. Namun, berdasarkan penelitian di Rumah Sakit Mata Cicendo

Bandung menunjukkan hasil kasus trauma mata tertutup lebih banyak

Page 22: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

4

dibandingkan trauma mata terbuka dengan penatalaksanaan medikamentosa

lebih banyak dibandingkan tindakan operatif (Laila Wahyuni, 2015).

Berdasarkan latar belakang tersebut dan hasil penjelasan diatas, peneliti tertarik

untuk meneliti “Hubungan Antara Jenis Trauma Bola Mata Terhadap Tajam

Penglihatan Pasien Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Muluk

Lampung Periode Tahun 2016-2017”. Data yang diperoleh diharapkan menjadi

acuan dalam meningkatkan penatalaksanaan trauma mata di Rumah Sakit

Umum Daerah Abdul Muluk Lampung.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana hubungan antara jenis trauma bola mata terhadap tajam penglihatan

pasien di Rumah Sakit Abdul Muluk?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

a. Mengetahui hubungan antara jenis trauma bola mata terhadap tajam

penglihatan pasien pada saat datang.

b. Mengetahui hubungan antara jenis trauma bola mata terhadap tajam

penglihatan pasien pasca tatalaksana.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik (jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan)

trauma bola mata di Rumah Sakit Abdul Moeloek Periode 2016-2017.

b. Mengetahui tipe trauma bola mata di Rumah Sakit Abdul Moeloek

Periode 2016-2017.

Page 23: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

5

c. Mengetahui tajam penglihatan sebelum dan sesudah tindakan trauma

bola mata di Rumah Sakit Abdul Moeloek Periode 2016-2017.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Rumah Sakit

Diharapkan dapat memberikan informasi mengenai hubungan antara jenis

trauma bola mata terhadap tajam penglihatan pasien di Rumah Sakit Abdul

Moeloek Periode 2016-2017.

2. Peneliti

a. Sebagai bahan masukan bagi dokter umum maupun dokter ahli untuk

meningkatkan kualitas penatalaksanaan trauma bola mata.

b. Sebagai acuan bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang ingin melakukan

penelitian mengenai trauma bola mata di daerah lain.

c. Sebagai tambahan ilmu, kompetensi, dan pengalaman berharga bagi

peneliti dalam melakukan penelitian kesehatan pada umumnya, dan

terkait tentang trauma bola mata pada khususnya.

Page 24: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Bola Mata

Bola mata berbentuk bulat dengan panjang maksimal 24 mm. Bagian anterior

bola mata mempunyai kelengkungan yang lebih cembung sehingga terdapat

bentuk dengan dua kelengkungan berbeda.(Ilyas, 2014).

Bola mata dibungkus oleh tiga lapisan jaringan, yaitu lapisan sklera yang

bagian terdepannya disebut kornea, lapisan uvea, dan lapisan retina. Di dalam

bola mata terdapat cairan aqueous humor, lensa dan vitreous humor.(Ilyas,

2014).

2.1.1 Konjungtiva

Konjungtiva adalah membran mukosa yang transparan dan tipis yang

membungkus permukaan posterior kelopak mata (konjungtiva

palpebralis) dan permukaan anterior sklera (konjungtiva bulbaris).

Konjungtiva berbatasan dengan kulit pada tepi palpebral dan dengan

epitel kornea di limbus.(Vaughan DG, 2000).

2.1.2 Sklera

Sklera merupakan jaringan ikat yang lentur dan memberikan bentuk pada

mata. Jaringan ini merupakan bagian terluar yang melindungi bola mata.

Page 25: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

7

Bagian terdepan sklera disebut kornea yang bersifat transparan yang

memudahkan sinar masuk ke dalam bola mata. (Ilyas, 2014).

2.1.3 Kornea

Kornea adalah selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus

cahaya dam merupakan lapisan jaringan yang menutup bola mata sebelah

depan. Kornea ini disisipkan ke dalam sklera pada limbus, lekukan

melingkar pada sambungan ini disebut sulcus scleralis. Kornea dewasa

rata-rata mempunyai tebal 550 µm di pusatnya, diameter horizontalnya

sekitar 11,75 mm dan vertikalnya 10,6 mm. (Tsai, 2011).

2.1.4 Uvea

Uvea adalah lapisan vaskular di dalam bola mata dan dilindungi oleh

kornea dan sklera yang terdiri dari tiga bagian, yaitu:

1. Iris

Iris merupakan perpanjangan badan siliar ke anterior mempunyai

permukaan yang relatif datar dengan celah yang berbentuk bulat

ditengahnya, yang disebut pupil. Iris mempunyai kemampuan untuk

mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam bola mata secara

otomatis dengan mengecilkan atau melebarkan pupil. (Tortora, 2009).

2. Badan siliar

Badan siliar merupakan susunan otot melingkar yang berfungsi

mengubah tegangan kapsul lensa sehingga lensa dapat fokus untuk

objek dekat maupun jauh dalam lapang pandang. Badan siliar terdiri

atas zona anterior yang berombak-ombak, terdapat pars plicata (2 mm)

Page 26: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

8

yang merupakan pembentuk aqueous humor, dan zona posterior yang

datar berisi pars plana (4 mm).(Tortora, 2009).

3. Koroid

Koroid merupakan segmen posterior uvea terletak di antara retina dan

sklera yang berisi pembuluh-pembuluh darah dalam jumlah besar,

berfungsi untuk memberi nutrisi pada retina bagian terluar yang

terletak di bawahnya. (Tortora, 2009).

2.1.5 Lensa

Lensa adalah suatu struktur bikonveks, avaskular, tak berwarna, dan

hampir transparan sempurna. Tebalnya sekitar 4 mm dan diameternya

9mm. Di sebelah anterior lensa terdapat aqueous humor, di posteriornya

terdapat vitreous humor. Di sebelah depan terdapat selapis epitel

subkapsular. Nukleus lensa lebih keras daripada korteksnya. Nukleus dan

korteks terbentuk dari lamela konsentris yang panjang. (Tsai, 2011).

2.1.6 Aqueous Humor

Aqueous humor diproduksi oleh badan siliar. Setelah memasuki bilik

mata belakang, aqueous humor melalui pupil dan masuk ke bilik mata

depan, kemudian ke perifer menuju sudut bilik mata depan. (Nadeem,

2013).

2.1.7 Vitreous Humor

Vitreous humor adalah suatu badan gelatin yang jernih dan avaskular

yang membentuk dua pertiga volume dan berat mata. Permukaan luar

Page 27: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

9

vitreous humor normalnya berkontak dengan struktur-struktur berikut:

kapsul lensa posterior, serat-serat zonula, pars plana lapisan epitel, retina,

dan caput nervi optici. Basis vitreous mempertahankan penempelan yang

kuat seumur hidup ke lapisan epitel pars plana dan retina. Vitreous humor

mengandung air sekitar 99%. Sisa 1% meliputi duakomponen, kolagen

dan asam hialuronat. (Ilyas, 2012).

2.1.8 Retina

Retina atau selaput jala, merupakan bagian mata yang mengandung

reseptor yang menerima rangsangan cahaya. Lapisan-lapisan retina

mulaidari sisi luar yang berbatas dengan koroid adalah:

1. Epitel pigmen retina (Membran Bruch)

2. Fotoreseptor

Lapisan fotoreseptor terdiri dari sel batang dan sel kerucut. (Cai M,

2015).

3. Membran limitan eksterna

4. Lapisan nukleus luar

Lapisan nukleus luar merupakan susunan nukleus sel kerucut dan sel

batang. (Cai M, 2015).

5. Lapisan pleksiform luar

Lapisan ini merupakan lapisan aselular tempat sinapsis sel foto

reseptor dengan sel bipolar dan sel horizontal. (Cai M, 2015).

6. Lapisan nukleus dalam

Lapisan ini terdiri dari tubuh sel bipolar, sel horizontal, dan sel

Muller serta didarahi oleh arteri retina sentral. (Cai M, 2015).

Page 28: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

10

7. Lapisan pleksiform dalam

Lapisan ini merupakan lapisan aselular tempat sinaps sel bipolar dan

sel amakrin dengan sel ganglion. (Cai M, 2015).

8. Lapisan sel ganglion

Lapisan ini merupakan lapisan badan sel dari neuron kedua. (Cai M,

2015).

9. Serabut saraf

Lapisan serabut saraf berupa akson sel ganglion yang menuju kearah

saraf optik. Di dalam lapisan-lapisan ini terletak sebagian besar

pembuluh darah retina. (Cai M, 2015).

10. Membran limitan interna

Membran limitan interna berupa membran hialin antara retina dan

vitreous humor. (Cai M, 2015).

2.2 Pengertian Trauma Bola Mata

Trauma bols mata adalah tindakan sengaja maupun tidak yang menimbulkan

cedera pada mata. Trauma bola mata adalah penyebab umum kebutaan

unilateral pada anak dan dewasa. (Augsburger & Asbury, 2014).

Page 29: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

11

2.3 Klasifikasi Trauma Bola Mata

Berdasarkan Birmingham Eye Trauma Terminology (BETT), (Kuhn F, 2002)

mengklasifikasikan trauma mata berdasarkan diagram dibawah ini :

Gambar 1. Klasifikasi BETT

Penjelasan diagram yang dikategorikan oleh Birmingham Eye Trauma

Terminology (BETT), yaitu :

1. Trauma tertutup adalah luka pada dinding bola mata (sklera atau kornea)

dan luka ini tidak merusak bagian dari intraokuler (Bukhari S, 2011).

a. Kontusio adalah tidak ada luka (no full-thickness). Trauma disebabkan

oleh energi langsung dari objek (misalnya, pecahnya koroid) atau

perubahan bentuk bola dunia (misalnya, resesi sudut). (Bukhari S, 2011).

b. Laserasi lamellar adalah trauma tertutup pada bola mata yang ditandai

oleh luka yang mengenai sebagian ketebalan dinding bola mata. Trauma

ini biasa disebabkan oleh benda tajam ataupun benda tumpul. (Bukhari

S, 2011).

TRAUMA MATA

TRAUMA TERTUTUP TRAUMA TERBUKA

Laserasi Lammelar Kontusio Ruptur Laserasi

Penetrasi Perforasi

IOFB

Page 30: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

12

2. Trauma terbuka pada bola mata adalah trauma yang menyebabkan luka dan

mengenai keseluruhan dinding dari bola mata (sklera dan kornea).

a. Ruptur adalah adanya luka yang mengenai dari seluruh ketebalan dinding

bola mata, yang disebabkan oleh trauma tumpul dan mekanisme ini dapat

mempengaruhi terjadinya peningkatan tekanan intraokuli. Luka terjadi

akibat mekanisme dari dalam ke luar mata. (Bukhari S, 2011).

b. Laserasi adalah luka yang mengenai seluruh ketebalan dinding bola

matayang disebabkan oleh benda tajam. Keadaan ini akan menimbulkan

adanya trauma penetrasi ataupun trauma perforasi. Luka terjadi akibat

mekanisme dari luar ke dalam mata. (Bukhari S, 2011).

c. Trauma penetrasi adalah luka yang masuk (entrance wound). Jika

terdapat lebih dari satu luka, setiap luka memiliki penyebab yang

berbeda. (Bukhari S, 2011).

d. Trauma perforasi adalah luka yang masuk dan keluar (entrance and

exitwound). Kedua luka ini memiliki penyebab yang sama. (Bukhari S,

2011).

e. Intraocular foreign body (IOFB) adalah adanya benda asing pada

intraokular yang keadaan ini sangat berhubungan dengan adanya trauma

penetrasi. (Bukhari S, 2011).

2.4 Penyebab Trauma Bola Mata

Trauma bola mata adalah kejadian trauma yang mengenai bola mata dan

jaringan sekitarnya. Open globe injury adalah trauma okuli dengan luka yang

mengenai keseluruhan tebal dinding bola mata. Closed globe injury adalah

Page 31: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

13

trauma okuli yang tidak mengenai keseluruhan tebal dinding bola mata (Sasono

W, 2008).

2.4.1 Jenis-jenis Trauma Mata

Trauma mata akibat penyebabnya dibagi menjadi :

1) Mekanis : tumpul dan tajam

2) Bahan kimia : asam dan basa

3) Termal : uap panas dan luka bakar kontak langsung

2.4.2 Trauma Tumpul

Trauma tumpul adalah trauma tertutup yang berasal dari benda tumpul

seperti pukulan, bola tenis dan bola kriket. Trauma tertutup adalah luka

pada salah satu dinding bola mata (sklera atau kornea) dan tidak merusak

bagian intraokular. Trauma tumpul itu sendiri juga dapat menyebabkan

kerusakan pada kornea seperti abrasi, edema, laserasi korneoskleral dan

robekan pada membran descement gambaran lingkaran putih karena sel

– sel endotel yang edema akan muncul setelah beberapa jam akibat

trauma dan menghilang setelah beberapa hari.(Augsburger & Asbury,

2014).

Yang termasuk trauma tumpul, antara lain :

- Perdarahan konjungtiva

- Kelainan kornea (abrasi , edema, robekan)

- Trauma di Miosis

- Trauma di Iris

- Trauma di Hifema

Page 32: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

14

2.4.3 Trauma Tajam

Trauma jenis ini sering disebabkan oleh benda - benda asing pada kornea

ataupun konjungtiva.Benda asing pada konjungtiva memerlukan

pemeriksaan. Bila ada benda asing pada kornea, jika dicurigai anterior

chamber terlibat, evakuasi benda tersebut harus dikamar operasi yang

steril dan dilengkapi dengan mikroskop. Bila terjadi laserasi konjungtiva

harus dipastikan bahwa struktur bola mata lain tidak ada yang terlibat dan

tidak benda asing yang tertinggal. (Sasono W, 2008).

Trauma tajam adalah trauma yang menyebabkan luka dan mengenai

seluruh dinding bola mata (kornea). Ada trauma penetrating dengan

trauma perforating. Trauma penetrating jika cedera melukai kedalam

jaringan bola mata, sedangkan trauma perforating menembus melewati

jaringan bola mata. Untuk mendiagnosis trauma perforating harus

diketahui riwayat trauma dengan jelas dan jenis benda yang mengenainya

karena akan berpengaruh terhadap tindakan yang akan dilakukan.

(Augsburger & Asbury, 2014).

2.4.4 Trauma Kimia

Bahan kimia basa cenderung penetrasi lebih dalam dibandingkan bahan

asam, dengan mengkoagulasikan permukaan protein membentuk barier

proteksi. Bahan kimia basa yang paling sering adalah amonia dan sodium

hidroksi (sering pada pembersih pakaian). Bahan ini berpotensial

menyebabkan kerusakan yang berat dengan penetrasi yang cepat dan

mencapai bilik mata depan dalam hitungan 1 menit. Kerusakan yang

Page 33: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

15

terjadi disebabkan karena proses saponifikasi dan perubahan asam lemak

di membran sel yang pada akhirnya meyebabkan kematian sel. Proses ini

mengenai jaringan lain pada mata seperti konjungtiva, pembuluh darah,

saraf, endotelium dan keratosit dengan mekanisme yang sama. Rasa

nyeri yang hebat disebabkan karena agen kimia tersebut menstimulasi

ujung – ujung persarafan di konjungtiva dan kornea. (Sasono W, 2008)

Bahan kimia asam yang sering mengenai mata adalah asam sulfur dan

asam hidrofluorik. Bahan ini sering terdapat pada pembersih, baterai

mobil. Ion hidrogen yang terdapat pada bahan asam ini, menyebabkan

nekrosis seluler, denaturasi protein dan presipitasi. Presipitasi protein ini

sebenarnya akan membentuk barier yang dapat memproteksi mata

setelah terkena asam. Barier ini dapat memproteksi untuk asam – asam

lemah sedangkan untuk asam kuat prosesnya berlanjut menjad penetrasi

yang dalam. Kornea itu sendiri dapat berfungsi sebagai barier buffer, pH

kornea menjadi netral antara 15 menit sampai 1 jam. (Ausburger, 2014).

2.4.5 Trauma Termal

Umumnya trauma termal dibagi menjadi 2 kategori : luka bakar karena

uap panas, luka bakar karena kontak langsung. Trauma karena uapnya

merupakan sekunder dari api nya sedangkan kontak langsung karena

terekspos dari larutan panas ataupun benda yang panas. Penelitian yang

dilakukan selama periode 3 tahun ditemukan 47 % mengalami luka bakar

pada wajah, 27 % mengenai kelopak mata dan bagian dalam mata, 11 %

dirujuk ke dokter spesialis mata. Dari 54 pasien dengan trauma mata,

Page 34: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

16

50% terbakar pada kelopak mata, 17 pasien mengenai kornea.

Rendahnya insiden kornea terlibat karena adanya reflex kedip dan Bell’s

phenomen. Penyebab utama dari penelitian ini adalah karena terekspos

pada gas. Derajat keparahan pada trauma termal ini bergantung pada :

1. Temperatur dari objek

2. Luas area yang terkena suhu panas

3. Lamanya durasi kontak

Kebanyakan trauma termal mengenai permukaan superfisial dari

epitelium kornea dan konjungtiva. Luka bakar pada superficial

menyebabkan kornea keabuan-abuan dan opasifikasi adanya nekrosis

jaringan di debridement dengan perlahan. Pemberian siklopegik dan

patching penting. Antibiotik tetes diberikan jika adaabrasi pada kornea.

Umumnya luka bakar superfisial penyembuhan pada 24-48 jam tanpa

sequele. Trauma yang berat dapat menyebabkan nekrosis kornea dan

perforasi. Intervensi keratoplasti dan transplantasi stem sel limbal dapat

dipertimbangkan (Nadeem, 2013).

2.5 Penatalaksanaan Trauma Bola Mata

2.5.1 Konjungtiva

a. Edema konjungtiva, pengobatan dilakukan dengan pemberian

dekongestan untuk mencegah pembendungan cairan di dalam selaput

lendir konjungtiva. Bila terjadi kemotik konjungtiva dapat dilakukan

insisi untuk mengeluarkan cairan konjungtiva. (Sharath C, 2002).

Page 35: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

17

Gambar 2. Edema konjungtiva

(Megbelayin, 2016)

b. Hematoma subkonjungtiva, pengobatan dini ialah dengan kompres

hangat. Perdarahan subkonjungtiva akan hilang atau diabsorbsi dalam

1-2 minggu tanpa diobati. (Sharath C, 2002).

Gambar 3. Hematoma subkonjungtiva

(Megbelayin, 2016)

2.5.2 Kornea

a. Edema kornea, pengobatan dilakukan dengan pemberian larutan

hipertonik seperti NaCl 5% atau garam hipertonik 2-8 %, glukosa 40%

dan larutan albumin. Bila terjadi peninggian tekanan bola mata maka

diberikan asetazolamida. Pengobatan untuk menghilangkan rasa sakit

dan memperbaiki tajam penglihatan dengan lensa kontak. (Nadeem,

2013).

Page 36: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

18

Gambar 4. Edema kornea

(Megbelayin, 2016)

b. Erosi kornea, pengobatan dilakukan dengan pemberian anestesi

topikal dapat diberikan untuk memeriksa tajam penglihatan dan

menghilangkan rasa sakit. Untuk mencegah infeksi bakteri diberikan

antibiotik sprektrum luas seperti kloramfenikol dan sulfasetamid tetes

mata. Bila mengabitkan spasme siliar, maka diberikan siklopegik

aksipendek seperti tropikmida. (Nadeem, 2013).

Gambar 5. Erosi kornea

(Megbelayin, 2016)

2.5.3 Uvea

a. Hifema, pengobatan dilakukan dengan parasentesis atau

mengeluarkan darah dari bilik mata depan dilakukan pada pasien

dengan hifema bila terlihat tanda-tanda imbibisi kornea, glaukoma

Page 37: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

19

sekunder, hifema penuh dan berwarna hitam atau bila 5 hari tidak

terlihat tanda-tanda hifema akan berkurang. (Omolase, C.O 2011).

Gambar 6. Hifema

(Megbelayin, 2016)

b. Iridodialisis, pengobatan dilakukan dengan pembedahan dengan

melakukan reposisi pangkal iris yang terlepas. (Megbelayin, E. O,

2016).

c. Iridoplegia, pengobatan dilakukan dengan tirah baring untuk

mencegah terjadinya kelelahan sfingter. (Megbelayin, E. O, 2016).

d. Iridosiklitis, bila terjadi uveitis anterior diberikan tetes mata midriatik

dan steroid topikal. Bila terjadi infeksi berat, maka dapat diberikan

steroid sistemik. (Megbelayin, E. O, 2016).

2.5.4 Lensa

a. Luksasi lensa anterior, penatalaksanaan awal berupa azetasolamida

untuk menurunkan tekanan bola mata dan ekstraksi lensa. (Laila W,

M. S. 2015).

b. Luksasi lensa posterior, pengobatan dilakukan dengan ekstrak silensa.

(Laila W, M. S. 2015).

Page 38: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

20

c. Katarak trauma, pengobatan katarak traumatik tergantung pada saat

terjadinya. Bila terjadi pada anak sebaiknya dipertimbangkan akan

kemungkinan terjadinya ambliopia. Untuk mencegah ambliopia pada

anak dapat dipasang lenda intraokuler primer atau sekunder. Ekstraksi

lensa dilakukan bila terjadi penyulit seperti glaukoma dan uveitis.

(Laila W, M. S. 2015).

2.5.5 Benda Asing Intraokular

Benda asing pada bagian superfisial cukup dengan irigasi, diambil

dengan pemberian anstesi topikal sebelumnya. Sementara benda asing

intra okularialah dengan mengeluarkannya dan dilakukan dengan

perencanaan pembedahan agar tidak memberikan kerusakan yang lebih

berat terhadap bola mata (Gahlot, A. 2015).

Gambar 7. Infeksi Benda Asing

(Megbelayin, 2016)

2.5.6 Trauma Kimia

a. Trauma asam, pengobatan dilakukan dengan irigasi jaringan yang

terkena secepatnya dan selama mungkin untuk menghilangkan larutan

bahan yang mengakibatkan trauma (Gahlot, A. 2015).

Page 39: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

21

b. Trauma basa, pengobatan dilakukan dengan secepatnya melakukan

irigasi dengan garam fisiologik. Sebaiknya irigasi dilakukan selama

mungkin, Penderita diberi siklopegiam antibiotika, EDTA untuk

mengikat basa. (Gahlot, A. 2015).

2.5.7 Trauma Radiasi

a. Trauma sinar infra merah, pengobatan dilakukan dengan steroid

sistemik dan lokal diberikan untuk mencegah terbentuknya jaringan

parut pada maukla atau untuk mengurangi gejala radang yang timbul

(Gahlot, A. 2015).

b. Trauma sinar ultra violet, pengobatan dilakukan dengan siklopgia,

antibiotik lokal, analgetik, dana mata ditutup selama 2-3 hari. (FK UI

Edisi V, 2014).

Penatalaksanaan pada trauma mata bergantung pada jenis trauma,

dibedakan atas penatalaksanaan secara medikamentosa dan operatif

(Augsburger & Asbury, 2014).

Page 40: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

22

2.6 Kerangka Teori

Gambar 8. Kerangka Teori

Closed Globe Open Globe

Kontusio

Lamelar

Lamerasi

Ruptur Laserasi

IOFB Penetras

i

Perforasi Pendidikan

Usia

Hasil Tajam

Penglihatan

Gambaran Karakteristik

Jenis

Kelamin

Pekerjaan

Sesudah tindakan Sebelum tindakan

TRAUMA BOLA MATA

Page 41: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

23

2.7 Kerangka Konsep

Gambar 9. Kerangka Konsep

2.8 Hipotesis

H0 : Tidak ada hubungan antara jenis trauma bola mata terhadap visus akhir

pasien setelah dilakukannya tindakan medis.

H1 : Ada hubungan antara jenis trauma bola mata terhadap visus akhir pasien

saat datang.

Open Globe Closed Globe

TRAUMA BOLA MATA

Visus tidak

membaik Visus membaik Visus membaik Visus tidak

membaik

Page 42: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan penelitian ini adalah deskriptif retrospektif.

3.2 Waktu dan Tempat

Penelitian akan dilaksanakan dengan mengambil data-data rekam medis

Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Lampung dan penelitian

dilakukan pada bulan Januari – Februari 2019.

3.3 Subyek Penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah penderita trauma bola mata yang

datang di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Lampung Periode

2016 – 2017 .

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh rekam medis

yang sesuai dengan karakteristik konsep penelitian menjadi sampel

penelitian.

Page 43: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

25

3.4 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan metode total

sampling yaitu semua populasi dijadikan sebagai sampel. Data penelitian ini

adalah data sekunder.

3.5 Kriteria Inklusi & Eksklusi

3.5.1 Inklusi

Pasien dengan trauma bola mata di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul

Moeloek Lampung Periode 2016-2017.

3.5.2 Eksklusi

Rekam medis yang tidak lengkap, trauma mata di selaput mata seperti :

palpebra, sklera.

3.6 Identifikasi Variabel Penelitian

3.6.1 Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah : jenis tipe trauma bola mata

yaitu tipe open globe atau close globe di Rumah Sakit Umum Daerah

Abdul Moeloek Lampung Periode 2016 – 2017.

3.6.2 Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah: tajam penglihatan trauma

bola mata sebelum tindakan dan sesudah tindakan di Rumah Sakit Umum

Daerah Abdul Moeloek Lampung Periode 2016 – 2017.

Page 44: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

26

3.7 Alat dan Bahan Penelitian

3.7.1 Alat Penelitian

Pada penelitian ini digunakan alat – alat sebagai berikut :

a. Alat tulis

b. Lembar Pencatatan Data

c. Rekam Medik

3.7.2 Cara pengambilan data

Dalam penelitian ini, seluruh data diambil menggunakan rekam medik

pasien (data sekunder) yang meliputi :

a. Meminta izin untuk melakukan penelitian,

b. Penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian,

c. Koordinasi dengan Unit Rekam Medik di Rumah Sakit Abdul

Moeloek,

d. Pencatatan data pada formulir lembar penelitian.

Page 45: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

27

3.8 Alur Penelitian

Gambar 10. Alur Penelitian

Pembuatan proposal dan perizinan

ke Fakultas Kedokteran

Penjelasan maksud dan tujuan penelitian, dan

koordinasi unit rekam medik di RSAM Lampung

Pencatatan data berdasarkan variabel data

yang ditentukan

Jenis kelamin; Tipe trauma; Usia; Pendidikan; Visus sebelum dan setelah

tindakan; dan Penatalaksanaan

Analisis Data

Kesimpulan

Page 46: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

28

3.9 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Tabel 1. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi

Operasional

Cara ukur &

Alat Ukur

Hasil Ukur Skala

Jenis Kelamin

Usia

Pekerjaan

Pendidikan

Tipe Trauma

Visus tajam

penglihatan

Jenis kelamin

yang tercatat di

rekam medik

pasien.

Usia seluruh

pasien trauma

mata yang

tercatat di rekam

medik

Pekerjaan

penderita kasus

trauma mata di

rekam medik.

Tingkat

pengetahuan

penderita kasus

trauma mata di

rekam medik

Tipe trauma yang

terjadi

berdasarkan

BETT dan sesuai

dengan yang

tertulis di rekam

medik pasien.

Visus yang

dimaksud adalah

tajam penglihatan

setelah dilakukan

operasi perbaikan

visus.

Melihat jumlah

kasus trauma

mata di rekam

medik pasien.

Melihat umur

penderita kasus

trauma mata di

rekam medik

pasien.

Melihat

pekerjaan

penderita kasus

trauma mata di

rekam medik

pasien.

Melihat

pendidikan

penderita kasus

trauma mata di

rekam medik

pasien.

Melihat variabel

tipe trauma mata

di rekam medik

pasien.

Melihat variabel

ketajaman

penglihatan

penderitadengan

snellen chart di

rekam medik.

1. Laki laki

2. Perempuan

1. ≤ 45 tahun

2. ≥ 45 tahun

1. petani/buruh

2. pegawai

negeri

3. wiraswasta

4. pelajar

5. nelayan

6. tidak bekerja

1. Rendah (tidak

sekolah dan SD)

2. Menengah

(SMP dan SMA)

3. Tinggi (diatas

SMA)

1. Trauma

terbuka (open

globe)

2. Trauma

tertutup (close

globe)

1. Rabun atau

penglihatan

<6/18

2. Rabun, tajam

penglihatan

<6/60

3. Buta, Tajam

penglihatan

<3/60. Lapang

pandang <10

derajat

Kategorik

Interval

Kategorik

Kategorik

Kategorik

Kategorik

Page 47: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

29

3.10 Pengelolaan dan Analisis Data

Setelah didapatkan data yang cukup, akan dilakukan pengelolaan dan analisis

data sebagai berikut :

3.10.1 Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari proses pengumpulan data akan dimasukkan

ke dalam bentuk tabel-tabel, kemudian data akan diolah menggunakan

program komputer yang terdiri dari beberapa langkah, yaitu :

1. Koding, untuk menerjemahkan data yang dikumpulkan selama

penelitian dalam simbol yang tepat untuk keperluan analisis.

2. Data entry, memasukkan data ke dalam komputer.

3. Verification, melakukan pemeriksaan secara visual terhadap data

yang telah dimasukkan ke komputer.

4. Output computer, hasil analisis yang telah dilakukan oleh

komputer, kemudian dicetak.

3.10.2 Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis data sebagai berikut :

1. Analisis Univariat

Analisa ini bertujuan untuk melihat variasi masing-masing

variabel dan untuk mengetahui distribusi frekuensi variabel bebas

dan terikat.

2. Analisis Bivariat

Untuk mengidentifikasi ada tidaknya hubungan variabel bebas

dengan variabel terikat. Uji statistik yang digunakan adalah Odds

Ratio (Ψ) dengan interval kepercayaan 95% (Notoatmodjo, 2012).

Page 48: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

30

3.11 Etika Penelitian

Penelitian ini mendapatkan persetujuan etichal clearance dari Komisi Etik

Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dengan

No.5311/UN26.18/PP.05.02.00/2019.

Page 49: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Pada penelitian ini didapatkan data responden berjenis kelamin laki-laki

adalah sebanyak 26 responden (66,7%), dengan pekerjaan terbanyak 15

responden (38,5%) sebagai petani atau buruh, dan tingkat pendidikan

terbanyak 21 responden (53,84%) hanya dengan sampai sekolah dasar

(SD).

2. Tipe trauma yang paling banyak ditemukan pada penelitian adalah trauma

terbuka sebanyak 26 responden (66,66%) sedangkan responden dengan

jenis trauma tertutup adalah sebanyak 13 responden (33,33%).

3. Tajam penglihatan saat datang dengan kategori buruk pada trauma terbuka

sebanyak (38,4%) dan trauma tertutup (2,5%), dengan p value = (0,008).

4. Saat pemeriksaan visus pasca tatalaksana didapatkan yang membaik

pada trauma terbuka (12,8%) dan trauma tertutup sebesar (15,3%).

5. Terdapat hubungan pada jenis trauma dan visus pasien saat datang.

6. Tidak terdapat hubungan antara jenis trauma bola mata dengan tajam

penglihatan pasca tatalaksana trauma bola mata.

Page 50: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

47

5.2 Saran

1. Pada penelitian ini sebaiknya dilakukan pencatatan yang lebih lengkap

pada rekam medis pasien, pencatatan tersebut dapat meliputi zona

terkenanya trauma pada mata, letak dan ukuran trauma serta RAPD

(Relative Afferent Pupilary Deffect) sehingga dapat dilakukan

penghitungan pada penelitian yang lebih baik.

2. Dapat dilakukannya edukasi pada pasien mengenai perlindungan diri

terhadap kejadian trauma bola mata. Contohnya mendemonstrasikan

pemakaian APD (alat pelindung diri) seperti pemakaian kacamata, masker

saat kerja sehingga kejadian tersebut dapat dihindari.

Page 51: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

DAFTAR PUSTAKA

Adeyinka O. Eye injuries in children and adolescents: areport of 205cases. J Natl

Med Assoc 2009;101(1) :51-56

Ajayi IA, A. K. (2014). Epidemiological survey of traumatic eye injury in a

southwestern Nigeria tertiary hospital.Pakistan Journal of Ophthalmology,

136-8.

Ajite KO, F. F. (2017). Survey of Traumatic Glaucoma in a Tertiary Hospital. J

Trauma Treat, 6, 366.

Ausburger J, A. T. (2014). Trauma mata dan orbita dalam buku Oftalmologi Umum.

Jakarta: EGC.

Barbosa, M. O., & Kasahara, N. (2015). Eye Trauma in Children and Adolescents:

Perspectives from a Developing Country and Validation of the Ocular

Trauma Score. Journal of Tropical Pediatrics, 238-43.

Biradar, S. P., & H. S., A. (2011). A Study on Industrial Eye Injuries.JCDR, -.

Bodanapally U, Addis H, Dreizin D, Reddy, Margo, Arroyo K, et al.

2017.prognostic predictors of visual outcome in open globe injury:

emphasis on facial ct findings. American Journal of Neuroradiology May.

38 (5) 1013-1018

Bukhari, S., Mahar, P., Qidwal, U., Bhutto, I. A., & Memon, A. S. (Z).Ocular

Trauma in Children.Pakistan Journal Opthalmology, 208-13.

Cai M., Z. J. (2015). Epidemiological Characteristics of Work Related Ocular

Trauma in Southwest Region of China. Int. J. Environ. Res. Public Health,

9846-75.

D.J, C. A. (2007). Open Globe Management. Compr Ophthalmol, 111-24.

Fujikawa A, Mohamed YH, Kinoshita H, Matsumoto M, Uematsu M, Tsuiki E, et

al. 2018. Visual outcomes and prognostic factors in open-globe injuries.

Fujikawa et al. BMC Ophthalmology: 18: 138

Page 52: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

49

Gahlot, A., Magdum, R., Singh, M., & Kumari, P. (2015).A Study of Ocular

Trauma Profile and Its Visual Outcome in Road Traffic Accidents.NJMR,

211-5.

Gyasi M, Amoaku W, Adjuik M. Epidemiology of hospitalized ocularinjuries in

the Upper East Region of Ghana. Ghana Med J;41 (4) :171-175

Han YS, Kavoussi SC, Adelman RA. 2015. Visual recovery following open globe

injury with initial no light perception. Clinical ophthalmology (Auckland,

N.Z.) 9:1443-8

Ilyas S, S. R. (2014). Ilmu Penyakit Mata Edisi Kelima. Jakarta: Badan Penerbit

FKUI.

International Labour Organization (ILO). Safety and health in agriculture. Report.

Available at http://www.ilo.org/public/english/standards/r

elm/ilc/ilc88/rep-vi-1.htm. Accessed December 18,2008

Jahangir, T., Butt, N. H., Tayyab, H., & Jahangir, S. (2011). Pattern of Presentation

and Factors Leading to Ocular Trauma.Pakistan Journal of Opthalmology,

96-102.

Karaman K, Gverovic - Antunica A, Rogosic V, Lakos - Krzelj V,Rozga A,

Radocaj-Perko S. Epidemiology of adult eye injuries in Split -Dalmatian

County. Croat Med J 2004;45: 304-30911 Adeyinka O. Eye injuries in

children and adolescents: areport of 205cases. J Natl Med Assoc

2009;101(1) :51-56

Karaman K, Gverovic - Antunica A, Rogosic V, Lakos - Krzelj V,Rozga A,

Radocaj-Perko S. Epidemiology of adult eye injuries in Split -Dalmatian

County. Croat Med J 2004;45: 304-30911 Adeyinka O. Eye injuries in

children and adolescents: areport of 205cases. J Natl Med Assoc

2009;101(1) :51-56

Karaman K, Gverovic - Antunica A, Rogosic V, Lakos - Krzelj V,Rozga A,

Radocaj-Perko S. Epidemiology of adult eye injuries in Split -Dalmatian

County. Croat Med J 2004;45: 304-30911 Adeyinka O. Eye injuries in

children and adolescents: areport of 205cases. J Natl Med Assoc

2009;101(1) :51-56

Karaman K, Gverovic - Antunica A, Rogosic V, Lakos - Krzelj V,Rozga A,

Radocaj-Perko S. Epidemiology of adult eye injuries in Split -Dalmatian

County. Croat Med J 2004;45: 304-30911

Katz J, T. J. (1993). Lifetime prevalance of ocular injuries from Baltimore eye

survey. . Arch Opthalmol, 1564-8.

Kuhn F, M. V. (2002). Eye Injury Epidemiology and Prevention of ophthalmic

Injuries. In P. D. Khun F, Opthalmology (pp. 14-21). New York: Thieme.

Page 53: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

50

Laila W, M. S. (2015). Characteristics and Management of Pediatric Ocular

Trauma.Opthalmology Indonesia, 74-9.

Long, J., & Mitchell, R. (2009). Hospitalised Eye Injuries in New South Wales,

Australia. The Open Epidemiology Journal, 2, 1-7.

Megbelayin, E. O., Nkanga, D. G., Ibanga, A., & Okonkwo, S. N. (2016).Pattern

and Causes of Ocular Injuries in Calabar, Cross River State, Nigeria.Journal

of Trauma and Care, 1012.

Meier P. 2010. Combined anterior and posterior segment injuries in children: a

review. Graefes Arch Clin Exp Ophthalmol .248:1207-1219.

Nadeem, S., Ayub, M., & Fawad, H. (2013).Visual Outcome of Ocular

Trauma.Pakistan Journal Opthalmology, 34-9.

National Institute Occupational Safety Health. Eye Safety. Available at

http://www.cdc.gov/niosh/eyesafe.html#1. Accessed December18, 2008.

Negel AD, T. B. (1998). The global impact of eye injuries. . Opthalmology

Epidemiology, 143-69.

Nirmalan PK, K. J. (2004). Ocular Trauma in a Rural South Indian

Population.Opthalmology, 1778-81.

McGowan J, Hall TA, Xie A, Owsley C.2006. Trends in eye injury in the united

states, Invest Ophthalmol Vis Sci. 7(2) 521-527.

Okoye, O. (2006). Eye Injury Requiring Hospitalisation in Enugu Nigeria.Nigerian

Journal of Surgical Research, 34-7.

Omolase, C. O., Ogunleye, O. T., & Themedu, C. O. (2011).Pattern of Ocular

Injuries in Owo, Nigeria.Journal of Opthalmic and Vision Research, 6, 114-

8.

Oum BS MD, L. J. 2004. Clinical Features of Ocular Trauma in Emergency

Department. . Korean Journal Opthalmology, 70-8.

Patockova A, Stermen P, Krasnik V, Olah Z. 2010. Mechanical injuries of the eye.

Bratisl Med J.111(6) 329-335.

Poon A, McCluskey PJ, Hill DA.1999.Eye injuries in patients with major trauma.

J Trauma. 46(3): 494–499.

RS., S. (2006). Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Edisi Keenam.

Jakarta: EGC.

Page 54: HUBUNGAN ANTARA JENIS TRAUMA BOLA MATA …digilib.unila.ac.id/59392/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfmenyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi berjudul “HUBUNGAN

51

Salvin J. 2007.Systematic approach to pediatric ocular trauma.Curr Opin

Ophthalmol 18:366–372.

Sasono W, S. L. (2008). Intralenticular Foreign Body In Penetrating Injury.Jurnal

Oftalmologi Indonesia, 196-9.

Schein OD, H. P. (1998). The spectrum and burden of ocular injury.Opthalmology,

300-5.

Sharath C. Raja, D. J. (2002).Classification of ocular trauma. In P. D. Khun F,

Opthalomology (pp. -). New York: Theime.

Sprince NL, Zwerling C, Whitten PS, Lynch CF, Burmeister LF, Gillette PP, et al.

Farm Activities Associated with Eye Injuries in the Agricultural Health

Study. Journal of Agromedicine.2008; 13: 17-22. 6.

Sugiharto, L. (2006). Sobotta: atlas anatomi manusia. Jakarta: EGC.

Tana L, Delima, H Enny, Gondhowiardjo T. Katarak pada petani dan keluarganya

di Kecamatan Teluk Jambe Barat. Media Penelit dan Pengembang Kesehat.

2006. XVI:4; 43-51 10.

Tortora G. J., Derrickson B. 2009. Principles of Anatomy and Physiology.12th ed.

John Wiley & Sons.

Tsai, James C. Denniston, Alastair K. Murray, Philip I. Oxford American

Handbook of Ophthalmology.2011. Oxford University Press Inc.p84-85

Vaughan DG; Taylor A; Paul RE. Oftalmologi Umum.Widya medika. Jakarta.

2000.

Wong TY, K. B. (2000). The Prevalence and 5-year Incidence of Ocular Trauma. .

Opthalmology, 2196-202.

Wong M, Man R, Gupta P, Sabanayagam C, Wong T, Cheng C. 2017. Prevalence,

subtypes, severity and determinants of ocular trauma: The Singapore

Chinese Eye Study. Br J Ophthalmol 2017; 0:1–6.

Zhang, X., Liu, Y., Ji, X., & Zou, Y. (2017). A Retrospective Study on Clinical

Features and Visual Outcome of Patient Hospitalized for Ocular Trauma in

Cangzhou, China.Hindawi, -.