hubungan antara falsafah (bu elly )
TRANSCRIPT
7/22/2019 Hubungan Antara Falsafah (Bu Elly )
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-falsafah-bu-elly- 1/9
HUBUNGAN ANTARA FALSAFAH, PARADIGMA,MODEL KONSEPTUAL, TEORI KEPERAWATAN DANMETODOLOGI ILMIAH
(Elly Nurachmah)
Pengantar
Keperawatan merupakan pelayanan profesional yang diberikan oleh seseorang atau lebih kepada
seseorang atau sekelompok orang yang sedang menghadapi masalah kesehatan aktual dan
potensial di suatu tatanan pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan diberikan dengan tujuan
memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan orang atau sekelompok orang
tersebut.
Keperawatan merupakan ilmu terapan yang menggunakan berbagai pengetahuan, konsep dan
prinsip dari berbagai kelumpok ilmu. Pengetahuan keperawatan merupakan sintesis dari berbagai
kelompok ilmu tersebut. Keberhasilan seorang perawat profesional dalam memberikan pelayanan
keperawatan kepada orang-orang yang membutuhkannya sangat tergantung pada kemampuannya
mensintesis berbagai ilmu tersebut dan aplikasinya ke dalam suatu bentuk pelayanan profesional.
Pelayanan keperawtan profesional merupakan dasar perkembangan ilmu dan teori keperawatan
karena teori membantu memberikan pengetahuan untuk meningkatkan praktek keperawatan melalui
cara menyebutkan, menerangkan, memperkirakan dan mengendalikan fenomena. Dengan demikian,
kemampuan perawat akan meningkat melalui pengetahuan teoritis karena secara sistematik dapat
menegmbangkan metoda-metoda yang dapat mengakselerasi keberhasilan. Selain itu, para perawat
akan mengetahui alasan mengapa perlu mengerjakan sesuatu dan apa yang mereka lakukan. Teori
7/22/2019 Hubungan Antara Falsafah (Bu Elly )
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-falsafah-bu-elly- 2/9
juga memberikan otonomi profesional dengan cara mengrahkan praktek, pendidikan, dan penelitian
keperawatan terutama fungsi-fungsi profesi.
Keperawatn juga merupakan pengetahuan tentang perilaku dan kesehatan manusai sepanjang daur
kehidupan manusia berlandaskan falsafah keperawatan yang meyakini manusai sebagai dindividu
yang unik dan holistik. Falsafah keperawatan, paradigma keperawatan, model konseptual dapat
melandasi perkembangan suatu teori keperawatan yang merupakan komponen disiplin keilmuan
keperawatan yang kemudian dapat lebih memperluas suatu pengetahuan keperawatan. Keterkaitan
dari setiap komponen ini menghasilkan suatu pengayaan dan pengembangan ilmu keperawatan
melalui suatu penggunaan metoda ilmiah yang dapat menganalisis dan mensintesis ilmu
keperawatan dari berbagai disiplin ilmu lain.
Pemahaman akan pengetahuan keperawatan memerlukan suatu wawasan tentang berbagai
komponen yang terdapat dalam pengetahuan keperawatan dan menguraikan tentang pengetahuan
keperawatan itu sendiri. Agar dapat memahami hubungan dari berbagai komponen tersebut, maka
pemahaman setiap komponen sangat diperlukan untuk melandasi analisis hubungan beberapakomponen tersebut.
FALSAFAH KEPERAWATAN
Falsafah adalah pengetahuan yang menguraikan logika, etika, estetika, metafisika, dan epistemologi.
Falsafah juga merupakan kajian tentang penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas, serta
keingin-tahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasarkan pada alasan logis daripada
metoda empiris.
Tujuan dari adanya falsafah adalah untuk menyajikan suatu gambaran pengetahuan ilmiah yang
diformalisasikan, termasuk didalamnya adalah suatu aplikasi prinsip logis untuk mempertanyakan
tentang gambaran ilmiah. Hal ini karena logika memberikan prinsip utama hubungan antar
pernyataan ilmiah. Dengan memeriksa hubungan-hubungan ini, landasan pengetahuan ditujukan
untuk menghasilkan kebutuhan logis yang sistematik untuk semua pengetahuan ilmiah. Falsafah
keilmuan harus menunjukkan bagaimana pengetahuan ilmiah sebenarnya dapat diaplikasikan yang
kemudian menghasilkan pengetahuan tentang alam semesta.
Keperawatan merupakan profesi yang mengidentifikasi dirinya sebagai profesi yang humanistik, dan
memberikan perhatian besar pada falsafah dasar yang berfokus pada individulitas dan keyakinan
bahwa kegiatan manusia merupakan sesuatu yang dapat dilakukan secara bebas. Pilihan seseorangmerupakan hak menentukan keinginan diri sebagai individu yang aktif.
Falsafah keperawatan adalah keyakinan dasar tentang pengetahuan keperawatan yang mengandung
pokok pemahaman biologis manusia dan perilakunya dalam keadaan sehat dan sakit, serta terutama
berfokus kepada respons mereka terhadap suatu situasi. Orientasi filosofis suatu pengetahuan
adalah naturalistik dan empiris. Orientasi ini melibatkan kegiatan mengeksplorasi, menjelaskan dan
mengklasifikasikan fenomena melalui proses observasi dan pemeriksaan langsung.
Falsafah keperawatan hampir secara universal memiliki keyakinan tentang manusia yang holistik.
Pandangan tentang manusia yang holistik menekankan bahwa manusia memiliki integrasi yang tidakmemungkinkan analisis tentang manusia dipilah-pilah menjadi sesuatu bagian kecil dan kemudian
7/22/2019 Hubungan Antara Falsafah (Bu Elly )
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-falsafah-bu-elly- 3/9
menyatukannya kembali. Oleh karena itu, manusia perlu dikaji secara bersamaan pada berbagai
tingkatan dan perspektif yaitu status fisik, psikologis, pengetahuan diri, tujuan hidup, lingkungan
sekelilingnya dan sebagainya. Disamping itu, manusia sebagai sistem terbuka memiliki kemampuan
pertumbuhan yang tidak terbatas.
Falsafah keperawatan merupakan landasan pemahaman perawat tentang manusia sehat-sakit yang
unik dan individualistik serta memiliki kemampuan untuk berespons secara negatif dan positif.
Keunikan individu dinilai dan dikatakan terkait dengan kebudayaan, sosial ekonomi, agama, dan
pengalaman yang relatif. Berdasarkan keholistikan, sistem terbuka, dan pandangan unik manusia,
maka setiap individu akan mengalami pengalaman tentang realita dirinya sendiri. Selain itu, setiap
individu juga akan mendapatkan pengalaman yang mencerminkan bahwa manusia merupakan
makhluk sosial dan adaptif terhadap berbagai tingkat perubahan dan tantangan.
Berdasarkan keyakinan ini, seyogyanya perawat mampu mengeliminir respon negatif dan meningkatkan respon
positif, serta memberdayakan kemampuan bersosialisasi dan beradaptasi dari seorang individu agar tetap dapat
melangsungkan kehidupannya ditengah-tengah periode sakit atau ketika sehat. Perawat juga merupakan advokat
untuk membantu mempertahankan hak-hak individu yaitu klien yang menjadi tanggung jawabnya. Perawat tidak membantu mewakili klien untuk menentukan pilihan akan tetapi mendidik klien bagaimana menentukan pilihan
dan mendukungnya ketika klien telah menentukan pilihannya. Hal ini untuk menjamin bahwa hak menentukan
diri sendiri dari k1ien dapat dipertahankan dan memberi kesempatan pada k1ien untuk terlibat atau
tidak terlibat dalam merancang program perawatan kesehatannya.
PARADIGMA KEPERAWATAN Paradigma merupakan pola atau skema yang mencoba mengorganisasikan atau menerangkan suatu proses.
Paradigma juga disebut sebagai tahap kedua perkembangan ilmu pengetahuan (Kuhn, 1962) dimana pada tahap
ini pencarian jalan keluar permasalahan yang rasional dilakukan berdasarkan asumsi metodologis dan metafisik
untuk memahami bagaimana hagian-bagian dari alam semesta melakukan kegiatan dan bagaimana cara
mempelajari hal tersebut. Paradigma memiliki arti pengetahuan umum dimana didalamnya terdapat proses
ilmiah umum yang secara historis mencerminkan berbagai keberhasilan dalam suatu disiplin.
Para ilmuwan di bidang sosial menganggap pendapat Kuhn terlalu sempit untuk diaplikasikan
kedalam pengetahuan sosial. Para ilmuwan ini berpendapat bahwa paradigma menyajikan kesepakatan bersama
antar ilmuwan dalam suatu disiplin tentang konsep atau beberapa konsep yang akan mendasari perkembangan
ilmu pengetahuan dalam disiplin tersebut. Paradigma memiliki dimensi penting dan memperlihatkan citra
keilmuan mereka sebagai agen scientifik.
Paradigma keperawatan merupakan suatu pedoman yang menjadi acuan dan mendasari pelaksanaan praktek
keperawatan diberbagai tatanan kesehatan. Seperti halnya definisi paradigma secara umum, maka paradigma
keperawatan merupakan serangkaian konsep yang bisa sama dan terdapat dalam berbagai disiplin keilmuan lain,
tetapi tidak memiliki definisi umum yang dapat berlaku secara universal. Paradigma ini terdiri dari empatkomponen yaitu manusia, sehat dan kesehatan, masyarakat dan lingkungan, serta komponen keperawatan.
Manusia
Keperawatan meyakini dan menekankan dalam setiap kegiatan pelayanan keperawatannya bahwa manusia
merupakan individu yang layak diperlakukan secara terhormat, dihargai keunikannya berdasarkan
individualitas, dalam berbagai situasi, kondisi, dan sistem yang dapat mengancam kehormatan dan sifat
kemanusiaannya. Perspektif keperawatan menjelaskan bahwa manusia merupakan pribadi-pribadi dan bukan
obyek. Konseptualitas keperawatan tentang manusia dapat dibuktikan melalui model-model keperawatan
tentang kemanusiaan, penghargaan terhadap manusia, dan perasaan sebagai manusia, yang telah berlaku sejak
lama. Meskipun demikian, mengkonseptualisasikan manusia sebagai suatu sumber energi atau beberapa
set sistem perilaku, atau memperlakukan pikiran dan perasaan manusia sebagai lingkungan internal dapatmenimbulkan keraguan keperawatan untuk menerangkan tentang manusia secara jelas.
7/22/2019 Hubungan Antara Falsafah (Bu Elly )
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-falsafah-bu-elly- 4/9
Sehat dan Kesehatan
Definisi sehat & kesehatan telah berubah dari kondisi seseorang yang bebas penyakit menjadi kondisi yang
mampu mempertahankan individu untuk berfungsi secara konsisten, stabil dan seimbang dalam menjalani
kehidupan sehari-hari melalui interaksi positif dengan lingkungan. Kesehatan dipandang juga sebagai sebuah
kisaran antara sehat dan sakit dimana individu memiliki suatu nilai yang berharga tentang kesehatan dan bukan
semata-mata suatu fenomena empiris tentang kondisi seseorang.
Para teologis berpendapat bahwa kesehatan bukan suatu elemen utama yang menjadi gambaran alami seorang
individu, tetapi merupakan elemen tambahan bagi gambaran alami individu. Mereka menyatakan bahwa tingkat
kesehatan individu dapat berbeda dan dapat dipersepsikan sebagai pelengkap yang bervariasi. Selain itu, makna
kesehatan dikaitkan dengan dua elemen dasar proses kehidupan yaitu identitas diri dan perubahan diri.
Sebaliknya, keperawatan menolak bahwa kesehatan hanya merupakan kondisi bebas dari penyakit. Hal ini
didukung oleh Smith yang mencarikan jalan keluar terhadap keragu-raguan keperawatan tentang kesehatan, dan
memperkenalkan empat model yaitu (a) model klinik berdasarkan tidak terdapatnya tanda dan gejala penyakit,
(b) model kinerja peran dimana kinerja peran yang adekuat mencerminkan kriteria sehat, (c) model adaptif
dimana kesehatan merupakan kondisi interaktif yang efektif antara fisik seseorang dan lingkungannya, dan (d)
model "eudaemonistik" yang memperluas makna kesehatan menjadi kesejahteraan umum dan realisasidiri (Nicoll, 1993).
Bcrdasarkan model yang dikemukakan diatas serta keyakinan keperawatan akan definisi sehat dan kesehatan
yang tidak terbatas pada kondisi bebas dan penyakit, maka komponen paradigma tentang sehat & kesehatan
dapat berkembang menjadi suatu pemahaman tentang “terciptanya suatu kondisi fisik dan psikologis seseorang
yang bebas dari tanda dan keluhan akibat terjadinya masalah kesehatan, dimana orang tersebut dapat tetap
memperlihatkan kinerja aktif, dinamis, dan efektif serta kemampuan untuk menyesuaikan diri. terhadap setiap
tantangan dan ancaman yang datang baik dari dalam dirinya sendiri maupun lingkungannya, dan berkemampuan
untuk mempertahankan tingkat kesejahteraan fisik, psikologis, sosial dan spmtualnya secara seimbang melalui
upaya aktualisasi diri yang positif” .
Masyarakat dan L ingkungan
Masyarakat dan lingkungan merupakan komponen dalam paradigma keperawatan dimana setiap individu
berinteraksi. Masyarakat dan lingkungan juga dianggap sebagai sumber terjadinya keadaan sakit (tidak sehat)
dan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan atau kondisi sakit seseorang. Orem (Marriner-
Tomey, 1994) mengidentifikasi bahwa hubungan antara individu dan Iingkungannya serta kemampuan individu
untuk mempertahankan kesehatan dirinya dapat dipenagruhi oleh lingkungan dimana individu itu berada.
Individu selalu berada pada lingkungan fisik, psikologis, dan sosial.
Fokus perhatian terhadap interaksi manusia dan lingkungannya dalam teori keperawatan dapat dikategorikan
menjadi dua bagian yaitu teori keperawatan yang berfokus parsial dan teori keperawatan yang berfokus total.
Pada fokus parsial, perawat berperan sebagai pengganti, dimana peran perawat diperlukan pada saat klien tidak
mampu melakukan kegiatannya. Teori ini beranggapan bahwa perawat bertanggung jawab terhadap kesehatan
dan kebutuhan harian klien sampai mereka dapat pulih kembali dan mampu bertanggung jawab terhadapkelangsungan hidup selanjutnya (Marriner-Tomey, 1994). Aplikasi teori ini dapat dilihat dalam teori Orem,
Henderson, dan Orlando, dimana ketiga ahli teori ini sepakat bahwa peran perawat merupakan peran pengganti
ketika klien tidak mampu, tidak mau atau tidak tahu merawat diri dalam menjalankan fungsi interaksinya yang
seimbang dengan lingkungan, yang dapatdisebabkan oleh faktor perkembangan, faktor ketidak mampuan,
faktor keterbatasan lingkungan, faktor respons berlawanan terhadap interaksi lingkungan dan faktor ketidak-
mampuan berkomunikasi.
Teori yang berfokus total dikemukakan melalui dukungan beberapa ahli teori keperawatan yaitu Nightingale,
Levine, Rogers, Roy, Neuman, dan Johnson (Marriner-Tomey, 1994) yang memandang bahwa lingkungan
merupakan kondisi eksternal sebagai sumber ventilasi, kehangatan, kebisingan, dan pencahayaan dimana
perawat dapat mengatur dan memanipulasinya dalam rangka membantu klien memulihkan diri. Dengan
7/22/2019 Hubungan Antara Falsafah (Bu Elly )
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-falsafah-bu-elly- 5/9
demikian, kegiatan keperawatan meliputi antara lain menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya
penyembuhan dan pemulihan kesehatan seorang klien.
Teeri ini juga menekankan bahwa keperawatan seyogyanya berperan aktif dalam memfasilitasi interaksi antara
individu dan lingkungannya melalui upaya menciptakan lingkungan fisik yang kondusif agar kondisi kesehatan
dapat tercapai. Selain itu, berperan aktif melalui hubungan interaksi klien dan lingkungan yang tidak terpisahkan
dan amat ekstensif (komplementer, helisi, dan resonansi). Juga, melalui upaya mempertahankan dan
meningkatkan kemampuan proses adaptasi klien terhadap berbagai stimulus. Disamping itu, melalui
kemampuan meningkatkan sistem terbuka klien secara intrapersonal, interpersonal, dan ekstrapersonal, dan
memfasilitasi sistem perilaku yang positif rnelalui peningkatan fungsi - fungsi interrelasi dan interdependensi
subsistem yang terdapat dalam setiap individu.
Keperawatan
Menurut Henderson, keperawatan merupakan upaya bantuan yang diberikan kepada individu baik sehat maupun
sakit, yang dibutuhkan sampai pulih kembali atau menjelang ajal, dimana individu tidak mampu melaksanakan
kegiatan kehidupannya akibat ketidak mampuan, ketidak mauan, dan ketidak-tahuan (Marriner-Tomey, 1994).
Asuhan keperawatan adalah pelayanan yang diberikan kepada klien (individu atau kelompok) yang sedang
mengalami stress kesehatan - stress penyakit dimana situasi kehidupan yang seimbang menjadi terganggu danmenghasilkan tekanan (biologis, psikologis, dan sosial) serta ketidak-nyamanan.
Berbeda dengan profesi kedokteran yang memfokuskan kepada diagnosis medis dan pengobatan penyakit, serta
masalah-masalah kesehatan yang terkait dengan penyakit, maka penekanan dalam keperawatan lebih kepada
kehidupan manusia dan pola hidupnya serta respon terhadap penyakit. Penyakit dan masalah kesehatan bagi
keperawatan bukan merupakan fokus yang dominan, tetapi faktor-faktor tersebut perlu untuk difahami karena
efek dan konsekuensi faktor-faktor tersebut terhadap kehidupan manusia dan pola hidupnya (Nicoll, 1993).
Oleh karena itu fokus, penekanan, tujuan, pohon keilmuan, model, teori, dan riset amat berbeda antara profesi
medik dan keperawatan. Demikian pula aktivitas dari para praktisi dalam keperawatan akan berbeda dengan
praktisi medik .
Keperawatan dapat dipandang sebagi suatu proses kegiatan dan juga sebagai suatu keluaran kegiatan, tergantung
dari cara memandang dan perspektif pandangan. Sebagai proses serangkaian kegiatan, maka keperawatan perlu
mengorganisasikan, mengatur, mengkoordinasikan serta mengarahkan berbagai sumber (termasuk klien
didalamnya) untuk digunakan seefektif dan efisien mungkin dalam rangka memenuhi kebutuhan klien. Selain
itu, untuk mengatasi masalah-masalah aktual dan potensial klien melalui suatu bentuk pelayanan keperawatan
yang menekankan pada pengadaan fasilitasi interaksi klien dan lingkungannya.
Keperawatan sebagai dimensi keluaran dipandang sebagai titik akhir pencapaian tujuan dimana keperawatan
berhasil menghantarkan klien kembali kepada keadaan awal sebelum sakit sehingga mampu berfungsi sebagai
individu sosial yang dapat berinteraksi dengan lingkungan dalam rangka mempertahankan kesejahteraan fisik,
psikologis dan sosial.
Keperawatan sering diartikan pula sebagai serangkaian kegiatan atau fungsi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Akan tetapi, banyak pihak yang merasa belum jelas, apakah fungsi-fungsi, proses dan tujuankeperawatan ini, apakah keperawatan hanya memberikan perawatan, ataukah sejenis penyembuhan, apa indikasi
keperawatan, apakah keperawatan berfokus pada orang atau lingkungan atau interaksi antara orang dan
lingkungan?. Untuk menjawab hal – hal ini telah banyak diperkenalkan model-model keperawatan. Dan banyak
tujuan keperawatan terkait dengan upaya mempertahankan keseimbangan, upaya adaptasi, merancang pola
kehidupan kembali dimana kesemuanya dilakukan dalam rangka pulihnya situasi sehat dan kesehatan.
Konseptualisasi keperawatan yang memfokuskan kepada proses interpersonal atau hubungan antar manusia
telah mengarahkan keperawatan sebagai suatu pelayanan kesehatan yang menekankan pada hubungan saling
menolong antar manusia.
7/22/2019 Hubungan Antara Falsafah (Bu Elly )
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-falsafah-bu-elly- 6/9
MODEL KONSEPTUAL
Model konseptual tersusun dari idea-idea (konsep-konsep) abstrak dan umum, dan proposisi yang
menspesifikasi hubungan diantara keduanya. Model konseptual amat penting sebagai landasan perkembangan
disiplin keperawatan. Tetapi, perbedaan antara skema yang abstrak dan teori substansi sering membingungkan
profesi keperawatan itu sendiri.
Model konseptual merupakan suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau skema
yang menerangkan tentang serangkaian idea-idea global tentang keterlibatan individu, kelompok , situasi, atau
kejadian, terhadap suatu ilmu dan pengembangannya. Fenomena ini diklasifikasikan menjadi konsep,
terdiri dari kata – kata yang mengandung citra mental dari sesuatu yang akan dijelaskan. Konsep bisa berupa
idea abstrak (seperti adaptasi, ekuilibrium) atau idea konkrit (misalnya bangku atau papan tulis). Karena itu,
model konseptual dapat dijabarkan sebagai serangkaian konsep dan asumsi yang berintegrasi menjadi suatu
gambaran yang berrnakna.
Model konseptual keperawatan menguraikan situasi yang terjadi dalam suatu lingkungan atau stressor yang
mengakibatkan seseorang individu berupaya menciptakan perubahan yang adaptif dengan menggunakan
sumber-sumber yang tersedia. Model konseptual keperawatan mencerminkan upaya menolong orang tersebut
mempertahankan keseimbangan melalui pengembangan mekanisme koping yang positif untuk rnengatasistressor ini. Melalui penjelasan tentang fenomena ini dan keterkaitan antara istilah umum dan abstrak maka
model konseptual mencerminkan langkah pertama. mengembangkan formulasi teoritis yang diperlukan untuk
kegiatan ilmiah.
Model konseptual sering tersusun sebagai hasil dari pendalaman intuitif seorang ilmuwan terutarna terjadi dalam
lingkup keilmuan disiplin terkait. Sintesis yang terjadi dalam pengembangan skema konseptual baru sering
mengakibatkan suatu hasil yang unik untuk lingkup keilmuan tersebut.
Model konseptual keperawatan telah memperjelas kespesifikan area fenomena ilmu keperawatan yang
melibatkan empat konsep yaitu manusia sebagai pribadi yang utuh dan unik. Konsep kedua
adalah lingkungan yang bukan hanya merupakan surnber awal masalah tetapi juga merupakan sumber
pendukung bagi individu. Kesehatanmerupakan konsep ketiga dimana konsep ini menjelaskan tentang kisaran
sehat-sakit yang hanya dapat terputus ketika seseorang meninggal. Konsep keempat adalahkeperawatan sebagai
komponen penting dalam perannya sebagai faktor penentu pulihnya atau meningkatnya keseimbangan
kehidupan seseorang (klien).
Konseptualisasi keperawatan umumnya memandang manusia sebagai mahluk biopsikososial yang berinteraksi
dengan keluarga, rnasyarakat, dan kelompok lain termasuk lingkungan fisiknya. Tetapi cara pandang dan fokus
penekanan pada skema konseptual dari setiap ilmuwan dapat berbeda satu sama lain, seperti penekanan pada
sistem adaptif manusia, subsistem perilaku atau aspek komplementer.
Model konseptual mendefinisikan sehat sebagai kisaran sehat-sakit dari seseorang, dan lingkungan kondusif
untuk pemulihan kesehatan. Model ini juga mengidentifikasi tujuan keperawatan yang biasanya
menterjemahkannya dari definisi sehat yang dimaksud. Dalam konsep keperawatan juga terlibat suatu penjelasan tentang proses keperawatan dan pola pikir yang terbentuk dari konsep ini.
TEORl KEPERAWATAN
Teori merupakan serangkaian konsep, definisi, dan proposisi yang menunjukkan gambaran fenomena yang
sistematik dan yang bertujuan menyebutkan, menjelaskan, dan memprediksikan. Teori adalah serangkaian
konsep yang saling terkait yang menspesifikasi hubungan antar variabel. Dengan demikian, teori keperawatan
adalah serangkaian pemyataan tentang fenomena yang saling terkait yang amat berguna untuk menyebutkan,
menjelaskan, memprediksi, dan mengendalikan (Walker & Avant, 1995, 2004).
Teori terdiri dari set, postulate, definisi dan hipotesa. Set adalah sekumpulan obyek atau elemen. Tetapi fakta,
prinsip, dan hukum tidak merupakan suatu teori. Meskipun demikian, apabila seorang ilmuwan memilih fakta, prinsip, dan hukum tertentu dari rangkaian universal karena keterhubungan dan relevansi dari masalah yang
7/22/2019 Hubungan Antara Falsafah (Bu Elly )
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-falsafah-bu-elly- 7/9
diteliti, maka ilmuwan tersebut telah . memenuhi persaratan set yang diperlukan untuk pengembangan suatu
teori. Akan tetapi ketika seorang ilmuwan ingin mengembangkan suatu teori baru, selayaknya ia juga mengkaji
apa tujuan dan inti dari teori ini serta bagaimana penjelasannya.
Titik sentral suatu teori terdiri dari beberapa postulat dan merupakan suatu pernyataan kebenaran umum yang
memberikan janji (harapan) penting tentang apa yang sedang diteliti. Postulat biasanya dinyatakan sebagai
generalisasi yang konsisten dengan bukti-bukti ilmiah dari suatu masalah penelitian. Sebagai contoh, Roger
mengembangkan teori tentang manusia dimana teori ini terdiri dari empat postulat yang membahas tentang
keutuhan seorang individu, fluiditas, sense pola dan organisasi, dan kalimat (Nicoll, 1993).
Definisi dari suatu teori merupakan cara berkomunikasi yang penting bagi semua ilmuwan. Definisi konsep-
konsep yang membentuk teori perlu dijabarkan secara jelas dan mencerminkan operasionalisasi dari teori itu
sendiri. Ada tiga jenis definisi teori yaitu primitif, teoritis, dan kunci. Definisi primitif adalah definisi yang tidak
dapat dioperasionalisasikan, dan hanya dapat diinterpretasikan bila seseorang yang akan menerapkan teori ini
pernah mengalami atau secara intuitif memahami latar belakangnya. Definisi teoritis adalah defin isi yang juga
tidak dapat dioperasionalisasikan secara independent, tetapi hanya akan dapat dioperasionalisasikan apabila
dikaitkan dengan konsep / terminologi lain. Definisi kunci merupakan definisi yang dapat dioperasionalisasikan
sehingga hipotesis yang sedang diteliti dapat diujikan. Definisi kunci hampir sama artinya dengan definisioperasional suatu riset dimana melalui penggunaan instrumen yang valid dan reliable, hipotesa dapat diuji.
Hipotesis merupakan perkiraan atau prediksi yang berasal dari serangkaian postulat, yang menyebutkan
hubungan antar dua atau lebih variabel. Melalui hubungan ini maka variabel dapat diobservasi dan diuji.
Pengujian ini penting untuk rnenjembatani teori dan pengetahuan. Berdasarkan keempat denominator suatu
teori. rnaka definisi teori adalah serangkaian pernyataan yang berhubungan yang berasal dari data ilmiah,
dimana dari hal tersebut hipotesis dapat disusun, diuji, dan diverifikasi.
Teori keperawatan yang berkembang dan berasal dari aspek-aspek dan berbagai dimensi kemanusiaan telah
dibuktikan banyak menirnbulkan dampak terhadap praktek keperawatan, dimana teori menghasilkan suatu
situasi yang diharapkan. Sebaliknya, situasi yang dihasilkan oleh suatu teori dapat menolong seorang ilmuwan
untuk menyusun, menguji, merevisi atau rnenghaluskan serta menggunakan teori keperawatan. Kegiatan praktek
keperawatan bertujuan untuk memperbaiki dan lebih meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan seorang klien.
Kegiatan ini seyogyanya berlandaskan teori dan hasil riset, karena melalui hasil uji suatu hipotesa maka
kegiatan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Skema berikut ini menjelaskan tentang ilmu keperawatan
yang merupakan sintesis dari berbagai ilrnu dasar dan ilmu aplikatif terkait, dapat menghasilkan suatu
operasionalisasi kegiatan pengetahuan keperawatan yang mencerminkan suatu seni dari kegiatan keperawatan.
7/22/2019 Hubungan Antara Falsafah (Bu Elly )
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-falsafah-bu-elly- 8/9
Skema I: Ilmu keperawatan dan operasionalisasinya. (Nicoll, 1993,
p.I92).
Perbedaan model konseptual dan teori keperawatan harus diawali dengan
penjelasan karakteristik dari masing-masing model konseptual dan teori.
Model konseptual terrnasuk asumsinya merupakan landasan untuk
mengembangkan sebuah teori, dimana ditekankan tentang konsep-
konsep, definisi, dan proposisi dari teori tersebut. Sedangkan teori adalah
serangkaian konsep yang saling berhubungan yang menggambarkan
tentang sesuatu situasi yang diharapkan. Teori disusun secara induktif,
deduktif ataupun retroduktif. Cara apapun yang ditempuh untuk
menciptakan suatu teori, maka untuk mencapai akhir dari sebuah teori
(menggunakan teori) perlu suatu imaginasi, pengetahuan tentang
materi/substansi teori, dan pemikiran logis. Selain itu, menyusun teori
bukan pekerjaan yang lurus dan mudah karena tidak banyak model
konseptual yang tersedia bagi pengembangan suatu teori tertentu. Oleh
karena itu, perbedaan model konseptual dan teori keperawatan terletak pada lingkar abstraksi, dimana model konseptual lebih abstrak dari teori, dan teori mengandung konsep, definisi,
dan proposisi yang lebih konkrit serta memberikan spesifikasi fenomena yang lebih besar dan penjelasan
hubungan postulat yang lebih rinci.
METODOLOGI ILMI AH Metodologi ilmiah telah ditemukan sebagai cara yang paling efektif untuk menentukan hubungan antar variabel,
sehingga memungkinkan tumbuhnya pengertian, prediksi, dan suatu tingkatan kendali. Metodologi ilmiah dapat
diperlakukan sebagai suatu proses, dimana setiap langkah dalam metodologi ilmiah mencerminkan suatu
keyakinan yang memberikan kontribusi terhadap falsafah keilmuan dan terhadap suatu cara utama dalam
memandang dunia. Para ilmuwan akan memilih apa yang akan dipelajari, dan kernudian terlibat dalam proses
reduksionisme diri. Dengan memilih sesuatu yang dapat diobservasi atau bagian yang dapat diukur dari suatu
lingkungan individu, ilmuwan akan rnenentukan batasan-batasan rnasalah. Hal ini rnerupakan persyaratan
pertarna suatu metoda ilmiah.
Para ilmuwan biasanya berusaha menjaga jarak dengan masalah yang sedang diteliti agar tetap dapat bersikap
obyektif tentang fenomena yang diteliti. Peneliti menjadi obyektif, dan apa yang diteliti menjadi obyektif, suatu
obyek penelitian. Masalah yang tidak terbatas perlu dibuat definisinya, dan definisi dibuat secara operasional,
sehingga rnenjadi sesuatu yang dapat diobservasi dan diukur. Realitas diuraikan rnenjadi sesuatu yang empirik
dan dapat diukur, dan definisi lebih lanjut yang disesuaikan dengan pengalaman peneliti akan dapat rnenetapkan
arti dari sebuah fenornena, rneskipun jarang sekali seorang peneliti dapat mengalami hal itu.
Pengendalian adalah serangkaian upaya untuk mengintervensi variabel dari luar. Sebagai contoh, setiap
kelompok individu dibuat sehomogen mungkin untuk rnengurangi pengaruh variabel yang mendominasivariabel lain diluar variabel yang akan diukur. Percobaan dilakukan, variabel dimanipulasi, instrumen diberikan,
diukur, dan dianalisa secara statistik. Pengukuran tendensi sentral sering rnengarahkan pada terjadinya
dukungan hipotesa atau tidak didukungnya hipotesa. Teori dihasilkan secara rerata untuk rata-rata individual.
Kategorisasi, labeling dan manipulasi lebih lanjut memungkinkan prediksi dan pengendalian berikutnya.
Metodologi ilmiah keperawatan rnerupakan suatu kegiatan penelitian yang terdiri dari metoda riset kuantitatif
dan kualitatif. Dan praktek keperawatan membutuhkan pengembangan teori- teori sebagai bagian dari suatu
disiplin keilmuan, termasuk didalamnya kegiatan riset yang mempelajari perilaku perawat dan riset yang
meneliti tentang aspek-aspek klien.
Harapan dasar dari suatu metodologi ilmiah adalah bahwa (1) individual merupakan mahluk yang hampir mirip
satu sama lain sesuai dengan kategori, (2) pengalaman dapat dikuantifikasi, dan (3) kekonstanan atau kepasifanmanusia dan lingkungan dapat dihasilkan. Hasil akhir adalah suatu teori yang menghasilkan situasi yang bersifat
7/22/2019 Hubungan Antara Falsafah (Bu Elly )
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-falsafah-bu-elly- 9/9
deterministik, atomistik, dan scientifik. Pandangan alam semesta yang mendasar adalah mekanistik, yaitu
manusia berreaksi terhadap stimuli untuk menghasilkan suatu hasil yang diinginkan sesuai dengan yang
ditetapkan oleh perawat, sebagai pemberi asuhan keperawatan.
Dalam pengembangan teori, metoda ilmiah kualitatif berperan lebih konsisten dengan keyakinan falsafah
keperawatan yang telah ditetapkan dimana subyektifitas, berbagi pengalaman, berbagi bahasa, saling
keterkaitan, interpretasi manusiawi, dan realitas yang dialami dapat dikemukakan melalui proses riset.
Kesimpulan
Keperawatan merupakan suatu disiplin ilmu yang menekankan pada kemanusiaan, dan rnanusianya yang
individual, unik, utuh, dan holistik. Pelayanan keperawatan yang dihasilkan juga seyogyanya merupakan hentuk
pelayanan keperawatan yang humanistik dan komprehensif, berlandaskan pada falsafah keperawatan yang
menspesifikasi manusia sebagai titik sentral keyakinan keperawatan.
Melalui pemahaman tentang paradigma keperawatan yang terdiri dari manusia, sehat dan kesehatan, lingkungan,
dan keperawatan, suatu model konseptual keperawatan dari keempat komponen paradigrna tersebut telah
menjelaskan hubungan dan keterkaitan antar keempat konsep yang juga melandasi teori keperawatan.
Teori keperawatan dapat dikembangkan berdasarkan pada tiga sumber yaitu kesadaran akan status teori aplikasi,minat untuk mengembangkan teori aplikasi, dan keterbukaan terhadap realitas empiris yang relevan. Dan teori
keperawatan dapat diperoleh melalui konseptualisasi proses riset yang memfokuskan terhadap berbagai upaya
peningkatan kesehatan dan kesejahteraan manusia yang diberikan melalui pelayanan keperawatan.
Penggunaan metode ilmiah sebagai model pendekatan yang paling serius dan penting untuk memahami tempat
manusia di alam semesta telah mendapat porsi perdebatan yang kontinyu dikalangan ilmuwan. Profesi
keperawatan telah menentukan komitmennya melalui perhatian dan persepsinya tentang penerima asuhan
keperawatan sebagai fokus dan orientasi utama dalam riset keperawatan. Sebaliknya, melalui kegiatan riset ini
dapat mengembangkan teori- teori keperawatan baru yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan individu
yang memerlukan tindakan keperawatan. Skema berikut ini mencoba untuk merangkum keterkaitan antara
falsafah, paradigma, model konseptual, dan teori keperawatan serta metodologi ilmiah.
------------------------------- manusia dan spesifikasinya ---------------------------------------
Sebagai fokus dan inti kegiatan pengembangan pengetahuan keperawatan
Daftar Rujukan
Nicoll, L. H. (1992). Perspectives on nursing theory. Second edition. Philadelphia: J. B. Lippincott Company.
Marriner-Tomey, A. (2004). Nursing theorists and their work. Sixth edition. St. Louis: Mosby Company.
Walker, L. 0., & Avant, K. C. (1995). Strategies for theory construction in nursing. Third edition. Norwalk, CT :
Appleton & Lange.
Walker, L. 0., & Avant, K. C. (2004). Strategies for theory construction in nursing. Fifth
edition. Norwalk, CT : Appleton & Lange.