hubungan antara dukungan sosial dari teman dengan...

29
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DARI TEMAN DENGAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA BARU ANGKATAN 2015 FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW OLEH BELINDA MIRANDA SIWABESSY 80 2012 030 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016

Upload: lynga

Post on 07-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DARI TEMAN DENGAN

KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA BARU

ANGKATAN 2015 FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW

OLEH

BELINDA MIRANDA SIWABESSY

80 2012 030

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan

Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

Page 2: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang
Page 3: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang
Page 4: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademika Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), saya yang

bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Belinda Miranda Siwabessy

NIM : 80 2012 030

Program Studi : Psikologi

Fakultas : Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana

Jenis Karya : Tugas Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada UKSW

hak bebas royalty non-eksklusif (non-exclusicve royalty freeright) atas karya ilmiah

saya yang berjudul:

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DARI TEMAN DENGAN

KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA BARU

ANGKATAN 2015 FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW

Dengan hak bebas royalty non-eksklusif ini, UKSW berhak menyimpan/

mengalihmedia/mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat

dan mempublikasikan tugas akhir saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis/pencipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Salatiga

Pada Tanggal : 29 Maret 2016

Yang menyatakan,

Belinda Miranda Siwabessy

Mengetahui,

Pembimbing

Prof. Dr. Sutriyono, M.Sc

Page 5: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Belinda Miranda Siwabessy

NIM : 80 2012 030

Program Studi : Psikologi

Fakultas : Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir, judul:

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DARI TEMAN DENGAN

KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA BARU

ANGKATAN 2015 FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW

Yang dibimbing oleh:

Prof. Dr. Sutriyono, M.Sc.

Adalah benar-benar hasil karya saya.

Di dalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau

gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk

rangkaian kalimat atau gambar serta simbol yang saya akui seolah-oleh sebagai karya

sendiri tanpa memberikan pengakuan kepada penulis atau sumber aslinya.

Salatiga, 29 Maret 2016

Yang memberi pernyataan

Belinda Miranda Siwabessy

Page 6: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DARI TEMAN DENGAN

KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA BARU

ANGKATAN 2015 FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW

Oleh

Belinda Miranda Siwabessy

802012030

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk

Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Disetujui pada tanggal: 29 Maret 2016

Oleh:

Pembimbing

Prof. Dr. Sutriyono, M.Sc.

Diketahui oleh, Disahkan oleh,

Kaprogdi Dekan

Dr. Chr. H. Soetjiningsih, MS. Prof. Dr. Sutarto Wijono,M.A.

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

Page 7: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DARI TEMAN DENGAN

KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA BARU

ANGKATAN 2015 FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW

Belinda Miranda Siwabessy

Sutriyono

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

Page 8: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

i

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi hubungan dukungan sosial dari

teman dengan kemampuan penyesuaian diri. Sebanyak 100 mahasiswa diambil sebagai

sampel yang dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Metode

penelitian yang dipakai dalam pengumpulan data dengan metode skala yaitu Skala

Dukungan Sosial dari Teman yang disusun oleh Kusumawati (2008) untuk mengukur

dukungan sosial dari teman dan Skala Penyesuaian diri oleh Kusumawati (2008) untuk

mengukur penyesuaian diri. Teknik analisa data yang dipakai adalah teknik korelasi non

parametrik Spearman’s Rho. Dari hasil analisa data diperoleh koefisien korelasi (r)

0,859 dengan nilai signifikansi 0,000 (p< 0,05) yang berarti ada hubungan positif yang

signifikan antara dukungan sosial dari teman dengan kemampuan penyesuaian diri. Hal

ini bermakna bahwa dukungan sosial dari teman yang rendah akan diikuti pula dengan

penyesuaian diri yang rendah, dan sebaliknya.

Kata Kunci : Dukungan Sosial dari Teman, Penyesuaian Diri.

Page 9: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

ii

Abstract

This research aims to find the signification between social support from friends and

the ability to adapt. 100 samples of students were evaluated by using the purposive

sampling technique. The research method used in collecting the data was done by

using scale method, specifically the social support from friends scale composed by

Kusumawati (2008) to measure the social support from friends and Adaptation scale

composed by Kusumawati (2008) to measure the adaptation. Data analysis method

used was the Sparman’s Rho non-parametric correlation method. Based on the

analysis, it is found that the correlation coefficient (r) was 0,859 with signification

value of 0,000 (p< 0,05) that means there is a significantly positive correlation

between the social support from friends and the ability to adapt. This means that the

low social support from friends will be followed by the low self adaptation, and vice

versa.

Keywords: social support from friends, ability to adapt.

Page 10: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

1

PENDAHULUAN

Dalam mencapai tahap dewasa, individu tentunya harus melalui beberapa tahap

perkembangan manusia dalam kehidupannya. Salah satu tahap perkembangan manusia

yang harus dilalui adalah masa remaja. Masa remaja berlangsung antara usia 12-21

tahun, dengan pembagian yaitu: remaja awal: 12-15 tahun, remaja pertengahan: 15-18

tahun, remaja akhir: 18-21 tahun (Monks, 2002).

Masa remaja dianggap sebagai masa labil, dimana individu berusaha mencari

jati dirinya dan mudah sekali menerima informasi dari luar dirinya tanpa ada pemikiran

lebih lanjut (Hurlock, 1980). Monks (2002) mengatakan bahwa masa remaja merupakan

masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai dengan

perkembangan fisik, seperti pertumbuhan organ-organ tubuh, perkembangan seksual

dan ditandai dengan munculnya tanda-tanda kelamin primer dan sekunder,

perkembangan sosial ditandai dengan semakin kurangnya ketergantungan dengan orang

tua.

Monks (2002) berpendapat bahwa masa remaja akhir berusia 18-21 tahun

meliputi mahasiswa tahun pertama. Menurut Ninox (2003), para lulusan SMA yang

baru saja meneruskan pendidikannya ke perguruan tinggi pada pergantian tahun ajaran

biasa disebut sebagai mahasiswa tahun pertama. Pada masa ini, berkurangnya

ketergantungan terhadap orang tua biasanya diwujudkan melalui pengenalan akan

komunitas luar (di luar keluarganya) dengan jalan interaksi sosial di sekolah, pergaulan

dengan teman-teman sebaya dan masyarakat luas. Pada masa ini remaja akan

melakukan pencarian identitas diri dan remaja yang berusaha menemukan identitas

dirinya dan dihadapkan pada lingkungan baru yang menuntut harus mampu

menyesuaikan diri bukan hanya terhadap dirinya sendiri tetapi juga pada

Page 11: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

2

lingkungannya, dengan demikian remaja dapat mengadakan interaksi yang seimbang

antara diri dengan lingkungan sekitar (Puspita, 2014). Remaja yang dapat menyesuaikan

diri dengan baik, tentunya akan dapat melewati masa remajanya dengan lancar dan

diharapkan ada perkembangan ke arah kedewasaan yang optimal serta dapat diterima

oleh lingkungannya (Prihartanti, dalam Maharani & Andayani, 2003).

Pada masa ini pendidikan khususnya pendidikan perguruan tinggi merupakan

alasan utama para generasi muda untuk merantau. Perwujudan pendidikan yang lebih

baik diinginkan oleh setiap individu yang baru saja menyelesaikan pendidikan di

bangku SMA. Keinginan untuk mendapatkan pendidikan di universitas terbaik biasanya

tidak didapatkan di daerah asal atau kota mereka sendiri. Hal itu mengakibatkan

sebagian orang harus merantau untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dan

berkualitas (Irene, 2013).

Salah satu universitas di Indonesia adalah Universitas Kristen Satya Wacana

(UKSW). Menurut Wikipedia (2008), Universitas Kristen Satya Wacana merupakan

sebuah universitas swasta terkemuka di Indonesia yang terletak di Salatiga, Jawa

Tengah. Di kampus tersebut terdapat banyak mahasiswa yang berasal dari berbagai

daerah di Indonesia sehingga sering di sebut sebagai “Indonesia mini” (Soplanit, 2008).

Tentunya banyak mahasiswa yang berasal dari kota lain dan berkuliah di UKSW. Oleh

sebab itu untuk dapat di terima di lingkungan yang baru, individu tersebut harus

memiliki penyesuaian diri yang baik. Hal ini juga dianggap sebagai usaha pembuktian

kualitas diri sebagai orang dewasa yang mandiri dan bertanggung jawab dalam

membuat keputusan (Santrock, 2002). Pada proses pendewasaan dalam mencapai

kesuksesan, mahasiswa perantau dihadapkan pada berbagai perubahan dan perbedaan di

Page 12: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

3

berbagai aspek kehidupan yang membutuhkan kepercayaan diri, mandiri serta banyak

penyesuaian diri (Chandra, 2004).

Semiun (2006) mendefinisikan penyesuaian diri sebagai suatu proses yang

melibatkan respon-respon mental dan tingkah laku yang menyebabkan individu

berusaha menanggulangi kebutuhan-kebutuhan, tegangan-tegangan, frustrasi-frustrasi,

dan konflik-konflik batin serta menyelaraskan tuntutan-tuntutan batin ini dengan

tuntutan-tuntutan yang dikenakan kepadanya oleh dunia dimana ia hidup. Selain itu,

penyesuaian diri menuntut kemampuan remaja untuk hidup dan bergaul secara wajar

terhadap lingkungannya, sehingga remaja merasa puas terhadap diri sendiri dan

lingkungannya (Willis, 2005). Hal ini ditambahkan oleh Wijaya (2007) yang

mengatakan bahwa penyesuaian diri atau adaptasi adalah suatu proses alamiah dan

dinamis yang bertujuan mengubah perilaku individu agar tercipta hubungan yang lebih

sesuai antara kondisi diri dengan kondisi lingkungannya.

Runyon & Haber (dalam Irene, 2013) mengatakan bahwa setiap orang pasti

mengalami masalah dalam mencapai tujuan hidupnya dan penyesuaian diri sebagai

keadaan atau sebagai proses. Irene (2013) menjelaskan bahwa individu akan terus

mengubah tujuannya sesuai dengan keadaan lingkungannya dan individu tersebut

mengubah tujuan dalam hidupnya seiring dengan perubahan yang terjadi di

lingkungannya. Berdasarkan konsep penyesuaian diri sebagai proses penyesuaian diri

yang efektif dapat diukur dengan mengetahui bagaimana kemampuan individu

menghadapi lingkungan yang senantiasa berubah.

Menurut Gerungan (1996), mahasiswa pada tahun-tahun awal biasanya

mempunyai perasaan malu, kesepian, dan tidak bahagia. Dalam mengatasi situasi dan

masalah-masalah tersebut individu perlu melakukan berbagai usaha untuk

Page 13: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

4

menyesuaikan diri. Seperti, penyesuaian terhadap lingkungan baru, penyesuaian

terhadap pola belajar yang berbeda dan penyesuaian sosial. Gerungan (1978)

menyebutkan bahwa penyesuaian diri berarti bukan hanya mengubah diri sesuai dengan

keadaan lingkungan, tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan

(keinginan) diri. Sejalan dengan itu Atwater (1983), juga menyatakan bahwa

penyesuaian diri adalah kebutuhan untuk melakukan perubahan dari dalam diri dan

keadaan disekitar yang bertujuan untuk meraih kepuasaan hubungan dengan orang lain

dan lingkungan sekitar. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas maka dapat

disimpulkan bahwa penyesuaian diri adalah suatu kebutuhan untuk melakukan

perubahan sesuai dengan keadaan lingkungan.

Baker & Siryk (1984) mengungkapkan bahwa bagaimana mahasiswa

menyesuaikan diri selama tahun pertama di universitas, dapat menjadi landasan bagi

kemampuan adaptasi mereka terhadap peristiwa-peristiwa berikutnya selama kehidupan

mereka di perguruan tinggi. Studi menyebutkan bahwa 20% hingga 25% mahasiswa

tahun pertama tidak menyelesaikan pendidikan tahun keduanya (Hamilton & Hamilton,

2006), dan lebih jauh lagi 20% hingga 30% mahasiswa memilih meninggalkan

universitas di tahun berikutnya (Grayson & Grayson, 2003). Morgans (2002)

menyatakan, hal ini disebabkan oleh kegagalan mahasiswa baru dalam menyesuaikan

diri dengan lingkungan barunya, pada tahun pertamanya di perguruan tinggi.

Scheneider (1964) mengemukakan aspek-aspek penyesuaian diri, terdiri atas

aspek keharmonisan diri pribadi yaitu kemampuan individu untuk menerima keadaan

dirinya, aspek kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan dirinya tanpa tekanan

emosional yang berarti, dan aspek keharmonisan dengan lingkungan yaitu kemampuan

individu untuk menyesuasikan diri dengan lingkungan. Schneiders (1964)

Page 14: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

5

mengungkapkan ada lima faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri yaitu (1) keadaan

fisik, (2) perkembangan dan kematangan, (3) keadaan psikologis, (4) keadaan

lingkungan, dan (5) tingkat religiusitas dan kebudayaan. Dari lima faktor ini dapat

dilihat bahwa keadaan lingkungan yang baik, damai, tentram, aman, penuh penerimaan

dan pengertian, serta mampu memberikan perlindungan kepada anggota-anggotanya

merupakan lingkungan yang akan memperlancar proses penyesuaian diri. Keadaan

lingkungan yang dimaksud meliputi sekolah, rumah, dan keluarga, sehingga

membentuk suatu dukungan sosial bagi individu.

Sarafino (1990) menyatakan bahwa dukungan sosial sebagai suatu kesenangan,

perhatian, penghargaan, atau pertolongan yang diterima dari individu lain atau

kelompoknya. Ia juga menambahkan bahwa informasi tersebut diperoleh dari pasangan

hidup atau kekasih, keluarga, teman-teman kerja, kelompok organisasi masyarakat dan

sebagainya. Dukungan sosial tersebut dapat berupa nasehat, informasi, dan saran baik

verbal dan nonverbal yang dapat membantu seseorang dalam menghadapi suatu

masalah, sehingga individu menjadi tahu bahwa orang lain memperhatikan, menghargai

dan mencintai dirinya. Menurut Gottlieb (dalam Smet, 1994) dukungan sosial adalah

suatu dukungan yang terdiri atas informasi yang menuntun seseorang untuk menyadari

dan mengerti bahwa ia diperhatikan dan disayangi.

Smet (1994) mengemukakan empat bentuk dukungan sosial diantaranya, (a)

dukungan emosional, mencakup ungkapan simpati, kepedulian, dan perhatian

terhadap orang yang bersangkutan (misalnya: umpan balik dan simpati). Individu juga

ingin dihargai sebagai pribadi yang membutuhkan orang lain untuk berdiskusi mengenai

perencanaan hidupnya. (b) dukungan penghargaan terjadi lewat ungkapan hormat

(penghargaan) dari orang lain, dorongan maju, atau persetujuan dengan gagasan atau

Page 15: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

6

persamaan individu, perbandingan positif dengan orang lain, misalnya orang yang

kurang mampu atau lebih buruk keberadaannya (menambah penghargaan diri). (c)

dukungan informatif, mencakup bantuan nasehat, petunjuk dan saran. Dukungan secara

tidak langsung terhadap perilaku individu, memberikan informasi yang dibutuhkannya

ataupun nasehat-nasehat yang berguna bagi individu tersebut. (d) dukungan

instrumental, mencakup bantuan langsung. Misalnya, memberikan saran yang bertujuan

positif dapat berupa uang, benda atau pekerjaan.

Martin, Swartz-Kulstad, & Madson (1999) menemukan, dukungan yang

dirasakan oleh mahasiswa dari hubungan pertemanan mereka dapat memberikan

kontribusi terhadap proses penyesuaian mahasiswa di perguruan tinggi. Dukungan

sosial dari teman sebaya merupakan faktor pembentuk penyesuaian sosial terhadap

lingkungan perguruan tinggi yang penting, karena teman sebaya dapat bertindak sebagai

panutan, menjadi acuan grup, seorang pendengar, seseorang yang dapat mengerti,

seorang kritikus, seorang penasihat, dan seorang pendamping (Richey & Richey, 1980).

Penelitian oleh Kusumawati (2008), menyebutkan bahwa terdapat hubungan

positif dan signifikan antara dukungan sosial dari teman dan penyesuaian diri pada

remaja di panti asuhan Suko Mulyo Tegal. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Kumalasari (2012), bahwa ada hubungan antara dukungan sosial dengan

penyesuaian diri remaja di panti asuhan. Artinya, semakin tinggi dukungan sosial maka

semakin tinggi penyesuaian diri. Begitu juga sebaliknya semakin rendah dukungan

sosial semakin rendah pula penyesuaian diri.

Berbeda dari hasil penelitian di atas, penelitian Brissette, Scheier, & Carver

(2002) menemukan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan sosial dengan

penyesuaian diri. Ia menjelaskan bahwa penyesuaian diri lebih dipengaruhi oleh faktor-

Page 16: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

7

faktor lain di luar dukungan sosial, keadaan fisik, perkembangan dan kematangan,

keadaan psikologis, tingkat religiusitas dan kebudayaan.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada beberapa mahasiswa

angkatan 2015 Fakultas Psikologi UKSW pada tanggal 13 November 2015, ditemukan

bahwa beberapa mahasiswa merasa belum banyak memiliki teman yang akrab di

Salatiga, karena mereka kesulitan berkomunikasi, terutama pada mahasiswa yang

tinggal jauh dari orang tua. Mereka juga sering merasa rindu dengan keluarga di tempat

asal mereka, beberapa dari mereka bahkan sering menangis jika mereka merindukan

orang tua mereka. Peneliti memilih mahasiswa baru angkatan 2015 Fakultas Psikologi

UKSW sebagai subjek penelitian karena beberapa alasan (1) peneliti memiliki akses

yang mudah untuk menjangkau subjek penelitian, (2) menurut Monks (2002),

mahasiswa baru itu ada dalam masa remaja akhir dan pada masa ini remaja sedang

mencari jati diri mereka, sehingga mereka membutuhkan suatu penyesuaian diri yang

baik, (3) memilih UKSW karena UKSW dikenal sebagai “Indonesia Mini”, dimana

mahasiswanya banyak berasal dari berbagai daerah yang ada di Indonesia, dan (4)

memilih mahasiswa fakultas psikologi angkatan 2015 yang tinggalnya berjarak minimal

100 km dari Salatiga, karena apabila mengambil mahasiswa yang asli Salatiga tentunya

mereka sudah dapat menyesuaikan diri dengan baik, dibandingkan dengan mahasiswa

yang berasal dari luar Salatiga dan tinggal jauh dari orangtua yang memerlukan

penyesuaian diri dan dukungan sosial di lingkungan yang baru.

Berdasarkan fenomena yang ada dan perbedaan pandangan beberapa penelitian

sebelumnya, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

dukungan sosial dari teman dengan kemampuan penyesuaian diri pada mahasiswa baru

angkatan 2015 Fakultas Psikologi UKSW. Sehingga hipotesis yang diajukan dalam

Page 17: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

8

penelitian ini yaitu terdapat hubungan positif antara dukungan sosial dari teman dengan

kemampuan penyesuaian diri pada mahasiswa baru angkatan 2015 fakultas psikologi

UKSW. Semakin tinggi dukungan sosial dari teman maka semakin tinggi pula

kemampuan penyesuaian diri. Sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial dari teman

maka semakin rendah pula kemampuan penyesuaian diri.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu motode kuantitatif yang

menggunakan analisis statistik berupa angka-angka untuk mengambil keputusan,

menginterpretasi data, dan mengambil sebuah keputusan.

Identifikasi Variabel

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Variabel bebas : Dukungan sosial dari teman

Variabel terikat : Kemampuan penyesuaian diri

Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa baru angkatan

2015 Fakultas Psikologi UKSW yang berjumlah 218 mahasiswa.

Arikunto (2006) menyatakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi

yang diteliti. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan sampel adalah bagian

populasi yang hendak diteliti dan mewakili karakteristik populasi. Apabila populasi

penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel yang diambil adalah semuanya,

namun apabila populasi penelitian berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil

antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Pengambilan sampel pada penelitian ini

Page 18: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

9

menggunakan teknik pengambilan sampel secara purposif (purposive sampling).

Artinya, peneliti mengambil sampel berdasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang

dibuat sendiri oleh peneliti, berdasarkan ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui

sebelumnya (Notoadmodjo, 2010). Penelitian ini mengambil 100 orang responden

sebagai sempel penelitian pada Mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2015.

Sampel yang diambil dari populasi adalah remaja akhir yang memenuhi kriteria

sebagai berikut:

1. Berstatus sebagai mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana

2. Berusia 18-21 tahun, remaja akhir memiliki rentang usia 18-21 tahun (Monks,

2002)

3. Mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2015 yang tinggalnya berjarak minimal

100 km dari Salatiga, karena apabila mengambil mahasiswa yang asli Salatiga

tentunya mereka sudah dapat menyesuaikan diri dengan baik, dibandingkan dengan

mahasiswa yang berasal dari luar Salatiga dan tinggal jauh dari orangtua yang

memerlukan penyesuaian diri dan dukungan sosial di lingkungan yang baru.

Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

angket atau skala pengukuran psikologi. Angket atau skala merupakan kumpulan dari

pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan yang diajukan secara tertulis kepada

responden untuk menjawabnya (Sugiyono, 2012).

Data penelitian ini diperoleh dari dua skala yang masing-masing mengukur

variabel dukungan sosial dari teman dan variabel kemampuan penyesuaian diri. Kedua

alat ukur tersebut adalah Skala Dukungan Sosial dari Teman yang disusun oleh

Kusumawati (2008) dan Skala Penyesuaian Diri oleh Kusumawati (2008).

Page 19: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

10

1. Skala Dukungan Sosial dari Teman

Skala Dukungan Sosial yang disusun oleh Kusumawati (2008) dibuat

berdasarkan aspek-aspek Dukungan Sosial dari Teman yaitu dukungan

emosional, dukungan instrumental, dukungan informatif, dukungan penghargaan

(Smet, 1994). Dalam teknik penilaian atau scoring, digunakan skala Likert

dengan 4 alternatif jawaban yang berkisar dari Sangat sesuai (SS), sesuai (S),

tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS). Nilai item favorabel akan

memiliki skor 4 untuk jawaban sangat sesuai (SS), 3 untuk jawaban sesuai (S), 2

untuk jawaban tidak sesuai (TS), dan 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai (STS).

Begitupun sebaliknya, untuk nilai unfavorabel akan memiliki skor 1 untuk

jawaban sangat sesuai (SS), 2 atas jawaban sesuai (S), 3 atas jawaban tidak

sesuai (TS), dan 4 atas jawaban sangat tidak sesuai (STS).

Berdasarkan pada perhitungan uji seleksi item dan reliabilitas skala dukungan

sosial yang terdiri dari 38 item, diperoleh item yang gugur sebanyak 4 item,

sehingga ada 34 item yang valid dengan koefisien korelasi item totalnya

bergerak antara 0,257-0,635. Untuk menguji reliabilitas digunakan teknik

koefisien Alpha Cronbach dengan koefisien Alpha pada skala dukungan sosial

sebesar 0,945. Hal ini berarti skala dukungan sosial reliabel.

2. Skala Penyesuaian Diri

Skala Penyesuaian Diri yang disusun oleh Kusumawati (2008) dibuat

berdasarkan aspek-aspek Penyesuaian Diri dari Schneiders (1964) yaitu

keharmonisan diri pribadi, kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan

dirinya tanpa tekanan emosional yang berarti, dan keharmonisan dengan

lingkungannya. Dalam teknik penilaian atau scoring, digunakan skala Likert

Page 20: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

11

dengan 4 alternatif jawaban yang berkisar dari Sangat sesuai (SS), sesuai (S),

tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS). Nilai item favorabel akan

memiliki skor 4 untuk jawaban sangat sesuai (SS), 3 untuk jawaban sesuai (S), 2

untuk jawaban tidak sesuai (TS), dan 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai (STS).

Begitupun sebaliknya, untuk nilai unfavorabel akan memiliki skor 1 untuk

jawaban sangat sesuai (SS), 2 atas jawaban sesuai (S), 3 atas jawaban tidak

sesuai (TS), dan 4 atas jawaban sangat tidak sesuai (STS).

Berdasarkan pada perhitungan uji seleksi item dan reliabilitas skala penyesuaian

diri yang terdiri dari 26 item, diperoleh item yang gugur sebanyak 3 item,

sehingga ada 23 item yang valid dengan koefisien korelasi item totalnya

bergerak antara 0,138-0,576. Untuk menguji reliabilitas digunakan teknik

koefisien Alpha Cronbach dengan koefisien Alpha pada skala penyesuaian diri

sebesar 0,854. Hal ini berarti skala penyesuaian diri reliabel.

Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan untuk menguji hubungan antara kedua variabel

penelitian adalah korelasi Product Moment dari Pearson. Dalam penelitian ini, analisis

data akan dilakukan dengan bantuan program khusus komputer statistik yaitu SPSS

version 16.0 for windows.

Page 21: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

12

HASIL PENELITIAN

Analisis Deskriptif

1. Variabel Dukungan Sosial

Tabel 1

Kategorisasi Pengukuran Skala Dukungan Sosial

Interval Kategori Mean N Persentase

110,5 ≤ x ≤ 136 Sangat Tinggi 0 0%

85 ≤ x < 110,5 Tinggi 0 0%

59,5 ≤ x < 85 Rendah 46 46%

34 ≤ x < 59,4 Sangat Rendah 56,49 54 54%

Jumlah 100 100%

SD = 9,452 Min = 34 Max = 68

Keterangan: x = Dukungan Sosial

Berdasarkan Tabel 1 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada subjek memiliki

skor dukungan sosial dari teman yang berada pada kategori sangat tinggi dengan

persentase 0%, tidak ada subjek yang memiliki skor dukungan sosial dari teman yang

berada pada kategori tinggi dengan persentase 0%, 46 subjek memiliki skor

dukungan sosial dari teman yang berada pada kategori rendah dengan persentase

46%, dan 54 subjek memiliki skor dukungan sosial dari teman yang berada pada

kategori sangat rendah dengan persentase 54%. Berdasarkan rata-rata sebesar 56,49,

dapat dikatakan bahwa rata-rata dukungan sosial dari teman subjek berada pada

kategori sangat rendah. Skor yang diperoleh subjek bergerak dari skor minimum

sebesar 34 sampai dengan skor maksimum sebesar 68 dengan standard deviasi 9,452.

Berdasarkan uraian data di atas, dapat dikatakan bahwa mahasiswa baru angkatan

Page 22: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

13

2015 Fakultas Psikologi UKSW memiliki dukungan sosial dari teman yang sangat

rendah.

2. Variabel Penyesuaian Diri

Tabel 2

Kategorisasi Pengukuran Skala Penyesuaian Diri

Interval Kategori Mean N Persentase

74,75 ≤ x ≤ 92 Sangat Tinggi 0 0%

57,5 ≤ x < 74,75 Tinggi 0 0%

40,25 ≤ x < 57,5 Rendah 43,32 60 60%

23 ≤ x < 40,25 Sangat Rendah 40 40%

Jumlah 100 100%

SD = 7,852 Min = 23 Max = 56

Keterangan: x = Penyesuaian Diri

Berdasarkan Tabel 2 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada subjek subjek

memiliki skor penyesuaian diri yang berada pada kategori sangat tinggi dengan

persentase 0%, tidak ada subjek memiliki skor penyesuaian diri yang berada pada

kategori tinggi dengan persentase 0%, 60 subjek memiliki skor penyesuaian diri yang

berada pada kategori rendah dengan persentase 60%, dan 40 subjek memiliki skor

penyesuaian diri pada kategori sangat rendah dengan persentase 40%. Berdasarkan

rata-rata sebesar 42,32, dapat dikatakan bahwa rata-rata penyesuaian diri berada pada

kategori rendah. Skor yang diperoleh subjek bergerak dari skor minimum sebesar 23

sampai dengan skor maksimum sebesar 56 dengan standard deviasi 7,852.

Berdasarkan uraian data di atas, dapat dikatakan bahwa mahasiswa baru angkatan

2015 Fakultas Psikologi UKSW memiliki penyesuaian diri yang rendah.

Page 23: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

14

Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Pada skala dukungan sosial dari teman diperoleh nilai K-S-Z sebesar 1,366

dengan probabilitas (p) atau signifikansi sebesar 0,048 (p<0,05), sehingga dapat

dikatakan bahwa data pada skala dukungan sosial memiliki distribusi yang tidak

normal.. Sedangkan, pada skor penyesuaian diri memiliki nilai K-S-Z sebesar 0,632

dengan probabilitas (p) atau signifikansi sebesar 0,819 (p>0,05), sehingga dapat

dikatakan bahwa data pada skala penyesuaian diri memiliki distribusi yang normal.

b. Uji Linearitas

Hasil uji linearitas diperoleh nilai Fbeda sebesar 0,4749 dengan sig.= 0,000

(p<0,05) yang menunjukkan hubungan antara variabel dukungan sosial dari teman

dengan penyesuaian diri adalah tidak linear.

Uji Korelasi

Karena data pada salah satu skala tidak berdistribusi normal dan kedua variabel

tidak linear, maka perhitungan korelasi menggunakan uji nonparametrik, yaitu uji

korelasi Spearman’s Rho, dapat dilihat pada Tabel 3 berikut:

Tabel 3

Hasil Uji Korelasi antara Dukungan Sosial Dengan Penyesuaian Diri

Correlations

DS PD

Spearman's rho DS Correlation Coefficient 1.000 .859**

Sig. (1-tailed) . .000

N 100 100

PD Correlation Coefficient .859** 1.000

Sig. (1-tailed) .000 .

N 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Page 24: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

15

Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi diperoleh koefisien korelasi antara

Dukungan Sosial dengan penyesuaian diri sebesar 0,859 dengan sig. = 0,000 (p < 0.05)

yang berarti ada hubungan yang positif signifikan antara dukungan sosial dengan

penyesuaian diri.

Pembahasan

Berdasarkan penelitian mengenai hubungan antara dukungan sosial dari teman

dengan penyesuaian diri pada mahasiswa baru angkatan 2015 Fakultas Psikologi

UKSW, didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan antara

dukungan sosial dengan penyesuaian diri. Berdasarkan hasil uji perhitungan korelasi,

keduanya memiliki r = 0,859 dengan signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05) yang berarti

kedua variabel yaitu dukungan sosial dengan penyesuaian diri memiliki hubungan yang

positif signifikan. Dengan kata lain, semakin rendah dukungan sosial dari teman, maka

semakin rendah penyesuaian diri atau sebaliknya.

Penelitian oleh Kusumawati (2008), menyebutkan bahwa terdapat hubungan

positif dan signifikan antara dukungan sosial dari teman dan penyesuaian diri pada

remaja di panti asuhan Suko Mulyo Tegal. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Kumalasari (2012), bahwa ada hubungan antara dukungan sosial dengan

penyesuaian diri remaja di panti asuhan. Artinya, semakin rendah dukungan sosial

semakin rendah pula penyesuaian diri. Begitu juga sebaliknya, semakin tinggi dukungan

sosial maka makin tinggi penyesuaian diri.

Baker & Siryk (1984) mengungkapkan bahwa bagaimana mahasiswa

menyesuaikan diri selama tahun pertama di universitas, dapat menjadi landasan bagi

kemampuan adaptasi mereka terhadap peristiwa-peristiwa berikutnya selama kehidupan

mereka di perguruan tinggi. Studi menyebutkan bahwa 20% hingga 25% mahasiswa

Page 25: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

16

tahun pertama tidak menyelesaikan pendidikan tahun keduanya (Hamilton & Hamilton,

2006), dan lebih jauh lagi 20% hingga 30% mahasiswa memilih meninggalkan

universitas di tahun berikutnya (Grayson & Grayson, 2003). Morgans (2002)

menyatakan, hal ini disebabkan oleh kegagalan mahasiswa baru dalam menyesuaikan

diri dengan lingkungan barunya, pada tahun pertamanya di perguruan tinggi.

Dari uraian di atas, penulis dapat mengatakan bahwa semakin rendah dukungan

sosial dari teman yang ada pada diri mahasiswa, maka semakin rendah penyesuaian diri

yang dialami, sehingga dapat menurunkan kualitas kehidupan mahasiswa. Hal tersebut

dikarenakan para mahasiswa baru angkatan 2015 Fakultas Psikologi UKSW memiliki

tingkat dukungan sosial yang rendah, sehingga menyebabkan terjadinya penyesuaian

diri pada diri mereka yang rendah pula.

Hal ini terlihat dari hasil kajian penelitian di atas, bahwa antara dukungan sosial

dari teman dengan penyesuaian diri memiliki hubungan yang positif signifikan.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dalam penelitian ini, diperoleh data bahwa

dukungan sosial sebesar 54% yang berada pada kategori sangat rendah, dengan skor

tertinggi adalah 34 dan skor terendah adalah 68. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian

besar mahasiswa baru angkatan 2015 Fakultas Psikologi UKSW memiliki tingkat

dukungan sosial yang sangat rendah. Pada penyesuaian diri, data sebesar 60% yang

berada pada kategori rendah, dengan skor tertinggi adalah 23 dan skor terendah adalah

56. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa baru angkatan 2015

Fakultas Psikologi UKSW memiliki tingkat penyesuaian diri yang rendah.

Banyak faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya penyesuaian diri, dukungan

sosial merupakan salah satu faktor pendukung dari semua faktor yang memengaruhi

tinggi rendahnya penyesuaian diri (Schneiders, 1964), jika dilihat sumbangan efektif

Page 26: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

17

yang diberikan dukungan sosial terhadap penyesuaian diri, dukungan sosial

memberikan kontribusi sebesar 73,79% dan sebanyak 26,21% dipengaruhi oleh faktor

lain di luar dukungan sosial yang dapat berpengaruh terhadap penyesuaian diri, seperti

keadaan fisik, perkembangan dan kematangan, keadaan psikologis, serta tingkat

religiusitas dan kebudayaan.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial

memberikan kontribusi terhadap penyesuaian diri sehingga nampak jelas bahwa

dukungan sosial mempunyai hubungan positif dengan penyesuaian diri.

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan uraian yang telah dipaparkan, maka dapat

disimpulkan bahwa dukungan sosial memberikan kontribusi terhadap penyesuaian diri,

sehingga nampak jelas bahwa dukungan sosial mempunyai hubungan positif dengan

penyesuaian diri.

SARAN

Setelah penulis melakukan penelitian dan pengamatan langsung dilapangan

serta melihat hasil penelitian yang ada, maka berikut ini beberapa saran yang penulis

ajukan:

1. Bagi pihak fakultas.

Disarankan agar membentuk suatu kegiatan wajib diikuti yang dapat mengumpulkan

seluruh mahasiswa baru, sehingga mereka tidak merasa sendirian dan bisa

mendapatkan dukungan sosial yang baik. Kegiatan ini bukan hanya berupa malam

keakraban (makrab) mahasiswa baru yang hanya dilaksanakan sekali saja, tetapi

Page 27: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

18

dapat dilaksanakan beberapa kali selama setahun. Hal ini dapat meningkatkan

penyesuaian diri pada mahasiswa terhadap lingkungan yang baru.

2. Bagi subjek penelitian.

Para mahasiswa baru agar dapat mengikuti program kegiatan yang dicanangkan oleh

fakultas, agar dapat meningkatkan dukungan sosial dan penyesuaian diri pada diri

mereka terhadap lingkungan baru. Selain itu, diharapkan dapat mengikuti kegiatan-

kegiatan sosial yang diadakan di luar kampus, sehingga dapat memahami arti penting

dari penyesuaian diri dan dapat bertanggung jawab serta dapat menempatkan diri

sebagai mana mestinya di manapun mereka berada dan mampu mengembangkan

kepribadian pada dirinya secara optimal.

3. Bagi Peneliti selanjutnya.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih ada faktor lain di luar dukungan

sosial yang memengaruhi penyesuaian diri sebesar 26,21%. Diharapkan peneliti

selanjutnya dapat meneliti lebih lanjut penelitian ini dengan mengembangkan

variabel-variabel lain yang dapat digunakan, sehingga terungkap faktor-faktor lain

yang memengaruhi penyesuaian diri, seperti keadaan fisik, perkembangan dan

kematangan, keadaan psikologis, serta tingkat religiusitas dan kebudayaan. Selain

itu, diharapkan peneliti selanjutnya dalam menentukan skala yang akan digunakan

dapat membandingkan terlebih dahulu dengan skala-skala yang lainnya.

Page 28: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

19

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Edisi Revisi.

Jakarta: Rineka Cipta.

Atwater, E. (1983). Psychology of Adjustment : Personal Growth In A Changing World.

2nd

. Ed. New Jersey: Prentice-Hall.

Azwar, S. (1997). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baker, R. W., & Siryk, B. (1984). Measuring adjustment to college. Journal of

Counseling Psychology 31, 179-189.

Chandra, P. E. (2004). Trik Bisnis Menuju Sukses. Yogyakarta: Grafika Indah.

Gerungan, W. A. (1978). Psikologi Sosial. Bandung: PT.Al-Maarif.

Grayson, J.P., & Grayson, K. (2003). Research on retention and attrition. Does money

matter: Millennium Research Series, No. 6. Montreal: The Canada Millennium

Scholarship Foundation.

Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Rentang Kehidupan.

Jakarta : Erlangga.

Irene, L. (2013). Perbedaan Tingkat Kemandirian dan Penyesuaian Diri Mahasiswa

Perantauan Suku Batak Ditinjau Dari Jenis Kelamin. Jurnal Psikologi 1.

Kumalasari, F. (2012). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Penyesuaian Diri

Remaja Di Panti Asuhan. Jurnal Psikologi Muria Kudus 1, 27-30.

Kusumawati, Y. (2008). Hubungan Dukungan Sosial Dari Teman Terhadap

Penyesuaian Diri Pada Remaja Di Panti Asuhan Suko Mulyo Tegal. Skripsi

(tidak diterbitkan): Salatiga Fakultas Psikologi UKSW.

Maharani, O. P & Andayani, B. (2003). Hubungan Antara Dukungan Sosial Ayah

Dengan Penyesuaian Sosial Pada Remaja Laki-laki. Jurnal Psikologi

Universitas Gadjah Mada 1, 23-35.

Martin, W. E., Swartz-Kulstad, J. L., & Madson, M. (1999). Psychological factors that

predict the college adjustment of first-year undergraduate students: Implications

for college counselors. Journal of College Counseling 2 (2), 121-133.

Monks, F.J. dkk., (2002). Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai

Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Page 29: Hubungan antara Dukungan Sosial dari Teman dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10141/2/T1_802012030_Full... · masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

20

Morgans, K. A. (2002). The Social and Academic Adjustments of Students to College

Life . National Undergraduate Research Clearinghouse, 5. Available online at

http://www.webclearinghouse.net/ volume/ diakses 10 Februari 2016.

Ninox. (2003). “Siswa jadi Mahasiswa.” http: www.multiply.blongspot.com. (diakses

20 November 2015).

Puspita, N. (2014). Hubungan Antara Harga Diri Dengan Penyesuaian Diri Di

Perguruan Tinggi Pada Mahasiswa Baru Angkatan 2014 Fakultas Psikologi

UKSW. Skripsi (tidak diterbitkan): Salatiga Fakultas Psikologi UKSW.

Richey, M. H. & Richey, H.W. (1980). The significance of best-friend relationship in

adolescence. Psychology in the Schools 17, 536-540.

Runyon, R. P. & Haber, A. (1984). Psychology of Adjustment. Illinois: The Dorsey

Perss.

Schneider, A. A. (1964). Personal Adjusment & Mental Health. New York: Holf

Reachart Andwiston.

Santrock, J. W. (2002). Life Span Development. Dallas: Brown And Bench Mark Inc.

Sarafino, E. P. (2002). Health Psychology : Biopsychosocial Interaction. Toronto : John

Willey and Sons.

Semiun, Y. (2006). Kesehatan Mental 1. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Smet. B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT. Grasindo

Soplanit, M. E. (2008). Perbedaan Penyesuaian Diri Mahasiswa Baru Yang Tinggal

Diasrama Ditinjau Dari Jenis Kelamin Dan Daerah Asal. Skripsi (tidak

dilampirkan): Salatiga Fakultas Psikologi UKSW.

Sugiyono. (2012). Metodologi penelitian pendidikan: pendekatan kuantitatif, kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Wijaya, N. (2007). Hubungan Antara Keyakinan Diri Akademik Dengan Penyesuaian

Diri Siswa Tahun Pertama Sekolah Asrama SMA Pangudi Luhur Van Lith

Muntilan. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Willis, S & Sofyan F. (2005). Remaja dan Masalahnya. Bandung : CV. Alfabeta.