hubungan agama dan manusia

12
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama memberikan penjelasan bahwa manusia adalah mahluk yang memilki potensi untuk berahlak baik (takwa) atau buruk (fujur) potensi fujur akan senantiasa eksis dalam diri manusia karena terkait dengan aspek instink, naluriah, atau hawa nafsu, seperti naluri makan/minum, seks, berkuasa dan rasa aman. Apabila potentsi takwa seseorang lemah, karena tidak terkembangkan (melalui pendidikan), maka prilaku manusia dalam hidupnya tidak akan berbeda dengan hewan karena didominasi oleh potensi fujurnya yang bersifat instinktif atau implusif (seperti berjinah, membunuh, mencuri, minum-minuman keras, atau menggunakan narkoba dan main judi). Agar hawa nafsu itu terkendalikan (dalam arti pemenuhannya sesuai dengan ajaran agama), maka potensi takwa itu harus dikembangkan, yaitu melalui pendidikan agama dari sejak usia dini. Apabila nilai-nilai agama telah terinternalisasi dalam diri seseorang maka dia akan mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia yang bertakwa, yang salah satu karakteristiknya adalah mampu mengendalikan diri (self contor) dari pemuasan hawa nafsu yang tidak sesuai dengan ajaran agama. B. Rumusan Masalah Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah “Hubungan Manusia Dengan Agama”. Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada: 1. Pengertian Agama 2. Konsepsi Agama 3. Hubungan Agama Dan Manusia 4. Agama Sebagai Petunjuk Tata Sosial

Upload: afkarunia

Post on 18-Jul-2015

354 views

Category:

Art & Photos


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan agama dan manusia

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agama memberikan penjelasan bahwa manusia adalah mahluk yang

memilki potensi untuk berahlak baik (takwa) atau buruk (fujur) potensi fujur akan

senantiasa eksis dalam diri manusia karena terkait dengan aspek instink, naluriah,

atau hawa nafsu, seperti naluri makan/minum, seks, berkuasa dan rasa aman.

Apabila potentsi takwa seseorang lemah, karena tidak terkembangkan (melalui

pendidikan), maka prilaku manusia dalam hidupnya tidak akan berbeda dengan

hewan karena didominasi oleh potensi fujurnya yang bersifat instinktif atau

implusif (seperti berjinah, membunuh, mencuri, minum-minuman keras, atau

menggunakan narkoba dan main judi).

Agar hawa nafsu itu terkendalikan (dalam arti pemenuhannya sesuai dengan

ajaran agama), maka potensi takwa itu harus dikembangkan, yaitu melalui

pendidikan agama dari sejak usia dini. Apabila nilai-nilai agama telah

terinternalisasi dalam diri seseorang maka dia akan mampu mengembangkan

dirinya sebagai manusia yang bertakwa, yang salah satu karakteristiknya adalah

mampu mengendalikan diri (self contor) dari pemuasan hawa nafsu yang tidak

sesuai dengan ajaran agama.

B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah

ini adalah “Hubungan Manusia Dengan Agama”. Untuk memberikan kejelasan

makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini

masalahnya dibatasi pada:

1. Pengertian Agama

2. Konsepsi Agama

3. Hubungan Agama Dan Manusia

4. Agama Sebagai Petunjuk Tata Sosial

Page 2: Hubungan agama dan manusia

C. Manfaat

Adapun manfaat penulisan makalah adalah :

1. Dapat memberikan pengertian tentang pentinganya korelasi agama dengan

manusia.

2. Memberikan pemahaman kepada pembaca terhadap agamadan manusia.

3. Makalah ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam pembuatan makalah

berikutnya.

D. Tujuan

Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian,

yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini

adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama.

Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian agama

2. Untuk mengetahui Konsepsi agama

3. Untuk mengetahui Hubungan agama dengan manusia

4. Untuk mengetahui bahwa agama adalah pedoman tata sosial manusia

Page 3: Hubungan agama dan manusia

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Agama

Agama menurut bahasa sangsakerta, agama berarti tidak kacau (a = tidak

gama = kacau) dengan kata lain, agama merupakan tuntunan hidup yang dapat

membebaskan manusia dari kekacauan. Didunia barat terdapat suatu istilah umum

untuk pengertian agama ini, yaitu : religi, religie, religion, yang berarti melakukan

suatu perbuatan dengan penuh penderitaan atau mati-matian, perbuatan ini berupa

usaha atau sejenis peribadatan yang dilakukan berulang-ulang. Istilah lain bagi

agama ini yang berasal dari bahasa arab, yaitu addiin yang berarti : hukum,

perhitungan, kerajaan, kekuasaan, tuntutan, keputusan, dan pembalasan.

Kesemuanya itu memberikan gambaran bahwa “addiin” merupakan

pengabdian dan penyerahan, mutlak dari seorang hamba kepada Tuhan

penciptanya dengan upacara dan tingkah laku tertentu, sebagai manifestasi

ketaatan tersebut (Moh. Syafaat, 1965). Dari sudut sosiologi, Emile Durkheim

(Ali Syari’ati, 1985 : 81) mengartikan agama sebagai suatu kumpulan keayakinan

warisan nenek moyang dan perasaan-perasaan pribadi, suatu peniruan terhadap

modus-modus, ritual-ritual, aturan-aturan, konvensi-konvensi dan praktek-praktek

secara sosial telah mantap selama genarasi demi generasi. Sedangkan menurut M.

Natsir agama merupakan suatu kepercayaan dan cara hidup yang mengandung

faktor-faktor antara lain :

a. Percaya kepada Tuhan sebagai sumber dari segala hukum dan nilai-nilai

hidup.

b. Percaya kepada wahyu Tuhan yang disampaikan kepada rosulnya.

c. Percaya dengan adanya hubungan antara Tuhan dengan manusia.

d. Percaya dengan hubungan ini dapat mempengaruhi hidupnya sehari-hari.

e. Percaya bahwa dengan matinya seseorang, hidup rohnya tidak berakhir.

f. dengan ibadat sebagai cara mengadakan hubungan dengan Tuhan.

g. Percaya kepada keridhoan Tuhan sebagai tujuan hidup di dunia ini.

Page 4: Hubungan agama dan manusia

Agama/ad-Din menurut Islam. Agama atau bahasa arabnya ad-Din berasal

dari asal kata da ya na. Dalam kamus arab traditioanal ia memberikan banyak arti,

dari berbagai makna dayana ada 4 pengertian yang mempunyai hubung kait

dengan agama menurut persepsi Islam:

1. Dain/ qardh bermakna hutang. Dalam hal ini ia berkaitan rapat dengan

kewujudan manusia yang merupakan suatu hutang yang perlu dibayar(lihat

surah al-Baqarah:245), manusia yang berasal dari tiada kemudian dicipta dan

dihidupkan lalu diberi berbagai nikmat yang tak terhingga (wain tauddu).

Sebagai peminjam kita sebenarnya tidak memiliki apa-apa, akan tetapi

Pemilik sebenar adalah Allah S.W.T manusia hanyalah diamanahkan untuk

dipergunakan dalam ibadah. Oleh kerana tidak memiliki apa-apa, manusia

tidak dapat membayar hutangnya maka satu-satunya jalan untuk membalas

budi adalah dengan beribadah, dan menjadi hamba Allah yang mana adalah

tujuan daripada penciptaan manusia(al-Dhariyat:56).

2. Maddana juga berasal dari kata dana, dari kata ini lahirlah istilah madinah dan

madani, maddana yang bermakna membangun dan bertamaddun, oleh itu

madinah dan madani hanya boleh digunakan untuk masyarakat yang beragama

dan bukan sekular. Dari pengertian ini juga kita lihat ianya berhubung kait

dengan konsep khilafah dimana manusia telah diamanahkan oleh Allah

sebagai khalifahNya di muka bumi untuk memakmurkan bumi dan

membangun tamadun yang sesuai dengan keinginan Allah(al-Qasas:5, al-

Nur:55).

3. Perkataan dana juga mempunyai arti kerajaan (judicious power). Konsep ini

sangat berkaitan dengan tauhid uluhiyyah yang merupakan perkara paling

penting dalam aqidah Muslim. Seseorang itu tidak diterima imannya dengan

hanya percaya kepada Allah sebagai Rabb akan tetapi ia hendaklah iman

kepada Allah sebagai Ilah. Ini bermakna Allah adalah satu-satunya tuhan yang

disembah, ditaati, dialah penguasa dan Raja. Tauhid uluhiyyah ini yang

membezakan musyrikin dengan mu’minin. Dari sinilah lahirnya Istilah al-

Page 5: Hubungan agama dan manusia

hakimiyyah dimana seoarang muslim harus menerima Syari’at Allah dan tidak

boleh tunduk kepada undang-undang buatan manusia. Kerana Allah Yang

maha bijaksana dan maha mengetahui telah menetapkan hukum syari’ah yang

sesuai untuk manusia untuk ditegakkan dan dipatuhi(Yusuf:40,al-Nisa’:65).

4. Pengertian yang lain ialah kecendrungan (inclination). Sudah menjadi fitrah

manusia diciptakan mempunyai kecendrungan untuk percaya kepada perkara

yang supernatural, percaya adanya tuhan yang mengatur alam semesta dan

kuasa ghaib disebalik apa yang dicerna oleh indera manusia. Inilah yang

dinamakan dienul fitrah (al-Zukhruf:9, al-Rum:30) Islam adalah agama yang

sesuai dengan fitrah manusia dan seorang bayi itu lahir sebagai seorang

Muslim.

Dari beberapa definisi / maksud ad-Din menurut Islam seperti yang telah

diterangkan diatas, maka jelaslah agama menurut sudut pandangan Islam sangat

berbeza dengan persepsi Barat, agama dalam Islam adalah cara hidup, cara

berfikir, berideologi, dan bertindak. Agama meliputi sistem-sistem politik,

ekonomi, sosial, undang-undang dan ketata-negaraan. Agama berperan dalam

membentuk pribadi insan kamil disamping juga membentuk masyarakat yang

ideal, agama menitik beratkan pembentukan moral dan spiritual sesebuah

masyarakat tetapi tidak lupa juga membangun tamadun dan membina empayar

yang kukuh dan berwibawa dimata dunia. Inilah yang dinamakan agama menurut

Islam, jadi apa yang dianggap agama oleh barat adalah bukan agama(tidak

lengkap) menurut Islam, ataupun Islam bukan hanya sekadar agama dalam

pengertian Barat yang sempit.

Islam berasal dari kata as la ma yang dari segi bahasa bermakna berserah

diri. Ini tidak berarti setiap orang yang berserah diri dan percaya adanya tuhan

termasuk dalam Islam, oleh kerana berserah diri sahaja tidak cukup untuk masuk

Islam. Al-Qur’an menerangkan bahwa ada dua jenis berserah diri/tunduk (ali

Imran:83): (a). seluruh ciptaan Allah tunduk kepada hukum Allah dengan

terpaksa. (b) Ada juga yang berserah diri dengan keinginan sendiri (tau’an)

Page 6: Hubungan agama dan manusia

mereka adalah orang mukmin(al-An’am:162,163). Agama selain islam tidak

diterima oleh Allah (Ali Imran:19,85)

Keislaman seseorang itu bergantung kepada kefahamannya terhadap

kalimah Lailaha illallah Muhammadarrasulullah, Lailaha illallah merumuskan

konsep tauhid uluhiyyah yang mana orang musyrikin terkeluar daripada Islam,

demikian juga orang yang menuhankan hawa nafsu dan tidak mahu tunduk kepada

hukum Allah. Adapun dengan kalimah Muhammadarrasulullah terkeluarlah

orang-orang yang tidak mengakui Muhammad sebagai nabi dan Rasul, tunduk dan

Iman kepada Allah tidak diterima apabila mengingkari Nabi . Sunnah yang

dibawanya adalah wajib dipegang , ibadah seorang Muslim tidak diterima apabila

sesuatu itu tidak disyari’atkan dan disunnahkan. Sementara agama islam dapat

diartikan sebagai wahyu Allah yang diturunkan melalui para Rosul-Nya sebagai

pedoman hidup manusia di dunia yang berisi Peraturan perintah dan larangan agar

manusia memperoleh kebahagaian di dunia ini dan di akhirat kelak. Agama Islam

adalah agama yang sebenar dan akan kekal menjadi agama yang sebenar-

benarnya.

B. Konsepsi Agama

Dalam Al-Qur’an Surat Al-Bakoroh 208, Allah berfirman :

ين ب كم عد وم ه ل يطن ان ش عوا خطوت ال ب ت ة والت اف لم ك س ى ال لوا ف نواادخ ن ام دي ها ال اي ي

Artinya : Hai orang-orang yang beriman masuklah kamu kedalam islam secara

utuh, keseluruhan (jangan sebagian-sebagaian) dan jangan kamu mengikuti

langkah setan, sesunggungnya setan itu musuh yang nyata bagimu. Kekaffahan

beragama itu telah di contohkan oleh Rosulullah sebagai uswah hasanah bagi

umat islam dalam berbagai aktifitas kehidupannya, dari mulai masalah-masalah

sederhana (seperti adab masuk WC) samapi kepada masalah-masalah komplek

(mengurus Negara).

Beliau telah menampilkan wujud islam itu dalam sikap dan prilakunya

dimanapun dan kapanpun beliu adalah orang yang paling utama dan sempurna

Page 7: Hubungan agama dan manusia

dalam mengamalkan ibadah mahdlah (habluminallah) dan ghair mahdlah

(hablumminanas). Meskipun beliau sudah mendapat jaminan maghfiroh (ampunan

dari dosa-dosa) dan masuk surga, tetapi justru beliau semakin meningkatkan amal

ibadahnya yang wajib dan sunah seperti shalat tahajud, zdikir, dan beristigfar.

Begitupun dalam berinteraksi sosial dengan sesama manusia beliu menampilkan

sosok pribadi yang sangat agung dan mulia.

Kita sebagai umat islam belum semuanya beruswah kepada Rasulullah

secara sungguh-sungguh, karena mungkin kekurang pahaman kita akan nilai-nilai

islam atau karena sudah terkontaminasi oleh nilai, pendapat, atau idiologi lain

yang bersebrangan dengan nilai-nilai islam itu sendiri yang di contohkan oleh

Rasulullah SAW. Diantara umat islam masih banyak yang menampilkan sikap

dan prilakunya yang tidak selaras, sesuai dengan nila-nilai islam sebagai agama

yang dianutnya. Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemukan kejadian atau

peristiwa baik yang kita lihat sendiri atau melalui media masa mengenai contoh-

contoh ketidak konsistenan (tidak istikomah) orang islam dalam mempedomani

islam sebagai agamanya.

C. Hubungan Agama Dan Manusia

Kondisi umat islam dewasa ini semakin diperparah dengan merebaknya

fenomena kehidupan yang dapat menumbuhkembangkan sikap dan prilaku yang a

moral atau degradasi nilai-nilai keimanannya. Fenomena yang cukup berpengaruh

itu adalah :

1. Tayangan media televisi tentang cerita yang bersifat tahayul atau

kemusrikan, dan film-film yang berbau porno.

2. Majalah atau tabloid yang covernya menampilkan para model yang

mengubar aurat.

3. Krisis ketauladanan dari para pemimpin, karena tidak sedikit dari mereka

itu justru berprilaku yang menyimpang dari nilai-nilai agama.

Page 8: Hubungan agama dan manusia

4. Krisis silaturahmi antara umat islam, mereka masih cenderung

mengedepankan kepentingan kelompoknya (partai atau organisasi)

masing-masing.

Sosok pribadi orang islam seperti di atas sudah barang tentu tidak

menguntungkan bagi umat itu sendiri, terutama bagi kemulaian agama islam

sebagai agama yang mulia dan tidak ada yang lebih mulia di atasnya. Kondisi

umat islam seperti inilah yang akan menghambat kenajuan umat islam dan bahkan

dapat memporakporandakan ikatan ukuwah umat islam itu sendiri. Agar umat

islam bisa bangkit menjadi umat yang mampu menwujudkan misi “Rahmatan

lil’alamin” maka seyogyanya mereka memiliki pemahaman secara utuh (Khafah)

tentang islam itu sendiri umat islam tidak hanya memiliki kekuatan dalam bidang

imtaq (iman dan takwa) tetapi juga dalam bidang iptek (ilmu dan teknologi).

Mereka diharapkan mampu mengintegrasikan antara pengamalan ibadah

ritual dengan makna esensial ibadah itu sendiri yang dimanifestasikan dalam

kehidupan sehari-hari, seperti : pengendalian diri, sabar, amanah, jujur, sikap

altruis, sikap toleran dan saling menghormatai tidak suka menyakiti atau

menghujat orang lain. Dapat juga dikatakan bahwa umat islam harus mampu

menyatu padukan antara mila-nilai ibadah mahdlah (hablumminalaah) dengan

ibadag ghair mahdlah (hamlumminanas) dalam rangka membangun “Baldatun

thaibatun warabun ghafur” Negara yang subur makmur dan penuh pengampunan

Allah SWT.

Agama sangat penting dalam kehidupan manusia antara lain karena agama

merupakan : a. sumber moral, b. petunjuk kebenaran, c. sumber informasi tentang

masalah metafisika, dan d. bimbingan rohani bagi manusia, baik di kala suka

maupun duka.

a. Agama Sumber moral

Dapat disimpulkan, bahwa pentingnya agama dalam kehidupan disebabkan oleh

sangat diperlukannya moral oleh manusia, padahal moral bersumber dari agama.

Page 9: Hubungan agama dan manusia

Agama menjadi sumber moral, karena agama mengajarkan iman kepada Tuhan

dan kehidupan akhirat, serta karena adanya perintah dan larangan dalam agama.

b. Agama Petunjuk Kebenaran

Sekarang bagaimana manusia mesti mencapai kebenaran? Sebagai jawaban atas

pertanyaan ini Allah SWT telah mengutus para Nabi dan Rasul di berbagai masa

dan tempat, sejak Nabi pertama yaitu Adam sampai dengan Nabi terakhir yaitu

Nabi Muhammad SAW. Para nabi dan Rasul ini diberi wahyu atau agama untuk

disampaikan kepada manusia. Wahyu atau agama inilah agama Islam, dan ini pula

sesungguhnya kebenaran yang dicari-cari oleh manusia sejak dulu kala, yaitu

kebenaran yang mutlak dan universal. Dapat disimpulkan, bahwa agama sangat

penting dalam kehidupan karena kebenaran yang gagal dicari-carioleh manusia

sejak dulu kala dengan ilmu dan filsafatnya, ternyata apa yang dicarinya itu

terdapat dalam agama. Agama adalah petunjuk kebenaran. Bahkan agama itulah

kebenaran, yaitu kebenaran yang mutlak dan universal.

c. Agama Sumber Informasi Metafisika

Sesungguhnya persoalan metafisika sudah masuk wilayah agama tau iman, dan

hanya Allah saja yang mengetahuinya. Dan Allah Yang Maha Mengetahui perkara

yang gaib ini dalam batas-batas yang dianggap perlu telah menerangkan perkara

yang gaib tersebut melalui wahyu atau agama-Nya. Dengan demikian agama

adalah sumber infromasi tentang metafisika, dan karena itu pula hanya dengan

agama manusia dapat mengetahui persoalan metafisika. Dengan agamalah dapat

diketahui hal-hal yang berkaitan dengan alam barzah, alam akhirat, surga dan

neraka, Tuhan dan sifat-sifat-Nya, dan hal-hal gaib lainnya. Dapat disimpulkan

bahwa agama sangat penting bagi manusia (dan karena itu sangat dibutuhkan),

karena manusia dengan akal, dengan ilmu atau filsafatnya tidak sanggup

menyingkap rahasia metafisika. Hal itu hanya dapat diketahui dengan agama,

sebab agama adalah sumber informasi tentang metafisika.

d. Agama pembimbing rohani bagi manusia

Dengan sabdanya ini Nabi mengajarkan, hendaknya orang beriman bersyukur

kepada Allah pada waktu memperoleh sesuatu yang menggembirakan dan tabah

Page 10: Hubungan agama dan manusia

atau sabar pada waktu ditimpa sesuatu yang menyedihkan. Bersyukur di kala

sukadan sabar di kala duka inilah sikap mental yang hendaknya selalu dimiliki

oleh orang beriman. Dengan begitu hidup orang beriman selalu stabil, tidak ada

goncangan-goncangan, bahkan tenteram dan bahagia, inilah hal yang

menakjubkan dari orang beriman seperti yang dikatakan oleh Nabi. Keadaan

hidup seluruhnya serba baik.Bagaiman tidak serba baik, kalau di kala suka orang

beriman itu bersyukur, padahal “ Jika engkau bersyukur akan Aku tambahi” , kata

Allah sendiri berjanji (Ibrahim ayat 7). Sebaliknya, orang beriman tabah atau

sabar di kala duka, padahal dengan tabah di kala duka ia memperoleh berbagai

keutamaan, seperti pengampunan dari dosa-dosanya(H.R Bukhari dan Muslim),

atau bahkan mendapat surga (H.R Bukhari), dan sebagainya. Bahkan ada pula

keuntungan lain sebagai akibat dari kepatuhan menjalankan agama, seperti yang

dikatakan oleh seorang psikiater, Dr. A.A. Brill, “Setiap orang yang betul-betul

menjalankan agama, tidak bisa terkena penyakit syaraf. Yaitu penyakit karena

gelisah risau yang terus-menerus.

D. Agama Sebagai Petunjuk Tata Sosial

Rosulullah SAW bersabda : “Innamaa bu’itstu liutammima akhlaaq”

Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak. Yang bertanggung

jawab terhadap pendidikan akhlak adalah orang tua, guru, ustad, kiai, dan para

pemimpin masyarakat. Pendidikan akhlak ini sangat penting karena menyangkut

sikap dan prilaku yang musti di tampilkan oleh seorang muslim dalam kehidupan

sehari-hari baik personal maupun sosial (keluarga, sekolah, kantor, dan

masyarakat yang lebih luas). Akhlak yang terpuji sangat penting dimiliki oleh

setiap muslim (masyarakat sebab maju mumdurnya suatu bangsa atau Negara

amat tergantung kepada akhlak tersebut. Untuk mencapai maksud tersebut maka

perlu adanya kerja sama yang sinerji dari berbagai pihak dalam

menumbuhkembangkan akhlak mulya dan menghancur leburkan faktor-faktor

penyebab maraknya akhlak yang buruk.

Page 11: Hubungan agama dan manusia

Kami di sini tidak mampu mengisyaratkan berbagai pemikiran klasik.

Tetapi, kami akan menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan pemikiran

klasik menurut pendapat kami. Pada masa datangnya budaya Islam, turunnya

kitab-kitab suci dan diutusnya para Rasul yang mengantarkan manusia menuju

jalan kesempurnaan. Hal ini sangatlah jelas, bahwa agama adalah petunjuk Tuhan

Yang Penyayang dan Pemberi Hidayat kepada manusia hingga menyampaikan

manusia pada kesempurnaan yang diinginkan. Tujuan agama adalah memberikan

petunjuk pada manusia, sehingga dengan kekuatan petunjuk agama akan

menyampaikannya menuju ke-haribaan Ilahi. Jika demikian, maka agama adalah

perantara dalam membantu tugas manusia untuk merealisasikan tujuan mulianya.

Dengan dasar ini, tidaklah mungkin digambarkan bahwa bagaimana mungkin

ketika agama muncul manusia menjadikan tebusan dan pengorbanan pada dirinya.

Jika seandainya manusia tidak berpegang pada prinsip agama, tidak menjadikan

kesempurnaan kekuatan ruh agama. Maka tidak akan menyampaikannya ke tujuan

agama. Jika manusia tanpa memperdulikan petunjuk agama dan agama hanya

sebagai identitas lahirnya akan menjerumuskannya ke jurang kehancuran, dan

yang pantas di sebut atheis.

Dalam pandangan Islam yang murni, agama sebagai jalan kebenaran dan

keselamatan. Agama sebagai jalan menyampaikan pada tujuan dan kesempurnaan

realitas wujud yang paling tinggi. Agama sebagai rantai dan penyambung antara

Alam Malaikat dan Alam Malakut. Agama datang, hingga menjadikan manusia

yang berasal dari kedalaman tanah menuju ke singgasana langit. Agama sebagai

pengobat rasa takut kita. Agama sebagai pelindung terhadap berbagai kesulitan

yang mendasar dari alam natural. Agama adalah bagian penting dari kehidupan

manusia. Agama yang merubah ketakutan akan mati pada manusia menjadikannya

sebagai sebuah harapan kehidupan yang abadi.

Page 12: Hubungan agama dan manusia

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Agama menurut bahasa sangsakerta, agama berarti tidak kacau (a = tidak gama =

kacau) dengan kata lain, agama merupakan tuntunan hidup yang dapat

membebaskan manusia dari kekacauan. Kita sebagai umat islam belum semuanya

beruswah kepada Rasulullah secara sungguh-sungguh, karena mungkin kekurang

pahaman kita akan nilai-nilai islam atau karena sudah terkontaminasi oleh nilai,

pendapat, atau idiologi lain yang bersebrangan dengan nilai-nilai islam itu sendiri

yang di contohkan oleh Rasulullah SAW. Agar umat islam bisa bangkit menjadi

umat yang mampu menwujudkan misi “Rahmatan lil’alamin” maka seyogyanya

mereka memiliki pemahaman secara utuh (Khafah) tentang islam itu sendiri umat

islam tidak hanya memiliki kekuatan dalam bidang imtaq (iman dan takwa) tetapi

juga dalam bidang iptek (ilmu dan teknologi). Pendidikan akhlak ini sangat

penting karena menyangkut sikap dan prilaku yang musti di tampilkan oleh

seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari baik personal maupun sosial

(keluarga, sekolah, kantor, dan masyarakat yang lebih luas). Akhlak yang terpuji

sangat penting dimiliki oleh setiap muslim (masyarakat sebab maju mumdurnya

suatu bangsa atau Negara amat tergantung kepada akhlak tersebut.