huang ho

18
Peradaban Lembah Sungai Kuning, peradaban sendiri bermakna masa dimana kebudayaan tengah dalam masa gemilang dalam waktu yang lama maka peradaban lembah sungai kuning sendiri adalah peradaban bangsa Cina yang muncul di lembah Sungai Kuning (Hwang Ho atau yang sekarang disebut Huang He). Sungai Hwang Ho disebut sebagai Sungai Kuning karena membawa lumpur kuning sepanjang alirannya. Sungai ini bersumber dari Pegunungan Kwen-Lun di Tibet dan mengalir melalui daerah Pegunungan Cina Utara hingga membentuk dataran rendah dan bermuara di Teluk Tsii-Li , Laut Kuning . Pada daerah lembah sungai yang subur inilah kebudayaan bangsa Cina berawal. Dalam sejarah, daerah tersebut menyulitkan masyarakat Tiongkok kuno untuk melaksanakan aktivitas hidupnya karena terjadinya pembekuan es di musim dingin dan ketika es mulai mencair akan terjadi banjir serta air bah . Berbagai kesulitan dan tantangan tersebut mendorong bangsa Cina untuk berpikir dan mengatasinya dengan pembangunan tanggul raksasa di sepanjang sungai tersebut. Pertanian Pada bagian hilir dari Sungai Kuning, terdapat dataran rendah Cina yang subur dan merupakan pusat kehidupan bangsa Cina. [2] Masyarakat Cina umumnya bercocok tanam gandum , padi , teh , jagung , dan kedelai . [2] Kegiatan pertanian Cina Kuno memang sudah dikenal sejak zaman Neolitikum (± 5000 SM) dan tanaman pangan utama yang ditanam adalah padi . [2] Pada zaman perunggu , prioritas pokok dalam pertanian rakyat Cina adalah padi, teh , kacang kedelai , dan rami . [2] Kegiatan pertanian mengalami kemajuan pesat dalam pemerintahan Dinasti Qin (221-206 SM). [2] Di masa itu, masyarakat Tionghoa telah menerapkan sistem pertanian yang intensif dengan penggunaan pupuk , irigasi yang baik, dan perluasan lahan gandum . [2] Filsafat

Upload: karin

Post on 11-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

just our homework, hope can help you guys

TRANSCRIPT

Page 1: huang ho

Peradaban Lembah Sungai Kuning, peradaban sendiri bermakna masa dimana kebudayaan tengah dalam masa gemilang dalam waktu yang lama maka peradaban lembah sungai kuning sendiri adalah peradaban bangsa Cina yang muncul di lembah Sungai Kuning (Hwang Ho atau yang sekarang disebut Huang He). Sungai Hwang Ho disebut sebagai Sungai Kuning karena membawa lumpur kuning sepanjang alirannya.

Sungai ini bersumber dari Pegunungan Kwen-Lun di Tibet dan mengalir melalui daerah Pegunungan Cina Utara hingga membentuk dataran rendah dan bermuara di Teluk Tsii-Li, Laut Kuning. Pada daerah lembah sungai yang subur inilah kebudayaan bangsa Cina berawal. Dalam sejarah, daerah tersebut menyulitkan masyarakat Tiongkok kuno untuk melaksanakan aktivitas hidupnya karena terjadinya pembekuan es di musim dingin dan ketika es mulai mencair akan terjadi banjir serta air bah. Berbagai kesulitan dan tantangan tersebut mendorong bangsa Cina untuk berpikir dan mengatasinya dengan pembangunan tanggul raksasa di sepanjang sungai tersebut.

Pertanian

Pada bagian hilir dari Sungai Kuning, terdapat dataran rendah Cina yang subur dan merupakan pusat kehidupan bangsa Cina.[2] Masyarakat Cina umumnya bercocok tanam gandum, padi, teh, jagung, dan kedelai.[2] Kegiatan pertanian Cina Kuno memang sudah dikenal sejak zaman Neolitikum (± 5000 SM) dan tanaman pangan utama yang ditanam adalah padi.[2] Pada zaman perunggu, prioritas pokok dalam pertanian rakyat Cina adalah padi, teh, kacang kedelai, dan rami.[2] Kegiatan pertanian mengalami kemajuan pesat dalam pemerintahan Dinasti Qin (221-206 SM).[2] Di masa itu, masyarakat Tionghoa telah menerapkan sistem pertanian yang intensif dengan penggunaan pupuk, irigasi yang baik, dan perluasan lahan gandum.[2]

Filsafat

Kong Hu Cu.

Page 2: huang ho

Pada masa pemerintahan Dinasti Chou, filsafat Cina berkembang dengan pesat karena lahirnya tiga ahli filsafat Cina, yaitu Lao Zi, Kong Fu Zi (Kong Hu Cu), dan Mengzi [3] . Lao Zi menuliskan ajarannya dalam buku berjudul Tao Te Ching[3]. Dia menjunjung tinggi semangat keadilan dan kesejahteraan yang kekal dan abadi yang dinamakan Tao[3]. Ajaran Lao Zi disebut Taoisme dan mengajarkan manusia untuk menerima nasib[3]. Ajaran Kong Fu Zi juga berdasarkan pada Taoisme [3] . Menurut Kong Fu Zi, Tao adalah kekuatan yang mengatur alam semesta ini hingga tercapai keselarasan[3]. Penganut ajaran Taoisme meyakini bahwa bencana yang terjadi di muka bumi merupakan akibat dari ketidakpatuhan manusia pada aturan Tao[3]. Ajaran Kong Fu Zi yang mencakup bidang pemerintahan dan keluarga telah memberikan pengaruh yang begitu besar bagi masyarakat Tionghoa karena memengaruhi cara berpikir dan sikap hidup sebagian besar bangsa Cina[3]. Menurut Kong Fu Zi, masyarakat terdiri dari keluarga dan dalam keluarga seorang bapak merupakan pusatnya[3]. Oleh karena itu raja harus memerintah dengan baik dan bijaksana serta rakyat harus hormat dan taat pada raja seperti hubungan bapak dan anak yang seharusnya[3]. Lain halnya dengan Kong Fu Zi, Meng Zi yang merupakan murid Kong Fu Zi mengajarkan pengetahuan kepada rakyat jelata dan menurut ajarannya, rakyatlah yang terpenting dalam suatu negara [3] .

Kebudayaan

Tembok Besar Cina, salah satu hasil kebudayaan Sungai Kuning.

Masyarakat Tiongkok kuno telah mengenal tulisan sejak 1500 SM yang ditulis pada kulit penyu atau bambu [4] . Pada awalnya huruf Cina yang dibuat sangat sederhana, yaitu satu lambang untuk satu pengertian. Pada masa pemerintahan Dinasti Han, seni sastra Cina kuno berkembang pesat seiring dengan ditemukannya kertas.[4] Ajaran Lao Zi, Kong Fu Zi, dan Meng Zi banyak dibukukan baik oleh filsuf itu sendiri maupun para pengikutnya.[3] Pada masa pemerintahan Dinasti Tang, hidup dua orang pujangga terkemuka yang banyak menulis puisi kuno, yaitu Li Tai Po dan Tu Fu.[4] Selain berupa sastra, kebudayaan Cina yang muncul dan berkembang di lembah Sungai Kuning adalah seni lukis, keramik, kuil, dan istana.[4] Perkembangan seni lukis terlihat dari banyaknya lukisan hasil karya tokoh ternama yang menghiasi istana dan kuil.[5] Lukisan yang dipajang umumnya berupa lukisan alam semesta, lukisan dewa-dewa, dan lukisan raja yang pernah memerintah.[5] Keramik Cina merupakan hasil kebudayaan rakyat yang bernilai sangat tinggi dan menjadi salah satu komoditi perdagangan saat itu.[4] Rakyar Cina menganggap bahwa kaisar atau raja merupakan penjelmaan dewa sehingga istana untuk sang raja dibangun dengan indah dan megah.[5] Hasil kebudayaan Cina yang sangat terkenal hingga saat ini adalah Tembok Besar Cina yang dibangun pada masa Dinasti Qin untuk menangkal serangan dari musuh di bagian utara Cina.[6] Kaisar Qin Shi Huang menghubungkan dinding-dinding pertahanan yang telah dibangun tersebut menjadi tembok raksasa dengan sepanjang 7000 km.[6]

Page 3: huang ho

Kepercayaan

Sebelum ajaran Kong Fu Zi dan Meng Zi, bangsa Cina menganut kepercayaan kepada dewa-dewa yang dianggap memiliki kekuatan alam.[4] Dewa-dewa yang menerima pemujaan tertinggi dari mereka adalah Feng-Pa (dewa angin), Lei-Shih (dewan angin taufan yang digambarkan sebagai naga besar), T'sai-Shan (dewa penguasa bukit suci), dan Ho-Po.[4] Menurut kepercayaan Tiongkok kuno, dunia digambarkan sebagai sebuah segi empat yang di bagian atasnya ditutupi oleh 9 lapisan langit.[4] Di tengah-tengah dunia itulah terletak daerah yang didiami bangsa Cina yang disebut T'ien-hsia. Daerah di luar T'ien-hsia dianggap sebagai daerah kosong tempat tinggal para hantu dan Dewi Pa (penguasa musim semi).[4]

Pemerintahan

Kaisar Qin Shi Huang dari Dinasti Qin.

Kaisar Han Wudi dari Dinasti Han.

Dalam kehidupan kenegaraan Tiongkok kuno, ada dua macam sistem pemerintahan yang dianut yaitu feodal dan unitaris.[7] Dalam sistem pemerintahan feodal, kaisar tidak menangani langsung urusan kenegaraan karena kedudukan kaisar bersifat sakral.[7] Kaisar dianggap sebagai utusan atau anak dewa langit sehingga tidak pantas mengurusi politik praktis.[7]. Sedangkan pada sistem pemerintahan unitaris, kaisar berkuasa mutlak dalam pemerintahan sehingga kaisar berhak campur tangan dalam semua politik praktis.[7] Sejarah mencatat

Page 4: huang ho

terdapat banyak dinasti yang membangun Cina menjadi bangsa besar, di anataranya adalah Dinasti Shang, Dinasti Chou, Dinasti Qin, Dinasti Han, dan Dinasti Tang.[7] Dinasti Shang (Hsia) merupakan dinasti tertua di Tiongkok walaupun tidak banyak peninggalan tertulis mengenai dinasti ini.[7] Berdasarkan cerita rakyat Tiongkok kuno, pada masa ini telah berkembang sistem kepercayaan terhadap Dewa Shang-Ti.[7] Dinasti Chou adalah dinasti ketiga di Tiongkok dan pada masa ini diterapkan prinsip feodalisme dengan pembagian kekuasaan pemerintahan[8] Pemerintah pusat yang dipimpin kaisar dibagi menjadi daerah-daerah pemerintahan yang dipimpin oleh raja bawahan[8] Pada masa pemerintahan Dinasti Qin, sistem tersebut berubah karena Raja Cheng yang bergelar Qin Shi Huang membentuk Cina menjadi negara kesatuan yang hanya diperintah oleh satu orang pemimpin.[8] Dalam pemerintahan Qin Shi Huang, dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan Cina berkembang.[8] Sayangnya saat dia meninggal terjadi kekacauan karena perebutan kekuasan yang pada akhirnya berhasil diatasi oleh Liu-Pa.[5] Liu-Pa mendirikan Dinasti Han yang mencapai kejayaannya pada masa pemerintahan Han Wudi.[5] Salah satu dinasti yang terpenting dalam sejarah Tiongkok adalah Dinasti Tang karena Cina berhasil memperluas wilayah kekuasaannya, mencapai kejayaan dengan kehidupan masyarakat yang makmur dan sejahterah, serta berkembangan kesenian dan kebudayaan Tiongkok kuno.[5].

Ilmu pengetahuan dan teknologi

Masyarakat Tiongkok kuno memiliki banyak ahli astronomi (ilmu perbintangan) yang dapat membantu masyarakat dalam pembuatan sistem penanggalan [4] . Berkembangan ilmu astronomi merupakan dasar dari berbagai aktivitas kehidupan bangsa Cina karena sistem pertanian, pelayaran, dan usaha lainnya memerlukan informasi tentang pergantian dan perputaran musim.[4] Perkembangan teknologi masyarakat Tiongkok kuno terlihat dari pembuatan barang-barang perdagangan seperti barang tambang dan hasil olahannya berupa perabot rumah tangga, senjata, perhiasan, dan alat pertanian.[4] Cina kaya akan barang tambang seperti batu bara, besi, timah, emas, wolfram, dan tembaga.[4]

BAB IPENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG

Sungai Kuning atau Hwang-Ho bersumber di daerah pegunungan Kwen-Lun di Tibet. Setelah melalui daerah pengunungan Cina Utara, sungai panjang yang membawa lumpur kuning itu membentuk dataran rendah Cina dan bermuara di Teluk Tsii-Li di Laut Kuning. Sedang di dataran tinggi sebelah selatan mengalir Sungai Yang Tse Kiang yang berhulu di Pegunungan Kwen-Lun (Tibet) dan bermuara di Laut Cina Timur. Negeri Cina terletak di Asia Bagian Timur. Di sebelah barat dan utaranya berbatasan dengan daerah Siberia dan Mogolia (Gurun Gobi).

Page 5: huang ho

Hal yang paling menonjol dari peradaban ini adalah lahirnya system pemerintahan berdinasti dan beberapa kemajuan di berbagai bidang misalnya pertanian, teknologi, ilmu pengetahuan dan kepercayaan.

Sungai kuning juga termaksud dalam daerah yang sering mengalami berbagai macam musibah.

B.     TUJUAN PENULISAN

Supaya dapat mengetahui kebudayaan dari sungai hoangho dan yang tse dan tau pengaruhnya terhadap kehidupan serta berusaha meneladani apa-apa yang baik dalam peradaban kuno di Cina ini.

C.     RUMUSAN MASALAH

1.      Dimana letak Huang ho?2.      Apa saja peninggalan kebudayaannya?3.   Cara melestarikannya

BAB IIPEMBAHASAN

A      Letak geografis sungai Kuning(Huang-Ho)

Sungai Kuning atau Hwang-Ho  yang sekarang disebut Huang He bersumber di daerah pegunungan Kwen-Lun di Tibet. Setelah melalui daerah pengunungan Cina Utara,  Sungai Hwang Ho disebut sebagai Sungai Kuning karena membawa lumpur kuning sepanjang alirannya, sungai panjang yang membawa lumpur kuning itu membentuk dataran rendah Cina dan bermuara di Teluk Tsii-Li di Laut Kuning. Sedang di dataran tinggi sebelah selatan mengalir Sungai Yang Tse Kiang yang berhulu di Pegunungan Kwen-Lun (Tibet) dan bermuara di Laut Cina Timur. Negeri Cina terletak di Asia Bagian Timur. Di sebelah barat dan utaranya berbatasan dengan daerah Siberia dan Mogolia (Gurun Gobi).

Pada daerah lembah sungai yang subur inilah kebudayaan bangsa Cina berawal.  Dalam sejarah, daerah tersebut menyulitkan masyarakat Cina kuno untuk melaksanakan aktivitas hidupnya karena terjadinya pembekuan es di musim

Page 6: huang ho

dingin dan ketika es mulai mencair akan terjadi banjir serta air bah Berbagai kesulitan dan tantangan tersebut mendorong bangsa Cina untuk berpikir dan mengatasinya dengan pembangunan tanggul raksasa di sepanjang sungai tersebut.      keadaan Alam di Cina sangat heterogen karena Cina adalah wilayah yang luas,  Cina terbentang dari Siberia hingga Daerah yang beriklim Tropis dan dari Samudra Fasifik hingga mencapai Jantung Asia Tengah.  Iklim di Cina bervariasi, daerah Selatan dan Timur beriklim kering, utara di pengaruhi oleh iklim tropis yang panas.

B    Peninggalan Kebudayaan

a)      Sistem PertanianPada bagian hilir dari Sungai Kuning, terdapat dataran rendah Cina yang subur

dan merupakan pusat kehidupan bangsa Cina. Masyarakat Cina umumnya bercocok tanam gandum, padi, teh, jagung, dan kedelai. Kegiatan pertanian Cina Kuno memang sudah dikenal sejak zaman Neolitikum (±5000 SM) dan tanaman pangan utama yang ditanam adalah padi. Pada zaman perunggu, prioritas pokok dalam pertanian rakyat Cina adalah padi, teh, kacang kedelai, dan rami[5]. Kegiatan pertanian mengalami kemajuan pesat dalam pemerintahan Dinasti Chin (221-206 SM). 

Dimasa itu,masyarakat Cina telah menerapkan sistem pertanian yang intensif dengan penggunaan pupuk, irigasi yang baik, dan perluasan lahan gandum.  Pada masa ini lahan gandum sudah diusahakan secara luas. Daerah lembah sungai Hoang Ho dan Yang tse Kiang merupakan daerah yang subur, sehingga sangat cocok untuk bercocok tanam. Selain itu , pasokan air untuk pertanian sangat cukup. Berbagai hasil pertanian seperti padi, jagung, kedelai, pohon murbai, dan teh telah dihasilkan di daerah tersebut. Masyarakat Lembah Sungai Kuning telah terbentuk ribuan tahun yang lalu sebagai masyarakat agraris. Kebudayaan agraris mapan yang telah membentuk karakter bangsa Cina selanjutnya berawal dari daerah ini.b)      Bidang pengetahuan dan Teknologi

Bumi Cina mengandung berbagai barang tambang seperti batu bara, besi, timah, wolfram, emas dan tembaga, yang sebagian besar terdapat di daerah Yunan. Pembuatan barang-barang seperti perhiasan, perabotan rumah tangga, alat-alat senjata seperti pisau, pedang, tombak, cangkul, sabit dan lain-lain, menunjukan tingginya tingkat perkembangan teknologi masyarakat Cina pada saat itu. Bangsa Cina sejak zaman dahulu kala telah terkenal keahlianya dalam Pembuatan Keramik, serta pemproduksi kain sutera, alat-alat senjata, pekakas rumah, perhiasan, membuat perahu layar. Dalam perdagangan internasional keramik dan kain sutera selalu menjadi barang komoditas Cina yang paling utama.

Dalam bidang lain, seperti pembuatan kertas dan mesin cetak sederhana, Jauh sebelum kertas dipakai di dunia Barat. TsaiLun telah mengembangkan kertas di Cina. Demikian pula mesin cetak sederhana, juga pertama kali dibuat oleh orang-orang Cina. Cina juga dikenal sebagai bangsa yang sudah mengenal kompas, sebelum bangsa Barat

Page 7: huang ho

menggunakannya, menggunakan ilmu astronomi sehingga bisa menyusun kalender. Demikian pula dengan mesiu, dan roket.  Cina telah mengenalnya sejak jaman kuno, namun yang mengembangkan kemudian justru orang-orang Barat.

Cina memiliki seni arsitektur yang sangat hebat, seperti kuil Dewa Langit di Peking dan Pagar tembok Besar Cina. Seni arsitektur lain yang juga terkenal adalah istana-istana kaisar Cina. Ketika pengaruh Cina telah sampai di Korea dan Jepang, maka seni arsitektur Cina juga diadopsi oleh bangsa Jepang. Hal ini terlihat dari tipe dan corak bangunan kuil dan istana raja atau kaisar, baik di Korea maupun Jepang yang jelas-jelas meniru arsitektur Cina.Masyarakat Cina sudah mengenal tulisan, yaitu tulisan gambar. Tulisan gambar itu

merupakan sebuah lambang dari apa yang hendak ditunjukkan. Tulisan itu merupakan salah satu sarana komunikasi. Untuk memupuk rasa persatuan dan rasa persaudaraan, pada permulaan abad ke-20 dikembangkan pemakaian bahasa persatuan, yaitu bahasa Kuo-Yu.

Huruf Cina dikenal dengan sebutan Piktograf. Huruf Cina ini berkembang baik di Korea maupun jepang. Di Jepang huruf Cina dimodifikasi menjadi huruf Kanji, sedangkan di Korea pemakaiannya telah mengalami penyempurnaan sesuai tradisi bangsa Korea.

C    Hasil Kebudayaan

         KesenianSeni patung, pahat, relief, lukis, dan gambar, seni rias, vokal, musik, bagunan, sastra atau drama.

         Seni SastraPerkembangan Sastra di zaman Cina Kuno tidak dapat dipisahkan dengan berkembangnya tulisan. Awalnya penulisan satra dilakukan di atas kulit menyu dan bambu. Namun setelah ditemukannya kertas pada dinasti Han, karya sastra berkembang dengan pesat.

Ajaran Tao, Kong Fu Tse, dan Meng Tse mulai dibukukan, baik oleh filsuf maupun oleh pengikutnya. Li Tai Po dan Tu Fu merupakan dua orang Pujangga yang terkenal pada dinasti T’yang (abad ke-18 M). Hasil karyanya kebanyakan berbentuk puisi. Szema Tzien pujangga pada zaman Dinasti Han telah mengarang kita sejarah yang meliputi masa sejak zaman purba sampai dengan masa pemerintahan Han Wu Ti.

Page 8: huang ho

Karya sastra klasik lainnya yang tidak diketahui pengarangnya adalah Sahih Chi (puisi klasik), Shu Ching (sejarah klasik), I Ching (perubahan-perubahan), dan Chu Chin (musim semi dan musim gugur).

         Seni Bangunan-     Tembok Besar Cina (The Great Wall of China) dibangun pada masa pemerintahan Dinasti Chin. Namun, sebelum dinasti Chin berkuasa di Cina, sebenarnya di daerah Cina utara sudah dibangun dinding terpisah untuk menangkal serangan yang dilakukan oleh suku di sebelah utara Cina. Pada masa pemerintahan kaisar Shih Huang TI, dinding-dinding itu dihubungkan menjadi tembok raksasa yang panjangnya mencapai 7000 kilometer dan tingginya 16 meter serta lebarnya 8 meter. Pada jarak tertentu didirikan benteng pertahan yang dijaga ketat oleh pasukan Cina.Untuk membuat tembok raksasa ini, diperlukan waktu ratusan tahun di zaman berbagai kaisar. Semula, diperkirakan Qin Shi-huang yang memulai pembangunan tembok itu, namun menurut penelitian dan catatan literatur sejarah, tembok itu telah dibuat sebelum Dinasti Qin berdiri, tepatnya dibangun pertama kali pada Zaman Negara-negara Berperang. Kaisar Qin Shi-huang meneruskan pembangunan dan pengokohan tembok yang telah dibangun sebelumnya.Sepeninggal Qin Shi-huang, pembuatan tembok ini sempat terhenti dan baru dilanjutkan kembali di zaman Dinasti Sui, terakhir dilanjutkan lagi di zaman Dinasti Ming. Bentuk Tembok Raksasa yang sekarang kita lihat adalah hasil pembangunan dari zaman Ming tadi. Bagian dalam tembok berisi tanah yang bercampur dengan bata dan batu-batuan. Bagian atasnya dibuat jalan utama untuk pasukan berkuda Tiongkok. Tembok raksasa ini dibangun dalam waktu 18 abad lamanya dan selesai pada masa kekuasaan Dinasti Ming (abad ke-17 M). Tembok Raksasa Cina dianggap sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia. Pada tahun 1987, bangunan ini dimasukkan dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.

-     Kuil, salah satu kuil yang terkenal di Cina bernama Kuil Dewa Beijing. Terbuat dari batu pualam yang dikelilingi tiga pelataran yang amat indah serta di bagian tengah terdapat tangga yang terbuat dari batu pualam pilihan. Atap bangunan dibuat berlapis tiga.-     Istana, kaisar atau raja Cina dibangun dengan sangat megah dan indah. Tujuannya sebagai tanda penghormatan terhadap raja atau kaisar.

         Seni Lukis, perkembangan seni lukis sangat pesat, bahkan lukisan-lukisan hasil karya dari tokoh-tokoh ternama menghiasi dinding tembok istana atau kuil-kuil.

         Keramik merupakan salah satu peninggalan budaya bangsa Cina yang bermutu tinggi. Keramik yang berglasur (diberi lapisan keras yang berkilap) serta porselin Cina yang indah dibuat dengan teknik yang tinggi. Mangkuk, cawan dan piring-piring keramik Cina dikenal di Eropa juga di Indonesia. Tiap-tiap dinasti di Cina meninggalkan jenis keramiknya masing-masing.

D. Cara Melestarikan

a.      Culture Experience

Page 9: huang ho

Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara terjun langsung kedalam sebuah pengalaman kultural. contohnya, jika kebudayaan tersebut berbentuk tarian, maka masyarakat dianjurkan untukk belajar dan berlatih dalam menguasai tarian tersebut. Dengan semikian dalam setiap tahunnya selalu dapat dijaga kelestarian budaya kita ini

b.      Culture KnowledgeMerupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara membuat suatu

informasi mengenai kebudayaan yang dapat difungsionalisasi kedalam banyak bentuk. Tujuannya adalah untuk edukasi ataupun untuk kepentingan pengembangan kebudayaan itu sendiri dan potensi kepariwisataan daerah. Dengan demikian para generasi muda dapat mengetahui tentang kebudayaannya sendiri.

BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Dari peradaban sungai Kuning ini dapat di simpulkan bahwa  Cina adalah

Negara yang maju sejak dahulu kala dan memiliki hasil kebudayaan yang bernilai

tinggi, serta peradabannya pernah mengalami pasang-surut begitu juga dengan

kehidupan manusia manusia, ada yang senang dan susah namun harus selalu berusaha

memperbaiki semua aspek kehidupan.

Masyarakat Lembah Sungai Kuning dalam kehidupan sehari-hari juga sangat

menghormati nenek moyang dan kekuatan-kekuatan alam yang berpengaruh besar

terhadap kehidupan manusia, seperti guntur, kilat, sungai, binatang, matahari dan

gempa sehingga orang-orang sekarang wajib menghormati alam seperti yang di

lakukan oleh masyarakat cina lampau, dan tetap bersyukur pada Tuhan yang maha

esa.

Page 10: huang ho

B.     SARAN

Bagi yang telah mempelajari bab ini di harapkan untuk menghargai alam, dan

menghargai peninggalan kebuadayaan yang ada serta tidak mengulangi kebodohan

yang dulu di lakukan.Peradaban Lembah Sungai Hwang Ho

 

Cina Manusia purba yang ditemukan dalam gua-gua Choukoutien di Lembah Hwang-Ho adalah Sinantropus Pekinensis, artinya manusia Cina dari Peking. Jenis manusia ini setingkat dengan Pithecanthropus Erectus yang ditemukan di Indonesia yang mendukung kebudayaan Palaeolitikum. Kebudayaan Lembah Sungai Hoang-Ho ditemukan sekitar 3000 SM. Orang Cina menyebut negerinya sebagai Chung Kuo, artinya negeri tengah karena terletak di tengah-tengah dunia. Rakyatnya disebut Hwang-Chung Hua atau Cina, yang umumnya berada di Lembah Sungai Hwang-Ho dan Sungai Yang Tse Kiang. Di sinilah pusat peradaban Cina banyak

ditemukan.

 1. Aksara dan AstronomiMasyarakat Cina sudah mengenal tulisan gambar dan mempunyai bahasa persatuan, yaitu bahasa Kuo-Yu. Selain itu, sudah mengenal astronomi (ilmuperbintangan) yaitu sistem penanggalan yang penting untuk kegiatan pertaniandan pelayaran.2. Pertanian, Perdagangan, dan TeknologiKedua sungai besar, yakni Sungai Hoang-Ho dan Sungai Yang Tse Kiang merupakan daerah yang subur sehingga menjadi urat nadi kehidupan bangsa Cina. Mereka hidup dari bercocok tanam dengan hasil gandum, padi, jagung, kedelai, dan murbai. Selain itu,

Page 11: huang ho

mampu menghasilkan barang-barang keramik dan sutera yang diperdagangkan sampai ke luar wilayah Cina.3. KepercayaanKepercayaan bangsa Cina adalah polytheisme atau menyembah banyak dewa sebagai kekuatan alam, seperti Dewa Feng-Pa sebagai dewa angin dan Lei-Shik sebagai dewa taufan. Masyarakat Cina kuno juga mengenal upacara korban manusia (gadis cantik) untuk persembahan dewa tertinggi Ho-Po yang bertahta di Hwang-Ho.4. FilsafatFilsafat kehidupan Cina berkembang pada zaman Dinasti Chou (1100 -156 SM) sehingga Dinasti Chou berhasil meletakkan dasar-dasar kehidupan dan berpengaruh sepanjang sejarah Cina. Filsuf Cina antara lain:a. Lao Tse ajarannya disebut Taoisme, tertulis dalam buku Tao Te-ching,yang intinya.1) Adanya semangat keadilan dan kesejahteraanbernama Tao2) Orang tidak boleh mengekang jalannya alam3) Orang supaya mau menerima nasib; seperti suka,duka, bahagia, sengsara dan sebagainya.

b. Mo TiAjarannya mendasarkan pada Chien Ai, yakni cinta universal . Maksudnya, cinta yang tanpa pandangbulu, yakni mencintai sesama seperti mencintai dirinya sendiri. Jika setiap orang bertindak demikian, maka dunia akan damai.c. Kung Fu Tse (Konfusianisme)Kung Fu Tse dalam bahasa Tionghoa, sedangkan orang-orang Barat menyebutnya Confusius. Ajarannya biasa disebut Ju Chia (Kung Chia), orang banyak menyebutnya Confusianisme. Pokok-pokok ajarannya terletak pada Li, Ren dan I. Jika manusia atau masyarakat telah memegang teguh Li, Ren dan I, maka dunia akan damai. Apa itu Li, Ren dan I?Li, adalah adat istiadat. Sesuai dengan ajaran Li, maka orang itu harus mengetahui dirinya dan menempatkan diri pada tempatnya. 

Ada 5 (lima) hubungan yang dapat dipertimbangkan paling utama, yakni:a) Bagaimana hubungan antara penguasa dengan yang dikuasai?b) Bagaimana hubungan antara orang tua dengan anak?c) Bagaimana hubungan antara suami dengan istri?d) Bagaimana hubungan antara saudara tua dengan saudara muda?e) Bagaimana hubungan antara teman dengan teman?Sebagai contoh orang tua harus memberi teladan tindakan yang baik bagi anak-anaknya dan bertindak bijaksana; sebaliknya, anak-anak harus patuh dan meluhurkan orang tuanya.Ren, yakni peri kemanusiaan; dan I adalah perikeadilan. Menurut Kung Fu Tse, kalau masyarakat memegang teguh Li, Ren dan I, maka masyarakat akan hidup tenteram dan sejahtera. Ini semua merupakan usaha Kung Fu Tse untuk menciptakan kedamaian dan kesejahteraan masyarakat . Bapak menjadi semua pusat anggota keluarga sehingga bapak harus menjadi panutan, sedang anak harus tunduk kepadanya. Negara adalah keluarga dalam bentuk besar dan raja atau kaisar adalah sebagai bapak yang harus adil dan bijaksana, sedang rakyat harus tunduk kepada raja. Ajaran Kung Fu Tse sampai sekarang tetap menjadi pegangan hidup rakyat Cina.5. Sistem Pemerintahan

Page 12: huang ho

Kerajaan (kekaisaran di Cina merupakan kerajaan agraris yang menimbulkan susunan masyarakat dan negara feodal). Bila pusat pemerintahannya ada di tangan raja atau kaisar yang kuat, negara-negara kecil yang merupakan bagian dari negara induk akan tunduk. Sebaliknya, bila pusat pemerintahannya lemah, maka raja-raja kecil akan memperkuat dirinya dan melawan pusat. Sejarah pemerintahan negeri Cina ditandai dengan pemerintahan dinasti yang bergantian dan masing-masing dinasti memiliki ciri tersendiri.a. Dinasti Hsia (2000 - 1500 SM)Dinasti Hsia merupakan dinasti tertua di Cina. Termasuk zaman Proto sejarah Cina karena tidak meninggalkan prasasti.b. Dinasti Shang (1500 - 1100 SM)Pada masa ini Cina memasuki zaman sejarah dengan tulisan pictograf. Mata pencaharian masyarakat bercocok tanam, beternak, berdagang, keramik dan sutera. Selain itu, masyarakatnya juga sudah mengenal astronomi. Bidang kepercayaan masyarakat Cina menyembah dewa Shang Ti.c. Dinasti Chuo (1222 - 221 SM)Dinasti Chou didirikan oleh Wu Wang dengan ibukotanya Chang -an. Pada masa ini, berlaku sistem pemerintahan feodalisme dan muncul tokohtokoh filsafat yaitu Lao Tse, Mo Ti dan Kung Fu Tse.d. Dinasti Chin (221 - 207 SM)Dinasti ini didirikan oleh Shih Huang Ti, dengan pusat pemerintahannya di Han Tan. Dinasti Chin menghapuskan sistem pemerintahan feodal dan diganti sistem pemerintahan unitarisme (kekuasaan terpusat). Oleh karena itu, Shih Huang Ti memerintahkan membuat jalan-jalan besar yangmenghubungkan daerah dengan pusat. Jalan ini dikenal dengan nama Jalan Kerajaan.Tindakan-tindakan Shih Huang Ti lain yang penting, di antaranyaadalah:

1) Membangun The Great Wall atau Tembok Raksasa dengan panjang 6.000 km, dengan tinggi 16 meter yang berguna untuk menahan serangan bangsa Bar - bar (bangsa Hsiung Nu). Sampai sekarang tembok ini masih berdiri megah dan merupakan salah satu keajaiban dunia.2) Untuk mengamankan kekuasaannya dari rongrongan yang kurang menyetujui pemerintahannya, Kaisar Shih Huang Ti mengeluarkan dekrit untuk membakar dan memusnahkan buku-buku ajaran guru besar Kung Fu Tse, kecuali buku pertanian, pengobatan dan ramalan.3) Mengadakan penyeragaman tulisan-tulisan di seluruh Cina4) Mengadakan penyeragaman ukuran-ukuran, timbangan-timbangan, perkakas pertanian dan sebagainya.e. Dinasti Han (206 SM - 220 M)Dinasti Han didirikan oleh Liu Pang, setelah naik tahta bergelar Ha Kao Tsu. Pusat Pemerintahan Han adalah Chang -an.1) Kaisar yang terkenal Han Wu Ti (140-87 SM). Ia berusaha menghidupkan kembali sistem feodalisme dan ajaran Kung Fu Tse.2) Segala aktivitas kehidupan berdasarkan ajaran Konfusianisme (Kung Fu Tse).3) Berhasil dibangunnya jalan sutera melalui Asia Tengah. Dikenal dengan "jalan sutera", karena di antara barang dagangan yang di bawa lewat jalan tersebut yang terbanyak adalah sutera.4) Pada masa Dinasti Han inilah agama Buddha masuk ke Cina, yakni masa pemerintahan Kaisar Ming Ti (58 -75 M)f. Dinasti Sui (589 - 618 M)

Page 13: huang ho

Dinasti Sui dengan ibukotanya di Chang-an. Kaisar terbesar dari Dinasti Sui adalah Sui Yang Ti (605-618). Kaisar ini terkenal karena membangun istana yang mewah dan membuat Saluran Kaisar dengan panjang 1.800 km guna memperlancar perdagangan.g. Dinasti Tang (618 - 906 M)Dinasti Tang didirikan oleh Li Yuan, setelah naik tahta bergelar Tang Kao Tsu (618-627). Kaisar terbesar dari Dinasti Tang adalah Tang Tai Tsung (627-649). Masa ini Cina mengalami zaman keemasan karena dapat mempersatukan seluruh Cina bahkan sampai Kamboja, Persia dan Laut Kaspia.h. Dinasti Sung (906 - 1279 M)Masa Sung Utara (960-1227) pusat pemerintahannya berada di Chang-an, tetapi masa Sung Selatan (1227-1279) pusat pemerintahannya berada di Nanking. Kaisar terbesar adalah Sung Jen Tsung (1023-1063). Dinasti Sung mengadakan perdamaian dengan bangsa K'itan dan bangsa Tangut. Untuk menjaga perdamaian, maka kaisar Sung harus membayar upeti kepada bangsa-bangsa tersebut, agar tidak mengadakan serangan.i. Dinasti Mongol atau Yuan (1260 - 1368 M)Pembentuk imperium Mongol adalah Jengis Khan, kemudian diteruskan oleh Kublai Khan. Dinasti Yuan didirikan oleh Kublai Khan, yang berasal dari Mongolia. Oleh karena itu, dinasti ini dianggap sebagai pemerintahan asing (dinasti asing). Kaisar yang terkenal ialah Kublai Khan (1260-1294). Ibukota pemerintahannya berada di Peking.

Kublai Khan pernah mengadakan serangan ke Pulau Jawa khususnya ke Kerajaan Singasari di masa pemerintahan Kertanegara. Ia mengadakan Pax Mongolia sebagai gabungan pemerintahan raja-raja Mongol di Asia. Di masa pemerintahannya, seorang musafir Barat kenamaan, yakni MarcoPolo datang ke negeri Cina. Pada masa Dinasti Mongol ini pula agama Kristen mulai masuk ke Cina.

j. Dinasti Ming (1368 - 1644 M)Masa ini Cina diperintah bangsa sendiri dengan ibukota di Nanking. Dinasti Ming merupakan pemerintahan nasional yang timbul sebagai reaksi atas pemerintahan asing Mongol. Dinasti Ming didirikan oleh Chu Yuan Chang dengan gelar Ming Tai Tsu (lebih dikenal dengan Hung Wu), yangberkuasa memulihkan kehidupan Cina, memperluas ajaran Kung Fu Tse dan mempersatukan Cina. Kaisar terkenal dari Dinasti Ming adalah Ming Ch'eng Tsu, yang lebih dikenal dengan nama Yung Lo (1403-1424). Pada masa pemerintahannya,ibukota kerajaan di pindahkan dari Nanking ke Peking.Di masa pemerintahannya dikirimlah ekpedisiekspedisi ke seberang lautan di bawah pimpinan Laksamana Cheng Ho. Pada masa kaisar Yung Lo ini, Cheng Ho pernah mengadakan pelayaran ekspedisi diplomatik sebanyak enam kali.

k. Dinasti Manchu (1644 - 1912 M)1) Bangsa Manchu berhasil meruntuhkan DinastiMing.2) Dinasti Manchu merupakan dinasti terakhir di Cina, dan merupakandinasti asing karena berasal dari Manchuria. Pusat pemerintahannyaada di Peking.3) Dinasti Manchu mencapai masa kejayaaan pada masa pemerintahanKaisar K'ang Hsi (1662-1722) dan Kaisar Ch'ien Lung (1736-1795).Kebesaran kedua kaisar tersebut, meliputi bidang politik, ekonomi danbudaya khususnya sastra.4) Pada masa ini ajaran Kristen berkembang di Cina.5) Golongan nasionalisme Cina bangkit untuk melepaskan diri dari

Page 14: huang ho

pengaruh pemerintahan asing (Manchu).6) Pada tahun 1911 terjadi Revolusi Cina di bawah pimpinan Sun YatSen, dan berhasil menggulingkan kekuasaan Manchu kemudian berdiriRepublik Cina dengan Sun Yat Sen sebagai presidennya.