how do you describe the physical mechanisms that allow living organisms to be highly ordered?
TRANSCRIPT
Abdurrachman Mappuji 12/329912/TK/39124
Mata Kuliah Biofisika (TKF3512) Program Studi Teknik Fisika
Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Halaman 1 dari 10
18 September 2015
A. Penjelasan Sementara Pertanyaan Ujian
Kali ini penulis mencoba menjelaskan pembahasan (sementara penulis) tentang pertanyaan
ujian nomor dua yang berbunyi, βHow do you describe the physical mechanisms that allow living
organisms to be highly ordered?β menggunakan beberapa konsep yang dideduksi dari buku acuan
yang diberikan dengan telaah-telaah yang penulis lakukan.
Kita ketahui ketika kita menumpahkan setetes tinta ke sebuah gelas berisi air, maka setelah
beberapa saat tinta akan bercampur. Tetapi kita tidak pernah melihat campuran tinta β air secara
spontan unmix (tidak bercampur / berpisah). Hukum II Termodinamika mengatakan secara βkasarβ
bahwa ketidakteraturan molekul sistem tidak pernah berkurang secara spontan[1].
Sekarang kita sedikit terikat. Kita dapat simpulkan bahwa campuran dari hidrogen, karbon,
oksigen, nitrogen, fosfor, dan beberapa jumlah elemen lain, yang diam (ditinggalkan) begitu saja
pada bejana terisolasi, tidak akan pernah terorganisir secara spontan dan membentuk makhluk
hidup. Bahkan bakteri-bakteri paling rendah pun memiliki struktur yang βbaikβ, yang mana sistem
fisika tersebut tidak menuju ketidakteraturan yang lebih tinggi. Sampai saat ini bumi dipenuhi oleh
banyak sekali makhluk hidup (kehidupan), walaupun dahulu kala bumi tidak dihuni makhluk hidup.
Bagaimana sebenarnya suatu organisme dapat bertahan hidup, dengan sendirinya membuat
keturunan, dan bahkan berevolusi menjadi organisme yang lebih kompleks?[1] Pemikiran tersebut
membawa orang-orang kepada pertanyaan βApakah makhluk hidup dengan cara tertentu
menentang hukum fisika?β. Ini wajar saja karena masih belum jelas rasanya bagi masyarakat awam
asal-usul makhluk hidup yang pertama jika hidrogen, karbon, oksigen, nitrogen, fosfor, dan beberapa
jumlah elemen lain, yang diam (ditinggalkan) begitu saja pada bejana terisolasi, tidak akan pernah
terorganisir secara spontan dan membentuk makhluk hidup. Namun jika pada kondisi tidak terisolasi
dapat memungkinkan terorganisirnya elemen-elemen tersebut, maka dengan proses yang
bagaimana? Sebelum evolusi tentunya ada makhluk primitif yang pertama, lalu bagaimanakah
terbentuknya makhluk primitif pertama tersebut?
Pada akhir abad sembilan belas , banyak ilmuwan terhormat masih menjawab βyaβ mengenai
pertanyaan utama kita. Doktrin mereka disebut vitalisme (vitalism)[1]. Sangat percaya diri untuk
mencatat bahwa makhluk-makhluk hidup mematuhi setidaknya beberapa hukum fisika yang sama
dengan benda mati, bahkan diantaranya mengenai kalor. Sebagai contoh, kita dapat mengukur kalor
yang dilepas tikus, dan menjumlahkan kerja yang dilakukannya pada roda exercise menggunakan
persamaan 1.2 (Equation 1.2 pada buku acuan). Selama latihan beberapa hari, tikus tidak berubah.
Hukum I Termodinamika, pada Idea 1.3, mengatakan bahwa total energi yang keluar harus
proporsional dengan makanan yang diberikan kepada tikus, dan sebenarnya secara βkasarβ
fenomena ini benar[1]. Terdapat tantangan pada buku acuan Problem 1.7 yang menguji pemahaman
Hukum I Termodinamika yang akan dibahas pada bagian khusus pada dokumen ini.
Abdurrachman Mappuji 12/329912/TK/39124
Mata Kuliah Biofisika (TKF3512) Program Studi Teknik Fisika
Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Halaman 2 dari 10
πππ + πππ’π‘ = πππ + πππ’π‘ (Idea 1.3)
πππ + πππ = πππ’π‘ + πππ’π‘
πππ’π‘ + πππ’π‘ = πΉπππππ,πππ’π π (Contoh) { persamaan 1}
Dari persamaan tersebut dapat dilihat jika kalor yang masuk pada contoh tikus diasumsikan hanya
masuk melalui makanan yang diberikan saja, maka tikus sebagai makhluk hidup mematuhi hukum
yang sama dengan benda mati.
Dus, makhluk hidup tidak dapat membuat energi dari ketiadaan (from nothing). Masih saja,
ketika kita melihat lebih dalam, ini terlihat dalam pikiran kita bahwa hidup secara konstan
menghasilkan keteraturan dari ketiadaan (itu dia, dari ketidakteraturan). Untuk lepas dari doktrin
vitalisme, kemudian, kita harus menyelesaikan perbedaan (rekonsiliasi) antara pendapat umum
(vitalisme) dengan Hukum II Termodinamika[1]. Makhluk hidup tidak dapat membuat energi dari
ketiadaan karena dari observasi kita dengan tikus, kita temukan bahwa kerja dan kalor yang
dikeluarkan dari tikus berasal kurang - lebih berasal dari makanan yang masuk. Dengan kata lain
tikus sebagai makhluk hidup masih mematuhi hukum fisika yang ada yaitu Hukum I Termodinamika.
Untuk lepas dari doktrin vitalisme tersebut kita dapat menunjukkan fenomena yang terjadi baik
pada benda mati dan benda hidup, namun terasa biasa dalam pikiran kita jika itu terjadi pada benda
mati. Rekonsiliasi tersebut lebih mudah dari yang terdengar awalnya. Pada akhirnya, suatu selai
tersegel yang penuh dengan uap air yang rapat (dense) berubah secara spontan menjadi selai
dengan suatu puddle air pada bagian bawahnya dan sedikit uap. Setelah transformasi ini, isi dari
selai lebih terorganisir dari sebelumnya; banyak molekul air yang stuck pada lapisan yang sangat tipis
alih-alih bergerak bebas pada bagian dalam botol selai. Tetapi tidak ada yang akan percaya bahwa
kejadian ini tidak fisik, atau ada kekuatan supranatural pada molekul air yang memengaruhi[1].
Perubahan dari ketidakteraturan menjadi kondisi yang lebih teratur ini dianggap biasa padahal yang
terjadi pada makhluk hidup saat itu (akhir abad 19) dipercaya sebagai vitalisme. Kejadian ini dapat
membawa pada kesimpulan bahwa pengaturan keteraturan dapat terjadi pada benda mati maupun
makhluk hidup. Dapat pula terjadi pada benda buatan maupun benda yang tercipta alami. Keduanya
dapat terjadi jika kondisi tersebut memungkinkan mengubah energi menjadi keteraturan. Tetapi
tentu saja ada hal yang membedakan antara makhluk hidup dan benda mati sesuai dengan teori
Schrodinger yang sudah saya lengkapi dan jelaskan pada pembahasan soal ujian pertama.
Untuk melihat apa yang terjadi, kita harus mengingat kembali bahwa hukum II Termodinamika
bekerja hanya pada sistem terisolasi. Bagaimanapun walau selai tersebut tersegel tetapi, ia
melepaskan kalor kepada lingkungan selagi air terkondensasi; jadi ia tidak terisolasi. Dan tidak ada
yang bersifat paradoks tentang suatu subsistem dari semesta yang secara spontan meningkatkan
keteraturannya. Sebenarnya, pada Section 1.1.3 Preview Concept of Free Energy pada buku Nelson
mengusulkan bahwa suatu sistem (pada hal ini, isi dari selai) akan cenderung secara spontan
mengurangi energi bebas (free Energy) πΉ, yang mana tidak sama dengan kejadian meningkatnya
ketidakteraturan. Berdasarkan formula yang pada buku Nelson diusulkan untuk πΉ (Equation 1.4),
entropi π dari subsistem dapat menurun (air dapat terkondensasi) tanpa menaikan πΉ, jika energi
internal πΈ juga berkurang dalam jumlah besar (melalui kalor yang keluar)[1].
Abdurrachman Mappuji 12/329912/TK/39124
Mata Kuliah Biofisika (TKF3512) Program Studi Teknik Fisika
Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Halaman 3 dari 10
Tabel 1. Kemungkinan menurunnya entropi.
πΈ = πΉ + ππ
Jika:
ππππ π‘ππ ππππ π‘ππ ππππ π‘ππ
πππππππ β β ππππ π‘ππ β β
β β β
β β β (ππππβ) β β (ππππβ) β
β πππππππ β β β ππππ π‘ππ
β β β
β β (πππππ) β β β β (ππππβ)
β ππππ π‘ππ β
β β ππππ π‘ππ
Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa ada beberapa kemungkinan ππ atau π saja berkurang
(proses isotermal).
Bumi, seperti selai tadi, bukanlah sistem yang terisolasi. Untuk melihat apakah peningkatan pada
pengaturan dari molekul pada Bumi sebagaimana saat kehidupan mulai berkembang bertentangan
dengan Hukum II Termodinamika, maka, kita perlu melihat secara global apa saja aliran masuk dan
keluar pada Bumi.
Gambar 1. (Figure 1.2) (Diagram) (a) Bujet energi dari biosfer Bumi.
Abdurrachman Mappuji 12/329912/TK/39124
Mata Kuliah Biofisika (TKF3512) Program Studi Teknik Fisika
Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Halaman 4 dari 10
Energi kualitas β tinggi yang jatuh turun menjadi energi termal dan diradiasikan ke
ruang angkasa, tetapi sebagian ditangkap dan digunakan untuk menciptakan
keteraturan yang kita lihat pada kehidupan. (b) Apa yang tumbuhan lakukan dengan
energi: Energi solar kualitas β tinggi sebagian digunakan untuk memperbaharui
molekul energi β rendah menjadi molekul energi β tinggi dan menyusun keteraturan
struktur bentuknya; sisanya dilepaskan dalam bentuk kalor. (c) apa yang hewan
lakukan dengan energi: Energi kualitas β tinggi pada makanan sebagian digunakan
untuk kerja mekanis dan menyusun keteraturan struktur bentuknya; sisanya
dilepaskan dalam bentuk kalor.
Gambar 1 menggambarkan aliran energi solar yang datang bersamaan pada Bumi. Karena suhu bumi
secara βkasarβ dapat dikatakan stabil pada masa yang lama, maka semua energi ini harus juga
meninggalkan Bumi (bersama dengan sebagian kecil energi geotermal yang dihasilkan di sini).
Sebagian energi ini begitu saja dipantulkan ke ruang angkasa. Sisanya terlepas ketika Bumi
meradiasikannya sebagai energi termal ke seluruh semesta. Dus, Bumi secara konstan menerima
energi dari Matahari, suatu tubuh yang sangat panas, dan mengekspornya menjadi radiasi pada suhu
permukaannya sendiri. Ke pada batu yang mati seperti Bulan, cerita sepenuhnya seperti itu. Tetapi,
seperti yang digambarkan secara simbolis pada Gambar 1.b, dan 1.c, ada kemungkinan lain yang
menarik. Begitu yang dikatakan Nelson dalam bukunya.
Penulis mencoba menginterpretasikan apa yang disampaikan Nelson secara matematis. Untuk
batu βmatiβ di angkasa, untuk membuat neraca energi menjadi seimbang ceritanya hanya sekedar
seperti pada persamaan di bawah ini.
πΈπππππππ π + πππ + πππ = πΈπππ’ππ’πππ π + πππ’π‘ + πππ’π‘
Jika diasumsikan bahwa energi yang masuk hanya dari energi cahaya yang dihasilkan Matahari
(bintang dalam suatu galaksi). Maka persamaan menjadi,
πΈπππππππ π + πππ + πππ = πΈπππ’ππ’πππ π + πππ’π‘ + πππ’π‘
Dengan adanya energi yang digenerasikan dari batu βmatiβ yaitu energi semacam energi panas bumi.
Kemudian panas yang masuk berupa energi cahaya Matahari yang diterima. Karena sebagian
dipantulkan. Maka yang terserap hanya sebagian energi cahaya Matahari saja. Kemudian ada
πΈπππ’ππ’πππ π yaitu energi yang tersimpan dalam batu βmatiβ tersebut. Karena tidak ada kerja yang
dikerjakan batu maka hanya tersisa πππππππ π,πππππ yaitu panas yang diradiasikan yang bersumber
dari πΈπππππππ π dan ππ ππππ,π‘πππ ππππ yang terserap kemudian dilepaskan kembali.
πΈπππππππ π = ππππππ,πππππ contoh panas bumi (geotermal)
Neraca energi menjadi,
ππππππ,πππππ + ππ ππππ,π‘πππ ππππ = πΈπππ’ππ’πππ π + πππ’π‘ + πππππππ π,πππππ
ππππππ,πππππ + ππ ππππ,π‘πππ ππππ = πΈπππ’ππ’πππ π + πππππππ π,πππππ
Maksud dari uraian ini adalah bahwa energi dari matahari dilepaskan begitu saja oleh batu βmatiβ ini
dalam bentuk tertentu. Hipotesis penulis, jika energi solar merupakan energi kualitasβtinggi maka
jika energi dilepas begitu saja tanpa digunakan untuk meningkatkan keteraturan. Kemungkinan
besar karena tidak ada βmesinβ yang dapat mengonversi energi solar tersebut menjadi energi lain.
Dalam bukunya Nelson mengenalkan free energy transduction. Tetapi di bumi ada yang menarik
karena adanya tumbuhan dan hewan yang secara unik memanfaatkan energi ini.
Abdurrachman Mappuji 12/329912/TK/39124
Mata Kuliah Biofisika (TKF3512) Program Studi Teknik Fisika
Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Halaman 5 dari 10
Dengan adanya tumbuhan dan hewan tersebut menurut penulis πΈπππ’ππ’πππ π itu menjadi apa yang
kita sebut kehidupan kemudian ada juga akumulasi lain.
πΈπππ’ππ’πππ π = ππππ + πΈπππ’ππ’πππ π,ππππ
Nelson menjelaskan, misalnya energi yang masuk (dari Matahari) memiliki βkualitasβ yang lebih
tinggi dibandingkan energi yang keluar dan karenanya dapat merepresentasikan jumlahan aliran
keteraturan di bumi. Maka kita dapat membayangkan bahwa beberapa organisasi middleman
memasukan dirinya sendiri di tengah proses dan menghapus (skimming) beberapa aliran keteraturan
yang masuk, dan menggunakannya untuk membuat middleman yang lebih baik! Melihat hanya pada
bagian tengah, ini terlihat seperti keteraturan tersebut secara magis meningkat. Kemudian Nelson
mengusulkan Idea 1.6
Aliran energi yang melati suatu sistem dapat meninggalkan kenaikan keteraturan.
Nelson mengajak kita dengan berpikir secara sistem, kita dapat pergi dari doktrin vitalisme dan
menemukan ide middleman tadi. Bahwa jika kita melihat secara partikular ke pada isi di tengah bumi
tersebut seolah-olah hidup ada begitu saja tetapi jika kita zoom-out maka kita dapat melihat bagian
yang hilang yang belum dipikirkan.
Nelson melanjutkan dengan menjelaskan bahwa inilah trik besar kehidupan. Bagian tengah
adalah biosfer kita, kita adalah middleman. Tanaman hijau mengonsumsi bentuk kualitasβtinggi dari
energi (Matahari), melewatinya melalui tubuhnya untuk keluar sebagai energi termal (Gambar 1.b).
tumbuhan membutuhkan beberapa dari energi tersebut hanya untuk bertahan dari kecenderungan
degradasi dari ketidakteraturan termal untuk mengubah jaringannya menjadi campuran larutan
kimia yang baik.
Penjelasan ini akan membawa kita ke pada kesimpulan bahwa Tetapi pertama saya perlu
menjelaskan bahwa tidak hanya makhluk hidup saja yang dapat begitu teratur. Lebih tepatnya bukan
hanya makhluk hidup saja yang dapat mengonsumsi keteraturan (dari yang lain) untuk melakukan
kerja atau mengubah kerja menjadi keteraturan (dari dirinya) atau kombinasi keduanya seperti
dijelaskan dalam skema berikut.
Keteraturan yang lain Kerja Keteraturan diri (makhluk/organisme itu) sendiri
Salah satu contoh tersebut dapat ditemukan dari percobaan osmotic flow yang di jelaskan pada
buku acuan[1]. Fenomena osmosis merupakan perpindahan molekul air melalui selaput
semipermeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran
semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan
gradien tekanan sepanjang membran[2]. Percobaan osmotic flow yang dijelaskan oleh Nelson pada
bukunya adalah proses isotermal seperti ditunjukkan pada Gambar 2 (Figure 1.3 Nelson)[1], di mana
suhu sekitar dijaga pada suhu ruangan.
Abdurrachman Mappuji 12/329912/TK/39124
Mata Kuliah Biofisika (TKF3512) Program Studi Teknik Fisika
Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Halaman 6 dari 10
Gambar 2. Percobaan osmotic flow sebagai contoh mekanisme transduksi Free Energy. Mengubah
keteraturan menjadi energi mekanik atau sebaliknya mengubah energi mekanik menjadi
keteraturan[1].
B. Pertanyaan
1. Apakah uraian saya sudah mulai menjelaskan pertanyaan nomor dua?
2. Apakah mungkin munculnya makhluk hidup pertama itu karena terciptanya mesin
transduksi Free Energy yang tidak sengaja terbuat (begitu saja terjadi karena
ketidakpastian dan probabilitas) oleh alam?
3. Nelson mengatakan bahwa makhluk hidup bisa secanggih ini karena memiliki mesin
transduksi yang berkembang karena evolusi. Lalu bagaimana menciptakan (atau
terciptanya) mesin transduksi Free Energy yang dapat berevolusi? Apakah mesin yang
dapat berevolusi itu seperti pada pertanyaan nomor dua tidak sengaja terbuat (begitu saja
terjadi karena ketidakpastian dan probabilitas) oleh alam?
4. Saya merasa bahwa terkadang menuliskan jawaban terasa cukup lama pak. Walaupun
memang lamanya tersebut menguntungkan karena kita mulai merevisi ide-ide ketika kita
melihat bahwa pikiran kita sebenarnya masih kacau. Tapi bisakah saya mengonfirmasikan
jawaban saya secara lisan ke pada bapak dengan cara bertemu bapak? Karena waktu untuk
menuliskan terkadang terbatas.
5. Apa komentar bapak mengenai penyelesaian Problem 1.7 yang saya kerjakan?
Abdurrachman Mappuji 12/329912/TK/39124
Mata Kuliah Biofisika (TKF3512) Program Studi Teknik Fisika
Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Halaman 7 dari 10
C. Penyelesaian Soal Latihan
1. Problem 1.7.
Seorang pembalap sepeda pada Tour de France makan sangat banyak. Jika total makanan
harian yang masuk habis terbakar, ia akan melepaskan panas sekitar 8000 ππππ. Selama tiga
atau empat Minggu balapan, perubahan berat badannya dapat diabaikan, sekitar kurang dari
1%. Dus, energi masukan dan energi keluaran seimbang.
Mari pertama melihat pada kerja mekanis yang dilakukan pembalap. Sepeda sangat efisien.
Energi yang terbuang karena friksi internal, bahkan termasuk roda, dapat diabaikan.
Pengeluaran terhadap hambatan udara, bagaimanapun, signifikan, sebesar 10 ππ½ setiap hari.
Dalam sehari, pembalap melakukan balapan selama 6 πππ.
a. Membandingkan dengan 8000 ππππ masukan dengan 10 ππ½ kerja yang dilakukan. Ada
sesuatu yang hilang! Dapatkan energi yang hilang tersebut dapat dihitung untuk
perubahan ketinggian pada hari pertandingan yang berat?
Tidak mempertimbangkan bagaimana anda menjawab (a), lalu misalkan pada satu hari
balapan tertentu tidak ada perubahan ketinggian, maka kita harus memandang sebab lain untuk
melihat di mana energi yang hilang pergi. Kita sejauh ini mengabaikan bagian energi lain dari
persamaan: pembalap melepaskan panas. Sebagian diradiasikan. Sebagian digunakan untuk
memanaskan udara yang dihirupnya. Tetapi sejauh ini kontribusi terbesar pergi entah ke mana.
Sang pembalap meminum banyak air. Dia tidak membutuhkan air ini untuk metabolisme β
dia sebenarnya membuat air saat membakar makanan. Sebagai gantinya, nyaris semua cairan air
meninggalkan tubuhnya sebagai uap air. Energi termal yang dibutuhkan untuk menguapkan air
tampak pada Problem 1.6 yaitu ππ£ππ = 2.3 β 109π½πβ3.
b. Berapa banyak air yang perlu pembalap minum agar bujet energinya seimbang? Apakah
ini rasional?
Sekarang mari kembali ke kerja mekanis sebesar 10 ππ½ yang dikerjakan oleh pembalap
setiap hari.
c. Hambatan angin untuk suatu situasi di mana gaya balik sebesar π = π΅π£2, di mana π΅
adalah suatu konstanta. Kita mengukur π΅ pada suatu terowongan β angin dan
mendapatkan 1.5 πππβ1 . Jika kita menyederhanakan dengan memisalkan pada hari
balapan tersebut kecepatan konstan, berapa kecepatannya? Apakah jawaban anda
beralasan?
Penyelesaian
a. Untuk menjawab pertanyaan (a) penulis mencoba menjabarkan neraca energinya sesuai
dengan Idea 1.3 pada buku acuan.
πππ + πππ = πππ’π‘ + πππ’π‘
πΉπππππ = πππ’π‘ + πππ’π‘
8000 ππππ = β πππππ + πππ’π‘
8000 ππππ = ππ€πππ,ππππ + β πππππ ππππππ¦π + πππ’π‘
8000 ππππ = 10 ππ½ + β πππππ ππππππ¦π + πππ’π‘
Abdurrachman Mappuji 12/329912/TK/39124
Mata Kuliah Biofisika (TKF3512) Program Studi Teknik Fisika
Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Halaman 8 dari 10
8000 ππππ β 0,24π½
πππ= 10 ππ½ + β πππππ ππππππ¦π + πππ’π‘
33,33 ππ½ = 10 ππ½ + β πππππ ππππππ¦π + πππ’π‘
Analisis:
Kita dapat melihat bahwa soal (a) belum mempertimbangkan πππ’π‘. Kemudian
β πππππ ππππππ¦π dapatkah bersumber dari perubahan ketinggian? Penulis katakan βYa,
dapat!β Karena ada kerja sebesar ππ β π ππ(π) β π yang perlu dilakukan untuk berjalan
menanjak sebesar π πππ‘ππ pada tanjakan bersudut π seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar ... . Komponen gravitasi dari suatu slope[3].
Kontribusi lainnya untuk β πππππ ππππππ¦π adalah kerja yang dilakukan untuk melawan
friksi dari tanah. Kemudian untuk πππ’π‘ yang dilepaskan juga perlu dipertimbangkan
dalam neraca energi tersebut. Energi kalor itu salah satunya diradiasikan ke lingkungan
seperti pada penjelasan pertanyaan berikutnya. Selain itu dijelaskan juga pada soal
bahwa mungkin saja digunakan untuk menguapkan air menjadi uap air. Tetapi penuis
menambahkan bahwa sisa energi digunakan sebagian untuk berpikir, mengendalikan
indra-indra manusia kemudian sisanya itu baru menjadi kalor. Yang jelas ada 23,33 ππ½
yang belum masuk dalam perhitungan.
b. Berdasarkan penjelasan dari soal. Dengan asumsi tidak ada perubahan ketinggian saat
balapan. Dan dengan mengabaikan sumber β πππππ ππππππ¦π maka neraca energi dapat
menjadi seimbang jika
33,33 ππ½ = 10 ππ½ + β πππππ ππππππ¦π + πππ’π‘
πππ’π‘ = ππ£ππ,ππππππππ
33,33 ππ½ = 10 ππ½ + ππ£ππ,ππππππππ
ππ£ππ = 2.3 β 103ππ½πβ3
33,33 ππ½ = 10 ππ½ + ππ£ππ β ππππ
33,33 ππ½ = 10 ππ½ + 2.3 β 103ππ½πβ3 β ππππ
ππππ =33,33 ππ½ β 10 ππ½
2.3 β 103ππ½πβ3
ππππ = 0,01014 π3
ππππ = 10,14 πππ‘ππ
Abdurrachman Mappuji 12/329912/TK/39124
Mata Kuliah Biofisika (TKF3512) Program Studi Teknik Fisika
Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Halaman 9 dari 10
Dari perhitungan energi sisa dapat digunakan untuk menguapkan 10,14 πππ‘ππ air.
Sepuluh liter merupakan jumlah yang sangat banyak. Normalnya dalam sehari manusia
membutuhkan 2 πππ‘ππ air[4]. Jika memang pembalap membutuhkan air yang lebih
banyak kemungkinan besar tidak sampai 5 kali lipatnya. Jadi kemungkinan besar energi
tersebut digunakan untuk keperluan lain.
c. Dalam menjawab poin ini sebenarnya penulis masih merasa kesulitan karena penulis
tidak memiliki data jarak tempuh pembalap sepeda dalam satu hari. Hubungan antara
kecepatan dan kerja sebenarnya dapat didapatkan dari hubungan energi kinetik sebagai
berikut:
π =1
2ππ£2
Kemudian secara empiris dapat ditentukan massa ekuivalen yang ditahan saat melawan
hambatan udara menjadi persamaan berikut:
π = π΅[ππ
π] β π£2[
π2
π 2]
Kemudian jika π dikalikan dengan jarak π maka akan menghasilkan kerja π yang
ekuivalen dengan energi kinetik yang dikeluarkan. Untuk kasus ini maka didapatkan
10 ππ½ = π΅π£2 β π
10 π(ππ β π
π 2β π) = 1.5
ππ
πβ π£2 β π
6,67π(π2
π 2)π = π£2 β π
6,67π(π2
π 2)(
π
π) = π£2
π£ = 2,583 π(π
π ) β (
π
π)
Dari hasil persamaan π£ terakhir dapat disimpulkan bahwa kita perlu mendapatkan nilai
jarak tempuh selama satu hari π untuk dapat menentukan π£ secara spesifik.
Akhirnya setelah dapat menyelesaikan persoalan ini penulis sampai ke pada kesimpulan
bahwa makhluk hidup memang mematuhi hukum-hukum fisika seperti benda mati.
Tetapi dalam kasus Hukum Termodinamika, kita perlu mempertimbangkan energi yang
digenerasikan dan energi yang diakumulasikan agar neraca energi menjadi seimbang.
D. Daftar Pustaka
[1] P. Nelson, Biological Physics. New York: W. H. Freeman and Company, 2004.
[2] Wikipedia, βOsmosis,β 2015. [Online]. Available: https://id.wikipedia.org/wiki/Osmosis.
[3] MCAT Review, βTranslational Motion,β 2008. [Online]. Available: http://mcat-review.org/translational-motion.php.
Abdurrachman Mappuji 12/329912/TK/39124
Mata Kuliah Biofisika (TKF3512) Program Studi Teknik Fisika
Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Halaman 10 dari 10
[4] tipscaraterbaik.com, βUkuran minum air yang benar,β 2013. [Online]. Available: http://www.tipscaraterbaik.com/ukuran-minum-air-putih-perhari-yang-benar.html.