prkbno : 5/prkb/jat/regional-iv/2014 no. izin berlaku …fever), dan zoster. 2. vaksin...

12
Tahun XX, Nomor 2, Edisi September 2015 Buletin Perinasia - Tahun XX, Nomor 2, Edisi September 2015 1 Vaksinasi dalam Kehamilan .. ...... .. 1 Berita Organisasi ..... ...... ...... ...... ...... . 4 Kalender Ilmiah KONAS PERINASIA XII ... ...... ...... ...... 5 Liputan Kegiatan: Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak Simposium Praktik Cerdas Bidang KIA, Remaja dan Gizi ..... ...... ...... ...... . 7 Peringatan Pekan ASI Sedunia 2015 . ..... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... 10 Mengapa Tidak Susu Formula? ...... . 11 PRKB NO : 5/PRKB/JAT/REGIONAL-IV/2014 NO. IZIN BERLAKU S/D 31 DESEMBER 2015

Upload: others

Post on 09-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PRKBNO : 5/PRKB/JAT/REGIONAL-IV/2014 NO. IZIN BERLAKU …fever), dan Zoster. 2. Vaksin Inaktif/Dimatikan (inactivated/killed organisms vaccine) Vaksin ini berisimikro organismeyang

Tahun XX, Nomor 2,

Edisi September 2015

Buletin Perinasia - Tahun XX, Nomor 2, Edisi September 2015 1

Vaksinasi dalam Kehamilan .. ...... .. 1

Berita Organisasi ..... ...... ...... ...... ...... . 4

Kalender IlmiahKONAS PERINASIA XII ... ...... ...... ...... 5

Liputan Kegiatan:Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak

Simposium Praktik Cerdas BidangKIA, Remaja dan Gizi ..... ...... ...... ...... . 7

Peringatan Pekan ASI Sedunia

2015 ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... 10

Mengapa Tidak Susu Formula? ...... . 11

PRKB NO : 5/PRKB/JAT/REGIONAL-IV/2014

NO. IZIN BERLAKU S/D 31 DESEMBER 2015

Page 2: PRKBNO : 5/PRKB/JAT/REGIONAL-IV/2014 NO. IZIN BERLAKU …fever), dan Zoster. 2. Vaksin Inaktif/Dimatikan (inactivated/killed organisms vaccine) Vaksin ini berisimikro organismeyang

petugas pelayanan kesehatan tersebutdapat menjawabnya dengan benar.Hal ini tergantung pada pengetahuanpetugas pelayanan kesehatan tersebuttentang masalah vaksinasi dalamkehamilan. Dalam kenyataannya,setiap negara berbeda-beda untukjenis penyakit infeksi endemik yangfatal atauberbahaya di negaranya dandengan demikian jenis vaksin yangharus diberikan kepada pengunjungmasing-masing negara tersebut jugaberbeda-beda. Perbedaan jenis vaksinini harus dipahami oleh petugaspelayanan kesehatan, oleh karenabeberapa jenis vaksin tidak bolehdiberikan kepada perempuan hamil.

Vaksinasi Pada Perempuan Hamil

Vaksinasi pada perempuan hamilsebenarnya selain bertujuan untukmelindungi ibu juga untuk melindungibayinya. Terdapat beberapa jenispenyakit infeksi pada bayi baru lahiryang angka kematiannya tinggi, tetapisebenarnya bayi baru lahir itu dapatd i l i nd ung i a t au s et i d ak ny adiminimalkan kemungkinan terinfeksipenyakit tersebut apabila ibunya padasaat hamil mendapatkan vaksinasi,misalnya tetanus. Jadi, sebenarnyavaksinasi untuk ibu hamil dapatdiberikan, walaupun tidak untuksemua jenis vaksin.

Pengetahuan tentang jenis vaksinperlu dipelajari dan dipahami untukdapat memilah vaksin apa yang bolehdiberikan dan yang tidak bolehdiberikan kepada perempuan hamil.Beberapa jenis vaksin antara laindi gol ongkan sebagai ber ikut:1

1. Vaksin Hidup Yang Dilemahkan( live attenuated vaccine)

Vaksin ini berisi mikro organisme yangdilemahkan, dan mikro organismelemah tersebut berperilaku alamiahyang sama dalam menimbulkanr e s po n i mu n, t e t ap i t i da kmenyebabkan penyakit. Bahayanya

2 Buletin Perinasia - Tahun XX, Nomor 2, Edisi September 2015

vaksin ini berisiko dapat kembalimenj adi vir ulen yang menj adiberbahaya bagi janin, sehingga tidakbol eh diberikan pada ibu hamil1.Contoh vaksin jenis ini adalah vaksinBCG, campak (measles), gondongan(mumps) , campak Jerman (rubella),vaccinia , polio (Sabin/OPV), varisela(cacar air) , demam kuning (yellowfever), dan Zoster.

2. Vaksin Inaktif/Dimatikan( ina ctiva ted/k illed orga nismsv accine)

Vaksin ini berisi mikro organisme yanginaktif/dimatikan. Vaksin ini aman,karena tidak ada risiko kembalimenjadi virulen dan dapat diberikanpada ibu hamil. Contoh vaksin jenisini adalah vaksin tifoid, kolera, pertusis,hepatitis A, influenza, rabies, Japaneseencephalitis dan polio Salk1,2,3. Khususuntuk vaksin hepatitis A, secara teorir isi ko ter hadap j anin re ndah,walaupun keamanannya belumd i pas t i ka n. O le h s e ba b i t up e mb e r i a nn ya t e t ap ha r u smempertimbangkan risiko akibatvaksinasi dibandingkan risiko akibatpa para n i nfeksi he pat it is A .4

3. Vaksin Toksoid

Bakteri yang masuk ke dalam tubuhmanusia dan menimbulkan infeksi,dapat merusak jaringan di seputarnyam aup un ya ng j a uh de nga nmelepaskan toksin. Dalam pembuatanvaksin, toksin ini kemudian diubah dandihilangkan toksisitasnya menjaditoksoid, tetapi masih mempunyai sifatantigen. Vaksin toksoid ini apabiladivaksinasikan kepada seseorangyangse hat t eta p akan merangsangpembentukan antibodi pelindungyang akan bereaksi menetralisir toksinyang dilepaskan bakteri yang masukapabila ada proses infeksi 1,3. Contohvaksin jenis ini adalah toksoid tetanus.Vaksin ini dapat diberikan kepadaperempuan hamil.

4. Vaksin Subunit

Vaksin jenis ini dikembangkan denganantigen protektif terisolasi. Contohvaksin jenis ini adalah vaksin hepatitisB yang hanya mengandung antigenpermukaan virus hepatitis B yangdimurnikan. Vaksinini dapat diberikankepada perempuan hamil.

5. Vaksin Rekayasa Genetikaa) Vaksin peptide sintetik

b) Vaksin rekombinan, contohnyavaksin hepatitis B.

c) Vaksin DNA, contohnya vaksininfluenz a, HI V dan her pessi m pl e ks (m as i h d al a mpenelitiandan pengembangan).

Vaksinasi dalamkehamilanhendaknyaselalu mempertimbangkan antarake untungan daya li ndungnya(proteksinya) dengan risiko kerugianakibat vaksinasi. Di daerah atau negaradengan kondisi papar an i nfeksipenyakit tertentu tinggi, sehinggarisiko perempuan hamil terinfeksibesar, maka pemberian vaksinasi padaperempuan hamil dapat dilaksanakanapabila jenis vaksin dianggap tidakmembahayakan janin. Dalam hal inike unt ung an v aks i nas i unt ukmemberikan daya l indung padaperempuan hamil lebihbesar daripadapot ensi r is iko yang mungki nditimbulkannya.

Berdasarkan informasi tersebut di atas,maka vaksin yang masuk dalamgol ongan Vaksi n Hi dup YangDilemahkan tidak boleh diberikanpada perempuanhamil. Apabila vaksinini terlanjur diberikan, hal ini tidakmenjadi indikasi untuk terminasikehamilan, tetapi harus dilakukankonseling tentang efek yang dapatterjadi pada janin5 . J ikalau seorangp e re m pu an ha mi l me mi n t adivaksinasi salah satu jenis vaksin inioleh karena dia akan pergi ke daerahatau negara yang mengharuskanmendapat kan vaksinasi tersebut,maka seharusnya diadisarankanuntuk

Page 3: PRKBNO : 5/PRKB/JAT/REGIONAL-IV/2014 NO. IZIN BERLAKU …fever), dan Zoster. 2. Vaksin Inaktif/Dimatikan (inactivated/killed organisms vaccine) Vaksin ini berisimikro organismeyang

Buletin Perinasia - Tahun XX, Nomor 2, Edisi September 2015 3

menunda keper giannya sampaibayinya lahir.

Vaksinasi sebaiknya tidak dilakukanterlalu dekat dengan saat persalinanantara lain karena kadar transferantibodi tertinggi terdapat pada ibuyang divaksinasi lebih dari 4 minggusebelum persalinan.

Beberapa jenis vaksin walaupun secarateori aman, tetapi belum ada buktidat a mengenai keamanannya,misalnya vaksin pneumokok (PPV23)dan vaksin meningokok jenis MCV4.Dalam hal ini pemberiannya tetaphar us mempert imbangkan r isikoakibat vaksinasi dibandingkan risikoakibat paparan infeksinya. Vaksinasimeningokok selama kehami landengan vaksin meningokok jenisMPSV4 tidak ditemukan adanya efekyang tidak diinginkan baik pada ibumaupun bayi nya dan dengandemikian boleh diberikan kepada ibuhamil.

Vaksi nasi toksoid tetanus padaperempuan hamil dapat diberikandalam bentuk vaksin tetanus dandifteri atau dalam bentuk vaksintetanus, difteri dan pertusis. Vaksinasisebaiknya dilakukan pada trimesterkedua atau ketiga. Apabila perempuanhami l itu pernah mendapatkanvaksinasi tetanus, tetapi dalam 10tahun terakhir tidak pernah divaksinasilagi, maka dia harus mendapatkanbooster.

Perempuan hamil yang berisikoterinfeksi virus hepatitis B seharusnyadivaksinasi dengan vaksin hepatitis B.Faktor risiko tersebut antara lainmempunyai pasangan seksual lebihdari satu orang atau penggunanarkoba dengan suntikan.

Vaksin rabies bukan kontra indikasiuntuk diberikan kepada perempuanhamil. Di dalam suatu daerah denganrisiko paparan infeksi rabies tinggi,maka vaksi nas i rabi es se bagai

Reaksi sistemik berupa demam, lemah,ny eri otot d an sak it kepa la ak anmenghilang dalam 48 jam. Reaksi alergikb er up a g a ta l -g a ta l ( ur ti k a ri a ) ,angioedema sampai anaf ilaksis dapatditatalaksana seperti reaksi alergik padaumumnya6.

Da ftar Rujuka n

1. Roitt IM, Delve PJ. Prophylaxis.In: Roitt's Essential Immu nolo gy, 10thEdition. Massachussetts, BlackwellScienceLtd, 2001: 283-300

2. Keusch GT, BartbKJ, Miller M.Immunization principles and vaccine use.In : K aspe r D L, Fau ci A S, Lon g oDL,Braunwald E, Hauser SL, Jameson JL,eds. H ar riso n's Principles o f Int er nalMedicine, 16th Edition. NewYork, McGrawHil l, 2005: 713-724

3. Baratawidjaja KG.D alam: Imuno lo gi Dasar, Edisi ke-7.Jakarta, BalaiPenerbit FKUI, 2006: 429-461

4. Immunization During Pregnancy. ACOGCommittee Opinion No.282. AmericanCollege of Obstetricians and Gynecologist.Obst et. Gynec ol 2003; 101: 207-212

5. Su r D K, Wal lis DH , O' Co n nel l TX.V ac cin at io n in pregn anc y. Am FamPhysician, 2003; 68:E 299-309

6. Djauzi S. Imunisasi D ewasa. Dalam: BukuAjar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi ke-4.S udo yo AW, Set yo hadi B , Alwi I ,Kolopaking MS, Setiati S, Ed. Jakarta: PusatPenerbit an Departemen Ilmu PenyakitDalam, 2006: 279 - 286.

BERITA DUKA CITA

Perinasia dalam beberapa bulan ini kehilangan Pengurus/Anggota terbaikyang mendahului kita kembali kepada Sang Pencipta. Semoga Beliaumendapat tempat terbaik di sisi-Nya.

Prof Dr. dr. Agus Abadi, SpOG(K) -Surabaya(Tim Koordinator Bidang Ilmiah PP Perinasia), wafat 20 Maret 2015.

Dr. dr. Adjar Wibowo, SpOG(K) - Banjarmasin(KetuaPerinasia Cabang Kalsel), wafat 21 April 2015.

Dr. Eriyati Indrasanto, S pA(K) - Jakarta(Tim Koordinator Bidang Pendidikan &Pelatihan PP Perinasia),

wafat 1 Mei 2015.

Prof. Dr. dr. Kornia Karkata, SpOG(K) - Denpasar

(Penasehat Perinasia Cabang Bali), wafat 10 Juni 2015.

Dr. I Wayan Retayasa, SpA(K) - Denpasar

(Mantan Ketua PerinasiaCabang Bali, 2006-2012), wafat 26 Sept.2015.

pr ofil aksi s pra -papar an dapatdiberikan.

Salah satu perubahan penting yangterjadi dalamsistem imunperempuanhamil adalah pergeseran dari imunitasselular ke imunitas humoral, artinyaada penekanan imunitas selular.Dalam kehamilan, kondisi ini untukbeberapa penyakit infeksi secara klinisakan menjadi lebih berat, misalnyainfluenza. Vaksin influenza jenis inaktifdirekomendasikan untuk perempuanhamil.

Vaksin human papilloma virus(HPV) tidakdirekomendasikan untuk perempuanhamil. Apabila vaks in sudah terlanjurdiberikan pada sa at dia belum ta husedang hamil, maka pemberian vaksinb erikutny a ba ru diberik an setelahmelahirkan.

Reaksi Vaksinasi Yang Tidak Diinginkan

S etelah vaksinasi dilakukan, kadang-k ad ang timbul reak si ya ng tid akdiinginkan. Reaksi yang tidak diinginkanpada pemberian vaksin meliputi reaksilokal di tempat suntikan, reaksi sistemikdan reaksi alergi. Reaksi lokal berupabengkak atau nyeri biasanya terjadi padav ak s ina si intra derma l ya ng ak anmenghilang dalam 48 jam.

Page 4: PRKBNO : 5/PRKB/JAT/REGIONAL-IV/2014 NO. IZIN BERLAKU …fever), dan Zoster. 2. Vaksin Inaktif/Dimatikan (inactivated/killed organisms vaccine) Vaksin ini berisimikro organismeyang

Buletin Perinasia - Tahun XX, Nomor 2, Edisi September 2015

B E R I T A O R G A N I S A S I

RAPAT PENGURUS HARIAN PERINASIA HELPING BABIES BREATHE:Meningkatkan Kompetensi BidanDalam Penanganan Bayi Asfiksia

"Helping Babies Breathe (HBB) " atauMembantu Bayi Bernapas merupakansa l a h sa t u p en d ek a t a n un t ukmenyelamatkan bayi baru lahir. Programy an g ditu juk an u ntuk pela ya nankesehatan denga n fas ilitas terbatassep erti Pusk esmas , Polindes/KlinikBersalin, atau Bidan Praktik Mandiri ini,te la h dil ak san ak a n seb an ya k 26Angkatan. Kegiatan berlangsung dibeberapa kota, yaitu: Bandung - Jakarta- S inta ng - Ba lik papa n S emarang -Jayapura - Samarinda.

Dalam pelatihan ini, setiap bidan yangdilatih mendapat 1 (satu) set peralatan:ba lon dan sungkup resusitasi bayi,pengisap lendir, dan stetoskop, ya ngmerupakan donasi dari Later Days SaintCharities (LDSC). Menurut ibu-ibu bidan,materi HBB lebih muda h dimengertidi ba n ding ka n den ga n p ela tiha npenangana n ba yi asf iks ia yang lain,d i a g ra m a l u r n y a s ede rh a n a ,penyampaia nnya diulang-ulang diserta ipra ktik sehingga muda h diingat dan lebihpercaya diri.

Menurut dr Michael K.Visick,Ped dari SaltLake City, Utah, yang ditugaskan untukproyek ini di Indones ia, HBB telahmemberikan hasil yang menarik bagiprogram yang lamanya hanya tiga tahun.Laporan yang diterbitkan di Tanzaniamenunjukkan bahwa dalam tiga tahunpelaksanaan HBB, angka kematian bayiberkurang sebesar 47 persen. Diharapkanhasil yang sama juga terjadi di negaralain, termasuk Indonesia. (S H)

Pada tanggal 20 Juni 2015 diadakanRapat Pengurus Harian Perinasia yangsecara khusus membahas PersiapanKongres Nasional XII di Banjarmasin.

R ap at dih ad iri Peng uru s Ha ria n,Koordinator Bidang Ilmiah, Panitia Konasdan Event Orga nizer (EO). Rapat diawalidengan buka puasa bersama dan doasyukur HUT Perinasia ke-34.

Dalam rapat diputuskan pengundurantanggal pelaksanaan Konas Perinasia,semula awa l Desember 2015 menja di16-20 J ANUAR I 2016 , ka rena a wa lD es em be r b ers a ma a n de n ga npelaksanaan Pilkada Nasional. Rapat jugamembahas & memutuskan beberapa halterk ait p ersia pa n k ongres , y ai tu:

Jenis pelatihan/workshop yang akandiselenggarak an pada Pra Kongres

Usulan topik dan pembicara kongres

Usulan perubahan AD/ART

Menunjuk Prof. Dr.dr. Dad ang SjarifH iday at, S pA( K) /K etua Peri na s iaCabang Jawa Baratu ntuk memb ua tHYMNE PERINASIA.

S em o g a K o ng r esNasional Perinasia XIId i B a n j a r m a s i nterselenggara dengansukses. (SH)

Pelatihan HBB berikutnya:16-17 JANUAR I 2016 DI BANJARMASIN

(lihat KALENDER ILMIAH)

Page 5: PRKBNO : 5/PRKB/JAT/REGIONAL-IV/2014 NO. IZIN BERLAKU …fever), dan Zoster. 2. Vaksin Inaktif/Dimatikan (inactivated/killed organisms vaccine) Vaksin ini berisimikro organismeyang

Buletin Perinasia - Tahun XX, Nomor 2, Edisi September 2015

16-20 Januari 2015BANJARMASIN - KALIMANTA N SELATAN

www.konasperinas ia 12banjarmasin.com

PE NCAPAIAN TARGET MDGs da n PRO GRAM PE NURUNANANGKA K EMATIAN IBU dan ANAK ME NUJU INDONE SIA S EHAT

PROGRAM PRA KONGRES NASIONAL(PRA KONAS), 16-17 JANUARI 2016

1. Pelatihan Metodologi PenelitianDa sar

2. Pelatihan Stabilitas i Neonatus( S.T.A.B.L.E )

3. Pelatihan Helping Babies BreatheUntuk Bidan:Meningka ta n Kompetensi Bida nDa la m Pena nga na n Ba yi Asf ik sia

4. Pelatihan Mana jemen MP-AS I

5. Pelatihan Perawatan MetodeK anguru

6. Pelatihan Resusitasi Neonatus

7. Training of Trainers ( TOT)Helping Babies Breathe - new

PROGRAM KONGRES NASIONAL

18-20 Januari 2016

1. Pembuk aan2. Simposium3. Temu pa kar4. Poster/Mak alah Bebas/Lomba Foto5. Acara Kea kraban6. Rapat Organisas i

Tempat: Hotel Ra ttan-Inn Banja rma sin

Info & pendaf ta ra n:Sekretariat KONAS PERINASIA XIIJl Kimia no. 5, Jakarta PusatTelp: 021-3928721, 3915041;Fax 021-3928721www.konasperinasia12banjarmasin.com

Materi dari beberapa pelatihan PRAKONAS sebagai berikut.

PELATIHAN METODOLOGIPENELITIAN DASAR

(16-17 Januari 2016, pk 07.30-17.00)

Hari pertama

Registrasi

Pembukaan & perkenalan

Pre tes

Isu-IsuTerkini pada PenelitianPerinatologi

Tipe-tipe Penelitian Perinatologi

Cohort Study

Case-Control Study

Pengantar SPSS

Kerja Kelompok Analisis Data &Laporan Penelitian

Hari kedua

Kerja Kelompok: PresentasiRandomized Controlled Trial TeknikSampling

Determinasi BesarSampel PenelusuranLiteratur Pengembangan ProposalPenelitian

Postes

Penutupan

PELATIHAN STABILISASI

NEONATUS (STABLE)

(16-17 Januari 2016, pk 07.30-17.00)

Ha ri perta ma

Registrasi

Pembukaan & perkenalan

Pretes

Pelajaran 1. Problema pasca resusitasi,prinsip stabilisasi dan rujukan.

Pelajaran 2.

- Atasi hipotermi dan jaga stabilitassuhu.

- Pengenalan terapi hipotermia danprinsip merujuk bayi dengan asfiksia.

Praktik: Termoregulasi dan PrinsipMerujuk.

Pelajaran 3.Pertahankan normoglikemia.

Pelajaran 4.Penapisan infeksi dan sistem skoring

Ha ri kedua

Pelajaran 5- D eteksi dini ba yi dengan d istres na pas

d an prin si p S tab ilisa si perna pa san- Nasal CPAP melalui sungkup laring- Deteksi dini gagal napas dan VTP

melalui sungkup larings

Pelajaran 6.Pertahankan sirkulasi optimal

Praktik: Stabilisasi pernapasan dansirkulasi

Pelajaran 7. Penanganan dan caramerujuk bayi dengan kondisi khusus.

Pelajaran 8:Deteksi dini dan atasi kejang

Praktik : Cara merujuk bayi dengankondisi khusus

Dukungan emosi dan Etika merujuk

Postes

Penutupan

Selain m enjadi ajang silaturahmi antar pengurus dan anggota, Konas Perinasia juga menjadi tempat menimbada n berbagi ilmu di bidang perinato logi, seka ligu s m enikm ati w isa ta daerah Kali ma ntan Selatan.

Page 6: PRKBNO : 5/PRKB/JAT/REGIONAL-IV/2014 NO. IZIN BERLAKU …fever), dan Zoster. 2. Vaksin Inaktif/Dimatikan (inactivated/killed organisms vaccine) Vaksin ini berisimikro organismeyang

Buletin Perinasia - Tahun XX, Nomor 2, Edisi September 2015

PELATIHAN HELPING BABIESBREATHE UNTUK BIDAN

(16-17 Januari 2016, pk 07.30-16.30)

Hari pertama

Registrasi

Pembukaan & perkenalan

Pretes

Gambaran umum program

Pengantar materi HBB

Pelajaran 1: Persiapan Kelahiran(penjelasan, demo, praktik)

Pelajaran 2: Perawatan Rutin(penjelasan, demo, praktik)

Pelajaran 3: Menit Emas - Bag 1(penjelasan, demo, praktik)

Pelajaran 3: Menit Emas - Bag 2(penjelasan, demo, praktik)

Demontrasi OSCE A

Ujian: OSCE A

Review

Hari kedua

Rekapitulasi materi hari pertama

Pelajaran 4: Ventilasi Lanjutan(penjelasan, demo, praktik)

Demontrasi OSCE B

Praktik menyeluruh

Membersihkan & memeliharaperalatan

Postes

Uji OSCE B

Uji Penggunaan Balon & Sungkup

Review & Tindak LanjutPasca Pelatihan

Penutupan

PELATIHAN PERAWATANMETODE KANGURU

(16-17 Januari 2016, pk 07.30-16.30)

Hari Pertama

Registrasi

Pembukaan & perkenalan

Pretes

Masalah BBLR/Bayi Prematur

Aspek sosial budaya Perawatan MetodeKanguru & pemutaran video

Manfaat Metode Kanguru &penerapannya

Pengantar Komunikasi MetodeKanguru

Pemberian ASI pada BBLR/BayiPrematur

Persiapan pulang & waktu kontrol PMK

Hari Kedua

Praktik pemberian ASI

Praktik PMK

Praktik komunikasi

Postes & telaah ulang

Orientasi klinik

PELATIHAN MANAJEMEN

MP-ASI

(16-17 Januari 2016, pk 07.30-17.00)

Hari pertama

Registrasi

Pembukaan & perkenalan

Pretes

Pemantauan Pertumbuhan Bayi &Balita

Dasar-Dasar Pentingnya PendampingASI/MP ASI

Kecukupan Gizi dan Balita

Mitos & Perilaku Masyarakat

Teknik & Strategi Pemberian MP ASIpada Anak Tidak Mau Makan

Penyiapan MP ASI

MP ASI pada Kondisi Khusus

Hari kedua

Latihan keterampilan PemantauanPertumbuhan

Demo Penyiapan MP ASI

Latihan Penyiapan MP ASI

Studi kasus MP ASI

Postes

Evaluasi - Telaah Ulang

Penutupan

PELATIHANRESUSITASI NEONATUS

(16-17 Januari 2016, pk 07.30-18.00)

Ha ri perta ma

Registrasi ulang

Pembukaan & perkenalan

Pre tes

Pelajaran 1. Pengantar Program,Gambaran Umum & Prinsip Resusitasi

Tes 1

Pelajaran 2. Langkah Awal Resusitasi(Kuliah, Video, Tes 2, Praktik)

Pelajaran 3. Penggunaan PeralatanVTP(Kuliah, Video, Tes 3, Praktik)

Pelajaran 4. Kompresi Dada(Kuliah, Video, Tes 4, Praktik)

Ha ri kedua

Pelajaran 5. Intubasi Endotrakeal(Kuliah, Video, Tes 5, Praktik)

Pelajaran 6. Pemberian Obat

Pelajaran 7. Pertimbangan Khusus(Kuliah, Video, Tes 6 & 7)

Pelajaran 8.Resusitasi pada Bayi Prematur

Pelajaran 9.Etika & Perawatan di Akhir Kehidupan(Kuliah, Video, Tes 8 & 9)

Praktik menyeluruh

Uji Keterampilan (Megacode)

Evaluasi penyelenggaraan

Penutupan

KALENDER ILMIAH PERINASIA NOPEMBER-DESEMBER 2015

dapat diakses melalui website: www.perinasia.com

INFORMASI MASING-MASINGTEMPAT

PELATIHAN PRA KONGRES NASIONAL

AKAN DI-UNGGAH DIWEBSITE:

www.konasperinasia12banjarmasin.com

Page 7: PRKBNO : 5/PRKB/JAT/REGIONAL-IV/2014 NO. IZIN BERLAKU …fever), dan Zoster. 2. Vaksin Inaktif/Dimatikan (inactivated/killed organisms vaccine) Vaksin ini berisimikro organismeyang

Buletin Perinasia - Tahun XX, Nomor 2, Edisi September 2015

G era k a n Keseh ata n I bu d an Ana k(GK IA) adalah koalisi masyarakat s ipilyang terdiri atas berbagai lembaga non-pemerintah internas ional dan nasional,og an isa s i p rof es i, lemb ag a mitrapembangunan di bidang kesehatan ibu,kesehatan bayi dan anak, kesehatanremaja, dan gizi yang diluncurkan pada23 Juni 2010. Perinasia merupakan salahsatu orga nisas i p en duk ung GKIA.

GKIA telah berupaya menjadi wadahkomunikasi dan koordinasi antarlembagad i t ingk at na s iona l da n prop ins i(khususnya propinsi NTT dan povins iBanten) serta advokas i masyarakat sipilterhada p Pemerintah dan DPR RI.

D a la m ra ng k a HU T k e-5, GKI Amenyelenggarakan S imposium PraktikCerda s di Bidang Kesehatan Ibu, Anak,Remaja dan Gizi tingkat nasional sebagaiwa dah berba gi pengetahu an danketerampilan, serta memberikan ruangdan kesempatan bagi peserta dari daerahuntuk berkonsultasi dengan pemerintah,DPR RI, dan akademis i terkait praktikcerdas yang telah dilaksanakan dan akand il ak u ka n di ma sa mend a ta ng .Simposium Praktik Cerdas Bidang GKIAini dilaksanakan di Balai Kartini, Jakarta,19 - 20 Agustus 2015.

Pada haripertama, Rabu,19 Agustus2015acara dimulai tepat pukul 09.00, diawalioleh Pembuk aan, menyanyikan la guInd ones ia Ray a da n Doa Bersa ma.Selanjutnya disampaikan laporan ketuapa nitia oleh Asteria Aritonang d ariWahana Visi Indonesia. Dalam laporannya,Asteria menekankan Simposium PraktikCerdas GKIA ini berupa ya menjaringpraktik cerdas di bidang yang menjadifokus GKIA yaitu gizi spesifik, gizi sensitif,kesehatan ibu, bayi dan balita, kesehatanrema ja , keta ha nan kelu arg a d anpembiayaan kesehatan dari berbagailembaga di berbagai propinsi. Dalamperiode 1,5 bulan terkumpul lebih dari60 a bstrak y ang kemudia n diseleks idalam bentuk presentasi oral, video, danposter. Sambutan pembukaan berikutnya

2. Dalam bidang pendidikan, kita masihmencapai rata-rata tamat sekolah 8,1tahun. Boleh dikatakan ini adalahtamatan SD tetapi tidak tamat SMP.Dengan demikian apakah kita bisabersaing secara global? Selain itu, halin i a k a n b erk orel a si den ga npersoalan/kesenjangan ekonomi.

3. Kita memiliki masyarakat yang ratarata berpendidikan rendah. Apa yangdiharapkan? Mereka a kan minimpengetahuan, minim keterampiland a n a k ib a tn y a me ng ha m b atpeningkatan ekonomi. Ini semuam eru p a k a n PR k it a sem u a .Perta nyaa nnya "Kenapa merek asekolahnya tida k cukup panjang?"Mungkin kita akan menjawab bahwaak ses dan layanan juga menjadikendala. Geografis di Indonesia tidakdapat dicapai dengan mudah. Adayang sulit sekali diakses.Dengan danaAPBN 20% untu k p endid ik an ,harusnya semua ini sudah mencapaike pelosok-pelosok di tanah a ir.N a m u n d e m i k i a n u n t u km end a p at k a n ak ses la y a na npendidikan dibutuhk an kerjasamal i nt a s k em en t er ia n se p er tiKementerian transportasi, guru danjuga bidang lainnya. Sebenarnya apahu bun gan pendid ika n deng ankesehatan? Jika melihat pendidikank ita demik ian, tentu k eseh atanmerupak an hulu. Sudah bisa sayaja wab merek a y ang men cap aip en didik an 8,1 tahu n ini bisadikataka n mereka yang "otaknyahang", mereka tidak bisa menyerappendidikan yang lebih tinggi. Dimanakesalahannya? Kesalahannya adalahtentu otak nya tidak berkembang,dengan begitu saya menyamakandengan komputer jaman "baheula"yang 256 kilobyte. Coba bandingkandengan yang gigabyte. Hal inilah yangterjadi pada a na k-anak kita yaitu"ota kny a ha ng" d an tidak bisamenyerap pendidikan, karena tidakbisa menyerap pendidikan kita bisamelihat apa yang terjadi pada anak-anak perempuan kita."

L I P U T A N K E G I A T A N

GERAKAN KESEHATAN IBU DAN ANAKSimposium Prak tik Cerdas Bidang KIA, Remaja dan Gizi

Ba la i Kartini, Jaka rta , 19-20 Agustus 2015

oleh My rna Rema ta Ev ora, C ountryDirector Plan International Indonesia.Dalam pidatonya, disampaikan persoalankesehatan dan gizi di Indonesia yangda pat diliha t dalam da ta WHO danRiskesd as 2013. Belia u berha ra p,s imp osiu m in i da p at memba ntupenyelesaian masala h kesehatan gizianak, bayi, ibu, dan remaja di Indonesiakhususnya demi pencapaian MDGs danSDGs.

Ibu Menteri Kesehatan, Prof. DR. dr. NilaDjuwita F. Moeloek, SpM (K), didapuksebagai keynote spea ker dengan topikP era n Ma s y a ra k a t S i p il da la mPemb angun an K eseha tan Ibu Ana kdan Gizi - Post 2015.

Pada pidatonya, Menkes mengucapkanterima kasih kepada para a ktifis yangtelah melakukan gerakan untuk ibu danana k. Menurutnya, ini a dalah suatugerakan yang sangat mulia yang telahmemperhatikan kesehatan ibu dan anakdalam rangka membentuk sumber dayayang berkualitas. Kita bukan lagi bersaingantar negara tetapi antar individu. Tanpamengesampingkan peran bapak, tidakdapat dipungkiri, kaum ibu memilik ip eran ya ng san gat besar da la mmembentuk sumberdaya manusia yangberkualitas. Dengan bergabung sebagaiparent keduanya bekerja sama untukana k-ana k kita, ungka pnya. Menk esmen co ba meng ura ik a n pro bl emKesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraana ta u E k on omi y a ng merup a k anparameter dalam Human DevelopmentIndeks, berikut uraiannya:

1. Da lam bid an g k eseh ata n, k itamencapai kelangsungan hidup kira-kira 70,2 tahun. Kita boleh mengamatib a hw a me nc a p a i 70 t a h unkelangsungan hidup kita sudah cukupbaik, bisa hidup lebih panjang darisebelumnya. Aka n teta pi setiappopulasi memiliki p ermasa la han,khususnya pada orangtua dan manula.Manula yang kita inginkan tentumanula yang sehat.

Page 8: PRKBNO : 5/PRKB/JAT/REGIONAL-IV/2014 NO. IZIN BERLAKU …fever), dan Zoster. 2. Vaksin Inaktif/Dimatikan (inactivated/killed organisms vaccine) Vaksin ini berisimikro organismeyang

Buletin Perinasia - Tahun XX, Nomor 2, Edisi September 2015

2. Tingk at na siona l: Dalamkonteks Indonesia sendiri,pemerintah sudah memilikid es a i n y a n g c u k u pkomp rehensif, memilik iRPJMN dan seterusnya, danbag aima na mend ukun grencana kerja yang sudahdibuat tersebut. Organisasimasyarakat sipil dan donorperlu meru juk k epa darencana kerja pemerintahya n g su da h a d a d a nm e m b a n t umen y em p ur n a k a n ny a ,memb ua t in ov as i d a nmelakukannya dalam skalayang lebih besar dan dapatmenjangkau pelosok negeri.

3. Meningkatkan koordina siyang ada di level nasional.LSM-LS M dan organisas inon-profit di level nasionalat au d i lev el d a era h,organisasi-organisasi yangpunya af ilia si di tingk atglobal,sinerginya yang perludikuatkan,

4. Identifikasi cha mpion untukpesan-pesan yang konsistenterkait menyusui, advokasidan komunika si denga npesan y g kosisten aka nmembantu keberhas ila nprogram. Perlu cha mpiondi ber b ag a i tin g k at a n,masya rak at, kesehata n,akademisi baik level nasionalatau internationa l ya ngmenyuarakan pesan-pesanyang konsisten.

Materi k edua berjudul K aj ianKualitatif D uk ungan Menyusuidi RS Mela lui Progra m RumahS ak itS ayang Bayi di Indonesia,oleh dr. Fransisca Ha ndy, S pA,merupa kan studi pertama darirang kaia n 2 penelitia n ya ngterselenggara dengan dukungandari Pusat Penelitian Kesehatan UI,S en tr a L a k ta s i I n do n es ia ,

Univers itas Calif ornia Sa n F rans isco.Tujuan penelitian pertama adalah untukmelihat dan mengevaluasi bagaimanapelaksanaan RS Sayang Bayi saat ini di

Selanjutnya, Menkes mengatakan,"Sek ali lagi saya tegask an, sayalebih memperdulikan perempuanbukan berarti mengesampingkanlaki-laki tetapi karena perempuanlebih banyak mengemban tugas.Terutama ibu harus mengetahuibagaimana dia mendidik anaknya,bagaimana dia menjaga kesehatana nak nya da n b aga imana diamenjaga kesehata nnya sendiriserta dia berhak menentuka njumlah keluarganya. Itu artinya diah ar us meng eta hu i tenta n gKeluarga Berencana (KB) da npengguna an alat kontrasepsi."

Terka it h al terseb ut Menk esmelihat bagaimana peran NGO dis ini. Disampaikan ba hwa NGOperlu mempelajari apa saja yangmeru pa ka n ha k ma sya ra ka tsehingga bisa disos ia lisa sikan,mengedukas i isu-isu kesehatan,memotiva si a gar mereka bisahidup sehat dan bers ih dan jugamelindungi mereka dari problem-problem sosial.

Setelah "keynote speech" Menkes,acara dilanjutkan dengan PlenarySession 1 yang berlangsung pukul10.00-12.00, dengan moderator dr.Wiya rni Pambudi, SpA, IBCLC

Materi p erta ma adalah K aj ianGlo bal di 6 Neg ara - S tra tegiM a sy a r a k a t S i p i l d a l a mM e n d u k u n g K e b i j a k a nMenyusui oleh dr.Wahdini Hakim,MWH da ri S av e the ChildrenIndonesia. Simpulan dari materi inia da la h, d i 6 nega ra da la mpenelitian ini ditemukan bahwak er ja sa ma d a n k oo rd in a s iterc iptanya lingk ungan yan gm end u ku n g, imp l emen ta s iprogram, advokasi dan dukunganterh ad ap tena ga k eseha ta nmerupa kan komponen pentingd alam memeng aruhi ada nyak o m i t m en p o l i t i k y a n gmendukung praktik pemberianASI.Yang menarik adalah beberaparekomendasi yang disampaikan dalampresentasi beliau:

1. T in g k a t i n ter n a s io n a l: Per lum en ingk a tka n k ep em impin an /lea dership terk ait program untuk

mendukung menyusui, ya itu adaplatform disebut global a dvoca cyinitiative, global stra tegy for IYCF danBFHI.

Page 9: PRKBNO : 5/PRKB/JAT/REGIONAL-IV/2014 NO. IZIN BERLAKU …fever), dan Zoster. 2. Vaksin Inaktif/Dimatikan (inactivated/killed organisms vaccine) Vaksin ini berisimikro organismeyang

Buletin Perinasia - Tahun XX, Nomor 2, Edisi September 2015

I n d o n e s i a d a n j u g a u n t u kmengidentifikasi kendala-kendala sertahal-hal baik yang sudah ada di RS kitauntuk kendaraa n kita meningkatkankualita s RS di Indonesia. S edangkanpenelitian kedua yang saat ini ma sihdalam tahap persiapan, bertujuan untukmeningkatkan dukungan di RS untukmendapatkan bukti ilmiah da n untukmemban dingk an da mpak BFHI in i

terhadap komunitas bayisehat dibandingkan BFHI.

Studi yang dilakukan Savethe C hil dren da n U KUniversity of Dandy, akandipublikasikan, a vailableda n bisa diakses.Sa at inisedang dalam penulisantahap akhir.

Topik ketiga adalah PraktikC e r d a s P e m b er i a n

Ma k a na n B a yi da n Ana k , oleh S riSukotjo dari UNICEF. Yang menarik daripresentas i ini ada lah bagian penutupyang disampa ikan narasumber yak ni,"Dalam pelaksanaan program 2 sampai3 tah un ini ma sih ba nya k sek a litantangan. Tantangan ini kami dapat dariteman-teman di lapangan karena adatd an bud ay a yan g memp eng aruh ipemasaran makanan ini. Letak geografis

teman-teman yang ada di Papua,masih belum adanya dukungan daril in ta s sek tor, b a ny a k y a ngm e n g i n g i n k a n m e l i h a tperubahannya secara instan padahaluntuk merubah prilaku cukup sulitdan butuh waktu yang lama, terakhirtidak adanya pendampingan pascapelatihan yang belum terintegrasid eng a n la ya n an k eseha ta n."

Pleno pertama ini mengundanga ntus iasme p eserta. Bebera papertanyaan muncul dari berbagailatar belakang profesi, insitusi dandaerah asal peserta.

S es i berik utnya ad alah diskus itematik. Peserta dapat memilih temaberdasarkan minat masing-masing.Adapun pilihan tema antara lainmengenai promosi kesehatan kesekolah-sekolah, kelompok laki-lakipeduli keluarga, pijat bayi, tumbuhkembang anak, perawatan tali pusatdll. Beberapa ruang disediakan untukdisk us i da n demo. Rua ng demob era da di a ntara booth-boothpa mera n. Masing-masing ruangmengundang antusiasme dari parapeserta. Selain pembahasan materidan demo ada juga kelas pemutaranv ideo dan poster-poster dengan

tema seputar KIA. Di a ntara wak tusenggang untuk sekadar menghiburpeserta panitia juga menyediakan fotobooth bagi peserta yang berminat foto

dengan latarbelakang dan flyer berisipesan-pesan yang mendukung isu-isumengenai kesehatan ibu dan anak danberbagai aksesoris lainnya.

Bagi peserta umum, acara selesai padakelas-kela s tematik. Pada ka la nganterba ta s a ca ra berla nju t deng anUnda ngan Terbata s Disku si Peser taDaerah: Renca na Tinda k Lanjut KoalisiGKIA oleh Presidium GKIA.

Simposium hari kedua dimulai padapukul 09.00 dan dimoderatori oleh dr.Budhi Setiawan, MPH dari UNICEF.Materipertama berjudul Kesela matan Pasien:Urusan S iapa ? oleh dr. Purnamawati,SpA, dari Yaya san O ra ngtua Peduli.Kes impulan da ri presenta si belia u:Konsumen kesehatan merupakan pihakyang paling berkepentingan di negaradengan sistem kesehatan y ang kuatsekalipun. Angka kematian akibat medicalerror menempati urutan ke-5, di atasangka kematia n akibat HIV/AIDS danangka kematian akibat kecelakaan laluli nta s . L ay a na n k eseh at an y a ngberkualitas adalah layanan kesehatanyang professional,artinya mendahulukankepentingan pasien, layanan kesehatanyang padat akal (bukan padat ongkos),layanan kesehatan yang transparan dansesua i b ukti ilmiah alias E BM ataukedokteran berbasis bukti.

Materi k edua berjud ul 20 Ta hu nMa na jemen Terp a du B a lita S a k it(MTBS): Sampai Mana Indonesia? olehDR. dr. Brian Sriprahastuti, MPH dari Savet h e C h i l d r en . P re se n t a s i n y ameny imp ulk a n b a hwa In do nesiameng ha da pi k enda la un tuk bisakonsisten menerapkan MTBS, karenamasalah ketersediaan dan pemerataantena ga kesehata n serta kecuk upanlogistik, terutama di da erah miskin,terpencil dan g eografis sulit selainmasalah kepatuhan petugas pada protap.

Menerapkan layanan intervensi melaluipendekatan MTBS seharusnya disertaidengan strategi untuk penjangkauan balitauntuk cakupan semesta. MTBS menjadisalah satu metode untuk memastikanba lita sak it mendapa tkan lay anankesehatan yang berkualitas,rasional, tepatdan merata. Untuk mencapai tujuantersebut, diperlukan komitmen kuat daripemerintah daerah, untuk mengatasikend ala ya ng diha da pi sehin ggakebutuhan inp ut dapa t terpenuhi.

Page 10: PRKBNO : 5/PRKB/JAT/REGIONAL-IV/2014 NO. IZIN BERLAKU …fever), dan Zoster. 2. Vaksin Inaktif/Dimatikan (inactivated/killed organisms vaccine) Vaksin ini berisimikro organismeyang

Buletin Perinasia - Tahun XX, Nomor 2, Edisi September 2015

Puncak Acara Pekan Air S usu Ibu (ASI)sedunia tahun 2015 berlangsung pada14 September 2015 di Ruang Serba GunaGedung Bulog, Jakarta Selatan. Acara inidihadiri sekitar 400 undangan mewakiliDinas Kesehatan Propinsi dan DinasKetenagakerjaan Propinsi di seluruhIndonesia, Kementerian Keseha ta n,rumah sakit, lembaga atau kelompok

pendukung ASI, perkumpulan serikatpekerja, perusahaan, para akademisi,orga nisas i prof es i keseha tan d anorganisasi k eagamaa n. Tema globalPekan ASI Sedunia tahun 2015 ini adalah"Breastfeeding and Work, Let's make itwork" yang diterjemahkan sebagai temanasional "Mari Dukung Menyusui diTempat Kerja". Acara ini dibuka oleh DrElizabeth Jane Supardi, Direktur BinaKesehatan Anak, Kementerian KesehatanRI . Da la m sa mb uta n ny a, b elia umenyampaikan bahwa Pekan ASI seduniadilaksanaka n setiap tahun pada awalbula n Agustus d enga n tema y angberbeda tiap tahunnya.

Menurut Dr. Jane, jumlah angkatan kerjaterus meningkat setiap tahunnya dan saatini mencapai 121,2 juta dengan jumlah

p enduduk yang bekerjamencapa i 114 juta jiwa( 94%) , 38% dia nta ra nyaadalah pekerja perempuan(43,3 juta jiwa) yang 25 jutadianta ranya berada padau s i a r e p r o d u k t i f ." P e m e r i n t a h t e l a hm e m b u a t b e r b a g a iperaturan yang mengaturtentang pemberian ASI ditempat kerja sep erti UUKesehatan No.39/2009 pasal

128, UU Ketenagakerjaan No. 13/2009p asa l 83, Pera tu ran Pem er inta h

Ma teri ket iga b erju du l S ta n d a rP el a ya n a n M in imu m 201 5-2019,Upa ya Keseha tan Ibu dan Ana k olehProf. dr. Purnawan Junadi, MPH, PhD.Kesimpulan dari presentasi ini adalahPemerintah mempunyai tanggung jawabuntuk menjamin setiap warga negarauntuk memperoleh pelayanan kesehatanyang memadai sesuai dengan kebutuhanmasya raka t. Kebijaka n desentralisas im em ber ik a n wewen a ng kep a dapemerintah daerah untuk mewujudkankomitmen mobilisa si sumb er danad aerah untu k memenu hi Sta nda rPelayanan Minimum (SPM) Kesehatan.

Pada pleno kedua ini pun, peserta cukupantusias untuk berdiskusi. Akan tetapikarena keterbata san waktu, beberapapenanya tidak dapat diakomodasi olehforum.

Tidak berbeda dengan hari pertama, padahari kedua kelas-kelasberdasarkan materiyang berbeda disediakan di beberaparuang an. Tema ya ng diangka t punb era ga m, da ri m ula i K eseh at anReproduksi Remaja (KRR) , Angga ranPemb ia ya a n K eseh ata n, Promo siKesehatan, Peranan Gender dalam KIAdll.

Pada kegiatan ini, terdapat 50 Abstrakyang berhasil dijaring dari praktik cerdasdi bidang yang menjadi fokus GKIA dandisajikan dalam bentuk presentasi oral,video da n p oster da lam roll ba nner.

Acara ditutup dengan Diskusi terbukay a n g m em b a h a s R a n g k u ma nRek omenda si Hasil Diskus i Pleno danTematik dilanjutkan dengan PenutupanS eminar . (Haryati)

No 33/2012 tentang pemberia n AS IE k sk lu sif d a n Pera tura n Men ter iKesehatan No. 15 Tahun 2013 tentangTata Cara Penyediaan Fasilitas KhususMenyusui dan/atau Memerah Air SusuIbu. Implementasi peraturan-peraturantersebut selain dapat meningkatkancakupan ASI Eksklusif nasional juga dapatm en i ng k a t k a n k eseh a t a n d a n

p r od u k ti v i ta s p ek erj aperempuan."

Tantangan ya ng dihada pisa a t ini a d al ah b elu mterlaksananya penyediaanf asilitas khusus menyusuid an /a tau memerah AS Iseca ra menyeluruh danmerata. Selain itu, kegiataned uk as i, ad vo ka s i, d ankampanye terkait pemberianA S I d a n m a k a n a n

pendamping ASI (MP-AS I) juga belumm ak sima l d il ak uk a n . K ura n gn yaketersediaan sarana dan prasarana ruangASI, KIE AS I dan MP-ASI juga belumoptimal. Data dari International La bourOrganization (ILO) Jakarta tahun 2015menyebutkan dari 142 perusahaan yangtermasuk dalam d aftar Better WorkIndonesia (BWI), hanya terdap at 85perusahaan yang memiliki ruang ASI.Faktor yang dianggap mempengaruhidan menyebabkan rendahnya pemberianASI eksklusif di Indonesia adalah belumsemua Rumah Sak it menerapkan 10Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui(LMKM).

Beberapa Narasumber acara ini hadir dariK em en ter ia n K et en a g a k erj a a n ,Kementerian Kesehatan,Dinas KesehatanPropinsi Jawa Barat, IKML, APINDO danPerusahaan yang telah mempunyai ruangLaktasi seperti PT. Daenong Global diS ub an g. S ela in itu dila k sa na k anpenyerahan hadiah Juara 1-3 dan JuaraHarapan 1-3 pemenang lomba "DenganASI, Baduta Sehat, Ibu Bekerja Produktif "y ang diikuti oleh p erwa kila n da rib ebera pa pro pin si di Ind ones ia .

Aca ra di meria hk an pu la deng anbeberapa Stand Pameran yang diikutioleh Kementeria n Keseha tan, BUMN,Organisasi Profesi/S eminat, dan LSMPeduli ASI. (SH)

PERINGATAN PEKAN ASI SEDUNIA 2015

Pemberi an hadia h pa ra pemena ng lomba"Dengan ASI, Ba duta Sehat, IbuBekerja Produktif"

Page 11: PRKBNO : 5/PRKB/JAT/REGIONAL-IV/2014 NO. IZIN BERLAKU …fever), dan Zoster. 2. Vaksin Inaktif/Dimatikan (inactivated/killed organisms vaccine) Vaksin ini berisimikro organismeyang

Buletin Perinasia - Tahun XX, Nomor 2, Edisi September 2015

Mengapa produk susu begitu marak dibumi kita tercinta ini? Hal ini ka renasempat ada slogan "4 Sehat 5 Sempurna"yang kita anut sejak puluhan tahun lalu.S emua ma kanan akan sempurna jikaditambah dengan susu. Terkadang kitalupa dengan 4 sehatnya dan hanya ingatdengan yang sempurnanya. Hal itu yangmembuat susu begitu naik daun danmenjadi sangat top. Dewasa ini paraorangtua lebih takut dan khawatir jikaanaknya tidak suka minum susu daripadaanaknya tidak suka makan sayuran danb uah . Tahu n la lu bah ka n sempa tterdengar program GE RIMIS (GerakanMi nu m S u su b a gi S isw a) y a ngdicanangkan oleh Pemerintah. Bahkansempat ada tayangan di sebuah stasiuntelevisi yang menghadirk an seora ngkepala sekolah dasar dengan cerita yangseru, bagaimana dia memaksa murid-m u ri d ny a u nt u k m i nu m su susehubungan dengan program Gerimistersebut. Tak peduli muridnya muntah(karena tidak terbiasa minum susu), iapun memaksa supaya muridnya suka.Miris melihat & mendengar tayangantersebut. Promosi dan penyediaan susua wa ln ya d id a pa tn ya g ra tis d anmenurutnya di kemudian hari jika tidaktersedia lagi secara gratis mungk inse ba g i a n p en y ed ia a n n ya a k a nmenggunak an dana infaq dari mesjid.

Slogan "4 Sehat 5 Sempurna "sudah lebihdari 20 tahun ditinggalkan dan sekarangkita menganut "Gizi Seimbang" atau "4S ehat Suda h S empurna" karena telahlama disadari bahwa susu hanya salahsatu pilihan protein olahan (buatan) danmasih banyak pilihan protein ba hkanberasal dari bahan makanan alami sepertiikan, telur, daging dan juga tumbuh-tumb uhan . Sa yang nya ed uka si kemasyarak at oleh ora ng-orang yangseharusmya kompeten melakukannya,justru tida k sampa i. Pa ra pakar gizicenderung lebih tergiur membuat bahanmakanan pabrikan yang laku di industridan lebih menjanjikan di lapangan bisnis.Lagi-la gi bahan makana n alami kalahbersaing.

Indonesia, superma rket susu formula.Dari awal kelahiran seseorang sampaimenjelang kematiannya tersedia susuf ormu la d en ga n b erb ag ai va rianberdasarkan usia. Ada susu formula bayiuntuk 0-3 bulan, 0-6 bulan, 1 tahun, 2tahun, 3 tahun, 4 tahun, 5 tahun, balita,remaja , p emuda, susu untuk orangberjilbab, susu untuk ibu hamil, ibumenyusui, susu untuk orang tua ataumanula, susu buat anak yang tidak sukamakan sayur, ikan atau buah, susu untukbayi prematur atau bblr (bayi berat lahirrendah), lengkap semua tersedia. Prediksisaya, mungkin nantinya ada lagi susuuntuk janda atau duda (terdiri dari 2varian; varian janda/duda cerai dan varianjanda/duda ditinggal meninggal, jugasusu dengan berbagai macam penyakitmisalnya susu untuk pilek, susu untukdemam berdarah, susu untuk penderitadiabetes, susu untuk penderita kanker.

Pertanyaannya, mengapa begitu lengkapsusu tersedia di Indonesia? Seperti halnyasusu ibu hamil dan ibu menyusui yangmarak dijualdan ditawarkan oleh petugask eseha ta n ke ib u-ib u ha mil d anmenyusui. Bahkan terkesan setengahmemaksa, para tenaga kesehatan (Nakes)se ol a h me wa j ib k a n p a s i en ny amengkonsumsi susu tersebut dengana la san k ura ng giz i, a nemia d ansebagainya. Jika memang ibunya kuranggizi, mengapa tidak dieduka si untukmengkonsumsi makanan bergizi? Jikaibunya anemi, bukankah suplementasizat besi bisa membantu, mengapa harusmenggunakan media susu formula yangnotabene terbuat dari bahan susu sapiyang justru seringkali memicu reaks ialergi untuk bayi? Ketika bayi sudah lahirkadang didapati kulit bayi merah-merahdan Nakesmengatakan bahwa bayi alergiterhadap ASI ibunya. Dalam hal ini yangsering disalahkan a dalah ASI ibunya,nakes lupa menelusuri ba hwa si ibuternyata giat mengkonsumsi susu ibuhamil atau ibu menyusui. Di luar negeri,jarang ada susu ibu hamil dan menyusui,maraknya justru di Indonesia.

Susu formula ditemukan pertama kalioleh Bapak Henry Nestle pa da tahun1867. Masuk ke Indonesia dan pertamakali diperkenalkan pada tahun 1949.Jadibera bad-abad lalu orang Indonesiabelum mengenal produk susu formula.Akan tetapi penduduk Indonesia jamandulu ternyata tidak kalah unggul denganjaman sekarang.Dulu nenek moyang kitatangguh mengarungi lautan, bertani,menghasilkan karya seni yang luar biasaseperti karya seni batik yang hampir kitatemui di pelosok negeri ini. Tanpa susuformula. Namun demikia n, di jamansekarang,mengapa kita seolah ragu akanketangguhan dan kecerdasan kita sendirijika tidak mengkonsumsi susu? Bahkanseorang bayi yang berhak atas air susuibuny a pu n tidak bisa protes j ik aorangtuanya lebih memilih memberi susuf orm ula d ar ip ad a meny usu iny a .Kepercayaan terhadap ASI makin lemahdenga n adanya berba gai ik la n susuf or mul a ya n g ter ka d a ng ju strumenyesatkan. Dalam sebuah programwawa ncara interaktif antara seorangdokter dan pasien, pernah ditanyakandemikian, "Dokter, anak saya dari lahirsampa i u sia 6 bula n lebih ma sihmengkonsumsi air susu saya, apakahnantinya dia akan sepintar anak-anak bayilainnya yang diberikan susu formula yangmengandung AA/DHA yang membantupertumbuhan dan perkembangan otak?".Pertanyaan ini sangat memilukan hati.Bukankah AA/DHA hanya ada di ASI danikan? Di susu sapi tidak ada AA dan DHAkarena sapi tidak perlu sekolah danmemakai otaknya. Semua zat yang adadi susu formula adalah penambahan zat-zat atau vitamin-vitamin sintetik yang jikamenumpuk di dalam tubuh manusia akanmenyebabkan kerugian pada tubuh danmeng an ca m k eseh ata n man usia .

Menurut penelitian diMeksiko, 1kilogramsusu bubuk berasal dari 8 liter susu sapisegar. Bayangkan bagaimana prosespemanasan dan pengeringan yangdilakukan berkali-kali dan berapa banyakzat pengawet yang dicampurkan untukmenjadikannya susu formula. Jika kitabelajar tenta ng tekn ologi p anga n,mun gk in kela k k ita ak an p a hambagaimana akhirnya zat gizi akan habisdan hilang dari kandungan susu tersebut.Tidak heran jika begitu banyak tambahanzat sintetik di dalamnya. Itulah susubua tan manusia ya ng selalu ingin

MENGAPA

TIDAK SUSU FORMULA?

11

Page 12: PRKBNO : 5/PRKB/JAT/REGIONAL-IV/2014 NO. IZIN BERLAKU …fever), dan Zoster. 2. Vaksin Inaktif/Dimatikan (inactivated/killed organisms vaccine) Vaksin ini berisimikro organismeyang

Buletin Perinasia - Tahun XX, Nomor 2, Edisi September 2015

menyamai anugerah Tuhan, tetapi tidakakan pernah bisa. Sampai kapanpun tidakpernah bisa. ASI mempunya i zat-zathidup dan manusia tidak akan pernahbisa membuatnya. Kualitas susu formulabisa saja dibuat sedemikian rupa olehberbagai tingkat kepandaian manusia,oleh berbagai profesor ahli di berbagaibidang, namun tidak akan pernah bisamengalahkan Air Susu Ibu yang adalahair hidup yang diformulasikan oleh SangPemberi Hidup itu sendiri.

Pada tahun 80-an, masyarak at duniasemakin sadar ba hwa susu formulasangat berbahaya buat anak manusia,b an ya k pen elitia n memb uk tik antingginya angka kesakitan dan kematianbayi akibat penggunaan susu formula.

Terlampir kita lihat publikasi dari WABA(WorldsAlliance forBreastfeeding Action)pada tahun 2012 lalu. Informasi itu kiniselalu dibagikan pada peserta di acarapelatihan ma najemen lakta si yangd isel eng ga ra k a n o leh Peri na s ia(Perkumpulan Perinatologi Indones ia)dan sering saya upload di wall facebooksaya dan kali ini edisi bahasa Indonesia.Jurnal ilmiah lengkap dan bisa ditelusuridi internet.

Jika melihat dan membaca kerugian susuformula bagi bayi dan tidak menyusuibagi ibu, mungkin kita akan berpikirpuluhan bahkan ra tusan k ali untukmemberikannya kepada bayi-bayi kitayang tidak bisa bicara itu dan kita jugaakan berpikir keras untuk memutuskantidak menyusui.

Penga laman buruk masa lalu denganp en ggun aa n susu formu la ak iba tketidaktahuan, biarlah berlalu. .. semogakini makin banyak orangtua di dunia iniyang memiliki niat kuat dan percaya diriuntuk memberikan AS I (Air Susu Ibu)...

Anugerah Tuhan yang tidak tergantikan.Percaya diri untuk memberikan ASI padaSang Buah Hati bisa dimiliki jika orangtuasudah mendapat edukas i dari tenagak esehata n atau p ihak -p ihak y angkompeten (konselor menyusui/konsultanlaktasi). Percaya diri yang timbul secaramendadak dan sekonyong-konyong bisalenyap seketika jika begitu melahirkan siIb u da n a ngg ota k elu arg a pa nikmendeng ar d an melih at ta ngisan

ba yinya, ap alagi jika tenaga medismenyatakan bayi kuning karena ASI ibukurang dan sangat sedikit.Niat kuat untukmenyusui juga aka n menjadi anganbelaka ketika ibu merasakan perih dannyeri di payudaranya. Tawaran susuf or mul a p un terp a ksa dit er ima .

Tan pa mera sa b er sa la h petu ga skesehatan seolah mendapat angin segarjika akhirnya perusahaan susu formulamenghargai upaya mereka membantupromosi susu formula pada pasien yangmu ng ki n tan pas a d a r me r ek alakukan. Fasilitas-f as ili tas prib ad iseperti tran sfersejumlah dana kerekening pribadi,tawaran wisata baikdalam maupun luarn eg eri, ta wara nb ia ya registra s imengikuti seminar,pelatihan, kongresb a ik d i d al a mma upun k e lu arn eg eri, ta wara npergi ke tempat-tempat suci untukberibadah dan jugaberba gai f asilitasu n t u k t em p a tp e l a y a n a nkesehata n kera pd i t er i m a , a d ainkub ator gratis,ambulance gratis,r u a n g a n y a n gdilengkapi denganfurniture mewah,poster atau bokletu n t u k d ib a wap a s ien ba h k a nh a ny a sek ed a rkaret gelang bayiy a ng h a rga n yatidak seberapapund ilengk ap i olehperusahaa n susuformula. Sungguhmiris.

S eb u a h ta nd atanya besar,sampaikapan keadaan inib erl an gsu ng ???

Sala m Menyusui,

Hesti Kristina P. Tobing, SKM, CIMI, IBCLC

Pengelola dan Penanggung JawabProgramPelatihan Manajemen Laktasi Perinasia

Ketua IKMI (Ikatan Konselor MenyusuiIndonesia)

Sekretaris Perklini

Facebook: hestikristinapinitatobing

12