homework 1

26
Homework Ryan Arifin I 11110011

Upload: ryan-arifin-suryanto

Post on 17-Dec-2015

228 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

homework

TRANSCRIPT

Homework

HomeworkRyan Arifin I 11110011Rapid Sequence Intubation(RSI) adalah prosedur medis yang melibatkan induksi cepat dengan anestesi umum dan dilanjutkan dengan intubasi trakea. RSI umumnya digunakan dalam keadaan darurat atau untuk pasien yang memiliki peningkatan risiko terjadinya aspirasi isi lambung ke dalam paru-paru.RSI9Ps step RSI (Rapid Sequence Intubation)

Antisipasi Difficult Airway (LEMON) Look externallyEvaluate the 3-3-2 rules - jarak antara insisivus sekurang-kurangnya 3 jari- jarak antara jakun dan mulut sekurang-kurangnya 2 jari- jarak antara tulang hyoid dan dagu sekurang-kurangnya 3 jari1. Possibility of Success- Mallampati1. Possibility of Success (2)

- Obstruction of the airwaySemua kondisi yang menyebabkan obstruksi jalan napas dapat menyulitkan laringoskopi dan ventilasi (ex : epiglotitis, abses peritonsilar, dan trauma) - Neck MobilityDapat dinilai dengan meminta pasien melekatkan dagu ke dada dan meminta ekstensi leher1. Posibility of Success (3)SOAP MESuction suction harus di cek dapat digunakan/tidakOksigen O2 mask dan BVM harus siap digunakanAirway equipment laringoscope, ETT harus siapPharmacy obat anestesi harus siap dan dilabelMonitoring Equipment2. PreparationPreoksigenasi dapat menstabilkan reservoir O2 pada paru dan jaringan tubuh untuk memperpanjang periode apneu tanpa terjadinya desaturasi O2. non-rebreather O2 mask memberikan konsentrasi O2 70-75%Ventilation bag and mask memberikan konsentrasi O2 100%3. PreoxygenationSelama penggunaan NMBA (Neuro Muscular Block Agent dan proses intubasi dapat menimbulkan efek samping, yaitu: ICP TIO IGP BronkospasmeJadi dapat diberikan pretreatment yaitu : LOAD (lidocain, opioid, atropine, defasciculation)4. Pretreatment4. Pretreatment (2)

Semua pasien yang diintubasi harus diinduksi dengan agen induksi anestesi untuk memblok saraf dan otot. Ketika dikombinasi dengan NMBA, agen induksi akan memperpanjang relaksasi otot dan mempermudah intubasi.5. Paralysis (with induction)

Karena adanya agen induksi anestesi dan agen paralitik pasien akan kehilangan kesadaran dan menjadi apneu. Sellick manuever (cricoid pressure)6. Protection

Tujuan : Mencegah regurgitasi pasif dari gasterSellick manuver harus dilakukan sampai ETT terpasang sempurna7. Positioning

Airway memiliki 3 axis terpisah yaitu : oral, faringeal dan laringeal. Pada posisi netral/anatomis axisnya tidak sejajar (sulit memasukkan laringoskop). Meletakkan bantal kecil pada lekukan oksiput dibawah os cervical axisnya menjadi sejajar8. Placement

Dengan laringoskop dengan ta-ki dimasukkan disebelah kanan mulut pasien lidah dipinggirkan ke kiri masukkan hingga vallecula lakukan BURP untuk membuat glottis terangkat keatas dan terlihatlah (intubator view) masukkan ETT pantau TTV dan SaO28. Placement (2)

Pemeriksaan fisikObservasi operator selama memasukkan ETT sudah melewati vocal cords selama intubasiAuskultasi suara nafas normal di kedua lapang paruTidak terdapat suara nafas saat auskultasi di epigastriumObservasi dada simetris.9. Proof : Confirmation of Endotracheal Tube PlacementPola Demam yang Ditemukan Pada Penyakit

ditandai oleh peningkatan suhu tubuh yang menetap dengan fluktuasi maksimal 0,4oC selama periode 24 jam. Fluktuasi diurnal suhu normal biasanya tidak terjadi atau tidak signifikan.

Demam kontinyu

ditandai oleh penurunan suhu tiap hari tetapi tidak mencapai normal dengan fluktuasi melebihi 0,5oC per 24 jam. Demam remiten

suhu kembali normal setiap hari, umumnya pada pagi hari, dan puncaknya pada siang hari Demam Intermiten

Demam septik atau hektik terjadi saat demam remiten atau intermiten menunjukkan perbedaan antara puncak dan titik terendah suhu yang sangat besar. .Undulant fever menggambarkan peningkatan suhu secara perlahan dan menetap tinggi selama beberapa hari, kemudian secara perlahan turun menjadi normal.Demam lama (prolonged fever) menggambarkan satu penyakit dengan lama demam melebihi yang diharapkan untuk penyakitnya, contohnya > 10 hari untuk infeksi saluran nafas atas.

memiliki dua puncak dalam 12 jam (siklus 12 jam)Demam quotidian ganda

episode demam berulang dengan interval regular atau irregular. Tiap episode diikuti satu sampai beberapa hari, beberapa minggu atau beberapa bulan suhu normal. Contoh yang dapat dilihat adalah malaria (istilah tertiana digunakan bila demam terjadi setiap hari ke-3, kuartana bila demam terjadi setiap hari ke-4) Demam periodik Demam periodik (2)

Relapsing fever adalah istilah yang biasa dipakai untuk demam rekuren yang disebabkan oleh sejumlah spesies Borrelia dan ditularkan oleh kutu (louse-borne RF) atau tick (tick-borne RF).

Relapsing Fever

Bising usus normal : 5-30 x/menit (Bates)Bising usus normal timbul kira-kira tiap 5-10 detik / 5-12 x/menit (Swartz)

Bising Usus Normal