history of violin

Upload: adistih

Post on 13-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

history of violin

TRANSCRIPT

Putri Adisti HasanahOrganologi dan Akustika IHistory of ViolinI. PengertianViolin adalah instrumen yang mudah dibawa dari sekian banyak instrumen bertabung resonansi yang terbuat dari kayu, memiliki dua lubang resonansi, satu jembatan senar (bridge) dengan beberapa senar yang dikaitkan dari tailpiece hingga ke peg.Karena menjadi satu-satunya instrumen dengan string dalam orkestra, keluarga violin biasa disebut dengan instrumen dengan senar atau the strings tetapi orang-orang jerman cenderung menyebutnyan instrumen berpenggesek (bowed instruments) karena mereka menilai bahwa nama ini lebih tepat penggunaannya.II. BentukViolin memiliki bertabung resonansi yang terbuat dari kayu, memiliki dua lubang resonansi, satu jembatan senar (bridge) dengan beberapa senar yang dikaitkan dari tailpiece hingga ke peg.

Sumber gambar: http://www.violinwizard.com/violin_parts.htmlModel violin ini memiliki sisi yang lebih dangkal dengan bagian belakang yang melengkung, dan bagian bahu yang cenderung kotak bila dibandingkan dengan bentuk Viol.III. SejarahViolin adalah hasil perkembangan dari bow yang diaplikasikan ke lyre dari Yunani dan monochord; nama instrumen berasal dari nama latin dari semacam lyre kecil yang terkenal di jaman kekaisaran Romawi. Nama latin untuk setiap jenis string adalah "fides" yang kemudian menyempit menjadi "fidicula" yang mewakili secara keseluruhan nama dari keluarga violin. Berdasarkan penamaan, keluarga violin dibagi menjadi seperti bagan berikut ini:

Sebenarnya penentuan instrumen asal dari violin ini banyak menimbulkan spekulasi karena instrumen berpenggesek sudah lama digunakan oleh masyarakat Oriental dan fakta ini membuat banyak salah penafsiran bahwa asal usul dari instrumen ini adalah dari timur (masyarakat Oriental). Alat-alat musik gesek dari timur dimainkan dengan cara diletakkan di bawah sedangkan hingga abad 15 tidak ada instrumen berpenggesek di Eropa yang dimainkan dengan cara diletakkan di bawah. Semuanya dimainkan dengan cara disandarkan ke bagian atas badan pemain.Walaupun nama instrumen violin secara umum berasal dari lyre, namun bagian-bagian dari instrumennya seperti bagian utama, tabung resonansi memanjang dengan soundholes nya, finger-board, dan bridge yang dapat digerakkan berasal dari monochord. Pada masa sesudahnya, orang-orang yunani memotong bagian bridge hingga mendapatkan interval-interval dari tangga nada. Dengan ini, terjadi perubahan yang jelas dengan tekanan dari jari ke senar sehingga ditemukan bahwa nada-nada yang dibunyikan bisa diperpanjang dengan cara digesek, bukan dipetik. Tabel berikut merupakan silsilah perkembangan violin:

Crwth merupakan link yang jelas antara alat musik kuno dan instrumen-instrumen modern dari Eropa. "Kapan dan oleh siapa penggesek diaplikasikan pada instrumen-instrumen tersebut tidak diketahui. Namun yang pasti jauh sebelum abad ke-13, berbagai modifikasi dari isntrumen-instrumen tersebut digunakan di seluruh Eropa di bawah nama Fiddle, Crowd, Rotta, Geige (Gigue, Jig), dan Rebec. Sekitar abad ke-13 di selatan Eropa bersamaan dengan gerakan musik dan sastra yang luar biasa yang berhubungan dengan Troubadours, muncul instrumen baru yang merupakan hasil dari pengembangan dari bentuk sebelumnya. Instrumen ini disebut 'Viole' atau 'Vielle'. Instrumen ini erat kaitannya dengan intrumen yang disebut dengan Guitar fiddle dan kemudian diasosiasikan dengan istilah Viol. Instrumen ini kemudian berkembang pesat bersamaan dengan perkembangan musik paduan suara di Jerman dan Belanda pada abad ke-15, dan pada awal abad berikutnya, Treble atau Discant Viol, Tenor, Bass Viol, dan Double Bass atau Violone, berkembang baik di kedua negara tersebut dan di Italia Utara.Model 'Violin' pertama yang berbeda dari Viol muncul di Italia menuju pertengahan abad ke-16. Kemunculan violin model ini merevolusi seni pembuatan fiddle dan menyingkirkan penggunaan discant viol yang awalnya digunakan, kemudian disusul dengan tersingkirnya penggunaan tenor viol, dan terakhir bass viol. Instrumen double bass yang sebenarnya masih menggunakan bentuk asli dari viol pun menyerap model violin dan berganti bentuk sound hole-nya menjadi berbentuk huruf f.Penggantian dari Violin untuk Viol, bertujuan untuk mendapatkan suara yang lebih keras, atau lebih tepatnya nada, lebih tajam dari Instrumen sebelumnya.Kepunahan discant viol di Itali dan Jerman terjadi pada abad 17, kemudian di Prancis dan Inggris abad 18. Bass viol atau viola da gamba bertahan terlama di Inggris hingga akhir abad tersebut hingga akhirnya punah.Model dari instrumen berpenggesek yang sekarang cenderung tidak berubah sama sekali sejak zaman Stradivari (1680-1730). Biola seperti yang kita miliki sekarang modelnya sudah bertahan sekitar tiga abad lamanya. Dari semua instrumen musikal, violin adalah satu-satunya yang bertahan tidak berubah sepanjang sejarah musik modern. Lute, dan instrumen-instrument berpenggesek secara keseluruhan, telah menghilang sepenuhnya dari sekitar lebih dari satu setengah abad yang lalu seperti Spinet dan harpsichord. Instrumen tiup dari semua jenis telah mengalami revolusi, namun Violin telah bertahan selama lebih dari tiga ratus tahun yang sama: dan itu mungkin ditakdirkan untuk tetap berbentuk seperti itu selama masih ada.IV. KesimpulanViolin adalah instrumen yang berasal dari pengembangan pengaplikasian bow kepada lyre dan monochord. Oleh karena itu, violin dideskripsikan sebagai instrumen berpenggesek atau bowed instrumen. Dalam sejarahnya, instrumen dengan model violin telah mengalahkan instrumen dengan model viol dan menyebabkan kepunahan instrumen dengan model viol. Perbedaan model vio dan violin:ViolViolin

Bagian belakangDatar Melengkung

Bahu Melandai hingga leherKotak

Jumlah senar64

Fingerboard Ber-fretFretless

Sound holeBerbentuk huruf cBerbentuk huruf f

Senar Lebih tipisLebih tebal

Penggesek Bagian kayunya melengkung ke luarBagian kayunya melengkung ke dalam

V. ReferensiGroves Dictionary of Music and Musicians; Edited by Sir George GroveD.C.L.The Oxfords Companion to Music ; Edited by Alison Latham.