makalah history of life

30
HISTORY OF LIFE MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Biologi Umum yang Dibimbing oleh Ibu Siti Imroatul Maslikah, M.Si. Oleh Kelompok 1 Andika Habib S. (100341404063) Sumarlin Ika A. (100341400711)

Upload: romy-farada

Post on 20-Jan-2016

153 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah History of Life

HISTORY OF LIFE

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Biologi Umum yang Dibimbing oleh

Ibu Siti Imroatul Maslikah, M.Si.

Oleh Kelompok 1

Andika Habib S. (100341404063)

Sumarlin Ika A. (100341400711)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

Juni 2013

Page 2: Makalah History of Life

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Evolusionis menyatakan bahwa makhluk hidup membentuk diri

mereka sendiri secara mandiri dari benda mati. Namun, ini adalah dongeng

takhayul abad pertengahan yang bertentangan dengan hukum dasar

biologi.

Bagi kebanyakan orang, pertanyaan "apakah manusia berasal dari kera

atau tidak" muncul dalam benak mereka ketika teori Darwin disebutkan.

Tapi sebelum membahas masalah ini, sebenarnya masih terdapat beragam

pertanyaan yang harus dijawab oleh teori evolusi. Pertanyaan pertama

adalah bagaimana makhluk hidup pertama muncul di bumi.

Evolusionis menjawab pertanyaan ini dengan mengatakan bahwa

makhluk hidup pertama adalah sel tunggal yang terbentuk dengan

sendirinya dari benda mati secara kebetulan. Menurut teori ini, pada saat

bumi masih terdiri atas bebatuan, tanah, gas dan unsur lainnya, suatu

organisme hidup terbentuk secara kebetulan akibat pengaruh angin, hujan

dan halilintar. Tetapi, pernyataan evolusi ini bertentangan dengan salah

satu prinsip paling mendasar biologi: Kehidupan hanya berasal dari

kehidupan sebelumnya, yang berarti benda mati tidak dapat memunculkan

kehidupan.

Kehidupan dimulai sangat dini dalam sejarah Bumi, dan organisme

pertama itu merupakan nenek moyang bagi kaleidoskop keanekaragaman

biologis yang kita lihat saat ini. Organisme yang paling kita kenal adalah

organisme makroskopik dan multiseluler terutama tumbuhan dan hewan.

Namun demikian, pada tiga perempat awal sejarah evolusi, satu-satunya

organisme Bumi adalah organisme milaoskopik dan uniseluler (bersel

tunggal) (Campbell, dkk, 1999).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana awal sejarah kehidupan?

2. Bagaimana evolusi kimiawi prabiotik dan asal mula kehidupan?

Page 3: Makalah History of Life

3. Bagaimana garis keturunan utama kehidupan?

4. Apa saja macam-macam teori asal usul kehidupan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui awal sejarah kehidupan,

2. Untuk mengetahui evolusi kimiawi prabiotik dan asal mula kehidupan,

3. Untuk mengetahui garis keturunan utama kehidupan,

4. Untuk mengetahui macam-macam teori asal usul kehidupan.

Page 4: Makalah History of Life

BAB II

PEMBAHASAN

A. Awal Sejarah Kehidupan

1. Kehidupan di Bumi bermula antara 3,5 dan 4,0 miliar tahun silam

Bumi terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun silam, dan kemungkinan

kehidupan baru dimulai beberapa ratus juta tahun kemudian. Para saintis telah

menemukan isotop karbon yang menunjukkan adanya aktivitas metabolisme

organisme dalam batuan yang berumur 3,8 miliar tahun di Greenland.

Seseorang dapat menebak dari struktur sel prokariotik yang relatif sederhana

(dibandingkan dengan sel eukariotik) bahwa organisme yang paling awal ada

adalah prokariota, dan catatan fosil yang ada sekarang mendukung dugaan

tersebut (Campbell, dkk, 1999).

Bukti-bukti kehidupan prokariota (purba) telah ditemukan pada batu

yang disebut stromatolit (Bahasa Yunani stroma, "tempat tidur", dan lithos,

"batu"). Stromatolit adalah kubah bergaris-garis yang tersusun dari batuan

sedimen yang sangat mirip dengan kerak berlapis-lapis, yang sekarang ini

terbentuk pada dasar rawa berair asin dan beberapa laguna laut hangat oleh

koloni bakteri sianobakteri. Lapisan itu adalah endapan yang menempel ke

lapisan seperti jeli yang tersusun dari mikroba yang motil, yang secara terus

menerus bermigrasi, keluar dari satu lapisan sedimen dan kemudian

membentuk sebuah lapisan baru lagi di atasnya, sehingga menghasilkan pola

pita berlapis. Meskipun beberapa stromatolit dapat terbuat dari pengendapan

mineral tanpa adanya kehidupan, fosil yang mirip dengan prokariota

berbentuk bola (sferikal) dan berfilamen telah dtemukan pada stromatolit

berumur 3,5 miliar tahun di Afrika bagian selatan dan Australia Barat

(Campbell, dkk, 1999).

Fosil tersebut saat ini merupakan fosil organisrne hidup tertua yang

diketahui. Namun demikian, fosil yang rerdapat di Australia Barat tampak

seperti organisrne fotosintetik, yang mungkin merupakan organisme

penghasil okigen. Jika demikian halnya, maka mungkin kehidupan telah

Page 5: Makalah History of Life

berkembang jauh sebelum organisme ini hidup, kemungkinan sekirar 4,0

miliar tahun silam (Campbell, dkk, 1999).

2. Episode-episode utama dalam sejarah kehidupan tinjauan awal

Bagaimana kehidupan di Bumi ini dimulai? Terlebih dahulu meninjau

beberapa episode utama sejarah biologis dalam konteks waktu geologis.

Prokariota pertama kali muncul beberapa ratus juta tahun setelah kerak Bumi

mendingin dan memadat. Prokariota memulai suksesi mikroorganisme yang

saat itu merupakan satu-satunya bentuk kehidupan di bumi selama sekitar 2

miliar tahun. Data urutan RNA menunjukkan bahwa dua kelompok prokariota

yang sangat berbeda Bakteria dan Arkhaea memisah dini sekali dalam sejarah

kehidupan. Menurut catatan Fosil, pembagian itu terjadi sekitar 3 miliar tahun

silam; berdasarkan beberapa data molekuler, pemisahan itu terjadi 2 miliar

tahun silam (Campbell, dkk, 1999).

Sekitar 2,5 miliar tahun silam, produksi oksigen (O2) oleh prokariota

fotosintetik kuno menciptakan suatu atmosfer aerob, yang memulai suatu

tahapan untuk evolusi kehidupan aerob. Sementara evolusi prokariotik terus

berlanjut, beberapa organisme telah mampu mentolerir pengaruh korosif

oksigen atmosfer dan menjadi organisme pertama yang menggunakan

oksigen, dan beberapa spesies bahkan menggunakan oksigen untuk

metabolisme molekul organik (Campbell, dkk, 1999).

Fosil tertua yang jelas merupakan organisme eukariota berumur 1,7

miliar tahun, tetapi ada kemungkinan sel eukariotik telah berevolusi beberapa

ratus juta tahun lebih awal. Bukti-bukti kuat mendukung hipotesis bahwa sel-

sel eukariotik berevolusi dari suatu komunitas simbiotik prokariota. Nama

protista merujuk pada kelompok besar eukariota uniseluler yang berbeda-

beda dari beberapa organisme multiseluler yang berkerabat dekat. Dengan

menggunakan analisis pengurutan asarn nukleat dan filogenetik, para peneliti

mulai menguak sejarah yang kompleks pada garis keturunan protista.

Tumbuhan berevolusi dari suatu garis keturunan alga hijau; fungi dan hewan

muncul dari kelompok organisme uniseluler heterotrofik yang berbeda. Bukti

Page 6: Makalah History of Life

molekuler menunjukkan bahwa fungi lebih dekat hubungannya dengan hewan

dibandingkan dengan tumbuhan (Campbell, dkk, 1999).

Gambar Beberapa episode utama dalam sejarah kehidupan

Sejauh ini, fosil hewan tertua, terutama invertebrata berbadan lunak,

berumur 700 juta tahun, berasal dari akhir zaman pra-kambrium. Hewan pada

zaman Prakambrium kurang beranekaragam dibandingkan dengan fauna pada

masa Kambrium, akan tetapi rancangan awal tubuh sebagian besar filum

hewan modern kemungkinan muncul pada akhir Prakambrium. Selama

hampir 90% masa keberadaannya (sekitar 3,5 miliar tahun), kehidupan di

Bumi terbatas hanya pada lingkungan akuatik, dan kolonisasi daratan

merupakan salah satu kejadian yang sangat penting dalam sejarah kehidupan.

Tumbuhan, bersama dengan fungi, memulai kolonisasi daratan sekitar 475

juta tahun silam. Akar sebagian besar tumbuhan berasosiasi dengan fungi

dalam suatu asosiasi simbiotik yang mutualistik dan saling menguntungkan.

Page 7: Makalah History of Life

Fosil menunjukkan bahwa tumbuhan darat yang pertama berasosiasi sangat

dekat dengan fungi, dan kemungkinan perpindahan ke daratan bergantung

pada asosiasi itu. Tumbuhan mengubah bentang alam dengan membentuk

lingkungan baru untuk semua kehidupan, khususnya hewan herbivora dan

pemangsanya (Campbell, dkk, 1999).

B. Evolusi Kimiawi Prabiotik Dan Asal Mula Kehidupan

Pertanyaan mengenai bagaimana kehidupan dimulai sebenarnya adalah

pertanyaan mengenai terjadinya prokariota. Kira-kira antara 4,0 miliar tahun

silam, ketika kerak Bumi mulai mengeras, dan 3,5 miliar tahun silam, ketika

planet telah dihuni oleh cukup banyak bakteri unruk membangun stromatolit,

lahirlah organisme yang pertama. Apakah asal mulanya?

1. Sel pertama mungkin berasal dari evolusi kimiawi pada Bumi yang

masih muda: gambaran umum

Sebagian besar ahli biologi sependapat dengan hipotesis yang

menyatakan bahwa kehidupan di atas Bumi berasal dari bahan- bahan tidak

hidup yang kemudian menjadi susunan kumpulan molekuler yang akhirnya

mempu membelah dan memperbanyak diri dan melakukan metabolisme

sendiri. Sejauh yang kita ketahui, kehidupan tidak dapat terjadi secara

spontan dari bahan-bahan tak hidup yang ada saat ini, akan tetapi keadaan

sangat berbeda ketika Bumi baru berumur satu miliar tahun. Atmosfer pada

waktu itu sangat berbeda (misalnya, dulu hanya terdapat sedikit oksigen di

atmosfer), petir, aktivitas vulkanik, hujan meteorit, dan radiasi ultraviolet

semuanya dulu lebih intens (kuat) dibandingkan dengan apa yang kita alami

saat ini. Pada lingkungan masa silam itu, asal mula kehidupan terbukti

memiliki kemungkinan untuk terjadi, dan kemungkinan tahap awal kelahiran

biologis tidak dapat dihindarkan lagi. Akan tetapi, banyak sekali perdebatan

mengenai apa yang terjadi selama tahapan awal ini (Campbell, dkk, 1999).

Berdasarkan salah satu skenario hipotesis, organisme pertama

merupakan produk suatu evolusi kimiawi yang terdiri dari empat tahapan: (l)

sintesis abiotik (tak hidup) dan akumulasi molekul organik kecil, atau

monomer, seperti asam amino dan nukleotida; (2) penyatuan monomer-

Page 8: Makalah History of Life

monomer menjadi polimer, termasuk protein dan asam nukleat; (3) agregasi

molekul yang diproduksi secara abiotik menjadi droplet yang disebut

protobion, yang memiliki karakteristik kimiawi yang berbeda dari lingkungan

sekitarnya; dan (4) asal mula hereditas (yang mungkin telah berlangsung

bahkan sebelum tahapan "droplet”) (Campbell, dkk, 1999).

2. Kemungkinan RNA merupakan bahan generik yang pertama

Bayangkan suatu kolam pasang surut, kolam air tawar, atau tanah liat

yang lembab pada Bumi prirnitif dengan suatu suspensi protobion yang

bervariasi dalam kornposisi bahan kimia, permeabilitas, dan kemampuan

katalitiknya. Droplet yang paling stabil dan yang paling mampu

mengumpulkan molekul organik dari lingkungan akan tumbuh dan

membelah, kemudian menyebarkan kornponen bahan kimianya ke droplet

“anakan” (Campbell, dkk, 1999).

Droplet lainnya akan hancur atau tidak dapat tumbuh dan membelah.

Dengan cara ini, lingkungan telah menyeleksi dan lebih menyukai kumpulan

molekul tertentu dan tidak menyukai kumpulan molekular yang lain. Akan

tetapi persaingan di antara berbagai protobion tidak dapat mengakibatkan

perbaikan jangka panjang, karena tidak ada cara untuk selalu

mempertahankan keberhasilan. Sementara droplet yang prolifik (yang rnudah

berkembang biak) tumbuh, membelah, tumbuh, dan membelah lagi,

katalisnya yang unik dan molekul fungsional lainnya akan menjadi semakin

encer. Agregat kimiawi, yang merupakan pelopor sel tidak dapat terbentuk di

masa lalu dan belum berevolusi hingga terjadi perkembangan beberapa

mekanisme untuk mereplikasi karakteristik suatu mekanisme hereditas

(Campbell, dkk, 1999).

3. Asal mula informasi herediter memembuat evolusi Darwinian

menjadi mungkin

Dalam skenario sebelumnya kita telah membentuk leluhur hipotesis

sel dengan cara menggabungkan lnforrnasi genetik ke dalam suatu kumpulan

molekul yang secara selektif mengakumulasikan monomer dari

Page 9: Makalah History of Life

lingkungannya dan menggunakan enzim yang dikode oleh gen untuk

membuat polimer, serta melakukan reaksi kimia lainnya. Protobion tumbuh

dan membelah, membagikan salinan gennya kepada keturunannya. Meskipun

pada mulanya hanya muncul satu protobion yang seperti itu melalui proses

abiotik yang telah dijelaskan sebelumnya, keturunannya akan beranekaragam

karena adanya mutasi, kesalahan dalam penyalinan RNA. Evolusi dalam

pengertian Darwinian yang sesungguhnya keberhasilan reproduktif yang

berbeda pada individu-individu yang berbeda-agaknya mengumpulkan

banyak perbaikan pada metabolisrne primitif dan pewarisan. Salah saru tren

mengarah ke DNA sebagai materi herediter. pada mulanya, DNA dapat

menyediakan cetakan tempat perakitan nukleotida DNA. Akan tetapi DNA

merupakan suatu tempat penyimpanan informasi genetik yang lebih stabil

daripada RNA, dan begitu DNA muncul, rnolekul DNA memulai peranan

barunya sebagai perantara dalam translasi (penerjemahan) kode genetik.

“Dunia RNA" membuka jalan bagi "dunia DNA" (Campbell, dkk, 1999).

4. Perdebatan mengenai asal mula kehidupan sangat banyak

Simulasi yang dilakukan di laboratorium tidak dapat rnembuktikan

bahwa jenis evolusi kimiawi yang telah dijelaskan sungguh-sungguh

menciptakan kehidupan pada Bumi primitif, akan tetapi simulasi dapat

membuktikan sejumlah tahapan kunci yang mungkin telah terjadi. Asal mula

kehidupan masih tetap merupakan spekulasi ilmiah, dan ada beberapa

pendapat alternatif mengenai bagaimana beberapa proses kunci terjadi

(Campbell, dkk, 1999).

Beberapa peneliti mempertanyakan apakah sintesis monomer organik

secara abiotik di atas Bumi sangat penting sebagai suatu tahapan pertama

dalam asal mula kehidupan. Adalah mungkin bahwa paling tidak beberapa

senyawa organik mencapai Bumi primitif dari luar angkasa. Ide ini, disebut

dengan panspermia, menganggap bahwa ratusan bahkan ribuan meteorit dan

komet yang menabrak Bumi primitif mengandung molekul organik yang

terbentuk rnelalui reaksi abiotik di angkasa luar. Senyawa organik

ekstraterestrial (benda angkasa luar), yang meliputi asam amino, telah

Page 10: Makalah History of Life

ditemukan dalam meteorit modern, dan sangat mungkin bahwa benda-benda

ini kemungkinan telah membuahi Bumi primitif dengan senyawa-senyawa

organik para ahli bio-kimia baru-baru ini mendemonstrasikan bahwa molekul

organik yang diekstraksi dari suatu meteorit menghasilkan gelembung

(vesikula) kecil ketika dicampur dengan air. Baik panspermia maupun evolusi

kimiawi mungkin telah memberi kontribusi pada kumpulan molekul organik

yang rnembentuk kehidupan awal itu, akan tetapi banyak saintis yang

mempelajari asal mula kehidupan yakin bahwa sumber yang berasal dari

angkasa luar hanya memberikan sedikit sumbangan. Beberapa ahli biologi

yang tertarik pada asal mula kehidupan menantang ide mengenai "dunia

RNA." Para ahli biologi tersebut mengemukakan bahwa untai RNA yang

pendek sekalipun terlalu sulit untuk menjadi molekul pertama yang dapat

teraplikasi sendiri. Pada tahun 1991, Julius Rebek, Jr., dan rekan-rekannya di

Massachusetts Institute of Technology mensintesis suatu molekul organik

sederhana yang bertindak sebagai suatu cetakan untuk menghasilkan sendiri

salinannya. Terobosan ini memperkuat suatu hipotesis alternatif bahwa gen-

gen asam nukleat telah didahului oleh sistem herediter yang lebih sederhana

(Campbell, dkk, 1999).

Di mana kehidupan dimulai adalah masalah berbeda. Sampai saat ini,

sebagian besar peneliti lebih memilih air yang dangkal atau endapan yang

lembab sebagai tempat yang paling memungkinkan bagi asal mula kehidupan.

Beberapa saintis sekarang mempertanyakan pandangan ini, dengan dasar

bahwa permukaan Bumi sangat tidak ramah bagi kehidupan selama periode

ketika kehidupan baru dimulai futeroid dan komet, yang merupakan serpihan

sisa-sisa dari pembentukan sistem solar (matahari), menabrak Bumi dan

planet muda lainnya. Beberapa di antara saintis berpendapat bahwa

kehidupan yang baru dimulai tidak dapat bertahan hidup melalui serangan

kosmis ini, kecuali jika kehidupan dimulai pada dasar lautan yang kurang

terbuka (Campbell, dkk, 1999).

Penemuan lubang (vent) di laut dalam pada akhir tahun 1970-an

memunculkan kemungkinan bahwa lubang semacam itu di masa lalu

menyediakan energi dan prekursor bahan kimia bagi kemunculan protobion.

Page 11: Makalah History of Life

Analisis filogenik molekuler menunjukkan bahwa nenek moyang prokariota

modern tumbuh dengan cepat pada kondisi yang sangat panas dan

kemungkinan bertahan hidup dengan menggunakan senyawa sulfur anorganik

yang sangat umum ditemukan pada lubang di lingkungan laut dalam

(Campbell, dkk, 1999).

Penelitian di laboratorium oleh Gunter Wachtershauser dan rekan-

rekan juga menunjuk lubang di lingkungan laut dalam dan gunung berapi

sebagai sumber abiotik beberapa senyawa organik, seperti asetil koenzim A,

yang digunakan oleh sel dalam metabolisme energi. Sulfida besi dan nikel,

yang umum ditemukan pada daerah vulkanis dan pada lubang di laut dalam,

mengkatalisis pembentukan asarn asetat dan prekursor koenzim dari CO dan

H2S. Wachcershauser menganggap bahwa kehidupan kemungkinan muncul

dalam suatu lingkungan di mana reaksi-reaksi ini umum terjadi, dan

kemudian kehidupan menggunakan reaksi-reaksi tersebut sebagai bentuk

paling awal metabolisme (Campbell, dkk, 1999).

Dalam skala yang lebih luas, hipotesis bahwa kehidupan tidak terbatas

hanya di Bumi menjadi semakin terbuka untuk pengujian ilmiah. Foto yang

diambil dengan pesawat angkasa Galileo pada permukaan Europa, yaitu salah

satu bulan Jupiter yang permukaannya tertutup es, telah mengarah pada

hipotesis bahwa air dalam bentuk cair terletak di bawah permukaan tersebut

dan kemungkinan mendukung kehidupan prokariotik. Suatu perdebatan yang

masih terus berlangsung terpusat pada apakah struktur yang mirip dengan

fosil prokariota dalam suatu meteorit dari Mars yang ditemukan di Antartika

merupakan artefak geologis atau bukti kehidupan awal di Mars (Campbell,

dkk, 1999).

Permukaan Mars adalah gurun yang dingin, kering dan tanpa

kehidupan, akan tetapi miliaran tahun silam daerah ini barangkali relatif

hangat, dan mungkin mengandung air dalam benruk cair dan memiliki

atmosfer yang kaya akan CO2. Adalah mungkin bahwa bahan kimia prabiotik,

yang mirip dengan bahan kimia prabiotik, pada Bumi purbakala, juga terdapat

di Mars sebelum planet itu nenjadi tua. Para saintis mengharapkan

penyelidikan pada dekade berikut akan memberikan petunjuk mengenai

Page 12: Makalah History of Life

kehidupan mikrobial di Mars. Apakah kehidupan berkembang di sana dan

kemudian mati, atau apakah bahan kimia prabiotik pada saat itu habis oleh

perubahan-perubahan pada planet itu sebelum suatu bentuk kehidupan sempat

berkembang? Banyak di antara Saintis juga menganggap Mars sebagai suatu

tempat yang ideal untuk menguji hipotesis mengenai bahan kimia prabiotik

Bumi (Campbell, dkk, 1999).

Perdebatan mengenai asal mula kehidupan Bumi dan angkasa yang

sangat banyak, dan kita hanya mengambil beberapa saja dari topik itu sebagai

contoh. Dengan cara apapun bahan kimia parabiotik berakumulasi,

membentuk polimer, dan akhirnya bereproduksi di Bumi, lompatan dari suatu

kumpulan molekul yang bereproduksi menjadi sel-sel prokariotik yang paling

sederhana sekalipun merupakan sesuatu yang sangat besar, dan perubahan

pastilah telah terjadi dalam banyak tahapan evolusi yang lebih kecil. Saat

ketika kita berhenti menyebut bagian-bagian yang terbungkus oleh membran

yang melakukan metabolisme dan mereplikasi kode genetiknya sebagai

protobion dan mulai menyebutnya sebagai sel hidup, adalah sama kaburnya

dengan definisi kita mengenai kehidupan. Kita mengetahui bahwa prokariot

sudah mulai mengalami pertumbuhan dengan baik paling tidak 3,5 miliar

tahun silam, dan bahwa semua garis keturunan kehidupan muncul dari

prokariota kuno seperti itu (Campbell, dkk, 1999).

C. Garis Keturunan Utama Kehidupan

Sekarang kita kembali ke masa paling awal sekali dari kehidupan di atas

Bumi. Sistematika kembali relevan saat kita mencoba menyusun kembali

hubungan evolusioner diantara begitu banyaknya keanekaragaman bentuk yang

muncul dari organisme-organisme awal tersbut (Campbell, dkk, 1999).

1. Penyusunan keanekaragaman kehidupan menjadi taksa tertinggi

merupakan suatu pekerjaan yang sedang berlangsung

Para ahli sistematika secara tradisional telah menganggap kingdom

termasuk sebagai kelompok taksonomik tertinggi. Banyak di antara kita

beranggapan bahwa hanya ada dua kingdom dalam kehidupan yaitu

Page 13: Makalah History of Life

tumbuhan dan hewan, karena kita hidup di dunia terestrial yang makroskopik,

di mana kita jarang melihat adanya organisme yang tidak sesuai dengan

dikotomi tumbuhan-hewan. Sistem dua kingdom memiliki sejarah panjang

dalam taksonomi formal; Linnaeus membagi semua bentuk kehidupan yang

diketahui menjadi kingdom tumbuhan dan hewan (Campbell, dkk, 1999).

Bahkan dengan penemuan dunia mikroba yang sangat beraneka

ragam, sistem dua kingdom itu masih tetap bertahan. Bakteri ditempatkan

dalam kingdom tumbuhan, dinding selnya yang kaku dipakai sebagai

pembenaran. Organisrne eukariotik uniseluler dengan kloroplas juga

dianggap sebagai tumbuhan. Fungi juga, termasuk ke dalam kelompok

tumbuhan, karena sebagian fungi tidak bergerak, meskipun tidak ada fungi

yang berfotosintesis. Fungi memiliki sedikit kesamaan struktur dengan

tumbuhan hijau. Dalam sistem dua kingdom, makhluk uniseluler yang

bergerak dan menelan makanan “Protozoa” disebut hewan. Mikroba seperti

Euglena yang bergerak akan tetapi berfotosintesis diakui oleh para ahli di

kedua bidang botani dan zoologi, sehingga dalam taksonomi, Euglena

terdapat pada kingdom tumbuhan dan hewan. sistem dengan kingdom

tambahan telah diusulkan banyak ahli biologi, tetapi tidak ada yang menjadi

populer di kalangan mayoriras para ahli biologi sampai Robert H. Whittaker

dari Cornell University berhasil mengemukakan pendapatnya mengenai suatu

sistem dengan lima kingdom pada tahun 1969. Whittaker menyebut kelima

kingdom tersebut sebagai Monera, Protista, Plantae, Fungi, dan Animalia

(Campbell, dkk, 1999).

Sistem lima kingdom mengakui adanya dua jenis sel yang berbeda

secara mendasar, yaitu prokariotik dan eukariotik, dan memisahkan

prokariota (yang umum disebut bakteri) dari semua eukariota dengan

menempatkannya dalam kingdom tersendiri, yaitu Monera. Dengan

mengumpulkan semua prokariota bersama-sama dalam Kingdom Monera,

sistem lima kingdom berbeda dari sistem klasifikasi lainnya yang telah

diusulkan lebih dahulu (Campbell, dkk, 1999).

Suatu ciri umum sistem lima kingdom dan sistem klasifikasi lainnya

adalah pengakuan tiga kingdom eukariota multiseluler, yaitu Plantae, Fungi,

Page 14: Makalah History of Life

dan Animalia. Tumbuhan, fungi, dan hewan umumnya berbeda dalam

strukrur, siklus hidup, dan dalam cara mendapatkan makanan, kriteria yang

digunakan oleh Whittaker untuk mendefinisikan kingdom ini. Tumbuhan

bersifat autotrofik dalam cara mendapatkan makanannya, yaitu membuat

makanannya sendiri melalui fotosintesis. Fungi adalah organisme heterorofik

yang bersifat menyerap (absortif) dalam cara mendapatkan makanannya.

sebagian besar fungi adalah pengurai yang hidup terkubur dalam sumber

makanannya, mengeksresikan enzim pencernaan dan menyerap molekul

organik kecil yang merupakan hasil pencernaan. Kingdom Protista terdiri dari

semua eukariota yang tidak masuk ke dalam definisi tumbuhan, fungi, atau

hewan (Campbell, dkk, 1999).

Pengklasifikasian kehidupan merupakan suatu pekerjaan yang masih

terus dilakukan, suatu pandangan yang berkembang mengenai

keanekaragarnan biologis (biodiversitas) yang mencerminkan pemahaman

kita yang semakin tinggi akan karakteristik dan sejarah evolusi organisme

yang berbeda satu dengan yang lain (Campbell, dkk, 1999).

Dari pembahasan mengenai kingdom biologi ini, kita akan beralih ke

organisme prokariota, yang merupakan bentuk kehidupan pertama dan satu-

satunya kehidupan yang ada paling tidak selama 2 miliar tahun. Organisme

prokariota masih tetap sangat penting pada Bumi modern saat ini (Campbell,

dkk, 1999).

D. Teori Asal Usul Kehidupan

Beberapa ilmuwan mencoba mencari jawaban mengenai asal usul kehidupan.

Dari hasil percobaan-percobaan mereka dihasilkan beberapa teori mengenai asal

usul kehidupan. Berikut berbagai teori dari berbagai ilmuwan, diantaranya:

1. Teori Abiogenesis

Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tidak

hidup atau makhluk hidup ada dengan sendirinya.Teori ini dikenal dengan

Generatio Spontanea. Teori ini dipelopori oleh Aristoteles (384-322 SM) dan

Nedham. Aristoteles melakukan percobaan pada tanah yang direndam air

akan muncul cacing.Percobaan Nedham,merebus kaldu dalam wadah selama

Page 15: Makalah History of Life

beberapa menit,setelah itu wadah ditutup menggunakan gabus.Setelah

beberapamhari,terdapat bakteri dalam kaldu tersebut.Nedham berpendapat

bahwa bakteri berasal dari kaldu.Teori ini dikuatkan oleh ilmuwan Belanda

bernama Antony van Leeuwenhoek pada tahun 1677.Ia mengamati adanya

makhluk renik pada air rendaman jerami menggunakan mikroskop hasil

temuannya. Hasil pengamatannya ini ditulis dalam sebuah catatan ilmiah

yang diberi judul ”Living in a Drop of Water” (Sudarno, 1994).

2. Teori Biogenesis

Teori abiogenesis disanggah oleh teori biogenesis sejak abad ke-

19.Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk

hidup.Teori ini dikemukakan oleh Francesco Redi,Louis Pasteur,dan Lazzaro

Spallanzani berdasarkan percobaan yang dilakukannya (Sudarno, 1994).

a. Francesco Redi (1626-1697)

Fransisco Redy membuat sebuah penelitian dengan memasukkan

daging ke dalam enam toples: 2 toples : tidak di berikan penutup, 2 toples:

tertutup rapat, 2 toples: lagi di tutup dengan menggunakan kain kasa

toples yang tidak tertutup, akan di hinggap lalat, sehingga lalat tersebut

akan bertelur dan dari telur tersebut akan menghasilkan belatung. Pada

toples yang tertutup rapat, lalat tidak menghinggapi daging tersebut, dan

lalat pun tidak bertelur di dalamnya. Dan pada toples yang tertutup kain

kasa, lalat tidak menghinggapi daging, namun menempel pada kain kasa

karena menghirup aroma dari daging dengan menempel, lalatpun akan

bertelur di atas kain kasa tersebut. Dari percobaannya,Redi menyimpulkan

bahwa belatng berasal dari lalat Yang hinggap di daging dan bertelur

(Sudarno, 1994).

b. Lazzaro Spllanzani (1729-1799)

Spalanzani melakukan percobaan dengan menggunakan tiga

tabung :

Tabung I : tidak dipanaskan dan di tutup rapat

Tabung II : dipanaskan namun di biarkan terbuka.

Tabung III : dipanaskan dan di tutup rapat.

Page 16: Makalah History of Life

Hasil dari eksperimen tersebut adalah tabung yang tertutup, baik

itu di panaskan maupun tidak, air kaldu tidak membusuk dan tidak akan

terdapat mikroorganisme di dalamnya. Namun sebaliknya dengan tabung

yang terbuka, air kaldu akan mebusuk dan terdapat banyak

mikroorganisme di dalamnya (Sudarno, 1994).

Spallanzani menyimpulkan, bahwa makhluk hidup bukan berasal

dari air kaldu, melainkan dari makhluk hidup lainnya (yang berasal dari

udara). Jadi, adanya pembusukan air kaldu, karena adanya kontaminasi

mikroba dari udara dengan air kaldu tersebut. Namun, pendapat ini di

tentang oleh ahli Abiogenesis, mereka mengatakan bahwa mikroorganisme

tidak tumbuh, karena tidak terdapat di udara (Sudarno, 1994).

c. Louis Pasteur (1822-2895)

Louis pasteur menyempurnakan percobaan dari Redi dan

Spallanzani. ia membuat percobaan dengan menggunakan air kaldu yang

dimasukkan ke dalam pipa berbentuk leher angsa, air kaldu tersebut di

panaskan. Setelah dipanaskan, air kaldu di dinginkan dan di letakkan di

tempat yang aman dalam keadaan posisi tegak. Ketika dilihat keesokan

harinya, air kaldu tersebut tetap jernih dan tidak mengandung

mikroorganisme (Hamdi, 2013).

Pasteur mencoba memiringkan pipa tersebut, hingga air kaldu

mengalir ke permukaan pipa dan bersentuhan dengan udara. Setelah

didiamkan dan dilihat keesokan harinya, air kaldu tersebut telah

membusuk dan terkandung banyak mikroorganisme di dalamnya (Hamdi,

2013).

Melalui pemanasan terhadap perangkat percobaanya, seluruh

mikroorganisme yang terdapat dalam air kaldu akan mati. Disamping itu,

akibat lain dari pemanasan adalah terbentuknya uap air pada pipa kaca

berbentuk leher angsa. Apabila perangkat percobaan tersebut didinginkan,

maka air pada pipa akan mengembun dan menutup lubang pipa tepat pada

bagian yang berbentuk leher. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya

mikroorganisme yang bergentayangan diudara untuk masuk kedalam labu.

Page 17: Makalah History of Life

Inilah yang menyebabkan tetap jernihnya air kaldu pada labu tadi (Hamdi,

2013).

Setelah labu dimiringkan hingga air kaldu sampai ke permukan

pipa, air kaldu itu akan bersentuhan dengan udara bebas. Disini terjadilah

kontaminasi mikroorganisme. Ketika labu dikembalikan ke posisi semula

(tegak), mikroorganisme tadi ikut terbawa masuk. Sehingga, setelah labu

dibiarkan beberapa beberapa waktu air kaldu menjadi keruh, karena

adanya pembusukan oleh mikrooranisme tersebut. Melalui percobaan ini,

terbuktilah bahwa adanya makhluk hidup tidak terjadi secara spontan

(Hamdi, 2013).

Bukti eksperimental ketiga ilmuwan tersebut melahirkan sebuah

teori baru yang disebut teori biogenesis.Teori biogenesis berisi tiga

pernyataan sebagai berikut.

1) Omne vivum ex ovo yang berarti setiap makhluk hidup berasal dari

telur.

2) Omne ovum ex vivo yang berarti setiap telur berasal dari makhluk

hidup.

3) Omne vivum ex vivo yang berarti setiap makhluk hidup berasal dari

makhluk hidup (Hamdi, 2013).

3. Teori Cosmozoic (kosmozoan)

Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup di bumi berasal dari

spora kehidupan yang berasal dari luar angkasa. Spora kehidupan tidak dapat

bertahan planet ruang angkasa yang sangat dingin,kering,dan adanya radiasi

yang memematikan.Akhirnya spora kehidupan itu pindah ke bumi. Teori ini

disanggah oleh para ilmuwan (BMC, 2011).

4. Teori Penciptaan (Special Creation)

Teori ini diperoleh tidak berdasarkan eksperimen. Teori ini

beranggapan bahwa makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan seperti apa

adanya. Dalam teori ini tidak disinggung mengenai asal-usul materi

kehidupan (BMC, 2011).

Page 18: Makalah History of Life

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Kehidupan di Bumi bermula antara 3,5 dan 4,0 miliar tahun silam. Bumi

terbentuk 4,5 miliar tahun silam. Bukti-bukti kehidupan tertua yang

tersedia adalah isotop karbon yang berasal dari sel yang ditemukan dalam

batuan berumur 3,8 miliar tahun. Fosil tertua berumur 3,5 miliar tahun.

2. Sel Pertama mungkin berasaldari evolusi kimiawi pada Bumi yang masih

muda: gambaran umum. Salah satu hipotesis mengenai asal mula

kehidupan didasarkan pada evolusi kimiawi protobion, yaitu droplet

molekuler yang dihasilkan secara abiotik dengan karakteristik kimiawi

yang jelas berbeda.

3. Sistem lima kingdom tradisional mengklasifikasikan organisme sebagai

Monera (prokariota), Protista (eukariota yang relatif lebih sederhana),

Plantae, Fungi, dan Animalia. Informasi baru sedang mengarah ke jenis

taksonomi alternatif bagi sistem lima kingdom.

4. Teori asal usul kehidupan terdiri dari Teori Abiogenesis, Teori Biogenesis,

Teori Cosmozoic (kosmozoan), dan Teori Penciptaan (Special Creation).

B. SARAN

Bagi penulisan makalah dengan topik yang sama selanjutnya hendaknya

dapat mengambil materi dari sumber yang lebih beragam dan terkini agar

makalah yang dibuat menjadi lebih baik lagi.

Page 19: Makalah History of Life

DAFTAR PUSTAKA

BMC. 2011. Perkembangan Baru Teori Asal-Usul Kehidupan. . (Online)( http://biologimediacentre.com/perkembangan-baru-teori-asal-usul-kehidupan/) diakses 7 Juni 2013

Campbell, dkk. 1999. BIOLOGI Edisi Kelima Jilid II. Jakarta: Erlangga

Hamdi, Hafizul. 2013. Teori Asal-Usul Kehidupan. (Online) ( http://www.sibarasok.web.id/2013/04/teori-asal-usul-kehidupan.html) diakses 7 Juni 2013

Sudarno. 1994. Biologi. Surakarta: PT Pabelan Surakarta