histologi sistem reproduksi-aini

Upload: rizka-maulida-alqadrie

Post on 09-Oct-2015

88 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

histologi repro

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Histologi Sistem Reproduksi-Aini

    1/8

    Histologi Sistem Reproduksi

    A. Sistem Reproduksi Wanita

    Sistem reproduksi wanita pada manusia meliputi :

    1.

    Ovarium

    2.

    Saluran reproduksi yang terdiri dari : Oviduk, Uterus, dan Vagina

    3. Kelenjar tambahan yang terdiri dari : Kelenjar Bartholin, Kelenjar Vestibular Minor,

    Kelenjar Susu.

    1. Ovarium

    Ovarium atau indung telur berfungsi menghasilkan gamet betina (sel telur). Selain

    itu juga menghasilkah hormone-hormon kelamin seperti progesterone dan estrogen.

    Ovarium terletak di rongga pelvis dan diikatkan pada dinding bagian tubuh bagian dorsal

    oleh selaput jaringan ikat yang disebut mesovarium. Ovarium pada mamalia terutama pada

    manusia memiliki ukuran yang relative kecil dan diselaputi oleh selapis sel berasal dari

    peritoneum disebut epitel germinal. Di sebelah dalam terdapat tunika albugenia (jaringan

    ikat penyebab ovarium berwarna putih). Jaringan dasar ovarium disebut stroma.

    Struktur histology ovarium, terdiri atas dua daerah :

    Gb 1.2. Ovarium

  • 5/19/2018 Histologi Sistem Reproduksi-Aini

    2/8

    a. Daerah korteks : mengandung banyak folikel telur yang masing-masing terdiri dari

    sebuah oosit yang diselaputi oleh sel-sel folikel. Sel-sel folikel adalah oosit beserta sel

    granulose yang mengelilinginya. Terdapat 3 macam folikel yaitu :

    1. Folikel primordial : terdiri atas oosit primer yang berinti agak ke tepi yang dialapisi

    sel folikel berbentuk pipih.

    2.

    Folikel primer : terdiri oosit primer yang dilapisi sel folikel (sel granulose)

    berbentuk kubus dan terjadi pembentukan zona pelusida. Adalah suatu lapisan

    glikoprotein yang terdapat diantara oosit dan sel-sel granulose.

    3. Folikel sekunder : terdiri oosit primer yang dilapisi sel granulose berbentuk kubus

    berlapis banyak atau disebut staratum granulose.

    4. Folikel tersier : terdiri dari oosit primer, volume stratum granulosanya bertambah

    besar. Terdapat beberapa celah antrum diantara sel-sel granulose. Dan jaringan ikat

    stroma di luar stratum granulose membentuk theca intern (mengandung banyak

    pembuluh darah) dan theca extern (banyak mengandung serat kolagen).

    5.

    Folikel Graff : disebut juga folikel matang. Pada folikel ini, oosit sudah siap

    diovulasikan dari ovarium. Oosit sekunder dilapisi oleh beberapa lapis sel

    granulose berada dalam suatu jorokan ke dalam stratum disebut cumulus ooforus.

    Sel-sel granulose yang mengelilingi oosit disebut korona radiate. Antrum berisi

    liquor follicul yang mengandung hormone esterogen.

    2.

    Saluran Reproduksi Wanita

    Merupakan perkembangan dari duktus muller yaitu sepasang saluran panjang yang

    terletak berdampingan dengan duktus mesonefros yang terbentuk waktu embrio. Saluran ini

    berfungsi diantaranya sebagai berikut :

    1.Untuk menerima dan menyalurkan telur yang diovulasikan oleh ovarium

    2.

    Untuk menerima dan menyalurkan spermatozoa ke tempat terjadinya fertilisasi

    3.

    Untuk perkembangan embrio

    Pada mamalia khususnya manusia reproduksi betina terpisah dengan saluran ekskresi.

    a). Oviduk (Tuba Fallopii)

    Berdasar struktur histology terdiri dari lapisan mukosa, lapisan otot, dan lapisan

    peritoneum.

    a.

    Lapisan mukosa : tersusun atas epitel kolumnar tinggi bersilia dan sel-sel kelenjar

    b. Lapisan otot : tersusun atas

  • 5/19/2018 Histologi Sistem Reproduksi-Aini

    3/8

    1. Lapisan otot intrinsic yang tebal mukosa

    2. Berkas otot menyerupai darah

    3.

    Lapisan sub peritoneal adalah serabut seperti kisis-kisi dan pita.

    c. Lapisan peritoneum :memungkinkan tuba uterine bergerak terhadap

    sekitarnya.

    vascular

    b). Uterus

    Saluran berdinding tebal, berfungsi untuk menyalurkan sperma ke tempat

    fertilisasi, sebagai tempat terjadinya implantasi dan perkembangan embrio.. Dindingnya

    terdiri atas 3 lapis :

    1.

    Endometrium (Mukosa) : bagian dalam dilapisi epitel selapis silindris bersilia dan

    terdapat pula kelenjar uterus yang bermukosa dari permukaan.

    2. Miometrium (dinding otot): terdapat 3 lapisan otot yang batas-batasnya kurang

    jelas. Tiga lapisan otot tersebut adalah

    a.

    Lapisan Sub vascular : serat-serat otot tersusun memanjang

    Lapisan

    otot

    Lapisan Serosa

    (peritoneal)

    Lamina

    PropriaMukosa

    Epitel

    kolumnar

    bersilia

    Gb 1.5. Penampang melintang Tuba Fallopii

  • 5/19/2018 Histologi Sistem Reproduksi-Aini

    4/8

    b. Lapisan Vaskular : lapisan otot tengah tebal, serat tersusun melingkar dan

    serong dengan banyak pembuluh darah.

    c.

    Lapisan Supravaskular : lapisan otot luar memanjang tipis.

    3. Peritoneum : adalah serosa khas khas terdiri selapis sel mesotel yang ditunjang

    oleh jaringan ikat tipis.

    c). Vagina

    Merupakan bagian terakhir dari saluran reproduksi betina. Berbentuk pipa

    panjang,untuk menerima penis terdiri dari 3 lapis yaitu :

    1.Lapisan Mukosa : mempunyai lipatan mendatar dan tersusun atas epitel berlapis

    pipih tanpa lapisan tanduk. Dan terdapat lamina propria yang tersusun atas jaringan

    ikat padat dengan banyak serat elastin, leukosit, limfosit dan nodulus limfatikus

    (jarang terlihat).

    2.

    Lapisan otot : terdiri dari berkas-berkas otot polos yang tersusun berjalinan.

    3.Lapisan Adventisia/ Serosa: berupa lapisan tipis yang tersusun dari jaringan ikat

    yang berbaur dengan adventisia organ sekitarnya.

    Gb 1.5. Penampang melintang Uterus

  • 5/19/2018 Histologi Sistem Reproduksi-Aini

    5/8

    B. Sistem Reproduksi Pria

    Sistem reproduksi pria meliputi :

    1.

    Kelenjar utama yang dinamakan testis,

    2.

    Saluran-saluran reproduksi jantan antara lain

    a. Saluran intratestis (tubuli rekti, rete testis, vas eferens dan epididimis),

    b. Saluran ekstra testis (vas deferens dan urethra)

    3. Kelenjar-kelenjar tambahan meliputi : kelenjar vesika seminalis, kelenjar prostat

    dan kelenjar bulbouretralis

    4. Organ genitalia eksterna yaitu penis dan skrotum.

    a. Testis

    Testis merupakan kelenjar tubuler kompleks yang mempunyai 2 fungsi yaitu

    hormonal dan reproduksi. Testis dikelilingi oleh kapsul jaringan ikat yang disebut tunika

    albuginea. Tunika ini mengalami penebalan pada bagian posterior testis yang disebut

    mediastinum testis. Testis dibagi menjadi ruang-ruang piramidal sebanyak sekitar 250 ruang

    yang disebut lobulus testis. Diantara lobulus-lobulus terdapat septa (septa ini sering tidak

    sempurna). Tiap-tiap lobulus terdapat 1- 4 tubulus seminiferus. Testis diselubungi oleh

    Gb 1.6. Penampang melintang Vagina

  • 5/19/2018 Histologi Sistem Reproduksi-Aini

    6/8

    kantong serosa yang berasal dari peritoneum yang dinamakan tunika vaginalis. Tunika ini

    terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan viseral (bagian dalam) dan lapisan parietal.

    Pada mulanya testis terdapat di dinding dorsal rongga peritoneum dan kemudian

    masuk ke dalam kantung yang disebut skrotum.

    b.

    Tubulus Seminiferus

    Tubulus seminiferus merupakan tubulus kontortus yang membentuk jala-jala,

    berujung buntu dan pada ujung yang lain menjadi saluran yang lurus dengan lumen

    menyempit dan dibatasi oleh epitel selapis kubus berflagela satu. Bentuk yang lurus ini

    dinamakan tubulus rektus. Bagian ini pendek yang bermuara pada saluran-saluran yang

    beranastomose yang dinamakan rete testis.

    Tubulus seminiferus terdiri dari epitel germinativum, lamina basalis dan tunika

    jaringan ikat fibrosa. Epitelnya terdiri atas 2 jenis sel yaitu sel sertoli dan sel sel

    spermatogenik (tersusun atas 4-8 lapisan). Urutan sel-sel dari lapisan yang paling dasar

    hingga mendekati lumen adalah sebagai berikut spermatogonium, spermatosit primer,

    spermatosit sekunder, spermatid dan spermatozoa.

    Sel sertoli merupakan sel-sel piramidal panjang yang saling bertautan dengan sel-sel

    spermatogenik. Dasar sel sertoli melekat pada lamina basalis, sedang ujung apikalnya

    menjorok ke dalam lumen tubulus seminiferus. Akibat adanya sel-sel spermatogenik di sisi

    lateral dan di sisi basalnya, maka bentuk sel sertoli menjadi tidak teratur.

    Sel-sel sertoli mempunyai 3 fungsi utama ; (1) pelindung, penyokong dan pengatur

    nutrisi sel-sel spermatogenik yang sedang berkembang, (2) fagositosis, yaitu dengan

    membuang kelebihan sitoplasma spermatid dalam proses spermiogenesis (perubahan bentuk

    spermatid menjadi spermatozoa), (3) sekresi, yaitu sel-sel sertoli mensekresi sekret untuk

    transpor spermatozoa.

    c.

    Histologi Saluran Reproduksi Jantan

    Saluran reproduksi jantan dibagi dua yaitu saluran intratestis dan saluran ekstra testis.

    Saluran intratestis meliputi tubulus rektus, rete testis, vas eferens dan epididimis. Saluran

    ekstratestis meliputi vas deferens dan urethra.

    Tubulus rektus merupakan bagian akhir dari tubulus seminiferus yang merupakan

    saluran pendek yang lurus dengan lumen sempit. Saluran itu dilapisi oleh sel epitel kubus

    dengan satu flagel. Tubulus rektus bermuara pada rete testis yang merupakan saluran-saluran

    yang saling beranastomose. Rete testis terdapat pada bagian mediastinum testis. Rete testis

  • 5/19/2018 Histologi Sistem Reproduksi-Aini

    7/8

    dilapisi oleh epitel kubus. Dari rete testis keluar 10-20 vas eferens. Vas eferens terletak

    dalam jaringan ikat epididimis. Vas eferens dilapisi oleh epitel kubus dan berganti menjadi

    epitel kolumnar bersilia setelah mendekati epididimis. Di bawah lapisan epitel terdapat

    lamina propria dengan jaringan ikat padat dan otot polos (lamina proprianya tipis.).

    Epididimis merupakan satu saluran panjang yang sangat berkelok-kelok, dengan

    panjang sekitar 4-6 m. Saluran yang panjang ini dengan jaringan ikat membentuk korpus

    dan ekor epididimis. Kaput epididimis berisi vas eferens. Epididimis dilapisi oleh epitel

    berlapis semu kolumnar dengan sel-sel kolumnar yang sangat panjang dengan stereosilia

    yang panjang dan sel basal yang kecil. Lamina proprianya tipis dengan jaringan ikat dan otot

    polos. Segerombol spermatozoa dapat terlihat dalam lumen epididimis.

    Vas deferens merupakan saluran lurus yang keluar dari ekor epididimis. Saluran ini

    berdinding tebal terdiri dari lapisan mukosa yang tipis dan lapisan muskularis yang tebal dan

    dikelilingi oleh lapisan adventisia. Lapisan epitelnya merupakan epitel berlapis semu

    kolumnar dengan stereosilia.. Sel kolumnarnya lebih pendek dibandingkan sel kolumnar

    epididimis. Lapisan ototnya terdiri dari lapisan otot polos yang tipis dengan susunan

    longitudinal di bagian dalam dan luar dan tengahnya merupakan lapisan otot yang tebal

    dengan susunan sirkuler. Lapisan mukosanya pada vas deferens awal membentuk vili-vili

    sederhana, tetapi pada bagian ampula, vas deferens melebar, dan terdapat vili-vili yang

    membentuk kripta-kripta yang bercabang-cabang sehingga lumennya semakin besar. Bagian

    yang membentuk kripta-kripta itu merupakan kelenjar yang menghasilkan sekret yang

    penting untuk kehidupan spermatozoa. Pada bagian akhir ampulla, saluran itu bersatu

    dengan kelenjar vesikula seminalis dan selanjutnya salurannya mengecil dan masuk ke

    dalam prostat dan bermuara pada urethra. Bagian yang masuk prostat dinamakan duktus

    ejakulatorius, dengan lapisan mukosa sama dengan pada ampula tetapi tanpa lapisan otot.

    d.

    Kelenjar-Kelenjar Reproduksi Jantan

    Kelenjar-kelenjar reproduksi jantan meliputi vesikula seminalis, prostat dan

    bulbourethralis.

    Vesikula seminalis terdiri dari 2 saluran yang sangat berkelok-kelok dengan panjang

    15 cm. Lapisan mukosa dibatasi oleh epitel berlapis semu silindris. Lapisan epitelnya

    membentuk kripta-kripta yang saling beranastomose. Epitel terdiri dari sel-sel basar dan

    lapisan sel kubus atau silindris pendek, yang kaya dengan granula sekret. Lamina proprianya

    kaya dengan serabut elastin dan dikelilinggi oleh lapisan otot polos yang tipis. Pada lapisan

  • 5/19/2018 Histologi Sistem Reproduksi-Aini

    8/8

    ototnya terdapat serabut-serabut saraf dan ganglia simpatis. Sekresi yang tertimbun dalam

    kelenjar dikeluarkan waktu ejakulasi oleh kontraksi otot polos.

    Prostat merupakan kumpulan 30 50 kelenjar tubulo-alveoler bercabang yang

    saluran keluarnya bermuara pada urethra pars prostatika. Prostat menghasilkan cairan prostat

    yang disimpan dan dikeluarkan pada waktu ejakulasi. Prostat dikelilingi oleh kapsula

    fibroelastis yang kaya akan otot polos. Kelenjar prostat dibagi menjadi 3 struktur yaitu

    kelenjar mukosa, kelenjar submukosa dan kelenjar utama. Kelenjar-kelenjar itu bermuara

    pada urethra pars prostatika. Pada usia di atas 40 tahun, kelenjar mukosa dan submukosa

    sering mengalami hipertrofi. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan urethra.

    Kelenjar bulbouretralis merupakan bentukan seperti kacang polong yang terletak di

    belakang uretra pars membranosa dan bermuara ke dalam uretra tersebut. Kelenjarnya

    merupakan kelenjar tubuloalveoler. Kelenjar dikelilingi oleh jaringan ikat dan otot lurik.

    Unit sekresinya bervariasi struktur dan ukuran. Kebanyakan merupakan alveoli dan yang lain

    merupakan tubular. Sekresinya terutama adalah mucus. Sel-sel sekretori berbentuk kubus

    atau silindris pendek.

    Kelenjar litter terletak di bawah lamina propria uretra dan di atas trabekula. Kelenjar

    ini dilapisi oleh sel-sel epitel berlapis silindris atau berlapis semu silindris, dengan sel-sel

    superfisialnya menghasilkan mukus.

    e. Penis

    Penis terdiri atas 3 massa silindris dari jaringan erektil, uretra dan diluarnya diliputi

    dengan kulit (terdiri dari epidermis dan dermis). Jaringan erektil meliputi sepasang korpus

    kavernosum dan korpus spongiosum yang di dalamnya terdapat uretra.

    Di bagian luar korpus dikelilingi oleh jaringan ikat padat yaitu tunika albuginea. Di

    luar tunika albuginea terdapat jaringan ikat longgar dan Di dalam korpus terdapat banyak

    trabekula (gabungan jaringan ikat kolagen, elastin dan otot polos). Di tengah korpus

    kavernosum terdapat arteri.

    Sumber:

    Junqueira, LC dan Carneiro, J. 2007. Histologi Dasar. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta:

    EGC.