hipotiroid ec hashimoto.docx

18
Tinjauan Pustaka Hipotiroidisme et causa Hashimoto Agnes Christie 10-2011-396 27 November 2014 Alamat Korespendensi: Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510 Telp 021-56942061 Fax. 021-5631731 Email: [email protected] Pendahuluan Hypothyroidism atau hipotiroid bukan penyakit yang jarang ditemukan pada masyarakat. Penyakit ini biasa dikenal orang dengan penyakit yang memperlihatkan abnormalnya ukuran leher pada penderita. Diperkirakan penyakit ini 3% sampai 5% dari populasi orang dewasa. Hal ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria, dan dengan bertambahnya usia resiko pun semakin bertambah. Hypothyroidism yang paling sering terjadi merupakan hasil dari kondisi autoimun yang dikenal sebagai tiroiditis Hashimoto atau kronik limfositik tiroiditis, penyakit ini dikenal juga dengan penyakit yang etiologinya idiopatik sehingga dapat dikatakan autoimun, pada kasus ini kondisi autoimun dapat diartikan di mana sel-sel kekebalan tubuh 1

Upload: agnessupangkat

Post on 01-Feb-2016

66 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hipotiroid ec hashimoto.docx

Tinjauan Pustaka

Hipotiroidisme et causa Hashimoto

Agnes Christie

10-2011-396

27 November 2014

Alamat Korespendensi:

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510 Telp 021-56942061 Fax. 021-5631731

Email: [email protected]

Pendahuluan

Hypothyroidism atau hipotiroid bukan penyakit yang jarang ditemukan pada masyarakat.

Penyakit ini biasa dikenal orang dengan penyakit yang memperlihatkan abnormalnya ukuran

leher pada penderita. Diperkirakan penyakit ini 3% sampai 5% dari populasi orang dewasa.

Hal ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria, dan dengan bertambahnya usia

resiko pun semakin bertambah. Hypothyroidism yang paling sering terjadi merupakan hasil

dari kondisi autoimun yang dikenal sebagai tiroiditis Hashimoto atau kronik limfositik

tiroiditis, penyakit ini dikenal juga dengan penyakit yang etiologinya idiopatik sehingga

dapat dikatakan autoimun, pada kasus ini kondisi autoimun dapat diartikan di mana sel-sel

kekebalan tubuh penderita itu sendiri yang menyerang dan menghancurkan kelenjar tiroid.

Gejala hipotiroidisme dapat ringan maupun berat, tetapi seringkali sangat halus.

Penderita terkadang memiliki gejala dengan kondisi maupun dengan kondisi tidak memiliki

gejala sama sekali. Bentuk yang paling serius dari hipotiroidisme disebut myxedema, yang

dapat menyebabkan koma dan bahkan kematian. Kelenjar tiroid kurang aktif mempengaruhi

semua organ dan fungsi dalam tubuh, menyebabkan kedua gejala fisik dan emosional.

Beberapa gejala yang paling umum dari hipotiroidisme pada orang dewasa adalah: leher

membengkak, berat badan meningkat, sembelit, pada wanita terdapat menstruasi dalam

waktu yang lama.

1

Page 2: Hipotiroid ec hashimoto.docx

Isi

Anamnesis

Hal yang perlu kita lakukan terlebih dahulu sebagai dokter sebelum mendiagnosis suatu

penyakit terhadap adanya temuan klinis pada pasien yaitu dengan anamnesis. Anamnesis ini

dapat dilakukan dalam 2 bentuk : alloanamnesis dan autoanamnesis. Perbedaan antar kedua

bentuk anamnesis tersebut, yaitu; alloanamnesis artinya kita melakukan anamnesis dengan

kerabat pasien (seperti orang tua). Hal ini dilakukan bila pasien dalam kondisi tidak sadar

atau terjadi penurunan kesadaran serta pada pasien anak-anak, sedangkan autoanamnesis

yaitu kita melakukan anamnesis langsung dengan pasien dengan keadaan pasien yang masih

baik kesadarannya.1

1. Identitas Pasien :

Jenis kelamin, nama pasien, umur, tempat tinggal, pekerjaan.

2. Keluhan Utama :

Merasa lelah dan mudah lelah (sejak kapan)

3. Riwayat Penyakit Sekarang :

BAB lancar, konsistensi, frekuensi dan jumlah?

Berat badan meningkat?

Nafsu makan (meningkat atau menurun)?

Haid lancar(jumlah)?

Keluhan tambahan lainnya (oedem, demam, kulit kering, rambut mudah patah,

leher seperti membengkak, mual muntah, keringat dingin, lemas)?

4. Riwayat Penyakit Dahulu :

Pernah menderita penyakit leher membesar?

5. Riwayat Keluarga :

Riwayat keluarga dengan penyakit hashimoto

6. Riwayat Obat :

Apakah sudah pernah dibawa berobat sebelumnya?

Apabila sudah obatnya apa?

Ada alergi dengan obat?

Riwayat obat dahulu?

2

Page 3: Hipotiroid ec hashimoto.docx

7. Riwayat Sosial :

Kebersihan lingkungan, penyakit sama pada lingkungan dekat, riwayat berpergian

daerah endemik?

Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum :

Keadaan sakit, kesadaran

2. Tanda-tanda vital :

Tekanan darah, suhu tubuh, heart rate, frekuensi nafas

3. Pemeriksaan fisik abdomen :

Inspeksi:

Leher: Bentuk, pembesaran organ, atau adanya massa; kulit: warna, lesi;

rambut: lesi; ekstremitas: bentuk, pembesaran organ, adanya massa.

Palpasi:

Leher: pembesaran organ, adanya massa (difus/nodul) kemudian diukur;

kulit: kasar/lembut; rambut: kuat/tidak, mudah patah; ekstremitas: raba

pembesarannya dan massanya, nyeri atau tidak, APR dan KPR

Auskultasi:

Jika terdapat massa baik difus maupun nodul, lakukan pendengaran ada atau

tidaknya bruit.

Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium

Pada pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan beberapa pemeriksaan pada serum

penderita dan beberapa pemeriksaan lainnya seperti: serum TSHs, hormon tiroid total

seperti (TT4 dan TT3), hormone tiroid bebas (FT3 dan FT4), RT3U (resin

triiodothyronine uptake), perubahan biokimia, tiroid uptake of radioactive iodine

(RAIU), dan tes serologi. Pada pemeriksaan TRH dan TSH dapat mendiagnosis kondisi

dan lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf pusat atau kelenjar tiroid. Pada

3

Page 4: Hipotiroid ec hashimoto.docx

pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk membantu menegakan diagnosis didapatkan

hasil:2

- Serum TSHs

- Normal : 0,3 – 5,0 mU/L

Pada Hipotiroid ↑ ( > 5,0 mU/L)

- Hormon Tiroid Total (TT4 dan TT3)

- Normal T4 : 4,5-11,7 μg/dl

T3 : 0,8 – 1,8 μg/dl

Pada hipotiroid akan ↓

- Hormon Tiroid Bebas (FT3 dan FT4)

- Normal FT4 : 0,9 – 1,9 ng/dl

FT3 : 3,5 – 6,1 pg/ml

Pada paratiroid akan ↓

- RT3U (resin triiodothyronine uptake)

- Normal : 24 – 33 %

Pada hipotiroid akan ↓

- Perubahan BIOKIMIA

Kadar kolesterol serum akan ↑ pada hipotiroid

- Thyroid Uptake of Radioactive Iodine

- Normal 1 jam : 9 – 19 % 6 jam : 7 – 25 %

24 jam : 5 - 30 % Pada paratiroid akan ↓ ( < 3% )

- Tes Serologi

- AMA : Antibodi terhadap tiroidmicrosomal

- ATA : Antibodi terhadap tiroid tiroglobulin

2. Pemeriksaan Radiologis

Pemeriksaan yang dilakukan secara radiologis biasanya jarang dilakukan karena

memiliki sifat yang tidak spesifik, akan tetapi pemeriksaan juga dapat dilakukan untuk

menghilangkan diagnosis banding. Pemeriksaan yang dapat dilakukan seperti: FNAB,

CT-Scan dan MRI (deteksi adanya tumor), USG atau CT scan tiroid (menunjukkan ada

tidaknya goiter), X-foto tengkorak (menunjukkan kerusakan hipotalamus atau hipofisis

anterior), dan Tiroid scintigrafi dan pemeriksaan radiologi pada rangka dapat

4

Page 5: Hipotiroid ec hashimoto.docx

menunjukkan tulang yang mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan, disgenesis

epifis dan keterlambatan perkembangan gigi. Pada pemeriksaan USG dapat memberikan

informasi yang tepat tentang ukuran, bentuk kelenjar tiroid maupun nodul.2

Diagnosis Banding

1. Endemik Goiter

- Gejala:

Daerah endemik, gejala pada hipotiroid (berat badan bertambah, sensitif

terhadap udara dingin, dementia, sulit berkonsentrasi, gerakan lamban, konstipasi,

kulit kasar, rambut rontok, mensturasi berlebihan, pendengaran terganggu dan

penurunan kemampuan bicara) / gejala pada hipertiroid (berat badan menurun,

nafsu makan meningkat, keringat berlebihan, kelelahan, lebih suka udara dingin,

sesak napas, jantung berdebar-debar, tremor pada tungkai bagian atas, mata

melotot (eksoftalamus), diare, haid tidak teratur, rambut rontok, dan atrofi otot)

- Epidemiologi:

Jerman (2009) dari 1.018 anak ditemukan 81 anak (8,0%) mengalami struma

endemis atau gondok. Haiti (2009) menemukan struma endemis 26,3 % yang

dilakukan pemeriksaan pada 1.862 anak usia 6-12 tahun. Kabupaten Madiun

(2005) dengan sampel 40 anak yang terdiri dari 20 anak penderita gondok. 31,9

% di Desa Gading (daerah endemik) dan 0,65 % di Desa Mejaya (daerah non

endemik)

- Penatalaksanaan:

Dapat dilakukan pembedahan, yodium radioaktif, pemberian tiroksin dan obat

anti-tiroid3

2. Drug-induced Hipotiroid

- Penyakit hipotiroid ini disebabkan oleh penggunaan OAT (obat anti tiroid)

yang berlebihan sehingga menyebabkan hipotiroid terlebih pada pasien dengan

AM/AT antibodi yang positif.

- Obat obatan:

a. Kolesitramin dan kolestipol (dapat mengikat hormone tiroid di usus)

b. Tionamid, perklorat, sulfonamide (menghambat sintesis tiroid).

5

Page 6: Hipotiroid ec hashimoto.docx

c. Fenitoin, fenobarbital (meningkatkan katabolisme/penghancuran

hormone tiroid.

- Gejala yang diderita penyakit ini sama dengan penyakit hipotiroid karena

induksi obat berlebihan akan berujung dengan hipotiroid. Penggunaan obat

harus dilakukan dengan anjuran dosis yang tepat dan yang baik dan tidak

memakainya secara berlebihan.4

Working Diagnosis

Hipotiroid et causa Tiroiditis Hashimoto merupakan penyakit hipotiroid yang

disebabkan oleh tiroiditis hashimoto. Hipotiroid merupakan keaadaan yang ditandai dengan

terjadinya hipofungsi tiroid yang berjalan lambat yang diikuti oleh gejala-gejala kegagalan

tiroid. Keadaan ini terjadi akibat kadar hormon tiroid berada dibawah nilai optimal.

Hipotiroid terjadi bila terdapat defisiensi tiroid, berakibat turunnya laju metabolisme

dan proses-proses umum tubuh. Hipotiroid pada umumnya dibagi menjadi 3: Hipotiroidisme

sentral (kerusakan hipofisis atau hypothalamus), Hipotiroidisme primer (kerusakan pada

kelenjar tiroid), dan penyebab lain, seperti farmakologis, defisiensi yodium, kelebihan

yodium, kongenital, dan resistensi perifer.

Yang paling banyak ditemukan adalah hipotiroidisme primer. Oleh karena itu,

umumnya diagnosis ditegakkan berdasar atas TSH meningkat dan fT4 turun. Sedangkan yang

paling sering meyebabkan hipotiroid primer tersebut ialah titoiditis hashimoto atau penyakit

autoimun.

Tiroiditis hashimoto disebut kronik limfositik tiroiditis atau autoimun tiroiditis,

merupakan bentuk dari inflamasi kronik dari kelenjar tiroid. Inflamasi ini kemudian akan

merusak kelenjar tiroid sehingga menyebabkan penurunan fungsi kelenjar tiroid yang juga

mengakibatkan menurunnya fungsi hormon tiroid atau juga disebut hipotiroid.

Tiroiditis Hashimoto meruapakan penyakit autoimun yang berarti sistem imun dari

suatu individu membuat pertahanan atau antibodi yang menyerang jaringan tubuh sendiri

sehingga mengganggu produksi dan fungsi hormon tiroid. Kemudian dapat ditemukan

banyaknya sel darah putih atau leukosit jenis limfosit yang terakumulasi pada kelenjar tiroid.

Limfosit inilah yang membentuk antibodi dan menyerang kelenjar tiroid.5

6

Page 7: Hipotiroid ec hashimoto.docx

Gambar 1. Tabel keluhan diagnosis hipotiroidsumber: Buku ajar IPD jilid III edisi V

Etiologi

Gambar 2. 1. Tabel klasifikasi hipertiroidsumber: Buku ajar IPD jilid III edisi V

7

Page 8: Hipotiroid ec hashimoto.docx

Patofisiologi

Hipotiroid dapat disebabkan karena malfungsi hipotalamus, pituitary, atau kelenjar tiroid

itu sendiri, dengan mekanisme umpan balik negative yang sama. Gangguan pada hipotalamus

dan pituitary jarang menyebabkan hipotiroid. Kelenjar tiroid membutuhkan iodine untuk

sintesis dan mensekresi hormone tiroid. Jika diet seseorang kurang mengandung iodine atau

jika produksi dari hormone tiroid tertekan untuk alasan yang lain, tiroid akan membesar

sebagai usaha untuk kompendasi dari kekurangan hormone. Pada keadaan seperti ini, goiter

merupakan adaptasi penting pada suatu defisiensi hormone tiroid. Pembesaran dari kelenjar

terjadi sebagai respon untuk meningkatkan respon sekresi pituitary dari TSH. TSH

menstimulasi tiroid untuk mensekresi T4 lebih banyak, ketika level T4 darah rendah.

Biasanya, kelenjar akan membesar dan itu akan menekan struktur di leher dan dada

menyebabkan gejala respirasi disfagia.

Penurunan tingkatan dari hormone tiroid mempengaruhi BMR secara lambat dan

menyeluruh. Perlambatan ini terjadi pada seluruh proses tubuh mengarah pada kondisi

achlorhydria (penurunan produksi asam lambung), penurunan traktus gastrointestinal,

bradikardi, fungsi pernafasan menurun, dan suatu penurunan produksi panas tubuh.

Perubahan yang paling penting menyebabkan penurunan tingkatan hormone tiroid

yang mempengaruhi metabolisme lemak. Ada suatu peningkatan hasil kolesterol dalam

serum dan level trigliserida dan sehingga klien berpotensi mengalami arteriosclerosis dan

penyakit jantung koroner. Akumulasi proteoglikan hidrophilik di rongga interstitial seperti

rongga pleural, cardiac, dan abdominal sebagai tanda dari mixedema.

Hormon tiroid biasanya berperan dalam produksi sel darah merah, jadi pasien dengan

hipotiroidisme biasanya menunjukkan tanda anemia karena pembentukan eritrosit yang tidak

optimal dengan kemungkinan kekurangan vitamin B12 dan asam folat.6

Epidemiologi

Di Amerika suatu studi menemukan bahwa secara klinis penyakit ini terjadi pada 1

dari 182 orang Amerika atau sekitar 0,55% .sementara di United Kingdom (UK) bahwa

prevalensi dari HT adalah sekitar 0,8%. Namun demikian prevalensi HT meningkat

prevalensinya menjadi 13,45 ketika dilakukan Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB). Pada

umunya Tiroiditis Hashimoto menyebabkan terjadinya Hipotiroid pada penderita.7

8

Page 9: Hipotiroid ec hashimoto.docx

Dalam suatu studi epidemiologi di Amerika ditemukan bahwa Tiroiditis Hashimoto

lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria, dan diantara wanita Tiroiditis Hashimoto

lebih sering terjadi pada wanita yang berusia tua. Diakatakan juga bahwa angka kejadian

Tiroditis Hashimoto pada populasi umunya adalah 2%. Dalam studi ini dikatakan bahwa

Tiroiditis hasimoto menyebabkan hipotiroid spontan pada penderita. Hipotiroid spontan

terjadi pada 1,5% wanita sementara pada pria hanya 0,1%. Menurut data yang dipeoleh,

resiko terjadinya hipotiroid adalah 4 kali lebih besar pada wanita berumur 60-70 tahun

daripada 40-50 tahun.

Manifestasi Klinis

Gambar . manifestasi klinik hipotiroidsumber : at a glance ilmu bedah ed 3.

1. Keterlambatan daya pikir dan gerakan yang canggung dan lambat

2. Gondok

- Gondok merupakan adalah gejala yang paling sering terjadi pada banyak kelainan

kelenjar tiroid, gondok merupakan gejala pembesaran kelenjar tiroid. Gondok

dapat terjadi menyeluruh ataupun bersifat seperti nodul. Kekurangan iodium

dapat menyebabkan gondok. Pada umumnya gondok dapat menyebabkan

9

Page 10: Hipotiroid ec hashimoto.docx

penekanan disekitar daerah timbulnya. Gondok yang muncul dengan bentuk

nodul patut dicurigai sebagai keganasan.

2. Peningkatan Berat badan yang berhubungan dengan manifestasi pada system

gastrointestinal

- Peningkatan berat badan apada pasien dengan tiroiditis hashimoto terjadi

disebabkan karena terjadinya hipotiroid. Seperti telah dikatakan sebelumnya

bahwa gangguan tiroid akan menyebabkan terjadinya penurunan metabolisme

basal tubuh.

3. Kelelahan

4. Kulit kering dan bersisik serta rambut kepala yang tumbuh tipis dan rapuh sehingga

mudah patah

5. Pada wanita menstruasi dapat terjadi amenore (masa menstruasi memanjang)

6. Konstipasi

7. Kurang berkeringat

8. frekuensi detak jantung menurun, pembesaran jantung atau miksedema, dan

penurunan curah jantung.8,9

Penatalaksanaan

Medikamentosa

Pemberian obat obatan yang harus diperhatikan ialah dosis obat yang akan dipakan dan

cara menaikan dosis tiroksin. Dan dengan tujuan meringankan keluhan dan gejala,

menormalkan metabolism, menormalkan TSH, T3 dan T4, serta menghindarkan efeksamping

berlebih atau komplikasi. Penderita dengan hipotiroid dapat diberikan tiroksin (terapi sulih

hormon) biasanya dimulai dengan dosis rendah 50µg/hari, khususnya pada pasien yang lebih

tua atau dengan miksedema berat ditingkatkan secara perlahan hingga dosis 150µg/hari. Pada

penderita usia muda dapat dilakukan peningkatan dosis secepatnya. Tiroksin dianjurkan

diminum pada pagi hari dengan keadaan perut yang kososng tidak bersama dengan makanan

atau bahan lain yang dapat mengganggu serapan dari usus. Gejala hipotiroid yg berat

diberikan L-tiroksin 50-100 mcg/hari selama 8-12 minggu. 4

10

Page 11: Hipotiroid ec hashimoto.docx

Non-Medikamentosa

Merupakan tindakan pembedahan. Tindakan pembedahan dapat berupa pengankatan

kelenjar tiroid atau yang disebut tiroidektomi. Pada pasien dengan Hashimoto disease teknik

tiroidektomi yang biasanya dilakukan adalah subtotal tioridektomi. Sub-total tiroidektomi

hanya dianjurkan dilakukan pada pasien dengan gondok yang besar sehingga menimbulkan

kompresi yang signifikan pada daerah disekitarnya terutama pada jalan nafas, tidak terjadinya

perbaikan kadar T4, atau sukar disingkirkannya diagonis keganasan.10

Komplikasi

Gondok 

Stimulasi terus menerus agar tiroid mengeluarkan hormon, dapat menyebabkan

kelenjar membesar. Gondok dapat mengganggu pernapasan dan saat menelan

makanan.

Gangguan jantung

Hipertiroid dapat meningkatkan kadar kolestrol, mengganggu fungsi jantung,

pembesaran jantung dan gagal jantung.

Gangguan mental 

Misalnya depresi.

Peripheral neuropathy 

Merusak saraf perifer, yaitu saraf yang membawa informasi dari otak dan saraf tulang

belakang ke seluruh tubuh.

Myxedema 

Gejalanya adalah ensitive terhadap suhu dingin, mengantuk, sangat lesu dan pingsan.

Pemicu myxedema coma adalah sedatif, infeksi dan stress.

Infertilitas 

Kadar hormon tiroid yang terlalu rendah dapat menyebabkan gangguan pada ovulasi.

Cacat lahir 

Mengalami gangguan mental maupun fisik.

11

Page 12: Hipotiroid ec hashimoto.docx

Pencegahan

Hindari jenis makanan tertentu yang dianggap sebagai goitrogenik seperti kol (kubis),

brokoli, kembang kol, singkong, jagung dan kentang. Makanan ini dapat menyebabkan

penyakit gondok dengan mengganggu fungsi normal kelenjar tiroid, mengkonsumsi makanan

yang kaya yodium seperti susu, air, rumput laut, daging sapi dan lain-lain. Menggunakan

garam beryodium, mengkonsumsi suplemen yang mengandung multivitamin, mineral

terutama yodium, seng, niasin, dan selenium dalam jumlah cukup.

Prognosis

Dengan diagnosis awal, yang tepat pada penyakit ini dan penanganan yang cepat, dan

baik serta memperhatikan komplikasi lain, prognosisnya sangat baik, dan dapat

meningkatkan kualitas hidup pasien. Tetapi apabila penanganan yang kurang dapat

memperburuk keadaan pasien.

Kesimpulan

Hipotiroid merupakan penyakit yang dapat disebabkan oleh beberapa penyebab baik

dari penyakit kongenital, autoimun, obat obatan hingga penyakit sekunder lannya. Penyakit

tiroiditis hashimoto merupakan penyakit yang paling sering menyebabkan terjadinya

hipertiroid, karena asal mulanya penyakit ini merupakan penyakit autoimun. Sehingga

penatalaksanaan yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup. Pencegahan juga merupakan

awal yang baik untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit.

12

Page 13: Hipotiroid ec hashimoto.docx

Daftar Pustaka

1. Gleadle J. At a glance: anamnesis dan pemeriksaan fisik. Jakarta: Erlangga; 2007.h.254-

60.

2. Eng CY, Quraishi MS, Bradley PJ. Management of Thyroid nodules in adult patients.

Head and Neck Oncology; 2010.p.2-11.

3. Dikutip dari http://www.knl.google.com/goiterandtiroidnodules.pdf pada 26 November

2014.

4. Sudoyo AW, dkk. Buku ajar IPD. Jilid 3. Edisi ke-5. Jakarta: Interna Pulbishing;

2006.h.2000-3.

5. National Endocrine and Metabolic Diseases Informatin Service. HAshimoto's Disease.

US Department of Health and Human Service. Mei 2009.

6. Ridgway EC, Tomer Y, McLachlan SM. Update in thyroidology. J Clin Endocrinol

Metab; 2007.p.3755-3761.

7. Sari E, Karaoglu A, Yesilkaya E. HAshimoto's Thyroiditis in Children and Adolescent.

Autoimune Disorders. November 2011.

8. Rachman LY, Hartanto H, Novrianti A. Guyton and hall fisiologi kedokteran. Jakarta:

EGC; 2008.p.386-9.

9. Weigel RJ. Thyroid. Surgery basic science and clinical evidence. New york: Springer;

2008.p.273-8.

10. Pasaribu ET. Pembedahan pada kelenjar tiroid. FK USU Divisi Onkologi Departemen

Ilmu Bedah. 2006.

13