hipertensi - tekanan darah tinggi

Upload: devi-eliani-chandra

Post on 06-Mar-2016

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hipertensi - tekanan darah tinggi

TRANSCRIPT

Pengumpulan DataPuskesmas : Puskesmas Tanjung Duren Utara VII BNomor register : 428/12Data riwayat keluargaI. Identitas pasiena. Nama : Amiyahb. Umur : 56 tahunc. Jenis Kelamin : perempuand. Pekerjaan : Ibu rumah tanggae. Pendidikan : SD (tidak tamat)f. Alamat : Jl. Asia baru No.2, Grenvill

II. Riwayat biologis keluargaa. Keadaaan kesehatan sekarang: sedangb. Kebersihan perorangan: sedangc. Penyakit yang sering diderita: d. Penyakit keturunan: tidak adae. Penyakit kronis/menular: alm. Suami TBC (meninggal)f. Kecacatan anggota keluarga: tidak adag. Pola makan: baikh. Pola istirahat: kurangi. Jumlah anggota keluarga: 4 orang

III. Psikologis keluarga a. Kebiasaan buruk :b. Pengambilan keputusan: Ibuc. Ketergantungan obat: tidak adad. Tempat mencari pelayanan kesehatan: puskesmase. Pola rekreasi : kurang

IV. Keadaan rumah/lingkungana. Jenis bangunan : Triplekb. Lantai rumah: semenc. Luas rumah: 1,5 x 5 meterd. Penerangan: kurange. Kebersihan: sedangf. Ventilasi: kurangg. Dapur: adah. Jamban keluarga : adai. Sumber air minum: ledengj. Sumber pencemaran air : tidak adak. Pemanfaan pekarangan: tidak adal. Sistem pembungan air limbah: adam. Tempat pembuangan sampah: adan. Sanitasi lingkungan: sedang

V. Spiritual keluargaa. Ketaatan ibadah: baikb. Keyakinan tentang kesehatan: baik

VI. Keadaan Sosial Keluargaa. Tingkat pendidikan: rendah b. Hubungan antar anggota keluarga: baikc. Hubungan dengan orang lain: baikd. Kegiatan organisasi social: sedange. Keadaan ekonomi: kurang

VII. Daftar anggota keluargaNo Nama Hub dgn KKUmurPendidikanPekerjaan AgamaKead kesehatanKead giziImunisasi KB

1.Amiyah Ibu 56SDIbu rumah tanggaIslam sedangbaikTidak lengkapAda

2. AAnak 130

3.BAnak 228 SMPTukang bangunanIslam Sedang Baik Tidak lengkapTidak ada

4.CAnak 321

VIII. Keluhan utama : pusingIX. Keluhan tambahan: susah tidur X. Riwayat penyakit sekarang: HipertensiXI. Riwayat penyakit dahulu: tidak adaXII. Pemeriksaan FisikStatus Generalis Keadaan umum : Sakit sedang Kesadaran : Compos Mentis TD: 150/100 Nadi: 80/menit Napas: 23/menit Suhu : 36,7 CXIII. Diagnosis penyakit : HipertensiXIV. Diagnosis KeluargaXV. Anjuran Penatalaksanaan penyakit:a. Promotif : Menjelaskan tentang penyakit Hipertensib. Preventif : - Diet rendah garam Olah raga teratur Menghindari factor resiko : rokok, alcohol, stressc. Kuratif : Terapi medikamentosa : Captopril 1x25mg tab/hari Paracetamol 3x500mg tab/hari Vit B1, B12 Terapi nonmedikamentosa :1. Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh. Harus memperhatikan kebiasaan makan penderita hipertensi. 2. Menghindari stress. Ciptakan suasana yang menenangkan bagi pasien penderita hipertensi. 3. Memperbaiki gaya hidup yang kurang sehat. Anjurkan kepada pasien penderita hipertensi untuk melakukan olahraga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45 menit sebanyak 3-4 kali seminggu. Selain itu menghentikan kebiasaan merokok dan mengurangi minum minuman beralkohol sebaiknya juga dilakukand. Rehabilitatif : -

XVI. Prognosis Penyakit :Keluarga:Masyarakat :

XVII. Resume

PembahasanDefinisi Suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas). Penulisan tekanan darah (contoh: 120/80 mmHg) didasarkan pada dua fase dalam setiap denyut jantung.1Hipertensi adalah tekanan sistolik >140 mmHg dan tekanan diastolik >90 mmHg secara kronik. Berdasarkan penyebabnya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :2,31. Hipertensi essensial/primer. Jenis hipertensi yang penyebabnya masih belum dapat diketahui. disebut juga hipertensi idiopatik. Sekitar 90% penderita hipertensi menderita jenis hipertensi ini. Oleh karena itu, penelitian dan pengobatan lebih banyak ditujukan bagi penderita hipertensi essensial ini.2. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal. Jenis hipertensi yang menjadi penyebabnya dapat diketahui, sering disebut hipertensi renal karena kelainan ginjal menjadi penyebab tersering. Penyebab hipertensi sekunder ini antara lain kelainan pada pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid, atau penyekit kelenjar adrenal.Terdapat pada sekitar 5% kasus. Penyebab spesifiknya diketahui seperti penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskular renal, hiperaldosteronisme primer dan sindrom Cushing, feokromositoma, koarktasio aorta, hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan dan lain-lain. Tabel I. Klasifikasi tekanan darah untuk dewasa diatas 18 tahun2,3KlasifikasiTekanan Darah Tekanan Sistolik dan Diastolik (mmHg)

Normal100

Sumber JNC VII 2003 JNC 7 (the Seventh US National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure) Faktor risiko dan gejala klinis6,7,8 Faktor risiko terjadinya hipertensi, adalah antara lain: 1. Obesitas (Kegemukan). Merupakan ciri khas penderita hipertensi. Walaupun belum diketahui secara pasti hubungan antara hipertensi dan obesitas, namun terbukti bahwa daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah penderita obesitasobesitas dengan hipertensi lebih tinggi daripada penderita hipertensi dengan berat badan normal.2. Stres. Diduga melalui aktivasi saraf simpatis (saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas). Peningkatan aktivitas saraf simpatis mengakibatkan meningkatnya tekanan darah secara intermitten (tidak menentu).3. Faktor Keturunan (Genetik).Apabila riwayat hipertensi didapat pada keuda orang tua, maka dugaan hipertensi essensial akan sangat besar. Demikian pula dengan kembar monozigot (satu sel telur) apabila salah satunya adalah penderita hipertensi.4. Jenis Kelamin (Gender).Pria lebih banyak mengalami kemungkinan menderita hipertensi daripada wanita. Hipertensi berdasarkan gender ini dapat pula dipengaruhi oleh faktor psikologis. Pada wanita seringkali dipicu oleh perilaku tidak sehat (merokok, kelebihan berat badan), depresi dan rendahnya status pekerjaan. Sedangkan pada pria lebih berhubungan dengan pekerjaan, seperti perasaan kurang nyaman terhadap pekerjaan dan pengangguran.5. Usia.Dengan semakin bertambahnya usia, kemungkinan seseorang menderita hipertensi juiga semakin besar.6. Asupan garam.Melalui peningkatan volume plasma (cairan tubuh) dan tekanan darah yang akan diikuti oleh peningkatan eksresi kelebihan garam sehingga kembali pada keadaan hemodinamik (sistem pendarahan) yang normal. Pada hipertensi essensial mekanisme inilah yang terganggu7. Gaya hidup yang kurang sehat.Walaupun tidak terlalu jelas hubungannya dengan hipertensi namun kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol dan kurang olahraga dapat pula mempenegaruhi peningkatan tekanan darah.Adapun gejala klinis yang dialami oleh para penderita hipertensi biasanya berupa: Pusing, Mudah marah,Telinga berdengung, Sukar tidur, Sesak nafas, Rasa berat di tengkuk, Mudah lelah, Mata berkunang-kunang, Mimisan (jarang dilaporkan).Penatalaksanaan7,8Penanganan/pengobatan hipertensi1. Pengobatan Non-farmakologis. Terkadang dapat mengontrol tekanan darah sehingga pengobatan farmakologis tidak diperlukan, atau minimal ditunda.2. Pengobatan Farmakologi. Pengobatan dengan menggunakan obat-obatan kimiawi.

Komplikasi 7,8,91. Pada umumnya komplikasi terjadi pada hipertensi berat yaitu jika tekanan diastolik 130 mmHg atau pada kenaikan tekanan darah yang terjadi secara mendadak dan tinggi.2. Beberapa negara mempunyai pola komlikasi yang berbeda-beda. Di Jepang, gangguan serebrovaskular lebih mencolok dibandingkan dengan kelainan organ yang lain, sedangkan di Amerika dan Eropa komlikasi jantung ditemukan lebih banyak. Di Indonesia belum ada data mengenai hal ini, akan tetapi komlikasi serebrovaskular dan komlikasi jantung sering ditemukan.3. Pada hipertensi ringan dan sedang komplikasi yang terjadi adalah pada mata, ginjal, jantung, dan otak. Pada mata berupa pendarahan retina, gangguan penglihatan sampai dengan kebutaan. Gagal jantung merupakan kelainan yang sering ditemukan pada hipertensi berat disamping kelainan koroner dan miokard. Pada otak sering terjadi pendarahan yang disebabkan oleh pecahnya mikroaneurisma yang dapat mengakibatkan kematian. Kelainan lain yang dapat terjadi adalah proses tromboemboli dan serangan iskemia otak sementara (transient ischaemic attack). Gagal ginjal sering dijumpai sebagai komplikasi hipertensi yang lama dan pada proses akut seperti pada hipertensi maligna.

Kriteria Rumah Sehat

1. Menjaga kebersihan lingkungan rumahSyarat utama bagi anda jika ingin memiliki rumah yang sehat dari penyakit dan virus. Anda harus rajin membersihkan rumah, baik menyapu halaman, menyapu dan mengepel lantai dan membersihkan sisa-sisa makanan agar tidak mengundang lalat yang bisa membawa kuman ke dalam rumah. Kuman dan bakteri yang dibawa oleh lalat bisa jadi membuat anda sekeluarga terjangkit berbagai macam penyakit karena lalat adalah hewan yang suka berdomisili di tempat yang kotor.

2. Sirkulasi udara yang cukup di setiap ruanganUdara adalah sumber kehidupan bagi manusia. Tanpa udara kita tidak akan bisa bernapas. Udara yang segar dan cukup di dalam rumah akan membuat pernapasan menjadi segar dan sehat. Untuk itu ventilasi udara di setiap ruangan akan sangat berguna bagi kesehatan anda, karena dengan sirkulasi udara yang lancar maka anda bisa menghirup udara segar sehingga pernapasan menjadi sehat dan kesehatan anda terjaga dengan baik. Anda bisa memasang jendela konvensional atau dengan jaring-jaring yang tidak terlalu lebar. Untuk menjaga kebersihan udara bersihkanlah jendela agar debu tidak menempel yang dapat mengkontaminasi udara yang masuk ke rumah anda.

3. Sinar matahari yang cukupSinar matahari sangat penting untuk menjaga kesehatan rumah anda. USahakan sinar matahari dapat masuk ke setiap ruangan rumah anda, bisa menggunakan genteng kaca atau atap terbuka. Sinar matahari akan mengurangi kelembaban ruangan rumah anda. Kondisi rumah yang terlalu lembab tidak baik bagi kesehatan karena ruangan yang lembab akan menyebabkan tumbuhnya kuman dan bakteri yang mengganggu kesehatan anda sekeluarga.

4. Lampu penerangan yang cukupLampu sebagai alat penerangan mampu menjaga kesehatan rumah dan penghuninya, terutama bagi kesehatan mata anda. Jika terlalu gelap atau terlalu terang maka tidak begitu baik bagi kesehatan mata. Oleh karena itu aturlah agar penerangan di rumah anda cukup.

5. Ketinggian plafon idealUntuk hal ketinggian plafon rumah mungkin ada ketinggian ideal yang berbeda-beda disesuaikan dengan iklim di lingkungan rumah anda. Di daerah pegunungan atau di negara-negara yang beriklim dingin seperti di jepang dan eropa biasanya mendesain ketinggian plafon rumah sekitar 2,4 meter - 2,5 meter saja. Tujuannya adalah menghemat energi, karena semakin tinggi plafon maka semakin tinggi pula pemanasan yang diperlukan. Namun bagi anda yang tinggal di daerah panas (pesisir) anda lebih baik mendesain tinggi plafon antara 2,8 meter - 3,2 meter. Hal ini bertujuan agar suhu di dalam rumah tidak terlalu panas sehingga nyaman saat ditinggali.

6. Jarak septictank idealSeptictank wajib ada dalam sebuah rumah untuk menampung kotoran / tinja. Hal yang harus anda perhatikan adalah letak septictank dari sumur atau sumber air rumah anda. Jarak ideal septictank dari sumur / sumber air adalah minimal 10 meter - 30 meter. Hal itu dilakukan agar air yang anda konsumsi tidak tercemar oleh air septictank yang kotor dan banyak mengandung bakteri berbahaya bagi kesehatan anda sekeluarga.

7. Buatlaah taman di sekitar rumah andaTaman yang ditumbuhi pepohonan sangat baik bagi kesehatan rumah anda, terutama untuk menghasilkan oksigen sehingga udara di rumah anda akan selalu segar dan sehat bagi pernapasan anda. Anda bisa membuat taman di halaman depan atau halaman belakang rumah anda, dan rawatlah tanaman di rumah anda dengan baik agar tetap hidup.

Rumah yang sehat akan terasa nyaman dan membuat penghuninya menjadi sehat pula. Desain rumah yang benar dan selalu menjaga kebersihan rumah anda adalah hal utama yang harus anda lakukan agar anda sekeluarga tetap sehat dan betah tinggal di rumah.

Mulai atau Melanjutkan Perubahan Gaya hidup

Tekanan Darah di Atas Target ( 140/90 mmHg)

Ganti dengan obat lain yang berbeda kelas

Tekanan darah di Atas Target

Tambah dengan obat lain yang berbeda kelas (diuretik jika belum)

Turun tak cukup tetapi dapat ditoleransi

Tak turun atau efek samping mengganggu

Tekanan darah di Atas Target

Tambah lagi dengan obat lain yang berbeda kelasPertimbangkan untuk dirujuk ke spesialis hipertensi