hibrida genjah.pdf
DESCRIPTION
articleTRANSCRIPT
2 0 Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Perubahan iklim telah menjadi isuinternasional. Dampak dari fe-
nomena iklim ini di antaranya ada-lah panjangnya musim kemarauyang mengakibatkan tanaman men-derita kekeringan. Di Indonesia,kondisi kekeringan pada awalnyahanya terjadi di kawasan timur, se-perti Nusa Tenggara Timur, NusaTenggara Barat, Maluku Tenggara,sebagian Jawa Timur, Sulawesi Se-latan, Sulawesi Tenggara, LembahPalu di Sulawesi Tengah, dan Ka-bupaten Merauke, Papua. Dalambeberapa tahun terakhir, perubah-an iklim yang merupakan dampakdari pemanasan global telah me-
nyebabkan kondisi kekeringan me-luas ke kawasan barat Indonesia,sebagian Jawa, Kalimantan, danSumatera. Pada awal 2010, ke-keringan di Kabupaten Sikka, NTT,telah menyebabkan tanaman ja-gung menjadi puso.
Salah satu cara untuk menekanpenurunan hasil jagung akibat ke-keringan adalah menggunakan va-rietas toleran kekeringan dan ber-umur genjah. Sejak 2001 hingga2008, Badan Litbang Pertanianmelalui Balai Penelitian TanamanSerealia (Balitsereal) yang berkedu-dukan di Maros, Sulawesi Selatan,telah melepas beberapa varietas
Jagung Hibrida Genjah
unggul jagung hibrida dengan po-tensi hasil tinggi, berkisar antara10-11 t/ha dan dapat dipanen padaumur sekitar 100 hari.
Balitsereal juga telah berhasilmerakit jagung hibrida yang selainberpotensi hasil tinggi juga berumurgenjah, dapat dipanen pada umur85 hari. Pengembangan jagunghibrida ini diharapkan dapat meng-antisipasi penurunan produksi aki-bat kekeringan. Calon varietas ja-gung unggul tersebut digelar padaPekan Serealia Nasional di Maros,Sulawesi Selatan, dan dipanen per-dana oleh Menteri Pertanian, Ir.Suswono, MM didampingi olehKepala Badan Litbang Pertanian,Dr. Gatot Irianto, dan GubernurSulawesi Selatan, M. Yasin Limpo(Hermanto).
Informasi lebih lanjut hubungi:
Pusat Penelitian danPengembangan Tanaman PanganJalan Merdeka No. 147Bogor 16111Telepon : (0251) 8334089
8331718Faksimile : (0251) 8312755E-mail : [email protected]
raga toleran terhadap kemasamantanah dan varietas Lamuru tolerankekeringan. Varietas Anoman 1yang berbiji putih toleran kekering-an, berbatang kokoh dengan hasil5-6 t/ha. Varietas ini mulai berkem-bang di beberapa daerah, terutamadi Temanggung, Jawa Tengah.
Dalam beberapa tahun ter-akhir, Balitsereal telah menghasil-kan varietas jagung hibrida, antaralain Bima 1, Bima 2, Bima 3, Bima4, Bima 5, dan Bima 6. Denganbudi daya yang tepat, jagung hibridaini mampu memberi hasil lebih dari10 t/ha dengan umur yang ter-
Balitsereal telah merakit jagung hibrida genjah, dapat dipanen pada umur 85 hari, dengan potensi hasil tinggi,10-11 t/ha. Calon varietas jagung hibrida tersebut digelar pada Pekan Serealia Nasional di Maros, SulawesiSelatan.
golong genjah, sekitar 100 hari.Dibandingkan dengan jagung hib-rida yang dihasilkan dan dikem-bangkan oleh swasta yang umum-nya hanya mampu berproduksitinggi di lahan subur, jagung hibridarakitan Balitsereal tersebut mampuberproduksi di lahan yang kurangsubur.
Menurut Kepala PuslitbangTanaman Pangan, Prof. Dr. Suyam-to, kontribusi penerapan teknologivarietas unggul terhadap pendapat-an petani secara nasional cukupbesar. Pada tahun 2007 saja, pe-gembangan varietas unggul baru
jagung, baik jenis komposit maupunhibrida, memberikan kontribusiRp3,87 triliun (Hermanto).
Informasi lebih lanjut hubungi:
Pusat Penelitian danPengembangan Tanaman PanganJalan Merdeka No. 147Bogor 16111Telepon : (0251) 8334089
8331718Faksimile : (0251) 8312755E-mail : [email protected]
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Prof. Dr. Suyamto,mengevaluasi calon varietas unggul jagung berumur genjah di Kebun PercobaanMaros, Sulawesi Selatan.