her besser

3
Obat Generik : Diltiazem Obat Bermerek : Cordila SR, Cordizem, Dilmen, Farmabes, Herbesser CD KOMPOSISI Diltiazem 30 mg : Tiap tablet mengandung Diltiazem hidroklorida 30 mg. FARMAKOLOGI Diltiazem adalah turunan benzodiazepin yang merupakan prototip dari antagonis kalsium. Mekanisme kerja Diltiazem adalah mendepresi fungsi nodus SA dan AV, juga vasodilatasi arteri dan arteriol koroner serta perifer. Dengan demikian maka diltiazem akan menurunkan denyut jantung dan kontraktilitas otot jantung, sehingga terjadi keseimbangan antara persediaan dan pemakaian oksigen pada iskhemik jantung. Diltiazem efektif terhadap angina yang disebabkan oleh vasospasme koroner maupun aterosklerosis koroner. Pemberian diltiazem akan mengurangi frekuensi serangan angina dan menurunkan kebutuhan pemakaian obat nitrogliserin. Pada pemberian dengan oral Diltiazem diabsorpsi kira-kira 80 – 90 % dan berikatan dengan protein plasma. Efek mulai tampak kurang dari 30 menit setelah pemberian dan konsentrasi puncak dalam plasma tercapai setelah 2 jam dengan dengan waktu paruh 4 jam. Senyawa ini dikeluarkan dalam bentuk metabolit melalui urin (35 %) dan feses (60 %). INDIKASI Penderita angina pektoris, menurunkan serangan angina pada penderita variant angina. Aritmia. KONTRAINDIKASI

Upload: rizky-hidayat-mawardi

Post on 20-Feb-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kj

TRANSCRIPT

Page 1: Her Besser

Obat Generik : 

Diltiazem

Obat Bermerek :

Cordila SR, Cordizem, Dilmen, Farmabes, Herbesser CD

KOMPOSISI

Diltiazem 30 mg : Tiap tablet mengandung Diltiazem hidroklorida 30 mg.

FARMAKOLOGI

Diltiazem adalah turunan benzodiazepin yang merupakan prototip dari antagonis kalsium. Mekanisme kerja Diltiazem adalah mendepresi fungsi nodus SA dan AV, juga vasodilatasi arteri dan arteriol koroner serta perifer. Dengan demikian maka diltiazem akan menurunkan denyut jantung dan kontraktilitas otot jantung, sehingga terjadi keseimbangan antara persediaan dan pemakaian oksigen pada iskhemik jantung.

Diltiazem efektif terhadap angina yang disebabkan oleh vasospasme koroner maupun aterosklerosis koroner. Pemberian diltiazem akan mengurangi frekuensi serangan angina dan menurunkan kebutuhan pemakaian obat nitrogliserin.

Pada pemberian dengan oral Diltiazem diabsorpsi kira-kira 80 – 90 % dan berikatan dengan protein plasma. Efek mulai tampak kurang dari 30 menit setelah pemberian dan konsentrasi puncak dalam plasma tercapai setelah 2 jam dengan dengan waktu paruh 4 jam. Senyawa ini dikeluarkan dalam bentuk metabolit melalui urin (35 %) dan feses (60 %).

INDIKASI

Penderita angina pektoris, menurunkan serangan angina pada penderita variant angina. Aritmia.

KONTRAINDIKASI

Penderita blok AV tingkat 2 – 3, hipotensi (tekanan sistole kurang dari 90 mmHg) dan syok kardiogenik.

Pasien dengan gejala gangguan irama sinus, kecuali bila ada alat pacu jantung ventikuler yang berfungsi.

Wanita hamil, wanita yang diduga usia subur. Penderita yang hipersensitif atau alergi terhadap diltiazem. Penderita dengan infark miokardial akut dan kongesti paru-paru yang dibuktikan dengan

sinar X.

DOSIS DAN ATURAN PAKAI

Page 2: Her Besser

 Dosis untuk orang dewasa adalah 4 x 30 mg sehari, bila perlu dapat ditingkatkan sampai 360 mg sehari.

Diltiazem sebaiknya diberikan sebelum makan dan waktu hendak tidur.

EFEK SAMPING

Efek samping Diltiazem jarang terjadi, hanya 2 – 10 % pasien yang mengalami nyeri kepala, pusing, gangguan saluran cerna dan bradikardia.

Kadang-kadang dapat meningkatkan enzim fungsi hati seperti SGOT, SGPT dan fosfatase alkalin.

Reaksi hipersensitivitas atau alergi seperti erupsi, eritemat multiforme (dalam kasus demikian pengobatan harus dihentikan).

Pernah dilaporkan : rash, pruritus

PERINGATAN DAN PERHATIAN

Pemberian diltiazem tidak boleh dikombinasi dengan beta-bloker atau digoxin. Hati-hati bila diberikan pada penderita dengan bradikardia berat (dibawah 50

denyut/menit) atau hambatan atrioventrikuler tingkat 1. Bila pengobatan dengan diltiazem hendak dihentikan, dosis harus diturunkan secara

bertahap dan gejala-gejala yang mungkin timbul diawasi secara teliti. Penderita diperingatkan untuk tidak menghentikan pengobatan tanpa petunjuk dokter. Hati-hati bila diberikan pada penderita payah jantung kongestif. Penurunan tekanan darah sehubungan pengobatan dengan diltiazem kadang-kadang dapat

menimbulkan hipotensi simptomatik. Keamanan pemakaian pada anak-anak belum diketahui dengan pasti.

Hati-hati bila diberikan pada wanita menyusui

INTERAKSI OBAT

Diltiazem dapat meningkatkan kadar digoxin dalam darah. Dengan obat penghambat beta : dapat terjadi bradikardia, sinus berat, hipotensi, gagal

jantung kongestif dan meningkatkan resiko penghambat A-V. Obat antihipertensi : dapat meningkatkan efek obat antihipertensi. Carbamazepine : dapat menaikkan tingkat plasma carbamazepine yang menyebabkan

timbulnya gejala-gejala toksik oleh carbamazepine.. Anestesi : dapat terjadi potensiasi penurunan kontraktilitas, konduktifitas dan otomatisitas

jantung seperti dilatasi vaskuler.

KEMASAN

Diltiazem 30 mg, Dus, 10 tablet.