hematotorax

7
A. Definisi Hemothorax adalah kumpulan darah di dalam ruang antara dinding dada dan paru-paru (rongga pleura). Penyebab paling umum dari hemothorax adalah trauma dada.Trauma misalnya : Luka tembus paru-paru, jantung, pembuluh darah besar, atau dinding dada. Trauma tumpul dada kadang-kadang dapat mengakibatkan lecet hemothorax oleh pembuluh internal. B. Etiologi 1. Traumatik a. Trauma tumpul. b. Trauma tembus (termasuk iatrogenik) 2. Nontraumatik / spontan a. Neoplasma. b. komplikasi antikoagulan. c. emboli paru dengan infark d. robekan adesi pleura yang berhubungan dengan pneumotoraks spontan. e. Bullous emphysema. f. Nekrosis akibat infeksi.

Upload: margo4950

Post on 14-Nov-2015

20 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

keperawatan

TRANSCRIPT

A. DefinisiHemothorax adalah kumpulan darah di dalam ruang antara dinding dada dan paru-paru (rongga pleura). Penyebab paling umum dari hemothorax adalah trauma dada.Trauma misalnya :

Luka tembus paru-paru, jantung, pembuluh darah besar, atau dinding dada.

Trauma tumpul dada kadang-kadang dapat mengakibatkan lecet hemothorax oleh pembuluh internal.

B. Etiologi1. Traumatika. Trauma tumpul.

b. Trauma tembus (termasuk iatrogenik)

2. Nontraumatik / spontana. Neoplasma.

b. komplikasi antikoagulan.

c. emboli paru dengan infark

d. robekan adesi pleura yang berhubungan dengan pneumotoraks spontan.

e. Bullous emphysema.

f. Nekrosis akibat infeksi.

g. Tuberculosis.

h. fistula arteri atau vena pulmonal.

i. telangiectasia hemoragik herediter.

j. kelainan vaskular intratoraks nonpulmoner (aneurisma aorta pars thoraxica, aneurisma arteri mamaria interna).

k. sekuestrasi intralobar dan ekstralobar.

l. patologi abdomen ( pancreatic pseudocyst, splenic artery aneurysm, hemoperitoneum).

m. Catamenial

C. Tanda dan gejala Hemotoraks

1. Denyut jantung yang cepat

2. Kecemasan

3. Kegelisahan

4. Kelelahan

5. Kulit yang dingin dan berkeringat

6. Kulit yang pucat

7. Rasa sakit di dada

8. Sesak nafas

D. KOMPLIKASIKomplikasi dapat berupa :

1. Kegagalan pernafasan

2. Kematian

3. Fibrosis atau parut dari membran pleura

4. SyokPerbedaan tekanan yang didirikan di rongga dada oleh gerakan diafragma (otot besar di dasar toraks) memungkinkan paru-paru untuk memperluas dan kontak. Jika tekanan dalam rongga dada berubah tiba-tiba, paru-paru bisa kolaps. Setiap cairan yang mengumpul di rongga menempatkan pasien pada risiko infeksi dan mengurangi fungsi paru-paru, atau bahkan kehancuran (disebut pneumotoraks ).

E. DERAJAT PERDARAHAN1. Perdarahan derajat I (kehilangan darah 0-15%)

Tidak ada komplikasi, hanya terjadi takikardi minimal.

Biasanya tidak terjadi perubahan tekanan darah, tekanan nadi, dan frekuensi pernapasan.

Perlambatan pengisian kapiler lebih dari 3 detik sesuai untuk kehilangan darah sekitar 10%

2. Perdarahan derajat II (kehilangan darah 15-30%)

Gejala klinisnya, takikardi (frekuensi nadi>100 kali permenit), takipnea, penurunan tekanan nadi, kulit teraba dingin, perlambatan pengisian kapiler, dan anxietas ringan. Penurunan tekanan nadi adalah akibat peningkatan kadar katekolamin, yang menyebabkan peningkatan resistensi pembuluh darah perifer dan selanjutnya meningkatkan tekanan darah diastolik.

3. Perdarahan derajat III (kehilangan darah 30-40%)

Pasien biasanya mengalami takipnea dan takikardi, penurunan tekanan darah sistolik, oliguria, dan perubahan status mental yang signifikan, seperti kebingungan atau agitasi. Pada pasien tanpa cedera yang lain atau kehilangan cairan, 30-40% adalah jumlah kehilangan darah yang paling kecil yang menyebabkan penurunan tekanan darah sistolik.

Sebagian besar pasien ini membutuhkan transfusi darah, tetapi keputusan untuk pemberian darah seharusnya berdasarkan pada respon awal terhadap cairan.

4. Perdarahan derajat IV (kehilangan darah >40%)

Gejala-gejalanya berupa takikardi, penurunan tekanan darah sistolik, tekanan nadi menyempit (atau tekanan diastolik tidak terukur), berkurangnya (tidak ada) urine yang keluar, penurunan status mental (kehilangan kesadaran), dan kulit dingin dan pucat. Jumlah perdarahan ini akan mengancam kehidupan secara cepat.

F. PrognosisApabila dibiarkan tidak dirawat, akumulasi darah akan sampai pada titik dimana mulai menekan mediastinum dan trakea

G. Faktor Resiko1. Risiko terjangkit Hemotoraks meningkat bila Anda:

Sebelumnya pernah menjalani Bedah Dada

Sebelumnya pernah menjalani Bedah Jantung

Sedang menderita Gangguan Pendarahan Sedang menderita Tuberkulosis Telah didiagnosa mengidap Kanker ParuH. Pemeriksaan penunjang1. Hematokrit cairan pleura

Biasanya tidak diperlukan untuk pasien hemotoraks traumatik. Diperlukan untuk analisis dari efusi yang mengandung darah dengan penyebab nontraumatik. Dalam kasus ini, efusi pleura dengan hematokrit lebih dari 50% dari hematokrit sirkulasi mengindikasikan kemungkinan kemotoraks

2. Chest X-ray

3. USG

4. CT-scanI. PenangananTujuan pengobatan adalah untuk menstabilkan pasien, menghentikan pendarahan, dan menghilangkan darah dan udara dalam rongga pleura. Penanganan pada hemotoraks adalah

1. Resusitasi cairan. Terapi awal hemotoraks adalah dengan penggantian volume darah yang dilakukan bersamaan dengan dekompresi rongga pleura. Dimulai dengan infus cairan kristaloid secara cepat dengan jarum besar dan kemudian pemnberian darah dengan golongan spesifik secepatnya. Darah dari rongga pleura dapat dikumpulkan dalam penampungan yang cocok untuk autotranfusi bersamaan dengan pemberian infus dipasang pula chest tube ( WSD ).

2. Pemasangan chest tube ( WSD ) ukuran besar agar darah pada toraks tersebut dapat cepat keluar sehingga tidak membeku didalam pleura. Hemotoraks akut yang cukup banyak sehingga terlihat pada foto toraks sebaiknya di terapi dengan chest tube kaliber besar. Chest tube tersebut akan mengeluarkan darah dari rongga pleura mengurangi resiko terbentuknya bekuan darah di dalam rongga pleura, dan dapat dipakai dalam memonitor kehilangan darah selanjutnya. Evakuasi darah / cairan juga memungkinkan dilakukannya penilaian terhadap kemungkinan terjadinya ruptur diafragma traumatik. WSD adalah suatu sistem drainase yang menggunakan air. Fungsi WSD sendiri adalah untuk mempertahankan tekanan negatif intrapleural / cavum pleura.