hematology analyzer sysmex

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang dokter biasanya menyuruh pasiennya memeriksakan darah ke laboratorium untuk mendiagnosis penyakitnya. Di laboratorium darahnya dianalisis dan hasilnya berupa catatan mengenai jumlah sel darah merah/Red Blood Cell (RBC), sel darah putih/White Blood Cell (WBC), platelete dan parameter-parameter dalam darah lainnya. Bahkan volume rata-rata sel darah pun akan diketahui. Pemeriksaan darah atau dikenal dengan pemeriksaan hemathology tersebut menggunakan alat Hematology Analyzer atau Blood Cell Counter (penghitung sel darah). Fungsi alat ini intinya untuk menghitung jumlah sel-sel darah. Tetapi hasil pemeriksaan dari alat ini bisa bermacam- macam, seperti perhitungan volume rata-rata sel darah merah/Mean Cell Volume (MCV), rata-rata sel hemoglobin/Mean Cell Hemoglobin (MCH), konsentrasi rata-rata sel hemoglobin/Mean Cell Hemoglobin Concentration (MCHC), volume rata-rata platelete/Mean Platelete Volume (MPV) dan masih banyak parameter yang dihasilkan sesuai dengan kemampuan alatnya 1 | Page

Upload: ika-laidy

Post on 10-Dec-2015

1.574 views

Category:

Documents


169 download

DESCRIPTION

hematology analyzer

TRANSCRIPT

Page 1: Hematology Analyzer Sysmex

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seorang dokter biasanya menyuruh pasiennya memeriksakan darah ke

laboratorium untuk mendiagnosis penyakitnya. Di laboratorium darahnya

dianalisis dan hasilnya berupa catatan mengenai jumlah sel darah merah/Red

Blood Cell (RBC), sel darah putih/White Blood Cell (WBC), platelete dan

parameter-parameter dalam darah lainnya. Bahkan volume rata-rata sel darah pun

akan diketahui.

Pemeriksaan darah atau dikenal dengan pemeriksaan hemathology tersebut

menggunakan alat Hematology Analyzer atau Blood Cell Counter (penghitung sel

darah). Fungsi alat ini intinya untuk menghitung jumlah sel-sel darah.

Tetapi hasil pemeriksaan dari alat ini bisa bermacam-macam, seperti

perhitungan volume rata-rata sel darah merah/Mean Cell Volume (MCV), rata-

rata sel hemoglobin/Mean Cell Hemoglobin (MCH), konsentrasi rata-rata sel

hemoglobin/Mean Cell Hemoglobin Concentration (MCHC), volume rata-rata

platelete/Mean Platelete Volume (MPV) dan masih banyak parameter yang

dihasilkan sesuai dengan kemampuan alatnya

Metode pemeriksaan darah lengkap tidak hanya dengan menggunakan alat

hematology analyzer saja, tetapi dengan menggunakan cara manual yaitu.

a. Hemoglobin

Cara sianmethemoglobin adalah cara yang dianjurkan untuk

penetapan kadar hemoglobin di laboratorium karena larutan standar

sianmethemoglobin sifatnya stabil, mudah diperoleh dan pada cara ini hampir

semua hemoglobin terukur kecuali sulfhemoglobin. Pada cara ini ketelitian

yang dapat dicapai ± 2%. Berhubung ketelitian masing-masing cara berbeda,

untuk penilaian basil sebaiknya diketahui cara mana yang dipakai. Nilai

rujukan kadar hemoglobin tergantung dari umur dan jenis kelamin. Pada bayi

baru lahir, kadar hemoglobin lebih tinggi dari pada orang dewasa yaitu berkisar

antara 13,6 – 19, 6 g/dl. Kemudian kadar hemoglobin menurun dan pada umur

1 | P a g e

Page 2: Hematology Analyzer Sysmex

3 tahun dicapai kadar paling rendah yaitu 9,5 – 12,5 g/dl. Setelah itu secara

bertahap kadar hemoglobin naik dan pada pubertas kadarnya mendekati kadar

pada dewasa yaitu berkisar antara 11,5 – 14,8 g/dl. Pada laki-laki dewasa kadar

hemoglobin berkisar antara 13 – 16 g/dl sedangkan pada perempuan dewasa

antara 12 – 14 g/dl. Pada perempuan hamil terjadi hemodilusi sehingga batas

terendah nilai rujukan ditentukan 10 g/dl.

b. Hematokrit

Hematokrit atau volume eritrosit yang dimampatkan (packed cell volume,

PCV) adalah persentase volume eritrosit dalam darah yang dimampatkan

dengan cara diputar pada kecepatan tertentu dan dalam waktu tertentu. .

Metode pengukuran hematokrit secara manual dikenal ada 2, yaitu metode

makrohematokrit dan mikrohematokrit/kapiler.

Nilai normal HMT:

Anak                                      : 33-38%

Laki-laki Dewasa               : 40-50%

Perempuan Dewasa       : 36-44%\

c. Hitung eritrosit

jumlah eritrosit per milimeterkubik atau mikroliter. Metode manual

hampir sama dengan hitung leukosit, yaitu menggunakan bilik hitung.

Namun, hitung eritrosit lebih sukar daripada hitung leukosit. Prinsip hitung

eritrosit manual adalah darah diencerkan dalam larutan isotonis untuk

memudahkan menghitung eritrosit dan mencegah hemolisis.

Larutan Pengencer yang digunakan adalah:

Larutan Hayem : Natrium sulfat 2.5 g, Natrium klorid 0.5 g, Merkuri

klorid 0.25 g, aquadest 100 ml. Pada keadaan hiperglobulinemia,

larutan ini tidak dapat dipergunakan karena dapat menyebabkan

precipitasi protein, rouleaux, aglutinasi.

Larutan Gower : Natrium sulfat 12.5 g, Asam asetat glasial 33.3 ml,

aquadest 200 ml. Larutan ini mencegah aglutinasi dan rouleaux.

2 | P a g e

Page 3: Hematology Analyzer Sysmex

Natrium klorid 0.85 %

Nilai Rujukan

Dewasa laki-laki : 4.50 – 6.50 (x106/μL)

Dewasa perempuan : 3.80 – 4.80 (x106/μL)

Bayi baru lahir : 4.30 – 6.30 (x106/μL)

Anak usia 1-3 tahun : 3.60 – 5.20 (x106/μL)

Anak usia 4-5 tahun : 3.70 – 5.70 (x106/μL)

Anak usia 6-10 tahun : 3.80 – 5.80 (x106/μL)

d. Indeks Eritrosit

Mencakup parameter eritrosit, yaitu:

1. Mean cell / corpuscular volume (MCV) atau volume eritrosit rata-rata

(VER)

MCV  = Hematokrit (l/l) / Jumlah eritrosit (106/µL). Normal 80-96 fl

2. Mean Cell Hemoglobin Content (MCH) atau hemoglobin eritrosit rata-rata

(HER) MCH (pg) = Hemoglobin (g/l) / Jumlah eritrosit (106/µL). Normal 27-

33 pg

3. Mean Cellular Hemoglobin Concentration (MCHC) atau konsentrasi

hemoglobin eritrosit rata-rata (KHER) . MCHC (g/dL) = konsentrasi

hemoglobin (g/dL) / hematokrit (l/l). Normal 33-36 g/dL

4. Red Blood Cell Distribution Width (RDW)

RDW adalah perbedaan/variasi ukuran (luas) eritrosit. Nilai RDW berguna

memperkirakan terjadinya anemia dini, sebelum nilai MCV berubah dan

sebelum terjadi gejala. Peningkatan nilai RDW dapat dijumpai pada anemia

defisiensi (zat besi, asam folat, vit B12), anemia hemolitik, anemia sel sabit.

Ukuran eritrosit biasanya 6-8µm, semakin tinggi variasi ukuran sel

mengindikasikan adanya kelainan.

RDW = standar deviasi MCV / rata-rata MCV x 100. Nilai normal rujukan 11-

15%

e. Hitung Trombosit

Jumlah Normal: 150.000-400.000 /µL

3 | P a g e

Page 4: Hematology Analyzer Sysmex

f. Hitung Leukosit

Hitung leukosit adalah menghitung jumlah leukosit per

milimeterkubik atau mikroliter darah. Pada bayi baru lahir jumlah leukosit

tinggi, sekitar 10.000-30.000/μl. Jumlah leukosit tertinggi pada bayi umur 12

jam yaitu antara 13.000-38.000 /μl. Setelah itu jumlah leukosit turun secara

bertahap dan pada umur 21 tahun jumlah leukosit berkisar antara 4500-

11.000/μl. Pada keadaan basal jumlah leukosit pada orang dewasa berkisar

antara 5000 — 10.000/μl, Jumlah leukosit meningkat setelah melakukan

aktifitas fisik yang sedang, tetapi jarang lebih dari 11.000/μl.

Cara manual dengan menggunakan pipet leukosit, kamar hitung

dan mikroskop. Cara automatik lebih unggul dari cara pertama karena

tekniknya lebih mudah, waktu yang diperlukan lebih singkat dan kesalahannya

lebih kecil yaitu ± 2%, sedang pada cara manual kesalahannya sampai ± 10%.

Keburukan cara automatik adalah harga alat mahal dan sulit untuk memperoleh

reagen karena belum banyak laboratorium di Indonesia yang memakai alat ini.

Nilai normal leukosit:

Dewasa                : 4000-10.000/ µL

Bayi / anak          : 9000-12.000/ µL

Bayi baru lahir    : 9000-30.000/ µL

g. Hitung Jenis Leukosit

Hitung jenis leukosit digunakan untuk mengetahui jumlah berbagai

jenis leukosit. Terdapat lima jenis leukosit, yang masing-masingnya memiliki

fungsi yang khusus dalam melawan patogen. Sel-sel itu adalah neutrofil,

limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil. Hasil hitung jenis leukosit

memberikan informasi yang lebih spesifik mengenai infeksi dan proses

penyakit.  Hitung jenis leukosit hanya menunjukkan jumlah relatif dari masing-

masing jenis sel. Untuk mendapatkan jumlah absolut dari masing-masing jenis

sel maka nilai relatif (%) dikalikan jumlah leukosit total (sel/μl).

4 | P a g e

Page 5: Hematology Analyzer Sysmex

Untuk melakukan hitung jenis leukosit, pertama membuat sediaan

apus darah yang diwarnai dengan pewarna Giemsa, Wright atau May

Grunwald. Amati di bawah mikroskop dan hitung jenis-jenis leukosit hingga

didapatkan 100 sel. Tiap jenis sel darah putih dinyatakan dalam persen (%).

Jumlah absolut dihitung dengan mengalikan persentase jumlah dengan hitung

leukosit, hasilnya dinyatakan dalam sel/μL.

Tabel 2. Hitung Jenis Leukosit

Jenis Nilai normal Melebihi nilai

normal

Kurang dari nilai

normal

Basofil 0,4-1%

40-100/µL

inflamasi, leukemia,

tahap

penyembuhan

infeksi atau

inflamasi

stress, reaksi

hipersensitivitas,

kehamilan,

hipertiroidisme

Eosinofil 1-3%

100-300/µL

Umumnya pada

keadaan atopi/

alergi dan infeksi

parasit

stress, luka bakar,

syok, hiperfungsi

adrenokortikal.

Neutrofi

l

55-70%

(2500-7000/µL)

Bayi Baru Lahir

61%

Umur 1 tahun

2%

Segmen 50-

65% (2500-

6500/µL)

Batang 0-5%

(0-500/µL)

Inflamasi, kerusakan

jaringan, peyakit

Hodgkin,

leukemia

mielositik,

hemolytic disease

of newborn,

kolesistitis akut,

apendisitis,

pancreatitis akut,

pengaruh obat

Infeksi virus,

autoimun/idiopati

k, pengaruh obat-

obatan

5 | P a g e

Page 6: Hematology Analyzer Sysmex

Limfosit 20-40%

1700-3500/µL

BBL 34%

1 th 60%

6 th 42%

12 th 38%

infeksi kronis dan

virus

kanker, leukemia,

gagal ginjal, SLE,

pemberian steroid

yang berlebihan

Monosit 2-8%

200-600/µL

Anak 4-9%

Infeksi virus, parasit,

anemia

hemolitik, SLE<

RA

Leukemia limfositik,

anemia aplastik

h. LED (Laju Endap Darah)

Metode yang digunakan untuk pemeriksaan LED ada dua, yaitu

metode Wintrobe dan Westergreen. Hasil pemeriksaan LED dengan

menggunakan kedua metode tersebut sebenarnya tidak seberapa selisihnya jika

nilai LED masih dalam batas normal. Tetapi jika nilai LED meningkat, maka

hasil pemeriksaan dengan metode Wintrobe kurang menyakinkan. Dengan

metode Westergreen bisa didapat nilai yang lebih tinggi, hal itu disebabkan

panjang pipet Westergreen yang dua kali panjang pipet Wintrobe. International

Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) merekomendasikan

untuk menggunakan metode Westergreen.

Prosedur pemeriksaan LED yaitu:

1. Metode Westergreen

o Untuk melakukan pemeriksaan LED cara Westergreen diperlukan

sampel darah citrat 4 : 1 (4 bagian darah vena + 1 bagian natrium sitrat 3,2

% ) atau darah EDTA yang diencerkan dengan NaCl 0.85 % 4 : 1 (4

bagian darah EDTA + 1 bagian NaCl 0.85%). Homogenisasi sampel

sebelum diperiksa.

o Sampel darah yang telah diencerkan tersebut kemudian dimasukkan ke

dalam tabung Westergreen sampai tanda/skala 0.

6 | P a g e

Page 7: Hematology Analyzer Sysmex

o Tabung diletakkan pada rak dengan posisi tegak lurus, jauhkan dari

getaran maupun sinar matahari langsung.

o Biarkan tepat 1 jam dan catatlah berapa mm penurunan eritrosit.

1. Metode Wintrobe

o Sampel yang digunakan berupa darah EDTA atau darah Amonium-

kalium oksalat. Homogenisasi sampel sebelum diperiksa.

o Sampel dimasukkan ke dalam tabung Wintrobe menggunakan pipet

Pasteur sampai tanda 0.

o Letakkan tabung dengan posisi tegak lurus.

o Biarkan tepat 1 jam dan catatlah berapa mm menurunnya eritrosit.

Nilai Rujukan

1. Metode Westergreen:

Laki-laki : 0 – 15 mm/jam

Perempuan : 0 – 20 mm/jam

2. Metode Wintrobe :

Laki-laki : 0 – 9 mm/jam

Perempuan 0 – 15 mm/jam

Tabel 1. Nilai pemeriksaan darah lengkap pada populasi normal

Parameter Laki-Laki Perempuan

Hitung sel darah putih (x 103/μL) 7.8 (4.4–11.3)

Hitung sel darah merah (x

106/μL)

5.21 (4.52–

5.90)

4.60 (4.10–

5.10)

Hemoglobin (g/dl) 15.7 (14.0–

17.5)

13.8 (12.3–

15.3)

Hematokrit (%) 46 (42–50) 40 (36–45)

MCV (fL) 88.0 (80.0–96.1)

MCH (pg) 30.4 (27.5–33.2)

MCHC 34.4 (33.4–35.5)

7 | P a g e

Page 8: Hematology Analyzer Sysmex

RDW (%) 13.1 (11.5–14.5)

Hitung trombosit (x 103/μL) 311 (172–450)

A. Rumusan Masalah

1. Apa Fungsi dari Hematologi Analyzer?

2. Bagaimana Prinsip Kerja Hematologi Analyzer?

3. Apa saja Bagian-bagian alat Hematologi Analyzer?

4. Bagaimana Cara Kerja Hematologi Analyzer?

5. Bagaimana Interpretasi hasil Hematologi Analyzer?

6. Bagaimana Kelebihan dan Kelemahan dari alat Hematologi Analyzer?

7. Bagaimana Cara Pemeliharaan dan Kalibrasi alat Hematologi Analyzer?

8. Apa saja Troubleshooting pada alat Hematologi Analyzer?

9. Apa saja Hal-hal yang harus diperhatikan pada alat Hematologi Analyzer?

B. TujuanMakalah

1. Untuk mengetahui Fungsi dari Hematologi Analyzer

2. Untuk mengetahui Prinsip Kerja Hematologi Analyzer

3. Untuk mengetahui Bagian-bagian alatHematologi Analyzer

4. Untuk mengetahui Cara kerja Hematologi Analyzer

5. Untuk mengetahui Interpretasi hasil Hematologi Analyzer

6. Untuk mengetahui Kelebihan dan kelemahan dari Hematologi Analyzer

7. Untuk mengetahui Pemeliharaan dan Kalibrasi alat Hematologi Analyzer

8. Untuk mengetahui Troubleshooting pada alat Hematologi Analyzer

9. Untuk mengetahui Hal-hal yang harus diperhatikan pada alat Hematologi

Analyzer

8 | P a g e

Page 9: Hematology Analyzer Sysmex

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Pengertian Hematology Analyzer adalah alat untuk mengukur sampel

berupa darah. Alat ini biasa digunakan dalam bidang Kesehatan. Alat ini dapat

membantu mendiagnosis penyakit yang diderita seorang pasien seperti kanker,

diabetes, dll. Alat yang digunakan untuk memeriksa darah lengkap dengan

cara menghitung dan mengukur sel darah secara otomatis berdasarkan

impedansi aliran listrik atau berkas cahaya terhadap sel-sel yang di lewatkan.

Mengukur sampel berupa darah.

Hematology Analyzer (Sysmex XT-1800i dapat digunakan untuk

melakukan pemeriksaan Hematologi Lengkap/Rutin ( Hb, Leukosit, Eritrosit,

Hematokrit, Trombosit, Hitung

jenis leukosit) dan dapat digunakan untuk mengetahui adanya kelainan

morfologi sel-sel darah maupun flaging malaria.

Gambar 1.1 Hematology Analyzer Sysmex XT-1800i

9 | P a g e

Page 10: Hematology Analyzer Sysmex

2.2 Metode

1. Metode manual, sel-sel darah dilihat dengan mikroskop kemudian

menghitungnya sesuai jenisnya. Dalam metode ini mengandalkan

penglihatan langsung dari seorang analis kesehatan untuk menentukan

jumlah sel sesuai dengan jenisnya

2. Metode elektrik konduksi, menggunakan prinsip mengukur perubahan

konduktivitas yang terjadi pada saat tiap sel melewati sebuah lubang sel

pada orifice (ruang penghitungan). Ketika sel darah melewati aperture,

perlawanan antara elektroda sejenak perubahan perubahan tegangan yang

sangat kecil terjadi. Instrumen yang menghitung perubahan kecil sebagai

pulsa. Ketinggian pulsa tergantung pada ukuran sel darah.

3. Metode otomatik optik mendasarkan pada pengumpulan hamburan cahaya

dari sel-sel darah dan mengonversinya ke dalam bentuk pulsa-pulsa listrik

untuk dihitung. Pengukuran dan penyerapan sinar akibat interaksi sinar

yang mempunyai panjang gelombang tertentu dengan larutan atau sampel

yang dilewatinya. Alat ini bekerja berdasarkan prinsip flow cytometer.

Flow cytometri adalah metode pengukuran (metri) jumlah dan sifat sel

(cyto) yang dibungkus oleh aliran cairan (flow) melalui celah sempit

Ribuan sel dialirkan melalui celah tersebut sedemikian rupa sehingga sel

dapat lewat satu per satu, kemudian dilakukan penghitungan jumlah sel

dan ukurannya. Alat ini juga dapat memberikan informasi intraseluler,

termasuk inti sell Prinsip light scattering adalah metode dimana sel dalam

suatu aliran melewati celah dimana berkas cahaya difokuskan ke situ

(sensing area). Metode ini lebih canggih disbanding metode-metode

sebelumnya. Metode ini juga diterapkan dalam Hematology Analyzer

XT1800i.

2.3 Prinsip

Alat ini bekerja berdasarkan prinsip flow cytometer

10 | P a g e

Page 11: Hematology Analyzer Sysmex

• Impedansi listrik

• light scattering

Berdasarkan spesifikasi ukuran sel yang melewati filter dengan

memakai tegangan listrik untuk sekali pembacaan bisa diperiksa sekaligus

beberapa parameter seperti Hb, Ht, Leukosit, Trombosit, Eritrosit, MCH,

MCHC, MCV dan Hitung Jenis Leukosit.

Skema impedansi pada alat hematology Analyzer

2.4 Cara Kerja

a. Hubungkan kabel power kestabilisator (stavo).

b. Switch utama dinyalakan, terletak di samping kanan instrument.

c. Setelah lampu indikator menyala maka secara otomatis alat akan

melakukan start up sampai layar menampilkan tulisan ready.

d. Siapkan bahan pemeriksaan (darah EDTA).

e. Tempelkan alat penghisap sampai dasar tabung kemudian tekan sampel

bar sampai jarum masuk kembali dan melakukan pemeriksaan.

f. Alat akan memproses samplese lama satu menit dan hasil pemeriksaan

akan tampak pada layar dan dapat diprint.

g. Untuk mematikan alat, tekan shutdown maka alat akan mencuci selama

satu menit, setelah layar padam matikan alat  dengan menekan switch

utama yang terletak di bagian samping kanan alat.

11 | P a g e

Page 12: Hematology Analyzer Sysmex

2.5 Interpetasi Hasil

Dapat berupa grafik dan angka pada layar serta hasil print out.

  Nilai Normal :

1.      Leukosit : 4.000 – 10.000/mm

2.      Eritrosit :Laki-laki : 4,5–6,0 juta/mm³

Perempuan: 4,0–5,5juta/mm³

3.      Trombosit : 150.000 – 400.000/mm³

4.      Hematokrit : Laki-laki : 40 – 54%

Perempuan : 37 – 47%

5.      Hb : Laki-laki 14 – 18 gr/dl

Perempuan : 12 – 16 gr/dl

2.6 Parameter Pemeriksaan

Sampel yang diperiksa pada alat ini adalah pada sampel darah.Leukosit

(White Blood Cells), eritrosit (Red Blood Cells), dan trombosit (Platelet). Adapun

parameter hematologi yaitu :

a) Sel darah merah ( RBC )

o RBC count

o Hemoglobin konten ( HGB )

o Hematokrit ( HCT )

o Rata-rata volume corpuscular ( MCV )

o Rata-rata hemoglobin corpuscular ( KIA )

o Rata-rata konsentrasi hemoglobin corpuscular ( MCHC )

o Red lebar distribusi sel ( RDW )

o Standar deviasi RDW ( RDW - SD )

o Koefisien variasi RDW ( RDW - CV )

b) Sel darah putih ( WBC )

o WBC count

12 | P a g e

Page 13: Hematology Analyzer Sysmex

o Jumlah absolut dan relatif dari populasi WBC : limfosit ( Lym #

danLym % ), monosit ( Mon # dan Mon % ) , neutrofil ( Neu # dan

Neu % ) ,eosinopils ( Eos # dan Eos % ) dan basofil ( Bas # dan Bas

% )

c) Trombosit ( PLT )

o PLT hitung

o Rata-rata volume trombosit ( MPV )

o Lebar distribusi platelet volume ( PDW )

o Plateletcrit ( PCT )

Reagen yang digunakan pada alat ini adalah:

DILUENT

RINSE

LYZE

EZ-CLEANSER

PROBE CLEANSER

2.7 Keuntungan dan Kerugian

Keuntungan :

a. Fleksibel dan mudah beradaptasi (bahkan di diagnosa)

b. Kompak namun kuat

c. Handal

Kerugian :

a. Tidak dapat menghitung sel abnormal

Pemeriksaaan oleh hematologi autoanalyzer ini tidak selamanya mulus

namun pada kenyataannya alat ini juga memiliki beberapa kekurangan

seperti dalam hal menghitung sel-sel abnormal. Seperti dalam pemeriksaan

hitung jumlah sel, bisa saja nilai dari hasil hitung leukosit atau trombosit

bisa saja rendah karena ada beberapa sel yang tidak terhitung dikarenakan

sel tersebut memiliki bentuk yang abnormal.

13 | P a g e

Page 14: Hematology Analyzer Sysmex

2.8 Cara Pemeliharaan dan Kalibrasi

Pemeliharaan :

- Selalu cek reagen : Diliuent, Rinse, Minidil, Minilyse, dsb

- Sampel jangan sampai aglutinasi, gunakan sampel darah yang sudah

ditambahkan antikoagulan. Pastikan tidak ada darah yang

menggumpal karena akan merusak hasil jika terhisap.

Perawatan harian :

- Shutdown

Perawatan mingguan :

- Membersihkan Sample rack, Sampel Loader

- Membersihkan SRV Tray, Sample Tray

Perawatan bulanan :

- Membersihkan Waste Chamber

- Membersihkan Flowcell

Kalibrasi

Prosedur kalibrasi yang sebenarnya dilakukan dalam dua tahap. Selalu mulai

dengan RBC dan / atau nilai HCT saat pembacaan kontrol menunjukkan bahwa

parameter ini memerlukan kalibrasi. Tahap pertama melibatkan memasuki nilai

spesimen kalibrasi ke dalam instrumen dan mengaktifkan mode kalibrasi. Tahap

kedua terdiri dari menjalankan spesimen kalibrasi.

1. Dari lembar uji yang sesuai dengan kontrol normal sebelumnya Anda telah

diseimbangkan pada suhu kamar, memperoleh nilai rata-rata untuk RBC

ditampilkan dalam kolom untuk Cell Dyn 300/400/500 sistem.

2. Menggunakan keypad numerik, tekan "Kode Pilih", kemudian "2". Entah

"ECA" atau nilai akan ditampilkan. Masukkan nilai RBC rata-rata yang

diperoleh dari lembar uji kontrol. Catatan ini membutuhkan 3 digit. Setelah

masuk, indikator pada panel depan berdekatan dengan huruf "RBC" serta

"Cal / Disc" indikator otomatis akan mulai berkedip.

14 | P a g e

Page 15: Hematology Analyzer Sysmex

3. Siapkan dua pengenceran sel darah merah yang terpisah seperti yang Anda

lakukan untuk sampel pasien (1: 62,500) menggunakan bahan kontrol normal.

Pastikan untuk benar-benar mencampur sampel kontrol terlebih dahulu dan

hati-hati campuran pengenceran karena mereka sedang dibuat. Tuangkan dua

pengenceran yang terpisah menjadi satu cangkir dan tempat di bawah

transduser.

4. Tekan "RBC / HCT" tombol. Instrumen akan menghitung sampel 3 kali dan

jika semua 3 nilai berada dalam toleransi akan pulih dan menampilkan nilai

uji kontrol yang masukan pada awal prosedur. (Proses yang sama digunakan

untuk mengkalibrasi hematokrit, namun sebuah "hidup" sampel darah harus

digunakan untuk bagian ini prosedur kalibrasi.)

5. Mendapatkan sampel darah diambil dan benar diencerkan dalam EDTA dari

pasien normal dan mengukur nilai hematokrit secara manual menggunakan

centrifuge mikrohematokrit. Nilai antara 40% dan 45% dapat diterima dan

akan menghasilkan hasil terbaik. Jangan gunakan tabung hematokrit

heparinized.

6. Tekan "Kode Select" dan kemudian "4". "ECA" atau nomor akan

ditampilkan. Masukkan nilai hematokrit berputar untuk diperoleh sebelumnya

sampel "hidup". Jangan lupa untuk memasukkan 3 digit, bahkan jika salah

satu dari mereka adalah nol.

7. Seperti dengan kalibrasi RBC, siapkan dua terpisah pengenceran RBC / HCT

menggunakan sampel pasien. Tuangkan dua pengenceran yang terpisah

menjadi satu cangkir dan tempat di bawah transduser. Tekan tombol RBC /

HCT. Pastikan bahwa nilai hematokrit input telah pulih.

8. WBC dan Hb parameter dapat dikalibrasi secara bersamaan. Seperti dengan

kalibrasi RBC, WBC mendapatkan sel-Dyn dan Hb nilai target tes dari

lembar uji kontrol. Tekan "Kode Select" kemudian "1" untuk memasukkan

nilai uji untuk menghitung WBC. Tekan "Kode Select", kemudian "3" untuk

memasuki nilai Hb.

9. Siapkan dua terpisah (1: 250) pengenceran kontrol menambahkan jumlah

yang sesuai melisiskan reagen untuk setiap sampel dan tuangkan kedua

15 | P a g e

Page 16: Hematology Analyzer Sysmex

sampel bersama-sama ke satu cangkir. Aduk rata. Tempatkan gelas di bawah

transduser dan tekan tombol "WBC / Hb" tombol. Verifikasi bahwa nilai-nilai

sebelumnya masukan untuk kedua WBC dan Hb pulih dan ditampilkan.

2.9 Troubleshooting

Penyebab kesalahan pada hasil hematology analyzer :

1. Salah cara sampling dan pemilihan spesimen

2. Salah penyimpanan spesimen dan waktu pemeriksaan ditunda terlalu lama

sehingga terjadi perubahan morfologi sel darah.

3. Kesalahan tidak mengocok sampel secara homogen, terutama bila tidak

memiliki alat pengocok otomatis (nutator) maka dikhawatirkan tidak

sehomogen saat sampel darah diambil dari tubuh pasien. Inilah kesalahan

fatal yang sering terjadi pada pemeriksaan ini.

4. Kehabisan reagent lyse sehingga seluruh sel tidak dihancurkan saat

pengukuran sel tertentu.

5. Kalibrasi dan kontrol tidak benar . Tidak melakukan kalibrasi secara

berkala dan darah kontrol yang digunakan sudah mengalami expired date

tapi tetap dipakai karena menghemat biaya operasional.

6. Carry over, homogenisasi, volume kurang. Untuk alat jenis open tube

maka, penyebabnya salah saat pada memasukkan sampel pada jarum

sampling alat, misal jarum tidak masuk penuh ujungnya pada darah atau

darah terlalu sedikit dalam tabung atau botol lebar sehingga saat

dimasukkan jarum tidak terendam seluruhnya. Untuk jenis close tube

kesalahan hampir sama juga, yaitu tidak memenuhi volume minimum

yang diminta oleh alat. Untuk tipe close tube menggunakan cara predilute,

perlu dikocok dahulu saat pengenceran darah dengan diluent.

7. Alat atau reagen rusak. Alat dapat saja rusak bila suhu yang tidak sesuai

(warning : temperature ambient abnormal) dan kondisi meja yang tidak

baik. Reagensia yang digunakan jelek dan mungkin terkontaminasi oleh

udara luar karena packing yang jelek.

8. Memang sampel tersebut ada kelainan khusus

16 | P a g e

Page 17: Hematology Analyzer Sysmex

2.10 Hal-Hal yang Harus Diperhatikan

- Membersihkan RBC Detector Aperture

- Kosongkan cairan dari Trap Chamber

- Membersihkan Manual Rinse Cup

- Melakukan prosedur Clog Removals

- Melakukan prosedur Air Bubbles Removals

- Mengosongkan limbah pembuangan

17 | P a g e

Page 18: Hematology Analyzer Sysmex

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Hematology Analyzer adalah alat untuk mengukur sampel berupa darah. Alat

ini biasa digunakan dalam bidang Kesehatan. Alat ini dapat mendiagnosis

penyakit yang diderita seorang pasien seperti kanker, diabetes, dll. Prinsip

kerjanya hampir sama dengan alat Fotometer namun alat ini lebih canggih.

3.2 SARAN

Setiap alat laboratorium memiliki kekurangan atau kelemahan masing-masing,

sehingga dalam menggunakan alat-alat laboratorium harus sesuai SOP yang ada.

18 | P a g e