hematinik

12
OBAT-OBAT HEMATOLOGI I. Antianemia 1. Antianemia Hipokromik Pada anemia jenis ini, terbentuk sel darah merah yg lebih kecil dengan kandungan Hb rendah hipokromik mikrositik a. Besi dan garamnya - Defisiensi Fe sbg akibat dari : Peningkatan kebutuhan Fe : masa pertumbuhan , kehamilan Peningkatan kehilangan Fe : menstruasi yg lama , perdarahan pd sal cerna Berkurangnya asupan Fe : kurang dalam makanan, gangguan abs Fe ( peny pd sal cerna ) - Besi dalam tubuh : Dalam tubuh sehat : + 3,5 g 70% : Fe yg fungsional/ esensial terdapat dalam : 66% dl Hb, 3% mioglobin, 0,5% dalam enzim-2 tertentu ( sitokrom oksidase, suksinil dehidrogenase, xanthin oksidase ) , 0,1 % dalam pada transferin. 30 % : Fe non-esensial , tdp dalam gudang dalam bentuk feritin dan hemosiderin ( 25% ) dan pada parenkim jaringan ( 5 % ) Cadangan Fe pada wanita : 200 – 400 mg, pada pria : 1 g - Sumber : Fe tinggi : hati dan jantung, kuning telur, siput, ragi, kacang-2an. Fe sedang : daging, ikan, sayur segar Fe sedikit : susu dan produknya. - Farmakokinetika : Absorpsi : Dalam duodenum, dalam bentuk ferro ( Fe 2+ ) dl mukosa dirubah menjadi Fe +3 Sebelum diabs akan berikatan dg apoferitin feritin

Upload: ivanny-leoni

Post on 13-Nov-2015

68 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

HEMATINIK

TRANSCRIPT

OBAT-OBAT HEMATOLOGI

OBAT-OBAT HEMATOLOGI

Antianemia

Antianemia Hipokromik

Pada anemia jenis ini, terbentuk sel darah merah yg lebih kecil dengan kandungan Hb rendah ( hipokromik mikrositik

Besi dan garamnya

Defisiensi Fe sbg akibat dari :

Peningkatan kebutuhan Fe : masa pertumbuhan , kehamilan

Peningkatan kehilangan Fe : menstruasi yg lama , perdarahan pd sal cerna

Berkurangnya asupan Fe : kurang dalam makanan, gangguan abs Fe ( peny pd sal cerna )

Besi dalam tubuh :

Dalam tubuh sehat : + 3,5 g

70% : Fe yg fungsional/ esensial terdapat dalam : 66% dl Hb, 3% mioglobin, 0,5% dalam enzim-2 tertentu ( sitokrom oksidase, suksinil dehidrogenase, xanthin oksidase ) , 0,1 % dalam pada transferin.

30 % : Fe non-esensial , tdp dalam gudang dalam bentuk feritin dan hemosiderin ( 25% ) dan pada parenkim jaringan ( 5 % )

Cadangan Fe pada wanita : 200 400 mg, pada pria : 1 g

Sumber :

Fe tinggi : hati dan jantung, kuning telur, siput, ragi, kacang-2an.

Fe sedang : daging, ikan, sayur segar

Fe sedikit : susu dan produknya.

Farmakokinetika :

Absorpsi :

Dalam duodenum, dalam bentuk ferro ( Fe2+ )( dl mukosa dirubah menjadi Fe+3Sebelum diabs akan berikatan dg apoferitin ( feritin

Peningkatan jumlah feritin dalam mukosa akan menghambat abs Fe lebih lanjut ( mekanisme Mucosal Block ( membatasi abs Fe

Abs Fe diperbesar oleh : Cobalt, inosin, etionin, dan asam-2 ( Vit C, HCl dll )

Abs Fe akan meningkat pada keadaan : defisiensi Fe, berkurangnya depo Fe, meningkatnya eritropoiesis

Abs Fe diperkecil oleh : fosfat dan antasida

Fe dari produk hewan lebih mudah diabs dari pada Fe tumbuhan ( 2x )

Selain dari makanan, Fe didapat dari hasil urai eritrosit ( 20mg 30mg )

Distribusi :

Dalam ikt dg transferin ( kompleks transferin besi

Nasib :

Digunakan untuk sintesa Hb

Untuk cadangan : hati, limpa, sumsum tulang ( dl bentuk feritin dan hemosiderin ( untuk eritropoiesis

Fe yg terdapat dalam parenkim jar tidak dapat digunakan untuk eritropoieses.

Ekskresi :

Bersama sel epitel kulit dan sal cerna yg terkelupas.

Keringat, urin, feses.

Kuku dan rambut yg dipotong.

Pd wanita : ekskresi bersama menstruasi 0,5 1 mg / hari.

Kebutuhan Fe

Tergantung pada : umur, jenis kelamin, jumlah Hb

Normal : pria 10mg/hari , wanita 12 mg/hari

Hamil : tambahan 5 mg/hari

Bila kebutuhan tidak dicukupi ( Fe gudang akan digunakan ( defisiensi

Indikasi :

Anemia defisiensi Fe : kehilangan darah, hamil ( multipara ), pertumbuhan.

Efek samping dan Intoksikasi

Efek samping :

Sediaan oral : nausea, nyeri lambung, konstipasi, diare, kolik ( diatasi dg pengurangan dosis atau pemberian sesudah makan.

i.m. :

reaksi lokal pada tempat inj : sakit, warna coklat, radang lokal

reaksi sistemik : sakit kepala, nyeri otot dan sendi, hemolisis, takikardi, flushing, keringat, mual, muntah, bronkospasme, hipotensi, pusing

i.v : syok, henti jantung

Intoksikasi akut

Pada anak 1 g

Kelainan : sal cerna ( iritasi, korosi, sampai nekrosis

Gejala :

mual, muntah , diare, hematemesis, feses hitam.

Syok, kolaps cv ( kematian

Akibat korosif ( stenosis pilorus

Terapi :

Usahakan muntah ( beri susu / telur

Bila keracunan terjadi sebelum 1 jam sesudah minum Fe ( kumbah lambung

Bila lewat 1 jam ( nekrosis, pada bilas lambung ( perforasi

Atasi syok dehidrasi dan asidosis

Beri deferoksamin

Sediaan :

Hanya untuk anemia akibat defisiensi Fe

Paling banyak dan murah : Sulfas Ferosus ( Fe SO4.7H2O )300mg

Dl lembab mudah teroksidasi

Dosis : 3 x 300 mg, selama 6 bulan

Garam lain : Glukonat, Laktat, Karbonat

Ferro fumarat ( tidak mudah teroksidasi

Informasi kepada pasien : feses coklat

Preparat lain

Kobal

Merangsang sintesa eritrosit

Dosis >>> ( menekan sintesa

Bila diberikan bersama Fe ( meningkatkan abs Fe

Efek samping : skin rash, struma, angina, tinitus, tuli, payah jantung, sianosis, mual, muntah, anoreksia , koma.

Tembaga :

Terdapat dl enzim sitokrom oksidase

Defisiensi Cu pd manusia jarang, sulit dibedakan dr defisiensi Fe.

Piridoksin (koenzim perangsang pembentukan hem

Riboflavin

Antianemia Megaloblastik

pembentukan eritrosit dalam sumsum tulang, perlu sianokobalamin dan asam folat.

Kekurangan keduanya ( anemia disertai pembentukan eritrosit muda ( inti dan sel lebih besar dari normal.

Defisiensi sianokobalamin ( anemia pernisiosa : megaloblastik + gangguan neurologik ( bila tidak diobati : cacat

Bila dalam kondisi ini diberikan asam folat ( anemia dapat diatasi, neurologiknya tidak.

Sianokobalamin ( Vit B12 )

Mengandung kobal ( Co ) dan bagian-2 cincin porfirin

Yang aktif dl tubuh : deoksiadenosil kobalamin dan metilkobalamin

Fungsi :

Sintesa basa purin dan pirimidin

Reduksi RNA ( DNA

Pembentukan lapisan mielin pada saraf

Perubahan metilmalonil-KoA ( suksinil-KoA

Sintesa metionin dari homosistein

Sumber :

Mikroorganisme

Dalam kolon manusia disintesa vit B12, tetapi tidak bisa digunakan, karena abs di ileum dan vit B12 dalam kolon terikat pada protein.

Sumber bagi manusia : hewani : hati, ginjal, jantung,kerang >>>

Kuning telur, susu, ikan : sedang

Tumbuhan tidak mengandung Vit B12

Pada hewan sintesa vit B12 terjadi dl usus halus ( dapat digunakan.

Defisiensi :

Gejala : ggn hematopoesis, ggn neurologi, kerusakan sel epitel terutama epitel sal cerna, debilitas umum.

Penyebab :

Karena berkurangnya FIC yg disebabkan karena kegagalan sekresi oleh sel parietal lambung ( anemia pernisiosa ) atau kerusakan sel mukosa lambung.

Ggn fungsi atau struktur ileum, peny pankreas dan infeksi parasit dl usus.

Absorpsi :

P.o. : lambat, berlangsung dg 2 mekanisme : dg perantaraan faktor intrinsik Castle dan abs secara langsung

FIC ( Factor Intrinsic Castle ) adalah glukoprotein yg dihasilkan lambung

Mekanisme :

B12 dg FIC ( kompleks B12-FIC ( masuk ileum dan melekat pada reseptor tertentu. Untuk melekat perlu ion Ca / Mg dan pH + 6

Abs berlangsung dg cara pinositosis oleh mukosa ileum

Sekresi FIC meningkat oleh : obat kolinergik, histamin, ACTH, kortikosteroid , hormon tiroid.

Absorpsi langsung : kurang penting , karena baru terlaksana pada konsentrasi B12 >>> , dengan cara difusi sederhana

IM, SC : cepat

Transpor :

Terikat pada - globulin ( Transkobalamin II ), kmd dibawa ke jaringan-2 terutama hati ( depot ) ( 50% - 90%

Sebagian pada - glikoprotein ( Transkobalamin I ) dan Inter-- Glikoprotein ( Transkobalamin III )

Penyimpanan di hati ( 50% - 90% )

Nasib :

dalam jar terikat dengan protein ( sukar diekskresi melalui urin

dl hati dirubah menjadi koenzim B12

pengurangan jumlah B12 dl tubuh , karena ekskresi melalui empedu dan diresorpsi sebanyak 3 7 g/hari dg FIC

ekskresi melalui urin hanya untuk bentuk yg tidak terikat oleh protein

dapat melalui sawar uri

Kebutuhan :

Normal : 1 g / hari

Bila FIC berkurang ( kebutuhan akan meningkat, karena yg diekskresi melalui empedu tidak dapat direabsorpsi.

Indikasi : defisiensi B12 ( anemia pernisiosa

Dosis dan sediaan :

Terapi awal : 100 g / hari secara parenteral selama 5 10 hari

Terapi penunjang : 100 200 g sebulan sekali sampai eritrosit dalam darah 4,5 jt /mm3 dan morfologi hematologik normal, kemudian 100 g sebulan sekali.

Asam Folat

Disebut juga asam pteroilmonoglutamat ( PmGA )

Terdiri dari gugus : pteridin, PABA, asam glutamat

Sumber : hati, ragi, sayur hijau segar, rusak dengan pengolahan

Fungsi :

Prekursor koenzim pada transfer unit karbon tunggal, yaitu pada reaksi-2 : sintesa purin dan pirimidin, interkonversi asam amino ( mis : antara serin dg glisin )

Aktifasi menjadi THFA ( Asam Tetrahidrofolat )

Defisiensi :

Terjadi karena :

Ggn pada intestin

Alkoholisme ( asupan makanan buruk

Efek toksik alkohol pada hepar

Anemia hemolitik ( turn over eritrosit >>>

Obat-2 :

yang dapat menghambat enzim dihidrofolat reduktase ( metotreksat dan trimetoprim )

yang berinteraksi pd abs dan penyimpanan asam folat ( antikonvulsi dan kontrasepsi oral )

akibat defisiensi :

Karena gangguan sintesa nukleotida purin dan pirimidin ( ggn pembentukan DNA dan mitosis ( anemia megaloblastik

Gejala klinis : Glositis, diare, berat badan turun.

Beda dg defisiensi B12 :

Pada defisiensi Asam Folat tidak ada ggn neurologik , karena tidak ada pengrusakan sarung mielin.

Kebutuhan :

Rata-2 : 50 g / hari

Meningkat bila terjadi peningkatan metabolisme , yaitu pada : penyakit infeksi, anemia hemolitik dan neoplasma

Absorpsi :

PO baik , pada 1/3 bag proksimal usus halus.

Dosis kecil ( abs perlu energi

Dosis besar ( difusi sederhana

Distribusi :

Ikatan dg plasma protein

Merata ke semua sel jar

Penumpukan pd CSS

Ekskresi : ginjal dl bentuk metabolit

Indikasi :

Pencegahan dan pengobatan defisiensi asam folat

Antidotum efek toksik antikanker

Penggunaan yg sembarangan dapat merugikan penderita, karena asam folat dapat memperbaiki kelainan pada anemia pernisiosa tanpa memperbaiki kelainan neurologik.

Efek toksik :

Pada manusia sampai 15 mg masih belum menimbulkan efek toksik

dosis tinggi ( pengendapan kristal asam folat dl tubuli

Sediaan :

Tablet dan lar inj

Dosis tergantung pada beratnya anemia dan komplikasi yang ada.

Terapi awal tanpa komplikasi : 0,5 1 mg/hari selama 10 hari , oral

Terapi penunjang : 0,1 0,5 mg / hari

Hemostatik

Hemostasis : proses penghentian perdarahan pd pembuluh darah yg cedera

Yg berperan :

Faktor pembuluh darah ( vasokonstriksi

Trombosit ( beragregasi membentuk sumbat trombosit

Faktor pembekuan darah ( membentuk fibrin ( memperkuat sumbat trombosit

Hemostatik :

Adalah obat yang digunakan untuk menghentikan perdarahan

Diperlukan untuk mengatasi perdarahan yang luas

Ada 2 golongan : hemostatik lokal dan hemostatik sistemik

Hemostatik Lokal :

Hemostatik Serap ( absorbable hemostatics )

Berguna untuk mengatasi perdarahan yg berasal dari perifer, tidak efektif untuk perdarahan dari vena atau arteri

Mekanisme : membentuk bekuan buatan atau jala serat-2 yang mempermudah pembekuan ( trombosit yg kontak dg benda asing ( pecah dan membebaskan faktor pembekuan darah ( mulai proses pembekuan.

Termasuk dalam kelompok ini :

Spons gelatin ( penutup luka yg kemudian diabs , abs dl 6 jam

Selulosa oksida ( oksisel ) ( penutup luka ( abs dl 6 jam.

Menghambat epitelisasi

Mempengaruhi regenerasi tulang dan mengakibatkan pertumbuhan kista pada penggunaan lama pada patah tulang.

Busa fibrin insani ( human fibrin foam )

Sponge , basahi dulu.

Astringent

Mengendapkan protein ( perdarahan berhenti

FeCl3, AgNO3, Asam Tanat

Untuk menghentikan perdarahan kapiler

Kurang efektif daripada vasokonstriktor lokal

Koagulan

Dengan 2 cara : mempercepat perubahan protrombin menjadi trombin dan secara langsung menggumpalkan fibrinogen.

Aktifator protrombin :

Dibuat dari jar otak yg diolah kering dg asetat

Dr bisa ular

Trombin :

Langsung menggumpalkan fibrinogen.

Vasokonstriktor

Epinefrin dan Norepinefrin

Menghentikan perdarahan kapiler pd permukaan

Cara : mengoleskan lar 1:1000 dg kapas pada permukaan yg berdarah.

Hemostatik Sistemik

Transfusi darah

Mengandung semua faktor pembekuan darah ( perdarahan cepat berhenti

Keuntungan lain : perbaikan volume sirkulasi

Kompleks Faktor IX

Mengandung faktor II, VII, IX dan X, serta protein plasma lain.

Untuk terapi hemofilia B

Efek samping : trombosis, demam, menggigil, sakit kepala, flushing , syok anafilaksis.

Desmopresin

Vasopresin sintetik ( dapat meningkatkan faktor VIII sementara

Untuk hemostatik jangka pendek pada penderita dengan defisiensi faktor VIII ringan sampai sedang.

Efek samping : sakit kepala, mual, flushing, pembengkakan pd tempat inj.

Dapat terjadi peningkatan TD ringan ( hati-2 pada penderita dengan hipertensi dan peny arteria koronaria.

Vit K

Merangsang sintesa faktor-2 pembekuan darah ( perlu waktu untuk timbul efek

Kurang bermanfaat pada penderita dengan gangguan fungsi hepar.

Asam Amino Kaproat

Menghambat secara kompetitif aktifator plasminogen dan menghambat plasmin

Abs : p.o dan IV baik

Ekskresi : urin, sebagian besar dl bentuk asal

Indikasi :

Mengatasi hematuri yg berasal dari kandung kemih, prostat atau uretra.

Sbg antidotum untuk melawan efek trombolitik dari streptokinase dan urokinase yg merupakan aktifator plasminogen

Bermanfaat untuk penderita hemofilia sebelum dan sesudah ekstraksi gigi dan perdarahan lain karena trauma dalam mulut.

Efek samping :

Pruritus, eritema, ruam kulit, hipotensi, dispepsia, mual, diare, eritema konjungtiva, hidung tersumbat.

Yang paling berbahaya : terjadinya trombosis umum

Teratogenesis : sebaiknya tidak digunakan pada kehamilan trimester I dan II

Asam Traneksamat

Indikasi dan mekanisme = asam amino kaproat , tetapi kekuatan 10x lebih besar

Abs per oral baik

Ekskresi : urin

Dapat melalui sawar uri.