heavy fuel oil treatment untuk mesin diesel rambo
TRANSCRIPT
Heavy Fuel Oil Treatment untuk mesin diesel
Untuk mencapai kinerja sesuai dengan desain, mesin diesel perlu mendapatkan
bahan bakar yang sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh pembuat
mesin. Pengolahan bahan bakar diesel diterapkan untuk mendapatkan :
- Kebersihan bahan bakar
- Viskositas sesuai dengan kemampuan konsumsi mesin
- Tekanan bahan bakar
Minyak residu mengandung banyak partikel yang tidak dapat dikonsumsi oleh
mesin. Viskositas HFO juga terlalu tinggi untuk disemprotkan melalui injektor
ke dalam ruang bakar. Untuk mencapai kebersihan dan viskositas yang
diinginkan, diaplikasikan peralatan-peralatan berikut :
1. Fuel Booster
2. Separator
3. Tangki-tangki
Fuel Booster
Dalam rangkaian pengolah bahan bakar, Fuel booster adalah unit pengolah
terakhir sebelum bahan bakar disuply ke mesin. Fuel booster berfungsi untuk :
- memberikan tekanan bahan bakar sebelum masuk pada sirkuit bahan bakar
mesin
- mengatur viskositas bahan bakar
- penyaringan bahan bakar untuk partikel halus
Tekanan bahan bakar diatur dengan pompa booster. sedangkan pengaturan
viskositas diperoleh dengan menggunakan pemanasan bahan bakar, dan atau
pencampuran bahan bakar dengan viskositas yang lebih rendah pada kondisi
tertentu.
Pemanasan bahan bakar pada fuel booster dilakukan pada tabung heater
dengan menggunakan salah satu tipe pemanas elektrik, thermal oil atau steam
hingga tercapai viskositas yang diinginkan. Untuk hfo, viskositas yang
dibutuhkan oleh engine berkisar dari 16 - 24 centistokes. Untuk Heavy fuel oil
dengan viskositas 380 CSt @50 C, viskositas 16-24 cst diperoleh pada suhu
bahan bakar 115-130 derajat celcius. sedangkan heavy fuel dengan viskositas
180 CSt@50 C, viskositas 16-24 C diperoleh pada suhu bahan bakar 98 - 115 C.
Kendali viskositas bahan bakar pada fuel booster dilakukan dengan kendali
viskositas bahan bakar, atau menggunakan kendali suhu bahan bakar. Pada fuel
booster yang menggunakan kendali suhu, harus dipastikan bahwa setelan suhu
telah sesuai dengan bahan bakar yang digunakan untuk mendapatkan viskositas
yang tepat.
Kendali tekanan bahan bakar dilakukan dengan aplikasi pompa, biasanya tipe
screw pump. Pompa tersebut didesain sedemikian sehingga dapat mengatasi
pressure drop ketika dilaksanakan maintenance pada automatic filter engine.
dalam pemilihan fuel booster, parameter utama yang harus ditentukan adalah :
- Tekanan bahan bakar output
- Debit bahan bakar yang dibutuhkan
- Viskositas bahan bakar yang diinginkan
Sedangkan hal yang perlu dipertimbangkan adalah kesamaan parameter input
panas yang dibutuhkan. Input panas ke fuel booster akan lebih efisien bila sama
dengan input panas yang dibutuhkan oleh peralatan lain misalnya tangki,
separator bahan bakar, separator pelumas, dan mungkin unit pre-heater mesin.
Untuk penggunaan steam sebagai pemanas, tekanan uap (sebagai sumber
panas) yang seragam untuk seluruh peralatan akan menekan biaya investasi
yang dibutuhkan. Begitu juga untuk pemanas listrik akan lebih efisien bila
menggunakan voltase dan parameter lain yang seragam untuk seluruh
peralatan yang membutuhkan input panas.
Separator
Separator adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan partikel padat dengan
partikel fluida. Untuk pengolahan bahan bakar heavy fuel oil untuk dikonsumsi
mesin diesel, separator yang digunakan juga harus berfungsi sebagai purifier,
yaitu memisahkan kandungan air dari minyak.
kandungan air dalam minyak akan mengganggu proses pembakaran, merusak
komponen-komponen mesin, atau bahkan menyebabkan water hammer yang
sangat merugikan.
Separator dengan purifier membutuhkan pemanas untuk prosesnya. Suhu
bahan bakar HFO dalam proses purifiying biasanya adalah 98 Celcius,
tergantung dari pembuat separator.
Pada proses separasi dihasilkan banyak limbah residu yang mempunyai
kekentalan tinggi dan bersifat adhesif. Sebuah tangki limbah harus disediakan
untuk menampung limbah separasi, dan lebih baik bila disiapkan pemanas
untuk mencairkan limbah tersebut ketika perlu penanganan limbah. Tangki
limbah ditempatkan mendekati separator untuk menghindari kemacetan
saluran akibat viskositas limbah yang tinggi, dengan posisi lebih rendah dari
separator.
Tangki
Tangki dalam sirkuit pengolah heavy fuel oil harus disediakan minimal 2 jenis,
yaitu settling tank dan daily tank. Daily tank berfungsi sebagai ruang bantu
separator dalam membersihkan bahan bakar dengan menyediakan sejumlah
volume cadangan bahan bakar bersih untuk dikonsumsi mesin sehingga tidak
terjadi keterlambatan suply bahan bakar. sedangkan settling tank berfungsi
untuk membantu separator dengan mengendapkan partikel residu bahan bakar
dengan proses gravitasi.
Fuel oil heater
Fuel oil heaterBerfungsi untuk memanaskan bahan bakar sebelum
masuk ke engine sesuai dengan temperatur yang direkomendasikan.
Type heater yang dipakai adalah tube type atau plate heat exchanger
type. Heater harus dapat bekerja pada :
Recommended viscosity meter setting……….10-15 cSt
Fuel oil viscocsty, specified up to ………700 cSt at 500C
Fuel oil flow………………………………………… 2m3/h
Heat dissipation……………………………………… kWh
Pressure drop on oil side……………… maximum 1 bar
Working pressure…...……………………………… 1500C
Fuel oil inlet temperature………………. approx. 1000C
Fuel oil outlet temperature…………………...… . 1500C
Steam supply, saturated…………………… 7 bar abs.