hbis.files.wordpress.com · web viewmudah-mudahan laporan ini berguna bagi pendidikan dan bagi...
TRANSCRIPT
LAPORAN HASILPENELITIAN
PENINGKATAN KEBIASAAN SHOLATLIMA WAKTU MELALUI PEMBERIAN
MOTIVASI MULTI ASPEK
0leh:Drs. H. Bustamam Ismail
Nip: 131454949
Dibiayai oleh: Ditjen PMPTK Departemen Pendidikan Nasional Bekerja sama dengan
Lembaga Penelitian Universitas Negeri JakartaDengan Surat perjanjian Pelaksanaan Penelitian Nomor:
26/SPK/LP UNJ-Ditjen PMPTK/F2/LL/2007
1
KATA PENGANTAR
Wassalamu’alaikum Wr.WbAlhamdulillah laporan “ Penelitian Tindakan Kelas” dapat disusun dan
semoga dapat digunakan dalam rangka membantu para guru dan siswa untuk
menanggulangi lemahnya kesadaran siswa khususnya dan warga pada
umumnya dalam pembiasaan sholat lima waktu, baik selama di sekolah, di dunia
kerja maupun di tengah tengah masyarakat agar tercapai kehidupan yang
selamat dan sejahtera.
Lebih-lebih karena setiap siswa SMK sekarang ini sejak diwajibkan
mengikuti pendidikan sistim ganda maka pertemuan tatap muka menjadi
berkurang oleh sebab itu harus dicarikan jalan keluar yang terbaik. Dalam
memaksimalkan pengamalan siswa tentang ajaran agamanya khususnya sholat
lima waktu. Penelitian ini mencarikan solusi dalam tugas-tugas siswa juga rekan-
rekan pengasuh program studi pendidikan agama Islam guna menyelesaikan
kewajibannya, menerapkan nilai-nilai dalam mencapai tujuan pendidikan Agama
Islam khususnya, Pendidikan pada umumnya.
Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan laporan ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, kepada para pakar pendidikan, rekan-rekan
pengasuh pendidikan agama Islam berkenan memberikan kritik dan saran yang
bersifat membanguan demi kesempurnaan laporan ini dimasa depan.
Mudah-mudahan laporan ini berguna bagi pendidikan dan bagi peneliti
khususnya, juga bagi rekan-rekan yang seprofesi. Saran dan kritik sangat kami
harapkan demi perbaikan laporan ini dan perbaikan tindakan.
Penyusun mengucapkan terima kasih dan rasa penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada para Dosen Pembimbing. Dan semua komponen yang
ikut melancarkan program ini Akhirnya kepada Allah jualah diserahkan segala
urusan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar iDaftar isi iiLembar pengesahan iiiABTRAKSI IVBAB I Pendahuluan 1BAB II Kajian teori dan Pustaka. 4
A. Kajian Umum Ttg Pendidikan 51. Tujuan belajar mengajar 52. Guru sebagai salah sumber belajar 53. Azas didaktik 114. Bahan pelajaran 125. Metode pengajaran 196. Proses Belajar Megajar 237. Teknik Evaluasi 28
B. Kajian Sholat lima waktu. 341. Peningkatan kebiasaan sholat, 352. Motivasi multi aspek 353. Metode yang digunakan metode proyek. 36
BAB.III Prosedur Penelitian. 37A. Survey awal. 37B. Membuat tahapan penelitian dan evaluasi 37
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 391. Rekapitulasi pelaksaann sholat dari tgl 23 tgl 29
September siklus I 392. Rekapitulasi pelaksaann sholat dari tgl 23 tgl 29
Oktober 2007 siklus II 403. Rekapitulasi pelaksaann sholat dari tgl 02 tgl 08
Oktober 2007 414. Analisis data yang diperoleh dari tiga siklus 42
Daftar Pustaka 49Lampiran-lampiran 50
1. Surat Tugas dari Ketua Proyek…. 512. Buku Konsultasi dari Pembimbing … 523. Undangan penanda tanganan kontrak 534. Data Pribadi Anggota Peneliti 545. Format Surat pernyataan siswa yang diteliti 556. Format instrument penelitian 56
3
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
1. a. Judul Penelitian : Peningkatan Kebiasaan Sholat Lima Waktu Melalui Pemberian Motivasi Multi Aspek
b. Bidang Studi : Pendidikan Agama Islam2. Peneliti
a. Nama Lengkap : Drs H Bustamam Ismailb. Jenis Kelamin : Laki-Lakic. Pangkat/Gol/Jabatan : Pembina / IV. a d. NIP/NRK : 131454949/e. Unit Kerja : SMKN 3 Jakarta
3. Lokasi Penelitian : Jalan Garuda No. 63 Jakarta4. Lama Penelitian : selama 3 bulan5. Fasilitator : Dr Supriyadi................
Mengetahui, Jakarta, 27 Desember 2007 Kepala SMKN 3 Jakarta Peneliti
Dedi Dwitagama MM, MSi Drs. H Bustamam Ismail NIP: 131765462 NIP : 131454949
MengetahuiKetua Lembaga Penelitian UNJ
Dr. MulyanaNIP. 131S 899 990
4
ABTRAKSIPenulis berasumsi bahwa pembiasaan sholat lima waktu masih
minim dilaksanakan oleh remaja, termasuk siswa-siswi SMKN 3 Jakarta,
setelah kami tanyakan dikelas, hampir setiap kelas hanya rata-rata 15%
yang terbiasa sholat lima waktu, itupun umumnya anak-anak Rohis. Kami
berasumsi bahwa kebiasaan sholat lima waktu dapat ditingkatkan. Asumsi
tersebut jelas memerlukan metode yang jitu. penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan metode yang akurat dalam memacu siswa guna
pembiasaan sholat lima waktu.
1. Judul PTK ini adalah “ Meningkatkan kebiasaan sholat lima
waktu melalui pemberian motivasi multi aspek”
Sholat dicanangkan oleh Allah untuk membentuk kepribadian
seorang muslim yang tangguh, dalam sholat Allah mengajarkan hidup
disiplin, hidup sabar,bermasyarakat, mengajarkan hidup sehat, hidup
bersih lahir dan batin, menahan dan pengendalian diri, berkomunikasi
dengan Khaliknya,
2. Permasalahan kurangnya kesadaran siswa untuk membiasakan
sholat lima waktu. Inilah yang mendorong peneliti untuk mengkaji
kebiasaan sholat lima waktu yang sudah jauh dari yang dicontohkan
Rasulullah, beberapa kali survey kecil, setiap kelas yang kami survey tidak
lebih 15 % yang sudah melaksanakan sholat lima waktu secara rutin lima
kali sehari semalam, survey secara kwantitas belum lagi sebagai kwalitas
tentu lebih banyak lagi.
3. Metode yang saya gunakan adalah pemberian motivasi melalui
memperdalam kajian sholat, melalui kajian nikmat umumnya, melalui
kajian diri pribadi siswa, melalui video penciptaan Alam semesta.
Sehingga semua potensi rohani dan jasmaninya bisa berfungsi dengan
lebih baik. Sehingga terdorong untuk mensyukuri nikmatNya salah
satunya adalah melakukan shalat lima waktu
5
BAB. I.
PENDAHULUAN
A. Latar belakang,
Mulai Indonesia merdeka, telah dicanangkan oleh para peminpin
bangsa kita, untuk merumuskan tujuan negara muda yang dibangun
itu, yaitu membentuk masyarakat yang adil dan makmur.
Setelah melalui beberapa dasawarsa lahirlah pembarauan-demi
pembaharuan yang menitikberatkan pembangunan. Pembangunan
itu memerlukan tenaga penggerak sebagai motor yang
menggerakkan semua aspek dari pembangunan tersebut. Tenaga
pengerak tersebut ialah manusia yang mempunyai keahlian (skill),
tanpa keahlian pembangunan itu tidak akan berjalan lancar. Tenaga
ahli itu dihasilkan oleh pendidikan, karena itu pendidikan memegang
peranan penting dalam mencapai tujuan negara, yaitu masyarakat
adil dan makmur.
Pemikiran tentang pentingnya pendidikan sudah dimulai sebelum
Indonesia merdeka, Pada awal kemerdekaan lahirlah undang no 4
tahun 1950 jo Undang-undang nomor 12 tahun 1954 tentang dasar-
dasar pendidikan dan pengajaran di sekolah. Pada tahun 1989 lahir
Undang-undang nomor 2 tentang Sistem Pendidikan Nasonal,
terakhir , Permen no 22 tentang standar isi, Permen no 23 tentang
standar kompetensi lulusan
6
B. Rumusan Masalah
Sholat adalah merupakan pangkal tolak pembinaan kepribadian
seseorang muslim, yang dijadikan oleh Rasulullah sebagai tiang
Agama Islam, satu-satunya ibadah yang diwajibkan secara berulang
setiap hari, seumur hidup. Apabila pembinaan sholat itu terabaikan
akan meruntuhkan sendi-sendi Islam itu sendiri sekali gus
meluluhlantahkan pembinaan umatnya. Oleh sebab itu peningkatan
pembiasaan sholat itu merupakan hal yang urgen untuk diterapkan
kepada siswa. Bagaimana memotivasi siswa untuk membiasakan
sholat lima waktu?, Bagaimana mengelola waktu yang singkat untuk
tatap muka tapi efektif dan efesien dalam membina mereka.
C. Tujuan Penelitian
Penulis berasumsi bahwa pembiasaan sholat lima waktu masih
minim dilaksanakan oleh remaja, termasuk siswa-siswi SMKN 3
Jakarta, setelah kami tanyakan dikelas, hampir setiap kelas hanya
rata-rata 5% yang terbiasa sholat lima waktu, itupun umumnya anak-
anak Rohis. Kami berasumsi bahwa kebiasaan sholat lima waktu
dapat ditingkatkan . Asumsi tersebut jelas memerlukan metode yang
jitu. penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode yang akurat
dalam memacu siswa guna peningkatan pembiasaan sholat lima
waktu
7
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk untuk acuan pengajaran yang lebih
maksimal di masa mendatang minimal untuk bahan kajian yang
mengacu kepada kemajuan dimasa mendatang.
8
BAB.II.
KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA.
Pendidikan merupakan kunci kemajuan dan kesuksessan masa
depan suatu bangsa, itu pulalah yang menyebabkan pemimpin Jepang
paska bom Hiroshima dan Nagasaki menanyakan berapa orangkah guru
yang masih tertinggal dan selamat.
Pendidikan merupakan pembimbigan seseorang kearah dewasa,
baik secara biologis,baik secara ekonomis, baik secara sosiologis.
Seseorang yang dewasa harus mempunyai skill life atau kecakapan hidup
sehingga dia tidak menjadi beban bagi orang lain, Dia harus mempunyai
kepribadian yang mandiri sehingga setiap tantangan, rintangan dan
persoalan hidup dapat menerima dengan tenang, kemudian menghadapi
dengan cermat, dan mengatasi serta memecahkannya dengan bijaksana.
Hakikat belajar mengajar: menurut Abu Ahmadi hakikat mengajar itu
ada jenis 1. menanamakan pengatahuan kepada anak, 2. menyampaikan
pengetahuan dan kebudayaan kepada anak, 3. suatu aktivitas mengatur
lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak didik
sehingga terjadi prases belajar.Hakiakat belajar adalah usaha sadar untuk
menguasai ilmu, untuk dapat menerapkan pengetahuan , untuk dapat
melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik. Jadi belajar dan mengajar
saling berkaitan dalam suatu proses menuju perubahan pengetahuan,
9
perubahan tingakah laku, perubahan keterampilan dan dapat mengatasi
persoalan hidup dengan baik dan mandiri.
A. Kajian Umum Pendidikan
Kegiata belajar mengajar supaya lebih efektif harus memperhatikan
sebagai berikut:
1. Tujuan belajar mengajar
Secara umum tujuan belajar mengajar adalah untuk mengubah
pengetahuan peserta didik, mengubah kepribadian, mengubah
keterampilan. Jadi dalam pendidikan harus ada perubahan
kalau tidak ada perubahan maka kegiatan belajar itu tidak
berhasil.
2. Guru sebagai salah satu sumber belajar.
Guru yang membimbing harus orang kompeten, pendidik yang
kompeten adalah guru yang mempunyai kesadaran
kependidikan yang tinggi dan memenuhi syarat -syarat seorang
guru yang baik.
b. Kesadaran kependidikan.
Menurut J. Murry Lee dalam bukunya” Elementry Education
to day and tomorrow, bahwa pada seorang guru sebagai
anggota profesi hendaklah terdapat kesadaran profesi
seabagai berikut:
10
1). Kesadaran pertama, adalah kesadaran pelayanan
profesi mengemban tugas untuk kepentingan
masyarakat. Kesadaran ini diterapkan dan tercermin
dalam prilaku di Sekolah dan luar sekolah.
2). Kesadaran kedua, adalah kesadaran profesi guru
menuntut kompetensi intelektual dan keterampilan
profesi yang cukup tinggi, hal ini berarti adanya
kesadaran untuk meniglkatkan harkat, martabat dan
wibawa profesi.
3). Kesadaran ketiga, adalah kesadaran tentang jaminan
terhadap masyarakat bahwa kita mampu untuk
melaksanakan tugas mengajar dengan baik, berarti
seorang guru mempunyai rasa percaya diri yang tinggi.
4). Kesadaran keeempat, adalah kesadaran untuk
berorganisasi untuk kepentingan meningkatkan aktifitas
dan pertumbuhan professional.
c. Syarat-syarat untuk menjadi guru yang baik.
Untuk menjadi guru yang baik harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
1). Ijazah guru.
11
Seorang guru/pendidik haruslah mempunyai Ijazah
guru, karena ijazah ini merupakan bukti otentik bahwa
seseorang itu telah mempunyai dasar keguruan.
2). Sehat jasmani dan rohani.
Pendidik haruslah sehat jasmaniyah dan rohaniyah
yang dibuktikan dengan keterangan dokter. Hal ini
penting sebab orang yang tidak sehat tidak mungkin
melaksanakan tugasnya dengan baik dan teratur,
apalagi tugas yang berat karena menyangkut
masyarakat.
3). Mempunyai kepribadian yang baik.
Pendidik merupakan contoh hidup( living example) bagi
peserta didik, oleh sebab itu gurulah yang lebih dahulu
menerapkan norma-norma yang terpuji yang tercermin
dalam perbuatannya.
4). Memiliki rasa tanggungjawab,
Pendidik haruslah orang yang bertanggungjawab dapat
meninggalkan norma daerah dan kelompok untuk
kepentingan nasional. Sehingga setiap permasalahan
dapat dilihat dalam konteks yang luas.
12
d. Sikap dan sipat-sipat guru yang utama
Pendidik yang baik haruslah memiliki sikap mental dan
siapat-sipat yag utama. Sikap dan sifat utama ini akan
menjadikan seseorang itu mempunyai wibawa sehingga
orang berkeinginan untuk mengikutinya. Sesuai dengan
tugas Nabi Muhammad SAW diutus ke dunia seabagai
pendidik yang ulung, dengan sabdanya: “ sesungguhnya aku
diutus adalah untuk menyempurnakan akhlak mulia ( H.R
Bukhari dan Muslim).
Sikap dan sipat-sipat utama itu merupakan kunci
kesuksesan seorang pendidik dalam menjalankan tugasnya.
Sikap dan sipat itu antara lain:
1). Adil.
Pendidik haruslah menerima muridnya secara adil, guru
tidak membedakan murid yang pintar dengan yang
bodoh, yang cakap dengan yang kurang cakap, sehingga
murid merasa diperlakukan sama dan secara adil.
2). Percaya dan cinta kepada anak didik dalam arti yang
positif.
Pendidik haruslah mempercayai murid bahwa mereka
mampu mandiri, Guru harus menyenangi murid dalam
arti yang positif, sehigga kegiatan akan berjalan dengan
penuh kedamaian. Guru harus mempunyai suatu
13
keyakinan bahwa murid mempunyai kata hati yang
cendrong kepada yang baik, tetapi kata hati murid masih
lemah oleh sebab itu guru mengembangkan dan
membimbingnya supaya mempunyai kepribadian
mandiri.
3). Sabar dan rela berkorban.
Pendidik haruslah mempunyai kesabaran yang tinggi,
sebab seorang pendidik menghadapi manusia yang
terdiri dari berbagai latar belakang kehidupan yang
berbeda, kemauan yang beragam, watak dan
kecendrongan yang berbeda pula. Karena orang yang
sabar disayang Allah, sesuai dengan firmannya berbunyi:
“ Sesungguhnya Allah Cinta orang yang sabar” ( Q.S. Al-
Baqoroh 153).
4). Mempunyai kewibawaan terhadap murid.
Kewibawaan adalah pengakuan murid terhadap
kelebihan gurunya sehingga mereka terdorong untuk
meniru dan mengikutinya dengan sukarela.
5). Guru harus cerah dan riang.
Seorang guru harus cerah dan riang sehingga murid
tidak terperangkap dengan perasaan yang tertekan.
Mereka akan belajar sambil bermain untuk mencapai
tujuan pendidikan.
14
6). Bersikap baik terhadap guru lainnya.
Rekanan guru adalah merupakan kelompok pendidik
yang saling mengisi dalam proses belajar mengajar untuk
mencapai tujuan pendidikan. Kalau dewan guru atau
rekanan guru tidak sejalan dalam mendidik murid, sama
halnya laksana dua orang yang satu membangun yang
lainnya meruntuhkan, tak mungkinlah gedung akan
berdiri. Demikian pulalah rekanan guru yang tak searah,
menimbulkan masalah baru, yang akhirnya akan
menghambat pencapaian tujuan.
7). Bersikap baik terhadap masyarakat.
Masyarakat adalah partner guru dalam melaksanakan
tugasnya. Tanpa kerjasama masyarakat dengan guru
sulitlah untuk melaksanakan pendidikan dengan baik.
Karena pada hakikatnya guru itu pengabdi dan pelayan
masyarakat.
8). Guru harus menguasai materi yang diajarkan.
Penguasaan bahan ajar merupakan keharusan bagi
guru, karena tanpa penguasaan materi yang sempurna
akan menimbulkan kehilangan wibawa seorang guru. Bila
murid tahu kelemahan gurunya maka akan terjadilah
15
suasana yang tidak serasi. Kalau hal ini terjadi berlarut-
larut akan menimbulkan dampak negative pada hasil
belajar murid.
9). Guru harus suka pada mata pelajarannya.
Pendidik harus menyenangi pelajaran yang diajarkan,
sehingga akan mudah mempersiapkan dan
melaksanakan. Pelajaran yang disenangi akan berhasil
lebih baik ketimbang pelajaran yang dibenci, karena
pelajaran yang disenangi guru menjadikan proses belajar
mengajar yang lebih hidup dan gembira.
10). Guru harus mempunhyai pengetahuan yang luas.
Dalam masyarakat tertentu guru dianggap serba tahu
segala hal, tempat bertanya kalau tak mengetahui,
tempat mencari informasi dansebagainya. Kecewalah
masyarakat bila guru panutannya mempunyai banyak
kelemahan.
3. Azas didaktik
Dalam Kegiatan belajar hendak memperhatikan pengajaran
(azas didaktik) antara lain :
a. Harus ada pemusatan perhatian sehingga semua potensi
yang ada pada diri peserta didik dapat berfungsi dengan
maksimal.
16
b. Harus ada keaktifan peserta didik harus aktif dalam proses
belajar mengajar, keaktifan itu menunjukan dalam jiwa siswa
itu ada proses.
c. Kegiatan belajar mengajar itu harus ada bahan yang
diragakan sehingga dapat dilihat oleh siswa,
d. Memperhatikan kemampuan peserta didik.
e. Korelasi dan konksentrasi,
f. Praktis dan efesien
4. Bahan pengajaran
a. Bahan pembelajaran harus memenuhi tujuan umum
pemdidikan dan tujuan sekolah. Di Negara manapun sekolah
adalah tempat pendidikan, yaitu memberikan endidikan
keseluruhan, yang meliputi pendidikan jasmani, rohani,
pendidikan perorangan serta kemasyarakatan.
b. Bahan pengajaran harus sesuai dengan tingkat sekolah,
perkembangan jiwa serta jasmani murid pada umumnya.
Maksudnya guru memperhatikan apakah masih tingkat
pemula atau menengah atau sudah tingkat tinggi.
c. Bahan pembelajaran pokok pendidikan Agama Islam.
Materi pokok pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah
Kejuruan ialah:
17
1). Keyakinan dan kepercayaan.
Keyakinan dan keperyaan menurut Islam, merupakan
fondasi ajaran Islam disebut keimanan. Keimanan inilah
yang melandasi semua amal seseorang yang mengaku
beragama Islam, Tanpa landasan keimanan yang benar
semua amal akan sia-sia. Sesuai dengan firman Allah
dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 18 berbunyi: “
Perumpamaan orang yang kafir dihadapan Tuhannya,
amal-amal mereka adalah seperti abu yang ditiup angin
dengan keras pada suatu hari berangin badai. Mereka
tak bisa mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang
telah mereka usahakan…”( Q.S. Ibrahim ayat 18).
2). Ibadah Kepada Allah SWT.( Fikih).
Ibadah merupakan realisasi dari keimanan seseorang
yang sebagai bukti bahw imannya benar. Orang yang
mengatakan beriman tidak mengamalkannya disebut
fasik, Orang yang berpura-pura beriman ibadah hanya
untuk mengelabui mata atau untuk politis belaka supaya
terbebas hokum dunia disebut munafiq. Manusia munafiq
ini diancam Allah dengan firmannya: “ Orang yang
munafiq tempatnya di neraka yang paling dalam, tiada
yang dapat menolong mereka” ( Annisa: ayat 145).
18
3). Cara membaca Al-Qur’an dan membiasakannya.
Al-Qur’an merupakan pedoman pokok umat Islam untuk
mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dengan Al-
Qur’an dan hadits Nabilah kita dijamin akan mendapat
kebahagiaan dan tidak akan sesat selamanya. Sesuai
sabda Nabi Muhammad SAW berbunyi: “ Telah
kutinggalkan bagimu dua perkara apabila engkau
berpegang teguh kepada keduanya engkau tidak akan
sesat selamanya, yaitu kitab Allah(Al-Qur,an) dan sunah
Rasulnya”. (HR. Ibnu ‘Abdil Barri). Oleh sebab itu
mempelajari Al-Qur’an merupakan keharusan bagi umat
yang mendambakan petunjuk yang abadi. Sehingga
Nabi memberikan dorongan dengan sabdanya: “ Orang
yang paling baik diantara kamu ialah orang yang belajar
Al-Qur’an dan yang mengajarkannya”.(HR. Bukhari)
4). Pengetahuan hukum Islam.
Pengatahuan hokum Islam itu menyangkutan aturan
pribadi dan masyarakat ataupun sanksi-sanksi Allah
yang akan diberlakukan di dunia dan ditangguhkan di
akhirat , yang disebut syari’at. Setiap umat Islam
mempunyai kewajiban untuk melaksanakan sebagai
19
realisasi iman dan penyerahan tanpa syarat keharibaan
Allah Maha Kuasa. Sehingga orang yang tidak mau
melaksanakan hukum itu disebut kafir. Sesuai dengan
firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 44 berbunyi: “ …
dan siapa yang tidak menghukum dengan apa yang
diturunkan Allah, maka mereka itulah orang yang kafir”.
(Al-Maidah: 44).
5). Pergaulan hidup antara sesama manusia.
Pergaulan hidup antara sesame manusia, baik sesame
muslim atau dengan non muslim disebut mu’amalah.
Mu’amalah ini antara lain jual beli, utang piutang, pinjam
meminjam, uapah mengupah,cara bertetangga dan cara
bermasyarakat.
e. Tema sentral Pendidikan Agama Islam.
Pengertian tema sentral adalah sub mata pelajaran atau
pokok bahasan dari pendidikan Agama Islam yang minimal
yang harus dicapai pada jenjang pendidikan tertentu. Pada
dasarnya tema sentral itupemenuhan harapan orang tua,
masyarakat, pemerintah serta kebutuhan siswa itu sendiri
tentang pendidikan Agama Islam.
20
1) Kemapuan siswa untuk beribadah dan membiasakannya
dengan baik dan tertib( kemampuan sholat dan ibadah
lainnya).
2) Kemampuan siswa untuk membaca Al-Qur’an dengan
baik.
3) Tercerminnya Akhlak yang baik dari siswa.
e. Tolak ukur keberhasilan Pendidikan Agama Islam di SMK.
Setelah membicarakan materi dan tema sentral pendidikan
Agama Islam di sekolah, barulah kita dapat menentukan
tolak ukurnya atau standar kompetensi Lulusan (SKL).
1). Siswa memiliki pengetahuan fungsional tentang
agamanya meliputi pengetahuan tentang keimanan
kepada Allah, keimanan kepada malaekat, keimanan
kepada rasul, tentang qadha dan qadar, pengetahuan
tentang hukam waris, munakahat dan sebagainya.
2). Siswa meyakini agamanya dan menghormati orang lain
meyakini agamanya. Prinsip ini meliputi antara lain :
beriman dengan benar, mensyukuri nikmat Allah
dengan memelihara dan mengembangkannya, toleransi
terhadap penganut agama lain, serta menjadi warga
Negara yang baik.
21
3). Siswa bergairah beribadah . Hal ini tercermin dalam
tindakan siswa antara lain: menunaikan sholat lima
waktu, menunaikan sholat jum’at dengan baik, suka
sholat tarawih dan idain, menunaikan ibadah puasa
bulan Romadhan sesuai dengan syarat dan rukunnya
yang ditentukan agama.
4). Siswa berakhlak mulia dan berbudi luhur. Berakhlak
mulia dan berbudi luhur dapat dilihat dalam keadaan
sehari-hari berupa: suka bertutur bahasa yang sopan,
berbuat baik kepada orang lain, suka berbakti kepada
orang tua, suka bersih dan kebersihan, suka
memelihara lingkungan hidup, mematuhi aturan yang
berlaku, suka mengucapkan kalimat thoibah, suka
melakukan kebiasaan yang baik.
5). Siswa dapat membaca kitab suci agamanya dan
berusaha dan berusaha memahaminya. Dapat
membaca kitab suci ini tercermin dalam kehidupannya
antara lain: suka membaca Al-Qur’an, hapal surat-
surat pendek dan mampu menuliskannya.
6). Siswa rajin belajar dan giat bekerja. Kegiatan ini dapat
direalisasikan dalam bentuk : mereka belajar dengan
tertib tanpa perintah dan berusaha mencapai hasil atau
berprestasi baik, suka mengerjakan yang baik tanpa
22
perintah, suka membantu, mengunjungi dan
mendo’akan temannya yang mendapatkan musibah,
peduli terhadap orang yang lemah, ikut memelihara
tempat ibadah dan lingkungan sekitarnya.
7). Siswa mensyukuri nikmat Allah swt. Kemauan
mensyukuri nikmat Allah dapat dinyatakan berupa: suka
memelihara kebersihan dan kesehatan jasmani dan
rohani, suka memelihara milik pribadi dan milik
bersama dengan cermat, kemampuan menggunakan
ilmu dan keterampilan yang dimiliki untuk kebaikan.
Suka memelihara milik bersama untuk kepentingan
umum seperti telpon/ jembatan dan sebagainya.
8). Kemampuan menciptakan kerukunan hidup antar
warga dan golongan. Suasana ini tergambar dalam
bentuk: siswa tidak mengganggu orang lain dalam
beribadah, tidak mengganggu dan merusak tempat
ibadah, bergaul dengan orang lain sekalipun berbeda
agama namun tetap menghormati keyakinan agama
masing-masing.
23
5. Metode pengajaran
Metode dan Strategi Belajar ia;lah pola umum perbuatan guru
dan murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar,
sedangakan metode berasal dari kata Yunani ( Greek ) yang
terdiri dari ( metha = melalui/ melewati hodos = jalan/cara ).
Jadi metode belajar mengajar berarti jalan atau cara yang yang
harus ditempuh untuk mencapai tujuan pengajaran. Strategi dan
metode ini mutlak harus digunakan dalam proses belajar
mengajar, supaya kita mencapai tujuan yang maksimal, tanpa
metode dan strategi akan mendapatkan banyak kendala dalam
pelaksanaan pendidikan. Hal ini sesuai dengan tuntutan Allah
dalam surat 16 An-Nahal ayat 125 berbunyi:
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan
cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk.
Disini dijelaskan supaya dalam memberikan pelajaran
dilaksanakan dengan bijaksana atau dengan strategi dan
24
metode yang baik agar mencapai hasil yang baik pula. Metode
yang dapat yang digunakan dalam proses belajar sangat
beragam. Menurut Hasibuan Dip. Ed dkk ada enam macam
yaitu: metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, kerja
kelompok, simulasi dan demontrasi.
Menurut Tim Bakti Guru, metode belajar mengajar itu terdiri
empat belas macam yaitu: Penugasan, proyek, diskusi ,
ekprimen, widyawisata, bermain peran, demontrasi,
sosiodrama, pemecahan masalah, Tanya jawab, ceramah,
latihan, bercerita dan pameran.
Menurut Prof Dr Winarno Surakhmad metode belajar mengajar
itu terdiri dari delampan metode yaitu: ceramah, tanyajawab,
diskusi, latihan, demontrasi, ekprimen, karyawisata dan
kerjakelompok.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode belajar
mengajar itu bervariasi sekali jika variasi ini diterapkan dengan
seksama dalam pengajaran maka guru dan murid tidak akan
cepat jemu dalam mengajar. Adapun metode itu ialah:
a. metode ceramah.
Metode ceramah suatu metode mengajar yang penyajian
materinya melalui penuturan dan penerangan lisan guru
kepada siswa.
b. metode Tanya Jawab.
25
Metode Tanya Jawab suatu cara penyajian bahan pelajaran
melalui berbagai bentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh
siswa atau sebaliknya.
c. metode diskusi.
Metode diskusi suatu cara penguasaan bahan pelajaran
melalui wahana tukar pendapat berdasarkan pengetahuan
dan pengalaman dalam suatu masalah.
d. metode kerja kelompok.
Metode kerja kelompok cara penguasaan bahan pelajaran
dengan mengerjakan tugas atau topic secara berkelompok.
e. metode simulasi.
Metode simulasi suatu cara mengajar dengan perbuatan
hanya berpura-pura atau berlaku sebagai dalam ituasi
tertentu.
f. metode demonstrasi.
Metode demontrasi suatu cara mengjar dengan
mempertunjukkan sesuatu atau cara mengerjakan sesuatu.
g. penugasan.
Metode penugasan suatu cara penyajian dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan
tugas berdasarkan petunjuk langsung yang dispersiapkan
26
guru sehingga dapat mengalami secara nyata baik
perkelompok atau perorangan.
h. eksprimen.
Metode eksperimen suatu cara penyajian materi dengan
pemberian kesempatan kepada siswa secara perorangan
atau kelompok untuk melakukan percobaan mandiri, siswa
merencanakan, menemukan fakta, mengumpulkan data,
meneliti variable dan memecahkan masalah.
i. metode proyek.
Metode proyek suatu cara penyajian dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menghubungkan dan
mengembangkan sebanyak mungkin pengetahuannya
dalam membahas suatu topic.
j. widyawisata.
Metode widyawisata suatu cara penguasaan bahan
pelajaran dengan membawa langsung siswa kepada obyek
yang akan dipelajari diluar kelas.
k. bermain peran.
Metode bermain peran suatu cara penguasaan bahan
pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan
siswa dalam memerankan dirinya sebagai tokoh atau benda
mati.
27
l. sosiodrama.
Metode sosiodrama suatu cara mengajar dengan pemberian
kesempatan kepada siswa agar bias melakukan kegiatan
dalam kehidupan social.
m. pemecahan masalah.
Pemecahan masalah suatu cara mengajar dengan
pemberian kesempatan kepada siswa untuk dapat
menyelesaikan masalah tertentu.
n. metode latihan.
Metode latihan suatu cara mengajar dengan me;latihkan
sesuatu dalam rangka pengembangan suatu keterampilan.
o. metode bercerita.
Metode bercerita suatu penuturan dengan lisan kepada
orang lain mengenai suatu topic atau peristiwa. Oleh guru
sendiri atau siswa yang ditugaskan oleh guru.
p. Metode pameran.
Metode pameran suatu cara mengajar dengan membawa
siswa untuk mengamati suatu pameran kelas, sekolah atau
gugus sekolah.
q. metode e-learning.
Metode belajar melalui internet sebagai medianya.
6. Proses Belajar Mengajar.
28
Proses belajar mengajar adalah rangkaian kegiatan untuk mencapai
tujuan pengajaran yang ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar ada
beberapa hal yang perlu diperhatian supaya kegiatan itu berjalan dengan
maksimal. antara lain ialah:
a. Prinsip proses belajar mengajar.
Ada beberapa pinsip dasar dalam proses belajar mengajar yaitu:
1). Prinsip motivasi.
Dalam proses belajar mengajar guru hendaknya memperhatikan
motif yang dapat mendorong siswa untuk belajar. Guru
berperan sebagai motifator.
2). Prinsip latar.
Guru harus mempertimbangkan tentang pengetahuan,
perasaan, keterampilan, sikap dan nilai, serta pengalaman yang
telah dimiliki siswa supaya kegiatan belajar megajar berjalan
lebih efektif dan efesien.
3) Prinsip pemusatan perhatian.
Pelajaran direncanakan menurut suatu pola tertentu sehingga
dapat menarik minat siswa, sehingga pikiran terpusat dengan
topic yang kita bicarakan atau kita pelari.
29
4). Prinsip keterpaduan.
Guru hendaknya mengaitkan suatu bahan pelajaran dengan
bahan pelajaran lainnya, baik dalam dalam satu mata pelajaran
maupun mata pelajaran lainnya ada kaitannya.
5). Prinsip pemecahan masalah.
Mengajar seharusnya diberikan pelajaran yang bermasalah
sehingga murid peka terhadap masalah, akhirnya terbiasa
memecahkan masalah yang dihadapi.
6). Prinsip menemukan sendiri.
Kegiatan belajar megajar hendaknya memberikan kesempatan
kepada murid untuk untuk mengembangkan potensi mencari,
menemukan fakta dan informasi secara mandiri.
7). Prinsip belajar sambil bekerja.
Bekerja menimbulkan pegalaman yang bergua. Pengalaman
yang diperoleh melalui bekerja merupakan hasil belajar yang
tidak mudah dilupakan, maka sebaiknya diadakan belajar
sambil bekerja.
8). Prinsip belajar sambermain.
30
Sesuai dengan kehidupan jiwa anak bahwa mereka sangat
senang dengan permainan. Dalam belajar perlu diciptakan
suasana gembira dan menyenangkan dalam bentuk kegiatan
bermain kreatif.
9). Prinsip hubungan social.
Dalam berlajar siswa dilatih untuk bekerjasama, karena
kepribadian murid banyak dipengaruhi oleh lingkungan social
b. Pengelolaan Proses Belara Mengajar.
Proses belajar mengajar merupakan dapur untuk memasak
semua komponen dalam mencapai hasil yang diinginkan.
1). Pengorganisasian kelas.
Untuk menciptakan suasana yang menggairahkan serta
memingkinkan terjadinya komunikasi yang baik, diaturlah
sebagai berikut:
a). Pengaturan ruang belajar dan perabot, Pengaturan ini
ditata sedemikian rupa dengan mempertimbangkan
bentuk ruang kelas, bentuk serta ukuran bangku, jumlah
murid pada tingkat kelas yang bersangkutan, jumlah
kelompok dalam kelas tersebut, jumlah murid dalam tiap
kelompok.
31
b). Pengaturan murid dalam belajar, Dalam pengaturan
murid ini yang perlu diperhatikan: Apakah kegiatan
secara individual, berpasangan atau klasikal, apakah
secara berkelompok, siapakah yang menentukan
kelompok itu, berapa jumlah dalam tiap kelompok,
apakah berubah atau tetap.
2). Metode belajar mengajar.
Metode ini dibicarakan tersendiri pada bagian lain
3). Sarana dan sumber belajar.
Sarana dan sumber belajar mengajar sangat menentukan
dalam proses belajar.
a) sarana belajar,
dalam memilih sarana dapat digunakan patokan sebagai
berikut : menarik perhatian dan minat siswa, membawa
siswa kearah yang nyata dan mengurangi verbalisme,
merangsang tumbuhnya pengertian dan usaha
mengembangkan nilai-nilai, serbaguna dan berfungsi
ganda, sederhana dan mudah dirawat serta digunakan,
dapat dibuat oleg guru atau murid dalam lingkungan alam
sekitarnya.
32
b). Sumber belajar,
Sumber belajar meliputi antara lain: buku paket, buku
pelengkap,brosur, majallah, surat kabar, poster, lembar
informasi lepas, naskah, dokumen, kiliping, rekaman,
televise, radio, internet dan lingkungan.
7. Teknik Evaluasi.
Evaluasi merupakan suatu komponen pengajaran tak dapat
diabaikan, tanpa evaluasi kita sulit untuk mengetahui
sejauhmana keberhasilan suatu pendidikan dan pengajaran.
Pada zaman modern ini evaluasi bukan saja di terapkan di
pendidikan dan pengajaran melainkan juga digunakan kantor-
kantor, badan-badan usaha untuk mengukur sejauhmana
kegiatan dan usaha telah mencapai tujuan yang telah
ditatapkan sebelmnya.
a. Pengertian evaluasi.
Menurut kamus bahasa Inggeris S Wojowasito dkk evaluasi
berasal dari “ to evaluate = memberi nilai. Dalam pendidikan
eavaluasi berarti memberi penilaian untuk mengukur
kemampuan yang diperoleh dari kegiatan belajar mengajar
atau sejauhmana kemampuan seseorang yang telah dimiliki
sehingga dapat menempatkan dalam keadaan yang tepat
33
dan sebagainya sesuai dengan tujuan diadakannya evaluasi
tersebut.
b. Tujuan Evaluasi.
Tujuan evaluasi dalam pendidikan dapat diholongkan
kedalam empat kategori yaitu:
1). Memberikan umpan balik ( feed back) kepada guru
sebagai dasar untuk memperbaiki program satuan
pelajaran atau proses belajar mengajar.
2). Menentukan hasil kemajuan belajar siswa, antara lain
berguana untuk bahan laporan kepada orang tua,
penentuan kenaikan kelas dan menentukan lulus tidak
seorang siswa.
3). Menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang
tepat. Misalnya dalam penentuan tingkat, kelas atau
jurusan.
4).Untuk mengenal latar belakang psikologis, fisik dan
lingkungan siswa, terutama yang mengalami kesulitan
belajar.
c. Jenis dan fungsi evaluasi.
Sesuai dengan tujuan tersebut diatas maka jenis dan fungsi
evaluasi dapat di golongkan sebagai berikut:
1). Penilaian formatif.
34
Penilaian formatif, berfungsi untuk memperbaiki proses
belajar mengajar atau memperbaiki program satuan
pelajaran.
2). Penilaian sumatif.
Penilaian sumatif, yakni penilaian yang dilakukan setiap
akhir semester atau catur wulan setelah menyelesaikan
sekian pokok bahasan. Berfungsi untuk menentukan angka
kemajuan belajar tahap tertentu.
3). Penilaian penepatan atau placement.
Penilaian penempatan ini berfungsi untuk menempatkan
siswa dalam situasi belajar mengajar yang sesuai.
4). Penilaian diagnostic.
Penilaian diagnostic ini berfungsi untuk mengetahui
permasalahan yang dialami siswa, sehingga dengan data ini
dijadikan acuan untuk membantu siswa tersebut dalam
mengatasi kesulitan belajarnya.
d. Penggunaan data evaluasi.
Data yang diperoleh dari hasil evaluasi tersebut dapat
digunakan untuk pelbagai keperluan antara lain:
35
1). Keperluan Administrasi.
Data evaluasi digunakan untuk melengkapi laporan-laporan
baik untuk orang tua murid maupun untuk instansi- instansi
vertikal yang memerlukan yang dilakukan secara priodik
tentang kemajuan murid atau kemajuan sekolah itu.
2). Keperluan pengajaran.
Data evaluasi juga dapat digunakan untuk memilih metode
yang baik dalam situasi belajar yang sesuai, untuk
mengelompokkan murid dalam kelas, untuk
mengindentifikasi murid yang pandai , sedang dan yang
lambat belajar.
3) Keperluan Bimbingan dan Penyuluhan.
Data evaluasi dapat digunakan untuk bahan acuan dalam
memberikan bimbngan dan penyuluhan kepada siswa yang
mempunyai permasalahan, sehingga kesulitan-kesulitan itu
dapat diatasi dengan maksimal.
4). Data Penyelidikan.
Data evaluasi dapat digunakan untuk keperluan penyelidikan
untuk meninjau efektifitas metode mengajar, kurikulum,
system pengajaran dan lain sebagainya. Hal ini biasa
dilaksanakan oleh lembaga pemerintah, atau biro/badan,
seperti Lembaga Penelitian Pendidikan IKIP dan
sebagainya.
36
e. Cara dan Tehnik Penilaian.
1). Cara Penilaian.
Penilaian yang dapat ditempuh melalui dua cara
pendekatan:
a). cara kwantitif,Suatu penilaian yang diberikan dalam
bentuk angka.
b). cara kwalitatif, suatu penilaian dalam bentuk pernyataan
verbal, misalnya, baik, cukup, kurang memuaskan dan
sebagainya.
2). Teknik Penilaian.
Teknik yang sering digunakan dalam evaluasi ada dua
kategori yaitu:
a) Teknik menggunakan tes, suatu cara yang diberikan
kepada seseorang yang akan dinilai supaya memberikan
respon, dari respon itu guru dapat memberikan
penilaian. Teknik tes ini terdiri dari: tes uraian, tes
objektif, tes lisan, tes perbuatan, laporan, karangan dan
tes diagostik.
b). Teknik tidak menggunakan tes atau non tes, teknik ini
terdiri dari : observasi, skala sikap, wawancara dan
sosiometrik.
37
f. Tahapan Evaluasi Hasil Belajar.
Tahapan evaluasi hasil belajar disekolah meliputi langkah sebagai
berikut :
1). Tahap perencanaan evaluasi.
Evaluasi yang baik adalah evaluasi yang langkah
direncanakan secara baik pula, hal yang harus
dipertimbangkan dalam penyusunan tes hasil antara lain:
obyek yang akan dievaluasi, bentuk apa yang sesuai dengan
materi tersebut, berapa lama waktu yang diperlukan.
2). Pelaksanaan evaluasi.
Tahapan pelaksanaan evaluasi ini harus dilakukan secara
baik, situasi dapat diciptakan sehingga hasilnya valid,
merupakan perolehan terlepas dari unsur yang merusak nilai
itu.
3). Analisis evaluasi.
Tahapan analisis ini, suatu tahap menganalisa hasil evaluasi
untuk berbagai keperluan baik untuk umpan balik ataupun untuk
mengetahui kemajuan belajar siswa.
4). Pelaporan hasil evaluasi.
Setelah melalui tahapan sebelumnya maka diadakan prlaporan
baik kepada instansi atasan ataupun kepada orang tua murid.
38
g.. Obyek evaluasi.
Menurut Tyler, obyek evaluasi itu terdiri dari beragam aspek
kepribadian yaitu:
1).Aspek befikir, termasuk diantaranya : inteligensi, ingatan, cara
menginterpretasi data, pemikiran logis dan sebagainya.
2).Aspek perasaan social, termasuk diantaranya: cara bergaul, cara
pemecahan nilai social dan sebagainya.
3).Aspek keyakinan social dan kewarganegaraan menyangkut
pandangan hidup terhadap masalah social, politik dan ekonomi.
4). Apresiasi seni dan budaya.
5). Minat, bakat dan hobbi.
6). Perkembangan social dan personal.
B. Kajian sholat lima waktu.
Sholat adalah tiangnya agama Islam, sholat merupakan amal yang
pertama kali dipertanggungjawabkan nanti di hari kiamat, bila
sholatnya baik maka amal yang lain jadi baik, jika sholatnya rusak
maka amal yang yang lain jadi tercemar. Sholat dicanangkan oleh
Allah SWT untuk membentuk kepribadian seorang muslim yang
tangguh, dalam sholat Allah mengajarkan hidup disiplin, hidup
sabar,bermasyarakat, mengajarkan hidup sehat, hidup bersih lahir
39
dan batin, menahan diri dan pengendalian diri, berkomunikasi
dengan Khaliknya,
Inilah yang mendorong peneliti untuk mengkaji kebiasaan sholat
lima waktu yang sudah jauh dari yang dicontohkan Rasulullah,
beberapa kali survey kecil, setiap kelas yang kami survey tidak
lebih 15 % yang sudah melaksanakan sholat lima waktu secara
rutin lima kali sehari semalam, survey secara kwantitas belum lagi
sebagai kwalitas tentu lebih banyak lagi.
1. Peningkatan kebiasaan sholat lima waktu.
Yang dimaksud kebiasaan disini ,adalah nilai yang sudah
menjadi sikap pribadi seseorang, yang dapat dikerjakan
tanpa berpikir, kebiasaan seperti ini yang disebut dengan
akhlak. Dengan harapan semoga sholat itu akhirnya menjadi
akhlak bagi siswa yang mengamalkannya.
2. Motivasi multi aspek.
Yang kami maksudkan motivasi multi aspek. Terdiri dari kata
motivasi, multi dan aspek. Yang dimaksud mativasi adalah
unsur yang mendorong seseorang untuk menggerakkan
mengerjakan sesuatu, multi aspek artinya beragam bentuk.
Multi yang saya maksud disini antara lain: motivasi melalui
kajian sholat, melalui kajian diri siswa ,melalui kajian nikmat,
meleui video penciptaan alam semesta.
40
3. Metode yang digunakan.
Metode yang digunakan adalah memberian motivasi melalui
memperdalam kajian sholat, melalui kajian nikmat umumnya,
melalui kajian diri pribadi siswa, melalui video penciptaan Alam
semesta. Sehingga semua potensi rohani dan jasmaninya bisa
berfungsi dengan lebih baik. Sehingga terdorong untuk mensyukuri
nikmatNya salah satunya adalah melakukan shalat lima waktu.
41
BAB.III.
PROSEDUR PENELITIAN
A. Mengadakan survey awal.
Survey awal yang dimaksud ialah menanyakan secara lisan
tentang kebiasaan sholat siswa kelas X, kelas XI dan kelas
XII. Saya mendapat data hanya + 15 % dari kelas itu yang
sholat sudah rotin lima kali sehari dan semalam. Oleh sebab
itu saya terdorong untuk mengetahui apakah yang
menyebabkan hal itu terjadi bagaimana jalan keluarnya.
B. Membuat tahapan penelitian dan evaluasi.
1. Pada siklus pertama memotivasi siswa dengan kajian
makna sholat supaya siswa lebih paham makna sholat
secara keseluruhan. Sehingga dia dapat menyayangi
sholat dan membiasakannya.
Setelah itu memberikan format isian keadaan sholatnya
selama tujuh hari, setelah tujuh hari format yang diisi
siswa dan ditandatangai oleh orang tua diambil kembali
untuk dianalisa dan dievaluasi untuk menyetahui
hasilnya.
2. Pada siklus pertama diambil sebagai acuan siklus
kedua siapa berubah menjadi lebih baik atau
42
sebaliknya menjadi malas, maka pada siklus kedua ini
sudah diadakan pendekatan yang intensif kepada siswa
yang berubah menjadi malas, disamping itu memotivasi
dengan kajian nikmat yang diberikan Allah baik bersifat
pribadi ataupun bersifat umum. Setelah itu siswa diberi
format isian untuk diisi sesuai sholat yang mereka
laksanakan dalam tujuh hari berikutnya. setelah format
itu diisi siswa dan ditandatangai oleh orang tua diambil
kembali untuk dianalisa dan dievaluasi untuk
menyetahui hasilnya.
3. Dari evaluasi siklus kedua hasilnya ada peningkatan
namun masih ada siswa yang cendrung turun maka
pada siklus ketiga saya analisa beberapa pribadi yang
cendrung cuek serta diadakan pendekatan dengan
memanggil serta mengoreksi informasi dan melalui
informasi diadakan motivasi yang sesuai dengan siswa
yang bermasalah tersebut. setelah format itu diisi siswa
dan ditandatangai oleh orang tua diambil kembali untuk
dianalisa dan dievaluasi untuk menyetahui hasilnya.
mengengvaluasi kegiatan
43
BAB.IV.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Rekapitulasi. Siklus I
REKAPITULASI SHOLAT LIMA WAKTU SISWADiteliti dari tanggal 23 s/d tanggal 29 bulan September 2007 Siklus I
No Nama Siswa Zhuhur Ashar Magrib Isya Shubuh Keterangan1 Andriyansyah 7 7 7 7 7 100.00 2 Ariyana 6 6 7 7 7 94.29 3 Dede Nursapni 7 6 6 5 4 80.00 4 Dita ulandari 4 4 6 7 7 80.00 5 Etik Damayanti 7 7 7 7 7 100.00 6 Faazin H Af 7 7 7 7 7 100.00 7 Feni Hernita 7 5 6 6 7 88.57 8 Fenny Greace A 4 6 7 6 4 77.14 9 Iis Febriyani Utami 6 7 7 6 3 82.86
10 Insi Aulia Kh 4 4 6 4 4 62.86 11 Irma Nuarti 7 4 7 5 7 85.71 12 Kurnia Eka Abdillah 6 7 7 7 7 97.14 13 Lila Fitriani 5 4 4 7 7 77.14 14 Luthfiah Ilma 4 5 7 7 7 85.71 15 Melisa Puspitasari 6 7 7 7 4 88.57 16 Mia Satriana 3 1 5 6 7 62.86 17 Nurfitri Apriliandina 4 3 7 4 1 54.29 18 Nury Indriyani 7 2 7 4 5 71.43 19 Resti Fauziyah 5 5 5 5 3 65.71 20 Rika Umami 3 5 7 7 5 77.14 21 Rizka Yuliana 6 5 7 7 7 91.43 22 Septiyani 6 3 7 1 7 68.57 23 Shinta Ramadhani 7 7 7 7 7 100.00 24 Sri Damayanti 7 7 7 7 7 100.00 25 Sri Mistari 7 7 7 7 7 100.00 26 Sri Suyati 7 7 7 7 7 100.00 27 Susanti Oktaviani 4 6 6 6 5 77.14
Persentase 80.95 76.19 93.65 86.24 83.07 84.02 Diketehaui Oleh Jakarta 1 Oktober 2007
Kepala SMKN 3 Jakarta Peneliti
Drs. Dedi Dwitagama MM. Msi Drs. Bustamam Ismail
44
B. Rekapitulasi Siklus II
REKAPITULASI SHOLAT LIMA WAKTU SISWA
Diteliti dari tanggal 23 s/d tanggal 29 bulan Oktober 2007 Siklus IINo Nama Siswa Zhuhur Ashar Magrib Isya Shubuh Persentase1 Andriyansyah 7 7 7 7 7 100.00 2 Ariyana 4 7 7 7 7 91.43 3 Dede Nursapni 5 5 7 6 5 80.00 4 Dita Suci Wulandari 3 5 6 7 6 77.14 5 Etik Handayani 7 7 7 7 7 100.00 6 Faazin H Af 7 7 7 7 7 100.00 7 Feni Hernita 6 6 5 4 2 65.71 8 Fenny Greace A 4 7 6 7 5 82.86 9 Iis Febriyani Utami 5 7 7 5 0 68.57
10 Insi Aulia Kh 7 7 7 7 7 100.00 11 Irma Nuarti 4 5 6 0 6 60.00 12 Kurnia Eka Abdillah 7 7 7 7 7 100.00 13 Lila Fitriani 6 7 7 7 5 91.43 14 Luthfiah Ilma 3 4 5 4 6 62.86 15 Melisa Puspitasari 4 7 7 7 6 88.57 16 Mia Satriana 7 7 7 7 7 100.00 17 Nurfitri Apriliandina 5 6 7 5 5 80.00 18 Nury Indriyani 4 2 7 3 5 60.00 19 Resti Fauziyah 7 7 7 7 7 100.00 20 Rika Umami 4 5 7 7 3 74.29 21 Rizka Yuliana 3 5 6 5 4 65.71 22 Septiyani 6 6 7 6 6 88.57 23 Shinta Ramadhani 7 7 7 7 7 100.00 24 Sri Damayanti 7 7 7 7 7 100.00 25 Sri Mistari 7 7 7 7 7 100.00 26 Sri Suyati 6 6 7 7 5 88.57 27 Susanti Oktaviani 5 7 7 7 6 91.43 Persentase 77.78 88.36 95.77 86.77 80.42 85.82
Diketehaui Oleh Jakarta 30 Oktober 2007
Kepala SMKN 3 Jakarta Peneliti
Drs. Dedi Dwitagama MM. Msi Drs. Bustamam Ismail
C. Rekapitulasi Siklus III
45
REKAPITULASI SHOLAT LIMA WAKTU SISWA
Diteliti dari tanggal 2 s/d tanggal 8 bulan November 2007 Siklus III
No Nama Siswa Zhuhur Ashar Magrib Isya Shubuh Persentase1 Andriyansyah 7 7 7 7 7 100.00 2 Ariyana 5 3 7 5 5 71.43 3 Dede Nursapni 6 6 7 7 5 88.57 4 Dita ulandari 5 5 6 7 6 82.86 5 Etik Damayanti 7 7 7 7 7 100.00 6 Faazin H Af 7 7 7 7 7 100.00 7 Feni Hernita 4 7 4 0 4 54.29 8 Fenny Greace A 6 6 7 6 6 88.57 9 Iis Febriyani Utami 7 7 7 7 6 97.14
10 Insi Aulia Kh 6 6 7 7 5 88.57 11 Irma Nuarti 7 6 7 5 7 91.43 12 Kurnia Eka Abdillah 7 7 7 7 7 100.00 13 Lila Fitriani 6 6 7 7 7 94.29 14 Luthfiah Ilma 5 5 7 7 6 85.71 15 Melisa Puspitasari 7 7 7 7 7 100.00 16 Mia Satriana 4 4 4 4 4 57.14 17 Nurfitri Apriliandina 7 7 7 7 7 100.00 18 Nury Indriyani 6 0 7 1 7 60.00 19 Resti Fauziyah 6 7 7 7 6 94.29 20 Rika Umami 4 6 7 6 2 71.43 21 Rizka Yuliana 6 7 7 5 5 85.71 22 Septiyani 6 6 7 4 7 85.71 23 Shinta Ramadhani 7 7 7 7 7 100.00 24 Sri Damayanti 7 7 7 7 7 100.00 25 Sri Mistari 7 7 7 7 7 100.00 26 Sri Suyati 5 6 7 5 6 82.86 27 Susanti Oktaviani 5 6 7 6 6 85.71 Persentease 85.71 85.71 96.30 84.13 86.24 87.62
Diketehaui Oleh Jakarta 10 Nopember 2007
Kepala SMKN 3 Jakarta Peneliti
Drs. Dedi Dwitagama MM. Msi Drs. Bustamam Ismail
D. ANALISIS DATA YANG DIPEROLEH DARI TIGA SIKLUS.
46
Pada langkah pertama kami memberikan motivasi kepada siswa
kelas II Ak 1 untuk mendalami arti sholat dan kandunganya, bagaiman
manfaatnya bila kita merotinkan sholat, sekaligus merupakan tanda
syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang berlimpah
kepada kita. pemberian motivasi melalui memperdalam kajian sholat,.
Dan diberikan pendataan yang diisi oleh siswa selama satu minggu
sesuai dengan sholat yang mereka kerjakan ,
1. Siklus pertama.
Siklus pertama kami laksanakan dari tanggal 23 sampai 29
september 2007. Dari data itu diperoleh data sholat Zuhur
yang dilaksanakan =80,95%, sholat ashar =76,19%, Sholat
Magrib=93,65 , sholat Isya=86,24 , sholat shubuh=83,07
Kumulatif=84,02.
Sik 1
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
zuhur Ashar Magrib Isya Shubuh
Sik 1
2. Siklus kedua.
47
Siklus kedua kami laksanakan berdasarkan hasil yang belum
maksimal dari siklus I maka diadakan pendekatan bagi siswa
yang masih jauh dari yang diharapkan tentang kebiasaan
sholatnya. Kami dorongan siswa untuk lebih mengenal
sholat, pemberian motivasi melalui kajian nikmat umumnya,
melalui kajian diri pribadi siswa, mendorong yang masih
sangat jarang sholat untuk lebih memahami dan manfaat
syukur kepada Allah melalui sholat, Pelaksanakan tanggal
23 Oktober 2007 sampai 29 Oktober 2007, dengan
membagikan formulir isian, saya memperoleh data sebagai
berikut yang melaksanakan sholat zuhur=77,78 , sholat
ashar=88,36 , sholat Magrib=95,77 , sholat Isya =86,77 ,
sholat shubuh =80,42 , kumulatif=85,42 .
SIK 2
0
20
40
60
80
100
120
zuhur Ashar Magrib Isya Shubuh
SIK 2
3. Siklus ketiga.
48
Siklus ketiga kami laksanakan dari tanggal 2 sampai tanggal
8 Oktober 2007. Siklus ini berdasar data siklus kedua yang
belum memuaskan, sehingga mengadakan pendekatan
kepada siswa yang masih malas untuk sholat, supaya rajin
sholat, dan memotivasi melalui video penciptaan Alam
semesta.
Pada siklus ini siswa didorong untuk menggunakan semua
potensi mereka yang diamanahkan Allah kepada mereka,
kami memperoleh data sebagai berikut: Yang melaksanakan
sholat Zuhur=85,71 , sholat ashar=85,71 , sholat
Magrib=96,30, sholat Isya=84,13 , sholat shubuh=86,24 ,
kumulatif=87,62.
Sik 3
7880
8284
8688
9092
9496
98
zuhur Ashar Magrib Isya Shubuh
Sik 3
4. Analisa Kemajuan kemajuan pada siswa.
49
Dari Tabel I ,II dan III dapat kita baca pelaksanaan sholat
Zuhur berbanding sebagai berikut Siklus I 80.95 %, siklus II
turun 77.78 % dan siklus III meningkat menjadi 85.71%.
cendrong naik.
Pelaksanaan Sholat Ashar berbanding sebagai berikut
Siklus 76.19%, Siklus II naik menjadi 88.36% dan siklus III
turun sedikit menjadi 85.71%. cendrong naik.
Pelaksanaan sholat Magrib berbanding sebagai berikut
siklus I 93.65%, Siklus II naik menjadi 95.77% dan siklus III
naik menjadi 96.3% cendrong naik.
Pelaksanaan sholat isya berbanding sebagai berikut siklus I
86.24% , Siklus II naik menjadi 86.77 dan siklus III turun
84.13% cendrong turun.
Pelaksanaan sholat Shubuh berbanding sebagai berikut
siklus I 83.07%, Siklus II turun 80.42% dan siklus III naik
menjadi 86.24% cendrong naik. Dari lima sholat hanya satu
yang cendrong turun yaitu sholat Isya sedangkan empat
sholat yang lain cendrong. Lebih lanjut dapat dilihat dari
grafik dibawah ini.
50
0
20
40
60
80
100
120
Zuhur Ashar Magrib Isya Shubuh
Sik ISik IISik III
5. Apabila dilihat presentase keseluruhan.
Secara keseluruhan dapat lihat dari tabel pada siklus
pertama 84.02 %, pada siklus II naik menjadi 85.82 dan
pada siklus III naik menjadi 87.82. dari data ini dapat lihat
ada kecendrongan makin naik. Lebih lanjut dapat dilihat dari
grafik.
Siklus ISiklus II
Siklus III
Kum %82
83
84
85
86
87
88
Kum %
Kum %
51
6. Bila dikelompokkan antara A. antara 89.99%- 100%, B.
antara 69.99-89.99, C. antara 50.00 – 69.99 dan D
<.50.00. A bobotnya 4 , B bobotnya 3, C bobotnya 2 dan
D bobotnya 1.
a. Pada siklus I A terdapat = 10 orang, B terdapat =12
orang , C terdapat = 5 orang,
b. Siklus II A terdapat 13 orang, B terdapat 8 orang , C
terdapat 6 orang.
c. Siklus III A terdapat 13 orang, B terdapat 11 orang C terdapat
3 orang.
Sik I Sik II Sik III
A-4 10 40 13 52 13 52
B-3 12 36 8 24 11 33
C-2 5 10 6 12 3 6
KUM 86 88 91
Dari keadaan itu ada kecendrongan makin baik dan makin
sempurna sholatnya. Lebih lanjut lihat grafik.
A BC
KUM
Sik I
Sik IISik III
0102030405060708090
100
Sik ISik IISik III
52
8. Secara keseluruhan dapat dilihat lebih kemajuannya
Siklus ISiklus II
Siklus III
Kum83
84
85
86
87
88
89
90
91
Kum
Kum
53
DAFTAR PUSTAKA
1. Al-Qur’an dan terjemahannya oleh Departemen Agama RI
2. Buku Paket Agama Islam SMK
3. Beberapa Aspek Dasar-dasar Kependidikan oleh Drs. B.
Suryosubroto
4. Etika Keguruan oleh Drs. R. Hermawan S
5. Fikih Kifayatul Akhyar
6. Filsafat Pendidikan oleh Imam Barnadib, M.A. Ph.D
7. Ilmu Perbandingan Pendidikan oleh Arifin Prof. H.M.M.Ed
8. Metodik Pendidikan Agama oleh Mahmud Yunus Prof. H
9. Metodik Pendidikan Agama oleh Ahmad Tafsir , DR
10.Mukhtarul Hadist Nabawiyah
11.Manajemen Da’wah Islam oleh Abdur Rasyad Shaleh
12.Motivate your self! Oleh Ridwan Muhammad Yusuf
13.Pengantar Psikologi Dirgagunarsa
14.Pengantar Interaksi mengantar belajar oleh Prof. Dr. Winarno
Surakhmat
15.Prinsip-prinsip dan teknik Evaluasi Pengajaran oleh Drs.M. Ngalim
Purwanto
16.Psikologi Umum oleh Agus Sujanto Drs
17.Pengantar Ilmu Jiwa Agama Jalaludin drs, Cs
18.Pengantar Didaktik Metodik oleh Abu Ahmadi, Drs
19.Rangkuman Ilmu Mendidik oleh Djaka Cs
20.Teknologi Instruksional 0leh Drs. Mudhoffar, M.Sc
54
LAMPIRAN -LAMPIRAN :
1. Surat Tugas dari Ketua Proyek Kepada
Peserta Peneliti
2. Buku Konsultasi dari Pembimbing
kepada peserta Peneliti
3. Undangan penanda tanganan kontrak
4. Data Pribadi Anggota Peneliti
5. Surat pernyataan siswa yang diteliti
6. Format instrument penelitian
55
DATA PENELITI
1. Nama(lengkap dengan gelar akademi) : Drs. H Bustamam Ismail
2. NIP/NRK : 131454949/133049
3. Pangkat/Golongan : Pembina/IV.a
4. Jenis Kelamin : laki-laki
5. Tempat / tanggal lahir : Talu/ 15 Desember 1955
6. Pendidikan terakhir : Sarjana Pendidikan Agama( S1)
7. Sekolah tempat tugas
1) Nama : Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3
Jakarta.
2) Alamat Sekolah : Jalan Garuda No. 63.
3) Kecamatan : Kemayoran
4) Kabupaten/Kota : Jakarta Pusat
5) Provinsi : DKI Jakarta
6) No. Telpon.Sekolah : (021) 4209629 Fax.(021)4209629
7) Alamat e-mail : [email protected]
8) Web-site : http://smkn3jakarta.net
9) Nomor Statistik Sekolah : 341016006016
10. e-mail : [email protected]
11. web-site : http://hbis.wordpress.com/
12. Mata Pelajaran : Agama Islam
11. Tugas Tambahan : Wakil Kepala Sekolah
56
SURAT PERNYATAANYang bertanda tangan dibawah ini :
Nama ………………………………………………
Kelas/Bid. Keahlian ………………………………………………
Nama Orang Tua ………………………………………………
Alamat ………………………………………
………………………………………………
Telp/HP :
………………………………………………
Sebagai peserta peningkatan kemajuan pengamalan agama Islam Siswa
SMK Negeri 3 Jakarta, dalam upaya mewujudkan tujuan Pendidikan,
dalam rangka mempersiapkan pembinaan ibadah dan moral siswa dan
kecerdasan emosional, terampil dan siap kerja serta mampu
mengembangkan sikap professional (PP 29/1994 pasal 3 ayat 12 maka
dengan ini saya menyatakan :
1. Menyadari pentingnya sholat wajib lima waktu
2. Menyatakan siap untuk membantu pelaksanaan penelitian dengan
ikhlas , dan sepenuh hati untuk meningkatan ibadah saya ,
kesungguhan kepada yang yang maha kuasa Allah SWT. Dan siap
untuk mengisi format isian yang disediakan
Demikian surat pernyataan ini dibuat dan saya tanda tangani dengan
sebenarnya, tanpa paksaan atau tekanan dari pihak lain, serta diiringi
penuh rasa tanggung jawab.
Mengetahui, Dibuat di Jakarta
Orang tua/wali siswa, Tanggal :
……………...
Yang Menyatakan
………………………. ………………………
57