komunikasi organisasi dalam pengembangan...

87
KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN KEGIATAN TAHSIN QUR'AN DI MASJID AL-MADINAH CILEDUG TANGERANG Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Sos.I) Abdul Hamid NIM : 105051001843 JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2012 M /1433 H  

Upload: phamdieu

Post on 03-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM

PENGEMBANGAN KEGIATAN TAHSIN QUR'AN

DI MASJID AL-MADINAH CILEDUG TANGERANG

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi sebagai syarat

untuk meraih gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Sos.I)

Abdul Hamid

NIM : 105051001843

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2012 M /1433 H

 

Page 2: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM

PENGEMBANGAN KEGIATAN TAHSIN QUR'AN

DI MASJID AL-MADINAH CILEDUG TANGERANG

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi sebagai syarat

untuk meraih gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Sos.I)

Oleh

Abdul Hamid

NIM : 105051001843

Pembimbing

Dr. Armawati Arbi, M.Si

NIP. 19650207 1991032 002

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2012 M /1433 H

 

Page 3: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

 

Page 4: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 27 Desember 2011

Abdul Hamid

 

Page 5: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

i

ABSTRAK

Abdul Hamid

Komunikasi Organisasi Dalam Pengembangan Kegiatan Tahsin Qur’an Di

Masjid Al-Madinah Ciledug Tangerang

Komunikasi dalam organisasi adalah kelaziman untuk mengatur hubungan

antar individu, kelompok. Dalam sebuah organisasi sangat ditentukan oleh kedudukan

orang itu pada struktur dan Hierarki dalam organisasi tersebut. Dari organisasi itu

maka lahir suatu wadah untuk mencapai tujuan bersama. Telah banyak masjid yang

didalamnya terdapat organisasi yang tujuannya membangun dan mengembangkan

Masjid. Masjid yang rutin mengadakan kegiatan dakwah salah satunya adalah Masjid

Al-madinah, seperti kegiatan Tahsin Qur’an yang rutin diadakan dan didalamnya

terdapat hukum yang mewajibkan untuk mempelajarinya. Dari kegiatan tahsin itulah

merupakan hasil dari organisasi tersebut.

Dari pemaparan diatas dapatlah dirumuskan, bahwa bagaimana pendekatan

Komunikasi Antarpribadi terhadap individu dalam kegiatan tahsin? Bagaimana

pendekatan Komunikasi Kelompok terhadap jama’ah? Dan bagaimana Komunikasi

Organisasi dalam kegiatan Tahsin Qur’an?

Teori yang digunakan adalah birokrasi organisasi klasik. Teori Max Weber ini

dalam karyanya ‘The Theory Of Social Organization” yaitu karakter birokrasi yang

tersusun atas pembagian kerja, hirarki wewenang, program rasional, system prosedur,

system aturan hak dan kewajiban, dan hubungan antarpribadi yang bersifat

impersonal. objek material dari birokrasi klasik yaitu organisasi bergantung pada

kekuasaan, saling melayani, doktrin, dan disiplin. Teori ini sangat cocok untuk

mengatur organisasi dalam kegiatan tahsin, antara hak jama’ah terhadap ustad, antara

kewajiban ustad terhadap jama’ah dan hubungan Antarpribadi yang bersifat

impersonal antara pimpinan, ustad maupun jama’ah.

Metode ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu dengan melakukan

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau tidak

tertulis dari orang atau perilaku yang diamati.

Berdasarkan analisa data-data hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pada

kegiatan tahsin qur’an pimpinan mendekati individu melalui pendekatan Komunikasi

Antarpribadi bagi jama’ah yang rajin dan tidak rajin. Pimpinan juga menghadapi

individu dan kelompok yang tidak puas didekati melalui pendekatan komunikasi

kelompok. Pimpinan menjalankan komunikasi organisasi / komunikasi formal untuk

menghadapi individu dan kelompok, secara bertahap mereka didekati dengan cara

personal approach / Komunikasi Antarpribadi dan Komunikasi kelompok. Pimpinan

dan ustad tidak langsung menulis peringatan 1, 2, dan 3 bagi individu yang bolos,

individu yang keluar dan individu yang tidak puas dengan menerapkan pendekatan

Komunikasi Antarpribadi dan komunikasi kelompok. Kepada jama’ah yang produktif,

yang mangkir, yang tidak puas dan yang keluar pimpinan juga menerapkan strategi

komunikasi, kepada jama’ah yang produktif pimpinan menerapkan strategi wortel

terayun yaitu dengan memberikan hadiah atau pujian. Kepada jama’ah yang mangkir

menerapkan strategi pedang tergantung yaitu dengan mengurangi pujian &

hadiah.kepada jama’ah yang puas dengan kembar siam yaitu antara ustad & murid

bekerjasama, dan jama’ah yang keluar dengan katalisator yaitu diberikan nasihat.

 

Page 6: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillahirabbil alamin, hanyalah ucapan rasa syukur sebesar-

besarnya yang mampu terucap atas segala nikmat, karunia dan rahmat Nya, tiada

daya dan upaya melainkan atas kehendak Nya, begitupun dalam menyelesaikan

skripsi ini, kemudahan dan pertolongan Allah SWT senantiasa penulis rasakan,

sehingga penulis dapat menyelasaikan skripsi dengan judul “Komunikasi

Organisasi Dalam Pengembangan Kegiatan Tahsin Qur’an Di Masjid Al-

Madinah Ciledug Tangerang”. Penulisan skripsi ini dibuat sebagai salah satu

syarat kelulusan srata satu (S1) Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas

Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah terlimpah kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW.

Perasaan senang, bahagia, sedih berbaur menjadi satu di dalam hati kecil

penulis atas terselesaikannya skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa atas

do’a bimbingan, bantuan, dorongan dan motivasi yang begitu banyak dari semua

pihak penulisan ini menjadi mudah dan dapat terselesaikan dengan baik. Oleh

karena itu, izinkanlah penulis mengucapkan terimakasih banyak yang sangat

mendalam pada semua pihak yang telah membantu dari awal hingga akhir dalam

penulisan skripsi ini baik secara moril maupun materil, terutama kepada kedua

orang tua tercinta, tersayang Ayahanda H. Abdul Mutholib dan Ibunda

 

Page 7: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

iii

Ratnawulan, yang mudah-mudahan arwahnya tenang di alam sana dan

ditempatkan di sisi Allah dengan tempat yang semulia-mulianya. Dan penulis juga

ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hadayatullah Jakarta beserta Pembantu

Dekan I Drs. Wahidin Saputra M.A, dan Pembantu Dekan II Drs. Mahmud

Jalal M.A.

3. Bapak Drs. Jumroni, M.Si. selaku ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran

Islam (KPI) yang telah memberikan motivasi kepada mahasiswanya agar

tetap semangat menyelesaikan kuliah.

4. Ibu Umi Musyarofah, M.Ag. selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam, terimakasih telah memberikan masukan, semangat

kepada penulis agar penulis segera menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Ibu. Dr. Armawati Arbi, M.Si selaku Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi sekaligus menjadi pembimbing skripsi penulis.

Terimakasih banyak ibu tanpa motivasi dan bantuan ibu skripsi ini tidak

akan terselesaikan.

6. Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan pembantu Dosen

dan juga Staf karyawannya.

7. Bapak H. Nashran Aziz Santoso Ahmadin selaku pimpinan umum Masjid

Al-madinah CBD Ciledug.

 

Page 8: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

iv

8. Bapak Muhammad Abdul Rasyid, S.Ag selaku pimpinan harian Masjid

Al-madinah CBD Ciledug.

9. Bapak Abdullah, HB, SH dan bapak Ade Wahyudi, SH selaku ketua

bidang kesekretariatan masjid Al-madinah. CBD Ciledug.

10. Teman-teman Angkatan 2005 KPI A UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

walaupun penulis ditinggal sendiri tapi penulis optimis bisa mengikuti

kalian lulus dari kampus tercinta ini.

11. Kakak dan Adikku tercinta. Apri Yanti, Abang Abdul Muis dan Mpo

Fatimah, Mpo Nur Komala dan Abang Ipar Mahfudi, dan Abang Abdul

Latif, terimakasih atas do’anya, bimbingannya dan juga motivasinya

kepada penulis.

12. Abdul Ghofur Ramdhani, Terimakasih sudah memberikan motivasi

kepada penulis.

Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT

membalas semua amal perbuatan yang Bapak/ Ibu dan saudara, teman-teman

berikan kepada penulis dan dari penulis cukup sekian.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Penulis

Abdul Hamid

 

Page 9: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK………………………………………………………………………...i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...v

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………….1

B. Batasan dan Rumusan Masalah………………………………..5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian..................................................6

D. Kerangka Konsep.......................................................................7

E. Metodologi Penelitian................................................................8

F. Tinjauan Pustaka......................................................................11

G. Sistematika Penulisan................................................................13

BAB II : LANDASAN TEORITIS

A. Komunikasi Organisasi............................................................14

1. Pengertian Komunikasi dan Komunikasi Organisasi...........14

2. Pendekatan Komunikasi Antar Pribadi................................20

3. Pendekatan Komunikasi Kelompok Dalam Menghadapi

Masalah Kelompok..............................................................22

4. Pendekatan Komunikasi Organisasi Dalam Mengatur

Masalah Struktur/ Sistem Organisasi...................................23

B. Tahsin Qur’an

1. Pengertian Tahsin Qur’an....................................................25

2. Pengertian Masjid................................................................28

C. Prilaku Organisasi

1. Individu yang produktif........................................................31

2. Individu yang mangkir.........................................................32

3. Individu yang Puas...............................................................33

4. Individu yang keluar............................................................34

 

Page 10: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

vi

BAB III : GAMBARAN UMUM ORGANISASI MASJID AL-MADINAH

CILEDUG TANGERANG

A. Profil

1. Sejarah Berdirinya Masjid Al-Madinah Ciledug

Tangerang ..........................................................................36

2. Visi dan Misi Didirikannya Organisasi Dimasjid

Al Madinah.........................................................................37

3. Tujuan Didirikannya Organisasi........................................38

4. Metode Pengurus dalam mengembangkan Tahsin

Qur’an ...............................................................................39

B. Bidang Kegiatan-kegiatan .........................................................41

1. Perkembangan Jama’ah ......................................................48

2. Struktur Organisasi Masjid Al-madinah ............................50

BAB IV : KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN

KEGIATAN TAHSIN QUR’AN

1. Pendekatan Komunikasi Antar Pribadi Terhadap

Individu.............................................................................51

2. Pendekatan Komunikasi Kelompok Terhadap

Jama’ah.............................................................................57

3. Pendekatan Komunikasi Organisasi Terhadap masalah

Sistem pengajaran dan Struktur Organisasi .....................59

BAB V : PENUTUP

1. Kesimpulan .........................................................................67

2. Saran-saran .........................................................................69

3. Daftar Pustaka......................................................................70

LAMPIRAN

1. Daftar Kehadiran Jama’ah ...................................................73

 

Page 11: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,

manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-

hari dirumah tangga, ditempat pekerjaan, dipasar, dimasyarakat atau dimana saja

manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi.

Sejak manusia mengenal kehidupan bermasyarakat, tumbuhlah suatu

masalah yang harus diselesaikan bersama-sama sebab manusia diciptakan pula

untuk menjadi makhluk sosial. Karena setiap manusia dapat memenuhi

kebutuhannya oleh dirinya sendiri dalam artian, setiap manusia pasti akan

membutuhkan manusia lainnya. Semakin luas pergaulan mereka, maka bertambah

kuatlah ketergantungan antara satu dengan yang lain untuk memenuhi

kebutuhannya tersebut.

Setiap kegiatan manusia, baik itu aktivitas sehari-hari, organisasi,

lembaga, dan sebagainya tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Sehingga

dapat dipastikan dimana manusia hidup baik sebagai individu maupun anggota

masyarakat selalu berkomunikasi. Mengapa demikian? Karena komunikasi

merupakan kebutuhan hidup manusia. Tidak mungkin seseorang dapat menjalani

 

Page 12: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

2

hidupnya tanpa berkomunikasi dan komunikasi itu sendiri merupakan unsur

penting yang membentuk dan memungkinkan berlangsungnya suatu masyarakat.1

Ketidakterbatasan kebutuhan manusia dan keterbatasan kemampuan

manusia dalam memenuhi kebutuhan telah menghadapkan manusia pada

kebutuhan untuk berkomunikasi dan berorganisasi. Karena karakteristik manusia

sebagai makhluk sosial yang tidak memungkinkan manusia dapat hidup secara

wajar tanpa kedua hal tersebut.

Organisasi telah dibentuk sejak manusia berada dimuka bumi, didorong

oleh tiga motif unsur dasar yaitu : orang-orang (sekumpulan orang), kerjasama

dan tujuan yang akan dicapai.

Suatu organisasi tanpa komunikasi ibarat sebuah mobil yang didalamnya

terdapat rangkaian alat-alat otomotif, yang terpaksa tidak berfungsi karena tidak

adanya aliran fungsi antara satu bagian dengan bagian yang lain. Connection

komunikasi merupakan sistem aliran yang menghubungkan dan membangkitkan

kinerja antar bagian dalam organisasi sehingga menghasilkan sinergi. 2

Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan ummatnya

untuk menyebarkan dan mensyiarkan Islam kepada seluruh ummat manusia

sebagai rahmat bagi seluruh alam. Islam dapat menjamin terwujudnya

kebahagiaan dan kesejahteraan ummat manusia, bilamana ajaran islam yang

1 Rudi Panuju. Komunikasi Organisasi, Dari Konseptual Teoritis Ke Empirik (Jakarta:

Pustaka Pelajar, 2001) Cet ke-1 hal 1 2 Zulkarnain Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, (Jakarta :Universitas Terbuka,

1993).

 

Page 13: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

3

mencakup segenap aspek kehidupan itu dijadikan sebagai pedoman hidup dan

dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.3

Aktivitas dakwah islam bisa berjalan dengan baik apabila didukung oleh

sarana dan prasarana yang memadai, salah satunya adalah dengan adanya

bangunan sebuah masjid. Fungsi utama masjid adalah tempat sujud kepada Allah

SWT, tempat shalat, tempat pengajian dan tempat beribadah kepadanya. lima kali

sehari semalam ummat Islam dianjurkan mengunjungi masjid guna melaksanakan

shalat berjamaah. Masjid juga merupakan tempat yang paling banyak

dikumandangkan nama Allah melalui azan, qamat, tasbih, tahmid, tahlil, istigfar,

dan ucapan lain yang dianjurkan dibaca dimasjid sebagai bagian dari lafaz yang

berkaitan dengan pengagungan asma Allah.

Aktivitas yang diadakan dimasjid-masjid sekarang ini sedang mengalami

peningkatan, hal ini dibuktikan dengan berbagai kegiatan yang sifatnya ibadah

mahdoh maupun ghoiru mahdoh yang diselenggarakan oleh pengurus masjid.

Kegiatan tersebut diadakan semata-mata untuk mengajak manusia kejalan yang

diridhoi Allah SWT. Masjid sebagai sentral kegiatan ummat islam sudah

dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat pada masanya.

Peran dan fungsi masjid pada masa rasul dan para sahabatnya memberikan

contoh kepada kita bagaimana memakmurkan masjid sebagai tempat aktifitas

ummat, jangan lagi menganggap tabu untuk membicarakan masalah-masalah yang

berkaitan dengan keduniaan didalam masjid.

3 Abdur Rasyad Saleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta :PT. Bulan Bintang, 1993).

Cet ke-3 hal 1.

 

Page 14: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

4

Ketika masjid hendak kita maksimalkan peran dan fungsinya sebagai pusat

pembinaan ummat, maka ada sisi aktivitas yang harus diokembangkan. Apalagi

akyifitasnyapun tidak hanya berupa ibadah tertentu yang bersifat ritual. Oleh

karena itu, semestinya aktivitas masjid menyentuh dan melibatkan semua

kelompok jama’ah, mulai dari kanak-kanak, anak-anak, remaja, pemuda, orang

dewasa, sampai orang tua yang sudah lanjut usia sekalipun.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat At-taubah ayat 18 :

$ yϑΡÎ) ã�ßϑ÷ètƒ y‰Éf≈ |¡tΒ «! $# ô tΒ š∅tΒ#u «!$$ Î/ ÏΘ öθ u‹ø9$#uρ Ì� ÅzFψ$# tΠ$ s%r& uρ nο4θ n=¢Á9$# ’ tA# u uρ

nο4θ Ÿ2“9$# óΟs9uρ |·øƒs† �ωÎ) ©!$# ( #†|¤yèsù y7 Í× ¯≈ s9'ρé& βr& (#θ çΡθ ä3tƒ zÏΒ š ωtF ôγ ßϑø9$# ∩⊇∇∪

“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan Termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.(At-Taubah :18)4.

Salah satu masjid yang telah berjalan dalam melaksanakan aktivitas

dakwah adalah masjid Al-Madinah yang terletak diwilayah Ciledug Tangerang

tepatnya tidak jauh dari Swalayan (Carefour Ciledug) telah memposisikan

fungsinya sebagai sarana dakwah islam. Ini dapat dilihat dari berbagai bentuk

aktivitas yang diselenggarakan masjid Al-madinah yang berhubungan dengan

pengembangan dakwah islam. Masjid ini berdiri seiring dengan kebutuhan

jama’ah untuk beraktifiras, terutama bagi para karyawan dan penduduk setempat,

karena letak geografis yang jauh dari masjid lain, dan semakin banyaknya

jama’ah, apalagi sering diadakannya tabligh-tabligh akbar atau acara-acara rutin

4 Departement Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahannya, juz 1-30, (Semarang : Karya

Toha Putra Semarang, 1998), hal .280.

 

Page 15: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

5

yang tidak setiap masjid mengadakannya. Misalnya seperti Qiyamullail, majlis

dhuha, kajian ahad subuh dan sebagainya. Salah satu dari program pengurus

tersebut ada kegiatan yang penulis juga beranggapan bahwa kegiatan itu sangat

penting bagi masyarakat muslim dalam memperbaiki bacaan al-Qur’an, salah

satunya seperti kegiatan tahsin al-Qur’an yang didalamnya terdapat hukum yang

mewajibkan untuk mempelajarinya sebagai dasar untuk belajar al-Qur’an.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Komunikasi Organisasi Dalam Pengembangan

Kegiatan Tahsin Qur’an Dimasjid Al-madinah Ciledug Tangerang”.

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Penelitian ini berfokus kepada komunikator. Komunikator pada penelitian

adalah pimpinan/ struktur masjid. Penelitian ini tidak meneliti pesan, tidak

menyebarkan (survei) kepada jama’ah, tidak juga meneliti pengaruh pengajian

terhadap jama’ah, akan tetapi penelitian ini mendalami metode humas yang

diterapkan oleh pimpinan dan humas masjid.

2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang diteliti yakni:

a. Bagaimana Pendekatan komunikasi antar pribadi terhadap individu Dalam

kegiatan Tahsin Qur’an?

b. Bagaimana Pendekatan komunikasi kelompok terhadap jama’ah Dalam

kegiatan Tahsin Qur’an?

c. Bagaimana komunikasi organisasi Dalam Kegiatan Tahsin Qur’an?

 

Page 16: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

6

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. untuk mengetahui komunikasi informal melalui pendekatan komunikasi

antar pribadi dalam suatu organisasi untuk pengembangan dakwah yang dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan akan diperlukan dimasa depan

sebagai penerus bangsa dan agama.

b. untuk mengetahui komunikasi informal melalui komunikasi antar

kelompok yang dibuat pengelola masjid kepada suatu organisasi dalam

pengembangan dakwah sehingga jamaah dapat tertarik dalam organisasi tersebut.

c. untuk mengetahui komunikasi formal dalam mendekati sistem/struktur

organisasi

2. Manfaat Penelitian

a. segi teoritis

Penelitian ini memperdalam kajian komunikasi organisasi berikut

komunikasi antarpribadi dan kelompok.

b. segi praktis

Sebagai informasi tambahan mengenai pentingnya cara menangani

individu bagi pimpinan untuk mengembangkan dakwah khususnya dimasjid Al-

madinah dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan dapat berguna dimasa depan.

Selain itu juga untuk mendekatkan kelompok bagi praktisi dan cara

mengembangkan organisasi bagi manager.

 

Page 17: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

7

D. Kerangka Konsep

Perilaku Organisasi

Pendekatan KAP Pendekatan Komunikasi Organisasi

Pendekatan Komunikasi Kelompok

Pimpinan bersama guru mengatur individu agar mereka produktif dan rajin

mengikuti program kegiatan Tahsin Qur’an. Pimpinan juga mampu mendekati

individu melalui pendekatan Komunikasi Antar Pribadi bagi yang rajin dan tidak

rajin.

Pimpinan juga menghadapi individu dan kelompok yang tidak puas

didekati melalui pendekatan kelompok.

Pimpinan menjalankan organisasi-rganisasi atau formal untuk menghadapi

individu atau kelompok. Secara bertahap mereka didekati secara personal

approach atau Komunikasi Antarpribadi, kelompok. Pimpinan dan ustad tidak

langsung menulis peringatan 1, 2, dan 3 bagi individu yang bolos, keluar, dan

tidak puas, tetapi mereka menerapkan pendekatan Komunikasi Antarpribadi dan

kelompok.

Stephen Robinsons menjabarkan konsep prilaku organisasi

(Organizational Behavior) dalam menghadapi individu, kelompok dan komunikasi

formalnya. 5

5 Stephen P. Robbin. Perilaku Organisasi, Jakarta 2001, Jilid 1.

Individual Yang

Mangkir

Individual Yang

Produktif

Individual Yang Keluar

Individual Yang Puas

 

Page 18: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

8

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Metodologi penelitian merupakan strategi umum yang dipakai dalam

pengumpulan dan menganalisis data yang diperlukan guna menjawab pertanyaan

yang diselidiki. Pada penulisan skripsi ini digunakan pendekatan penelitian

kualitatif yaitu dengan melakukan penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis dari orang atau prilaku yang diamati.6

2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian yang peneliti gunakan adalah Masjid Al-madinah di

jalan Raden Saleh Ciledug Tangerang sebagai tempat kegiatan yang dilakukan

oleh para jama'ah masjid Al-madinah.

3. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah pimpinan, pegawai sebagai individu, dan

kelompok dalam orang-orang yang sedang diteliti dalam hal ini yang

dimaksudkan objek dalam penelitian ini adalah informan yakni pimpinan/struktur

sekretariat Masjid.

b. Objek Penelitian

Adapun objek penelitian adalah apa yang akan diteliti. Dalam ini meliputi,

bagaimana bentuk dan pelaksanaan komunikasi organisasi seperti apa materi dan

metode yang digunakan serta bagaimana pengembangan sikap para jama’ah

tersebut setelah mengikuti kegiatan tahsin qur’an.

6 Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,

2006). Cet ke-22, hal-3.

 

Page 19: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

9

4. Tahnik Pengumpulan Data

Dalam tehnik pengumpulan data ini, peneliti menggunakan beberapa

tehnik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi

Yaitu sebuah metode berupa pengamatan meliputi kegiatan manusia dan

pencatatan dengan sistematik atau perhatian terhadap suatu objek dengan

menggunakan seluruh alat indera dan alat bantu lainnya. Dalam hal ini peneliti

mengadakan penelitian secara langsung seperti mengamati dengan seksama apa-

apa saja yang dilakukan dan mengikuti kegiatan-kegiatan. Pelatihan secara

langsung yang diadakan oleh ketua penyelenggara kegiatan pengembangan

dakwah di masjid Al-madinah, sehingga akan mendapatkan data-data yang akurat

serta dapat dijadikan bahan materi penelitian.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak dengan

komunikasi tatap muka (face to face) antara peneliti dan sumber penelitian atau

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai

(interviewe) yang memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu.7 Dalam

hal ini peneliti mengadakan wawancara secara mendalam guna mendapatkan

informasi secara objektif. Wawancara tersebut dilakukan dengan informan

diantaranya wawancara langsung dengan ketua pimpinan/struktur kegiatan

pengembangan kegiatan Tahsin Qur’an dimasjid Al-madinah, diantaranya ketua

Sekretariat Masjid Al-Madinah, ketua pengembangan kegiatan tahsin dan jama’ah

7 Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung : PT Remaja Rosdakarya

2006). Cet ke-22 hal. 186.

 

Page 20: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

10

c. Dokumentasi

Dokumentasi ialah mengumpulkan data-data atau arsip-arsip tertulis

mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, buku, internet, dan lain sebagainya

yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti dan kemudian akan

dianalisis atau diteliti lebih lanjut. Studi dokumentasi ini lebih mengedepankan

aspek bagaimana etika dalam mendapatkan hasil penelitian yang mudah tapi

mempunyai nilai yang tinggi dan hasil yang maksimal.

d. Tehnik Olah Data

Semua data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis berdasarkan

metode analisis yang sesuai dengan metode penelitian yang digunakan, karena

peneliti menggunakan metode kualitatif, maka sebuah analisis yang berdasarkan

pernyataan keadaan dan ukuran kualitas (bersifat non statistik) yaitu cara

melaporkan data dengan menguraikan, menerangkan, memberi gambaran dan

mengklasifikasikan serta menjelaskan semua data yang terkumpul secara apa

adanya.

Peneliti akan melakukan analisis data secara bersamaan dan sesudah

pengumpulan data yang dihasilkan dari hasil wawancara dan observasi yang

berasal dari informan yang telah disebutkan diatas. Baik yang berkenaan dengan

bentuk dan pelaksanaan komunikasi organisasi dalam kegiatan pengembangan

aktivitas dakwah dimasjid Al-madinah terhadap jama’ah.

 

Page 21: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

11

F. Tinjauan Pustaka

Sebelum melakukan penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis telah

terlebih dahulu melakukan tinjauan pustaka. Sebelumnya telah ada beberapa

skripsi yang berjudul :

1. "Komunikasi Organisasi di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kabupaten Bogor" yang dibuat oleh Hayustiro dengan Nim : 104051001825 pada

tahun 2008.

2. "Pola Komunikasi Organisasi Nurmahmudi Sebagai Walikota Depok

dalam Implementasi Kebijakan Publik" yang dibuat oleh Januar Azhari dengan

Nim : 103051028530 pada tahun 2008.

3. "Komunikasi Organisasi Dalam Pengembangan Kepemimpinan Di

SMU Muhammadiyah 4 Jakarta" yang dibuat oleh Eska Ariyati dengan Nim :

104051001861 pada tahun 2009.

Persamaan skripsi ini dengan skripsi yang dibuat oleh Hayustiro, Januar

Azhari dan Eska Ariyati adalah sama-sama lebih mengkhususkan kepada

komunikasi organisasi. Sedangkan perbedaan skripsi ini dengan skripsi ke 3-nya

itu adalah dalam skripsi ini lebih mengkhususkan pembahasan kepada komunikasi

organisasi dalam kegiatan Tahsin Qur’an yang dilakukan oleh para jama'ah masjid

Al-madinah. Skripsi ini juga hanya membatasi pada bentuk pelaksanaan dan

metode yang dilaksanaan oleh pimpinan/struktur dalam pengembangan aktivitas

kegiatan Tahsin Qur’an dimasjid al-madinah. Dalam skripsi yang dibuat oleh

Hayustiro adalah Komunikasi Organisasi di Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah Kabupaten Bogor. Pembahasan lebih kepada penerapan komunikasi

 

Page 22: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

12

organisasi di badan perencanaan pembangunan daerah kabupaten Bogor.8 Dalam

skripsi yang dibuat oleh Januar Azhari adalah Pola Komunikasi Organisasi

Nurmahmudi sebagai walikota Depok dalam implementasi kebijakan publik.

Pembahasan lebih kepada Pola komunikasi organisasi Nurmahmudi sebagai

seorang walikota depok dalam mengimplementasi kebijakan publik.9 Dan dalam

skripsi yang dibuat oleh Eska Ariyati berjudul Komunikasi Organisasi Dalam

Pengembangan Kepemimpinan Di SMU Muhammadiyah 4 Jakarta membahas

tentang komunikasi organisasi yang dilakukan dalam ikatan pelajar

Muhammadiyah Ranting Kramat Jati sebagai organisasi otonom yang ada di SMU

Muhammadiyah 4 periode 2008-2009, dalam kegiatan komunikasi organisasi

tersebut yaitu cara-cara berdakwah serta studi islam, pengembangan ilmu

pengetahuan umum, seni dan budaya serta kaderisasi yang rutin dilakukan oleh

para calon anggota baru. 10

Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk mengambil judul skripsi

"Komunikasi Organisasi Dalam Pengembangan kegiatan Tahsin Qur’an dimasjid

Al-madinah Ciledug Tangerang".

Dengan demikian maka skripsi ini berbeda dengan skripsi sebelumnya dan

layak untuk diajukan sebagai penelitian ilmiah.

8 Hayustiro, (Komunikasi Organisasi Di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kabupaten Bogor), Karya Ilmiah Th 2008. 9 Januar Azhari, (Pola Komunikasi Organisasi Nurmahmudi Sebagai Walikota Depok

Dalam Implementasi Kebijakan Publik), Karya Ilmiah Th 2008. 10 Eska Ariyati, (Komunikasi Organisasi Dalam Pengembangan Kepemimpinan Di SMU

Muhammadiyah 4 Jakarta), Karya Ilmiah Th 2009.

 

Page 23: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

13

G. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN: Berisi Tentang Latar Belakang Masalah,

Batasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,

Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II KAJIAN TEORITIS : Berisi Tentang Komunikasi Organisasi :

Pengertian Komunikasi dan Komunikasi Organisasi, Pendekatan

Komunikasi Antarpribadi, Pendekatan Komunikasi Kelompok

Dalam Menghadapi Masalah Kelompok, Pendekatan Komunikasi

Organisasi Dalam Mengatur Masalah Struktur/ Sistem Organisasi,

Tahsin Qur’an, Pengertian Tahsin Qur’an, Pengertian Masjid,

Perilaku Organisasi, Individu yang Produktif, Individu yang

Mangkir, Individu yang Puas, Individu yang keluar.

BAB III GAMBARAN UMUM ORGANISASI MASJID AL-

MADINAH CILEDUG TANGERANG : Berisi Tentang Sejarah

Berdirinya Masjid Al-madinah, Visi dan Misi Didirikannya

Organisasi Dimasjid Al-madinah, Tujuan Didirikannya Organisasi,

Metode Ketua Penyelenggara dalam Pengembangan Kegiatan

Aktifitas Dakwah Dimasjid Al-madinah, Struktur Organisasi

Masjid Al-madinah, perkembangan jama’ah.

BAB IV ANALISIS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM

PENGEMBANGAN DAKWAH : Berisi Tentang pendekatan

komunikasi antar pribadi terhadap individu, pendekatan

komunikasi kelompok terhadap jama’ah, pengaturan Komunikasi

Formal Terhadap Sistem atau Struktur Organisasi

BAB V PENUTUP : Berisi Tentang Kesimpulan, dan Saran-Saran

 

Page 24: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

14

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Komunikasi Organisasi

1. Pengertian Komunikasi dan Komunikasi Organisasi

a. Komunikasi

Secara etimologi menurut Onong Uchjana "istilah komunikasi berasal dari

perkataan inggris communication yang bersumber dari bahasa latin

communication yang berarti 'pemberitahuan' atau pertukaran pikiran, makna

hakiki dari communication ialah communis yang berarti 'sama' atau kesamaan arti

sama halnya dengan pengertian tersebut". 11

Astrid Susanto berpendapat bahwa perkataan komunikasi berasal dari kata

communicare yang didalam bahasa latin memiliki arti 'partisipasi' atau

'memberitahukan'. Kata communis berarti milik bersama atau berlaku dimana-

mana."12

Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin Communis yang

artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang

atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa latin Communico

yang artinya membagi (Cherry dalam Stuart, 1982). 13

11 Onong Uchjana Effendy, Spektrum Komunikasi, (Bandung: Bandar Maju,1992), h.4. 12 Phil Astrid Susanto, Komunikasi Dalam Teori Dan Praktek, (Bandung: BinaCipta,

1998), cet ke-3, h.1. 13 H. Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi, PT Raja Grafindo Persada, Tahun

1998. hal 18

 

Page 25: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

15

Sebuah definisi yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi yang

mengkhususkan diri pada studi komunikasi antar manusia (Human

Communication) bahwa:

"Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan membangun hubungan antar sesama manusia melalui pertukaran informasi untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu." 14

Sedangkan menurut Everett M. Rogers seorang pakar sosiologi pedesaan

Amerika yang telah banyak memberi perhatian pada studi riset komunikasi,

khususnya dalam hal penyebaran inovasi membuat definisi bahwa:

"Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber

kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku

mereka." 15

Definisi ini kemudian dikembangkan oleh Roger bersama D. Lawreace

kincaid (1981) sehingga melahirkan suatu definisi baru yang menyatakan bahwa:

"Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk

atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya. Yang pada

gilirannya akan tiba pada saling pengetian yang mendalam."16

Awal tahun 1960-an David K. Beulo membuat formula komunikasi yang

lebih sederhana, formula itu dikenal dengan nama "SMCR" yakni: Source

(Pengirim), message (pesan), Channel (Saluran-Media), dan Receiver

(Penerima). Suatu pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu

yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan

14 H. Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi, PT Raja Grafindo Persada, Tahun

1998. Hal 18-19. 15 Ibid..., hal 19. 16 Ibid,....hal 19.

 

Page 26: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

16

cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu

pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa inggris

pesan biasanya diterjemahkan dengan kata message, content atau information.17

b. Komunikasi Organisasi

Organisasi didefinisikan sebagai "suatu kumpulan atau (sistem) individu

yang bersama-sama, melalui suatu hirarki pangkat dan pembagian kerja, berusaha

mencapai tujuan tertentu."18 Seorang objektivis, menganggap organisasi adalah

sebuah wadah yang menampung orang-orang dan objek-objek, orang-orang dalam

organisasi yang berusaha mencapai tujuan bersama. 19

Organisasi menurut Everett Rogers adalah suatu sistem individu yang

stabil yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama lewat suatu struktur

hirarki dan pembagian kerja.20

Sedangkan P. Siagian menyatakan organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara 2 orang atau lebih yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, dan terikat secara formal dalam satu ikatan hirarki dimana selalu terdapat hubungan antara seorang atau sekelompok orang yang disebut pimpinan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan. 21 Sedangkan menurut ahli Redding dan Sanborn seperti dikutip Arni

Muhammad mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan

penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. 22

17 Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi, PT Raja Grafindo Persada, Tahun 1998

hal 22-23. 18 R.Wayne Pace Dan Done F. Faules, Komunikasi Organisasi. Strategi Meningkatkan

Kinerja Perusahaan. (Bandung: Rosda Karya, 2006) h.17. 19 Ibid,..hal 5 20 Miftah Toha, Perilaku Organisasi (Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada 2002) cet ke-13,

h.162 21 Sondang P. Siagian. Peranan dan Manajement (Jakarta, Gunung Agung, 1976). Cet

ke-1 h.20 22 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi. (Jakarta Bumi Aksara, 2007), cet ke-8 h. 65.

 

Page 27: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

17

Menurut Zelko dan Rance yang dikutip dari Arni Muhammad mengatakan

bahwa komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang saling tergantung yang

mencakup komunikasi internal dan komunikasi eksternal.23

Istilah "organisasi" mengisyaratkan bahwa sesuatu yang nyata merangkum

orang-orang, hubungan-hubungan, dan tujuan-tujuan. Sebagian orang menyebut

pendekatan ini sebagai pandangan yang menganggap organisasi sebagai wadah

(container view of organisations). Organisasi eksis seperti sebuah keranjang, dan

semua unsur yang membentuk organisasi tersebut ditempatkan dalam wadah itu.

24

Suatu pendekatan subjektif memandang organisasi sebagai kegiatan yang dilakukan orang-orang. Organisasi terdiri dari tindakan-tindakan, interaksi, dan transaksi yang melibatkan orang-orang. Organisasi diciptakan dan dipupuk melalui kontak-kontak yang terus menerus berubah yang dilakukan orang-orang antara yang satu dengan lainnya dan tidak eksis secara terpisah dari orang-orang yang perilakunya membentuk organisasi tersebut. 25

Berdasarkan pandangan objektif, organisasi berarti struktur. Berdasarkan

pandangan subjektif, organisasi berarti proses. Penekanan pada perilaku atau

struktur bergantung pada pandangan mana yang anda anut. 26

"Organisasi" (organization) secara khas dianggap sebagai kata benda, sementara "pengorganisasian" (organizing) dianggap sebagai kata kerja (Weick, 1979). Kaum subjektivis menganggap organisasi sebagai mengorganisasikan perilaku. Kaum objektivis menganggap organisasi sebagai struktur, sesuatu yang stabil. Penggunaan kata "pengorganisasian" untuk merujuk kepada suatu organisasi mungkin tampak aneh terlepas dari pandangan mana yang anda anut. 27

23 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi. (Jakarta Bumi Aksara, 2007), cet ke-8 h.

66. 24 Robbin, Stephen P. Perilaku Organisasi. Jakarta 2001, Jilid 1 hal 7 25 Ibid,…hal 8 26 Ibid,....hal 8 27 R.Wayne Pace Dan Done F. Faules, Komunikasi Organisasi. Strategi Meningkatkan

Kinerja Perusahaan. (Bandung: Rosda Karya, 2006) h. 18

 

Page 28: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

18

Organisasi adalah sekelompok orang yang bersatu dalam satu pimpinan

dengan menentukan tujuan atau hasil yang ingin dicapai. Pencapaian atau hasil

yang telah ditetapkan tentu dengan menggunakan fungsi-fungsi manajemen

seperti perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), pemilihan orang

sesuai dengan informasi atau keahliannya (Staffing), pengarahan (Direc-ting),

pengawasan (Controlling), dan komunikasi (Communication). 28

Pimpinan lembaga dakwah dapat merancang struktur yang dibutuhkan

oleh organisasi agar berjalan lincah dan ramping, teknologi, proses kerja,

kebijakan sampai kebawah, memperhatikan SDM melalui proses seleksi anggota

yang jelas, program pelatihan, metode penelitian kinerja dan budaya organisasi

yang kuat dapat mewujudkan stress kerja yang rendah. 29

Keberhasilan pemimpin faktor yang terpenting, kemampuan menerapkan

komunikasi Antarpribadi, Komunikasi Antarbudaya di publik internal dan

pemimpin melayani publik eksternal.30 Politik dalam organisasi "suatu organisasi

mungkin bebas dari politik jika semua anggota organisasi tersebut mempunyai

tujuan dan kepentingan yang sama, jika sumber daya organisasionalnya tidak

langka, dan jika keluaran kinerja sama sekali jelas dan objektif. 31

R. Wayne Pace dan Done F. Faules membedakan definisi tradisional

(fungsional dan objektif) menganggap komunikasi organisasi cenderung

menekankan kegiatan penanganan pesan yang terkandung dalam suatu batas

28 Zaini Dahlan, Manajemen Masjid dalam Pengembangan Masyarakat, Optimaluisasi

Peran dan Fungsi Masjid. Cet ke-1, mei 2001, hal 23. 29 Armawati Arbi, Dakwah dan Komunikasi. UIN Jakarta Press 2003. Cet ke-1 30 Stephen P. Robbins, Perilaku Organisasi, Konsep, Kontopersi, Aplikasi, (Jakarta

Prenhalindo, 1996), Hal 100-104. 31 Ibid…, Hal 100-104.

 

Page 29: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

19

organisasional. Fokusnya adalah menerima, menafsirkan dan bertindak

berdasarkan informasi dalam suatu konteks. Tekanannya adalah pada komunikasi

sebagai suatu alat yang memungkinkan orang beradaptasi pada lingkungan

mereka.

Komunikasi organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara dan mengubah organisasi. Menurut Pace dan Faules pandangan 'objektif' atas organisasi menekankan struktur, sementara organisasi berdasarkan pandangan 'subjektif' menekankan 'proses', komunikasi lebih dari sekadar alat, ia adalah cara berfikir. 32

Dalam organisasi diperlukan manajemen terbuka. Peranan pemimpin

memasyarakatkan budaya organisasi yang terpenting komitmen top pemimpin,

dan konsisten akan berhasil bila dari awal sampai akhir pemimpin selalu konsisten

melaksanakan nilai, keyakinan dan aturan yang telah disepakati. Tiap organisasi

memiliki budaya sendiri, yang paling efektif keteladanan pemimpin dan hal itu

dapat ditularkannya keseluruh karyawannya. Seluruh anggota telah mengetahui

komitmen yang jelas dengan semangat kekeluargaan dan nilai apa yang harus

dipatuhi atau yang ditolak. Para anggota tidak memperhitungkan kepentingan

pribadi dan kelompok (klik) secara menyolok. Semua mengacu kepada tujuan

orang-orang.

2. Pendekatan Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi Antar Pribadi adalah komunikasi antara orang-orang secara

tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain

secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal. 33

32 Armawati Arbi, Dakwah dan Komunikasi. UIN Jakarta Press 2003. Cet ke-1 hal. 220. 33 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi,……..hal 81.

 

Page 30: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

20

Alo lilliweri menambahkan karakteristik Komunikasi Antarpribadi,

dimana dan kapan saja, proses yang sinambung, tujuan tertentu, hubungan yang

timbal balik, menciptakan dan mempertukarkan makna, sesuatu yang dipelajari,

dapat meramal sesuatu, sering dimulai dengan melakukan kesalahan.

Komunikasi memegang peranan sangat penting dalam kehidupan sehari-

hari baik di ruang lingkup keluarga, organisasi formal, nonformal dan masyarakat.

Manfaat ilmu komunikasi bagi individu diantaranya untuk pembentukan dan

pengembangan pribadi dan kontak sosial. Meningkatnya kemampuan seseorang

dalam memahami kejadian sekelilingnya dan lebih mampu membaca situasi

beserta lebih mudah mengatasi situasi. 34

Gerald R. Miller dan Mark Steinbeg membedakan hubungan komunikasi

Antar Pribadi dan komunikasi Non antar pribadi:

1. Norma yang mengatur hubungan untuk mengatur, membatasi dan

memprediksi prilaku satu sama lainnya berdasarkan :

a. Norma masyarakat (data cultural) mengatur masyarakat pada budaya

tertentu.

b. Norma kelompok (data sosiologis) mengatur kelompok tertentu. a

dan b merupakan bukan Komunikasi Antarpribadi (NonKAP).

c. Norma dua individu (dari data psikologis) mengatur dua individu

dalam pendekatan Komunikasi Antarpribadi.

2. Kriteria menentukan hubungan ialah faktor-faktor yang menentukan

posisi para komunikator.

34 Armawati Arbi, Dakwah Dan Komunikasi. Cet ke-1 UIN Jakarta Press. 2003 hal 130.

 

Page 31: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

21

a dan b memiliki hirarki hubungan atau struktural hubungan.

Hubungan komunikasi Antarpribadi ( c ) pertimbangan pribadi

diperlukan.

3. Tingkat kebebasan pribadi didorong dan dikembangkan ( c )

sedangkan komunikasi Antar Budaya ( a ) dan kelompok ( b ) dibatasi

oleh norma yang mengatur dan Kriteria hubungan.35

Pimpinan lembaga dakwah seperti masjid, pesantren, majlis ta'lim harus

menyadari bahwa setiap anggota atau individu memiliki persepsi, nilai, sikap

motivasi, pengalaman pembelajaran berbeda mempengaruhi prilaku mereka di

organisasi. Latar belakang berbeda dalam usia, jenis kelamin, status perkawinan,

mengetahui dan memahami perbedaan ini memperlakukan mereka dengan

pendekatan personal sehingga pimpinan dalam membuat dan mengambil dalam

pembagian tugas, kepanitiaan pelatihan dan work shop sesuai dengan data-data

individu tersebut sesuai dengan bakat dan kondisi mereka. Potensi individu dapat

dimanfaatkan seoptimal mungkin dalam organisasi dana individu tersebut senang

melaksanakannya.

3. Pendekatan Komunikasi Kelompok dalam Menghadapi Masalah

Kelompok

Komunikasi kelompok adalah suatu bidang study, penelitian dan terapan

yang tidak menitikberatkan perhatiannya pada proses kelompok secara umum,

35 Armawati Arbi, Dakwah Dan Komunikasi. Cet ke-1 UIN Jakarta Press. 2003 hal 130-

131.

 

Page 32: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

22

tetapi pada tingkah laku individu dalam diskusi kelompok tatap muka yang

kecil.36

Manurut pendapat lain Komunikasi kelompok adalah penyampaian pesan

oleh seorang komunikator kepada sejumlah komunikan untuk mengubah sikap,

pandangan, atau prilakunya. 37

Sesuatu dikatakan komunikasi kelompok karena, pertama, proses

komunikasi yang memang pesan-pesannya disampaikan oleh seorang pembicara

kepada khalayak dalam jumlah yang lebih besar pada tahap tatap muka. Kedua,

komunikasi berlangsung continue dan bisa dibedakan antar sumber dan penerima

yang menyebabkan komunikasi sangat terbatas sehingga umpan baliknya tidak

leluasa karena waktu terbatas dan khalayak relatif besar. ketiga, pesan yang

disampaikan terencana dan bukan spontanitas untuk segmen khalayak tertentu. 38

Kelompok yang lebih kecil memiliki kualitas, termasuk tipe tipe interaksi

diantara anggota- anggotanya yang mau tidak mau akan hilang apabila kelompok

itu berkembang semakin besar.

Kelompok- kelompok adalah suatu study tentang segala sesuatu yang

terjadi pada saat individu- individu berinteraksi dalam kelompok kecil. Dan

bukan diskripsi mengenai bagaimana seharusnya komunikasi terjadi, serta bukan

juga sejumlah nasehat tentang cara- cara bagaimana yang harus ditempuh39

36 Golberd. Alvin A. Komunikasi kelompok: proses proses diskusi dan penerapannnya.

Penerbit universitas Indonesia 37 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, Hal 62. 38 Nurdin, Sistem Komunikasi Indonesia (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005). Cet

ke-2 hal. 33 39 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi. (Jakarta Bumi Aksara, 2007), cet ke-8 th

1985 hal 8

 

Page 33: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

23

Hubungan Komunikasi kelompok dengan komunikasi organisasi,

komunikasi kelompok bersifat tatap muka. Komunikasi organsasional tidak perlu

langsung, dan sering kali memang tidak. Komunikasi kelompok agak kurang

dipengaruhi emosi dan lebih cenderung melibatkan pengaruh pribadi sebagai

kebalikan dari pemuasan sasaran-sasaran organisasi yang rasional. 40

4. Pendekatan Komunikasi Organisasi Dalam Mengatur Masalah

Struktur atau Sistem Organisasi

Pendekatan komunikasi organisasi untuk melihat komunikasi yang terjadi

dalam suatu organisasi dapat digunakan tiga pendekatan, yaitu :

a. Pendekatan Makro

Dalam pendekatan makro organisasi dipandang sebagai suatu struktur

global yang berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam berinteraksi, organisasi

melakukan aktivitas tertentu seperti :

1. Memproses informasi dan lingkungan

Maksudnya adalah menyesuaiakan apa yang terjadi pada lingkungan

dengan jalan mentransfer informasi yanf relevan dengan keadaan dalam

organisasi, kemudian merumuskan suatu respons yang tepat terhadap input

informasi tersebut.

2. Mengadakan identifikasi

Suatu organisasi menggunakan informasi yang telah di proses dari

lingkungan untuk mencapai beberapa macam negoisasi, persetujuan dengan relasi

40 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi. (Jakarta Bumi Aksara, 2007), cet ke-8 h. 10

 

Page 34: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

24

relasi yang potensional dari langgananya. Proses penyesuaian diri ini dinamakan

dengan identifikasi.

3. Melakukan intergrasi dengan organisasi lain

Tidak ada organisasi bergerak dalam keadaan terisolasi. Setiap organisasi

dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas organisasi lainnya dalam lingkungan.

4. Menentukan tujuan organisasi

Dari semua kegiatan organisasi secara makro yang memerlukan

komunikasi sangat penting adalah menentukan tujuan organisasi.

b. Pendekatan Mikro

Pendekatan ini terutama menfokuskan kepada komunikasi dalam unit dan

sub-unit pada suatu organisasi. Komunikasi yang diperlukan pada tingkat ini

adalah komunikasi antara anggota kelompok seperti :

a. Komunikasi untuk pemberian orientasi dan latihan

b.Komunikasi untuk melibatkan anggota kelompok dalam tugas kelompok

c. Komunikasi untuk menjaga iklim organisasi.

c. Pendekatan Individual

Berpusat pada tingkah laku komunikasi individual dalam organisasi.

Semua tugas-tugas yang telah diuraikan pada dua pendekatan sebelumnya

diselesaikan oleh komunikasi individual satu sama lainnya. Ada beberapa bentuk

komunikasi individual :

a. Berbicara pada kelompok kerja

b. Menghadiri dan berinteraksi da;lam rapat-rapat

c. Menulis dan mengonsep surat

 

Page 35: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

25

d. berdebat untuk suatu usulan 41

B. Tahsin Qur’an

1. Pengertian Tahsin

Tahsin (�����) secara bahasa berasal dari kata ��-��� ا �����- yang

berarti membaguskan atau memperbaiki. Menurut istilah tahsin artinya

memperbaiki bacaan Al-Qur’an. Secara terminology tahsin dapat didefinisikan

sebagai sebuah metode mempelajari kaidah tajwid sehingga kualitasnya semakin

mendekati yang dicontohkan Rasulullah Saw. Adapun tahsin secara etimologi

artinya membaguskan. engertian tahsin sama seperti pengertian tajwid merupakan

isim mashdar dari ���� -��د- ���د yang artinya membaguskan atau membuat

jadi bagus. Sedangkan pengertian tajwid menurut istilah (terminology) ialah “ إ

� إ����� ��� و ������� ����ف � ��� �اج آ#' “ yaitu mengeluarkan setiap

huruf dari tempat keluarnya masing-masing sesuai dengan hak dan mustahaqnya.

42

Haq huruf yaitu sifat asli yang senantiasa ada pada setiap huruf atau

seperti sifat Al-Jahr, Isti’la, dan lain sebagainya. Hak huruf meliputi sifat-sifat

huruf dan tempat-tempat keluar huruf. Mustahaq huruf yaitu sifat yang sewaktu-

waktu timbul oleh sebab-sebab tertentu, seperti izhar, ikhfa, iqlab, idhgam,

qalqalah, ghunnah, tafkhim, tarqiq, mad, waqaf, dan lain-lain.

41 Www. Wikipedia. Com. Konsep Kunci Komunikasi Organisasi. Diposkan Oleh Andy

Noor , Jum’at 17 Oktober 2008 pukul 07.36 42 Mudawi Ma’arif, Tahsin Al-Qur’an (Cara Mudah Belajar Tahsin Al-Qur’an secara

tartil) Penerbit Al-Qashwa Tech. June 23, 2011

 

Page 36: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

26

Hukum mempelajari ilmu tajwid sebagai disiplin ilmu adalah fardhu

kifayah, sedangkan hukum membaca Al-Qur’an dengan memakai aturan-aturan

tajwid adalah fardhu ‘Ain. Firman Allah SWT:

�()� ور# ا+�� ا ن

“Dan bacalah Al-Qur’an dengan tartil”

Syekh Ibnul Jazari (Ulama pakar ilmu tajwid dan qiro’at) dalam syairnya

mengatakan :

� +0 ���د ا+��6ن ا05# و ا+3'2 �1+����� 0�� +�زم و ه=2ا �>� ا+(>� و ;)�# +93� 1� ا+:+� ا89ل

“Membaca Al-Qur’an dengan tajwid hukumnya wajib, Siapa saja yang

membaca Al-Qur’an tanpa memakai tajwid hukumnya dosa, karena sesungguhnya Allah menurunkan Al-Qur’an berikut tajwidnya. Demikianlah yang sampai pada kita darinya.”43

b. Tujuan Tahsin

Tujuan utama mempelajari Tahsin adalah menjaga lidah dari kesalahan

ketika membaca Al-Qur’an. Dan kesalahan membaca Al-Qur’an ada dua macam :

Al-Lahnul Jaliy/ ا +)� ا+�)? .1

Yaitu kesalahan yang terlihat dengan jelas baik dikalangan awam maupun

para ahli tajwid. Seperti perubahan huruf dengan huruf lain, perubahan harakat

dengan harakat lain, memanjangkan huruf yang pendek atau sebaliknya, dan

mentasydidkan huruf yang tidak seharusnya atau sebaliknya.

43 Mudawi Ma’arif, Tahsin Al-Qur’an (Cara Mudah Belajar Tahsin Al-Qur’an secara

tartil) Penerbit Al-Qashwa Tech. June 23, 2011

 

Page 37: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

27

Al-Lahnul Khofiy/ ا+)� ا+�@? .2

Kesalahan ringan yang tidak diketahui secara umum, kecuali oleh orang

yang memiliki pengetahuan mengenai kesempurnaan membaca Al-Qur’an.

Diantaranya hukum-hukum pembacaan seperti mad wajib muttashil atau lazim

dengan dua atau tiga harakat, tidak menerapkan kaidah ghunnah pada huruf-huruf

yang seharusnya dibaca dengan ghunnah, seperti :

.(أ89ل – �>@��ن – و�� أ89ل � GH)F – إذا C�ء)

c. Materi Tahsin

1. Isti’adzah dan Basmalah

a. Cara isti’adzah, basmalah, dengan awal surat :

- Dipisah semua

- Disambung semua

- Menyambung istiadzah dan basmalah

- Menyambung basmalah dengan awal surah

b. Tingkatan membaca Al-Qur’an (dari segi kecepatan)

- ا������ = sangat lambat ��� ا���- = lambat

-ا��� و � cepat = - ا��� ر = sedang

2. Cara menyambung diantara 2 surat :

- Dipisah semua

- Disambung semua

- Menyambung basmalah dengan awal surat

- Hindari menyambung akhir surat dengan basmalah tanpa menyambung

dengan surat berikutnya, sehingga ada kesan basmalah merupakan

akhir surat. 44

44 Mudawi Ma’arif, Tahsin Al-Qur’an (Cara Mudah Belajar Tahsin Al-Qur’an secara

tartil) Penerbit Al-Qashwa Tech. June 23, 2011

 

Page 38: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

28

2. Pengertian Masjid

Dilihat dari segi harfiah, masjid memanglah tempat sembahyang.

Perkataan masjid berasal dari bahasa arab, kata pokoknya sujudan, fi’il madinya

sajada (ia sudah sujud). Sujud adalah pengakuan ibadat, yaitu pernyataan

pengabdian lahir yang dalam sekali. Setelah iman dimiliki jiwa, maka lidah

mengucapkan ikrar keyakinan sebagai pernyataan dari milik rohaniyah itu.

Setelah lidah menyatakan kata keyakinan, jasmani menyatakan gerak keyakinan

dengan sujud (dalam sembahyang). Sujud memberikan makna apa yang

diucapkan oleh lidah bukanlah kata-kata kosong belaka. 45

Masjid berasal dari kata sajada yang artinya tempat sujud, secara teknis

sujud (sujudun) adalah meletakkan kening ke tanah. Secara maknawi, jika kepada

tuhan sujud mengandung arti menyembah, jika kepada selain tuhan, sujud

mengandung arti hormat kepada sesuatu yang dipandang besar atau agung.

Sedangkan sajadah dari kata sajjadatun mengandung arti tempat yang banyak

dipergunakan untuk sujud, kemudian mengerucut artinya menjadi selembar kain

atau karpet yang dibuat khusus untuk shalat orang per orang. Oleh karena itu,

karpet masjid yang sangat lebar, meski fungsinya sama tetapi tidak disebut

sajadah. 46

Adapun masjid (Masjidun) mempunyai dua arti, arti umum dan arti

khusus. Masjid dalam arti umum adalah semua tempat yang digunakan untuk

sujud dinamakan masjid. Oleh karena itu kata Nabi, Allah menjadikan bumi ini

45 Sidi Gazalba. Masjid Pusat Ibadat Dan Kebudayaan Islam. Pustaka Al-Husna. Cet ke-

VI 1994 46 Ibid,….

 

Page 39: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

29

sebagai masjid. Sedangkan masjid dalam pengertian khusus adalah tempat atau

bangunan yang dibangun khusus untuk menjalankan ibadah. Terutama shalat

berjama’ah. Pengertian ini juga mengerucut menjadi, masjid yang digunakan

untuk shalat jum’at disebut Masjid Jami’. Karena shalat jum’at diikuti oleh orang

banyak, maka masjid jami’ biasanya besar. Sedangkan masjid yang hanya

digunakan untuk shalat lima waktu, bisa di perkampungan, bisa juga di kantor

atau di tempat umum, dan biasanya tidak terlalu besar atau bahkan kecil sesuai

dengan keperluan disebut musholla, artinya tempat shalat. Dibeberapa daerah,

mushollah terkadang diberi nama langgar atau surau. 47

Arti kata masjid itu sendiri, yaitu tempat sujud. Pada hari pertama Nabi

dalam hijrahnya sampai di jathrib, beliau membangunkan masjid di Quba. Setelah

masjid itu selesai, sembahyanglah beliau bersama-sama dengan golongan

Muhajirin dan Anshor. Jadi tindakan Nabi yang pertama setelah selesai masjid

pertama beliau bikin, ialah sembahyang di dalamnya. “Wasjud waqtarib!”

Sujudlah kepada Tuhan dan beribadahlah!

∩⊇∪ ç >Î�tIø%$#uρô‰ß∨ó™$#uρ � µ ÷èÏÜ è?Ÿω ξx.

“Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)48 Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Abi Sa'id Al-Khudri

berbunyi bahwa tiap potong tanah itu adalah masjid. Dalam hadits yang lain nabi

47 Sidi Gazalba. Masjid Pusat Ibadat Dan Kebudayaan Islam. Pustaka Al-Husna. Cet ke-

VI 1994 48 Departement Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahannya, juz 30, (Semarang : Karya

Toha Putra Semarang, 1998), Al-Alaq 19.

 

Page 40: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

30

Muhammad SAW menerangkan "Telah dijadikan tanah itu masjid bagiku, tempat

sujud". 49

Fungsi masjid diharapkan ke depan seperti swalayan memenuhi berbagai

kebutuhan dasar umat manusia : tempat beribadat, beri'tikaf, membersihkan diri,

menggembleng bathin, bermusyawarah, berkonsultasi, membina keutuhan

jama'ah, mewujudkan kesejahteraan bersama, meningkatkan kecerdasan, tempat

kader, mengumpulkan, menyimpan dan membagikan dana, melaksanakan

pengaturan dan supervise sosial. 50

Seluruh jagat adalah masjid bagi muslim, jadi seluruh bumi adalah tempat

sujud kepada tuhan. Ini berarti bahwa seluruh bumi adalah tempat untuk

memperhamba diri kepada tuhan, tempat meluhurkan tuhan. Sujud dalam

pengertian lahir bersifat gerak jasmani, sujud dalam pengertian bathin berarti

pengabdian. 51

Untuk perhubungan dengan Allah dengan saluran sembahyang, dia tidak

mengkhususkan tempat. Tempat untuk sembahyang tidak perlu ditasbihkan

seperti tempat sembahyang Nasrani, Yahudi, Hindu atau agama-agama lain.

Sekalipun masjid menurut anggapan muslim dewasa ini adalah tempat

sembahyang, nyatanya ia tidak memonopoli tugas untuk tempat itu. Tempat

sembahyang adalah fungsi kedua dari gedung masjid, karena jagat di luar masjid

49 Quraisy Sihab, Wawasan Al-qur'an. (Bandung, Mizan 1997). Hal 459. 50 Armawati Arbi, Dakwah Dan Komunikasi. Cet ke-1 UIN Jakarta Press. 2003 51 H. Nana Rukmana D.W, MA, Masjid dan Dakwah, Penerbit Al-mawardi Prima, Cet

ke-1, Juli2002, hal 41.

 

Page 41: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

31

adalah luas sekali yang berfungsi sebagai masjid dan tidak perlu didirikan terlebih

dahulu seperti bangunan masjid. . 52

Masjid adalah rumah Allah SWT yang digunakan oleh kita sebagai tempat

untuk beribadah kepadanya untuk mencapai ridho nya dan bertaqwa kepadanya.

Masjid merupakan tempat orang berkumpul dan melakukan shalat secara

berjamaah, dengan tujuan meningkatkan solidaritas dan silaturrahmi dikalangan

kaum muslimin.dimasjid pula tempat terbaik untuk melangsungkan shalat

jum’at.53

Dari sini kita bisa merumuskan definisi lain idarah masjid adalah suatu

proses atau usaha mencapai kemakmuran masjid yang ideal, dilakukan oleh

seorang pemimpin pengurus masjid bersama staf dan jama’ahnya melalui berbagai

aktivitas yang positif”. Dengan demikian ketua pengurus masjid harus melibatkan

seluruh kekuatan masjid untuk mewujudkan kemakmuran masjid. 54

C. Perilaku Organisasi

1. Individual yang Produktif

Suatu organisasi adalah produktif jika organisasi itu mencapai tujuan-

tujuannya, dan mencapainya dengan mengubah masukan menjadi keluaran dengan

biaya paling rendah. Seperti, produktivitas menyiratkan suatu kepedulian baik

akan efektivitas maupun efisiensi.

52 H. Nana Rukmana D.W, MA, Masjid dan Dakwah, Penerbit Al-mawardi Prima, Cet

ke-1, Juli 2002 hal 41. 53 …www.wikipedia.com 54 Sidi Gazalba. Masjid Pusat Ibadat Dan Kebudayaan Islam. Pustaka Al-Husna. Cet ke

VI 1994

 

Page 42: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

32

Sebuah rumah sakit misalnya, efektif bila berhasil memenuhi kebutuan

dari pasiennya. Rumah sakit itu efisien bila dapat melakukan hal ini dengan biaya

yang rendah. Jika sebuah rumah sakit berusaha keras untuk mencapai keluaran

yang lebih tinggi dari stafnya yang ada dengan mengurangi jumlah pasien rata-

rata per hari yang diopname atau dengan meningkatkan jumlah kontak staf pasien

per hari, bisa dikatakan rumah sakit itu memperoleh efisiensi produktif. Sebuah

firma bisnis efektif bila firma itu mencapai tujuan-tujuan penjualannya atau

pangsa pasarnya, tetapi produktivitasny juga bergantung pada pencapaian tujuan-

tujuan ini secara efisien. Ukuran efisiensi semacam itu dapat mencakup laba atas

investasi (return on investment), laba per dolar penjualan, dan keluaran perjam

kerja.

2. Individual yang Mangkir

Kemangkiran bisa dikatakan tidak masuk kerja tanpa laporan. Biaya

tahunan dari kemangkiran telah ditaksir sebesar $40 miliar untuk organisasi

Amerika Serikat dan $12 miliar untuk perusahaan-perusahaan Kanada. Di Jerman,

perusahaan industrial harus menanggung biaya kemangkiran lebih dari 60 miliar

Deutschmark (US.$35,5 miliar) setiap tahun. Pada tingkat pekerjaan, satu hari

kemangkiran oleh seorang pekerja tata usaha dapat merugikan seorang majikan

sampai sebesar $100 dalam bentuk efisiensi yang berkurang dan beban kerja

penyedia yang meningkat. Angka-angka ini menunjukkan pentingnya bagi

organisasi untuk mempertahankan agar kemangkiran rendah.

 

Page 43: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

33

Jelas sulit bagi suatu organisasi untuk beroperasi dengan lancar dan untuk

mencapai sasaran-sasarannya jika para karyawan gagal untuk melapor pekerjaan

mereka. Aliran kerja akan terganggu, dan sering keputusan penting harus ditunda.

3. Individual yang keluar dan masuk

Keluar dan masuknya karyawan adalah penarikan diri yang permanent

secara sukarela atau tidak sukarela dari organisasi. Suatu tingkat keluar masuknya

karyawan yang tinggi dalam suatu organisasi berarti naiknya biaya perekrutan,

seleksi, dan pelatihan. Tingginya tingkat keluaran / masuknya karyawanjuga

menghambat suatu organisasi secara efisien bila personel yang berpengalaman

dan berpengetahuan keluar dan penggantian harus ditemukan dan disiapkan untuk

mengambil posisi yang bertanggung jawab.

Tentu saja semua organisasi mengalami keluar masuknya karyawan. Jika

orang-orang yang tepat meninggalkan organisasi itu, yaitu karyawan marginal dan

bawah marginal pergantian itu dapat bersifat positif. Itu dapat menciptakan

kesempatan untuk menggantikan individu yang berkinerja kurang dengan

seseorang dengan keterampilan atau motivasi yang lebih tinggi, membuka

kesempatan yang meningkat untuk promosi, dan menambahkan gagasan baru dan

segar untuk organisasi itu. Dalam dunia kerja yang berubah dewasa ini, level yang

masuk akal dari keluar masuknya karyawan yang dimulai oleh pihak karyawan

memudahkan kelenturan organisasi dan kebebasan karyawan, dan semua itu dapat

memperkecil perlunya pemberhentian yang dimulai oleh pihak manajemen.

Tetapi keluar masuknya karyawan sering berarti hilangnya orang-orang

yang keluarnya tidak diinginkan oleh organisasi itu. Misalnya, satu studi yang

 

Page 44: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

34

meliputi 900 karyawan yang telah minta berhenti dari pekerjaannya mendapatkan

bahwa 92 persen memperoleh penilaian kinerja “memuaskan” atau lebih baik dari

atasan mereka. Jadi bila pergantian itu berlebihan, atau bila itu melibatkan mereka

yang berprestasi dan berharga, pergantian itu dapat merupakan faktor

pengganggu, dengan merintangi keefektifan organisasi.

4. Individual yang Puas

Kepuasan kerja merupakan suatu sikap umum terhadap pekerjaan

seseorang, selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seorang pekerja dan

banyaknya yang mereka yakini seharusnya mereka terima.

Kepuasan kerja yang semata-mata didefinisikan sekarang ini sebagai

perbedaan antara banyaknya ganjaran yang diterima pekerja dan banyaknya yang

mereka yakini seharusnya mereka terima. Kepuasan kerja menyatakan suatu sikap

daripada suatu perilaku.

Keyakinan bahwa karyawan yang puas akan lebih produktif daripada

karyawan yang tidak puas merupakan suatu ajaran dasar diantara para manajer

selama bertahun-tahun. Peneliti dengan nilai humanistik yang kuat berargumen

bahwa kepuasan merupakan suatu sasaran yang sah (legitimate) dari suatu

organisasi. Tidak hanya kepuasan itu dihubungkan secara negative dengan

kemangkiran dan tingkat keluarnya karyawan, tetapi organisasi mempunyai

tanggung jawab untuk memberikan kepada karyawan pekerjaan yang menantang

dan memberi ganjaran secara intrinsik. Oleh karena itu, meskipun kepuasan kerja

 

Page 45: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

35

menyatakan suatu sikap bukannya suatu perilaku, peneliti OB lazimnya

menganggap itu sebagai suatu variabel bergantung yang penting. 55

55 Stephen P. Robbins, Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Penerbit PT

Indeks Kelompok Gramedia 2003.

 

Page 46: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

36

BAB III

GAMBARAN UMUM ORGANISASI MASJID

AL-MADINAH CILEDUG TANGERANG

A. Profil

1. Sejarah Berdirinya Masjid Al-Madinah Ciledug Tangerang

Letak masjid Al- Madinah yang berada dikawasan Ciledug Bisnis Distrik

kota Tangerang begitu strategis bagi pengembangan dakwah dan syiar Islam.

Pembangunan masjid yang digagas oleh Ir. KH. Achmadin Achmad dan

diresmikan oleh Walikota Tangerang Bapak Drs. H.Wahidin Halim pada 2

September 2007 ini memiliki luas 1500 M2, arsitektur dan nuansa masjid Al-

Madinah terinspirasi dari keunikan masjid Nabawi yang berada di kota Madinah.

Kehadiran Masjid Al-Madinah sebagai media CSR diharapkan dapat

menebarkan nilai-nilai kebajikan dan kemashlahatan bagi seluruh ummah manusia

(rakhmatan lilalamin). 56

Masjid Al-Madinah diharapkan akan seperti air Zam-zam atau seperti

Hajar Aswad, dimana semua ummat datang meminum dan menciumnya tanpa ada

perbedaan Mazhab, Kabillah, maupun Ras semua ummat Rasulullah SAW boleh

bersujud dirumah Allah ini.

Untuk mewujudkan fungsi masjid seperti yang diajarkan oleh Rasulullah

SAW, yaitu sebagai tempat penanaman nilai ketaqwaan, kebajikan dan

56 Wawancara Pribadi Oleh M.A Rasyid Ketua Manajemen Masjid Al-Madinah (MMA),

dikantor kesekretariatan Al-Madinah.

 

Page 47: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

37

membangun ekonomi, serta sebagai pusat tarbiyah dan penyebaran syiar islam,

maka Management Masjid Al Madinah (MMA) menyiapkan beberapa program

untuk melayani ummat antara lain : Majelis Dhuha, Qiyamullail, Kajian Subuh,

Kajian Kitab Kuning, Tahsin Al Quran, Majelis Tilawah, Majelis Muslimah dan

lain sebagainya (terlampir). Dan masjid Al Madinah memiliki Lembaga Amil

Zakat (LAZ) yang terletak dibidang sosial dan ekonomi dengan program antara

lain: Layanan Kesehatan Ummat (LKU), Pembinaan Usaha Dhuafa, Orang tua

Asuh Yatim dan Dhuafa, Beasiswa Pendidikan Yatim dan Dhuafa, Peduli

Bencana Alam, Unit Pelayanan Jenazah (UPJ) dan lain sebagainya.

Dalam rangka mendukung program yang dijalankan Masjid Al Madinah di

dalam memberikan pelayanan terbaik dan memberikan nilai maslahat yang lebih

besar untuk ummat, MMA saat ini sedang menggalang dana untuk mengadakan

Unit Mobil layanan yang bergerak dibidang: Mobil Layanan Jenazah, Mobil

Layanan Kesehatan Ummat, Mobil Layanan Zakat dan Mobil Operasional Ta’mir,

yang kesemuanya itu saat ini sangat dibutuhkan oleh ummat.

Insya Allah, kehadiran Masjid Al Madinah akan memberikan dampak dan

kemaslahatan bagi ummat, sehingga terwujud masyarakat madani, suatu tatanan

ummat yang dituntun oleh bekerjasama dalam membangun kesejahteraan ummat.

57

2. Visi dan Misi Didirikannya Organisasi Dimasjid Al-Madinah

Dengan mengemban visi menjadikan Masjid Al-Madinah menjadi

pemersatu ummah dan menjadi pusat pembinaan aqidah dan sosial

57 Tabloid Al-Madinah, Oase Ilmu dan Syiar Islam di Kawasan CBD, edisi Jum’at 1

Dzulqaidah 1429 H-31 Oktober 2008.

 

Page 48: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

38

kemasyarakatan melalui program community development ’save our ummah’

dengan pengertian menjaga ummah dengan pendidikan, pembinaan keilmuan,

ekonomi dan juga pelayanan-pelayanan ibadah, ” ujar Rasyid kepada Tabloid

Jum’at disela-sela kesibukannnya di kantor pemasaran CBD. 58

3. Tujuan Didirikannya Organisasi

Manajemen Masjid Al-Madinah atau biasa disebut dengan (MMA)

merupakan suatu organisasi di masjid Al-Madinah yang diketuai oleh Ust. Ir.

Nasran Ajisantoso bertujuan untuk mewujudkan fungsi masjid seperti apa yang

diajarkan oleh rasululah SAW, yaitu sebagai tempat menanamkan nilai

ketaqwaan, kebajikan dan membangun ekonomi, serta sebagai pusat tarbiyah dan

penyebaran syiar islam maka MMA telah menyiapkan ustadz yang berkualitas

untuk memberikan kekhusyu’an beribadah bagi jama’ahnya.

Disamping itu, pengurus masjid mengambil tiga hafidzul qur’an terbaik

sebagai imam yang biasa memimpin di Masjid Istiqlal, BI dan At’tin, serta qori-

qori bersuara emas bagi muadzin yang dibimbing oleh qori internasional sekelas

H. Muammar Z.A atau H. Imron Rosyadi, salah satunya yaitu ust. H. Muhammad

Ali.

Dalam struktur kepengurusan masjid ini mengusung nama Manajemen

Masjid Al-Madinah, hal ini agak berbeda dengan masjid lain sebagai cermin

semangat agar kita dalam memenej rumah Allah itu dengan konsep pelayanan

58 Ibid,… Tabloid Al-Madinah, Oase Ilmu dan Syiar Islam di Kawasan CBD, edisi

Jum’at 1 Dzulqaidah 1429 H-31 Oktober 2008

 

Page 49: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

39

yang sesuai dengan harapan jama’ah, dimana service menjadi pelayanan awal

dalam melaksanakan kegiatan takmir di MMA. Papar ustadz Rasyied. 59

4. Metode Pengurus dalam mengembangkan kegiatan tahsin qur’an

Al-Madinah sebagai kota ilmu bagi para nabi dan para ulama mengilhami

MMA untuk terus melakukan pembinaan terhadap ummat ini dari segi keilmuan

termasuk tarbiyatul akhlaq melalui program : Majlis Dhuha, ta’lim bersama,

kajian tafsir, qiyamullail, kajian subuh ahad, majlis tilawah qori-qoriah, simaan

Al-Qur’an / menyimak hafalan para hafidzul qur’an, majlis muslim / forum

bulanan wanita muslimah, telaah kitab kuning, bimbingan baca Al-Qur’an.

Sementara itu, sebagai upaya untuk membantu pengembangan ekonomi

ummat, MMA juga melakukan pemberdayaan melalui program ’fun rissing

charity’ penggalangan dana infak shadaqah yang hasilnya dialokasikan untuk

pelayanan dan pembinaan ummat dalam segi keilmuan dan produktivitas. Untuk

tarbiyah ada program pemberian beasiswa bagi jama’ah yang berminat mengikuti

tahfidzul Qur’an, sementara untuk pemberdayaan ekonomi, MMA melakukan

kerjasama dengan Bank Syariah Mandiri Ciledug memberikan pinjaman usaha

kecil tanpa bunga, pembinaan juga dilakukan langsung bagi usaha kecil yang

dilakukan oleh jama’ah untuk melakukan bazar sabtu -ahad.

Selain itu Manajemen Masjid Almadinah juga mempunyai program

khusus seperti :

a. Mobil LAZ Layanan peduli/ Layanan jenazah

b. Layanan kesehatan Umat (LKU)

59 Tabloid Al-Madinah, Oase Ilmu dan Syiar Islam di Kawasan CBD, edisi Jum’at 1

Dzulqaidah 1429 H-31 Oktober 2008

 

Page 50: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

40

c. TA’mir Masjid Al-Madinah :

1. Majelis Dhuha (Sabtu, 07:00 WIB)

2. Majelis Tilawah (Ahad, 16:00 WIB)

3. Majelis Muslimah (Kamis, 13:00 WIB)

4. Qiyamullail (Malam Ahad, 02:30 WIB)

5. Kajian Ahad Subuh (Ahad, 04:30 WIB)

6. Club Jantung Sehat (Rabu & Jum’at, 07:00 WIB)

7. Belajar Baca Al-Qur’an (Kamis, 07:30 WIB)

8. Lembaga Tahsin Al-Qur’an (Senin & Rabu, 08:00 WIB)

9. Kajian Arab Melayu (Fiqih Muslimah) (Selasa, 07:30 WIB)

10. Ta’lim Kitab (Ba’da Jum’at Hingga Ba’da Isya)

11. Tafsir Al-Qur’an (Jum’at, 08:30 WIB)

d. Peduli Bencana Alam

e. Santunan dan Beasiswa Pendidikan Yatim dan Dhuafa

f. Pembinaan Kerajinan Tangan

g. Kajian Remaja SMA/SMK-Keatas

(Malam Sabtu, Shalat Isya Berjama’ah)

h. Mabit Anak-anak SD-SMP (Sabtu Malam Ahad)

i. Al-Madinah Training Center

J. Tabungan Qurban 60

MMA yang diketuai oleh Ir. Nasran Ajisantoso, terus berupaya

memberikan kemashlahatan kepada jama’ah yang berada di Tangerang dengan

60 Wawancara pribadi oleh Ade Wahyudi, Staff Lembaga Tahsin Qur’an, tgl 04 April 2011 pukul 10.30 – 11.43, di Kantor kesekretariatan Masjid Al- Madinah.

 

Page 51: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

41

penyediaan Layanan Mobil Jenazah Gratis’. Untuk mewujudkan, saat ini

penggalangan infak dan shadaqah terus dilakukan baik dari jama’ah maupun

perusahaan yang ada di kawasan CBD.

Pelayanan mobil jenazah ini akan diberikan secara memuaskan bagi

jama’ah yang memerlukan secara subsidi silang, bagi dhuafa akan diberikan

secara gratis, tapi bagi yang mampu tentu diharapkan secara ikhlas memberikan

infak.

Insya Allah, kehadiran Masjid Al-Madinah akan memberikan dampak dan

kemashlahatan bagi ummat, sehingga terwujud masyarakat madani, suatu tatanan

ummat yang dituntun oleh wahyu illahi, jama’ah yang bergerak dinamis bahu

membahu, tolong menolong dan bekerjasama dalam membangun kesejahteraan.

Hasil akhirnya, tentu cahaya islam akan memancar keseluruh dunia,

seperti zaman Rasulullah SAW.

B. Bidang Kegiatan-Kegiatan

a. Bidang Peribadatan

Bidang peribadatan dalam masalah Imam yang dipimpin oleh H.Martono

Malaing, SQ, H. Abdul Wahid, SQ, Ahmad, SQ. Sedangkan dalam masalah

Muadzin oleh Abdul Hamid, Abdul Rasyid Achyadi, Ahmad Taufan, dan Ahmad

Fauzi. Bidang peribadatan ini biasa dilakukan setiap hari berjama’ah seperti shalat

 

Page 52: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

42

dzuhur, ashar, maghrib, isya dan subuh serta shalat fardhu yang lain seperti shalat

jum’at. Jama’ah juga terdiri dari warga setempat, para pedagang, mahasiswa

maupun karyawan CBD Carrefour Ciledug yang berada tidak terlalu jauh dari

masjid.

b. Bidang Layanan Kesehatan Ummat (LKU)

Bidang Layanan Kesehatan Ummat yang dipimpin oleh H. Nur Sofa.

Dalam bidang Layanan Kesehatan Ummat ini atau yang biasa disebut (LKU)

masyarakat ikut berkecimpung berobat langsung dengan cuma-cuma tidak

dikenakan biaya seperti masyarakat kaum dhuafa yang memang ekonominya

sangat minim, akan tetapi bagi masyarakat yang memang mampu untuk berobat,

mereka akan dikenakan infaq seikhlasny dan tentu ada timbal balik seperti

diberikan Stiker atau VCD berisi tentang sejarah masjid tersebut atau kegiatan-

kegiatan yang ada dimasjid. Layanan Kesehatan Umat ini pula masuk pada

program khusus Management Masjid Al-Madinah.

c. Bidang Himpunan Qori-Qoriah

KH. Muammar Z.A Siva Fauziah H. Muhammad Ali

 

Page 53: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

43

Dalam bidang himpunan Qori-qoriah ini yang dipimpin oleh ust. Abdul

Rasyid Achyadi. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap hari sesuai jadwal yaitu

hari kamis pukul 07:30 dengan kegiatan Belajar Baca Al-Qur’an, kemudian

dilanjutkan dengan Lembaga Tahsin Al-Qur’an yaitu hari senin dan rabu pukul

08:00. Dengan adanya kedua bidang kegiatan tersebut yang nantinya para jama’ah

setelah fasih dan lancar betul bacaan al-qur’annya maka akan dihimpun dan

dipindahkan kepada kegiatan Himpunan Qori-qoriah yang terdiri dari para qori

dan qoriah nasional dan internasional. Kegiatan Himpunan Qori-qoriah ini pula

rutin diselenggarakan setahun sekali pada hari tertentu yaitu pada bulan suci

ramadhan, baik dari kalangan remaja maupun dewasa. misalnya pada malam

haflah tilawatil qur’an atau malam nuzulul qur’an dengan menampilkan para qori

dan qoriah nasional dan internasional seperti KH. Muammar ZA, KH. Imron

Rosyadi, H. Muhammad Ali, Syifa Fauziah.

d. Bidang Lembaga Amil Zakat (LAZ)

Bidang Lembaga Amil Zakat yang dipimpin oleh Rudi Hartono, SPd

Dalam bidang Lembaga Amil Zakat yang biasa disebut (LAZ) ini

dilakukan rutin setiap setahun sekali seperti pada bulan suci ramadhan Lembaga

Amil Zakat mengumpulkan zakat fitrah untuk kaum dhuafa, mereka kebanyakan

dari warga sekitar masjid. Akan tetapi Lembaga Amil Zakat ini pula tidak hanya

 

Page 54: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

44

mengumpulkan zakat fitrah, tetapi juga mengumpulkan zakat harta dari berbagai

kalangan bagi masyarakat yang hartanya sudah mencapai hisab yang nantinya

akan dibagikan kepada kaum dhuafa. Lembaga Amil Zakat juga telah

mempunyai kendaraan khusus dalam melayani masyarakat diberbagai pelosok,

seperti Mobil Layanan Amil Zakat dan Layanan jenazah. Kendaraan tersebut

tentunya sangat berguna bagi warga sekitar. Misalnya seperti Mobil Layanan

Amil Zakat (Peduli Umat) yang biasa dipakai untuk mengantarkan zakat yang

telah dikumpulkan oleh LAZ untuk dibagikan kepada kaum dhuafa yang

letaknya jauh dari wilayah masjid, seperti yayasan dompet dhuafa, pondok

pesantren atau sekolah-sekolah yang memang membutuhkan bantuan tersebut.

e. Bidang Tahsin Qur’an

Tahsin menurut bahasa adalah memperbagus bacaan al-qur’an. Tahsin

diperlukan sebagai langkah awal dalam berinteraksi yang baik dengan Al-qur’an.

Sebutan lain bagi tahsin Al-qur’an adalah “ilmu tajwid”. Menurut istilah. Tajwid

adalah “mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya dengan memberi hak

dan mustahaknya”. Dari uraian tersebut mencakup mempelajari tempat keluarnya

huruf hijaiyah, mempelajari hak-hak atas masing-masing huruf yang maksudnya

 

Page 55: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

45

sifat-sifat asli huruf, contohnya sifat jahr huruf, contoh sifat jahr, Isti’la, hams, dan

lain sebagainya.

Mempelajari mustahak huruf-huruf yaitu bagaimana huruf tersebut ketika

kondisi tertentu, contohnya ketika sebelum huruf tersebut ditemukan dengan nun

mati, menjadi hukum ikhfa, atau hukum yang lainnya, seperti alif lam, nun

qolqolah, mad dan sebagainya.

Hukum mempelajari ilmu tajwid itu fardhu kifayah bagi setiap muslim

yang ingin mendalami al-Qur’an, karena belum dikatakan sempurna bila

bacaannya belum mengandung tajwid seperti hukum nun mati dan tanwin, hukum

alif lam, hukum mim mati dan sebagainya. Juga belum sempurna bila belum

mengandung makharijul huruf yaitu seperti mengetahui jahr huruf (jelas), hams,

dan Isti’la.

Tujuan dari pembelajaran tahsin adalah membaca dengan lancarnya

bacaaan al-qur’an adalah sesuatu yang berharga, tetapi apabila masih terbata-bata

maka juga tetap diberikan dua pahala selama tetap berusaha untuk memperbaiki.

Dari tujuan tersebut juga membaca dengan benar tahsin ini diperuntukkan bagi

orang-orang yang telah bisa membaca al-qur’an tetapi belum sempurna, dan

orang-orang yang baru belajar membaca. Karena bisa jadi dahulu ketika kecil

belum memperhatikan dengan baik/ sempurna dalam mempelajari al-qur’an,

sehingga ada kesalahan-kesalahan yang tanpa di sadari. 61

Kegiatan Tahsin Qur’an berdiri pada tahun 2008 pada bulan april yang

diasuh oleh Ust. H. Arwani Marhum S.a.g, yang di ketuai oleh Ust. Abdul Rasyid

61 Dalam kegiatan Belajar dan memperbaiki bacaan al-qur’an, Oleh Arwani Marhum (Kajian Hukum Tajwid, Materi Tahsin, Menghafal Al-qur’an) di Masjid Al-madinah senin 3 April 2011 pukul 20.30

 

Page 56: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

46

selaku kepala staff kegiatan Tahsin Qur’an yang pada saat itu jumlah peserta

sebanyak 17 orang.

Awal di buka angkatan pertama berjumlah 17 orang pada bulan april tahun

2008 yang terdiri dari bapak-bapak dan ibu-ibu juga terbuka untuk umum. Bahkan

kalangan remaja pun sempat ada tetapi karena kesibukan mereka seperti kuliah

atau kerja yang mengakibatkan mereka tidak aktif. Kemudian di buka kembali

angkatan ke dua berjumlah 30 orang pada bulan agustus 2009. Dan angkatan ke

tiga berdiri tahun 2010 pada bulan april.

Di dalam Tahsin terbentuk kegiatan khataman bulanan dari rumah ke

rumah dari minggu terakhir. Selain itu ada pula kegiatan arisan dengan

pembayaran 50 ribu perbulan dan dana pendaftaran 25 ribu. Selain itu setiap

tahunnya mengadakan ziarah ke beberapa tempat diantaranya ke Cigundul,

Cirebon, Cianjur, dan Banten.

Pada setiap tiga bulan sekali diadakan ujian untuk melihat perkembangan

kemampuan jama’ah sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sesuai

dengan jam kegiatan Tahsin Qur’an. Yaitu angkatan ketiga dimulai pada pukul

7.30 hingga pukul 08.30. kemudian angkatan kedua dimulai pada pukul 08.30

hingga pukul 09.30. dan angkatan pertama dimulai pada pukul 09.30 hingga

pukul 10.30. kegiatan tersebut berjalan secara rutin sesuai dengan hari yang telah

ditentukan yaitu setiap hari senin dan rabu.

Seiring berjalan kegiatan tersebut, lembaga tahsin juga mengadakan Majlis

Tafsir Qur’an, peserta juga diambil dari jama’ah Tahsin yaitu mulai dari angkatan

pertama, kedua dan ketiga yang berjumlah kurang lebih 20 orang yang diadakan

 

Page 57: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

47

di hari jum’at, kegiatan tersebut masih berjalan sampai sekarang. Selain dari

jama’ah Tahsin, juga terbuka untuk umum.

Dalam kegiatan tahsin juga pernah ada konflik yang terjadi diantaranya

masalah waktu yang kurang tepat, seperti yang terjadi di angkatan pertama mulai

dari pukul 08. 30 hingga pukul 09. 30, karena dibentuk angkatan kedua jadi

pindah ke pukul 09.00 hingga pukul 10. 00. dibukalah angkatan baru yaitu

angkatan ketiga. Angkatan ketiga komplain mulai dari pukul 07. 30 hingga 08. 30.

angkatan pertama juga komplain karena merasa terlalu siang. Dari situlah banyak

jama’ah yang keluar dikarenakan waktu yang kurang kondusif, juga karena

kesibukan pekerjaan sampai sekarang hanya beberapa jama’ah yang ada.

Dari masalah konflik tersebut, dari pihak pengurus dalam mengatasi

jama’ah yang keluar yaitu dengan menghubungi jama’ah yang keluar itu untuk

mencari kepastian bisa hadir kembali atau tidak.

Harapan pengurus kepada jama’ah yaitu jama’ah tidak hanya ikut dalam

kegiatan Tahsin tapi juga ikut dalam program lain dan juga harapan pengurus agar

jama’ah ikut meramaikan sekaligus aktif memakmurkan masjid. 62

1. Perkembangan Jama’ah

Dalam penelitian ini, dari perkembangan jama’ah di bagi ke dalam

beberapa bagian sesuai tahun, yaitu dimulai pada tahun 2008, 2009, 2010 dan

2011. Data selengkapnya tentang perkembangan jama’ah tahsin qur’an dilihat

dari tahun ke tahun dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

62 Wawancara Pribadi Dengan Ade Wahyudi, Staff Lembaga Tahsin Qur’an, tgl 04 April

2011 pukul 10.30 – 11.43, di Kantor kesekretariatan Masjid Al- Madinah.

 

Page 58: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

48

Perkembangan Jama’ah Menurut Tahun

Kategori Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011

Laki-laki 3 3 4 3

Perempuan 14 8 23 17

Total 17 11 27 20

Dari data tabel diatas dapat diketahui perkembangan jama’ah Tahsin Al-

qur’an di Masjid Al-Madinah pada tahun 2008 berjumlah 17 jama’ah terdiri dari 3

orang laki-laki dan 14 orang perempuan. namun pada tahun 2009 mengalami

penurunan yaitu berjumlah 11 jama’ah yang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 8

orang perempuan. Akan tetapi pada tahun 2010 mengalami peningkatan yaitu

berjumlah 27 jama’ah yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 23 orang perempuan.

Dan pada tahun 2011 mengalami penurunan kembali yaitu berjumlah 20 jama’ah

yang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 17 orang perempuan. 63

Sesuai dengan data tersebut juga dapat di simpulkan bahwa beberapa

jama’ah yang rajin, mangkir, keluar, dan ketidakpuasan bisa terlihat yaitu pada

tahun 2008 banyak jama’ah yang keluar baik laki-laki maupun perempuan

dikarenakan kesibukan merekan seperti sibuk kuliah atau kerja yang

mengakibatkan mereka tidak aktif (keluar). Pada tahun 2009 pun sama halnya di

tahun 2008 yang mengalami penurunan jumlah jama’ah. Namun pada tahun 2010

63 Data Terlampir…(Daftar kehadiran Peserta Lembaga Tahsin Al-qur’an) Management

Masjid Al-Madinah CBD Ciledug Tahun 2008 – 2011.

 

Page 59: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

49

mengalami produktifitas tinggi laki-laki maupun perempuan yang berjumlah 23

jama’ah. tetapi pada tahun 2011 sama halnya di tahun 2008 dan 2009. 64

2. Struktur Organisasi Masjid Al-Madinah

BAB I

64 Ibid.…,(Daftar kehadiran Peserta Lembaga Tahsin Al-qur’an) Management Masjid Al-

Madinah CBD Ciledug Tahun 2008 – 2011

KESEKRETARIATAN

1. Abdullah, HB, SH 2. Ade Wahyudi, SH

PIMPINAN UMUM

H. Nashran Aziz Santoso Ahmadin

PIMPINAN HARIAN

Muhammad Abdul Rasyid, S.Ag

BIDANG PERIBADATAN

IMAM 1. H. Martomo Malaing, SQ 2. H. Abdul Wahid, SQ 3. Ahmad, SQ

MUADZIN\ 1. Abdul Hamid 2. Abdul Rosyid Achyadi 3. Ahmad Taufan 4. Ahmad Fauzi

BIDANG RUMAH TANGGA

1. Muhammad Sofyan 2. Solihin 3. Syaefudin

LEMBAGA AMIL ZAKAT

Rudi Hartono, S.Pd

REMAJA MASJID

M. Zaki Arifin

LEMBAGA TAHFIDZ

Abdul Hamid

HIMPUNAN QORI-QORIAH

Abdul Rosyid Achyadi

AL MADINAH FAMILY CLUB

Ibu mimi

LAYANAN KESEHATAN UMAT

H. Nur Sofa

Keamanan dan Taman

Boby Andrean

 

Page 60: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

50

BAB IV

KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN

KEGIATAN TAHSIN QUR’AN

A. Pendekatan Komunikasi Antar Pribadi Terhadap Individu

Makna dari tahsin al-qur’an menurut bahasa adalah memperbagus bacaan

al-qur’an. Tahsin diperlukan sebagai langkah awal dalam berinteraksi yang baik

dengan Al-qur’an. Sebutan lain bagi tahsin Al-qur’an adalah “ilmu tajwid”.

Menurut istilah. Tajwid adalah “mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya

dengan memberi hak dan mustahaknya”. Tetapi menurut Arwani Marhum istilah

tahsin :

“Merupakan cara membaguskan dan membenarkan bacaan al-qur’an dengan mempelajari hak-hak atas masing-masing huruf, hukum mempelajarinya pun itu juga wajib ain bagi setiap muslim yang ingin mendalami al-qur’an, saya mengatakan demikian karena belum dikatakan sempurna bacaan al-qur’an seseorang bila bacaannya belum mengandung tajwid seperti hukum nun mati dan tanwin, hukum alif lam, hukum mim mati dan sebagainya. Juga belum sempurna bila belum mengandung makharijul huruf yaitu seperti mengetahui jahr huruf (jelas), hams, dan Isti’la. Dan sebagainya.”65 Sedangkan pengertian dari qiro’ah menurut pendapat Arwani Marhum

adalah bacaan al-Qur’an yang dilantunkan dengan suara yang bernada dan dengan

memakai hukum-hukum bacaan qiro’ah, seperti Ashli Qarar, Ashli Nawa, dan

Ashli Jawab. Menurut Abdul Rasyid :

”Qiro’ah merupakan bacaan ayat-ayat suci al-qur’an yang dilantunkan oleh seorang qori atau qoriah dengan suara yang bernada dan memakai hukum-hukum bacaan qiro’ah pada acara tertent, misalnya pada acara haflah tilawatil qur’an atau nuzulul qur’an yang biasa dilaksanakan oleh pengurus Manajemen Masjid Al-madinah dengan menampilkan para qori

65 Wawancara Pribadi Dengan Arwani Marhum, Pengasuh Lembaga Tahsin Al-qur’an,

Rabu 6 April 2011, Di Masjid Al-madinah Pada Kegiatan Tahsin Qur’an.

 

Page 61: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

51

dan qoriah nasional dan internasional, namun perbedaanny dalam tahsin itu pembacaannya lebih kepada tartil atau murottal tidak dengan nada, sedangkan qori’ah pembacaannya dengan suara yang bernada dan dalam qori’ah pun tak hanya tajwid dan makharijul huruf yang diperhatikan tetapi juga ilmu dalam membaca qiro’ahpun perlu diperhatikan”66

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap jama’ah yang rajin (produktif,

bolos (mangkir), yang keluar dan yang merasa puas terhadap kegiatan tahsin al-

qur’an. Dan berdasarkan data absen yang ada, jama’ah yang rajin biasanya

diperlakukan dengan baik seperti diberikan hadiah berupa al-qur’an, mendapat

pujian, dan ditawarkan menjadi imam masjid shalat berjama’ah. seperti

pemaparan saudara Adi Riyanto sebagai jama’ah yang tekun dan rajin selama tiga

tahun belajar dia mendapatkan beasiswa sehingga dia dapat melanjutkan sekolah

ke perguruan tinggi,

”saya merasa berterima kasih kepada pihak manajemen masjid al-

madinah yang telah memberikan beasiswa berupa uang tunai, sehingga

saya dapat melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi”.67

Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh bapak Abdul Haris salah satu

dari jama’ah yang produktif ,

” Dengan menjadi jama’ah yang produktif, saya dapat lebih termotivasi karena pihak Managemen Masjid Al-madinah yang telah menawarkan saya menjadi imam masjid, dengan itu saya bisa meningkatkan bakat saya dalam bidang tahsin qur’an.”68

66 Wawancara Pribadi Dengan Abdul Rasyid, Ketua Lembaga Tahsin Al-qur’an, Rabu 6

April 2011 Di Kantor Kesekretariatan Managemen Masjid Al-madinah. 67 Wawancara Pribadi Dengan Adi Riyanto, Jama’ah Tahsin Al-qur’an, Rabu 6 April

2011 Di Masjid Al-madinah Pada Kegiatan Tahsin Qur’an. 68 Wawancara Pribadi Dengan Abdul Haris, Jama’ah Tahsin Al-qur’an, Rabu 6 April

2011 Di Masjid Al-madinah Pada Kegiatan Tahsin Qur’an.

 

Page 62: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

52

Metode pimpinan dan guru dalam mengajarkan yaitu dengan simaan

mendengar dan menyimak apa yang disampaikan guru kepada jama’ah dengan

metode strategi dunia peri yaitu guru tetap berbicara, murid mendengarkan.

Cara guru dan pimpinan mengatasi jama’ah yang mangkir (bolos), yang

keluar, yang puas dengan kinerja pengurus dan yang produktif (rajin) dengan

menggunakan strategi komunikasi yang dipakai yaitu strategi wortel terayun,

strategi pedang tergantung, strategi katalisator, dan strategi kembar siam. Dari

beberapa strategi tersebut mengenai jama’ah yang mangkir, keluar, yang puas,

yang produktif dan cara mengatasinya dengan menggunakan strategi komunikasi

dapat dilihat dengan tabel 1 dibawah ini :

Tabel 1

Kategori Strategi Komunikasi

Produktif Dengan menggunakan strategi wortel terayun yaitu dengan

memberikan hadiah berupa sajadah shalat, al-qur’an booklet, dan

CD tentang kegiatan masjid al-madinah.

Mangkir Dengan menggunakan strategi pedang tergantung yaitu dengan

memberikan motivasi dan perhatian pada jama’ah agar lebih giat

menjalani kegiatan tahsin

Yang puas Dengan menggunakan strategi kembar siam yaitu saling

menguntungkan antara guru dan murid.

Keluar Dengan menggunakan strategi katalisator yaitu dengan

memberikan nasihat, arahan dan dukungan agar jama’ah yang

keluar bisa aktif kembali menjalani kegiatan tahsin.

 

Page 63: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

53

Berdasarkan data tabel 1 diatas pimpinan dan guru menghadapi jama’ah

yang bolos, pimpinan melakukan strategi pedang tergantung dengan memberikan

motivasi kepada jama’ah agar lebih giat menjalani kegiatan tahsin. Dan dalam

menghadapi jama’ah yang produktif pimpinan dan guru melakukan strategi wortel

terayun dengan memberikan hadiah berupa sajadah shalat, al-qur’an booklet, CD

tentang kegiatan masjid al-madinah. Dalam menghadapi jama’ah yang keluar

pimpinan dan guru melakukan strategi katalisator dengan memberikan nasihat,

arahan dan dukungan agar jama’ah yang keluar bisa aktif kembali menjalani

kegiatan tahsin. Dalam menghadapi jama’ah yang puas dengan kinerja pengurus

pimpinan dan guru melakukan strategi kembar siam yaitu saling menguntungkan

antara guru dan murid, dengan memberikan pengajaran kepada jama’ah dan

menawarkan jama’ah untuk menjadi imam masjid, dengan itu ada hasil dari

pengajaran tersebut.

Sedangkan mengenai keadaan jama’ah berdasarkan data yang ada

mengenai keadaan jama’ah dari awal kegiatan tahsin dibuka sampai sekarang dan

jama’ah yang keluar menurut tahun dari tahun ke 1 sampai ke 3 dapat dilihat

dengan tabel II dibawah ini :

 

Page 64: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

54

Tabel II

Keadaan jama’ah dari tahun 1 - 3

Kategori Tahun Jumlah Jama’ah Keluar

Tahun Ke 1 17 2

Tahun ke 2 38 5

Tahun Ke 3 20 4

Jumlah 75 11

Berdasarkan data tabel 1 diatas dari jama’ah diawal pengajian tahsin

selama tiga tahun, di tahun pertama berjumlah 17 orang, terdiri dari 3 orang laki-

laki dan 14 orang perempuan, jama’ah yang keluar berjumlah 2 orang yaitu ibu

Meriani yang beralamat di Jalan Sektor V dan bapak Metra Afran yang beralamat

juga di Jalan Sektor V. Kemudian di tahun kedua mengalami peningkatan

berjumlah 38 orang, terdiri dari 5 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. akan

tetapi ada juga yang keluar 5 orang, yaitu diantaranya ibu Habsah yang beralamat

di Peninggilan, Hj. Rama yang beralamat di Pondok Surya, bapak Metra yang

beralamat di Jalan Sektor IIV, ibu Mandireng P. Yang beralamat Bangun Reksa

Indah, bapak Yusirwan yang beralamat di Griya Kencana II. Dan di tahun ketiga

berjumlah 20 orang, terdiri dari 1 orang laki-laki dan 19 orang perempuan.

Jama’ah yang keluar 4 orang, yaitu ibu In Mulyadi, Hj. Imas, ibu Teti dan ibu Cia.

 

Page 65: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

55

Berdasarkan data yang ada jama’ah yang puas sekali berjumlah 2 orang,

menurut bapak Abdul Haris alasannya karena sistim pengajaran dari guru dapat

menyampaikan metodenya dengan mudah dimengerti dan mudah ditangkap

dengan akal dan menurutnya juga mengenai kegiatan tahsin sangat positif

alasannya karena masih banyak bapak-bapak atau ibu-ibu yang belum bisa baca

al-qur’an dengan lancar dan benar.69 Hal tersebut juga di katakan oleh ibu Vinka,

”saya merasa puas karena dari gurunya dalam menyampaikan metodeny

sangat mudah di fahami dan saya tambah termotivasi dalam belajar

tahsin qur’an ini.” 70

Menurut pimpinan agar jama’ahnya tetap bertahan dengan memberikan

perhatian, dukungan dan bimbingan kepada para jama’ah dengan hadiah bagi

jama’ah yang rajin, pandai dan puas dengan kinerja pengurus termasuk senang

dengan kegiatan tahsin, bagi jama’ah yang mangkir dan yang keluar diberikan

nasihat dan arahan atau diundang hadir pada acara tertentu misalnya seperti

tabligh akbar, majlis duha atau rapat kegiatan masjid agar yang mangkir tambah

rajin dan yang keluar bisa hadir kembali dalam mengikuti kegiatan tahsin.

Sedangkan menurut Arwani Marhum sebagai pimpinan kegiatan agar jama’ahnya

tetap bertahan ia memberikan acuan, pujian dan bingkisan berupa al-qur’an

kepada jama’ahnya yang rajin, pandai, benar dan lancar membaca al-qur’an.

Sedangkan jama’ah yang mangkir ia memberikan bimbingan dan teguran, jama’ah

69 Wawancara pibadi dengan Abdul Haris, Jama’ah Tahsin Al-qur’an rabu 6 April 2011

di Masjid Al-Madinah pada kegiatan Tahsin Qur’an. Wawancara Pribadi Dengan ibu Vinka, Jama’ah Tahsin Al-qur’an, Rabu 6 April 2011 Di

Masjid Al-madinah Pada Kegiatan Tahsin Qur’an.

 

Page 66: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

56

yang puas ia berikan kepercayaan yang lebih agar jama’ahnya tambah rajin.

Jama’ah yang keluar ia mengundang pada acara akbar bulanan dari beberapa

angkatan pertama, kedua dan ketiga agar bisa mengikuti kegiatan tahsin kembali.

B. Pendekatan Komunikasi Kelompok Terhadap Jama’ah

Berdasarkan data yang ada, jama’ah dikelompokkan menjadi empat

kelompok, yaitu jama’ah yang produktif dengan yang produktif, jama’ah yang

mangkir dengan yang mangkir, jama’ah yang keluar dan jama’ah yang puas

dengan kinerja pengurus. Berdasarkan arwani marhum dikelompokkan

berdasarkan kepintaran kerajinan (produktifity), bolos (mangkir), keluar, dan yang

puas dengan kinerja pengurus.

Cara pimpinan menerapkan strategi terhadap kelompok tersebut tentu

berbeda-beda, dari pengelompokkan dan cara menghadapi kelompok tersebut

dapat dilihat dengan tabel III dibawah ini :

Tabel III

Kategori Cara Menghadapinya

Mangkir (bolos) Dengan memberikan teguran, arahan dan nasihat agar

bisa rajin mengikuti tahsin qur’an

Produktifity (Rajin) Dengan memberikan hadiah atau pujian agar bisa

termotivasi lebih rajin mengikuti tahsin.

Puas Dengan Kinerja

Pengurus

Dengan memberikan pujian atau kepercayaan mulai

dari segi kualitas guru yang mengajar ataupun tempat.

Keluar Dengan mengundang jama’ah yang keluar pada acara

tertentu agar ia bisa aktif kembali

 

Page 67: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

57

Dari keempat kelompok perbedaan menghadapinya seperti dari sisi

jama’ah yang mangkir yaitu dengan di beri teguran atau arahan, dari sisi jama’ah

yang keluar diundang pada acara rapat atau pertemuan dengan angkatan yang lain.

Dari sisi jama’ah yang rajin diberikan pujian atau hadiah berupa sajadah atau baju

muslim. Dan pada jama’ah yang puas diberikan kepercayaan terhadap kinerja

pengurus atau kualitas guru dan tempat belajar.

Dari tabel III diatas mengenai beberapa kelompok tersebut dan alasan

jama’ah terhadap kegiatan tahsin qur’an dapat dilihat dengan tabel IV di bawah :

Tabel IV

Kelompok jama’ah tahsin qur’an

No.

Kategori Kelompok

Jama’ah Pandangan Jama’ah

1.

2.

3.

4.

Jama’ah Yang puas. Jama’ah yang produktif Jama’ah yang mangkir Jama’ah yang keluar

S1

S2

S3

S4

- Penyampaian metodenya dapat dengan mudah dimengerti. pelayanannya memuaskan baik dari pengurus atau kinerjanya. - Karena dari kata-kata ustadnya berkualitas dan masih banyak bapak atau ibu yang belum bisa baca al- qur’an dengan baik dan lancar. - masalah struktur terkadang tidak sesuai dengan hati nurani - senang dengan kegiatan tahsin, hanya saja waktu untuk merawat cucu tidak dapat ditinggalkan.

 

Page 68: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

58

S1 yaitu subjek 1 adalah jama’ah yang puas yaitu bapak Abdul Haris ia

mengatakan bahwa metode guru dalam menyampaikan materi sangat mudah

dimengerti dan pelayanannya memuaskan baik dari pengurus ataupun kinerjanya.

S2 yaitu subjek 2 adalah jama’ah yang produktif yaitu saudara Adi Riyanto ia

mengatakan dari kata-kata ustadnya berkualitas dan masih banyak bapak atau ibu

yang belum bisa baca al-qur’an dengan baik dan lancar. S3 yaitu subjek 3 adalah

jama’ah yang mangkir (bolos jarang hadir) yaitu ibu Rita ia mengatakan masalah

struktur terkadang tidak sesuai dengan hati nurani. S4 yaitu subjek 4 adalah

jama’ah yang keluar yaitu ibu Hj. Ati Prihatin ia mengatakan senang dengan

kegiatan tahsin, akan tetapi hanya saja waktu untuk merawat cucu tidak dapat

ditinggalkan.

Permasalahan yang terjadi dalam kelompok yaitu seperti perbedaan

mengenai sistim pengajaran guru dan kinerja pimpinan yang kadang berubah.

Cara menghadapinya yaitu dengan mengadakan rapat antar kelompok dengan

jalan musyawarah kesepakatan bersama.

C. Pendekatan Komunikasi Organisasi Terhadap masalah Sistem

pengajaran dan Struktur Organisasi

Pada bagian ini membahas masalah-masalah manajemen, berdasarkan alat-

alat manjemen itu terbagi kedalam 6 M macam-macam alat manajemen, yaitu

Man (struktur, guru), Money (Biaya) , Metode (cara dengan media dan non

media), marketing (brosur, spanduk) mesin (alat-alat), material (buku).71

71 Abdulsyani, Manajemen Organisasi, (Jakarta. PT.Bina Aksara, 1987), h. 28.

 

Page 69: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

59

Berdasarkan data yang diperoleh peeliti, masalah manajemen dan menurut

pandangan jama’ah mengenai alat-alat manajemen tersebut, dapat dilihat dengan

tabel V dibawah ini :

Tabel V

Alat-alat manajemen dan pandangan menurut jama’ah

Pandangan jama’ah

Kategori S1 S2 S3 S4

Man(Struktur, guru)

Penyampaian materi mudah difahami

Kepribadiannya bijaksana namun kurang menyenangkan

Guru yang mengajar menyenangkan dan harmonis

Kurang disiplin waktu mengajar

Money (Biaya)

Biaya terjangkau

Sesuai dengan hati nurani

Tidak memberatkan jama’ah

Biaya yang terlalu besar

Metode Bagus dan mudah diterima akal

Senang dan tidak meragukan jama’ah

Metodenya menarik

Sangat suka dan tertarik

Marketing (brosur)

Penyebaran informasi cepat

Bagus dan pasti selalu ada

Jama’ah bisa lebih aktif mencari informasi

Tidak selalu tahu mengenai informasi

Mesin (alat-alat)

Kurang diperhatikan

Tidak selalu menyenangkan

Cukup baik dan memuaskan

Kurang memuaskan

Material (buku)

Selalu tersedia

Tidak menyulitkan jama’ah dalam belajar

Tidak ada kekurangan

Cukup lengkap

 

Page 70: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

60

Pada tabel V diatas mengenai alat-alat manajemen dan pandangan jama’ah

terhadap alat-alat manajemen tersebut yaitu S1 adalah jama’ah pertama yang

produktif, mengatakan bahwa mengenai Man (guru yang mengajar) dari

penyampaian materinya mudah difahami. Mengenai money (Biaya) sangat

terjangkau, metodenya bagus dan mudah diterima akal. Marketing (brosur)

penyebaran informasi juga cepat, dan material (buku) selalu tersedia akan tetapi

mesin (alat-alat) kurang diperhatikan. Pada S2 adalah jama’ah kedua yang

mangkir, mengatakan bahwa guru yang mengajar kepribadiannya sangat bijaksana

namun kurang menyenangkan. Mengenai money (biaya) sesuai dengan ekonomi,

metodenya menyenangkan dan tidak meragukan jama’ah, marketing (brosur)

bagus dan pasti selalu cepat ada, dan material (buku) tidak menyulitkan jama’ah

dalam belajar akan tetapi mesin (alat-alat) tidak selalu menyenangkan. Pada S3

adalah jama’ah ketiga yang puas dengan kinerja pengurus, mengatakan bahwa

mengenai guru yang mengajar sangat menyenangkan dan harmonis. Mengenai

money (biaya) tidak memberatkan jama’ah, metodenya menarik, mengenai

marketing (brosur) sangat bagus karena jama’ah bisa lebih aktif mencari

informasi. Mengenai mesin (alat-alat) cukup baik dan memuaskan dan mengenai

material (buku) tidak ada kekurangan. Pada S4 adalah jama’ah keempat yang

keluar, mengatakan bahwa mengenai guru yang mengajar kurang disiplin waktu

mengajarnya (datang sering telat). Mengenai (money) biaya memberatkan karena

terlalu besar, mengenai metodenya sangat suka dan menarik, mengenai marketing

(brosur) tidak selalu tahu tentang informasi, mengenai mesin (alat-alat) kurang

memuaskan akan tetapi mengenai material (buku) cukup lengkap.

 

Page 71: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

61

1. Proses komunikasi

Komunikasi tidak akan terjadi kalau tidak adanya proses, dari proses itu

terbagi menjadi 7 C, yaitu channel (saluran), capability of audience

(Kemampuan Khalayak), Continuiting and Consistency (kesinambungan dan

konsisten), credibility (Kredibilitas), Contex (Keterkaitan), Conten (Isi), Clarity

(Kejelasan), 72

Dalam ”Model Komunikasi” bahwa komunikasi terdiri dari 4 proses yaitu

SMCR (Source, Message, Channel, dan Receiver) lalu ditambah 3 proses

sekunder, yaitu Feedback, Efek, dan Lingkungan. 73

Dari data tersebut berkenaan dengan proses komunikasi dan pandangan

jama’ah mengenai proses komunikasi di masjid al-madinah dapat dilihat dari tabel

VI dibawah ini :

72 Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung, Remaja Rosda Karya, 1985). 73 David K.Berlo, Model Komunikasi…

 

Page 72: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

62

Tabel VI

Proses Komunikasi dan pandangan jama’ah

Pandangan Jama’ah Proses

Komunikasi S1 S2 S3 S4

Credibility (Kredibilitas)

Sangat percaya

Kurang yakin

Sangat Yakin

Yakin akan tetapi tidak memuaskan

Contex (Keterkaitan)

Program berjalan dengan lancar

Program kurang memuaskan jama’ah

Pelayanan memuaskan baik dari pengurus maupun pengajar

Program tersusun dan berjalan dengan baik

Conten (Isi) Penyampaian guru bagus dan bermakna

Pemahaman yang berbeda

Penyampaian guru mudah difahami dan memuaskan

Masih kurang memahami penyampaian guru

Clarity (Kejelasan)

Antara guru dan pimpinan senada tidak banyak nada

Guru dan pimpinan ada kekompakan

Tidak ada kekeliruan dalam penyampaian informasi

Harus bisa saling memahami, baik guru,pimpinan dan jama’ah

Continuity and Consistency (Kontinuitas and Konsisten)

Dalam memberikan informasi baiknya tidak hanya sekali

Harus adanya pengulangan materi agar bisa lebih difahami

Penyampaian pesan harus diulang agar lebih mudah di ingat

Dalam penyampaian materi kurang diperjelas

Channels (Saluran)

Jaringan meluas akan tetapi bisa lebih memberikan kepercayaan kepada jama’ah

Harus bisa saling memahami dan senada satu sama lain

Cepat, mudah dan senada satu sama lainnya

Selalu telat informasi baik dalam informasi maupun kegiatan tahsin

Capability of Audience (Kemampuan Khalayak)

Pemahaman cepat dan mudah

Perlu adanya pengulangan materi

Tidak ada kesulitan

Sangat kurang dan sangat terbatas

 

Page 73: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

63

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa S1 yaitu subjek 1 adalah jama’ah

pertama yaitu jama’ah yang produktif, S2 yaitu subjek 2 adalah jama’ah kedua

yang mangkir, S3 yaitu subjek 3 adalah jama’ah ketiga yang puas dengan kinerja

pengurus dan S4 yaitu subjek 4 adalah jama’ah keempat yang keluar. Dan

mengenai proses komunikasi pada pandangan jama’ah S1 yaitu jama’ah yang

produktif mengatakan kredibilitas pimpinan bagus dan sangat dipercaya,

mengenai contex program berjalan dengan lancar, mengenai conten penyampaian

guru bagus dan bermakna, mengenai Clarity (kejelasan) antara guru dan pimpinan

ada kekompakan artinya senada, mengenai Continuity dan konsistensi, guru atau

pimpinan dalam memberikan informasi baiknya tidak hanya sekali. Mengenai

Channel atau Saluran, jaringan meluas akan tetapi bisa lebih memberikan

kepercayaan kepada jama’ah baik yang baru mengikuti kegiatan atau yang sudah

lama. Dan mengenai kemampuan khalayak, pemahaman cepat dan mudah.

Sedangkan menurut S2 yaitu jama’ah yang mangkir mengatakan kredibilitas

pimpinan kurang bagus dan kurang yakin karena tidak sesuai dengan hati nurani.

Mengenai Contex, program kurang memuaskan jama’ah. Mengenai Conten atau

Isi, dari pemahaman jama’ah dan guru yang berbeda. Mengenai Clarity atau

kejelasan, guru dan pimpinan ada kekompakan. Mengenai Continuity dan

konsistensi, baik guru atau pimpinan harus adanya pengulangan materi agar bisa

lebih difahami jama’ah. Mengenai Channels atau saluran, antara jama’ah dan

pimpinan harus bisa saling memahami dan senada satu sama lain. Dan mengenai

kemampuan khalayak, perlu adanya pengulangan materi. Menurut S3 yaitu

jama’ah yang puas dengan kinerja pengurus mengatakan kredibilitas pimpinan

 

Page 74: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

64

sangat bagus dan yakin karena hasil dari kinerja yang memuaskan. Mengenai

Contex, pelayanan memuaskan baik dari pengurus maupun pengajar. Mengenai

Conten atau Isi, penyampaian guru mudah difahami dan memuaskan jama’ah.

Mengenai Clarity atau kejelasan, tidak ada kekeliruan dalam penyampaian

informasi. Mengenai Continuity dan konsistensi, penyampaian pesan harus

diulang agar lebih mudah di ingat. Mengenai Channels atau saluran, cepat, mudah

dan senada satu sama lainnya. Dan mengenai kemampuan khalayak, tidak ada

kesulitan dari materi ataupun cara penyampaian guru. Sedangkan menurut S4

yaitu jama’ah yang keluar mengenai kredibilitas pimpinan mengatakan sangat

yakin akan tetapi tidak memuaskan. Mengenai Contex, program tersusun dan

berjalan dengan baik. Mengenai Conten atau Isi, masih kurang memahami

penyampaian guru. Mengenai Clarity atau kejelasan, harus bisa saling memahami,

baik guru, pimpinan dan jama’ah. Mengenai Continuity dan konsistensi, dalam

penyampaian materi kurang diperjelas. Mengenai Channels atau saluran, selalu

telat informasi baik dalam informasi rapat pimpinan maupun kegiatan tahsin. Dan

mengenai kemampuan khalayak, sangat kurang dan sangat terbatas.

Jama’ah menghadapi masalah dalam belajar tahsin yaitu seperti lupa, tidak

ada sarana seperti al-qur’an atau kesulitan dalam membaca al-qur’an baik dari

makhrajul huruf maupun tajwidnya. Menurut jama’ah tahsin mereka menghadapi

masalah tidak adanya sarana dan prasarana seperti mesin (alat-alat), material (al-

qur’an atau buku), sikap pihak manajemen terhadap jama’ah tidak netralitas atau

masa bodo akan tetapi bersikap empati dengan memperhatikan dan mengontrol

kondisi jama’ah baik dari tenaga pengajar maupun lainnya seperti mesin (alat-

 

Page 75: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

65

alat) atau material (al-qur’an atau buku). Terhadap guru atau jama’ah selalu diberi

tahu lewat informasi melalui papan pengumuman, rapat atau pada acara lain

seperti majlis duha, majlis tilawah atau lainnya.

 

Page 76: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

66

BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian sebelumnya, dan dengan mengacu kepada rumusan

masalah sebagaimana termuat dalam bab pertama sampai bab ke lima skripsi ini

maka, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Dalam pendekatan komunikasi antar pribadi terhadap individu yang

terjadi dimasjid al-madinah pimpinan menerapkan beberapa strategi

komunikasi dalam menghadapi jama’ah dalam kegiatan tahsin diantaranya

menerapkan strategi pedang tergantung kepada jama’ah yang mangkir

(bolos) yaitu dengan memberikan motivasi kepada jama’ah agar lebih giat

dalam menjalani kegiatan tahsin qur’an. Kepada jama’ah yang produktif

(rajin) pimpinan menerapkan strategi wortel terayun yaitu dengan

memberikan hadiah berupa sajadah shalat, al-qur’an booklet, accessoris

(pin bergambar masjid, gantungan kunci) dan CD tentang kegiatan-

kegiatan masjid al-madinah. Kepada jama’ah yang keluar pimpinan

menerapkan strategi katalisator yaitu dengan memberikan nasihat, arahan

dan dukungan kepada jama’ah agar jama’ah yang keluar bisa aktif kembali

menjalani kegiatan tahsin qur’an. Dan kepada jama’ah yang puas dengan

kinerja pengurus pimpinan menerapkan strategi kembar siam (saling

menguntungkan antara guru dan murid) yaitu dengan memberikan

pengajaran kepada jama’ah dan menawarkan jama’ah untuk menjadi imam

 

Page 77: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

67

masjid, dengan itu ada hasil yang diperoleh jama’ah dari pengajaran

tersebut atau mengikut sertakan jama’ah dalam lomba tahsin dan

hadiahnya diberikan kepada pimpinan sebagai tanda prestasi jama’ah.

b. Dalam pendekatan komunikasi kelompok pimpinan dan guru membagi

menjadi empat kelompok. Kelompok pertama yaitu kelompok yang

produktif berdasarkan kepintaran, kerajinan dan kepandaian jama’ah

dalam membaca al-qur’an dengan baik dan benar. Kelompok kedua yaitu

kelompok yang mangkir berdasarkan jama’ah yang jarang hadir (bolos).

Kelompok ketiga yaitu kelompok yang puas dengan kinerja pengurus

berdasarkan jama’ah yang puas dengan kegiatan tahsin, baik dari metode

guru dalam menyampaikan materi maupun dari kepribadian ustad yang

bijaksana terhadap jama’ah. Kelompok keempat yaitu kelompok jama’ah

yang keluar berdasarkan data jama’ah yang sudah tidak aktif dalam

kegiatan tahsin.

c. Dalam pendekatan komunikasi organisasi terhadap masalah sistem

pengajaran dan struktur organisasi pimpinan menerapkan alat-alat

manajemen yang diantaranya Man (struktur, guru), Money (Biaya),

Metode, Marketing (brosur), Mesin (alat-alat) , Material (buku). Selain itu

pimpinan menerapkan proses komunikasi. Pimpinan bersama guru

mengatur individu agar mereka produktif dan rajin mengikuti program

kegiatan Tahsin Qur’an. Pimpinan juga mampu mendekati individu

melalui pendekatan Komunikasi Antar Pribadi bagi yang rajin dan tidak

rajin. Pimpinan juga menghadapi individu dan kelompok yang tidak puas

 

Page 78: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

68

didekati melalui pendekatan kelompok. Pimpinan menjalankan organisasi-

rganisasi atau formal untuk menghadapi individu atau kelompok. Secara

bertahap mereka didekati secara personal approach atau Komunikasi

Antarpribadi, kelompok. Pimpinan dan ustad tidak langsung menulis

peringatan 1, 2, dan 3 bagi individu yang bolos, keluar, dan tidak puas,

tetapi mereka menerapkan pendekatan Komunikasi Antarpribadi dan

kelompok.

2. Saran-saran

Dalam mengelola suatu organisasi pimpinan sebaiknya lebih memahami

apa yang diinginkan bawahannya dan para jama’ah, baik dari sisi kualitas guru

yang mengajar maupun sarana dan prasarana yang ada agar seluruh para jama’ah

merasa yakin dan percaya dengan kinerja pengurus baik pimpinannya yang

mempunyai kredibilitas tinggi maupun anggotanya.

 

Page 79: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

69

DAFTAR PUSTAKA Arni, Muhammad, Komunikasi Organisasi. (Jakarta Bumi Aksara, 2007), Cet ke-

8 h. 65. Alvin, A. Golberd, Komunikasi Kelompok : Proses-proses Diskusi dan

Penerapannya. Penerbit Universitas Indonesia. Armawati Arbi, Dakwah dan Komunikasi. Cet ke-1 UIN Jakarta Press, 2003 Ajhari, Januar, (Pola Komunikasi Organisasi Nurmahmudi Sebagai Walikota

Depok Dalam Implementasi Kebijakan Publik), Karya Ilmiah Th. 2008. Ariyati, Eska, (Komunikasi Organisasi Dalam Pengembangan Kepemimpinan Di

SMU Muhammadiyah 4 Jakarta), Karya Ilmiah Th 2009. Ashari Siregar, Media Korporasi Organisasi, Cet ke-1 Th. 2002 Hal 28. Abdul Syani, Manajemen Organisasi, (Jakarta, PT. Bina Aksara, 1987), h. 28. Arwani Marhum (Kajian Hukum Tajwid, Materi Tahsin, Menghafal Al-qur’an) di

Masjid Al-Madinah CDB Ciledug. Senin 3 April 2011 pukul 20.30. Ahmad Yani, Menuju Masjid Ideal. Penerbit Lp2SI, Cet ke-1, Mei 2001 M/syafar

1422 H. hal 81. Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, P.T Raja Grafindo Persada, Tahun

1998, hal 18. Department Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahannya, juz 1-30, (Semarang :

Karya Toha Putra Semarang, 1998), hal 280. ---------------------------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------), Al-Alaq 19. Didin Hafidhuddin, Manajemen Syariah Dalam Praktek, Penerbit Gema Insani

Press Deddy Mulyana, Komunikasi Organisasi, P.T Remaja Rosdakarya, Bandung.

2005, hal. 148. Dalam kegiatan belajar dan memperbaiki bacaan al-qur’an, oleh Arwani Marhum

(Kajian Hukum Tajwid, Materi Tahsin, Menghafal Al-quran) di Masjid Al-Madinah senin 3 April 2011 pukul 20.30.

 

Page 80: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

70

Daftar kehadiran Peserta Tahsin Al-qur’an) Management Masjid Al-Madinah CBD Ciledug, Tahun 2008 – 2011.

Done F. Faules, R.Wayne Pace, Komunikasi Organisasi. Strategi Meningkatkan

Kinerja Perusahaan. (Bandung : Rosda Karya, 2006) h.17. Dahlan, Zaini, Manajemen Masjid Dalam Pengembangan Masyarakat,

Optimalisasi Peran dan Fungsi Masjid, Cet ke-1, mei 2001, hal 23. E. Ayub. Moh, Manajemen Masjid, Penerbit Gema Insani Press. Effendy, Onong Uchjana. Spektrum Komunikasi, (Bandung : Bandar Maju, 1992),

h.4. Frethzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada, 2001) Cet ke-2 hal 431. Gazalba, Sidi, Masjid Pusat Ibadat dan Kebudayaan Islam, Pustaka Al-Husna.

Cet ket VI 1994. H.Jackson John, L. Mathis Robert, Terjemahan Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira,

th 2001 hal 78. H Letjen Sudirman, (Forum Dakwah, Pusat Dakwah Islam Indonesia, Jakarta.

1972, hal.40). Hayustiro, (Komunikasi Organisasi Di Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah Kabupaten Bogor), Karya Ilmiah Th 2008.

Idarah Masjid, Terbitan KODI DKI Jakarta.

Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2006). Cet ke-22, hal-3.

Nurdin, Sistem Komunikasi Indonesia (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

2005). Cet ke-2 hal.33 Robbin, Stephen P. Perilaku Organisasi, Jakarta 2001, Jilid 1 hal 7. ________________________________, Konsep, Kontropersi, Aplikasi,(Jakarta

Prenhalindo, 1996), Hal 100-104. Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi. (Bandung, Remaja Rosdakarya,

1985).

 

Page 81: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

71

Susanto, Phil Astrid, Komunikassi Dalam Teori dan Praktek, (Bandung: Bina Cipta, 1998), cet ke-3, h.1.

Siagian, Sondang P. Peranan Dalam Manajemen (Jakarta, Bumi Aksara, 2007),

cet ke—8 h. 65. Sihab, Quraiy. Wawasan Al-qur’an, (Bandung, Mizan 1997). Hal 459. Tubis-Syilvia Moss, Stewart L. Pengantar Dedy Mulyana, Human

Communication, Konteks-konteks Komunikasi. (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005) h. 164.

Toha, Miftah. Perilaku Organisasi (Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada 2002) cet

ke-13, h. 162. Tabloid Al-Madinah, Oase Ilmu dan Syiar Islam di Kawasan CBD, edisi Jum’at 1

Dzulqaidah 1429 H-31 Oktober 2008. Wijoyo Kunto, Muslim Tanpa Masjid, (Bandung, Mizan, 2001) Hal 127-134. Wawancara oleh Ade Wahyudi, Staff Lembaga Tahsin Qur’an, tgl 04 April 2011

pukul 10.30 – 11.43, di Kantor Kesekretariatan Masjid Al-Madinah.

 

Page 82: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

 

Page 83: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

 

Page 84: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

 

Page 85: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

 

Page 86: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas

 

Page 87: KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42772/1/ABDUL... · Demikian ucapan terimakasih penulis mudah-mudahan Allah SWT membalas