hasil riset media monitoring parpol dan capres april-juni 2013 · sehingga peran media cukup ......

30
Hasil Riset Media Monitoring Parpol dan Capres April-Juni 2013 Pol-Tracking Institute Jakarta, April 2013 Jl. Pangrango 3A, Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan-12980 Telp. +6221-83701545, +6221-83794995, Faks.+6221-83795016

Upload: trananh

Post on 18-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Hasil Riset Media Monitoring Parpol dan Capres

April-Juni 2013

Pol-Tracking Institute Jakarta, April 2013

Jl. Pangrango 3A, Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan-12980

Telp. +6221-83701545, +6221-83794995, Faks.+6221-83795016

Latar Belakang

Media massa semakin memegang peranan dalam kehidupan politik. Seringkali aktivitas media dalam melaporkan peristiwa-peristiwa politik memberi dampak signifikan bagi perkembangan politik.

Konteks ini semakin relevan seiring dengan perubahan sistem politik di tanah air, sehingga peran media cukup efektif dalam mempengaruhi opini dan persepsi publik.

Menurut Hamad (2004) dalam kerangka pembentukan opini dan persepsi publik, media melakukan tiga kegiatan sekaligus, Pertama, menggunakan simbol-simbol politik (languange politic), melaksanakan strategi pengemasan pesan (framing strategies), dan fungsi agenda media (agenda setting function). Ketiganya inilah yang pada akhirnya nanti akan menghasilkan citra bagi partai/aktor politik.

Temuan terhadap citra partai/aktor politik tersebut yang ingin dipublikasikan dalam rangka penyelenggaraan proses pendidikan politik kepada elit maupun publik agar kehidupan berpolitik di tanah air semakin lebih baik.

Latar Belakang Jarak Pemilihan Umum 2014 tersisa sekitar satu tahun lagi

sehingga isu politik baik soal kepartaian dan kandidasi calon presiden semakin ramai di beritakan oleh banyak media.

Namun sejauh ini, publik ditanya dan diukur untuk merespon

perilaku politik dan figur-figur yang diisukan sebagai capres. Sedangkan di sisi lain, persepsi publik juga dipengaruhi oleh bagaimana media mewartakan aktor-aktor dan figur politik tersebut.

Sehingga, di titik inilah menjadi penting untuk melihat

bagaimana partai politik dan figur atau tokoh politik diberitakan oleh media. Sementara itu, kini ada tiga bentuk media yang jamak diakses oleh publik: harian cetak, televisi, dan harian online.

Metodologi Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling pada 15 media yang terdiri

dari 5 media cetak (Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Republika, Seputar Indonesia), 5 media online (Detik.com, Kompas.com, Merdeka.com, Okezone.com, viva.co.id) dan 5 media televisi (Trans TV, SCTV, RCTI, Metro TV dan TV One).

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah mengumpulkan dan menganalisa teks (content analysis), serta analisis sosiopolitik (critical discourse analysis) mengenai pemberitaan Parpol dan Capres dalam rubrikasi politik nasional dan segmen news untuk media online.

Pengambilan sampel pada berita telivisi di segmen siang dan sore hari dalam rentang waktu Senin-Jumat. Sedangkan untuk berita di media cetak dan online yang berasal dalam rubrik politik maupun nasional khusus berita terkait Parpol dan Capres.

Proses penyeleksian media didasarkan pada cakupan wilayah (media nasional), rating online, tv berita, serta kepemilikan media.

Proses pengumpulan data dilakukan dalam periode bulan 1 April-31 Juni 2013

Jenis Media

16%

77%

7%

Cetak Online Televisi

Frekuensi Berita

Detik.com

14%

Kompas

2%

Kompas.com

14%

Koran

Tempo

3%

Media Indonesia

4%

Merdeka.com

19%

Metro TV

2%

Okezone

21%

RCTI

1%

Republika

4%

SCTV

1%

Seputar

Indonesia

3%

Trans TV

0%

TV One

3%

Viva.co.id

9%

Frekuensi pemberritaan Partai Politik dan Pencapresan

Capres

11%

Parpol

89%

Jenis Jumlah Prosentase

Berita Capres 937 11%

Berita Parpol 7244 89%

Jumlah 8181 100%

Berita didominasi tema terkait kebijakan politik,

kasus hukum dan pencalegan

Hasil Survei

3%

Kasus Hukum

21%

Kebijakan Politik

39%

Kegiatan Partai

5%

Kinerja

Partai

4%

Konflik

Antar

Partai

1%

Konflik

Internal

Partai

3% Lainnya

2%

Pencalegan

15%

Pendanaan

Partai

1%

Pilkada

6%

N= 7244

Partai yang paling banyak diberitakan adalah

PKS daan Partai Demokrat

Gerindra

3% Golkar

8% Hanura

3% Lainnya

5%

NasDem

2% PAN

4% PBB

2%

PD

22% PDIP

12%

PKB

3%

PKPI

1%

PKS

31%

PPP

4%

Perrgerakan pemberitaan partai dari

bulan april-mei

46 82 66

170

64 70 56

691

187

67 26

172

84

47

108

44

113

17

56 66

351

276

30 18

983

29 57

225

62 41

23 47

1

367

273

12 14

894

47

0

200

400

600

800

1000

1200

April

Mei

Juni

Tokoh demokrat tetap mendominasi narasumebr

meskipun 3 teratas merupakan narasumber dari PKS

193 185

165

139 135 127

111 96 94

0

50

100

150

200

250

Hidayat

Nur Wahid

Fahri

Hamzah

Anis Matta Syarief

Hasan

Nurhayati

Ali Assegaf

Tifatul

Sembiring

Max

Sopacua

Ruhut

Sitompul

Mahfud MD

Tema kebijakan politik dan kasus hukum

mendominasi pemberitaan

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

PPP

PKS

PKPI

PKB

PDIP

PD

PBB

PAN

NasDem

Lainnya

Hanura

Golkar

Gerindra

PKS dan Demokrat paling banyak nada berita

negatif

39 106 29 43

6 36

29 364

68 22 12

559 42

117 282

127

221

58

172

95

889

413

108 68

1251 176

71 142

84

56

72

80 38

294

328

43 20 489 54

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Positif

Netral

Negatif

Berita partai Gerindra didominasi tema kebijakan

politik terkait koalisi menanggapi kenaikan BBM dan

BLSM

5 0

62

11 6 0 0 5

58

3 4 0

10

20

30

40

50

60

70

Gerindra

Pembertiaan Golkar didominasi tema kebijakan

politik dan kasus hukum yang menyeret politisi

Golkar, Priyo Budi

18

112

133

25 14 3 19 12

56

2 28

0

20

40

60

80

100

120

140

Golkar

Pemberitaan Hanura didominasi tema kebijakan

politik dan pencalegan

7 4

74

25

9 0 0 3

51

0 3 0

10

20

30

40

50

60

70

80

Hanura

Pemberitaan NasDem didominasi tema

kebiijakan politik dan pencalegan

0 0

45

14

4 0 3 1

37

1 4 0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

NasDem

Pemberitaan PAN didominasi tema pencalegan

terkait pencalegan perempuan yang menyebabkan

PAN kehilangan beberapa Dapil

1 14

57

11 7 0 3 4

77

1 10 0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

PAN

Pemberitaan PBB didominasi berita terkait

pencalegan terkait caleg ganda

0

27 22

5 3 0 0 1

68

0 3 0

10

20

30

40

50

60

70

80

PBB

Pemberitaan Demokrat didominasi tema kebijakan

politik terkait Konvensi Demokrat dan koalisi

40 128

688

95 106 29 109 15 167

4 23 0

100

200

300

400

500

600

700

800

PD

Pemberitaan PDIP didominasi tema kebijakan politik dan

Pilkada di beberapa daerah yang dimenangkan oleh kandidat

PDIPa

38 26

268

35 30 2 1 46

78

8

195

0

50

100

150

200

250

300

PDIP

PDIP

Pemberitaan PKB didominasi tema Pencalegan

2 0

22

8 9 3 4 1

52

0 13

0

10

20

30

40

50

60

PKB

PKB

Pemberitaan PKPI didominasi tema pencalegan

khususnya kuota perempuan yang menyebabkan PKPI

kehilangan beberapa Dapil dan kebijakan politik

2 1

25

4 1 1 0 1

29

0 0 0

5

10

15

20

25

30

35

PKPI

Pemberitaan PKS didominasi oleh tema kasus hukum

yang menyeret petinggi PKS dan tema kebijakan politik

terkait koalisi

24

941 851

86 36 36 36 24 83 19 16 0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1000

PKS

PKS

Pemberitaan PPP didominasi tema pencalegan

terkait keterwakilan perempuan dalam pencalegan

2 4

58

12 7 0 1 3

89

2 2 0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

PPP

PPP

Berita Pencapresan

Tokoh dengan pergerakan dominan

9 0 3 0 0 0 7 0 0

16

0 7 1

38

1 0 12

54

2 12

1 0 13

1 0 0 0 0 0 5

42

0 1 0 0 0 2

0 0

16 13

4

0

72

0 0

41

27

0

5

0 1

17

3 0 0 0 0

3 1 10 1 0 3 0 0 0 1 0 0 7 1 0

75

1 0

18

6 0 3 0 0 7 5 0 0 0 1 0 2

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Aburi

zal B

akri

e

Anas

Urb

anin

grum

Ani Y

udhoyo

no

Anie

s B

asw

edan

Anis

Mat

ta

Chai

rul T

anju

ng

Dah

lan Isk

an

Djo

ko S

uya

nto

Endia

rto S

uta

rto

Gita

Wir

jaw

an

Gita

Wir

yaw

an

Hat

ta R

ajas

a

Irm

an G

usm

an

Joko W

idodo

Jusu

f K

alla

Khofifa

h Indar

Par

awan

Lai

nnya

Mah

fud M

D

Mar

zuki A

lie

Mega

wat

i So

ekar

noputr

i

Mega

wat

i Su

kar

noputr

i

Muhai

min

Isk

andar

Pra

bow

o S

ubia

nto

Pra

mono

Edi W

ibow

o

Puan

Mah

aran

i

Sri M

uly

ani

Sury

a Pal

oh

Sury

adhar

ma

Ali

Sutiyo

so

Wir

anto

April

Mei

Juni

Tokoh dengan pergerakan dominan tertinggi adalah Jokowi dengan tren yang terus naik,

sementara tokoh lain mempunyai pergerakan fluktuatif seperti Aburizal Bakri mononjol

di Mei, Mahfud di bulan April.

Tokoh paling banyak diberitakan

224

124

95

81 73

59

30 25 21 15

0

50

100

150

200

250

N = 937

Nada berita capres

0

50

100

150

200

250

Aburi

zal B

akri

e

Anas

Urb

anin

grum

Ani Y

udhoyo

no

Anie

s B

asw

edan

Anis

Mat

ta

Chai

rul T

anju

ng

Dah

lan Isk

an

Djo

ko S

uya

nto

Endia

rto S

uta

rto

Gita

Wir

jaw

an

Git

a W

irya

wan

Hat

ta R

ajas

a

Irm

an G

usm

an

Joko

Wid

odo

Jusu

f K

alla

Khofifa

h Indar

Par

awan

Lai

nnya

Mah

fud M

D

Mar

zuki A

lie

Mega

wat

i Soekar

noputr

i

Mega

wat

i Sukar

noputr

i

Muhai

min

Isk

andar

Pra

bow

o S

ubia

nto

Pra

mono E

di W

ibow

o

Puan

Mah

aran

i

Sri

Muly

ani

Sury

a Pal

oh

Sury

adhar

ma

Ali

Sutiyo

so

Wir

anto

Positif

Netral

Negatif

KESIMPULAN Sepanjang bulan April-Juni 2013, dominasi pemberitaan terkait dengan

partai politik hampir bersaing antara kebijakan politik dengan kasus hukum partai. Namun isu perilah konflik internal partai tak lagi mendominasi pemberitaan sebagaimana beberapa bulan selumnya.

Kebijakan politik dalam pemberitaan partai ini lebih banyak terkait dengan isu pemilu dan sikap partai koalisi pendukung pemerintahan.

Di sisi lain, tren pemberitaan pencapresan cenderung diungguli oleh Jokowi dibandingkan dengan tokoh lain. Tren pemberitaan Jokowi sebagai capres cenderung mengalami peningkatan sementara capres lain seperti Aburizal Bakrie, Mahfud MD, dan Prabowo cenderung fluktuatif dengan intesitas pemberintaan yang tak stabil.

Namun demikian, Aburizal Bakrie dan Prabowo adalah capres yang juga mempunyai pemberitaan negatif sekalipun intesitasnya jauh lebih kecil dibandingkan pemberitaan positif.