hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1

4
Hasil Hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1. Dari hasil penelitian dapat diketahui sebanyak 32 pasien sembuh dan 1 pasien tidak sembuh. Penyatuan patah tulang dilihat berdasarkan adanya gambaran callus pada radiologi dan stabilitas fraktur secara klinis. Evaluasi dilakukan untuk semua jenis patah tulang. Parameter yang digunakan untuk menilai patah tulang adalah kriteria KSS yang terdiri dari hasil radiologi, ROM lutut, nyeri, kemampuan untuk melakukan olahraga, dan kepuasan pasien dan didapatkan hasil evaluasi sebanyak 18 (55%) pasien sangat baik, 10 (30%) pasien baik, 4 (12%) pasien cukup baik dan 1 (3%) jelek. Tidak ada komplikasi pada penanganan bedah ini. Semua yang berkaitan dengan ligament dan lesi meniscus di perbaiki pada tahap kedua setelah penyembuhan patah tulang. Semua patah tulang sembuh dengan waktu perawatan selama 3,4 bulan. Penggunaan external fixsasi di perbolehkan pada pengobatan ini. Terdapat 2 patah tulang yang memerlukan waktu sembuh selama 6 bulan. Terdapat 1 patah tulang yang mengalami komplikasi dan menyebabkan infeksi sepsis. Selanjutnya dilakukan debridemen dan pemberian antibiotic secara intravena sampai CRP dan ESR mencapai nilai normal. Selanjutnya dilakukan reduksi dan fiksasi internal dengan lempeng tulang dan autologous graft tulang. Satu pasien mengalami thrombosis dan berhasil diobati dengan pemberian heparin. Terdapat 3 pasien yang mengalami pin track infeksi. Infeksi ini adalah infeksi yang mengenai jaringan lunak saja tanpa mengenai tulang dan dapat sembuh dengan pemberian antibiotic secara oral. Semua pin track infeksi sembuh tanpa perlu penggantian pin yang dapat menganggu stabilitas sambungan tulang.terdapat 2 kasus patah tulang yang menghasilkan malunion (10° of valgus, < 5° procurvatum) tetapi tidak menunjukkan gejala. Terdapat satu kasus fraktur terbuka yang terjadi nekrosis dan memerlukan skin graft.

Upload: agus-gunardi

Post on 09-Jul-2016

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hasil Penelitian Ini Dapat Dilihat Pada Tabel 1

Hasil

Hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1. Dari hasil penelitian dapat diketahui sebanyak 32 pasien sembuh dan 1 pasien tidak sembuh. Penyatuan patah tulang dilihat berdasarkan adanya gambaran callus pada radiologi dan stabilitas fraktur secara klinis. Evaluasi dilakukan untuk semua jenis patah tulang. Parameter yang digunakan untuk menilai patah tulang adalah kriteria KSS yang terdiri dari hasil radiologi, ROM lutut, nyeri, kemampuan untuk melakukan olahraga, dan kepuasan pasien dan didapatkan hasil evaluasi sebanyak 18 (55%) pasien sangat baik, 10 (30%) pasien baik, 4 (12%) pasien cukup baik dan 1 (3%) jelek.

Tidak ada komplikasi pada penanganan bedah ini. Semua yang berkaitan dengan ligament dan lesi meniscus di perbaiki pada tahap kedua setelah penyembuhan patah tulang. Semua patah tulang sembuh dengan waktu perawatan selama 3,4 bulan. Penggunaan external fixsasi di perbolehkan pada pengobatan ini. Terdapat 2 patah tulang yang memerlukan waktu sembuh selama 6 bulan.

Terdapat 1 patah tulang yang mengalami komplikasi dan menyebabkan infeksi sepsis. Selanjutnya dilakukan debridemen dan pemberian antibiotic secara intravena sampai CRP dan ESR mencapai nilai normal. Selanjutnya dilakukan reduksi dan fiksasi internal dengan lempeng tulang dan autologous graft tulang. Satu pasien mengalami thrombosis dan berhasil diobati dengan pemberian heparin. Terdapat 3 pasien yang mengalami pin track infeksi. Infeksi ini adalah infeksi yang mengenai jaringan lunak saja tanpa mengenai tulang dan dapat sembuh dengan pemberian antibiotic secara oral. Semua pin track infeksi sembuh tanpa perlu penggantian pin yang dapat menganggu stabilitas sambungan tulang.terdapat 2 kasus patah tulang yang menghasilkan malunion (10° of valgus, < 5° procurvatum) tetapi tidak menunjukkan gejala. Terdapat satu kasus fraktur terbuka yang terjadi nekrosis dan memerlukan skin graft.

Sebanyak 26 pasien dapat menggunakan lututnya secara fungsional tanpa rasa sakit dan gangguan stabilitas. Kemampuan ROM lutut pasien secara bertahap semakin membaik. Pasien dipulangkan dari fixation hybrid setelah 3,4 bulan (3-7 bulan). Evaluasi dilakukan setelah 1 tahun dan didapatkan hasil kemampuan gerak lutut pasien mencapai 115O untuk fleksi (75 O -125 O ) dan 5O untuk ektensi (0-8o). pada evaluasi radiologi didapatkan 1 pasien mengalami osteoarthritis. Secara umum, 5 pasien mengalami setidaknya 1 komplikasi seperti pin track infection,kekakuan, malunion dan 1 pasien dengan komplikasi septik non union dan osteomyelitis dan tidak perlu tindakan amputasi.

Page 2: Hasil Penelitian Ini Dapat Dilihat Pada Tabel 1

Tabel 1. Fractures’ characteristics, complications and results of our study group.

No of pts

Schatzker type

Open/Closed Result Complication

1 V Closed Excellent None2 V Closed Excellent None3 V Closed Good Pin track infection – per os

antibiotic4 V Closed Excellent None5 V Closed Excellent None6 V Open : G-1 Excellent None7 V Closed Excellent None8 V Closed Good None9 V Closed Excellent Deep venous thrombosis10 V Closed Excellent None11 V Closed Good None12 V Closed Excellent None13 V Closed Excellent None14 V Closed Excellent None15 V Closed Excellent None16 V Closed Excellent None17 VI Closed Good None18 VI Closed Excellent Pin track infection – per os

antibiotic19 VI Open : G-III Fair Local skin necrosis20 VI Closed Excellent None21 VI Open : G-II Good Pin track infection – per os

antibiotic22 VI Closed Good None23 VI Closed Good None24 VI Open : G-II Fair Malunion 10 valgus25 VI Closed Excellent None26 VI Open : G-III Fair Traumatic peroneal palsy27 VI Closed Good None28 VI Closed Fair Malunion 5 procuvatum29 VI Closed Excellent None30 VI Closed Excellent None31 VI Open : G-III Poor Deep infection-septic

pseudatrhosis32 VI Closed Good None33 VI Closed Good None

Page 3: Hasil Penelitian Ini Dapat Dilihat Pada Tabel 1

Jenis fracture JumlahTerbuka 6Tertutup 27

Hasil JumlahExcellent 18Good 10Fair 4Poor 1

Komplikasi JumlahTidak ada 24Malunion 2Deep venous thrombosis 1Pin track infection 3Local skin necrosis 1Traumatic peroneal nerve palsy 1Deep infection-septic 1