hasil investasi semakin tinggi -...

1

Upload: trandien

Post on 03-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hasil Investasi Semakin Tinggi - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/1828/458f9f59_Jun16-SalimIvomasPrat... · usaha investasi dana pensiun (dapen) ... mengatakan meningkatnya

F I N A N S I A L 23 Jumat, 12 Agustus 2016

Oktaviano D.B. [email protected]

Data Otoritas Jasa Keuangan per Juni 2016 menunjukkan hasil usaha investasi dana pensiun (dapen) mencapai Rp7,47 triliun atau tumbuh 5,54% (year-on-year/y-o-y). Pada bulan sebelum-nya hasil investasi dapen hanya Rp6,33 triliun atau tumbuh 1,57% (y-o-y).

Bahkan, sejak awal tahun hingga April 2016 hasil investasi industri dapen malah mencatatkan penurunan. Bila dirinci, data OJK per Juni 2016 menunjukkan hasil usaha investasi pada dana pensiun pemberi kerja DPPK yang menyelenggarakan program pen-siun manfaat pasti (PPMP) tercatat sebesar Rp5,13 triliun atau tum-buh 2,28%.

Pertumbuhan hasil investasi itu menjadi yang pertama kalinya pada tahun ini setelah terus menurun hingga pada bulan lalu masih mencatatkan penurunan 2,99% (y-o-y).

Pada periode yang sama, DPPK program pensiun iuran pasti (DPPK-PPIP) meraih hasil usaha investasi senilai Rp705 miliar atau menurun 6,64% (y-o-y). Ken dati masih melanjutkan tren penu-runan, realisasi itu lebih baik ketim bang penurunan hasil usaha investasi pada Mei 2016 yang men-capai 15,91% dan bulan-bulan sebelumnya. Adapun dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) tercatat meraup hasil usaha investasi Rp1,64 triliun atau tumbuh 25,1% (y-o-y).

Direktur Eksekutif Perkumpulan Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Bambang Sri Muljadi menyatakan pertumbuhan hasil usaha investasi DPPK menun-jukkan tren perbaikan setelah kurang bergairah pada awal tahun.

Dia optimistis ke depan hasil usaha investasi akan terus mening-kat sejalan dengan kenaikan imbal hasil sejumlah instrumen, seperti saham, reksa dana, surat berharga negara, dan obligasi korporasi.

“Hasil usaha investasi bisa tumbuh lebih baik. Apalagi tren-

nya IHSG meningkat,” ujarnya kepa da Bisnis belum lama ini.

ALOKASI ASETKendati demikian, Bambang

mengatakan meningkatnya potensi hasil investasi itu seharusnya disikapi dengan lebih tepat oleh DPPK, yakni dengan menyiapkan strategi alokasi aset secara berjenjang yang sesuai. Pasalnya, masih banyak DPPK terutama yang berskala kecil belum mene-rapkan strategi tersebut.

Dia menilai langkah tersebut penting untuk menjaga kualitas dan mengembangkan aset baik untuk jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.

Sebelumnya, Wakil Ketua Per-kum pulan - Dana Pensiun Lembaga Keuangan (P-DPLK) Nur Hasan Kurniawan meyakini pada Juni

2016 pertumbuhan hasil usaha investasi akan semakin signifikan.

Dia menuturkan sejumlah indi kator ekonomi seperti IHSG dan nilai rupiah masih stabil. Menurutnya, kondisi itu menjaga imbal hasil sejumlah instrumen, khususnya obligasi.

Dia optimistis kondisi serupa dapat tercipta pada paruh kedua tahun ini sehingga hasil usaha investasi DPLK akan terus mening-kat. “Saya lihat masih positif. Obligasi pada Juni mungkin meng-alami sedikit penurunan tetapi Juli dan ke depannya akan positif.”

Adapun, data OJK per Juni 2016 menunjukkan nilai total aset industri mencapai Rp227,01 triliun atau tumbuh 14,20% (y-o-y). Nilai total investasi dapen pun tumbuh 14,1% (y-o-y) menjadi Rp217,43 triliun.

JAKARTA — PT Sarana Multigriya Finansial atau SMF mendorong penyalur kredit pemilikan rumah terutama perbankan untuk melakukan sekuritisasi agar dapat memperoleh dana jangka panjang.

Direktur PT Sarana Multigriya Finan-sial Trisnadi Yulrisman mengatakan pemerintah telah menyediakan institusi khusus yaitu SMF untuk menjalankan transaksi tersebut.

Dia menuturkan sepanjang 2016 pembiayaan perseroan ditargetkan bisa mencapai Rp6,1 triliun, atau tumbuh 64,86% dari pembiayaan tahun lalu yang tercatat Rp3,71 triliun. Dari target tersebut penyaluran pembiayaan dalam bentuk pinjaman ditargetkan bisa men-capai Rp4,1 triliun, sedangkan Rp2 tri-liun diharapkan berasal dari seku ritisasi.

“Dari total pembiayaan yang disa lur-kan, sebagian besar itu disalurkan dalam bentuk pinjaman,” kata Trisnadi, Kamis (11/8).

Menurutnya, sampai pertengahan ta -hun ini belum ada pembiaayaan yang disa lurkan dalam bentuk sekuritisasi. Na mun, pihaknya telah menjajaki kerja sama dengan beberapa lembaga penya lur kredit pemilikan rumah (KPR) khusus-nya perbankan.

“Ada dua bank BUMN yang berminat melakukan sekuritisasi melalui SMF pada semester kedua tahun ini. Saat ini masih diproses sehingga kami belum dapat sebutkan potensi nilainya,” ujarnya.

Adapun, kedua bank BUMN yang dimak sud ialah PT Bank Mandiri (Per se-ro) Tbk. dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

SMF telah menjalankan mandat da -lam kegiatan sekuritisasi sebagai pener-bit Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) setelah diterbit-kan nya ketentuan dalam POJK No/23/POJK.04/2014 tentang Penerbitan dan Pela poran Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi dalam rangka Pembia-yaan Sekunder Perumahan.

EBA-SP merupakan instrumen investasi hasil sekuritisasi tagihan-tagihan kredit perumahan yang dijual kepada publik melalui penawaran umum maupun tidak melalui penawaran umum. Pada tahun lalu, SMF juga telah mencatatkan EBA-SP KPR perdana senilai Rp200 miliar di pasar modal.

Dalam transaksi EBA-SP, SMF berperan sebagai penerbit, dan dapat juga berperan sebagai penata sekuritisasi, pendukung kredit dan investor, sedangkan bank atau lembaga penyalur KPR, berperan sebagai kreditur asal, dan penyedia jasa. Nantinya hasil sekuritisasi akan digunakan untuk mendanai program KPR.

Sementara itu, Kepala Departemen Pengawas Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan (IKNB OJK) Heru Juwanto mengatakan regulator ber-komitmen untk memberikan dukung an dalam program pembiayaan perumahan. (Fitri Sartina Dewi)

KINERJA DANA PENSIUN

Hasil Investasi Semakin TinggiJAKARTA — Hasil investasi industri dana

pensiun semakin tumbuh signifikan dengan realisasi hingga 5,54% pada Juni 2016.

Per Juni 2016 hasil usaha investasi dana pensiun mencapai Rp7,47 triliun atau tumbuh 5,54%.

Hasil usaha investasi akan terus meningkat sejalan dengan kenaikan imbal hasil sejumlah instrumen.

PEMBIAYAAN PERUMAHAN

Bank Didorong Lakukan Sekuritisasi

EKSPANSI PERBANKAN

BNI Agresif di DaerahSEMARANG — PT Bank Negara Indo-

nesia (Persero) Tbk. melebarkan sayap bisnisnya dengan membuka kantor wilayah baru di Malang, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan dengan dibukanya BNI Kantor Wilayah Yogyakarta, maka akan terjadi pemekaran wilayah operasional perseroan di Jateng dan DIY yang selama ini dikoordinasi BNI Wilayah Semarang.

Adapun, pembukaan Kantor Wilayah Malang akan membagi Jatim menjadi dua kantor wilayah, yang sebelumnya hanya dikoordinasi dari Kantor Wilayah Surabaya. Menurutnya, wilayah Ja teng dan Jatim cakupannya sangat luas, sehingga perlu pemekaran untuk me -ning katkan span of control dan meng op-timalkan potensi bisnis.

“Pembukaan kantor wilayah baru akan meningkatkan fungsi intermediasi di Jateng dan Jatim, sehingga pemba-ngunan ekonomi di kawasan itu pun diharap kan lebih terpacu,” ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Bisnis, Kamis (11/8).

Dengan beroperasinya Kantor Wilayah Yogyakarta dan Malang, katanya, wilayah operasi BNI di Indonesia kini terbagi menjadi 17 wilayah. Baiquni menutur-kan pembukaan kedua wilayah baru tersebut dilakukan lantaran besarnya potensi ekonomi dan bisnis di wilayah Jateng dan Jateng. Dia optimistis peme-karan wilayah akan menjaring peluang

bisnis yang masih terbuka lebar.“Kami berharap perekonomian di dua

daerah makin tumbuh pesat,” ujarnya.Dana pihak ketiga (DPK) di kabupaten/

kota yang berada di area BNI Wilayah Yogyakarta dalam 5 tahun terakhir tercatat tumbuh rata-rata 16,01%. Adapun rerata pertumbuhan kredit mencapai 19,12% per tahun. DPK perbankan di kabupaten/kota di area BNI Wilayah Malang dalam 5 tahun terakhir juga tumbuh positif yakni rata-rata 14,8% per tahun.

“Ini seiring dengan rata-rata pertum-buh an kredit perbankan yang cukup baik yakni sebesar 17,5% per tahun,” kata Baiquni.

Sementara itu, BNI Kantor Wilayah Pa lembang menargetkan dapat menyer-ap dana dari program pengampunan pajak hingga Rp2,2 triliun di Sumatra Bagian Selatan. CEO BNI Kantor Wilayah Palembang Ryanto Wisnuardhy menga-takan pihaknya gencar mensosialisasikan program tax amnesty kepada nasabah.

“Potensi di Sumbagsel ini cukup besar, kami ditarget bisa serap hingga Rp2,2 triliun sampai akhir tahun depan,” ujar, Kamis (11/8).

Dia optimistis target penyerapan dana deklarasi maupun repatriasi itu bakal tercapai lantaran tingginya antusiasme nasabah. “Kami juga telah mendatang-kan konsultan pajak supaya nasabah bisa lebih jelas terkait tax amnesty ini, apa sih yang harus di-declare dan sebagainya.” (Muhammad Khamdi/Dinda Wulandari)

Hasil Usaha Investasi Dana Pensiun

Sumber: OJK

(Miliar Rupiah)

1.640

705

5.129

1.311

755

5.014

DPLK

DPPK - PPIP

DPPK - PPMP

2,28

25,07

-6,64

15 Juni

16 Juni

Pertumbuhan(%)

BISNIS/TUTUN PURNAMA

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 2 Jawa Barat Sarwono selaku Ketua Umum (tengah) disaksikan Ketua Dewan Audit merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Ilya Avianti (kanan) dan Presiden Direktur Bank Woori Saudara (BWS) Yanto M. Purbo selaku Wakil Ketua, menandatangani

Struktur Organisasi dan Anggaran Dasar saat Pembentukan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan Jawa Barat di Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/8). Forum ini merupakan wadah guna mengembangan sektor jasa keuangan yang kontributif, stabil dan berdaya saing global.

Bisnis/Rachman

FORUM KOMUNIKASI

djoko
Typewriter
Bisnis Indonesia, 12 Agustus 2016