kredit infrastruktur mulai cair -...

1

Upload: dohuong

Post on 03-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kredit Infrastruktur Mulai Cair - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/1552/b07bdd39_Des15-SalimIvomasPrat... · kerja dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., US$100 juta dari

M A R K E T Jumat, 26 Februari 201614PerdaganganKeuanganProperti InfrastrukturPertanian Pertambangan Industri Dasar Aneka Industri ManufakturInd. Konsumsi

25/2/2016 25/2/2016 25/2/2016 25/2/2016 25/2/2016 25/2/2016 25/2/2016 25/2/2016 25/2/2016 25/2/2016

1.697,99 807,30 401,13 1.097,52 2.310,92 472,26 989,96 669,36 808,81 1.246,36 2,14% 0,24% 0,45% 0,29% 0,01% 0,48% 1,38% 0,65% 0,33% 0,12%

JAKARTA — PT Garuda In do nesia (Persero) Tbk. tengah menjajaki pem bu -kaan rute baru dari 7-8 bandara milik PT Per ta-mina (Persero), termasuk Bandara Pondok Cabe.

Direktur Utama Garuda Arif Wibowo mengatakan rencana ini dimaksudkan untuk memperluas ekspan-si rute ke kota-kota lapis ke -dua dengan waktu tempuh mak simal 90 menit.

“Selain Pondok Cabe, ka mi akan maksimalkan ju ga bandara-bandara mi -lik Pertamina, ada 7-8 ban-da ra,” ujarnya di Jakar ta, Ka mis (25/2).

Arif menjelaskan saat ini Pondok Cabe menjadi lo -ka si pertama yang akan di -gu nakan sebagai basis rute pe nerbangan jarak pendek. Secara umum rute tersebut akan mencakup intra Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.

Saat ini, perseroan masih me lakukan pembahasan tri partit dengan Pertamina selaku pemilik bandara dan PT Angkasa Pura yang akan mengelola bandara tersebut.

Sebelumnya, Garuda ju ga telah meneken nota ke sepahaman dengan PT Pelita Air Services, anak usaha Pertamina, untuk mengelola Bandara Pondok Cabe pada Oktober 2015.

Arif mengklaim perse ro-an telah mendapat res tu dari Kementerian Per hu-bung an untuk membuka rute dari Pondok Cabe.

“Airspace juga sudah di -se tujui [Kementerian Per -hubungan], nanti disa tu kan [pengatur an nya] dengan Halim” ujar nya.

Jika proses perizinan telah ada, Garuda siap memar-kir 3 pesawat ATR72-600 di Pondok Cabe. Armada itu akan mela yani 8 rute antara lain Ketapang, Pangkalan Bun, dan Cilacap.

Di sisi lain, Garuda men-da pat pinjaman dari tiga bank persero sebesar Rp3 triliun dan US$100 juta. Jumlah tersebut terdiri dari Rp1 triliun kredit modal kerja dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., US$100 juta dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., dan Rp2 triliun plus US$30 juta dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Arif mengatakan pin-jam an tersebut akan digu-na kan untuk modal kerja

pembelian bahan bakar dan perawatan armada. “Ka mi akan tambah 17 pe sa wat karena kapasitas ASK [available seat per kilo meter] harus di atas 20%,” ujarnya.

Menurut Arif, total kebu-tuhan modal kerja tahun ini mencapai US$200 ju ta—US$300 juta se dang-kan belanja modal di si ap-kan US$160 juta. Arif me -nye but perseroan tengah mem pertimbangkan opsi pin jaman perbankan un -tuk men danai ekspansi ta -hun ini.

OBLIGASI GLOBALDi samping pinjaman,

Garuda juga masih mem-per timbangkan opsi pener-bit an obligasi seperti yang dilakukan tahun la lu dengan menerbitkan obli-ga si global senilai US$500 juta. “Perbankan atau bond belum kami putuskan, ka mi akan ambil yang le -bih murah,” ujarnya.

Sepanjang tahun ini, Ga -ru da mengincar pertum buh-an pendapatan 24% diban-dingkan dengan re a li sasi tahun lalu se be sar US$2,84 miliar. Per tum buhan penda-patan salah satunya akan dito pang ke na ikan jumlah penum pang se besar 11% menjadi 40 ju ta.

Per akhir tahun lalu, utang bank jangka pendek dan lembaga keuangan men capai US$240,8 juta, melonjak 219% year on year dari tahun sebelumnya US$75,31 juta. Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam setahun men-capai US$140,43 juta, lebih rendah 61% dari tahun sebelumnya US$368,94 juta.

Pinjaman jangka pan -jang setelah dikurangi ba gi an yang jatuh tempo dalam satu tahun mencapai US$94,77 juta, meluncur 78% dari sebelumnya US$446,69 juta. Utang obli gasi GIAA per 2015 men capai US$625,98 juta, me lonjak tajam 291% da ri tahun sebelumnya US$159,75 juta.

Total liabilitas Garuda In -do nesia mencapai US$1,1 mi liar dari sebelumnya US$1,1 miliar. Sedangkan, ekui tas perseroan menca-pai US$3,08 miliar dari se -belumnya US$3,11 mili ar . (Rivki Maulana)

JAKARTA — Emiten pakan ternak PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN) bersiap menggulirkan belanja modal sebesar Rp400 miliar-Rp500 miliar untuk mem bangun pabrik baru pada semester II/2016. Alokasi capex itu turun tipis seiring dengan eko nomi domestik yang belum pulih.

Direktur Keuangan PT Malin-do Feedmill Tbk. (MAIN) Rudi Hartono Husin menuturkan per kembangan ekonomi domes-tik menjadi faktor penentu da -lam mengambil keputusan eks pansi bisnis perseroan pada tahun ini.

Berkaca pada tahun lalu, me lo rotnya nilai tukar rupiah

me nye babkan Malindo membu-ku kan rugi kurs yang cukup signi fikan, yakni Rp70,72 mili ar per September 2015. Keru gi an itu diakui mengganggu kiner-ja perseroan lantaran opsi me -na ikkan harga tidak bisa serta merta diterapkan.

“Kalau stabilitas dan fun da-men tal ekonominya sudah kuat, kami akan jalankan capex. Tapi mungkin baru pada kuartal III atau kuartal IV/2016, nilainya sekitar Rp400 miliar-Rp500 mi li ar,” kata Rudi di gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (25/2).

Capex tersebut tidak jauh berbeda dengan anggaran tahun lalu yang dipatok sekitar Rp500

miliar-600 miliar. Rudi memaparkan dana be -

lanja modal berasal dari pin-jam an bank 70% dan kas per-u sahaan 30%. Perseroan akan menarik utang baru dari per-bankan seiring dengan pem ba-yar an utang kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) sebe-sar Rp267,7 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebe-sar Rp322 miliar pada 2015. Pem ba yaran utang tersebut di -danai lewat rights issue pada Agus tus 2015.

“Rencananya farm baru un tuk feedmill, breeding dan broiler karena kami kan inte grated. Kalau bisa sesuai, pa brik itu di Sumatra Selatan,” ung kap Rudi.

Saat ini, lanjutnya, Malindo Feed mill telah memiliki puluhan pe ternakan yang tersebar di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Su lawesi. Namun, perseroan be -lum merambah Pulau Cendra-wa sih, Papua.

Kendati harga day old chick (DOC) dan livebird ayam cen de-rung berfluktuasi, perseroan be -lum berencana melakukan diver-si fikasi dengan merambah lini peternakan sapi dan perikanan. Pasalnya, potensi pangsa pasar bisnis unggas dinilai masih sa -ngat luas.

Dibandingkan dengan bebe-ra pa negara di Asean, konsumsi da ging ayam masyarakat Indo-ne sia masih sangat rendah, yak-

ni di bawah 10 kg per kapita per tahun.

Padahal, di Singapura dan Malaysia konsumsi daging ayam per kapita telah mencapai 40 kg per kapita per tahun, bah kan di Vietnam mencapai 13 kg per kapita per tahun.

Rudi enggan banyak berko-men tar terkait tudingan kartel ayam yang sempat dialamatkan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) kepada 12 pela ku usaha termasuk Malindo Feed-mill.

“Wah kami enggak komen deh ke asosiasi saja. Karena ka mi hanya mengikuti anjuran pe me rintah saja,” pungkasnya. (Ana Noviani)

EKSPANSI RUTE BARU

GIAA Jajaki 8 Bandara

PEMBANGUNAN PABRIK BARU

MAIN Alokasikan Capex Rp500 Miliar

KEPEMILIKAN DI SBN

Investor Asing Lakukan Profit Taking

Ana [email protected]

Berdasarkan data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, kepemilikan investor asing pada SBN rupiah mencapai Rp591,34 triliun pada 23 Februari 2016. Jumlah tersebut terdiri dari SUN sebesar Rp579,7 triliun dan Surat Berharga Negara Syariah Rp11,64 triliun.

Sejak awal tahun, investor asing terus menambah kepemilikan di SBN. Namun, dalam dua hari terakhir, jumlah kepe-mi likan asing menyusut Rp1,46 triliun dari nilai tertinggi Rp592,80 triliun pada Jumat (19/2).

Associate Director Fixed Income Division PT Anugerah Securindo Indah Ramdhan Ario Maruto menuturkan sete-lah terus mengoleksi SBN sejak awal ta hun, investor asing mulai melakukan ak si profit taking dengan melepas kepe-milikan.

“Dua hari ini harga SUN agak turun 1%-1,5%, salah satunya karena asing force sell untuk profit taking,” ujarnya keti ka dihubungi Bisnis, Kamis (25/2).

Ramdhan memperkirakan aksi jual asing didorong oleh sejumlah kebijakan pemerintah yang terkesan mengintervensi industri keuangan di Tanah Air. Misalnya, penurunan bunga bank dan pembatasan net interest margin bank BUMN.

“Itu jadi sentimen negatif di mata asing, karena mereka tidak suka ada intervensi

pemerintah. Tetapi nilai Rp1,4 triliun tidak terlalu besar, kendati pasar agak kaget,” tuturnya.

Di sisi fundamental, imbuh Ramdhan, faktor nilai tukar yang kerap mendorong asing hengkang dari SUN tercatat relatif sta bil. Sejak 19 Februari 2016, rupiah jus-tru menguat 0,71% atau 96 poin dari Rp13.509/US$ menjadi Rp13.413/US$ pa da penutupan perdagangan Kamis (25/2).

PORSI LOKALSementara itu, aturan Otoritas Jasa

Keuangan yang mengharuskan lembaga keuangan nonbank mengalokasikan seba gian investasi pada instrumen SBN dini lai justru berdampak positif terhadap kepe milikan lokal di SBN.

“Asing ini memang yang aktif di pasar, mereka jadi market driver. Kalau lembaga keuangan nonbank masuk ke SBN, porsi lokal makin besar, pasar SUN makin li kuid,” tuturnya.

Ramdhan optimistis outflow asing hanya bersifat sementara. Dalam waktu dekat asing akan kembali masuk ke pasar SBN lantaran Indonesia masih mena war-

kan tingkat imbal hasil yang relatif tinggi. Senada, Head of Fixed Income MNC

Secu rities I Made Ade Saputra menilai aksi jual SBN oleh investor asing bersifat jangka pendek untuk meraup cuan dari tingginya harga seiring dengan penu run-an BI Rate ke level 7%.

“Asing jual dulu di saat harga surat utang negara masih cukup tinggi. Ini stra-tegi trading mereka, untuk profit taking,” ujarnya.

Strategi tersebut didorong oleh terbatas-nya peluang Bank Indonesia untuk kembali menurunkan suku bunga acuan setelah memangkas BI Rate sebesar 50 basis poin dalam dua bulan berturut-turut. Made menambahkan asing akan kembali masuk saat harga cukup murah.

Sementara itu, kebijakan OJK yang mendorong asuransi, dana pensiun, dan BPJS mengantongi SBN sebagai instrumen investasi akan mendorong shifting dari obligasi korporasi ke obligasi negara.

“Obligasi korporasi imbal hasilnya

lebih besar daripada SBN. Aturan itu membuat asuransi dan dana pensiun pindah ke SBN, jadi katalis positif di pasar SBN,” kata Made.

Direktur PT Asanusa Asset Management Siswa Rizali menambahkan Peraturan OJK No.1/POJK.05/2016 tentang Investasi SBN Bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank itu membuka celah bagi manajer investasi untuk menerbitkan reksa dana yang 100% portofolionya adalah ins tru-men SBN.

Di sisi lain, penerbitan empat jenis pro-duk surat utang yang ditujukan kepada inves tor ritel domestik pada tahun ini diproyeksi menambah likuiditas pasar obligasi negara. Empat produk tersebut, yakni Sukuk Ritel, Sukuk Tabungan Ritel, Obligasi Ritel Indonesia (ORI), dan Saving Bonds Ritel.

“Bisa jadi kompetisi dalam menarik dana nasabah, tetapi bisa jadi menambah likuiditas pasar setelah holding period berakhir,” tuturnya.

JAKARTA — Investor asing mengurangi kepemilikan pada instrumen obligasi negara. Dalam dua hari perdagangan,

kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) tradeable menyusut Rp1,46 triliun.

Dalam dua hari terakhir, jumlah kepemilikan asing menyusut Rp1,46 triliun.

Aksi jual SBN oleh investor asing bersifat jangka pendek untuk meraup cuan dari tingginya harga.

Presiden Direktur PT Trias Sentosa Tbk. Sugeng Kurniawan (kanan) didam-pingi General Manager Paulus Putu Bagiarsa meninjau kegiatan pabrik, di Sidoarjo, Jatim, Kamis (25/2). Perseroan meman-dang prospek industri kema-san fleksibel dan secara jangka panjang cukup cerah sekalipun dibayangi oleh pelemahan daya beli serta kampanye antiplastik.

PROSPEK INDUSTRI KEMASAN CERAH

Bisnis/Wahyu Darmawan

OPTIMISTIS PEREKONOMIAN RI

UNVR Perbesar Kapasitas PabrikJAKARTA — PT Unilever Indo-

nesia Tbk. bakal memperbesar kapasitas pabrik milik perseroan pada tahun ini dengan menggu-nakan dana belanja modal sebe-sar Rp1,2 triliun.

External Relations Director & Corporate Secretary PT Uni-le ver Indonesia Tbk. Sancoyo An tarikso mengatakan pada tahun ini, perseroan belum akan membangun pabrik baru. “Namun kami akan memperbe-sar kapasitas dari pabrik-pabrik yang sudah ada,” jelas Sancoyo kepada Bisnis, Rabu (24/2).

Sancoyo sendiri masih enggan merinci lokasi pabrik yang bakal

diperbesar kapasitasnya dan tar-get produksi tahun ini. Meski begitu, dari situs resmi emiten berkode saham UNVR ini, per-seroan tercatat memiliki dela-pan pabrik. Rinciannya, yakni enam pabrik di kawasan industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, dan dua pabrik di wilayah industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur.

Presiden Direktur Unilever Indonesia Hemant Bakshi meng-ungkapkan anggaran belanja modal perseroan senilai Rp1,2 trili-un pada tahun ini, bakal diguna-kan untuk memperbesar kapasi-tas pabrik. Akan tetapi, lanjutnya, aksi itu masih akan menunggu

perkembangan kondisi ekonomi Indonesia pada tahun ini.

Dana belanja modal itu, tutur Bakshi, juga akan digunakan untuk meluncurkan dan menge-mas ulang sekitar 40 produk baru pada tahun ini.

Adapun, tahun lalu, melalui sister company perseroan, PT Unilever Oleochemical Indo-nesia, UNVR membuka pabrik baru di Sei Mangkei, Sumatra Utara. Pabrik oleochemical ber-kapasitas 200.000 ton itu ditar-getkan akan berproduksi sesuai kapasitasnya pada tahun ini.

Pabrik tersebut menghasilkan produk turunan CPO, di anta-

ranya fatty acid, surfactant, soap noodles, dan glycerine. Bahan-bahan itu digunakan dalam pem buatan sabun, shampo, dan deterjen. Pabrik ini menelan nilai investasi mencapai Rp2 trili un.

Sementara itu, Managing Part-ner PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe menuturkan aksi UNVR memperbesar kapa-sitas pabrik menunjukkan perse-roan mulai melihat adanya per-baikan ekonomi di Indonesia. “Artinya Unilever melihat ada kebutuhan pasar yang perlu dipe nuhi atau mungkin ada pasar baru dengan perbaikan eko nomi tersebut,” ujar Kiswoyo

keti ka dihubungi, Kamis (25/2).Selain itu, Kiswoyo memandang

langkah UNVR menambah kapa-sitas pabrik juga dilakukan untuk mempertahankan pasarnya.

Kiswoyo menilai aksi Unilever memperbesar kapasitas produksi tersebut juga akan menopang pertumbuhan pendapatan per-seroan pada tahun ini. Dalam perhitungan Kiswoyo, pendapat-an emiten konsumer ini akan tumbuh di level 5%-10% pada 2016. Kemudian, laju perolehan laba bersih pun diprediksi seja-lan dengan kenaikan pendapat-an UNVR tersebut. (Destyananda

Helen C.)

BISNIS/TUTUN PURNAMA

Kepemilikan Asing SBN Tradeable

Sumber: DJPPR, Kemenkeu

Kepemilikan Asing SBN SBN TradeableTradeable

Sumber: DJPPR Kemenkeu

4 Jan 11 Jan 15 Jan 22 Jan 1 Feb 9 Feb 15 Feb 19 Feb 25 Feb

96,25

Tanggal Nilai (Rp Triliun)31 Des 2015 558,5229 Jan 2016 578,3218 Feb 2016 590,9119 Feb 2016 592,80 22 Feb 2016 592,4223 Feb 2016 591,34

Pergerakan SUN

P E R B A N K A NJumat, 26 Februari 2016 23SIAGA BERHADIAH

Antara/Audy Alwi

Dirut Bank Syariah Bukopin (BSB) Riyanto (tengah), bersama jajaran direksi dan komisaris, mengacungkan jempol pada peluncuran program tabungan berhadiah Berkah iB SiAga Berhadiah, di Jakarta, Kamis (25/2). Program Berkah iB SiAga Berhadiah yang bertema Berkah Tabungannya,

Berkah Juga Hadiahnya berlangsung Februari 2016 s/d Januari 2017, dimana setiap nasabah yang mempunyai saldo rata-rata harian Rp100.000 memper-oleh 1 (satu) poin dan berlaku kelipatannya, dan 1 (satu) poin akan mendapatkan 1 (satu) nomor undian.

Surya [email protected]

Pada Rabu (24/2), tiga bank per-se ro resmi menyalurkan pinjaman ke pada PT Angkasa Pura II. Se te-lah nya, beberapa proyek infra-struktur lainnya juga akan mulai di biayai, salah satunya jalan tol Ba tang—Pemalang, Semarang.

PT Bank Negara Indonesia Tbk.(BNI), PT Bank Rakyat Indo ne sia Tbk.(BRI), dan PT Bank Man di-ri Tbk. resmi menyalurkan kre-dit sindikasi sebesar Rp2,1 tri liun kepada PT Angkasa Pura II. Kredit sindikasi itu akan di gu na kan Angkasa Pura II untuk mem ba-ngun Bandara Soekarno-Hatta Ter-minal 3 Ultimate.

Dalam sindikasi itu, tiga bank pelat merah memiliki porsi yang sa ma dalam menyalurkan pinjam-annya kepada Angkasa Pura II yai tu masing-masing senilai Rp700 mi liar dengan jangka waktu 10 tahun.

Herry Sidharta, Direktur Bank Negara Indonesia, mengatakan ma sih akan ada sindikasi lanjutan untuk Angkasa Pura II pada tahun ini, terutama untuk membiayai em pat proyek bandara lainnya yang tengah dikerjakan saat ini.

“Secara keseluruhan total pro-yek Angkasa Pura II untuk Ban-

da ra itu sekitar Rp7 triliun dan 70% diambil dari pinjaman. Jadi, ma sih ada sekitar Rp2,7 triliun lagi lah,” ujarnya kepada Bisnis sete lah acara penandatanganan pin jaman antara BNI, BRI, Bank Man diri dengan Angkasa Pura II pada Rabu (24/2).

Adapun, beberapa proyek pem-ba ngunan Bandara dari Angkasa Pura selain Terminal 3 Soekarno Hatta antara lain, Bandara di Ban-dung, Jambi, Pontianak, dan Pang-kal Pinang.

Herry memaparkan kredit sin di-kasi yang akan disalurkan per se-ro an ke sektor infrastruktur ma sih ada banyak lagi pada tahun ini. Proyek jalan tol pun menjadi pro-yek infrastruktur yang akan di-bia yai perseroan lewat sindikasi, sa lah satunya adalah jalan tol Ba tang—Pemalang.

“Sebenarnya kan banyak proyek jalan tol dari PT Waskita Karya Tbk., salah satunya, Batang-Pema-lang itu yang akan kami biayai. Ni lainya sekitar Rp5 triliun sampai Rp6 triliun,” ujarnya.

Dia melanjutkan selain proyek jalan tol itu, perseroan juga akan mem biayai beberapa proyek infra-struktur lainnya di berbagai sek tor se perti, pembangkit listrik, pela-buh an, bandara, dan ke ma ri tim an.

“Untuk tahun ini, khusus sin-di kasi sektor infrastruktur kami alo ka sikan sekitar Rp26 triliun,” ujar nya.

BANK MANDIRISelain BNI, bank persero

atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya juga kian gencar mem berikan sindikasi, terutama un tuk proyek infrastruktur pada ta hun ini. Salah satunya, Bank Man diri yang menargetkan kredit sin di kasinya akan naik 10% pada ta hun ini.

Sebelumnya, emiten berkode BMRI itu telah menyalurkan kredit

sin di kasi senilai Rp37,33 triliun pada tahun lalu.

Dalam keterangan resmi ke-ma rin, Budi G. Sadikin, Di rek tur Utama Bank Mandiri, me nye but-kan perseroan juga telah me nya-lur kan kredit ke sektor infra-struktur senilai Rp35 triliun pada ta hun lalu.

“Khusus untuk bandara, sampai saat ini kami sudah salurkan se ni-lai Rp3,2 triliun,” ujarnya.

Untuk BRI pun juga mendukung kre dit infrastruktur pemerintah ter uta ma yang berhubungan de-ngan usaha mikro kecil me ne ngah (UMKM). Pada tahun lalu, per se-ro an mencatatkan per tum buh an kredit 13,9% menjadi Rp558,4 tri-liun dibandingkan dengan tahun se belumnya.

Emiten berkode BBRI itu pun me nargetkan pertumbuhan kredit se besar 13% sampai 15% pada ta hun ini.

Kredit sindikasi itu akan digunakan Ang ka sa Pura II untuk mem ba-ngun Bandara Soekarno-Hatta Terminal 3 Ulti-mate.

JAKARTA — Bank persero mulai menyalurkan kredit sindikasi kepada sektor infrastruktur sebagai

bentuk dukungan dan komitmen perbankan terhadap pembiayaan pembangunan nasional.

PEMBIAYAAN SINDIKASI

Kredit Infrastruktur Mulai Cair

KREDIT KENDARAAN BERMOTOR

BMRI Siapkan Rp150 Triliun Hingga 2021

JAKARTA — PT Bank Mandiri (Per se-ro) Tbk. menargetkan penyaluran kredit ken da raan bermotor hingga 2021 dapat men capai Rp100 triliun –Rp150 triliun.

Penyaluran kredit pada sektor ken-da ra an roda dua dan empat ini melalui joint financing, termasuk melalui dua anak usaha Bank Mandiri yang bergerak di bidang pembiayaan auto, yaitu PT Man diri Utama Finance dan PT Mandiri Tunas Finance.

Direktur Utama Bank Mandiri Budi Guna di Sadikin mengatakan untuk men-capai target tersebut, paling tidak per ta hunnya pemesanan baru kredit ken-da ra an bermotor (KKB) perseroan dapat men capai Rp30 triliun—Rp40 triliun.

“Mandiri as a group selalu ingin mini-mal 20% dari market share, kalau bisa 25% lebih bagus,” ujarnya di Jakarta, pe kan ini.

Mandiri Utama Finance (MUF) me-ru pa kan anak perusahaan baru Bank Man diri yang fokus pada pembiayaan mo bil dan motor, baik baru dan bekas. MUF ditargetkan dapat menembus lima be sar perusahaan multifinance terbesar di Indonesia pada 2021. Untuk itu, MUF me nar getkan dapat meraih 7% pangsa pa sar sepeda motor baru dan 3% mobil baru secara nasional.

Direktur Konsumer Banking Bank Man diri Hery Gunardi mengatakan per-se roan mengharapkan dengan ber di ri nya MUF ini dapat memberikan kon tri busi positif bagi Mandiri Grup. Se jalan de-ngan target pembiayaan yang di ca nang-kan, MUF dan anak usaha lainnya di-

ha rapkan dapat berkontribusi pada laba perseroan.

“Kami mengharapkan moving-nya secara bertahap, setiap tahun bisa sum-bang kan kontribusi yang positif terhadap Bank Mandiri,” kata Hery.

Sejalan dengan pengharapan tersebut, lan jut Hery, perseroan bakal memberi du kungan modal kepada anak usahanya. Untuk MUF, perseroan berkomitmen un tuk memberi suntikan modal sebesar Rp500 miliar sejak awal berdiri pada akhir tahun lalu hingga akhir 2016.

“Tahun ke tahun bisa bertambah [du-kung an modal untuk MUF] terus sesuai de ngan kebutuhan pembiayaan. Kalau tum buh pesat, tambah modal lebih besar lagi,” ujarnya.

Direktur Utama MUF Stanley Setia At ma dja mengatakan pihaknya me nar-get kan dapat menyalurkan pembiayaan se besar Rp3,2 triliun pada tahun ini.

Dari nilai tersebut, Rp1 triliun di alo ka-si kan untuk pembiayaan segmen sepeda mo tor bekas, Rp700 miliar untuk sepeda mo tor baru, Rp800 miliar alokasi untuk seg men mobil bekas, dan Rp700 miliar untuk mobil baru.

Adapun sepanjang tahun lalu, KKB Bank Mandiri tumbuh sebesar 26% se-nilai Rp17,60 triliun dengan porsi se be-sar 99,99% atau Rp17,605 triliun untuk ke pemilikan mobil dan 0,01% atau Rp2,3 mi liar untuk kepemilikan sepeda motor.

Sementara tahun ini, Hery pernah me nga takan pihaknya menargetkan per-tum buhan KKB sebesar 18%—19%. (Ihda

Fadila)

PROGRAM DANA MURAH

Bank Syariah Bukopin Andalkan Program Hadiah

JAKARTA — Undian berhadiah ma sih menjadi strategi PT Bank Syariah Buko-pin (BSB) untuk merayu masyarakat mem bu ka rekening tabungan.

Direktur Utama BSB Riyanto me nga-ta kan strategi tersebut dianggap yang p-aling jitu untuk saat ini. Menurutnya, ti-pi kal masyarakat Indonesia baru tertarik un tuk membuka tabungan apabila ada iming-iming hadiah.

"Makanya kalau ada iming-iming se-perti ini gairah masyarakat untuk me-na bung itu besar sekali," katanya usai meluncurkan program tabungan ber ha-di ah "Berkah iB SiAga Berhadiah" di Jakarta, Kamis (25/2).

Riyanto menambahkan bahwa bukan ha nya BSB yang memakai strategi seperti ini tetapi juga bank-bank besar lain.

Ia mengaku optimistis cara ini akan ber ha sil mendongkrak komposisi tabungan meng ingat pengalaman 2013 lalu ketika pro gram tersebut pertama kali diluncurkan. Saat itu total tabungan melonjak hingga 50% berkat strategi ini.

Selain sebagai upaya menjaga loyalitas nasa bah, program ini juga merupakan cara BSB untuk memperbaiki performa ta hun lalu yang kurang maksimal di sek-tor tabungan. Riyanto mengatakan target ta bungan tahun lalu hanya tercapai 90%. Bila dibandingkan dengan giro dan time

deposit, persentase tersebut kalah jauh. "Giro kami targetnya tercapai 127%.

Time deposit juga di atas 100%," tam-bah nya.

Penyebabnya, kata Riyanto, adalah tipe nasabahnya. Nasabah giro dan time deposit sebagian besar adalah per usa ha-an-perusahaan berskala besar. Sementara t a bungan didominasi oleh masyarakat ke cil. Oleh karena itu, perlu stimulus agar ma sya rakat tertarik menabung maupun me nambah saldo tabungannya.

Selain tabungan, BSB juga akan me-ning kat kan produk giro mereka. Riyanto me nga takan produk ini dibutuhkan un tuk mendukung permintaan pem bia-ya an modal kerja yang tinggi.

Total dana tabungan BSB tahun lalu se-banyak Rp300 miliar dengan total nasa-bah 1.500 orang. DKI Jakarta masih men jadi pasar terbesar dengan kisaran 40% dari total nasabah se-Indonesia.

Komposisi dana murah (current account saving account/CASA) BSB ta hun lalu di kisaran 20%—25% dari to tal dana pi hak ketiga (DPK). Riyanto me-nar get kan tahun ini CASA bisa tumbuh di atas 30%.

Tahun lalu total DPK BSB sebesar Rp3,8 tri liun dengan pertumbuhan mencapai 19% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. (Abdul Rahman) BISNIS/TUTUN PURNAMA

Fungsi Intermediasi Bank Persero

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

(Rp Triliun)

1.039,261.201,28

1.363,06

1.582,491.734,96

779,41

961,99

1.187,431.329,94

1.542,44

32,66 40,82 48,76 54,37 55,86

2011 2012 2013 2014 2015

DPK

Kredit

Laba

HAL m 14-23-260216.indd Spread 1 of 1 - Pages(1, 2)HAL m 14-23-260216.indd Spread 1 of 1 - Pages(1, 2) 25/02/2016 22:19:2525/02/2016 22:19:25

pusdok
Typewritten Text
Bisnis Indonesia: 26 Februari 2016