hanya pemerintah kota palangka raya situs lain ......2018/03/13 · badan pengelola keuangan dan...
TRANSCRIPT
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
1
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN
(LAKIP) TAHUN 2017
BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH
KOTA PALANGKA RAYA
Alamat : Jalan Tjilik Riwut No. 98
Phone. (0536) 3231302, 3232314 Palangka Raya 73112
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
2
IKHTISAR EKSEKUTIF
Akuntabilitas, sebagai salah satu pilar tata pemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Dengan landasan pemikiran tersebut, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya Tahun 2017 ini disusun. LAKIP ini menyajikan capaian indikator kinerja sasaran sebagai hasil pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2017 yang merupakan pelaksanaan mandat yang diemban oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya dan juga sebagai pelaksanaan dari Inpres 7 tahun 1999 yang mengharuskan setiap instansi pemerintah menyusun laporan akuntabilitas. Selain itu LAKIP ini juga merupakan kebutuhan kami dalam melakukan analisis dan evaluasi kinerja dalam rangka peningkatan kinerja Pemerintah Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya secara menyeluruh.
LAKIP Tahun 2017 ini menyajikan berbagai keberhasilan maupun
kegagalan yang muncul sebagai konsekuensi logis dalam pelaksanaan berbagai program dan kegiatan, yang secara ringkas tingkat capaian kinerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya dapat diikhtisarkan bahwa capaian dari 6 (empat) Program dan 78 (Tujuh Puluh Delapan) Kegiatan dengan target indikator kinerja sasaran berkategori Berhasil, Cukup Berhasil, dan Kurang Berhasil.
Dari sajian capaian kinerja pada Bab IV terlihat adanya keberhasilan
yang ditunjukkan dengan capaian indikator sasaran di atas tujuh puluh persen, tetapi ada juga yang capaiannya di bawah satandar. Hal tersebut tetap akan menjadi catatan bagi seluruh jajaran Badan Pengelola Keuangan Daerah dalam upaya memperbaiki pelaksanaan kerja di masa mendatang.
Palangka Raya, Februari 2018
H. AKHMAD FORDIANSYAH, S.H, M.A.P NIP. 19641121198503 1 008
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
3
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme menuju tercapainya tata kelola pemerintahan yang baik (good govermance) perlu adanya pertanggungjawaban dari peneyelenggara negara, dan untuk meningkatkan akuntabilitas, responsibilitas dan kienerja instasi pemerintah serta kualitas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perlu dilakukan evaluasi terhadap laporan tersebut secara intensif
Berdasarkan pertimbangnan diatas maka ditetapkanlah Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2011 tentang Pedoman Evaluasai Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Badan Pengelola Keuangan Daerah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan
media untuk menyampaikan informasi sampai sejauh mana instansi pemerintah, dalam hal ini Badan Pengelola Keuangan Daerah melaksanakan rencana stratejik dan memenuhi tuntutan perubahan yang ada di masyarakat.
Susunan organisasi dan tata kerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah Kota Palangka Raya dibentuk dengan Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 11 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata kerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya.
Adapun tugas pokok Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota
Palangka Raya adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang pengelolaan keuangan daerah yang meliputi penyusunan anggaran, pembinaan administrasi, penatausahaan, memverifikasi dan membuat laporan keuangan serta aset daerah secara terpadu bersama instansi teknis terkait sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang -undangan yang berlaku
A. LATAR BELAKANG
Latar belakang penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP)
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2017 adalah adanya keinginan yang kuat dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah untuk mewujudkan Good governance, berlandaskan pada TAP MPR RI No.XI/MPR/1998 dan UU No.28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang aturan pelaksanaannya didasarkan pada INPRES No. 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Perwujudan Good governance ini diimplementasikan olen Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
4
Daerah dalam tiga pilar tata pemerintahan yang baik yaitu akuntabilitas, partisipasi, dan transparansi.
Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999, antara lain, menyebutkan bahwa
azas-azas umum penyelenggaraan Negara meliputi asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan Negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas dan asas akuntabilitas. Asas akuntabilitas inilah yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan Negara harus dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
LAKIP Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
didasarkan atas peraturan perundang - undangan sebagai berikut: 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah 2. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah
3. Undang - Undang Nomor 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah 4. Undang - Undang Nomor 25/1999 tentang Perimbangan Keuangan Daerah 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah Propinsi sebagai Daerah Otonom 6. Perda Nomor 11 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Laksana Badan
Pengelola Keuangan Daerah Kota Palangka Raya 7. Keputusan Kepala LAN No. 239/IX/6/8/2003, tanggal 25 Maret 2003
Tentang Pembahasan Pedoman Penyusunan LAKIP
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Bagian akhir dari sistem AKIP adalah penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP disusun pada akhir periode pelaksanaan program/kegiatan, dimana capaian kinerja dikomunikasikan kepada para stakeholders.
LAKIP memiliki dua fungsi utama sekaligus. Pertama, LAKIP merupakan
sarana bagi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholder yang berisi informasi tentang keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Kedua, LAKIP merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Badan Pengelola Keuangan Daerah sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja di masa yang akan datang atau dalam upaya peningkatan kinerja (performance improvement) organisasi, baik dalam bentuk regulasi, distribusi, maupun
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
5
alokasi sumber daya yang dimiliki oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
C. ASPEK STRATEGIS
Uraikan aspek strategis yang menjadi bagian dari perwujudan visi yang
meliputi beberapa tujuan strategis atau mungkin berupa hasil akhir (ultimate outcome). Dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok tersebut, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : Penyusunan, dan pelaksanaan rencana kerja dan anggaran badan
pengelolaan keuangan dan asset daerah; Penyusunan dan penyelenggaraan kebijakan pengelolaan keuangan dan
aset daerah; Penyusunan kebijakan umum anggaran (KUA) berkoordinasi dengan badan
perencanaan pembangunan daerah; Penyusunan prioritas dan plafon anggaran (PPA) berkoordinasi dengan
badan perencanaan pembangunan daerah; Penyusunan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD; Penyusunan laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD; Penyusunan kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD; Pengesahan dokumen pelaksanaan anggaran satuan kerja perangkat daerah Pengendalian pelaksanaan APBD; Pemberian petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan
pengeluaran kas daerah; Pemantauan pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh Bank
dan/atau lembaga-lembaga keuangan keuangan lainnya yang telah ditunjuk;
Pengusahaan dan pengaturan dana yang diperlukan dalam pelaksanaan APBD;
Penyimpanan uang daerah; Penetapan Surat Penyediaan Dana; Pelaksanaan penempatan uang daerah dan pengelolaan/penatausahaan
investasi daerah; Pelaksanaan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat pengguna
anggaran atas beban rekening kas umum daerah; Penyiapan pelaksanaan pinjaman dan pemberian jaminan atas nama
pemerintah daerah; Pelaksanaan pemberian pinjaman atas nama pemerintah daerah; Pengelolaan utang dan piutang daerah; Penagihan piutang daerah termasuk fasilitas umum dan fasilitas sosial;
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
6
Pelaksanaan sistem akutansi dan pelaporan keuangan daerah; Penyajian informasi keuangan dan aset daerah; Penyusunan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan
barang milik daerah; Penunjukan Kuasa Bendahara Umum Daerah; Pembinaan dan pengembangan tenaga fungsional di bidang pengelolaan
keuangan; Fasilitas pengembangan kerjasama keuangan; Penelitian pengembangan keuangan daerah; Pengelolaan aset daerah yang tidak dalam enggunaan dan/atau tidak
tercatat dalam neraca satuan kerja perangkat daerah/unit kerja perangkat daerah tertentu;
Pengadaan, penatausahaan, penyimpanan, pendistribusian, dan penghapusan barang daerah yang tidak diserahkan kepada satuan kerja perangkat daerah/unit kerja perangkat daerah tertentu;
Penyusunan harga satuan barang; Pengoordinasian pelaporan pertanggungjawaban dana dekonsentrasi; Pengoordinasian, monitoring, dan pengendalian pelayanan pajak dan
pemungutan retribusi daerah; Penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan dan perawatan
prasaran dan sarana kerja; Pemberian dukungan teknis dan administrative kepada masyarakat dan
perangkat daerah; Pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, dan ketatausahaan badan
pengelola keuangan daerah; dan Pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi;
D. KONDISI UMUM BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA
1. Organisasi dan Personalia Badan Pengelola Keuangan Daerah
Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor : 11 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Palangka Raya adalah sebagai berikut : 1.1. Susunan / Struktural Organisasi
1. Kepala Badan. 2. Sekretariat, yang terdiri dari:
Sub Bagian Perencanaan dan Penyusunan Program Sub Bagian Keuangan dan Aset Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
3. Bidang Anggaran, terdiri dari: Sub Bidang Perencanaan dan Penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
7
Sub Bidang Perimbangan dan Pendapatan Sub Bidang Belanja dan Pembiayaan.
4. Bidang Perbendaharaan, terdiri dari: Sub Bidang Kas Umum Daerah Sub Bidang Belanja Langsung Sub Bidang Belanja Tidak Langsung
5. Bidang Akuntansi, terdiri dari: Sub Bidang Monitoring, Pendapatan, Belanja dan
Pembiayaan Sub Bidang Pembinaan Akuntansi dan Evaluasi Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan
6. Bidang Pengelolaan Aset, terdiri dari: Sub Bidang Analisa Kebutuhan, Pemeliharaan dan
Penghapusan Sub Bidang Pengamanan dan Pemanfaatan Sub Bidang Penatausahaan dan Pelaporan
1.2. Tugas Pokok dan Fungsi
A. KEPALA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH 1. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
mempunyai tugas merumuskan, mengembangkan dan mensosialisasikan kebijakan Penyusunan Data Anggaran, Perbendaharaan, Akuntansi dan pengelolaan aset daerah.
2. Uraian Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: 1) menetapkan perencanaan dan penyusunan kebijakan
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan menyelenggarakan pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan dibidang pengelolaan keuangan dan aset daerah berdasarkan pedoman dan ketentuan yang berlaku;
2) menyelenggarakan koordinasi, mengatur dan mengarahkan kegiatan sekretaris dan para kepala bidang dilingkungan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya dalam sinkronisasi pelaksanaan tugas sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan membina kegiatan administrasi, organisasi dan tatalaksana Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya sesuai petunjuk dan ketentuan yang berlaku agar mencapai hasil yang optimal;
3) menyelenggarakan dan mengevaluasi perkembangan penyelenggaraan program dan kegiatan di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah untuk
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
8
menentukan skala prioritas program dan kegiatan tahunan serta melaksanakan pengendalian administrasi pembangunan yang dibiayai oleh APBD Kota Palangka Raya, APBN dan Sumber Dana lainnya;
4) menyelenggarakan monitoring, analisa dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan keuangan dan aset daerah berdasarkan pedoman dan peraturan perundang-uandangan yang berlaku;
5) menyelenggarakan koordinasi dengan instansi terkait dan membangun pola kemitraan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
6) mendisposisikan dan memeriksa surat-surat masuk/keluar nota dinas, nota pertimbangan serta arah disposisi baik kepada pimpinan maupun bawahan sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
7) menetapkan penilaian Prestasi Kerja Bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai bahan penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP);
8) menetapkan laporan pelaksanaan kegiatan di lingkungan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya sebagai bahan bagi pimpinan; dan
B. SEKRETARIS
a. Sekretaris Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah mempunyai tugas memberikan pelayanan administrasi kepada semua unsur meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, urusan perencanaan, evaluasi bersama-sama dengan Kepala Bidang di Lingkungan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya.
b. Uraian Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: 1) merumuskan rencana Kerja/kegiatan Sekretaris
sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; 2) mengembangkan pengetahuan dan mempelajari
ketentuan, peraturan, kebijakan dan pedoman yang berhubungan dengan bidang tugas;
3) merumuskan dan mendistribusikan tugas serta memberikan petunjuk kepada kepala Sub Bagian di Lingkungan Sekretariat baik tertulis maupun lisan agar tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
4) memeriksa dan mengoreksi hasil kerja para Kepala Sub Bagian di Lingkungan Sekretariat sebelum disampaikan
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
9
kepada atasan serta menyelenggarakan administrasi kepegawaian, menyusun DUK, Daftar Nominatif dan Formasi ASN, Diklat ASN, Surat Ijin, Cuti, Sakit, serta menyiapkan dan merekapitulasi daftar hadir ASN, pengawasan dan pembinaan terhadap tugas-tugas pokok tenaga kontrak;
5) menyelenggarakan Administrasi Keuangan, perencananan anggaran dan penyiapan dana serta pertanggungjawaban keuangan berdasarkan peraturan perundang-uandangan yang berlaku;
6) menyelenggarakan administrasi perlengkapan meliputi inventarisasi asset Badan, pemeliharaan barang, membuat usulan/pengadaan ATK dan perlengkapan Rumah Tangga Kantor serta menyusun Rencana Umum Kebutuhan Barang Unit (RKBU)sesuai ketentuan yang berlaku;
7) mengkoordinir penyusunan RENSTRA, RENJA, RKA, DPA, LKIP, menyiapkan bahan LKPJ dan LPPD, menyusun SPM, SOP, NSPK (Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria) bersama-sama dengan Kepala Bidang di Lingkungan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
8) memeriksa dan memproses usulan pengangkatan /pemberhentian bendahara pengeluaran, P2BJ, Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (P2HP), Pengurus Barang di Lingkungan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya;
9) menyelenggarakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan serta urusan surat meyurat, rumah tangga dan urusan lainnya yang belum diuraikan pada bidang lain dan mengkoordinir penyusunan laporan berkala Badan;
10) memeriksa dan menilai Perstasi Kerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai bahan/dokumen Sasaran Kerja Pegawai (SKP);
11) memeriksa dan melaporkan pelaksanaan kegiatan di Lingkungan Sekretariat berdasarkan pelaksanaan kegiatan bawahan sebagai bahan masukan bagi pimpinan; dan
12) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
10
1. KEPALA SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN PROGRAM a. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Penyusunan Program
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana, program, anggaran, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaaan kegiatan lingkup Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.
b. Uraian Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: 1) menyusun program kerja Sub Bagian Perencanaan dan
Evaluasi sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas serta mempelajari ketentuan, peraturan, kebijakan dan pedoman yang berhubungan dengan bidang tugas;
2) menyusun dan menyiapkan RENSTRA, RENJA, LPPD, LKPJ, RKA, DPA, LKIP dan Perjanjian Kinerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya;
3) menyusun dan menyiapkan formulir-formulir isian untuk usulan rencana kerja/kegiatan anggaran, perbendaharaan, akuntansi, pembukuan dan pelaporan di lingkungan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya;
4) memeriksa dan mengoreksi hasil kerja bawahan sebelum disampaikan kepada atasan agar terdapat kesesuaian antara petunjuk kerja dengan hasil kerja bawahan guna penyempurnaan hasil kerja selanjutnya;
5) menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan bawahan sebagai bahan masukan bagi pimpinan;
6) mengonsep dan menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai bahan pengajuan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP); dan
7) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.
2. KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN DAN ASET
a. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Aset mempunyai tugas melaksanakan penyiapan urusan dan pengelolaan keuangan dan aset lingkup Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.
b. Uraian Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: 1) menyusun program kerja/kegiatan Sub Bagian
Keuangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
11
2) menyusun dan menyelesaikan keuangan Perjalanan Dinas dan lainnya sesuai ketentuan yang sudah ditetapkan;
3) menyusun laporan penatausahan aset berupa laporan Buku Inventaris, Kartu Inventaris Barang (KIB), laporan penyusutan aset, usul mutasi aset, kodefikasi aset dan usul penghapusan aset SKPD serta input ke aplikasi aset ke SIMDA.
4) memberi petunjuk kepada Bendahara pengeluaran BPKAD, Bendahara Pengeluaran PPKD dan Bendahara Penerima BPKAD dan PPKD untuk melakukan administrasi penerimaan dan Pengeluaran keuangan;
5) menyusun bahan pengajuan SPP dan SPD guna memperoleh penyediaan dana untuk keperluan Belanja Modal, Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung Dinas;
6) merancang dan memproses administrasi keuangan meliputi pembayaran gaji Pegawai dan Tenaga Kontrak, tunjangan lain dan menyiapkan keuangan untuk belanja pegawai;
7) menyusun perencanaan, pengadaan dan penatausahaan aset serta Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU);
8) menyusun dan mendata laporan aset inventaris barang di lingkungan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya;
9) melakukan rekonsiliasi keuangan dan rekonsiliasi aset, inventarisasi aset dan penatausahaan aset di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah;
10) menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan bawahan sebagai bahan masukan bagi pimpinan;
11) mengonsep dan menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai bahan pengajuan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP); dan
12) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.
3. KEPALA SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
a. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas merancang dan menyusun serta memberikan pelayanan administrasi urusan surat menyurat, memelihara kebersihan dan keamanan lingkungan kantor, serta melaksanakan pengelolaan rumah tangga dan administrasi kepegawaian.
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
12
b. Uraian Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: 1) menyusun Program Kerja/Kegiatan Sub Bagian Umum
dan Kepegawaian sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
2) merancang formulir-formulir isian untuk isian kepegawaian dan mempelajari ketentuan, peraturan, kebijakan dan pedoman yang berhubungan dengan bidang tugas;
3) menyusun pelaksanaan administrasi umum meliputi pengagendaan, pengaturan surat-surat/naskah yang akan ditandatangani oleh atasan, pendistribusian surat masuk dan surat keluar, pengarsipan naskah dinas/dokumen dan memproses Surat Perjalanan Dinas (SPD);
4) menyusun pelaksanaan administrasi kepegawaian Usulan Kenaikan Pangkat (UKP), menyusun Daftar Urut Kepangkatan (DUK), gaji berkala, daftar nominatif dan formasi Aparatur Sipil Negara (ASN), Diklat ASN, memproses dan mendokumentasikan Surat Ijin, Cuti, Sakit, menyiapkan dan merekapitulasi daftar hadir ASN di lingkungan BPKAD Kota Palangka Raya;
5) merancang sistem dan prosedur pengaturan, pemeliharaan, kebersihan, ketertiban dan keamanan di lingkungan BPKAD Kota Palangka Raya;
6) menyusun rencana dan melakukan monitoring katalog dan mencatat ke dalam buku pengendalian obyek kerja sesuai prosedur serta evaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
7) memeriksa dam mengoreksi hasil kerja bawahan sebelum disampaikan kepada atasan;
8) mengonsep dan menilai prestasi kerja bawahan di lingkungan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai bahan pengajuan penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP);
9) menyusun laporan pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagai bahan masukan bagi pimpinan; dan
10) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.
C. KEPALA BIDANG ANGGARAN
a. Kepala Bidang Anggaran mempunyai tugas merumuskan, mengembangkan dan mensosialisasikan kebijakan Teknis,
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
13
fasilitasi, koordinasi, sosialisasi dan pembinaan teknis anggaran.
b. Uraian Tugas ebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: 1) merumuskan Program kerja/kegiatan Bidang Anggaran
sebagai Pedoman dalam melaksankana tugas. 2) melaksanakan kegiatan penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah dan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah menurut rumusan-rumusan teknis sesuai ketentuan.
3) memeriksa dan menyiapkan pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Surat Penyediaan Dana (SPD).
4) menyiapkan kegiatan pengendalian terhadap pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Penatausahaan Kredit Anggaran dan menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
5) mengembangkan kegiatan koordinasi dengan SKPD terkait dalam rangka mencari solusi permasalahan perencanaan maupun pelaksanaan anggaran berdasarkan hasil evaluasi anggaran belanja untuk kepentingan akurasi revisi-revisi program dan kegiatan untuk bahan tindak lanjut.
6) mengembangkan kegiatan penatausahaan/administrasi Bidang Anggaran.
7) mengkoordinir Dana Transfer, hibah dan bantuan sosial.
8) memeriksa Laporan dan hasil kerja bawahan dalam Pelaksanaan Kegiatan Bidang Anggaran berdasarkan Pelaksanaan kegiatan bawahan sebagai bahan masukan bagi pimpinan.
9) mengkoordinir/membuat perjanjian kinerja (pakta integritas).
10) memeriksa Penilaian Kerja Bawahan sebagai dasar Pengajuan Sasaran Kerja Pegawai (SKP); dan
11) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan.
1. KEPALA SUB BIDANG PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH a. Kepala Sub Bidang mempunyai tugas menyusun dan
menyiapkan data untuk bahan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
14
(RAPBD)/RAPBD-P dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)/ APBD-P.
b. Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: 1) menyusun Program kerja/kegiatan sub bidang
Perencanaan Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;
2) menyusun dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana dan program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;
3) menganalisis ketentuan, peraturan, kebijakan dan pedoman yang berhubungan dengan bidang tugas;
4) menyusun dan menyiapkan data untuk bahan penyusunan Rancangan AnggaranPendapatan Belanja Daerah (RAPBD)/RAPBD-P dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)/APBD-P;
5) mengelola implementasi sistem informasi manajemen daerah (SIMDA);
6) mengonsep dan menyiapkan Nota Keuangan APBD dan Perubahan APBD;
7) mengonsep Penilaian Kerja Bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai dasar Pengajuan Sasaran Kerja Pegawai (SKP);
8) melaksanakan monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Sub Bidang Perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan
9) melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
2. KEPALA SUB BIDANG PERIMBANGAN DAN PENDAPATAN
a. Kepala Sub Bidang Perimbangan dan Pendapatan mempunyai tugas menyusun, merancang, menganalisis dan menyiapkan bahan-bahan lingkup Perimbangan dan Pendapatan.
b. Uraian Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: 1) menyusun rencana Teknis Operasional dan
Program Kerja di Sub Bidang Dana Transfer dan Pendapatan;
2) merancang dan membagi tugas kepada bawahan sesuai rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
15
3) melakukan koordinasi terhadap sumber-sumber pendapatan daerah Instansi yang lebih tinggi dalam bentuk Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Percepatan, Hibah dan Dana Bagi Hasil (DBH) untuk menyusun perencanaan dan pengembangan dana transfer lain-lain Pendapatan Daerah yang syah;
4) menganalisis dan mengumpulkan bahan-bahan peraturan perundang-undangan sesuai dengan tugas dan fungsinya;
5) memeriksa dan menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk menyusun kebijakan, program kerja, prosedur kerja, petunjuk teknis dan laporan yang berkaitan dengan bidang tugasnya;
6) menyusun dan melaksanakan penatausahaan administrasi alokasi Dana Transfer dan Pendapatan;
7) menyusun dan melaksanakan Pencatatan Alokasi dan Penerimaan Dana Transfer dan Pendapatan;
8) mengonsep penilaian kerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai dasar Pengajuan Sasaran Kerja Pegawai (SKP);
9) merancang dan melaksanakan monitoring, Evaluasi dan Pelaporan pelaksanaan Sub Bidang Dana Transfer dan Pendapatan sebagai bahan pertanggungjawaban kepada atasan; dan
10) melaksanakan tugas lain dari pimpinan sesuai dengan tugas.
3. KEPALA SUB BIDANG BELANJA DAN PEMBIAYAAN
a. Kepala Sub Bidang Belanja dan Pembiayaan mempunyai tugas menyusun, merancang, menganalisis dan menyiapkan bahan-bahan lingkup belanjadan pembiayaan.
b. Uraian Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: 1) menyusun program kerja kegiatan Sub Bidang
Belanja dan Pembiayaan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
2) merancang dan menyiapkan Surat Penyediaan Dana (SPD) sebagai dasar pelaksanaan belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) secara kronologis yang menjadi beban belanja SKPD sesuai susunan rekening-rekening secara sistematis;
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
16
3) merancang dan melaksanakan teknis pengendalian/pencatatan Kredit Anggaran untuk kepentingan monitor saldo Anggaran Belanja setiap saat untuk keperluan penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD);
4) mengonsep dan memproses penatausahaan naskah dinas Dana Hibah dan Dana Bantuan Sosial;
5) menyusun dan menyiapkan bahan penyusunan kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan Anggaran Belanja;
6) Mensosialisasikan pembinaan/penatausahaan administrasi keuangan pada bidang anggaran belanja;
7) menganalisis, menghimpun dan mengolah data dan informasi anggaran sumber dana pembiayaan daerah meliputi Sisa lebih perhitungan anggaran (Silva) tahun sebelumnya Dana Cadangan, Investasi/Penyertaan Modal Daerah, Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah dan Piutang Daerah;
8) menyusun dan menyajikan data belanja sumber Dana Pembiayaan Daerah untuk keperluan penyusunan dan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD);
9) menginventarisasi permaslahan-permasalahan yang berhubungan dengan sumber Dana Pembiayaan Daerah untuk kepentingan pemecahan masalah;
10) mengonsep regulasi Peraturan Walikota tentang Surat Keputusan Dokumen Pelaksana Anggaran SKPD, dana hibah, dana bansos, uang lauk pauk, Perjalanan Dinas dan gaji Pegawai Tidak Tetap;
11) memeriksa dan mengoreksi hasil kerja bawahan sebelum disampaikan kepada atasan
12) mengonsep penilaian kerja bawahan di Lingkungan Sub Bidang Belanja dan Pembiayaan berdasarkan prestasi kerja sebagai bahan penyusunan Sasaran Kerja Pegawai SKP); dan
13) melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.
D. KEPALA BIDANG PERBENDAHARAAN
a. Kepala Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas merumuskan, memeriksa, memantau serta monitoing dan evaluasi lingkup perbendaharaan.
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
17
b. Uraian Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: 1) merumuskan program kerja/kegiatan Bidang
Perbendaharaan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
2) memeriksa/menguji kebenaran syarat-syarat Tagihan baik Belanja Tidak Langsung maupun Belanja Langsung sesuai ketentuan yang berlaku;
3) memeriksa dan menyiapkan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) atas dasar Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat Perintah Membayar (SPM);
4) merumuskan dan menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) atas dasar Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat Perintah Membayar (SPM) serta menerbitkan Penguji SP2D;
5) memeriksa/menguji dan menerbitkan Laporan Posisi Kas Harian dan Laporan Rekonsiliasi Bank setiap hari sebagai laporan ke Bendahara Umum Daerah dan Kepala Daerah;
6) menyelenggarakan Penatausahaan administrasi Keuangan Bidang Perbendaharaan, pencatatan register dan buku kendali lainnya;
7) merumuskan penyiapan administrasi penempatan uang Daerah, Pengelolaan Kas Umum Daerah, pinjaman Daerah dan pemberian jaminan atas nama Pemerintah Daerah;
8) memeriksa dan memantau penyelesaian masalah Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (TPTGR) barang dan uang Daerah untuk bahan tindak lanjut;
9) mengkoordinir/membuat perjanjian kinerja (pakta integritas);
10) merumuskan penyiapan Surat Keputusan dan surat-surat dinas lainnya serta bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis terhadap hal-hal yang berhubungan dengan bidang tugas perbendaharaan;
11) merumuskan permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang tugas Perbendaharaan dan menyiapkan bahan/saran/petunjuk pemecahan masalah;
12) memeriksa penilaian kerja bawahan di Lingkungan Bidang Perbendaharaan berdasarkan prestasi kerja yang dicapai sebagai bahan pengajuan penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP);
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
18
13) memeriksa laporan pelaksanaan kegiatan Bidang Perbendaharaan berdasarkan pelaksanaan kegiatan bawahan sebagai masukan bagi pimpinan; dan
14) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.
1. KEPALA SUB BIDANG KAS UMUM DAERAH
a. Kepala Sub Bidang Kas Umum Daerah mempunyai tugas memeriksa dan menguji kebenaran penerimaan dan pengeluaran uang daerah Pemerintah Kota Palangka Raya sebagai bahan penyusunan Laporan Posisi Kas Harian dan Laporan Rekonsiliasi Bank atas uang daerah Pemerintah Kota Palangka Raya yang berada di Bank.
b. Uraian Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: 1) menyusun program kerja/kegiatan Sub Bidang Kas
Umum Daerah sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
2) merancang dan membagi tugas, petunjuk serta mengkoordinir pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan Kas Umum Daerah kepada staf/pelaksana agar dapat berjalan dengan lancar sesuai ketentuan yang berlaku;
3) menyusun Laporan Posisi Kas Harian dan Laporan Rekonsiliasi Bank berdasarkan pelaksanaan administrasi penerimaan, penyimpanan uang tentang saldo rekening Kas Umum Daerah secara harian dan periodik;
4) melaksanakan koordinasi dan rekonsiliasi dengan Bank selaku penyimpan uang tentang saldo rekening kas daerah secara harian dan periodik;
5) mengonsep dan menyediakan bahan Surat Perintah Transfer Dana pada rekening Kas Umum Daerah atau pemindahan antar rekening Kas Umum Daerah;
6) memeriksa Validasi pembayaran pada Bendaharawan atau pihak ketiga berdasarkan SP2D setelah dicocokkan dengan daftar penguji;
7) merancang dan melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam rangka pelaksanaan tugas.
8) menganalisis, mengevaluasi dan menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas serta mencari alternatif pemecahan masalah;
9) memeriksa dan mengoreksi hasil kerja bawahan sebelum disampaikan kepada atasan;
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
19
10) mengonsep penilaian kerja bawahan di Lingkungan Sub Bidang Kas Umum Daerah berdasarkan prestasi kerja yang dicapai sebagai bahan pengajuan penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP);
11) menyusun laporan pelaksanaan kegiatan di Lingkungan Sub Bidang Kas Umum Daerah berdasarkan pelaksanaan kegiatan bawahan sebagai masukan bagi pimpinan; dan
12) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.
2. KEPALA SUB BIDANG BELANJA LANSUNG
a. Kepala Sub Bidang Belanja Lansung mempunyai tugas memeriksa dan menguji kebenaran penagihan Belanja Langsung, menyiapkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Belanja Langsung, melaksanakan pelayanan publik dan melakukan penatausahaan administrasi keuangan Sub Bidang Belanja Langsung.
b. Uraian Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: 1) menyusun program kerja/kegiatan Sub Bidang Belanja
Langsung sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; 2) merancang dan menyiapkan Surat Perintah Pencairan
Dana (SP2D) Belanja Langsung atas dasar Surat Perintah Membayar (SPM)/Surat Penyediaan Dana (SPD) dan administrasi tagihan lainnya terhadap beban belanja langsung;
3) memeriksa/menguji kebenaran syarat administrasi tagihan-tagihan beban Belanja Langsung baik dalam bentuk Surat Perintah Membayar (SPM) Uang Persediaan (UP), Ganti Uang (GU), Tambah Uang (TU) maupun dalam bentuk Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) sesuai Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD;
4) melaksanakan pelayanan publik untuk belanja langsung baik menerima dan menolak tagihan-tagihan yang memenuhi syarat-syarat pembayaran maupun yang tidak memenuhi syarat-syarat pembayaran untuk dikembalikan/diperbaiki sebagaimana mestinya;
5) menyusun dan mlakukan pencatatan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Belanja Langsung dalam register SP2D untuk kepentingan tertib adminisrasi keuangan;
6) menyusun dan melakukan penatausahaan administrasi keuangan Belanja Langsung untuk memudahkan
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
20
penyajian data/informasi apabila sewaktu-waktu diperlukan dengan cepat;
7) mengonsep dan menyiapkan laporan bulanan atas Belanja Langsung berdasarkan penerbitan SP2D untuk kepentingan konfirmasi dan sinkronisasi data pembayaran;
8) menganalisis dan menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan pengendalian Belanja Langsung serta menyiapkan pertimbangan/saran untuk pemecahan masalah;
9) memeriksa dan mengoreksi hasil kerja bawahan sebelum disampaikan kepada atasan;
10) mengonsep penilaian kerja bawahan di Lingkungan Sub Bidang Belanja Langsung berdasarkan prestasi kerja yang dicapai sebagai bahan pengajuan penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP);
11) menyusun laporan pelaksanaan kegiatan di Lingkungan Sub Bidang Belanja Langsung berdasarkan pelaksanaan kegiatan bawahan sebagai masukan bagi pimpinan; dan
12) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.
3. KEPALA SUB BIDANG BELANJA TIDAK LANGSUNG
a. Kepala Sub Bidang Belanja Tidak Langsung mempunyai tugas memeriksa dan menguji kebenaran penagihan Belanja Tidak Langsung, menyiapkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Belanja Tidak Langsung, dan pelayanan publik Sub Bidang Belanja Tidak Langsung serta melaksanakan penatausahaan administrasi keuangan Sub Bidang Belanja Tidak Langsung.
b. Uraian Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: 1) menyusun program kerja/kegiatan Sub Bidang Belanja
Tidak Langsung sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
2) menyusun dan menyiapkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Belanja Tidak Langsung atas dasar Surat Perintah Membayar (SPM) dan administrasi lainnya;
3) memeriksa/menguji kebenaran syarat administrasi tagihan-tagihan beban Belanja Tidak Langsung sesuai ketentuan yang berlaku;
4) melaksanakan pelayanan publik untuk Belanja Tidak Langsung;
5) menyusun dan melakukan pencatatan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Belanja Tidak Langsung dalam
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
21
register SP2D untuk kepentingan tertib adminisrasi Keuangan;
6) menyusun penyiapan dan melaksanakan setoran-setoran wajib atas Pengelolaan Belanja pegawai/gaji berupa Surat Setoran Pajak (SSP) PPh Pasal 21, Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) Iuran Wajib Pegawai, Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) Tabungan Perumahan (Taperum) ASN;
7) menganalisis dan menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan pengendalian Belanja Tidak Langsung serta menyiapkan pertimbangan/saran untuk pemecahan masalah;
8) memeriksa dan mengoreksi hasil kerja bawahan sebelum disampaikan kepada atasan;
9) mengonsep penilaian kerja bawahan di Lingkungan Sub Bidang Belanja Tidak Langsung berdasarkan prestasi kerja yang dicapai sebagai bahan pengajuan penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP);
10) menyusun laporan pelaksanaan kegiatan di Lingkungan Sub Bidang Belanja Tidak Langsung berdasarkan pelaksanaan kegiatan bawahan sebagai masukan bagi pimpinan; dan
11) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.
E. KEPALA BIDANG AKUNTANSI
a. Kepala Bidang Akuntansi mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan monitoring, pembinaan akuntansi dan evaluasi serta menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Kota Palangka Raya.
b. Uraian Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: 1) merumuskan program kerja/kegiatan Bidang
Akuntansi sebagai pedoman pelaksanaan tugas; 2) memeriksa, dan mengelompokkan semua laporan
pertanggungjawaban fungsional dari seluruh Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran Satuan Kerja Perangkat Daerah;
3) menyelenggarakan rekonsiliasi atas Laporan Pertanggungjawaban dari Bendahara Penerimaan maupun Bendahara Pengeluaran terhadap aplikasi keuangan yang digunakan;
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
22
4) mensosialisasikan dan melakukan pembinaan dan evaluasi dalam penyusunan Laporan Keuangan dari entitas akuntansi;
5) merumuskan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah berupa Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
6) merumuskan dan menginventarisasi permasalahan - permasalahan yang berhubungan dengan bidang tugas dan menyiapkan pertimbangan untuk pemecahan masalah;
7) melakukan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai dengan bidang tugas;
8) memeriksa dan mengoreksi hasil kerja bawahan sebelum disampaikan kepada atasan;
9) mengkoordinir/membuat perjanjian kinerja (fakta integritas);
10) memeriksa penilaian kerja bawahan di lingkungan Bidang Akuntansi berdasarkan prestasi kerja yang dicapai sebagai bahan pengajuan Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil;
11) memeriksa laporan pelaksanaan kegiatan di lingkungan Bidang Akuntansi; dan
12) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas.
1. KEPALA SUB BIDANG MONITORING, PENDAPATAN, BELANJA
DAN PEMBIAYAAN a. Kepala Sub Bidang Monitoring, Pendapatan, Belanja dan
Pembiayaan mempunyai tugas monitoring dan rekonsiliasi antara fisik Laporan Pertanggungjawaban fungsional dari bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran terhadap Laporan pada Aplikasi Keuangan yang digunakan.
b. Uraian Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: 1) menyusun program kerja / kegiatan Sub Bidang
Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;
2) menganalisis dan mempelajari ketentuan, Peraturan, Kebijakan, dan Pedoman yang berhubungan dengan bidang tugas;
3) merancang dan melakukan monitoring dan rekonsiliasi atas Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
23
Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran melalui SPJ Fungsional Transaksi Akrual dengan Aplikasi Keuangan yang digunakan sebagai bahan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah;
4) melakukan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai dengan bidang tugas;
5) Menganalisis dan menginventarisasi permasalahan- permasalahan yang berhubungan dengan bidang tugas dan menyiapkan pertimbangan untuk pemecahan masalah;
6) Memeriksa dan mengoreksi hasil kerja bawahan sebelum disampaikan kepada atasan;
7) Mengonsep penilaian kerja bawahan di lingkungan Sub Bidang Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan berdasarkan prestasi kerja yang dicapai sebagai bahan pengajuan Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil;
8) Meyusun laporan pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub Bidang Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan berdasarkan pelaksanaan kegiatan sebagai bahan masukan bagi pimpinan; dan
9) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.
2. KEPALA SUB BIDANG PEMBINAAN AKUNTANSI DAN
EVALUASI a. Kepala Sub Bidang Pembinaan Akuntansi dan Evaluasi
mempunyai tugas melakukan pembinaan dan evaluasi atas Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah.
b. Uraian Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: 1) menyusun program kerja/kegiatan Sub Bidang
Pembinaan Akuntansi dan Evaluasi sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;
2) merancang dan menyiapkan bahan pembinaan dan evaluasi atas Laporan Keuangan yang disampaikan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah agar menjadi baik;
3) merancang dan menyiapkan bahan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai dengan bidang tugas;
4) menganalisis dan menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang tugas dan menyiapkan pertimbangan untuk pemecahan masalah;
5) menyusun laporan keuangan di luar dana APBD (BOS, JKN);
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
24
6) memeriksa dan mengoreksi hasil kerja bawahan sebelum disampaikan kepada atasan;
7) mengonsep dan menyiapkan surat teguran kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah yang terlambat menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban fungsional sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan sesuai ketentuan yang berlaku;
8) mengonsep penilaian kerja bawahan di lingkungan Sub Bidang Pembinaan Akuntansi dan Evaluasi berdasarkan prestasi kerja yang dicapai sebagai bahan pengajuan Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil;
9) menyusun laporan pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub Bidang Pembinaan Akuntansi dan Evaluasi berdasarkan pelaksanaan kegiatan sebagai bahan masukan bagi pimpinan; dan
10) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.
3. KEPALA SUB BIDANG PEMBUKUAN DAN PELAPORAN
a. Kepala Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan mempunyai tugas merancang dan menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan menyiapkan rancangan Peraturan Daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
b. Uraian Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: 1) Menyusun program kerja/kegiatan Sub Bidang
Pembukuan dan Pelaporan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;
2) Merancang penyiapan bahan konsolidasi atas Laporan Keuangan yang disampaikan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah sehingga menjadi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah;
3) Merancang dan menyiapkan bahan koordinasi internal untuk menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Daerah;
4) Melakukan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai dengan bidang tugas;
5) Menganalisis dan menginventarisasi permasalahan – permasalahan yang berhubungan dengan bidang tugas dan menyiapkan pertimbangan untuk pemecahan masalah;
6) Memeriksa dan mengoreksi hasil kerja bawahan sebelum disampaikan kepada atasan;
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
25
7) Mengonsep penilaian Kerja bawahan di lingkungan Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan berdasarkan prestasi kerja yang dicapai sebagai bahan pengajuan Sasaran Kerja Pegawai (SKP);
8) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan berdasarkan pelaksanaan kegiatan sebagai bahan masukan bagi pimpinan; dan
9) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.
F. KEPALA BIDANG PENGELOLAAN ASET
a. Kepala Bidang Pengelolaan Aset mempunyai tugas merumuskan, memeriksa dan melakukan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Inventarisasi Aset, Mutasi dan Dokumentasi Aset serta Pengamanan Aset di lingkup Pemerintah Kota Palangka Raya.
b. Uraian Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: 1) merumuskan rencana dan progam Kerja di bidang
Pencatatan dan Pelaporan Aset sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2) mengembangkan kegiatan koordinasi Penyelenggaraan Pengelolaan Barang Milik Daerah yang ada di SKPD lingkup Pemerintah Kota Palangka Raya;
3) memeriksa dan mengkaji bahan kebijakan teknis di bidang Inventarisasi Aset, Mutasi dan Dokumentasi Aset serta Pengamanan Aset sebagai bahan rumusan kebijakan;
4) memeriksa, mengkaji dan mengoreksi bahan pedoman Pembinaan, Monitoring, Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Inventarisasi Aset, Mutasi dan Dokumentasi Aset serta Pengamanan Aset sebagai bahan rumusan kebijakan;
5) memeriksa, mengkaji dan mengoreksi identifikasi Program Pencatatan dan Pelaporan Aset sebagai bahan perumusan kebijakan;
6) memeriksa dan mengkaji bahan kebijakan Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi serta Pelaporan pelaksanaan di bidang Pencatatan dan Pelaporan Aset;
7) merumuskan penyusunan petunjuk teknis penggunaan aset berdasarkan penetapan status yang dimaksudkan untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD dan dioperasikan oleh pihak lain dalam rangka
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
26
menjalankan pelayanan umum sesuai tugas dan fungsi SKPD yang bersangkutan;
8) merumuskan pengaturan kegiatan inventarisasi dan pencatatan seluruh aset bergerak dan tidak bergerak pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Palangka Raya;
9) merumuskan pengaturan penyimpanan, pengamanan dan pemeliharaan aset Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Palangka Raya;
10) menyelenggarakan tata usaha umum untuk mendukung pelaksanaan tugas Bidang Pencatatan dan Pelaporan Aset;
11) memeriksa penilaian Kerja bawahan di lingkungan Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan berdasarkan prestasi kerja yang dicapai sebagai bahan pengajuan Sasaran Kerja Pegawai (SKP);
12) merumuskan laporan pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan berdasarkan pelaksanaan kegiatan sebagai bahan masukan bagi pimpinan;
13) mengkoordinir/membuat perjanjian kinerja (pakta integritas);
14) melaksanakan pembinaan, Monitoring, Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan Program Bidang Pencatatan dan Pelaporan Aset sebagai bahan Pertanggungjawaban kepada atasan; dan
15) melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
1. KEPALA SUB BIDANG ANALISA KEBUTUHAN
PEMELIHARAAN DAN PENGHAPUSAN a. Kepala Sub Bidang Analisa Kebutuhan Pemeliharaan dan
Penghapusan mempunyai tugas menyusun, dan menganalisis kebutuhan, pemeliharaan dan penghapusan Barang Milik Daerah.
b. Uraian Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: 1) Menyusun Rencana Teknis Operasional dan Progam
kerja di bidang Analisa Kebutuhan, Pemeliharaan dan Penghapusan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
27
3) Memeriksa dan meneliti daftar usulan sebagai bahan penyusunan kebutuhan, Pemeliharaan dan Penghapusan;
4) Menyusun dan menyiapkan bahan laporan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan analisa kebutuhan, Pemeliharaan dan Penghapusan;
5) Menyusun dan menyiapkan bahan laporan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penyusunan laporan Harga Standar Barang dan Jasa;
6) mengonsep dan melaksanakan administrasi Analisa Kebutuhan, Pemeliharaan dan Penghapusan;
7) menyusun dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan kegiatan;
8) merancang bahan koordinasi dengan pihak lain dalam rangka penilaian aset;
9) mengonsep penilaian Kerja bawahan di lingkungan Sub Bidang Analisa Kebutuhan, Pemeliharaan dan Penghapusan berdasarkan prestasi kerja yang dicapai sebagai bahan pengajuan Sasaran Kerja Pegawai (SKP);
10) menyusun laporan pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub Bidang Analisa Kebutuhan, Pemeliharaan dan Penghapusan berdasarkan pelaksanaan kegiatan sebagai bahan masukan bagi pimpinan;
11) melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sebagai bahan Pertanggungjawaban kepada atasan; dan
12) melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas pokok.
2. KEPALA SUB BIDANG PENGAMANAN DAN PEMANFAATAN
a. Kepala Sub Bidang Pengamanan dan Pemanfaatan mempunyai tugas menyusun, memeriksa dan meneliti data terkait dengan pengamanan, penetapan status pengguna, mutasi, pemindahtanganan dan pemanfaatan barang milik daerah.
b. Uraian Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: 1) Menyusun Rencana Teknis Operasional dan Progam
Kerja di bidang Pengamanan dan Pemanfaatan yang berkaitan dengan Pengamanan, Penetapan Status Pengguna, Mutasi, Pemindahtanganan dan Pemanfaatan Barang Milik Daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
28
2) Memeriksa data sebagai penyusunan bahan Kebijakan Penetapan Status Pengguna, Mutasi, Pemindahtanganan dan Pemanfaatan Barang Milik Daerah;
3) Memeriksa dan meneliti data usulan sebagai Penetapan Status Pengguna, Mutasi, Pemindahtanganan, Pemanfaatan Barang Milik Daerah;
4) Menyusun dan menyiapkan bahan laporan hasil pemantauan dan evaluasi penetapan Status Pengguna, Mutasi, Pemindahtanganan dan Pemanfaatan Barang Milik Daerah;
5) Menyusun dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan Status Pengguna, Mutasi, Pemindahtanganan dan Pemanfaatan Barang Milik Daerah;
6) Melakukan pengamanan administrasi menghimpun, mencatat, menyimpan, dan menatausahakan dokumen bukti kepemilikan Tanah dan Kendaraan bermotor serta surat berharga lainya secara tertib dan aman;
7) Melaksanakan pengamanan fisik yang meliputi: pemasangan tanda letak tanah dengan membangun pagar batas, pemasangan tanda kepemilikan tanah;
8) Menyusun pengaturan penyimpanan, pengamanan dan pemeliharaan aset Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Palangka Raya;
9) Melaksanakan Inventarisasi dan Sensus, penarikan dan pengamanan Barang Milik Daerah dalam rangka penertiban aset berdasarkan peraturan yang berlaku;
10) Melaksanakan Sertifikasi aset tanah milik Pemerintah Kota Palangka Raya secara bertahap disesuaikan dengan kondisi Anggaran yang tersedia;
11) menyusun pengaturan kegiatan inventarisasi dan pencatatan seluruh aset bergerak dan tidak bergerak pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Palangka Raya;
12) mengonsep penilaian Kerja bawahan di lingkungan Sub Bidang Penanganan dan Pemanfaatan berdasarkan prestasi kerja yang dicapai sebagai bahan pengajuan Sasaran Kerja Pegawai (SKP);
13) menyusun laporan pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub Bidang Penanganan dan Pemanfaatan berdasarkan pelaksanaan kegiatan sebagai bahan masukan bagi pimpinan;
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
29
14) Melaksanakan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan pelaksanaan program kegiatan sebagai bahan Pertanggungjawaban kepada atasan; dan
15) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
3. KEPALA SUB BIDANG PENATAUSAHAAN DAN PELAPORAN
a. Kepala Sub Bidang Penatausahaan dan Pelaporan mempunyai tugas merancang, menyusun dan melaksanakan penatausahaan dan pelaporan aset.
b. Uraian Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: 1) menyusun rencana teknis operasional dan progam
kerja di bidang Penatausahaan dan Pelaporan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2) menyusun kebijakan tentang Tatacara dan Prosedur Pengelolaan Barang Milik Daerah;
3) penyusunan petunjuk teknis penggunaan aset berdasarkan penetapan status yang dimaksudkan untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD dan dioperasikan oleh pihak lain dalam rangka menjalankan pelayanan umum sesuai tugas dan fungsi SKPD yang bersangkutan;
4) menyusun dan melaksanakan Rekonsiliasi dan Pengelolaan dan Sistem Informasi Barang Milik Daerah;
5) menyusun dan membuat Laporan Barang Milik Daerah; 6) merancang kegiatan dalam rangka peningkatan
Sumber Daya Manusia (SDM) bagi Pengelola Barang dan Pengelola Aset Satuan Kerja Perangkat Daerah;
7) memeriksa data sebagai penyusunan bahan kebijakan Penatausahaan dan pelaporan;
8) menyusun dan menyiapkan bahan laporan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Penatausahaan dan pelaporan;
9) menyusun dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan Penatausahaan dan pelaporan;
10) menganalisa data untuk bahan kajian pengembangan Penatausahaan dan pelaporan;
11) mengonsep penilaian Kerja bawahan di lingkungan Sub Bidang Penaausahaan dan Pelaporan berdasarkan prestasi kerja yang dicapai sebagai bahan pengajuan Sasaran Kerja Pegawai (SKP);
12) menyusun laporan pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub Bidang Penatausahaan dan Pelaporan berdasarkan
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
30
pelaksanaan kegiatan sebagai bahan masukan bagi pimpinan;
13) melaksanakan Monitoring, Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan Program Sub Bidang Penatausahaan dan Pelaporan sebagai bahan Pertanggungjawaban kepada atasan; dan
14) melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
31
2. Personalia Jumlah pegawai Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah pada tahun 2017 adalah sebanyak 52 orang yang dapat dikelompokkan menurut golongan dan jenjang pendidikan sebagai berikut :
TABEL LAPORAN UMUM DATA PERSONALIA BPKAD KOTA PALANGKA RAYA
No NIP Nama Gelar Eselon Jurusan Jabatan
1 '196411211985031008 AKHMAD FORDIANSYAH S.H., M.A.P II-B S-2 MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK
KEPALA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA PALANGKA RAYA
2 '197102251999022001 PROBODINI ARI SILVANINGRUM S.E III-B S-1 MANAJEMEN PERUSAHAAN KEPALA BIDANG AKUNTANSI
3 '197208021998031005 DWI PATMA SUSANTA S.E III-B S-1 EKONOMI AKUNTANSI KEPALA BIDANG ANGGARAN
4 '197212132000031006 NANANG NOOR ASLAM S.E., M.A.P III-B S-2 MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK (M.AP)
KEPALA BIDANG PENGELOLAAN ASET
5 '196808061989031014 YONELI SE, M.Si III-B S-2 SAINS MANAJEMEN KEPALA BIDANG PERBENDAHARAAN
6 '196403081990112001 ABSIAH S.E III-A S1-MANAJEMEN SEKRETARIS BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA PALANGKA RAYA
7 '196006251988032003 NELLY ISAI IV-A TATA BUKU KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN DAN ASET
8 '196601242006041009 YUNUS Non Eselon IPA PENGADMINISTRASIAN SARANA DAN PRASARANA
9 '197112272003122002 RAHIMAH Non Eselon ADMINISTRASI PERKANTORAN PENGADMINISTRASIAN KEUANGAN
10 '198409092003121011 AHMAD FADLIANOR ELMI Non Eselon IPA BENDAHARA PENGELUARAN PPKAD
11 '198503062007012001 SITI SABARIYAH S.E Non Eselon S-1 MANAJEMEN PENATA LAPORAN KEUANGAN
12 '198504242010012011 YULIANA S.E Non Eselon S-2 MANAJEMEN BENDAHARA PENGELUARAN BPKAD
13 '197906182010011007 HENDRA S.Kom Non Eselon S-1 SISTEM INFORMASI Pengelola Bahan Perencanaan
14 '198008202000031003 ILMI S.Sos IV-A S-1 ILMU PEMERINTAHAN KEPALA SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN PROGRAM
15 '196402291984082002 IDA S.E IV-A S-1 EKONOMI KEPALA SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
16 '197304152006041004 KOBOTA S.Sos Non Eselon S-1 SOSIAL POLITIK ADMINISTRASI NEGARA
PENGELOLA SISTIM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN
17 '197506251999022001 YUANA A.Md Non Eselon D III- MANAJEMEN PENGELOLA KEPEGAWAIAN
18 '196809031988032004 PRAFTI S.Sos IV-A S-1 ILMU SOSIAL KEPALA SUB BIDANG ANALISA KEBUTUHAN PEMELIHARAAN DAN PENGHAPUSAN
19 '197608292003122003 ENDANG RUMIATI Non Eselon PEMROGRAMAN APLIKASI PENGADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA
20 '196906041992031012 RAHMAD JAYA A.Md IV-A D-III ADMINISTRASI KEUANGAN KEPALA SUB BIDANG BELANJA DAN PEMBIAYAAN
21 '197506172010011010 EDI SURANTA S.E Non Eselon S 1 MANAJEMEN PENYUSUN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
32
22 '198207242010012003 YULI MAISYARAH Non Eselon SMK PENGADMINISTRASIAN PERENCANAAN DAN PROGRAM
23 '196706171993032007 PARIS A.Md Non Eselon D III AKUNTANSI PENGOLAH DATA BELANJA DAN LAPORAN KEUANGAN
24 '197003041993031005 FRANS TATANG Non Eselon IPS PENGADMINISTRASIAN KEUANGAN
25 '198211172010011013 RUSLI FRANKA S.E IV-A S-1 MANAJEMEN KEPALA SUB BIDANG BELANJA LANGSUNG
26 '198410022006042007 OKMAYASIE SE, M.Si Non Eselon S-2 MANAJEMEN PENGELOLA DATA KEUANGAN DAERAH
27 '198410182011011010 AHMAD FAHRAMI SH Non Eselon S-1 HUKUM ANALISIS PERBENDAHARAAN
28 '196507061993032003 ROSTINALING IV-A S-1 EKONOMI MAN.PERUSAHAAN KEPALA SUB BIDANG BELANJA TIDAK LANGSUNG
29 '196805281993082002 LAMUS S.Sos Non Eselon S-1 SOSIAL PENGELOLA PERBENDAHARAAN DAN PELAYANAN
30 '197203121993032010 DEWI MARLINE S.Sos Non Eselon S-1 SOSIAL PENGELOLA PERBENDAHARAAN DAN PELAYANAN
31 '197703032000032004 CHRISTINE MIMILONA MAXIMOVA S.E Non Eselon S-1 EKONOMI AKUTANSI PENGELOLA PERBENDAHARAAN DAN PELAYANAN
32 '197911182005012011 FARIDA RAHAYU S.E Non Eselon D-II ILMU PENDIDIKAN PENGOLAH DATA PERBENDAHARAAN
33 '197912162000031002 UNTUNG SUTRISNO S.Sos, M.A.P IV-A S-2 ADMINISTRASI PUBLIK KEPALA SUB BIDANG KAS UMUM DAERAH
34 '198509082010012010 IRMA RIANTI S.E Non Eselon S-1 AKUNTANSI PENGOLAH LAPORAN POSISI KAS HARIAN DAN REKONSILIASI BANK
35 '197407051993032003 TRI RAHAYULI S.E.,M.M IV-A MEGISTER MANAJEMEN KEPALA SUB BIDANG MONITORING PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
36 '198012152003122007 HERISIDA A.Md Non Eselon D-III AKUNTANSI PENGELOLA MONITORING DAN EVALUASI
37 '196102061986031021 SUYIDNO S.Sos IV-A S-1 ILMU SOSIAL KEPALA SUB BIDANG PEMBINAAN AKUNTANSI DAN EVALUASI
38 '198708202011012025 NOOR RIZCA A.Md Non Eselon D-III MANAJEMEN INFORMATIKA PENGOLAH DATA SISTIM AKUNTANSI
39 '196004061987031014 SISWANTO Non Eselon TATA NIAGA PENGADMINISTRASIAN KEUANGAN
40 '197609012009042004 WIDIA NINGSIH A.Md Non Eselon D-III AKUNTANSI PENGOLAH DATA LAPORAN KEUANGAN
41 '198011112011012010 NURASIAH SARASWATI WIDYANINGRUM
S.E, Ak IV-A S-1 EKONOMI AKUNTANSI KEPALA SUB BIDANG PEMBUKUAN DAN PELAPORAN
42 '197905092010011003 FAHRONI S.Kom IV-A S-1 TEKNIK INFORMATIKA KEPALA SUB BIDANG PENATAUSAHAAN DAN PELAPORAN
43 '197910052011012011 KUMI INDANG INARA A.Md Non Eselon D-III AKUNTANSI PENGELOLA DATA REKONSILIASI PERSEDIAAN
44 '198607242011012016 DIANA AULIA HINDAYANI A.Md Non Eselon AKUNTANSI PENGELOLA DATA REKONSILIASI BMD
45 '196908062006042012 NURHAMIDAH S.E Non Eselon S-1 MANAJEMEN PENGELOLA PEMANFAATAN BARANG MILIK DAERAH
46 '197303251999021002 MULDIANTO A.Md Non Eselon D-III AKUNTANSI PENGAMANAN DAN PEMANFAATAN ASET TIDAK BERGERAK
47 '197601182011011002 YAN FREDRIK S.E Non Eselon S-1 MANAJEMEN PENGELOLA PEMANFAATAN BARANG MILIK DAERAH
48 '198510302011012023 PAGIT IVANA TARIGAN S.E IV-A S-1 EKONOMI AKUNTANSI KEPALA SUB BIDANG PENGAMANAN DAN PEMANFAATAN
49 '198601022010011006 ANDIKA YUDIVERDI PURBA S.E.,M.Si Non Eselon S-2 MAGISTER SAINS MANAJEMEN PENGAMANAN DAN PEMANFAATAN ASET TIDAK BERGERAK
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
33
50 '197302232006041006 EDWIN SUANG S.E Non Eselon S-1 AKUNTANSI PENATA LAPORAN KEUANGAN
51 '198008192011012009 KRISTINNELIE S.T Non Eselon S-1 TEKNIK INFORMATIKA PENGELOLA DATA ANGGARAN
52 '198611142010012013 NOPERIANTIE S.E.,M.M IV-A MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
KEPALA SUB BIDANG PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN APBD
53 '197812032011012007 SELVIA RODIANA S.H IV-A S-1 ILMU HUKUM KEPALA SUB BIDANG PERIMBANGAN DAN PENDAPATAN
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 40
E. SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAKIP
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Pengelola
Keuangan Daerah ini dilakukan dengan membentuk fokus grup, yang berperan dalam merumuskan kembali atau menguraikan lebih lanjut rumusan sasaran yang tertuang dalam Rencana Stratejik Badan Tahun 2013 – 2018 menjadi sasaran yang lengkap dengan indikator kinerjanya. Masing-masing kegiatan tahun 2017 yang sudah dilaksanakan oleh satuan kerja akan dikaitkan dengan sasaran yang hendak dicapai oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.
Adapun sistimatika penyusunan LAKIP Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah tahun 2017 adalah sebagai berikut :
IKHTISAR EKSEKUTIF BAB I KONDISI UMUM SKPD LATAR BELAKANG MAKSUD DAN TUJUAN ASPEK STRATEGIS SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAKIP BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI B. REALISASI ANGGARAN
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB IV PENUTUP LAMPIRAN
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 41
BBAABB IIII PERENCANAAN KINERJA & PERJANJIAN KINERJA
TAHUN 2017
A. PERENCANAAN STRATEGIS SKPD
RENSTRA SKPD Badan Pengelola Keuangan Dearah Tahun 2013 – 2018 pada hakikatnya merupakan pernyataan komitmen bersama mengenai upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta cara pencapaiannya melalui strategi dan kebijakan, agar tercapai sasaran dan tujuan secara efektif dan efisien.
Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai
pedoman dan tolak ukur kinerja yang diselaraskan dengan arah kebijakan dan program pembangunan nasional, Kota Palangka Raya menetapkan rencana strategis tahun 2013 – 2018 sebagai dasar acuan dalam penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan, serta sebagai pedoman dan pengendalian dalam pelaksanaan program dan kegiatan untuk menuju pada pencapaian visi, misi serta tujuan strategis Kota Palangkaraya
Penyusunan Renstra Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota
Palangkaraya telah melalui tahapan - tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kota Palangkaraya Tahun 2013 - 2018 dengan melibatkan stakeholders pada saat dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, Forum SKPD, sehingga Renstra Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Palangkaraya merupakan hasil kesepakatan bersama antara Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Palangkaraya dan stakeholder.
Komponen perencanaan strategis meliputi pernyataan visi, misi, tujuan
dan sasaran, serta strategi pencapaian tujuan dan sasaran yang berupa kebijakan dan program kerja. Komponen-komponen perencanaan strategis tersebut telah dituangkan dalam dokumen RENSTRA SKPD Badan Pengelola Keuangan Daerah melalui pentapan Peraturan Nomor 06 Tahun 2011 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Palangka Raya serta tentang Penjabaran fungsi dan tugas Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Palangka Raya dan dirubah lagi dengan peraturan Walikota Palangka Raya No. 1 Tahun 2015, tentang perubahan Struktur Organisasi BPKAD menjadi BPKAD Kota Palangka Raya
Komponen-komponen Rencana Strategis tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Visi Visi adalah suatu gambaran jauh ke depan, kemana Kota Palangka raya hendak di bawa. Gambaran ke depan tersebut dibangun melalui proses refleksi dan proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh komponen stake holder. Pernyataan Visi Badan Pengelola Keuangan Daerah adalah :
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 42
“TERWUJUDNYA TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH” Dari pernyataan visi tersebut di atas, terdapat 3 (tiga) unsur, yaitu sebagai berikut: 1. Transparansi 2. Akuntabilitas 3. Pengelolaan Keuangan Daerah
Pernyataan visi pengelolaan keuangan daerah yang Transparan dan
Akuntabel artinya bahwa pengelolaan keuangan daerah di Kota Palangkaraya harus dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, dan bertanggung jawab sebagai wujud pertanggungjawaban kewenangan pengelolaan keuangan daerah dalam rangka mendukung Kota Palangkaraya sebagai kota “PENDIDIKAN, JASA DAN WISATA BERKUALITAS, TERTATA DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN, MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA, SESUAI FALSAFAH BUDAYA BETANG”
ransparansi seperti yang digunakan dalam istilah politik berarti keterbukaan dan pertanggungjawaban. Istilah ini adalah perpanjangan metafor
dari arti yang digunakan di dalam ilmu Fisika: sebuah obyek transparan adalah obyek yang bisa dilihat tembus. Aturan dan prosedur transparan biasanya diberlakukan untuk membuat pejabat pemerintah bertanggung-jawab dan untuk memerangi korupsi. Bila
rapat pemerintah dibuka kepada umum dan media massa, bila anggaran dan laporan keuangan bisa diperiksa oleh siapa saja, bila undang-undang, aturan, dan keputusan terbuka untuk didiskusikan, semuanya akan terlihat transparan dan akan lebih kecil kemungkinan pemerintah untuk menyalahgunakannya untuk kepentingan sendiri.
kuntabilitas berasal dari bahasa Latin accomptare (mempertanggungjawabkan) bentuk kata dasar computare
(memperhitungkan) yang juga berasal dari kata putare (mengadakan perhitungan). Akuntabilitas (accountability) secara harfiah dapat diartikan sebagai "pertanggungjawaban". Berdasarkan lampiran Instruksi Presiden Republik
Indonesia nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, akuntabilitas adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan
T
A
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 43
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. Berdasarkan kerangka konseptual akuntansi pemerintahan, akuntabilitas adalah mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik.
Sejalan dengan itu, maka pernyataan visi dapat dijelaskan bahwa
Pengelolaan keuangan daerah dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab sebagai wujud pertanggungjawaban kewenangan pengelolaan keuangan daerah dalam rangka mendukung Visi Kota Palangkaraya yaitu sebagai kota “PENDIDIKAN, JASA DAN WISATA BERKUALITAS, TERTATA DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN, MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA, SESUAI FALSAFAH BUDAYA BETANG”.
2. Misi Misi adalah kristalisasi dari keinginan menyatukan langkah dan gerak untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan. Beberapa misi yang wajib dijadikan pegangan pelaksanaan tugas seluruh aparat Badan Pengelola Keungan Daerah adalah : MEWUJUDKAN TATA KELOLA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH
(GOOD AND CLEAN GOVERNANCE)
Dengan Melakukan:
1. Optimalisasi sistem pengelolaan keuangan dan aset daerah. 2. Peningkatan kapasitas dan kemampuan sumber daya aparatur 3. Pemenuhan sarana dan prasarana aparatur 4. Peningkatan koordinasi dan pengembangan inovasi kerja. 5. Efektifitas penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan
dan aset sesuai SAP
3. Tujuan dan Sasaran
Berdasarkan visi dan misi di atas, Badan Pengelola Keuangan Daerah menetapkan tujuan strategis yang merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang ingin dicapai atau dihasilkan Badan Pengelola Keuangan Daerah dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun kedepan. Sedangkan Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yaitu sesuatu yang ingin dicapai atau dihasilkan oleh instansi pemerintah untuk jangka waktu tidak lebih dari satu tahun dalam rentang waktu masa Renstra. Adapun tujuan dan sasaran sbg :
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 44
a. Tujuan Tujuan Pengelolaan Keuangan :
b. Sasaran Pernyataan visi dan misi dicapai melalui pencapaian tujuan.
Tujuan merupakan implementasi dari pernyataan misi organisasi. Tujuan yang merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, adalah hasil akhir yang akan dicapai pada jangka waktu tertentu. Dalam hal ini penetapan jangka waktu pencapaian tujuan tahun 2013 sampai dengan tahun 2018. Penetapan tujuan harus dapat menggambarkan isu-isu strategis yang ingin dicapai oleh semua unit-unit kerja dalam suatu organisasi. Penetapan tujuan tidaklah mutlak harus terukur atau kuantitatif, namun setidaknya dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai apa yang akan dicapai dimasa mendatang.
Penjabaran dari tujuan secara lebih spesifik dan terukur
dirumuskan ke dalam sasaran. Sasaran merupakan bagian integral dari proses perencanaan strategis organisasi. Fokus utama penentuan sasaran adalah tindakan dan alokasi sumber daya organisasi. Oleh karena itu, sasaran harus lebih fokus, bersifat spesifik, terinci dan dapat diukur.
Pernyataan tujuan dan sasaran Badan Pengelolaan Keuangan
Daerah Kota Palangkaraya berdasarkan rumusan misi beserta indikator kinerja sasaran sebagai tolok ukur kinerja adalah sebagai berikut:
4. Indikator Kinerja Utama
Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
“Terwujudnya Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah”
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 45
Kinerja Instansi Pemerintah. Dimana salah satu indikator yang harus dibuat oleh entitas SKPD selaku penyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah Indikator Kinerja Utama.
Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan
yang menggambarkan kinerja utama instansi pemerintah sesuai dengan tugas fungsi serta mandat (core business) yang diemban. IKU dipilih dari seperangkat indikator kinerja yang berhasil diidentifikasi dengan memperhatikan proses bisnis organisasi dan kriteria indikator kinerja yang baik. IKU perlu ditetapkan oleh pimpinan Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah sebagai dasar penilaian untuk setiap tingkatan organisasi. Indikator Kinerja pada tingkat Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya adalah indikator hasil (outcome) sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsinya masing-masing. Indikator kinerja pada unit kerja (setingkat Eselon I) adalah indikator hasil (outcome) dan atau keluaran (output) yang setingkat lebih tinggi dari keluaran (output) unit kerja dibawahnya. Indikator kinerja pada unit kerja (setingkat Eselon II) sekurang-kurangnya adalah indikator keluaran (output).
Keputusan Kepala BPKAD Kota Palangkaraya tersebut merupakan
reviu terhadap Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan sebelumnya, sebagai upaya perbaikan kinerja Instansi Pemerintah khususnya Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Palangkaraya menuju arah yang lebih baik, dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi. Adapun penetapan Revisi Indikator Kinerja Utama beserta formulasi perhitungan dan target yang ditetapkan setiap tahunnya oleh Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Palangkaraya sebagai tindak lanjut hasil Reviu Renstra BPKAD Kota Palangkaraya
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 46
Tabel 2.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
BPKAD KOTA PALANGKARAYA
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA SAT
PENJELASAN PROGRAM / KEGIATAN
KET. FORMULASI / RUMUS PERITUNGAN
SUMBER DATA
1. Mewujudkan Akuntabilitas yang baik dalam penyelenggarakan pemerintahan
Opini Pengelolaan Keuangan Daerah
Opini/Tanggapan Tanggapan BPK Terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Kota Palangka Raya
Bid. Perencanaan
Anggaran
PROGRAM PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Bid.
Perbendaharaan
Bid. Akuntansi
Bid. Pengelolaan
Aset
Sumber Data: BPKAD Tahun 2017
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 47
dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2017, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2017, dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2017. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Palangkaraya telah menetapkan Rencana Kerja Tahun 2017 dengan uraian sebagai berikut:
Tabel 2.2 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA PALANGKARAYA
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya dan Berkembangnya Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah
Tersedianya regulasi pengelolaan keuangan daerah(perda/perkada)
Opini Pengelolaan Keuangan Daerah
Regulasi
WTP
No Program Anggaran (Rp)
1 Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 9.565.164.897,32
Jumlah 9.565.164.897,32
Sumber Data : DPA Perubahan BPKAD 2017
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 48
B. PENETAPAN KINERJA ( PK ) Penetapan Kinerja Tahun 2017 merupakan komitmen seluruh unsur Badan Pengelola Keungan Daerah untuk memenuhi target kinerja yang telah ditetapkan dan sebagai bagian dari upaya memenuhi misi organisasi. Dokumen ini memuat 6 Program dengan 77 kegiatan indikator kinerja sasaran. Program adalah rencana tindak jangka panjang yang secara sistematis mengarahkan seluruh aktivitas yang akan dilaksanakan ke arah tercapainya tujuan / sasaran.
Adapun uraian lebih lanjut dokumen tersebut adalah sebagai berikut :
PENETAPAN KINERJA Nama SKPD : BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH Kabupaten / Kota : PALANGKA RAYA Tahun Anggaran : 2017
No. Sasaran Strategis No. KR Uraian Kegiatan Satuan Target Program Anggaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Meningkatnya Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 1 Tahun 1 Tahun PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN
14.449.489.594,53 2 2 Penyediaan Jasa Komunikasi,Sumber Daya Air, Listrik,
Telp, dan Speedy Internet 1 Tahun 1 Tahun
3 4 Penyediaan Jasa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan PNS 1 Tahun 1 Tahun 4 7 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 1 Tahun 1 Tahun 5 8 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 1 Tahun 1 Tahun 6 10 Penyediaan Alat Tulis Kantor 1 Tahun 1 Tahun 7 11 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 1 Tahun 1 Tahun 8 12 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan 1 Tahun 1 Tahun
9 17 Penyediaan Makanan dan Minuman 1 Tahun 1 Tahun 10 18 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 1 Tahun 1 Tahun 11 19 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam
Daerah 1 Tahun 1 Tahun
12 20 Penyediaan Jasa Event Palangka Fair 1 Kegiatan 1 Kegiatan 16 49 Penyediaan Jasa Publikasi Media 1 Tahun 1 Tahun 13 51 Kegiatan Pengelolaan Arsip/ Dokumen SKPD 1 Tahun 1 Tahun 14 52 Kegiatan Penyusunan Analisis Jabatan, Analisa Beban
Kerja dan Evaluasi Jabatan 1 Tahun 1 Tahun
15 53 Kegiatan MPTGR Pemerintah Kota Palangka Raya 1 Tahun 1 Tahun 2. Meningkatnya Sarana dan 1 7 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 1 Tahun 1 Tahun PROGRAM 931.404.000,00
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 49
Prasarana Aparatur 2 11 Pengadaan Tanah 1 Tahun 1 Tahun PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR
3 22 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 1 Tahun 1 Tahun 4 24 Pemeliharaan Rutin/ berkala Kendaraan Dinas/
Operasional 1 Tahun 1 Tahun
5 26 Pemeliharaan Rutin/ berkala Perlengkapan Gedung Kantor
1 Tahun 1 Tahun
3. Tersedianya Pakaian Dinas
& Perlengkapannya untuk Pegawai BPKD
1 2 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Kelengkapannya 1 Tahun 1 Tahun PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR
169.200.000,00
4. Meningkatnya Kapasitas
Sumber Daya Aparatur 1 1 Pendidikan dan pelatihan formal 1 Tahun 1 Tahun PROGRAM
PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR
334.032.100,00
5. Berkembang dan
Meningkatnya Sistem Pelaoran Capaian Kinerja dan Keuangan
1 1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
1 Tahun 1 Tahun PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN
447.945.122,00
2 2 Penyusunan Pelaporan Keuangan 1 Tahun 1 Tahun 3 4 Penyusunan Program dan Rencana Kerja 1 Tahun 1 Tahun
6. Meningkatnya &
berkembangnya Pengelolaan Keuangan Daerah
1 2 Penyusunan Standar Satuan Harga 100% 100% PROGRAM PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
9.565.164.897,32 2 3 Penyusunan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah 1 Tahun 1 Tahun 3 6 Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang
APBD 1 Tahun 1 Tahun
4 7 Penyusunan Rancangan Peraturan KDH Tentang Penjabaran APBD
1 Tahun 1 Tahun
5 8 Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Perubahan APBD
1 Tahun 1 Tahun
6 9 Penyusunan Rancangan Peraturan KDH Tentang Penjabaran Perubahan APBD
1 Tahun 1 Tahun
7 10 Penyusunan Rancangan Perda Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
1 Tahun 1 Tahun
8 11 Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
1 Tahun 1 Tahun
9 12 Penyusunan Sistem Informasi Keuangan Daerah 1 Tahun 1 Tahun 10 13 Pengelolaan Sistem Informasi Keuangan Daerah 1 Tahun 1 Tahun 11 16 Peningkatan Manajemen Aset/ Barang Daerah 1 Tahun 1 Tahun 12 20 Peningkatan Kinerja Tim Anggaran Pemerintah Daerah
Kota Palangka Raya 1 Tahun 1 Tahun
13 21 Penerbitan SP2D 1 Tahun 1 Tahun 14 22 Rekonsiliasi Belanja Daerah 1 Tahun 1 Tahun 15 23 Peningkatan Pelayanan Manajemen Perbendaharaan 1 Tahun 1 Tahun
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 50
dalam Pelaksanaan APBD 16 24 Implementasi Program Aplikasi Gaji 1 Tahun 1 Tahun 17 25 Laporan RTH/DTH 1 Tahun 1 Tahun 18 26 Monitoring, Evaluasi dan Statistik Pengelolaan Kas
Daerah 1 Tahun 1 Tahun
19 27 Penyelenggaraan Register SP2D 1 Tahun 1 Tahun 20 28 Laporan BUD dan Konfirmasi Transfer Pemerintah
Pusat 1 Tahun 1 Tahun
21 29 Asistensi dan Implementasi Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik
1 Tahun 1 Tahun
22 30 Penyusunan Laporan Manajemen Sistem Aplikasi SIMBADA
1 Tahun 1 Tahun
23 50 Penyusunan Laporan Semesteran dan APBD 1 Tahun 1 Tahun 24 52 Penatausahaan Pelaporan dan Pertanggungjawaban
Bendahara PPKD 1 Tahun 1 Tahun
25 53 Pelayanan Gaji PNS SKPD 1 Tahun 1 Tahun 26 58 Penyusunan Kebijakan Pemanfaatan Barang Milik
Daerah 1 Dokument 1 Dokument
27 59 Pengamanan Aset Pemerintah Kota Palangka Raya 28 60 Sistem Informasi Manajemen Barang Milik Daerah
Kota Palangka Raya 1 Aplikasi &
Database 1 Aplikasi &
Database 29 61 Inventarisasi Barang Milik Daerah 1 Dokument 1 Dokument 30 62 Rekonsiliasi/Pencocokan Data Pengadaan Barang
SKPD 2 Dokument 2 Dokument
31 63 Penyusunan Laporan Barang Milik Daerah 1 Dokument 1 Dokument 32 64 Penyusunan RKBMD dan DKBMD 1 Dokument 1 Dokument 33 69 Kegiatan Appraisal BMD 34 71 Penghapusan Barang Milik Daerah (BMD) Pemerintah
Kota Palangka Raya 1
Laporan/Dokument 1
Laporan/Dokument 35 73 Rekonsiliasi Hutang 1 Tahun 1 Tahun 36 74 Pengendalian Anggaran 1 Tahun 1 Tahun 37 75 Pengendalian dan Penatausahaan Hibah dan Bantuan
Sosial 1 Tahun 1 Tahun
38 76 Pendampingan Penyusunan Laporan Bulanan dan Statistik Keuangan serta Instansi Vertikal Lainnya
1 Tahun 1 Tahun
39 77 Rekonsiliasi, Monitoring dan Evaluasi Laporan Pertanggungjawaban Bendahara SKPD
1 Tahun 1 Tahun
40 78 Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
1 Tahun 1 Tahun
41 79 Evaluasi Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
1 Tahun 1 Tahun
42 80 Asistensi Penyusunan Rancangan Regulasi Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten/Kota
1 Tahun 1 Tahun
43 81 Rekonsiliasi Pelaksanaan Pertanggungjawaban APBD 1 Tahun 1 Tahun 44 82 Evaluasi Peraturan Daerah tentang 1 Tahun 1 Tahun
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 51
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 45 83 Peningkatan Kemampuan Penyusunan Laporan
Keuangan Daerah 1 Tahun 1 Tahun
46 87 Penyusunan Laporan Semesteran dan Prognosis APBD 1 Tahun 1 Tahun 47 88 Evaluasi dan Tindak Lanjut Penyelesaian Laporan
Keuangan Daerah 1 Tahun 1 Tahun
48 89 Penatausahaan Dana Perimbangan 49 90 Sosialisasi Peraturan Pemerintah Kota P. Raya 50 102 Penyusunan SOP Pengelolaan Keuangan 51 103 Penyusunan Laporan DAK Fisik Berbasis Online
Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (CM SPAN)
1 Tahun 1 Tahun
77 JUMLAH 27.180.169.077,61
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 72
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas diartikan sebagai kemampuan untuk menjawab atas mandat yang
diberikan kepada pengemban amanat, sedangkan kinerja diartikan sebagai prestasi kerja pengemban amanat atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Sebagaimana dimaksud dalam Surat Keputusan Kapala LAN No. 239 / IX / 6 / 8 / 2003 Tahun 2003 tentang Pedoman Penyusunan LAKIP dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan MenPAN dan RB No. 29 Tahun2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, laporan ini mengungkapkan capaian kinerja sasaran strategis.
LAKIP 2017 ini menyajikan pengukuran capaian indikator kinerja sasaran, sebagaimana yang dituangkan dalam dokumen Penetapan Kinerja. Penetapan indikator kinerja dan targetnya merupakan prasyarat mutlak agar mekanisme suatu pengukuran kinerja dapat diterapkan sehingga capaian kinerja suatu instansi dapat diketahui tingkat keberhasilannya.
Dalam rangka mengetahui kinerja instansi Badan Pengelolaan Keuangan Daerah
Kota Palangkaraya perlu adanya penilaian atau evaluasi kinerja Tahun 2017. Penilaian kinerja ini dengan menentukan indikator kinerja dan variabelnya. Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dengan memperhitungkan indikator input (masukan), output (keluaran), outcome (hasil), benefit (manfaat), dan impact (dampak).
Pada pengukuran kinerja kali ini Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota
Palangkaraya memfokuskan pada pengukuran output dan outcome, sedangkan indicator benefit dan impact diukur sebatas apabila adanya data yang mendukung.
Selanjutnya dilakukan penilaian kinerja dengan menggunakan piranti formulir
RS (Rencana Strategis), RKT (Rencana Kinerja Tahunan) PKK (Pengukuran Kinerja Kegiatan) dan PPS (Pengukuran Pencapaian Sasaran
Dalam rangka memberikan kesimpulan pengukuran kinerjanya, Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Palangka Raya menetapkan katagorisasi pencapaian kinerja berdasarkan capaian rata-rata atas indikator kinerja menjadi empat katagori sebagai berikut :
Urutan Rentang Capaian Katagori Capaian I Lebih dari 100 % Sangat Berhasil II 91 % sampai 100 % Berhasil III 81 % sampai 90 % Cukup Berhasil IV Kurang dari 81 % Kurang Berhasil
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 73
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya
akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Palangkaraya telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan terlebih dahulu mengkaji ulang Renstra dan IKU BPKAD, sehingga mengalami perubahan.
Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Badan Pengelolaan Keuangan
Daerah Kota Palangkaraya juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Palangkaraya tahun 2017 menunjukan hasil sebagai berikut :
Tabel 3.1
Capaian Indikator Kinerja Utama Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Palangkaraya Tahun 2017
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
% 1. Meningkatnya dan Berkembangnya Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah
Opini Pengelolaan Keuangan Daerah
Opini WTP WTP %
Sumber Data : BPKAD
Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) pada “Opini Pengelolaan Keuangan Daerah Secara umum Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Palangkaraya telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra 2013-2018. Jumlah Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai misi dan visi Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Palangkaraya Tahun 2013 - 2018.
Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan
kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan oleh instansi dengan memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu.
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 74
Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/penentuan tingkat efektivitas
yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat atau dampak. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan.
Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembandingan-
pembandingan antara :
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
tahun lalu dan beberapa tahun terakhir; 3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan targer
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis; 4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada); 5. Analisa penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan / penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan; 6. Analisa atas efisiensi penggunaan sumber daya; 7. Analisa Program/Kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian kinerja
Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2017 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dari indikator kinerja, analisis pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :
Sasaran Tersedianya Regulasi Pengelolaan Keuangan Daerah(Perda/Perkada) Pencapaian sasaran dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.4
Analisis Pencapaian Sasaran Opini Pengelolaan Keuangan Daerah
No Indikator Kinerja Satu an
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
(Akhir Renstra)
Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi (sd 2016)
%
1. Opini
Pengelolaan Keuangan Daerah
Opini WDP WDP 100% WTP WTP 100% WTP - -
Rata-rata Kinerja Capaian Sasaran 1 -
Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah. Pengelolaan keuangan daerah yang diatur dalam peraturan menteri ini meliputi kekuasaan pengelolaan keuangan daerah, azas
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 75
umum dan struktur APBD, penyusunan rancangan APBD, penetapan APBD, penyusunan dan penetapan APBD bagi daerah yang belum memiliki DPRD, pelaksanaan APBD, perubahan APBD, pengelolaan kas, penatausahaan keuangan daerah, akuntansi keuangan daerah, pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, pembinaan dan pengawasan pengelolaan keuangan daerah, kerugian daerah, dan pengelolaan keuangan BLUD.
Pengelolaaan keuangan daerah dimulai dengan perencanaan /penyusunan
anggaran pendapatan belanja daerah (APBD). APBD disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan pendapatan daerah. Penyusunan APBD sebagaimana berpedoman kepada RKPD dalam rangka mewujudkan pelayanan kepada masyarakat untuk tercapainya tujuan bernegara.
Dengan berlandaskan pada dasar hukum di atas maka penyusunan APBD
sebagai rencana kerja keuangan adalah sangat penting dalam rangka penyelenggaraan fungsi daerah otonom. Dari uraian tersebut boleh dikatakan bahwa APBD sebagai alat / wadah untuk menampung berbagai kepentingan publik (public accountability) yang diwujudkan melalui berbagai kegiatan dan program, di mana pada saat tertentu manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat umum.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada hakekatnya
merupakan instrumen kebijakan yang dipakai, sebagai alat untuk meningkatkan pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat di daerah. Oleh karena itu, DPRD dan pemerintah daerah harus berupaya secara nyata dan terstruktur guna menghasilkan APBD yang dapat mencerminkan kebutuhan riil masyarakat sesuai dengan potensi masing-masing daerah serta dapat memenuhi tuntutan terciptanya anggaran daerah yang berorientasi pada kepentingan dan akuntabilitas publik. Suatu anggaran yang telah direncanakan dengan baik hendaknya disertai dengan pelaksanaan yang tertib dan disiplin sehingga tujuan atau sasarannya dapat dicapai secara berdaya guna dan berhasil.
Untuk pencapaian target kinerja dimaksud, salah satu hal yang menjadi
acuan adalah adanya sisdur pengelolaan keuangan yang diatur dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka sesuai dengan pasal 330, dimuat ayat-ayat sebagai berikut: 1. Ketentuan tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah diatur dengan
peraturan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 2. Berdasarkan peraturan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepala
daerah menetapkan peraturan kepala daerah tentang sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah;
3. Sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mencakup tata cara penyusunan, pelaksanaan, penatausahaan dan akuntansi, pelaporan, pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan daerah;
4. Peraturan kepala daerah tentang sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2), juga memuat tata cara penunjukan pejabat yang diberi wewenang BUD, kuasa BUD, pengguna
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 76
anggaran/kuasa pengguna anggaran, bendahara penerimaan, dan bendahara pengeluaran berhalangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 216 ayat (8), Pasal 211 ayat (3), Pasal 194, dan Pasal 226.
Selain adanya Sistem dan Prosedur yang mendukung pencapaian target
kinerja ketepatan waktu penyampaian APBD, adanya Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Keuangan (SIMDA-Keuangan) juga membantu mempercepat proses penyusunan APBD Kota Palangkaraya.
Sampai dengan Tahun Anggaran 2017, Pemerintah Daerah khususnya
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Palangkaraya belum dapat menyampaikan RAPBD kepada DPRD secara tepat waktu sesuai peraturan perundangan yang berlaku, hal ini diakibatkan keterlambatan penandatanganan Nota Kesepakatan Kebijakan Umum Daerah (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAD) yang ditandatangani bersama oleh Pemerintah Kota Palangkaraya dan DPRD Kota Palangkaraya.
BPKAD Kota Palangkaraya selalu memperbaharui Sistem dan Prosedur
Pengelolaan Keuangan Daerah di Kota Palangkaraya, terutama yang berkaitan dengan pengkode rekeningan program / kegiatan dan Kode Rekening Belanja yang dipakai oleh SOPD di lingkungan Pemerintah Kota Palangkaraya. Sejak BPKAD Kota Palangkaraya dibentuk, maka Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan daerah selalu melakukan perbaikan.
Dalam pengelolaan keuangan daerah, BPKAD Kota Palangkaraya telah
melakukan kerjasama dengan Badan Pengawasan Keuangan Pemerintah (BPKP) dalam hal penggunaan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA) yang dilakukan selama penyusunan RAPBD, Penatausahaan APBD sampai dengan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun berjalan.
1. Perbandingan Antara Target Dan Realisasi Kinerja Tahun Ini
No Indikator Kinerja Satu an Tahun 2017
Target Realisasi %
1. Tersedianya regulasi pengelolaan keuangan daerah(perda/perkada)
Regulasi 10 10 100%
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
No Indikator Kinerja Satu an Tahun 2016 Tahun 2017
Target Realisasi % Target Realisasi %
1. Tersedianya regulasi pengelolaan keuangan daerah(perda/perkada)
Regulasi 10 10 100% 10 10 100%
Rata-rata Kinerja -
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 77
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan targer jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis;
No Indikator Kinerja Satu an
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
(Akhir Renstra)
Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi (sd 2016)
%
1. Tersedianya
regulasi pengelolaan keuangan daerah(perda/perkada)
Regulasi
10 10 100% 10 10 100% 50 30 60%
Rata-rata Kinerja Capaian Sasaran 1 -
Berdasarkan data di atas maka target yang ditetapkan 10, regulasi dapat tercapai. Berdasarkan perhitungan yang telah kami utarakan di atas melalui perhitungan, diperoleh kesimpulan bahwa untuk Indikator Kinerja Penyusunan APBD dapat melampaui target yang telah ditetapkan dengan realisasi capaian kinerja sebesar 100 %.
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah yang mempunyai out come Opini audit BPK terhadap laporan keuangan daerah, untuk Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya dan berkembangnya sistem pengelolaan keuangan daerah dibebani anggaran sebesar Rp. 9.565.164.897,32 dengan realisasi Tahun 2017 sebesar Rp. 7.598.768.647,00 (79,44%). Program ini terbagi dalam (tujuh) kegiatan, yaitu Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang APBD, Penyusunan Rancangan Peraturan KDH Tentang Penjabaran APBD, Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Perubahan APBD, Penyusunan Rancangan Peraturan KDH Daerah Tentang Penjabaran Perubahan APBD, Penyusunan Rancangan Perda Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD, Penyusunan Rancangan Peraturan KDH Tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD, Penyusunan Laporan Peraturan Daerah Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD, yang masing-masing mempunyai output sebagai berikut : penyampaian Raperda - Raperwal tentang APBD, dan Raperda – Raperwal tentang RPAPBD, yang keseluruhan output dimaksud dapat menunjang dalamN penyampaian RAPBD Kota Palangkaraya secara tepat waktu.
4. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Atau Peningkatan/Penurunan
Kinerja Serta Alternative Solusi Yang Telah Dilakukan a) Faktor-faktor Pendukung adalah sebagai berikut :
1) Peraturan perundangan yang berlaku; 2) Kebijakan pimpinan daerah dan pimpinan SOPD 3) Adanya kepentingan bersama terhadap ketepatan waktu pengesahan
anggaran 4) Adanya SIMDA (Sistem Informasi Manajemen Daerah) Pengelolaan
Keuangan
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 78
b) Faktor-faktor Penghambat adalah sebagai berikut:
1) Belum terjadi kesepahaman antara legislatif dan eksekutif 2) SIMDA belum terhubung secara online ke seluruh SOPD
c) Solusi / Rekomendasi antara lain sebagai berikut:
1) Penyusunan RKPD, dan KUA – PPAS perlu waktu yang lebih awal dibanding tahun ini supaya cukup waktu pembahasannya;
2) Perlu diberikan kesamaan presepsi mengenai indikator kinerja, output, outcome dan anggaran yang dibutuhkan untuk mencapai target yang ditetapkan antara eksekutif dan legislatif;
3) Perlu adanya kebijakan dari Walikota Palangkaraya terhadap seluruh SOPD agar penyampaian RAPBD dapat tepat pada waktunya.
4) Perlunya system online dalam penyampaian RKA – SOPD agar dapat lebih cepat diketahui setiap perubahan penyusunan anggaran SOPD.
SASARAN MENINGKATNYA LAYANAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN SESUIA PERATUARAN PERUNDANG-UNDANGAN
Pada pelaksanaan perjalanan pengelolaan keuangan daerah wajib diatur
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka sesuai dengan pasal 330, dimuat ayat-ayat sebagai berikut : 1. Ketentuan tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah diatur dengan
peraturan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 2. Berdasarkan peraturan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepala
daerah menetapkan peraturan kepala daerah tentang sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah;
3. Sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mencakup tata cara penyusunan, pelaksanaan, penatausahaan dan akuntansi, pelaporan, pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan daerah;
4. Peraturan kepala daerah tentang sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2), juga memuat tata cara penunjukan pejabat yang diberi wewenang BUD, kuasa BUD, pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran, bendahara penerimaan, dan bendahara pengeluaran berhalangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 216 ayat (8), Pasal 211 ayat (3), Pasal 194, dan Pasal 226.
Semua penerimaan daerah dan pengeluaran daerah dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dikelola dalam APBD. Pelaksanaan APBD meliputi pelaksanaan anggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Penjelasan berikut ini didasarkan pada Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Peraturan ini telah disusun pedoman pelaksanaannya yaitu Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Pengeluaran dapat dilakukan jika dalam keadaan darurat, yang
selanjutnya diusulkan dalam rancangan perubahan APBD dan/atau
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 79
disampaikan dalam laporan realisasi anggaran. Kriteria keadaan darurat ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pelaksanaan Anggaran oleh Kepala SOPD dilaksanakan setelah
Dokumen Pelaksanaan Anggaran SOPD (DPA-SOPD) ditetapkan oleh PPKD dengan persetujuan Sekretaris Daerah. Proses penetapan DPA-SOPD adalah sebagai berikut : 1. PPKD paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah peraturan daerah tentang APBD
ditetapkan, memberitahukan kepada semua kepala SOPD agar menyusun rancangan DPA-SOPD.
2. Rancangan DPA-SOPD merinci sasaran yang hendak dicapai, program, kegiatan, anggaran yang disediakan untuk mencapai sasaran tersebut, dan rencana penarikan dana tiap-tiap SOPD serta pendapatan yang diperkirakan.
3. Kepala SOPD menyerahkan rancangan DPA-SOPD kepada PPKD paling lama 6 (enam) hari kerja setelah pemberitahuan.
4. TAPD melakukan verifikasi rancangan DPA-SOPD bersama-sama dengan kepala SOPD paling lama 15 (lima belas) hari kerja sejak ditetapkannya peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD.
5. Berdasarkan hasil verifikasi, PPKD mengesahkan rancangan DPA¬SOPD dengan persetujuan sekretaris daerah.
6. DPA-SOPD yang telah disahkan disampaikan kepada kepala SOPD, satuan kerja pengawasan daerah, dan Badan Pemeriksa Keuangan paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal disahkan.
Setelah DPA-SOPD ditetapkan, Kepala SOPD melaksanakan
kegiatan¬kegiatan SOPD berdasarkan dokumen tersebut. Jumlah belanja yang dianggarkan dalam APBD merupakan batas tertinggi setiap untuk pengeluaran belanja. Pengeluaran tidak dapat dibebankan pada anggaran belanja jika untuk pengeluaran tersebut tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dalam APBD. Setiap SOPD dilarang melakukan pengeluaran atas beban anggaran daerah untuk tujuan lain dari yang telah ditetapkan dalam APBD. Pengeluaran belanja daerah menggunakan prinsip hemat, tidak mewah, efektif, efisien dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Setiap pengeluaran harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah
mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih. Pengeluaran kas yang mengakibatkan beban APBD tidak dapat dilakukan sebelum rancangan peraturan daerah tentang APBD ditetapkan dan ditempatkan dalam lembaran daerah. Pengeluaran kas tersebut tidak termasuk belanja yang bersifat mengikat dan belanja yang bersifat wajib. Pembayaran atas beban APBD dapat dilakukan berdasarkan Surat Penyediaan Dana (SPD), atau Dokumen Pelaksanaan Anggaran SOPD (DPA-SOPD), atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SPD.
Khusus untuk biaya pegawai diatur bahwa gaji pegawai negeri sipil
daerah dibebankan dalam APBD. Pemerintah daerah dapat memberikan tambahan penghasilan kepada pegawai negeri sipil daerah berdasarkan pertimbangan yang obyektif dengan memperhatikan kemampuan keuangan
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 80
daerah dan memperoleh persetujuan DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang¬undangan.
Dalam pelaksanaan pembayaran yang terhutang pajak, bendahara
pengeluaran sebagai wajib pungut Pajak Penghasilan (PPh) dan pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya ke rekening Kas Negara pada bank pemerintah atau bank lain yang ditetapkan Menteri Keuangan sebagai bank persepsi atau pos giro dalam jangka waktu sesuai ketentuan perundang-undangan. Pelaksanaan pengeluaran atas beban APBD dilakukan berdasarkan SPM yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran. Selanjutnya pembayaran dilakukan dengan penerbitan SP2D oleh kuasa BUD. Karena itu, kuasa BUD berkewajiban untuk: meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh pengguna
anggaran; menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APBD yang tercantum
dalam perintah pembayaran; menguji ketersediaan dana yang bersangkutan; memerintahkan pencairan dana sebagai dasar pengeluaran daerah; dan menolak pencairan dana, apabila perintah pembayaran yang diterbitkan
oleh pengguna anggaran tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Perlu menjadi perhatian bahwa penerbitan SPM tidak boleh dilakukan
sebelum barang dan/atau jasa diterima kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan. Setelah tahun anggaran berakhir, kepala SOPD selaku pengguna anggaran dilarang menerbitkan SPM yang membebani tahun anggaran berkenaan.
Untuk kelancaran pelaksanaan tugas SOPD, kepada pengguna
anggaran/kuasa pengguna anggaran dapat diberikan uang persediaan yang dikelola oleh bendahara pengeluaran. Bendahara pengeluaran melaksanakan pembayaran dari uang persediaan yang dikelolanya setelah: meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh pengguna
anggaran/kuasa pengguna anggaran; menguji kebenaran perhitungan tagihan yang tercantum dalam perintah
pembayaran; dan menguji ketersediaan dana yang bersangkutan.
Bendahara pengeluaran wajib menolak perintah bayar dari pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran apabila kelengkapan dokumen, kebenaran perhitungan dan ketersediaan dana tidak terpenuhi. Bendahara pengeluaran wajib melakukan hal tersebut karena dia bertanggung jawab secara pribadi atas pembayaran yang dilaksanakannya. Kepala daerah dapat memberikan izin pembukaan rekening untuk keperluan pelaksanaan pengeluaran di lingkungan SOPD
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 81
Kepala SOPD berdasarkan rancangan DPA-SOPD menyusun rancangan anggaran kas SOPD. Rancangan anggaran kas SOPD tersebut disampaikan kepada PPKD selaku BUD bersamaan dengan rancangan DPA-SOPD. Pembahasan rancangan anggaran kas SOPD dilaksanakan bersamaan dengan pembahasan DPA-SOPD.
Setelah DPA-SOPD ditetapkan, PPKD selaku BUD menyusun anggaran kas
pemerintah daerah guna mengatur ketersediaan dana yang cukup untuk mendanai pengeluaran-pengeluaran sesuai dengan rencana penarikan dana yang tercantum dalam DPA-SOPD yang telah disahkan. Anggaran kas tersebut memuat perkiraan arus kas masuk yang bersumber dari penerimaan dan perkiraan arus kas keluar yang digunakan guna mendanai pelaksanaan kegiatan dalam setiap periode.
Penyediaan Dana
Setelah penetapan anggaran kas, PPKD dalam rangka manajemen kas menerbitkan Surat Penyediaan Dana (SPD). SPD atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SPD merupakan dasar pengeluaran kas atas beban APBD. Permintaan pembayaran hanya dapat dilaksanakan, jika SPD telah diterbitkan.
Permintaan Pembayaran Berdasarkan SPD, bendahara pengeluaran mengajukan Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) kepada pengguna anggaran/ kuasa pengguna anggaran melalui Pejabat Pengelola Keuangan SOPD (PPK-SOPD). Ada 4 jenis SPP yaitu: Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan (SPP UP). Surat Permintaan Pembayaran Ganti Uang Persediaan (SPP¬GU). Surat Permintaan Pembayaran Tambahan Uang Persediaan (SPP TU). Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS).
Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP-UP dilakukan oleh
bendahara pengeluaran untuk memperoleh persetujuan dari pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran melalui PPK¬SOPD dalam rangka pengisian uang persediaan. Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP-GU dilakukan untuk memperoleh persetujuan dari pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran melalui PPK-SOPD dalam rangka mengganti uang persediaan. Sedangkan penerbitan dan pengajuan dokumen SPP-TU dilakukan oleh bendahara pengeluaran untuk memperoleh persetujuan dari pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran melalui PPK-SOPD dalam rangka tambahan uang persediaan. Pengajuan dokumen SPP-UP, SPP-GU dan SPP-TU tersebut digunakan dalam rangka pelaksanaan pengeluaran SOPD yang harus dipertanggungjawabkan.
Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP-LS untuk pembayaran gaji
dan tunjangan serta penghasilan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan dilakukan oleh bendahara pengeluaran guna memperoleh persetujuan pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 82
melalui PPK-SOPD. Prosedur pengajuan dan penerbitan SPM-LS dimulai dengan penyiapan dokumen SPP-LS untuk pengadaan barang dan jasa oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) untuk disampaikan kepada bendahara pengeluaran dalam rangka pengajuan permintaan pembayaran. Selanjutnya, Bendahara pengeluaran mengajukan SPP-LS kepada pengguna anggaran setelah ditandatangani oleh PPTK guna memperoleh persetujuan pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran melalui PPK¬SOPD.
Pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran meneliti
kelengkapan dokumen SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU, dan SPP-LS yang diajukan oleh bendahara pengeluaran sebelum menerbitkan Surat Perintah Pembayaran (SPP).
Perintah Membayar
Setelah meneliti SPP, pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran harus menyatakan apakan dokumen SPP telah lengkap dan sah. Dalam hal dokumen SPP dinyatakan lengkap dan sah, pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM). Penerbitan SPM paling lama 2 (dua) hari kerja terhitung sejak diterimanya dokumen SPP. Jika dokumen SPP dinyatakan tidak lengkap dan/atau tidak sah, pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran menolak menerbitkan SPM. Penolakan penerbitan SPM paling lama 1 (satu) hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPP.
SPM yang telah diterbitkan diajukan kepada kuasa BUD untuk
penerbitan SP2D.Setelah tahun anggaran berakhir, pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran dilarang menerbitkan SPM yang membebani tahun anggaran berkenaan.
Pencairan Dana
Kuasa BUD meneliti kelengkapan dokumen SPM yang diajukan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran agar pengeluaran yang diajukan tidak melampaui pagu dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Jika dokumen SPM dinyatakan lengkap, kuasa BUD menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D). Penerbitan SP2D paling lama 2 (dua) hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPM. Jika dokumen SPM dinyatakan tidak lengkap, kuasa BUD menolak menerbitkan SP2D. Penolakan penerbitan SP2D paling lama 1 (satu) hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPM.
Kuasa BUD menyerahkan SP2D yang diterbitkan untuk keperluan
uang persediaan/ganti uang persediaan/tambahan uang persediaan kepada pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran. Sedangkan untuk pembayaran langsung, Kuasa BUD menyerahkan SP2D yang diterbitkan kepada pihak ketiga.
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 83
Pertanggungjawaban Penggunaan Dana Bendahara pengeluaran secara administratif wajib
mempertanggung jawabkan penggunaan uang persediaan/ganti uang persediaan/tambah uang persediaan kepada kepala SOPD melalui PPK-SOPD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Hal ini dilaksanakan dengan menutup Buku Kas Umum setiap bulan dengan sepengetahuan dan persetujuan pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran. Selanjutnya Bendahara Pengeluaran menyusun laporan pertanggungjawaban penggunaan uang persediaan.
Dalam hal laporan pertanggungjawaban telah sesuai, pengguna
anggaran menerbitkan surat pengesahan laporan pertanggungjawaban. Untuk tertib laporan pertanggungjawaban pada akhir tahun anggaran, pertanggungjawaban pengeluaran dana bulan Desember disampaikan paling lambat tanggal 31 Desember.
Disamping pertanggungjawaban secara administratif, Bendahara
Pengeluaran pada SOPD juga wajib mempertanggungjawabkan secara fungsional atas pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawabnya dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengeluaran kepada PPKD selaku BUD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Penyampaian pertanggungjawaban tersebut dilaksanakan setelah diterbitkan surat pengesahan pertanggungjawaban pengeluaran oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran.
Dalam menunjang ketepatan waktu penerbitan SP2D dalam 2 (dua)
hari sejak diterimanya SPM secara benar dan lengkap, dialokasikan dalam 1 (satu) Program, yaitu Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah.
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
Daerah yang mempunyai out come Opini audit BPK terhadap laporan keuangan daerah, untuk Capaian Kinerja Sasaran Strategis Ke-3 (Meningkatnya penatausahaan keuangan sesuai peraturan perundangan) dibebani anggaran sebesar Rp. 7.196.769.226,60 dengan realisasi Tahun 2017 sebesar Rp. 5.658.015.915,00 (74,89%). Program ini terbagi dalam 2 (dua) kegiatan, yaitu : Sosialisasi paket regulasi tentang pengelolaan keuangan daerah dan Peningkatan Pelayanan Perbendaharaan, yang masing-masing mempunyai output sebagai berikut : tersampaikannya aturan-aturan baru tentang pengelolaan keuangan daerah dan terselesaikannya penerbitan SP2D, yang keseluruhan output dimaksud dapat menunjang dalam penerbitan SP2D selama 2 hari kerja.
Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Atau Peningkatan/Penurunan Kinerja Serta Alternative Solusi Yang Telah Dilakukan a) Faktor-faktor Pendukung :
Faktor-faktor Pendukung pencapaian target kinerja penatausahaan penerbitan SP2D adalah sebagai berikut :
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 84
1) Peraturan perundangan yang berlaku; 2) Kebijakan pimpinan daerah 3) Adanya kepentingan bersama terhadap pentingnya pengelolaan
keuangan daerah 4) Adanya SIMDA (Sistem Informasi Manajemen Daerah) Pengelolaan
Keuangan
b) Faktor-faktor Penghambat : Faktor-faktor Penghambat Capaian Kinerja Penerbitan SP2D adalah sebagai berikut : 1) Masih kurang pahamnya para pengelola keuangan SOPD terhadap
aturan-aturan yang berlaku 2) Masih rendahnya dukungan pimpinan SOPD terhadap pengajuan SPM
sesuai dengan anggaran kas yang ditetapkan / jadwal waktu pelaksanaan kegiatan;
3) SIMDA belum terhubung secara online ke seluruh SOPD c) Solusi/ Rekomendasi :
Solusi / Rekomendasi apabila waktu penerbitan yang telah ditetapkan tidak tercapai, antara lain sebagai berikut : 1) Perlunya kesepahaman antara pengelola keuangan pada seluruh
SOPD di lingkungan Pemerintah Kota Palangkaraya. 2) Perlu adanya SOP yang mengikat mengenai batas waktu penerbitan
SP2D 3) perlu dilakukan perbandingan penerbitan SP2D pada Pemerintah
daerah lainnya, agar dapat diantisipasi penerbitan SP2D yang bertumpuk pada akhir tahun
4) Perlu ada pengawasan dari setiap pimpinan SOPD mengenai kelengkapan SPM yang benar
MENINGKATNYA KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DAN AKUNTABILITAS KINERJA
Dalam rangka pencapaian pemerintahan yang baik, maka Pemerintahan di Indonesia wajib menerapkan Sistem Reformasi Birokrasi agar pelaksanaan pelayanan masyarakat dan pembangunan dapat berjalan sesuai harapan masyarakat. Reformasi Birokrasi pada dasarnya terdiri atas tiga elemen utama.
Pertama, reformasi keuangan daerah yaitu sebuah mekanisme
penganggaran yang tepat sasaran dan langsung menyentuh pada kepentingan masyarakat luas. Mekanisme ini tertuju pada proses kerja pemerintahan yang menentukan siapa berbuat apa, tenggat waktu serta target yang tepat. Kedua, reformasi sumber daya aparatur daerah yaitu sebuah kerangka kerja yang memastikan keberlangsungan sebuah program kerja dengan memusatkan perhatian kepada kesiapan sumber daya manusia. Ketiga, reformasi pelayanan publik; yaitu sebuah kondisi ideal pelayanan publik yang tersampaikan dari pemerintah kepada masyarakat sebagai hasil akhir dari reformasi keuangan daerah dan reformasi sumber daya aparatur. Dengan anggaran yang tepat dan
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 85
profil aparat yang tepat, maka pelayanan publik ideal dapat diwujudkan dan selalu terupdate dari waktu ke waktu sesuai dengan tuntutan masyarakat tentang standar layanan yang diinginkan.
Walaupun telah dilakukan berbagai upaya untuk perbaikan tata kelola
pemerintah daerah, namun hal ini tetap menyisakan berbagai kendala.
Terkait dengan transparansi anggaran, diketahui bahwa Kota Palangkaraya termasuk daerah yang masih belum transparan, baik dalam proses pembahasan maupun penetapan APBD. Pada proses pembahasan APBD Kota Palangkaraya belum memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat dalam prosesnya.
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Palangkaraya meningkat dari tahun ke tahun. Namun demikian, manfaat yang dirasakan oleh masyarakat Kota Palangkaraya masih belum optimal. Alokasi belanja pegawai yang masih cukup tinggi, mengakibatkan manfaat untuk belanja langsung bagi masyarakat masih terbatas. Tingkat kepuasan publik juga dirasakan belum optimal. Masalah ini diindikasikan masih banyaknya keluhan masyarakat tentang beberapa jenis pelayanan umum. Misalnya, terkait mahalnya biaya pendidikan di Kota Palangkaraya, penyelenggaraan pendidikan di beberapa tempat masih mengikuti mekanisme pasar, dan lambannya pengurusan perijinan. Selain itu, masih dijumpai beberapa keluhan, seperti dalam hal pengangkutan sampah, penyediaan air bersih, penyediaan layanan kesehatan, dan pengelolaan jalan kota. Selain itu, kendala yang sangat penting untuk segera diatasi adalah belum optimalnya peningkatan kapasitas dan integritas aparatur sebagai upaya mewujudkan pemerintahan yang transparan, bersih dan bebas KKN, serta mencapai pelayanan prima pada masyarakat. Adanya beberapa kasus oknum PNS Kota Palangkaraya yang terlihat dalam kasus korupsi masih mengindikasikan bahwa penyelenggaraan pemerintah daerah belum sepenuhnya bebas dari KKN sebagai komitmen Pemerintah Kota Palangkaraya.
Permasalahan yang menjadi permasalahan laten adalah perilaku
korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang menjadi sorotan utama masyarakat Kota Palangkaraya. Ketidakefektifan dan tindak korupsi berakibat pada hilangnya semangat juang para pengelolanya, hilangnya harapan dan kepercayaan masyarakat kota, hilangnya kepercayaan para pelaku usaha dan investor dan lambatnya roda pembangunan. Kondisi tersebut akan teratasi dengan adanya kemudahan akses pengawasan masyarakat yang diimbangi dengan integritas jajaran pengelola pemerintahan kota.
Dalam kaitannya dengan tugas pokok BPKAD Kota Palangkaraya dalam
hal pengelolaan keuangan dan aset daerah di Kota Palangkaraya, yaitu menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Kota Palangkaraya yang merupakan gabungan dari seluruh Laporan Keuangan SOPD di lingkungan Pemerintah Kota Palangkaraya.
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 86
Laporan Keuangan Pemerintah Kota Palangkaraya yang telah disusun kemudian diserahkan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia untuk diaudit pengelolaan keuangan Pemerintah Kota Palangkaraya, yang kemudian diindikasikan oleh Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan serta undang-undang terkait lainnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memeriksa Neraca Pemerintah Kota Palangkaraya tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan Keuangan adalah tanggung jawab Pemerintah Kota Palangkaraya. Tanggung Jawab BPK terletak pada pernyataan opini atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan.
Kecuali terhadap hal yang telah diuraikan dalam paragraf berikut ini,
BPK melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN). Standar tersebut mengharuskan BPK merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu pemeriksaan meliputi pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Pemeriksaan juga meliputi penilaian atas penerapan prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh Pemerintah Kota Palangkaraya, penilaian atas kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, penilaian atas keandalan sistem penilaian intern yang berdampak material terhadap laporan keuangan, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. BPK yakin bahwa pemeriksaan tersebut memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan opini.
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini:
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang merupakan taget kinerja yang
harus dicapai berdasarkan amanat dari RPJPD Kota Palangkaraya. Sasaran terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN dengan indikator Opini BPK terhadap laporan keuangan daerah dengan target opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada Tahun 2017 untuk Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2017 sesuai dengan agenda Walikota Palangkaraya road to WTP 2017.
Dalam kaitannya dengan target terhadap opini Pemerintah Kota
Palangkaraya dalam kaitannya dengan audit diberikan oleh BPK-RI pada Tahun 2016, menargetkan masih mendapat opini WDP (Wajar Dengan Pengecualian) dikarenakan Pemerintah Kota Palangkaraya masih terus mengupayakan berbagai hal dalam upaya mendapatkan opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) pada Tahun 2016.
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 87
Pada tanggal 08 Juni 2015 melalui LHP No. 22.A/LHP/XIX.PAL/06/2015
dari BPK RI, maka LKPD Kota Palangkaraya Tahun 2014 mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian, hal ini sesuai dengan target yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Palangkaraya.
Pada Tahun 2015 juga terkait opini yang dikeluarkan oleh BPK-RI atas
audit LKPD Tahun 2015, masih pada level WDP dan yang masih menjadi pengecualiannya pun masih pada tatanan pengelolaan aset Pemerintah Kota Palangkaraya yang dirasakan masih belum baik, sehingga harus terus menerus dilakukan upaya perbaikan pengelolaan aset di Kota Palangkaraya, salah satunya dengan memperkuat pengelolaan aset Kota Palangkaraya yang saat ini masih bergabung dengan pengelolaan keuangan.
Pemerintah Kota Palangkaraya telah melakukan beberapa studi
komparasi dengan Pemerintah Daerah lainnya yang telah mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah nya.
Penguatan di bidang pengelolaan aset daerah benar-benar mutlak dan
wajib dilakukan oleh Pemerintah Daerah apabila ingin mendapatkan opini WTP atas LKPD nya, termasuk dalam hal penguatan organisasi pengelola aset daerah.
Permasalahan Aset Tetap yang belum tuntas antara lain di dapatkan dari : Aset Tetap yang belum diatribusikan/kapitalisai ke aset induk, asset tetap
gedung dan bangunan pada SKPD Sekretariat Daerah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Perhubungan, Dinas Binamargase dan Submer Daya Ari, Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Perumahan, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian Perkebunan, Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan, Dinas Pendapatan Daerah, Badan Penaggulanan Bencana dan Pemadam Kebakaran, sebesar Rp. 49.762.788.435,05 salah satunya kontribusi BPKAD sendiri sebesar Rp. 3.617.534.600, -
Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2015 sesuai SK Walikota Nomor 188.45/488/2006 pada 10 SKPD belum dikoreksi secara akuntansi menjadi saldo awal asset tatap tahun 2016 dan belum di input kedalam aplikasi SIMDA keuangan, dari 10 SKPD yang belum melakukan koreksi saldo awal asset tatap tahun 2016 adalah BPKAD
Kesalahan pengkelafisikasian asset tetap, hasil analisis laporan BMD berdasarkan Surat Keputusan Walikota Palangka Raya Nomor: 188.45/488/2016, tentang penetapan status Penggunaan Barang Milik Pemerintah Kota Palangka Raya Tahun 2015 diketahui masih terdapat kesalahan pengkelasifikasian asset tetap dengan nilai sebesar Rp. 761.572.000, - dengan rincian pada SKPD: 1. Klasifikasi Peralatan dan Mesin namun tercatat di KIB jalan Irigasi dan
jaringan pada Dinas Koperasi, Perindusterian dan perdaganggan sebesar Rap. 2.500.000, - dan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah sebesar Rp. 739.071.000, -
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 88
2. Tercatat di KIB Aset tetap lainnya pada SKPD Dinas Pendapatan dengan nilai sebesar Rp. 20.000.000,-
Aset yang dalam pengelompokannya seharusnya bukan dikategorikan sebagai asset tetap. Berdasarkan surat walikota Palangka Raya Nomor 188.45/488/2016, tentang penetapan setatus Penggunaan barang milik daerah Kota Palangka Raya Tahun 2015 diketahui masih terdapat asset tetap yang dalam pengelompokannya seharusnya bukan dikategorikan sebagai asset tetap sebesar Rp. 195.048.750,- dengan rincian sebagai berikut : 1. Aset tetap peralatan dan mesin sebesar Rp. 35.713.000,0 pada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan dan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air. 2. Aset tatap gedung dan bangunan sebesar Rp. 68.151.850, - pada Dinas
Bina Marga dan Suber Daya Air dan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Sebesar Rp. 64.800.000,-
3. Aset Tatap Jalan, Irigasi dan Jarinan Pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Sebesar Rp. 91.183.900, -
Pada Tahun 2017, target yang ditetapkan untuk IKU opini terhadap
laporan keuangan pemerintah daerah adalah WTP. Realisasi capaian target kinerja Pemerintah Kota Palangkaraya untuk opini BPK atas LKPD Tahun 2016 mendapatkan opini WTP.
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
Tata kelola keuangan daerah Kota Palangkaraya masih menyisakan kendala. Hal ini diindikasikan oleh Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Palangkaraya yang masih ada di level Wajar Dengan Pengecualian (WDP) di tahun 2010. Salah satu kendala terkait Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ialah terkait pengelolaan aset. Untuk itu diperlukan organisasi yang dapat mengelola aset secara optimal.
Pemerintah Kota Palangkaraya selalu mengupayakan untuk mendapat
opini WTP dari BPK-RI, meskipun pada di Tahun-tahun sebelumnya masih mendapatkan pengecualian, namun kami berupaya untuk dapat mewujudkannya di tahun-tahun mendatang.
Dalam laporan BPK, menyatakan opini, kecuali untuk dampak
penyesuaian, jika ada, yang mungkin perlu dilakukan, jika Pemerintah Kota Palangkaraya telah memperbaiki kesalahan administrasi atas penerimaan Piutang Pajak yang masih tercatat sebagai piutang, menelusuri piutang pajak dan membuat Daftar Rincian Piutang Sewa Tanah dan Bangunan dengan data yang valid, menyajikan nilai Aset Tetap yang didukung dengan rincian dan informasi lokasi keberadaannya, menelusuru fisik keberadaan Aset Tetap dan mencatat dan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Pemerintah Kota Palangkaraya tanggal 31 Desember 2017, realisasi anggaran, arus kas dan catatan atas laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 89
Pada Tahun 2017, Pemerintah Kota Palangkaraya telah melakukan perbaikan atas sebagian permasalahan pada tahun sebelumnya. Pemerintah Kota Palangkaraya telah melakukan upaya perbaikan atas penyajian Piutang Pajak dan Aset Tetap. Namun, Pemerintah Kota Palangkaraya belum : 1) Melakukan koreksi pengurangan saldo Piutang Pajak dari kesalahan
administrasi atas penerimaan Piutang Pajak yang masih tercatat sebagai piutang dan menelusuri alamat lokasi wajib pajak;
2) Memperbaiki data dalam Daftar Rincian Piutang Sewa Tanah dan Bangunan; 3) Menelusuri mutasi piutang sewa tanah dan bangunan yang belum dapat
dijelaskan; 4) Melengkapi rincian Aset Tetap dengan informasi lokasi keberadaan Aset
Tetap secara tuntas dan menyeluruh.
Atas permasalahan tersebut di atas, pemerintah Kota Palangkaraya terus melakukan perbaikan agar pada tahun-tahun mendatang bisa mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI, mengingat Pemerintah Kota Palangkaraya belum pernah mendapatkan opini dimaksud di atas.
Untuk hal tersebut atas pengecualian-pengecualian dari BPK, perlu
adanya organisasi yang lebih optimal dalam pengelolaan aset dan piutang sewa tanah dan bangunan karena selama ini hal dimaksud masih menjadi kendala dalam memperoleh opini WTP dari BPK – RI.
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan targer
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis;
Pemerintah Kota Palangkaraya selalu menargetkan untuk bisa memperoleh opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) pada Tahun 2016 untuk LKPD (Laporan Keuangan Pemerintah Daerah) per 31 Desember 2016.
Dengan melihat tata kelola keuangan daerah Kota Palangkaraya sampai dengan akhir tahun 2017 yang diindikasikan oleh Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Palangkaraya yang mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WTP) di tahun 2016. Salah satu kendala terkait Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ialah terkait pengelolaan aset. Untuk itu diperlukan organisasi yang dapat mengelola aset secara optimal.
Diharapkan pada Tahun 2017 untuk pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kota
Palangkaraya tanggal 31 Desember 2017, Pemerintah Kota Palangkaraya bisa mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan dapat mempertahankannya sampai dengan akhir tahun renstra yaitu pada tahun 2018. Meskipun sebagaimana diketahui bahwa penyusunan Laporan Keuangan
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 90
Pemerintah Daerah Mulai Tahun Anggaran 2015 Laporan Keuangan sudah menerapkan Sistim Akuntansi Berbasis Akrual sehingga mempengaruhi dalam pembuatan Laporan Keuangan karena ada Tambahan Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas, dimana pada Sistim Akuntansi yang berbasis Kas belum ada.
4. Perbandingan Kinerja Nyata dengan Instansi Lain yang Unggul:
Setelah melakukan perbandingan dengan Pemerintah Daerah lainnya
yang mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WT), maka yang menjadi tugas berat Pemerintah Kota Palangkaraya adalah memperbaiki pengelolaan aset daerah, karena catatan pengecualian yang diberikan pada Pemerintah Kota Palangkaraya adalah untuk pengelolaan aset daerah yang dinilai oleh BPK belum sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.
Beberapa daerah yang mendapatkan opini WTP dari BPK RI telah
menerapkan sistem pengelolaan aset dengan cukup baik sehingga perlu menjadi contoh bagi Pemerintah Kota Palangkaraya dalam pengorganisasian pengelolaan aset yang baik dan wajar tanpa pengecualian.
Penganggaran : Dalam mewujudkan upaya memperbaiki kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Palangkaraya, Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Palangkaraya menganggarkan dana sebesar Rp. 14.449.489.594,53 untuk program-program sebagai berikut, yaitu : Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Dengan Program Pendamping Program Administrasi Perkantoran, Program Sarana Dan Prasarana Aparatur, Program Peningkatan Disiplin Aparatur, Rogram Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
Masing-masing kegiatan mempunyai output antara lain : dokumen
LKPD, dokumen perda dan perwal penjabaran APBD, dokumen pertanggungjawaban keuangan lainnya sesuai SAP, dan dokumen pengelolaan keuangan BLUD.
5. Analisa penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan / penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan; a) Faktor-faktor Pendukung :
Dengan terlaksananya output dari setiap kegiatan di atas mendukung pencapaian opini WTP atas LKPD Pemerintah Kota Palangkaraya Tahun 2017, dengan Pendukung Capaian Kinerja adalah sebagai berikut : 1) Adanya peraturan perundangan yang berlaku; 2) Kebijakan pimpinan dalam mengupayakan transparansi dalam
pengelolaan keuangan daerah; 3) Adanya upaya seluruh SOPD di lingkungan Pemerintah Kota Palangkaraya
untuk meningkatkan kualitas LK-SOPD nya masing-masing.
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 91
b) Faktor-Faktor Penghambat : Penghambat Capaian Kinerja : 1) Tugas Pokok dan Fungsi antara SOPD pengelola keuangan dan pengelola
masih ada pada 1 (satu) SOPD sehingga tugasnya belum optimal; 2) Jumlah SDM yang kurang memadai karena SOPD yang menangani
pengelolaan keuangan dan pengelolaan aset ada pada 1 (satu) SOPD, sehingga pekerjaan yang dibebankan dirasakan terlalu menumpuk.
c) Solusi / Rekomendasi :
Dalam rangka pencapaian target tercapainya opini BPK yang Wajar Tanpa Pengecualian pada tahun-tahun mendatang atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Palangkaraya, rekomendasi yang dapat disampaikan antara lain : a) Disusunnya kembali tugas pokok dan fungsi serta kelembagaan organisasi
di lingkungan Pemerintah Kota Palangkaraya, terutama yang menangani pengelolaan keuangan dan pengelolaan aset.
b) Perlu ditambahnya SDM pengelola asset terutama yang memahami tentang manajemen pengelolaan aset daerah.
B. REALISASI ANGGARAN Selama tahun 2017 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi serta untuk mewujudkan target kinerja yang ingin dicapai Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Palangkaraya dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Palangkaraya DPA Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Palangkaraya dengan total nilai Belanja Langsung adalah sebesar Rp. 14.449.489.594,53 sedangkan realisasi anggaran mencapai Rp. 11.553.492.132,00 atau dengan serapan dana APBD mencapai 79,96 % dengan demikian dapat dikatakan tahun 2017 penyerapan realisasi anggaran BPKAD masih belum sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan. Kondisi sisa anggaran adalah Silpa Rp. 12.895.997.462,53
Hal ini selain merupakan upaya penghematan penggunaan anggaran agar lebih efisien,
Sedangkan apabila dilihat berdasarkan pagu anggaran tahun 2017 dapat dilihat pada table di bawah ini :
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 92
Tabel 3.21 Pagu Anggaran dan Realisasi Tahun 2017 per Sasaran
BPKAD Kota Palangkaraya
No. Sasaran Pagu Anggaran (Tahun 2017)
Realisasi Anggaran (Tahun
2017) %
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
1 Tersedianya Regulasi Pengelolaan Keuangan Daerah (Perda/Perkada)
9.565.164.897,32 7.598.768.647,00 79,44 2 Meningkatnya layanan penatausahaan keuangan sesuai peraturan perundangan
3 Meningkatnya kualitas Laporan Keuangan Pemerintah daerah dan Akuntabilitas Kinerja
Jumlah 9.565.164.897,32 7.598.768.647,00 79,44
Sumber : BPKAD
Dari tabel diatas dapat diketahui anggaran yang direncanakan dan dimanfaatkan untuk pencapaian misi organisasi serta tingkat efisisensi yang telah dilakukan oleh Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Palangkaraya pada tahun 2017, masih sangat rendah hanya mencapai 79,44 %. Namun realisasi anggaran dimaksud belum tentu menggambarkan bahwa efektifitas BPKAD rendah, dikarenakan banyak anggaran yang tidak terserap seluruhnya namun capaian kinerjanya sudah baik.
Untuk mengetahui efektifitas anggaran terhadap capaian Misi Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Palangkaraya, dapat diketahui dari capaian kinerja misi dan anggaran yang digunakan pada tahun 2017
Upaya Perbaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Dalam penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di
lingkungan Pemerintah Kota Palangkaraya berdasarkan hasil evaluasi dan asistensi dengan pihak Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara diperoleh perbaikan-perbaikan mengenai sistem perjanjian kerja, penilaian capaian kinerja dan system evaluasi kinerja.
Namun yang menjadi kesulitan Pemerintah Kota Palangkaraya, terutama
Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKAD) Kota Palangkaraya dalam melakukan dan menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dimaksud adalah belum sesuainya target capaian kinerja yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palangkaraya Tahun 2013 – 2018 dengan Tugas Pokok dan Fungsi yang diemban oleh BPKAD Kota Palangkaraya, sehingga kami mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 93
capaian kinerja Tahun 2017. Berdasarkan hasil konsultasi dan Koordinasi baik dengan pihak
Kemenpan Republik Indonesia maupun dengan pihak Bagian Organsasi dan Pemberdayaan Aparatur Daerah Setda Kota Palangkaraya, maka untuk Tahun 2017 BPKAD Kota Palangkaraya menyempurnakan system penyusunan target capaian indikator kinerja baik dalam Perjanjian Kinerja (PK) SOPD dengan Walikota Palangkaraya maupun adanya turunan (cascading) dari Kepala Badan kepada Sekretaris / Kepala Bidang maupun kepada Kepala Sub Bidang / Kepala Seksi di lingkungan BPKAD Kota Palangkaraya.
Penyusunan target capaian kinerja di lingkungan Pemerintah Kota
Palangkaraya dibantu oleh adanya Sistem Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (SKIP) sehingga seluruh data-data yang dibutuhkan untuk penilaian kinerja suatu instansi pemerintahan di Kota Palangkaraya.
Perbaikan SAKIP BPKAD Kota Palangkaraya dibahas melalui beberapa
tahapan, yaitu sebagai berikut: 1. Evaluasi terhadap capaian kinerja BPKAD yang tertuang dalam LKIP BPKAD
Kota Palangkaraya Tahun 2017 dan mengacu pada RPJMD Kota Palangkaraya Tahun 2013 – 2018;
2. Hasil evaluasi dimaksud menunjukan bahwa tidak seluruh capaian target kinerja yang tertuang dalam RPJMD merupakan Tugas Pokok dan Fungsi BPKAD Kota Palangkaraya sehingga kami mengalami kesulitan dalam memberikan penilaian terhadap capaian kinerja yang ada.
3. Kesulitan mengisi hasil capaian target kinerja dimaksud kemudian kami konsultasikan kepada Bagian Organisasi dan Pemberdayaan Aparatur Sekretariat Daerah Kota Palangkaraya sehingga kemudian dikonsultasikan kembali kepada phak Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara sebagai pihak Penilai SAKIP Kota.
4. Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara kemudian memberikan pengarahan, bimbingan dan asistensi kepada seluruh SOPD di lingkungan Pemerintah Kota Palangkaraya untuk perbaikan SAKIP di Kota Palangkaraya.
5. Berdasarkan hal tersebut, BPKAD menyusun Indikator Kinerja Utama (IKU) sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi yang diemban.
6. Draft IKU dimaksud kemudian dikonsultasikan dengan pihak Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara untuk dilakukan sedikit perbaikan sehingga penilaian SAKIP nantinya akan menjadi jelas.
7. Setelah beberapa kali melakukan asistensi dan perbaikan IKU, maka didapatkan IKU sesuai dengan arahan dari pihak Kemenpan dan Bagian Organisasi Setda Kota Palangkaraya sehingga akan dijadikan perbaikan dalam penyusunan LKIP.
8. Selain asistensi IKU, BPKAD juga mendapat pengarahan untuk penyusunan Perjanjian Kinerja, dan Cascading SOPD ke eselon di bawahnya.
Transparansi seperti yang digunakan dalam istilah politik berarti keterbukaan dan pertanggung-jawaban. Istilah ini adalah perpanjangan metafor dari arti yang digunakan di dalam ilmu Fisika: sebuah obyek transparan adalah obyek yang bisa dilihat tembus. Aturan dan prosedur transparan biasanya
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 94
diberlakukan untuk membuat pejabat pemerintah bertanggung-jawab dan untuk memerangi korupsi. Bila rapat pemerintah dibuka kepada umum dan media massa, bila anggaran dan laporan keuangan bisa diperiksa oleh siapa saja, bila undang-undang, aturan, dan keputusan terbuka untuk didiskusikan, semuanya akan terlihat transparan dan akan lebih kecil kemungkinan pemerintah untuk menyalahgunakannya untuk kepentingan sendiri.
Akuntabilitas berasal dari bahasa Latin accomptare
(mempertanggungjawabkan) bentuk kata dasar computare (memperhitungkan) yang juga berasal dari kata putare (mengadakan perhitungan). Akuntabilitas (accountability) secara harfiah dapat diartikan sebagai "pertanggungjawaban".
Berdasarkan lampiran Instruksi Presiden Republik Indonesia nomor 7
tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, akuntabilitas adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. Berdasarkan kerangka konseptual akuntansi pemerintahan, akuntabilitas adalah mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik.
Sejalan dengan itu, maka pernyataan visi dapat dijelaskan bahwa
pengelolaan keuangan dan aset daerah dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab sebagai wujud pertanggungjawaban kewenangan pengelolaan keuangan dan aset daerah dalam rangka mendukung Visi Kota Palangkaraya yaitu “TERWUJUDNYA TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH”. Sedangkan untuk Misi nya tidak mengalami banyak perubahan, yaitu sebagai berikut: 1. Optimalisasi sistem pengelolaan keuangan dan aset daerah. 2. Peningkatan kapasitas dan kemampuan sumber daya aparatur 3. Pemenuhan sarana dan prasarana aparatur 4. Peningkatan koordinasi dan pengembangan inovasi kerja. 5. Efektifitas penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan dan aset sesuai
SAP
Misi tersebut kemudian dijabarkan ke dalam Kebijakan sebagai berikut: 1. Meningkatkan proses penganggaran APBD sehingga dapat berkualitas serta
tepat waktu 2. Meningkatkan pengelolaan keuangan Pemerintah Kota Palangkaraya Adanya Kebijakan dimaksud memunculkan Strategi sebagai berikut: 1. Mewujudkan penganggaran yang berkualitas dan tepat waktu 2. Mewujudkan pengelolaan aset sesuai peraturan perundangan
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 95
3. Mewujudkan pengelolaan keuangan sesuai peraturan yang berlaku 4. Mewujudkan Opini BPK: WTP Berdasarkan Misi, Kebijakan dan Strategi dimaksud di atas maka disusunlah Tujuan Organisasi BPKAD Kota Palangkaraya sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas penganggaran sesuai aturan jadwal waktu dan dokumen
perencanaan 2. Terwujudnya penatausahaan keuangan daerah sesuai peraturan perundangan
yang berlaku 3. Terwujudnya laporan keuangan dan kinerja yang transparan dan akuntabel
C. ANALISIS ATAS PENCAPAIAN PROGRAM
Sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja, Badan Pengelola Keuangan Daerah memiliki 4 (empat) sasaran dari 5 (lima) program yang harus dilaksanakan. Dari 4 (empat) sasaran yang telah ditetapkan tersebut, tingkat capaian kinerja Badan Pengelola Keuangan Daerah dapat diikhtisarkan terinci sebagai berikut :
A. Capaian Kinerja
Dari sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja untuk tahun 2017 secara garis
sebagai berikkut :
No Sasaran Strategis Capaian Rata-rata
Kinerja (%)
1 Administrasi Perkantoran 85,46
2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 81,79
3 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 81,17
4 Peningkatan Pengembangan Sistem Pelapporan Capaian Kinerja dan Keuangan
93,43
5 Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
78,04
Adapun rincian dan analisis capaian kinerja atas Pelayanan Administrasi Perkantoran adalah
sebagai berikut :
11 SASARAN : ADMINISTRASI PERKANTORAN
Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran untuk menggerakkan kinerja SOPD dan pelayanan publik Indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan/ kegagalan pencapaian sasaran ini adalah terwujudnya pelayanan administrasi kantor dan sarana pendukung yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 96
I PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN 3.001.752.475,21 2.763.954.389,00 92,08
No. KR Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 10.800.000,00 8.630.000,00 79,91
2 2 Penyediaan Jasa Komunikasi,Sumber Daya Air, Listrik, Telp, dan Speedy Internet
276.000.000,00 408.782.153,00 148,11
3 4 Penyediaan Jasa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan PNS
49.580.000,00 14.579.998,00 29,41
4 7 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 1.060.505.100,21 915.327.500,00 86,31
5 8 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 46.556.000,00 46.264.000,00 99,37
6 10 Penyediaan Alat Tulis Kantor 74.542.000,00 74.542.000,00 100,00
7 11 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
82.668.400,00 82.668.400,00 100,00
8 12 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan
14.000.000,00 14.000.000,00 100,00
9 17 Penyediaan Makanan dan Minuman 37.000.000,00 12.640.000,00 34,16
10 18 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
527.801.600,00 486.096.838,00 92,10
11 19 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah
50.000.000,00 31.844.500,00 63,69
12 20 Penyediaan Jasa Event Palangka Fair 175.000.000,00 174.075.000,00 99,47
13 49 Penyediaan Jasa Publikasi Media 139.800.000,00 57.400.000,00 41,06
14 51 Kegiatan Pengelolaan Arsip/ Dokumen SKPD 35.000.000,00 35.000.000,00 100,00
15 52 Kegiatan Penyusunan Analisis Jabatan, Analisa Beban Kerja dan Evaluasi Jabatan
82.729.375,00 82.425.000,00 99,63
16 53 Kegiatan MPTGR Pemerintah Kota Palangka Raya
339.770.000,00 319.679.000,00 94,09
Rata-rata Capaian 85,46
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa Nilai capaian indikator kinerja sasaran Administrasi Perkantoran adalah sebesar 92,08% Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2016 (tahun sebelumnya ) yang sebesar 79,10 % maka terjadi kenaikan sebesar 12,98% dengan Capaian di Tahun 2017 sebesar 92,08%. Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagi berikut :
Tahun Anggaran
Realisasi Capaian Kinerja
Naik / Turun Dibandingkan Kinerja
Tahun Sebelumnya
% Kenaikan / Penurunan
Tahun 2013 79,21 - - Tahun 2014 78,85 Turun 0,36 Tahun 2015 77,78 Turun 1,07 Tahun 2016 79,10 Naik 1,32 Tahun 2017 92,08 Naik 12,98
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 97
22 SASARAN : PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR
Indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan / kegagalan pencapaian sasaran ini adalah terwujudnya sarana dan prasarana aparatur yang memadai dalam rangka menunjang tugas pokok dan fungsi BPKAD II PROGRAM PENINGKATAN SARANA
DAN PRASARANA APARATUR 931.404.000,00 770.782.246,00 82,75
No. KR Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 7 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 203.800.000,00 153.800.000,00 75,47
2 11 Pengadaan Tanah 337.664.000,00 337.664.000,00 100,00
3 22 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
57.000.000,00 41.850.000,00 73,42
4 24 Pemeliharaan Rutin/ berkala Kendaraan Dinas/ Operasional
258.100.000,00 165.733.746,00 64,21
5 26 Pemeliharaan Rutin/ berkala Perlengkapan Gedung Kantor
74.840.000,00 71.734.500,00 95,85
Rata-rata Capaian 81,79
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur adalah sebesar 81,79 % Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2016 (tahun sebelumnya) yang sebesar 80,62% maka terjadi Kenaikan sebesar 2,13 dengan realisasi capaian di Tahun 2017 sebesar 82,75% Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagi berikut :
Tahun Anggaran
Realisasi Capaian Kinerja
Naik / Turun Dibandingkan Kinerja
Tahun Sebelumnya
% Kenaikan / Penurunan
Tahun 2013 93,27% - - Tahun 2014 88,49 % Turun 4,78% Tahun 2015 76,83 % Turun 11,66% Tahun 2016 80,62% Naik 3,79% Tahun 2017 82,75% Naik 2,13%
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 98
33 SASARAN : PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur untuk menggerakkan kinerja SOPD dan pelayanan publik Indikator kinerja yang yang digunakan untuk mengukur keberhasilan/ kegagalan pencapaian sasaran ini adalah tersedianya dana dan terlaksananya Pendidikan dan pelatihan formal dan Bimtek dalam rangka peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya aparatur Berdasarkan tabel diatas kegiatan pada sasaran nomor 3 dengan realisasi rata-rata indikator kinerja anggaran mencapai 78,06% Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2016 (tahun sebelumnya) yang sebesar 78,06% maka terjadi kenaikan sebesar 3,11% dengan realisasi capaian kineja sebesar 81,17 Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagi berikut :
Tahun Anggaran
Realisasi Capaian Kinerja
Naik / Turun Dibandingkan Kinerja
Tahun Sebelumnya
% Kenaikan / Penurunan
Tahun 2013 85,48% - - Tahun 2014 55,96 % Turun 29,52% Tahun 2015 48,24 % Turun 7,72% Tahun 2016 78,06% Naik 29,82% Tahun 2017 81,17% Naik 3,11%
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 99
44 SASARAN : PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Indikator kinerja yang yang digunakan untuk mengukur keberhasilan/ kegagalan pencapaian sasaran ini adalah Meningkatkan pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel, sesuai ketentuan yang berlaku, tersedianya prosedur pengelolaan keuangan dan tersedianya pedoman sistem kebijakan akuntansi keuangan daerah VI PROGRAM PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 9.565.164.897,32 7.598.768.647,00 79,44
No. KR Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 Penyusunan Standar Satuan Harga 191.994.200,00 134.749.200,00 70,18
2 3 Penyusunan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah 250.177.000,00 192.529.800,00 76,96
3 6 Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang APBD 321.880.000,00 229.704.200,00 71,36
4 7 Penyusunan Rancangan Peraturan KDH Tentang Penjabaran APBD 211.057.580,00 53.324.450,00 25,27
5 8 Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Perubahan APBD 234.909.000,00 200.034.618,00 85,15
6 9 Penyusunan Rancangan Peraturan KDH Tentang Penjabaran Perubahan APBD 177.230.000,00 150.445.400,00 84,89
7 10 Penyusunan Rancangan Perda Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 141.953.500,00 141.852.000,00 99,93
8 11 Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
95.420.800,00 78.908.000,00 82,69
9 12 Penyusunan Sistem Informasi Keuangan Daerah 229.414.328,62 42.983.400,00 18,74
10 13 Pengelolaan Sistem Informasi Keuangan Daerah 618.500.000,00 543.511.406,00 87,88
11 16 Peningkatan Manajemen Aset/ Barang Daerah 343.467.550,00 299.471.184,00 87,19
12 20 Peningkatan Kinerja Tim Anggaran Pemerintah Daerah Kota Palangka Raya 701.890.220,00 488.335.000,00 69,57
13 21 Penerbitan SP2D 423.000.000,00 412.584.300,00 97,54
14 22 Rekonsiliasi Belanja Daerah 120.700.000,00 117.046.311,00 96,97
15 23 Peningkatan Pelayanan Manajemen Perbendaharaan dalam Pelaksanaan APBD 110.223.000,00 108.780.100,00 98,69
16 24 Implementasi Program Aplikasi Gaji 162.580.000,00 112.457.500,00 69,17
17 25 Laporan RTH/DTH 56.475.900,00 55.835.260,00 98,87
18 26 Monitoring, Evaluasi dan Statistik Pengelolaan Kas Daerah 363.682.709,00 345.432.519,00 94,98
19 27 Penyelenggaraan Register SP2D 64.676.000,00 64.676.000,00 100,00
20 28 Laporan BUD dan Konfirmasi Transfer Pemerintah Pusat 248.998.205,00 251.510.708,00 101,01
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 100
21 29 Asistensi dan Implementasi Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik 36.449.000,00 33.449.000,00 91,77
22 30 Penyusunan Laporan Manajemen Sistem Aplikasi SIMBADA 30.000.000,00 0,00 0,00
23 50 Penyusunan Laporan Semesteran dan APBD 0,00 0,00 0,00
24 52 Penatausahaan Pelaporan dan Pertanggungjawaban Bendahara PPKD 87.280.000,00 86.845.500,00 99,50
25 53 Pelayanan Gaji PNS SKPD 45.170.000,00 29.950.500,00 66,31
26 58 Penyusunan Kebijakan Pemanfaatan Barang Milik Daerah 352.101.800,00 188.698.600,00 53,59
27 59 Pengamanan Aset Pemerintah Kota Palangka Raya 239.358.600,00 160.732.250,00 67,15
28 60 Sistem Informasi Manajemen Barang Milik Daerah Kota Palangka Raya 364.307.600,00 302.611.111,00 83,06
29 61 Inventarisasi Barang Milik Daerah 57.676.000,00 56.024.600,00 97,14
30 62 Rekonsiliasi/Pencocokan Data Pengadaan Barang SKPD 201.675.000,00 168.225.000,00 83,41
31 63 Penyusunan Laporan Barang Milik Daerah 99.043.400,00 99.023.600,00 99,98
32 64 Penyusunan RKBMD dan DKBMD 120.556.300,00 109.650.100,00 90,95
33 69 Kegiatan Appraisal BMD 66.816.950,00 11.742.000,00 17,57
34 71 Penghapusan Barang Milik Daerah (BMD) Pemerintah Kota Palangka Raya 206.403.654,70 189.210.900,00 91,67
35 73 Rekonsiliasi Hutang 93.935.000,00 31.227.000,00 33,24
36 74 Pengendalian Anggaran 179.088.000,00 147.928.500,00 82,60
37 75 Pengendalian dan Penatausahaan Hibah dan Bantuan Sosial 621.323.000,00 596.059.300,00 95,93
38 76 Pendampingan Penyusunan Laporan Bulanan dan Statistik Keuangan serta Instansi Vertikal Lainnya
192.218.200,00 187.308.200,00 97,45
39 77 Rekonsiliasi, Monitoring dan Evaluasi Laporan Pertanggungjawaban Bendahara SKPD 85.087.500,00 47.387.000,00 55,69
40 78 Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 66.355.100,00 65.378.100,00 98,53
41 79 Evaluasi Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
73.899.000,00 70.419.000,00 95,29
42 80 Asistensi Penyusunan Rancangan Regulasi Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten/Kota 77.540.000,00 76.074.300,00 98,11
43 81 Rekonsiliasi Pelaksanaan Pertanggungjawaban APBD 106.309.900,00 105.760.400,00 99,48
44 82 Evaluasi Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 119.528.400,00 119.447.900,00 99,93
45 83 Peningkatan Kemampuan Penyusunan Laporan Keuangan Daerah 180.500.000,00 122.452.000,00 67,84
46 87 Penyusunan Laporan Semesteran dan Prognosis APBD 134.812.500,00 134.698.100,00 99,92
47 88 Evaluasi dan Tindak Lanjut Penyelesaian Laporan Keuangan Daerah 60.500.000,00 58.868.000,00 97,30
48 89 Penatausahaan Dana Perimbangan 245.000.000,00 197.881.130,00 80,77
49 90 Sosialisasi Peraturan Pemerintah Kota P. Raya 194.000.000,00 0,00 0,00
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 101
50 102 Penyusunan SOP Pengelolaan Keuangan 90.000.000,00 109.940.000,00 122,16
51 103 Penyusunan Laporan DAK Fisik Berbasis Online Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (CM SPAN)
70.000.000,00 67.605.200,00 96,58
Rata-rata Capaian 78,04
Berdasarkan tabel diatas realisasi rata-rata indikator kinerja dari 51 kegiatan anggaran rata-rata prosentase pencapaiannya adalah sebesar 78,04%
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2016 (tahun sebelumnya ) yang sebesar 87,92% maka terjadi penurunan sebesar -8,48% dengan Capaian di Tahun 2017 Sebesar 79,44% Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagi berikut :
Tahun Anggaran
Realisasi Capaian Kinerja
Naik / Turun Dibandingkan Kinerja Tahun Sebelumnya
% Kenaikan / Penurunan
Tahun 2013 85,23% - - Tahun 2014 73,80 % Turun 11,43% Tahun 2015 84,20 % Naik 10,40% Tahun 2016 89,60% Naik 5,40% Tahun 2017 79,44% Turun -8,48%
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 102
REALISASI ANGGRAN PROGRAM KEGIATAN
Guna melaksanakan seluruh program dan kegiatan untuk mencapai sasaran yang diinginkan, Anggaran Badan Pengelola Keuangan Daerah tahun 2017 menganggarkan anggaran belanja sebesar Rp 27.180.169.077,61 Data Anggaran dan Realisasi Keuangan Badan Pengelola Keuangna Daerah untuk tahun anggaran 2017 adalah tersaji sebagai berikut :
A BELANJA TIDAK LANGSUNG 12.730.679.483,08 11.912.754.965,00 93,58 Gaji dan Tunjangan 11.885.091.483,08 11.294.217.365,00 95,03 Tambahan Penghasilan PNS 845.588.000,00 618.537.600,00 73,15 14.449.498.595
B. BELANJA LANGSUNG 14.449.489.594,53 11.553.492.132,00 79,96 PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN 3.001.752.475,21 2.763.954.389,00 92,08 1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 10.800.000,00 8.630.000,00 79,91 2 Penyediaan Jasa Komunikasi,Sumber Daya Air, Listrik, Telp, dan Speedy
Internet 276.000.000,00 408.782.153,00 148,11
4 Penyediaan Jasa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan PNS 49.580.000,00 14.579.998,00 29,41 7 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 1.060.505.100,21 915.327.500,00 86,31 8 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 46.556.000,00 46.264.000,00 99,37
10 Penyediaan Alat Tulis Kantor 74.542.000,00 74.542.000,00 100,00 11 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 82.668.400,00 82.668.400,00 100,00 12 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan 14.000.000,00 14.000.000,00 100,00 17 Penyediaan Makanan dan Minuman 37.000.000,00 12.640.000,00 34,16 18 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 527.801.600,00 486.096.838,00 92,10 19 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah 50.000.000,00 31.844.500,00 63,69 20 Penyediaan Jasa Event Palangka Fair 175.000.000,00 174.075.000,00 99,47 49 Penyediaan Jasa Publikasi Media 139.800.000,00 57.400.000,00 41,06 51 Kegiatan Pengelolaan Arsip/ Dokumen SKPD 35.000.000,00 35.000.000,00 100,00 52 Kegiatan Penyusunan Analisis Jabatan, Analisa Beban Kerja dan
Evaluasi Jabatan 82.729.375,00 82.425.000,00 99,63
53 Kegiatan MPTGR Pemerintah Kota Palangka Raya 339.770.000,00 319.679.000,00 94,09
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 103
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR 931.404.000,00 770.782.246,00 82,75 7 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 203.800.000,00 153.800.000,00 75,47
11 Pengadaan Tanah 337.664.000,00 337.664.000,00 100,00 22 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 57.000.000,00 41.850.000,00 73,42 24 Pemeliharaan Rutin/ berkala Kendaraan Dinas/ Operasional 258.100.000,00 165.733.746,00 64,21 26 Pemeliharaan Rutin/ berkala Perlengkapan Gedung Kantor 74.840.000,00 71.734.500,00 95,85
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR 169.200.000,00 139.114.000,00 82,22 2 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Kelengkapannya 169.200.000,00 139.114.000,00 82,22 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR 334.032.100,00 271.120.600,00 81,17 1 Pendidikan dan pelatihan formal 334.032.100,00 271.120.600,00 81,17 PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPPORAN
CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN 447.945.122,00 419.986.850,00 93,76
1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
203.307.872,00 194.665.700,00 95,75
2 Penyusunan Pelaporan Keuangan 144.601.250,00 132.091.150,00 91,35 4 Penyusunan Program dan Rencana Kerja 100.036.000,00 93.230.000,00 93,20 PROGRAM PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH 9.565.164.897,32 7.598.768.647,00 79,44
2 Penyusunan Standar Satuan Harga 191.994.200,00 134.749.200,00 70,18 3 Penyusunan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah 250.177.000,00 192.529.800,00 76,96 6 Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang APBD 321.880.000,00 229.704.200,00 71,36 7 Penyusunan Rancangan Peraturan KDH Tentang Penjabaran APBD 211.057.580,00 53.324.450,00 25,27 8 Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Perubahan APBD 234.909.000,00 200.034.618,00 85,15 9 Penyusunan Rancangan Peraturan KDH Tentang Penjabaran Perubahan
APBD 177.230.000,00 150.445.400,00 84,89
10 Penyusunan Rancangan Perda Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
141.953.500,00 141.852.000,00 99,93
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 104
11 Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
95.420.800,00 78.908.000,00 82,69
12 Penyusunan Sistem Informasi Keuangan Daerah 229.414.328,62 42.983.400,00 18,74 13 Pengelolaan Sistem Informasi Keuangan Daerah 618.500.000,00 543.511.406,00 87,88 16 Peningkatan Manajemen Aset/ Barang Daerah 343.467.550,00 299.471.184,00 87,19 20 Peningkatan Kinerja Tim Anggaran Pemerintah Daerah Kota Palangka
Raya 701.890.220,00 488.335.000,00 69,57
21 Penerbitan SP2D 423.000.000,00 412.584.300,00 97,54 22 Rekonsiliasi Belanja Daerah 120.700.000,00 117.046.311,00 96,97 23 Peningkatan Pelayanan Manajemen Perbendaharaan dalam
Pelaksanaan APBD 110.223.000,00 108.780.100,00 98,69
24 Implementasi Program Aplikasi Gaji 162.580.000,00 112.457.500,00 69,17 25 Laporan RTH/DTH 56.475.900,00 55.835.260,00 98,87 26 Monitoring, Evaluasi dan Statistik Pengelolaan Kas Daerah 363.682.709,00 345.432.519,00 94,98 27 Penyelenggaraan Register SP2D 64.676.000,00 64.676.000,00 100,00 28 Laporan BUD dan Konfirmasi Transfer Pemerintah Pusat 248.998.205,00 251.510.708,00 101,01 29 Asistensi dan Implementasi Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik 36.449.000,00 33.449.000,00 91,77 30 Penyusunan Laporan Manajemen Sistem Aplikasi SIMBADA 30.000.000,00 0,00 0,00 50 Penyusunan Laporan Semesteran dan APBD 0,00 0,00 #DIV/0! 52 Penatausahaan Pelaporan dan Pertanggungjawaban Bendahara PPKD 87.280.000,00 86.845.500,00 99,50 53 Pelayanan Gaji PNS SKPD 45.170.000,00 29.950.500,00 66,31 58 Penyusunan Kebijakan Pemanfaatan Barang Milik Daerah 352.101.800,00 188.698.600,00 53,59 59 Pengamanan Aset Pemerintah Kota Palangka Raya 239.358.600,00 160.732.250,00 67,15 60 Sistem Informasi Manajemen Barang Milik Daerah Kota Palangka Raya 364.307.600,00 302.611.111,00 83,06 61 Inventarisasi Barang Milik Daerah 57.676.000,00 56.024.600,00 97,14 62 Rekonsiliasi/Pencocokan Data Pengadaan Barang SKPD 201.675.000,00 168.225.000,00 83,41 63 Penyusunan Laporan Barang Milik Daerah 99.043.400,00 99.023.600,00 99,98 64 Penyusunan RKBMD dan DKBMD 120.556.300,00 109.650.100,00 90,95 69 Kegiatan Appraisal BMD 66.816.950,00 11.742.000,00 17,57 71 Penghapusan Barang Milik Daerah (BMD) Pemerintah Kota Palangka
Raya 206.403.654,70 189.210.900,00 91,67
73 Rekonsiliasi Hutang 93.935.000,00 31.227.000,00 33,24
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 105
74 Pengendalian Anggaran 179.088.000,00 147.928.500,00 82,60 75 Pengendalian dan Penatausahaan Hibah dan Bantuan Sosial 621.323.000,00 596.059.300,00 95,93 76 Pendampingan Penyusunan Laporan Bulanan dan Statistik Keuangan
serta Instansi Vertikal Lainnya 192.218.200,00 187.308.200,00 97,45
77 Rekonsiliasi, Monitoring dan Evaluasi Laporan Pertanggungjawaban Bendahara SKPD
85.087.500,00 47.387.000,00 55,69
78 Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
66.355.100,00 65.378.100,00 98,53
79 Evaluasi Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
73.899.000,00 70.419.000,00 95,29
80 Asistensi Penyusunan Rancangan Regulasi Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten/Kota
77.540.000,00 76.074.300,00 98,11
81 Rekonsiliasi Pelaksanaan Pertanggungjawaban APBD 106.309.900,00 105.760.400,00 99,48 82 Evaluasi Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBD 119.528.400,00 119.447.900,00 99,93
83 Peningkatan Kemampuan Penyusunan Laporan Keuangan Daerah 180.500.000,00 122.452.000,00 67,84 87 Penyusunan Laporan Semesteran dan Prognosis APBD 134.812.500,00 134.698.100,00 99,92 88 Evaluasi dan Tindak Lanjut Penyelesaian Laporan Keuangan Daerah 60.500.000,00 58.868.000,00 97,30 89 Penatausahaan Dana Perimbangan 245.000.000,00 197.881.130,00 80,77 90 Sosialisasi Peraturan Pemerintah Kota P. Raya 194.000.000,00 0,00 0,00
102 Penyusunan SOP Pengelolaan Keuangan 90.000.000,00 109.940.000,00 122,16 103 Penyusunan Laporan DAK Fisik Berbasis Online Monitoring Sistem
Perbendaharaan dan Anggaran Negara (CM SPAN) 70.000.000,00 67.605.200,00 96,58
Sosialisasi Tentang Analisis Standar Belanja Pemerintah Kota Palangka Raya
90.000.000,00 0,00 0,00
JUMLAH 27.180.169.077,61 24.020.879.769,00 88,38
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 106
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
2.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan
2.1.1. Pendapatan. Realisasi Pendapatan Asli Daerah dalam Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp. 14.347.519.269,72 dengan rincian :
No Uraian Realisasi 2017
(Rp)
Realisasi 2016 (Rp)
Lebih/Kurang
(Rp) %
A. Pendapatan Asli Daerah
14.347.519.269,72
14.803.157.284,57
(455.638.014,85) 3,08
1. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
3.430.179.688,00 2.146.124.917,60 1.284.054.770,40 59,83
2. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
10.917.339.581,72 12.611.476.546,9
7 (1.694.136.965,25) 13,43
B. Pendapatan Transfer
- - - -
1. Transfer Pemerintah Provinsi
- - - -
C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
- 45.585.820,00 (45.585.820,00) 100,00
1. Pendapatan Hibah - - - -
2. Pendapatan Lainnya - 45.585.820,00 45.585.820,00 100,00
Jumlah 14.347.519.269,72
14.848.743.104,57
2.1.2. Belanja
2.1.2.1. Belanja Operasi Realisasi Belanja Operasi dalam Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp. 23.517.097.488,33 dengan rincian sebagai berikut :
No Uraian Realisasi 2017
(Rp)
Realisasi 2016
(Rp)
Lebih/Kurang
(Rp) %
1. Belanja Pegawai 11.912.754.565,00 14.312.064.596,00 (2.399.310.031,00) 16,76
2. Belanja Barang dan Jasa
11.604.342.923,33 9.079.487.656,67 2.524.855.266,66 27,81
3. Belanja Hibah - 1.550.000,00 (1.550.000,00) 100,00
4. Belanja Penyusutan
dan Amortisasi - 730.984.625,38 (730.984.625,38) 100,00
Jumlah 23.517.097.488,33 24.124.086.878,05 5.656.699.923,04 1,026
2.1.2.2. Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal Per 31 Desember 2017 sebesar Rp. 491.464.000,00 dengan rincian sebagai berikut :
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 107
No Uraian Realisasi 2017
(Rp)
Realisasi 2016
(Rp)
Lebih/Kurang
(Rp) %
1 BM Tanah 337.664.000,00 350.000.000,00 12.336.000,00 103,65
2 BM. Peralatan dan Mesin
153.800.000,00 208.798.150,00 54.998.150,00 135,75
JUMLAH 491.464.000,00
558.798.150,00 67.334.150,00 113,70
2.2. Hambatan dan Kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah
ditetapkan. Hambatan dan Kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah di tetapkan pada tahun 2017 adalah : 1. Sedangkan untuk belanja tidak langsung / Gaji Pegawai tidak terserap 100%
karena Tahun 2017 ada 1 (satu) orang PNS Golongan III yang sudah purna tugas / pensiun per 1 Juli 2017 sehingga Gaji tidak terserap 100 %.
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 108
BBAABB IIVV PP EE NN UU TT UU PP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangkaraya Tahun 2017 ini merupakan pertanggung jawaban tertulis atas penyelenggaraan pemerintah yang baik (Good Governance) dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangkaraya Tahun 2017. Pembuatan LKIP ini merupakan langkah yang baik dalam memenuhi harapan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai upaya untuk penyelenggaraan pemerintahan yang baik sebagaimana diharapkan oleh semua pihak.
LKIP Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangkaraya Tahun 2017 ini dapat menggambarkan kinerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangkaraya dan Evaluasi terhadap kinerja yang telah dicapai baik berupa kinerja kegiatan, maupun kinerja sasaran, juga dilaporkan analisis kinerja yang mencerminkan keberhasilan dan kegagalan.
Dalam penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di lingkungan Pemerintah Kota Palangkaraya berdasarkan hasil evaluasi dan asistensi dengan pihak Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara diperoleh perbaikan mengenai sistem perjanjian kerja, penilaian capaian kinerja dan sistem evaluasi kinerja.
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Palangkaraya melakukan perbaikan dalam menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, salah satunya dengan mengikuti kegiatan Coaching Clinic. dan koordinansi dengan pihak Kemenpan Republik Indonesia, maka untuk Tahun 2017 BPKAD Kota Palangkaraya menyempurnakan sistem penyusunan target capaian indikator kinerja baik dalam Perjanjian Kinerja (PK) SKPD dengan Walikota Palangkaraya maupun adanya turunan (cascading) dari Kepala Badan kepada Sekretaris / Kepala Bidang maupun kepada Kepala Sub Bidang / Kepala Seksi di lingkungan BPKAD Kota Palangkaraya. KESIMPULAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Pengelola Keuangan Daerah tahun anggaran 2017 ini merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Rencana Stratejik Badan Pengelola Keuangan Daerah Tahun 2013 – 2018, Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2017 dalam
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Palangka Raya
LAKIP TAHUN 2017 - BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 109
rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Tingkat capaian kinerja yang harus dipertanggungjawabkan oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah sebagaimana ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2017 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan 16 Sasaran, dengan target
Rp. 3.001.752.475,21 dan realisasi Rp. 2.763.954.389,00 (92,08%) dari target dengan rata rata capaian sebesar 85,46%
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan 5 kegiatan, dengan target Rp. 931.404.000,00 dan realisasi Rp. 770.782.246,00 (82,75%) dari target dengan rata rata capaian sebesar 81,79%.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur, dengan target Rp. 334.032.100,00 dan serapan dana sebesar Rp. 271.120.600,00 (81,17%) dari target yang ingin di capai, dengan rata-rata capaian 81,17%
4. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, dengan 37 kegiatan, dengan jumlah dana Rp. 9.565.164.897,32 dan realisasi Rp. 7.598.768.647,00 sekitar 79,44% dengan rata-rata capaian 78,44.
Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKAD) Kota Palangkaraya melakukan perbaikan dalam menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, salah satunya dengan berkonsultasi. Berdasarkan hasil konsultasi dan koordinansi dengan pihak Kemenpan Republik Indonesia, maka untuk Tahun 2017 BPKAD Kota Palangkaraya menyempurnakan sistem penyusunan target capaian indikator kinerja baik dalam Perjanjian Kinerja (PK) SKPD dengan Walikota Palangkaraya maupun adanya turunan (cascading) dari Kepala Badan kepada Sekretaris / Kepala Bidang maupun kepada Kepala Sub Bidang / Kepala Seksi di lingkungan BPKAD Kota Palangkaraya. Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Palangkaraya ini, diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Palangkaraya kepada pihak-pihak terkait baik sebagai stakeholders ataupun Pihak lain yang telah mengambil bagian dengan berpartisipasi aktif untuk membangun Kota Palangkaraya