handout 3 penelitian

25
PENELITIAN ILMIAH (SCIENTIFIC RESEARCH) Handout-03 Oleh: Ir. I Gde Ekaputra Gunartha, M.Agr., Ph.D. Email: [email protected] FAKULTAS PERTANIAN - UNIVERSITAS MATARAM mataram, 2010

Upload: abde-firmansyah

Post on 14-Aug-2015

69 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Handout 3 Penelitian

PENELITIAN ILMIAH (SCIENTIFIC RESEARCH)

Handout-03

Oleh:

Ir. I Gde Ekaputra Gunartha, M.Agr., Ph.D. Email: [email protected]

FAKULTAS PERTANIAN - UNIVERSITAS MATARAM

mataram, 2010

Page 2: Handout 3 Penelitian

Penelitian Ilmiah 2

TUJUAN PBMTIU

• Mahasiswa diharapkan dapat memperoleh gambar- an tentang prosedur peneli- tian ilmiah, yang selanjut- nya dapat menerapkannya ketika melakukan penelitian, khususnya untuk penelitian skipsinya.

TIK

Mahasiswa dapat menjelaskan tentang :

• Cara merumuskan masalah penelitian

• Cara merumuskan kerangka teoritis

• Cara merumuskan hipotesis• Cara menguji hipotesis• Alat-alat penelitian ilmiah

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 3: Handout 3 Penelitian

Penelitian Ilmiah 3

PENELITIAN ILMIAH adalah suatu PROSES/PROSEDUR (secara nalar rasional (logik dan analitik), sistematik, metotik, dan obyektif didukung data) untuk mencapai jawaban terhadap suatu pertanyaan, penyelesaian terhadap permasalahan, atau pemahaman yang dalam terhadap suatu fenomena.

PROSES atau PROSEDUR tersebut sering dikenal dengan METODE ILMIAH, yang mempunyai karakteristik antara lain:

Penelitian selalu diawali dengan suatu pertanyaan (research question) atauPERMASALAHAN.

Penelitian memerlukan pernyataan yang jelas tentang TUJUAN.

Penelitian mengikuti RANCANGAN PROSEDUR YANG SPESIFIK.

Penelitian umumnya membagi permasalahan utama menjadi SUB-SUB MASALAH YANG LEBIH DAPAT DIKELOLA.

Penelitian diarahkan oleh HIPOTESIS penelitian yang spesifik.

Penelitian menerima ASUMSI KRITIS TERTENTU.

Penelitian memerlukan PENGUMPULAN DATA, PENGUJIAN HIPOTESIS & INTERPRETASI DATA dalam upaya memecahkan permasalahan yang dikaji.

Secara diagram PENELITIAN ILMIAH dapat dilihat pada Gambar di Halaman 4.

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 4: Handout 3 Penelitian

Penelitian Ilmiah 4

Rumusan Masalah (identifikasi, pemi-

lihan, pendefinisian)

KHASANAH PENGETAHUAN ILMIAH/TEORI (das Sollen)

PENYUSUNAN KERANGKA BERPIKIR

PERUMUSAN HIPOTESIS

Percobaan/Survei

ANALISIS DATA

PENGUJIAN

HIPOTESIS

DITERIMA ?

Penalaran DEDUKSI

KoherensiPe

n ala

ran

IND

UK

SI

Kor

espo

nden

si

Pra

gmat

i k

ya

tidak

KESIMPULAN (GENERALISASI)

t idak

PENGUMPULAN DATA

Alur Pikir Penelitian Ilmiah

GAP ( )Fakta & Fenomena Pertanian (a.l. fisik, biologi, dan sosial)

(das Sein)

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 5: Handout 3 Penelitian

Penelitian Ilmiah 5

1. Masalah Penelitian • • •MASALAH terjadi karena adanya kesenjangan (gap) antara: das

Sollen (teori) dan das Sein (fakta); apa yang seharusnya dengan apa yang ada dalam kenyataan; apa yang diperlukan dan apa yang tersedia; atau harapan dengan kenyataan yang terjadi.

SUMBER MASALAHdari hasil penelitian-penelitian sebelumnya;dari hasil pengamatan secara intensif/intuitif.

RUANG LINGKUP MASALAH dari penelitian sebelumnya:

Lingkungan dari subyek yang diteliti: kesenjangan mengenaiiptek, informasi yang tersedia tidak cukup, teknologi yang adatidak memenuhi kebutuhan, dan sebagainya.Dimensi atau perspektif masalah penelitian; danMetode penelitian.

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 6: Handout 3 Penelitian

Penelitian Ilmiah 6

Penelitian sebelumnya

Pendekatan Analogi (Analog approach)

Pendekatan Renovasi (Renovation Approach)

Pendekatan Dialektika (Dialectic Approach)

Pendekatan Morfologi (Morphology Approach)

Pendekatan Dekomposisi (Decomposition Approach)

Pendekatan Agregasi (Aggregation Approach)

Sumber Masalah

Cara Identifikasi

Pengamatan Intensif

Pendekatan Perkiraan (Conjecture Approach)

Pendekatan Fenomenologi (Phenomenology App.)

Pendekatan Konsensus (Consensus Approach)

Pendekatan Pengalaman (Experiences Approach)

IDENTIFIKASI Masalah Penelitian

Masalah Penelitian

Rekomendasi suatu hasil penelitian

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 7: Handout 3 Penelitian

Penelitian Ilmiah 7

1. Researchable dan Feasible: - tersedia tenaga ahli - tersedia alat & bahan pendukung - tersedia informasi yang gayut - tersedia waktu - kondisi struktur politik - etika/moral - tersidia dana

2. Harus sesuai dengan kualifikasi peneliti.

3. Tidak duplikasi

4. Dampaknya terhadap masyarakat

5. Masalah harus dapat didudukkan dalam suatu kerangka teoritis, untuk memudahkan diturunkan hipotesis

6. Masalah harus dapat dinyatakan dalam bentuk peubah penelitian, dan peubah tersebut dapat disusun dalam model penelitian sehingga memudahkan pengujiannya

Merubah menjadi obyek penelitian: PEMILIHAN

Masalah Penelitian

Masalah Yang Telah

Teridentifikasi

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 8: Handout 3 Penelitian

Penelitian Ilmiah 8

PEDEFINISIAN Masalah Penelitian

RUMUSAN MASALAH:

1. Harus memberikan batas yang JELAS dan TEGAS mengenai masalah yang menjadi obyek penelitian (jadi ada unsur eksplisit dan spesifik)

2. Harus dinyatakan dalam bahasa yang komunikatif (jadi ada unsur ekspresif, tajam, defini- tif dan penting)

DIPEROLEH KEJELASAN:

1. Apa yang hendak diteliti - melalui PENYUSUNAN MODEL, yaitu merumuskan kerangka teoritis yang dapat digunakan untuk menjelas- kan masalah

- identifikasi peubah yang sesuai dgn model yang disusun

- menyusun MODEL PENELITIAN, meliputi penentuan hubungan antar peubah, pemilihan alat pengumpul/ pengukur data, pemilihan uji hipotesis, dan sebagainya.

2. Sasaran-sasaran apa yang hendak dicapai.

3. Manfaat apa yang dapat disumbangkan dari hasil penelitian

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 9: Handout 3 Penelitian

Penelitian Ilmiah 9

Tidak ada aturan umum mengenai CARA MERUMUSKAN MASALAH, namundengan panduan di Halaman 8, RUMUSAN MASALAH dapat dinyatakan:

1. dalam bentuk kalimat PERTANYAAN PENELITIAN (research question), atau

2. dalam bentuk kalimat PERNYATAAN

HASIL RUMUSAN MASALAH umumnya diformulasikan dengan JELAS danTEGAS pada TUJUAN PENELITIAN.

Teladan:KALIMAT PERTANYAAN:

1. ‘Apakah ada hubungan antara kenaikan dosis pupuk Fosfat dengan peningkatan jumlah bintil akar aktif dan hasil beberapa tanaman jenis Leguminosa?’

2. ‘Apakah ada pengaruh cara pemberian air dan tinggi genangan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi?’

KALIMAT PERNYATAAN:1. ‘Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara kenaikan

dosis pupuk Fosfat …peningkatan jumlah bintil akar aktif dan hasilbeberapa tanaman jenis Leguminosa’.

2. ‘Maksud penelitian ini untuk mengetahui pengaruh cara pemberian air dantinggi genangan terhadap pertumbuhan dan hasil tanman padi’.

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 10: Handout 3 Penelitian

Penelitian Ilmiah 10

2. PENYUSUNAN KERANGKA PIKIR

Dalam menyusun kerangka pikir suatu penelitian, peneliti harus selaludekat dengan sumber informasi tentang perkembangan khasanahilmiah (perpustakaan, seminar/konferensi/simposium, internet).

Kerangka Pikir: merupakan landasan pokok yang sangat diperlukanoleh seorang peneliti sebagai pedoman dalam merangkai alur pikir(kerangka logika), hingga dapat mendudukkan permasalahan se-cara jelas (kenapa masalah timbul, apa akibatnya, & bagaimanacara mengatasinya).

Bilakah suatu KERANGKA PIKIR dikatakan BAIK?+ mampu menjelaskan fenomena penting permasalahan yang dikaji,+ penjelasan dapat dibuat dengan tegas dan sederhana,+ penjelasan mengundang hal-hal baru yang berbeda dengan penjelas-

an-penjelasan yang pernah ada.Dengan konsep berpikir DEDUKTIF dan kriteria kebenaran KOHE-RENSI dapat diformulasikan HIPOTESIS.

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 11: Handout 3 Penelitian

Penelitian Ilmiah 11

KERANGKA TEORI (melalui TINJAUAN PUSTAKA) berfungsi sebagai dasar ilmiah yang menyajikan kerangka konsepsi atau landasan teori terhadap permasalahan yang dikaji, antara lain melalui:1. pengungkapan kelebihan dan kekurangan hasil-hasil penelitian (yang sejenis) sebelumnya

dengan kajian yang sedang kita lakukan; dalam hal ini diungkap bagaimana cara-carapenelitian tersebut menjawab permasalahannya dan merancang metode penelitiannya. Gatra penting disini adalah adanya ‘judgment’ peneliti.

2. panduan penyusunan hipotesis penelitian kita melalui konsep deduktif.

3. pertimbangan untuk mengadopsi atau memodifikasi metoda dan teknik yang digunakan dalam penelitian yang mempunyai permasalahan serupa atau mirip dengan kajian kita.

4. penyajian secara mendalam (detail) terhadap gatra-gatra penting yang berkait dengan permasalahan yang dikaji.

5. melakukan sintesis dan atau analisis terhadap berbagai temuan (dari penelitian sejenis sebelumnya) untuk menelusuri atau menemukan berbagai hubungan sebab-akibat dari permasalahan yang dikaji.

6. perencanaan yang jelas tentang rancangan sampel, rancangan alat/instrumen, rancangan analisis data (statistical analysis) untuk uji hipotesis, dan sebagainya.

7. kerangka teori dapat menambah keyakinan baik kepada peneliti atau pihak lain terhadap topik kajian, karena didukung oleh landasan teori yang ada sebelumnya.

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 12: Handout 3 Penelitian

Penelitian Ilmiah 12

Gatra penting MEMILIH PUSTAKA untuk mendukung penyu-sunan kerangka pikir, antara lain:

1. prinsip KETERKAITAN (RELEVANSI)

2. prinsip KEMUTAKHIRAN/KEKINIAN (UP TO DATE)

PRINSIP KETERKAITAN, menganjurkan kepada kita untukbenar-benar memilih pustaka yang ada kaitannya denganmasalah yang akan kita kaji.

Dalam studi pustaka, biasanya kita akan menemukan ba-nyak pustaka yang relevan, untuk kasus demikian maka kitaharus menerapkan prinsip kedua, yakni PRINSIP KEKINIAN.

Prinsip KEKINIAN dimaksudkan untuk ‘menghindari peng-gunaan dasar teori dan hasil-hasil penelitian yang sudah tidakberlaku lagi/kedaluwarsa (obsolescence).

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 13: Handout 3 Penelitian

Penelitian Ilmiah 13

Selain kedua prinsip di atas ada beberapa pertanyaan yang dapat digunakan untuk memandu ketika melakukan studipustaka dalam membangun kerangka teoritis penelitian:

1. Apakah dari pustaka yang telah dikumpulkan/dibaca tersebut telahmampu menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan.?

2. Apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian kita dapat diujidengan dukungan kuat argumentasi pustaka yang telah kita baca?

3. Apakah kepustakaan yang dikumpulkan menunjukkan kesenjangandan ketidak-konsistenan yang kita harapkan dapat diluruskan denganhasil penelitian kita?

4. Apakah peubah-peubah telah digambarkan denbgan jelas?5. Intrumen/alat pengumpulan data mana yang dapat kita gunakan?

Apakah alat reliabel dan sahih (valid).6. Apakah populasi sasaran dan sampel telah dapat ditetapkan sesuai

kaidah statistika (teknik pengambilan sampel)?7. Apakah dengan kepustakaan yang ada telah mampu menuntun uji

hipotesis dengan baik dan arah penafsiran secara benar?

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 14: Handout 3 Penelitian

Penelitian Ilmiah 14

ORGANISASI KERANGKA PIKIR DALAM TINJAUAN PUSTAKA:Sering dijumpai pada, baik Usulan Penelitian maupun Laporan Hasil Peneliti-an, pengorganisasian tinjauan pustaka yang kurang baik; terlihat dari penyu-sunan konsep, hubungan antar konsep, maupun gatra-gatra penting berkaitdengan topik penelitian yang kurang tertata dalam tata urut yang sistematik.

Berikut diberikan panduan singkat tentang tatacara ORGANISASI TINJAUAN PUSTAKA:

Konsep, hubungan antar konsep, dan gatra-gatra penting berkait dengantopik kajian hendaknya dapat dituliskan secara sistematik, koherensi, dankorespondensi yang jelas.

Penulisannya dapat dilakukan dengan cara URAIAN DALAM NARASI yang dikelompokkan berdasarkan judul dan sub-judul pembahasan. Umumnyadidasarkan pada pengelompokan topik-topik konsep/hubungan konsep.

Jika hubungan antar konsep bersifat kompleks, untuk kejelasannya makapenulisan perlu dilengkapi dengan DIAGRAM atau SKHEMATIK. Bentukini sifatnya lebih menjelaskan secara tegas dan jelas bentuk uraian narasi.

Hubungan antar konsep yang kompleks juga dapat dituliskan dalambentuk hubungan MODEL MATEMATIKA.

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 15: Handout 3 Penelitian

Penelitian Ilmiah 15

3. PERUMUSAN HIPOTESISHIPOTESIS merupakan pernyataan sebagai jawaban sementara atas pertanyaan penelitian yang

harus diuji validitasnya dengan data empirik.

Timbul pertanyaan: ‘Apakah setiap penelitian harus mempunyai hipotesis? Jawabnya: dapatYA atau dapat pula TIDAK.

Misal pada PENELITIAN DESKRIPTIF (SURVEI) yang cirinya untuk membuat deskripsimengenai hal yang diteliti, misal penelitian koleksi beberapa varietas kacang tanah lokal diProvinsi NTB, tanggapan petani terhadap teknologi budidaya tanpa olah tanah, dan sebagainya. Pada penelitian-penelitian ini kita tidak mencari hubungan antara peubah (artinya hubunganantara peubah bebas dengan peubah tak-bebas), namun hanya mencandera atau mendeskripsikansaja. Jadi TIDAK MEMERLUKAN ADANYA HIPOTESIS.

Namun jika suatu penelitian tersebut tujuannya untuk mencari adanya PERBEDAAN atauadanya HUBUNGAN antar peubah yang diteliti dari suatu kajian, maka penelitian tersebutharus MEMPUNYAI HIPOTESIS yang dapat memandu arah pelaksanaan penelitian untukmenjawab pertanyaan penelitian yang diajukan.

Panduan untuk menetapkan bahwa suatu penelitian tersebut BUTUH HIPOTESIS atauTIDAK dapat mengacu pada PERTANYAAN PENELITIAN. Jika terdapat pernyataan seperti: LEBIH BESAR, LEBIH KECIL, BERHUBUNGAN DENGAN, DIBANDINGKANDENGAN, MENYEBABKAN, dsb; maka penelitian tersebut BUTUH HIPOTESIS.

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 16: Handout 3 Penelitian

Penelitian Ilmiah 16

CONTOH HIPOTESIS> Misal, topik penelitian adalah: ‘PENGARUH PEMULSAAN TERHADAP PERTUMBUHAN

BAWANG MERAH’. Mulsa yang digunakan adalah: mulsa jerami padi (A), brangkasan jagung (B), dedak kasar padi (C), dan polyethilen (D). Penelitian menggunakan rancang- an acak kelompok (RAK) dengan 8 ulangan.

> Rumusan HIPOTESIS:

1. Diduga laju pertumbuhan bawang merah lebih baik pada pemulsaan organik dibanding dengan pemberian mulsa bukan organik (penggunaan plastik).

2. Diduga pemulsaan dari bahan tanaman padi memberikan laju pertumbuhan bawang merah le- bih baik dibanding dengan pemulsaan dari tanaman jagung.

3. Diduga laju pertumbuhan bawang merah lebih baik pada pemberian mulsa jerami padi diban- dingkan dengan mulsa dedak kasar padi.

> Apa yang Saudara dapat simak dari rumusan HIPOTESIS di atas?

1. Rumusan hipotesis telah menunjukkan PEUBAH dan ARAH HUBUNGAN secara jelas. Perlakuan mulsa merupakan PEUBAH BEBAS (bersifat KUALITATIF) dan laju pertumbuh- an merupakan PEUBAH TAK-BEBAS (bersifat KUANTITATIF).

2. Rumusan hipotesis di atas memberi PETUNJUK ke arah PENGUJIAN statistikanya, yaitu penggunaan UJI KONTRAS ORTOGONAL.

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 17: Handout 3 Penelitian

Penelitian Ilmiah 17

JENIS-JENIS HIPOTESIS1. Hipotesis tentang HUBUNGAN

yakni hipotesis yang menyatakan ADA atau TIDAK ADANYA SALING HUBUNG- AN antara dua peubah atau lebih.

Teladan:

a. ‘Terdapat hubungan positif antara dosis pupuk nitrogen dengan pertumbuhan vegetatif tanaman padi’

b. ‘Makin baik status hara P-tersedia tanah maka hasil padi semakin meningkat’

2. Hipotesis tentang PERBEDAAN

yakni hipotesis yang menyatakan ADA atau TIDAK ADANYA PERBEDAAN antara peubah yang dikaji.

Teladan:

a. ‘Ada perbedaan efektivitas beberapa macam ZPT yang diaplikasikan terhadap daya kecambah benih gaharu’’

b. ‘Keempat jenis pupuk organik yang dikaji memberikan pengaruh yang berbeda terhadap perumbuhan dan hasil cabe merah’

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 18: Handout 3 Penelitian

Penelitian Ilmiah 18

3. Hipotesis NOL dan Hipotesis ALTERNATIF (Kerja)

Ditinjau dari cara peneliti menyusun pernyataan hipotesisnya, maka hipote- sis dapat dibedakan antara hipotesis Nol dan hipotesis Alternatif/Kerja.

HIPOTESIS NOL (H0), yakni hipotesis yang menyatakan TIDAK ADA-NYA saling hubungan atau TIDAK ADANYA perbedaan antara peu-bah yang dikaji. Dalam analisis statistika, hipotesis nol merupakansasaran untuk didukung atau tidak didukung fakta/data yang dikum-pulkan baik melalui percobaan maupun survei.

Teladan:

‘Tidak terdapat beda pengaruh diantara keempat jenis ZPT yang dikaji terhadap daya kecambah benih gaharu’

HIPOTESIS ALTERNATIF (H1), yakni hipotesis yang menyatakan ada-nya saling hubungan atau adanya perbedaan antara peubah-peubah yang dikaji.

Teladan:

‘Terdapat beda pengaruh antara keempat ZPT yang dikaji terhadap daya kecambah benih gaharu’

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 19: Handout 3 Penelitian

Penelitian Ilmiah 19

Sering muncul pertanyaan mana diantara kedua hipotesis tersebut yang harus dirumuskan sebagai HIPOTESIS PENELITIAN?

Jawabnya:

Tergantung pada DASAR TEORITIK yang digunakan dalam merumus-kan pernyataan hipotesis tersebut.

Jika landasan teoritik yang digunakan mengarah pada ketidakadaansaling hubungan atau ketidakadaan perbedaan antar peubah makarumusan hipotesis mengarah pada rumusan HIPOTESIS NOL.

Jika landasan teoritik yang digunakan mengarah pada adanya salinghubungan atau adanya perbedaan antar peubah maka rumusan hipo-tesis mengarah pada rumusan HIPOTESIS ALTERNATIF/KERJA.

Pada uji hipotesis (analisis statistika), rumusan H0 dan Ha dinyatakansebagai berikut:

H0 : μ1 = μ2 = μ3 = μ4 (μ1 merupakan rerata pengaruh ZPT-1, dst)

Ha : minimal ada satu rerata perlakuan ZPT yang berbeda nyata

Uji statistika disesuaikan dengan jenis datanya, lihat Pengujian Hipotesis.

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 20: Handout 3 Penelitian

Penelitian Ilmiah 20

4. PENGUJIAN HIPOTESIS

bergantung pada metode penelitian yang digunakan (apakah melaluipercobaan atau survei)

bergantung pada teknik pengumpulan data dan jenis data (apakahdatanya tergolong nominal, ordinal, selang, nisbah, diskrit, kontinyu,atau indeks, dan sebagainya).

aktivitas pengujian hipotesis didasari oleh konsep berpikir INDUKTIF.

analisis data untuk uji hipotesis :

+ jika data yang terkumpul merupakan skala nominal dan ordinal, maka uji hipotesis menggunakan STATISTIKA NON-PARAMETRIK > data diasumsikan tidak dapat dianggap menyebar normal atau bahkan sama sekali tidak diketahui

pola sebarannya.

+ jika data yang terkumpul merupakan skala selang dan nisbah, maka uji hipotesis dapat menggunakan STATISTIKA PARAMETRIK. > data diasumsikan memiliki pola sebaran tertentu yang diketahui, misalnya mengikuti sebaran normal.

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 21: Handout 3 Penelitian

Penelitian Ilmiah 21

5. ALAT-ALAT PENELITIANTerdapat enam alat penelitian, yakni: (a). perpustakaan dan sumber-sumbernya (konvensional dan elektronik/internet), (b). teknik pengukur-an (pengumpulan data), (c). matematika dan statistika, (d). komputerdan perangkat lunaknya (MS Word, MS Excel, MS Power-Point, danprogram statistika), (e). bahasa (Indonesia dan Inggeris).

Perpustakaan merupakan sumber informasi. Saat ini terdapat duajenis perpustakaan, yakni: (a) perpustakaan konvensional dan (b) perpustakaan elektronik (mikrofis, mikrofilm, CD-ROM, DVD, audio-visual, dan internet).

Teknik pengukuran sangat penting karena akan berkait denganJENIS DATA dan KUALITAS DATA yang diperoleh.

Ditinjau dari skala pengukurannya maka DATA dapat digolongkanmenjadi data nomonal, ordinal, interval. dan nisbah (lihat Handout-1).

Kualitas data diperoleh dari ‘alat pengukur’ yang memiliki kriteria: (a) ha-rus andal (reliabilitas tinggi), (b) harus sahih (validitas tinggi), (c) sensi-tivitas tinggi, (d) obyektivitas tinggi, dan (e) fisibilitas yang tinggi

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 22: Handout 3 Penelitian

Penelitian Ilmiah 22

Kualitas Alat:

1. Mantap, artinya alat tersebut stabil, dapat diandalkan dan dapat diramalkan

2. Tepat dan Teliti tinggi

3. Galat yang dihasilkan bersifat acak

ketepatanrendah tinggi

kete

l itia

ntin

ggi

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 23: Handout 3 Penelitian

Penelitian Ilmiah 23

RES

PO

NS

1. Respons Objektif Misal: sifat fisik, kimiawi, morfologi, dsb, a.l: tinggi tanaman, biomassa, kadar gula reduksi, kandungan protein, dsb

2. Respons Subyektif Misal:

perilaku (behavior)sensorik/organoleptik(rasa, aroma, warna, selera/taste, dsb.)

ALAT UKUR DATA BERSI- FAT OBYEK- TIF (BAKU)

Distribusi Data PARAMETRIK

ALAT UKUR DATA BERSI- FAT SUBYEK- TIF (TIDAK BAKU)

Distribusi Data NON PARA- METRIK

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 24: Handout 3 Penelitian

Penelitian Ilmiah 24

Matematika & Statistika:Matematika merupakan alat komunikasi kuantitatif, merupakan bahasaartifisial yang bersifat eksak, cermat, dan terbebas dari rona emosi(emotional overtones).

Matematika membantu peneliti membangun kerangka pikir teoritisberdasarkan logika berpikir deduktif.

Statistika merupakan sarana bantu ilmiah dalam: (a) penyusunanmodel teoritik, (b). perumusan hipotesis, (c) pengembangan alatpengumpul data, (d) penyusunan rancangan penelitian, (e) penentu-an sampel penelitian, (f) pengolahan data dan analisis data, dan (g) penarikan kesimpulan berdasarkan induktif dari fakta-fakta empirik/ percobaan.

Komputer dan perangkat lunak:Peneliti minimal harus mempunyai ‘computer literacy’ dalam pengola-han kata, spreadsheet, persentasi, dan internet.

Software yang minimal dikuasai seorang peneliti: MS Word, MS Excel, MS PowerPoint, Minitab/SPSS, dan internet.

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 25: Handout 3 Penelitian

Penelitian Ilmiah 25

Bahasa

alat komunikasi verbal yang memungkinkan manusia berpikir secara abstrak, dimana obyek-obyek yang faktual ditransformasikan menjadi simbol-simbolbahasa yang bersifat abstrak.

memungkinkan manusia dapat berpikir secara berlanjut, teratur dan sistematik.

fungsi bahasa sebagai fungsi simbolik, emotif, dan afektif.

seorang peneliti harus minimal menguasai tutur tulis BAHASA INDONESIAdan BAHASA INGGERIS yang baik.

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)