hand out (revolusi - revolusi besar di dunia)

7
HAND OUT World History Disusun Oleh : Agung Wantoro, S.Pd.

Upload: agung-wantoro

Post on 16-Apr-2017

939 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hand Out (Revolusi - Revolusi Besar di Dunia)

HAND OUT World History

Disusun Oleh :

Agung Wantoro, S.Pd.

Page 2: Hand Out (Revolusi - Revolusi Besar di Dunia)

Sejarah Lintas / Minat Kelas XI MIA-IIS hismavit.wordpress.com | 1

REVOLUSI – REVOLUSI BESAR DI DUNIA DAN PENGARUHNYA BAGI UMAT MANUSIA

A. REVOLUSI AMERIKA (4 Juli 1776)

Sejak ditemukan, Benua Amerika menarik begitu banyak bangsa di Eropa untuk membangun koloninya. Bangsa-bangsa yang pernah membangun koloni di benua tersebut, antara lain, Spanyol, Prancis, dan Inggris. Kolonisasi Inggris atas Amerika bagian utara diawali kedatangan John Cabot (1497) beserta sejumlah penjelajah Inggris lainnya. Di benua baru tersebut, John Cabot dan rekan-rekannya memperoleh hak mengelola beberapa bidang tanah yang kemudian berkembang dan meluas menjadi koloni. Pada tahun 1763, daerahdaerah di Amerika yang menjadi wilayah kekuasaan Inggris telah mencapai tiga belas koloni yang memiliki pemerintahan sendiri 1. Faktor-Faktor Penyebab Revolusi Amerika

a. Pendiri Koloni Amerika adalah Pelarian-Pelarian Agama dari Inggris Raja Inggris Henry VIII memaksakan rakyatnya untuk menganut agama Kristen Anglikan dan melarang menganut agama selain agama tersebut.

b. Paham Kebebasan Dalam Perdagangan Pemerintahan Inggris yang merasa berkuasa atas Koloni Amerika memerintahkan agar hasil bumi Amerika berupa tembakau, kapas dan gula dijual kepada Inggris. Selain itu, rakyat koloni diwajibkan untuk membeli barang-barang yang di produksi oleh Inggris.

c. Inggris Butuh Dana Besar Setelah Perang Tujuh Tahun Dengan Prancis Dalam rangka menutup kerugian akibat Perang Tujuh Tahun (1756-1763) di Eropa, Inggris memberlakukan pajak yang berat bagi rakya koloni Amerika. UU pajak yang dikeluarkan oleh Inggris adalah :

• Sugar Act pada tahun 1764, yang mana Undang-Undang ini mengatur tentang kenaikan pajak bagi gula yang masuk ke Amerika

• Currency Act pada tahun 1764, yang mengatur tentang larangan pengeluaran uang bagi masing-masing daerah koloni • Stamp Act pada tahun 1765, yang mengatur tentang pajak materai atas surat-surat kabar, pamflet, percetakan,

dokumen-dokumen hukum, asuransi, surat perkapalan dan lisensi

• Townshed Act pada tahun 1767 yang mengatur tentang pungutan atas gelas, timah, cat, kertas, dan hasil pungutan itu harus dipergunakan untuk membayar gaji para gubernur kerajaan.

• Tea Act pada tahun 1767, merupakan awal bencana bagi Inggris. Undang-undang ini mengatur tentang regukasi importing Teh di koloni Amerika.

• Quebec Act pada tahun 1774 yang mengatur tentang jaminan bahasa, agama dan ketatanegaraan.

d. Tidak Ada Perwakilan di Parlemen Pada tahun tahun 1765, Inggris mengeluarkan Stamp Act. Peraturan ini disusul dengan keluarnya Townshend Act pada tahun 1767 yang mengatur bahwa gubernur yang bertugas di koloni-koloni harus dibayar oleh pemerintah Inggris. Masyarakat koloni lalu bersemboyan no taxation without representation (tidak akan membayar pajak kalau tidak ada perwakilan). Tetapi semboyan ini tidak digubris. Aksi penentangan yang paling keras datang dari koloni Massachusets. Di bawah pimpinan Samuel Adams, mereka mementang kekuasaan Parlemen Inggris dan membentuk Committee of Correspondense pada tahun 1772.

e. Peristiwa The Boston Tea Party Pada tahun 1773, kembali Inggris mengeluarkan Tea Act yang mengharuskan pedagang Amerika membayar cukai 2 kali, sedangkan anggota EIC (East Indian Company) hanya satu kali. Hal ini jelas membuat pedagang Amerika kalah bersaing. Kelompok Samuel Admas memboikot undang-undang ini dalam suatu peristiwa The Boston Tea Party (Pesta Teh Boston). Mereka menyamar sebagai Indian dan merebut kapal pengangkut teh asal Inggris. Kemudian menumpahkan seluruh isinya ke laut. Kemudian Inggris mereaksi keras terhadap gerakan boikot ini dengan mengisolasi Messachusets.

2. Jalannya Revolusi Amerika Perang Kemerdekaan Amerika pada mulanya hanya merupakan penentang kebijakan pemerintah Inggris yang dianggap semena-mena. Pada saat itu belum ada tujuan untuk mencapai kemerdekaan. a. Pada tahun 1776, Thomas Paine mengutarakan pendapatnya yang berjudul Comon Sense (Akal Sehat). Yang berisi

gagasan kemerdekaan. Pendapat Paine tersebut menyadarkan penduduk koloni Amerika untuk mengubah perjuangan mereka dari hanya menentang kebijakan pemerintah Inggris menjadi perjuangan mencapai kemerdekaan.

b. Pada tanggal 4 Juli 1776 di adakan kongres di Philapdelphia yang dihadiri oleh wakil-wakil 13 daerah (negara bagian). Mereka sepakat menandatangani sebuah delarasi yang dikenal dengan Declaration of Independence (Independence Day) yang disusun oleh Thomas Jefferson. Kongres pun menyepakati adanya articles of Confederation sehingga terbentuklah United State of America (USA)

c. Pada tahun 1783 dalam Perjanjian Paris, Inggris akhirnya mengakui kemerdekaan Amerika. Declaration of independent, 4 Juli 1776 sebagai pernyataan kemerdekaan Amerika terhadap Inggris mengandung nilai-nilai penghargaan terhadap hak asasi manusia (Human Right). Deklarasi tersebut kemudian mengilhami perjuangan bangsa-bangsa lain untuk mencapai kemerdekaan.

Page 3: Hand Out (Revolusi - Revolusi Besar di Dunia)

Sejarah Lintas / Minat Kelas XI MIA-IIS hismavit.wordpress.com | 2

3. Dampak Revolusi Amerika Revolusi Amerika membukakan mata dunia bahwa dengan kekuatan persatuan dan penghargaan atas hak-hak asasi manusia, kemerdekaan dapat diperoleh. Namun, bukan berarti kemerdekaan dapat diperoleh secara cuma-cuma. Kemerdekaan harus diraih dengan usaha sendiri dan pantang menyerah.

4. Pengaruh Revolusi Amerika bagi Indonesia Semangat Revolusi Amerika mempengaruhi pergerakan nasional Indonesia pengaruh tersebut lebih bersifat pada paham-paham tentang ha bagi setiap bangsa untuk memperoleh kemerdekaan dan kedaulatan. Hal ini diterapkan dalam oleh organisasi-organisasi pergerakan nasional, seperti : a. Indiche Partij tujuan organisasinya adalah menumbuhkan dan meningkatkan integrasi semua golongan untuk

memajukan tanah air yang dilandasi oleh jiwa nasional dan kehidupan rakyat yang merdeka. b. Perhimpunan Indonesia (PI) PI memiliki tujuan berjuan untuk memperoleh pemerintahan untuk Indonesia. Hal ini dicapai

tanpa meminta pertolongan siapa pun, dan juga tidak bekerja sama dengan pemerintahan colonial Belanda. c. Partai Nasional Indonesia (PNI) PNI lebih gamblang menyatakan tujuannya yaitu “Indonesia Merdeka”, tujuan itu akan

dicapai dengan asas “percaya pada diri sendiri”

B. REVOLUSI PRANCIS (14 Juli 1789) Revolusi Prancis adalah perubahan bentuk pemerintahan Prancis dari kerajaan menjadi republik. Peristiwa ini terjadi pada masa pemerintahan Louis XVI pada abad ke-18. Revolusi ini memiliki semboyan: liberte, egalite, fraternite (kebebasan, persamaan, persaudaraan) 1. Faktor-Faktor Penyebab Revolusi Prancis

a. Berkembangnya Paham Rasionalisme, Romantisme dan Aufklarung

Rasionalisme Paham yang menganggap bahwa pikiran merupakan sumber segala kebenaran, sehingga segala sesuatu yang tidak masuk akal dianggap tidak benar.

Romantisme Paham yang menjunjung tinggi Perasaan dan menghargai naluri manusia.

Aufklarung Masa pencerahan pada masa Renaisans. Tokoh :

Denis Diderot dan J. d’Alembert (Encyclopaedia)

Montesquieu (Trias Politica)

Voltaire (Kebebasan dan Kemerdekaan)

J. J. Rousseau (Du Contract Social)

b. Pengaruh Perang Kemerdekaan Amerika Dalam perang kemerdekaannya dari Inggris, Amerika dibantu oleh tentara sukarelawan Prancis yang dipimpin Lafayette. Mereka kemudian terpengaruh oleh napas kemerdekaan Amerika. Nilai-nilai perjuangan kemerdekaan Amerika seperti yang terangkum dalam naskah proklamasinya, Declaration of Independence (disampaikan oleh Thomas Jefferson), yaitu pengakuan atas hak-hak manusia, dengan segera menjalar menjadi paham baru di Prancis.

c. Sistem Feodalisme Pemagian golongan dalam masyarakat Prancis : • Golongan I Bangsawan • Golongan II Agamawan • Golongan III Rakyat Jelata

Kaum Borjuis Rakyat Jelata di Pedesaan Rakyat Jelata di Perkotaan

d. Pemerintahan yang Buruk

Kekuasan Raja yang absolut dan tanpa di batasi undang-undang dan Raja Louis XIV berpegang pada semboyan negara adalah saya (L’etat c’est mou)

e. Terciptanya Masyarakat Demokratis

Pada tahun 17 Juni 1789 golongan III membentuk Dewan Nasional (Assemble Nationale) sebagai dewan perwakilan di Prancis.

2. Jalannya Revolusi Prancis

a. 14 Juni 1789 Penyerbuan Penjara Bastille, yang merupakan tempat tahanan politik yang menentang kebijakan raja. Penyebab Penjara Bastille di serbu olah rakyat Prancis adalah : Rakyat mendengar desas-desus bahwa raja mengumpulkan tentara di sekitar Paris untuk menindas rakyat. Rakyat membutuhkan senjata yang ada di Penjara Bastille Penyerbuan ke Penjara Bastille di pimpin oleh Lafayette dan penyerbuan ini di jadikan sebagai Hari Nasional Prancis.

Page 4: Hand Out (Revolusi - Revolusi Besar di Dunia)

Sejarah Lintas / Minat Kelas XI MIA-IIS hismavit.wordpress.com | 3

b. 20 Juni 1789 Dewan Nasional (Assemble Nationale) membentuk Dewan Kontituante Nasional (Assemble Nationale Constituate). Tokoh Dewan Kontituante Nasional, yaitu : Mirabeu (bangsawan) Lafayette (bangsawan) Sieyes (agamawan)

c. 27 Agustus 1789

Dewan Kontituante Nasional mengumumkan Peryataan Hak Asasi Manusia dan Warga (Declaration des droits de l’homme et du citoyen) sebagai dasar pemerintahan yang baru.

d. 14 Juli 1790 UUD Prancis disahkan. Dengan demikian system pemerintahan Prancis berubah menjadi Monarki Konstitusional yang membatasi kekuasaan raja. Hak Asasi yang lahir dalam Revolusi Prancis adalah : 1) Hak atas kemerdekaan pribadi 2) Hak diperlakukan sama dalam hokum 3) Hak kebebasan bertempat tinggal 4) Hak atas milik pribadi 5) Hak atas keamanan pribadi 6) Hak untuk membela diri 7) Hak kebebasan menyatakan pendapat 8) Hak kebebasan memeluk agama

3. Dampak Revolusi Prancis

a. Penghapusan Feodalisme b. Berkembangnya ide supremasi hokum (Code Napoleon) c. Munculnya ide pemerintahan Republik d. Bekembangnya paham demokrasi e. Menyebarnya paham liberalisme f. Meluasnya paham Nasionalisme g. Timbulnya ide tentang aksi revolusioner

4. Pengaruh Revolusi Prancis bagi Indonesia

Dalam masa pergerakan nasional asas-asas demokrasi seperti yang diperjuangkan rakyat Prancis, di coba untuk ditegakkan oleh kalangan bumi putera. Pada 20 September 1939 Gabungan Politik Indonesia (GAPI) menyampaikan gagasannya yang dikenal dengan “Manifestasi GAPI” yang isinya mengajak Indonesia dan Belanda untuk bekerja sama menghadapi bahaya fasisme. Kerja sama ini akan berhasil apabila rakyat Indonesia diberikan suatu pemerintahan yang bertanggung jawab terhadap parlemen yang dipilih rakyat. Namun, upaya GAPI ini hanya ditanggapi dengan pembentukan Komisi Visman. Akan tetapi, komisi ini tidak dapat berbuat banyak hingga Indonesia jatuh ke tangan Jepang.

C. REVOLUSI RUSIA (25 Oktober 1917) Pada permulaan abad ke-19, keadaan Rusia masih terbelakang dibandingkan negara-negara Eropa lainnya. Masyarakat Rusia pada masa itu terbagi atas dua golongan, yaitu tuan tanah (bangsawan) dan petani (rakyat jelata). Rusia saat itu adalah negara agraris. Sebagian besar penduduknya merupakan petani miskin yang harus tunduk kepada tuan tanah, bahkan menjadi budak dari tuan tanah. Status petani sebagai budak tuan tanah ini diatur dalam Undang-Undang Perbudakan Rusia yang disahkan oleh Tsar Alexis I pada tahun 1646. Perbudakan dihapuskan pada tahun 1861 dengan dikeluarkannya Undang-Undang Emansipasi (Emancipation Edict) oleh Tsar Alexander II. Isi undang-undang tersebut sebagai berikut : • Perbudakan dihapuskan. • Petani bekas budak mendapat tanah sebagai miliknya. • Negara membayar uang kerugian kepada tuan-tuan tanah pemilik budak. 1. Faktor-Faktor Penyebab Revolusi Rusia

a. Pemerintahan Tsar Nicholas II yang reaksioner Ketika negara-negara lain mulai mengakui hak-hak politik bagi warga negaranya, Tsar Nicholas II masih enggan melakukan hal yang sama. Ia memang mengizinkan dibentuknya Duma (dewan perwakilan rakyat Rusia), namun keberadaannya hanya sandiwara belaka. Pemilihan anggota Duma dilakukan dengan pura-pura karena pada praktiknya, anggota Duma adalah orang-orang yang propemerintahan Tsar. Hasil-hasil rapat dan rekomendasi Duma kepada Tsar tidak pernah dihiraukan.

b. Susunan pemerintahan Tsar yang buruk

Pemerintahan pada masa Tsar Nicholas II tidak disusun secara rasional, melainkan atas dasar favoritisme. Tsar tidak memilih orang-orang yang cakap untuk pemerintahannya, orang-orang yang dipilihnya untuk jabatan-jabatan pemerintahan hanyalah orang-orang yang disukainya. Dalam hal ini, Nicholas II sangat dipengaruhi oleh istrinya, Tsarrina Alexandra. Alexandra sendiri sangat dipengaruhi oleh seorang biarawan yang menyebut dirinya sebagai utusan Tuhan, Grigori Rasputin. Alexandra dan Rasputin adalah orang-orang yang sangat kolot dan benci terhadap segala macam paham baru.

Page 5: Hand Out (Revolusi - Revolusi Besar di Dunia)

Sejarah Lintas / Minat Kelas XI MIA-IIS hismavit.wordpress.com | 4

c. Perbedaan sosial yang mencolok mata Kondisi kehidupan antara kedua golongan masyarakat di Rusia pada masa itu sangat jauh perbedaannya. Tsar dan para bangsawan hidup mewah dan kaya raya, sementara rakyat, terutama petani dan buruh, sangat miskin dan sengsara. Bangsawan juga memiliki berbagai macam hak yang tidak dimiliki rakyat, bahkan banyak hak rakyat yang diabaikan. Sekalipun perbudakan telah dihapuskan, para bangsawan tetap memperlakukan rakyat biasa seperti budak dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga muncul golongan buruh (proletar) yang menuntut hak-hak politik rakyat.

d. Peristiwa Minggu Berdarah Pada hari Minggu tanggal 22 Januari 1905, ribuan pekerja berdemonstrasi di depan istana dan diterima dengan tembakan sehingga lebih dari 1000 orang meninggal dunia dan sekitar 2000 orang luka-luka. Peristiwa Minggu Berdarah ini menimbulkan kemarahan rakyat.

e. Adanya aliran-aliran yang menentang Tsar Dalam revolusi pada tahun 1905, aliran-aliran yang menentang Tsar dapat ditindas, tetapi tidak lenyap. Mereka melakukan gerakan bawah tanah dan mengumpulkan kekuatan sambil menunggu kesempatan untuk kembali muncul. Aliran-aliran tersebut sebagai berikut : Kaum liberal yang disebut Kadet (Konstitusional Demokrat). Aliran ini menghendaki Rusia menjadi kerajaan yang

berundang-undang dasar. Kaum sosialis menghendaki susunan masyarakat yang sosialis serta pemerintahan yang modern dan demokratis. Kaum

sosialis merupakan revolusioner dan terbagi lagi atas dua aliran: Mensheviks (moderat atau sosial demokrat) dan Bolsheviks (radikal, kemudian berkembang menjadi partai komunis). Golongan Mensheviks dipimpin oleh Georgi Plekhanou yang kemudian digantikan oleh Kerensky. Adapun golongan Bolsheviks dipimpin oleh Lenin dan Trotsky.

f. Kekalahan perang Ketika melibatkan diri dalam Perang Dunia I, sebenarnya Rusia tidak mempunyai tujuan perang yang tertentu. Rusia ikut perang karena terikat dan terseret oleh perjanjian-perjanjiannya dengan negara-negara lain, terutama yang tergabung dalam Triple Entente. Keikutsertaan Rusia dalam Perang Dunia I mendapat sambutan dingin dari rakyatnya. Peperangan yang tidak didukung oleh rakyat tentu menghasilkan kekalahan. Kekalahan-kekalahan besar Rusia (pertempuran di Tannenberg dan di sekitar danau-danau wilayah Masuri) semakin mengecewakan hati dan melenyapkan kepercayaan rakyat kepada Tsar. Rakyat mulai jemu pada peperangan dan menginginkan kedamaian.

g. Ancaman bahaya kelaparan Lima belas juta warga Rusia dimobilisasi untuk perang. Kesejahteraan mereka harus dijamin penuh oleh negara. Sementara, banyaknya orang yang dikirim ke medan perang berakibat kurangnya tenaga kerja, baik dalam bidang industri maupun pertanian. Macetnya industri dan pertanian ini menimbulkan bahaya kelaparan sebab kurangnya bahan makanan. Perekonomian negara pun menjadi kacau balau.

2. Dampak Revolusi Rusia

Revolusi Rusia membawa dampak sebagai berikut : a. Bidang Pemerintahan

Berakhirnya pemerintahan Tsar Nicolas II

Rusia menjadi Negara serikat berbentuk republik dengan nama Union Of Soviet Socialis Republic b. Bidang Ekonomi

Pertanian dan perindustrian dinasionalisaikan. Tanah pertanian sebagian diselenggarakan oleh pemerintah dan sebagian dijadikan pertanian kolektif

Berbagai kantor, pabrik, dan jalan kereta api di nasionalisasi c. Bidang Ideologi

Dengan kemenangan kaum boshelvik, paham komunis menyebar ke seluruh dunia 3. Pengaruh Revolusi Rusia bagi Indonesia

Pada bulan Maret 1917 Sneevliet menulis artikel berjudul Zegepraal (kemenangan) yang memuliakan Revolusi Februari Kerensky di Rusia. Darsono melalui surat kabar Het Vrije Woord milik ISDV menyerukan pemberontakan dan dikibarkannya bendera merah. Sedangkan partai – partai moderat seperti Boedi Oetomo, Insulinde, dan SI mendesak agar pemerintah Belanda menggantikan Volkraad memjadi parlemen pilihan rakyat. Pada tanggal 23 Mei 1920, ISDV menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Semaun terpilih menjadi ketuanya. Ketika Komintern (Komunisme Internasional) terbentuk pada tahun 1919, pengaruhnya telah terasa di Indonesia.

D. REVOLUSI CINA (10 Oktober 1911) Revolusi Cina yang juga disebut dengan Revolusi Xinhai atau Revolusi 1911 bertujuan untuk menggulingkan dinasti Manchu yang memerintah Cina sejak tahun 1644 hingga 1912 dan berasal dari Mancuria. Nasionalisme cina dipicu setelah rakyat kecewa terhadap penguasa Manchu yang bukan dinasti keturunan Cina. Kebencian semakin memuncak setelah bangsa Inggris mengungguli pasukan kaisar dalam Perang Candu 1842.kaisar dinilai lemah dan bertanggung jawab atas penderitaan rakyat Cina. Akhirnya revolusi pun pecah, kaisar Manchu tahun 1911 digulingkan oleh rakyatnya sendiri dan Cina menjadi republic.

Page 6: Hand Out (Revolusi - Revolusi Besar di Dunia)

Sejarah Lintas / Minat Kelas XI MIA-IIS hismavit.wordpress.com | 5

1. Faktor-Faktor Penyebab Revolusi Cina a. Dinasti Manchu yang disebut juga sebagai Dinasti Qing dianggap sebagai dinasti asing karena dinasti ini bukan keturunan

asli Cina. Sedangkan kebanyakan penduduk Cina berasal dari Dinasti Han. Oleh karena itu, keberadaan Dinasti Qing sebagai penguasa Cina juga dianggap sebagai dinasti penjajah.

b. Pemerintahan Manchu dianggap sebagai pemerintahan yang kolot c. Adanya korupsi dan pemorosan yang merajalela, terutama dikalangan Istana Manchu d. Kekalahan Cina dalam Perang Cina-Jepang I e. Munculnya kaum intelektual Cina dan mereka telah mengenal paham-paham barat seperti liberalisme, nasionalisme dan

demokrasi

2. Jalannya Revolusi Cina Revolusi Cina diawali adanya beberapa peristiwa berikut : a. Perang Candu I (1839-1842)

Perang Candu I terjadi ketika 20.000 ton candu milik orang Inggris di Kanton-Cina dibakar orang-orang Cina atas perintah Dinasti Qing. Hal tersebut menyebabkan Inggris marah dan meyerbu Kanton. Dinasti Qing tak mampu menghadapi serangan Inggris dan Cina akhirnya menyerah pada Inggris. Perang diakhiri Perjanjian Nanking (1842) yang berisi ketentuan sebagai berikut :

Inggris berhak mendapatkan Hongkong.

Inggris mendapatkan hak Ekstratorial.

Lima pelabuhan Cina yaitu Kanton, Amoy, Foochow, Ningpo, dan Sanghai dibuka untuk bangsa asing.

Cina membayar kerugian perang. Dampak Perang Candu I adalah Cina terbuka lebar untuk bangsa asing dan kedaulatan Cina diinjak-injak bangsa asing.

b. Perang Candu II (1856-1880)

Merupakan kelanjutan dari Perang Candu I yang penyelesaiannya dirasa tidak adil, terutama bagi pihak Cina. Sebab perang Candu II, yaitu :

Kapal Tiongkok berbendera Inggris ditahan pihak Cina

Pasukan Perancis di Kwangsi di bunuh karena tidak memiliki surat ijin masuk ke Cina.

Perang dengan mudah dimenangkan pihak Inggris dan diakhiri Perjanjian Peing (1860) yang isinya sebagai berikut :

Sebelas pelabuhan Cina dibuka lagi untuk bangsa asing.

Jawatan Bea Cukai Cina dipegang badan internasional yang terdiri atas Inggris, Perancis,dan AS.

Di Istana Kaisar di Peking ditempatkan Dubes Inggris.

Cina terbuka bagi bangsa asing.

c. Pemberontakan T’ai P’ing (1850-1864) Pemberontakan T’ai P’ing terjadi, karena :

Manchu dianggap lemah terhadap bangsa asing yang makin merajalela di Cina. Ini sebagai dampak pembukaan Cina setelah kalah dalam perang Candu I dan II

Timbulnya penderitaan dan kesengsaraan rakyat akibat pemerintahan feodal Manchu.

Timbulnya keinginan rakyat untuk membangun masyarakat baru yang bahagia, sama rasa dan sama rata. Pemberontakan T’ai P’ing dipimpin oleh Hung Siu Ch’uan, Hung Siu Ch’uan menganut paham sosialis memproklamirkan diri sebagai Raja Kerajaan Sorga Damai Abadi (T’ai P’ing Tin Kuo) dan kota Nanking dijadikan ibukota kerajaannya. Pemberontakan T’ai P’ing berhasil dipadamkan tentara asing dan Qing.

d. Pemberontakan Boxer (1900-1901) Pemberontakan Boxer disebut juga dengan tinju keadilan. Pemberontakan Boxer merupakan pemberontakan terbesar kedua di Cina. Pemberontakan ini terjadi karena rakyat Cina merasa tidak puas terhadap keadaan yang terjadi di Cina. Pimpinannya adalah Ratu Tze Syi. Disebut pemberontakan Boxer karena para prajuritnya dibekali dengan kemahiran bertinju. Pemberontakan Boxer dapat ditumpas dengan kejam oleh tentara asing di Cina dipimpin oleh Jendral von Waldersee dan diakhiri dengan perjanjian Boxer Protocol (1901) yang isinya Cina harus membayar kerugian perang.

e. Bangkitnya Nasionalisme Cina. (10-10-1911) Cina Selatan kecewa terhadap bangsa asing dan kepada Dinasti Qing yang juga dinasti asing semakin luas. Rakyat Tiongkok marah, tanggal 10-10-1911 (Double ten day) meletuslah revolusi di Wuchang dipimpin oleh Dr. Sun Yat Sen. Ia memproklamasikan Republik Tiongkok meliputi Cina Selatan dengan ibu kota di Kanton. Pada tahun 1908 Ratu Tze Syi wafat dan digantikan oleh Kaisar Pu Yi yang msih berusia 2 tahun. Kaisar Pu Yi didampingi oleh Jendral Yuan Shih Kay. Namun Yuan Shih Kay menyatakan bahwa ia bersedia melenyapkan Dinasti Qing dan membentuk satu negara Cina. Lalu beliau sebagai Presiden Cina Selatan yang telah digabungkan dengn Cina Utara. Kemudian Dr. Sun Yat Sen mendirikan Partai Nasionalis (Kuo Min Tang). Dr. Sun Yat Sen membangun Cina modern dengan asas “San Min Chu I” yang isinya :

Nasionalisme Artnya negara Cina Harus diperintah oleh orang Cina, ini berarti bahwa bangsa asing yang ada di Cina harus dilenyapkan.

Demokrasi Negara Cina harus diperintah berdasarkan kerakyatan, dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.

Page 7: Hand Out (Revolusi - Revolusi Besar di Dunia)

Sejarah Lintas / Minat Kelas XI MIA-IIS hismavit.wordpress.com | 6

Sosialisme Negara Cina didirikan bukan untuk kesejahteraan sekelompok orang, melainkan untuk kesejahteraan seluruh rakyat

Pada tahun 1912 selain Kuo Min Tang, berdiri pula Partai komunitas Cina (Kung Can Tang) oleh Li Li San tahun 1921. Hubunan kedua partai ini semula berjalan baik, namun tidak berapa lama hubunan kedua partai ini memanas. Pada 1949 kubu Nasionalis tersingkir dari daratan Cina. Kubu komunis pada 1 Oktober 1949 mendirikan Negara baru bernama Republik Rakyat Cina. Di Hongkong dan Makau merayakan perjuangan 10 Oktober 1911 sebagai peringatan revolusi Xinhas, sedangkan Republik Cina dan Taiwan menjadikan 10 Oktober 1911 sebagai Hari jadi Negara mereka.